audit sistem informasi

28
Audit Sistem Informasi Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi akuntansi yang membutuhkan improvement. Proses auditing telah menjadi sangat rapi di Amerika Serikat, khususnya pada bidang profesional accounting association. Akan tetapi, baik profesi audit internal maupun eksternal harus secara terus menerus bekerja keras untuk meningkatkan dan memperluas teknik, karena profesi tersebut akan menjadi tidak mampu untuk mengatasi perkembangan dalam teknologi informasi dan adanya tuntutan yang semakin meningkat oleh para pemakai informasi akuntansi. Meskipun berbagai macam tipe audit dilaksanakan, sebagian besar audit menekankan pada sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi dan pencatatan keuangan dan pelaksanaan operasi organisasi yang efektif dan efisien. Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan yang telah mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi yaitu antara lain: A. Kerugian akibat kehilangan data.

Upload: nugroho-adi

Post on 03-Jul-2015

162 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Sistem Informasi

Audit Sistem Informasi

Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan

mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada sistem

informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi akuntansi

yang membutuhkan improvement. Proses auditing telah menjadi sangat rapi di Amerika Serikat,

khususnya pada bidang profesional accounting association. Akan tetapi, baik profesi audit

internal maupun eksternal harus secara terus menerus bekerja keras untuk meningkatkan dan

memperluas teknik, karena profesi tersebut akan menjadi tidak mampu untuk mengatasi

perkembangan dalam teknologi informasi dan adanya tuntutan yang semakin meningkat oleh

para pemakai informasi akuntansi.

Meskipun berbagai macam tipe audit dilaksanakan, sebagian besar audit menekankan pada

sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi dan pencatatan keuangan dan pelaksanaan

operasi organisasi yang efektif dan efisien.

Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan yang telah mempunyai

keahlian dalam bidang teknologi informasi yaitu antara lain:

A. Kerugian akibat kehilangan data.

Data yang diolah menjadi sebuah informasi, merupakan aset penting dalam organisasi bisnis saat

ini. Banyak aktivitas operasi mengandalkan beberapa informasi yang penting. Informasi sebuah

organisasi bisnis akan menjadi sebuah potret atau gambaran dari kondisi organisasi tersebut di

masa lalu, kini dan masa mendatang. Jika informasi ini hilang akan berakibat cukup fatal bagi

organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.

Sebagai contoh adalah jika data nasabah sebuah bank hilang akibat rusak, maka informasi yang

terkait akan hilang, misalkan siapa saja nasabah yang mempunyai tagihan pembayaran kredit

yang telah jatuh tempo. Atau juga misalkan kapan bank harus mempersiapkan pembayaran

simpanan deposito nasabah yang akan jatuh tempo beserta jumlahnya. Sehingga organisasi bisnis

Page 2: Audit Sistem Informasi

seperti bank akan benar-benar memperhatikan bagaimana menjaga keamanan datanya.

Kehilangan data juga dapat terjadi karena tiadanya pengendalian yang memadai, seperti tidak

adanya prosedur back-up file. Kehilangan data dapat disebabkan karena gangguan sistem operasi

pemrosesan data, sabotase, atau gangguan karena alam seperti gempa bumi, kebakaran atau

banjir.

B. Kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer.

Pemrosesan komputer menjadi pusat perhatian utama dalam sebuah sistem informasi berbasis

komputer. Banyak organisasi telah menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan

kualitas pekerjaan mereka. Mulai dari pekerjaan yang sederhana, seperti perhitungan bunga

berbunga sampai penggunaan komputer sebagai bantuan dalam navigasi pesawat terbang atau

peluru kendali. Dan banyak pula di antara organisasi tersebut sudah saling terhubung dan

terintegrasi. Akan sangat mengkhawatirkan bila terjadi kesalahan dalam pemrosesan di dalam

komputer. Kerugian mulai dari tidak dipercayainya perhitungan matematis sampai kepada

ketergantungan kehidupan manusia.

C. Pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang salah.

Kualitas sebuah keputusan sangat tergantung kepada kualitas informasi yang disajikan untuk

pengambilan keputusan tersebut. Tingkat akurasi dan pentingnya sebuah data atau informasi

tergantung kepada jenis keputusan yang akan diambil. Jika top manajer akan mengambil

keputusan yang bersifat strategik, mungkin akan dapat ditoleransi berkaitan dengan sifat

keputusan yang berjangka panjang. Tetapi kadangkala informasi yang menyesatkan akan

berdampak kepada pengambilan keputusan yang menyesatkan pula.

D. Kerugian karena penyalahgunaan komputer (Computer Abused)

Tema utama yang mendorong perkembangan dalam audit sistem informasi dalam sebuah

organisasi bisnis adalah karena sering terjadinya kejahatan penyalahgunaan komputer. Beberapa

jenis tindak kejahatan dan penyalah-gunaan komputer antara lain adalah virus, hacking, akses

Page 3: Audit Sistem Informasi

langsung yang tak legal (misalnya masuk ke ruang komputer tanpa ijin atau menggunakan

sebuah terminal komputer dan dapat berakibat kerusakan fisik atau mengambil data atau program

komputer tanpa ijin) dan atau penyalahgunaan akses untuk kepentingan pribadi (seseorang yang

mempunyai kewenangan menggunakan komputer tetapi untuk tujuan-tujuan yang tidak

semestinya).

Hacking - seseorang yang dengan tanpa ijin mengakses sistem komputer sehingga dapat

melihat, memodifikasi, atau menghapus program komputer atau data atau mengacaukan

sistem.

Virus - virus adalah sebuah program komputer yang menempelkan diri dan menjalankan

sendiri sebuah program komputer atau sistem komputer di sebuah disket, data atau

program yang bertujuan mengganggu atau merusak jalannya sebuah program atau data

komputer yang ada di dalamnya. Virus dirancang dengan dua tujuan, yaitu pertama

mereplikasi dirinya sendiri secara aktif dan kedua mengganggu atau merusak sistem

operasi, program atau data.

Dampak dari kejahatan dan penyalahgunaan komputer tersebut antara lain:

Hardware, software, data, fasilitas, dokumentasi dan pendukung lainnya rusak atau hilang

dicuri atau dimodifikasi dan disalahgunakan.

Kerahasiaan data atau informasi penting dari orang atau organisasi rusak atau hilang

dicuri atau dimodifikasi.

Aktivitas operasional rutin akan terganggu.

Kejahatan dan penyalahgunaan komputer dari waktu ke waktu semakin meningkat, dan

hampir 80% pelaku kejahatan komputer adalah orang dalam.

E. Nilai hardware, software dan personil sistem informasi.

Dalam sebuah sistem informasi, hardware, software, data dan personil adalah merupakan

sumberdaya organisasi. Beberapa organisasi bisnis mengeluarkan dana yang cukup besar untuk

investasi dalam penyusunan sebuah sistem informasi, termasuk dalam pengembangan

Page 4: Audit Sistem Informasi

sumberdaya manusianya. Sehingga diperlukan sebuah pengendalian untuk menjaga investasi di

bidang ini.

F. Pemeliharaan kerahasiaan informasi

Informasi di dalam sebuah organisasi bisnis sangat beragam, mulai data karyawan, pelanggan,

transaksi dan lainya adalah amat riskan bila tidak dijaga dengan benar. Seseorang dapat saja

memanfaatkan informasi untuk disalahgunakan. Sebagai contoh bila data pelanggan yang

rahasia, dapat digunakan oleh pesaing untuk memperoleh manfaat dalam persaingan.

Pada saat komputer pertama kali digunakan, banyak auditor mempunyai pemikiran bahwa proses

audit akan harus banyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan penggunaan

teknologi komputer. Ada dua utama yang harus diperhatikan dalam audit atas pemrosesan data

elektronik, yaitu pengumpulan bukti (evidence collection) dan evaluasi bukti (evidence

evaluation)

TUJUAN dan LINGKUP AUDIT SISTEM INFORMASI

Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama, yaitu:

Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan

untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality

(Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance

(Kepatuhan).

Performance (Kinerja) - Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan

untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas),

Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).

PERAN AUDITOR dan AKUNTAN

Sebagian besar jurusan akuntansi mengisi posisi internal maupun eksternal auditor dan akan

Page 5: Audit Sistem Informasi

sangat dilibatkan dalam program dan proses audit. Para akuntan pemerintah atau industri akan

membantu auditor untuk mengevaluasi informasi yang dihasilkan dan mengendalikan kelemahan

pada system. Mereka yang dilibatkan dalam sistem analisis dan desain diharapkan dapat

mengembangkan sebuah sistem yang menyediakan informasi yang handal.

Pemakaian auditor terus meningkat sebagai penasehat selama merancang pengembangan sistem.

Auditor mungkin membantu dalam pemilihan ukuran keamanan dan kendali, menaksir cost, dan

pengendalian keuntungan dan penentuan prosedur audit yang paling efektif.

DEFINISI AUDIT SISTEM INFORMASI

Merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh

pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan

sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk:

melindungi aset,

menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data,

menyediakan informasi yang relevan dan handal,

mencapai tujuan organisasi dengan efektif,

menggunakan sumber daya dengan efisien,

TIPE AUDIT

Audit yang dilaksanakan sesuai tipe perusahaan yaitu operasional, compliance, pengembangan

system, internal control, financial dan kecurangan audit. Empat jenis auditor yang dilibatkan

dalam menyelenggarakan audit yang di list adalah:

1. Internal auditor adalah karyawan perusahaan, yang pada umumnya melaksanakan

compliance, operasional, pengembangan sistem, pengawasan intern dan kecurangan

audit.

2. Ekstenal auditor adalah akuntan publik independen yang ditugaskan oleh perusahaan,

secara khusus melaksanakan audit keuangan. Dalam berbagai macam audit keuangan,

Page 6: Audit Sistem Informasi

eksternal auditor dibantu oleh internal auditor. akantetapi auditor eksternal yang

bertanggung jawab untuk menegaskan kewajaran laporan keuangan.

3. Goverment auditor, melaksanakan pemenuhan audit atau menguji laporan perusahaan

atas pengawasan yang menyangkut para pegawai pemerintahan. sebagai contoh,

pemeriksa bank pemerintahan melaksanakan audit bank, auditor yang dtugaskan oleh

auditor negara yang umumnya melaksanakan audit daerah dan para pegawai pemerintah

4. Fraud auditor, mengkhususkan dalam menyelidiki kecurangan dan bekerja secara

tertutup dengan internal auditor dan pengacara. fraud examminer misalnya: kesatuan FBI

penyelidikan kecurangan, perusahan besar akuntan publik , IRS, perusahaan asuransi.

Jenis-jenis audit:

1. Operational audit, terkonsen pada efisiensi dan efectifitas dengan semua sumberdaya

yang digunakan untuk melaksanakan tugas, cakupanya meliputi kesesuaian praktik dan

prosedur dengan peraturan yang ditetapkan

2. Compliance audit terkonsentrasi pada cakupan undang-undang, peraturan pemerintah,

pengendalian dan kewajiban badan eksternal lain yang telah diikut.

3. Project manajement and change control audit,(dulu dikenal sebagai suatu pengembangan

sistem audit) terkonsentrasi oleh efesiensi dan efektifitas pada berbagai tahap

pengembangan sistem siklus kehidupan yang sedang diselenggarakan.

4. Internal control audit terkonsentrasi pada evaluasi struktur pengendalian internal

5. Financial audit terkonsentrasi pada kewajaran laporan keuangan yang menunjukan posisi

keuangan, aliran kas dan hasil kinerja perusahaan.

6. Fraud audit adalah nonrecurring audit yang dilaksanakan untuk mengumpulkan bukti

untuk menentukan apakah sedang terjadi, telah terjadi atau akan terjadi kecurangan. Dan

penyelesaian hal sesuai dengan pemberian tanggungjawab.

BASIC AUDITING CONSIDERATIONS

Etika dan standar audit

Page 7: Audit Sistem Informasi

Kebutuhan akan etika. Setiap profesi mempunyai standar professional dalam bertingkah laku dan

prakteknya. Statement ini ditulis dalam bentuk yang dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan

berdasarkan aturan yang ada. Kode etik auditor menunjukkan sikap dan prinsip yang harus ada

pada auditor sehingga dapat memberikan kontribusi pada audit yang efektif, melindungi

kepentingan pemilik perusahaan yang diaudit, dan menjaga hubungan yang baik dengan klien.

Dalam lingkup auditing, kode etik disebut codes of professional conduct. Internal auditor

mengikuti standar-standar praktik professional internal auditing. Sedangkan auditor eksternal

mengikuti pernyataan standar auditing. kedua standar ini mempunyai banyak persamaan.

Consultant independent yang berkecimpung dibidang manajemen dan system informasi juga

mempunyai kode etik. Kode etik ini dikembangkan oleh AICPA yang serupa dengan standar

auditor.

Isi dari standar

Standar audit menentukan kualitas dan tingkah laku yang professional. Standar ini dibagi

menjadi dua kelompok. Kelompok yang pertama membicarakan mengenai standar umum audit

yaitu berhubungan dengan profesionalitas, dan independensi. Sedangkan standar yang kedua

membicarakan mengenai lingkup audit seperti halnya :

1. eveluasi struktur pengendalian internal untuk menilai risiko pengendalian.

2. review terhadap semua dokumen dan catatan yang bersangkutan.

Efek dari otomatisasi standar

Ketika perusahaan menggunakan system informasi akuntansi berbasis computer, pasti akan

berakibat pada prosedur audit yang ditetapkan. Di lain pihak, dengan penggunaan system

teknologi tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Dengan kata lain, otomatisasi sangat

tidak berpengaruh pada standar auditing professional yang berterima umum. Auditor dituntut

untuk dapat menunjukkan profesionalismenya, termasuk pelatihan dan kecakapan yang

memadai. Auditor diminta untuk mengikuti proses audit yang sama. Proses ini terdiri dari

evaluasi terhadap internal control yang ada, termasuk saat menggunakan computer-oriented.

Impact of computerization on audit procedures

Page 8: Audit Sistem Informasi

Seperti yang telah diterangkan, audit yang melibatkan SIA akan dipengaruhi oleh metode

processing yang diterapkan.

Luas/cakupan dari computer processing yang digunakan dalam aplikasi akuntansi, seperti

halnya tingkat kompleksitas processing, mungkin juga berpengaruh terhadap sifat, timing, dan

luas dari prosedur audit.

Sebagai contoh, computer based system tidak menyediakan audit trail (jejak audit) yang nampak.

Audit dalam sistem ini memerlukan hasil printout dari jurnal dan buku besar dan file record yang

lain. Dengan penggunaan real-time processing system akan menambah tingkat kesulitan,

dikarenakan sistem ini beroperasi tanpa membutuhkan dokumen sumber. Selain itu, sistem ini

juga melakukan record secara update. Microcomputer hardware dapat dicuri dengan mudah dan

dapat pila diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwewenang. Sedangkan paket microcomputer

software sering diproses tanpa pengecekan yang cukup. Network komputer memancarkan data

ke berbagai wilayah terutama ke wilayah yang peka terhadap akses tanpa otorisasi dan gangguan.

Jika keadaan ini mempengaruhi struktur internal control mak juga akan mempengaruhi proses

audit.

Dikarenakan tingginya tingkat kompleksitas dari computer based processing, maka dibutuhkan

tipe auditor khusus yaitu auditor sistem informasi komputer atau the computer information

system auditor (CISA). CISA menguasai skill khusus, misalnya pengetahuan mengenai hardware

dan software komputer, database technology, data communications technology, and computer

oriented control and audit technique. Idealnya, auditor seharusnya mengusai berbagai skill yang

dimiliki CISA. Bagaimanapun, keberadaan CISA yang berpengetahuan yang lebih mengenai

teknologi informasi akan selalu dibutuhkan untuk membantu proses audit dalam sistem komputer

yang kompleks.

Transaction cycle approach to auditing

Beberapa survei mengenai proses transaksi telah berorientasi pada cycle approach (pendekatan

siklus). Pendekatan ini, sangat berguna bagi proses audit karena auditor dapat memperoleh

Page 9: Audit Sistem Informasi

pemahaman yang mendalam tentang struktur internal control. Pendekatan ini juga dapat

menyederhanakan audit review. Contohnya, penerapan control yang identik antara siklus revenue

dengan siklus expenditure yang dikarenakan kedua siklus ini berhubungan, maka model proses

yang diberikan juga sama.

AUDITING PROCESS

Terdapat lima tahap dalam audit keuangan, yaitu:

1. Perencanaa audit pendahuluan

2. Review pendahuluan dan assesment terhadap struktur pengendalian internal

3. Pengujian pengendalian dalam audit

4. Pengujian substantif

5. Pelaporan audit

1. Perencanaa audit pendahuluan

Tahap pertama ini untuk menentukan kebutuhan audit serta menetapkan cakupan dan tujuan

audit. Langkah selanjutnya mencari informasi mengenai industri perusahaan, meneliti kertas

kerja tahun sebelumnya, mempersiapkan program audit, memperoleh pemahaman mengenai

bisnis perusahaan dan mempersiapkan prosedur analitis. Prosedur analitis adalah tes untuk

menguji hubungan antara data keuangan dan non keuangan dan untuk menyelidiki

ketidakkonsistenan yang material.

2. Review pendahuluan dan assesment terhadap struktur pengendalian internal

Kegiatan yang dilakukan adalah:

Pemeriksaan, Dokumentasi, dan Penilaian Sistem Pengendalian Internal. Auditor harus

memahami terlebih dahulu mengenai sistem pengendalian internal perusahaan. Dengan

pemahaman tersebut, auditor dapat menilai kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian

Page 10: Audit Sistem Informasi

internal. Auditor sebaiknya menggunakan berbagai teknik untuk mengumpulkan fakta,

seperti memeriksa kembali catatan dan dokumen, mengamati kegiatan, interview dengan

personel inti dan memberikan kuisioner.

Menilai dan Mengelompokkan Tingkat Resiko Pengendalian. Terdapat beberapa langkah

:

1. Auditor melakukan penilaian pendahuluan berkaitan dengan keefektifan operasi dalam

struktur pengendalian internal dan pengendalian khusus yang diterapkan dalam SAI harus

diidentifikasi.

2. Auditor harus membuat judgement (penilaian) agar pengendalian internal yang

diimplementasikan adalah pengendalian yang kritis dan mereka dapat bekerja sesuai yang

ditentukan oleh manajemen.

3. Auditor harus menilai setiap kekuatan pengendalian internal, sehingga risiko

pengendalian dapat diperkirakan. Pada tingkat di mana risiko itu berada dalam suatu

kisaran yang dapat diterima, auditor mempersiapkan program audit yang menunjukkan

langkah pengujian kekuatan pengendalian yang terkait. Resiko pengendalian diartikan

sebagai risiko yang menunjukkan pernyataan salah secara material dalam asersi-asersi

yang mengarah pada kesalahan yang signifikan dalam laporan keuangan.

Keefektifan Biaya dalam Pengujian Pengendalian. Pengujian terhadap risiko

pengendalian pendahuluan harus mempertimbangkan faktor biaya. Oleh karena itu

alternatif yang mungkin bisa dilakukan oleh seseorang dengan adanya audit lebih

memperluas prosedur pengujian substanstif.

3. PENGUJIAN PENGENDALIAN DALAM AUDIT

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :

Melakukan Pengujian Pengendalian. Pengujian pengendalian adalah pengumpulan bukti-

bukti yang berfungsi secara efektif dan konsisten.

Page 11: Audit Sistem Informasi

Mengevaluasi Pengujian Pengendalian yang diperoleh. Setelah memperoleh hasil-hasil

pengujian, auditor dapat mengevaluasi efektifitas operasional dari sistem pengendalian

internal. Bukti tersebut mendukung penemuan audit untuk tiap-tiap siklus transaksi yang

dievaluasi. Evaluasi yang dihasilkan ini menunjukkan judgement auditor yang terbaik

berkaitan dengan (a) memadainya pengendalian yang diamati dan (b) kemampuan

menemukan ketidakcukupan hasil pengujian.

Penilaian Akhir terhadap Risiko Pengendalian. Berdasarkan evaluasi di atas auditor

menilai tingkat risiko pengendalian tertentu untuk tiap-tiap kelompok transaksi yang

utama. Tingkat risiko pengendalian akhir memberikan dasar untuk memperkirakan

tingkat risiko yang terdeteksi yang akan datang, sifat, waktu, serta luasnya prosedur

pengujian substantif.

Mengembangkan Program Audit Final. Program audit meliputi prosedur-prosedur khusus

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit. Auditor menyatakan sifat dan prosedur

pengujian yang menunjukkan luas dan waktu dibutuhkan

4. PENGUJIAN SUBSTANTIF

Langkah-langkahnya adalah:

1. Memilih dan Melaksanakan Pengujian Substanstif. Pengujian substantiv merupakan

bagian terbesar dari program audit.Tujuan dari pengujian substantiv dalam audit

keuangan adalah untuk memberikan asersi laporan keuangan yang valid yang dibuat oleh

manajemen. Tiga pengujian substantiv tersebut adalah: (1) melakukan prosedur analitis

final, (2) menguji rekening neraca, (3) menguji secara rinci kelompok-kelompok

transaksi. Jumlah pengujian substantiv didasarkan pada risiko terdeteksi final untuk tiap-

tiap golongan transaksi utama.

2. Mengevaluasi Pengujian Substantif. Dalam evaluasi ini, hasil pengujian yang dapat

diterima, untuk meminimalisasi kemungkinan kesalahan-kesalahan yang material dan

pernyataan yang salah dalam asersi laporan keuangan. Hasil pengujian yang tidak dapat

diterima memerlukan penambahan sample dalam transaksi sebelum audit dapat

diselesaikan.

Page 12: Audit Sistem Informasi

5. PELAPORAN AUDIT

Tahap final audit ini adalah untuk memberikan laporan audit berkaitan dengan permasalahan

yang ada di perusahaan.Langkah-langkahnya adalah:

Mencatat Laporan Audit.

Mencatat Kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan. Auditor harus membuat catatan atas

kondisi-kondisi yang dilaporkan kepada dewan audit, mencakup kecurangan-kecurangan

yang signifikan dalam perancangan atau operasi dari sistem pengendalian internal

perusahaan.

TEKNIK DAN PENDEKATAN PENGAUDITAN BERBASIS KOMPUTER

Teknik yang spesifik hanya diaplikasikan untuk sistem informasi pemrosesan transaksi secara

otomatis. Teknik ini dapat digunakan untuk pengujian pengendalian atau pengujian substantif.

Namun begitu, sistem ini tidak bisa menggunakan sistem flowchart, data flow diagram dan

kuisioner dalam mereview struktur pengendalian intern. Tiga teknik pengujian yang berbasis

komputer (Computer Assisted Audit Techniques/CAAT) yaitu pengauditan sekitar komputer,

pengauditan melalui komputer, pengauditan dengan menggunakan komputer. Auditor intern dan

ekstern dapat menggunakan tiga teknik pendekatan ini secara efektif.

Pengauditan Sekitar Komputer

Pendekatan pengauditan sekitar komputer (auditing around the computer) memperlakukan

komputer sebagai “kotak hitam”. Pendekatan ini difokuskan pada input dan outputnya. Asumsi

yang mendasari pendekatan ini yaitu jika auditor dapat menunjukkan output yang aktual adalah

hasil yang benar yang diharapkan dari sekumpulan input untuk sistem pemrosesan, maka

pemrosesan komputer harus difungsikan menggunakan cara yang andal. Teknik yang penting

dalam pendekatan ini meliputi penelusuran dan pemilihan transaksi dari dokuman sumber untuk

meringkas transaksi dan catatan serta sebaliknya. Pendekatan pengauditan sekitar komputer

Page 13: Audit Sistem Informasi

adalah non processing data method. Auditor tidak menyiapkan simulated data transaction atau

menggunakan file-file auditee yang aktual untuk memprosesnya dengan program komputer

auditee. Pendekatan sekitar komputer akan tepat, jika kondisi berikut ini terpenuhi :

1. Audit trail lengkap dan visible. Oleh karena itu dokumen sumber digunakan untuk semua

transaksi, jurnal-jurnal terinci dicetak dan referensi transaksi dipindahkan dari jurnal ke

buku besar dan laporan ringkas.

2. Pemrosesan operasi yang secara relatif tidak rumit dan volumenya rendah.

3. Dokumennya lengkap, seperti data flow diagram dan sistem flowchart, yang tersedia bagi

auditor.

Pengauditan Melalui Komputer

Karena pendekatan sekitar komputer tidak mencukupi, pendekatan alternatif dibutuhkan untuk

pengauditan berbasis komputer (auditing through the computer), yang secara langsung

difokuskan pada tahap pemrosesan dan edit check, serta programmed check. Pendekatan ini

disebut dengan pengauditan melalui komputer. Asumsi dari pendekatan ini adalah jika program

dikembangkan dengan menambah programmed check, kesalahan (error) dan ketidakberesan akan

dapat terdeteksi, sehingga dapat dikatakan dapat dipercaya.

Pendekatan pengauditan melalui komputer dapat diaplikasikan untuk semua sistem otomatisasi

pemrosesan yang kompleks. Bahkan jika biayanya efektif dan memungkinkan, pendekatan

sekitar komputer dan pengauditan melalui komputer dapat dikerjakan untuk pekerjaan audit yang

sama. Dengan mengerjakan secara bersamaan, keuntungannya menjadi lebih besar dan tujuan

audit dapat tercapai.

Pengauditan Dengan Menggunakan Komputer

Pendekatan ini menggunakan komputer (auditing with the computer) untuk tujuan pengerjaan

tahap-tahap program audit yang terinci. Pendekatan ini juga digunakan untuk mengotomatisasi

aspek tertentu dalam proses pengauditan. Komputer ditransformasikan pada audit scene selama

mereka dapat mengerjakan jumlah fungsi audit, seperti pengujian pengendalian dan pengujian

Page 14: Audit Sistem Informasi

substantive. Auditor dapat menggunakan paket-paket spreadsheet excel, untuk menciptakan

spreadsheet yang berisi laporan keuangan dari perusahaan yang diaudit. Pengembangan yang lain

adalah template, efek program dan format on screen dengan menggunakan paket software

spreadsheet. Template ini memungkinkan auditor untuk mengerjakan tugas yang sebelumnya

dikerjakan secara manual. Template didesain untuk membantu menyiapkan neraca, memelihara

pengulangan pemasukan jurnal, mengevaluasi hasil sampel, penjadwalan dan mengelola waktu

auditor dalam audit lapangan, melaksanakan pengujian yang masuk akal terhadap pengeluaran

serta mengestimasi pengeluaran.

Pendekatan pengauditan dengan komputer yang populer menggunakan software audit selama

pengujian substantif terhadap catatan dan file perusahaan. Software audit secara umum terdiri

dari kumpulan program rutin. Tipe software yang digunakan yaitu generalized audit software

(GAS) yang terdiri dari satu atau lebih program rutin yang dapat diterapkan pada berbagai situasi

dan berbagai tipe organisasi. GAS sering dipakai untuk melakukan substantive test dan

digunakan test of control yang terbatas. Sebagai contoh GAS sering dipakai untuk mengetes

fungsi algoritma yang komplek dalam program computer. Tetapi ini memerlukan pengalaman

yang luas dalam penggunaan software ini.

Audit Software, penggunaan software dalam melaksanakan audit dengan koputer dapat

membantu dalam pengujian substantive catatan dan file perusahaan.

Tipe software audit yang uama adalah GAS (Generalized Audi Software), yang terdiri dari satu

atau lebih program yang applicable pada bernagai situasi audit pada suatu perusahaan. ACL

(Audit Comand Language) merupakan interaktif, yang menghubungkan user dengan computer.

ACL membantu auditor untuk untuk menganalisis data klien dengan beberapa fungsi, misalnya

attribute sampling, histogram generation, record aging, file comparation, duplicate checking, dan

file printing. Yang relative powerful, fleksibel dan mudah dipelajari.sehingga auditor dapat

memodifikasi program untuk situasi khusus.

Fungsi audit yang khas yang tersedia pada paket GAS:

Page 15: Audit Sistem Informasi

1. Extracting data from files, GAS harus mempunyai kemampuan untuk menyuling dan

retrieve data dari berbagai struktur, media, dan bentuk catatan file pada saat digunakan

untuk mengaudit perusahaan yang bervariasi. Setelah di suling, data diedit dan kemdian

ditransfer pada audit work file, penyimpanan data tersedia untuk digunakan dengan

program lain yang ada pada GAS

2. Calculating With data,beberapa step dalam audit terdiri dai addition, subtraction,

multiplication dan division operation. Contohnya koreksi jurnal dilakuka dengan

menjural ulang.

3. Performing comparisons with data, perbandingan mungkin dilakukan untuk menyeleksi

data elemen untuk di tes untuk memastikan adanya konsistensi diantara data elemen dan

untuk memverifikasi apakah kondisi tertentu telah didapat. GAS seharusnya

menyediakan logical operator seperti equal, less than, dan greater than.

4. Sumarizing data, data elements harus sering di ringkas untuk memberikan dasar untuk

perbandingan. Contoh: list detail gaji harus diringkas untuk dibandingkan dengan laporan

penggajian.

5. Analyzing data, berbagai data harus dianalisis untuk memberikan dasar review atas trend

perusahaan. Contohnya, piutang harus ditaksir umurnya utuk menentukan kemungkinan

piutang tersebut dapat ditagih.

6. Reorganizing data, data elemen perlu untuk di sortir atau digabungkan. Contohnya:

berbaga produk yang dijual perusahaan boleh mungkin di re-sorted secara ascending

berdasar jumlah total penjualan untuk membantu analisis penjualan.

7. Select sample for testing. Dalam audit, tidak semua data dapat di uji. Sample harus

diambil secara random. Contohnya sample customer dapat dipilih secara random dari

catatan piutang dagang.

8. Gathering statistical data, seorang auditor sering membutuhkan data-data statistik.

Contohnya: mean dan median dari penjualan produk.

9. Printing Confirmation Request, analyses, and other output

Manfaat GAS:

1. Memungkinkan auditor untuk mengakses catatan computer yang dapat dibaca untuk

berbagai macam aplikasi dan organisasi.

Page 16: Audit Sistem Informasi

2. Memungkinkan auditor untuk memeriksa lebih banyak data daripada jika auditor masih

menggunakan proses manual.

3. Dapat melakukan berbagai macam fungsi audit secara cepat dan akurat, termasuk

pemilihan sample secara statistic.

4. Mengurangi ketergantungan pada nonauditing personel untuk melakukan peringkasan

data, dengan demikian auditor dapat mengelola pengendalian audit yang lebih baik.

5. Auditor hanya memerlukan pengetahuan yang cukup (tidak begitu dalam) tentang

computer.

Keterbatasan GAS:

GAS tidak memeriksa application programe dan programmed check secara langsung sehingga

tidak dapat menggantikan audit –through-the-computer-techniques.

AUDIT OPERASIONAL DALAM DEPARTEMEN PEMROSESAN INFORMASI

Sifat Audit Operasional Pemrosesan Data

Satu tipe utama audit operasional meliputi pengauditan fungsi pemrosesan informasi. Audit

operasional pemrosesan data secara sistematis memperkirakan keefektifan unit-unit dalam

mencapai tujuan dan mengidentifikasikan kondisi yang dibutuhkan untuk perbaikan. Pemrosesan

data audit operasional mempunyai sifat yang luas meliputi semua kegiatan departemen

pemrosesan atau mungkin dihubungkan dengan segmen khusus dalam kegiatan tersebut,

tergantung pada tujuan manajemen.

Situasi Yang Muncul Dalam Audit Operasional Pemrosesan Data

Dalam hal pemrosesan data yang umumnya terjadi adalah:

1. Biayanya tinggi untuk penyediaan jasa komputer.

2. Bagian utama dari rencana perusahaan.

3. Usulan perolehan hardware yang utama atau meng-upgrade software.

4. Ketidakmampuan menerima pemrosesan data komputer secara eksekutif.

Page 17: Audit Sistem Informasi

5. Kebutuhan pemrosesan data eksekutif yang baru untuk penilaian secara intensif.

6. Ketidakteraturan perputaran personil dalam departemen pemrosesan data.

7. Usulan untuk mengkonsolidasi atau mendistribusikan sumberdaya pemrosesan data.

8. Merupakan sistem utama yang tidak responsif terhadap kebutuhan atau sulit dalam

pemeliharaan.

9. Meningkatnya jumlah komplain user.

Proses Audit Operasional Pemrosesan Data

Audit planning phase

Audit operasional pada fungsi data processing tidak mempunyai starting place, tetapi

berpedoman pada tujuan audit. Masing-masing audit mempunyai ciri khas dan memerlukan

individual treatment karenanya lingkup audit berbeda sesuai dengan tujuannya.

Dengan mengabaikan lingkup audit, tugas pertama dalam audit operasional yaitu untuk

memperkenalkan diri pada organisasi dan DP departemen untuk diaudit. Hal ini adalah sebuah

tahap penting bagi auditor untuk memperoleh dan meninjau ulang latar belakang informasi pada

unit, aktivitas, dan fungsi yang akan diaudit.Tahap ini penting dan sebaiknya diikuti dengan

mengabaikan audit operasional yang dilakukan secara internal. auditor sebaiknya mengumpulkan

informasi dari klien untuk memperoleh pemahaman tentang DP departemen dan tujuannya.

Banyak latar belakang informasi yang sebaiknya digunakan auditor pada tahap ini mencakup

lokasi departemen DP, nama manajer pada DP, no SDM pada DP berdasar level dan tipe,metode

evaluasi SDM, tingkat pertukaran SDM, tugas dan tanggung jawab karyawan, identifikasi

peralatan komputer yang digunakan dan identifikasi sistem operasi yang digunakan. phisical

layout chart pusat komputer sebaiknya diperoleh dari DP manajer ( atau, jika tak tersedia,

disiapkan oleh auditor). kerjasama DP manajemen menjadi hal yang penting selama tahap

perencanaan.

Preliminary survey phase

setelah tujuan audit tealah ditetapkan, dan lingkup audit telah ditentukan serta manajemen

cooperation diperoleh, maka auditor siap untuk preliminary survey. survei membantu auditor

Page 18: Audit Sistem Informasi

untuk mengidentifikasi lingkup masalah, sensitive area, dan operasi yang rumit tentang audit DP

departement. Setelah preliminary survey, auditor harus bisa menentukan tingkat kompleksitas

audit operasional.selama preliminnary survey, auditor akan mempelajari permasalahan

operasional manajemen DP. Auditor perlu mendalami mengenai DP center sehingga familiar

dengan pengoperasiannya. Auditor sebaiknya membuat rencana dalam mengusulkan petunjuk

DP centernya dan bertindak sebagai penghubung bagi semua data collection dan dokumentasi

syang diperoleh. Auditor akan membentuk rencana tahapan dalam operasi actual yang

disesuaikan dengan diskripsi tertulis maupun lisan dan pemahaman yang telah diberikan oleh DP

personil kepada auditor. Proses verifikasi ini memerlukan contoh transaksi atau lingkup kerja

yang diuji secara detail.

Prelimanary phase pada operational audit merupakan basis pada tahap pengujian audit yang

terperinci. DP manajemen sebaiknya diberitahu pengungkapan penyimpangan dan membantu

dalam petunjuk pada lingkup permasalahan. Auditor mendisain program audit untuk

maenemukan pertimbangan atau penyebab ketidakcocokan.

Detailed audit phase

Aktivitas untuk menguji dan mengevaluasi tahap audit ini meliputi:

1. fungsi pengolahan informasi pada organisasi

2. praktek dan kebijakan sumber daya manusia

3. operasi komputer

4. pengembangan sistem dan implementasinya

5. aplication system operation

lima area terdaftar ini diharapkan dapat menyajikan beberapa faktor-faktor penting yang harus

dipertimbangkan. ketika mereka memberi auditor suatu pandangan umum tentang komponen

penting DP functioni dan dapat bertindak sebagai starting point yang baik.

Reporting

Page 19: Audit Sistem Informasi

pada tahap penyelesaian opersional audit laporan diberikan kepada manajemen dan komite audit

perusahaan.Isi dari laporan ini bervariasi sesuai pada harapan manajemen.contohnya : laporan

mungkin terdiri dari pendapat yang mengacu pada fungsi pengelolaan informasi yang efektif dan

efisien, dan saran-saran yang membangun.Internal auditor diwajibkan untuk melakukan follow

up pada report audit findings dan memberikan rekomendasi untuk memastikan bahwa komite

audit mengambil langkah yang tepat.