bab 1,2,3,4,5

38
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah kesehatan masayarakat adalah multikausal, maka pemecahannya harus secara multidisiplin. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat misalnya: pembersihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan makanan, perbaikan gizi, penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, cara pembuangan tinja, pengelolaan sampah dan air limbah, pengwasan sanitasi tempat-tempat umum, pemberantasan sarang nyamuk, lalat, kecoa, dan sebagainya. Sesuai arah kebijakan dalam bidang kesehatan yang di amanatkan dalam MPR RI No. IV/MPR/1995 tentang GBHN 1995/2004 salah satunya meningkatakan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat. Maka dengan demikian perlu pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya di lihat dari segi kesehatan sendiri, tapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “sehat-sakit” atau kesehatan tersebut. Banyak faktor

Upload: wong

Post on 25-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Askom

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN

1. Latar belakangMasalah kesehatan masayarakat adalah multikausal, maka pemecahannya harus secara multidisiplin. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat misalnya: pembersihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan makanan, perbaikan gizi, penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, cara pembuangan tinja, pengelolaan sampah dan air limbah, pengwasan sanitasi tempat-tempat umum, pemberantasan sarang nyamuk, lalat, kecoa, dan sebagainya.Sesuai arah kebijakan dalam bidang kesehatan yang di amanatkan dalam MPR RI No. IV/MPR/1995 tentang GBHN 1995/2004 salah satunya meningkatakan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma sehat. Maka dengan demikian perlu pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya di lihat dari segi kesehatan sendiri, tapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah sehat-sakit atau kesehatan tersebut. Banyak faktor yang akan mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat untuk hal ini Hendri L Blum menggolongkan kedalam empat faktor: kuturunan, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan. Disamping berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama lainnya. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan lingkungan sehat, perilaku hidup sehat dan pelayanan kesehatan yang menjadi tiga pilar Indonesia sehat 2010. Lingkungan sehat merupakan lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat misalnya tersedia air bersih, lingkungan yang memadai, pemukiman sehat dan perilaku sehat merupakan cara produktif dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, berperan aktif dalam gerakan kesehatan dari semua hal tersebut sangatlah diperlukan tenaga kesehatan maupun pelayanan kesehatan yang adekuat yaitu dokter, perawat dan bidan yang sesuai dengan standart dan etika profesi yang selalu tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.Oleh karena itu harapan kami mahasiswa STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO PRODI DIII KEBIDANAN dalam praktek komunitas kesehatan yang diselenggarakan mulai tanggal 1 Juli 2014 - 19 Juli 2014 dapat menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yang ada di Dusun Mungkut Desa Bendunganjati Kecamatan Pacet, tentunya masalah tersebut dapat terselesaikan dengan kerjasama yang aktif antar warga setempat.

1.1 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan umumSetelah melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) selama 3 minggu diharapkan mahasiswa STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO PRODI DIII KEBIDANAN mendapatkan pengalaman nyata dalam berperan aktif didalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat sehingga nantinya menjadi bidan yang profesional terhadap peran, fungsi dan tugasnya bukan hanya di masyarakat tetapi juga di profesi bidan.1.2.2 Tujuan khususSetelah melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) selama 3 (tiga) minggu diharapkan mahasiswa/mahasiswi STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO PRODI DIII KEBIDANAN mampu:1. Melaksanakan manajemen kebidanan komunitas di desa BendunganJati sesuai dengan teori yang didapatkan di intitusi.1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi di komunitas / di desa BendunganJati1. Menganalisa masalah yang terjadi di komunitas / di desa BendunganJati1. Memecahkan masalah kesehatan di desa BendunganJati sesuai dengan peran, fungsi dan tugas mahasiswa selama PKL.1. Melaksanakan kerjasama lintas program (dokter, bidan, dan perawat) dan lintas sektoral (Tokoh masyarakat, Tokoh agama, Kader, Pamong desa) dalam memecahkan masalah kasehatan di desa BendunganJati1. Melaksanakan kegiatan sosial dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan bagi warga di desa Bendungan Jati.

1.3 Metode penulisanDalam menyusun laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) menggunakan metode analisis deskriptif yaitu laporan yang menggambarkan secara nyata. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara:1.3.1 Data primer :a. Observasi dan pengamatan langsungb. Mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan oleh bidan di desa BendunganJati1.3.2 Data skunder:a. Menggunakan data yang ada di puskesmas, dan balai desa (profil desa) serta posyandu.b. Di Menggunakan buku sumber yang berhubungan dangan perawatan kesehatan komunitas.

1.4 Pelaksanaan 1.4.1 Waktu pelaksanaanPraktek kerja lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 19 Juli 2014.1.4.2 Lokasi pelaksanaanPKL dilaksanakan di Desa BendunganJati Dusun Mungkut Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.1.4.3 Jumlah Mahasiswa Jumlah mahasiswa yang bertugas di desa Bendungan Jati sebanyak 47 orang

1.5 Teknik Pengumpulan Data1.5.1 Data primer:Dari kunjungan rumah1.5.2 Data skunder:1. Dari puskesmas1. Dari desa

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 KONSEP KEBIDANAN KOMUNITASKebidanan komunitas adalah kombinasi antara science dan art yaitu teori dan praktek yang bertujuan melaksanakan ke 7 langkah varney.Pelayanan kebidanan komunitas adalah segala aktivitas yang dilakukan untuk menyelamatkan pasiennya dengan gangguan kesehatan. (Notoatmodjo,2003). Pelayanan kebidanan komunitas mencakup:1. Preventif2. Promotif3. Kuratif4. RehabilitativeKegiatan: 1. Penyuluhan dan nasehat tentang kesehatan2. Pemeliharaan kesehatan ibu dan balita3. Pengobatan sederhana bagi ibu dan balita4. Perbaikan gizi keluarga5. Imunisasi pada ibu dan anak6. Pertolongan persalinan di rumah7. Pelayanan KB

2.2 FOKUS / SASARAN1. Sasaran utama : ibu dan anak, balita/ bayi, yang ada di dalam keluarga.2. Saran lain : komuniti remaja, calon ibu dan kelompok wanita yaitu penyuluhan kesehatan melalui organisasi social di masyarakat.3. Pelayanan kebidanan komunitas diluar rumah sakit bagian atau kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan dirumah sakit.4. Pelayanan kebidanan komunitas dilaksanakan bidan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan. Meliputi: pelayanan di rujukan, puskesmas, kunjungan runah dan melayani kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga komunitas terkecil. (Notoatmodjo,2003:43).2.3 KESEHATAN MASYARAKAT2.3.1 DefinisiKesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan praktek (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat). Ketiga tujuan tersebut sudah barang tentu saling berkaitan dan mempunyai pengertian yang luas, untuk mencapai ketiga tujuan pokok tersebut Winslow mengusulkan cara untuk pendekatan yang dianggap paling efektif, yaitu melalui upaya-upaya pengorganisasianmasyarakat. (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 ;10)2.3.2 Kegiatan kesehatan masyarakatWinslow secara implisit mengatakan bahwa kegiatan kesehatan masyarakat itu mencakup: 1. Sanitasi lingkungan2. Pemberantasan penyakit3. Pendidikan kesehatan (hygine)4. Manajemen (pengorganisasian) pelayanan kesehatan5. Pengembangan rekayasa social dalam rangka pemeliharaan kesehatan masyarakat.(soekidjo Notoatmodjo,2003:11)2.3.3 Ruang lingkup kesehatan masyarakatSeperti disebutkan di atas bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni. Oleh sebab itu ruang lingkup kesehatan masyarakat dapat di lihat dari dua hal tersebut. Pada mulanya hanya mencakup 2 disiplin pokok keilmuan yakni ilmu bio-medis (medical-biologi) dan ilmu ilmu social (social-science). Tetapi sesuai dengan perkembangan ilmu, maka disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat pun berkembang, sehingga sampai pada saat ini disiplin ilmu yang mendasari BIKM antara lain mencakup: biologi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu pendidikan, dsb. Secara garis besar disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatn masyarakat atau serimg disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan. Masyarakat ini antara lain sebagai berikut:1. Epidemiologi2. Biostatistik/ statistik kesehatan3. Kesehatan lingkungan4. Pendidikan kesehatan & ilmu perilaku5. Administrasi kesehatan masyarakat6. Gizi masyarakat7. Kesehatan kerja (soekidjo Notoatmodjo,2003:11-12)2.3.4 Tujuan usaha kesehatan masyarakat1. Tujuan semua usaha kesehatan masyarakat baik dalam bidang preventif, kuratif maupun rehabilitasi ialah agar setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setingi-tinginya baik jasmani, rohani maupun sosialnya serat diharapkan berumur panjang.2. Untuk mencapai tujuan ini Winslow menetapkan satu syarat yang sangat penting yaitu : harus selalu ada pengertian, bantuan dan partisipasi dari masayrakat secara teratur dan terus-menerus (Health programes can be truely effective only with the under standing, the support and the participation of the citizens).

2.4 KESEHATAN LINGKUNGAN2.4.1 Kesehatan Lingkungan Adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Kesehatan lingkungan:1. Perumahan2. Pembuangan kotoran manusia (tinja)3. Penyediaan air bersih4. Pembuangan sampah5. Pembuangan air kotor (air limbah)6. Rumah hewan ternaka. PerumahanRumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Syarat-syarat rumah sehat :1) Bahan bangunana) Lantai : ubin atau semen adalah baik, tapi untuk lantai rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang dipadatkan.b) Dinding : tembok adalah baik, dinding yang cocok untuk pedesaan yaitu dinding 1 papan.c) Atap genteng yang baikd) Lain-lain (tiang, kaso, reng)2) VentilasiYang baik yaitu adanya pertukaran udara yang cukup.a) Cahaya (cahaya, lampu, dll)Jalan masuk cahaya 20% dari luas lantai.b) Luas bangunan rumahLuas optimum 2.3-3 m/orang. (Soemirat,2004:32)b. Penyediaan air bersihAir adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan air 30-60 liter per hari untuk minum, mandi, masak, mencuci, dll.1) Air MinumSyarat-syarat air minum yang sehat:a) Bening / jernihb) Tidak berasac) Tidak berbaud) Bebas dari kuman2) Sumber air yang bisa diminum tapi harus dimasak atau di saring:a) Air hujanb) Sungai atau danauc) Mata aird) Air sumura dangkale) Air sumur dalam (kedalaman 15 meter). (Soemirat,2004:33)c. Pembuangan kotoranKotoran manusia : semua benda atau zat yang tidak di pakai lagi oleh tubuh dan harus dikeluarkan oleh tubuh.1) Syarat jamban sehat:a) Kedalaman 5 meter (kalau tanah gampang longsor, pinggiran lubang diberi semen)b) Jarak dari sumber air atau sumur 10 meter.2) Tipe-tipe jamban sesuai dengan pedesaan :a) Jamban cemplungJamban cemplung yang sehat:a)). Ada rumah jambanb)). Ada tutup jambanc)). Dalamnya jamban 1,5 3 meter3) Jamban cemplung berventilasiSyarat jamban ini seperti di atas, bedanya yakni menggunakan ventilasi pipa atau bambu. (Soemirat,2004:33)d. Sampah dan pengolahannyaSampah adalah bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia. 1) Jenis sampah ada 3 :a) Sampah padat (plastic, daun, kertas, dll)b) Sampah cair (darah, air limbah, dll)c) Sampah gas (asap kendaraan, pabrik, dll)2) Pengolahan sampah:a) Pengumpulan dan pengangkutanSampah sampah dikumpulkan ditempat pembuangan sementara (TPS), lalu di angkut oleh petugas ke tempat pembuangan akhir (TPA). Bila di desa di daur ulang menjadi pupuk.b) Pemusnahan dan pengolahan1) Ditanam di tanah2) Dibakar3) Dijadikan pupuk (Soemirat,2004:34)

2.5 KONSEP DASAR POSYANDU2.5.1 PengertianPos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan sebutan posyandu yaitu merupakan wahana kegiatan keterpaduan KB-kesehatan di tingkat kelurahan atau desa, yang melakukan kegiatan lima program prioritas yaitu: AKB, gizi, KIA, imunisasi, dan penaggulangan diare. Secara sederhana yang dimaksud posyandu adalah pusat kegiatan dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB-kesehatan. (Zulkifli,2003:25)Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posayandu merupakan pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelolah dan diselenggarakan untukdan oleh masyarakat denagn dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS. (Effendi,Nasrul,1999:57)Pelayanan kesehatan terpadu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan program terpadu dibalai dusun, balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan pos pelayanan terpadu (posyandu). Posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate-IMR), angka kelahiran (birth rate BR), dan angka kematian ibu (maternal mortality rate-MMR). Turunnya IMR, BR, dan MMR di suatu wilayah merupakan standart keberhasilan pelaksanaan program terpadu di wilayah tersebut. Untuk memepercepat penurunan IMR, BR, dan MMR diperlukan tumbuhnya peran serta masyarakat dalam mengelolah dan memanfaatkan posyandu karena posyandu adalah milik masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan masyarakan. (muninjaya,2004:75)2.5.2 Tujuan Tujuan dikembangkan posyandu sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan yakni:a. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran.b. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS).c. Berkembangnya kegiatan kegiatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. (Notoatmodjo,2007:41)2.5.3 Sasaran Yang menjadi sasaran dalam pelayanan kesehatan di posyandu adalah: 1. Bayi berusia kurang dari satu tahun2. Anak balita usia 1-5 tahun3. Ibu hamil, ibu menyusun dan ibu nifas4. Wanita usia subur (Efendi,Nasrul,1999:59)2.5.4 Kegiatan A. Lima kegiatan posyandu (Panca Krida Posyandu)a. kesehatan ibu dan anakb. keluarga berencanac. imunisasid. peningkatan gizie. penanggulangan diareB. tujuh kegiatan posyandu (Sapta Krida Posyandu)a. Kesehatan ibu dan anakb. Keluarga berencanac. Imunisasid. Peningkatan gizie. Penanggulangan diaref. Sanitasi dasarg. Penyediaan obat esensial2.5.5 Persyaratan posyandua. Penduduk RW tersebut paling sedikit terdapat 100 orang balitab. Terdiri dari 120 kepala keluargac. Disesuaikan dengan kemampuan petugasd. Jarak antara kelompok rumah, jumlah KK dalam satu tempat atau kelompok tidak terlalu jauh. (Effendy,Nasrul,1999:62)2.5.6 Pelayanan kesehatan di posyandu1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balitaa. Penimbangan bulananb. Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurangc. Imunisasi bayi 3 14 buland. Pemberian oralit untuk menanggulangi diaree. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan PUSa. Pemeriksaan kesehatan umumb. Pemeriksaan kehamilan dan nifasc. Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian pil dan Fed. Imunisasi TT untuk ibu hamile. Penyuluhan kesehatan dan KBf. Pemberian alat kontrasepsi KBg. Pemberian oralit pada ibu yang terkena diareh. Pengobatan penyakit sebagaian pertolongan pertamai. Pertolongan pertama pada kecelakaan. (Effendy,Nasrul,1999)

BAB IIIASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

3.1 PENGKAJIAN DATA3.1.1 Data UmumA. Data GeografisDusun Mungkut terletak di dataran tinggi yang merupakan pertanian dan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Gambaran pemukiman penduduk mayoritas memiliki halaman dan pekarangan. Dusun Mungkut memiliki dua iklim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Sebagian besar hewan yang dipelihara oleh warga adalah unggas, sapi, kambing dan lai-lain.1. Luas wilayah:2. Batas wilayah:a) Sebelah utara:b) Sebelah selatan:c) Sebelah barat:d) Sebelah timur: B. Demografi1. Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 1.1 Diagram Jenis KelaminBerdasarkan tabel diatas diketahui bahwa penduduk dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada penduduk jenis kelamin perempuan. 2. Berdasarkan Golongan UmurGambar 1.2 Diagram Golongan Umur

Jadi dari diagram diaatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat dusun Mungkut berusia 22-59 tahun3. Berdasarkan Tingkat PendidikanGambar 1.3 Diagram Tingkat Pendidikan

Jadi dari diagram diatas tingkat pendidikan dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat dusun Mungkut berpendidikan SD.4. Berdasarkan Jenis PekerjaanGambar 1.4 Diagram Jenis Pekerjaan Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa sebagian besar penduduk dusun Mungkut bermata pencaharian sebagai Petani.5. Berdasarkan Kenyakinan Yang DianutGambar 1.5 Diagram Keyakinan Yang Dianut

Jadi dari tabel diatas jenis keyakinan yang dianut dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat dusun Mungkut beragama islam.C. Sarana dan prasarana umumSarana ibadah: - Musholla: 3- Masjid: 1- Gereja: -Sarana pendidikan: - PAUD: - SD: - SMP: - SMA: -Sarana perekonomian : - pasar: - Toko: 7Sarana transportasi: - sepeda motor Sepeda mini Mobil TrukSarana kesehatan: - PosyanduOrganisasi dan: - tahlilanPerkumpulan - Dziba Istiqosah PKK Manakib Khataman PengajianD. Derajat Kesehatan Masyarakat6. Berdasarkan Jenis KBGambar 1.6 Diagram Jenis KB

Jadi dari diagram jenis KB yang digunakan dapat disimpulkan mayoritas masyarakat dusun Mungkut menggunaka KB suntik.7. Cakupan ImunisasiGambar 1.7 Diagram Cakupan Imunisasi

Jadi dapat disimpulkan bahwa imunisasi dasar di dusun Mungkut sudah memenuhi target.8. Status Gizi BalitaGambar 1.8 Giagram Status Gizi Balita

Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas balita di dusun Mungkut berstatus gizi baik.9. Cara Pengelolaan SampahGambar 1.9 Diagram Pengelolaan Sampah

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengelolaan sampah masyarakat dusun Mungkut di timbun.10. Frekuensi Pengurasan Bak MandiGambar 1.10 Diagram Frekuensi Pengurasan Bak Mandi

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa frekuensi pengurasan bak mandi dusun Mungkut di kuras lebih dari 1 minggu sekali.11. Pola Penggunaan Air BersihGambar 1.11 Diagram Pola Penggunaan Air Bersih

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat dusun Mungkut menggunakan air PAM.12. Berdasarkan Pola Penggunaan ObatGambar 1.12 Diagram Pola Penggunaan Obat

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat dusun Mungkut pola penggunaan obatnya tanpa resep dokter.h. Pola Penggunaan Pelayanan KesehatanGambar 1.13 Diagram Penggunaan Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat dusun Mungkut memeriksakan kesehatannya ke bidan.14. Kesehatan Jenis RumahGambar 1.14 Diagram jenis rumah

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rumah masyarakat dusun Mungkut terbuat dari bangunan permanen.15. Jenis LantaiGambar 1.15 Diagram Jenis Lantai

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar lantai rumah masyarakat dusun Mungkut terbuat dari keramik.16. Ventilasi RumahGambar 1.16 Diagram Ventilasi Rumah

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar rumah masyarakat dusun Mungkut mempunyai ventilasi