assignment of microbiology

Upload: findhira13

Post on 18-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mikrobiologi

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    1/12

    ASSIGNMENT OF MICROBIOLOGY

    MICROBE NUTRITION

    Arranged by :

    Findhira Retiyani

    (11317244011)

    International Biology Education

    INTERNATIONAL BIOLOGY EDUCATION

    FACULTY OF MATHEMATHIC AND NATURAL SCIENCES

    YOGYAKARTA STATE UNIVERSITY

    2013

  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    2/12

    A. JUDULNUTRISI MIKROBA

    B. TUJUAN1. Mengetahui jenis-jenis mikronutrien dan perannya bagi sel bakteri.2. Mengetahui jenis-jenis makronutrien dan perannya bagi sel bakteri.3. Mengidentifikasi transport nutrient ke dalam sel (secara spesifik pada bakteri).4. Mengetahui perolehan energi sel pada mikroba: aerob, an aerob, fotosintetik (aerob

    dan an aerob), dan mikroba fermentatif.

    C. PEMBAHASANMikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan

    pembangun sel, untuk sintesa protoplasma dan bagian-bagian sel lain. Setiap mikroba

    mempunyai sifat fisiologi tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula.

    Mikronutrien adalah zat gizi (nutrien) yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit tapi sangat

    diperlukan untuk tumbuh dan berkembang setiap hari sedangkan makronutrien adalah

    nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak. Berikut ini akan dibahas mengenai jenis

    jenis makronutrien dan mikronutrien serta peranannya bagi mikroba.

    1.

    Jenis

    jenis mikronutrien dan peranannya bagi sel bakteri yaitu :No Elemen Peran dalam sel bakteri

    1 Besi (Fe)

    Komponen tertentu sitokrom, non heme-besi dan

    protein yang cofactor untuk beberapa reaksi enzimatis

    dalam sel bakteri.

    2 Boron (B)Berperan sebagai antibiotik poliketida dalam sel

    bakteri.

    3 Mangan (Mn)

    Diperlukan oleh sejumlah enzim pada tempat katalitik.

    Enzim fotosintetik tertentu mengunakan Mn untuk

    memecah air menjadi proton dan oksigen, serta

    berperan dalam activator kebanyakan enzi m dalam sel.

    4 Seng (Zn)Berperan struktural pada enzim termasuk enzim DNA

    polimerase

  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    3/12

    5 Cobalt (Co)Bagian dari vitamin B12, biasanya digunakan untuk

    membawa gugus metil.

    6 Tembaga (Cu)

    Berperan katalitik pada beberapa enzim yang bereaksi

    dengan oksigen seperti sitokrom oksidase, serta

    berperan dalam respirasi dan fotosintesis.

    7 Nikel (Ni)Berperan pada beberapa enzim, termasuk enzim untuk

    metabolisme CO, urea, dan metanogenesis.

    8 Selenium (Se) Bagian dari enzim Format dehydrogenase dalam sel.

    9 Molibdenium (Mo)Diperlukan untuk asimilasi nitrogen, ditemukan di nitrat

    reduktase dan nitrogenase.

    2. Jenisjenis makronutrien dan peranannya bagi sel bakteri yaitu :No Elemen Peran dalam sel bakteri

    1 Sulfur (S)

    Konstituen dari cysteine, methionine, glutathione dan

    beberapa coenzymes. Berperan dalam sintesis asam

    amino.

    2 Kalium (K)

    Kation anorganik utama seluler dan kofaktor enzim.

    Berperan dalam pompa Na.

    3 Magnesium (Mg)Kation anorganik seluler dan kofaktor enzim. Berperan

    dalam stabilisasi sel bakteri.

    4 Kalsium (Ca)

    Kation anorganik utama seluler, kofaktor enzim, dan

    komponen endospora. Berperan dalam stabilitas sel

    bakteri.

    5 Fosfor (P)

    Konstituen asam nukleat, nukleotida, fosfolipid, LPS

    dan asam teikoat. Berperan dalam sintesis pada sel

    bakteri.

    6 Oksigen (O)Konstituen material dan air seluler serta sebagai

    akseptor electron.

    7 Karbon ( C ) Konstituen utama material seluler.

  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    4/12

    8 Hidrogen (H)Konstituen senyawa organik dan air seluler. Penting

    untuk produksi energy.

    9 Natrium (Na) Berperan dalam pertumbuhan sel bakteri.

    10 Nitrogen (N)

    Konstituen asam amino asam nukleat, nukleotida, dan

    koenzim.

    3. Transport nutrient ke dalam sel bakteri :- Transport pasif :

    Transpor pasif merupakan suatu perpindahan

    molekul menuruni gradien konsentrasinya.

    Transpor pasif ini bersifat spontan. Perpindahan

    zat dalam tranpor pasif tidak memerlukan energi.

    Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan

    konsentrasi antara zat atau larutan. Transpor pasif

    melalui peristiwa difusi, osmosis, dan difusi

    terfasilitasi. Transport pasif hanya berdasarkan

    pada perbedaan konsentrasi (zat yang

    berkonsentrasi di luar sel lebih besar di banding didalam sel). Contohnya CO2, O2dan lemak terlarut.

    - Transport aktif :Transpor aktif memerlukan

    molekul pengangkut berupa

    protein integral pada

    membran, dimana di dalam

    molekul ini, terdapat situs

    pengikatan. Proses transport

    aktif dimulai dengan

    pengambilan tiga ion

    Na+dari dalam sel dan menempati situs pengikatan pada protein integral. Energi

    diperlukan untuk mengubah bentuk protein integral pada membran yang

  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    5/12

    sebelumnya membuka kearah dalam sel menjadi membuka kebagian luar sel.

    Selanjutnya, ion Na+terlepas dari situs pengikatan dan keluar dari protein integral

    menuju keluar sel. Kemudian dari luar sel, dua ion K+menempati situs pengikatan

    di protein integral. Bentuk protein integral berubah, dari sebelumnya membuka

    kearah luar menjadi membuka kearah dalam sel dan ion kalium dilepaskan

    kedalam sel.

    Transport aktif menggunakan ATP. Hidrolisis ATP yang terjadi di dalam sel akan

    menghasilkan energy yang akan digunakan untuk memompa H+ keluar sel

    sehingga H+

    di luar sel akan mempengaruhi konfigurasi protein carier dan afinitas

    terhadap substrat.

    Transpor aktifadalah pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energi

    untuk mengeluarkan dan memasukan ion - ion dan molekul melalui membran sel

    yang bersifat parmeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil

    di dalam sel. Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar

    sel, dimana muatan listrik ini ditentukan oleh ion natrium (Na+), ion kalium (K

    +),

    dan ion klorin (Cl-). Keluar masuknya ion Na

    +dan K

    +diatur oleh pompa natrium

    - kalium. Transpor aktif dapat berhenti jika sel didinginkan, mengalamikeracunan, atau kehabisan energi.

    - Translokasi gugus

    Pada translokasi gugus, substansi yang akan diangkut harus dimodifikasi secara

    kimiawi sebelum diangkut kedalam sel oleh penghantar. Proses yang menuju pada

    modifikasi kimiawi membutuhkan energi metabolik.

  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    6/12

    Contoh mengenai translokasi gugus ialah pengangkutan senyawa-senyawa gula

    tertentu. Seperti gluksa, fruktosa, manosa kedalam sel. Dalam proses ini, mula-

    mula suatu protein yang tahan panas (HPr) diaktivasi dengan cara memindahkan

    sebuah gugusan fosfat dari senyawa berenergi tinggi fospoenolpiruvat (PEP) pada

    HPr didalam sel, seperti tampak pada :

    (Enzim 1) PEP +HPr Piruvat + fosfoHPr

    Pada saat yang bersamaan, gula bergabung dengan enzim 2 pada permukaan

    membrane dan diangkut ke permukaan dalam membrane. Disini lalu bergabung

    dengan gugusan fosfat yang dibawa oleh HPr teraktivasi. Gula fosfat tersebut

    kemudian dilepaskan oleh enzim 2 dan memasuki sel. Reaksi ini dapat disingkat

    sebagai berikut :

    Fosfo-HPr + gula gula-fosfat + HPr

    (di luar sel) (didalam sel)

    Reaksi pengangkutan ini hanya mengangkut gula ke dalam sel, karena gula fosfat

    didalam sel tidak mempunyai afinitas terhadap penghantar.

    HPr dan enzim 1 adalah protein sitoplasmik terlarut. HPr mempunyai beratmolekul rendah dan dapat dimurnikan sampai taraf yang tinggi. Enzim 2 terikat

    pada membrane dan spesifik bagi senyawa-senyawa gula tertentu yang

    diangkutnya. Enzim tersebut telah dapat dilarutkan dan dimurnikan sebagian.

    Proses-proses translokasi gugus lainnya yang diketahui mencakup pengambilan

    adenine dan butirat pada permukaan luar sel dan pengubahannya pada permukaan

    dalam membrane, masing-masing menjadi adenosinemenofosfat (AMP) dan

    butiril-KoA.

  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    7/12

    Gambar :

    T1: tempat pengikatan glukosa yang membuka ke bagian luar membrane.

    T2: tempat pengikatan glukosa yang membuka ke bagian dalam membrane.

    1. Glukosa terikat pada sisi T1 tanpa ATP2. Pengubahan formasi glukosa dari Sout. T1menjadi Sin. T2, karena terjadi

    lintas membrane

    3. Glukosa dilepaskan ke sitoplasma melalui T24. Transporter kembali ke bentuk semula.

    - Transport zat besiMenggunakan system siderofor, siderofor merupakan senyawa yang

    diekskresikan di dalam. Nutrient dan akan mengikat besi (Fe3+) dan dimasukkan

    kembali sebagai ferikrom (yang memiliki afinitas rendah terhadap Fe2+ sehingga

    Fe2+ akan segera dilepaskan dalam sel.

    Beberapa prokariota mampu mengoksidasi ion ferri (Fe2+

    ) menjadi ion ferat (Fe3+

    )

    dengan bantuan oksigen. Oksidasi tersebut berlangsung cepat pada pH netral dan

    berlangsung lambat pada pH asam.

    https://ruifareifa.files.wordpress.com/2012/05/picture4.png
  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    8/12

    Thiobacillus frooxidans mampu mengoksidasi Fe2+

    , jika ditumbuhkan pada ferri

    sulfat (FeSO4), atau hidup pada lingkungan yang mengandung ferri sulfat. Dua

    molekul Fe2+

    dioksidasi menjadi molekul Fe3+

    dan 2 elektron oleh kompleks

    enzim ferat yang berada pada membrane luar. Electron ditransfer ke sitokrom C

    periplasma yang berasosiasi dengan rustianinoksidase dan dipakai untuk

    mereduksi oksigen menjadi air. Karena terjadi perbedaan potensial (di sitoplasma

    lebih negatif) maka timbul gradient konsentrasi elektrokimia. Oleh karena itu

    perlu dilakukan transport ion K+untuk menjaga pH. Setelah dilakukan

    pemompaan terhadap ion, maka proton dapat masuk kembali ke sitoplasma

    melalui kanal ATP sintase yang dapat digunakan untuk sitesis ATP.

    Gambar : Oksidasi besi olehThiobacillus ferooxidans

    - DifasilitasiAdalah difusi yang dibantu oleh protein kotranspor (protein pembawa) atau

    dengan saluran protein. Substansi seperti asam amino, gula, dan substansi

    bermuatan tidak dapat berdifusi melalui membrane plasma. Substansi-substansi

    tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang di bentuk oleh protein.

    Protein yang membentuk saluran ini merupakan protein integral.

    https://ruifareifa.files.wordpress.com/2012/05/picture8.png
  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    9/12

    4. Cara perolehan energi sel pada :- Mikroba aerob

    C6H12O6+ 6 O2-> 6 CO2+ 6 H2O + 36 atau 38 ATP molekul

    Mikroorganisme yang aerob ini membutuhkan adanya oksigen untuk

    metabolismenya. Pada mekanisme respirasi, mikroorganisme dapat menggunakan

    oksigen sebagai akseptor elektron atau akseptor hidrogen. Mikroorganisme yang

    termasuk dalam golongan ini hanya dapat hidup apabila ada oksigen untuk

    melangsungkan oksidasi biologis. Hal ini merupakan keuntungan luar biasa bagi

    organisme itu karena banyaknya energi yang tersedia dari oksidasi sempurna

    molekul glukosa lebih besar daripada energi yang diperoleh dari fermentasiglukosa hal ini terjadi halnya jalan bertahap setiap pasangan elektron dari NADH

    ke oksigen melalui serangkaian pengangkut sitokrom menghasilkan pembentukan

    tiga molekul ATP ini dengan energi yang didapatkan dari oksidasi piruvat

    menjadi asetat memberikan hasil total 3 molekul ATP yang dibangkitkan dari

    metabolisme setiap molekul glukosa menjadi CO2 dan H2O.

    - Mikroba an aerob

    C6H12O6+ 2 C2H5OH 2CO2+ Energi.

    Mikroorganisme anaerob adalah mikroorganisme yang tidak menggunakan

    oksigen sebagai elektron akseptor dalam proses respirasinya, tetapi menggunakan

    bahan anorganik lain (Madigan et al, 1997). Kebanyakan mikroorganisme

  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    10/12

    anaerob sangat sensitif terhadap oksigen. Keberadaan sedikit oksigen saja dalam

    lingkungannya dapat menghambat dan membunuh mikroorganisme tersebut.

    Mikroorganisme anaerob dibagi menjadi 2 golongan yaitu golongan anaerob

    obligat dan anerob fakultatif. Golongan anaerob fakultatif merupakan Organisme

    yang dapat menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron atau sebagai

    penggantinya dapat diambil oksigen dari garam-garam seperti NaNO3,

    Na2SO4 atau karbonat. Sedangkan, golongan anaerob obligat adalah organisme

    yang tidak membutuhkan oksigen bebas bahkan jika kontak dengan oksigen akan

    mengakibatkan penghambatan atau mematikan organisme tersebut. Mikroba

    anaerob obligat tidak dapat bertahan hidup jika kontak langsung dengan oksigen

    minimal selama 10 menit. Ketidaktahanan mikroba anaerob obligat terhadap

    oksigen disebabkan tidak adanya enzim superoksida dismutase

    dan katalase, yang akan mengubah superoksida yang terbentuk dalam sel mereka

    karena adanya oksigen.. Mikroba anaerob obligat dapat hidup melalui proses

    fermentasi, respirasi anaerob, atau proses methanogenesis. Mikroba anaerob

    obligat yang sensitif terhadap oksigen memperoleh energi dan melakukan

    metabolisme dengan menggunakan beberapa alternatif akseptor elektron untuk

    respirasi seluler seperti sulfat , nitrat , besi , mangan , merkuri , dan karbonmonoksida.

    - Mikroba FotosintetikBakteri ini merupakan bakteri bebas yang dapat mensintesis senyawa nitrogen,

    gula, dan substansi bioaktif lainnya. Hasil metabolir yang diproduksi dapat

    diserap secara langsung oleh tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk

    perkembangbiakan mikroorganisme yang menguntungkan.

    - Mikroba FermentativeFermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi

    pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan

    perubahan sifat bahan pangan sebagai akibat dari pemecahan kandungan-

    kandungan bahan pangan (Winarno et al., 1980). Mikroba fermentative

  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    11/12

    memperoleh energy dengan cara fermentasi yaitu pemecahan glukosa menjadi

    asam laktat dan energy

    D. CONCLUSSION1. Jenis-jenis mikronutrien yang diperlukan sel bakteri antara lain

    a. Besi (Fe),b. Boron (B),c. Mangan (Mn),d. Seng (Zn),e. Tembaga (Cu),f. Cobalt (Co),g. Nikel (Ni),h. Selenium (Se) dani. Molibdenium (Mo).

    2. Jenis-jenis makronutrien yang diperlukan sel bakteri antara laina. Karbon ( C ),b. Hidrogen (H),c. Oksigen (O),d.

    Nitrogen (N),

    e. Natrium (Na),f. Sulfur (S),g. Kalium (K),h. Kalsium (Ca),i. Fosfor (P) danj. Magnesium (Mg).

    3. Transport nutrient ke dalam sel (secara spesifik pada bakteri) antara lain:a. Pada transpor aktif diperlukan adanya protein pembawa atau pengemban dan

    memerlukan energi metabolik yang tersimpan dalam bentuk ATP.

    b. Transport pasif dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi larutan diantara kedua sisi membrane dan tidak memerlukan ATP.

  • 5/28/2018 Assignment of Microbiology

    12/12

    c. Translokasi gugus merupakan proses di mana molekul yang diangkut ke dalam selakan mengalami perubahan secara kimiawi.

    d. Transport zat besi (Fe) menggunakan sistem siderofor.e. Difusi fasilitasi adalah difusi yang dibantu oleh protein kotranspor (protein pembawa)

    atau dengan saluran protein. Substansi seperti asam amino, gula, dan substansi

    bermuatan tidak dapat berdifusi melalui membrane plasma.

    4. Perolehan energy sel pada mikrobaa. Mikroorganisme yang aerob ini membutuhkan adanya oksigen untuk

    metabolismenya. Pada mekanisme respirasi, mikroorganisme dapat menggunakan

    oksigen sebagai akseptor elektron atau akseptor hidrogen. Mikroorganisme yang

    termasuk dalam golongan ini hanya dapat hidup apabila ada oksigen untuk

    melangsungkan oksidasi biologis.

    b. Mikroba an aerob memperoleh energy dari pemecahan bahan-bahan organik dalamkeadaan tanpa oksigen.

    c. Mikroba fotosintetik memperoleh energi dengan cara aerobic yaitu dapatmenggunakan oksigen tetapi dapat juga menghasilkan energi secaraanaerobik dengan

    mensintesis senyawa nitrogen, gula, dan substansi bioaktif lainnya.

    d. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi padasubstrat organik yang sesuai yaitu pemecahan glukosa menjadi asam laktat dan

    energi.

    E. REFERENCESFardiaz, 1986.Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz, 1980.Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia

    Pustaka Utama, Jakarta.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anaerobik