askep umum pada pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal
DESCRIPTION
materiTRANSCRIPT
ASKEP PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
OLEH :MUKHAMAD RAJIN, SKep. Ns
2
3
Sistem musculoskeletal terdiri dari:
Tulang (skeletal )Otot (muskulo)Persendian (artikulasio)Struktur pendukung : kartilago,
ligamen, tendon, fasia, bursae
4
SKELETONFUNCTIONS OF THE SKELETON :
1. Provides a framework that supports the body.2. Protects some internal organs from
mechanical injury. 3. Exercise / moving function.4. Contains and protects the red bone marrow, 4. The primary hemopoietic (blood-forming)
tissue.5. Provides a storage site for excess calcium. Calcium may be removed from bone to
maintain a normal blood calcium level, which is essential for blood clotting and proper functioning of muscles and nerves.
5
BONE TISSUE composed of cells, protein matrix, and mineral
deposits Cells :
– Osteoblasts : bone formation by secreting bone matrix– Osteocytes : mature bone cells involved in bone-
maintenance functions.– Osteoclasts: involved in destroying, resorbing, and
remolding bone.
It’s made of calcium salts and collagen. two types of bone tissue :
– Compact bone looks solid. – Spongy bone, which does look rather like a
sponge with its visibleholes or cavities. The cavities in spongy bone often contain red
bone marrow, which produces red blood cells, platelets, and the five kinds of white blood cells.
6
– Osteoblasts : bone formation by secreting bone matrix– Osteocytes : mature bone cells involved in bone-
maintenance functions.– Osteoclasts: involved in destroying, resorbing, and
remolding bone.
7
8
CLASSIFICATION OF BONES
1. Long bones—the bones of the arm legs, hands, and feet
Long Bones: diaphysis, epiphyses, metaphisis2. Short bones—the bones of the wrists and
ankles.3. Flat bones—the ribs, shoulder blades, hip bones,
and cranial bones.4. Irregular bones—the vertebrae and facial bones.5. Sesamoid bones : patella
9
Bagian tulang:
Periostium bagian luar yang melapisi tulang dan terdapat sel-sel osteogenik (osteoklast dan osteoblast).
Kortek bagian yang padat dan keras dan didalamnya terdapat sistem harversian
Medulla bagian dalam terdiri dari jaringan spong (cancelleus) dan terdapat sumsum merah dan sumsum kuning
10
11
Pertumbuhan dan metabolsme tulang
Berasal dari embrionik hyalin cartilago osteogenesis tulangTerjadi pada masa pubertas puncak pertumbuhan umur 35 tahunTerjadi proses osteoklast dan osteoplast secara terus menerus35 tahun osteoklast naik dan osteoblast menurunosteoporosis
12
Dipengaruhi oleh hormon dan mineral :
Mineral :
Kalsium dan phosporsaling mempengaruhidipengaruhi oleh calsitonin dan PTH
Vitamin Dm’kat absorbsi Ca dan phospor dalam usus
13
Bone Healing
Hematoma and inflammation Angiogenesis and cartilage formation Cartilage calcification Cartilage removal Bone formation Remodeling
15
17
Otot mempunyai fungsi utama untuk kontraksi dan menghasilkan gerakan, terdiri dari 3 kelompok
Otot rangka (otot lurik)pengontrolan gerakan,sikap dan menghasilkan panasdibawah gerakan
Otot polos (otot viseral)kontraksi organ viseral dan vaskulerdikontrol oleh otot otonom
Otot jantung struktur seperti otot lurik ttp dikendalikan oleh syaraf otonom
Otot
18
19
The function of Muscular System Working With Other Body Systems
1. Support of the body
2. Aids in bone movement
3. Helps maintain a constant temperature throughout the body
4. Assists with the movement of cardiovascular and lymphatic vessels through contractions
5. Protection of internal organs and helps to stabilize joints
20
Struktur dan proses gerakan otot rangka
Otot rangka tersusun dariserabut ototserabut myofibrilmikrofilamen aktin dan myosin
Timbul kontraksidirangsangpemecahan ATP dan aktivitas kalsium
Pergerakan tarikan otot, tulang sebagai pengungkit dan sendi sebagai tumpuhan
21
22
23
24
25
Type of muscle contraction
1. Isotonic exercise involves contraction with movement; improves tone and strength and improves cardiovascular and respiratory efficiency (aerobic exercise).
2. Concentric contraction—muscle exerts force while shortening.
3. Eccentric contraction—muscle exerts force while lengthening.
4. Isometric exercise involves contraction without movement; improves tone and strength but is not aerobic.
26
Muscular System Working With Other Body Systems:
1. Homeostasis
2. Protection
3. Calcium Metabolism
4. Maintaining Body Temperature
27
28
Sendi (artikulasio)
Sendi adalah tempat pertemuan atau persambungan dua/lebih tulang yang berfungsi untuk gerakan dan fleksibilitas dalam tubuh
Ada 3 jenis sendi Synarthrosis tidak memungkinkan gerakan Amphiarthrosis sedikit memungkinkan gerakan Diarthrosis(sinovial) gerakan bebas, tdd
Sendi pelurubanyak gerakan (bahu,panggul) Sendi engselsatu gerakan fleksi dan ekstensi Sendi condilarekstensi,fleksi,dan sedikit rotasi Sendi biaxialpergelangan tangan Sendi pasak (pivot)hanya gerakan nerputar
Ada 3 jenis sendi Synarthrosis tidak memungkinkan gerakan Amphiarthrosis sedikit memungkinkan
gerakan Diarthrosis(sinovial) gerakan bebas, tdd
Sendi pelurubanyak gerakan (bahu,panggul)
Sendi engselsatu gerakan fleksi dan ekstensi
Sendi condilarekstensi,fleksi,dan sedikit rotasi
Sendi biaxialpergelangan tanganSendi pasak (pivot)hanya gerakan nerputar
29
30
31
STRUKTUR PENUNJANG SISTEM MUSKULOSKELETAL
Ligamen: Sekumpulan jaringan fibrous yang
menghubungkan tulang dengan tulang
Fasia: Suatu permukaan jaringan penyambung
longgar yang terdapat langsung di bawah kulit
Bursae: Suatu kantong kecil dari jaringan penyambung,
yang digunakan di atas bagian yang bergerak
Kartilago: Permukaan sendi, sangat kuat tetapi fleksibel,
avaskuler
Tendon: Jaringan fibrous yang menghubungkan antara
tulang dengan otot
32
33
Organ Systems Involved in Movement :
1. Muscular—moves the bones.2. Skeletal—bones are moved, at their joints, by
muscles.3. Nervous—transmits impulses to muscles to
cause contraction.4. Respiratory—exchanges O2 and CO2 between
the air and blood.5. Circulatory—transports O2 to muscles and
remove CO2.
34
Sistem Energi Kontraksi Otot Rangka Sumber energi siap pakai untuk kontraksi
otot adalah campuran fosfat berenergi tinggi adenosin trifosfat (ATP).
Beberapa energi tersimpan dalam gabungan ikatan kimia ADP dan Pi, sehingga ikatan ini disebut dengan ikatan berenergi tinggi.
Ketika enzim ATPase memecah ikatan ini, energi dikeluarkan dan energi dapat digunakan untuk kontraksi otot.
35
Terdapat 3 sistem energi yang dapat menghasilkan energi ATP pada otot :– (1) Sistem ATP-PC, atau sistem
phospatagen.– (2) sistem glikolisis anaerobik
Glikolisis, atau sistem asam laktat. – (3) Sistem aerobik, atau sistem
oksidatif
36
37
38
39
40
PENGKAJIAN
MELIPUTI: NAMA, UMUR,
JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN, PEKERJAAN, TRANSPORTASI, ALAMAT
UMUR TRAUMA DAN PENYAKIT DEGENERATIF
JENIS KELAMIN WANITA>> PENYAKIT METABOLIK
PEKERJAAN : TRAUMA SENDI, TULANG
DATA DEMOGRAFI/IDENTITAS
41
Riwayat penyakit keluarga dan pasien
Riwayat pasien: TraumaLBP (setelah 30th trauma belakang),
kecacatan. Penyakit DM osteomielitis Pemakaian obat kortikosteroidosteoporosis Riwayat MRS,diagnosa dan komplikasi
Riwayat keluargaGenetik osteoporosis, kanker tulang
42
Riwayat diet :
Menentukan penyebab dan identifikasi kebutuhan nutrisi :
Intake Ca dan vitamin D menurun tonus otot turun, kekerasan tulang menurun (osteomalasia)
Intake protein dan vit. C kurang menghambat penyembuhan
Obesitas risiko fraktur dan degenerasi sendi
Riwayat sosial ekonomi :
Pekerjaan trauma, nyeri tulang belakang, degenerasi sendi
Atletik dislokasi, degenerasi sendiPenghasilan kebutuhan pengobatanHubungan sosial sepport sistem,
minder, isolasi sosial
43
Keluhan utama yang timbul
44
NYERI :
P : PROVOKATIF Q : QUALITAS R : REGIO, RADIASI, RELIEF S : SEVERITY SKALA NYERI T : TIME
KEKUATAN SENDI (steafness)
SPONDILITIS ANK REMISI KEKAKUAN
DEGENERATIF KAKU PAGI HARI DINGIN/PANASMENINGKAT ATAU
MENURUN
45
46
Keluhan utama yang timbulNYERI :
P : PROVOKATIF
Q : QUALITAS
R : REGIO, RADIASI, RELIEF
S : SEVERITY SKALA NYERI
T : TIME
KEKUATAN SENDI
SPONDILITIS ANK REMISI KEKAKUAN
DEGENERATIF KAKU PAGI HARI
DINGIN/PANASMENINGKAT ATAU
MENURUN
Bengkak
Mulai kapan, berapa lama
Apa disertai nyeri
Lokal, unilateral/bilateral
Upaya yang dilakukan
Apa yang meningkatkan dan
menurunkan nyeri
Deformitas dan imobilitas
Kapan, tiba-tiba atau gradual
Semakin memburuk dengan
aktivitas/ posisi
Apa menggunakan alat bantu
Bengkak /edema (sweeling)
Mulai kapan, berapa lama Apa disertai nyeri Lokal, unilateral/bilateral Upaya yang dilakukan Apa yang meningkatkan dan
menurunkan nyeri
47
Deformitas dan imobilitas
Kapan, tiba-tiba atau gradual Semakin memburuk dengan
aktivitas/ posisi Apa menggunakan alat bantu
48
49
Perubahan sensoriPenurunan sensasiAda rasa terbakar, baal, parestesiaBerkaitan dengan nyeri
Keluhan sistem lainPalpitasi (tach) gout/piraiKulit pada ibu jari dan telunjuk kering CTS (carpal tunnel syndroma)
50
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala dan leher
Inspeksi dan palpasi
kepala simetris, tenderness, bengkak, krepitasi
TMJs bengkak, krepitasi, tenderness
Cervical kelinan bentuk, tenderness, fleksi/ekstensi, rotasi
Tulang belakang
inspeksi dan palpasi
ð Thorax, lumbal, sakral kelainan bentuk, tenderness, nyeri tekan, bengkak
51
Postur dan gaya berjalan :
lordosis, skoliosis, kifosis?
Genu varum, genu valgum?
Eksternal dan internal rotasi?
Antalgit gait?
Droop foot?
52
Mobilitas
keterbatasan gerak, kekakuan
Nyeri saat gerak
ROM sendi: abduksi/adduksi, rotasi, sirkumduksi, inversi/eversi, fleksi/ekstensi, protaksi/refraksi,supinasi /pronasi
53
54
55
Ekstemitas atas Bahu ukuran, tenderness, bengkak,
malaligment, nyeri Lengan dan pergelangan kaku/keterbatasan
arteritis MCP,PIP,DIPbengkak, tenderness, nyeri,
kaku RA/gout
Ekstremitas bawah T/U sensi lutut:
Bengkak (unilateral/bilateral), kekakuan, deformitas, GG, ROM, trauma
56
Pemeriksaan otot
Dikaji : ukuran, tonus dan kekuatan otot terutam pada otot besar
Uji kekuatan otot :
0 (zero) : tidak ada kontraksi otot, paralisis
1 (trace) : terasa ada kontraksi, tetapi tidak ada gerakan
2 (poor) : ada gerakan tidak mamapu melawan gravitasi
3 (fair) : gerakan ROM penuh mampu melawan gravitasi, tidak mampu melawan tahanan
4 (good) : gerakan ROM penuh, mampu melawan tahanan ringan
5 (normal) : gerakan ROM penuh, mampu melawan tahanan maksimal
Peripheral Nerve Function
57
58
59
60
Riwayat psikososial Gangguan konsep diri immobilisasi, kecacatan Cemas/takut/marah/menolak/depresi
ketidakmampuan, kecacatan Menarik diri/isolasi sosial Identifikasi pola pertahanan dan problem solving (mekanisme koping) Icentifikasi support sistem : keluarga, teman, spiritual
61
TEST HARGA NORMAL MASALAH
KALSIUM SERUM 8.00 – 10,5 mg/dlAtau
4,5 – 5,5 mEg/I
Hiperkalsemia : metastase kanker pada tulang, penyakit paget’s, stadium penyembuhan frakturHipokalsemia : osteoporosis, osteomalasia
FOSFOR SERUM 2,5 – 4,0 mg/dl Hiperfosfatemia : fase penyembuhan fraktur, tumor tulang, akromegaliHipofosfatemia : osteomalasia
ALKALI FOSFAT 30 – 90 Iu/I Meningkat : metastase kanker, penyakit paget’s, osteomalasia
CPK
LDH
SGOT
15 – 15060 – 150 IU/I
10 – 50 mu/ml
Meningkat: trauma otot, distrofi otot, karsinoma
LED Laki-laki0 – 15 mm/h
Wanita0 – 20 mm/h
Meningkat : infeksi, peradangan, karsinoma, kerusakan pada sel
62
Pemeriksaan radiologi
Rontgen Melihat adanya fraktur dan kelainan lain pada
tulang, otot dan persendian
Computed tomografi (CT) Mendeteksi masalah muskuloskeletal
khusunya pada kolumna vertebralis
.
Myilegrafi
Dilaksanakan dengan memberikan kontras pada subarahnoid pada spinal, melalui lumbal fungsi
Mengidentifikasi : keadaan kolumna vertebral, syaraf spinal, pembuluh darah.
63
64
Biopsi tulang Diambil secara mikroskopik
dengan jarum atau insisi, biasanya untuk mengidentifikasi adanya keganasan
Biopsi otot Mengidentifikasi adanya
atropi/distropi otot dan peradangan (polimiolitis)
Elektromiografi (EMG)Meningkatkan potensial listrik ototMengidentifikasi kerusakan
neuromuskuler “lower motor neuron” dan syaraf tepi
65
Arthdoscopy Untuk melihat adanya kelainan
sendi
Magnetik resonance imaging (MRI)
Mengidentifikasi masalah otot,tendon, dan ligamen
Ultrasonografi Untuk mengidentifikasi masalah
pada jaringan lunak, seperti ada masa dan akumulasi cairan
66
Masalah keperawatan :
1. Nyeri
2. Mobilisasi
3. Perawatan diri
4. ADL
5. Konsep diri
6. Istirahat dan tidur
7. Cemas/takut
8. Resiko infeksi
9. Komplikasi immobilisasi: kontraktur, diuse atropi, foot drop, trombosis vena
67
Prioritas keperawatan :
1. Mengurangi nyeri
2. Meningkatkan mobilisasi optimal
3. Menjaga perfusi jaringan
4. Tingkatkan perawatan diri maksimal
5. Meningkatkan konsep diri
6. Menurunkan kecemasan
7. Monitoring dan mencegah komplikasi
8. HE dan Home Care
9. Menjaga integritas kulit
10. Mempertahankan ROM maksimal
68
Intervensi
1. Istirahat/immobilitasi
Istirahat dan immobilisasi diberikan pasien trauma, reumatik atau nyeri
Bertujuan untuk mempercepat penyembuhan, menurunkan peradangan, mengurangi bengkak dan nyeri
Fiksasi : Gibs, Traksi, Spalk
69
2. Relaksasi dan distraksi
Dapat mengurangi nyeri, ketegangan dan kecemasan pasien
Dilakukan dengan nafas dalam, guide imagery, nonton TV, membaca.
70
71
3. Terapi fisik Bertujuan untuk: meningkatkan lingkup
gerak sendi, menurunkan nyeri dan bengkak, mengurangi spasme, mencegah komplikasi inaktifitas/immobilitas.
Dapat berkolaborasi dengan fisiotherapis atau rehabilitasi.
Terapi fisik terdiridari: Kompres panas atau
dinginmenurunkan nyeri, mengurangi pembengkakan, memperlancar sirkulasi
Masasemeningkatkan tonus otot, meningkatkan aliran darah dan menurunkan spasme
72
4. Latihan (exercise)
Dapat dilakukan secara aktif dan pasif sesuai dengan keadaan pasien
Dilakukan sesuai dengan ROM dari masing-masing sendidilakukan secara bertahap
Perlu melibatkan keluargaBertujuan untuk: memperlancar sirkulasi,
mencegah kontraktur dan atropi, mencegah trombosis vena, meningkatkan ROM secara maksimal, meningkatkan kekuatan/kemampuan otot
4. Pengaturan dan perubahan posisi
Dilakukan sesuai dengan kondisi klien Bertujuan untuk mencegah statis vena,
penekanan memperlancar sirkulasi dan mencegah gangguan integritas kulit
73
74
5. Pengaturan dan perubahan posisiDilakukan sesuai dengan kondisi klienBertujuan untuk mencegah statis vena,
penekanan memperlancar sirkulasi dan mencegah gangguan integritas kulit
5. Pemberian diet adekuat– Tinggi protein, vitamin C, pemberian
calsium, fosfor, intake cairan meningkatkan penyembuhan, mencegah osteoporosis, osteomalasia.
75
6. Pemantauan dan management komplikasi
Pemasangan traksi atau gibsiritasi, gangguan AVN
Hematrosis/fraktur tertutuphipovolemia, syndoma kompartement
Fraktur terbuka hipovolemia, infeksi
Fraktur tulang panjangobservasi adanya embolisme
Trauma otot parah (crash trauma)mengeluarkan myeglobulinmasuk sirkulasimerusak nefron ginjalgagal ginjal
Immobilisasitrombosis, gangguan integritas kulit, hipotensi orthostatik.
Parese/plegidisuse atropi, kontraktur, gangguan ROM
76
77
Management komplikasi
Monitor tanda Gg AVN bagian distal: parestesia, sianosis, pulsasi menurun (-), bengkak, nyeri.
Buka gibs bila ada gangguan AVN, iritasi
Monitoring tanda hipovolemia, cairan IV, monitor tanda infeksi, kolaborasi antibiotik
Monitor adanya embolisme, syndroma kompartment
Monitor urine: jumlah, warna Terapi fisik
78
7.Identifikasi pemakaian alata dan cara memakai
Canes/tongkat mendukung dan menambah
keseimbangan Digunakan pada pasienhemiparese,
paraparese,post pemasangan gibs, pada pemasangan pen.
Penopang berlawanan pada sisi sakit, ukuran disesuaikan
Walker/tongkat penopang berkaki empat
Untuk keseimbangan dan penyangga berat badan
Dapat digunakan pasien berbaring lama: post stroke/kelumpuhan, penyakit kronis.
Ukuran setinggi pinggang
79
80
Cructches/kruk :
Untuk keseimbangan yang bertumpu pada berat badan
Dapat digunakan sisi ka/ki atau keduanya
Panjang diukur: 5 cm kedepan, 15 cm kesamping, 5-13,2 cm dibawah ketiak
Digunakan pada amputasi kaki, hemi/para parese, fraktur ekstremitas bawah, pemasangan gibs
Kursi roda Digunakan pada pasien kelemahan,
tidak bisa jalan, amputasi kaki.
81
82
8. Kolaborasi
Analgesik antipiretik NSAIDs Kortikosteroid DMARDs Antibiotik Vitamin dan mineral Diet Hormon Operasi/pembedahan Fiksasi internal/eksternal Pemasangan gibs Pemakaian alat bantu fisiotherapy
83