bab 3 inti penelitian 3.1 struktur organisasi perusahaan...

44
40 BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 3.1 TRANS TV Sumber: www.transtv.co.id

Upload: phamdan

Post on 12-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

 

 

40

BAB 3

INTI PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1

TRANS TV

Sumber: www.transtv.co.id

Page 2: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

41

 

3.1.1 Logo

Gambar 3.2

Sumber: www.transtv.co.id

Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian.

Kilauannya merfleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di

Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf

dari jenis serif yang mencerminkan karakter abdi, klasik namun akrab dan mudah untuk

dikenali.

3.1.2 Visi

Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN memberikan hasil usaha

yang positif bagi stakeholder, menyampaika n program-program berkualitas, berperilaku

berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta

mitra kerja dan memberikan konstribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta

kecerdasan masyarakat.

Page 3: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

42

 

3.1.3 Misi

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta

mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai

demokrasi.

3.1.4 Manajemen

PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan perusahaan yang

dimiliki PT. Para Inti Investindo yang merupakan kelompok usaha di bawah bendera

Para Group. Trans TV memperoleh izin siaran nasional dari pemerintah pada bulan

November 1998 setelah lulus dari uji kelayakan yang dilakukan tim antar departemen.

3.1.5 Target Audience

Trans TV membidik segmen pemirsa kelas menengah ke atas atau yang dikenal

dalam istilah pemasaran sebagai kelompok A, B, dan C.

3.1.6 Isi Program

Target tahun I : 60 % program asing, 40 % program lokal

Target tahun II : 45 % program asing, 55 % program lokal

Target tahun III : 30 % program asing, 70 % program lokal

3.1.7 Penyiaran

Page 4: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

43

 

Trans TV mulai mengudara secara teknis pada tanggal 22 Oktober 2001 di

wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi dengan pola teknik selama beberapa jam

perhari. Pada tanggal 25 Oktober mulai menyiarkan program bertajuk Trans Tune In,

sekaligus meluaskan jangkauan siaran hingga wilayah Bandung dan sekitarnya. Pada

tanggal tersebut Trans TV telah mulai menyiarkan siaran langsung upacara peresmian

Bandung Supermall, kawasan perbelanjaan paling luas di ibukota Jawa Barat. Program

Trans Tune In dikemas dengan gaya radio untuk memperkenalkan Trans TV pada

masyarakat. Pada tahap ini, dua pembawa acara membawakan kuis interaktif guna

memikat calon penonton., sambil menyuguhkan rangkaian video klip. Divisi

pemberitaan menyajikan program Jelajah, yang berisi paket-paket feature. Pada akhir

pekan, para pecandu bola dapat menikmati siaran langsung kompetisi sepak bola dapat

menikmati siaran langsung kompetisi sepak bola Spanyol, La Liga.

Pada tanggal 15 desember 2001 Trans TV mulai siaran perdana tepatnya pukul

17.00 WIB dengan mengawali siaran langsung launching dari gedung Trans TV. Trans

TV akan memperluas jangkauan siaran dan mentargetkan pada tahun 2003 dengan

memasang Transmisi pada titik strategis di kota-kota : Cirebon, Lampung, Purwokerto,

Pekanbaru, Palembang, Batam, Madiun, Banjarmasin, Malang, Manado, Denpasar,

Makassar.

Mulai Desember 2001, Trans Tune In berganti dengan Transvaganza, seiring

dengan bertambahnya jam siaran Trans TV. Dalam tahapan ini, Trans TV mulai

menayangkan film-film asing serta program non drama berupa kuis tebak harga. Kuis ini

merupakan adaptasi dari kuis “The Price is Right” yang kondang sejak tahun 1970-an

yang ditayangkan di 22 negara.

Page 5: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

44

 

Transvaganza ditayangkan dari 1-14 Desember 2001 dan merupakan contoh

program-program Trans TV yang dapat diikuti pemirsa setiap minggu mulai tanggal 18

Desember 2001 hingga 28 Februari 2001. Penambahan jam tayang secara bertahap ini

akan memuncak pada tanggal 1 Maret 2002, saat Trans TV mulai siaran penuh yaitu 18

jam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan minggu.

Penambahan program acara juga bertambah seiring dengan adanya penambahan jam

tayang diantara Euro, Digoa, KD, Sinema Gemilang, Diva Dangdut, Dunia Lain.

Pada September 2002 Trans TV mulai mengudara 20 jam setiap hari terkecuali

hari sabtu 24 jam non stop bila ada pertandingan liga Spanyol. Penambahan jam tayang

ini juga menambah program acara diantaranya program keagamaan Sentuhan Qolbu,

Berita Trans Pagi, film-film kartun. Sinema Indonesia Pagi, Sinetron Perempuan Pilihan,

film Taiwan seperti Meteor Garden, Kuis Russian Roullet. Untuk olahraga siaran

langsung maupun tidak Liga Spanyol dan super Liga Bulutangkis.

Mulai Selasa 12 Juli 2005 hingga 6 bulan ke depan, dikeluarkan Peraturan

Mentri Menkominfo No. 11/P/M.Kominfo/7/2005 di mana dalam peraturan mentri

tersebut diberlakukan pembatasan jam siar hingga jam 01.00 dini hari dan mulai kembali

siaran jam 05.00 pagi. Trans TV mulai saat diberlakukannya pembatasan jam siaran

tersebut membatasi jam tayang dengan sign-off jam 02.00 dan sign-on kembali jam

04.00, dalam sehari mendapat libur 2 jam. Untuk jam tayang di hari Sabtu dan Minggu

terkadang tayang non-stop 24 jam.

Pada dasarnya siaran Trans TV menganut konsep general entertainment,

sehingga pemirsa bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun non drama,

serta tayangan berita.pada tahun pertama 50 % tayangan stasiun ini berasal dari luar

Page 6: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

45

 

negeri dan 50 % sisanya merupakan produk lokal. Pada tahun kedua, proporsi produk

lokal akan menjadi 70 % dan sisanya merupakan produk asing.

Di akhir tahun 2005 Trans TV telah memperkuat semua lini dan jam dengan

produk inhouse. Menurut catatan 67 % dari acara TV merupakan produk inhouse.

Beberapa produk unggulan inhouse di prime time mulai dari Extravaganza, Ketawa ala

Trans TV, Insyaf, Komedi Nakal dan Fenomena juga amat memperkuat Trans TV.

Makin bertambah tahun maka Trans TV juga menyajikan program-program baru

dengan ide-ide yang baru. Hingga tahun 2008 ini, produk inhouse masih mendominasi

tayangan Trans TV seperti Prime Time, Happy Family Me vs Mom, dilanjutkan dengan

Termehek-mehek yang menempati urutan kedua yang merupakan program favorit juga.

Akhirnya datang Juga sebuah program sketsa yang menampilkan artis tanpa skenario.

Tidak ketinggalan bioskop Trans TV yang menampilkan film-film unggulan box office

yang belum pernah ditayangkan di stasiun tv lain seperti film The Lord of The Ring,

Harry Potter dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan program inhouse yang ada

berhasil menempatkan Trans TV sebagai stasiun favorit.

3.1.8 Gedung Trans TV

Gedung Trans TV merupakan gedung pertama di Indonesia yang dirancang

khusus bagi stasiun televisi yang di dalamnya terdapat sembilan lantai , di tanam dengan

kabel-kabel sepanjang 1.300 meter guna mendukung sistem siaran digital yang

digunakan oleh Trans TV. Gedung Trans TV terletak di atas tanah seluas kurang lebih 2

hektar di Jalan Kapten Tendean, kav. 12-14 A, Jakarta 12790.

Page 7: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

46

 

3.1.9 Sumber Daya Manusia

Namun teknologi secanggih apapun tidak berarti apa-apa tanpa dukungan sumber

daya manusia yang memadai. Untuk itulah sejak tahun 2000 Trans TV melakukan road

show ke kampus-kampus utama di berbagai kota di Indonesia guna merekrut bakat-bakat

terbaik yang ada di sana.

Sejak awal berdirinya Trans TV, pihak manajemen merencanakan tekad untuk

merekrut sebagian besar karyawannya dari tenaga-tenaga yang baru lulus. Dengan

program yang disebut dengan BDP (Broadcaster Development Program). Manajemen

yakin, tenaga-tenaga segar ini akan memudahkan perusahaan membangun budaya kerja

yang baru serta akan menjadi sumber kreativitas yang penuh gairah.

Para kandidat ini lalu mengikuti pelatihan selama 2 bulan di Depok, Jawa Barat

dan dua bulan lagi di Multimedia Training Centre, Yogyakarta. Kurikulum pelatihan

didesain oleh para staff Trans TV dengan tekanan pada kerjasama dan pemahaman yang

menyeluruh antar bagian. Trans TV juga merekrut tenaga-tenaga berpengalaman dari

semua stasiun televisi swasta yang ada, meskipun jumlahnya tidak sebanyak tenaga yang

berpengalaman.

3.1.10 Teknologi

Sejak awal, Trans TV dibangun untuk bisa menggunakan teknologi digital penuh,

sejak dari tahap pra-produksi, hingga pasca-produksi serta siaran.

Page 8: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

47

 

3.1.11 Profil Program

Program ini menyajikan lika liku perjalanan seorang pengusaha sejak mulai

merintis usahanya hingga mencapai kesuksesan.

SINOPSIS PROGRAM

Di segmen awal, profil pengusaha ditampilkan, meliputi jenis usaha, besar usaha

dan lingkup usaha. Lalu, melalui mas Narko (host), pengusaha akan melakukan

semacam napak tilas dari usahanya. Sehingga penonton dapat memperoleh informasi

mengenai tantangan dan kesulitan yang dialami saat merintis usahanya. Di segmen

akhir, bisa ada mystery guest, yaitu orang yang dianggap sangat berjasa dalam kemajuan

bisnis sang pengusaha. Atau, akan di tonjolkan perubahan tingkat kehidupan pengusaha

dari sebelum sukses dengan setelah sukses.

PROFIL MAS NARKO

Mas Narko adalah seorang wong ndeso, yang mencari pekerjaan. Ia selalu mimpi

menjadi orang kaya dan pengusaha sukses. Dengan keluguannya narko selalu

mengalami kegagalan usaha. Namun, pada akhir acara, narko akan selalu mengatakan

bahwa hidup ini indah, tertutama karena telah banyak pengusaha-pengusaha yang

berhasil bertahan hidup dan menjadi sukses.

Page 9: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

48

 

Nama program : “Hidup Ini Indah”

Logo :

Gambar 3.3

Sumber: www.transtv.co.id

Tujuan program : Memberikan contoh berwirausaha kepada masyarakat luas

dengan cara mengangkat tokoh-tokoh berlatarbelakang orang

kampung yang pada akhirnya bisa meraih kesuskesan melalui

usahanya dengan berwirausaha. Dengan demikian diharapkan

masyarakat memiliki keinginan untuk memperbaiki kehidupannya

menjadi lebih baik.

Format acara Feature

Waktu tayang : Sabtu, pkl. 12.00-12.30 WIB

Profil audience : Female, ses A,B,C

Struktur organisasi :

- Produser : M. Rizki Arafat

- Asisten Produser : Ari Zulkifli, Ade Agus, M. Yunus, Andi Agus

- Reporter : Trisna, Ichrawati, Fitri F., Setyo Winarko

Page 10: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

49

 

- Camera Persons : Fajar, Tri Hartanto

- PA : Silvy Junaedi

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah

pendekatan dengan pengukuran terhadap fenomena sosial. Tujuan utama dari penelitian

ini adalah melakukan generalisasi, suatu pernyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu

realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada populasi tertentu

(Soehartono, 2002: 57).

Penelitian kuantitatif dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data.

Artinya, peneliti tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data

sekehendak hatinya sendiri. Oleh karena itu, dalam hal analisis data pun, peneliti tidak

boleh mengikutsertakan analisis data interpretasi yang bersifat objektif. Karena itu,

digunakan uji statistik untuk menganalisis data. (Kriyantono, 2006:58)

Secara umum, pendekatan kuantitatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(Kriyantono, 2006:58)

1. Hubungan peneliti dengan subjek: jauh. Peneliti menganggap bahwa realitas terpisah

dan ada diluar dirinya. Karena itu harus ada jarak supaya objektif.

2. Penelitian bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak

teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data.

Page 11: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

50

 

3. Penelitian harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang

representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid

dan reliabel.

4. Prosedur penelitian rasional-empiris, artinya penelitian erangkat dari konsep-konsep

atau teoti-teori yang melandasinya.

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif atau korelasional, yang

bermaksud untuk menjelaskan hubungan yang kausal antar variabel melalui ujian

hipotesa. Sedang menurut Rakhmat, metode korelasional bertujuan meneliti hubungan–

hubungan diantara variabel–variabel dengan menguji hipotesis. Metode korelasional

bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada

faktor lain. (Singarimbun, 1989: 8)

Penelitian eksplanatif menggunakan analisis kuantitatif. Penelitian eksplanasi

menguji prediksi atau prinsip teori, memperluas penjelasan teori, memperluas teori

menjadi isu atau topik baru, mendukung prediksi, menghubungkan isu atau topik dengan

prinsip secara umum, dan menentukan penjelasan mana yang paling baik dan tepat.

Tujuan dari penelitian eksplanasi antara lain adalah : menjelaskan secara akurat sebuah

teori, serta menghasilkan bukti untuk mendukung sebuah penjelasan atau prediksi.

Dalam penelitian ini ada beberapa konsep yang perlu diukur melalui sejumlah

pertanyaan indikator dalam bentuk pertanyaan kepada responden. Hubungan-hubungan

Page 12: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

51

 

yang akan diukur adalah mengenai pengaruh tayangan “Hidup Ini Indah” terhadap minat

masyarakat untuk berwirausaha.

3.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode

survei adalah metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1989:

3). Tujuan utama survei adalah represensitivitas (Unarajan, 2000: 225). Selain itu survei

digunakan untuk melakukan analisis yang biasanya merupakan data kuantitatif dan

analisisnya menggunakan teknik statistik yang sesuai.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003 : 720)

Sedangkan Riduwan menyatakan populasi ialah keseluruhan dari karakteristik

atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian (Riduwan, 2004 : 55).

Populasi di dalam penelitian ini adalah pemirsa program ”Hidup Ini Indah” di

Trans TV. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh AGB Nielsen pada periode Februari

2011 didapatkan jumlah pemirsa program ”Hidup Ini Indah” adalah sejumlah 8.100.00

orang di seluruh Indonesia. Mayoritas penonton berusia 25-29 tahun dari SES ABC.

Page 13: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

52

 

Namun dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil sampel dari pemirsa program

”Hidup Ini Indah” . Peneliti akan mengambil sampel dari pemirsa program ”Hidup Ini

Indah” yang berusia 20-29 tahun dan 30-39 tahun dari SES ABC.

3.5.2 Jumlah Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulan akan dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif, bila

sampel tidak representatif maka dapat menimbulkan kesimpulan yang salah nantinya.

Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh

populasi.

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber

data dan dapat mewakili seluruh populasi. Pengertian sampel menurut Sugiyono ialah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,

2004:73).

Soehartono menambahkan bahwa penelitian pada sampel hanya merupakan

pendekatan pada populasinya. Ini berarti selalu ada resiko kesalahan dalam menarik

kesimpulan untuk keseluruhan populasi. Oleh karena itu setiap penelitian dengan

menggunakan sampel akan selalu berusaha untuk memperkecil resiko kesalahan tersebut

(Soeharto, 2002: 57)

Teknik pengambilan sampel di ambil dengan menggunakan rumus Taro Yamane

(Kriyantono,2007: 160) sebagai berikut:

Page 14: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

53

 

n = N

N.d2 + 1

Dimana: n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Batas kesalahan yang ditetapkan 10%

Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang

1%, 2%, 3%, 4%, 5%, atau 10% (Umar, 2002: 134).

n = 8.100.000

8.100.000 x0,01 + 1

n = 99,998 dibulatkan menjadi 100 orang

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Cara penarikan sampel dari penelitian ini ada 2 jenis yaitu penarikan sampel

wilayah penelitian dan penarikan sampel responden. Untuk penarikan sampel wilayah

penelitian menggunakan multi stage random sampling yaitu penarikan sampel bertahap

secara random. Tahap pertama peneliti mengambil wilayah DKI Jakarta, di mana DKI

Jakarta terdiri dari lima kotamadya dan satu kabupaten. Secara random peneliti memilih

10 % dari wilayah yaitu satu wilayah, dan terpilih Kotamadya Jakarta Selatan. Tahap

kedua, Kotamadya Jakarta Selatan yang terdiri dari delapan kecamatan, diambil 10%

Page 15: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

54

 

secara random dan didapat satu Kecamatan yaitu Kecamatan Cilandak. Tahap ketiga,

Kecamatan Cilandak yang terdiri dari lima kelurahan, diambil 10% secara random, dan

terpilih satu kelurahan yaitu Kelurahan Lebak Bulus. Tahap keempat Kelurahan Lebak

Bulus yang terdiri dari delapan RW, diambil 10% secara random, dan terpilih RW 04. Di

RW 04 Kelurahan Lebak Bulus inilah peneliti akan melakukan penelitian dengan

mengambil 100 orang responden.

Penarikan sampel responden menggunakan Disproposionate Stratified Random

Sampling yaitu mengambil sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetap

sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya, dilakukan sampling ini karena

anggota populasi heterogen (tidak sejenis) (Riduwan, 2004: 59). Di dalam penelitian ini

sampel diambil dari kelompok pemirsa program “Hidup Ini Indah” yang berada di RW

04 Kelurahan Lebak Bulus, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 100 orang yang

pernah menonton program “Hidup Ini Indah” berusia 20-29 tahun dan 30-39 tahun dari

SES ABC.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan untuk melengkapi penelitian,

yaitu :

3.6.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan

pertama di lapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek penelitian, dari hasil

survei dengan kuesioner. Jika periset ingin mengetahui bagaimana opini mahasiswa

Page 16: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

55

 

terhadap suatu program televisi, kemudian peneliti langsung mewawancarai mahasiswa

yang menjadi respondennya maka data yang diperoleh yaitu hasil wawancara adalah

data primer (Kriyantono:43).

Di penelitian ini instrument penelitian yang di gunakan adalah kuesioner atau

angket, kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Disebut juga

angket. Kuesioner bisa dikirim melalui pos atau peneliti mendatangi secara langsung

responden (Kriyantono 2007 : 93). Angket adalah penyelidikan mengenai suatu masalah

yang banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dengan jalan mengedarkan

formulir daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk

mendapatkan jawaban (tanggapan, respon) tertulis seperlunya (Kartono, 1996: 217).

Jenis pertanyaan dalam instrumen penelitian dapat dibedakan menjadi

(Soehartono, 2002: 66):

1. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan sehingga

responden bebas menuliskan jawabannya sendiri.

2. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan sehingga

responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan dengan

memberikan tanda, misalnya: melingkari huruf atau member tanda cek (check list).

3. Pertanyaan kombinasi adalah gabungan antara pertanyaan tertutup dan terbuka, yaitu

setelah diberikan semua pilihan jawaban, diberikan alternatif secara terbuka untuk

menuliskan jawaban lainnya yaitu “lain-lain”.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini berisi pertanyaan-pertanyaan

tertutup yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda dan pernyataan-pernyataan dengan

Page 17: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

56

 

format jawaban skala Likert. Skala ini dikembangkan oleh Rensus Likert (1932). Skala

ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi responden terhadap suatu objek

(Riduwan, 2002 :12).

Melalui skala likert, responden akan diberikan / disajikan jawaban dalam bentuk

pernyataan yang diberi skor sebagai berikut :

5 = Sangat Setuju (SS)

4 = Setuju (S)

3 = Netral (N)

2 = Tidak Setuju (TS)

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan

dalam survei, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen

yang diekspresikan dalam suatu survei.

Penggunaan kuesioner tepat apabila :

1. Responden (orang yang merespon atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.

2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui

berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui

suatu fitur khusus dari sistem yang diajukan.

3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat

sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.

Page 18: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

57

 

4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan

dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.

3.7 Teknik Analisis

Korelasi data yang didapat dari hasil pengumpulan data yang selanjutnya akan

dipilih sesuai dengan jenis atau kelompok datanya untuk dihitung. Data-data yang

diperoleh melalui hasil survei dalam penelitian ini akan dianalisa melalui uji univariat

dan bivariat.

3.7.1 Analisis Univariat

Analis univariat dilakukan pada tahap awal dengan menggunakan analisis

deskriptif frekuensi terhadap variabel-variabel yang berkaitan dengan karakteristik dari

responden. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum tentang objek

penelitian yang disajikan dalam bentuk persentasi. Dengan menggunakan analisis ini,

peneliti dapat melihat mean, median, dan modus serta standar deviasi masing-masing

indikator. Analisis dilakukan dengan menampilkan tabel-tabel frekuensi. Data kemudian

disajikan melalui bentuk tabel, mean, median, modus dan perhitungan persentasi agar

mudah dalam menganalisis data.

Analisis ini dilakukan juga untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik

responden yang ada serta untuk melihat secara deskriptif, bagaimana tanggapan dan

jawaban responden terhadap tiap indikator. Maksudnya untuk melihat kecenderungan

jawaban responden apakah cenderung positif atau negatif terhadap sejumlah indikator

Page 19: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

58

 

yang mengukur variabel pengaruh tayangan “Hidup Ini Indah” dan variabel minat

masyarakat untuk berwirausaha.

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis ini bermanfaat untuk melihat hubungan dua variabel. Pertama, ada

hubungan tetapi sifatnya simetris, yaitu tidak saling mepengaruhi. Kedua, dua variabel

itu terdapat hubungan dan saling mempengaruhi. Ketiga, sebuah variabel mempengaruhi

variabel yang lain. Dengan analisis bivariat, penelitian tidak hanya sampai pada apakah

ada hubungan diantara kedua variabel, tetapi diteruskan kepada penjelasan

mekanismenya mengapa hal itu terjadi.

Di dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan analisis regresi sederhana

untuk mengetahui besar pengaruh dari satu variabel terhadap variabel lain. Peneliti tidak

melakukan uji korelasi sebab di dalam uji regresi terlihat juga koefisien korelasi untuk

melihat kuat lemahnya hubungan antar dua variabel. (Husein umar, 2002, p.142)

Pedoman untuk melihat kuat lemahnya hubungan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sederhana

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 − 1,00 Sangat kuat

0,60 − 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Sedang

0,20 – 0,399 Rendah

Page 20: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

59

 

0,00 – 0,199 Sangat rendah

Sumber : Sugiyono, 2002: 183

Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan +1 atau -1 < r <

1. Dengan kata lain koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar

+1 dengan kriteria sebagai berikut :

a) Jika r = +1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan positif.

b) Jika mendekati +1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan positif.

c) Jika r = -1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan negatif.

d) Jika mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan negatif.

e) Jika r = 0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dan Y

f) Jika mendekati 0, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah sekali

Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang

paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu akan

sekarang yang dimiliki agar dapat memperkirakan perubahan (Riduwan, 2004: 145).

Regresi dapat digunakan untuk mengetahui variabel independen apa saja yang

berhubungan dengan variabel dependen, selain itu dapat diketahui seberapa besar

hubungan masing-masing variabel independen lainnya. Dari analisis ini diketahui

variabel mana yang paling besar atau dominan mempengaruhi variabel dependen Y,

yang ditunjukkan dengan koefisien regresi (beta).

Analisis regresi dilakukan untuk mendapatkan nilai:

Page 21: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

60

 

1. Nilai signifikansi anova: 0,05; untuk melihat pengaruh antara variabel dependen

dengan independen.

2. Nilai R model summary, untuk melihat kekuatan hubungan antara variabel

dependen dengan independen.

3. Nilai R2 (Coeficients of Determination), untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variable independent menjelaskan variable dependen.

4. Nilai Beta (β), untuk menunjukkan kontribusi masing-masing variabel independen.

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu

variabel independen dengan satu variabel dependen. Regresi sederhana, pengaruh satu x

terhadap satu y, dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b X (Husein umar, 2002,

p.164-165)

Dimana: Y = Variabel tidak bebas

X = Variabel bebas

a = nilai konstan

b = koefisien arah regresi

Untuk menghitung a, b1 dan b2 dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

2

22

2 2

( )( ) ( )( ). ( )

. ( )( ). ( )

Y X X XYa

n X X

n XY X Yb

n X X

−=

−=

∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑

∑ ∑ ∑∑ ∑

Keterangan :

Page 22: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

61

 

Ŷ = Minat masyarakat untuk berwirausaha

a = konstanta

b1, b2 = koefisien regresi

X1 = tayangan program “Hidup Ini Indah”

ε = error term

3.8 Definisi & Operasionalisasi Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk

dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari

pengamatan.

Bila konsep ini secara sengaja dan secara sadar dibuat serta dipergunakan untuk

tujuan ilmiah, maka ia disebut konstruk. Konstruk sendiri adalah konsep yang dapat

diamati dan diukur. Konsep yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan

yang disebut variabel.

Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (construck) atau

sifat yang akan dipelajari. Ia juga mengatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai

suatu sifat atau nilai dari orang, obyek,atau kegiatan yang mempunyai variasi yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Rakhmat, 2005: 12).

Di dalam penelitian ini penulis menggunakan dua konsep yang berfungsi sebagai

variabel Independen dan variabel dependen. Adapun variabel independen dalam

penelitian ini adalah Program “Hidup Ini Indah” yang terdiri dari 3 dimensi yaitu

presenter, tokoh, alur cerita. Sementara variabel dependen berupa Minat Masyarakat

Page 23: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

62

 

untuk Berwirausaha, terdiri dari 5 Dimensi yaitu Penerimaan (receiving), menanggapi

(responding), penilaian (valuing), Organisasi (organization), Pencirian

(characterization)

Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep

Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran

presenter 1. Disinhibitory Effect: Mas Narko Memiliki kemampuan menjelaskan

2. Outcome expectancies: Mas Narko bersahabat dan imajinatif.

3. Identification: Mas Narko mampu mengubah pola pikir

4. Self-efficacy: Mas Narko mampu meningkatkan kepercayaan

tokoh 5. Disinhibitory Effect: tokoh bisa mewakilkan tema

6. Outcome expectancies: tokoh mampu mengubah cara pandang

7. Identification: tokoh memberikan contoh nyata

8. Self-efficacy: tokoh yang diangkat meyakinkan

Program “Hidup Ini Indah”  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   

Alur cerita 9. Disinhibitory Effect: alur cerita menarik

10. Outcome expectancies: alur cerita meyakinkan kesuksesan

11. Identification: alur cerita mendorong melakukan sesuatu

Skala Liekert 5=Sangat setuju 4= Setuju 3= Ragu-ragu 2=Tidak Setuju 1= Sangat tidak setuju

Page 24: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

63

 

3.9 Keabsahan Penelitian

3.9.1 Uji Reliabilitas

Nilai perhitungan yang dihasilkan oleh suatu indikator yang tidak bervariasi

adalah karena karakteristik pengukuran instrumen atau proses pengukuran instrumen itu

12. Self-efficacy: alur cerita menumbuhkan rasa percaya diri

Receiveing 13. presenter : karakter tepat 14. tokoh: kisah yang cocok 15. alur cerita : dapat diterima

kebenarannya Responding 16. presenter: kesesuaian

17. tokoh: contoh nyata 18. alur cerita: menajdi

inspirasi Valuing 19. presenter: karakter tepat

dan sederhana 20. tokoh: memberi inspirasi 21. alur cerita: persuasif

Organizing 22. presenter: meningkatkan niat

23. tokoh: menarik minat 24. alur cerita: menimbulkan

keinginan

Minat Masyarakat Untuk Berwirausaha

Characterizing 25. presenter: karakter orang tidak sukses

26. tokoh: mewakili kisah orang sukses

27. alur cerita: berkesan

Page 25: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

64

 

sendiri. Selain itu suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika alat

ukur itu stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability).

Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliable, akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama.

Semakin kecil kesalahan, semakin reliabel alat pengukur. Sebaliknya, semakin

besar kesalahan pengukur maka semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Untuk uji

reliabel instrumen dalam kuesioner penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach.

Standar nilai alpha (α) yang digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut

baik adalah >0,5. Jadi, semakin besar nilai alpha (> 0,5), maka semakin reliabel alat

ukur tersebut (Singarimbun, 1989). Pengukuran ini menggunakan SPSS.

Page 26: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

65

 

Hasil uji reliabilitas dimensi pada variabel X (tayangan program “Hidup Ini

Indah”) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Reliabilitas dimensi Presenter

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.740 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena Mas Narko mampu mengantar saya untuk mengerti tentang perubahan hidup dari tokoh yang sedang disorot

11.2500 6.795 .657 .609

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena Mas Narko bersahabat dan memiliki kata-kata yang imajinatif dan penuh harapan

11.2900 7.461 .543 .676

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena Mas Narko mampu merubah pola pikir saya bahwa saya bisa memiliki kehidupan yang lebih baik seperti tokoh

11.2800 7.416 .457 .727

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena Mas Narko mampu meningkatkan kepercayaan diri saya bahwa saya mampu melakukan sesuatu yang lebih baik

11.1800 7.664 .488 .706

Page 27: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

66

 

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi presenter “Hidup Ini

Indah” reliabel, karena memenuhi nilai cronbarch’s alpha diatas 0,5 yaitu sebesar 0,740,

artinya indikator pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada dimensi presenter dapat

dipercaya. Dari tabel Item Total Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau

indikator yang digunakan harus dihapus.

Page 28: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

67

 

Tabel 3.4

Reliabilitas dimensi Tokoh

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena tokoh yang diangkat bisa mewakilkan contoh kisah kesuksesan seseorang

11.0800 7.610 .504 .683

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena tokoh yang diangkat mampu mengubah cara pandang saya tentang kisah sukses seseorang

11.2900 6.390 .612 .616

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena tokoh yang diangkat bisa memberikan contoh nyata tentang proses kesuksesan seseorang

11.1200 7.662 .463 .706

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena tokoh yang diangkat bisa meyakinkan bahwa saya sendirilah yang bisa menentukan hidup saya

11.2400 7.356 .517 .676

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi tokoh “Hidup Ini Indah”

reliabel, karena memenuhi nilai cronbarch’s alpha diatas 0,5, yaitu sebesar 0,732,

artinya indikator pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada dimensi pengalaman dapat

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.732 4

Page 29: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

68

 

dipercaya. Dari tabel Item Total Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau

indikator yang digunakan harus dihapus.

Tabel 3.5

Reliabilitas dimensi alur cerita

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.665 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena alur cerita yang diangkat menarik untuk diikuti

11.0200 6.303 .376 .646

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena cerita yang diangkat meyakinkan saya untuk mampu memperoleh kesuksesan juga.

11.0000 5.515 .570 .510

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena cerita yang diangkat bisa mendorong saya untuk melakukan sesuatu untuk hal yang baik.

11.1900 6.155 .445 .599

Saya menonton program “Hidup Ini Indah” karena cerita yang diangkat bisa meyakinkan bahwa saya sendirilah yang bisa menentukan hidup saya

11.2200 6.416 .401 .627

Page 30: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

69

 

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi tema alur cerita “Hidup Ini

Indah” reliabel, karena memenuhi nilai cronbarch’s alpha diatas 0,5, yaitu sebesar

0,665, artinya indikator pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada dimensi pengalaman

dapat dipercaya. Dari tabel Item Total Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau

indikator yang digunakan harus dihapus.

Hasil uji reliabilitas dimensi pada variabel Y Minat adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6

Reliabilitas dimensi Receiving

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.728 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Mas Narko memiliki karakter yang pas dalam program “Hidup Ini Indah”

7.0700 4.066 .605 .581

Tokoh yang diangkat dalam Program “Hidup Ini Indah” memiliki kisah yang cocok dengan nama program “Hidup Ini Indah”

7.2800 4.062 .521 .677

Alur cerita yang ditayangkan program “Hidup Ini Indah” dapat saya terima kebenarannya

7.0700 3.904 .531 .667

Page 31: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

70

 

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Receiving “Hidup Ini

Indah” reliabel, karena memenuhi nilai cronbarch’s alpha diatas 0,6, yaitu sebesar

0,728, artinya indikator pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada dimensi pengalaman

dapat dipercaya. Dari tabel Item Total Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau

indikator yang digunakan harus dihapus.

Tabel 3.7

Reliabilitas dimensi Responding

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.679 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Mas Narko sebagai presenter Program “Hidup Ini Indah” sudah sesuai bagi saya yang mau memulai berwirausaha

7.2400 4.245 .489 .589

Tokoh pada Program “Hidup Ini Indah” bisa menjadi contoh nyata saya dalam melakukan menentukan jenis wirausaha yang mau saya jalani

7.2200 4.093 .487 .593

Alur cerita pada Program “Hidup Ini Indah” bisa menjadi inspirasi saya untuk memperbaiki kehidupan dengan berwirausaha

7.3400 4.025 .501 .573

Page 32: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

71

 

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Responding “Hidup Ini

Indah” reliabel, karena memenuhi nilai cronbarch’s alpha diatas 0,6, yaitu sebesar

0,679, artinya indikator pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada dimensi pengalaman

dapat dipercaya. Dari tabel Item Total Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau

indikator yang digunakan harus dihapus.

Tabel 3.8

Reliabilitas dimensi Valuing

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Mas Narko sebagai presenter Program “Hidup Ini Indah” memiliki karakter yang pas dan sederhana sehingga mengajak saya untuk menyadari bahwa hidup ini indah

6.7600 3.982 .391 .310

Tokoh pada program “Hidup Ini Indah” sangat memberi inspirasi bagi saya dalam berwirausaha

6.8500 4.371 .277 .500

Alur cerita pada Program “Hidup Ini Indah” mampu mengajak saya untuk memulai berwirausaha dengan proses seperti yang ditayangkan pada program “Hidup Ini Indah”

6.8300 4.284 .323 .424

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.615 3

Page 33: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

72

 

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Valuing “Hidup Ini Indah”

reliabel, karena memenuhi nilai cronbarch’s alpha diatas 0,6, yaitu sebesar 0,615,

artinya indikator pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada dimensi pengalaman dapat

dipercaya. Dari tabel Item Total Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau

indikator yang digunakan harus dihapus.

Tabel 3.9

Reliabilitas dimensi Organization

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.762 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Mas Narko sebagai presenter Program “Hidup Ini Indah” mampu meningkatkan niat saya untuk berwirausaha

7.0100 4.273 .601 .671

Tokoh pada program “Hidup Ini Indah” mampu membuat ketertarikan saya untuk berwirausaha

7.2300 4.159 .550 .732

Alur cerita pada program “Hidup Ini Indah” membuat saya berkeinginan untuk berwirausaha

7.1000 4.232 .630 .639

Page 34: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

73

 

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Organization “Hidup Ini

Indah” reliabel, karena memenuhi nilai cronbarch’s alpha diatas 0,6, yaitu sebesar

0,762, artinya indikator pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada dimensi pengalaman

dapat dipercaya. Dari tabel Item Total Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau

indikator yang digunakan harus dihapus.

Tabel 3.10

Reliabilitas dimensi Characterization

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.670 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Mas Narko sebagai presenter Program “Hidup Ini Indah” mampu menghantarkan karakter orang yang tidak sukses

7.3600 3.243 .575 .448

Tokoh pada program “Hidup Ini Indah” mampu mewakili kisah orang yang sukses dengan proses yang panjang sehingga menarik perhatian saya

7.3200 3.977 .375 .706

Alur cerita pada program “Hidup Ini Indah” dapat menghadirkan cerita yang berkesan tentang kesuksesan seseorang

7.4000 3.354 .505 .543

Page 35: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

74

 

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa dimensi Characterization “Hidup

Ini Indah” reliabel, karena memenuhi nilai cronbarch’s alpha diatas 0,6, yaitu sebesar

0,670, artinya indikator pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada dimensi pengalaman

dapat dipercaya. Dari tabel Item Total Statistic terlihat bahwa tak ada pertanyaan atau

indikator yang digunakan harus dihapus.

3.9.2 Uji Validitas

Validitas berasal dari kata ”validity” yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Validitas

merupakan kesesuaian antara definisi operasional dengan definisi konseptual. Jadi

semakin dekat definisi operasional dengan definisi konseptual maka validitas perangkat

ukur tersebut semakin tinggi (Nasution, 2000: ).

Uji validitas ini menggunakan teknik analisis faktor. Analisis faktor adalah suatu teknik

statistik untuk mengidentifikasikan jumlah faktor yang relatif kecil yang dapat

digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variabel yang saling

berhubungan. Analisis faktor menghasilkan suatu tabel dimana baris adalah variabel

indikator mentah yang diamati dan kolom adalah faktor atau variabel tersembunyi yang

menjelaskan sebanyak mungkin perbedaan di dalam variabel ini.

Teknik analisis faktor ini digunakan untuk mengkonfirmasi (confirmatory)

penelitian yang bersifat eksplanatif. Dalam penelitian ini, masing-masing dimensi diuji

satu persatu dengan menggunakan teknik analisa faktor sehingga akan diperoleh nilai

Page 36: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

75

 

Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), yaitu uji statistik yang digunakan untuk menunjukkan

ketepatan analisis faktor terhadap variabel-variabel yang diukur. Bila nilai KMO > 0,5

dengan nilai signifikansi < 0.005 maka variabel tersebut dapat diukur dengan

menggunakan teknik faktor analisis untuk mengertahui apakah indikator yang dibuat

memang berada pada satu kelompok dengan indikator lainnya yang masih dalam satu

variabel.

Beberapa analisis faktor yang digunakan untuk menguji validitas dalam ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11

Analisis Faktor

No.

Ukuran Validitas Nilai Disyaratkan

1.

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy KMO MSA adalah statistik yang

mengindikasikan proporsi variansi dalam

variabel yang merupakan variansi umum

(common variance), yakni variansi yang

disebabkan oleh faktor-faktor dalam

penelitian.

Nilai KMO diatas .500

menunjukkan bahwa factor

analisis dapat digunakan.

2.

Bartlett 's test of Sphericity Bartlett's test

Sphericity merupakan uji statistik untuk

melihat ada tidaknya korelasi antar variabel.

Nilai signifikansi adalah

hasil uji. Nilai yang

kurang dari .05

menunjukkan hubungan

yang signifikan antar

Page 37: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

76

 

Sumber: Imam Ghozali, 2005: 45

variabel, merupakan nilai

yang diharapkan.

3.

Anti-image Matrices Setiap nilai pada kolom

diagonal matriks korelasi anti image

menunjukkan Measure of Sampling Adequacy

dari masing-masing indikator.

Nilai diagonal

Anti-image correlation

matrix diatas .500

menunjukkan variabel

cocok/sesuai dengan

struktur variabel lainnya

didalam faktor tersebut.

4.

Total Variance Explained Nilai pada kolom

"Cumulative %" menunjukkan persentase

variansi yang disebabkan oleh keseluruhan

faktor.

Nilai "Cummulative %"

harus lebih besar dari 60%

5.

Component Matrix Nilai factor loading dari

variabel-variabel komponen faktor.

Nilai Factor Loading lebih

besar atau sama dengan .700

Page 38: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

77

 

Berikut ini adalah table interpretasi KMO MSA:

Tabel 3.12

Interpretasi KMO

Nilai KMO Tingkatan Varian 0.90-1.00 Marvellous (Sangat Bermanfaat) 0.80-0.89 Meritorius (Bermanfaat) 0.70-0.79 Middling (Cukup Bermanfaat) 0.60-0.69 Mediocre (Sedang) 0.50-0.59 Miserable (Tidak Bermanfaat) 0.00-0.49 Unacceptable (tidak bisa diterima)

Sumber: Kaiser, 1974

Hasil penelitian adalah valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul

dengan data sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2003 :

137) instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

mengukur itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur. Hasil uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode

KMO.

Tabel 3.13

Hasil Uji Validitas menggunakan KMO variabel X dimensi presenter

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.737

Approx. Chi-Square 87.967

Df 6

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Page 39: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

78

 

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.737 yang

berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan

dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar

87.967 dengan nilai sig sebesar 0.000. Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga

data dinyatakan valid.

Tabel 3.14

Hasil Uji Validitas menggunakan KMO variabel X dimensi tokoh

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.660

Approx. Chi-Square 93.855

Df 6

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.660 yang

berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan

dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar

93.885 dengan nilai sig sebesar 0.000. Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga

data dinyatakan valid.

Page 40: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

79

 

Tabel 3.15

Hasil Uji Validitas menggunakan KMO variabel X dimensi alur cerita

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.687

Approx. Chi-Square 58.541

Df 6

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.687 yang

berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan

dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar

58.541 dengan nilai sig sebesar 0.000. Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga

data dinyatakan valid.

Tabel 3.16

Hasil Uji Validitas menggunakan KMO variabel Y dimensi Receiving

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.672

Approx. Chi-Square 62.225

Df 3

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.672 yang

berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan

dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar

Page 41: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

80

 

62.225 dengan nilai sig sebesar 0.000. Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga

data dinyatakan valid.

Tabel 3.17

Hasil Uji Validitas menggunakan KMO variabel Y dimensi Responding

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.666

Approx. Chi-Square 45.269

Df 3

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.666 yang

berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan

dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar

45.269 dengan nilai sig sebesar 0.000. Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga

data dinyatakan valid.

Tabel 3.18

Hasil Uji Validitas menggunakan KMO variabel Y dimensi Valuing

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.607

Approx. Chi-Square 19.785

Df 3

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Page 42: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

81

 

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.607 yang

berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan

dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar

19.785 dengan nilai sig sebesar 0.000. Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga

data dinyatakan valid.

Tabel 3.19

Hasil Uji Validitas menggunakan KMO variabel Y dimensi organization

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.688

Approx. Chi-Square 74.711

Df 3

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.688 yang

berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan

dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar

74.711 dengan nilai sig sebesar 0.000. Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga

data dinyatakan valid.

Page 43: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

82

 

Tabel 3.20

Hasil Uji Validitas menggunakan KMO variabel Y dimensi characterization

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

.614

Approx. Chi-Square 50.025

Df 3

Bartlett's Test of Sphericity

Sig. .000

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.614 yang

berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan

dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar

50.025 dengan nilai sig sebesar 0.000. Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga

data dinyatakan valid.

3.10 Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian

Adapun kelemahan dan keterbatasan penelitian, yaitu :

1. Jawaban responden yang mungkin bisa dikarenakan ketika responden menjawab,

mungkin berkaitan dengan pengaruh tayangan “Hidup Ini Indah” yang merupakan

hal yang memiliki nilai yang tidak terlalu terpikirkan.

2. Pembahasan penelitian tidak mencakup perilaku tetapi hanya dibatasi kepada

kecenderungan pola pikir masyarakat setelah menonton tayangan “Hidup Ini Indah”.

3. Pembahasan penelitian tidak mencakup penjelasan isi tayangan lebih mendalam,

tetapi hanya melihat pengaruh isi tayangan terhadap minat masyarakat untuk

berwirausaha.

Page 44: BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00485-MC 3.pdfjam sehari pada hari senin hingga jumat dan 22 jam sehari pada sabtu dan

83

 

4. Hasil pengaruh yang lemah disebabkan oleh fokus penelitian yang digunakan oleh

peneliti hanya mencakup konten program saja, yang sebenarnya ada faktor lain di

luar konten yang dapat mempengaruhi lebih besar.