asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persepsi sensori

Upload: wendy-goxil

Post on 02-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

wendy goxil

TRANSCRIPT

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem persepsi Sensori: Tumor MataDISUSUNOLEH :Kelompk 41. Ahmad Priyani2. Zulia Elviana3. Martha Juliana Sitorus4. Crist Wiliam AP Duha

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATANUNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIAMEDAN

2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANGKekerapan tumor di mata sangat kecil dibandingkan tumor di bagian tubuh yang lain, sekitar satu persen saja. Tapi hal ini sangat penting karena mata alat vital dan pengobatannya terkadang sulit sehingga harus mengorbankan penglihatan. Karena itu, sering terjadi tawar-menawar antara dokter dengan pasien untuk mengangkat tumor tersebutkarenasetiap pengangkatan tumor ganas mengharuskan tepi sayatan bebas dari sel-sel tumor, artinya sayatan harus dilakukan beberapa milimeter sampai beberapa centimeter di luar jaringan tumor.Bisa dibayangkan, betapa sulit mengatur sayatan yang bebas tumor tanpa harus mengorbankan bola mata. Kebanyakan pasien tidak ingin kehilangan matanya, sehingga yang diangkat hanya sebagian, hal inilah yang menimbulkan kekambuhan dan akhirnya membawa kematian.

1.2TUJUANBerdasarkan uraian latar belakang di atas makatujuan penulisanmakalah ini antara lain sebagai berikut :A.Untuk mengetahui landasan teoritis tumor mataB.Untuk mengetahui landasan teoritis asuhan keperawatan tumor mata

BAB IILANDASAN TEORITIS PENYAKITA. DefinisiTumor adalah pertumbuhan atau tonjolan abnormal di tubuh. Tumor sendiri dibagi menjadi jinak dan ganas. Tumor ganasdisebut sebagai kanker.Tumor pada mata disebut juga tumor orbita.Tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga orbita (tempat bola mata) sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, saraf mata dan kelenjar airmata. B.EtiologiGejala tumor orbita sulit diketahui karena tumbuh di belakang bola mata.Umumnya diketahui setelah terjadi penonjolan pada mata, gangguanpergerakan mata, atau terasa sakit.Tumor orbita dapat disebabkan oleh berbagai factor.Penyebab tumor mata terutama faktor genetik. Selain itu sinar matahari,terutama sinar ultraviolet dan infeksi virus Papiloma.Tumor mata juga bisa akibat penjalaran dari organ tubuh lain, sepertidari paru, ginjal, payudara, otak sinus, juga leukemia dan getah bening.Sebaliknya, sel tumor mata yang terbawa aliran darah sering mencapaiorgan vital lain seperti paru, hati atau otak, dan menyebabkan kanker diorgan itu. Penderita tumor mata, kecuali retino blastoma, umumnya berusia24-85 tahun.Sebagian besar tumor orbita pada anak-anak bersifat jinak dankarenaperkembanganabnormal.Tumorganaspadaanak-anakjarang, tetapibilaadaakan menyebabkan pertumbuhan tumor yang cepat dan prognosisnya jelek.

C.KlasifikasiBerdasarkan posisinya tumor mata/orbita dikelompokkan sebagai berikut:a.Tumor eksternal yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti:Tumor palpebra,yaitu tumor yang tumbuh pada kelopak mataMisalnya : TumorAdeneksa, tumor menyerang kelopak mata (bagian kulit yang dapat membuka dan menutup).Tumor konjungtiva,yaitu tumor yang tumbuh pada lapisan konjungtivayang melapisi mata bagian depanb.Tumor intraokuler yaitu tumor yang tumbuh di dalam bola mata.Contoh :Retinoblastoma(RB). Jenis ini adalah tumor ganas retina dan merupakan tumor primer bola mata terbanyak pada anak.c.Tumor retrobulber yaitu tumor yang tumbuh di belakang bola mata.D.EpidemiologiTumor secara umum dibedakan menjadi neoplasma dan non-neoplasma. Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Tumor ganas terjadi akibat berkembang biaknya sel jaringan sekitar infiltrat, sambil merusakkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak tetapi menekan jaringandisekitarnya dan biasanya tidak mengalami metastasis.Apabila ada massa tumor yang mengisi rongggaorbitamakabola mata akan terdorongke arah luar yang dalam bahasa kedokteran di sebut proptosis (mata menonjol). Arah tonjolan bola mata bergantung pada asal massa tumor.Tumor orbita bisa berasal dari semua jaringan di sekitar bola mata atau karena penyebaran dari sinus, otak, rongga hidung atau penyebaran dari organ lain ditubuh. Tumor orbita dapat terjadi pada orang dewasa ataupun anak-anak.Tumor orbital dapat jinak atau ganas. Mereka dapat terjadi baik pada anak dan dewasa.AnakDewasa

JinakGanasJinakGanas

Kista DermoidRhabdomiosarkomaMeningiomaLimphoma

Fibrous dysplasiaSarkoma EwingsGlioma saraf optikMestatases

Seperti ditunjukkan contoh diatas, CT scan berguna dalam diagnosis dan biopsy sering kali memberikan garansi untuk membantu diagnosis dan manajemen pasien.Tumor orbita relatif jarang dijumpai. Pada proses pengambilan ruangan di orbitapenderita biasanya datang dengan keluhan seperti ada benjolan yang menyebabkan perubahan bentuk wajah, protopsis, nyeri peri okular, inflamasi, keluarnya air mata, massa tumor yang jelasnampak. Insiden tumor orbita bervariasi, tergantung pada metode pemeriksaan yang dipakai. Frekwensi relatif benigna dan maligna menurut handerson (1984); disebutkan sebagai berikut : karsinoma (primer metastasis dan pertumbuhan terus 21 %, kista 12 %, tumor vaskular 10 %, meningioma 9 %, malformasi vaskuler 5% dan tumor saraf tengkorak 4%, serta glioma optikus dan neurisistik 5%.Prognosis atau angka keberhasilan kelangsungan hidup penderita tumor orbita mencapai 80%, artinya masih ada harapan hidup yang cukup baik.Angkakematiansangat dipengaruhi oleh stadium dari tumor itu sendiri. Tentu saja pada stadium lanjutangkakelangsunganhidupnyalebihburuk.Pada jenis-jenis tertentu angka kekambuhannya juga cukup tinggi. E. Patologi Tumor bisa tumbuh dari struktur yang terletak didalam atau sekitar orbit:a. Kelenjar lakrimal:Adenoma fleomorfik: tumor kelenjar saliva dan paling umum di jumpai pada kelenjar parotid biasanya jinak, tapi rekurensi terjadi bila tidak dilakukan eksisi lengkap.b. KarsinomaJaringan limfoid: Limfoma: kanker sel darah putih yang disebut limfosit-B, atau sel-BRetina: Retinoblastoma: Tumor anak-anak yang sangat ganas.c. MelanomaTulang:o Osteoma: biasanya mengenai sinus frontal atau ethmoid, bisa menyebabkan mukosel frontal.o Kista dermoid, adalah suatu kista atau tumor yang berisi cairan kental seperti bubur yang disebut sebum, bisa berisi rambut, dimana kantungnya dilapisi oleh dermis. Umumnya letaknya pada bidang garis tengah tubuh. Dapat tumbuh di kepala, badan atau perut . Didapatkan pada anak-anak atau pada bayi sejak lahir.o Kista epidermoid adalah suatu kista yang kantungnya dilapisi epidermis berisi massa kental. Sering terdapat di kulit telapak kaki atau tangan. Penyebabnya diduga trauma dimana sel epidermis masuk ke subkutan dan tumbuh disana.d. Sinus paranasal, nasofaring:Karsinoma: Sering menginvasi dinding medial orbit pada tahap dini penyakit.e. Selubung saraf optik:Meningioma: sering meluas keintrakranial melalui foramen optik.f. Saraf optik:Glioma (astrositoma pilositik): tumor yang tumbuh di berbagai bagian otak. Tumbuh sangat lambat.Neurofibroma/neurinoma: benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari jaringan saraf.g. Jaringan ikat: Rabdomiosarkoma: Tumor anak-anak ganas dengan pertumbuhan dan penyebaran lokal cepat.h. Metastasis melalui darah:Dewasa: Karsinoma 'breast' Karsinoma bronchialAnak-anak: Neuroblastoma Sarkoma Ewing Leukemia Tumor testikuleri. Lesi orbital non-neoplastik: Hemangioma/limfangioma kavernosa: Lesi jinak yang sering terjadi pada dewasa. Pseudotumor Eksoftalmos endokrin Granulomatosis Wagener Histiositosis X Sarkoidosis Fistula karotid-kavernosa tampil dengan eksoftalmos pulsatif.

F. Manifestasi Klinisa. Nyeri orbitalJelas pada tumor ganas yang tumbuh cepat, namun juga merupakan gambaran khas 'pseudotumor' jinak dan fistula karotid-kavernosa.b. ProptosisPergeseran bola mata kedepan adalah gambaran yang sering dijumpai, berjalan bertahap dan tak nyeri dalam beberapa bulan atau tahun (tumor jinak) atau cepat (lesi ganas).c. Arah bola mata tidak lurus kedepand. Turunnya penglihatan sampai butaPenglihatan terganggu akibat terkenanya saraf optik atau retina, atau tak langsung akibat kerusakan vaskuler.e. Penglihatan gandaf. Nyerig. Merahh. Pembengkakan kelopak atau terlihatnya massa tumorMungkin jelas pada pseudotumor, eksoftalmos endokrin atau fistula karotid-kavernosa.i. PalpasiBisa menunjukkan massa yang menyebabkan distorsi kelopak atau bola mata, terutama dengan tumor kelenjar lakrimal atau dengan mukosel. j. PulsasiMenunjukkan lesi vaskuler; fistula karotidkavernosa atau malformasi arteriovenosa, dengarkan adanya bruit.k. Gerak mataSering terbatas oleh sebab mekanis, namun bila nyata, mungkin akibat oftalmoplegia endokrin atau dari lesi saraf III, IV, dan VI pada fisura orbital (misalnya sindroma Tolosa Hunt) atau sinus kavernosus.G. Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik Sebagian tumor orbita dapat dengan mudah diidentifikasi, namun ada tumor orbita yang tidak terihat sampai berkembang membesar sehingga menimbulkan kelainan di orbita. Tumor orbita sering didiagnosa dengan bantuan CT-Scan atau MRI, sementara itu diagnosa pasti melalui pemeriksaan patologi anatomi.a. Foto polos orbitMenunjukkan erosi lokal (keganasan), dilatasi foramen optik (meningioma, glioma saraf optik) dan terkadang kalsifikasi (retinoblastoma, tumor kelenjar lakrimal). Meningioma sering menyebabkan sklerosis lokal.b. CT scan orbitMenunjukkan lokasi tepat patologi intraorbital dan memperlihatkan adanya setiap perluasan keintrakranial.c. Venografi orbitalMungkin membantu.d.Pencitraan tomografi terkomputer pada tumor orbitaTomografi terkomputer ini sangat membantu karena dengan alat itu dapat terlihat dengan jelas seluruh jaringan lunak orbita dan tulang-tulangnya sekalipun. Dengan tomografi terkomputer diperoleh kesehatan nilai akurasi sampai sekitar 80-85 %, hal ini dapat dicapai, oleh karena dengan pemeriksaan tomografi terkomputer tampak perbedaan densitas jaringan yang rnembentuk jenis tumor tersehut Untuk lesi yang terletak di retrobulbair dengan pemeriksaan tomografi terkomputer didapatkan nilai akurasi 99.4 %. Hasil pemeriksaan tomografi terkomputer yang negatif palsu dapat terjadi bila lesi terbatas di daerah bulbus okuli.

Pemeriksaan diagnostikpada mata secara umum sebagai berikut :a.Kartu mata Snellen/ mesin telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan) ; mungkin terganggu dengan kerusaakan kornea, lensa, aqueus atau vitreus Humour, kesalahan refraksi atau penyakit system saraf atau penglihatan ke retina atau jalan optic.b.Lapang penglihatan ; penurunanan yang disebabkan oleh CSV, massa tumor pada hipofisis/ otak, karotis atau patologis arteri serebral atau Glaukoma.c.Tonografi ; mengkaji intraokuler (TIO) (normal 12-25 mmHg)d.Gonioskopi ; membantu membedakan sudut terbuka dan sudut tertutup pada glaukoma.e.Oftalmoskopi ; mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optic, papiledema, perdarahan retina dan mikroanurisme.Pemeriksaan darah lengkah, laju sedimentasi (LED) ; menunjukkan anemia sistemik / infeksi.

H. Penatalaksanaan Penanganan tumor orbita bervariasi bergantung pada ukuran, lokasi, dan tipe tumor. Sebagian tumor orbita hanya membutuhkan terapi medis (obat-obatan) dan sebagian membutuhkan tindakan yang lebih radikal yaitu mengangkat secara total massa tumor, sebagian lainnya tidak membutuhkan terapi. Kadang-kadang setelah pengangkatan massa tumor pasien masih membutuhkan terapi tambahan seperti radioterapi (sinar) dan kemoterapi.a. Tumor jinakMemerlukan eksisi, namun bila kehilangan penglihatan merupakan hasil yang tak dapat dihindarkan, dipikirkan pendekatan konservatif.b. Tumor ganasMemerlukan biopsi dan radioterapi. Limfoma juga berreaksi baik dengan khemoterapi. Terkadang lesi terbatas (misal karsinoma kelenjar lakrimal) memerlukan reseksi radikal.Pendekatan operatif :Pengobatan tumor mata umumnya bersifat operatif. Kadang-kadangdiperlukan pemberian obat antikanker (sitostatika) atau penyinaran.Organ mata relatif kecil, sehingga operasitumor sering sulit dilakukan tanpa mengorbankan mata, apalagi jikadatang pada stadium lanjut.Selain itu, penanganan tumor harus tuntas, operasi tidak bersih menyebabkankekambuhan.a.Orbital medial,untuk tumor anterior, terletak dimedial saraf optik.b.Transkranial-frontal,untuk tumor dengan perluasan intrakranial atau terletak posterior dan medial dari saraf optik.c.Lateral,untuk tumor yang terletak superior, lateral, atau inferior dari saraf optik.

Prioritas Keperawatana.Mencegah penyimpangan penglihatan lanjutb.Meningkatkan adaptasi terhadap perubahan / penurunan ketajaman penglihatanc.Mencegah komplikasid.Memberikan informasi tentang proses penyakit/ prognosis dan kebutuhan pengobatan

I. Komplikasia.Glaukoma, adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau lebih tinggi dari pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf penglihatan dan kebutaan.b.Keratitis ulseratif, yang lebih dikenal sebagai ulserasi kornea yaituterdapatnya destruksi (kerusakan) pada bagian epitel kornea.Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh.

LANDASAN TEORITIS KEPERAWATANA.Pengkajian1.Pengkajian Identitas KlienPasien (diisi lengkap)Nama:Umur:Jenis Kelamin:Status Perkawinan:Agama:Pendidikan:Pekerjaan:Alamat:Tgl Masuk RS:

Penanggung Jawab (diisi lengkap)Nama:Umur:Jenis Kelamin:Agama:Pendidikan:Pekerjaan:Alamat:

2.Pengkajian Riwayat KesehatanKeluhan utama(keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian).Apakah klien mengalami gangguan penglihatan/adanya benjolan pada mata.Riwayat kesehatan sekarang(riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit).Apakah ada benjolan pada daerah sekitar mata/dahi, ada perasaan yang tidak nyaman akibat adanya benjolan, nyeri, takut.Tampak benjolan pada daerah orbita,kajiukuran benjolan, jenis benjolan (keras, lunak, mobile/tidak ).Riwayat kesehatan yang lalu(riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).Apakah klien punya riwayat trauma pada mata atau riwayat penyakit tumor,memiliki faktor resiko penyakit mata (memiliki diabetes, tekanan darah tinggi, riwayat penyakit mata dalam keluarga seperti glaukoma, atau mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi mata).Riwayat kesehatan keluarga(adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat genetis maupun tidak).Apakah ada anggota keluarga yang juga pernah terkena penyakit tumor mata, tumor lain, atau penyakit degeneratif lainnya

3.PemeriksaanFisikKeadaan umumGCSTanda Vital (tekanandarah,nadi, respirasi, suhu)KesadaranPemeriksaan Mata: Status lokalis (Visus, koreksi, skiaskopi, tonometri, kedudukan, pergerakan, PalpebraeSuperior, Palpebraeinferior,Konjungtiva palpabrae,Konjungtivabulbi,Konjungtivaforniks, skera, iris, pupil, lensa, funduskopi, refleks fundus, Corpus Vitreum, tens oculi,Sistem Lakrimalis

B.Pengkajian 11 Fungsional GordonPengkajian berdasarkan pola fungsional Gordon preoperasi1.Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatanTanyakan pada klien bagaimana pemahaman pasien dan keluarga tentang rencana prosedur bedah dan kemungkinan gejala sisanya yang dikaji bersamaan dengan reaksi pasien terhadap rencana pembedahanmata.Menanyakan pada klien tentang pengalaman pembedahan, pengalaman anestesi, riwayat pemakaian tembakau, alkohol, obat-obatan.Biasanya klien mengalami perubahan status kognitif karena pembedahanyang akan dihadapi.2.Pola nutrisi metabolikTanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola makan setelah sakit?Apakah ada perubahan pola makan klien?Kaji apa makanan kesukaan klien?Kaji riwayat alergi makanan maupun obat-obatan tertentu.Tanyakan kebiasaan makanan yang dikonsumsi klien, apakah klien sebelumnya jarang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, dan vitamin EBiasanya klien denganglaukoma akutakan merasa mual / muntah3.Pola eliminasiKaji bagaimana pola miksi dan defekasi klienapakah mengalami gangguan?Kaji apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi nya?.4.Pola aktivas latihanKaji bagaimana klien melakukan aktivitasnya sehari-hari sebelum menghadapi pembedahan, apakah klien dapat melakukannya sendiri atau malah dibantu keluarga?Apakah aktivitas terganggu karenagangguan penglihatan yang dihadapinya?5.Pola istirahat tidurKaji perubahan pola tidur klien sebelum menghadapi oprasi, berapa lama klien tidur dalam sehari?Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur, seperti nyeripada mata, pusing,dan lain lain.Keadaan pasien yang cemas akan mempengaruhi kebutuhan tidur dan istirahat (Ruth F. Craven, Costance J Himle, 2000). Pada pasien preoperasi yang terencana mengalami kecemasan yang mengakibatkan terjadinya gangguan pola tidur antara 3 5 jam, sedangkan kebutuhan tidur dan istirahat normal adalah antara 7 8 jam. (Gunawan L, 2001).6.Pola kognitif persepsiKaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan penglihatanApakah klien mengalami kesulitan saat membacaatau melihatApakah menggunakan alat bantu melihatBagaimanahasilvisusApakah ada keluhan pusing dan bagaimana gambarannyaKlien akan mengalami gangguan penglihatan (kabur/ tak jelas), sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/ merasa di ruang gelap. Penglihatan berawan/ kabur, tampak lingkaran cahaya/ pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan perifer, fotofobia. Perubahan kacamata / pengobatan tidak memperbaiki penglihatan.Pada mata tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak). Pupil menyempit dan merah / mata keras dengan kornea berawan (glaucoma akut). Peningkatan air mata.Adanya ketidaknyamanan ringan/ mata berair (glaukoma kronis). Nyeri tiba-tiba/ berat menetap atau tekanan pada sekitar mata, sakit kepala (glaucoma akut)7.Pola persepsi diri dan konsep diriKaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang dideritanyaapakah klien merasa rendah diri ?Biasanyaklien akan takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan setelah operasi.Apakah sering merasa marah, cemas, takut, depresi, karena terjadi perubahan dalam penglihatan.8.Pola peran hubuganKaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakitdan bagaimana hubungan sosial klien dengan masyarakat sekitarnya?Pola peran hubungan klien dengan orang lain tergantung dengan kepribadiannya. Klien dengan kepribadian tipe ekstrovert pada orang biasanya memiliki ciri-ciri mudah bergaul, terbuka, hubungan dengan orang lain lancar dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Hal ini akan menyebabkan seseorang lebih terbuka, lebih tenang serta dapat mengurangi rasa cemas dalam menghadapi pra operasi.9.Pola reproduksi dan seksualitasKaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan?Apakah ada perubahan kepuasan pada klien berkaitan dengan kecemasan dan ketakutan sebelum operasi?Pada pasien baik preoperasi maupun postoperasi terkadang mengalami masalah tentang efek kondisi/terapi pada kemampuan seksualnya10.Pola koping dan toleransi stressKaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah?Apakah klien menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres?Pada pasien pre operasi dapat mengalami berbagai ketakutan . Takut terhadap anestesi, takut terhadap nyeri atau kematian, takut tentang ketidaktahuaan atau takut tentang derformitas atau ancaman lain terhadap citra tubuh dapat menyebabkan ketidaktenangan atau ansietas (Smeltzer and Bare, 2002).11.Pola nilai dan kepercayaanKaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi pembedahan?

Pengkajian pola fungsional Gordon postoperasi1.Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatanTanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien?Bagaimana pandangan klien tentang penyakitnya setelah pembedahan?Apakah klien merasa lebih baik setelah pembedahan?Apakah klien mengetahui cara merawat matanya pasca operasi?2.Pola nutrisi metabolikTanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola makan setelah sakit?Apakah ada perubahan pola makan klien?Kaji apa makanan kesukaan klien?Kaji riwayat alergi klien.Kaji apakah klien mengetahui makanan yang dapat mempengaruhi proses kesembuhan matanya?Biasanya klien akan dipasangi infus, monitor, respiratorpasca operasi3.Pola eliminasiKaji bagaimana pola miksi dan defekasi kliensetelah pembedahan?Apakah mengalami gangguan?Kaji apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi nya?.4.Pola aktivas latihanKaji bagaimana klien melakukan aktivitasnya sehari-hari, apakah klien dapat melakukannya sendiri atau malah dibantu keluarga?Ada beberapa aktivitas atau kegiatan yang dilarang dalam waktu tertentu pasca operasi.pasca operasi klien dalam posisi tertelentangdan monitor jika terjadi perdarahandan adanya penurunan kesadaran5.Pola istirahat tidurKaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien tidur dalam sehari?Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur pasca operasi seperti nyeri dan lain lain. Biasanya pasien mengalami gangguan tidur karena nyeri pasca operasidan menjaga posisi saat tidur.6.Pola kognitif persepsiKaji apakah ada komplikasi pada kognitif, sensorik, maupun motorik setelah pembedahan, terutama pada mata klien.7.Pola persepsi diri dan konsep diriKaji bagaimana klien memandang dirinyapasca operasi?Apakah klien merasaoptimis dengan kesembuhan pada matanya?8.Pola peran hubuganKaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakitpasca operasi?Bagaimana hubungan social klien dengan masyarakat sekitarnya?9.Pola reproduksi dan seksualitasKaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan?Apakah ada perubahan kepuasan pada klien?Pada klien baik preoperasi maupun postoperasi terkadang mengalami masalah tentang efek kondisi/terapi pada kemampuan seksualnya10.Pola koping dan toleransi stressKaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah, terutama cemas karena tidak tahu kepastian kesembuhan matanya?Apakah klien menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres?11.Pola nilai dan kepercayaanKaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnya?Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klien?

Diagnosa keperawatan preoperasiDiagnosa keperawatan yang dapat muncul adalah:1.Gangguan persepsi penglihatan2.Gangguan rasa nyaman nyerib.d adanya massa pada mata3.Knowledgedeficit (kurang pengetahuan)tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d kurangnya informasi

NANDA1Gangguan persepsi penglihatanDefenisi:Perubahan dalam jumlah maupunpola rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau gangguan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.

Batasan karakteristik:Berubahnyaketajaman pancainderaBerubahnya respon yangumum terhadap rangsanganDistorsi pancaindera

NOC1:Orientasi KognitifIndikator:Mampu mengenal diri sendiriMampu mengenal orang penting lainnyaMampu mengenal tempat yang sekarang

Kompensasi tingkah laku PenglihatanIndikator:Pantau gejala dari semakin buruknya penglihatanMampu memposisikan diri untuk penglihatanMenggunakan layanan pendukung untuk penglihatan yang lemahMenggunakan alat bantu penglihatan yang lemah

NIC1:Peningkatan Komunikasi : Defisit MelihatAktifitas:oKenali diri sendiri ketika memasuki ruang pasienoCatat reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan (misal, depresi, menarik diri, dan menolak kenyataan)oMenerima reaksi pasienterhadap rusaknya penglihatanoAndalkan penglihatan pasien yang tersisa sebagaimana mestinyaoGambarkan lingkungan kepada pasienoJangan memindahkan benda-benda di kamar pasien tanpa memberitahu pasienoMemprakarsai untuk menyerahkan ke ahli terapi sebagaimana mestinyaoRujuk pasien dengan masalah penglihatan ke agen yang sesuai

Manajemen LingkunganoCiptakan lingkungan yang aman untuk klienoHilangkan bahaya lingkungan (misal, permadani yang bisa dilepas-lepas dan kecil, mebel yang dapat dipindah-pindahkan)oHilangkan objek-objek yang membahayakan dari lingkunganoKawal klien selama kegiatan-kegiatan di bangsal sebagaimana mestinyaoTempatkan benda-benda yang sering digunakan dekat dengan jangkauanoSediakan tempat tidur tinggi-rendah yang sesuaioManipulasi pencahayaan untuk kebaikan terapeutikoSediakan alat-alat yang adaptif (misal, bangku untuk melangkah atau pegangan tangan) yang sesuaioSusun perabotan di dalam kamar dalam tatakan yang sesuai yang bagus dalam mengakomodasi ketidakmampuan pasien ataupun keluargaoTempatkan benda-benda yang sering digunakan dekat dengan jangkauanoKurangi stimulus lingkungan sebagaimana mestinyaoHindarkan mengekspos yang tak penting, draf-draf, memanas-manasi, atau menakut-nakutioBatasi pengunjungoBawa benda-benda yang familiar dari rumahoIjinkan keluarga/orang tertentu lainnya untuk tetap bersama pasienoDidik pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan, sehingga mereka tidak akan dengan segaja mengganggu lingkungan yang direncanakanoBeri keluarga/orang penting lainnya informasi tentang menciptakan lingkungan rumah yang aman bagi pasien

NANDA2Ganggguan rasa nyaman nyeri berhubungan denganadanya massa dalam matap. 352Defenisi: merasakan kurang, bantuan, dan kelebihan fisik, psikospiritual, lingkungan dan dimensi social.Batasan karakteristik:Gejala penyakit yang berhubunganGangguan pola tidurMelaporkan ketidaknyamananMelaporkan gelisah

NOC2Comfort level (tingkat kenyamanan) p. 173Indikator:Melaporkan kecewa dengan control gejalaMelaporkan kecewa dengan control nyeriMenyatakan kecewa dengan tingkat kenyamanan

NIC2Pain management (Manajemen nyeri) p. 412Aktivitas:oLakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasioObservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamananoGunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasienoKaji budaya yang mempengaruhi respion nyerioDeterminasi akibat nyeri terhadap kualitas hidupoBantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukunganoControl ruangan yang dapat mempengaruhi nyerioKurangi factor presipitasi nyerioPilih dan lakukan penanganan nyerioAjarkan pasien untuk memonitor nyerioKaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensioBerikan analgetik untuk mengurangi nyerioEvaluasi keefektifan control nyerioTingkatkan istirahatoKolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasiloMonitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

NANDA3Knowledgedeficit (kurang pengetahuan)tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d kurangnya informasiDefenisi:tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif berhubungan dengan topikspesifik.Batasan karakteristik:Mengikuti instruksi yang tidak akuratTidak familiar dengan informasi

NOC3Pengetahuan :proses penyakitIndikator:Kenalkan pasien dengan nama penyakitDeskripsikan proses penyakitDeskripsikan penyebab atau factor yang berkonstribusiDeskripsikan factor resikoDeskripsikan efek penyakitDeskripsikan komplikasiDeskripsikan pengukuran untuk meminimalisasi perkembangan penyakit

Pengetahuan : aktivitas pengobatanMengidentifikasi aktifitas pengobatanMenjelaskan tujuan aktifitasMendeskripsikan efek dari aktifitasMendeskripsikan aktifitas yang terbatasMendeskripsikan aktifitas pencegahanMendeskripsikan faktor toleransi aktifitas yang rendahMendeskripsikan strategi peningkatan aktifitas secara berlanjutMendeskripsikan bagaimana mengamati aktifitasMelaksanakan pengontrolan aktifitas diriMendeskripsikan hambatan-hambatan untuk melakukan implementasi rutinMendeskrispsikan rencana pelaksanaan latihanMendeskrispsikan praktik latihan

NIC3Mengajarkan :proses penyakitDefenisi:membantu pasien untuk memahami informasi berhubungan dengan prosespenyakit yang spesifikAktivitas:oMenilai level pengetahuan pasien berhubungan dengan proses penyakitoJelaskan patofisiologi penyakit dan hubungannya dengan anatomi dan fisiologioDeskripsikan tanda umum dan symptom penyakitoMendeskripsikan proses penyakit secara tepatoIdentifikasi penyebab yang mungkinoSediakan informasi kepada pasien tentang kondisioSediakan informasi pada keluarga atau yang lainnya tentang kemajuan pasienoSediakan informasi tentang pengobatab diagnostikoDiskusikan terapi atau pilihan pengobatanoJelaskan komplikasi kronik yang mungkinoMemperjelas informasi, disediakan oleh anggota tim kesehatan lainnya

Mengajarkan : Prosedur/PengobatanoInformasikan pada pasien/orang penting lainnya tentang kapan dan dimana prosedur/pengobatan akan dilakukan, dengan tepatoInformasikan pada pasien/orang penting lainnya tentang berapa lama prosedur/pengobatan yang diharapkanoInformasikan pada pasien/orang penting lainnya yang akan melakukan prosedur/pengobatanoMenjelaskan maksud dari prosedur/pengobatanoMenjelaskan prosedur/pengobatanoInstruksikan pada pasien bagaimana bekerjasam/berrpartisipasi selama prosedur/pengobatan, dengan tepatoMengatur perjalanan dari prosedur/ruang pengobatan dan area tunggu, dengan tepatoMemperkenalkan pasien pada staf yang akan terlibat dalam prosedur/pengobatan, dengan tepatoMenjelaskan kebutuhan untuk peralatan yang pasti (contoh: peralatan monitor) dan fungsinyaoMendiskusikan kebutuhan untuk tindakan khusus selama prosedur/pengobatan, dengan tepatoInformasikan pada pasien bagaimana mereka dapat membantu pada proses penyembuhanoMenyediakan informasi ketika dan dimana hasilnya akan didapat dan bagaimana menjelaskannyaoMendiskusikan pengobatan alternative, dengan tepatoMengikutsertakan keluarga/orang penting lainnya, dengan tepat

Diagnosa keperawatan post operasiDiagnosa keperawatan yang dapat muncul adalah:1.Kecemasan berhubungandenganhasilpembedahan.2.Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan pasca operasi

NANDA 1Cemas berhubungan dengan hasil dari pembedahan (p. 242)Defenisi:Sebuah perasaan ketidaknyamanan,tidak enak atau takut samar-samar disertai oleh respon otonom sumbernya sering tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu; perasaan ketakutan yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. itu adalah mengubah sinyal yang memperingatkan bahaya yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah-langkah untuk menghadapi ancaman

Batasan karakteristik:InsomniaKawatirMenggigilGelisahTidak nafsu makanTekanan darah meningkatSulit konsentrasi

NOC1:Kontrol kecemasan (p. 116)Indikator:Memonitor intensitas kecemasanMengeliminasi penyebab kecemasanMenurunkan stimulasi lingkungan ketika cemasMerencanakan strategi kopingGunakan strategi koping yag efektifGunakan teknik relaksasiPerhatikan hubungan socialLaporkan tidur yang tidak adekuatControl respon cemas

NIC1:Penurunan kecemasan (p.109)Aktifitas:oGunakan ketenangan, meyakinkan pendekatanoJelaskan semua proseduroLihat untuk mengerti perspektif pasien terhadap situasi stressoSediakan informasi tentang diagnosis, pengobatan, dan prognosisoTetap bersama pasien untuk kenyamanan dan mengurangi takutoTanggapi perilakuoCiptakan suasana untuk menfasilitasi kepercayaanoMenyemangati secara verbal mengenai perasaan, persepsi, dan ketakutanoIdentifikasi perubahan tingkat kecemasanoBantu pasien mengidentifikasi situasi yang menurunkan kecemasanoAjarkan klien menggunakan teknik relaksasioGunakan obat-obatan untuk mengurangi kecemasan, jika diperlukan

NANDA 2Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan pasca operasiDefenisi:Ketiadaan atau kekurangan informasi teori yang berhubungan yang berhubungan dengan suatu topik tertentu/spesifik

Batasan karakteristik:Keterbatasan teoriKesalahan menafsirkan informasiTidak terbukaTidak ada minat dalam belajarKetiadaan daya ingatTidak tahu dengan sumber informasi

NOC2:Pengetahuan: Prosedur PerawatanIndikator:Mendeskripsikan prosedur perawatanMenjelaskan tujuan prosedurMendeskripsikan langkah prosedurMendeskripsikan bagaimana melakukan prosedurMendeskripsikan tindakan pencegahan yang berhubungan dengan prosedurMendeskripsikan prosedur yang terbatas Mendeskripsikan alat dan bahan perawatan Menunjukkan prosedur perawatanMendeskripsikan tindakan mengatasi komplikasiMendeskripsikan efek samping yag potensial

NIC2:Mengajarkan: Setelah OperasiAktifitas:oInformasikan kepada pasien dan orang lain yang penting tentang tanggal yang tetap, waktu, dan penempatan perawatanoInformasikan kepada pasien dan orang lain yang penting berapa lama perawatan diharapkan berlangsungoMenentukan pengalaman pasien yang berhubungan dengan pembedahan sebelumnya dan tingkat pengetahuan yang berhubungan dengan perawatanoMendeskripsikan berbagai pengobatan setelah operasi, efek yang akan terjadi pada pasien, dan dasar pemikiran untuk mengguanakannyaoMemperkenalkan pasien dengan staf yang akan dilibatkan dalam perawatan/perawtan setelah operasi, dengan tepatoMenjelaskan maksud dari tujuan setelah operasioMendeskripsikan rutinitas sesudah operasi/perlengkapan (misalnya: pengobatan, perawatanyang berhubungan dengan pernafasan, saluran, mesin, pendukung selang karet, pembalut luka berhungan dengan pembedahan, ambulasi, diet, kunjungan keluarga, dan menjelaskannya secara tepat, dengan tepatoInformasikan pada pasien tentang bagaimana mereka dapat membantu proses penyembuhan

BAB IIIPENUTUP

Seperti di bagian tubuh lain, mata juga bisa terserang tumor, baik jinak maupun ganas. Tumor adalah pertumbuhan atau tonjolan abnormal di tubuh. Tumor sendiri dibagi menjadi jinak dan ganas. Tumor ganasdisebut sebagai kanker. Tumor pada mata disebut juga tumor orbita.Tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga orbita (tempat bola mata) sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, saraf mata dan kelenjar air mata.Gejala tumor orbita sulit diketahui karena tumbuh di belakang bola mata.Umumnya diketahui setelah terjadi penonjolan pada mata, gangguanpergerakan mata, atau terasa sakit.Tumor orbita dapat disebabkan oleh berbagai factor.Penyebab tumor mata terutama faktor genetik.Penanganan tumor orbita bervariasi bergantung pada ukuran, lokasi, dan tipe tumor.Prioritas Keperawatanadalah mencegah penyimpangan penglihatan lanjut, meningkatkan adaptasi terhadap perubahan / penurunan ketajaman penglihatan, mencegah komplikasi, memberikan informasi tentang proses penyakit/ prognosis dan kebutuhan pengobatan.

DAFTAR PUSTAKA

Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996).Nursing Interventions Classification (NIC). St. Louis :Mosby Year-Book.Johnson,Marion, dkk. (2000).Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby Year-BookJuall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 10.Jakarta:EGCSmeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Brunner Suddarth, Vol.3. EGC : Jakarta.Wiley dan Blacwell. (2009).Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011, NANDA.Singapura:Markono print Media Pte LtdSingapore National Eye Centre. (2010). kondisi mata dan perawatanhttp://www.snec.com.sg/. Diakses tanggal 16 September 2011http://www.dexamedica.com, Tumor Orbitahttp://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Orbita.html, Tumor Orbitahttp://cyberwoman.cbn.net.id, Waspadai kanker matahttp://digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail....http://www.klinikmatanusantara-manado.com/file/859.pdfhttp://ocw.usu.ac.id/course/download/...special.../sss155_slide_tumor_orbita.pdf