anti corruption action plan (ac ap) rencana...

39
ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (ACAP) RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI (RTAK) LAPORAN PEMANTAUAN TAHAP III Oleh: THIRD PARTY MONITORING (TPM) Dari UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG (UBL) Paket : 01, Krui – Biha Provinsi : Lampung JANUARI 2016

Upload: vuongthien

Post on 30-Jan-2018

255 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (ACAP)RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI (RTAK)

LAPORAN PEMANTAUAN TAHAP IIIOleh:

THIRD PARTY MONITORING (TPM)Dari

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG (UBL)Paket : 01, Krui – BihaProvinsi : Lampung

JANUARI 2016

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Provinsi Lampung)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) i

DAFTAR ISI

BAGIAN Halaman

I PENDAHULUAN 1

II TUJUAN DAN SASARAN 2

III PELAKSANAAN PEMANTAUAN LAPANGAN 4

IV SUMMARY HASIL PEMANTAUAN TPM TAHAP II 5

V SARAN DAN REKOMENDASI 11

LAMPIRAN

1 Catatan dan Dokumentasi Hasil Pemantauan Pelaksanaan Konstruksioleh TPM

2 Surat Keputusan Pembentukan TPM dari Ketua PMU

3 Copy-an Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah PerjalananDinas Dari Dekan Fakultas Teknik dan ditanda-tangani oleh unsur PPK

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 1

I. PENDAHULUAN

Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia telah menandatangani Naskah Perjanjian Pinjaman

(Loan Agreement) untuk Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP),

IBRD Loan No. 8043-ID senilai USD 250 juta pada tanggal 14 Desember 2011. Porsi Loan IBRD

dan Government of Indonesia (GOI) adalah USD 100 juta (70 : 30), atau total nilai proyek ini

sebesar USD 350 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung penguatan

pembangunan berkelanjutan Sistem Jaringan Jalan Nasional di koridor strategis di pantai Barat

Pulau Sumatera yaitu untuk penanganan konstruksi 21 paket jalan dan jembatan.

Sesuai dengan Schedule 2 Section IC Naskah Perjanjian Pinjaman atau Loan Agreement tersebut

di atas, dan Bab 11 Project Management Manual (PMM) WINRIP, Pemerintah Indonesia dan

Bank Dunia menyepakati penerapan Anti-Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak

Anti Korupsi (RTAK) dalam pelaksanaan proyek.

Penerapannya ACAP atau RTAK pada pelaksanaan WINRIP dikelompokkan menjadi empat

kegiatan pokok yaitu:

Pelibatan Wakil Pengamat dari Masyarakat (WPM) / Community Representative

Observers (CROs) dalam mengamati Proses Pengadaan (Procurement).

Pelibatan Pemantau Pihak Ketiga / Third Party Monitoring (TPM) pada pemantauan

pelaksanaan tahap konstruksi.

Penyebarluasan informasi kepada publik / Public Disclosure.

Penanganan Pengaduan dari Masyarakat dan pengelolaannya / Complaint Handling

System (CHS).

Pemantau Pihak Ketiga / Third Party Monitoring (TPM) untuk Paket 01 (Krui – Biha) telah

diterbitkan Surat Keputusan (SK) oleh Direktur Bina Program, Direktorat Jenderal Bina Marga

selaku Ketua Project Management Unit (PMU) WINRIP No. 0694/Bp.11/KPTS/2014 tanggal 01

September 2014.

Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) adalah program

peningkatan kapasitas dan status jalan di koridor pantai barat Sumatera, diprogramkan sebanyak

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 2

21 paket meliputi empat provinsi di bagian barat pulau Sumatera yaitu: Sumatera Utara 2 paket,

Sumatera Barat 9 paket, Bengkulu 7 paket, dan Lampung 3 paket. Salah satu paket yang berada di

provinsi Lampung adalan paket 01: Krui – Biha. Berdasarkan undangan dari Project Management

Unit (PMU) WINRIP, Direktorat Jenderal Bina Marga No. HL.0202/Bp-11/ 0074/ 2014 tanggal

29 Januari 2014 maka Tim TPM dari Universitas Bandar Lampung (UBL) ikut berpartisifasi

sebagaai Third Party Monitoring (TPM) pada Paket 01: Krui – Biha, yang disyahkan dengan Surat

Keputusan Direktur Bina Program Ditjen. Bina Marga selaku Ketua PMU No.

0694/Bp.11/KPTS/2014 tanggal 01 September 2014, tentang Pembentukan Tim TPM untuk Paket

01, 03, dan 04.

II. TUJUAN DAN SASARAN

Keikutsertaan Third Party Monitoring (TPM) sebagai perwakilan dari masyarakat sekitar proyek

diperlukan untuk ikut melakukan pemantauan pelaksanaan konstruksi jalan dan jembatan pada

paket-paket WINRIP bertujuan untuk:

Mendapatkan suatu kajian objektif secara makro dari hasil pemantauan yang

independen tanpa intervensi dari pihak-pihak lain berkenaan dengan aspek

manajemen pengelolaan proyek, aspek teknis pelaksanaan pekerjaan, dan aspek

dampak lingkungan akibat kegiatan proyek, untuk mngantisipasi kesalahan

prosedur pelaksanaan konstruksi termasuk kesesuaian spesifikasi dan ketercapai

mutu pekerjaan agar tidak menimbulkan kerugian.

Membangun semangat kebersamaan untuk melaksanakan transparansi dan

akuntabilitas pelaksanaan konstruksi, sehingga terbangun kepercayaan antara

pihak-pihak yang terlibat pada plaksanaan proyek (Satker/PPK, Konsultan

Supervisi, Kontraktor) dan masyarakat sekitar proyek.

Memberikan rekomendasi atau umpan balik positif dan konstruktif tentang

pelaksanaan anti korupsi kepada PMU WINRIP.

Pemantau oleh Pihak Ketiga/Third Party Monitoring (TPM) juga dimaksudkan

untuk memantau pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan termasuk

hubungan antara tiga komponen (Satker/PPK, Kontraktor dan Konsultan

Supervise) serta hubungan antara ketiganya dengan masyarakat.

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 3

TPM juga menampung/ mencari tahu informasi dan keluhan dari masyarakat

selama pekerjaan konstruksi berlangsung.

1. Diskripsi Proyek Yang Dipantau

Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah II Provinsi Lampung.

Nama Kepala Satuan Kerja: Adri Saputra, ST, MM, MT.

Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan

Jembatan Nasional, Batas Provinsi Bengkulu – Pugung Tampak – Biha (PPK) 08.

Nama PPK: Joko Wisargo, ST, MT.

No/Nama Paket: 01 / Krui – Biha

2. Pelaksana Pekerjaan / Penyedia Jasa

Nama Kontraktor : PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.

Alamat Kontraktor : Perkantoran Taman Bintaro Jaya, Gedung B

Jl. Bintaro Raya – Jakarta Selatan 12330

Telephone : 021 7363939

Fax : 021 7363959

Email : [email protected]

Website : http://www.jayakonstruksi.com

General Superintendence: Ir. Erwin Triyana

3. Konsultan Supervisi / Injinir (Field Team DSC)

Konsultan Supervisi : Renardet, S.A, in joint venture with PT. Cipta Strada, PT. Daya

Creasi Mitrayasa, PT. Seecons, dan PT. Yodya Karya (Persero).

Alamat Konsultan : Jl. Raya Biha – Krui, Pekon Padang Haluan, STA 17+700.

E-mail : [email protected]

Site Supervision Engineer: Ir. Syafri Hedianto

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 4

III. PELAKANAAN PEMANTAUAN LAPANGAN

1. Tanggal dan Lokasi Pemantauan Tahap III

Pemantauan Tahap III dilakukan kunjungan ke lapangan oleh masing-masing anggota Tim TPM.

Kunjungan Kujungan ketiga dilakukan pada pertengahan bulan Desember sampai 2015 dengan

awal Januari 2016 masing-masing selama tiga (3) hari.

Jadwal kunjungan lapangan sebagai berikut:

No Nama TPM Status TPM Jadwal Kunjungan Aspek Pemantauan

1 Dr. Ir. Hery Riyanto, MT TPM Utama 17 – 19 Desember. 2015Manajemen, Teknis Pekerjaan,Lingkungan/keluhan masyarakat

2 Ir. Juniardi, MT TPM Anggota 08 – 10 Januari 2016Manajemen, Teknis Pekerjaan,Lingkungan/keluhan masyarakat

3 Ir. Sugito, MT TPM Anggota 06 – 08 Januari 2016Manajemen, Teknis Pekerjaan,Lingkungan/keluhan masyarakat

2. Subjek Yang Dipantau

Pemantauan pada kunjungan pertama belum semua item pekerjaan yang sedang dikerjakan dan

juga pada saat itu kontraktor mengalami kesulitan dalam bekerja dikarenakan adanya konflik

dengan warga dan pemerintah daerah setempat berhubungan dengan ijin quarry dan base camp.

Komponen yang dipantau pada kunjungan pertama bulan April 2015 terbatas pada item pekerjaan

pemeliharaan jalan existing berupa patching dan leveling, ekerjaan tanah (galian pelebaran dan

bahu jalan), pekerjaan berbutiran base A dan B, pekerjaan drainase dan pasangan batu.

Pada kunjungan kedua, hampir seluruh item pekerjaan sudah mulai berjalan walaupun

pengerjaannya terkesan tidak menerus atau ada lokasi tertentu yang belum dikerjakan dengan

berbagai alasan.

Pada kunjungan ketiga ini hampir semua devisi pekerjaan sudah terlaksana walaupun belum

semuanya telah selesai, banyak pekerjaan yang belum sempurna walaupun waktu yang tersedia

hampir habis masa kontraknya.

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 5

Aspek yang dipantau pada kunjungan kedua ini meliputi:

1.1. Aspek Manajemen Pelaksanaan Kontrak

1.2. Aspek Teknis /Jenis Pekerjaan yang dipantau

Pekerjaan Drainase

Pekerjaan Tanah (Galian dan Timbunan)

Pekerjaan Berbutir (Base A dan B)

Pekerjaan Pelebaran Jalan dan Bahu Jalan

Pekerjaan Aspal

Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

Pekerjaan Harian

1.3. Aspek lingkungan dan sosial

IV. HASIL PEMANTAUAN TPM TAHAP III

1. Pemantauan Aspek Manajemen

Yang dimaksud aspek manajemen adalah penerapan syarat umum kontrak atau geral

condition of contract (GCC) berdasarkan Multilateral Development Banks (MDB) Harmonised

Edition 2005 (amanded 2006), dimana MDB hampir mendekati Buku Merah FIDIC, yang telah

dimodifikasi. Menyangkut hubungan kerja antara tiga komponen pengelola proyek yaitu Pengguna

Jasa (PPK 08, Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional,

Batas Provinsi Bengkulu – Pugung Tampak – Biha) dengan Penyedia Jasa (Kontraktor PT. Jaya

Konstruksi Manggala Pratama, Tbk) serta Injinir (Konsultan Supervisi / Field Team DSC,

Renardet, S.A, in joint venture with PT. Cipta Strada, PT. Daya Creasi Mitrayasa, PT. Seecons,

dan PT. Yodya Karya (Persero).

Organisasi dalam pelaksanaan paket 01 (Krui – Biha) ini telah memenuhi kaidah struktur

organisasi pelaksanaan proyek berdasarkan FIDIC dimana pelaksanaan teknis konstruksi

kontraktor diawasi oleh Konsultan Supervisi, dimana pengendalian secara umum dilakukan oleh

PPK 08 Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional Batas

Provinsi Bengkulu – Pugung Tampak – Biha.

Dari pihak PPK 08 pemantauan secara rutin dilakukan oleh Project Officer (PO), sedangkan

dari Konsultan Supervisi pemantauan dilakukan oleh Supervision Engineer (SE), Chief

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 6

Inspector/Inspector, Quality Assurance Engineer, dan Staf pendukung lainnya. Personil Konsultan

Supervisi secara umum memenuhi kompetensi sesuai tugas masing-masing.

Personel kontraktor yang terlibat langsung dengan pelaksanaan pekerjaan terlihat kurang

menguasai tentang apa yang harus dikerjakan, sehingga sering ragu untuk menentukan pekerjaan

yang harus dilaksanakan, bahkan konsultan supervisi terlihat lebih berinisiatif untuk menentukan

pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Beberapa hal yang mengemuka tentang pengelolaan manajemen proyek pada paket 01

adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan pekerjaan di lapangan masih mengalami keterlambatan walaupun sudah

diberi perpanjangan waktu melalui addendum kontrak, dimana pada original kontrak

berakhir pada bulan Oktober 2016 diperpanjang menjadi 10 Januari 2016, progress

pekerjaan pada bulan Desember baru mencapai sekitar 91% sedangkang waktu normal

pelaksanaan tinggal sekitar satu minggu lagi, melihat kondisi ini penyelesaian pekerjaan

tidak mungkin bisa tepat waktu.

Keterlambatan ini dipengaruhi oleh beberapa rentetan factor yang dimulai dari tahap

awal pelaksanaan proyek, antara lain :

­ Terjadi kesalahpahaman antara kontraktor dan masyarakat (supplier) tentang

penambangan quarry dan transport pengangkutan material ke lokasi pekerjaan

melewati jalan desa.

­ Penambangan quarry dan lokasi Base Camp dan kelengkapannya (AMP,

Laboratorium, Batching Plan, Stone Crusher, dll) belum memiliki ijin dari

pemerintah daerah setempat sehingga menghambat pelaksanaan pekerjaan yang

cukup lama.

­ Kurangnya koordinasi didalam internal kontraktor.

­ Terjadi perubahan / review design dan justifikasi teknisnya memakan waktu yang

lama hingga menghambat pelaksanaan pekerjaan.

­ Tenaga kerja sering berganti, menurut informasi warga maupun konsultan supervisi

sering terjadi keterlambatan atau bermasalah dalam pembayaran kepada pekerja.

­ Terjadi kesalah pahaman antara kontraktor dan masyarakat, dimana menurut warga

lokasinya belum bebas (belum ada ganti rugi) sehingga kontraktor tidak boleh

mengerjakan lokasi tersebut. Kontraktor sendiri tidak memiliki data tentang

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 7

pembebasan lahan sehingga kesulitan untuk melakukan konfirmasi. Yang memiliki

data tentag pembebasan lahan hanya pihak PPK.

Adanya saling klaim antara Kontraktor dan Konsultan Supervisi, Kontraktor

menganggap peran konsultan masih lemah, sehubungan dengan kurangnya personil

konsultan, sedangkan Konsultan Supervisi menganggap kontraktor tidak sepenuhnya

mengikuti saran atau instruksi konsultan.

Ada kemungkinan Kontraktor didenda finalti, apabila waktu kontrak telah habis tetapi

masih ada pekerjaan yang belum selesai.

Tim TPM telah menyampaikan informasi tersebut kepada pihak PPK secara lisan,

selanjutnya perlu komunikasi yang intensif antara kontraktor dengan konsultan supervisi dan PPK

untuk menyelesaikan hal-hal yang terjadi di lapangan. Diharapkan pihak PPK lebih proaktif dalam

pengelolaan proyek terutama untuk urusan koordinasi dengan instansi-instansi pemerintahan

setempat ataupun pihak lain yang berhubungan dengan kelancaran pelaksanaan konstruksi proyek.

2. Pemantauan Aspek Teknis

2.1. Umum

Base Camp PT. Perentjana Djaja Manggala Pratama, Tbk yang digunakan untuk

melaksanakan pekerjaan ini berada di dua lokasi yaitu: Base Camp di Tenumbang (STA 10+150)

untuk lokasi Aspahlt Mixing Plan (AMP) dan Stnoe Crusher serta Laboratorium dan Base Camp

kedua berada di Kampung Mandiri (STA 12+000) untuk stock file material beton dan produksi

beton.

Dari hasil pengamatan dan interview dilapangan AMP dan Stone Crusher dapat melakukan

aktivitas produksi dengan baik. Kelengkapan Laboratorium sudah cukup baik dan memadai untuk

pengujian yang bersifat umum dalam menunjang pekerjaan quality control pada proyek tersebut.

Kedua base camp tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar setelah sebelumnya

diblokir oleh warga dikarenakan belum ada ijin lokasi dan melewati jalan pedesaan. Setelah jalan

diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya serta tuntutan warga untuk dibangunkan masjid

terpenuhi, maka persoalan dengan masyarakat sudah teratasi.

2.2. Pekerjaan Drainase

Pekerjaan drainase sedang dalam tahap pelaksanaan, beberapa catatan dari hasil pemantauan

tim TPM adalah sebagai berikut:

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 8

Sebagian besar pekerjaan drainase sudah selesai, walaupun belum sempurna dan perlu

perbaikan. Pada STA 24 + 900 keatas (kearah krui) pekerjaan drainase sedang

dilaksanakan. Pelaksanaan pekerjaan drainase saluran samping dan gorong-gorong

dikerjakan oleh beberapa kelompok pekerja (sub kontraktor), tetapi tidak terkoordinir

dengan baik sehingga kualitas hasil pekerjaannya terlihat tidak seragam atau tidak

standar.

Jenis konstruksi saluran samping ada beberapa yaitu pasangan batu, U-Ditches dan

gorong-gorong yang dicor insitu. Hasil pekerjaannya kurang rapi (permukaannya tidak

rata). Ada beberapa segmen dimana tulangan untuk U-Ditches sudah dipasang lama

tetapi tidak segera dilakukan pengecoran, sehingga tulangan sudah berkarat bahkan

sebagian ada yang sudah tertimbun tanah lagi pada bagian dasarnya.

Pada STA 24 + 528 terdapat genangan air pada saluran drainase sekitar ± 20 cm,

genangan ini terjadi karena pelaksanaan dasar saluran dimana kemiringannya tidak

kontinu, hal ini langsung diinformasikan kepada konsultan supervisi untuk ditindak

lanjuti

Pada sekitar STA 24 + 00 ada U-Ditches yang masih terputus dan ada sebagian belum

ditutup, ada beberapa titik terjadi genanangan/aliran air tidak lancar.

Diantara STA 22 sampai STA 23 banyak terdapat saluran drainase yang kurang

sempurna, yaitu saluran sudah rusak, ada air tegenang dan tutup salurang terjadi retak-

retak akibat mutu beton yang kurang baik.

Pada titik-titik pertemuan dengan jalan lingkungan sebagian besar belum dipasang

gorong-gorong, sehingga saluran drainase terputus, pada STA 19 + 325 akibat

terputusnya saluran drainase ini sering menimbulkan banjir di lokasi tersebut.

Saluran samping ada yang tidak ada saluran untuk mengalirkan air dari badan jalan ke

saluran tepi atau lubang suling (weep hole), dibeberapa lokasi tersedia lubang suling

dengan ukuran kecil dan jarak yang bervariasi, serta ada yang tertimbun timbunan bahu

jalan sehingga tidak berfungsi.

Pemasangan saluran samping tidak di leveling sehingga sehingga air tergenang, tidak

jelas air akan mengalir kemana, seperti di STA 25 + 125 setelah dibuatkan drainase air

hujan tidak menalir melalui gorong-gorong tetapi mengalir ke saluran tepi jalan karena

saluran drainase tepi lebih rendah dari gorong-gorong, akibatnya air luber ke

pemukiman warga.

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 9

Saluran U-Ditches sebagian besar berupa saluran terbuka sehingga menghambat akses

kendaraan masyarakat ke jalan raya, seperti pada STA 20 + 125 (Desa Sukajadi).

Kontraktor tidak dibuat penutup / jembatan diatasnya (karena tidak ada dalam gambar

design), sehingga masyarakat membuat sendiri jembatan untuk akses ke halaman

rumahnya.

2.3. Pekerjaan Tanah

Pekerjaan galian tanah untuk drainase dan pelebaran jalan dilaksanakan antara STA 23

+ 00 – STA 25 + 00, pelaksanaan pekerjaan ini kurang memperhatikan keselamatan

pengguna jalan dan akses warga sekitar lokasi pekerjaan, karena tidak dipasang rambu-

rambu peringatan.

Galian tanah yang dilakukan di lapangan tidak segera ditindak lanjuti atau tidak segera

dilaksanakan pekerjaan berikutnya dan tanpa adanya rambu-rambu dan pagar

pengaman, membahayakan penduduk dan pengguna jalan.

Untuk pekerjaan tanah dasar sebagai subgrade dilakukan sesuai dengan prosedur dan

selalu diperhatikan serta dikontrol kualitasnya oleh konsultan supervisi

2.4. Pekerjaan Pelebaran Jalan dan Berbutiran

Pekerjaan lapis pondasi klas B dan klas A saat ini terkosentrasi pada antara STA 24 +

00 sampai STA 25 + 00

Pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi ini secara rutin mutunya dikontrol oleh konsultan

supervisi, kontraktor tidak berkenan tim TPM memantau catatan kualitas bahan dan

hasil pekerjaan, sehingga untuk hal-hal yang berhubungan dengan kualitas TPM

berkoordinasi dengan konsultan supervise.

Pekerjaan pelebaran jalan dan bahu jalan masih ada di beberapa titik hal ini cuup

mengganggu akses pemilik rumah terhadap jalan, karena mereka tidak bisa

mengeluarkan kendaraan roda empat karena galian bahu jalan dengan kedalaman 50 cm

– 1 m tidak tersedia jembatan penghubung di atas drainase dari halaman ke badan jalan.

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 10

2.5. Pekerjaan Asphalt

Sebagian besar pekerjaan pengaspalan telah dilaksanakan, pada saat ini pengaspalan

AC-base dilakukan antara STA 24 + 00 sampai STA 25 + 00

Para pekerja rata-rata kurang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),

terlihat dilapangan pada saat melakukan pekerjaan pengaspalan mereka tidak

menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai, mereka hanya menggunakan

sandal jepit, hal ini membahayakan keselamatan pekerja sendiri, karena selalu

berhubungan dengan material asphalt dengan suhu yang tinggi.

Kualitas campuran aspal dikontrol berdasarkan job-mix saat masih AMP dan dilakukan

pengujian kualitas dan pengukuran ketebalan, dari hasil pengujian yang dilakukan oleh

supervisi pada umumnya sudah memenuhi syarat kualitas dan ketebalan hamparan.

Pada STA 6 + 375 pekerjaan pengaspalan sudah selesai tetapi terjadi kelongsoran, hal

ini sebaiknya segera diperbaiki agar tidak bertambah parah lagi

3. Pemantauan Aspek Lingkungan dan Sosial

Kontraktor telah menyusun Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

(RKPPL) tetapi belum sepenuhnya diimplementasikan di lapangan.

Kontraktor sudah mengakomodir beberapa hal keluhan masyarakat terkait lingkungan,

tetapi masih ada yang belum diakomodir, seperti:

­ Masyarakat mengeluhkan tentang galian tanah untuk pelebaran bahu jalan, yang

menimbulkan pencemaran udara dan mengakibatkan debu, namun penyedia jasa

(kontraktor) melakukan penyiraman debu dengan frkuensi dan intensitasnya

rendah / jarang sehingga tidak menanggulangi masalah debu.

­ Tidak memberika akses bagi masyarakat terhadap jalan raya, akibat penggalian

pelebaran dan drainase, sehingga masyarakat harus berswadaya untuk membuat

akses darurat.

­ Perbaikan jalan desa yang digunakan untuk lalu-lintas angkutan material

kontraktor sudah diperbaiki sehingga dapat mengurangi penolakan dari

masyarakat.

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Lampung Province)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 11

Dampak lingkungan seperti Lalu-lintas, Base Camp, Stockpile, Quarry, Limbah,

Erosi/sedimentasi, Vetrasi, Utilitas, secara visual belum menimbulkan dampak negative

yang signifikan, kecuali mutu udara akibat debu, tetapi kontraktor belum melakukan

pengujian terhadap pencemaran udara, pencemaran / kualitas air, kebisingan, dan

kerusakan lingkungan (flora dan Fauna).

V. SARAN DAN REKOMENDASI

Kontraktor hendaknya selalu memasang rambu-rambu keselamatan (Manajemen Lalu-

lintas) sehingga pengguna jalan dan warga sekitar merasa aman dan nyaman serta

meminimalisasi kemungkinan terjadinya hambatan lalu-lintas dan kecelakaan.

Mengingat volume pekerjaan yang belum selesai cukup besar, maka sebaiknya

Kontraktor perlu menambah tenaga kerjanya.

Konsultan Superisi sebaiknya berkoordinasi dan berkomunikasi lebih intensif dengan

Kontraktor untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sebelum take over atau PHO.

Kontraktor sebaiknya memeriksa kembali hasil pekerjaannya pada semua divisi dan

sepanjang lokasi paket dari titik awal sampai titik akhir untuk memperbaiki kerusakan-

kerusakan yang telah terjadi dan hasil kerja yang tidak sempurna serta finishing akhir

sehingga hasil pekerjaan sempurna dan secara visual juga terlihat baik.

Kontraktor sebaiknya fokus dalam menyelesaikan pekerjaan yang tersisa dalam waktu

yang masih tersedia sehingga pada saat take over atau PHO semua pekerjaan telah

terlaksana sesuai kontrak.

Kontraktor juga sebaiknya lebih peka terhadap keluhanan masyarakat dan

mengakomodir sejauh keluhan itu logis dengan memberdayakan masyarakat sekitar

proyek untuk ikut berpartisifasi dalam melaksanaan pekerjaan yang tidak membutuhkan

keahlian khusus / non-skilled, dengan memberikan imbalan upah yang memadai sesuai

dengan standar setempat.

Laporan Pemantauan Tahap IIIPaket. 01: Krui – Biha (Provinsi Lampung)

Third Party Monitoring (TPM)Universitas Bandar Lampung (UBL)

Western Indonesia National Road Improvement Project (WINRIP)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Hasil Pemantauan Lapangan Oleh TPM

2 Surat Keputusan Pembentukan TPM dari Ketua PMU

3 Surat Perjanjian Kerjasama antara TPM dan CTC WINRIP (PT.PERENTJANA DJAJA)

4 Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)

Lampiran 1 hal. 1

Lampiran 1

Catatan Hasil Monitoring oleh TPM WINRIPPada Pemantauan Tahap III

Paket : 01 (Krui – Biha) Provinsi LampungTanggal : Desember 2015 – Januari 2016

A. Saluran Air / Drainase

1. Kontraktor tidak menyediakan drainase yang

memadai untuk pekerjaan selama pelaksanaan

pekerjaan pada beberapa lokasi. Ada beberapa

lokasi dimana drainase jalan perlu ditingkatkan.

Sebagai contoh air yang terperangkap. Ini adalah

bagian rendah pada alinyemen jalan.

Saran : Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan

drainase sampai tingkat yang dianggap wajar untuk

memastikan drainase berfungsi sebagaimana

mestinya, baik selama pelaksanaan pekerjaan

perkerasan dan seterusnya.

2. Saluran drainase pengerjaannya kurang rapi

kemiringan dasar saluran tidak diperhitungkan

ketinggiannya dan kemiringannya, terdapat lubang

saluran air dari badan jalan ke saluran drainase

tertimbun perkerasan bahu jalan, dan banyak terjadi

retak-retak pada bagian tutup saluran karena

pelaksanaan pengecoran yang kurang baik.

Lampiran 1 hal. 2

3. Air terperangkap

Ini merupakan titik rendah dalam alinyemen jalan

ini, Air terperangkap Saluran samping perlu

dipasang di sini sesegera mungkin sebelum

hujan lebat terjadi lagi dan hampir bisa dipastikan

sebelum pekerjaan apapun dilaksanakan pada

rekonstruksi jalan.

Pekerjaan peningkatan yang diusulkan untuk

lokasi ini adalah pelapisan ulang (overlay) dan

pelebaran. Elevasi muka air pada sisi jalan, pada

waktu pantauan ini dilaksanakan, hampir

mencapai bagian atas bahu jalan eksisting.

Lampiran 1 hal. 3

B. Pekerjaan Tanah dan Pelebaran Jalan

Pada saat pantauan ini dilakukan, tidak ada

pekerjaan tanah mayor/utama yang dilaksanakan

di lapangan, dan hanya ada pekerjaan minor

timbunan untuk pelebaran jalan. Namun

demikian, secara umum tidak ada titik-titik

kontrol survey yang mestinya disediakan untuk

pemeriksaan dan pengontrolan aktifitas pekerjaan

pelebaran timbunan dan pelebaran perkerasan

yang sedang berlangsung.

1. Konstruksi Bahu Jalan

Di dalam laporan ini dimaksudkan bahwa

konstruksi bahu jalan mengacu ke bagian dari

pelebaran jalan dan/atau rehabilitasi bagian di

atas elevasi tanah dasar sebagai bagian dari

struktur jalan, dan mulai dari elevasi tanah dasar

ke bawah dibahas di bawah item Pekerjaan Tanah

dan Pelebaran Jalan atau Penyiapan Badan Jalan

(Grade Preparation). Oleh karena itu untuk

penyiapan bahu jalan termasuk dalam bagian-bagian jalan tersebut dimana Base B dan Base A

telah ditempatkan/dipasang pada bahu jalan seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Konstruksi bahu jalan dengan Base B dan Base A yang sudah dikerjakan hingga saat ini terlihat

bagus. Auditor melakukan pengujian DCP pada tanah dasar di bawah lapisan Base B pada bahu

jalan di beberapa lokasi, dan pengujian- pengujian ini memberikan hasil yang secara umum dapat

diterima.

2. Pekerjaan Base

Kontraktor telah melaksanakan pekerjaan konstruksi lapis pondasi (Base) Kelas A dan B di

beberapa segmen pendek dari jalan proyek. Secara umum penampilan pekerjaan bagus dan profil

jalan tampak sesuai yang direncanakan. Namun demikian, sehubungan dengan tidak memadainya

jumlah patok-patok kontrol elevasi dan bench mark sementara (TBMs) di lapangan, menjadi sulit

untuk menentukan apakah elevasi-elavasi, bentuk lengkung jalan dan potongan melintang secara

umum sudah benar sesuai dengan desain.

Lampiran 1 hal. 4

Permukaan lapisan base A tersebut kokoh dan

menampakkan mosaik yang bagus. Namun

demikian, masih dijumpai adanya sedikit/

beberapa depresi ringan pada permukaan yang

telah selesai dikerjakan, dan telah disarankan

kepada Kontraktor bahwa depresi ringan tersebut

harus diisi dengan campuran dan dipadatkan

tersendiri sebelum melaksanakan pekerjaan aspal

lapis pertama.

3. Penyiapan Permukaan Yang Akan Dilapisi

Bilamana permukaan yang akan dilapisi termasuk

perataan setempat dalam kondisi rusak,

menunjukkan ketidakstabilan, atau permukaan

aspal lama telah berubah bentuk secara

berlebihan atau tidak melekat dengan baik

dengan lapisan di bawahnya, harus dibongkar

dengan cold milling machine, dikupas atau diserut

dengan cara lainnya, semua bahan yang lepas atau

lunak harus dibuang.

Permukaannya harus dibersihkan dan/atau

diperbaiki dengan campuran aspal atau bahan

lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Namun demikian, cukup wajar untuk dikatakan

bahwa kesan secara keseluruhan dari bentuk

perkerasan dan potongan melintang jalan terlihat

cukup bagus.

Lampiran 1 hal. 5

C. Penjadwalan Pekerjaan

Penjadwalan Pekerjaan untuk beberapa kegiatan di lapangan dapat lebih ditingkatkan dimana hal

ini akan memberikan manfaat langsung bagi Kontraktor, pengendara kendaraan bermotor dan

masyarakat setempat

o Memastikan bahwa tanah dasar di bawah zona pelebaran perkerasan dibentuk, dipadatkan,

dikeringkan/ disediakan drainase yang memadai, dan dilapisi dan dipadatkan dengan lapisan

agregat Base B di sepanjang segmen yang dapat diselesaikan pada tahap itu setiap harinya

(pada satu hari yang sama). Ini penting terutama selama periode musim hujan;

o Memastikan bahwa kemiringan melintang desain dijaga/disediakan pada semua lapisan

struktur jalan mulai dari permukaan tanah dasar ke atas. Hal ini akan memberikan fungsi

drainase dan meminimalkan penundaan/ pemunduran waktu sehubungan dengan kondisi

basah;

o Memastikan bahwa semua bagian pekerjaan dapat mengalirkan air (drain) secara memadai

dan tidak akan mengakumulasi air selama periode musim hujan.

Penjadwalan pekerjaan yang baik akan membuat daerah-daerah/area-area yang sudah ditimbun

kembali semacam ini sampai pada tingkatan yang tidak membiarkan/menyebabkan terkumpulnya

air dan lunaknya tanah dasar. Penimbunan kembali sesegera mungkin pada area-area ini akan

dapat memastikan tidak terjadinya penundaan pekerjaan yang dikarenakan tanah dasar yang basah

dan juga memberikan kemudahan perjalanan bagi lalu lintas dan masyarakat setempat.

D. Peralatan Pekerjaan

Kontraktor memiliki sebagian besar peralatan yang diperlukan di lapangan. Beberapa diantaranya

seperti penghampar aspal, memerlukan perawatan/ perbaikan yang lebih baik

E. Pengendalian Lalu Lintas

Pengendalian lalu lintas di lapangan perlu

ditingkatkan. Selama waktu pantauan terdapat

alat berat sedang melakukan pekerjaan di jalan

dari salah satu sisi jalan dan untuk memadatkan

badan jalan yang berada di sisi jalan yang lainnya.

Dalam kejadian ini tidak ada pengendalian lalu

lintas dan oleh karenanya merupakan sebuah

permasalahan keselamatan lalu lintas.

Lampiran 1 hal. 6

Pada umumnya menyarankan batas kecepatan maksimum adalah 40 km/jam di sepanjang jalan

proyek, sedangkan di setiap lokasi pekerjaan akan dipasang rambu pengurangan kecepatan

menjadi maksimum 15 km/jam.

F. Terjadi longsor

Kontraktor sudah dan sedang melakukan

pemeliharaan jalan tetapi hal ini telah

berkurang. Keadaan jalan pada saat ini

memerlukan pemeliharaan untuk

mengembalikan kondisi jalan proyek ke

standar yang dapat diterima. Secara khusus,

jalan pengalihan sementara pada lokasi

pekerjaan jembatan baru pada alinyemen

jalan memerlukan perhatian serius

mengingat posisinya yang berada pada

tikungan pada sebuah lembah dan

telah/sedang menjadi sangat lembek,

sehingga menyebabkan terjadinya kelongsoran

G. Laboratorium dan Material

Laboratorium material Kontraktor berada di base camp. Laboratorium tersebut cukup lengkap,

namun yang menjadi catatan adalah bahwa standar-standar pengujian tersedia dalam bentuk

dokumen (hard copy), antara lain :

Dokumen Pengujian Material :

Lampiran 1 hal. 7

t

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL BINA MARGADIREKTORAT BINA PROGRAMJl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru-Jakarta 12110,Telp.(Oz1)7200281 ,7353928,Fax. (O21)7201760

SURAT KEPUTUSANDIREKTUR BINA PROGRAM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGANoMoR: o6qtt /b?-l16pTg /20ttl

TENTANGPEME-EIY MoNrroRrNc{TPM)

PADA PAI(ET-PAKET AWP-I (PAKET 01; PAI(ET 03; pAIGT 04)PROGRAM WINRIP LOAN IBRD No. 8043-ID

TAIIUN A}IGGARAN 2014MENIMBAIIG:a. Bahwa pada kegiatan Pelaksanaan Program Western lndonesia National Roads Improvement

Project (wINRIP) Loan IBRD No. 8043-ID, sesuai dengan Loan Agreement, terdapatkesepakatan untuk memerangi kemungkinan adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)melalui komponen Rencana Tindak Anti Korupsi atau Anti-Comrption Action Plan (ACAP)melalui peningkatan transparansi dan meningkatkan peran serta masyarakat.

b. Bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu dibentuk Pemantau Pihak Ketiga/Third PartyMonitoring (TPM) sebagai Pemantau dalam proses pelaksanaan konshuksi.

c.

A

Bahwa Tim TPM yang namanya tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini dipandang cakapdan memenuhi syarat untuk diserahi tugas tersebut.Bahwa untuk maksud tersebut, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Bina Program,Direktorat Jenderal Bina Marsa.

MENGINGAT:l. Loan Agreement of WINRIP, Loan Number 8043-ID between Republic of Indonesia and

Intemational Bank for Reconstruction Development flBRD) World Bank, dated December 14,2011, Schedule 2 Section lC: "The Borrower (Government of Repubtic o/'Indonesia) shallensure that the Project is carried out in accordance with the prottisions of the Anti-CorruptionGuidelines and the Anti-Corruption Action Plan;

2. Loan Agreement WINRIP, Appendix, Definition 2, "The Borrower setting forth the action to betaken Anti-Corruption Action Plan (ACAP) to promote good governance a.nd accountabilityincluded in Proiect Management Manual (PMM) ";

3. Loan Agreement WINRIP, Appendix, Definition 3 about Anti-Corruption Guidelines: "IfteWorld Banh's Guidelines on Preventing and Combating Fraud and Corruption in ProjectsFinanced by IBRD Loans and IDA Credits and Grants, Dated October I5, 2006 and Revised in.Ianuary, 2011";Project Implementation Plan (PIP) WINRIP Paft 3.7 and Part 4, amex l0 and annex I 1;Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 4L91KPTS/M12010 tanggal 21 I:uJi 2010tentang Pembebasan dan Pengangkatan Pcjabat Pimpinan Eselon II.a di LingkunganKementerian Pekerjaan Umum;Surat Keputusan Menteri Pekerj aan Umum Nomor 4lSlKPTS/Ml201l tanggal 23 Desember2071 tentang Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kepaia Satuan Kerja dan Pejabat IntiSatuan Kerja di Lingkungan Direklorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum;Surat Keputusan Menteri Pekeq'aan Umum Nomor 93/KPTS/M/2013 tanggal 28 Febnrari 2013tentang Perubahan Keputusan Menteri Pekerjaan umum Nomor 418/Kprsa,I/201 1, Nomor419 KPTS|M1}0 1 1 dan Nomor 254lKPTSlMl2012:Surat Keputusan Menteri Pekcrj aan Umum Nomor 26/KPTS/N112014 tanggal 3 Februari 2014tentang Pengangkatan Pejabat Struktural Eselon III dan IV di Lingkungan Dilektorat JenderalBina Marga;Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 08.alKPTS/Db/2014 tanggal 27 Maret2014 tentang Penunjukan/Pengangkatan PejabatlPegawai Proj ect Management unit (pMtr)Western Indonesia National Road lmprovement Proj ect (WINRIP);Contract for Consulting Services for Technical Assistance for Core Team Consultants (CTC)WINRIP No: 06-29lCTCl'lNLNl8043l11I2 ranggat 5 November 2012;Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 721PMk.0212013 tentang Standar Biaya Masukan TahunArggaran 2014;Kerangka Acuan Kerj a Pemantauan Pihak Keliga/Third Pafiy Monitoring (TpM).

{

4.5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

t2.

Menetapkan:Pertama :

Kedua

Ketiga

Keempat :

Memutuskan:

Membentuk rim TPM untuk masing-masing paket AWp-1 program wINRIp: paket01 ; Paket 03; dan Paket 04.

Rincian Tugas Tim TPM adalah:

Sebelum melaksanakan Tim TPM (Pemantau Utama dan pemantautelah

olehCTC WINRIP.Menyediakan waktunya untuk mengikuti kegiatan pelaksanaan konstruksi selamamasa pelaksanaan proyek. i

Menghadiri setiap rapat koordiaasi sesuai dengan undangan dari S atkerlppK terkait.Mengamati pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan tidak diperkenankan memberiperintah kepada Pelaksana Lapangan.

Mencatat dengan rinci dan jelas apabila ada har-har yang menyimpang dari yangditetapkan dalam Dokumen Teknis.

- Membuat laporan hasil rapat dan pemantauan kemudian menyampaikannya kepadaPMU dengan tembusan kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan NasionaVsatker/ppKterkait.

Segala biaya akibat dikeluarkannya surat Keputusan ini dibebankan kepada contractfor consulting services for Technical Assistance for core Team consultants (crcWINRIP) No: 06-20/crcrcNLNlg}43ll 112, tanggal 5 November 2012, sesuai denganHasil Evaluasi dan Negosiasi RAB dalam perjanjian Kerja yang telah disetujui,surat Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan apabila dikernudian hari terdapat kekeliruan dalam surat Keputusan ini, akan diadakan ferbaikansebagaimana mestinya.

DITETAPKANDIPADATANGGAL

: JAKARTA

f-

:0( 9ellentr|r zeq

DIREKTTIR BINA PRO GRAJ\{/

Tembusan disampaikan kepada Yth:l. Bapak Direktur Jenderal Bina Marga (sebagai laporan).2. Bapak Direktur Bina Pelaksanaan Wlayah I, Ditjen. Bina Marga.3 , Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II padang,

4. Kepala Balai Besar Pelaksa-naan Jalan Nasional III palembang.

5. Kasubdit Pembiayaan dan Kerjasama Luar Negeri, Dit, Bina program.6. Kasubdit Sistem Pengendalian Wilayah I Dit, Binlak lKefua Pelaksana Harian pMU WINRIP.7. Kasatker Pembinaa.n Admuristrasi dan P2PHLN, Dit. Bina pro.qrarn,

8. PMUWINRIP.9. CTC WINRIP.10, Tim TPM Paket 01, Paket 03, Paket 04.I ]. File,

z{F.<

(E

E bobo

!q

C!

booo

(ll

tr

5

ob4

D

d

db4

(9

c

bobo

s

azv

F4L'L}z&ltu

Z -k)

ot1E3+r i{ Fri..oFi to ol<s4?z535<')ltt+ *

'-qaE?

(-:

(.) Eo o (l) (.)

I<t>l<

l=

Fnv

F

'p.

htLl

ii

F

o0

U)

F

tr

5

.l-r

IH

t>

z

.rj

N

H

rh

tLt

ali

i

F-(

U)

N

t\

>i

LJ

:"t-Jv)

>,1t4l(gl

kl

Fa)d(!

'r.o

Frr I

b0l

il!pl<l

c!J

b0(s

{db!u

aV4ri1E:E;E'izlE \l-<

"<EFgH?EV e F-..'

YE'Ft* 'f" 6 Ej

i FE F\F- ;s =ol.el

= 1

rh

l'.ltrU)

E

b0

E(ddH

. _5 r-!r

|r] GICA '4

F/' >9c- r--

"vbo(l)

|n

6a

.B- ? tcaF.*- >=

€gi* H En1

F;,q ?E B-E F:

+\gY KEIu(o -;UD

' '"t X i.'n

lg|1

rlm

\'=-{H

drhbo

.o

.aA

obob0

e

(Jz- c\ an

cEvaEAZ?.

't'l

MINISTRY OF PUBLIC WORKSDIRECTORATE GENERAT OF HIGHWAYS

DIRECTORATE OF PLANNINGCore Team Consultant for

Western Indonesia National Roads Improvement Ft oject (WINRIp)IBRD Loan No, 9043_ID

Perentjana Djaja

SURAT PERJANJIAN KERJAFEMANTAUAN PELAKSANMN PROGRAM WINRIP

PAKET0l: KRU|- BtHA, pRoVtNSt LAMPUNGNO.-ffi---

November tahun Dua Ribu Empat Belas, yang bertanda tangan di

tjana Djaja yang berdomisiti dj Jalan. 17 Wisma Pede, Jakarta Selatan,Team Consultants (CTC) WlNRlpPIHAK PERTAMA.

Dengan li' fg9yl!"!"h pihak menyatakan sepakat untuk saling mengikat diri daram suatu perjanjian kerjadjmana PIHAK KEDUA mewakili masyarakat akan melaku kan -tugas -pemantauan

pelaksanaan pekerjaankonstruksi Pakei 01: Krui - Biha dengan ketenluan sebagai berikut:

Pada hari ini, Selasa tanggal Sebelasba'vah ini:

1. lr. Bambang H. Wikanta, MlV.,MT

2. Dr. lr. Hery Riyanto, MT

1. Surat Ketua Pelaksanaperihal hasil wawa ncara

5. PIHAK KEDUA dapat meiyampaikan hasll analisadalam pelaksanaan peke,jaan kepada pMU dandikl aritikasi dan dilakukan penanganan segera.

pengamatan jika ada l:rtsur-Llnsur penyimpanganata,.r Pejabat Pembuar Komjtmen (ppK) untuk

Pasal 1

LINGKUP PEMANTAUAN

, *g*lf:fl,g,ia,y::g_gij1!-lri oteh ptHAK KEDUA meriputi: petaksanaan manarenren proyek,

" I'p"ril""iir i#:'d;;ma orar'-L-{ ^^l-;+^- l^l-^^: ^-^..-r-masyarakat sekitar lokasi proyek., 1"":*l:::L:Fllllj[ [i^D^!l 9i|:fykan secara independen, sukarera dan bersifat makro densan

9af9 rngnqamati (0bserve), nrencatat (record), dan melaporka n (epoft).PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberi perintah, penolakan, dan menyatakan pendapat atas hasillqlq.!".._ti{tgl sehingga mengakibatkan gangguan kelancaran peiatsunaan'pek"4"un.

('o :l* II?yl0,1?,?1,ff1,11?,.ykjy unluk-ri,awanca,a dengln F"iro"i plrju'Ji'Komitmen (ppK) /

T-.:s,sil1^J,,i1,t:rgi, .Ipn:rlhn Supervisi (Errgineer/Asist6n rnsiineer), d;; -K;.i;;k;;,JpJ"v"ir"

j1?'f,,e*',:^,ada tral-hal yang pertu ciitany;ka; "tau

oir<Lritir<aEik;;;'6;; ;;;"";ilh"ifir;;produktiiitas pekerjaan.

Pasal 2DASAR PELAKSANMN PEKERJAAN

Harian PMU wiNRlP Nomor: UM.0206/BLr/wrNRrprezr tertanggar 3 Juni 2014pemilihan Pemantau pihak Ketiga (pp3)/ Third party MonitoringlinV;

surat Dekan Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung No.25IU/FT-UBLlvn/zol4hnggal 15 Juli2014 tentang persetujuan hasil wawancara dan evaluasi proposal biaya operasional TpM sertakesediaannya sebagai WpM pada paket0L: Krui_ Biha,

Bina Marga selaku Ketua pMU W,lNRlp2014, tenta:r1; laembentui,an TpM paket

4. surat Mobilisasi dari pl- percntjana Djaja sebagai core Team consultanis (crc) wlNRlp.

ffl PT. Perentjana Djaja in associated with ?l yongma Engineering Co. Ltd and etpT. Epadascon permata Engineering ConsultantscTc office: Jl. ciniruVll N0.25, Kebayoran Baru, Jakartaselatan, 12180, phone /Fax: (021\ 7z2gsz3

Surat Keputusan Direktur Bina program Di; ektorat Jenderaldengan Nomor 0694/BP.lii'ripTS/2014 tertanggal 1 Septemhertll, 03, dan 04.

2

'C-

pasal 3DUMSI DAN TAHAP PELAKSANMN PEMANTAUAN

1. Durasi pemantauan yang dilakukan PlllAK KEDUA adalah sepanjang masa kontrak pelaksanaankonstruksi p;oyek.

rl PIHAK KEDUA akan melaksanakan pemantauan secara langsung ke lapangan selama ,12 (dua belas)hari per anggota Tim TPM. yang dibagi dalam 3 (tiga) tahap kegiatan, masing-rnasing tahap kegiatanmaksirnum 4 (empat) hari,PIHAK KEDUA menentukan sendiri jadwal waklu pelaksanaan pemantauan lapangan disesuaikandengan kondisi dan tahapan pelaksanaan dalam periode waktu pelaksanaan pekerjaan dengan terlebih

CTC WINRIP dan keoada PPK terkait.4. Apabila PIHAK KEDUA melaksanakan kegiatan melebihi durasi sebagaimana ditetapkan clalam pasal 3

(ayat 2), maka PIHAK KEDUA tidak berhak untuk menagihkan tarnbahan biaya di luar nilai yang tertuangdalam perjanjian kerja ini.

pasal 4TENAGA PEMANTAU

1. Tenaga pemantau yang_akan melakukan tugas pemantauan terdiri dari 3 (tiga) orang sebagaimanatercantum dalam Pasal 3 (ayat 2) terdiri dari 1 (satu) orang Pemantau Utama dan 2 (dua) oiangPernantau Anggota.

2. Dalam menjalankan tugas sebagairnana disebutkan dalam Pasal 1, PIHAK KEDUA yang disetujui olehDkektorat Bina Program, Di$en Bina Marga sebagaimana disebutkan dalam pasil z-(ayat e; tiOaLdiperkenankan untuk mengalihkan tugas pemantauan kepada Pihak Ketiga/Lembaga lainny!.-

3. Apabila dalam keadaan darurat (force maieure) pemantau harus digan[i, maka p'IHAK (EDUR terleoihdahulu mengajukan permohonan kepada PMU WlNRlP, apabila calon yang diusulkan memenuhi kritei.iayang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja TPM diwajibkan untuk mengikuti wawancara yang akandilakukan oleh PMU WINRIP dibantu oleh CTC WINRIP dan resiko akib;t kejadian tersebut rn'enjaditanggung jawab PIHAK KEDUA.

pasal SNILAIPEKERJMN

Kedua belah pihak sepakat dengan nilai anggaran biaya operasional pemantauan pekerjaan oleh pIHAKKEDUA sebesar Rp 71.81 7.9o0,00 (Tujuh puluh satu juta deiapan ratus tujuh belas sembilin ratus rupiah).

pasal 6

TATA CARA PEMBAYAMN DAN PELAPOMN

1 n yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA pada setiap tahap kegiaianngan jumlah yang tldak melebihi nilai yang tercantum dalam anggaranyang telah disetujui dan kemudian ditagihkan (eimburse) kepaOa FIHAK

2. PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA pada setiap tahapdnpemantauan (tahap pertama, kedua, dan ketiga), dengan syarat laporan hasil pemantauan'(termasukback-up data) pada tahapan tersebut sudah diterima oleh pIHAK pERTAMA,

3. Besarnya biaya yang ditagihkan harus sesuai dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan disertai bukti-bukti pengeluaran/kwitansi ya ng asli.

4. Laporan hasil pemantauan oleh PIHAK KEDUA yang dikirimkan kepada PIHAK PERTAMA merupakancopy-an dari Laporan TPM kepada PMU WlNRtp.

Pasal ZKELE NGKAPAN PE RSYAMTAN TAGIHAN (RE IM B U RS E M ENT)

1. Setiap tahap pernantauan ke lapangan yang Cilakukan oleh PIHAK KEDUA harus dilengkapi denganSurat Perirrtah T' igas (SPT) clari Dekan Fakultas Universitas atau jabatan setare pada instjiusi TpM, Ianwajib merrlbawa Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) dari Dekan Fakultas $r?rta disetriiui oleh TeanrLeader UTC WINRIP.

Fll[ti.! PT, Perentjana Djaja ln assoclated with

CTC 0ffice: Jt. Ciniru Vll

ffi Yongr" Engineering Co. Ltd and d.tpT, Epadascon permata Engineering ConsultantsNo. 25, l(ebayoran Baru, Jakarta Setatan, 12180, phone /Fax: l1lll72Z}BZ3

, 91,0 ,O9qn salah satu k"-L..nq[qpllyntuk rnengajukan penggantian biaya operasio nat (reimburse) dariPIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang disamplikan bersamaan dengan laporan hasilpernantauan.

PASAL 8LA|N_LA|N

i

Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam sr-iatu peijanjiantambahan yang rnerupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Demikian surat_Perjanjian Kerja ini dibuat di Jakarta pada hari dan tanggal tersebut dlyang sama.

PIHAK KEDUA

Dr, lr. Herv Rivanto. MT

Dekan Fakultas TeknikUniversitas Bandar Lampung

MENGETAHUI

Kepala Satuan KerjaPernbinaan Administrasi dan Pelaksanaan pengendalian

Pinjaman Negei (PAP2PHLN)

Yongna Engineering Co, Ltd and =fpT, Epadascon permata Engineering Consultants

25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12180, phone /Fax: rcZ1l 7ZZ9BZ3

E PT. Perentjana DJaJa ln associated with hCTC Ofiice: Jt. Ciniru Vll No.

PIHAK PERTAMA

Direktur UtamaPT. Perentjana Djaja

1\-/7-ltrf<Iv /sr

MINISTRY OF PUBLIC WORKSDIRECTORATE GENERAL OF HIGHWAYS

DIRECTOMTE OF PLANNINGCore Team Consultant for

Western Indonesia National Roads Improvement project (WINRIp)iaRp toan no. do+s_ro

PerentJana DJaj a

SURAT PERJANJIAN KERJAPEMANTAUAN PELAKSANAAN PROGMM WINRIP

PAKET 01: KRUI - B|HA, PROV|NSt LAMPUNG

Pada hari ini, Selasa tanggal Sebelas November tahun Dua Ribu Empat Belas, yang bertanda tangan dibawalr ini:

2. Dr, k. Hery Riyanto, MT

Dengan Ii, f9991lelah pihak menyatakan sepakat untuk saling mengikat diri dalam suatu perjanjian kerjadirnana PIHAK KEDUA mewakili masyarakat akan melakukan tugas *pemantauan

pelaksanaan jeterlaankonstruksi Paket 01 : Krui - Biha dengan ketentuan sebagai berikut:'

Pasal 1

LINGKUP PEMANTAUAN

1. Lingkup pemantauan yang dilakukan oleh pIHAK KEDUA meliputi: pelaksanaan manajemen proyek,

z.

pelaksanaan teknis pekerjaan konstruksi, dan pemantauan aspek lingkungan serta aspekl."i"r t"ii,lllJrnasyarakat sekitar lokasi proyek.

dan bersifat makrc, dengan

yatakan pendapat atas hasilpekerjaan.

::::,:_=i::i1giI?I':]",r,^/aKtu untuk.w.awancara dengan pejabar pembuat Komitmen (ppK) /

, n"rr' ,n'ung#;fi.;;produ ktifitas pekerjaan.

Pasal 2DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Surat Ketua Pelaksana Harian pMU WlNRlpperihal hasil wa\ffancara pemilihan pemantau

2. Surat Dekan Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung No. 25/U/FT-UBL/V|12OL4 tanggal 15 Juli201-4 tentang persetujuan h asil wawancara dan evaluasi proposal biaya operasional TpM sertakesediaannya sebagaiWPM pada paket 01: Krui - Biha.3 Surat Keputusan oi19{u1 a.19 frogram Direktorat Jenderal Bina Marga selakLr Ketua pMU WlNRtpdengan Nomor 0694/BP.l||KPTS/2O14 tertanggal 1 September 2014, teitang pembentukan TpM paket01, 03, dan 04.

4. -qurat Mobilisasi dari PT Perentjana Djaja sebagai Core Team Consultants (CTC)WlNRlp.

[fl PT. Perentiana Djaja in associated with /z] {qngn16 Engineering Co. Ltd and EtpT, Epadascon permata Engineering ConsultantscTC 0ffice: Jl. cjnlru Vll No. 25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12180, phone /Fax: (0zI\ Tzzglz3

5, PIHAK KEDUA dapat menyampaikan hasil analisadalarn pelaksanaan pekerjaan kepada pMU dand iklarifikasi dan dilakukan penanganan segefa.

pengamatan jika ada unsJr-unsur penyimpanganatau Pejabat Pembuat Komjtmen (ppK untuk

Nomor: UM.0206/BL|/ WlNRtpt12l teftanggal 3 Juni 2014Pihak Ketiga (PP3)/ Third pafly MonitoringlTe[41.

Durasi pemantauankonstruksi proyek.

hari per anggota Tim TPMmaksimum 4 (empat) hari.

DUMSIDAN TAHAP

yang dilakukan PIHAK

Pasal 3PELAKSANAAN PEMANTAUAN

KEDUA adalah sepanjang masa kontrak pelaksanaan4

z PIHAK KEDUA akan melaksanakan pemantauan secara langsung ke lapangan selama 12 (dua belas)yang dibagi daiam 3 (tiga) tahap kegiatan, masing-masing tahap kegiatan

PIHAK KEDUA menentukan sendiri jadwal waktu pelaksanaan pemantauan lapangan disesuaikandengan kondisi dan tahapan pelaksanaan dalam periode waktu pelaksanaan pekerjaan dengan terlebihdahulu menyampaikan jadwal rencana pemantauan kepada pMU WlNRlp tem busan

4 Apabila PIHAK KEDUA melaksanakan kegiatan melebihj durasi sebagaimana ditetapkan dalam pasal 3(ayat 2), maka PIHAK KEDUA tidak berhak untuk menagihkan tambahin biaya di luar nilai yang tertuangdalam p€rjanjian kerja ini.

pasal 4TENAGA PEMANTAU

1. Tenaga pemantau yang-akan melakukan tugas pemantauan terdiri dari 3 (tiga) orang sebagaimanatercantum dalam Pasal 3(ayat2) terdiri dari I (satu) orang Pemanlau Utahi dan z faua; oiangPemantau Anggota.

2. n datam pasal 1, PIHAK KEDUA yang disetujui olehaimana disebutkan dalam Pasai 2 (ayai 3) tidaku kepada pihak Ketiga/Lembaga lainnya.3. k gmantau harus diganti, maka PIHAK KEDUA terlebih

dahulu mengajukan permohonan kepada PMU WlNRlP, apabila calon yang diusulkan memenuhi kriteriayang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja TPM diwajibkan untuk mengikuti wawancara yang aLandilakukan oleh PMU WINRIP dibantu oleh CTC WINRIP dan resiko akibit ke1adian tersebut rn'enjaOitanggung jawab PIHAK KEDUA.

Pasal S

NILAIPEKERJAAN

Kedua belah pihak sepakat dengan nilai anggaran biaya operasional pemantauan pekerjaan oleh pIHAKKEDUA sebesar Rp 71.817.900,00 (Tujuh puluh satu juta deiapan ratus tujuh betas sembitan ratus rupiah).

pasal 6

TATA CARA PEMBAYAMN DAN PELAPOMN

1' dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA pada setiap tahap kegiatanmlah yang tidak melebihi nilai yang tercantum dalam anggaranlah disetujui dan kemudjan ditagihkan (reimburse) kepaOa pIHAK

2. PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA pada setiap tahapanpemanlauan (tahap pertama, kedua, dan ketiga), dengan syarat laporan hasil pemantauan (termasukback-up data) pada tahapan tersebut sudah diterima oleh pIHAK PERTAMA.

3' Besarnya biaya yang ditagihkan harus sesuai dengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan disertai bukt!bukti pengeluaran/kwitansi yang asli.

4' Laporan hasil pemantauan oleh PIHAK KEDUA yang dikirimkan kepada pIHAK p[f{TAMA merupakancopy-an dari Laporan TPM kepada PMU WlNRlp.

Pasal 7KE LENGKAPAN PERSYARATAN TAG I HAN (REI M B URS EM ENT)

1. Setiap tahap pemantauan ke lapangan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA harus dilengkapi denganSurat Periritah Tugas (SPr) dari Dekan Fakultas Universitas atau jabatan setara pada institusi TpM, danwaiib membawa Surat Periniah Perjalanan Dinas (SPPD) dari Dekan Fakultas serta disetujui oleh TeamLeader CTC WINRIF.

flfll PT. Perentjana Djaja in associated with S Yongma Engineering co, Ltd and €tpT. Epadascon permata Engineering consultantsCTC office: Jt. cinjru Vll No. 25, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12180, phone /Fax: (oz1) 7z2g1z3

2. SPPD adalah salah satuPIHAK KEDUA kepadapernantauan.

PIHAK PERTAMA

Direktur UtamaPT. Perentjana Djaja

kelengkapan untuk mengajukan penggantian biaya operasional (reimburse) dariPIHAK PERTAMA yang disampaikan bersamaan dengan laporan hasil

PASAL 8LAIN-LAIN

Segala sesuatu yang belum cukup diatui dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam suatu perjanjiantambahan yang merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat di Jakarta pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di atas,

4 Dekan Fakultas TeknikUniversitas Bandar Lampung

MENGETAHUI

Kepala Satuan KerjaPembinaan Administrasi dan Pelaksanaan Pengendalian

Pinjaman dan Nesei(PAP2PHLN)

I-ll Pt. Perentjana Djaja in associated with h yongma Engineering Cb. Ltd and =apT.

Epadascon permata Engirreering ConsultantsCTC Office: Jt. Ciniru VII No. 25, Kebayoran Baru, Jakarta Setatan, 12't80, Phone /Fax: (OZ1) lZZggZ3

:"\f,o\ *

l6./so,.s L

P

Yang bertanda tangan dlbawah ini :

NamaJabatan

Memerintah kepada :

Nama

Jabatan

TuJuan '

Tanggal

Jumlah hari

Jenis Transportasi

Maksud Perjalanan Dinas

Biaya dibebankan kepada

Yang menerima tugas

ll+-Dr. lr, Hery Riyanto, M.T.

Nornor : 0OTTGS-TPIvVFT-UBL/XII/2015

Dr. lr. Hery Riyanto, M.T.Dekan Fakultas Teknlk Universltas Bandar Lampung

Dr. lr. Hery Riyanto, M.T.

Pemantau Anggota

Kui

Tgl. 17 Desember s.d. Tgl. 19 Desember 2015

3 (tlga)

Mobil

Memantau Proyek WlNRlp paket - 01 (l(rui - Blha)

Kontrak No, 466tuS1(pDtL |U2Oi 4

tanggal 11 November 2014

Bandar Lampung, 16 Desember 201S.

MINISTRY OF PUBLIC WORKSDIRECTORATE GENEML OF HIGHWAYS

IiVESTERN II{DONESIA NATIONAL ROAD IMPROVEMENT PRO]ECT (WINRIP)Technical Assistance for Core Team ConsultanE (CTC)

to Support to Eie Project Management UnitIBRD Loan No. 8043 - ID

Ofiice Addres: Jl. Ciniru VII No. 25, Kebayoian Baru - Jaka*a SelahnTelp. 021-72298823, Tax. 021 - 72795945

Kw*Universitas Bandqr lnmpung

--{:ir:

{-

SUMT PERINTAH PER]ALANAN DINAS (SPPD) NO. 0ozsPPD-rPM/FT-UBUtrr/201s

1. NAMA PERSONELYANG DITUGASKAN Dr. Ir. Hery Riyanto, MT.

2. JABATAN Ketua Pemantau

3. MAKSUD PER]ALANAN DINAS Melakukn pemantau Proyek WINRIP Paket - 01 (Krui - Biha)

4. ALAT TMNSPORTASI Mob I

5. a.

D.

BERANGKAT DARI

TEMPAT YANG DMJJU

a. Bandar Lampunq

b, Krui

6. a. LAMANYA PER]AIINAN DINAS

b. TANGGAL BEMNGKAT

c. TANGGAL KEMBALI

3 (tiga) hari

17 Desember 2015

19 Desember 2015

DIKELUARKAN D]

PADA TANGGAL

Bandar Lampung

15 Desember 2015

IVIENGETAHUVMENYETUJUI

WINRIP . CIC

Dr. Ir. Hery Riyanto, M,T,

DIPERINTAH KAN OLEH

Oftice Addres : Jl, Ciniru VII No. 25, Kebayoran Baru - Jakarta SetatanTefp. 021-72298823, Tax. 021 - 7l7g6gi5

P

\

Yang bertanda tangan dibawah ini :

NamaJabatan

Memerinlah kepada i

Nama

Jabatan

Tujuan

Tanggal

Jumlah hari

Jenis Transportasi

Maksud Perjalanan Dinas

Biaya dibebankan kepada

Yang menerima tugas

SURAT PERINTAH TUGAS

Nomor : 009/TGS-TPM/FI-UBL/I/2016

Dr. lr. Hery Rlyanto, M.T.Dekan Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung

lr. Juniardi,MT.

Pemantau Anggota

Krul

Tgl. 0Sjanuari s.d, Tgl. l0Januari 2016

3 (tiga)

Mobil

Memantau Proyek WINRIP paket - 0.1 (Krui - Biha)

Kontrak No. 466A/5 l(PD lL ltY201 4

tanggal 11 November 2014

Bandar Lampung, 05 Januari 2016.

(

Yang memerintahkan

Dekan Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung

Dr. lr. Hery Riyanto, M.T.

MINISTRY OF PUBLIC WORKSDIRECTORATE GENEML OF HIGHWAYS

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROAD IMPROVEMENT PRO]ECT (WINRIP)Technical Assistance for Core Team Consultants (Cl-C)

to Suppot to the Project Management UnitIBRD Loan No, 8043 - ID

ULBandar Lampung

(

Office addres : ll. Ciniru VII No, 25, Kebayoran Baru - Jakarta SelatanTelp. 021-72298823, Tax, O21- 72796945

C

Office Addres: Jl, Ciniru VU No. 25, Kgbayoran Baru - Jakarta SelatanTelp. 027-7229A823, Tax. 021 - 72796945

P

Yang bertanda tangan dibawah ini :

NamaJabatan

Mernerintah kepada :

Narna

Jabatan

Tujuan

Tanggal

Jumlah hari

Jenis Transportasi

Maksud Petlalanan Dinas

Biaya dibebankan kepada

Yang menerima tugas

SURAT PERINTAH TUGAS

Nomor : 008I|GS-TPM/FT-UBL/I/2016

Dr. lr. Hery Riyanto, M.T.Dekan Fakultas Teknlk Universitas Bandar Lampung

lr. Sugito,MT.

Pemantau Anggota

Krui

Tgl. 06Januari s.d. Tgl. 0BJanuari 2016

3 (tiga)

Mobil

Memantau Proyek WINRIP Paket - 01 (Krul - Biha)

Konhak No. 466A/SI(PD lL ltYzl1 4

tanggal 11 November 2014

Bandar Lampung, 05 Januari 2016.

lr. Sugito, MT.

MINISTRY OF PUBLIC WORKSDIRECTORATE GENEML OF HIGHWAYS

Universltas Sandar Lanpung

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROAD IMPROVEMENT PRO'ECT (WINRIP)Technical Assistance for Core Team Consultants (CTC)

to Supporl to the Project Management L,nitIBRD Loan No. 8043 - ID

Office Addres : Jl. Ciniru vII No. 2t Kebayoran Baru - Jakafta SelatanT€f p. 021-72298823! Tax, OzL - 7?'796945

SURAT PERINTAH PERIALANAN DINAS (SPPD) NO. : 004/SPPD-TPF1/FT-UBUWII/2015

1, NAPIA PERSONEL YANG DMJGASKAN Ir. Suqito, MT.

2. JABATAN Pemantau Angqota

3. MAKSUD PER]ATANAN DINAS Melakukan pemantau Proyek WINRIP Paket - 01 (Krui - Biha)

4. ALAT TMNSPORTASI Mobil

5. a. BEMNGKAT DARI

b. TEIVIPAT YANG DMJJU

a. Bandar Lampunq

b. Krui

6. a, LAMANYA PERIALANAN DINAS

b. TANGGAL BERANGKAT

c. TANGGAL KEMBALI

b.

3 (tiga) hari

06lanuari 2016 -/'''/08 Januari 2015

DIKELUARKAN DI

PADA TANGGAL

Bandar Lampung

05 Januari 2016

MENGETAHUVMENYETU]U1

wtNRIP - CTC ., . .. .,-. ti,,_._.

DIPERiNIAHKAN OLEH

C

Telp, O2r-72298a23r Tax. Ozt - |Z79G94S