bab 4 pustaka lampiran kel 4b lansia rev

24
31 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemiki rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penel (Nursalam, 2007). Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain Experimen dengan rancangan pretest posttest control group design, dalam penelitian ini dilakukan pengelompokan anggota anggota kelompok kontrol kelompok perlakuan dilakukan berdasarkan hasil screening dengan menggunak Geriatric Depression Scale (!D"). #emudian kelompok ekperimental diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak. $ada kedua kelompok d dengan pretes, dan setelah pemberian perlakuan selesai akan diadakan peng kembali (pasca tes) (Nursalam, 20%&). 'abel .% $erbandingan sampel perlakuan dan kontrol #elompok perlakuan "ubjek $retest $erlakuan $ost 'est #% % * 2 #elompok kontrol #2 % 2 #eterangan+ # + "ampel lansia dengan kondisi depresi * + nter-ensi Peer Group Support pada lansia dengan pemahaman s efficacy &%

Upload: afindina

Post on 04-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dapus

TRANSCRIPT

32BAB 4METODOLOGI PENELITIAN

4.1Desain PenelitianDesain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian (Nursalam, 2007). Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain Quasy Experimen dengan rancangan pretest posttest control group design, dalam penelitian ini dilakukan pengelompokan anggota- anggota kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dilakukan berdasarkan hasil screening dengan menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS). Kemudian kelompok ekperimental diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada kedua kelompok diawali dengan pretes, dan setelah pemberian perlakuan selesai akan diadakan pengukuran kembali (pasca tes) (Nursalam, 2013).

Tabel 4.1 Perbandingan sampel perlakuan dan kontrolKelompok perlakuanSubjekPretest PerlakuanPost Test

K1O1XO2

Kelompok kontrolK2O1-O2

Keterangan:K : Sampel lansia dengan kondisi depresi

31X: Intervensi Peer Group Support pada lansia dengan pemahaman self efficacyO1: Observasi awal dengan pengukuran tingkat depresi lansia sebelum pemberian peer group support berbasis self efficacyO2: observasi akhir dengan pengukuran tingkat depresi lansia setelah pemberian peer group support berbasis self efficacy

4.2Populasi, Sampel, dan Sampling4.2.1PopulasiPopulasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia yang tinggal di panti werdha X Surabaya.4.2.2SampelSampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Untuk mengurangi bias penelitian perlu dilakukan kriteria sampel. Pada penelitian ini peneliti menetukan kriteria sampel sebagai berikut:1) Kriteria inklusi 1. Lansia berusia 60-74 tahun yang mengalami depresi dengan tingkat depresi ringan sampai sedang (skor 5-11) yang tinggal di panti werdha X Surabaya2) Kriteria ekslusi1. Lansia berusia 60-74 tahun yang mengalami depresi dengan tingkat depresi berat (skor >12)2. Lansia berusia 60-74 tahun yang mengalami depresi dengan tingkat depresi ringan sampai sedang (skor 5-11) yang tinggal di panti werdha X Surabaya disertai penyakit penyerta kronis berat3. Lansia berumur 60-74 tahun yang mengalami depresi yang mengalami gangguan persepsi sensori4.2.3SamplingSampling adalah proses menyeleksi porsi dan populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (Nursalam, 2013).

4.3Variabel Penelitian dan Definisi OperasionalDalam setiap penelitian selalu dilakukan pengukuran terhadap variabel. Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (Nursalam, 2013)4.3.1 Variabel IndependenVariabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Efficacy dalam Peer Group Support.4.3.2 Variabel DependenVariabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah depresi pada lansia.

4.3.3Definisi OperasionalDefinisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Nursalam, 2013).

Tabel 4.2 Definisi Operasional Pengaruh Peer Group Support berbasis self efficacy terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti werdha X Surabaya

VariabelDefinisi OperasionalParameterAlat UkurSkalaSkor

Independen:Peer group support berbasis Self efficacy

Program pemberian Peer group support berbasis Self efficacy sesuai dengan SAP berisi 6 langkah Checking in Presentasi masalah Klasifikasi masalah Berbagi usulan (pencapaian prestasi dan pengalaman orang lain) Perencanaan tindakan Checking out2 dari 4 teori self efficacy yang diterapkan dalam peer group support :1. Performance Accomplishments (Pencapaian Prestasi berdasarkan pengalam pribadi)2. Vicarious Experience (Pengalaman Orang Lain dengan mendatangkan seorang lansia yang telah berhasil menghilangkan depresinya)SAP--

Dependen:Depresi pada lansiagangguan alam perasaan (mood) berupa kemurungan dan kesedihan yang mendalam, hilangnya kegairahan hidup, mudah putus asa yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kualitas hidup lansia

15 pertanyaan yang terdapat di dalam Geriatric Depression ScaleGeriatric Depression Scale (GDS)Ordinal15 pertanyaan masing-masing memiliki 2 pilihan jawaban dengan skoring:Tidak: 0Ya: 1pengecualian skoring untuk 5 pertanyaan nomer 1, 5, 7, 11, 13Ya : 0Tidak : 1Skala penilaian pada GDS ini adalah satu poin untuk masing-masing jawaban dengan interpretasi hasil:Skor 0-4: normalSkor 5-8: Depresi ringanSkor 9-11: Depresi sedangSkor 12-15: Depresi berat (Greenberg, 2012)

4.4Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara atau pengamatan, atau daftar pertanyaan, yang dipersapkan untuk mendapatkan informasi dari responden (Gulo, 2000). Untuk melakukan pengumpulan data, peneliti menggunakan 1 instrumen yaitu Geriatric Depression Scale untuk mengukur tingkatan depresi pada lansia sebelum dan sesudah dilakukannya Efficacy Peer Group Support.Salah satu instrumen yang dapat mengukur berat depresi adalah Geriatric Depression Scale (GDS) yang terdiri dari 15 pertanyaan yang harus dijawab oleh pasien sesuai untuk dipergunakan dalam praktek umum sebagai alat penapis Depresi pada usia lanjut.Penilaian pada GDS ini yaitu dengan 15 pertanyaan masing-masing memiliki 2 pilihan jawaban dengan skoring:Tidak: 0Ya: 1Dari 15 pertanyaan tersebut, terdapat pengecualian skoring untuk 5 pertanyaan yaitu pertanyaan nomer 1, 5, 7, 11, 13 adalah

Ya : 0Tidak : 1Skala penilaian pada GDS ini adalah satu poin untuk masing-masing jawaban dengan interpretasi hasil:Skor 0-4 : normalSkor 5-8 : Depresi ringanSkor 9-11: Depresi sedangSkor 12-15 : Depresi berat (Greenberg, 2012) 4.5 Lokasi dan Pengambilan DataPenelitian ini akan dilaksanakan di panti werdha X Surabaya.

4.6Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008). Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo, 2000). Peneliti melakukan permohonan penelitian ke pihak bagian akademik Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang selanjutnya surat penelitian tersebut akan diserahkan kepada kepala panti werdha X sebagai langkah awal penelitian di tempat tersebut. Kemudian peneliti akan menyeleksi calon responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik purposive sampling. Kemudian peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden mengenai maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. bila sampel setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian yang bersangkutan, sampel diminta untuk menandatangani lembar pernyataan (informed consent) untuk bersedia menjadi responden. Setelah itu, sampel atau responden dilakukan pre tes dengan diberikan lembar kuesioner dan menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner tersebut berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang terdapat didalam Geriatric Depression Scale (GDS) untuk menentukan sample sesuai kriteria peneliti yaitu Lansia yang mengalami depresi yang tinggal di panti werdha X dengan tingkat depresi ringan sampai sedang (skor 5-11).Setelah ditentukan sample sesuai kriteria peneliti yaitu Lansia dengan tingkat depresi ringan sampai sedang (skor 5-11), responden akan dibentuk menjadi 2 kelompok yaitu kelompok dengan perlakuan dan kelompok control. Selanjutnya akan dikumpulkan dan diberi intervensi Peer group support berbasis self efficacy sebanyak 2 kali dalam seminggu selama 2 minggu dengan durasi 60 menit setiap pertemuan. Pertemuan dilakukan berdasarkan urutan kegiatan peer group support yang terdiri dari 6 sesi meliputi:1. Checking inPada aktivitas ini diawali dengan salam pembuka, perkenalan, selanjutnya menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan, langka-langkah dari tiap sesi. Anggota kelompok diberi kesempatan menyatakan kesediaan untuk mengikuti kegiatan sampai acara selesai.2. Presentation of the problem Pada sesi ini anggota berhak mengutarakan masalah yang dialami misalnya mengutarakan sebab terjadinya masalah depresi yang dialami dan masalah yang disampaikan dapat dijadikan bahan sebagai materi pertemuan. 3. Clarification of the problemPada tahap ini memungkinkan fasilitator untuk mengambil peran utama dan mengutip dengan menggunakan bantuan pertanyaan terbuka untuk memulai memperluas dan memperjelas masalahnya, misalnya:a. Apa = apa penyebab masalah dapat terjadib. Bagaimana = bagaimanakah terjadinya masalah tersebutc. Dapatkah = dapatkah masalah tersebut diatasid. Mengapa = mengapa masalah dapat terjadi4. Sharing suggestBebagi pengalaman yang sama pada anggota peserta yang lain dengan menggambarkan bagaimana cara penyelesaian yang baik. Dalam peer group ini akan diterapkan teori self efficacy yang terdiri dari:a. Performance Accomplishments ( Pencapaian prestasi)Pada sesi ini fasilitator menguatkan self efficacy pasien dengan cara pencapaian prestasi didasarkan pada pengalaman penguasaan pribadi. b. Vicarious Experience ( Pengalaman orang lain)Self-efficacy juga dipengaruhi oleh pengalaman individu lain. Mereka meyakini bahwa jika orang lain mampu mencapai prestasi, mereka juga mampu untuk mencapai prestasi tersebut. Mereka menilai bahwa, jika orang lain bisa berhasil, maka mereka juga bisa meningkatkan self efficacy mereka. Pada tahap ini fasilitator mendatangkan seseorang yang pernah mengalami depresi dan berhasil untuk menghilangkan depresi tersebut. Seseorang tersebut menceritakan bagaimana kisah yang dialaminya. 5. Action planningDisini peran peneliti sebagai fasilitator juga mengajarkan bagaimana cara komunikasi yang efektif, memilih strategi koping yang tepat, dan membantu mengarahkan pada lansia (responden) untuk membuat suatu keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan kemampuan manajemen konflik yang benar, melalui strategi dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut:a. Apa yang saya lakukan selanjutnya?b. Mengapa saya akan melakukannya?c. Siapa yang membantu dan mendukung saya dengan adanya masalah ini?d. Bagaimana saya tahu dengan strategi ini saya bisa sukses?6. Checking OutPada sesi ini digunakan untuk merefleksikan diri dan melakukan peninjauan ulang atas apa yang dibahas dan menentukan tema yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.Setelah dilakukan intervensi peneliti memberikan posttest untuk mengetahui tingkat depresi pada responden baik pada kelompok control maupun kelompok perlakuan untuk mengevaluasi dan mengetahui pengaruh Peer group support berbasis self efficacy terhadap depresi pada lansia. Responden yang terlibat dalam peer group support ini pada setiap pertemuan akan sama, tetapi bila ada anggota yang mengundurkn diri sebelum penelitian berakhir, maka sebelum mengundurkan diri responden tersebut akan diberikan kuesioner untuk mengetahui apakah ada perubahan selama proses perlakuan pada responden tersebut.

Populasi:Semua lansia yang tinggal di panti werdha X Surabaya4.7Kerangka Kerja (Frame Work)

Purposive samplingBesar sampel sesuai criteria inklusi

Kelompok kontrolKelompok perlakuan

Melakukan observasi awal dengan mengisi kuesioner (pre test)Melakukan observasi awal dengan mengisi kuesioner (pre test)

Melakukan intervensi efficacy peer group support selama 2 kali pertemuan dalam 2 minggu

Melakukan observasi akhirdengan mengisi kuesioner (post test)Melakukan observasi akhir dengan mengisi kuesioner (post test)

Tabulasi data

Uji statistik : Mann Whitney

Penyajian hasil penelitian

Gambar 4.1 Kerangka Kerja pengaruh Peer Group Support berbasis self-efficacy terhadap tingkat depresi lansia di Panti Werdha X Surabaya

4.8Analisa DataAnalisis data merupakan kegiatan setelah seluruh kuesioner dari responden terkumpul. Setelah data terkumpul selanjutnya melakukan pengolahan data, dengan tahapan sebagai berikut:1) Editing yaitu upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh. Peneliti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan data, jika ada data yang salah, maka data tersebut tidak dipakai2) Coding yaitu pembahasan kode untuk setiap data yang diperlukan. Coding dilakukan pada data untuk memudahkan dalam penyajian data.Kode data demografi:a. Jenis kelamin, kode 1= laki-laki. 2= perempuanb. Usia, kode 1= 60-74 (lanjut usia), 2= 75-90 (lanjut usia tua), 3= >90 (lansia sangat tua)c. Jenjang pendidikan, kode 1= SD, 2= SMP, 3= SMA, 4= PTd. Pekerjaan masa lalu, kode 1=PNS, 2= Swasta, 3= Petani, 4= lain-laine. Riwayat gangguan psikatri, kode 1= Ya, 2= Tidakf. Fungsi kognitif, kode 1= mengalami gangguan 2= tidak mengalami gangguang. Riwayat penyakit kronis, kode 1= ya, kode 2=Tidak 3) Tabulasi DataTabulasi data, merupakan suatu kegiatan untuk mengelompokkan data sesuai dengan item yang ditemukan oleh peneliti. Tabulasi dalam bentuk tabel sesuai dengan variabel-variabel yang diukur untuk mengetahui pengaruhnya masing-masing terhadap tingkat depresi lansia. Kemudian data dianalisis secara dekriptif maupun statistik untuk mengetahui gambaran distribusi dan variasi dari masing-masing variabel dilakukan dengan perangkat lunak komputer program statistik SPSS. Kegiatan yang dilakukan dalam langkah tabulasi data adalah:a. Analisa DeskriptifSalah satu instrument kuisioner yang dapat membantu adalah Geriatric Depression Scale (GDS) yang terdiri dari 15 pertanyaan saja. Dari 15 pertanyaan masing-masing memiliki skor 1, di mana masing-masing jawaban terdiri dari ya dan tidak. Intrepertasi hasil : skor 0-4 tidak depresi, skor 5-8 merupakan depresi ringan, skor 9-11 merupakan depresi sedang, dan skor 12-15 merupakan depresi berat.b. Analisa StatistikaAnalisa statistik hasil jawaban atas pertanyaan kuisioner diskoring dan kemudian dilakukan statistika menggunakan Mann Whitney untuk analisa perbandingan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada variabel independen dan variabel dependen. Uji Mann Whitney ini dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak komputer. Derajat kemaknaan ditentukan oleh: Jika nilai sig 0,05 maka hipotesis penelitian diterima yaitu ada pengaruh Peer Group Support berbasis self-efficacy terhadap tingkat depresi lansia di Panti Werdha X Surabaya

4.9Etik Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan untuk mendapatkan surat ijin dari Fakultas Keperawatan Unair. Setelah surat ijin tersebut diperoleh, penelitian dimulai dengan memperhatikan etik penelitian.4.9.1 Informed ConcentLembar persetujuan menjadi responden diedarkan sebelum penelitian kepada seluruh responden yang bersedia diteliti. Jika responden bersedia diteliti maka responden harus mencantumkan tanda tangan pada lembar persetujuan dengan terlebih dahulu diberikan kesempatan membaca isi lembar tersebut. Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak responden4.9.2 Tanpa Nama (Anonimity)Untuk menjaga kerahasiaan responden tidak akan menuliskan nama pada lembar kuesioner. Peneliti hanya perlu menuliskan kode pada nomer lembar kuesioner4.9.3 Kerahasiaan (Confidentiality)Semua informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Data hanya disajikan dan dilaporkan pada beberapa kelompok yang berhubungan dengan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Barrera, M. & Jones, C.G. 1992. Family and peer social support as specific correlates of adolescent depressive symptoms. Journal of Abnormal Child Psychology , Volume 20, No.1, pp 1-16Bandura, A. (1994). Self-efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed.), Encyclopedia of human behavior (Vol. 4, pp. 71-81). New York: Academic Press.Bandura, A. (1977). Self-efficacy: toward a unifying theory of behavioral change. Psychological Review. 84, 191-215.Blazer, Dan, Bruce Burchett, Connie Service, Linda K. George. (1991). The Association of Age and Depression Among the Elderly: An Epidemiologic Exploration. Oxford Journals : vol 46, issue 6Bongsoe, Syamsir, 2007. Pengenalan Gangguan Depresi pada Orang Usia Lanjut. Jakarta: FKUICanadian Psychiatric Association. 2003. The Effect of Peer Support on Postpartum Depression: A Pilot Randomized Kontrolled Trial. http://ww1.cpaapc.org/Publications/Archives/CJP/2003/march/dennis2.asp. [11 September 2013]Cindy, Lee Dennis. 2003. Peer support within a health care context:a concept analysis. International Journal of Nursing Studies 40, pp 321332Cole MG, Bellavance F, Mansour A. (1999). Prognosis of Depression in Elderly Community and Primary Care Populations: A Systematic Review And Meta-Analysis. Am J Psychiatry: 156(8):1182-9.Cole, Martin G, Nandini Dendukuri. (2003). Risk Factors for Depression Among Elderly Community Subjects: A Systematic Review and Meta-Analysis. Am J Psychiatry 160:1147-1156Cole, Martin G, Fran Bellavance, Asma Mansour. (1999). Prognosis of Depression in Elderly Community and Primary Care Populations: A Systematic Review and Meta-Analysis. Am J Psychiatry : 156:1182-1189. Goldman, Linda dkk. 2010. Massachusetts Department of Public Health Bureau of Infectious Disease Office of HIV/AIDS And Boston Public Health Commission Infectious Disease Bureau HIV/AIDS Services Division. Posted 21 Feb 2012.Greenberg, Sherry A. (2012). The Geriatric Depression Scale (GDS). Hartford Institute for Geriatric Nursing, New York University College of NursingGreen. B.H et al. (2007). Risk factors for depression in elderly people: a prospective study. Acta Psychiatrica Scandinavic : Vol 86 Hardiyan, Deka. 2008. Pengaruh Peer Group Support terhadap tingkat depresi wanita menopause. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan FKp Unair Surabaya.Kraaij, Vivian , Ella Arensman, Philip Spinhoven. (2000). Negative Life Events and Depression in Elderly Persons A Meta-Analysis. Oxford Journals : 87-94Lumongga, N. 2009. Depresi : Tinjauan Psikologis. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.Maryam et al. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba MedikaMaryam, Siti et al. (2008). mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta:Salemba Medika.Saputri, M.A.W. dan Indrawati, E.S. 2011. Hubungan antara dukungan sosial dengan depresi pada lanjut usia yang tinggal di Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip, Vol.9, No.1Maryam et al. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba MedikaMead, Shery. Hilton, David. Curtis, Laurie. 2001. Peer Support: A Theoretical Perspective. Posted 21 Feb 2012.Nadliro, Ulfiana. 2010. Analisis Tingkat Depresi Pada Lansia Setelah Dilakukan Kegiatan Focus Group Discussion di UPT Panti Werdha Mojopahit Mojokerto. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan FKp Unair Surabaya.Nugroho, Wahyudi. 2009.Keperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi 3.Jakarta:EGCNursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan edisi 3. Jakarta: Salemba MedikaPeplau, H. E.(1992).Interpersonal relations: A theoretical framework for application in nursing practice.Nursing Science QuarterlyPfeiffer, P.N., Michele H., John D.P., Mary A.M., & Marcia V. 2011. Efficacy of peer support interventions for depression: a meta-analysis. General Hospital Psychiatry, Volume 33, No. 1, Pages 29.Randal, M.C., (2003). Support Group. www.genetichealth.com. Tanggal 12 November 2013. Jam 21.03 WIBSaputri, M.A.W. dan Indrawati, E.S. 2011. Hubungan antara dukungan sosial dengan depresi pada lanjut usia yang tinggal di Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip, Vol.9, No.1Sari, K. 2012. Gambaran Tingkat Depresi pada Lanjut Usia (Lansia) di Pantu Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur. Skripsi FIK Universitas Indonesia. Tidak dipublikasikan.Soejono. 2000. Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatric untuk Dokter dan Perawat. Jakarta : FK UI, 60-76Stanley, M. & Beare, P.G. 2009. Buju Ajar Keperawatan Gerontik 2nd ed. Alih bahasa Nety Juniarti, S.Kp dan Sari Kurnianingsih, S.Kp. Jakarta : EGCWoo, J et al. (1994). The prevalence of depressive symptoms and predisposing factors in an elderly Chinese population. Acta Psychiatrica Scandinavic : 8-13

Lampiran 1GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)Pilihlah jawaban yang paling tepat sesuai dengan apa yang telah Anda rasakan selama 1 (satu) minggu terakhir dengan tanda silang (X)1. Secara umum, apakah Anda merasa puas dengan hidup Anda?YATIDAK

2. Apakah Anda mengurangi berbagai kegiatan dan hobi Anda?YATIDAK

3. Apakah Anda merasa hidup Anda hampa?YATIDAK

4. Apakah Anda sering merasa bosan?YATIDAK

5. Apakah Anda hampir selalu bersemangat?YATIDAK

6. Apakah Anda khawatir bahwa sesuatu yang buruk akan Anda alami?YATIDAK

7. Apakah Anda hampir selalu merasa senang?YATIDAK

8. Apakah Anda sering merasa tidak berdaya?YATIDAK

9. Apakah Anda lebih menyenangi berdiam diri di rumah daripada berpergian dan melakukan hal-hal baru?YATIDAK

10. Apakah Anda merasa memiliki masalah memori yang cukup berat?YATIDAK

11. Apakah Anda merasa sangat luar biasa dapat hidup saat ini?YATIDAK

12. Apakah Anda merasa tidak berharga dengan keberadaan Anda saat ini?YATIDAK

13. Apakah Anda merasa energik?YATIDAK

14. Apakah Anda merasa bahwa situasi Anda saat ini tidak berpengharapan?YATIDAK

15. Apakah Anda merasa bahwa kebanyakan orang lebih baik daripada Anda?YATIDAK

TOTAL SKOR: ___ /15Keterangan Hasil: Skoring:Skor 0-4: normalSkor 5-8: Depresi ringanSkor 9-11: Depresi sedangSkor 12-15: Depresi berat (Greenberg, 2012)Tidak: 0Ya: 1Pengecualian skoring untuk 5 pertanyaan nomor 1, 5, 7, 11, 13Ya : 0Tidak : 1

Lampiran 2SATUAN ACARA KEGIATANPANDUAN PEER GROUP SUPPORTMateri: Peer Group SupportDurasi: 60 menitA. Analisa Situasional1. Fasilitator: Peniliti dibantu oleh seorang petugas panti werdha2. Peserta: Lansia denga depresi yang sudah masuk kriteria inklusi3. Tempat: Panti Werdha X Surabaya4. Waktu: 2 kali seminggu selama 2 minggu di panti werdha X SurabayaB. Tujuan Instruksional1. Tujuan Instruksional UmumSetelah kegiatan peer group support, tingkat depresi yang dialami lansia menurun2. Tujuan Instruksional Khususa. Menggali/ mengetahui masalah yang menurut peserta cukup mengganggu hingga mampu menyebabkan depresi dan perlu di bahas dalam peer group supportb. Mengetahui bahwa mereka mempunyai kelompok yang dapat mengerti mereka, mau mendengarkan keluhan, memberi informasi serta dapat membantu mencarikan jalan keluar dari masalah tersebut.c. Meningkatkan self efficacy lansia dan mengurangi depresi pada lansia.C. Metode: DiskusiD. Materi PembicaraanMateri pembicaraan dalam setiap pertemuan tidak sama. Penentuan materi yang ditulis pada kertas kecil. Kumpulan materi yang diambil satu oleh para peserta. Disetiap pertemuan yang telah diungkapkan pada pertemuan pertama.

E. Langkah-langkah Peer Group SupportNOTAHAP (WAKTU)KEGIATAN

Pertemuan Ia) Persiapanb) Checking ina) Persiapan1. Peneliti mempersiapkan setting ruangan2. Peneliti mengucapkan salam dan memperkenlkan diri kepada responden yang bertindak sebagai anggota peer group support3. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dilaksanakan peer group support4. Peneliti menjelaskan sekilas tentang depresi dan self efficacy

b) Cheking inAktivitas ini dilakukan oleh anggota untuk menyatakan bahwa dirinya akan mengikuti kelompok ini.1. Peneliti menanyakan pada anggota mengenai keinginan mengikuti peer group support2. Anggota menyatakan keinginan untuk mengikuti peer group support3. Peneliti mempersilahkan anggota untuk salng berkenalan bila belum kenal4. Peneliti dan anggota membahas bentuk peer group support yang akan digunakan5. Kelompok membahas siapa saja anggota yang akan melakukan presentasi masalah pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan IIa) Presentasi masalah (Presentation of the problem)b) Klarifikasi masalah ( Clarification of the problem)a) Presentasi masalahPada sesi ini anggota berhak mengutarakan masalah yang disampaikan oleh anggota dapat dijadikan bahan sebagai materi pertemuan1. Peneliti menanyakan pada anggota kelompok yang mempresentasikan masalah mengenai keluhan-keluhan yang dirasakan pada masa lanjut usianya.2. Anggota kelompok mengungkapkan keluhan yang dihadapi selama kehidupannya saat lansia. Media berupa pena dan kertas dapat digunakan pada sesi ini.3. Peneliti mencatat semua keluhan-keluhan yang diungkapkan anggota kelompok (media flip chart)4. Peneliti dan kelompok menentukan prioritas masalah dan keluhan yang akan dibahas untuk pertemuan selanjutnya.

b.) Klarifikasi MasalahMasalah yang telah disampaikan oleh anggota pada sesi sebelumnya dibahas bersama-sama untuk dicari jalan keluarnya. Pada sesi ini anggota menggunakan pertanyaan terbuka tentang apa yang dibutuhkan dan bagaimana perasaan saat ini.1. Peneliti mengarahkan anggota kelompok untuk dengan pertanyaan terbuka seperti apa, bagaimana, dapatkah/ maukah, dan mengapa untuk mengklarifikasikan masalah dan keluhan yang diungkapkan.2. Peneliti mencatat semua pernyataan yang disampaikan oleh kelompok.

Pertemuan IIIa) Berbagi usulan (sharing suggesting)b) Perencanaan tindakan (action planning)a) Berbagi usulanAnggota lain yang memiliki masalah yang sama dan telah dapat menyelesaikan dapat berbagi pengalaman dan berbagi cara penyelesaian yang baik. Dalam sesi ini akan diterapkan teori self efficacy yang terdiri dari:1. Performance Accomplishments ( Pencapaian prestasi)Pada sesi ini fasilitator menguatkan self efficacy pasien dengan cara pencapaian prestasi didasarkan pada pengalaman penguasaan pribadi.2. Vicarious Experience ( Pengalaman orang lain)Self-efficacy juga dipengaruhi oleh pengalaman individu lain. Mereka meyakini bahwa jika orang lain mampu mencapai prestasi, mereka juga mampu untuk mencapai prestasi tersebut. Mereka menilai bahwa, jika orang lain bisa berhasil, maka mereka juga bisa meningkatkan self efficacy mereka

Pada sesi ini, setiap anggota ikut memberikan masukan yang positifdengan tidak meyalahkan anggota yang mempunyai masalah tetapi justru ikut membantu memecahkan masalah yang dihadapi.

Peneliti menanyakan kepada anggota kelompk yang lain apakah ada yang pernah mengalami gangguan serupa seperti yang dialami anggota kelompok tersebut.

Peneliti juga menanyakan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi kepada anggota kelompok lain.

Anggota kelompok memberikan banyak alternatif pemecahan masalahyang dihadapi berdasarkan pengalaman-pengalaman pribadi. Pena dan kertas digunakan sebagai media pada sesi ini.

Peneliti mencatat semua laternatif pemecahan masalah yang dihadapi berdasarkan masukan dari kelompok.

b) Perencanaan tindakanPada sesi ini anggota merencanakan suatu strategi tindakan yang akan dilakukan untuk membantu anggota kelompok yang megalami suatu masalah.

Peneliti dan anggota berdiskusi untuk merencanakan suau strategi tindakan yang tepatagar anggta kelompok dapat mengatasi masalah dan keluhan-keluhan yang dialami.

Anggota kelompok yang mengalami suatu masalah menyatakan mengerti tentang strategi pemecahan masalah yang direncanakan oleh peneliti dan kelompok.

Peremuan IVa) Checking outb) Terminasia) Checking outPada sesi ini kelompok melakukan peninjauan ulang atas apa yang telah dibahas dan didiskusikan selama pertemuan berlangsungPeneliti menanyakan ulang pada kelompok mengenai hal yang telah didiskusikan.

Anggota kelompok (terutama yang mengalami masalah) mengungkapkan hasil diskusi yang telah dilakukan kepada peneliti dan anggota lain.

Peneliti menanyakan kepada seluruh anggota kelompok tentang hal yang kurang dimengerti selama pelaksanaan peer group support

b) Terminasi (akhir pertemuan)Peneliti menanyakan perasaan setelah silakukan peer group support

Peneliti memberikan kuisioner untuk kemudian diisi oleh setiap anggota kelompok sebagai evaluasi.

Peneliti membacakan kesimpulan dari evaluasi atas pertemuan yang telah dilakukan.Peneliti mengucapkan ucapan terimakasih dan salam penutup.