api i (fase perkenalan)
TRANSCRIPT
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama Mahasiswa Tanggal Waktu Tempat Inisial Klien Interaksi ke Lingkungan Deskripsi pasien Tujuan komunikasi
: Nita Aprilia : 30 April 2012 : Pkl. 13.00 13.15 WIB (15 Menit) : Ruang ucak Rowo : Tn. S : I (Fase Perkenalan) : Meja, kursi, berhadapan, tenang : Penampilan kurang rapi, tamMas melamun : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya
KOMUNIKASI VERBAL P : Selamat pagi Mas, boleh P: saya duduk di sini?
KOMUNIKASI NON VERBAL Memandang K dan P
ANALISA BERPUSAT
ANALISA BERPUSAT
RASIONAL
PADA PERAWAT PADA KLIEN : Ingin membuka K masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya.
tersenyum, mengangguk K: Ekpresi datar
percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai dan berharap dengan sapaan lingkungannya sederhana P bisa diterima oleh K.
K : diam
K: Ekpresi datar P: Memandang K
P
merasa
senang atas
ada K : ragu terhadap orang salam baru belum memberikan respon Topik lanjut ringan akan
tanggapan walaupun
P : Mas kenapa kok diam P : Memandang ke K saja? K : Malas posisinya mbak, K : Menunduk
diekpresikan secara tulus P ingin memulai K
K : Sambil membetulkan percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi lebih ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap P kondisi K masih memberikan Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
Mengantuk P : Memandang ke K P : Oh ya, perkenalkan saya P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K Nita, saya mahasiswa menjulurkan tangan ke K diberikan praktek disini yang akan K : Menjulurkan tangan ke tentang kedatangan P merawat Mas selama 2 P minggu K : (diam) P : Nama Mas siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien pasien dan mendekatkan diri ke-K K : Menatap mata P K : Saifuddin
penjelasan tanggapan secara ragu-ragu
K ragu-ragu
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi
K : Menyebut nama sambil P merasa K tidak ingin K merasa perkenalan hanya mengusap kepala lama-lama berbicara formalitas belaka
P : Tetap sambil berjabat P : Mas tangan senangnya P : Memandang K K : Memandang ke bawah P ingin menjalin kedekatan K dengan pasien mencoba mengingat Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang K : Udin K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban K mulai tertarik dengan akan adanya pengakuan atas menjawab singkat lalu singkat perkenalan dengan P namanya memandang ke bawah lagi P : Masih memperhatikan dengan seksama P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K enak kalau saya manggil tersenyum Mas Udin K : Tersenyum suasana berpikir sejenak, Pujian menjalin berguna untuk perawat hubungan
dipanggil dengan nama apa
nama yang disukainya
mengngingat disukainya
nama yang mendekatkan
therapeutik dengan klien K : Iya K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan K mulai merasa bahwa P
P : Memperhatikan P : Mas asalnya dari mana P : Memandang K Mas Udin? K : Menunduk dan berpikir
mendapatkan respon datang untuk membantu K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu membangun keakraban ingat menjalin kedekatan dengan klien senang karena ingat dengan topik sederhana
K : Kediri
K : Menoleh ke P dan P senang karena K memberi K
mengalihkan lagi
pandangan respon
daerah asalnya dan kembali membayangkan asalnya tersebut daerah
P : Memperhatikan K P : Wah, jauh ya. Mas udin P : Memandang K sambil P asli sana? tersenyum K : Mengangguk mulai mengkaji
data K berpikir dan berusaha Mengidentifikasi mengingat
keluarga
umum pasien
sebagai system pendukung
K : Iya
K : Bicara tanpa menoleh P
P khawatir kalau pertanyaan K membayangkan daerah membuat K tersinggung aslinya P memulai kontrak waktu K menyetujui kontrak Kontrak efisien menyetujui dengan K waktu K sambil berfikir Mengidentifikasi pasien pola waktu dan perlu tidak
P : Memandang K P : Mas, Mas bersedia kan P : Berbicara dengan jelas ngobrol menit saja K : ya sama seksama
saya?10 K : memperhatikan dengan dengan K
waktu yang diajukan
dilakukan agar waktu lebih
K : mengangguk sambil P memulai kontrak waktu K menjwab
kontrak mengganggu istirahat klien
P : tersenyum P : Mas tadi bilang malas P : Memandang K sambil P mulai mengkaji pasien kenapa Mas? K : malas, mbak. tersenyum K : Menunduk
istirahat dan keluhan fisik
K : Menunduk
P mulai menggali informasi K
masih
tetap
sambil
P : memperhatikan dengan dari K seksama P : Mas udin juga diam saja, P : Bertanya dengan hati- P menggali lebih dalam lagi tidak mengobrol sama hati K : Tersenyum berhati-hati tsb dan temannya. Kenapa Mas?
berfikir K sambil mengingat Pengkajian data karena K mengingat-ingat sangat takut Pengkajian data lebih dalam lebih dalam
diperlukan untuk kevalidan
K : menyita waktu,mbak P : Dulu sebelum masuk P : Menunjukkan keseriusan P sini Mas juga diam saja K : Menerawang ke atas kalau diajak bicara? K : Mengangguk P : menunjukkan keseriusan K : diam P : Kalau boleh saya tahu P : Bertanya perlahan kenapa Mas bisa dirawat K : Melihat ke P disini?
pertanyaan spesifik
diperlukan untuk kevalidan
menyinggung pasien P lega karena K tidak K menjawab dengan tegas tersinggung P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat Pengkajian diperlukan lebih dalam untuk
alasan pasien dirawat
mengetahui alasan masuk
K : Tidak tahu, mbak. K : Melihat ke P ke sini, kanya untuk berobat pasien
P mencoba menggali lebih K tidak menyadari sakitnya
Kakak saya yang membawa P : Memperhatikan respon dalam
P : Selain kakak Mas punya P : Bertanya perlahan keluarga lain? K : Punya. Saya anak ke-4 K : Menunduk
P mencoba menggali lebih K sambil mengingat-ingat Dengan diam therapeutik, dalam penyebab masa lalunya klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya teringat kondisinya penyebab dahulu membayangkan Isolasi sosial bisa timbul dari pengalaman buruk di masa lalunya menemukan adanya K mulai mengingat-ingat
dari 5 bersaudara. Tapi K : Melihat P sambil terus P berpikir tentang faktor K yang tinggal sama saya bercerita cuma ibu, bapak dan adik. P : Memperhatikan P : Mas lulus SMA bekerja? P : Mendekatkan diri K : Saya lulus kerja, SMP bawah
P berusaha mengkaji data K tadi
K : Memandang kosong ke yang terkait kata-katanya keadaannya langsung tidak K : Melihat P sambil P P : Memperhatikan P : Memperhatikan K : Mengubah posisi K : bekerja di sawah K : Berbicara lirih serius P : Terkejut
melanjutkan sekolah karena bercerita tidak ada biaya P : Mas bekerja apa?
kemungkinan penyebab dari lagi kenangan terdahulu isolasi sosialnya P memvalidasi perkataan K K sebelumnya P menemukan membayangkan Memvalidasi pernyataan
kehidupan yang lalu adanya K mulai mengingat-ingat
untuk mengetahui masalah ada perubahan data
P : Mendengarkan dengan kemungkinan penyebab dari lagi kenangan terdahulu P :ingin tidur isolasi sosialnya P kurang membicarakan ringan senang P mulai tidak nyaman Pasien mengantuk sehingga mengakhiri pembicaran
K : Mbak sudah ya, saya P : Mulai gelisah
hal-hal dengan obrolan
P : Oh, baik Mas ini P : Senang sekali Mas mau mengeser ngobrol dengan saya sedikit Bagaimana kalau besok jam 10 sebelum sarapan kita ngobrol lagi? K : Boleh K : Memandang P P : Tersenyum P : Nah kalau Mas setuju P : Memandang K bagaimana cara berkenalan lengan ya. Mas mau? posisi badan
P
memberikan K
senang
diberikan Kontrak berikutnya harus ditentukan mendapatkan klien agar terhadap kontrak dan klien harus ingat persetujuan
memang sudah 10 menit. K : Memandang P sambil reinforcement pada K
reinforcement
P senang karena K mau K ikut menentukan kontrak menentukan kontrak memikirkan tentang Kegiatan dilaksanakan mendapat kegiatan yang akan harus K bisa berikutnya P menentukan topik dan K pada berikutnya
nanti kita ngobrol tentang K : Menutup mata dengan aktivitas
kontrak kegiatan yang ditawarkan
persetujuan dimaksud,
sehingga bila K keluar dari diingatkan tentang batasan
K : Ya
K : Mengangguk P : Tersenyum
P senang karena K setuju K setuju tentang kegiatan kegiatan sesuai kontrak dengan kegiatan yang akan yang akan dilaksanakan dilaksanakan
P
:
Terimakasih Mas
atas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K : Menoleh, menjabat tangan P K : menunduk P : Tersenyum
K
menunjukkan
rasa Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya pada klien
kesediaan
ngobrol mengulurkan jabat tangan
percaya pada P
dengan saya, selamat pagi K : pagi KESAN PERAWAT :
P senang karena K mau K menyambut salam P berinteraksi dengan P
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif walaupun klien sering menunduk dan terdiam. Data yang tergali adalah data mengenai isolasi social, harga diri rendah dan deficit perawatan diri. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
RENCANA KEPERAWATAN JIWANO/ TGL 02/04/20 12 DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan konsep diri : harga diri rendah b/d ideal diri terlalu tinggi TUJUAN TUM : Setelah dilakukan klien asuhan dapat keperawatan diri rendah. TUK : a. Klien mengekspresikan perasaan persepsinya rasa aman. dan dengan dapat a.1. Klien dapat menceritakan perasaan dan persepsinya setelah dilakukan 3x asuhan. a.1.1.Bina hubungan saling percaya: Memanggil nama klien dgn nama yang disukainya. Menerima respon klien apa adanya. Bicara terbuka dan jujur kpd klien. Tepati janji / kontrak yang pernah dibuat bersama. Beri kesempatan klien utk mengekspresikan perasaannya. a.2.Ekspresi wajah klien tenang saat mengekspresikan pera-saan dan perepsinya. a.2.1.Pelihara ber-sahabat. a.2.2.Gunakan komunikasi verbal ketenangan lingLingkungan menarik berinteraksi. Komunikasi verbal jelas dan yang minat bersahabat untuk Hubungan saling percaya dapat menghindari sehingga terjalin akrab. rasa terancam akan hubungan PERENCANAAN KRITERIA EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONAL
mengatasi perasaan harga
kungan suasana yg hangat dan
yang jelas dan langsung. a.2.3.Dorong kesempatan mengungkapkan serta dengan rasa empaty b. Klien mampu melihat b.1.Klien dapat mengidentifikasi aspek dirinya. positif yang ada pada b.1.1.Diskusikan hal-hal apa saja yang dapat klien lakukan dengan memberikan pan-dangan bahwa masih banyak hal yang positif pada diri klien dan perawat hanya me-ngarahkan dan lebih banyak menjadi pendengar b.1.2.Bantu klien untuk mengevaluasi diri dan melihat aspek positif yang ada pada diri klien. b.2.Klien dapat menjelaskan yg b.2.1.Bantu klien untuk melihat kembali keberhasilan yang pernah dicapai. b.2.2.Beri kakan klien. reinforcement positif dan klien beri untuk klien
langsung mudah utk dimengerti. Respon positif dan ada keterbukaan akan menarik klien untuk perasaan-nya. minat menyampaikan
perasaannya
mendenganrkan
Untuk kemam-puan mengatasi dihadapi.
mengembangkan klien masalah dlm yang
aspek-aspek yang positif yang ada pada dirinya.
Bila klien dapat melihat bahwa punya banyak kemampuan pada dirinya, maka akan timbul perasaan berharga. Mermotivasi klien utk
keberhasilan-keberhasilan pernah dialaminya.
mempertahankan dan mengembangkan aspek positif Penghargaan akan meningkatkan motivasi untuk melakukan hal yang sama.
atas hal-hal yang telah dikemu-
c.
Klien
mampu
mengpelajaran
c.1.Klien
dapat
menceritakan
c.1.1.Gali perasaan klien atau minta pendapat klien ttg masalah yg menyebabkan klien sakit. c.1.2.Anjurkan menyebabkan klien gagal. untuk
Untuk mengetahui pandangan klien tentang masalahnya.
evaluasi masalah untuk dijadikan dimasa sekarang.
masa lalunya yang traumatik.
Membantu klien untuk dapat mengevaluasi diri dan dapat menyadari kelemahannya. Memiliki membuat rencana klien akan
menceritakan faktor -faktor lain yg
c.2. Klien dapat menyusun rencana agar kejadian kejadian yang menyakitkan kembali. c.3.Klien dapat memilih cara yang baik dalam mengatasi masalah yang menyakitkan. tidak terulang
c.2.1.Anjurkan klien untuk menulis rencana agar pengalaman pahit tidak terulang kembali.
bersemangat
dalam mencapainya.
c.3.1.Kaji koping yang digunakan klien dalam mengatasi masalah c.3.2.Beri alternatif yang dapat dilakukan dalam menghadapi masalah yang menyedihkan. c.3.3.Gali sumber yang ada pada keluarga yg dapat membantu menyelesaikan masalah klien. c.3.4.Beri pujian pada klien bila memilih koping yg konstruktif.
Dengan mengetahui masalah dengan jelas dpt merencanakan alternatif digunakan. koping yang
d.
Klien mampu berperan serta dalam kegiatan ruangan selama klien di rumah sakit
d.1.Klien mampu memilih tugastugas kegiatan yang disukai. d.2.Klien mampu melaksanakan
d.1.1.Diskusikan dengan klien ttg tugas/kegiatan yang suka dilakukan sesuai kemampuan klien. d.2.1.Berikan kesempatan pada
Dengan
dapat
menjalankan
kegiatan, klien merasa dihargai. Klien akan merasa dirinya dapat
tugas/ mandiri.
kegiatannya
dengan
klien untuk mengambil keputusan dalam sesuai. memilih kegiatan yang
mengontrol hidupnya dan memiliki otonomi.
e.
Klien menetapkan
mampu rencana
e.1.Klien rencana
mampu yang
menjelaskan dilakukan
e.1.1.Bantu klien mengidentifi-kasi keinginan dan cita-cita dimasa yang akan datang. f.1.1.Diskusikan dengan keluar-ga dalam mengidentifikasi sumbersumber yang ada dalam keluarga f.1.2.Bersama keluarga menyusun rencana dimasa yang akan datang.
Evaluasi cita-cita dan keinginan klien, klien mampu merencanakan cita-cita yang sesuai dengan kemampuan klien.
akan
untuk masa depannya. f. Keluarga mampu
setelah kembali dari rumah sakit. f.1.Keluarga dapat memfasilitasi tentang rencana klien.
Mendukung sumber pasien Keluarga untuk
pemanfaatan kesembuhan sangat
memberi dukungan moril /materiil tentang rencana klien
berperan
penting bagi pasien
Perubahan persepsi sensori : halusinasi lihat menarik diri. b/d perilaku
TUM : Klien dapat mengontrol halusinasinya TUK : a. Klien dapat membina saling hubungan percaya. a.1. Sesudah 1 kali pertemuan, klien dapat berinteraksi dan terbina hubungan saling percaya a.1. Bina hubungan saling Dengan terbinanya hubungan saling percaya dan berfokus pada hal-hal yang disukai klien, diharapkan klien merasa bahwa peawat klien memperhatikan, terbuka dan mau sehingga
percaya : Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal, Perkenalkan diri klien dengan menyebut nama nama secara jelas. Jelaskan maksud dan tujuan pertemuan. Buat kontrak dan tepati janji Selalu interaksi Tunjukkan sikap empati dan penuh perhatian pada klien Terima klien apa adanya. Mulai interaksi dengan hal yang disukai klien kontak mata selama
memudahkan intervensi
a.2.
Klien
mau
berkomunikasi
a.2.Kontrol penampilan perawat Selalu siap bila dibutuhkan klien Jawab pertanyaan klien secara jujur Perhatikan perilaku yang sesuai oleh semua tim kep. seperti;sama-sama menggunakan komunikasi trapeutik dlm mendenkati klien. Hindari pola komunikasi yang memaksa, bersikap rahasia di dekat klien, sikap tidak menghargai klien.
Sikap perawat yang tidak tepat dapat menimbulkan rasa tidak berharga pda klien dan merusak hubungan saling percaya.
dengan perawa.
b.
Klien
dapat
mengenal yang perilaku
b.1.Klien akan mengekspresikan perasaannya setelah pertemuan 2 kali.
b.1.1.Dorong
klien
untuk
Dengan
mengungkapkan masalahnya identifikasi jika tidak
perasaan menyebabkan sosial.
mengungkapkan perasaannya b.1.2.Gunakan tehnik komunikasi terapeutik b.1.3.Bersama-sama mengidentifikasi orang lain. b.1.4Beri atas reinforcement kemampuan positif klien kerugian klien jika
perasaannya berarti klien dapat mengungkapkan untuk meng sehingga klien mau/termotivasi kerugiannya
menarik diri dari lingkungan
klien tidak berhubungan dengan
berhubungan dengan orang lain, dan akan meningkatkan harga diri klien.
mengungkapkan perasaannya
b.2.Klien dengan
akan atas
menyatakan hubungan
b.2.1.Dorong
klien
meng-
Perasaan hubungan
puas /interaksi
terhadap dengan
kepuasannya pertemuan. c. diri Klien menunjukkan
ungkapkan perasaanya terhadap hubungan dengan perawat.
perawat sesudah 2 kali
perawat memotivasi klien untuk melanjutkan tahap interaksi
c.1.Setelah 5 kali pertemuan klien dapat ruangan berhubungan dengan perawat dan klien lain yang ada di
c.1.1.Secara
bertahap
libatkan
Dengan mengikutsertakan satu atau dua perawat, klien klien komunikasi untuk yang memungkinkan Memudahkan memahami disampaikan. Menghindari kejenuhan klien
penurunan perilaku menarik
klien dalam kelompok, misalnya menghadirkan 1 - 2 orang dengan klien lain dalam berkomunikasi. c.1.2.Usahakan pesan verbal dan non verbal secara singkat, jelas dan konsisten selama komunikasi c.1.3.Lakukan interaksi sering c.1.4.Beri reinforcement tehnik positif bermain klien dalam percakapan singkat dan dan secara
berkomunikasi secara bertahap.
Meningkatkan harga diri klien. Bermain salah peran satu meruMasan atau
atas apa yang telah dicapai klien c.2.1.Gunakan peran respon untuk yang membantu dialami curahan
mengenal perasaan, pikiran, serta menghadapi situasi berhubungan dengan orang lain c.2.Setelah 6-8 kali pertemuan klien dapat mengembangkan hubungan melalui; Keikutsertaan dalam aktifitas c.2.2.Motivasi membersihkan menyapu, klien untuk ruangan, mengepel,
ekspresi perasaan seseorang
Meningkatkan harga diri klien melalui pemenuhan kebutuhan berinteraksi dengan orang lain dan menurunkan kemungkinan
mengikuti aktivitas di ruangan;
di ruangan Keikutsertaan kelompok terapi Inisiatip berinteraksi dengan orang lain dalam
membersihkan kamar mandi c.2.3.Beri penjelasan tentang tindakan dan beri reinforcement positip atas keikutsertaan klien dalam kelompok c.2.4.Beri keikutsertaan penjelasan klien dari dalam
menarik diri Memberikan untuk pujian berguna pasien memotivasi
mengulang tindakan yang positif Therapi kelompok memotivasi pasien berhubungan dengan orang lain
kelompok dan diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang c.2.5.Anjurkan klien mengevaluasi secara mandiri manfaat dari Pengetahuan keluarga tentang perilaku d. Keluarga dapat berpartisipasi diri dalam perawatan klien d.1. Keluarga hal-hal dapat yang menyeharus d.1.1.Diskusikan dengan anggota keluarga penyebab menarik diri d.2.Menjenguk klien minmal satu kali seminggu d.2.1.Anjurkan menjenguk dan dukungan pada pasien keluarga memberikan tentang perilaku perilaku, dan cara meruMasan klien Dukungan keluarga meruMasan reinforcement bagi pasien menarik bekal diri untuk berhubungan dengan orang lain. Menggali perasaan klien setelah berhubungan dengan orang lain
butkan
berpartisipasi dalam perawatan
dilakukan selama klien di rawat di rumah sakit
keluarga menghadapi klien yang
2/26 Maret 1999
Isolasi sosial : menarik diri b/d harga diri rendah kronik Subyektif : Klien Klien mengatakan mengatakan suka malas
Tupan : Klien dapat berinteraksi dengan lingkungannya Tupen : a. Klien dapat memperluas kesadaran setelah pertemuan tiga dirinya kali a.1. Klien dapat mengungkapkan perasaanya secara verbal : Saat sedih atau gembira Membalas perawat Menyebutkan interaksi Dapat mengungkapkan perasaannya sapaan tujuan a.1.1.Beri kesempatan klien klien Dengan berkurang mengungkapkan mengungkapkan perasaannya : Bimbing mengungkapkan perasaannya Gunakan terbuka Dengarkan ungkapan klien dengan aktif a.1.2.Beri b. Klien mengidentifikasi kemampuan minggu yang dimiliki dalam waktu dua dapat b.1. Klien dapat menyebutkan kemampuan yang masih dimiliki Kemampuan interpersonal Kemampuan melaksanakan ADL dalam b.1.2.Motivasi mengungkapkan klien pikiran, Membuka wawasan klien tentang pemecahan masalah hubungan respon yang tidak Respon merusak menyalahkan diri klien menghakimi hubungan dapat saling pertanyaan perasaannya beban klien akan
melamun bergaul dengan pasien atau petugas Obyektif : Saat wawancara kontak mata kurang Respon terhadap sapaan perawat lambat Tidak berinteraksi dengan perawat dan klien lain Beranjak dari tempatnya hanya waktu makan
menghakimi : Tidak pendapat klien Menerima pendapat klien
percaya dan menurunkan harga
b.1.1. Ciptakan lingkungan yang tenang dengan cara mengurangi stimulus eksternal yang berlebihan dalam interaksi
Lingkungan
yang
tenang
mampu membantu klien dalam memfokuskan pikiran
perasaan, dan prilaku klien yang
d.
Klien melaksanakan yang telah dibuat
dapat rencana
d.1. Klien dapat menyebutkan kegiatan yang telah dilakukan
d.1.1.Beri kesempatan klien untuk sukses : Beri Beri waktu waktu untuk untuk berinteraksi beraktivitas d.1.2.Bimbing klien untuk mencari bantuan, informasikan bahwa perawat siap membantu klien d.1.3.Kuatkan keterampilan dan aspek positif yang dicapai, beri reinforcement
Kesempatan
untuk
sukses
dapat memotivasi klien untuk melakukan/menetapkan keterampilan dimilikinya yang sudah
Bimbingan
yang
tepat
dan
sesuai dapat membantu klien meningkatkan harga diri Untuk memotivasi dan
mempertahankan aspek positif
e.
Klien dukungan dalam harga dirinya
mendapat keluarga meningkatkan
e.1. Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan harga dirinya
e.1.1.Anjurkan dapat
keluarga klien
untuk untuk
Keluarga
mempunyai
arti
memotivasi
penting bagi klien
melakukan aktivitas e.1.2.Anjurkan agar keluarga Mendukung klien dalam
dapat menyediakan fasilitas yang terkait dengan kegiatan
melakukan aktivitas