bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

37
Interaksi Intramolekul dan Antarmolekul, Konsekuensi Makroskopik Molekul Air Sumber: Suchoki Bab 6, 7, dan 8 Created by: BAF Departemen Kimia FMIPA IPB

Upload: nur-alam

Post on 27-Jun-2015

2.519 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Interaksi Intramolekul dan Antarmolekul, Konsekuensi Makroskopik Molekul Air

Sumber: Suchoki Bab 6, 7, dan 8

Created by: BAF

Departemen Kimia FMIPA IPB

Page 2: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Dept. Kimia FMIPA IPB

Ikhtisar

Surfaktan Sabun dan Detergen

Gaya Antarmolekul dan Kelarutan

Kepolaran Molekul

Jenis Ikatan

Lambang Titik Lewis

Keunikan Molekul Air

Page 3: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

1. LAMBANG TITIK

LEWIS

Elektron yang menempati kulit terluar menentukan sifat-sifat kimia atom,

termasuk kemampuannya membentuk ikatan kimia.

Struktur elektron-titik atau disebut juga

lambang titik Lewis menggambarkan elektron

valensi sebagai titik di sekeliling lambang atom.

Karena itu, elektron tersebut dinamai elektron valensi (Latin: valentia,

“kekuatan”), dan kulit yang ditempatinya disebut kulit valensi.

Gilbert Newton Lewis

Page 4: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

1. LAMBANG TITIK LEWIS

elektron tak

berpasangan

elektron berpasangan/

elektron non-ikatan

Page 5: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

2. JENIS IKATAN

Ikatan Kimia: daya tarik (attractive force) yang mengikat atom –atom

dalam satu senyawa.

Dua jenis Ikatan Kimia:

a. Ikatan ionik

b. Ikatan Kovalen (kovalen polar dan nonpolar)

Faktor utama yang berpengaruh terhadap jenis ikatan kimia:

Keelektronegatifan

Page 6: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Keelektronegatifan: kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dalam

ikatan kimia.

Keelektronegatifan

Page 7: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Atom dengan keelektronegatifan besar dapat mengambil elektron membentuk

anion.

Atom dengan keelektronegatifan kecil dapat menyumbang elektron

membentuk kation

Gas mulia : inert (stabil) tidak memiliki kencederungan menyumbang atau

menerima elektron

Page 8: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

2. JENIS IKATAN

Ikatan Ionik

Ikatan kimia berupa interaksi elektrostatik antara dua atom yang mempunyai

perbedaan keeletronegatifan yang sangat besar sehingga terjadi transfer

elekton dari kation ke anion.

Li + F Li+ F -

1s22s1 1s22s22p5 1s2 1s22s22p6

[He] [Ne]

Li Li+ + e-

e- + F F -

F - Li+ + Li+ F -

Page 9: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd
Page 10: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

2. JENIS IKATAN

F F +

7e- 7e-

F F

8e- 8e-

Ikatan Kovalen Ikatan kimia yang ditandai dengan pemakaian elekton bersama antara dua

atom, hal tersebut dikarenakan atom- atomnya mempunyai perbedaan

keeletronegatifan yang nol atau kecil

Page 11: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Ikatan Kovalen

Struktur Lewis air

8e-

H H O + + O H H O H H atau

2e- 2e-

Ikatan kovalen tunggal

Page 12: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Ikatan Kovalen

Page 13: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Ikatan rangkap – 2 atom menggunakan 2 atau lebih pasangan elektron

bersama-sama.

atau O C O

8e- 8e- 8e-

Ikatan rangkap 2

O C O

Ikatan rangkap 2

N N

Ikatan rangkap 3

N N

8e- 8e- Ikatan rangkap 3

atau

Aturan oktet

Ikatan Kovalen

Page 14: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Ikatan Kovalen Polar

Ikatan kovalen polar terjadi karena tidak meratanya pemakaian-bersama

elektron. Elektron berada lebih dekat ke salah satu atom.

H F

Daerah

kaya elektron Daerah

miskin elektron

Page 15: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Klasifikasi ikatan berdasarkan perbedaan keelektronegatifan

Perbedaan Tipe Ikatan

0 Kovalen

>1,7 Ionik

Antara 0 dan 1,7 Kovalen Polar

Ikatan Kovalen Polar

Page 16: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

3. KEPOLARAN MOLEKUL

Molekul triatomik dst. bentuk molekul turut memengaruhi kepolaran.

Pada molekul diatomik, kepolaran molekul = kepolaran ikatan.

Contoh: H2, O2, N2 molekul nonpolar

HF, HCl, ClF molekul polar

NONPOLAR POLAR

Page 17: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN

KELARUTAN

Molekul polar seperti air dipol (dwikutub)

Tarik-menarik terjadi antarmuatan berlawanan dalam dipol.

Gaya antarmolekul air ini disebut gaya dipol-dipol (ikatan hidrogen).

20x lebih lemah daripada ikatan kovalen intramolekul air.

Page 18: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Kekuatan ikatan hidrogen antarmolekul etanol ~ molekul air.

Etanol larut takhingga dalam air.

Etanol Air Etanol-Air

4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN

KELARUTAN

Page 19: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Kekuatan ikatan hidrogen antarmolekul sukrosa > molekul air.

Ikatan hidrogen ini harus diputus terlebih dulu oleh molekul air.

Sukrosa larut terbatas dalam air kelarutan = 200 g/100 mL air

Sukrosa

4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN

KELARUTAN

Page 20: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Berbeda dari etanol dan sukrosa, natrium klorida mengion dalam air.

Kristal NaCl larut dalam air dengan membentuk gaya antarmolekul lain,

yaitu gaya ion-dipol.

Kekuatan gaya ion-dipol > dipol-dipol NaCl sangat larut dalam air.

Page 21: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Molekul nonpolar seperti oksigen sedikit larut dalam air

kelarutan = 0,004 g/100 mL air (bdk. sukrosa)

Pelarutan terjadi karena molekul air yang polar dapat menginduksi

terbentuknya dipol pada molekul oksigen.

Gaya tarik-menarik lemah terbentuk gaya dipol-dipol terinduksi

4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN

KELARUTAN

Page 22: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Dipol terinduksi juga dapat terbentuk antaratom atau di antara molekul-

molekul nonpolar.

Gaya tarik-menarik sangat lemah terbentuk gaya dipol terinduksi-

dipol terinduksi (gaya London).

4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN

KELARUTAN

Page 23: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Molekul yang lebih besar lebih mudah membentuk dipol terinduksi.

Page 24: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Sifat ‘antilengket’ Teflon antara lain karena atom fluorin penyusun Teflon

berukuran kecil sehingga sangat lemah membentuk gaya London dengan

bahan lain.

4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN

KELARUTAN

Page 25: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Secara umum,

molekul polar larut baik dalam pelarut polar melalui gaya ion-dipol atau

dipol-dipol.

molekul nonpolar larut baik dalam pelarut nonpolar melalui gaya dipol

terinduksi-dipol terinduksi.

molekul nonpolar sukar larut dalam pelarut nonpolar dan terjadi melalui

gaya dipol-dipol terinduksi.

Kaidah ‘like dissolves like’

4. GAYA ANTARMOLEKUL DAN

KELARUTAN

Page 26: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

5. SURFAKTAN:

SABUN DAN DETERGEN

Debu dan kotoran yang melekat di pakaian sebagian besar nonpolar

sukar dibilas dengan air.

Pelarut nonpolar seperti turpentin (pengencer cat) dan trikloroetana

(bahan ‘pembersih kering’) dapat digunakan untuk membersihkan.

Alternatif yang lebih mudah, kotoran dibersihkan dengan menambahkan

sabun atau detergen ke dalam air.

Kedua zat ini tergolong bahan-aktif permukaan (surface active agent,

surfaktan).

Page 27: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

natrium dodesil sulfat

natrium dodesil benzenasulfonat

CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CH2CO

O Na+

polar,

hidrofilik

nonpolar, lipofilik

SABUN:

DETERGEN:

Page 28: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Di dalam air, surfaktan membentuk agregat yang disebut misel:

(2) Ujung hidrofilik membentuk “permukaan negatif” misel sehingga misel

saling bertolakan dan mencegah kotoran bergabung kembali.

(1) Rantai lipofilik mengarah ke pusat misel, mengemulsi kotoran.

Page 29: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Surfaktan juga bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan air.

Tegangan permukaan: elastisitas

pada permukaan cairan yang

disebabkan oleh ketidakseimbangan

gaya antarmolekul.

Page 30: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Molekul-molekul surfaktan menjajarkan diri di permukaan air dengan ekor

nonpolar menjauhi polaritas air. Akibat penataan ini, tegangan permukaan

air tergganggu, ketersebaran dan daya bersih air meningkat.

Page 31: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Bahan pelunak-air seperti Na2CO3 akan mengendapkan ion sadah menjadi

garam karbonatnya.

Dalam air sadah (hard water), sabun terendapkan sebagai kompleks dgn

ion Ca2+, Mg2+, dan Fe2+ dalam air sadah, sementara detergen tidak.

Page 32: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Air sadah juga dapat dilunakkan dengan mengalirkannya melalui resin

penukar-ion yang akan menukar ion sadah dengan ion Na+ dalam resin.

Page 33: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

6. KEUNIKAN MOLEKUL AIR

Molekul air membentuk struktur kristalin terbuka dalam es.

Page 34: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Karena itu,

air memuai ketika membeku

Permukaan es tetap basah dan licin

bahkan pada suhu << titik bekunya.

Page 35: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Air paling rapat pada 4 oC.

- Struktur kristalin terbuka pada es tidak

runtuh seketika saat es meleleh.

- Antara 0 dan 4 oC, penyusutan karena

runtuhnya kristal es > pemuaian akibat

meningkatnya pergerakan molekul air.

- Di atas 4 oC, pemuaian melampaui

penyusutan karena sebagian besar

kristal es telah runtuh.

Rapatan maksimum 3,98 0C

6. KEUNIKAN MOLEKUL AIR

Page 36: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

Anomali air ini menyebabkan

- Es mengapung di permukaan air

6. KEUNIKAN MOLEKUL AIR

Page 37: Bab 3 ikatan kimia dan sifat air nd

- Organisme air tetap hidup di musim dingin, karena akan terjadi pembalikan

massa air (upwelling), dan pembekuan air berlangsung dari permukaan ke

dasar, bukan sebaliknya.