artikel skripsi dr. fazia

11
iii PROFIL PENYEBAB GAGAL GINJAL KRONIK STAGE 5 YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI INSTALASI HEMODIALISIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN PERIODE JULI – DESEMBER 2010 Fazia 1 , Maimun Syukri 2 1.) College of Medical Faculty Syiah Kuala University Banda Aceh 2.) Head of Internal Medicine Department Syiah Kuala University Banda Aceh ABSTRACT Chronic kidney disease has now become a major problem in public health, estimated in 2030 more than 2 million people in the United States will do dialysis or transplantation for kidney failure. The purpose of this study was to determine the profile of the causes of stage 5 chronic renal failure undergoing hemodialysis in Hemodialysis Installation dr.Zainoel Abidin Hospital in Banda Aceh with a cross-sectional design. The sampling technique uses total sampling method and obtained as many as 141 patients. The research data was taken from a register. The results showed the cause of most patients undergoing dialysis in Hemodialysis Installation dr.Zainoel Abidin Hospital is DM 38 cases (26.95%), Primary Glomerular Disease and Chronic pyelonephritis 36 cases (25.54%), urinary tract stones 30 cases (21.28%), hypertension 26 cases (18.44%), Adult Polycystic Kidney Disease 1 case (0.71%), other 10 cases (7.09%). For it is necessary for a healthy lifestyle education to prevent complications of chronic renal failure stage 5. Key word: chronic renal failure, hemodialysis PENDAHULUAN Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Disease, CKD), kini telah menjadi masalah yang besar di bidang kesehatan masyarakat, diperkirakan pada tahun 2030 lebih dari dua juta orang di Amerika Serikat akan melakukan dialisis atau transplantasi karena gagal ginjal (Bethesda, 2005). Saat ini kira-kira 19 juta dewasa di Amerika Serikat berada pada stadium awal gagal ginjal (Coresh, 2005). Hal ini ditegaskan dengan berkurangnya laju filtrasi glomerolus 60 ml/menit/1,73m 2 dari luas permukaan tubuh dan ini menunjukkan adanya kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari tiga bulan, apapun penyebabnya (Bethesda, 2005). Data pada tahun 1995-1999, penyebab utama CKD di Amerika adalah diabetes 44%, hipertensi dan penyakit pembuluh darah besar 27%, glomerulonefritis 10%, nefritis interstitialis 4%, kista dan penyakit bawaan lain 3%, penyakit sistemik 2%, neoplasma 2%, tidak diketahui 4%, penyakit lain 4% (Suwitra, 2007). Penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisis pada tahun 2000 di Indonesia adalah glomerulonefritis 46,39%, diabetes 18,65%, obstruksi dan infeksi 12,85%, hipertensi 8,46%, sebab lain 13,65% (Suwitra, 2007). Penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) pada bulan

Upload: ikhwan-muhammad

Post on 17-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Artikel Skripsi dr. Fazia

TRANSCRIPT

  • iii

    PROFIL PENYEBAB GAGAL GINJAL KRONIK STAGE 5 YANG MENJALANI

    HEMODIALISIS DI INSTALASI HEMODIALISIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN PERIODE JULI DESEMBER 2010

    Fazia1, Maimun Syukri2

    1.) College of Medical Faculty Syiah Kuala University Banda Aceh 2.) Head of Internal Medicine Department

    Syiah Kuala University Banda Aceh

    ABSTRACT Chronic kidney disease has now become a major problem in public health, estimated in 2030 more than 2 million people in the United States will do dialysis or transplantation for kidney failure. The purpose of this study was to determine the profile of the causes of stage 5 chronic renal failure undergoing hemodialysis in Hemodialysis Installation dr.Zainoel Abidin Hospital in Banda Aceh with a cross-sectional design. The sampling technique uses total sampling method and obtained as many as 141 patients. The research data was taken from a register. The results showed the cause of most patients undergoing dialysis in Hemodialysis Installation dr.Zainoel Abidin Hospital is DM 38 cases (26.95%), Primary Glomerular Disease and Chronic pyelonephritis 36 cases (25.54%), urinary tract stones 30 cases (21.28%), hypertension 26 cases (18.44%), Adult Polycystic Kidney Disease 1 case (0.71%), other 10 cases (7.09%). For it is necessary for a healthy lifestyle education to prevent complications of chronic renal failure stage 5. Key word: chronic renal failure, hemodialysis PENDAHULUAN

    Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney Disease, CKD), kini telah menjadi masalah yang besar di bidang kesehatan masyarakat, diperkirakan pada tahun 2030 lebih dari dua juta orang di Amerika Serikat akan melakukan dialisis atau transplantasi karena gagal ginjal (Bethesda, 2005). Saat ini kira-kira 19 juta dewasa di Amerika Serikat berada pada stadium awal gagal ginjal (Coresh, 2005). Hal ini ditegaskan dengan berkurangnya laju filtrasi glomerolus 60 ml/menit/1,73m2 dari luas permukaan tubuh dan ini menunjukkan adanya kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari tiga bulan, apapun penyebabnya (Bethesda, 2005).

    Data pada tahun 1995-1999, penyebab utama CKD di Amerika adalah diabetes 44%, hipertensi dan penyakit pembuluh darah besar 27%, glomerulonefritis 10%, nefritis interstitialis 4%, kista dan penyakit bawaan lain 3%, penyakit sistemik 2%, neoplasma 2%, tidak diketahui 4%, penyakit lain 4% (Suwitra, 2007).

    Penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisis pada tahun 2000 di Indonesia adalah glomerulonefritis 46,39%, diabetes 18,65%, obstruksi dan infeksi 12,85%, hipertensi 8,46%, sebab lain 13,65% (Suwitra, 2007).

    Penyebab gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) pada bulan

  • iv

    Mei tahun 2009 adalah diabetes 34%, glomerulonefritis 28%, batu 18%, hipertensi 13%, lain-lain 4%, Adult Polikistik Kidney Disease (APKD) 2%.

    Dunia memberikan perhatiannya terhadap CKD dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu: 1) tingginya angka prevalensi; 2) mahalnya biaya pengobatan; 3) ditemukannya pengukuran yang efektif untuk mencegah perkembangan penyakit ini. Faktor ini memberikan fokus penting dalam merencanakan pelayanan kesehatan di negara berkembang terhadap CKD, tapi masalahnya ini semua hanyalah angan-angan. 85% populasi dunia hidup dengan pendapatan negara yang rendah atau menengah, dimana klinikal, epidemiologi, dan sosioekonomi yang mempengaruhi penyakit ini diharapkan menjadi yang utama. End Stage Renal Disease (ESRD) tergantung pada jumlah pasien yang melakukan terapi pengganti ginjal dan jumlah pasien yang meninggal. Suatu prevalensi atau insiden mencerminkan adanya interaksi faktor genetik dan lingkungan. Jadi, prevalensi CKD adalah masalah terbesar dari kemungkinan kelangsungan hidup dengan cara terapi pengganti ginjal, yang mana ini semua sangat tergantung dari pelayanan kesehatan dan ekonomi yang bagus (Barsoum, 2005).

    Berdasarkan pembahasan diatas, maka peneliti tertarik meneliti mengenai Profil Penyebab Penyakit Ginjal Kronik Stage 5 Yang Menjalani Hemodialisis di Instalasi Hemodialis RSUDZA.

    METODE PENELITIAN

    Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional. Peneliti melakukan observasi dan pengumpulan variabel sesaat.

    Artinya subyek diobservasi satu kali (point time approach) dan pengukuran variabel independent dan dependent dilakukan pada saat pemeriksaan atau pengkajian data. Adapun pada penelitian ini penulis menggunakan variable penderita penyakit ginjal kronik derajat 5 yang menjalani hemodialisis karena diabetes mellitus, Primary glomerular disease and chronic pyelonephritis, batu saluran kemih, hipertensi, adult polikistik kidney disease.

    Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Instalasi Hemodialisis RSUDZA Banda Aceh. Waktu penelitian adalah lamanya penelitian yaitu mulai dari studi kepustakaan pada bulan Desember 2009 sampai pengolahan data yaitu bulan Desember 2001. Pengambilan data dilakukan mulai Oktober-Desember 2011.

    Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani hemodialisis di Ruang Instalasi Hemodialisis RSUDZA Banda Aceh periode Juli-Desember 2010. Dalam memilih sampel penulis menggunakan teknik total populasi. Yaitu sampel diambil dari semua populasi yang akan dijadikan subjek penelitian.

    Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dalam satu saat dan setiap subjek studi selama penelitian hanya diamati satu kali. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sampling survey atau data sekunder dari rekam medis. Dari hasil pengisian check list, pengolahan data akan dilakukan dengan cara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi yang dikonfirmasikan dalam bentuk persentase. Karena penelitian ini bersifat deskriptif, maka dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis univariate yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Dalam analisis ini hanya menghasilkan persentase dari tiap variabel.

  • v

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Peneliti melakukan penilaian terhadap kasus penyebab penyakit ginjal kronik di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh dengan menggunakan

    pendekatan statistik dari data selama 6 bulan yaitu bulan Juli sampai bulan Desember 2010 dan didapatkan 141 kasus. Distribusi frekuensi kasus penyebab gagal ginjal kronik di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainal Abidin Banda aceh Periode Juli-Desember 2010 dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini.

    Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kasus Penyebab Gagal Ginjal Kronik di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainal Abidin Banda aceh Periode Juli-Desember 2010

    Penyebab gagal ginjal kronik Frekuensi (N) Persentase (%) Diabetes mellitus 38 26,95 primary glomerular disease and chronic pyelonephritis

    36 25,54

    Batu saluran kemih 30 21,28 Hipertensi 26 18,44 Adult Polikistik Kidney Disease 1 0,7 Lain-lain 10 7,09 Total 141 100

    Sumber: Data sekunder (diolah, 2011) Berdasarkan tabel 4.1 diketahui

    penyebab gagal ginjal kronik stage 5 yang menjalani dialysis di Instalasi Hemodialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh adalah diabetes melitus sebanyak 38 kasus (26,95%), primary glomerular disease and

    chronic pyelonephritis 36 kasus (25,54%), batu saluran kemih 30 kasus (21,28%), hipertensi 26 kasus (18,44%), lain-lain 10 kasus (7,09%), Adult Polikistik Kidney Disease 1 kasus (0,7%).

    Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pasien Penyakit Ginjal Kronik Derajat 5 Berdasarkan Jenis

    Kelamin

    No Jenis Kelamin Frekuensi (N) Persentase (%) 1 Laki-laki 89 63,13 2 Perempuan 52 36,87 Total 141 100

    Sumber: Data sekunder (diolah, 2011)

    Berdasarkan data tabel 4.2 didapatkan hasil bahwa pasien yang banyak mengalami gagal ginjal kronik derajat 5 dan

    melakukan hemodialisis adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 63,13% sedangkan perempuan sebanyak 36,87%.

  • iv

    Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pasien Penyakit Gagal Ginjal Kronik Derajat 5 Berdasarkan Usia

    No. Usia (Tahun) Frekuensi (N) Persentase (%) 1 15-29 13 9,22 2 30-44 27 19,15 3 45-59 52 36,88 4 60-74 49 34,75 Total 141 100

    Sumber: Data sekunder (diolah 2011) Berdasarkan data pada tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa dari keseluruhan responden yang dilakukan penelitian, umumnya pasien penyakit ginjal kronik derajat 5 yang melakukan tindakan hemodialisis berada pada usia pertengahan (45-59 tahun), yakni sebesar 52 orang. PEMBAHASAN Penyebab Gagal Ginjal Kronik Derajat 5 Berdasarkan hasil data dari rekam medis pasien didapatkan penyebab penyakit gagal ginjal kronik derajat 5 yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh adalah sebagai berikut diabetes melitus sebanyak 38 kasus (26,95%), primary glomerular disease and chronic pyelonephritis 36 kasus (25,53%), batu saluran kemih 30 kasus (21,28%), hipertensi 26 kasus (18,44%), lain-lain sebanyak 10 kasus (7,09%), Adult Polikistik Kidney Disease 1 kasus (0,7%). Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Maneshwari et al (2010) di Pakistan menyebutkan bahwa etiologi terbanyak pasien yang mengalami gagal ginjal kronik derajat 5 adalah diabetes melitus 15 kasus (30%), hipertensi 11 kasus (22%), hipertensi dan diabetes melitus 6

    kasus (12%), Adult Polikystic Kidney Disease (ADPKD) 4 kasus (8%), analgesic nephropathy, obstructive nephropathy and idiopathic 3 kasus (6%), primary glomerular disease and chronic pyelonephritis 2 kasus (4%), renal artery stenosis 1 kasus (2%).

    Pendapat serupa juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Buargub (2008) di Tripoli didapatkan nefropati diabetic 34 kasus (27,4%), hipertensi nefropaty 13 kasus (10,5%), glomerulonefritis kronik 10 kasus (8%), nefrolithiasis 9 kasus (7,3%), ADPKD 5 kasus (4%), nefritis interstitial kronik 8 kasus (6,4%), iskemik nefropati 4 kasus (3,2%), amyloidosis family 1 kasus (0,8%), lupus nefritis 1 kasus (0,8%), unknown 38 kasus (30,6%).

    Penelitian yang dilakukan oleh Projosuadjadi et al (2009) di Indonesia melaporkan bahwa insidensi pasien yang mengalami gagal ginjal kronik dari tahun 2002 sampai 2006 masing-masing adalah sebagai berikut 2077, 2039, 2594, 3556, dan 4344. Rata-rata insidensi per juta populasi setiap tahun adalah 14.5, 14.0, 18.0, 24,6, dan 30,7. Prevalensi pasien yang mengalami gagal ginjal kronik dari tahun 2002 sampai 2006 masing-masing adalah sebagai berikut 1425, 1656, 1908, 2525, dan 3079. Rata-rata prevalensi per juta populasi setiap tahun adalah 10.2, 11.7, 13.8, 18,4, dan 23.4. Data dari pusat melaporkan bahwa penyebab

  • iv

    gagal ginjal kronik pada pasien yang menjalani hemodialisis adalah glomerulonefritis 36,4 %, penyakit obstruktif dan infeksi 24,4 %, nefropati diabetes 19,9 %, hipertensi 9,1 %, lain-lain 5,2 %, unknown 3,8 %, polikistik kidney disease 1,2 %.

    Meningkatnya prevalensi diabetes pada populasi dikarenakan meningkatnya prevalensi obesitas. Saat ini lebih dari 1 miliar orang dewasa mengalami kelebihan berat badan, sedikitnya 300 juta dari mereka mengalami obesitas secara klinis. Obesitas telah meningkat tiga kali lipat atau lebih sejak tahun 1980 di beberapa daerah Utara Amerika, Inggris, Timur Eropa, Timur Tengah, Kepulauan Pasifik, Australia, Asia Tenggara, dan China (Alebiosu et al, 2005).

    Menurut hasil penelitian Grassman (2005), hingga akhir 2004 terdapat 1.783.000 penduduk dunia yang menjalani perawatan ginjal akibat gagal ginjal, diantaranya 77% dengan cuci darah dan 23% dengan transplantasi ginjal.

    End Stage Renal Disease (ESRD) di Amerika Serikat, merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Insidensi ESRD meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia sehingga faktor penyebabnya mungkin adalah penuaan populasi umum di Amerika Serikat. Faktor lain adalah meningkatnya insidensi diabetes di Amerika Serikat yang juga meningkatkan jumlah penderita nefropati diabetikum. Walaupun ESRD dapat disebabkan oleh pasien penyakit ginjal, empat penyebab utama ESRD adalah diabetes (34%), hipertensi (21%), glomerulonefritis (17%), dan penyakit polikistik ginjal (3,5%). Meskipun pengobatan ESRD telah maju sejak 40 tahun yang lalu, tetapi mortalitas tinggi karena prevalensi penyakit penyebab gagal ginjal seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular. Penyakit ginjal adalah

    penyebab kematian nomor delapan di Amerika Serikat pada tahun 1998 (Price S, 2005). Penyebab Gagal Ginjal Kronik Derajat 5 Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada penderita penyakit gagal ginjal kronik derajat 5 yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh didapatkan hasil yaitu sebanyak 89 pasien (63,13%) adalah berjenis kelamin laki-laki, dan 52 pasien (36,87%) adalah berjenis kelamin perempuan.

    Hasil ini menunjukkan bahwa pasien yang paling banyak melakukan dialysis di Instalasi Hemodialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh adalah laki-laki. Hal yang sama juga terjadi di Prancis, dari penelitian yang dilakukan oleh Jungers et al (1996), didapatkan hasil yang sama yaitu pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1780 pasien (64,14%), lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan yaitu 995 pasien (35,85%).

    Penelitian yang dilakukan oleh Buargub (2008) di Tripoli juga mendapatkan hasil yang sama, laki-laki sebanyak 77 orang (63,6%) dan perempuan sebanyak 47 orang (36,4%). Hasil penelitian ini juga didukung oleh Maneshwari et al (2010) di Pakistan yang mendapatkan hasil laki-laki sebanyak 31 pasien (62%), sedangkan sisanya adalah perempuan sebanyak 19 pasien (38%).

    Penelitian yang dilakukan oleh Altaf et al (2007) di Pakistan didapatkan hasil pasien penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis adalah adalah laki-laki yang paling banyak yaitu sebesar88,63% dan wanita hanya berjumlah 13,37%. Pada tahun 2000, mayoritas kasus baru pada gagal ginjal terminal adalah

  • v

    berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 53,5% (McClellan, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh Unita (2005) di Medan juga mendapatkan hasil yang sama yaitu pasien yang banyak melakukan cuci darah adalah berjenis kelamin laki-laki.

    Salah satu risiko penyakit gagal ginjal kronik adalah penyakit cardiovaskuler. Disebutkan laki-laki memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit cardiovaskuler daripada perempuan. Hal ini diduga akibat terdapatnya hubungan antara hormone testosterone dan tekanan darah. Testosterone mempunyai peranan penting dalam menengahi adanya perbedaan tekanan darah antara laki-laki dan perempuan. Testosterone dapat mempengaruhi tekanan darah oleh karena hormone ini dapat menyebabkan perubahan tekanan natriuresis pada ginjal sehingga mengakibatkan terjadinya retensi natrium yang dapat merangsang terjadinya hipertensi (Vlogopoulus et al, 2005).

    Tingginya angka laki-laki pada penderita penyakit gagal ginjal kronik juga dipengaruhi oleh kadar kreatinin plasma. Kadar kreatinin plasma pada perempuan cenderung lebih rendah daripada laki-laki, hal ini dikarenakan terjadi penurunan pembentukan kreatinin pada perempuan akibat berkurangnya massa otot (Steven et al, 2005). US Renal Data Sistem (2004) melaporkan insiden kasus gagal ginjal kronik lebih tinggi terdapat pada laki-laki dengan 409 juta penduduk pada tahun 2002 dibandingkan dengan wanita yaitu 276 penduduk.

    Penyebab Gagal Ginjal Kronik Derajat 5 Berdasarkan Usia Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 141 orang pasien penyakit

    gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh didapatkan hasil rentang usia terbanyak adalah berusia 45-59 yaitu sebesar 52 orang (36,87%).

    Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Coresh et al (2007) di Amerika Serikat, rentang usia terbanyak pasien penderita gagal ginjal kronik adalah 40-59 tahun yaitu sebanyak 3921 kasus (38,3%). Hal ini juga didukung oleh Altaf et al (2007) yang dilakukan di Pakistan, didapatkan usia terbanyak pasien yang menjalani hemodialisis adalah berusia 46-60 tahun.

    Penelitian yang dilakukan oleh Zang et al (2007) didapatkan hasil rata-rata prevalensi penderita gagal ginjal kronik adalah 7,2% yaitu pada usia 30 tahun atau lebih tua. Sedangkan pada usia 64 tahun atau lebih tua, prevalensi penderita gagal ginjal kronik bervariasi yaitu antara 23,4% sampai 35,8%.

    Vivante et al (2011) melaporkan bahwa di Amerika Serikat insidens tertinggi dari penyakit gagal ginjal kronik terjadi pada pasien yang usianya lebih dari 65 tahun. Data NHNES III (The National Health and Nutrition Examination Survey) menunjukkan bahwa prevalensi dari penyakit gagal ginjal kronik yaitu 37,8% dan ini terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 70 tahun.

    Usia muda merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan risiko untuk mengalami penyakit gagal ginjal kronik dibandingkan usia menengah sampai usia tua (Toneli et al, 2006)

    Penyakit gagal ginjal kronik banyak dialami oleh usia pertengahan sampai usia tua karena laju filtrasi glomerolus ginjal menurun seiring dengan bertambahnya usia. Pengurangan massa dan volume ginjal akan

  • vi

    terjadi pada decade ke 5 dan decade ke 9 dari usia hidup seseorang. Hal ini terjadi karena berkurangnya massa kapiler akibat kolapsnya berkas glomerolus ginjal, dengan demikian mengaibatkan laju filtrasi glomerolus ginjal menurun (Eustace et al, 2005). Seorang pasien yang mengalami diabetes melitus membutuhkan waktu 5 tahun untuk mengalami nefropati diabetic, dan butuh waktu 25 tahun kemudian untuk menuju tahap gagal ginjal terminal yang membutuhkan terapi pengganti ginjal (Wilson, 2005).

    Begitu juga dengan hipertensi, beratnya pengaruh hipertensi pada ginjal tergantung dari lamanya menderita hipertensi. Hipertensi juga membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menyerang target organ seperti ginjal (Tessy, 2006).

    Pada akhirnya manifestasi dari gagal ginjal terminal tersebut akibat diabetes dan hipertensi akan muncul pada usia pertengahan dan usia tua. Hal ini diakibatkan oleh proses fisiologis ginjal yang akan menurun seiring bertambahnya usia.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang profil penyebab gagal ginjal kronik derajat 5 yang menjalani hemodialisis di Instalasi Hemodialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda, maka peneliti membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : penyebab gagal ginjal kronik stage 5 yang menjalani dialysis di Instalasi Hemodialisis RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aceh adalah diabetes melitus sebanyak 38 kasus (26,95%), primary glomerular disease and chronic pyelonephritis 36 kasus (25,53%), batu saluran kemih 30 kasus (21,28%), hipertensi

    26 kasus (18,44%), lain-lain sebanyak 10 kasus (7,09%), Adult Polikistik Kidney Disease 1 kasus (0,7%). Penyebab terbanyak penderita penyakit ginjal kronik derajat 5 berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 89 orang (63,13%), dan wanita sebanyak 52 orang (36,87%). Pasien penyakit ginjal kronik derajat 5 yang menjalani hemodialisis di Instalasi Dialisis RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh memiliki kecenderungan berumur 45-59 tahun atau pada usia menengah yakni sebanyak 52 orang (36,87%). SARAN Adapun saran pada penelitian ini adalah : 1. Bagi instansi kesehatan diharapkan

    melakukan peningkatan usaha untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang besarnya pengaruh gaya hidup yang bisa menimbulkan berbagai penyakit sehingga bisa terjadi komplikasi penyakit ginjal kronik. Diharapkan dengan partisipasi aktif dari pihak terkait bisa menurunkan kejadian hemodialisis.

    2. Diharapkan kepada peneliti berikutnya agar dapat melanjutkan penelitian pada tingkat korelasi atau hubungan dari masing-masing variabel, dan memperluas ruang lingkup pengambilan sampel sehingga penelitian lebih representatif.

    3. Diharapkan adanya edukasi dengan berdasarkan hasil penelitian ini untuk menjelaskan penyebab terbanyak, jenis kelamin, kelompok usia penderita penyakit ginjal kronik yang melakukan hemodialisis kepada praktisi kesehatan, penderita penyakit ginjal kronik, dan masyarakat umum.

  • vii

    DAFTAR PUSTAKA Altaf A et al. 2007. Assesment of Lipid Dysfunction in Patient on Maintenance Hemodialysis. J Ayub Med Coll Abbotaba 19(4): 32-36.

    Alebiosu CO, Ayodele OE. 2005. Burden of

    Chronic Kidney Disease: an International Perspective. JAMA 17(3): 215-224.

    Barsoum, RS. 2005. Epidemiology of

    ESRD: a world-wide perspective. In: El Nahas M, ed. Kidney Disease in The Developing World and Ethnic Minorities. London: Taylor and Francis 1-13.

    Bethesda, Md. 2005. Annual Data Report :

    Atlas of End-Stage Renal Disease in The United States. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease.

    Buargub MA.2008.5-year Mortality in

    Hemodialysis Patients : A Single Center Study in Tripoli. Saudi Journal of Kidney Disease &Transplantation 19: 268-273.

    Coresh J, Byrd-Holt D, Astor BC, et al.

    2005. Chronic Kidney Disease Awareness, Prevelance, and Trends Among U.S Adults, 1999 to 2000. J Am Soc Nephrol. 16:180-188.

    Coresh J et al. 2007. Prevalance of Chronic

    Kidney Disease in the United States, JAMA 298(17); 2038-2097.

    Corwin JE. Alih Bahasa: Brahm A Pendit.

    2000. Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

    Eustace JA, Coresh J.2005. Chronic Kidney

    Disease : Definition & Epidemiology: 1-86. In : Pereira BJG, Sayegh MH, Blake P. 2005. Chronic Kidney Disease, Dialysis &

    Transplantation. Elsevier Inc. Philadelphia.

    Grassmann, Aileen. 2005. ESRD Patients in

    2004: Global Overview of Patient Numbers, Treatment Modalities and Associated Trends. Fresenius Medical Care. Bad Homburg, Germany.

    Guyton AC, Hall JE. 1997. Buku Ajar

    Fisiologi Kedokteran. Ed.9. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

    Hajjar I, Kotchen TA. 2003. Trends in

    Prevalance, Awareness, Treatment, and Control of Hypertension in the United States, 1988-2000. JAMA 290(2): 199-206.

    Hendromartono. 2006. Nefropati Diabetik p:

    1898-1901. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia. Jakarta.

    Higgins R. 2009. CKD Keeping Kidneys

    Helthy. Class Health. London. Jungers P et al. 1996. Age & Gender Related

    Incidence of chronic Renal Failure in a French Urban Area: A Perspective Study. J Neph Dialysis Transplantation 17: 2038-2097

    Kurokawa K, Nangkau M, Saito A et al.

    2002. Current Issues and Future Perspectives of Chronic Renal Failure. J Am Soc Nephrol 13: S4.

    Lash JP, Kramer H. Non Diabetic Kidney

    Disease p : 50-70. In: Pereira BJG, Sayegh MH, Blake P. 2005. Chronic Kidney Disease, Dialysis & Transplantation. Elsevier Inc. Philadelphia.

  • viii

    Levey AS, Eckardt KU, Tsukamoto Y, et al.

    2005. Definition and Classification of Chronic Kidney Disease : a position on statement from Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO). Ann Intern Med 67:2089-2100.

    Lora CM, Daviglus ML, Kusek JW et al.

    2009. Chronic Kidney Disease in US Hispanics. Ethnicity & Disease 19:467.

    Lysaght M J. 2002. Maintenance Dialysis

    Population Dynamics: Current Trends And Long-Term Implications. J. Am. Soc. Nephrol. 13: 3740.

    Maneshwari N et al. 2010. Pattern of Lipid

    Profile on Maintanance Hemodialysis. Saudi Journal of Kidney Disease & Transplantation 21(3): 565-570.

    Mc Clellan WM. 2005. Epidemiology and

    Risk Factors for Chronic Kidney Disease p :419-445. In: Singh, AK. The Medical Clinic of North America. Elsevier Saunder. Boston.

    Minh VH, Byass P, Chuc NTK, Wall S.

    2005. Gender Differences in Prevalance and Socioeconomic Determinants of Hypertension: Finding from the WHO STEPs Survey in a Rural Community of Vietnam. Journal of Human Hypertension 20: 109-115.

    Pende S, Singh AK. 2005. Complications of

    Chronic Kidney Disease : Anemia, Mineral Metabolism, and Cardiovascular Disease p : 549-561. In : Singh, AK. The Medical Clinic of North America. Elsevier Saunder. Boston.

    Prodjosudjadi W, Suhardjono A. 2009. End Stage Renal Disease In Indonesia : Treatment Development. Ethnicity & Disease. 19 : S34.

    ________________. 2006. Glomerulonefritis. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi IV. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia.

    Price, S. A., Wilson, Lorraine M., 2005.

    Patofisologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

    Purnomo, B.B. 2007. Dasar-Dasar Urologi,

    Ed. 2. Sagung Seto. Jakarta. Rangkuti, DM. 2008. Hubungan Penyakit

    Arteri Perifer dengan Lamanya Menjalani Hemodialisis. Tesis. Fakultas Kedokteran USU. Medan.

    Sayda S, Eberhardt M, Burrows NR et al.

    2007. Prevalence of Chronic Kidney Disease and Associated Risk Factors-United States, 1999-2004. CDC-MMWR 56(08): 161-165.

    Sibuea WS, Panggabean MM, Gultom SP.

    2005. Ilmu Penyakit Dalam. Rineka Cipta. Jakarta.

    Sjabani M. 2006. Batu Saluran Kemih.

    Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi IV. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia.

    Suwitra K. 2006. Penyakit Ginjal Kronik p:

    570-571. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi IV. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia.

  • ix

    Sukmarini, L. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gagal Ginjal Kronik. Available at: http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/eec5bcf8f64db3cb7fe0a9a4f7f4fd4f6afa666b.pdf. 5 Januari 2010.

    Suharyanto, AM. 2009. Asuhan

    Keperawatan Pada KLien dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Trans Info Media. Jakarta.

    Stevens LA et al. 2005. Measurement of

    Kidney Function. Med Clin N Am 457-473.

    Tessy A. 2006. Hipertensi Pada Penyakit

    Ginjal. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi IV. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia.

    Tim Redaksi VITA HEALTH. 2008. Gagal

    Ginjal (Informasi Lengkap Untuk Penderita dan Keluarganya. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

    Tonelli M et al. 2006. Chronic Kidney

    Disease and Mortality Risk: A Systematic Review. J AM Soc Nephrol 17: 2034-2047.

    Unita L. 2005. Profil Lipid Penderita Penyakit Ginjal Kronis pada Predialisis dan Hemodialisis. Majalah Kedokteran Nusantara 38: 162-168.

    United States Renal Data Sistem 2009.

    http://www.usrds.org/2009/pdf/V1_00_INTROL_09.PDF. (diakses 24 Desember 2011).

    ______________. 2004 Annual Report

    United States Renal Data System. Available at http://www.usrds.org. (diakses 24 Desember 2011).

    Vivante A, Afek A, Frenkel-Nir Y, et al.

    2011. Persistent Asymptomatic

    Isolated Microscopic Hematuria in Israeli Adolescents and Young Adults and Risk for End-Stage Renal Disease. JAMA 306(7):729-36.

    Vanholder RC, Glorieux G, Smet RD,

    Lameire NH. 2005. Complication od Chronic Kidney Disease p: 87-88. In: Pereira BJG, Sayegh MH, Blake P. 2005. Chronic Kidney Disease & Transplantation. Elsevier Inc. Philadelphia.

    Vlogopoulus PT et al. 2005. Traditional and

    Non Traditional Cardiovascular Disease Risk Factor in Chronic Kidney Disease. Med Clin N Am 89: 587-611.

    Wahba IM et al. 2007. Obesity and Obesity-

    Initiates Metabolic Syndrome: Mechanistic Links to Chronic Kidney Disease. Clin J Am Soc Nephrol 2: 550-562.

    William ME, Stanton RC. 2005. Diabetic

    Kidney Disease p: 31-49. In: Pereira BJG, Sayegh MH, Blake P. 2005. Chronic Kidney Disease & Transplantation. Elsevier Inc. Philadelphia.

    Zhang QL. 2007. Prevalance of Chronic

    Kidney Disease in Population-Based Studies: Systematic Review. BMC Public Health 11798): 1-13.

    Wilson LM. 2005. Gagal Ginjal Kronik p:

    912-949. Dalam: Price SA, Wilson LM. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2 Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

    ____________. 2005. Pengobatan Gagal

    Ginjal Kronik p: 964-991. Dalam: Price SA, Wilson LM. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2

  • x

    Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

    Yayasan Dialisis Ginjal Indonesia. 2009.

    Dialisis. Available at :

    http://www.ygdi.org/_kidneydiseases.php?view=_dialysis. (diakses pada: 5 Januari 2010).