asuhan keperawatan pada pasien dengan crrt post operasi jantung

28
Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan CRRT post operasi jantung  PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai tindakan bedah dapat diikuti oleh komplikasi GgGA. Menurut penelitian hang !dkk" di #ai$an !1%%%" angka ke&a dian GgGA peri'operati( tertinggi adalah pada operasi kardio )askula r !*+,*-",k emudian diikuti bedah umum!1%,*-",hepatobiliar!,+-" dan bedah sara( !/,%-". Angka kematian pas0a operasi  &antung berk isar antara'+-,tetapi &ika disertai GgGA men0apai *2'2-. 1.2 Sejarah Pada tahun 1% Peter 3ramer menemukan tehnik baru 4ang disebut sebagai ontinous Arterio 5 enous Hemo6ltration, 4ang ter&adi se0ara tidak senga&a 4aitu pada saat melakukan pungsi 5 .7emoralis terkena A.7 emoralis, kemudian dari akses arteri tersebut dihubung kan dengan suatu 6lter 4ang permeabel dan dialir kan kembali melal ui )ena, dan kar ena perbed aan tek anan arte ri dan )ena serta teka nan hidrostatik maka dihasilkan ultra6ltrat !3ramer P et al,1%" 8e&ak itu kemudian dilakukan modi6kasi dan perubahan'perubahan 4ang kemudian dikenal sebagai ontinous 9enal 9epla0ement #herapies !99#". 3emudian pada tahun 1%+1 Bis0ho: mengembangkan tehnik dengan pompa 4ang disebut sebagai ontinous 5enous 5enous Hemo6ltration. ;leh karena e6siensi A5H 4ang rendah maka pada tahun 1%+< Geronemus mengembangkann4a dengan pemakaian = 0ounter 0urrent>dialisat 4ang =lo$ permeable dial4?er !ontinous Arteri 5enous Hemo Dia l4s is" atau den gan = hig hl4 per mea ble hemodi a6lte r> !A 5HD7" dan pad a tah un 1%+ Uld all memperkenalkan ontinous 5enous 5enous Hemo Dial4sis. Puri6kasi darah ter&adi oleh karena proses di(usi dan kon )eks i 4ang menghasilkan ultr a6ltr at , kemudian diberikan 0airan pengganti serta diberikan antikoagulan se0ara kontin4u melalui aliran arteri. 1.3 Tujuan Studi Kasus 1./.1 # u&uan Umum Pera$at sebaga i u& un g tombak pela 4anan menget ahui ,memahami da n mampu melakuk an penatalaksanaan asuhan kepera$atan pada pasien post op &antung 4g men&alani terapi pengganti gin&al !99#". 1./. # u&uan 3husus 1. Pera$at mengetahui tentang GgGA peri'operati( ,pato6siologi dan penatalaksanaann4a. . Pera$at mengetahui tentang Modalitas # erapi pengganti gin&al. /. Pera$at Mengetahui penatalak sanaan pasien 4g men&alani 99 # .!Mengetahu i pe natalaksana an pasien dan penatalaksanaan mesin 99#". @. Pera$at Mampu melakukan penatalaksanaan kepera$atan pasien 4ang men&alani 99# pas0a tindakan operasi &antung . <. Pera$at mampu melakukan penatalaksanan pasien sebelum tindakan 99# . *. Pera$at mampu melakukan penatalaksanaan pasien intra 99# . Pera$at mampu melakukan penatalaksanaa pasien pas0a 99# . +. Pera$at mampu melakukan penatalaksanaan mesin 99# mulai dari persiapan sampai terminasi. 1.4 Manfaat studi kasus 1. Dapat di&adik an guiden bagi pera$at dalam mengelola asuhan kepera $at pasien pas0a operasi &antung 4ang men&alani tindakan 99#.

Upload: reducdyanta

Post on 13-Apr-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 1/28

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan CRRT post operasi jantung 

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBerbagai tindakan bedah dapat diikuti oleh komplikasi GgGA. Menurut penelitian hang !dkk" di #ai$an

!1%%%" angka ke&adian GgGA peri'operati( tertinggi adalah pada operasi kardio)askular !*+,*-",kemudian

diikuti bedah umum!1%,*-",hepatobiliar!,+-" dan bedah sara( !/,%-". Angka kematian pas0a operas

 &antung berkisar antara'+-,tetapi &ika disertai GgGA men0apai *2'2-.

1.2 Sejarah

Pada tahun 1% Peter 3ramer menemukan tehnik baru 4ang disebut sebagai ontinous Arterio

5enous Hemo6ltration, 4ang ter&adi se0ara tidak senga&a 4aitu pada saat melakukan pungsi 5.7emoralis

terkena A.7emoralis, kemudian dari akses arteri tersebut dihubungkan dengan suatu 6lter 4ang permeabe

dan dialirkan kembali melalui )ena, dan karena perbedaan tekanan arteri dan )ena serta tekanan

hidrostatik maka dihasilkan ultra6ltrat !3ramer P et al,1%"

8e&ak itu kemudian dilakukan modi6kasi dan perubahan'perubahan 4ang kemudian dikenal sebagai

ontinous 9enal 9epla0ement #herapies !99#".

3emudian pada tahun 1%+1 Bis0ho: mengembangkan tehnik dengan pompa 4ang disebut sebaga

ontinous 5enous 5enous Hemo6ltration.

;leh karena e6siensi A5H 4ang rendah maka pada tahun 1%+< Geronemus mengembangkann4a

dengan pemakaian = 0ounter 0urrent>dialisat 4ang =lo$ permeable dial4?er !ontinous Arteri 5enous Hemo

Dial4sis" atau dengan = highl4 permeable hemodia6lter> !A5HD7" dan pada tahun 1%+ Uldal

memperkenalkan ontinous 5enous 5enous Hemo Dial4sis.

Puri6kasi darah ter&adi oleh karena proses di(usi dan kon)eksi 4ang menghasilkan ultra6ltrat

kemudian diberikan 0airan pengganti serta diberikan antikoagulan se0ara kontin4u melalui aliran arteri.

1.3 Tujuan Studi Kasus

1 #u&uan Umum

Pera$at sebagai u&ung tombak pela4anan mengetahui,memahami dan mampu melakukan

penatalaksanaan asuhan kepera$atan pada pasien post op &antung 4g men&alani terapi pengganti gin&a

!99#".

#u&uan 3husus

1. Pera$at mengetahui tentang GgGA peri'operati( ,pato6siologi dan penatalaksanaann4a.. Pera$at mengetahui tentang Modalitas #erapi pengganti gin&al./. Pera$at Mengetahui penatalaksanaan pasien 4g men&alani 99#.!Mengetahui penatalaksanaan pasien

dan penatalaksanaan mesin 99#".@. Pera$at Mampu melakukan penatalaksanaan kepera$atan pasien 4ang men&alani 99# pas0a tindakan

operasi &antung .<. Pera$at mampu melakukan penatalaksanan pasien sebelum tindakan 99#.*. Pera$at mampu melakukan penatalaksanaan pasien intra 99#. Pera$at mampu melakukan penatalaksanaa pasien pas0a 99#.+. Pera$at mampu melakukan penatalaksanaan mesin 99# mulai dari persiapan sampai terminasi.1.4 Manfaat studi kasus

1. Dapat di&adikan guiden bagi pera$at dalam mengelola asuhan kepera$at pasien pas0a operasi &antung

4ang men&alani tindakan 99#.

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 2/28

. Menambah hasanah ilmu pengetahuan pengelolaan asuhan kepera$atan pasien dengan 99# se0ara

holis

/. Hasil stud4 kasus ini dapat meningkatkan mutu dan kualitas asuhan kepera$atan di masa 4ang

2.2. e!nisi "aga# "inja# Akut $""A% atau A&ute Kidne' (njur' $AK(%

2.2.1. e!nisi Konseptua#.

  8e0ara tradisional dide6nisikan sebagai GGA adalah penurunan (ungsi gin&al mendadak, dalam

beberapa &am sampai beberapa minggu, diikuti dengan kegagalan gin&al untuk mengekresikan sisa

metabolisme Nitrogen dengan atau tanpa disertai ter&adin4a gangguan keseimbangan 0airan dan

elektrolit.

2.2.2. e!nisi K#inik 

  Menurut A0ute Dial4sis ualit4 nitiati)e !AD",kriteria untuk melengkapi diagnosis A0ut 3idne4

n&ur4 !A3" disebut &riteria R()*+ !9isk'n&ur4'7ailure'Loss'End'stage renal 7ailure" 4ang diperkenalkan

pertamakali tahun 22/. 8aat ini sudah luas digunakan .Pada dasarn4a 0riteria 97LE terdiri dari !Bellomo

dkk,22CBellomo dkk 22@,CBell dkk,22<)an Biesen dkk,22*" menetapkan

1. #iga !/" 0riteria 4g menggambarkan beratn4a penurunan (ungsi gin&al berdasarkan kenaikan kreatinin

serum,penurunan L7G dan penurunan produksi urine dalam satuan $aktu.!99isk,n&ur4,77ailure".. Dua !" 0riteria 4ang menggambarkan prognosis gangguan gin&al! LLoss dan EEnd 8tage 9ena

7ailure".

Risk $risiko%,R

 Fika kadar kreatinin serum meningkat 1,< kali lebih tinggi atau la&u 6ltrasi glomerulus turun <-

disbanding keadaan sebelumn4a. Produksi urine menurun 2,< 00kgBB&am selama * &am. Mehta dkk

!22" menambahkan 0riteria lain 4aitu kreatinin serum naik 2,/ mgdl tanpa melihat kreatinin a$al

 #ahap ini belum ada ge&ala klinik 4ang menon&ol.

(njur' $gangguan% , (

Fika ter&adi penuruna prouksi urine 2,< 00kgBB&am selama 1 &am, atau kreatinin serum meningkat kali leih tinggi, atau la&u 6ltrasi glomerulus menurun <2-. Biasan4a sudah mulai terlihat ge&ala klinik.

)ai#ure $gaga#% ,)

Fika kreatinin serum meningkat / kali kadar sebelumn4a,atau penurunan L7G I<-,produksi urine

menurun 2,/ 00kgBB&amselama @ &am, atau anuri selama 1 &am. 8udah ditemukan berbagai ge&ala

kinik antaralain C o)erhidrasi,hiperkalemi,asidosis,atau uremia..Pengelolaan pada tahp ini biasan4a sudah

menggnakan terapi pengganti gin&al.

*oss $*% dan +nd Stage Rena# )ai#ure $+%

3edua 0riteria ini digunakan untuk menetapkan prognosis penurunan (ungsi gin&al. Fika penurunan (ungs

gin&al menetap lebih dari @ minggu disebut sebagai Loss!L" dan &ika menetap lebih dari / bulan disebat

sebagai End'8tage 9enal !E".

2.2.3 "angguan "inja# Akut Peri-peratif 

Berbagai tindakan bedah dapat diikuti oleh komplikasi GgGA.Menurut penelitian hang !dkk" di #ai$an

1%%% angka ke&adian GgGA pra'operati( tertinggi adalah pada operasi kardio)askuler!*+,*-".8ebenarn4a

,ter&adin4a GgGA pra operati( dapat di0egah asal kita mengenal etiologi dan pato6siologi GgGA pra

operati(.Paham dan $aspada terhadap (a0tor reiko sebagai predi0tor ter&adin4a GgGA pra

operati(.3e$aspadaan kita selain dapat men4elamatkan n4a$a penderita,paling tidak dapat mengurang

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 3/28

lama dan bia4a pera$atan.Perlu diperhatikan sebagaimana dilaporkan pada berbagai penelitian bah$a

pen0egahan ke&adian GgGA pas0a'operati( han4a akan bermakna &ika dilakukan dalam $aktu @ &am

pertama,paling lama @+ &am setelah ter&adin4a &e&as (injury " pada gin&al.

2.2.4 +tio#ogi dan Pato!sio#ogi "angguan "inja# Akut Peri-peratif 

Etiologi

Pre';perati( ntra ;perati( Pas0a ;perati(  

Berkurangn4a (ungsi gin&al

Gangguan reno')askular

A?otemia pre'renal

'akibat diureti0

'puasa

'penuruna (ungsi )entrikel

kiri

;bat hipertensiAE'A9B

Ne(rotoksin

'kontras radiologi

'obat'obatan lain

nJamasi

Berkurangn4a per(usi gin&al

'hipotensi

'melemahn4a den4ut nadi

'obat'obat )asoakti( 

'e(ek anastesi

 #er&adin4a emboli

PB induse'nJamasi

Ne(rotoksin

'hemoglobin bebas

nJamasi sistemik

Menurunn4a (ungsi bilik kiri

;bat )asoakti( 

Gangguan hemodinamik

Ne(rotoksin

Dehidrasi

8epsis

Rosner &Okusa;Acute Kidney Injury,Clin J Am Soc Nephrol !!";#;#$%

/ Pato!sio#ogi Terjadin'a "g"A Peri-peratif 

 Pato!sio#ogi terjadin'a "g"A Peri-peratif 

Penderita 4ang menghadapi operasi seringkali sudah mempun4ai berbagai (a0tor resiko, sepert

trauma,inJamasi,s4ok,dll. 3eadaan ini diperburuk dengan pemberian obat'obatan sepert

diureti0,N8AD,AE'inhibitor,?at kontras,dll. 8emua kondisi ini dapat menimbulkan penurunan (ungs

)entrikel kiri &antung dan penurunan per(usi renal. 3eadaan hipotensi akan menimbulkan gangguan pada

endotel,4ang akan menimbulkan peransangan endotelin,nitri0 oKide,0athe0olamines,dan angiotensin

sehingga ter&adi iskemi tubuler atau dikenal sebagai ne(ropati )asomotor.#indakan operasi,terutama

operasi &antung terbuka seringkali menimbulkan 898 !84stemi0 nJamattor4 9espon 84indrome" 4ang

ter&adi karena trauma bedah,kontak darah dengan permukaan asing,iskemia,endotoksemia,dll.9ansangan

ini akan mengakti(kan mediator seperti 04tokines,komplemen,#N(,radikal bebas,dll.E(ekn4a terhadap

)as0ular gin&al adalah ektra)asasi leukosit,edema sel, dan aptosis. Adhesi molekul akibat peransangan

AM,5AM,PEAM, &uga akan menghasilkan in&ur4 4ang sama pada endotel gin&al sehingga timbu

Nekrosis tubuler akut.8eperti 4ang ter&adi pada pas0a 0ardia0 8urger4. 8eperti terlihat pada gamba

diatas.Per&alanan klinik A#N dapat sangat ber)ariasi. Pada umumn4a dia$ali oleh 0fase o#iguria> 4angbiasan4a ter&adi pada @ &am pertama setelah ter&adin4a gangguan !in&ur4" pada gin&al.keadaan ini bisa

berlangsung dan berakhiur selam 1' minggu.8elan&utn4a diikuti oleh (ase 0diuresis> 4ang ditanda

dengan bertambahn4a )olume urine se0ara progresi( 4ang menandakan akan ter&adin4a perbaikan (ungs

gin&al.8ebagian pasien tidak mengalami (ase oliguria selama per&alanan klinik A#N.3elainan sedimen urine

pada A#N adalah terdapatn4a sel epitel tubulus =granular 0ast>4ang kasar 4ang disebut C>mudd4 bro$n

0ast.Perubahan histopatologis 4ang ter&adi pada A#N setelah ter&adin4a iskemik ditingkat sel adalah

sebagai berikut. Pada tahap pertama ter&adin4a peregangan dan hilangn4a =brush border>tubulus

proksimal disertai penurunan polaritas sel. Bila gangguan gin&al diperbaiki pada tahap ini akan ter&ad

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 4/28

pen4embuhan sempurna, bila tidak kerusakan akan berlangsung pada tahap berikutn4a 4aitu tahap

ekstensi.Pada tahap ini ter&adi aptosis dan nekrosis sel,deskuamasi,4ang mengakibatkan sumbatan

luminar dan respon inJamasi.3ehilangan sel tubulus se0ara tidak merata tersebutdisertai dengan

penggundulan membrana basalis, dilatasi dari tubulus proksimal dan diikuti oleh pembentukan>0ast> dar

serpihan'serpihan sel 4ang rusak dan akhirn4a akan diikuti oleh regenerasi dari sel'sel pada saat tahap

perbaikan !re0o)er4".#ahap kerusakan histopatologis dikemukakan oleh De)ara&an P. !22*".

80hrier dkk !22@" dan Liu 3.D. !22+" menambahkan bah$a kerusakan pada tubulus disertai pula oleh

gangguan pada Na3'A#P ase. 3alsium dan =rea0ti)e oK4gen spe0ies> !9;8"&uga berperan dalam proses

ini.8el'sel 4ang mati dan rusak akan men4ebabkan sumbatan di tubulus dengan akibat penurunan L7G.

Mekanisme lain 4ang diduga men&adi pen4ebab L7G meurun antara lain C )asokonstriksi 4ang dimedias

se0ara langsung oleh kerusakan endotel dan se0ara tidak langsung akibat =tubuloglomerula

(eedba0k>4ang akan berakibat langsung kepada penurunan L7G.

2.2. Mengena# )aktor resiko seagai terjadin'a predi&tor "g"A Peri-peratif 

 Mengenal (a0tor resiko 4ang dapat men&adi predi0tor ter&adin4a komplikasi GgGA pas0a'operati( sangat

penting. Dengan mengenal (a0tor'(aktor ini diharapkan komplikasi GgGA dapat di0egah atau dikurang

angka ke&adiann4a. Penelitian (a0tor resiko ter&adin4a GgGA pra operati( keban4akan dilakukan padaoperasi ardio'pulmonar4 b4'pass !PB". 8eperti 4ang dilaporkan oleh hang dkk !1%%%",tern4ata angka

ke&adian GgGA pas0a'operati( memang paling ban4ak ter&adi pas0a'operati( PB !*+-".Ban4ak (a0tor 4g

dapat men&adi predi0tor ter&adin4a GgGA pas0a operasi.

1" 8erum kreatinin

Berdasarkan penelitian herto$ dkk !1%%" kenaikan sedikit sa&a dari kadar kreatinin serum dapat men&ad

predi0tor ter&adin4a GgGA,seperti terlihat pada table berikut.

 #abel . Hubungan antara 3adar 3reatinin 8erum Pre';perati( dengan angka ke&adian

GgGA Pas0a ;perati(.

" le)eland lini0 7oundation A0ute 9enal 7ailure

 #hakar dkk !22<" melakukan meta'analisisterhadap penderita 4ang mengalami GgGA pas0a'operas

 &antung !tahun 1%%/'22". Berdasarkan penelitian dibuat suatu s0ore s4stem untuk prediksi ter&adin4a

GgGA pas0a operati( seperti ter0antum dalam table

 Tae# 4. C#ee#and C#ini& )oundation A&ute Rena# )ai#ure S&oring S'ste

2.2.5 Penge#o#aan Konseratif $Suportif "

alaupun telah menggunakan 0riteria 97LE untuk menegakkan diagnosis A3 dan ditemukann4a tekhnik'

tekhnik mutakhir #erapi Pengganti Gin&al !#PG" seperti 99# dan dial4sis Hibrid tern4ata dalam kurun

$aktu @2 th terakhir angka kematian pasien A3 tidak menurun se0ara bermakna. #etap tinggin4a angka

kematian mungkin disebababkan oleh berbagai (a0tor, antara lain sbbC

3adar kreatinin serum pra'operati( Angka ke&adianGgGA pas0a'operati( 

1 mgdl 2,<-1'@ mgdl 2,+-

1,<'1,% mgdl 1,+-,2',% mgdl @,%-

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 5/28

a. terlambat menegakkan diagnosis A3 karena tidak mengenal kondisi klinik 4g dihadapi.

b.  #idak mengenal tahapan A3 ( Injury,Risk dan Failure )

c.  #idak #epatn4a pilihan pengobatan !tidak sesuai dengan tahapan A3 ".

/.1 A#gorita Penge#o#aan AK(Langkah 1. Mengenal kondisi klinik 4ang dihadapiCMenentukan diagnosis A3Menentukan etiologi A3Mengenal komplikasi A3

Langkah . Pada tahap mana A3 dihadapiO 9isk'n&ur4'7ailure.Pemilihan &enis pengobatan 4ang tepat $aktu sangat tergantung pada tahap mana A3 4ang dihadapi.

Langkah /. Memilih Pengobatan 4ang tepat.8e0ara garis besar ada dua &enis pengobatan pada A3 4aitu terapi konser)ati( !suporti(" dan terap

pengganti Gin&al !#PG".

  Terapi Konseratif $Suportif "

nC Men0egah progresi6tas penurunan (ungsi gin&al Meringan keluhan'keluhan akiat akumulasi toksin

A?otemia mempertahankan dan memperbaiki metabolism se0ara optim memelihara keseimbangan

0airan,elektrolit dan asam basa.a prinsip terapi konser)ati( C Hati'hati pemberian obat ne(rotoksik

Hindari keadaan 4ang men4ebabkan deplesi )olume 0airan ektraseluler dan hipotensi.Hindari gangguan keseimbangan elektrolit dan asidosis metaboli0.Hindari pemeriksaan radiologi dengan media kontras tanpa indikasi medis 4ang kuat.3endalikan hipertensi sitemik dan tekanan intraglomerular.Diet protein 4ang sesuaiPengobatan 4ang sesuai terhadap etiologi.

  Terapi Konseratif pada AK(

3elebihan 0airan ntra)askuler'Batasi intake garam!1' gram hari"

'Batasi intake 0airan dengan men4esuaikan dengan  &umlah urine dan L 4aitu C intake&am &umlah urine &am sebelumn4a < 00.

'Pemberian diuretik (urosemidHiponatremia batasi 0airan ! 1 literhari ",hindari pemberian 0airan hipotonis !termasuk deKtrose <-"

Hiperkalemia sedang !<,@'*,< mmolliter" tanpa kelainan gambar E3G dapat dikelola s0r konser)ati(C'Batasi intake 3alium !@2 mmolhari"

'Beri glukosa <2- seban4ak <2 00insulin 12 unit' Menghindari obat'obat 4ang meningkatkan kadar 3alium !antagonis aldosteron "

2.3 Terapi Pengganti "inja# $Rena# Rep#a&eent Therap'%

 

2.3.3 Tujuan Rena# Rep#a&eent Therap'

Dialisis bertu&uan untuk menggantikan beberapa (ungsi gin&al 4ang hilangrusak dengan menggunakan

gin&al buatan. 8e0ara mendasar (ungsi dialisis adalahC

o Mengeluarkan produk akhir metabolisme protein. 8eperti CUreum, BUN, reatinin, Asam urat

o Mengoreksi elektrolit 4ang abnormal

o Membuang kelebihan 0airan

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 6/28

o Mempertahankan dan mengembalikan s4stem bu:er tubuh.

o 8tabilisasi hemodinamik

o 8upport nutrisi

o Pembersihan mediator sepsis

4 (ndikasi ia#isis atau (ndikasi Renal Replacement 'herapy 

;liguri! produksi urin kurang dari 22 ml dalam @ &am "

Anuri atau oliguri eKtrim !&umlah urin kurang dari <2 ml dalam @ &am "

Hiper kalemi 3 lebih dari *,< mmolL dan meningkat

Asidosis berat ! PH ,1 "

A?otamia ! urea I /2mmolL atau kreatinin I / mmolL"

Edema paru

Ense(alopati uremik

Peri0arditis uremik,neuropati miopati uremik

Hipertermia

Gagal &antung 4ang resisten diuretik;edema Anasarka

;)erdosis obat 4ang di6ltrasi ! litium,)an0omi0in ,pro0ainamid "

2.3./ Prinsip- Prinsip ia#isis

  Di:usion di(usi adalah pergerakan pasi( ?at'?at atau partikel'partikel melalui

membran semi permeable dari area 4ang konsentrasi tinggi ke area 4ang

konsentrasi rendah.

Ultra6ltrasi adalah pergerakan sol)ent dan ?at terlarut melalui membran semi

permeable dengan tenaga pendorong, peningkatan tekanan hidrostatik pada satu

sisi membran mendorong 0airan dan ?at'?at terlarut mele$ati sisi 4ang berla$anan.

  #ransport 3on)eksi adalah pergerakan sol)ent mele$ati membran dengan adan4a

perbedaan tekanan. #ransport kon)eksi ter&adi karena kekuatan bergesek antara

solute dan air, sangat e(ekti( untuk mengeluarkan molekul 4ang besar.

;n0oti0 pressure adalah tekanan dalam plasma protein di dalam intra )askuler

dalam pergerakan 0airan dari eKtra )askuler ke dalam intra )askuler.

Hidrostatik pressure adalah tekanan dari arteri blood pressure 4ang dapat

mendorong 0airan dari intra )askuler ke dalam eKtra )askuler.

Absorbsion adalah pergerakan molekul !obat'obatan" mele$ati membran

2.3. 6entuk 7 entuk ia#isis 

1. Peritoneal Dialisis C

APD  APD

  Hemodialisis C

HD !ntermitten Hemodial4sis"  H4brid Dial4sis C  EKtended Dail4 Dial4sis !EDD"  8lo$ ontinous Dial4sis !8D"  8ustained Lo$ EQ0ien04 Dial4sis !8LED"

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 7/28

  8ustained Lo$ EQ0ien04 Dail4 Dial4sis !8LED"  8ustained Lo$ EQ0ien04 Dail4 Dia'7iltration !8LEDD'("  CRRT $Continous Rena# Rep#a&eent Therap'"  ontinous Arterio'5enous Hemo6ltration ! A5H"  ontinous 5ena'5enous Hemo6ltration !55H  ontinous Arteri'5enous Hemodial4sis !A5HD"  ontinous Arterio'5enous Hemodia6ltratian !A5HD7"  ontinous 5eno'5enous Hemodia6ltration !55HD7"  8U7 !8lo$ ontinous Ultra6ltration !8U7"

2.3..1 Peritonea# ia#isis

Merupakan dialisis intermitten 4ang lambat dengan menggunakan membran

peritoneal sebagai membran semi permeable. Membran peritoneal dapat mendi(usi

molekul dengan berat molekul diba$ah 22 dalton ! elektolit, Ureum, dan

0reatinin".Dasar'dasar peritoneal dialisis adalah di(usi dan osmosis, 4ang ter&adi

diantara dua kompartemen 4aitu rongga peritoneal 4ang berisi 0airan dialisi dan

kapiler'kapile peritoneal.

2.3..2 8eodia#isis

Merupakan dialisis 4ang dilakukan se0ara intermitten dengan menggunakan mesin

dan gin&al buatan. Mesin terdiri dari pompa membran semi permiable dan 0airan

dialisa. Membran semi permeable memungkinkan perpindahan molekul 4ang

terke0il ! Elektrolit, Ureum, 0reatinin" dari darah kedalaman 0airan dialisa, tetapi dia

tidak permeable terhadap molekul 4ang lebih besar !sel darah merah, protein

plasma". Dasar'dasar dari hemodialisa adalah u#tra!#trasi dan difusi.

2.3..3 ia#isis 8irid $8'rid ia#'sis %

Adalah penggabungan atau pen0angkokan !hibrid" antara tekhnik HD dengan

99#. Pada HD ter&adi proses hemodia6ltrasi dalam $aktu @'< &am setiap hari atau

selang sehari.3euntungan C e6siensi dan akurasi proses dialisis maupun ultra6ltrasi.

3erugian C dari proses 6ltrasi dan dialisis 4ang berlangsung bersamaan dalam

$aktu singkat, hemodinamik pasien men&adi tidak stabil.Pada99# ,hemo6ltrasi

ter&adi se0ara lambat tanpa henti !kontinu" selama @ &am penuh sehingga

hemodinamik pasien men&adi stabil.3erugiann4a adalah proses dialisis baru e(ekti( 

 &ika 6ltrasi dilakukan minimum /< 00menit. Hal ini men4ebabkan sangat besar

)olume 0airan pengganti !substitusi" 4ang dibutuhkan !I@2 literhari" akibatn4a

hargan4a men&adi mahal.

ia#isis hirid enggaungkan ke#eihan aik CRRT aupun dari (8.Pada

dialisis hibrid dilakukan proses hemodialisis,tetapi e6siensin4a dikurangi dengan0ara memperlambat aliran dialisat !d" dan aliran darah !b" sehingga gangguan

hemodinamik dikurangi. Namun untuk men0apai e6siensi 4ang 0ukup $aktu dialisis

!tD" dibuat lebih lama !*'1 &am". 3euntungan lain adalah dialisis hibrid tidak

dilakukan selama @ &am sehingga pasien mempun4ai $aktu untuk prosedur

diagnostik 4ang lain atau terapi lainn4a. Dari segi bia4a Hibrid dialisis &auh lebih

murah dibanding dengan 99#.

2.3..4 Continuous Rena# Rep#a&eent Therap' $ CRRT%

Merupakan dialisis 4ang dilakukan se0ara ontinuous atau terus menerus selama

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 8/28

@ &am dengan menggunakan alat eKtra 0orporal bagi seluruh sirkulasi darah dari

arteri ke )ena, atau )ena ke )ena melalui pen4erapan hemo6lter sebagai terapi

pengganti gin&al ini sering digunakan pada pasien dengan hemodinamik 4ang tidak

stabil karena dapat mentoleransi pengeluaran 0airan dan elektrolit dalam &umlah

sedikit dan terus menerus.

Teknik-Teknik CRRT

1. Tanpa enggunakan Mesin

  S#ow Continuous 9#tra )i#trasi $SC9)%  proses pengeluaran 0airan se0ara

0ontinuous melalui membran semipermiable dengan s4stem 4ang sama dengan

A5H atau 55H. 3e0epatan 6ltrasi selalu ditetapkan + mlmnt, dan pada 8U7

tidak memerlukan 0airan pengganti ! 7luid repla0ement"

  Continuous Arterio :enous 8aeo!tration $CA:8% 

Proses 0ontinuous pengeluaran air dan ?at'?at 4ang terlarut dari 0airan intra

)as0ular dan memungkinkan komponen darah dan protein tetap tinggal dalam

pembuluh darah.7ilter menerima darah dari pasien le$at kateter arteri dan kembali

ke pasien melalui kateter )ena.Proses ini memerlukan 0airan pengganti untuk

men0egah ter&adin4a kekurangan 0airan 4ang berlebihan. Aliaran darah tergantung

pada tekanan darah normal melalui A'5 8hunt pada arteri dan )ena.

  Continuous Arterio :enous 8aeodia#'sis $CA:8%

ontinuous Haemo6ltration 4ang merupakan kombinasi dari di(usi ?at'?at 4ang

digunakan dalam hemodialisis dengan s4stem transport ?at'?at 4ang se0ara

kon)ekti(. Hal ini didapat dengan menggunakan 0airan dialisat pada 6lter 4ang

berla$anan dengan 0airan darah

  Continuous Arterio :enous 8aeodia!tration $CA:8)%

Prinsip sama dengan A5HD han4a diperlukan dua 0airan sekaligus 4aitu

Dialisat dan repla0e

  engan enggunakan Mesin

  Continuous :ena :enous 8aeo!#tration $C::8%

3ontin4u )eno)enous hemo6ltration dide6nisikan sebagai suatu teknik )eno)enous

dimana ultra6ltrasi 4ang dihasilkan selama transit membran diganti sebagian atau

seluruhn4a dengan solusi pengganti 4ang tepat untuk men0apai pemurnian darahdan kontrol )olume. Dalam 55H, kon)eksi dan ultra6ltrasi digunakan untuk

mengeluarkan produk sampah. 3on)eksi adalah perpindahan ?at terlarut di ba$ah

tekanan melalui membran bersama dengan gerakan air. #erapi kon)ekti( 

tampakn4a memiliki keunggulan dibandingkan terapi terus menerus lain karena

kemampuan untuk menghapus lebih luas ?at terlarut dengan ultra 6ltrat, termasuk

beberapa sitokin, karakteristik 4ang dapat mempengaruhi hasil 55H

airan replacement  6siologis disebut 0airan pengganti 4ang digunakan untuk

menggantikan sebagian besar ultra6ltrasi 4ang di tarik per &am, untuk men0egah

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 9/28

ketidakstabilan dan untuk mengganti kehilangan elektrolit selama 55H.

Penggantian 0airan umumn4a terdiri dari larutan elektrolit 4ang seimbang 4ang

sangat mirip dengan komposisi ultra6ltrasi . Penggantian 0airan 4ang diin(us baik

ke sisi arteri dari sirkuit sebelum hemo6lter, sebuah metode 4ang disebut

Rpredilution pre6lter,R atau ke dalam )ena sisi sirkuit setelah hemo6lter, sebuah

metode 4ang disebut Rpostdilution post6lter.R 3edua metode penggantian 0airan

tersebut bertu&uan menggantikan )olume ultra6ltrasi dan elektrolit 4ang keluarse0ara kon)eksi.

airan pengganti dengan 0ara predilution &uga men4ediakan Jush se0ara terus

menerus untuk hemo6lter 4ang dapat men0airkan darah 4ang mengalir melalui

6lter, keadaan seperti ini dapat menurunkan pembekuan hemo6lter dan

meningkatkan pembersihan ?at terlarut. Postdilution in(us larutan menggantikan

0airan dan elektrolit tetapi tidak mempengaruhi pembekuan dalam hemo6lter

tersebut. Meningkatkan )olume ultra6ltrasi diproduksi di 55H dengan

meningkatkan in(us 0airan pengganti meningkatkan pembersihan ?at baik ke0il dan

menengah dengan berat molekul dengan drag ?at terlarut.Continuous :ena :enous 8aeodia#'sis $C::8%

Pada hemodialisis )eno)enous kontin4u , proses ifusi dan u#tra!#trasi digunakan

untuk mengeluarkan produk sampah. airan 4ang digunakan dikenal sebagai

&airan dia#isat.  Dialisat diin(uskan berla$anan dengan aliran darah, ke

kompartemen luar hemo6lter untuk memberikan di(usi limbah dari darah. airan

dialisat tidak di alirkan ke dalam darah seperti dalam 55H, melainkan diin(uskan

ke dalam kompartemen luar hemo6lter atau dial4?er. Dalam terapi di(usi, limbah

molekul ke0il dan elektrolit berdi(usi dari konsentrasi tinggi dalam darah ke dalam

0airan dialisat steril di sisi lain membran . 8e0ara historis, 0airan 99# di&alankan

pada la&u 4ang lebih rendah, sekitar 1 L &am, karena tidak ada penelitian 4ang

tersedia 4ang menun&ukkan e6siensi pengobatan 4ang lebih baik dengan tingkat

la&u lebih tinggi . 3etika dialisat di&alankan pada la&u 4ang lebih rendah, seperti 12

sampai 2 mL menit, dialisat hampir sepenuhn4a &enuh dengan limbah. Namun,

 &ika dialisat di&alankan pada tingkat lebih 0epat, /2 sampai *2 mL menit, &umlah

limbah molekul ke0il 4ang di bersihkan meningkat. Di(usi dalam 55HD tidak bisa

membersihkan ?at dengan berat molekul 4ang lebih besar . Penelitian

menun&ukkan bah$a peningkatan tingkat dialisat meningkatkan e(ekti)itas dialisis.

Peralatan 99# terbaru memungkinkan tingkat 0airan 4ang ditentukan dengan

menggunakan ke0epatan aliran lebih tinggi, hingga 1<2 sampai 22 mL menit

untuk meningkatkan 0learan0e.

Darah dialirkan ke 6lter dan 0airan dialisat dialirkan kebagian 4ang lain dari 6lter

,hampir sama dengan HD kompesonal dapat menarik molekul 4ang ke0il sampai

menengah,agak sulit untuk memodi6kasi balan0e 0airan,karena tergantung dari

 &umlah 0airan 4ang ditarik dari pasen,eJuen bag sama dengan 0airan dialisat dan

0airan 4ang ditarik dari pasien.

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 10/28

Continuous :ena :enous 8aeodia!#trasi $C::8)%

Prinsip sama dengan 55HD han4a perlu dua 0airan sekaligus 4aitu 0airan dia##isat

dan &airan replace  . Dalam kontinue )eno)enous hemodia6ltrasi prinsip

difusi; koneksi; dan u#tra!#trasi digunakan untuk menghilangkan limbah dan

air. Dalam metode ini, 0airan penggantian dan 0airan dialisat 4ang digunakan

se0ara bersamaan dalam berbagai kombinasi . #u&uann4a adalah untuk

mena$arkan baik terapi kon)ekti(, untuk 0learan0e ?at dengan berat molekulmenengah, dan terapi di(usi(, untuk menghilangkan ?at 4ang lebih ke0il. #erapi ini

telah ban4ak digunakan untuk memberikan dialisis lebih e6sien ketika mesin

terbatas dalam kemampuan untuk memberikan se&umlah besar 0airan. Namun,

teknologi saat ini 99# men4ediakan kemampuan untuk memberikan 0airan, baik

0airan penggantian atau dialisat, dengan &umlah 4ang lebih tinggi untuk

men4ediakan terapi 4ang lebih e6sien. 3emampuan untuk menggunakan han4a

0airan tunggal e(ekti( &uga meningkatkan kesederhanaan melakukan 99#.darah

dialirkan ke6lter dengan 0airan pengganti tetapi tidak menggunakan 0airan

dialisat,indikasi pada uremia,gangguan asam basa 4ang berat ,imbalan elektrolitdengan o)erload 0airan ,teori 4ang lain bisa menarik mediator proinJamasi

sehingga bisa digunakan pada kasus seperti sistemik inJamontar4 respon sindrom

!89".padaa 55H bisa memodi6kasi balan0e 0airan pasen bisa positip ataupun

negati(.0airan 4ang keluar di kantung eJuen sama dengan 0airan pengganti dan

0airan 4ang ditarik dari pasen.

Prinsip- Prinsip ia#isis

()9S( 

Di(usi adalah gerakan partikel !?at terlarut" melintasi membran semipermeabel.

Di(usi adalah gerakan dari konsentrasi partikel tertinggi , ke sisi dengan konsentrasi

terendah untuk men0apai konsentrasi sama di ruang distribusi 4ang tersedia

disetiap sisi.maka aliran di(usi solute ! Fs" akan sebanding dengan permebilitas

membran !Pm",dan perbedaan konsentrasi !delta s " . Fs Pm S D s

(A*(SAT

Dialisat adalah 0airan 4ang dipompa ke dalam tabung 6lter, sekitar serat berongga. 3onsentrasi ?at

terlarut dalam 0airan dialisis menentukan gradien di(usi. Pembersihan ?at terlarut surplus dari darah

di0apai dengan memberikan 0airan dialisat 4ang mengandung konsentrasi ?at terlarut lebih rendah

daripada konsentrasi serum !misaln4a dialisat tidak mengandung urea atau kreatinin". Untuk

mempertahankan tingkat normal elektrolit serum, 0airan dialisat mengandung kadar natrium, klorida dan

magnesium 4ang sama dengan konsentrasi serum !dengan demikian, pemindahan elektrolit seharusn4a

han4a ter&adi &ika tingkat darah melebihi konsentrasi serum normal". Pada gagal gin&al, kalium sering tingg

pada a$al pengobatan, karena itu, kita mungkin mulai dialisis dengan konsentrasi rendah kalium dalam

dialisat.

9#tra!#trasi 

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 11/28

Ultra6ltrasi adalah pergerakan air melalui membran semi'permeabel karena gradien tekanan !hidrostatik

osmotik atau onkotik". #ekanan darah meningkat pada glomerulus men0iptakan tekanan 4ang dapat

memaksa air mele$ati membran glomerulus.#ekanan darah dalam serat berongga positi(, sementara

tekanan luar serat berongga 4ang lebih rendah. Peningkatan negati( dapat dihasilkan di luar serat

berongga oleh pompa limbah dengan baik meningkatkan tingkat pemindahan 0airan, atau dengan

meningkatkan la&u aliran pengganti. Perbedaan antara tekanan darah dalam serat berongga dan tekanan

sekitarn4a adalah tekanan transmembran !#MP". #MP menentukan produksi ultra6ltrasi. 8ebuah 6lter

4ang lebih permeabel terhadap air akan memungkinkan lebih ban4ak air untuk melakukan per&alanan

melintasi membran .

<.

C*+ARA=C+ 

3reatinin adalah produk sampingan dari metabolisme protein otot 4ang benar'benar disaring oleh

glomerulus dan 122- dihilangkan. Hal ini membuat indikator terbaik gagal gin&al. 3arena benar'benar

dihilangkan selama (ungsi gin&al normal, pengukuran klirens kreatinin adalah ukuran terbaik dari 6ltras

glomerulus.

Urea merupakan produk sampingan dari metabolisme protein, bagaimanapun, adalah produk sampingan

dari metabolisme protein semua !tidak han4a otot metabolisme protein". Hal ini disaring ke dalam 6ltrat

glomerular. #idak seperti kreatinin, persentase urea disaring direabsorpsi dari tubulus. Akibatn4a, tingkat

urea dapat men&adi meningkat dengan adan4a tingkat kreatinin normal. Misaln4a, urea dapat meningkatkarena produksi urea meningkat !misaln4a, men4atakan anabolik atau katabolik" atau reabsorpsi tubulus

peningkatan urea !misaln4a, akibat dehidrasi". 3reatinin han4a meningkat ketika 6ltrasi gin&al berkurang,

atau produksi kreatinin men&adi begitu tinggi sehingga melebihi kemampuan 6ltrasi glomerulus. Produks

kreatinin 4ang berlebihan bisa ter&adi ketika kematian otot 4ang signi6kan telah ter&adi, misaln4a d

rhabdom4ol4sis. learan0e tingkat di mana ?at terlarut 4ang dibersihkan dari tubuh. learan0e disingkat

oleh K  huru(. Farak !atau 3" suatu ?at terlarut adalah )olume darah dari substansi sudah benar'benar

dihapus per satuan $aktu . Hal ini dihitung sebagai berikutC

3 tingkat ekskresi ?at terlarut darah konsentrasi ?at terlarut

Untuk mener&emahkan ini untuk dialisisC &ika dial4?er memiliki kemampuan untuk menghapus 12 ml

menit dari urea pada ke0epatan aliran darah 22 ml menit, itu berarti bah$a untuk setiap 22 ml darah

4ang mengalir melalui 6lter, 12 ml akan kembali bebas urea. sisan4a /2ml akan memiliki konsentras

urea 4ang sama sebagai darah sebelum masuk 6lter. 22ml darah 4ang dikembalikan setiap menit ke

sirkuit sistemik konsentrasi urea akan &auh lebih ke0il daripada tanpa 0u0i darah, tapi masih harus

ber0ampur dengan )olume sistemik. Dengan demikian, darah harus terus beredar melalui 6lter sebelum

tingkat sistemik total akan mulai turun.

)(*T+R

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 12/28

Membran dialisis harus e6sien dalam membersihkan limbah, tetapi &uga harus biokompatibel dengan

darah manusia. 3ompatibilitas berarti bah$a paparan darah ke membran dialisis menghasilkan minima

e(ek samping. Permeabilitas 7ilter dipengaruhi oleh ukuran pori, &umlah pori'pori dan ketebalan membran

8e0ara umum, membran Juks tinggi 4ang memiliki pori'pori lebih besar memungkinkan ?at terlarut dan

ultra6trate bergerak lebih mudah melintasi membran. Membran tipis memberikan perla$anan lebih sedikit

untuk gerakan ?at terlarut dengan mengurangi &arak pere&alanan ?at terlarut melintasi membran dan &uga

meningkatkan la&u 6ltrasi Tat terlarut 4ang mele$ati membran berdasarkan ukuran ?at terlarut. Partike

akan disaring menurut tingkat ukuran , partikel besar tidak akan dapat tersaring dan tersisa di atas

saringan. Membran dialisis bertindak dengan 0ara 4ang sama, 4ang memungkinkan molekul berukuran

ke0il dan menengah untuk lulus pada membran, tanpa kehilangan protein 4ang lebih besar. Luas

permukaan membran menentukan area 4ang tersedia untuk di(usi dan ultra6ltrasi. 5olume internal 6lter

dialisis harus 0ukup ke0il untuk membatasi &umlah darah 4ang berada di luar kompartemen )askular pada

$aktu tertentu. 5olume ini penting &ika gumpalan darah 6lter sebelum dapat dikembalikan ke

pasien.Akhirn4a, adsorpsi adalah kemampuan ?at terlarut lebih besar untuk mematuhi permukaan

membran dialisis.

Adsorpsi molekul berukuran pertengahan termasuk mediator inJamasi telah ditun&ukkan oleh penurunan

konsentrasi serum setelah a$al dari sebuah 6lter baru. Man(aat terbesar tampakn4a ter&adi dalam

beberapa &am pertama, satu kali 6lter men&adi &enuh dengan protein, sehingga penghapusan lebih lan&ut.

dari serum terbatas. 8ementara protein dengan ukuran partikel besar untuk mele$ati 6lter dan dihapus

dalam 6ltrat,seperti menghilangkan sitokin dari darah dengan 0ara mengumpulkan !seperti spons" dalam

saringan.

 #MP adalah tekanan 4ang diberikan pada membran dialisis selama operasi dan men0erminkan perbedaan

antara darah dan kompartemen 0airan. 8ebuah #MP di atas /<2 mmHg akan ada alarm peringatan

8ebuah #MPI @<2 akan menghasilkan R#MP 4ang tinggiR alarm. Fumlah kenaikan dan tingkat kenaikan #MPakan menggambarkan tingkat pembekuan 6lter.

Penurunan tekanan 7ilter adalah indikator lain dari pembekuan. ni merupakan indikasi tekanan dalam

serat berongga 6lter. Perlahan'lahan akan meningkat dengan penggunaan 6lter serat berongga men&adi

penuh dengan gumpalan mikroskopis. Fumlah dan tingkat kenaikan menentukan akti)asi dari R6lter alarm

pembekuanR.

()9S( 

Berat ke0iln4a molekul ?at terlarut menentukan tingkat la&u di(usi . 8emakin tinggi gradien konsentrasi,

semakin tinggi tingkat di(usi. Tat terlarut akan bergerak melintasi membran semipermeabel sampa

dikedua konsentrasi ?at terlarut men&adi sama. 8ebagai ?at terlarut bergerak ke dalam 0airan dialisat

sehingga konsentrasi ?at terlarut dalam dialisat meningkat ,ini akan mengurangi gradien di(usi. 8etelah

konsentrasi dialisat suatu ?at terlarut men&adi sama dengan konsentrasi darah, di(usi berhenti. Untuk

mempertahankan gradien di(usi tinggi, perbedaan antara darah dan konsentrasi dialisat harus di&aga.

 Farak dapat ditingkatkan dengan dialisat lebih tinggi atau tingkat aliran darah meningkat. peningkatkan

tingkat dialisat mempertahankan konsentrasi rendah ?at terlarut di sisi dialisat. Peningkatan ke0epatan

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 13/28

aliran darah memba$a ?at terlarut lebih ban4ak untuk di 6ltras.dapat meningkatkat la&u di(usi see0ara

kontinue.

Meskipun tingkat aliran darah 4ang lebih tinggi akan meningkatkan tingkat 0learan0e, sirkuit 99#

memiliki keterbatasan. Ukuran 6lter 4ang lebih ke0il !dibandingkan dengan sirkuit hemodialisis"

membatasi tingkat aliran darah. Arus darah dapat meningkat se0ara substansial dengan hemodialisis

namun, pen4esuaian tingkat aliran darah dibatasi dengan 99#.

8ementara tingkat peningkatan aliran dialisat meningkatkan pembersihan molekul ke0il, 0learan0e

molekul tengah berukuran lebih tergantung pada ukuran pori'pori 6lter. 8atu'satun4a 0ara untuk

meningkatkan pembersihan molekul berukuran menengah adalah menambahkan kon)eks

!hemo6ltration".

Pembersihan ?at terlarut 4ang optimal dihasilkan ketika tingkat aliran dialisat sekitar dua kali lipat dari

tingkat aliran darah. #ingkat aliran darah 99# biasan4a 1<2 ml menit. #ingkat aliran dialisat dari 1 L per

 &am, men4ediakan aliran dialisat dari 1* ml menit. Meningkatkan aliran dialisat akan memiliki e(ek lebih

besar daripada peningkatan la&u aliran darah dengan 99#. Dialisat mengalir arus balik, atau ke arah 4ang

berla$anan dengan aliran darah. Hal ini mendorong pembersihan terus'menerus dengan memastikan

gradien di(usi 4ang memadai dipertahankan. airan dialisat diperkenalkan pada akhir kembali dari 6lter,

dimana konsentrasi serum ?at terlarut telah mulai turun !karena penghapusan dari darah dalam 6lter".

airan dialisat mengalir men&elang akhir akses dari 6lter dimana pipa drainase 0airan berada. Di(usi ?at

terlarut bersama 6lter membuat konsentrasi limbah tertinggi dalam dialisat pada akhir akses 6lter. Pada

akhir akses, konsentrasi darah dari ?at terlarut adalah tertinggi, men4eimbangkan konsentrasi dialisat

meningkat.

8eo!#tration

Dialisis e(ekti( menghilangkan ?at terlarut berat badan ke0il !misaln4a elektrolit" dan ke0il untuk ukuran

pertengahan molekul !misaln4a glukosa, urea, kreatinin". Ukuran pori membatasi kemampuan untuk

men4ebar molekul berukuran menengah. 8alah satu 0ara untuk meningkatkan pembersihan

semuamolekul 4ang berukuran ke0il dan berukuran pertengahan adalah dengan menarik se&umlah besar

air melintasi membran semipermeabel, Rmen4eretR ?at terlarut tambahan dengan kon)eksi.

 #ingkat lebih tinggi dari kon)eksi adalah hemo6ltration 4ang dapat menarik molekul 4ang lebih besar

lagi. Pemberian 0airan pengganti pada pre 6lter 4ang lebih tinggi dapat meningkatka pengen0eran pada

darah mungkin merupakan alternati( 4ang baik untuk terapi antikoagulan, meskipun, penelitian diperlukan

untuk mengu&i opsi ini.&uga pada hemo6ltrasi ini bisa menarik molekul 4ang lebih lebih besar sepert

mediator'mediator inJamasi.

8ementara untuk meningkatkan tingkat ultra6ltrasi selama proses hemo6ltration untuk menghapus

molekul besar 4ang bersamaan dengan proses di(usi, hemo6ltration &uga dapat men4ebabkan

penghapusan berlebihan pada molekul ke0il. Akibatn4a ter&adi penurunan kadar elektrolit darah bukan

berdasarkan gradien di(usi sa&a !misaln4a, meskipun konsentrasi dialisat natrium 4aitu sebesar tingkat

serum normal, kadar natrium dapat &atuh dengan tingkat hemo6ltration tinggi".

Pemberian 0airan pengganti 4ang mengandung 2,% Nal dapat men4ebabkan hipernatremia. Hal ini &uga

dapat meningkatkan kadar klorida men4ebabkan asidosis hiperkloremik !klorida dan bikarbonat keduan4a

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 14/28

bermuatan negati(, tingkat klorida meningkat dapat men4ebabkan penurunan bikarbonat untuk men&aga

keseimbangan anionik".

3etika suhu hemo6ltration tinggi, pemantauan 4ang 0ermat diperlukan untuk men&aga keseimbangan

elektrolit normal. airan pengganti mungkin perlu disesuaikan untuk men&aga kadar serum dalam darah,

bolus intermiten elektrolit mungkin diperlukan.

A

ntikoagu#asi untuk CRRT

8elama 99#, darah pasien berada di luar tubuh dan kontak dengan pipa buatan dan 6lter. Hasiln4a

adalah stimulasi dari kaskade koagulasi dan 4ang lebih penting, kaskade komplemen &ika membran

biokompatibel tidak digunakan. #u&uan untuk antikoagulasi di 99# adalah untuk mengurangi pembekuan

dalam hemo6lter untuk memaksimalkan hidup sirkuit 99#. Menghindari gangguan dalam 99# dengan

men0egah pembekuan sehingga terapi berlan&ut lama untuk pasien. Meskipun 99# dimaksudkan untuk

din&alankan selama @ &am sehari, $aktu terapi rata'rata sebenarn4a lebih dekat dengan 1* &am sehari

karena interupsi. nterupsi ini dapat mengurangi e(ek dan $aktu ker&a 99# .

99# dapat dilakukan dengan atau tanpa antikoagulasi. Pemilihan antikoagulan tergantung pada

pre(erensi dokter, kondisi pasien, dan keakraban sta( pera$at dengan re&imen antikoagulasi. Pada saat ini

pilihan adalah untuk tidak memberikan pasien antikoagulan atau menggunakan antikoagulan dalam

sistem 99#. Antikoagulasi tidak dapat diindikasikan pada pasien 4ang baru men&alani operasi, memilik

sepsis atau imunosupresi, atau memiliki gagal hati atau trombositopenia. Alasan lain untuk menggunakan

antikoagulan adalah untuk memaksimalkan hidup sirkuit 99# sehingga terapi ini terus menerus selama

beberapa hari. Maksimisasi ini dapat mengurangi bia4a pipa sirkuit dan komponen, dengan demikian

mengurangi bia4a pengobatan pasien.

Pasien 4ang menerima antikoagulan untuk 99# harus dipantau se0ara rutin. #es 4ang paling umum

digunakan untuk memantau koagulasi diakti(kan $aktu pembekuan dan diakti(kan $aktu tromboplastin

parsial !aP##". kali pembekuan A0ti)ated dapat diukur di samping tempat tidur tetapi mengharuskan sta(

pera$atan kritis mempertahankan kompetensi untuk point'o('pera$atan pengu&ian. 3ali pembekuan

diakti(kan dapat dipertahankan pada 1+2'2 detik atau sesuai dengan protokol unit. #ingka

antikoagulasi ini paling sering ditentukan dengan menggunakan aP##. AP## dipertahankan pada 1,<

sampai kali normal untuk mempertahankan patensi dari sirkuit. Pera$at bertanggung &a$ab untuk

memantau pengaruh 4ang merugikan akibat antikoagulasi, termasuk perdarahan, pembentukan

hematoma, trombositopenia, dan reaksi alergi.

Heparin adalah antikoagulan paling ban4ak digunakan. Pilihan lain termasuk sitrat, inhibitor trombinlangsun. dealn4a, antikoagulasi dilakukan tanpa menghasilkan antikoagulasi sistemik pada pasien. Fenis

terapi, antikoagulan 4ang digunakan, dan aliran darah merupakan komponen kun0i dari men&aga sistem

99# bebas dari gumpalan .

8eparin 

Heparin adalah antikoagulan paling murah dan dapat digunakan baik se0ara sistemik maupun regional

3etika heparin digunakan, hemo6lter dapat memerah dengan larutan heparin en0er terus menerus atau

sebentar'sebentar. Heparini?ation sistemik termasuk memberikan heparin ke dalam akses intra)ena 4ang

terpisah atau ke sisi arteri dari sirkuit 99#. n(us heparin ke sisi arteri dari sirkuit 99# memungkinkan

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 15/28

pen0ampuran heparin dengan darah dari pasien sebelum darah men0apai 6lter !pre6lter". Heparin dapat

ditanamkan melalui pompa in(us atau pompa &arum suntik, tergantung pada sistem 99# digunakan

Heparini?ation sistemik memberikan antikoagulasi untuk rangkaian serta untuk pasien.

Heparin'indu0ed trombositopenia merupakan komplikasi dari terapi heparin. 3omplikasi in

didokumentasikan dengan baik dan karena itu telah membatasi popularitas heparin untuk antikoagulan

dalam beberapa tahun terakhir. Heparin'indu0ed trombositopenia ter&adi ketika antibodi untuk mengikat

heparin untuk koagulasi (aktor 5 pada trombosit, men4ebabkan akti)asi platelet dan agregasi. Perubahan

ini pada gilirann4a men4ebabkan generasi )ena dan arteri trombus dan penurunan &umlah trombosit

Bahkan setelah heparin dihentikan, &umlah platelet akan tetap rendah. Akibatn4a, pada pasien dengan

heparin'indu0ed trombositopenia, keprihatinan untuk trombi dan bia4a 4ang terkait untuk mengubah

sirkuit 99# sering men4ebabkan penggunaan antikoagulan lain di 99#.

Heparini?ation Daerah melibatkan penggunaan antikoagulan dalam rangkaian sa&a, tidak heparini?ation

sistemik pada pasien. Heparin diin(uskan langsung melalui &arum suntik atau pompa in(us ke dalam

pre6lter darah sirkuit. Protamine, antagonis heparin, disampaikan melalui pompa in(us ke dalam sirkuit

dekat kateter pada saluran darah kembali untuk menonakti(kan heparin tersebut.

Antikoagulasi pemantauan untuk heparini?ation daerah memerlukan menentukan aP## darah dari pasien!misaln4a, darah 4ang diperoleh melalui situs peri(er atau kateter arteri" dan aP## darah di sirkuit 99#

!biasan4a dari sisi in(us post6lter preprotamine dari sirkuit 99#" se0ara teratur. #u&uan di heparini?ation

daerah adalah aP## normal untuk pasien dan aP## sekitar 122 detik untuk tingkat post6lter. 3euntungan

dari pemantauan aP## di kedua sirkuit dan pasien termasuk RketatR heparini?ation, 4aitu, heparin tidak

dikirim kepada pasien, dan karena itu antikoagulan han4a ter&adi di sirkuit. 3ekurangan termasuk

pers4aratan untuk pemantauan teliti hasil laboratorium dan pen4esuaian sering dosis kedua heparin dan

protamine tersebut. Dosis heparin lo$ < uikgbb&am,medium +'12 uikgbb&am .pemberian lo$ melokuler

heparin !LMH"kurang e(ektip untuk 6lter.

."ara sitrat 

8itrat &uga digunakan dalam 99# karena kemampuan antikoagulan 4ang sangat baik sen4a$a dan

potensi untuk memperpan&ang hidup sirkuit. 3alsium merupakan komponen penting dari kaskade

pembekuan. 8itrat mengikat kalsium dalam darah pasien dalam sistem 99# dan men0egah pembekuan.

8itrat diin(uskan pre6lter ke dalam sistem 99#, dan kalsium biasan4a melalui in(us intra)ena baris lain di

luar sirkuit. 3adar kalsium terionisasi se0ara rutin dipantau karena bentuk terionisasi kalsium adalah

bentuk biologis akti( kalsium dan men4umbang sekitar <2- kalsium dalam darah dalam kondisi normal.

8itrat tersedia sebagai sitrat trisodium sitrat atau sebagai antikoagulan dekstrosa sitrat rumus A. #risodium

memiliki kandungan natrium 4ang lebih tinggi daripada antikoagulan dekstrosa sitrat 9umus !@2 mmol L

)s 11,% mmol L". 8itrat digunakan dalam 55H, 55HD, 55HD7, dan 8U7. 8itrat dapat digunakan

sebagai 0airan pengganti 4ang mengandung natrium kurang dari normal. Dalam 55HD, sebuah dialisat

4ang &uga memiliki natrium kurang dari normal dapat digunakan untuk mengelola natrium sitrat dalam

larutan. Biasan4a, kalsium bebas solusi lebih disukai di 99# untuk men0egah interaksi dengan sitrat

diin(us..

Alkalosis merupakan komplikasi potensial dari 99# dan, khususn4a, antikoagulasi sitrat karena tubuh

memetabolisme sitrat men&adi bikarbonat. #he alkalosis sehingga dapat diobati dengan pemberian

natrium klorida untuk memberikan ion hidrogen untuk menghasilkan asam klorida, menanamkan asam

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 16/28

klorida, atau mengurangi in(us sitrat tingkat. 8itrat antikoagulasi pada pasien dengan gagal hati atau

dengan asidosis laktat mungkin kontraindikasi karena pasien mungkin tidak mampu memetabolisme sitrat

8uatu pers4aratan penting dari antikoagulasi sitrat adalah ra&in pemantauan dari semua nilai laboratorium,

termasuk tingkat kalsium terionisasi dan natrium dan asam'basa status.

)#ushes engan So#usi =aC# isotonik  

3etika kondisi pasien men&amin bah$a antikoagulan tidak digunakan, sirkuit dapat memerah pada inter)al

dengan bolus ke0il natrium klorida larutan isotonik untuk mengurangi stagnasi darah di hemo6lter atau

dial4?er dan men&aga sirkuit bebas dari gumpalan. Beberapa protokol mendikte bah$a ketika antikoagulan

tidak digunakan, sirkuit harus memerah dengan <2 sampai 122 mL larutan natrium klorida isotonik setiap

 &am untuk mengurangi stagnasi darah di membran itu sendiri. Larutan natrium klorida isotonik tidak

antikoagulan, sehingga manu)er ini dapat men0egah pembekuan dalam hemo6lter, tetapi &uga

meningkatkan )olume asupan 0airan untuk pasien.

MANAFEMEN A9AN

 #erlepas dari &enis sistem 4ang digunakan, keseimbangan 0airan harus dihitung per &am atau sesuai

dengan standar kelembagaan untuk memonitor status pasien dan keseimbangan 0airan.

8ebelum 99# dimulai, pasien harus memiliki penilaian kepera$atan lengkap . Penilaian meliputi e)aluasstatus 0airan dan )olume 0airan pasien menerima setiap &am, a$al tekanan darah pasien , dosis semua

)asopressors diadministrasikan, berat !RkeringR berat sebelum masuk dan berat saat ini", adan4a edema,

pusat tekanan )ena, tekanan oklusi arteri paru, indeks &antung, dan 0urah &antung &ika pasien terpasang

kateter arteri paru'paru . Pengukuran lainn4a 4ang membantu termasuk gas darah arteri, saturasi oksigen

arteri, dan saturasi oksigen )ena 0ampuran. 8etelah 99# dimulai, pengukuran berkelan&utan parameter

ini menun&ukkan toleransi pasien dari prosedur serta perbaikan dalam status 0airan.

Mana&emen3epera$atan selama terapi penggantian gin&al se0ara terus menerus !99#" adan4a

penurunan tekanan darah, tekanan )ena sentral, tekanan paru, dan berat badan mungkin menun&ukkan

0airan 4ang hilang dari pasien akibat 99#. Penurunan ditandai dengan tekanan darah, saturasi oksigen

)ena 0ampuran, atau saturasi oksigen arteri peningkatan edema, atau kenaikan berat badan dapat

menun&ukkan bah$a tu&uan terapi tidak ter0apai atau sirkuit 4ang tidak ber(ungsi dengan baik. Dalam ha

ini, dokter harus diberitahu dan pemindahan 0airan harus dikurangi atau dihentikan sampai kondisi pasien

men&adi lebih stabil. 3arena salah satu tu&uan 99# adalah untuk mengurangi o)erload 0airan, pera$at

samping tempat tidur harus mendiskusikan kemungkinan mengurangi asupan untuk )olume minima

0airan &ika mungkin dan berkonsentrasi obat'obatan dan in(us untuk meminimalkan asupan 0airan.

3egagalan mekanik dapat ter&adi &ika alarrm diabaikan atau dile$ati tanpa menentukan pen4ebab alarm.

 Fika timbangan tidak dikalibrasi dengan benar, )olume 0airan diberikan dan dihapus mungkin bukan

)olume terprogram. Mematikan alarm tanpa mengoreksi pen4ebab alarm sebagai tanda baha4a untuk

keamanan pasen.

8ipoteria di CRRT

Hipotermia adalah suatu komplikasi dari 99#. 9angkaian darah ektra0orporeal dapat berisi 22 ml atau

lebih darah di luar tubuh , situasi 4ang memberikan kontribusi untuk pendinginan pasien. 8olusi seperti

pengganti 0airan dialisat dan digunakan pada suhu kamar. n(us sampai < L &am , )olume 0airan besa

dapat dengan 0epat menurunkan suhu pasien &ika 0airan tidak hangat. Pengaruh hipotermia termasuk

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 17/28

dis(ungsi (aktor pembekuan dan platelet, akti)asi 6brinolisis, dan disritmia &antung. Beberapa produsen

99# mena$arkan darah lebih hangat karena darah di sirkuit, tetapi keban4akan sistem memilik

beberapa &enis piring atau kon)ekti( hangat untuk menghangatkan 0airan terapi.

8ebelum 99# dimulai dan setelah itu telah dimulai, suhu pasien harus se0ara rutin dipantau dan suhu

lebih hangat meningkat diperlukan untuk men&aga suhu pasien mendekati normal. Fika peningkatan suhu

lebih hangat tidak memperbaiki hipotermia se0ara memadai, atau 0airan pilihan pemanasan tidak

tersedia, pemanasan selimut dan peningkatan suhu ruangan dapat digunakan. #ugas kepera$atan

men0akup pemantauan suhu pasien, menerapkan inter)ensi pemanasan &ika diperlukan, dan pemantauan

tanda'tanda dan ge&ala in(eksi !misaln4a, peningkatan &umlah sel darah putih", karena suhu pasien

tertutup oleh e(ek pendinginan dari sirkuit.

Air eo#us

Embolus udara dapat ter&adi &ika pasien menerima udara dalam darah kembali. 8istem 99# memiliki

detektor udara dibangun untuk mendeteksi bahkan mi0robubbles udara. Fika mekanisme keamanan sistem

4ang dile$ati, pasien dapat menerima embolus udara. Alarm dapat ter&adi &ika udara tidak benar dihapus

dari sirkuit darah selama priming atau &ika port di sirkuit 4ang longgar atau terbuka. Air &uga bisa ter&adi

pada rangkaian &ika akses tidak dapat men4ediakan aliran darah diprogram pada mesin. Dalam situasi ini,

pompa darah akan ber&alan, tapi )akum dibuat, men4ebabkan udara bergerak melalui sirkuit. Dalam setiap

situasi ini, pera$at mera$at pasien bertanggung &a$ab untuk mengatasi masalah sistem untuk

menentukan sumber udara atau untuk memeriksa la4ar bantuan pada sistem untuk menentukan apakah

terapi dapat dilan&utkan.

8etelah sistem ini prima dan diba$a ke sisi tempat tidur dan sebelum hubungan dengan pasien didirikan,

sirkuit harus diperiksa untuk memastikan bah$a udara semua telah dihapus. 8angat penting untuk

mem)eri6kasi bah$a sisi arteri atau akses pipa akses terhubung dengan kateter dan, bahkan lebih

penting, bah$a )ena atau samping kembalin4a pipa terpasang dengan ken0ang ke kateter. Fika sisi )ena

dari tabung darah tidak terhubung dengan aman ke kateter, emboli udara dapat ter&adi karena darah akan

bepergian mele$ati detektor udara mesin. Pera$at harus terus'menerus menilai tubing sirkuit untuk

adan4a udara.

Meinia#kan kehi#angan darah da#a CRRT

Meminimalkan kehilangan darah pada pasien 4ang menerima 99# selalu prioritas. Perhatian 4ang 0epat

untuk alarm dan pengetahuan tentang peme0ahan masalah dapat men0egah kehilangan darah di sirkuit.

Pera$at 4ang mera$at pasien dg 99# harus tahu bagaimana melakukan pengembalian otomatis ataumanual dari darah pasien ketika 99# dihentikan atau sirkuit 4ang bergumpal. 8eperti disebutkan

sebelumn4a, beberapa sirkuit dapat men4impan 22 ml atau lebih darah. 3ehilangan darah 4ang sedang

berlangsung karena kegagalan untuk membilas darah kembali ke pasien atau ketidakmampuan untuk

mendeteksi tanda'tanda pembekuan dalam hemo6lter 4ang merugikan pasien dan dapat mempengaruh

keselamatan pasien.

+#ektro#it ina#an&e

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 18/28

99# merupakan salah satu therapi pada kasus imbalan0e elektrolit,tetapi dapat &uga o)er 0ore0tion pada

99# sehingga dapat ter&adi imbalan0e elektrolit ,hal ini ter&adi karena pemakaian 0airan pengganti atau

0airan dialisat 4ang tidak 6siologis .

+. Mepersiapkan Progra CRRT

1. Persiapan A#at

Kanu#asi

o Masker, topi penutup kepala

o 8arung tangan steril

o Alkohol 2-

o Betadine 8olution

o 3asa 8teril

o 12 ml s4ring

o 8teril Na0l 2,%-

o Benang ethi0on 6ksasi kateter

o nstrumen steril !5P set"C Deper / buah, Nail(older, kom 1 buah, pinset !anatomis, 0irugies ", Duk

bolong, Fas steril.o 3anul sesuai ukuran, single kanul ukuran 1% G, double luman 1@'1* G

o Lido0ain -

Priing

o Na0l 2,%-, 1222 ml atau <22 ml

o Heparin

o 84ring 2 ml <2 ml

o Hemo6lter s4stem

o n(usion Pump

o 9epla0ement Juid sesuai order

o 7luid $armer

o airan dialisat

o Alkohol 2 -

o Drainase bag

8teril B;L

 #ransparant tipe

Terinasi

o 8arung tangan bersih, masker

o Heparin, heparin lo0k, s4ring

o Na0l 2,%- <22 ml

o 3antong plastik

2. Penje#asan kepada pasien dan ke#uarga akan dipasang a#at pengganti ginja# kontin'u

Pen&elasan meliputi C

o 7ungsi gin&al se0ara umum

o Ge&ala dan tanda gangguan (ungsi gin&al

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 19/28

o 9en0ana pengobatan dan harapan realistik tentang pemulihan (ungsi gin&al

o Prosedur tindakan, teknik steril, monitoring ketat 0airan elektrolit, tanda ge&ala komplikasi 4ang ter&adi.

o Beri kesempatan kepada keluarga untuk bertan4a dan mengutarakan pendapat tanda ge&ala 4ang

ter&adi.

o #anda tangani in(orm 0onsent

o Felaskan kemungkinan mengganti sirkuit selama terapi.

3. Persiapan Pasien

o Pastikan pasien mengerti pen&elasan

o Posisi pasien sen4aman mungkin agar aliran darah akses )askuler lan0ar.

o Data laboratorium

4. Prosedure en'iapkan dan engahiri CRRT

Siste Tanpa Popa $SC9); CA:8; CA:8; CA:8)"

Priing>

o u0i tangan

o Buka paket hemo6trasi dan tubing, pertahankan tetap steril, 4akinkan u&ung arteri )enous tubing

tertutup.o Letakkan 6lter di holder

o 8ambungkan U7 line pada hemo6lter 4ang tidak bertutup u&ungn4a sambung ke 0olle0ting di)i0e.

o Gantungkan 0olle0ting s4stem ± 2 in0h diba$ah hemo6lter.

o Pastikan se0ara teliti semua line tersambung dengan baik

o Gantungkan 0airan priming !Na0l 2,% - Heparin 1 C <" @+ in0h diatas hemo6lter,dan beri tekanan

sampai /22 mmHg.

o Buka klem setiap /'< menit untuk membuang udara.

o 8etelah 1222 ml 0airan priming mele$ati s4stem, klem )enous line.

o Putar hemo6lter

o 8iapkan heparin di s4ring <2 ml dengan manometer, tempatkan di s4ring pump.

o Gantungkan 1222 ml 0airan priming lagi lan&utkan membilas @22 ml U7 line, kemudian klem

o Putar lagi hemo6lter, bilas )enous line ± <22 ml Na0l, heparin, klem )enous line

o Buang 0airan di kantung U7 !olle0ting di)i0e". Priming selesai.

Tujuan Priing

o Membuang udara

o Memberikan heparin pada seluruh sirkuit

o Membuang bahan sterilan ! gl4serin eth4lin oKide "

o Memastikan sistem tidak bo0or

Pen'aungan sirkuit ke Pasien

o u0i tangan

o Pastikan akses )as0ular lan0ar

o #empatkan hemo6lter se&a&ar dengan pasien

o Felaskan therap4 heparin dosis sesuai order

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 20/28

o 8ambungkan set up line ke akses )as0ular

o Pastikan s4stem ber&alan lan0ar

Pe#epasan Sirkuit

o u0i tangan

o 3lem arterial line, stop darah mengalir ke tubing

o 7lush darah kembali melalui tree $a4 dengan 0airan repla0ement, mengembalikan darah di sirkuit kepasien.

o 3lem )enous line , 0airan repla0e ,&uga ke arterial line

o Lepaskan tubing arterial dan )enous dari akses )as0ular

o Buang tubing'tubing 6lter ke kantong

o u0i tangan

Siste dengan Popa $SC9);C::8; C::8; C::8);TP+%

Priing

o u0i tangan

o Memastikan order tipe dialisa, antikoagulan, 0airan penggantirepla0e, balan0e 0airan per&am, dialisat dan

 &umlahn4a, ke0epatan pompa, data laboratorium sebelum pemasangan.

o 8et up s4stem sesuai petun&uk mesin, siapkan Heparin in(us.

o N4alakan mesin dan pastikan dete0tor udara sudah akti(

o Buka paket hemo6ltrasi dan tubing pertahankan tetap steril.

o Letakkan hemo6ltrasi dalam posisi )ertikal dan letakkan U7 drain diba$ah le)el &antung pasien.

o Letakkan priming solution di u&ung tubing )ena dan empt4 bag di u&ung arteri, &alankan program priming

ikuti petun&uk di mesin.

o Bila priming sudah selesai, mesin akan memberikan keterangan priming ;3.

Pen'aungan Sirkuit ke Pasien

o Gunakan masker dan sarung tangan steril

o Lepaskan arterial tubing dengan 0airan priming dan hubungkan ke akses arterial .

o 3lem arterial dan )enous sirkuit dan buka klem akses arteri )as0ular

o N4alakan mesin, &alankan in(us heparin dan berikan bulus heparin pre6lter sebelum dialirkan darah, pompa

mesin &alan darah akan mengalir sepan&ang tubing arteri mele$ati 6lter.

o Matikan pompa mesin, lepaskan )enous tubing dari drainase bag dan sambungkan ke akses )ena )as0uler.

o Buka klem akses )enous dan )enous line

o N4alakan pompa mesin dengan ke0epatan lebih rendah dari order, men0egah ter&adi h4potensia.

o Falankan in(us order

o atat pump Jo$ rate, arteri dan )enous pressure monitor, $arna U7 dan tanda'tanda )ital sesuai standar.

Pe#epasan Sirkuit

o #utup in(us ke sirkuit

o Buka Na0l 2,%- sambungkan ke arteri in(us purt dan klem U7 line

o 8elama Pompa mesin ber&alan, buka klem Jush solution !klem arteri line dekat pasien" kembalikan semua

darah ke pasien.

o Fika hemo6lter sudah terJush stop pompa mesin, klem kedua arteri dan )enous akses.

Page 21: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 21/28

o Fika sudah semua line sudah terlepas,masukkan ke kantong 4ang sudah disiapkan dan buang segera

o Pertahankan paten0i 0atheter dengan membilas heparin.

o u0i tangan

). KMP*(KAS(

o Hipotensi

o Lo$ teperatur

o Akses problem

o 7ilter 0loting

o oagulation problem

o 7luid balan0e eror

o n(eksisepsis

o Air embolism

o D4s0one0tion

o Ar4tmia

o Berkurangn4a pembersihan darah

". Monitoring Pasien dan Perawatann'aonitoring Pasien

1" Falankan pen0atatan berat badan !BB" sebelum dialisa, dan BB tiap hari sebagai petun&uk treatment

selan&utn4a.

" 3a&i pasien seperti tanda )ital, distensi )ena &ugular,edema, intake output, neurologi status. 8emua in

sebagai data a$al sebelum memulai terapi dan memonitor komplikasi.

/" Monitor sirkulasi eKtemitas dimana terpasang 0atheter atau gra(t untuk memastikan per(usi distal

@" Monitor elektrolit dan glukosa, untuk memberikan in(us sesuai kebutuhan &uga therap4 untuk

mengkoreksi abnomal elektrolit.

<" Monitor 99# sirkuit. !ontoh C ;klusi, U7 line ter&epit, arteri dan )ena line ter&epit, &uga posis

hemo6lter".

Perhatikan kemungkinan C

o Diskonek sambungan'sambungan sehingga darah bo0or dan udara dapat masuk ke dalam sirkuit.

o Le)el 0olle0tion di)i0e 2 in0h diba$ah 6lter ,posisi 4ang terbaik untuk drainase

o lotting di dalam sirkuit

o Darah bo0or ke dialisat

o 5ena dan arteri presure

*" Monitor Ultra7iltrat !U7", ke0epatann4a, $arna, udara, bila produksi U7 berkurang.

" Berikan heparin sesuai kebutuhan pasien dan data laboratorium 0egah 0lotting di sirkuit

+" Monitor akses )as0ular, apakah ter&adi komplikasi darah merembes, atau 0lott

%" Monitor luka tusukan apa ter&adi komplikasi perdarahan, in(eksi

12" Monitor ke0epatan 0airan repla0e, 0egah h4potensi

11" Monitor pasien terhadap komplikasi 4ang ter&adi selama 99# !Mus0le 0ramps, Dial4sis DisVuilibrium , air

embolism, Dial4?er rea0tion, hipoKemia"

1" Monitor Blood Pump apa ber&alan baik, beberapa alat 99# sering bermasalah sehingga pera$at harus

mahir men&alankan mesin, terutama mengatasi trouble shooting selama terapi

Page 22: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 22/28

Asuhan Keperawatan

Proses kepera$atan 4ang dilakukan pada pasien dengan 99# sama dengan proses kepera$atan lain,

4ang dimulai dengan pengka&ian, mengidenti6kasi masalah a0tual dan potensial !Pen4usunan Diagnosa

kepera$atan, menetapkan tu&uan",meren0anakan tindakan kepera$atan dan e)aluasi.

1. Pengkajian

o 8tatus 9espirasi

o 8tatus 3ardio)askuler

o 8tatus Neurologi

o 8tatus 9enal

Pengka&ian terhadap renal adalah pengka&iaan terhadap (ungsi gin&al 4ang meliputi produksi urine

!Penurunan (rekuensi urine, oliguri dan anuria". 8elain itu &uga bisa dilihat dari hasil pemeriksaan

laboratorium! Ureum, reatinin, BUN, BF Urine dan Elektrolit

o 8tatus Gastrointestinal

o 8tatus munologi

o 3eseimbangan 0airan dan elektrolit

 Fika pasien sudah terpasang 99# perlu diperhatikan kepatenan kanulasi dan balan0e 0airan. Balan0e

0airan 55H, 0atat &umlah intake 0airan !0airan pengganti" dan output 0airan !0airan 6ltrat" setiap 1 &am.

 #otal balan0e, melihat total balan0e 0airan minimal @ &am sekali.

(ntake>

o Fumlah 0airan pengganti dan se&enisn4a

o Fumlah heparin 4ang masuk dan dosisn4a

o Fumlah obat'obat intra)enous lain4a

o Antibiotik dan &umlah pengen0erann4a

o Fumlah darah 4ang masuko Fumlah enteral (eeding

utput>

o Fumlah urine 4ang keluar

o Fumlah ultra6ltrat

o Fumlah darah dari drain bila terpasang

o Lainn4a seperti C Muntah, airan lambung, dll.

Peeriksaan *aoratoriu

a. Darah rutin

b. Pemeriksaan koagulasi

o A# di0ek setiap @ &am pada 1 &am pertama dan + &am setelah stabil

o P#, AP##

o #rombosit

o ElektrolitC Na, 3, P, a, Mg,

o Ureum, reatin setiap hari.

2. iagnosa Keperawatan

Page 23: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 23/28

3emungkianan diagnosa kepera$atan 4ang mungkin timbul pada pasien dengan 0ontinuous )eno )enous

hemo6ltrasi adalah C

o 3elebihan )olume 0airan 4ang berhubungan dengan perubahan mekanisme pengaturan ! gagal gin&al "

retensi 0airan dan sodium.

o 3ekurangan )olume 0airan dan elektrolit berhubungan dengan e(ek ultra6ltrasi selama dialisis.

o Perubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,mual muntah dan

pembatasan diet.

o 9esiko tinggi untuk 0edera, berhubungan denganC akses )as0ular dan komplikasi sekunder terhadap

penusukan dan pemeliharaan akses )askuler.

o 9esiko tinggi untuk 0edera 4ang berhubungan dengan ketidak tepatan konsentrasi atau suhu dialisat.

o 3erusakan mobilitas 6sik berhubungan dengan terapi pembatasan, baha4a terhadap terlepasn4a kanulasi.

o 3e0emasan 4ang berhubungan dengan krisis situasional, an0aman terhadap konsep diri, perubahan pada

status kesehatan (ungsi peran dan status sosioekonomis.

o ;ptimalisasikan pengetahuaan ! kebutuhan bela&ar " tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan

pengobatan 4ang berhubungan dengan kurang in(ormasi tentang proses pen4akit dan kebutuhan untuk

dialisis.3. (nterensi Keperawatan

 #indakan kepera$atan 4ang dapat dilakukan sesuai dengan diagnosa diatas beberapa masalah 4ang

sering mun0ul selama pasien menggunakan 99#

Kekurangan o#ue &airan dan e#ektro#it ?d efek u#tra!#trasi se#aa dia#isis.

Tujuan C Men0egah kekurangan )olume 0airan

Kriteria > Pasien tetap stabil selama haemo6ltrasi dan setelah dialisis

(nterensi >

o 3a&i tanda )ital

o Auskultasi bun4i perna(asan, bun4i &antung,

o #imbang BB

o atat masukan dan keluaran dialisis

o 3a&i dera&at penimbunan 0airan dalam &aringan

o #entukan ketepatan dera&at dan ke0epatan ultra6ltrasi

o Pantau respon terhadap ultra6ltrasi !#D tiap W &am atau lebih sering, (rekuensi nadi dan 5P"

o Atur dera&at ke0epatan ultra6ltrasi sesuai dengan respon pasien

o Berikan 0airan pengganti sesuai instruksi dan indikasi

o 3olaborasi dengan dokter untuk pemberian )asoakti( bila ada indikasi

o Periksa kadar ion 3, Na, a, Mg, dan ; pra dan selama dialisa.

o ;bser)asi pasien terhadap tanda tanda hipokalemia ! perubahan E3G dan kelemahan otot"

Peruahan status nutrisi kurangan dari keutuhan tuuh ?d anoreksia; ua# untah dengan

peatasan diet.

Tujuan C Nutrisi pasien adekuat

Kriteria C Na(su makan pasien meningkat, BB normal

Page 24: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 24/28

(nertensi C

o 3a&i atau 0atat intake makanan

o Beri makanan pasien sedikit tetapi sering

o Berikan pada pasienkeluarga da(tar makanan 4ang boleh dikonsumsi

o Lakukan oral h4gienis

o #imbang BB setiap hari

o 3aloborasi dengan dokter dalam pemberian therap4 parenteral dan enteral (eding

o Monitor hasil laboratorum BUM, Albumin

o 3onsultasi dengan tim Gi?i

o Berikan diet tinggi kalori,rendahsedang protein

o Atur intake Na, 3, 7os(or, sesuai indikasi

Resiko tinggi &idera dan infeksi ?d kop#ikasi sekunder terhadap penusukan akses asku#er

Tujuan C Pasien bebas dari komplikasi

Kriteria C #anda in(eksi tidak ada

(nterensi C

o Pertahankan lingkungan steril selama penusukan,o Ganti balutan kateter kanulasi se0ara rutin

o Pertahankan teknik steril dalam penanganan akses )askuler

o 3a&i tempat kanulasi terhadap tanda inJamasi, drainage purulen dan kateter terlipat

o 3a&i kepatenan kateter sedikitn4a setiap dua &am

o Beri heparin kateter selama tindakan diadakan dialisa

o Fangan gunakan akses kateter dialisis untuk pemberiaan obat

o Pastikan pengkleman 4ang 0ukup pada semua &alan masuk udara selama dialisis

o Lakukan teknik 4ang tepat saat memulai dan mengaakhiri dialisis dan ketika memberikan 0airan selama

prosedur

o Pastikan dete0tor udara terpasang dan ber(ungsi dengan baik

o Lakukan inter)ensi kedaruratan 4ang sesuai bila diduga ada emboli

ptia#isasikan pengetahuaan ?d kurangn'a inforasi tentang proses pen'akit dan

keutuhan untuk dia#isa.

Tujuan C Pasien mengerti dan bisa men0eritakan tentang kondisi pen4akit dan kebutuhan akan dialisis.

Kriteria C Perubahan tingkah laku dan pasien berpartisipasi dalam pengobatan

(nterensi C

o 3a&i tingkat pengetahuaan pasien tentang (ungsi gin&al, pen4akit dan alasan untuk dialisa

o 3a&i kemampuan untuk kesiapan bela&ar

o Berikan in(ormasi 4ang sesuai untuk kesiapan dan kemampuan bela&ar diantaran4a C (ungsi gin&al dan

pen4ebab kehilangan (ungsi gin&al

o #anda dan ge&ala 4ang berhubungan dengan kehilangan (ungsi gin&al

o #u&uan dan alasan dilakukan 99#

o Harapan 4ang realistis tentang pemulihan (ungsi gin&al

o Berikan dorongan untuk mengungkapkan pertan4aan, rasa takut dan 0emas

1. okuentasi

Page 25: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 25/28

Dokumentasi meliputiC

o Pendidikan pasien dan keluarga

o #anggal dan &am terapi dimulai

o 3ondisi kateter

o #anggal dan &am ganti balutan

o 3ondisi luka tusukan apa ada tanda tanda in(eksi

o #anda )ital

o 3eseimbangan 0airan tiap &am

o 9espon pasien terhadap 99#, kema&uan pasien tiap hari

o 3e&adian 4ang tidak diinginkan

o nter)ensi kepera$atan

o #imbang berat badan tiap hari serta monitor hasil laboratorium.

 Pengka&ian terhadap renal adalah pengka&iaan terhadap (ungsi gin&al 4ang meliputi produksi urine

!Penurunan (rekuensi urine, oliguri dan anuria". 8elain itu &uga bisa dilihat dari hasil pemeriksaan

laboratorium! Ureum, reatinin, BUN, BF Urine dan Elektrolit

o 8tatus Gastrointestinal

o 8tatus munologi

o 3eseimbangan 0airan dan elektrolit

 Fika pasien sudah terpasang 99# perlu diperhatikan kepatenan kanulasi dan balan0e 0airan. Balan0e

0airan 55H, 0atat &umlah intake 0airan !0airan pengganti" dan output 0airan !0airan 6ltrat" setiap 1 &am.

 #otal balan0e, melihat total balan0e 0airan minimal @ &am sekali.

(ntake>

o Fumlah 0airan pengganti dan se&enisn4a

o Fumlah heparin 4ang masuk dan dosisn4ao Fumlah obat'obat intra)enous lain4a

o Antibiotik dan &umlah pengen0erann4a

o Fumlah darah 4ang masuk

o Fumlah enteral (eeding

utput>

o Fumlah urine 4ang keluar

o Fumlah ultra6ltrat

o Fumlah darah dari drain bila terpasang

o Lainn4a seperti C Muntah, airan lambung, dll.

Peeriksaan *aoratoriu

a. Darah rutin

b. Pemeriksaan koagulasi

o A# di0ek setiap @ &am pada 1 &am pertama dan + &am setelah stabil

o P#, AP##

o #rombosit

o ElektrolitC Na, 3, P, a, Mg,

Page 26: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 26/28

o Ureum, reatin setiap hari.

2. iagnosa Keperawatan

3emungkianan diagnosa kepera$atan 4ang mungkin timbul pada pasien dengan 0ontinuous )eno )enous

hemo6ltrasi adalah C

o 3elebihan )olume 0airan 4ang berhubungan dengan perubahan mekanisme pengaturan ! gagal gin&al "

retensi 0airan dan sodium.

o 3ekurangan )olume 0airan dan elektrolit berhubungan dengan e(ek ultra6ltrasi selama dialisis.

o Perubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,mual muntah dan

pembatasan diet.

o 9esiko tinggi untuk 0edera, berhubungan denganC akses )as0ular dan komplikasi sekunder terhadap

penusukan dan pemeliharaan akses )askuler.

o 9esiko tinggi untuk 0edera 4ang berhubungan dengan ketidak tepatan konsentrasi atau suhu dialisat.

o 3erusakan mobilitas 6sik berhubungan dengan terapi pembatasan, baha4a terhadap terlepasn4a kanulasi.

o 3e0emasan 4ang berhubungan dengan krisis situasional, an0aman terhadap konsep diri, perubahan pada

status kesehatan (ungsi peran dan status sosioekonomis.

o ;ptimalisasikan pengetahuaan ! kebutuhan bela&ar " tentang kondisi, prognosis dan kebutuhanpengobatan 4ang berhubungan dengan kurang in(ormasi tentang proses pen4akit dan kebutuhan untuk

dialisis.

3. (nterensi Keperawatan

 #indakan kepera$atan 4ang dapat dilakukan sesuai dengan diagnosa diatas beberapa masalah 4ang

sering mun0ul selama pasien menggunakan 99#

Kekurangan o#ue &airan dan e#ektro#it ?d efek u#tra!#trasi se#aa dia#isis.

Tujuan C Men0egah kekurangan )olume 0airan

Kriteria > Pasien tetap stabil selama haemo6ltrasi dan setelah dialisis

(nterensi >

o 3a&i tanda )ital

o Auskultasi bun4i perna(asan, bun4i &antung,

o #imbang BB

o atat masukan dan keluaran dialisis

o 3a&i dera&at penimbunan 0airan dalam &aringan

o #entukan ketepatan dera&at dan ke0epatan ultra6ltrasi

o Pantau respon terhadap ultra6ltrasi !#D tiap W &am atau lebih sering, (rekuensi nadi dan 5P"

o Atur dera&at ke0epatan ultra6ltrasi sesuai dengan respon pasien

o Berikan 0airan pengganti sesuai instruksi dan indikasi

o 3olaborasi dengan dokter untuk pemberian )asoakti( bila ada indikasi

o Periksa kadar ion 3, Na, a, Mg, dan ; pra dan selama dialisa.

o ;bser)asi pasien terhadap tanda tanda hipokalemia ! perubahan E3G dan kelemahan otot"

Peruahan status nutrisi kurangan dari keutuhan tuuh ?d anoreksia; ua# untah dengan

peatasan diet.

Tujuan C Nutrisi pasien adekuat

Page 27: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 27/28

Kriteria C Na(su makan pasien meningkat, BB normal

(nertensi C

o 3a&i atau 0atat intake makanan

o Beri makanan pasien sedikit tetapi sering

o Berikan pada pasienkeluarga da(tar makanan 4ang boleh dikonsumsi

o Lakukan oral h4gienis

o #imbang BB setiap hari

o 3aloborasi dengan dokter dalam pemberian therap4 parenteral dan enteral (eding

o Monitor hasil laboratorum BUM, Albumin

o 3onsultasi dengan tim Gi?i

o Berikan diet tinggi kalori,rendahsedang protein

o Atur intake Na, 3, 7os(or, sesuai indikasi

Resiko tinggi &idera dan infeksi ?d kop#ikasi sekunder terhadap penusukan akses asku#er

Tujuan C Pasien bebas dari komplikasi

Kriteria C #anda in(eksi tidak ada

(nterensi Co Pertahankan lingkungan steril selama penusukan,

o Ganti balutan kateter kanulasi se0ara rutin

o Pertahankan teknik steril dalam penanganan akses )askuler

o 3a&i tempat kanulasi terhadap tanda inJamasi, drainage purulen dan kateter terlipat

o 3a&i kepatenan kateter sedikitn4a setiap dua &am

o Beri heparin kateter selama tindakan diadakan dialisa

o Fangan gunakan akses kateter dialisis untuk pemberiaan obat

o Pastikan pengkleman 4ang 0ukup pada semua &alan masuk udara selama dialisis

o Lakukan teknik 4ang tepat saat memulai dan mengaakhiri dialisis dan ketika memberikan 0airan selama

prosedur

o Pastikan dete0tor udara terpasang dan ber(ungsi dengan baik

o Lakukan inter)ensi kedaruratan 4ang sesuai bila diduga ada emboli

ptia#isasikan pengetahuaan ?d kurangn'a inforasi tentang proses pen'akit dan

keutuhan untuk dia#isa.

Tujuan C Pasien mengerti dan bisa men0eritakan tentang kondisi pen4akit dan kebutuhan akan dialisis.

Kriteria C Perubahan tingkah laku dan pasien berpartisipasi dalam pengobatan

(nterensi C

o 3a&i tingkat pengetahuaan pasien tentang (ungsi gin&al, pen4akit dan alasan untuk dialisa

o 3a&i kemampuan untuk kesiapan bela&ar

o Berikan in(ormasi 4ang sesuai untuk kesiapan dan kemampuan bela&ar diantaran4a C (ungsi gin&al dan

pen4ebab kehilangan (ungsi gin&al

o #anda dan ge&ala 4ang berhubungan dengan kehilangan (ungsi gin&al

o #u&uan dan alasan dilakukan 99#

o Harapan 4ang realistis tentang pemulihan (ungsi gin&al

o Berikan dorongan untuk mengungkapkan pertan4aan, rasa takut dan 0emas

Page 28: Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

7/26/2019 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan CRRT Post Operasi Jantung

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan-crrt-post-operasi-jantung 28/28

1. okuentasi

Dokumentasi meliputiC

o Pendidikan pasien dan keluarga

o #anggal dan &am terapi dimulai

o 3ondisi kateter

o #anggal dan &am ganti balutan

o 3ondisi luka tusukan apa ada tanda tanda in(eksi

o #anda )ital

o 3eseimbangan 0airan tiap &am

o 9espon pasien terhadap 99#, kema&uan pasien tiap hari

o 3e&adian 4ang tidak diinginkan

o nter)ensi kepera$atan

o #imbang berat badan tiap hari serta monitor hasil laboratorium.