bab 2 landasan teori (2010:6) sistem adalah suatu...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Umum
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Stair dan Reynolds (2010:8) sistem adalah satu set dari elemen atau
komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sementara itu Satzinger,
Jackson, dan Burd (2010:6) sistem adalah suatu kumpulan dari komponen yang
saling berhubungan yang berfungsi secara bersamaan untuk mencapai suatu hasil.
Hal senada diutarakan Jogiyanto (2009:34) sistem dapat didefinisikan dengan
pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Jogiyanto (2009:36) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang berguna bagi para pemakainya. Sementara itu Sutarman (2009:14) informasi
adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga
mereka mempunyai arti bagi si penerima.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu
data yang telah diolah dan diproses sehingga mempunyai arti bagi user atau
penerima.
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien dan Marakas (2010:4) menyatakan bahwa sistem informasi adalah
kombinasi terorganisir dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan
komunikasi, sumber daya data, kebijakan dan prosedur yang melakukan tugas
8
menyimpan, mengambil kembali, mengubah, dan menyebarkan informasi didalam
suatu organisasi. Sedangkan Laudon dan Laudon (2012:15) sistem informasi adalah
seperangkat komponen yang saling terkait untuk mengumpulkan atau mengambil,
memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan dan pengendalian dalam suatu organisasi. Selain mendukung
pengambilan keputusan, koordinasi dan pengedalian, sistem informasi juga dapat
membantu manajer dan pekerja untuk menganalisis masalah, menvisualisasikan
pelajaran yang kompleks dan menciptakan produk-produk baru. Selain itu Stair dan
Reynolds (2010:10) menyatakan bahwa sistem informasi adalah seperangkat unsur
atau komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (input), memanipulasi
(process), menyimpan dan menyebarkan (output) data dan informasi, serta
memberikan reaksi umpan balik (feedback) untuk memenuhi tujuan. Satzinger,
Jackson, dan Burd (2010:6) mendefinisikan sistem Informasi sebagai suatu
kumpulan dari komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan,
melakukan proses, menyimpan, dan menyediakan sebagai sebuah hasil dari suatu
informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Sutarman (2009:13)
menjelaskan bahwa sistem informasi merupakakan sebuah sistem yang dapat
didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis,
menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem
informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah sekumpulan perangkat atau komponen yang saling berhubungan
untuk mengumpulkan memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi
untuk tujuan tertentu dalam suatu organisasi.
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akademik
Menurut (W, 2013) Sistem informasi akademik adalah suatu sistem yang mengolah
data-data akademik pada suatu instansi pendidikan baik formal maupun informal
dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Sedangkan (Indrayani, 2011)
sistem informasi akademik merujuk pada seperangkat sistem dan aktivitas yang
digunakan untuk menata, memproses, dan menggunakan informasi sebagai sumber
dalam organisasi.
9
Kemudian (Yantu, 2008) menyimpulkan bahwa Sistem informasi manajemen
akademik sekolah adalah merupakan suatu sistem kerja atas dasar dan bantuan
komputerisasi. Dan juga (Mutia, 2014) menjelaskan bahwa sistem informasi
akademik merupakan sekumpulan elemen-elemen baik fisik maupun non fisik dan
prosedur yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan dan bekerja
sama untuk mengolah data akademik di sebuah lembaga pendidikan Menjadi
Informasi yang berguna bagi pemakai
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi akademik adalah
Seperangkat sistem dan aktivitas yang terkomputerisasi yang digunakan untuk
mengolah data akademik dalam sebuah instansi pendidikan baik formal maupun
informal dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi yang merupakan sebuah
kesatuan serta memiliki elemen fisik, non fisik, dan prosedur yang saling
berhubungan.
2.1.5 Komponen Sistem Informasi
Menurut Laudon dan Laudon (2012:16) menjelaskan ada tiga komponen utama
dalam suatu sistem informasi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam
membuat keputusan, mengendalikan operasi, menganalisa masalah, dan menciptakan
produk atau jasa baru. Aktivitas tersebut terdiri dari :
• Input : menangkap atau mengumpulkan data mentah dari
dalam organisasi atau dari lingkungan eksternal
lainnya.
• Process : mengubah data mentah menjadi bentuk yang berarti.
• Output : membagikan informasi kepada orang-orang yang
menggunakannya atau kegiatan yang akan digunakan.
Sistem informasi juga memerlukan umpan balik yang merupakan output yang
dikembalikan ke anggota yang sesuai dengan organisasi untuk membantu mereka
mengevaluasi atau memperbaiki tahapan input.
10
Menurut Sutarman (2009:14), komponen-komponen dasar dari sistem informasi
antara lain sebagai berikut :
1. Hardware
Kumpulan peralatan seperti Perangkat keras, processor, monitor,
keyboard, dan printer yang menerima data dan informasi,
memproses data teresbut, mengolahnya dan menampilkan data
tersebut.
2. Software
Kumpulan program-program komputer yang memungkinkan
hardware memperluas data.
3. Database
Sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau
kumpulan record-record yang menympan data dan hubungan
diantaranya.
4. Network
Sebuah sistem yang terhubung yang menunjang adanya
pemakaian bersama sumber di antara komputer-komputer yang
berbeda.
5. People
Elemen yang paling penting dalam sistem informasi, termasuk
orang-orang yang bekerja dengan sistem informasi atau
menggunakan outputnya.
Stair dan Reynolds (2010:10), menjelaskan bahwa komponen sistem informasi
terdiri dari :
1. Input : kegiatan mengumpulkan dan mengambil data
mentah.
2. Processing : mengkonversi atau mengubah data kedalam bentuk
output yang berguna.
11
3. Output : menghasilkan informasi yang berguna, biasanya
dalam bentuk dokumen dan laporan.
4. Feedback : output yang digunakan untuk membuat perubahan
kedalam aktifitas input atau processing.
Gambar 2.1. Komponen Sistem Informasi
2.1.6 Pembangunan Sistem Informasi
Senn, James (1989) menjelaskan bahwa pembangunan sistem informasi merupakan
kumpulan kegiatan analis sistem, perancangan, dan pemakai yang mengembangkan
dan mengimplementasikan sistem informasi.
2.1.7 Internet
Pengertian internet
O’Brien and Marakas (2010:34) menjelaskan bahwa internet adalah jaringan
komputer yang bertumbuh dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan bisnis,
pendidikan, dan pemerintah yang menghubungkan jutaan komputer dan
penggunanya di seluruh dunia. Sedangkan Laudon dan Laudon (2012:21)
menjelaskan internet adalah suatu jaringan global yang menggunakan standar umum
atau universal untuk menghubungkan jutaan jaringan yang berbeda diseluruh dunia.
Menurut Stairs dan Reynolds (2010:14) internet adalah jaringan komputer terbesar
didunia yang terdiri dari ribuan jaringan yang saling berhubungan dan bebas untuk
bertukar informasi. Internet juga merupakan jaringan internal berdasarkan teknologi
Web yang memungkinkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk saling bertukar
informasi dan bekerja pada proyek.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa
internet merupakan sebuah jaringan komputer yang menggunakan standar umum dan
12
saling terhubung dengan jutaan jaringan lainnya untuk bertukar informasi,
memenuhi kebutuhan bisnis, pendidikan dan pemerintahan di seluruh dunia.
2.1.8 World Wide Web (WWW)
Menurut Laudon and Laudon (2012:21) World Wide Web adalah layanan yang
disediakan oleh internet yang menggunakan standar yang diterima secara universal
atau umum untuk menyimpan, mengambil, memformat, dan menampilkan informasi
dalam format page yang aman di internet.
Menurut Stairs dan Reynolds (2010:14) World Wide Web adalah jaringan dari link di
internet untuk dokumen yang berisi teks, grafik, video, dan suara. Informasi tentang
dokumen dan akses kedalamnya dikendalikan dan disediakan oleh ribuan komputer
khusus yang disebut Web Server dan digunakan untuk memberikan informasi kepada
pengguna.
Berdasarkan kesimpulan diatas, World Wide Web merupakan suatu jaringan atau
layanan yang disediakan internet untuk menyimpan, mengambil, menampilkan
informasi dalam bentuk teks, grafik, video, dan suara.
2.2 Analisia dan Perancangan Sistem Informasi
Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:60) menyatakan bahwa object oriented
approach (pendekatan berorientasi objek) adalah pendekatan yang memandang
sistem informasi sebagai kumpulan dari objek-objek yang berinteraksi serta bekerja
sama untuk menyelesaikan tugas-tugas.
Sedangkan Whitten et al. (2007:25) menjelaskan bahwa object oriented analysis and
design (OOAD) merupakan suatu kumpulan alat dan teknik untuk mengembangkan
suatu sistem yang akan menggunakan teknologi objek untuk membangun sebuah
sistem dan piranti lunak
Models and Modelling
Satzinger, Jackson, Burd (2012:44), menyatakan bahwa Modeling merupakan bagian
terpenting dalam analisis dan design. Analisis membangun sebuah model untuk
13
menjelaskan sebuah persyaratan sistem dan menggunakan model model tersebut
untuk berkomunikasi dengan user dan perancang. Sedangkan sebuah model
merupakan representasi dari beberapa aspek sistem yang akan dibangun.
Analisis dan desain model dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
a. Textual model
Model Analis menggunakan tekstual seperti memo,
laporan, narasi, dan daftar untuk menggambarkan
persyaratan yang rinci dan sulit untuk mewakili dengan
cara lain. Deskripsi narasi atau naratif merupakan cara
terbaik untuk merekam informasi verbal dari
stakeholeder seperti ketika melakukan wawancara. Model
narasi dan text sering dikonversi atau diubah menjadi
sebuah format grafis.
b. Graphical Model
Model sistem yang menggunakan gambar dan elemen
grafis lainnya. Model grafis memudahkan untuk
memahami hubungan yang kompleks yang sulit untuk
diikuti jika dijelaskan dengan narasi.
c. Mathematical Model
Model sistem yang menggambarkan persyaratan numeric
atau sebagai pengekspresian matematika. Model
matematika adalah salah satu rumus yang
menggambarkan aspek-aspek teknis dari sistem.
System Development Life Cycle
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2012:6) SDLC (System Development Life Cycle)
mengidentifikasikan seluruh kegiatan yang diperlukan untuk membangun,
meluncurkan dan memelihara atau memaintain sistem informasi. SDLC mencakup
seluruh kegiatan yang merupakan bagian dari analisis sitem, desain sistem,
14
pemograman, pengujian, dan pemeliharaan sistem serta proses manajemen proyek
lainnya yang diperlukan.
Dalam SDLC terdapat 6 tahapan yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi
baru, diantaranya :
a. Identifikasi masalah dan kebutuhan serta dibutuhkan persetujuan
agar dapat diproses atau dilanjutkan.
b. Merencanakan atau memonitor proyek apa yang harus dilakukan,
bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.
c. Menemukan dan memahami detail dari masalah atau kebutuhan.
d. Mendesain komponen sistem informasi yang digunakan untuk
memecahkan masalah atau untuk memenuhi kebutuhan.
e. Membangun, menguji, dan mengintegrasikan komponen sistem.
f. Melakukan tes sistem dan menyebarkannya
2.3 Jenis-Jenis Perancangan Sistem
2.3.1 Activity Diagram
Satzinger, Jackson, Burd (2012:57) menjelaskan bahwa
activity diagram menggambarkan berbagai kegiatan
pengguna (atau sistem), orang yang melakukan setiap
kegiatan, dan aliran sekuensial kegiatan tersebut.
Simbol-simbol yang terdapat pada activity diagram adalah
sebagai berikut :
• Oval atau activity merupakan proses kegiatan individu
dalam sebuah alur kerja.
• Connecting arrow mewakili urutan antar kegiatan.
• Pseudo (starting and ending activity) menunjukkan
awal dan akhir dari suatu alur kerja.
• Decision activity merupakan titik keputusan dimana
aliran proses tersebut akan mengikuti satu jalur atau
jalur lainnya.
15
• Synchronization bar dimana fungsi fork atau split
adalah membagi suatu proses menjadi dua atau lebih
sedangkan fungsi dari join adalah menggabungkan
kembali proses tersebut.
• Swimlane heading merupakan kolom diagram aktivitas
yang mencakup seluruh kegiatan untuk satu unit
organisasi atau satu aktor.
Gambar 2.2 Activity Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:58)
2.3.2 Event Table
Menurut Satzinger, Jackson, and Burd (2010:168) menyatakan bahwa event table
merupakan sebuah katalog dari use case yang menyusun sebuah peristiwa pada
barisnya dan kunci informasi dari setiap kejadian pada kolomnya.
Berikut penjelasan mengenai bagian-bagian dari event table antara lain :
- Event merupakan katalog use case daftar peristiwa dalam baris dan potongan
kunci informasi tentng setiap peristiwa dalam kolom.
16
- Trigger merupakan sinyal yang memberitahukan sistem bahwa suatu
peristiwa telah terjadi, baik kedatangan membutuhkan pengolahan data atau
titik waktu.
- Source merupakan agen eksternal atau aktor yang memasok data ke sistem.
- Response merupakan output yang dihasilkan oleh sistem, yang menuju ke
tujuan.
- Destination merupakan agen eksternal atau aktor yang menerima data dari
sistem.
Gambar 2.3 Event Table
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:169)
2.3.3 Use Case Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2012:69) use case diagram adalah sebuah
aktivitas kegiatan yang berhubungan dengan sistem dan biasanya digunakan untuk
merespon atau menanggapi permintaan dari user.
Ada beberapa cara atau teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah use
case, yaitu :
1. Identifikasi user yang berhubungan dengan sistem.
2. Klasifikasikan user tersebut sesuai dengan peran fungsionalnya misalnya user
yang mempunyai peran dalam pengiriman, pemasaran, dan penjualan.
17
3. Selanjutnya klarifikasikan user sesuai dengan tingkat organisasi misalnya
tingkatan operasional, manajemen, maupun eksekutif.
4. Melakukan wawancara untuk mengetahui tujuan spesifik dari user ketika
menggunakan sistem baru.
5. Buat sebuah use case pendahuluan yang diorganisasikan sesuai dengan setiap
jenis user.
6. Carilah duplikasi dengan nama use case yang sama.
7. Mengidentifikasi berbagai jenis perbedaan keperluan dari user yang
mempunyai use case sama.
8. Evaluasi daftar dari setiap jenis user dan stakeholder yang menarik.
Gambar 2.4 Use Case Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:82)
18
2.3.4 Use Case Description
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2012:121) use case description adalah sebuah
model tekstual yang berisi daftar dan menjelaskan tentang rincian suatu proses
secara detail untuk use case. Dalam use case description terdapat beberapa bagian
yaitu :
• Bagian pertama dan kedua (use case dan skenario) dalam use case harus
didokumentasikan. Untuk suatu kasus atau proyek formal, pengidentifikasian
unik harus ditambahkan dalam use case dengan memperpanjang identifikasi
scenario tertentu. Nama pengembang sistem atau orang yang menghasilkan
suatu form juga harus ditambahkan kedalam skenario.
• Bagian ketiga ada mengidentifikasi triggering event (peristiwa yang memicu
terjadinya use case).
• Bagian keempat merupakan deskripsi singkat (brief description) tentang awal
terbentuknya use case.
• Bagian kelima mengidentifikasi pelaku pengguna sistem (actor).
• Bagian keenam mengidentifikasikan use case yang saling berhubungan
(related use case) dimana use case tersebut membutuhkan semua aspek
dokumen dari kebutuhan user pada use case lain.
• Bagian ketujuh mengidentifikasi para pemangku kepentingan atau
stakeholder yang memiliki kepentingan dari hasil use case.
• Bagian kedelapan mengidentifikasi tentang preconditions yaitu keadaan atau
kondisi suatu sistem sebelum terjadinya use case, benda apa yang harus ada,
informasi apa yang harus tersedia, bahkan kondisi aktor sebelum use case.
• Bagian kesembilan adalah postconditions yang mengidentifikasi tentang apa
yang akan terjadi setelah use case dilaksanakan.
• Bagian kesepuluh adalah flow of events yang menggambarkan tentang aliran
suatu kegiatan secara lebih rinci dari use case, dimana pada flow of events
19
dibagi menjadi dua kolom yaitu aktivitas atau kegiatan yang berhubungan
dengan sistem dan aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan aktor.
• Bagian kesebelas adalah exception conditions yang menggambarkan kondisi
pengecualian dari suatu use case
Gambar 2.5 Use Case Description
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:123)
2.3.5 Entity Relationship Diagram
Satzinger, Jackson, Burd (2012:98) menyatakan entity relationship diagram adalah
diagram yang terdiri dari entitas data dan hubungannya. Pada diagram relasi entitas
20
dibawah ini, persegi panjang mewakili entitas suatu data, dan garis-garis yang
menghubungkan persegi panjang menunjukkan hubungan antara entitas data.
Gambar 2 dibawah ini menggambarkan hubungan antara dua entitas yaitu pelanggan
dan order, satu pelanggan dapat berada di banyak form pemesanan sedangkan untuk
form pemesanan hanya boleh ada satu pelanggan.
Gambar 2.6 Entity Relationship Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:98)
2.3.6 Class Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2012:101 ) class diagram adalah diagram yang
dari kelas (yaitu objek) dan asosiasi antar kelas. Dalam class diagram terdapat
beberapa atribut atau simbol yang digunakan, yaitu :
a. Rectangles merepresentasikan atau mewakili sebuah kelas,
terdiri dari dua bagian dimana bagian atas berisi nama kelas dan bagian
bawah berisi daftar atribut kelas
b. Line Connecting menunjukkan hubungan atau asosiasi antara
setiap kelas.
21
Gambar 2.7 Class Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:102)
Hubungan di dalam class diagram ada tiga, yaitu sebagai berikut:
- Aggregation
Merupakan jenis hubungan keseluruhan dimana bagian komponen juga
sebagai bagian individu yang terpisah dari agregat.
Gambar 2.8 Aggregation
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:107)
- Association
Merupakan class yang merepresentasikan many to many relationship antara dua
class lainnya.
22
Gambar 2.9 Association
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:103)
- Generalization
Merupakan jenis hubungan hirarki dimana kelas bawahan adalah subset dari objek
kelas yang unggul atau superior class.
Gambar 2.10 Generalization
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:105)
2.3.7 First Cut Class Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2012:312) first cut design class diagram
dikembangkan dengan dua langkah, yaitu sebagai berikut:
• Menambahkan tipe atribut dan initial value information.
• Menambahkan panah navigation visibility.
• Hubungan one-to-many biasanya dinvigasikan dari class superior ke class
subordinate, sebagai contoh: dari class Pelanggan ke class Reservasi.
• Hubungan mandatory, di mana objek dari suatu class tidak bakal ada tanpa
ada objek dari class yang lain, biasanya dinavigasikan dari class yang
independen (tidak bergantung) ke class yang dependen (bergantung), sebagai
contoh: dari class Customer ke class Order.
23
• Ketika suatu objek membutuhkan informasi dari objek yang lain, maka panah
navigation visibility akan menunjuk ke arah class yang dibutuhkan.
Gambar 2.11 First Cut Class Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:313)
Domain model class diagram diubah menjadi updated design class diagram dengan
menambahkan tipe data atribut dan visibility serta menambahkan method di
dalamnya.
24
Gambar 2.12 Updated Class Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:317)
2.3.8 System Sequence Diagram
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2012:126) menjelaskan bahwa system sequence
diagram adalah diagram yang menunjukkan urutan pesan antara aktor eksternal dan
sistem dalam satu use case atau scenario.
Dibawah ini terdapat beberapa notasi yang terdapat pada system sequence diagram,
diantaranya adalah :
25
a. Aktor : orang yang berinteraksi dengan sistem.
b. Tanda panah : merepresentasikan sebuah pesan yang diinput.
c. Tanda panah putus : merepresentasikan tentang nilai dari suatu pesan yang
dikembalikan.
d. :system : merupakan sebuah objek yang merepresentasikan sistem yang
otomatis.
e. Lifeline objek : menunjukkan sequence atau urutan sebuah pesan, dari atas ke
bawah.
Gambar 2.13 System Sequence Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:127)
2.3.9 View Layer Sequence Diagram
View layer sequence diagram dikembangkan berdasarkan first cut sequence diagram
dengan menambahkan komponen baru yaitu boundary dan DA pada setiap atribut.
26
Gambar 2.14 View Layer Sequence Diagram
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:346)
2.4 Database
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2012:373) Database adalah suatu kumpulan data
yang terpusat dan terkontrol, yang saling terintegrasi pada data store. Sebuah
database, biasanya menyimpan informasi ratusan hingga puluhan class.
27
Gambar 2.15 Database
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:376)
2.5 Deployment Environment
Menurut Satzinger, Jakcson, Burd (2010:291), menjelaskan bahwa Deployment
Environment merupakan perangkat keras, sistem perangkat lunak dan lingkungan
jaringan dimana sistem akan beroperasi. Pada bagian ini, menggambarkan
lingkungan penyebaran umum secara detail, dan bagian yang selanjutnya akan
mengeksplorasi pola desain terkait dan arsitektur untuk aplikasi perangkat lunak.
Deployment terbagi menjadi 2 tipe, yaitu :
1. Single computer architecture
Arsitektur ini mempekerjakan sistem single-computer dan secara langsung terpasang
dengan perangkat peripheral. Arsitektur single-computer sering meminta seluruh
pengguna sistem dialokasikan dekat dengan komputer tersebut. Keuntungan utama
dari arsitektur ini adalah kesederhanaannya. Sistem informasi yang dikembangkan
oleh system single-computer relatif dengan kemudahan dalam merancang,
membangun, mengoperasikan, dan memeliharanya.
Batas kapasitas dari single-computer membuat arsitektur ini tidak praktis maupun
tidak dapat digunakan untuk sistem informasi berskala besar. Merupakan arsitektur
yang menggunakan satu sistem komputer untuk mengeksekusi semua aplikasi
28
perangkat lunak.
2.Multitier Architecture
Arsitektur yang mendistribusikan aplikasi yang berhubungan dengan perangkat
lunak di beberapa sistem komputer. Multitier architecture dibagi menjadi 2 bagian :
a. Clustered Architecture: sekelompok komputer yang sama yang
berbagi beban processing dan bertindak sebagai sistem komputer tunggal
yang besar.
b. Multicomputer Architecture : beberapa komputer yang berbeda,
yang berbagi beban pengolahan melalui spesialisasi fungsi.
Selain itu dari sisi perangkat lunak terdiri dari :
• Centralized Architecture, merupakan arsitektur yang
menempatkan semua sumber daya komputasi di lokasi
kontrol.
• Distributed Architecture, merupakan arsitektur yang
menyebarkan sumber daya komputasi dibeberapa
tempat yang terhubung oleh sebuah jaringan komputer.
2.6 Persistent Object
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010:510), menjelaskan bahwa persistent object
adalah kumpulan objek yang tersedia dan dapat digunakan oleh sistem secara terus
menerus.
2.7 User Interface
Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2012:189) user interface adalah input maupun
output yang langsung melibatkan pengguna sistem. User interfaces dapat digunakan
oleh pengguna internal maupun eksternal. Desain dari user interfaces sangat
bervariasi bergantung pada faktor-faktor seperti tujuan dari user interface itu sendiri,
29
karakteristik dari pengguna, dan karakteristik dari perangkat interface tertentu.
Gambar 2.16 User Interface
Sumber : Satzinger, Jackson, Burd (2012:202)
7