bab 1 ini yg di print(1)
DESCRIPTION
manajemen produksiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan pertanian memandang adanya dua pilar utama yang saling terintegrasi
antara yang satu dengan yang lainnya. Salah satu pilar tersebut adalah pertanian sekunder
(down-stream agriculture/agribusiness) sebagai kegiatan meningkatkan nilai tambah produk
pertanian (Baroh, 2007).
Salah satu cara yang dapat dilakukan agar nilai tambah suatu komoditi pertanian
meningkat adalah dengan mengaitkan pertanian dengan industry pengolahan atau jasa di
bidang pertanian. Di Indonesia, ada banyak jenis komoditas pertanian yang dapat diolah lebih
lanjut menjadi produk yang bermutu serta bernilai tinggi, salah satunya adalah salak.
Salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan mempunyai prospek baik
untuk diusahakan. Salak (Salacca edulis l) merupakan buah tropik asli Indonesia yang
banyak tersebar di seluruh Kepulauan nusantara. Menurut Penelitian Mardiah pada skripsi
dan penelitian dari laboratorium IPB Bogor bahwa buah salak dapat menjadi makanan diet
pengganti nasi karena zat yang terkandung dalam 100mg buah salak dapat dapat
menggantikan fungsi nasi dalam tubuh manusia karena kandungan gizinya yang cukup
lengkap. Adapun manfaat mengkonsumsi buah salak segar dan salak olahan baik berupa
makanan dan minuman antara lain menurunkan kolesterol dalam tubuh, menurunkan kadar
gula dalam darah, mempertahankan kelembaban kulit, memperkuat struktur tulang dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit (antibodi).
Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa di Kec. Angkola Barat
belum pernah ditemukan penyakit lumpuh layu karena masyarakat Angkola Barat senantiasa
mengkonsumsi buah salak dan rata-rata masyarakat sanggup mengangkat beban kuat dan
tahan berjalan kaki turun naik gunung karena memiliki struktur tulang yang kuat
Umumnya buah salak hanya dapat bertahan disimpan selama ± 7 hari pada suhu
kamar. Hasil penelitian yang dilaporkan oleh Kosenda, 2005 menyatakan kadar air yang
cukup tinggi yaitu sebesar 78% dan kandungan karbohidrat sebesar 20.9 %
menyebabkan salak lebih mudah busuk jika disimpan pada suhu ruang. Oleh karena itu
diperlukan suatu usaha penanganan untuk memperpanjang masa simpan dan
mempertahankan kualitas buah salak.
Tabel 1. Kandungan gizi buah Salak per 100 gram bahan
Buah salak ini memiliki kandungan gizi yang baik yaitu mengandung energi 77 kalori,
protein 0,40 gram, karbohidrat 20,90 gram, kalsium 28 miligram, fosfor 18miligram, zat besi
4,20 miligram, vitamin B 0,04 miligram, vitamin C 2 miligram dan air 78%. Di dalam buah
salak terdapat vitamin C, tannin dan serat. Dan diketahui bahwa serat dapat memberikan rasa
penuh atau efek kenyang lebih lama karena memerlukan waktu untuk diserap oleh usus.Buah
salak juga dikenal dapat menjaga kesehatan otak. Kandungan potassium dalam buah salak
sangat dibutuhkan oleh sistim saraf untuk meningkatkan kinerja otak. Apabila otak dapat
bekerja dengan baik, maka organ-organ tubuh lainnya juga akan berfungsi dengan baik tanpa
masalah. Buah salak juga diketahui dapat melancarkan BAB dan mencegah sembelit. Ini
mungkin berbanding terbalik dengan apa yang dipercayai masyarakat bahwa mengkonsumsi
buah salak justru akan membuat kita susah BAB. Hal tersebut hanya mitos yang tidak benar.
Sebab, sekali lagi, kulit ari yang terdapat pada buah salak mengandung serat yang tinggi
sehingga justru dapat mencegah sembelit.
Tabel 2. Data Produksi Salak di Jawa Barat
Sumber : Dinas Pertanian Jawa Barat 2009-2013
Di Provinsi Jawa Barat terdapat berbagai daerah penghasil komoditi Salak. Dari berbagai
daerah tersebut terdapat tiga daerah yang merupakan daerah penghasil komoditi Salak
terbanyak dibandingkan dengan daerah yang lainnya diantaranya yaitu Tasikmalaya, Ciamis
dan Sumedang. Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi salak yang tak kalah enak yakni
salak Manonjaya. Buah khas Tasikmalaya ini tersebar di enam kecamatan, yaitu Kecamatan
Cibalong, Cineam, Manonjaya, Cibeureum, Kawalu, dan Sukaraja. Dari keenam wilayah
tersebut, Kecamatan Manonjaya merupakan daerah sentra penghasil salak yang paling besar.
Memanfaatkan lahan pertanian dan pekarangan rumah sebagai kebun salak, sekarang ini
penanaman salak di Manonjaya menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat setempat.
Bahkan bisa dikatakan perekonomian daerah tersebut semakin membaik dengan
mengembangkan agrobisnis salak. Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah
produksi Propinsi Jawa Barat yang mengembangkan usaha hortikultura buah-buahan
khususnya salak. Salak lokal yang dikembangkan di Kabupaten Sumedang adalah salak
Bongkok. Dinamakan salak Bongkok karena pertama kali ditemukan di Desa Bongkok,
Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Di Kota Ciamis ini terdapat salak
jenis baru yaitu Salak Medanglayang di kecamatan Panumbangan kabupaten Ciamis. Ciamis
merupakan kota ketiga penghasil komoditi salak terbanyak, tetapi bila dibandingkan dengan
dua kota lainnya tadi Kota Ciamis paling sedikit menghasilkan komoditi salak.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan produk ini yang berbahan baku buah salak
adalah untuk membuat suatu produk pangan dengan inovasi baru berupa kurma salak dengan
memanfaatkan kandungan antioksidan yang tinggi yang dapat melindungi dan menyehatkan
tubuh serta dapat mencegah penyakit jantung hingga penyakit kanker. Pengolahan buah salak
menjadi kurma salak ini juga bertujuan untuk melakukan diversifikasi olahan salak dan
memungkinkan pada saat bukan musim buah salak masyarakat masih dapat menikmatinya.
Mengapa kami memilih buah salak untuk bahan baku produk ini karena produksi
buah salak di Indonesia di daerah tertentu sangat melimpah sehingga kami tertarik untuk
membuat produk olahan dari buah salak agar memiliki nilai harga jual yang lebih tinggi
dibanding harga jual hanya buah nya saja.
1.3 Segmentasi Pasar
Target pemasaran dari produk yang akan dibuat dan dikembangkan dari bahan baku
buah salak menjadi kurma salak ini yaitu diperuntukkan bagi semua kalangan masyarakat
dari semua usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Produk kurma salak
ini memiliki keunikan tersendiri yaitu kurma yang biasa kita ketahui itu umumnya berbahan
baku dari pohon kurma nya sendiri, namun tidak dengan kurma salak ini yang memakai
bahan baku buah salak yang dibentuk seperti kurma. Untuk kalangan muda kurma salak ini
dapat dijadikan sebagai cemilan manis yang sehat dan memiliki kandungan yang
menguntungkan bagi tubuh seperti meningkatkan kekebalan tubuh, menyehatkan mata, dan
banyak lagi manfaat lainnya. Begitu juga bagi kalangan orang tua kurma salak ini dapat
mencegah berbagai penyakit yaitu diare, penyakit jantung, hingga dapat mencegah penyakit
kanker.
1.4 Tempat dan Lokasi Produksi
1.4.1 Dasar Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan
mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-faktor positif. Penentuan lokasi yang tepat
akan meminimumkan “beban” biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun
jangka panjang, dan akan meningkatkan “daya saing” perusahaan. Di masa lain yang
mungkin dihadapiperusahaan adalah adanya perluasan usaha; hal ini dapat dilakukan dengan
memperluas pabrik yang ada sekarang atau menempatkan pabrik baru di lain tempat
Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing
perusahaan berbeda . Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan
pasar . Tetapi mungkin yang lebih penting bagi perusahaan lain adalah dekat dengan sumber-
sumber penyediaan bahan dan komponen. Masih organisasi lainnya mungkin menemukan
bahwa faktor yang paling penting adalah memilih lokasi dimana tersedia tenaga kerja yang
mencukupi kebutuhan organisasi, ataupun biaya transportasi, yang sangat tinggi bila produk
berat dan besar.
Jadi, alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan
kebutuhan masing-masing perusahaan. Lokasi yang baik adalah suatu persoalan individual .
Hal ini sering disebut pendekatan ‘situasional’ atau “contingency” untuk pembuatan
keputusan – bila dinyatakan secara sederhana, “semuanya bergantung”. Secara umum faktor-
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan :
1. Lingkungan Masyarakat. Kesediaan masyarakat suaru daerah menerima segala
konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun negative didirikannya suatu pabrik
didaerah tersebut merupakan syarat penting. Lingkungan masyarakat yang
menyenangkan bagi kehidupan para karyawan dan eksekutif juga memungkinkan mereka
melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Tersedianya fasilitas sekolah, rekreasi, kegiatan-
kegiatan budaya dan olahraga adalah bagian penting dari keputusan ini.
2. Kedekatan dengan Pasar. Dekat dengan pasar akan membuat perusahaan dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para langganan, dan sering mengurangi
biaya distribusi. Perusahaan besar dengan jangkauan pasar yang luas, dapat mendirikan
pabrik-pabriknya di banyak tempat yang tersebar untuk mendekati pasar. Dalam banyak
kasus, lokasi suatu fasilitas dapat juga lebih menentukan daerah pasarnya, dibanding
daerah pasar menentukan lokasi fasilitas.
3. Tenaga kerja. Dimanapun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja, karena itu
cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang mendasar. Oarng-orang darisuatu
daerah dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding dari daerah lain, seperti
tercermin pada tingkat absen yang berbeda dan semangat kerja mereka. Disampin itu,
penarikan tenaga kerja , kuantitas dan jarak, tingkat upah yang berlaku, serta persaingan
antar perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi , perlu
diperhatikan perusahaan.
4. Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier. Apabila bahan mentah berat dan susut
cukup besar dalam proses produksi dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik
berlokasi dekat bahan mentah , tetapi bila produk jadi lebih berat, besar, dan bernilai
rendah maka lokasi dipilih sebaliknya. Lebih dekat dengan bahan mentah dan para
penyedia (supplier) memungkinkan suatu perusahaan mendapatkan pelayanan supplier
yang lebih baik dan menghemat biaya pengadaan bahan.
5. Fasilitas dan biaya transportasi. Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat,
udara dan air akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk
perusahaan. Dekat dengan bahan mentah akan mengurangi biaya pengankutan bahan
mentah, tetapi biaya pengankutan pengiriman produk jadi meningkat. Sebaliknya, lokasi
dekat pasar akan menghemat biaya pengangkutanproduk jadi tetap menaikkan biaya
pengangkutan bahan mentah.
6. Sumber daya-sumber daya (alam) lainnya. Hampir setiap industri memerlukan baik
tenaga yang dibangkitkan dari aliran listrik, disel, air, angin dan lain-lain. Oleh sebab itu
perlu diperhatikan tersedianya sumber daya-sumber daya (alam) dengan murah dan
mencukupi.
Selain faktor-faktor di atas, berbagai faktor lainnya berikut ini perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan lokasi: harga tanah, dominasi masyarakat, peraturan-peraturan tenaga kerja
(laborlaws) dan relokasi, kedekatan dengan pabrik-pabrik dan gudang-gudang lain
perusahaan maupun para pesaing, tingkat pajak, kebutuhan untuk ekspansi, cuaca atau iklim,
keamanan serta konsekuensi pelaksana peraturan tentang lingkungan hidup.
1.4 .2 Analisis Biaya
Pemilihan lokasi pabrik produksi pembuatan Kurma Salak yang akan didirikan di beberpa
daerah. Luas lahan yang digunakan adalah 800 m2 dan tenaga kerja yang dibutuhkan
sebanyak 7 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang staf berkompeten, dan 5 orang tenaga
kerja serta 1 orang Manager.
A. Harga Sewa Tanah
Lokasi A yaitu lokasi Tasik Malaya diperlukan luas lahan sebesar 800 m2 dengan
harga Rp. 5.800.000,-/bulan..
Lokasi B yaitu lokasi Ciamis diperlukan luas lahan sebesar 800 m2 dengan harga Rp.
4.524.000,-/bulan.
Lokasi C yaitu lokasi Sumedang diperlukan luas lahan sebesar 800 m2 dengan harga
Rp. 8.006.548,-/bulan
B. Gaji Tenaga kerja
Tenaga Kerja yang diperlukan untuk produksi Kurma Salak ini sebanyak 7 orang
karyawan yang terdiri dari 1 orang staf berkompeten, dan 5 orang tenaga kerja serta 1
orang Manager. Upah Minimum Regional (UMR) di Kabupaten Ciamis adalah Rp
1.131.862,- (Anonim, 2015).
Untuk lokasi A, 1 Manager dibayar Rp 3.450.000,- , 1 orang staf berkompeten dibayar
Rp 2.950.000,- , dan 5 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp 55.769,- per hari. Dimana 1
hari bekerja 10 jam dengen waktu efektif kerja 9 jam dan dalam 1 bulan 26 hari kerja
Maka total biaya tenaga kerja/bulan adalah :
a. Manager 1 orang = Rp 3.450.000,-
b. Staf berkompeten, 1 orang = Rp 2.950.000,-
c. Tenaga kerja 5 orang = Rp 7.250.000,-
Total Rp 13.650.000,-
Untuk lokasi B, 1 Manager dibayar Rp 3.131.862,- , 1 orang staf berkompeten dibayar
Rp 2.631.862,- , dan 5 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp 43.533,- per hari. Dimana 1 hari
bekerja 10 jam dengen waktu efektif kerja 9 jam dan dalam 1 bulan 26 hari kerja Maka total
biaya tenaga kerja/bulan adalah :
a. Manager 1 orang = Rp 3.131.862,-
b. Staf berkompeten, 1 orang = Rp 2.631.862,-
c. Tenaga kerja 5 orang = Rp 5.659.310,-
Total Rp 11.423.034,-
Untuk lokasi C, 1 Manager dibayar Rp 4.001.637,- , 1 orang staf berkompeten dibayar
Rp 3.501.637,- , dan 5 orang tenaga kerja dibayar sebesar Rp 41.986,- per hari. Dimana 1
hari bekerja 10 jam dengen waktu efektif kerja 9 jam dan dalam 1 bulan 26 hari kerja
Maka total biaya tenaga kerja/bulan adalah :
a. Manager 1 orang = Rp 4.001.637,-
b. Staf berkompeten, 1 orang = Rp 3.501.637,-
c. Tenaga kerja 5 orang = Rp 5.458.180,-
Total Rp 12.961.454,-
C. Bahan Baku
Rencana penjualan Kurma Salak sebanyak 114 unit/hari, dengan reject 10 % dalam satu
bulan. Maka dari itu akan dibuat 127 unit/hari dan membutuhkan bahan baku sebanyak
27,75 kg/hari dan per bulannya sebanyak 3300 unit/bln, Sehingga diperlukan bahan baku
sebanyak 721,5 kg/bln.Biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku di setap lokasinya adalah :
Tasik malaya : harga bahan baku Rp. 6.000.,-/kg Total Rp. 4.329.000,- (Perbulan)
Ciamis : harga bahan baku Rp. 7.500,-/kg Total Rp. 5.411.250,- (Perbulan)
Sumedang : harga bahan baku Rp. 7.000,-/kg Total Rp. 5.050.500,- (Perbulan)
Bahan penunjang untuk pembuatan Kurma Salak ini terdiri dari Gula, Gula pasir,
Injet( Kapur sirih ) dan Garam. Total biaya dari bahan penunjang tersebut seharga Rp
12.058.800,- per bulan ( Setiap kota sama ).
Biaya-biaya (Cost)
Tabel 2. Biaya Tetap ( Fixed Cost)
No
.Fixed Cost
Lokasi
Tasikmalaya Ciamis Sumedang
1. Sewa Tempat PerbulanRp.
5.800.000,-
Rp.
4.524.000,-
Rp.
8.006.548,-
2. Gaji Manager (1 orang)Rp.
3.450.000,-
Rp.
3.131.862,-
Rp.
4.001.637,-
3. Gaji Staf berkompeten (1 orang)Rp.
2.950.000,-
Rp.
2.631.862,-
Rp.
3.501.637,-
4.
Mesin dan
Peralatan :Banyaknya
1. Baskom
2. Ayakan
3. Alat Gas
Kilting
Kettel
4. Pisau
5. Neraca
6. Loyang
7. Kemasan
8. Oven
9. Mesin
Freezer
10. Printer
Cuting
2 x Rp. 25.000,-
2 x Rp. 12.500,-
1 x Rp. 15.000.000,-
2 x Rp. 20.000,-
2 x Rp.350.000,-
24 x Rp. 20.000,-
3300 x Rp. 6000,-
2 x Rp. 4.500.000,-
1 x Rp. 25.000.000,-
1 x Rp. 850.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 25.000,-
Rp.
15.000.000,-
Rp.40.000,-
Rp. 700.000,-
Rp. 480.0000
Rp.
19.800.000,-
Rp.
9.000.000,-
Rp.
25.000.000,-
Rp. 850.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 25.000,-
Rp.
15.000.000,-
Rp.40.000,-
Rp. 700.000,-
Rp. 480.0000
Rp.
19.800.000,-
Rp.
9.000.000,-
Rp.
25.000.000,-
Rp. 850.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 25.000,-
Rp.
15.000.000,-
Rp.40.000,-
Rp. 700.000,-
Rp. 480.0000
Rp.
19.800.000,-
Rp.
9.000.000,-
Rp.
25.000.000,-
Rp. 850.000,-
5. Pajak Rp. 300.000,- Rp. 250.000,- Rp. 200.000,-
6. Asuransi Rp. 168.800,- Rp. 168.800,- Rp. 168.800,-
7. Perijinan Rp.500.000,- Rp. 475.000,- Rp. 500.000,-
Total Rp.84.113.800,- Rp.82.126.524,- Rp.87.323.622,-
Tabel 3. Biaya Tidak Tetap ( Variable Cost)
No. Variable CostLokasi
Tasik Malaya Ciamis Sumedang
1. Bahan Utama Rp. 4.329.000,- Rp. 5.411.250,- Rp. 5.050.500,-
2. Bahan Penunjang Rp 12.058.800,- Rp 12.058.800,- Rp 12.058.800,-
3. a. Listrik Rp. 850.000,- Rp. 800.000,- Rp. 750.000,-
b. Air Rp. 500.000,- Rp. 450.000,- Rp. 450.000,-
4. Transportasi :
Bahan Baku
Pemasaran
Rp. 1.250.000,-
Rp. 1.850.000,-
Rp. 1.500.000,-
Rp. 2.250.000,-
Rp. 1.950.000,-
Rp. 1.750.000,-
5. Gaji Karyawan (5 orang) Rp. 7.250.000,- Rp. 5.659.310,- Rp. 5.458.180,-
6
.
Biaya lain-lain Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
Total Rp. 27.237.800,- Rp.28.287.800,
-
Rp.28.329.360,- Rp.27.667.480,-
Persamaan Umum (FC + VC.x)
a. Tasik malaya : 84.113.800 + 28.287.800 (x)………..(A)
b. Ciamis : 82.126.524 + 28,329.360 (x)………..(B)
c. Sumedang : 87.323.622 + 27.667.480 (x)………..(C)
Total Cost (TC)
TCA = TCB = TCC
1. Jika TCA = TCB
FCA + VCA = FCB + VCB
84.113.800 + 28.287.800 (x) = 82.126.524 + 28.329.360 (x)
84.113.800 - 82.126.524 = 28.329.360 (x)- 28.287.800 (x)
1.987.276 = 41.560 (x)
X = 47,82
2. Jika TCA = TCC
FCA + VCA = FCC + VCC
84.113.800 + 28.287.800 (x) = 87.323.622 + 27.667.480 (x)
28.287.800 (x) - 27.667.480 (x) = 87.323.622 - 84.113.800
620.320 x = 3.209.822
X = 5,17
3. Jika TCB = TCC
FCB + VCB = FCC + VCC
82.126.524 + 28.329.360 (x) = 87.323.622 + 27.667.480 (x)
28.329.360 (x) - 27.667.480 (x) = 87.323.622 - 82.126.524
661.880 (x) = 5.197.098
X = 7,85
Total Cost (untuk 3300 unit)
TC = FC + VC.x
1. Tasik malaya
TCA = 84.113.800 + 28.287.800 (x)
=84.113.800 + 28.287.800 . (3300)
= 93.433.853.800
2. Ciamis
TCB = 82.126.524 + 28.329.360 (x)
= 82.126.524 + 28.329.360 (3300)
= 93.569.014.520
3. Sumedang
TCC = 87.323.622 + 27.667.480 (x)
= 87.323.622 + 27.667.480 (3300)
= 91.390.007.620
Gambar 1. Grafik Perbandingan Biaya dan Jumlah Produksi
29702,733.8610,97 3300 Unit
TCB ( Ciamis )
TCA (Tasik malaya)
TCC ( Sumedang )
FCB ( Ciamis )
FCA (Tasik malaya)
FCC ( Sumedang )
90.253.262.390
89.952.118.800
88.071.617.710
1.4.3 Keputusan Penetapan Lokasi
Berdasarkan grafik yang telah didapat daerah Sumedang memungkinkan untuk membuat
suatu pabrik dengan biaya total paling minimum. Selain itu prospek pemasaran dan jarak
distribusi dari produsen ke konsumen kami memilih daerah Sumedang sebagai lokasi
produksi “Kurma Salak" dan juga daerah sumedang termasuk daerah yang dekat dengan
lokasi pemasaran produk walaupun mempunyai fixed cost yang cukup besar. Kapasitas
produksi direncanakan akan dibuat sebanyak 3000 unit dan isi perunit 250 gram pcs kurma
salak.
TUGAS MANAJEMEN PRODUKSI
KURMA SALAK
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Produksi
Oleh :
Nurul Mutiani 133020220
Luthfi I. 133020221
Anggi Dwi Pratiwi 133020238
R. Yurike Wulandari 133020251
Irma Marinisa 133020264
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2015