askep gga dongoes

29
GAGAL GINJAL AKUT Gagal ginjal akut (GGA) dapat dibagi menjadi tiga klasifikasi utama tergantung pad etaknya: Prarenal : berhubungan dengan perfusi ginjal (contoh kekurangan volume, perpindahan volume (sequestrasi cairan “area ketiga,” ekspansi volume) dan dimnestifikasikan oleh penurunan laju filtrasi glumerulus (LFG). Trenal (intrarenal) : parenkim berubah disebabkan oleh iskemia atau substansi nefrotik. Nekrosis tubular akut (NTA) berjumlah 90% dari kasus oliguria akut. Kerusakan sel epitel tubular diakibatkan : Iskemia/hipoperfusi (mirip dengan hipoperfusi parenal kecuali bahwa koresi faktor penyebab dapat diikuti oleh oliguri lanjut selama 30 hari). Kerusakan langsung pada nefrotik. Postrenatal : terjadi sebagai akibat dari obstruksi pada sepanjang saluran perkemihan dari tubulus sampai meatus uretral. Perhatikan : secara iatrogenik akibat GGA harus dipertimbangkan bila sumber lain telh disingkirkan. Faktor penyebab paling umum adalah pemberian agen yang potensial nefrotoksik. ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN PASIEN a. AKTIVITAS/ISTIRAHAT Gejala : keletihan,kelemahan,malaise Tanda : kelemahan otot, kehilangan tonus

Upload: haqiqi-noperisa

Post on 05-Aug-2015

73 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Gga Dongoes

GAGAL GINJAL AKUT

Gagal ginjal akut (GGA) dapat dibagi menjadi tiga klasifikasi utama tergantung pad etaknya:

Prarenal : berhubungan dengan perfusi ginjal (contoh kekurangan volume, perpindahan

volume (sequestrasi cairan “area ketiga,” ekspansi volume) dan dimnestifikasikan oleh

penurunan laju filtrasi glumerulus (LFG).

Trenal (intrarenal) : parenkim berubah disebabkan oleh iskemia atau substansi nefrotik.

Nekrosis tubular akut (NTA) berjumlah 90% dari kasus oliguria akut. Kerusakan sel epitel

tubular diakibatkan :

Iskemia/hipoperfusi (mirip dengan hipoperfusi parenal kecuali bahwa koresi faktor

penyebab dapat diikuti oleh oliguri lanjut selama 30 hari).

Kerusakan langsung pada nefrotik.

Postrenatal : terjadi sebagai akibat dari obstruksi pada sepanjang saluran perkemihan dari

tubulus sampai meatus uretral.

Perhatikan : secara iatrogenik akibat GGA harus dipertimbangkan bila sumber lain telh

disingkirkan. Faktor penyebab paling umum adalah pemberian agen yang potensial

nefrotoksik.

ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN PASIEN

a. AKTIVITAS/ISTIRAHAT

Gejala : keletihan,kelemahan,malaise

Tanda : kelemahan otot, kehilangan tonus

b. SIRKULASI

Tanda :

Hipotensi/hipertensi ( termasuk hipertensi malignam, eklampsia/hipertensi akibat

kehamilan )

Distrimia jantung,

Nadi lemah/halus, hipotensi ortustatik ( hipovolemia )

DVJ, nadi kuat ( hipervolemia ). Edema jaringan umum ( termasuk area

periorbital, mata kaki, sakrum )

Pucat, kecendrungan pedarahan.

c. ELIMINASI

Page 2: Askep Gga Dongoes

Gejala :

Perubahan pola berkemih biasanya : peningkatan frekwensi, poliuria (kegagalan

dini), atau penurunan frekwensi/oliguria (fase akhir).

Disuria, ragu-ragu, dorongan dan retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi).

Abdomen kembung, diare atau konstipasi.

Riwayat hpb, batu/ kalkuli.

Tanda :

Perubahan warna urin contoh kuning pekat, merah, coklat, berawan.

Oliguria ( biasanya 12-21 hari ), poliuria ( 2-6 l per hari ).

d. MAKANAN/CAIRAN

Gejala :

Peningkatan berat badan, penurunan berat badan ( dehidrasi ).

Mual, muntah, anoreksia, nyeri ulu hati.

Penggunaan diuretik.

Tanda :

Perubahan turgor kulit/kelembaban.

Edema ( umum, bagian bawah ).

e. NEUROSENSORI

Gejala :

Sakit kepala, penglihatan kabur.

Kram otot/kejang, sindrom “kaki gelisah”.

Tanda :

Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan

berkonsentrasi, hilang memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran ( azotemia,

ketidakseimbangan elektrolit/asam/basa ).

Kejang, faskikulasi otot, aktifitas kejang.

f. NYERI/KENYAMANAN

Gejala : Nyeri tubuh, sakit kepala

Tanda : Perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah.

g. PERNAPASAN

Gejala : Napas pendek.

Tanda :

Takipnea, dispnea, peningkatan frekwensi, kedalaman ( pernapasan kusmaul ),

napas amonia.

Page 3: Askep Gga Dongoes

Batuk produktif dengan sputum kental merah muda ( edema paru ).

h. KEAMANAN

Gejala : adanya reaksi transfusi.

Tanda : demam ( sepsis, dehidrasi ). Petekie, area kulit ekimosis. Peruritus, kulit

kuring.

i. PENYULUHAN/PEMBELAJARAN

Gejala :

Riwayat penyakit polikistik keluarga, nevritis herediter, batuk nurinarus,

malignansi.

Riwayat terpajan toksin, contoh obat, racun lingkungan. Obat neprotik,

penggunaan berulang/ saat ini contoh amino glikosida, ampoterisin B, anestetik,

pasodilator. Tes diagnostik dengan media kontras radiografik.

Kondisi yang terjadi bersamaan : tumor pada saluran perkemihan, sepsisgram

negatif, trauma/cedera kekerasan, perdarahan, KID luka berkemih, cedera listrik,

gangguan auto imun ( contoh skleroderma, paskulitis ), oklusi paskular/bedah,

DM, gagal jantung/hati.

Pertimbangan rencana pemulangan. :

DRG menunjukkan rerata lama dirawat : 6.4 hari.

Memerlukan pilihan/bantuan dengan obat, pengobatan, suplai, transport, tugas

pemeliharaan rumah.

j. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. Urine :

- Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (fase oliguria), yang terjadi dalam

24-48 jam setelah ginjal rusak. Warna : kotor, sedimen kecoklatan menunjukkan

adanya darah, Hb, mioglubulin, porfirin. Berat jenis : Kurang dari 1.020

menunjukkan penyakit ginjal, contoh glomerulonefritis, pielonefritis, dengan

kehilangan kemampuan untuk memekatkan ; menetap pada 1.010 menunjukkan

kerusakan ginjal berat. pH ; Lebih besar dari 7 ditemukan pada ISK, nekrosis

tubular ginjal, dan gagal ginjal kronis (GGK). Osmolalitas: Kurang dari 350

mOsm/kg menunjukkan kerusakan ginjal, dan rasio urine/serum sering 1:1.

- Klirens kreatinin: Mungkin secara bermakna menurun sebelum BUN dan kreatinin

serum menunjukkan peningkatan bermakna.

- Natrium: Biasanya menurun tetapi dapat lebih dari 40 mEq/L bila ginjal tidak

mampu mengabsorbsi natrium.

Page 4: Askep Gga Dongoes

- Bikarbonat: Meningkat apabila ada asidosis metabolik

- SDM: Mungkin ada karena adanya infeksi, batu, trauma, tumor atau peningkatan

GF.

- Protein: Proteinuria darajt tinggi (3.4+) sangat menunjukkan kerusakan

glomerulus bila SDM dan warna tambahan juga ada. Proteinuria drajat rendah (1-

2+) dan SDM dapat menunjukkan infeksi atau nefritis intersitial. Pada NTA

biasanya ada proteinuria minimal.

- Warna tambahan: Biasanya tanda penyakit ginjal atau infeksi.Warna tambahan

seluler dengan pigmen keciklatan dan sejumlah sel epitel tubular ginjal

terdiagnostik pada NTA.

b. Darah:

- Hb: Menurun pad adanya anemia.

- SDM: Sring menurun mengikuti peningkatan kerapuhan/penurunan hidup.

- pH: Asidosis metabolik (kurang dari 7,2) dapat terjadi karena penurunan

kemampuan ginjal untuk berkeskresi.

- BUN/kreatinin: Biasanya meningkat pada proporsi rasio 10: 1.

- Osmolalitas serum: Lebih besar dari 285 msOm/kg; sering sama dengan urine.

- Kalium: Meningkat sehubungan dengan retensi seiring dengan perpindahan

selular (asidosis atau pengeluaran jaringan [ hemolisis sel darah merah]).

- Natrium: Biasanya meningkat, tetapi dapat berpariasi.

- pH, kalsium, dan bikaronat : Menurun.

- Klorida, posfat, dan magnesium: Meningkat.

- Protein: Penurunan pada kadar serum dapat menunjukkan kehilangan protein

melalui urine, perpindahan cairan, penurunan pemasukan, dan penurunan

sintesis karena kakuranga asam amino esensial.

- Pencitraan radio nuklida: Dapat menunjukkan kalikektasis, hidro nefrosis,

penyempitan dan lambatnya pengisian dan pengosongan sebagai akibat dari

GGA.

- KUB (abdomen): Menunjukkan ukuran ginjal/ureter/kandung kemih, adanya

kista, tumor, dan perpindahan ginjal atau obstruksi.

- Pielogram retrogad: Menunjukkan abnormalitas pelvis dan ureter.

- Arterigram ginjal: Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi

ekstravaskularitas dan masa.

Page 5: Askep Gga Dongoes

- Sistouretrogram berkemih: Menunjukkan ukuran kadnung kemih, refluks

kedalam ureter, retensi.

- Ultrasound ginjal: Menentukan ukuran ginjal dan hanya masa kista, obstruksi

pada saluran perkemihan atas.

- Scan CT: Gambaran bagian menyilang dari ginjal dan saluran perkemihan

mendetaksi adanya penyaklit.

- MRI: Memberikan informasi tentang jaringan lunak.

- Urografi eksretorius: Kinsentrasi zat tembus pandang kontras pada urine dan

memudahkan penglihatan pada ginjal, ureter, kandung kemih.

- Enduorologi: Penglihatan langsung dapat dilakukan pada uretra, kandung

kemih, ureter, dan ginjal untuk mendiagnosa masalah biopsi dan pembuangan

lesi kecil.EKG: Mungkin abnormal menunjukkan ketidak seimbangan elektrolit

dan asam basa.

k. PERIORITAS KEPERAWATAN

1. Membuat keseimbangan cairan dan elektrolit.

2. Mencegah komplikasi.

3. Memberikan dukungan emosi untuk pasien.

4. Memberikan informasi tentang penyakit/prognosis dan kebutuhan

pengobatan.

l. TUJUAN PEMULANGAN

1. Homeostasis meningkat

2. Komplikasi dicegah atau minimal

3. Menerima kenyataan situasi

4. Proses penyakit, prognosis dan program pengobatan yang dipahami.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Perubahan volume cairan: kelelahan berhubungan dengan mempengarhi mekanisme

regulatori (gagal ginjal) dengan retensi air ditandai dengan: pemasukan lebih besar

dari pengeluaran oliguria, perubahan pada berat jenis urin Distensi vena, TD/CV

berubah. Edema jaringan umum, peningkatan berat badan perubahan status mental,

gelisah. Penurunan HB/HT, ganguan elektrolit, kongesti paru pada foto dada.

Kriteria evaluasi: Menunjukan Saluran Urin Tepat Dengan berat jenis hasil

laboratorium mendekati normal: berat badan stabil, tanda vital dalam batas normal

tak ada edema

Page 6: Askep Gga Dongoes

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL

Mandiri

Awasi denyut jantung, TD, dan CVP Takikardia dan hipertensi terjadi karena

(1).kegagalan ginjal untuk mengeluarkan

urine, 2.pembatasan cairan berlebihan selama

mengobati hivopolemia/ hipotensi atau

perubahan fase oliguria gagal ginjal, dan

(3).perubahan pada system rennin-angitensin.

Catatan: pengawasan infasif diperlukan untuk

mengkaji volume intravaskuler, khususnya

pada pasien dengan fungsi jantung buruk

Catat pemasukan dan pengeluaran akurat.

Termasuk cairan tersembunyi seperti adetif

antibiotic.ukuran kehilangan GI dan

perkirakan kehilangan tak kasat mata, contoh

berkeringat

Perlu untuk menentukan fungsi ginjal,

kebutuhan penggantian cairan dan penurunan

resiko kelebihan cairan. Catatan:

hiperpolemia terjadi pada fase anurik pada

GGA

Awasi berat jenis urin. Mengukur kemampuan ginjal untuk

mengkonsentrasikan urin. Pada gagal

intrarenal, berat jenis biasanya sama

/ kurang dari 1,010 menunjukan kehilangan

kemampuan untuk memekatkan urin.

Rencanakan penggantian cairn pada pasien

dalam pembatasan multiple berikan minum

yang disukai sepanjang 24 jam. Beikan

berpariasi contoh panas, dingin, beku.

Membantu menghindari periode tanpa cairan,

meminimalkan kebosanan pilihan yang

terbatas dan menurunkan rasa kekurangan

dan haus.

Timbang berat badabn tiap hari dengan alat

dan pakaian yang sama

Penimbangan berat badan harian adalah

pengawasan status cairan terbaik.

Peningkatan berat badan lebih dari 0,5 kg

pehari diduka ada retensi cairan.

Kaji kulit, wajah, area tergantung untuk

edema. Evaluasi derajat edma (pada skala

+1-+4)

Edema terjadi terutama pada jaringan

tergantung pada tubuh contohnya tangan,

kaki, area lumbosakral. BB pasien dapat

meningkat sampai 4,5 kg cairan sebelum

edema penting terdeteksi. Edema periorbital

Page 7: Askep Gga Dongoes

dapat menunjukan tanda perpindahan cairan

ini, karena cairan rapuh ini mudah terdistensi

oleh akumulasi cairan walaupun minimal.

Auskultasi paru dan bunyi jantung Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema

paru dan GCK dibuktikan oleh terjadinya

bunyi napas tambahan bunyi jantung extra.

(rujuk DK: curah jantung penurunan )

Kaji tingkat kesadaran selidiki perubahan

mental, adanya gelisah.

Dapat menunjukan perpindahan cairan,

akumalasi toksin asidosis ketidak seimbangan

elektrolit atau terjadinya hipoksia,

Kolaborasi

Perbaiki penyebab yang dapat kembali

karena GGA, contoh memperbaiki perkusi

ginjal, memaksimalkan curah jantung,

menghilangkan obstruksi melalui

pembedahan.

Mampu mengembalikan fungsi normal dari

disfungsi ginjal atau membatasi efek residu.

Awasi pemeriksaan laboratorium , contoh:

BUN

Mengkaji selanjutnya dan penanganan

disfunsi atau gagal ginjal meskipun kedua

nilai mungkin meningakt, kretinin adalah

indakator yang lebih baik untuk fungsi ginjal

Karen atidak di pengurahi oleh hidrasi, diet,

dan katabolisme jaringan.

Natrium dan kreatini urin. Pada NTA, integritas fungsi tubular hilang

dan resorbsi natrium terganggu,

mengakibatkan peningkatan ekskresi natrium.

Natrium serum Hiponatremia dapat diakibatkan dari

kelebihan cairan (dilusi) atau ketidak

mampuan ginjal untuk menyimpan natrium

hipernatremia menunjukan deficit cairan

tubuh total

Kalium serum Kekurangan ekskresi ginjal dan retensi

selektif kalium untuk mengekskresikan

kelebihan ion hydrogen ( memperbaiki

Page 8: Askep Gga Dongoes

asidosis) menimbulkan hiperkalemia.

HB/HT Penurunan nilai dapat mengidentifikasikan

hemodilusi (hiperpolemia) namun selama

gagal lama, anemia sering terjdi sebagai

akibat kehilangan atau penurunan produksi

SDM kemungkinan penyebab lain

(pendarahan aktif atau nyata) juga harus

dievaluasi

Poto dada Peningkatan ukuran jantung, batas vascular

paru prominem, evusi pleura, inviltrat atau

kongesti menunjukan respon akut terhadap

kelebihan cairan atau perubahan kronis

sehubungan dengan gagal ginjal dan jantung.

Berikan atau batasi cairan sesuai indikasi Menejemen cairan diukur untuk

menggantikan pengeluaran dari semua

sumber ditambah perkiraan kehilangan yang

tak tampak ( metabolism, diaphoresis). Gagal

prerenal (azotemia) diatasi dengan

penggantian cairan pasopresov. Pasien

oliguria dengan volume sirkulasi adekuat

atau kelabihan cairan yang tak resvonsip

teradap pembatasan cairan dan diuretic

memerukan dialysis.

Berikan obat sesuai indikasi deuretik,

contohnya urosemik (lasix), mannitol

(osmitrol)

Diberikan dini pada fase oliguri pada GGa

pada upaya mengubah kefase nonoliguria,

untuk melebarkan lumentubural dari defris,

menurunkan hiperkalemia, dan meningkatkan

volume urin adekuat.

Antihivertensiv, contoh klonidin ( catapres)

metildopa (aldomed) parazosin (minipress)

Mungkin diberikan untuk mengatasi

hipertensi dengan efek berbalikan dari

penurunan alurn darah ginjal, dan kelebihan

volume sirkulasi.

Masukan/ pertahankan kater tak menetap Kateterisasi mengeluarkan obstruksi saluran

bawah dan memberikan rata-rata pengawasan

Page 9: Askep Gga Dongoes

sesuai indikasi. akurat terhadap pengeluaran urin selama fase

akut. Namun kateter tak menetap dapat

dikonstra indikasikan sehubungan dengan

tinnginya resiko infeksi.

Siapkan untuk dialisis sesuai indikasi Dilakukan untuk memperbaiki kelebihan

volume ketidak seimbangan elektrolit, asam

basa, dan untuk menghilangkan toksin.

2) Gangguan curah jantung berhubungan dengan kelebihan cairan (difungsi/gagal

ginjal,kelebihan pemberian cairan), ketidak seimbangan elektrolit (kalium,kalsium);

asidosis berat. Efek uremik pada otot jantung /oksigenasi. Ditandai dengan Tidak

dapat di terapkan ;adanya tanda-tanda dan gejala membuat diagnosa aktual.

Kriteria evaluasi : Pasien akan Mempertahankan curah jantung di butuhkan oleh TD

dan denyut jantung/irama dalam batas normal pasien; nadi perifer kuat,sama dengan

waktu pengisian kapiler.

TINDAKAN /INTERVENSI RASIONAL

Mandiri

Awasi TD dan frekuensi jantung .

Kelebihan volume cairan,di sertai dengan

hipertensi (sering terjadi pada gagal

ginjal)dan efek uremia,meningkatkan kerja

jantung,dan dapat menimbulkan gagal

jantung pada GGA,gagal jantung biasanya

dapat kembali.

Observasi EKG atau telemetri untuk perubaan

irama.

Perubahan pada fungsi eletrimekanis dapat

menjadi bukti pada respon terhadap

melanjutnya gagal ginjal/akumolasi toksin

dan ketidak keseimbangan elektrolit .

Auskultasi bunyi jantung. Terbentuknya S3/S4 menunjukan ke

gagalan.friksi gesekan pericardial mungkin

hanya manifestasi perikardikus ureni,

memerlukan upaya interfensi/kemungkinan

dialisis akut.

Kaji warna kulit,membrane mukosa,dan dasar Pucat mungkin menunjukan fasokontriksi

Page 10: Askep Gga Dongoes

kuku.perhatikan waktu pengisian kapiler. atau anemia sianosis mungkin berhubungan

dengan kongesti paru/gagal jantung.

Perhatikan terjadinya nadi

lambat,hipotensi,kemerahan,mual/muntah,dan

penurunan tingkat kesadaran(deprsi SSP)

Penggunaan obat(antasida)mengandung

magnesium dapat mengakibatkan

hipermaknegsemia,potensial disfungsi

neuromoskular dan resiko henti

napas/jantung

Selidiki laporan kram otot,kebas/kesemutan

pada jarum,dengan kejang otot,hiperefleksia

Neuromuskular indicator hipokalemia,yang

dapat juga mempengaruhi kontraktilitas dan

fungsi jantung.

Pertahankan tirah baring atau dorong istirahat

adekuat dan berikan bantuan dengan peralatan

dan aktifitas yang di inginkan.

Menurunkan konsumsi oksigen/kerja

jantung.

Kolaborasi

Awasin pemeriksaan labolatorium,contoh:

Kalium;

Selama fase oliguria,hiperkalemia dapat

terjadi tetapi menjadi hipokalemia pada fase

diuretik atau perbaikan.

Kalsium; Selain efek pada jantung defisit kalium

meningkatkan efek toksin kalium.

Magnesium; Dialisis atau pemberian kalsium di perlukan

untuk melawan efek depresif SSP dari

peningkatan kadar magnesium serum.

Berikan atau batasi cairan sesuai indikasi

(rujuk pada DK:Volume cairan dan

kekurangan volume cairan).

Curah jantung tergantung pada volume

sirkulasi (di pengaruhi oleh kelebihan dan

kekurangan cairan)dan fungsi miokardium.

Berikan tambahan oksigen , tambahan sesuai

indikasi.

Memaksimalkan sendian oksigen untuk

kebutuhan miokardial untuk menurunkan

kerja jantung dan hipoksial seluler.

Berikan obat-obatan sesuai indikasi:

Agen inotropik contoh digoksin (linoxin). Di gunakan untuk memperbaiki curah

jantung dengan meningkatkan kontratilitas

miokardial dan volume sekuncup.

Kalsium glukonat . Kalsium glukonat sering merendah tetapi

biasanya tidak memerlukan pengobatan

Page 11: Askep Gga Dongoes

khusus pada GGA.

Jel alumenium hidroksida(amphojel,basalgel). Peningkatan kadar fosfat dapat terjadi

sebagai akibat dari gagal GF dan

memerlukan penggunaan antasida ikatan

fosfat untuk membatasi absorpsi fosfat dari

traktus GI.

Cairan glukosa/insulin. Tindakan sementara untuk menurunkan

kalium serum dengan mengendalikan

kalium ke dalam sel bila irama jantung

bebahaya.

Natrium bikarbonat atau natrium sitrat. Mungkin di gunakan untuk memperbaiki

asidosis atau hiperkalemia peningkatan PH

serum,bila pasien asidosis berat dan tidak

kelebihan cairan.

Natruim kolisitiren sulfonat(kayexalate)

dengan/tanpa sorbitol.

Pertukaran resin yang menukar natrium

untuk kalium pada tratus GI untuk

menurunkan kadar kalium serum. Sorbitol

mungkin termasuk penyebab diera osmotik

dapat membantu ekskresi kalium

Kolborasi

Siapkan/ bantu dengan dialisis sesuai

keperluan.

Diindikasi untuk disritmia menetap, gagal

jantung progresif yang tidak responsif

terhadap terapi lain.

3) Diagnose keperawatan nutrisi berhubungn dengan katabolisme protein; pembatasan

diet untuk menurun kan produk sisa nitrogen.peningkatan kebutuhan

metabolik.anoreksia, mual/muntah; ulkus mukosa mulut ditandaai denga tidak dapat

diterapkan; adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa aktual.

Kriteria evaluasi : pasien akan mempertahankan/ meningkatkan berat badan seperti

yang diindikasikan oleh situasi individu, bebas edema.

TINDAKAN/ INTERVENSI RASIONAL

Mandiri

Kaji/ catat pemasukan diet. Membantu dalam mengidentifikasi defesiensi

dan kebutuhan diet. Kondisi fisik umum,

Page 12: Askep Gga Dongoes

gejala uremik (contoh mual, anoreksia,

gangguan rasa) dan pembatasan diet multiple

mempengaruhi pemasukkanmakanan.

Berikan makanan sedikit dan sering. Meminilkan anoreksia dan mual sehubungan

dengan status uremik/ menurunnya peristaltik

Beriakan pasien/ orang terdekat daftar

makanan/ cairan yang diizinkan dan dorong

terlibat pada piihan menu

Meminimalkan pasien tindakan kontrol

dalam pembatasan diet. Makanan dari rumah

dapat meningkatkan napsu makan.

Twarkan perawatan mulut sering/ cuci

dengan larutan (25%) cairan asam asetat.

Berikan permen karet, permen keras,

penyegar mulut diantara makan.

Membran mukosa menjad kerng dan ecah.

Perawatan mulut menyejukkan, meminyaki,

dan membantu menyegarkan rasa mulut,

yang sering tidak nyaman pada uremia dan

membatasi pemasukan oral. Pencucian

dengan asam asetat membantu menetralkan

amonia yang dibentuk oleh perubahan urea.

Timbang berat badan tiap hari. Pasien puasa/ katabolik akan secara normal

kehilangan 0,2-0,5 kg/hari. Perubahan

kelebihan 0,5 kg dapatm menunjukn

perpindahan keseimbangan cairan.

Kolaborasi

Awasi pemeriksaan laboratorium, contoh

BUN, albumin serum, transferin, natrium,

dan kalium.

indikator kebutuhan nutrisi, pembatasan, dan

kebutuhan efektivitas terapi.

Konsul dengan ahli gizi/ tim pendukung

nutrisi.

Menentukan kalori individu dan kebutuhan

nutrisi dalam pembatasan, dan

mengidentifikasi rute paling efektif dan

produknya, contoh tambahan oral, makanan

selang hiperalimentasi.

Berikan kalori tinggi, diet rendah/ sedang

protein. Termasuk kompleks karbohidrat dan

sumber lemak untuk memenuhi kebutuhan

kalori (hindari sumber gula pekat).

Jumlah protein eksogen yang dibutuhkan

kurang dari normal kecuali pada pasien

dialisis. Karbohidrat memenuhi kebutuhan

energi dan membatasi jaringan katabolisme,

mencegah pembentukan asam keto dan

oksidasi protein dan lemak. Intoleran

Page 13: Askep Gga Dongoes

karbohidrat menunjukan DM dapat terjadi

pada ginjal berat. Asam amino esebsial

memperbaiki keseimbangan dan status

nutrisi.

Batasi kalium, natrium, dan pemasukan

fospat sesuai indikasi.

Pembatasan elektrolit ini diperlukan untuk

mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut,

khususnya bila dialisis tidak menjadi bagian

pengobatan, dan/ atau selama fase

penyembuhan GGA.

Berikan obat sesuai indikasi:

Sedian besi; Defiseinsi besi dapat terjadi bila protein

dibatasi, pasien anemik, atau ganguan fungsi

GI

Kalsium; Memperbaiki kadar normal serum untuk

memperbaiki fungsi jantung dan

neuromuskular, pembekuan darah, dan

metabolisme tulang.

Vitamin D; Perlu untuk memudahkan absorpsi kalsium

dari traktus GI.

Vitamin B kompleks; Vital sebagai koenzim pada pertumbuhan sel

dan kerjanya. Pemasukn diturunkan untuk

pembatasan protein.

Antiemetik, contoh proklorperazin

(Compazine), trimetobenzamid (Tigan).

Diberikan untuk menghilangkan mual/

muntah dan dapat meningkatkan pemasukan

oral.

4) Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik/ pembatasan

diet, anemia, peningkatan kebutuhan nergi, contoh demam/ inflamasi, renerasi

jaringan ditandai dengan kekurangan energi, ketidakmampuan untuk

mempertahankan aktivitas biasa, penurunan penampilan, letargi, tidak tertarik pada

sekitar.

Kriteria evaluasi : pasien akan melaporkan perbaikan rasa berenergi dan

berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan.

TINDAKAN/INTERVENSI RASIONAL

Page 14: Askep Gga Dongoes

Mandiri

Evalusi laporan kelelahn, kesulitan

menyelesaikan tugas. Perhatikan kemapuan

tidur/ istirahat dengan

Menentukan derajat (berlanjutnya/

perbaikan) dari efek ketidak mampuan.

Kaji kemampuan untuk berpartisifasi pada

aktivitas yang diinginkan/ dibutuhkan.

Mengidentifikasi kebutuhan individual dan

membantu pemilihan intervensi.

Identifikasi faktor stre/ psikologis yang dapat

memperberat.

Mungkin mempunyai efek akumulatif

( sepanjang faktor psikologis) yng dapat

diturunkan bila masalah dan takut diakui/

diketahui.

Rencanakan periode istirahat adekuat. Mencegah kelelahan berlebihan dan

menyimpan energi untuk penyyembuhan,

regenerasi jaringan.

Berikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari

dan ambulsi.

Mengubah energi, memungkinkan

berlanjutnya aktivitas yang dibutuhkan/

normal, memberikan keamanan pada psien.

Tingkatkan tingkat partisipasi sesuai toleransi

pasien.

Meningkat rasa membaik/ meningkatkan

kesehatan, dan membatasi frustasi.

Kolaborasi

Awasi kadar elektrolit termasuk kalsium,

magnesium, dan kalium.

Ketidak seimbangan dapat

mengganggufungsi energi untuk

menyelesaikan tugas dan potensial perasaan

lelah.

5) Infeksi risiko tinggi berhubungan dengan defresi pertahanan imunologi (sekunder

terhadap uremia). Prosedur invasif/ alat (contoh kateter urine). Perubahan pemasukan

diet/ malnutrisi ditandai dengan tidak dapat diterapkan: adanya tanda-tanda dan gejal-

gejala membuat diagnosa aktual.

Kriteria hasil : evluasi pasien akan tak mengalami tanda/ gejala infeksi.

TINDAKAN/ INTERVENSI RASIONAL

Mandiri

Page 15: Askep Gga Dongoes

Tingkatkan cuci tangan yang baik pada

pasien dan staf.

Menurunkan resiko kontaminasi silang.

Hindari prosedur invasif, instrumen, dan

manipulasi kateter tkmenetap, kapanpun

mungkin, gunakan tehnik aseptik bila

merawa/ memanipulasi IV/ area invasif.

Ubah sisi/ balutan per protokol. Perhatikan

edema, drainase purulen

Membatasi introduksi bakteri ke dalam

tubuh. Deteksi dini/ pengobatan terjadi

infeksi dapat menjegah sepsis.

Berkan perawatan kateter rutin dn tingkatkan

perawatan perianal. Pertahankan sistem

drainase urine tertutup dan lepaskan kateter

tak menetap sesegera mungkin.

Menurunkan kolonisasi bakteri dan resiko

ISK asenden

Dorong napas dalam, bentuk dan pengubahan

posisi sering.

Mencegah atelektasis dan memobilisasi

sekret untuk menurunkan resiko infeksi paru.

Kaji integritas kulit (rujuk ke DK: gagal

ginjal: kronis,DK: Integritas kulit, kerusakan,

resiko tinggi).

Ekskorisasi akibat gesekan dapat menjadi

infeksi sekunder.

Awasi tanda vital Demam dengan peningkatan nadi dan

penapasan adalah tanda peningkatan laju

metabolik dari proses inflamasi, meskipun

sepsis dapat terjadi tanpa respon demam.

Kolaborasi

Awasi pemeriksaan laboratorium, contoh

SDP dengn diferensial.

Meskipun peningkatan SDP dapat

mengindikasikan infeksi umum, leukositosis

umum terlihat pada GGA dan dapat

menunjukkan inflamasi/ cidera pada ginjal,

perpindahan diferensial kekiri menunjukan

infeksi.

Ambil spesimen untuk kultur dan sensitivitas

dan berikan antibiotik tapat sesuai indikasi.

Memstikan infeksi dan identifikasi organisme

khusus, membantu pemilihan pengobatan

infeksi paling efektif.

6) Kekurangan volume cairan, berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan (fase

deuritik GGA, dengan peningkatan volume urine dan melambatnya pengembalian

Page 16: Askep Gga Dongoes

kemampuan absorbsi tubular) ditandai dengan tidak dapat diterapkan; adanya tanda-

tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa aktual.

Kriteria evaluasi : pasien akan menunjukkn pemasukan dan pengeluaran mendekati

seimbang; turgor kulit baik membran mukosa lembab, nadi perifer teraba, berat

badan dan tanda vital stabil, dan elektrolit dalam batas normal.

TINDAKAN/ INTERVENSI RASIONAL

Mandiri

Ukur pemasukan dan pengeluaran denggan

akurat. hitung kehilangan tak kasat mata.

Membantu memperkirakan kebutuhan

pengganti cairan. Pemasukan cairan harus

memperkirakan kehilangan melalui urine,

nasogastrik/ drainase luk, dan kehilangan tak

kasatmata (contoh keringat, dan metabolise).

Catatan: beberapa sumber meyakini bahwa

penggantian cairan tidak hari lebih dari dua

pertiga pengeluran sehari sebelumnya untuk

mencegah diuresis lama.

Berikan cairan yang diizinkan selama periode

24 jam.

Fase diuretik GGA dapat berlanjut pada fase

oliguria bila pemasukan cairan tidak

diperhatikan atau terjadi ehidrasi nokturnal.

Awasi TD (perubahan posturnal) dan

frekuensi jantung.

Hipotensi ortostatik dan takikardia

perhatikan tanda/ gejala dehidrasi contoh

membran mukosa kering, haus, sensori

dangkal, vasokonstriksi perifer.

Hipotensi ortostaltik dan takikardia indikasi

hipofalemia pada fase dioretik gagal

ginjal,haluaran urin dapat lebih dari 3

liter/hari.

Control suhu lingkungan;batasi linen tempat

tidur.

Menurunkan diaphoresis yang memperberat

kehilangan cairan.

Kolaborasi

Awasi pemeriksaan laboratorium,natrium.

Pada GGA non-eligurin atau fase dioretik

GGA,kehilangan urin besar dapat

mengakibatkan kehilangan natrium yang

meningkat.

Page 17: Askep Gga Dongoes

7) Diagnosa keperawatan Kurang pengethuan (kebutuhan belajar) tentang

kondisi,prognosis,dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan Kurang

terpajang/mengingat. Salah interpretasi informasi. Tidak mengenal sumber informasi.

Kriteria evaliasi: pasien akan Menyatakan pemahaman kondisi atau proses

penyakit,prognosis dan pengobatan. Mengidentifikasi hubungan tanda atau gejala

proses penyakit dan gejala yang berhungan dengan foktor penybab. Melakukan

perubahan perilaku yang perlu dan berpartisipasi pada programpengobatan.

TINDAKAN/ INTERFENSI RASIONAL

Mandiri.

Kaji ulang proses penykit,prognosis,dan

factor pencetus bila di ketahui.

Membrikan dasar pengetahuan di mana

pasien dapat membuat pilihan informasi.

Jelaskan tingkat fungsi ginjal setelah episode

akut berlalu.

Pasien dapat mengalami defek sisa pada

fungsi ginjal yang mungkin sementara

Diskusikan dialisis ginjal atau transflantasi

bila ini merupakan bagian yang mungkin

akan di lakukan di massa mendatang.

Meskipun bgian ini akan di berikan

sebelumnya oleh dokter ,pasien boleh

mengetahui di mana kebutusan harus di buat

dan mungkin memerlukan masukan

tambahan.

Kaji ulang rencana diet atau

penbatasan.termasuk lembar daftar mkanan

yang di batasi.

Nutrisi adekuat perlu untuk meningkatkan

penyembuhan/ regenerasi jaringan dan

kepatuhan pada pembatasan dapat mencegah

kompliksi.

Dorong pasien untuk mengoverfasi

karakteristik urin dan jumlah atau frekuensi

pengeluaran.

Perubahan dapat menunjukan gangguan

fungsi ginjal/ kebutuhan dialisis.

Buat jadwal teratur untuk penimbangan . Alat yang berguna untuk pengawasan status

cairan dan kebutuhan diet.

Kaji ulang pemasukan atau

pembatasan.ingatkan pasien untuk membagi

Tergantung pada penyebab GGA pasien

dapat memerlukan pembatasan atau

Page 18: Askep Gga Dongoes

cairan selama sehari dan termasuk semua

cairan contoh es pada jumlah cairan sehari.

peningkatan pemasukan cairan.

Diskusikan pembatasan aktifitas dan memulai

aktifitas yang di inginkan secara

bertahap.dorong menggunakan teknik

penghematan energy,relaksasi,dan aktifitas

terapiutik.

Pasien dengan GGA berat dapat memerlukan

pembatasan aktivitas dan/merasa lemahuntuk

periode panjang selama fase penyembuhan,

memerlukan tindakan penghematan energi

dan menurunkan kebosanan/ kerusakan

permanen pada ginjal.

Tekankan perlunya perawat

efaluasi,pemeriksaan laboratorium.

Fungsi ginjaldapat lambatsampai

gagalakut(sampai 12 bulan) dan defisit dapat

menetap, memerlukan perubahan dalam

terapi untuk menghindari kekambuhan/

komplikasi.

Identifikasi gejala yang memerlukan

intervensi medic,contoh,penurunan

pengeluaran urine,peningkatan berat badan

tiba-tiba,adanya

edema,letargi,perdarahan,tanda

infeksi,gangguan mental.

Upaya evaluasi dan intervensi dapat

mencegah komplikasi/berlanjud nya GGA

serius.