april - juni 2015

10
Warta EDISI APRIL - JUNI 2015 PERINTIS KEHATI Jazz untuk Lestarinya Maratua PENDORONG LESTARI KEHATI Selamatkan Kakatua Jambul Kuning PENDORONG LESTARI KEHATI The Awesome Journey Writing Contest Masih ada “makhluk cantik” di Jakarta TUNAS KEHATI Cap(na)ture Geledah Purwokerto PRAKARSA LESTARI KEHATI Coral “harapan” di Pulau Harapan 3 4 6 7 8 SELAMATKAN SI JAMBUL KUNING

Upload: lekhanh

Post on 13-Jan-2017

233 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: April - Juni 2015

Warta

EDISI APRIL - JUNI 2015

PERINTIS KEHATIJazz untuk Lestarinya Maratua

PENDORONG LESTARI KEHATISelamatkan Kakatua Jambul Kuning

PENDORONG LESTARI KEHATIThe Awesome Journey Writing Contest

Masih ada “makhluk cantik” di Jakarta

TUNAS KEHATICap(na)ture Geledah Purwokerto

PRAKARSA LESTARI KEHATICoral “harapan” di Pulau Harapan

3 4 6 7 8

SELAMATKANSI JAMBUL KUNING

Page 2: April - Juni 2015

Pengelolaan Warta KEHATI atas kerjasama Yayasan KEHATI dengan JIKom (Jelajah Indi Komunikasi)

[email protected] www.jelajahindikomunikasi.com@JIKomID JelajahKomunikasi

Desain, Ilustrasi & layout:Pryatin Mulyo Santoso | [email protected]

SUSUNAN REDAKSI

Penanggung JawabMS. Sembiring

RedakturMS. Sembiring

Penulis & KontributorBasuki Rahmad

M. SalehPuji Sumedi

Rina Kusuma

EditorSinaryatie Saloh

Redaksi Warta KEHATIJl. Bangka VIII No 3B

Pela MampangJakarta Selatan 12720

T +62-21-718 3185+62-21-718 3187

F +62-21-719 6131

[email protected]

facebook [email protected] yayasankehati

twitter @kehatilinkedin yayasankehati

Tentang KEHATI

Didirikan tanggal 12 Januari 1994 oleh Prof. Emil Salim dkk, merupakan lembaga penyandang dana nirlaba dan mandiri yang bertujuan memberi dukungan sumber daya dan memfasilitasi berbagai aktifitas pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia secara berkelanjutan. Informasi lengkap dapat dilihat di www.kehati.or.id.

Salam Lestari,

Selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1436 H yang penuh berkah dan rahmat ini kepada umat muslim yang menjalaninya. Semoga bulan Ramadhan senantiasa semakin meningkatkan ketakwaan diri kita menjadi manusia yang lebih baik ke depan. Pada kesempatan bulan suci ini, kami sungguh berharap diri kita masing-masing menunjukkan kualitasnya sebagai manusia yang ditunjuk Tuhan sebagai “Khalifah Bumi.” Artinya, sebagai khalifah adalah selayaknya juga bisa memperlakukan alam di bumi ini dengan baik, juga dengan makhluk hidup lainnya selain perilaku kita terhadap sesama.

Masih segar benar dalam ingatkan kita, bahwa masih ada manusia bertindak zalim terhadap makhluk lainnya. Contoh konkret belum lama ini adalah terungkapnya penyelundupan burung kakatua jambul kuning. Para penyelundup yang berharap mendapatkan keuntungan tidak seberapa merampas kemerdekaan makhluk lainnya yang tinggal dalam hutan, dibius, dan dimasukkan dengan paksa dalam sebuah botol plastik kecil minuman mineral. Sebuah tindakan biadab dan tidak mencerminkan diri sebagai manusia yang diberikan amanah menjadi Khalifah. Di luar sana masih ada kasus-kasus lainnya yang mengancam keanekaragaman hayati di Indonesia.

Jika ditanyakan apakah seekor burung kakatua, orangutan, harimau, badak tidak ada kaitannya dengan kehidupan manusia sehingga kita bisa berbuat seenaknya terhadap mereka, itu adalah salah besar. Keberadaan orangutan sangat penting dalam menumbuhkan biji-biijian pohon hutan langka, begitu juga dengan makhluk lainnya yang diciptakan Tuhan bukan untuk kesia-siaan, bahkan semuanya diperuntukkan untuk menopang kehidupan manusia itu sendiri dengan caranya masing-masing.

Di tengah kegelisahan ini, tentu saja kami tetap merasa optimis dengan orang-orang Indonesia. Karena masih ada orang-orang yang kami jumpai, dengan latar belakang berbeda yang saling peduli untuk kelestarian alam. Contohnya para musisi Jazz yang akan menyuarakan gaung Jazznya untuk kepedulian lingkungan dalam Maratua Jazz dan kawan-kawan muda kami, para Ksatria Keanekaragaman Hayati Indonesia (Biodiversity Warriors) yang kini aktif mengeksplore keanekaragaman hayati urban.

Jadi, tetaplah kita mengemban amanah menjadi khalifah di muka bumi, menjadi sebaik-baiknya manusia, yang berguna bagi kebaikan seisi alam dan makhluk lainnya, dan terutama kemanusiaan kita.

Salam Lestari,M.S. SembiringDirektur Eksekutif Yayasan KEHATI

Dok

. KEH

ATI

SALAM KEHATI

Page 3: April - Juni 2015

JAZZ UNTUK LESTARINYA MARATUA

Pulau yang pernah dikunjungi oleh Pangeran William ini akan menjadi tuan rumah bagi perhelatan music Maratua Jazz, tanggal 11-12 September 2015, dengan konsep ekowisata. Melibatkan warga setempat, rumah warga akan menjadi home stay, mereka penyedia makanan dan semuanya makanan lokal, penyelenggara akan menyediakan banyak tempat sampah agar tidak ada alasan bagi para pengunjung membuang sampah sembarang. Maratua Jazz telah dilaunching pada hari Minggu, 3 Mei 2015, di Jakarta

Dok

. Kem

ente

rian

Kela

utan

Per

ikan

an R

I

Salah satu program Yayasan KEHATI yaitu memanfaatkan dan melestarikan pulau-pulau kecil untuk pembangunan berkelanjutan melalui konsep ekosiwata. Beberapa pulau dampingan Yayasan KEHATI adalah Kepulauan Seribu, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Derawan. Di Kepulauan Derawan, dampingan KEHATI masih terfokus di Pulau Maratua, yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Pulau Maratua kaya dengan biota laut, sehingga merupakan salah satu surga bawah laut yang ada di Indonesia.

Pemukulan ketipung oleh penyelenggara & pihak terkait sebagai penanda diluncurkannya Maratua Jazz 2015.

Convention Center (JCC), ditandai dengan pemukulan alat musik khas Kalimantan Timur (Kaltim), ketipung oleh Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, MS. Sembiring bersama Gubernur Kaltim, Idang Rasjidi, ketua pelaksana Maratua Jazz, dan perwakilan pihak-pihak terkait lainnya. [Mushafiyani/JIKom]

PERINTIS KEHATI

Warta KEHATI - Edisi April - Juni 2015 | 3

Page 4: April - Juni 2015

SELAMATKAN KAKATUA

JAMBUL KUNING

Pada 4 Mei 2015 lalu, kita tersentak dengan berita penyelundupan 24 burung kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea) di kapal KM Tidar jalur pelayaran Papua-Makassar-Surabaya-Jakarta. Penyelundupan itu tertangkap saat turun di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Yang membuat hati miris, burung tersebut dibius terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam botol air mineral yang dikosongkan. Lamanya perjalanan di atas kapal dan di dalam botol membuat sebagian burung kakatua jambul kuning mati.

Modus penyelundupan burung langka dengan menggunakan botol mineral ternyata sering terjadi. Modus penyelundupan sebelumnya bahkan lebih kejam. Burung-burung tersebut ada yang dimasukkan ke dalam pipa. Bahkan ada yang disembunyikan di dalam kaos atau celana dalam.

Kakatua jambul kuning telah dimasukkan dalam kategori “Sangat Terancam Punah” oleh IUCN. Catatan IUCN, dalam 25 tahun terakhir, kakatua jambul kuning berkurang secara drastis. Di tahun 1992, Sumba yang menjadi habitat terbaik kakatua jambul

PEDULI LESTARI KEHATI

4 | Warta KEHATI - Edisi April - Juni 2015

Page 5: April - Juni 2015

kutilang.or.id

kuning ternyata hanya tinggal 3.200 ekor. Dan di tahun 2012 jumlahnya langsung menurun drastis, menjadi 563 ekor.Sementera di Sulawesi jumlahnya juga tak banyak, tinggal sekitar 500an ekor.

Kakatua jambul kuning hanya salah satu jenis kakatua yang diburu dan diperdagangkan. Kakatua putih (Cacatua alba) malah lebih banyak diperjualbelikan. Padahal burung endemik Halmahera ini oleh IUCN telah dikategorikan “Terancam Punah”. Dalam setahun, ada 1.200 ekor kakatua putih jadi korban perdagangan ilegal. Angka ini melebihi kapasitas reproduksi burung itu sendiri. Kakatua putih hanya mampu menghasilkan dua telur dalam setahun. Itu pun tak semuanya bisa menetas.

Lemahnya penegakan hukumMaraknya perdagangan satwa langka, termasuk kakatua jambul kuning merupakan salah satu indikasi lemahnya penegakan hukum. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya disebutkan bahwa pelaku perburuan dan perdagangan satwa liar diancam hanya dengan hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 juta.

Sanksi ini tidak memberikan efek jera bagi pelaku perdagangan satwa langka. Apalagi ketika kasusnya sampai di pengadilan, hakim seringkali hanya mengganjar pelaku dengan beberapa bulan penjara saja. Ancaman denda yang diterima juga sangat ringan dibandingkan dengan kerugian yang dialami oleh negara.

Selama kurun waktu 10 terakhir, setidaknya ada 30 kasus perdagangan burung kakatua. Dan mirisnya, rata-rata hukuman yang dijatuhkan tidak sampai satu tahun. Harusnya hukuman pelaku penyelundupan satwa langka diperberat, agar dapat memberi efek jera.

Kasus penyelundupan burung kakatua jambul kuning ini merupakan puncak gunung es dari besarnya ancaman terhadap satwa-satwa langka di Indonesia. Untuk itu, perlu adanya revisi UU Nomor 5 Tahun 1990 untuk memberikan perlindungan kepada spesies. Selama ini spesies hanya dibagi dalam spesies dilindungi dan tidak dilindungi. Sementara aturan tentang pemanfaatan spesies tertentu belum diatur sama sekali. [Luluk Uliyah/JIKom]

Kakatua jambul kuning merupakan satu dari enam spesies kakatua yang ada di Indonesia. Panjang tubuhnya sekitar 45-50 cm, dengan warna bulu tubuhnya putih semua namun jambulnya berwarna kuning. Paruhnya berbentuk bengkok yang bagian atas lebih panjang dari bagian bawah. Burung kakatua hidup berpasangan, baik dalam jumlah besar maupun kecil. Burung ini memiliki kemampuan berpegangan pada ranting dengan jari-jari kaku atau paruhnya. Saat menjelang kawin, pejantan akan melompat, mengembangkan sayap, mengangkat ekor dan jambul untuk menarik betina. Daerah sebaran kakatua jambul kuning adalah di Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua, di tempat-tempat yang masih banyak terdapat hutan-hutan primer dan sekunder Makanan: Biji-bijian, kacang, serangga dan aneka buah-buahan.

Berkembang biak: Biasanya bertelur 2- 3 butir dengan masa pengeraman 30 hari.

Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea)

trib

unne

ws.c

om

Kakatua jambul kuning didalam botol air mineral yang gagal diselundupkan saat turun di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya beberapa waktu lalu.

Warta KEHATI - Edisi April - Juni 2015 | 5

Page 6: April - Juni 2015

PENDORONG LESTARI KEHATI

The Awesome Journey Writing Contest

Berawal dari keingintahuan para Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI (BWKEHATI) Jakarta akan potensi keanekaragaman hayati yang ada di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jakarta, mereka berdiskusi dengan Lembaga Peta Hijau Jakarta, maka lahirlah kegiatan Capnature Geledah Jakarta: Menguak Potensi Keanekaragaman Hayati Ibu Kota.

Kegiatan Capnature Geledah Jakarta telah berjalan selama dua bulan, dan telah dilakukan di 19 titik RTH. Berdasarkan hasil capture-an di 19 titik RTH Jakarta, masih dapat ditemukan ragam jenis keanekaragaman hayati disetiap RTH, seperti ragam jenis capung, kupu-kupu, harpetofauna, jamur, dan vegetasi.

Kita intip yuk beberapa hasil Capnature Geledah Jakarta yang jeli dan keren-keren.[Mushafiyani/JIKom]

Launching Awesome Journey Writing Contest, di Conclave Jakarta, Sabtu (13/6), terselenggara atas kerjasama antara Yayasan KEHATI dengan NulisBuku.com. Tujuannya adalah untuk mengeksplore dan mengenalkan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia melalui perjalanan ekspedisi, dengan hasil akhir perjalanan akan dituangkan dalam sebuah buku. Awesome Journey Writing Contest merupakan bagian dari kegiatan Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI (BWKEHATI). Para pemenang kontes ini akan melakukan

perjalanan bersama dengan 10 Warriors pemenang Camp & Journey ke Jambi, di bulan September 2015. Akan tetapi, rewardnya berbeda. Waktu dan perjalanan ekspedisin ke 10 Warriors dalam hitungan hari akan lebih lama dan eksplornya akan lebih mendalam. Yayasan KEHATI yang menentukan lokasi dan teknis perjalanan di lapangan. Teknis lomba menulis Awesome Journey dan promo dilakukan oleh NulisBuku.com. Info lebih lanjut silahkan lihat di www.biodiversitywarriors.org dan www.nulisbuku.com. [Mushafiyani/JIKom]

Masih ada “makhluk cantik” di Jakarta

*Abay BWKEHATI Jakarta, Ketua Pelaksana Capnature Geledah Jakarta: Indikasi dari keberadaan keanekaragaman hayati yang masih ada di Jakarta mengindikasikan bahwa Jakarta masih memiliki kualitas lingkungan yang baik. Jika salah satu keanekaragaman hayati tersebut punah, maka rantai makanan pun terganggu, sehingga keseimbangan ekosistem akan terganggu pula.

Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Nasional (Unas) Jakarta itu berpesan agar kita semua warga Jakarta yang hidup di masa kini untuk mengambil peran dalam pelestariaan keanekaragaman hayati untuk kelangsungan hidup anak cucu kita di masa yang akan datang.

Foto

: Ahm

ad B

aiha

qi (A

bay)

Mus

hafiy

ani

Foto bersama penyelenggara & para peserta Awesome Journey Writing Workshop.

6 | Warta KEHATI - Edisi April - Juni 2015

Page 7: April - Juni 2015

TUNAS KEHATI

Capnature Geledah Purwokerto: Mengenal dan Melestarikan Keanekaragaman Hayati Banyumas, dilaunching pada tanggal 23 Mei 2015, di AMIKOM Purwokerto. Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama antara Yayasan KEHATI yang diwakili oleh Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI (BWKEHATI) dengan Mahasiswa Informatikan Peduli Lingkungan (MIPL) AMIKOM Purwokerto, Biodiversity Society Banyumas, Banyumas Wild Photography, serta Komunitas Hijau Banyumas. Banyumas merupakan kota kedua kegiatan Capnature, selain Jakarta.

Pada acara peluncuran Capnature Geledah Purwokerto dihadiri oleh sekitar 80 pengunjung yang terdiri dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan beberapa lembaga masyarakat yang concern di bidang lingkungan hidup. Acara berisi pengenalan tentang BWKEHATI yang disampaikan oleh Fadhli Sofyan BWKEHATI asal Bogor, keanekaragaman hayati Banyumas yang disampaikan oleh Margono anggota Biodiversity Society Banyumas, dan Pengenalan Masyarakat Cinta Keanekaragaman Hayati oleh Narwin perwakilan Masyarakat Desa Melung yang merupakan benteng pertahanan kelestarian Keanekaragaman hayati yang ada di lereng selatan Gunung Slamet.

Selain itu juga ada sesi pengenalan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Banyumas oleh Dedy Noerhasan, pegawai BAPPEDA Kabupaten Banyumas yang

notabene merupakan salah satu pelopor Komunitas Hijau Banyumas. Pengenalan fungsi jurnalistik pada konservasi oleh Aris Andrianto dari Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Banyumas, dan tips and trik foto jurnalistik lingkungan oleh Lilik Darmawan, fotografer Media Indonesia.

Kegiatan pengamatan Capnature Geledah Purwokerto sudah dimulai sejak tanggal 2 Juni 2015, di RTH Taman Satria dan Hutan Kota Berkoh. Kegiatan di bulan Juni ini akan berlangsung selama 4 kali. Pada tanggal 14 dilakukan di RTH Balekembang Karangkobar, tanggal 21 Juni di Hutan Kota dan Monumen Jendral Soedirman Karang Lewas, terkahir pada tanggal 28 Juni di Taman Rekreasi Andhang Pangeran. Setelah itu baru akan dilaksanakan kembali setelah Lebaran Idul Fitri.

Hasil kegiatan Capnature Purwokerto akan dibuatkan poster infografik, yang rencananya akan disebar di sekolah-sekolah, mapala, dan institusi atau lembaga lingkungan hidup (pemerintah maupun swasta) yang ada di Kabupaten Banyumas. Apris, BWKEHATI asal Purwokerto yang juga merupakan ketua pelaksana kegiatan Capnature Geledah Purwokerto berharap, akan ada pihak-pihak yang mendanai untuk dipasangnya data base hasil pemetaan di setiap RTH yang menjadi tepat pengamatan. Harapan terbesarnya lebih dari itu, hasil kegiatannya diabadikan dalam sebuah buku karya tulis ilmiah. [Mushafiyani/JIKom]

Cap(na)ture Geledah Purwokerto

Semua foto di halaman ini: Apris Nur Rakhmadani

Kegiatan Perdana Cap(na)ture Geledah Purwokerto.

Warta KEHATI - Edisi April - Juni 2015 | 7

Page 8: April - Juni 2015

Coral “harapan” di Pulau Harapan

Program ini merupakan rintisan program pelestarian dan rehabilitasi karang di kawasan Kepulauan Seribu. Karena kawasan terumbu karang di Kepulauan Seribu sangat rentan. Kepulauan Seribu telah menjadi kawasan Taman Nasional, dan menjadikannya sebagai kawasan konservasi satu-satunya di dunia yang berada dibawah pemerintahan ibu kota negara.

Perkembangan pembangunan khususnya di sektor pariwisata dan industri menjadi tantangan dan ancaman bagi kelestarian terumbu karang di sana. Kunjungan masif wisatawan lokal di satu sisi memberikan keuntungan secara ekonomi kepada masyarakat di sana yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, dengan jasa yang mereka berikan seperti guide, fasilitas homestay,

makanan, dan lainnya. Disisi lain masalah kerusakan terumbu karang karena kegiatan wisata snorkling dan diving yang tidak diatur, juga banyaknya sampah yang ditinggalkan dan dibuang sembarangan oleh para wisatawan.

Kegiatan rehabilitasi terumbu karang yang dilaksanakan dalam rangka memperingat Coral Days yang diperingati setiap tanggl 8 Mei diisi dengan acara panggung boneka yang bercerita tentang ekosistem terumbu karang, ada aksi bersih sampah, penurunan terumbu karang buatan, pemasangan dan penanaman bibit karang di 20 substrat, pemeliharaan karang yang sudah tumbuh sebelumnya dengan menyikat lumut yang merupakan pesaing hidup bibit karang, dan juga ada talk show

yang membahas tentang kegiatan konservasi karang dan pariwisata.

Program rehabilitasi karang ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat pulau dan para wisatawan agar lebih mengetahui ekosistem terumbu karang, dan meberikan kesadaran kepada mereka dalam menjaga dan melestarikannya. Program Yayasan KEHATI berikutnya di Kepulauan Seribu, khususnya Pulau Harapan, akan mengembangkan progran pelestarian dan rehabilitasi terumbu karang dengan nama program Save Our Small Island (SOSIS). Program ini mendukung dan mendampingi stakeholder dalam membangun Kepulaun Seribu secara berkelanjutan. [Mushafiyani/JIKom]

PRAKARSA LESTARI KEHATI

Program rehabilitasi terumbu karang para jejaring stakeholder dalam kegiatan konservasi dan pendidikan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta, dilaksanakan pada tanggal 15-17 Mei 2015. Difasilitasi dan digerakkan oleh Yayasan KEHATI, didukung oleh Bank Negara Indonesia (BNI), dilaksanakan bersama mitra Yayasan TERANGI Pulau Harapan, jaringan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) skala nasional lainnya, pemerintah pusat dan derah, tokoh masyarakat serta masyarakat setempat, Tentara Nasional Indonesia (TNI), juga para volunteer.

Transplantasi/penanaman terumbu karang buatan dalam kegiatan rehabilitasi terumbu karang di Pulau Harapan, Jakarta, 15-17 Mei 2015, yang difasilitasi & digerakkan oleh Yayasan KEHATI.

Foto

: Bas

uki R

ahm

ad/K

EHAT

I

8 | Warta KEHATI - Edisi April - Juni 2015

Page 9: April - Juni 2015

GALERI KEHATI

Yayasan KEHATI menjadi bagian dari penyelanggraan Indonesia Petroleum Association Convention dan Exhibition (IPA CONVEX) ke-39 yang diselenggarakan pada tanggal 20-22 Mei 2015, di Jakarta Convention Center (JCC). IPA CONVEX merupakan perayaan pelayanan kepada industri minyak dan gas terbesar di kawasan Asia Tenggara. Dalam sistem energi yang semakin kompleks, menantang dan berkembang, Yayasan KEHATI menganggap perlu dan penting menjadi bagian dalam kegiatan IPA. Yayasan KEHATI mengadakan talkshow terkait pemanfaatan keanekaragaman hayati, termasuk didalamnya sumber energi minyak dan gas bumi, secara berkelanjutan dengan memberdayakan masyarakat, bukan hanya untuk keuntungan dan eksplorasi massive perusahaan. Talkshow tersebut diharapkan agar semua pihak yang berkepentingan menyadari salah mengekplorasi keanekaragaman hayati dengan cara yang bijaksana merupakan salah satu solusi mengantisipasi krisis energi di Indonesia. [Mushafiyani/JIKom]

Lebih dari 21 NGO yang peduli dengan isu lingkungan terlibat dalam Festival Panen Raya Nusantara (Parara), pada tanggal 6-7 Juni 2015. Yayasan KEHATI salah satunya.

Tumpeng dengan pewarna alami dan bakpao berbahan tepung singkong (cassava) yang juga menggunakan pewarna alami sebagai produk andalan Ibu Ambar peraih KEHATI Award VIII juga hadir dalam peresmian pembukaan Festival Parara.

Tidak hanya membuka stand dengan etalase produk panganan lokal mitra-mitra komunitas Yayasan KEHATI yang bisa dicicipi dan dibeli, tetapi Yayasan KEHATI juga terlibat dalam talkshow dan workshop memasak dengan bahan panganan lokal. [Mushafiyani/JIKom]

Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition

Festival Panen Raya Nusantara

Mus

hafiy

ani

Mus

hafiy

ani

Warta KEHATI - Edisi April - Juni 2015 | 9

Page 10: April - Juni 2015

[email protected]

facebook [email protected] yayasankehati

twitter @kehatilinkedin yayasankehati