audit atas pendapatan dan piutang usaha pt xyz (persero)

16
Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO) Pinka Pangestu Pekerti Program Ekstensi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Jalan Professor Doktor Sumitro Djojohadikusumo, Kampus UI Depok, 16424, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Laporan magang menjelaskan mengenai audit atas pendapatan dan piutang usaha pada PT XYZ. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan surveyor yang kegiatan bisnisnya bergerak dalam pemberian jasa. Sumber utama pendapatan perusahaan adalah melalui pemberian jasa sertifikasi, inspeksi, pengujian analisis. Pelaksanaan audit atas pendapatan meliputi pemahaman bisnis klien, uji pengendalian internal dan uji substantive atas transaksi pendapatan dan piutang. Berdasarkan hasil audit, adanya penyimpangan pada prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Penyimpangan terjadi pada pengakuan pendapatan yang sesuai pada tanggal Invoice perusahaan, yang mana seharusnya diakui pada saat sertifikat telah di keluarkan dan tanggal pada invoice mengikuti tanggal yang tertera pada sertifikat. Namun pada prakteknya, penulis tidak melakukan prosedur audit untuk memeriksa uji pisah batas pada pengakuan pendapatan melalui pemeriksaan sertifikat, penulis hanya memeriksa pada tanggal di invoice saja. Kesimpulannya, prosedur audit yang dilakukan oleh auditor masih kurang dalam mendapatkan keyakinan atas akun pendapatan. Audit of Revenue and Account Receivable in PT XYZ (Persero) Abstract Internship report explains the audit of revenues and accounts receivable at PT XYZ. PT XYZ is a company whose business activities surveyor engaged in the provision of services. The main source of income of the company is through the provision of certification services, inspection, testing analysis. The audit on revenues include understanding the client's business, internal control testing and substantive testing of transactions revenue and accounts receivable. Based on the results of the audit, any irregularities in the accounting principles that apply in Indonesia. Irregularities occurred on the corresponding revenue recognition on the date of the invoice company, where it should be recognized at the time the certificate was issued and the date on the invoice following the date indicated on the certificate. However, in practice, the authors did not perform audit procedures to check the test cutoffs in the recognition of income through the inspection certificate, the author simply checking the date on the invoice only. In conclusion, the audit procedures performed by the auditor is still lacking in getting assurance on revenue account. Keywords : Service Revenue, Audit, Accounting, Accout Receivable Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Upload: others

Post on 06-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

Pinka Pangestu Pekerti

Program Ekstensi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Jalan Professor Doktor Sumitro Djojohadikusumo, Kampus UI Depok, 16424, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Laporan magang menjelaskan mengenai audit atas pendapatan dan piutang usaha pada PT XYZ. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan surveyor yang kegiatan bisnisnya bergerak dalam pemberian jasa. Sumber utama pendapatan perusahaan adalah melalui pemberian jasa sertifikasi, inspeksi, pengujian analisis. Pelaksanaan audit atas pendapatan meliputi pemahaman bisnis klien, uji pengendalian internal dan uji substantive atas transaksi pendapatan dan piutang. Berdasarkan hasil audit, adanya penyimpangan pada prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Penyimpangan terjadi pada pengakuan pendapatan yang sesuai pada tanggal Invoice perusahaan, yang mana seharusnya diakui pada saat sertifikat telah di keluarkan dan tanggal pada invoice mengikuti tanggal yang tertera pada sertifikat. Namun pada prakteknya, penulis tidak melakukan prosedur audit untuk memeriksa uji pisah batas pada pengakuan pendapatan melalui pemeriksaan sertifikat, penulis hanya memeriksa pada tanggal di invoice saja. Kesimpulannya, prosedur audit yang dilakukan oleh auditor masih kurang dalam mendapatkan keyakinan atas akun pendapatan.

Audit of Revenue and Account Receivable in PT XYZ (Persero)

Abstract

Internship report explains the audit of revenues and accounts receivable at PT XYZ. PT XYZ is a company whose business activities surveyor engaged in the provision of services. The main source of income of the company is through the provision of certification services, inspection, testing analysis. The audit on revenues include understanding the client's business, internal control testing and substantive testing of transactions revenue and accounts receivable. Based on the results of the audit, any irregularities in the accounting principles that apply in Indonesia. Irregularities occurred on the corresponding revenue recognition on the date of the invoice company, where it should be recognized at the time the certificate was issued and the date on the invoice following the date indicated on the certificate. However, in practice, the authors did not perform audit procedures to check the test cutoffs in the recognition of income through the inspection certificate, the author simply checking the date on the invoice only. In conclusion, the audit procedures performed by the auditor is still lacking in getting assurance on revenue account.

Keywords : Service Revenue, Audit, Accounting, Accout Receivable

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 2: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

Pendahuluan

Penulisan laporan magang ini didasarkan atas hasil audit yang dilakukan oleh penulis

pada PT XYZ. Selama penugasan audit PT XYZ, penulis diberi kepercayaan untuk membantu

senior menangani beberapa akun, yaitu diantaranya dalam menangani akun Piutang dan

Pendapatan. Jangka waktu penugasan audit Interim untuk perusahaan ini adalah kurang lebih

40 hari kerja, termasuk 7 hari di kantor cabang Makasar. Kemudian auditor melanjutkan

penugasan year end fieldwork hingga februari 2016 di kantor pusat PT XYZ.

Alasan penulis memilih topik akun pendapatan dan piutang usaha pada PT XYZ

dikarenakan menurut penulis penjualan merupakan salah satu aktivitas utama pada

perusahaan agar dapat menghasilkan pendapatan untuk menunjang proses operasional

perusahaan. Akun pendapatan pun tak lepas dari akun piutang usaha, hal ini dikarenakan

nature dari akun tersebut yang muncul apabila terdapat penjualan secara kredit. Penulis juga

banyak melakukan analisis terhadap akun pendapatan dan piutang usaha PT XYZ, sehingga

mendapat pemahaman dan informasi yang lebih mendalam dibandingkan klien lainnya.

Transaksi atas akun pendapatan dan piutang usaha ini juga sangat rentan dengan salah

saji yang sifatnya material. Dengan demikian diperlukan perhatian khusus pada transaksi ini

guna memberikan keyakinan bahwa transaksi tersebut telah disajikan secara wajar. Dalam

mendukung tingkat keyakinan tersebut, dibutuhkan pengendalian internal yang baik karena

pada umumnya transaksi atas akun pendapatan dan piutang usaha memiliki nilai yang

material. Pengujian pengendalian dapat membantu pemahaman auditor apakah proses

penjualan pada suatu entitas telah di kontrol secara baik. Hal ini dapat mempengaruhi

pengujian selanjutnya, yaitu uji substantif atas transaksi pendapatan dan piutang usaha. Ketika

seorang auditor dapat mengandalkan pengendalian internal suatu entitas, maka akan ada

penurunan secara kuantitas terhadap uji substantif atas transaksi penjualan.

Uji substantif atas transaksi akun pendapatan dan piutang usaha membantu auditor

untuk menentukan apakah saldo pada akun pendapatan dan piutang wajar dan tidak terdapat

salah saji material Salah saji ini dapat dideteksi dengan melakukan uji substantif transaksi dan

menghubungkannya dengan enam tujuan audit khusus terkait transaksi penjualan tersebut.

Enam tujuan audit atas transaksi tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada bab landasan teori.

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 3: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

Tinjauan Teoritis

Arens et al. (2014) mendefinisikanϢauditing sebagai proses pengumpulan dan evaluasi

bukti tentang informasi untukϢmenentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara

informasi itu dan kriteriaϢyang telah ditetapkan. Audit tersebut haruslah dilakukan oleh orang

yang kompetenϢdan independen.

Tahapan audit yang digunakan kantorϢakuntan umumnya menggunakan pendekatan

seperti yang dijelaskan Arens etϢal. (2014), yaitu dibagi menjadi empat fase. Tahap pertama

dimulai dengan merencanakanϢdan merancang pendekatan audit yang dilakukan. Pertama-

tama auditor harusϢmemperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungan bisnis klien.

Setelah itu auditorϢdapat melakukan prosedur analitis awal dan memahami pengendalian

internal serta dapat menilai risikoϢpengendalian. Auditor dapat menggunakan pemahaman atas

industri dan pengendalianϢinternal klien untuk menilai risiko salah saji yang material dalam

laporan keuangan. Penilaian risiko tersebutϢmenjadi dasar untuk membuat rencana audit.

Tahap akhir adalah mengembangkanϢstrategi dan program audit secara keseluruhan.

Tahap kedua, auditor harusϢdapat menguji keefektifan pengendalian internal klien.

Prosedur ini umumnya disebut sebagai pengujian. Jika hasilϢϢpengujian pengendalian

menunjukkan bahwaϢpengendalian telah berjalan efektif, maka auditor dapat mengurangi

penilaian atas risikoϢpengendalian. Selanjunya audit juga mengevaluasi pencatatan transaksi

klien denganϢmenverifikasi jumlah moneter transaksi tersebut. Proses ini yang disebut sebagai

pengujian substantif atas transaksi.

Pada tahap ketiga, terdapat duaϢkategori umum yang auditor harus lakukan. Pertama,

auditor dapat melakukan prosedurϢuntuk menilai apakah saldo akun dan data lainnya berada

dalam batas wajar. Selanjutnya, auditor juga akan melakukanϢpengujian atas rincian saldo

dimana merupakan prosedur spesifik untuk mengujiϢsalah saji moneter pada saldo-saldo

dalam laporan keuangan. Pengujian atasϢrincian saldo akhir merupakan hal yang penting

dalam pelaksanaan audit karenaϢbukti dapat diperoleh dari sumber yang independen, misalkan

konfirmasi atas piutangϢkepada pelanggan klien.

Setelah menyelesaikan semua prosedurϢuntuk setiap tujuan audit dan untuk setiap

akun laporan keuangan sertaϢpengungkapan yang terkait, auditor harus menggabungkan

informasi yang diperolehϢuntuk mencapai kesimpulan secara menyeluruh apakah laporan

keuangan telahϢdisajikan dengan wajar. Akumulasi bukti akhir dapat dilakukan dengan

melakukanϢprosedur analitis akhir dan melihat atas kecukupan bukti yang didapat selama

proses audit. Proses ini sangatϢbergantung pada pertimbangan profesional auditor. Auditor

juga melakukan reviewϢatas peristwa setelah tanggal neraca, kewajiban kontinjen dan hukum

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 4: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

yang mungkinϢterjadi. Apabila audit telah selesai dilakukan, maka akuntan publik harus

menerbitkan laporan audit untukϢmelengkapi laporan keuangan yang dipublikasikan oleh

klien.

Profil Perusahaan

Kantor Akuntan Publik ABC

KAP ABC adalah anggota dari PRI. Saat ini KAP ABC berdomisili di Plaza Sentral Lt

3 & 7, Jl Jend. Sudirman Kav 47, Jakarta Selatan.

PRI adalah jaringan global yang terdiri dari perusahaan-perusahaan anggota akuntan

publik yang melayani klien lokal dan internasional. PRI selalu berfokus pada pelayanan klien

melalui lebih dari 100 kantor di 50 negara di seluruh dunia. Setiap kantor anggota affiliasi

PRI adalah badan hukum independen di negaranya sendiri. (PRI Company

Profile/International Directory : 2012). KAP ABC merupakan organisasi jasa profesional

yang menyediakan beberapa jasa, antara lain:

1. Audit and Related Services

2. Management Advisory Services

3. Taxation Services

4. Jasa Legal

5. Jasa Teknologi dan Informasi

6. Jasa Bisnis dan Management

PT XYZ

PT XYZ adalah sebuah badan hukum yang berbentuk “Perusahaan”, didirikan dengan Akta

Notaris Johan Arifin Lumban Tobing Sutan Arifin, S.H., pada tanggal 22 Oktober 1956

dengan akta No. 42 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Penetapan No.

J.A.5/100/8 tanggal 12 Desember 1957 dan telah diumumkan dalam Berita Negara tanggal 18

April 1958 No. 31 serta tambahan Berita Negara No. 293 tahun 1958. Maksud dan tujuan

perusahaan adalah untuk menjalankan usaha-usaha dalam bidang inspeksi, supervisi,

pengkajian dan pengujian.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut maka perusahaan melakukan kegiatan usaha

sebagai berikut:

A. Melakukan usaha di bidang jasa survey dan inspeksi serta optimalisasi pemanfaatan

sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang

bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 5: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan

Terbatas.

B. Perusahaan melakukan kegiatan usaha utama yaitu Jasa inspeksi dan audit, pengujian

dan analisis, sertifikasi, konsultasi, pelatihan dan sewa ruangan.

Pembahasan

1. Menentukan Tingkat Materialitas

Setelah auditor mendapatkan pemahaman mengenai proses bisnis PT XYZ,

selanjutnya auditor menentukan tingkat materialitas. Auditor bertanggung jawab untuk

menentukan apakah laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, oleh karena

itu, auditor perlu membuat tingkat materialitas dari suatu laporan keuangan.

Nilai materialitas merupakan batas salah saji atas laporan keuangan yang jika nilai

salah sajinya melebihi batas yang ditentukan akan mempengaruhi pengambilan

kepetusan dari pembaca laporan keuangan.

Dalam menentukan tingkat materialitas, auditor menggunakan metode yang telah

ditetapkan oleh KAP ABC, yaitu dengan cara mengalikan revenue perusahaan, laba

sebelum pajak, total aset, total kewajiban dan total ekuitas dengan suatu presentase

yang ditetapkan berdasarkan range tertentu. Untuk melihat perhitungan materialitas

atas PT XYZ dapat di lihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perhitungan Materialitas

Setelah mendapatkan angka materialitas, selanjutnya adalah menetapkan tolerable

error. Tolerable error dihitung dengan cara mengalikan nilai materialitas yang telah

ditentukan dengan 75%. Nilai 75% merupakan angka yang telah ditetapkan oleh KAP

ABC sebagai pengali untuk mendapatkan tolerable error. Tolerable error merupakan

batasan salah saji yang masih bisa ditolelir oleh auditor dalam suatu akun, sehingga

jika terdapat salah saji dibawah angka tolerable error bisa dikatakan angka tersebut

tidak material.

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 6: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

2. Proses Pelaksanaan Audit

Setelah auditor memperoleh pemahaman bisnis dan menetapkan nilai materialitas,

langkah selanjutnya adalah menjalankan program audit yang telah dibuat oleh KAP

ABC.

Berikut adalah beberapa prosedur audit yang dijalankan pada PT XYZ :

a. Uji Pengendalian (Test Of Control/TOC)

Dalam memperoleh bukti untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan

keuangan PT XYZ tidak ada salah saji yang material. Salah satu pengujian yang

dilakukan dalam memperoleh keyakinan tersebut adalah melakukan uji

pengendalian internal.

Tujuan dari uji pengendalian ini adalah untuk memperoleh bukti bahwa control

perusahaan telah dirancang dan dijalankan secara efektif. Berdasarkan uji/tes ini

auditor dapat mendesain proses audit selanjutnya.

Dalam melakukan uji pegendalian, terdapat 2 aktivitas pengujian pengendalian

pendapatan yang dilakukan auditor yaitu sampling pengelolaan piutang dan

penerbitan invoice. Auditor mengambil sampel transaksi piutang usaha yang

diambil dari list piutang berdasarkan lamanya piutang tidak dibayar.

Pengambilan sample (sampling) pengelolaan piutang dilakukan Auditor dengan

melihat kepada laporan telecollection, surat konfirmasi piutang, surat peringatan 1,

surat peringatan 2, laporan kunjungan penagihan, dan rapat pembahasan penagihan

yang dilakukan oleh PT XYZ. Contoh dari Test Of Control pengelolaan piutang

dapat di lihat pada lampiran 3.

Pada sampling penerbitan invoice, auditor melakukan pemeriksaan invoice dan

sertifikat dengan cara mencocokkan antara tanggal lapangan, tanggal sertifikat,

tanggal draft dan tanggal invoice. Contoh dari Test Of Control penerbitan invoice

dapat dilihat pada lampiran 4.

Berdasarkan uji pengendalian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

pengendalian internal dalam pengelolaan piutang PT XYZ belum dapat

diandalkan, karena tidak dilakukannya telecollection, dan kunjungan penagihan

oleh staff penagihan PT XYZ.

Berdasarkan uji pengendalian yang dilakukan pada proses penerbitan invoice,

terdapat perbedaan antara tanggal sertifikat dengan tanggal di invoice. Seharusnya

tanggal di invoice merupakan tanggal di keluarkannya sertifikat. Hal tersebut

mengindikasikan pengendalian yang lemah, sehingga risiko terhadap pengendalian

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 7: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

bagi auditor semakin tinggi. Oleh karena itu auditor perlu melakukan prosedur

atau mengambil sample lebih banyak pada pengujian substantif. Seperti yang

dijelaskan oleh rumus berikut:

Acceptable Audit Risk berbanding terbalik dengan Control Risk, sehingga jika

Control Risk tinggi, maka Acceptable Audit Risk menjadi rendah. Untuk

memperoleh keyakinan memadai dan menutupi Acceptable Audit Risk, maka

auditor harus melakukan prosedur audit lebih ekstensif, salah satu caranya dengan

pengambilan sample yang lebih banyak.

Pelaksanaan uji pengendalian ini sesuai dengan Arens, et al. (2014) dan SA seksi

319 sumber: PSA No. 69 mengenai Pertimbangan atas Pengendalian Internal

dalam Audit Laporan Keuangan. Salah satu komponen dari pengendalian internal

menurut SA seksi 319 (sumber: PSA No. 69) adalah aktivitas pengendalian yang

berguna untuk memastikan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh

manajemen telah dilaksanakan.

b. Uji Substantif

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, uji substantif atas transaksi dilakukan oleh

auditor. Oleh karena itu, KAP ABC melaksanakan substantif procedures. Berikut

adalah audit program yang dibuat oleh KAP ABC yang menjadi acuan auditor

dalam melakukan substantif test pada PT XYZ:

Dalam melakukan substantif test auditor melakukan beberapa prosedur, antara

lain:

1) Substantif Test atas Piutang

Dalam melakukan substantif test atas piutang auditor melakukan beberapa

prosedur, antara lain:

A. Mencocokkan Data Piutang dengan GL

Untuk memastikan bahwa saldo piutang telah disajikan secara akurat, auditor

meminta data rincian piutang dan mencocokkannya saldonya dengan GL. Auditor

berkeyakinan bahwa saldo rincian piutang dengan GL sudah sesuai. Sehingga

tujuan audit atas akurasi serta detail tie in telah tercapai.

B. Konfirmasi Piutang

Untuk memastikan bahwa saldo piutang yang telah disajikan benar benar ada,

maka auditor perlu melakukan konfirmasi piutang dengan mengambil beberapa

sample. Auditor mengirimkan surat konfirmasi positif dengan mengambil sample

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 8: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

sebesar 75% dari seluruh nilai piutang PT XYZ untuk masing masing cabang,

kantor pusat dan SBU. Konfirmasi yang dilakukan adalah sebesar Rp

312.197.570.000 atau 75% dari total piutang sebesar Rp. 416.263.426.668.

Konfirmasi ini bertujuan untuk menghasilkan saldo piutang yang dicatat PT XYZ

sama dengan saldo hutang yang dicatat oleh pelanggan. Setelah pelanggan

mengirimkan balasan atas konfirmasi, auditor akan membuat daftar tanggapan

konfirmasi contoh dari kertas kerja konfirmasi control dapat lihat pada (lampiran

5) yang berisi tanggapan dari setiap pelanggan atau saldo piutang yang diakui oleh

PT XYZ sama nilainya dengan saldo hutang yang diakui oleh pelanggan.

Pada konfirmasi per 31 Desember 2015 tidak banyak pelanggan yang

mengirimkan balasan atas konfirmasi piutang PT XYZ. Hal ini membuat kurang

tercapainya tujuan audit completeness, existance dan rights and Obligations atas

saldo piutang. Oleh karena itu auditor memutuskan untuk melakukan prosedur

subsequent collection. Agar tetap mendapatkan keyakinan atas saldo piutang PT

XYZ.

C. Subsequent Collection

Auditor melakukan Subsequent Collection agar dapat meyakinkan bahwa piutang

yang dicatat oleh PT XYZ mempunyai pergerakan dan daftar umur piutang

perusahaan dapat diandalkan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh auditor dalam

prosedur ini adalah :

a. Auditor mengambil beberapa sampel dari setiap cabang-cabang PT XYZ dalam

melakukan pemeriksaan subsequent collection.

b. Auditor meminta kepada bagian Keuangan untuk memberikan daftar pelunasan

piutang pada bulan Januari 2016.

c. Kemudian auditor memeriksa mutasi dari daftar pelunasan piutang, dengan

mencatat nomor invoice, tanggal pembayaran, saldo yang dibayar hingga

mendapatkan hasil saldo outstanding Per 19 Januari 2016.

d. Auditor juga memeriksa kebenaran akan saldo pembayaran piutang tersebut ke

rekening koran perusahaan, untuk memastikan apakah terdapat penerimaan

dalam rekening bank PT XYZ sebesar saldo pembayaran. Contoh dari kertas

kerja subsequent collection dapat dilihat pada lampiran 6.

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 9: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

Setelah meyakini bahwa terdapat pergerakan piutang pada bulan Januari 2016 atas

sample yang diambil tersebut, auditor telah memenuhi tujuan audit atas

completeness.

A. Menganalisis Kebijakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

PT XYZ mematuhi kebijakan dari manajemen dalam menentukan penyisihan

piutang tak tertagih, yaitu penjumlahan yang diambil dari klasifikasi piutang

berdasarkan kategori jumlah hari atau umur piutang. Manajemen perusahaan

mengklasifikasikan umur piutang ke dalam tiga klasifikasi, yaitu lancar, agak

macet dan macet.

Perhitungan atas penyisihan piutang usaha dapat di lihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Perhitungan Penyisihan Piutang PT XYZ

(sumber : kertas kerja PT XYZ)

Berikut penjelasan mengenai tabel di atas:

1. Perusahaan menjumlahkan pelunasan piutang macet yang sudah di bayarkan

masing-masing untuk tahun 2012, 2013 dan 2014.

2. Perusahaan menghitung presentase pelunasan piutang dengan membagi

antara jumlah piutang macet yang sudah dilunasi dengan jumlah piutang

macet. Lalu jumlah persentase 2012, 2013 dan 2014 di rata-ratakan.

3. Hasil rata-rata pada persentase pelunasan piutang tersebut kemudian di

kurangkan 1 agar bisa mendapatkan hasil persentase dari piutang rela hilang

4. Jumlah piutang rela hilang diperoleh dari sisa piutang macet di kalikan

dengan persentase piutang rela hilang.

5. Untuk mendapatkan persentase rata-rata penyisihan piutang, perusahaan

melakukan pembagian antara jumlah piutang rela hilang dengan saldo

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 10: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

piutang macet. Kemudian hasil dari persentase tersebut di tahun 2012, 2013,

dan 2014 dijumlahkan dan kemudian dirata-ratakan.

6. Hasil persentase dari cadangan penyisihan piutang dikalikan dengan total

piutangnya, mendapatkan jumlah untuk cadangan piutang tahun 2016.

Dilihat dari saldo piutang macet yang besar, auditor melakukan wawancara

(inquiry) dengan karyawan PT XYZ, menurut karyawan PT XYZ jumlah piutang

macet menjadi besar tersebut dikarenakan :

• Dahulu adanya masalah penagihan pada piutang-piutang yang tagihannya

berjumlah kecil, yang mana apabila dilakukan penagihan akan menimbulkan

biaya penagihan yang lebih besar. Oleh karena itu timbulnya piutang macet

yang besar dikarenakan tidak di lakukannya penagihan piutang dan

penghapusan piutang, sehingga piutang macet terakumulasi dari tahun tahun

sebelumnya.

• Karena adanya temuan dari auditor mengenai tingkat collectibility piutang

tersebut maka dibuatlah peraturan melalui keputusan direksi yang baru, dengan

menetapkan untuk pemberian jasa yang nilainya dibawah Rp 10.000.000 harus

di bayar secara tunai yang mana sebelumnya dibawah Rp 3.000.000. Hal ini

dikarenakan masih adanya piutang-piutang berjumlah kecil yang lolos dari ar

checking saat penerimaan order.

• Penghapusan piutang sulit untuk dilakukan karena regulasi yang cukup

panjang. Namun pada 2015 ini telah dilakukan pengajuan untuk penghapusan

piutang.

Hal yang sudah di lakukan PT XYZ dalam meminimalisir piutang macet

adalah dengan:

• PT XYZ juga telah melakukan usaha dalam penagihan piutang dengan

membuat team penagihan piutang.

• Kemudian membuat peraturan perusahaan dengan KD no 20 mengenai

pengelolaan piutang dengan cara:

a) Melakukan tellecollection 5 hari kerja setelah invoice diterima pelanggan.

b) Mengirimkan surat konfirmasi piutang jika dalam waktu 10 hari kerja

setelah jatuh tempo belum dilakukan pembayaran.

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 11: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

c) Surat peringatan 1, jika dalam waktu 10 hari kerja setelah surat konfirmasi

piutang, belum dilakukan pembayaran.

d) Surat peringatan 2, jika dalam waktu 10 hari kerja setelah surat surat

peringatan 1, belum dilakukan pembayaran

e) Melakukan kunjungan penagihan, jika pelanggan belum menyelesaikan

pembayaran setelah dikirimkan surat peringatan.

• Untuk piutang-piutang macet yang berjumlah besar perusahaan telah

membawanya hingga ke pengadilan.

Namun agar auditor dapat memenuhi tujuan asersi audit yaitu completeness,

accuracy dan valuation, auditor menguji penyisihan piutang tak tertagih yang

diterapkan oleh klien dengan cara melakukan recalculation atau perhitungan

kembali. Recalculation dilakukan untuk memitigasi risiko yang ditimbulkan atas

perhitungan penyisihan piutang yang dilakukan oleh klien, yang kemungkinan

menggunakan estimasi yang bersifat subjektif, perhitungan bias, dan tidak

memenuhi standar PSAK 50 dan 55 (revisi 2013). Oleh karena itu auditor

meakukan perhitungan ulang dengan menggunakan perhitungan Net Realizable

Value.

Perhitungan Net Realizable Value dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Proses 1: Auditor mendapatkan listing aging piutang berdasarkan pelanggan

Proses 2: Berdasarkan informasi listin aging piutang usaha, auditor memberikan

judgment sebagai berikut:

- Jangka waktu keterpulihan piutang usaha tahun 2013-2015 adalah

1 tahun atau n = 1.

- Nilai piutang usaha tahun 2012 dan tahun sebelumnya di

asumsikan nilai wajarnya adalah 0, karena tidak terdapat mutasi

pembayaran dari tahun 2013-2015 atas piutang tahun 2012 dan

tahun-tahun sebelumnya.

- Suku bunga yang digunakan adalah BI rate tetap yang berlaku

pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar 7,5% berdasarkan surat

No. 17/95/Dekom tanggal 17 Desember 2015.

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 12: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

Proses 3: Kemudian auditor melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

NPV yaitu :

NPV = saldo akhir / (1/(1+BI Rate)^Asumsi keterpulihan)

Jumlah NPV tersebut nantinya akan menjadi pengurang saldo piutang pelanggan.

Sehingga didapatkanlah penurunan nilai atas piutang yang diakui perusahaan

seluruhnya.

Proses 4: Setelah auditor mendapatkan jumlah saldo penurunan nilai piutang,

auditor membandingkan antara jumlah penurunan nilai yang dibuat oleh

PT XYZ dengan perhitungan auditor. Nilai penurunan piutang yang

didapatkan oleh auditor adalah sebesar Rp 68.443.213.931, sedangkan

menurut perhitungan manajemen PT XYZ penyisihan piutang 2015

adalah Rp 29.186.489.150, sehingga perbandingan tersebut di

temukanlah selisih sebesar Rp 39.256.724.781, yang akan menjadi

adjustment auditor untuk menambahn nilai penyusutan piutang. Selisih

yang ditemukan auditor tersebut juga telah di terima oleh klien dan

sudah melakukan penyesuaian oleh klien.

2) Substantif test atas pendapatan

Dalam melakukan substantif test atas pendapatan operasi auditor melakukan beberapa

prosedur, antara lain:

A. Mencocokkan Data Penjualan dengan GL

Untuk memastikan bahwa saldo rincian pendapatan operasi telah disajikan secara

akurat, auditor meminta data rincian pendapatan dan mencocokkan saldonya

dengan GL. Auditor menemukan bahwa saldo rincian pendapatan dengan GL tidak

terdapat selisih, sehingga sudah terpenuhinya tujuan audit atas accuracy dan detail

tie-in.

B. Melakukan Vouching Pendapatan Operasi

Auditor melakukan vouching atas pendapatan operasi dengan melihat dokumentasi

dan kelengkapan invoice, apakah sudah sesuai dengan pencatatannya. Auditor

mengambil secara acak 15 sample dari invoice yang terbit per 31 Desember 2015,

masing masing dari cabang yang di kunjungi, kantor pusat serta SBU selanjutnya

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 13: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

auditor mencocokkan nomor invoice yang terdapat dalam dokumen dengan data

yang terdapat pada rincian pendapatan.

Auditor harus memastikan bahwa transaksi atas penjualan operasi telah sesuai

dengan tujuan audit yaitu keberadaan invoice, kelengkapan dokumentasi invoice,

akurasi jumlah pendapatan, klasifikasi dan posting jurnal transaksi.

C. Melakukan Cut Off pada transaksi penjualan operasi.

Pengujian substantif pada fase ini adalah auditor melakukan pengujian atas rincian

saldo dengan menggunakan prosedur cut off test. Prosedur ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah klien telah mecatat transaksi penjualan pada periode yang

tepat. Berdasarkan keputusan senior incharge, sample diambil dari 15 invoice

terakhir per 31 Desember 2015 (late cut off) serta 15 invoice awal setelah 31

Desember 2015 (early cut off) untuk pendapatan operasi jangka pendek, karena

pendapatan operasi diakui pada saat PT XYZ telah memberikan jasanya dan

invoice dikeluarkan.

Untuk pendapatan operasi jangka panjang dan jangka pendek yang belum dapat

diinvoicekan auditor memastikannya dengan melihat kontrak atau perjanjian,

berita acara progress pekerjaan (BAPP), bukti persetujuan sudah diinput dalam

system costumer (yang terdapat dibeberapa pelanggan tertentu) antara PT XYZ

dengan pelanggan. Apakah pendapatan tersebut telah dicatat sesuai dengan

progress BAPP yang disepakati.

3. Hasil Temuan Audit

Dari pelaksanaan audit berdasarkan prosedur audit yang dirancang oleh KAP ABC untuk

akun penjualan dan piutang usaha, diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Transaksi penjualan pada PT XYZ sudah dilakukan sesuai dengan Standar

Operasional Prosedur perusahaan.

2) Adanya kelemahan pada pengendalian internal atas transaksi penjualan

maupun transaksi piutang.

- Dari hasil uji pengendalian internal atas transaksi piutang yaitu fungsi

pengelolaan piutang ditemukan bahwa pengendalian internal belum berjalan

baik sehingga dapat dikatakan bahwa pengendalian PT XYZ dalam penagihan

piutang tergolong tidak efektif.

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 14: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

- Dari hasil uji pengendalian internal atas transaksi penjualan yaitu fungsi

penerbitan invoice ditemukan bahwa pengendalian internal belum berjalan

baik sehingga dapat dikatakan bahwa pengendalian PT XYZ dalam penerbitan

invoice belum efektif. Tanggal yang tertera pada invoice masih belum sesuai

dengan tanggal sertifikat dikarenakan adanya penggunaan software yang

berbeda. Software yang di gunakan untuk mencetak sertifikat adalah smoser

sedangkan software mencetak invoice adalah simos, dimana software tersebut

tidak saling terintegrasi karena digunakan untuk mengelola banyak transaksi

dalam satu BAP.

3) Auditor telah melakukan prosedur audit untuk mencapai tujuan audit sebagai

berikut:

- Tidak ada perbedaan atas saldo piutang dan saldo penjualan yang ada di neraca

saldo dengan general ledger.

- Tidak ada perbedaan atas rincian saldo penjualan dan saldo piutang dengan

angka yang ada di neraca saldo.

- Pengiriman konfirmasi piutang dan konfirmasi yang kembali dari pihak ketiga

belum memenuhi tujuan audit atas keberadaan, kelengkapan serta hak dan

kewajiban perusahaan telah tecatat dengan benar.

- Untuk lebih meyakinkan apakah kebijakan perusahaan telah sesuai dengan

ketentuan PSAK 50 dan 55 maka auditor telah melakukan perhitungan ulang

atas nilai penyisihan piutang agar saldo piutang disajikan secara akurat.

Dimana tujuan audit atas fase ini adalah accuracy. Dari perhitungan ulang

auditor menemukan adanya perbedaan antara ketentuan manajemen dalam

menentukan penyisihan piutang dengan ketentuan PSAK 50 dan 55.

- Tidak adanya kesalahan dalam pencatatan klasifikasi dan posting pada jurnal

transaksi penjualan, begitu pula dengan kelengkapan dan keberadaan invoice,

tujuan audit tersebut sudah terpenuhi.

- Test cut off yang dilakukan belum membuktikan bahwa transaksi penjualan

dicatat pada periode yang tepat, sesusai dengan invoice yang dikeluarkan dan

diakui sesuai dengan penyelesaian pekerjaan. Hal ini di karenakan auditor

hanya melakukan prosedur pemeriksaan pada tanggal di invoice saja, yang

mana pendapatan seharusnya di akui pada saat pekerjaan selesai dengan

ditandai terbitnya sertifikat. Saat melakukan sampling, senior in charge

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 15: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

menggunakan invoice saja karena mengikuti peraturan PAK 2015 PT XYZ,

dimana pendapatan diakui pada saat terbit invoice.

Kesimpulan

Akun pendapatan dan piutang merupakan beberapa bagian terpenting dari kegiatan

operasional suatu perusahaan. Dalam akun ini akan diperoleh dan akan menjadi sumber daya

utama perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Pendapatan tersebut terdiri

dari pendapatan yang dibayarkan secara tunai, maupun dibayarkan secara kredit, yang

nantinya akan menjadi piutang.

Berdasarkan rangkaian pengujian mulai dari test of control sampai substantive test

dengan melakukan tes detail of balance atas akun pendapatan jasa dan piutang usaha, auditor

menemukan selisih yang material atas akun piutang tersebut, namun auditor melakukan

adjustment atas selisih tersebut dan membuat management letter atas kelemahan pengendalian

yang ditemukan.

Berdasarkan pembahasan pada bab – bab sebelumnya dapat diketahui bahwa PT XYZ

merupakan salah satu pemberi jasa surveyor yang bidang bisnisnya bergerak dalam jasa

surveyor dan property. Bab – bab sebelumnya telah menjelaskan bahwa laporan magang ini

berfokus pada audit pendapatan jasa dan piutang usaha.

Dari pembahasan bab – bab tersebut, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan,

yaitu:

A. Penerapan standar operasional dan akuntansi dari sisi perusahaan:

• Pendapatan Utama dari PT XYZ adalah pemberian jasa surveyor dan sewa

ruangan.

• Pada PT XYZ, penjualan diakui pada saat penyerahan jasa dan invoice diterbitkan

sesuai dengan tanggal sertifikat. Namun saat auditor melakukan test of control

pada invoice, tanggal invoice tidak sesuai dengan tanggal sertifikat.

• Pengendalian internal atas transaksi penjualan terutama pada piutang PT XYZ

belum efektif dan memiliki risiko pengendalian yang rendah, selain itu sampel

yang diambil untuk uji pengendalian internal oleh auditor sudah mencukupi untuk

meyakinkan bahwa pengendalian internal perusahaan belum efektif.

• Kebijakan penyisihan piutang yang dilakukan PT XYZ belum sesuai dengan

PSAK 50 dan 55.

• Pengakuan pendapatan pada test Cut Off pendapatan PT XYZ belum sesuai

dengan PSAK 23 (revisi 2010).

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016

Page 16: Audit Atas Pendapatan Dan Piutang Usaha PT XYZ (PERSERO)

• Berdasarkan hasil dari substantive test atas transaksi pendapatan dapat

disimpulkan bahwa saldo pendapatan jasa pada PT XYZ telah dicatat dan

disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

B. Penerapan program magang atas subjek yang di pelajari : • Pada program magang ini penulis telah melakukan audit sesuai dengan SAS 105

dan SAS 113 dimana terpenuhinya standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan

standar pelaporan.

• Dalam program magang ini penulis pun melakukan beberapa prosedur audit agar

dapat memenuhi tujuan-tujuan sesuai dengan subjek audit arrens (2014)

C. Evaluasi Program Magang : • Dengan mengikuti program magang ini, penulis menjadi lebih siap untuk

memasuki dunia pekerjaan. Karena saat masa magang berlangsung, penulis

dilibatkan secara penuh dalam fieldwork audit, dan penulis juga dibantu oleh

senior incharge saat penulis dalam kesulitan, walaupun senior incharge tidak

secara penuh selalu bersama penulis.

• Penulis merasakan dampak yang baik dari adanya program magang ini, karena

penulis mengetahui bagaimana cara kerja auditor di lapangan, dari segi waktu

fieldwork audit, berkomunikasi dengan klien, dan membaca serta memahami data

yang diberikan klien. Sehingga penulis merasa tertarik untuk melanjutkan

pekerjaan sebagai auditor dikemudian hari.

Daftar Referensi

Arens, Alvin A., Mark S. Beasley, Randal J. Elder, dan Amir Abadi Jusuf. (2014). Auditing

and Assurance Services an Integrated Approach – an Indonesian Adaptation.

Singapore: Prentice Hall

Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Pernyataan standar Akuntansi Keuangan Indonesia Revisi

2010. Jakarta: IAI

Ikatan Akuntan Indonesia. (2013). Standar Professional Akuntan Publik. Jakarta: Yayasan

Karya Salemba Empat.

A. Dunia, Firdaus (2013). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Yayasan Karya Salemba Empat.

Audit atas ..., Pinka Pangestu Pekerti, FEB UI, 2016