bab i business combination pbu

55
BAB I BUSINESS COMBINATION PENGABUNGAN BADAN USAHA I. Pendahuluan Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih kedalam satu kesatuan ekonomis. Berdasarkan PSAK 22, Penggabungan Usaha (Business combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Dari pengertian diatas bahwa penggabungan badan usaha merupakan bentuk perluasan / ekspansi yang menghendaki adanya perkembangan yang lebih baik dan sebagai usaha untuk menghadapi persaingan yang semakin global. Sedangkan ekspansi itu sendiri dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Internal Business Expansion Yaitu melakukan perluasan dari usaha yang telah ada, tanpa melibatkan unit-unit usaha dari luar perusahaan. Misalnya; membuka daerah pemasaran baru, memperkenalkan produk-produk baru, menambah saluran distribusi atau strategi penjualan yang baru dan sejenisnya yang semuanya berasal dari dalam perusahaan. 2. External Business Expansion 1

Upload: wibi-hayden

Post on 05-Jul-2015

667 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Business Combination Pbu

BAB I

BUSINESS COMBINATIONPENGABUNGAN BADAN USAHA

I. Pendahuluan

Penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih kedalam satu kesatuan ekonomis. Berdasarkan PSAK 22, Penggabungan Usaha (Business combination) adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain atau memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain.

Dari pengertian diatas bahwa penggabungan badan usaha merupakan bentuk

perluasan / ekspansi yang menghendaki adanya perkembangan yang lebih baik

dan sebagai usaha untuk menghadapi persaingan yang semakin global. Sedangkan

ekspansi itu sendiri dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Internal Business Expansion

Yaitu melakukan perluasan dari usaha yang telah ada, tanpa melibatkan

unit-unit usaha dari luar perusahaan. Misalnya; membuka daerah pemasaran

baru, memperkenalkan produk-produk baru, menambah saluran distribusi atau

strategi penjualan yang baru dan sejenisnya yang semuanya berasal dari dalam

perusahaan.

2. External Business Expansion

Yaitu melakukan perluasan dengan menggabungkan sumber-sumber

ekonomis yang dimiliki perusahaan lain yang sudah ada, seperti daerah

pemasaran, sumber bahan baku.

Dalam External Business Expansion, dilihat dari segi cara terbentuknya

dibedakan kedalam dua cara berikut:

1. Business Combination / Penggabungan Badan Usaha

Bersatunya beberapa perusahaan menjadi satu organisasi bisnis,

baik itu penyatuan aktiva, hutang – modal, operasi, dll, sehingga

perusahaan yang digabung melepaskan statusnya.

1

Page 2: Bab i Business Combination Pbu

2. Pemilikan sebagian besar saham-saham perusahaan lain.

Dengan pemilikan sebagian besar saham-saham perusahaan lain

berarti mendapatkan hak control untuk mengendalikan operasi dan

manajemen perusahaan lain tersebut.

II. Jenis-Jenis Penggabungan Badan Usaha

Menurut bentuk penggabungannya ada tiga jenis Bisnis Kombinasi, yaitu:

1. Penggabungan Horizontal

Yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang mempunyai fungsi

produksi dan penjualan yang sejenis untuk menjadi satu perusahaan yang lebih

besar.

2. Penggabungan Vertikal

Yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang masih ada kaitannya

dengan rantai operasi usaha, misalnya: perusahaan perakitan sepeda motor

dengan perusahaan spare part.

3. Penggabungan Konglomerasi

Penggabungan ini merupakan kombinasi dari penggabungan horizontal

dan vertikal atau yang tidak ada hubungan sama sekali

Menurut kejadian hukumnya ada tiga Bisnis Kombinasi, yaitu:

1. Merger

Merger adalah penggabungan badan usaha dengan jalan pemilikan

langsung oleh suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih

perusahaan lain, sedangkan perusahaan lain yang menyerahkan harta miliknya

di bubarkan dan dengan demikian perusahaan yang digabung dibubarkan

statusnya. Penggabungan semacam ini dilakukan dengan pengambil alihan

sebesar 100 % dari harta kekayaan dan pengakuan hutang-hutangnya.

2. Konsolidasi

Merupakan penggabungan beberapa perusahaan untuk menjadi satu

perusahaan yang lebih besar, dan perusahaan-perusahaan yang bergabung

dibubarkan statusnya.

3. Afiliasi

Yaitu bisnis kombinasi yang mana perusahaan yang satu membeli

sebagian besar dari aktiva bersih perusahaan lain yang selanjutnya menjadi

2

Page 3: Bab i Business Combination Pbu

perusahaan anak, sehingga perusahaan tersebut memperoleh hak control untuk

mengendalikan operasi usaha dari perusahaan anak tersebut. Pembelian aktiva

bersih disini adalah kurang dari 100 %.

III. Masalah Akuntansi Yang Timbul

Dari segi prosedur pencatatan ada dua metode yang dapat digunakan,

antara lain:

1. Metode Pooling Of Interest (Penyatuan Kepentingan)

Metode ini mengangap bahwa penggabungan Badan Usaha merupakan

penyatuan dari dua atau lebih perusahaan, sehingga tanggung jawab atas

perusahaan baru dipikul oleh perusahaan yang bergabung.

Adapun prosedur akuntansinya:

• Total Asset dan kewajiban perusahaan yang bergabung dinilai sebesar nilai

buku pada saat penggabungan.

• Besarnya investasi perusahaan yang bergabung dinilai sebesar aktiva bersih.

Aktiva Bersih = Total Aktiva - Kewajiban

• Bila terjadi selisih antara investasi yang dicatat dengan modal saham yang

dikeluarkan, harus diadakan penyesuaian terhadap modal perusahaan yang

akan digabungkan.

• Laporan keuangan yang dibuat merupakan gabungan dari perusahaan-

perusahaan yang bergabung.

Contoh Soal:

PT. X, PT. Y dan PT. Z pada awal tahun 2000 melakukan penggabungan badan

usaha. Adapun posisi keuangan masing-masing perusahan sebelum bergabung

sebagai berikut:

3

Page 4: Bab i Business Combination Pbu

PT. X PT. Y PT. ZKas 15,000,000 20,000,000 17,500,000

Piutang Dagang 10,000,000 5,000,0

00 12,500,0

00Persediaan 25,000,000 15,000,000 20,000,000Aktiva Tetap 40,000,000 60,000,000 75,000,000

Total Aktiva 90,000,000 100,000,0

00 125,000,

000

Hutang dagang 15,000,000 10,000,000 7,500,

000Modal saham 60,000,000 70,000,000 100,000,000(nom @ Rp. 1000,-)Agio saham 10,000,000 10,000,000 10,000,000Laba yang diladangkan

5,000,000 10,000,000

7,500,000

Total Pasiva 90,000,000 100,0

00,000 125,

000,000Kasus 1:

PT. Z membeli aktiva bersih dari PT. X dan PT. Y dengan mengeluarkan saham

masing-masing 60.000 lembar dan 70.000 lembar dengan nominal @ Rp. 1.000,-

Maka pencatatannya sebagai berikut:

1. Mencatat pembelian aktiva bersih PT. X dengan 60.000 lembar saham:

Jurnal : Investasi saham PT. X Rp. 75.000.000

Modal Saham (1000 x 60.000) Rp. 60.000.000

Agio Saham Rp. 10.000.000

LYD Rp. 5.000.000

Mencatat pembelian aktiva bersih PT. Y dengan 70.000 lembar saham:

Jurnal : Investasi saham PT. Y Rp. 90.000.000

Modal Saham (1000 x 70.000) Rp. 70.000.000

Agio Saham Rp. 10.000.000

LYD Rp. 10.000.000

2. Mencatat penyerahan saham PT. X:

Jurnal : Kas Rp. 15.000.000

Piutang Rp. 10.000.000

Persediaan Rp. 25.000.000

Aktiva Tetap Rp. 40.000.000

Hutang Dagang Rp. 15.000.000

Investasi pada PT. X Rp. 75.000.000

4

Page 5: Bab i Business Combination Pbu

Mencatat penyerahan saham ke PT. Y:

Jurnal : Kas Rp. 20.000.000

Piutang Rp. 5.000.000

Persediaan Rp. 15.000.000

Aktiva Tetap Rp. 60.000.000

Hutang Dagang Rp. 10.000.000

Investasi pada PT. X Rp. 90.000.000

Maka struktur modal PT. Z, sebagai berikut:

Sehingga Laporan Keuangan Gabungan/Neraca Gabungan PT. Z, sebagai berikut:

NERACA

Kasus 2:

PT. Z membeli aktiva bersih dari PT. X dan PT. Y dengan mengeluarkan

saham masing-masing sebesar 70.000 dan 75.000 lembar.

Kasus 3:

PT. XYZ dibentuk dari PT. X, PT. Y dan PT. Z yang mengeluarkan 230.000

lembar saham dengan nominal @ Rp. 1000,- untuk mengganti aktiva bersih dari

PT. X, PT. Y dan PT. Z yang masing-masing menerima 60.000 lembar, 70.000

lembar dan 100.000 lembar

Kasus 4:

PT. XYZ mengeluarkan 260.000 lembar dan masing-masing menerima

70.000, 80.000 dan 110.000 lembar.

Sebelum BC Sesudah BCModal Saham Rp. 100,000,000 Rp. 230,000,000Agio Saham Rp. 10,000,000 Rp. 30,000,000

LYD Rp. 7,500,000 Rp. 22,000,000

Total Modal Rp. 117,500,000 Rp. 282,000,000

Kas Rp. 52,000,000 Hutang Dagang Rp. 32,500,000Piutang Dagang Rp. 27,500,000 Modal Saham Rp. 230,000,000Persediaan Rp. 60,000,000 Agio Saham Rp. 30,000,000Aktiva Tetap Rp. 175,000,000 LYD Rp. 22,500,000 Total Aktiva Rp. 315,000,000 Total Pasiva Rp. 315,000,000

5

Page 6: Bab i Business Combination Pbu

2. Metode By Purchase / Metode Pembelian

Pada metode ini mengangap bahwa pengabungan badan usaha sebagai

pembelian dari perusahaan seperti halnya pembelian aktiva. Maka seluruh asset

yang dibeli harus dicatat sesuai nilai wajar. Nilai wajar (menurut SAK) yaitu: suatu

jumlah yang dapat digunakan sebagai nilai dasar /patokan pertukaran aktiva /

penyelesaian kewajiban.

Prosedur Penggabungan, adalah:

1. Menentukan nilai wajar dari aktiva dan kewajiban perusahaan yang akan digabung

2. Mencatat transaksi penggabingannya sebesar nilai invesatsinya

3. Menjurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung bila

terjadi selisih antara nilai investasi (harga perolehan) dengan aktiva bersih yang

diterima, maka selisihnya dapat dicatat dalam rekening Goodwill

4. Membuat neraca penggabungan pada pembukuan perusahaan penggabung.

Perusahaan penggabung/pengakusisi harus melaporkan usaha perusahaan yang

dia kuisisi dalam laporan R/L dan melaporkan aktiva dan hutang perusahaan yang

diakusisi dalam neraca serta Goodwill yang timbul dari akusisi tersebut.

Contoh Soal 2:

PT. R mengakusisi PT. S dengan menggunakan metode By Purchase, dengan

laporan kuangan sebelum bergabung sebagai berikut:

Ket PT. R PT. S (Nilai Buku) PT. S (Nilai Wajar)Kas Rp. 20,000,000 Rp. 30,000,000 Rp. 30,000,000Piutang 15,000,000 5,000,000 4,000,000Aktiva Tetap 100,000,000 55,000,000 60,000,000Total Aktiva 135,000,000 90,000,000 94,000,000Hutang Dagang 15,000,000 5,000,000 Rp. 6,000,000Modal Saham 100,000,000 60,000,000Agio Saham 10,000,000 10,000,000LYD 10,000,000 15,000,000Total Pasiva Rp. 135,000,000 Rp. 90,000,000

Kasus 1:

PT. R mengakuisisi dengan mengeluarkan 70.000 lembar saham yang

nominalnya @ Rp. 1000 dengan harga pasar @ Rp. 1200 selain itu PT. R juga

mengeluarkan uang tunai Rp. 10.000.000

6

Page 7: Bab i Business Combination Pbu

Jawab:

1. Mencatat pembelian aktiva bersih PT. S:

Jurnal: Investasi saham pada PT. S Rp. 94.000.000

Modal Saham Rp. 70.000.000

Agio Saham Rp. 14.000.000

Kas Rp. 10.000.000

2. Mencatat penyerahan aktiva PT. S:

Jurnal: Kas Rp. 30.000.000

Piutang Rp. 4.000.000

Aktiva Tetap Rp. 60.000.000

** Goodwill Rp. 6.000.000

Investasi saham pada PT. S Rp. 94.000.000

Hutang dagang Rp. 6.000.000

* Agio saham : (1200 – 1000) x 70.000 = Rp. 14.000.000

** Goodwill

Total Investasi Rp. 94.000.000

Aktiva Bersih (94.000.000-6.000.000) Rp. 88.000.000 -

Goodwill Rp. 6.000.000

Sehingga Laporan Keuangan PT. R, setelah penggabungan:

Kas Rp 40.000.000 Hutang Dagang Rp 21.000.000 Piutang Rp 19.000.000 Modal Saham Rp 170.000.000 Aktiva Tetap Rp 160.000.000 Agio Saham Rp 24.000.000 Goodwill Rp 6.000.000 LYD Rp 10.000.000

   Totak Aktiva Rp 225.000.000 Total Pasiva Rp 225.000.000

Kasus II:

PT. R membeli aktiva bersih PT. S dengan mengeluarkan 50.000 lembar

saham nominal @ Rp. 1000 dan harga pasar @ Rp. 1200, selain itu juga mengeluarkan

hutang wesel Rp. 5.000.000 dan kas sebesar Rp. 5.000.000.

7

Page 8: Bab i Business Combination Pbu

Catatan khusus:

Jika terjadi selisih kurang antara aktiva bersih wajar lebih besar dari nilai

investasinya maka menurut APB (Accounting Principles Board), sebagai berikut:

- Jika nilai aktiva bersih diterima lebih besar dari nilai perolehannya (nilai

investasi) maka kelebihan ini harus di alokasikan secara proporsional kedalam

nilai wajar aktva tidak lancar / aktiva non moneter / aktiva tetap (kecuali investasi

jangka panjang dalam surat-surat berharga) sehingga harus dihitumg dulu

besarnya prosentase kelebihan tersebut terhadap aktiva tidak lancar /aktiva tetap.

- Maka besarnya prosentase:

- Maka nilai aktiva tetap harus dikurangi prosentase A % tersebut menjadi Aktiva

tetap nilai wajar (AT niali wajar x A%)

Masalah Yang Timbul Pada Saat Penggabungan Badan Usaha:

Pada saat penggabungan Badan Usaha biasanya tidak lepas kaitannya dengan

biaya-biaya seperti: biaya pendirian, akuntan, notaris penerbit saham, dan lain-lain.

Perlaukan biaya:

1. Jika menggunakan pooling of interest maka biaya-biaya tersebut dimasukkan dalm

rekening biaya usaha dalam periode (tahun) terjadinya penggabungan.

2. Jika mengguanakn By Purchase maka biaya yang timbul tersebut dibagi dalam dua

kelompok sebagai berikut:

a. Biaya yang berhubungan dengan saham diakui / dicatat sebagai pengurangan

rekening agio saham (agio saham didebet)

b. Biaya lainnya yang tidak berhubungan dengan pendaftaran saham, pengeluaran

saham, dll. dicatat sebagai rekening penambahan investasi pada perusahaan

yang digabung.

8

Selisih kurang x 100 = A %

AT Nilai Wajar

Page 9: Bab i Business Combination Pbu

Contoh Soal:

PT. A akan mengakuisisi PT. B dengan Neraca saldo sesaat sebelum bergabung sbb:

PT. A PT. B (Nilai Buku) PT. B (Nilai Wajar)Aktiva lancar Rp 25.000.000 Rp 15.000.000 Rp 12.000.000 Aktiva tetap Rp 100.000.000 Rp 60.000.000 Rp 66.000.000 HPP Rp 50.000.000 Rp 35.000.000 Biaya-biaya Operasi Rp 15.000.000 Rp 10.000.000 Total Aktiva Rp 190.000.000 Rp 120.000.000 Rp 78.000.000 Hutang Dagang Rp 15.000.000 Rp 6.000.000 Rp 7.000.000 Modal Saham Rp 70.000.000 Rp 40.000.000 Agio Saham Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 LYD Rp 10.000.000 Rp 5.000.000 Penjualan Rp 85.000.000 Rp 59.000.000 Total Pasiva Rp 190.000.000 Rp 120.000.000

PT A. Mengeluarkan 35.000 lembar saham untuk membeli aktiva bersih PT. B dengan

nominal @ 1000 dan harga pasar @ 1200 .Biaya yang timbul saat

penggabungan sbb:

Biaya komisi,akuntan dan notaries : Rp 1.500.000

Biaya yang sehubungan dengan saham : Rp 1.000.000

Rp 2.500.000

Diminta : Jurnal yang di perlukan PT A baik itu menggunakan metode pooing of

Interes, by purchase dalam perlakuan biaya. !!

A. Metode pooling of interest

1.Mencatat pengeluaran saham 35000 lembar

J: Investasi saham pada PT B Rp.55.000.000

Modal saham Rp. 35.000.000

Agio saham Rp. 15.000.000

LYD Rp. 5.000.000

Aktiva bersih = Total aktiva – (Hutang dagang + Penjualan)

2. Mencatat Pengeluaran biaya

J: Biaya usaha/ penggabungan Rp. 2.500.000

kas Rp.2.500.000

3.Pada saat penyerahan aktiva

9

Page 10: Bab i Business Combination Pbu

J: Aktiva lancer Rp.15.000.000

Aktiva Tetap Rp.60.000.000

HPP Rp.35.000.000

Biaya usaha Rp.10.000.000

Hutang dagang Rp. 6.000.000

Penjualan Rp.59.000.000

Investasi pd PT.B Rp.55.000.000

B. Metode By Purchase

1.Mencatat pembelian aktiva bersih PT.B

J:Investasi saham pada PT.B Rp.42.000.000

Modal saham Rp.35.000.000

Agio saham Rp. 7.000.000

2.Mencatat pengeluaran biaya

J: Investasi pada PT.B Rp.1.500.000

Agio saham Rp.1.000.000

Kas Rp. 2.500.000

3. Pada saat penyerahan aktiva

J: Aktiva lancar Rp.12.000.000

Aktiva tetap Rp.38.500.000

Hutang dagang Rp. 7.000.000

Investasi pada PT.B Rp.43.500.000

Perhitungan

Total investasi Rp.43.500.000

Aktiva Bersih Rp.71.000.000

Rp.27.500.000

27.500.000 X 100% = 41,67 %

66.000.000

Menjadi = 66.000.000 – (66.000.000 – 41,67 %)

= 38.500.000

Soal Latihan :

10

Page 11: Bab i Business Combination Pbu

Pada awal bulan Januari 2005 PT X mengadakan penggabungan badan usaha

dengan PT Z, dimana PT. X mengeleurkan 35.000 lembar saham nom. @ Rp 1.000,-

dengan harga pasar @ Rp. 1.300,-

Sedangkan posisi keuangan masing-masing sesaat sebelum penggabungan Sbb :

PT. X PT. Z (Nilai Buku) PT. Z (Nilai Wajar)Kas Rp 2.800.000 Rp 3.500.000 Rp 3.500.000Piutang Dagang Rp 3.600.000 Rp 1.500.000 Rp 1.250.000Piutang Karyawan Rp 10.000.000 Rp 1.000.000 Rp. 850.000Persediaan Rp 15.000.000 Rp 12.500.000 Rp 13.000.000Gedung Rp 74.500.000 Rp 50.000.000 Rp 60.000.000Mesin Rp 47.500.000 Rp 12.000.000 Rp 15.650.000 TOTAL AKTIVA Rp 154.000.000 Rp 80.500.000 Rp. 94.250.000Hutang Dagang Rp 5.600.000 Rp 17.500.000 Rp. 18.000.000Hutang Lain-lain Rp 4.400.000 Rp 7.000.000 Rp. 7.250.000Modal Saham ( nom. @ Rp. 1.000 Rp 131.000.000 Rp 40.000.000Agio Saham Rp 8.500.000 Rp 12.500.000LYD Rp. 4.500.000 Rp 3.500.000TOTAL PASIVA Rp. 154.000.000 Rp 80.000.000

Biaya – biaya yang dikeluarkan oleh PT X pada saat penggabungan sbb :

Biaya Notaris Rp. 500.000

Biaya Komisi Rp. 250.000

Biaya Akuntan Rp. 750.000

Biaya Pendirian Rp. 500.000

Biaya Percetakan Saham Rp. 750.000

Biaya Penerbitan Saham Rp. 250.000

Total Biaya Rp. 3.000.000

Diminta : ( dengan menggunakan metode Pooling Of Interest atau By Purchase )

a. Jurnal Yang diperlukan PT X !

b. Struktur Modal PT X !

c. Neraca Akhir PT X !

BAB II

11

Page 12: Bab i Business Combination Pbu

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

HUBUNGAN INDUK PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN

I. Pengertian

Suatu perusahaan yg memilikl saham – saham perusahaan lain diatas 50%

Jumlah modal saham yang beredar praktis memiliki hak pengendalian (hak control)

dari perusahaan lain tersebut , sedangkan hak control itu sendiri adalah: Pengendalian

control diasumsikan diperoleh apabila salah satu perusahaan yang bergabung

memperoleh lebih dari 50% hak perusahaan lain, kecuali apabila dapat dibuktikan

sebaliknya bahwa tidak dapat pengendalian walaupun lebih dari 50%.

Selanjutnya perusahaan yang memiliki sebagian besar atau seluruh saham yang

beredar milik perusahaan lain sehingga memiliki hak untuk mengendalikan

manajemen daqn operasinnya disebut perusahaan induk (Parent Company) dan

perusahaan yang sebagian besar atau seluruh sahamnya dimiliki peruahaan lain

disebut perusahaan Anak (Subsudiary Company).

II. Masalah Akuntansi Yang Timbul

1. Pembelian saham perusahaan anak oleh perusahaan induk, pencatatan oleh

perusahaan Induk ada dua alternatif :

Jika masih tergolong minoritas maka pencatatnnya seperti halnya pembelian

saham biasa dan tidak perlu disajikan kedalam laporan keuangan konsolidasi,

Sedangkan untuk pembelian saham yg tergolong mayoritas maka harus

disajikan Kedalam laporan keuangan konsolidasi untuk melaporkan hasil usaha

perusahaan Anak dan perusahaan induk dalam suatu laporan keuangan.

Untuk pencatatan investasinya ada dua metode:

A. Metode equity

B. Metode Cost.

2. Pengakuan perubahan modal perusahaan anak oleh perusahaan induk.

3. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi

Prosedur penyusunannya sbb:

12

Page 13: Bab i Business Combination Pbu

a.Membuat kertas kerja laporan keuangan konsolidasi

b.Mengeliminasi transaksi afiliasi ( Transaksi yg berhubungan perusahaan induk dan

perusahaan anak )

c.Membuat neraca konsolidasi dengan cara menggabungkan neraca perusahaan anak

anak dan perusahaan induk dalam suatu laporan keuangan.

CONTOH SOAL:

PT.A Pada awal tahun 19X9 membeli mayoritas saham PT.B ,dengan posisi

keuangan masing-masing sebelum pembelian sbb:

KETERANGAN PT.A PT.B Kas Rp 25.000.000 Rp 10.000.000 Putang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Aktiva tetap Rp 80.000.000 Rp 45.000.000 Total aktiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000 Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Modal saham (nom @Rp.1000 ) Rp 90.000.000 Rp 40.000.000 Agio saham Rp 10.000.000 Rp 7.500.000 LYD Rp 5.000.000 Rp 7.500.000 Total Pasiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000

KASUS I :

PT.A membeli 30.000 lembar saham PT. B dengan nominal @ Rp. 1000 harga pasar @

Rp. 1500 pembelian ini dibayar dengan 20.000 lembar saham nominal @ Rp. 1000

uang tunai Rp. 12.500.000 sisanya dengan hutang wesel.

Pembahasan:

1. Mencatat pembelian 30.000 lembar saham PT. B

Jurnal: Saham pada PT. B Rp. 45.000.000

Modal Saham Rp. 20.000.000

Kas Rp.12.500.000

Hutang wesel Rp.12.500.000

2. Pengakuan perubahan modal perusahaan anak oleh perusahaan induk

13

Page 14: Bab i Business Combination Pbu

KeteranganSebelum

pembelian Saat Pembelian Sesudah Pembelian

Kas Rp 25.000.000 Rp (12.500.000) Rp 12.500.000 Piutang Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 Investasi Rp 45.000.000 Rp 45.000.000

Aktiva Tetap Rp 80.000.000 Rp 80.000.000

Total Aktiva Rp 120.000.000   Rp 152.500.000

Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 Hutang Wesel Rp 12.500.000 Rp 12.500.000 Modal Saham Rp 90.000.000 Rp 20.000.000 Rp 110.000.000 Agio saham Rp 10.000.000 Rp 10.000.000

LYD Rp 5.000.000 Rp 5.000.000

Total Pasiva Rp 120.000.000   Rp 152.500.000

3. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi PT.A sbb:

a. Membuat kertas kerja laporan keuangan konsolidasi

14

Page 15: Bab i Business Combination Pbu

KERTAS KERJA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

REKENING PT.A PT.BELIMINASI NERACA KONSOLIDASI

D K D KKas Rp 12.500.000 Rp 10.000.000     Rp 22.500.000  Piutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000     Rp 20.000.000  Investasi saham pada PT.B Rp 45.000.000          Eliminasi modal saham       Rp 30.000.000    eliminasi agio saham       Rp 5.625.000    eliminasi LYD       Rp 5.625.000    Kelebihan HP dari NB         Rp 3.750.000  Aktiva tetap Rp 80.000.000 Rp 45.000.000     Rp 125.000.000  TOTAL AKTIVA Rp 152.500.000 Rp 60.000.000        Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000       Rp 20.000.000 Hutang wesel Rp 12.500.000         Rp 12.500.000 Modal saham PT A Rp 110.000.000         Rp 110.000.000 Modal saham PT B   Rp 40.000.000        Eliminasi modal saham     Rp 30.000.000      Hak Minoritas Modal Saham           Rp 10.000.000 Agio saham PT A Rp 100.000.000         Rp 10.000.000 Agio saham PT B   Rp 7.500.000        Eliminasi Agio saham     Rp 5.625.000      Hak Minoritas Modal Saham           Rp 1.875.000 LYD PT A Rp 5.000.000         Rp 5.000.000 LYD PT B   Rp 7.500.000        Eliminasi LYD     Rp 5.625.000      Hak Minoritas Modal Saham           Rp 1.875.000 TOTAL PASIVA Rp 152.000.000 Rp 60.000.000     Rp 171.250.000 Rp 171.250.000

Keterangan:

Pada kolom eliminasi digunakan untuk menghapus saldo pemilikan perusahaan induk pada perusahaan anak sebesar pemilikannya

75%, sehingga seluruh struktur modal dari PT B harus di eliminasi sebesar 75%

15

Page 16: Bab i Business Combination Pbu

Sehingga jurnal eliminasi yang harus dibuat oleh PT A:

Jurnal: Modal saham PT B Rp. 30.000.000

Agio saham PT B Rp 5.625.000

LYD PT B Rp. 5.625.000

Kelebihan HP dari NB Rp. 3.750.000

Investasi saham pada PT B Rp. 45.000.000

Neraca yang harus dibuat PT A:

PT A

NERACA

Kas Rp 22.500.000 Hutang dagang   Rp 20.000.000 Piutang Rp 20.000.000 Hutang Wesel Rp 12.500.000 Kelebihan HP dari NB Rp 3.750.000    Aktiva Tetap Rp 125.000.000 Hak Mayoritas      Modal saham 110.000.000      Agio saham 10.000.000      LYD 5.000.000      Total Hak Mayoritas Rp 125.000.000            Hak Minoritas      Modal saham 10.000.000      Agio saham 1.875.000      LYD 1.875.000      Total Hak Minoritas Rp 13.750.000 TOTAL AKTIVA Rp 171.250.000 TOTAL PASIVA   Rp 171.250.000

KASUS II:

PT A membeli 24.000 lembar saham PT B dengan nominal RP 1.000 Harga pasar Rp.

1.100,- pembayaran dilakukan yaitu: dengan uang tunai Rp. 10.000.000 dengan saham

PT A sebanyak 15.000 lembar nominal Rp. 1.000 dan sisanya dengan hutang wesel.

Diminta:

1. Jurnal yang diperlukan

2. Pengakuan perubahan modal perusahaan anak oleh perusahaan induk

3. Kertas kerja laporan keuangan

4. Neraca konsolidasi

16

Page 17: Bab i Business Combination Pbu

BAB III

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIMETODE PENCATATAN INVESTASI

I. PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan dibahas masalah yang berhungan dengan penyusunan

laporan keuangan konsolidasi settelah perusahaan anak dan induk sama-sama

beroperasi, serta menghasilkan laba/rugi operasi. Selain itu juga akan dibahas

metode-metode yang bisa dipilih dalam pencatatan selama investasi. Menurut SAK

ada dua metode pengakuan perubahan modal perusahaan anak oleh perusahaan induk.

1. Metode Equity / Kepemilikan

2. Metode Cost / Harga Perolehan

II. Metode Equity

Dalam metode ini rekening investasi saham pada perusahaan anak pada

mulanya dicatat sebesar harga perolehannya, selanjutnya rekening tersebut

disesuaikan dengan perubahan hak perusahaan induk terhadap perusahaan anak :

- Perusahaan anak memperoleh Laba / Rugi

- Perusahaaan anak membagikan deviden

- Penambahan atau pengurangan kekayaan perusahaan anak.

Penyesuaian terhadap rekening investasi ini juga dipengaruhi prosentase kepemilikan

perusahaan induk terhadap perusahaan anak.

Pencatatan meliputi:

1. Pada saat pembelian investasi

J : Investasi saham pada perusahaan anak Rp. XXX

Kas Rp. XXX

2. Pada saat perusahaan anak laba

J : Investasi saham pada perusahaan anak Rp. XXX

Laba perusahaan anak Rp. XXX

17

Page 18: Bab i Business Combination Pbu

3. Pada saat anak perusahaan rugi

J : Rugi perusahaan anak Rp. XXX

Investasi saham pada perusahaan anak Rp. XXX

4. Pada saat perusahaan anak membagikan deviden

J: Kas Rp. XXX

Investasi saham pada perusahaan anak Rp. XXX

Dari beberapa contoh jurnal diatas maka rek investasi pada perusahaan anak akan

bertambah dan berkurang, karena:

Bertambah Berkurang

Mengakui hak atas laba perusahaan anak Mengakui kerugian perusahaan anak

Penambahan asset pada perusahaan anak Mengakui pembagian deviden

Perusahaan induk menambah investasinya Perusahaan induk mengurangi investasinya

Contoh soal:

PT.A Pada awal tahun 19X9 membeli mayoritas saham PT.B ,dengan posisi

keuangan masing-masing sebelum pembelian sbb:

KETERANGAN PT.A PT.B Kas Rp 25.000.000 Rp 10.000.000 Putang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Aktiva tetap Rp 80.000.000 Rp 45.000.000 Total aktiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000 Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Modal saham (nom @Rp.1000 ) Rp 90.000.000 Rp 40.000.000 Agio saham Rp 10.000.000 Rp 7.500.000 LYD Rp 5.000.000 Rp 7.500.000 Total Pasiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000

PT.A membeli 30.000 lembar saham PT. B dengan nominal @ Rp. 1000 harga pasar @

Rp. 1500 pembelian ini dibayar dengan 20.000 lembar saham nominal @ Rp. 1000 uang

tunai Rp. 12.500.000 sisanya dengan hutang wesel.

Dari soal tersebut, apabila pada akhir tahun pertama diketahui :

18

Page 19: Bab i Business Combination Pbu

PT B pada akhir tahun 19X9 melaporkan laba sebesar Rp. 10.000.000 dan melakukan

pembagian deviden sebesar Rp. 5.000.000

Diminta:

1. Jurnal yang diperlukan dan diperhitungannya

2. Kertas Kerja laporan keuangan konsolidasi akhir tahun 19X9

3 Neraca konsolidasi akhir tahun 19X9

Keterangan: diasumsikan untuk rekening-rekening lainnya tidak mengalami perubahan

Pembahasan:

1. Jurnal yang diperlukan:

a. Pada saat mengakui laba perusahaan anak

J : Investasi saham pada PT B Rp. 7.500.000

Laba PT B Rp. 7.500.000

b. Pada saat pembagian deviden PT B

J : Kas Rp. 3.750.000

Investasi saham PT B Rp. 3.750.000

c. Pada saat eliminasi

J : Modal saham Rp. 30.000.000

Agio saham Rp. 5.625.000

LYD Rp. 9.315.000

Kelebihan Rp. 3.750.000

Investasi saham pada PT B Rp. 48.750.000

Perhitungan:Eliminasi Modal saham = 40.000.000 X 75% = 30.000.000

Agio saham = 7.500.000 X 75% = 5.625.000LYD = 12.500.000 X 75% = 9.375.000

Nilai buku 45.000.000Harga perolehan 48.750.000Kelebihan HP dari NB 3.750.000

Perhitungan utnuk menentukan saldo dari beberapa rekening-rekening pada perusahaan induk

19

Page 20: Bab i Business Combination Pbu

Perhitungan untuk PT A:Kas PT A:Saldo awal Rp. 12.500.000Deviden dari PT B Rp. 3.750.000

Saldo akhir Rp. 16.250.000

LYD PT A:Saldo awal Rp. 5.000.000Laba dari PT B Rp. 7.500.000

Saldo akhir Rp. 12.500.000

Investasi saham pada PT B:Saldo awal Rp. 45.000.000Laba PT B Rp. 7.500.000Deviden PT B ( Rp. 3.750.000 )

Saldo akhir Rp. 48.750.000

Perhitungan untuk menentukan saldo dari beberapa rekening-rekening pada perusahaan anak PT B

Kas LYDSaldo awal 10.000.000 7.500.000Laba PT B 10.000.000 10.000.000Pembagian deviden ( 5.000.000 ) ( 5.000.000 ) Saldo akhir 15.000.000 12.500.000

20

Page 21: Bab i Business Combination Pbu

2. Kertas kerja laporan Keuangan Konsolidasi akhir tahun 19X9

KERTAS KERJA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Rekening PT A PT BEliminasi NERACA KONSOLIDASI

D K D KKas 16.250.000 15.000.000     31.250.000  Piutang Dagang 15.000.000 5.000.000     20.000.000  Investasi saham pada PT B 48.750.000          Eliminasi modal saham       30.000.000    Eliminasi Agio saham       5.625.000    Eliminasi LYD       9.375.000    Kelebihan HP dari NB         3.750.000  Aktiva Tetap 80.000.000 45.000.000     125.000.000  TOTAL AKTIVA 160.000.000 65.000.000        Hutang dagang 15.000.000 5.000.000       20.000.000 Hutang Wesel 12.500.000         12.500.000 Modal saham PT A 110.000.000         110.000.000 Modal saham PT B   40.000.000        Eliminasi modal saham     30.000.000      Hak minoritas modal saham           10.000.000 Agio saham PT A 10.000.000         10.000.000 Agio saham PT B   7.500.000        Eliminasi Agio saham     5.625.000      Hak minoritas modal saham           1.875.000 LYD PT A 12.500.000         12.500.000 LYD PT B   12.500.000        Eliminasi LYD     9.375.000      Hak minoritas           3.125.000 TOTAL PASIVA 160.000.000 65.000.000     180.000.000 180.000.000

21

Page 22: Bab i Business Combination Pbu

PT ANERACA

Per 31 Des 19X9

Kas Rp 31.250.000 Hutang Dagang   Rp 20.000.000 Piutang Rp 20.000.000 Hutang Wesel Rp 12.500.000 Kelebihan HP dari NB Rp 3.750.000    Aktiva tetap Rp 125.000.000 Hak Mayoritas      Modal Saham Rp 110.000.000      Agio Saham Rp 10.000.000      LYD Rp 12.500.000      Total Hak Mayoritas Rp 132.500.000            Hak Minoritas      Modal Saham Rp 10.000.000      Agio Saham Rp 1.875.000      LYD Rp 3.125.000      Total Hak Minoritas Rp 15.000.000 TOTAL AKTIVA Rp 180.000.000 TOTAL PASIVA   Rp 180.000.000

III. METODE COST

Menurut SAK metode cost adalah metode akuntansi yang mencatat investasi

sebesar harga perolehannya saja. Pihak eprusahaan induk mengakui penghasilan

hanya sebatas pada distribusi laba (kecuali deviden) yang diterima berasal dari laba

bersih yang diakumulasi oleh perusahaan anak setelah tanggal eprolehan.

Sehingga pada metode ost ini, ika ada perubahan modal perusahaan anak tidak

mempengaruhi besarnya rekening investasi saham pada perusahaan anak tetapi

perubahan tersebut baru diakui pada saat akan disususn neraca konsolidasi dengan

membentuk rekening antar yaitu RE to Parent (laba yang dicadangkan untuk

perusahaan induk)

Saldo yang tercantum dalam RE to Parent akan menyesuaikan jumlah

perubahan modal perusahaan anak yang menjadi hak perusahaan induk sebesar

prosentase pemilikannya.

22

Page 23: Bab i Business Combination Pbu

Perusahaan induk melakukan pencatatan pada saat perusahaan anak membayarkan

deviden, dengan pencatatan :

J : Kas Rp. XX

Pendapatn Deviden Rp. XX

Rekening pendapatan deviden akan masuk pada pendapatan lain-lain pada

laporan Rugi/Laba dan kemudian akan masuk pada laba yang dicadangkan

Contoh soal:

PT.A Pada awal tahun 19X9 membeli mayoritas saham PT.B ,dengan posisi

keuangan masing-masing sebelum pembelian sbb:

KETERANGAN PT.A PT.B Kas Rp 25.000.000 Rp 10.000.000 Putang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Aktiva tetap Rp 80.000.000 Rp 45.000.000 Total aktiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000 Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Modal saham (nom @Rp.1000 ) Rp 90.000.000 Rp 40.000.000 Agio saham Rp 10.000.000 Rp 7.500.000 LYD Rp 5.000.000 Rp 7.500.000 Total Pasiva Rp 120.000.000 Rp 60.000.000

PT.A membeli 30.000 lembar saham PT. B dengan nominal @ Rp. 1000 harga pasar

@ Rp. 1500 pembelian ini dibayar dengan 20.000 lembar saham nominal @ Rp. 1000

uang tunai Rp. 12.500.000 sisanya dengan hutang wesel.

Dari soal tersebut, apabila pada akhir tahun pertama diketahui :

PT B pada akhir tahun 19X9 melaporkan laba sebesar Rp. 10.000.000 dan melakukan

pembagian deviden sebesar Rp. 5.000.000

Diminta: dengan menggunakan metode cost

1. Jurnal yang diperlukan dan diperhitungannya

2. Kertas laporan keuangan konsolidaso akhir tahun 19X9

3 Neraca konsolidasi akhir tahun 19X9

Keterangan: diasumsikan untuk rekening-rekening lainnya tidak mengalami perubahan

23

Page 24: Bab i Business Combination Pbu

Pembahasan:

1. Jurnal yang diperlukan:

a. Pada saat pembagian deviden PT B

J : Kas Rp. 3.750.000

Pendapatan Deviden Rp. 3.750.000

b. Pada saat eliminasi

J : Modal saham Rp. 30.000.000

Agio saham Rp. 5.625.000

LYD Rp. 5.625.000

Kelebihan Rp. 3.750.000

Investasi saham pada PT B Rp. 45.000.000

Perhitungan:

Eliminasi Modal saham = 40.000.000 X 75% = 30.000.000Agio saham = 7.500.000 X 75% = 5.625.000LYD = 7.500.000 X 75% = 5.625.000

Nilai buku 41.250.000Harga perolehan 45.000.000Kelebihan HP dari NB 3.750.000

Perhitungan utnuk menentukan saldo dari beberapa rekening-rekening pada perusahaan induk

Perhitungan untuk PT A:Kas PT A:Saldo awal Rp. 12.500.000Deviden dari PT B Rp. 3.750.000

Saldo akhir Rp. 16.250.000

LYD PT A:Saldo awal Rp. 5.000.000Pendapatan Deviden Rp. 3.750.000

Saldo akhir Rp. 8.750.000

RE To Parent : (10.000.000-5.000.000)X 75 % = 3.750.000

Perhitungan untuk menentukan saldo dari beberapa rekening-rekening pada perusahaan anak PT B

Kas LYDSaldo awal 10.000.000 7.500.000Laba PT B 10.000.000 10.000.000Pembagian deviden ( 5.000.000 ) ( 5.000.000 ) Saldo akhir 15.000.000 12.500.000

24

Page 25: Bab i Business Combination Pbu

2. Kertas kerja laporan Keuangan Konsolidasi akhir tahun 19X9

KERTAS KERJA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Rekening PT A PT BEliminasi NERACA KONSOLIDASI

D K D KKas 16.250.000 15.000.000     31.250.000  Piutang Dagang 15.000.000 5.000.000     20.000.000  Investasi saham pada PT B 45.000.000          Eliminasi modal saham       30.000.000    Eliminasi Agio saham       5.625.000    Eliminasi LYD       5.625.000    Kelebihan HP dari NB       3.750.000  Aktiva Tetap 80.000.000 45.000.000     125.000.000  TOTAL AKTIVA 156.250.000 65.000.000        Hutang dagang 15.000.000 5.000.000       20.000.000 Hutang Wesel 12.500.000         12.500.000 Modal saham PT A 110.000.000         110.000.000 Modal saham PT B   40.000.000        Eliminasi modal saham     30.000.000      Hak minoritas modal saham           10.000.000 Agio saham PT A 10.000.000         10.000.000 Agio saham PT B   7.500.000        Eliminasi Agio saham     5.625.000      Hak minoritas modal saham           1.875.000 LYD PT A 8.750.000         8.750.000 LYD PT B   12.500.000        Eliminasi LYD     5.625.000      Hak minoritas           3.125.000 RE To Parent 3.750.000TOTAL PASIVA 156.250.000 65.000.0000     180.000.000 180.000.000

25

Page 26: Bab i Business Combination Pbu

PT ANERACA

Per 31 Des 19X9

Kas Rp 31.250.000 Hutang Dagang   Rp 20.000.000 Piutang Rp 20.000.000 Hutang Wesel Rp 12.500.000 Kelebihan HP dari NB Rp 3.750.000    Aktiva tetap Rp 125.000.000 Hak Mayoritas      Modal Saham Rp 110.000.000      Agio Saham Rp 10.000.000      LYD Rp 12.500.000      Total Hak Mayoritas Rp 132.500.000            Hak Minoritas      Modal Saham Rp 10.000.000      Agio Saham Rp 1.875.000      LYD Rp 3.125.000      Total Hak Minoritas Rp 15.000.000 TOTAL AKTIVA Rp 180.000.000 TOTAL PASIVA   Rp 180.000.000

Soal Latihan 1:

PT. MAKMUR membeli 75 % saham yang beredar dari PT. RAYA, dimana

saham yang beredar dari PT. RAYA 50.000 lembar nominal @ Rp. 1.000,- harga

pasar Rp. 1.300,- Pembayaran dilakukan secara tunai Rp. 40.000.000,- dan sisanya

dengan hutang wesel.

Dengan posisi keuangan masing-masing sebelum pembelian sbb:

KETERANGAN PT. MAKMUR PT. RAYAKas 47.500.000 15.750.000Putang Dagang 15.500.000 12.500.000Persediaan 35.000.000 25.000.000Aktiva tetap 160.000.000 40.000.000

Total aktiva 258.000.000 93.250.000Hutang dagang 28.000.000 8.250.000Hutang Wesel - 20.000.000Modal saham (nom @Rp.1000 ) 200.000.000 50.000.000Agio saham 10.000.000 5.000.000LYD 20.000.000 10.000.000

Total Pasiva 258.000.000 93.250.000

Diketahui pada akhir th. ILaba Usaha 20.000.000 10.000.000Pembagian Deviden - 3.000.000

Diminta : gunakan metode equity atau metode cost

26

Page 27: Bab i Business Combination Pbu

1. Jurnal yang diperlukan !

2. Kertas Kerja Neraca Konsolidasi Akhir Tahun I !

3. Neraca Konsolidasi !

Soal Latihan 2 :

PT. Nusantara membeli 70 % saham yang beredar dari PT. Jaya dengan

harga nominal Rp. 1.000/lembar Kurs beli 130. Komisi dan Materai Rp. 2.500.000.

Pembayaran dilakukan dengan 25.000 lembar Saham PT. Nusantara nominal @ Rp.

1.000 dan sisanya dengan tunai.

Dengan posisi keuangan masing-masing sebelum pembelian sbb:

KETERANGAN PT. Nusantara PT. Jaya

Kas 37.500.000 15.000.000

Putang Dagang 10.000.000 10.000.000

Aktiva tetap 200.000.000 50.000.000

Total aktiva 247.500.000 75.000.000

Hutang dagang 17.500.000 10.000.000

Modal saham (nom @Rp.1000 ) 200.000.000 50.000.000

Agio saham 10.000.000 5.000.000

LYD 20.000.000 10.000.000

Total Pasiva 247.500.000 75.000.000

Diketahui pada akhir th. I

Laba Usaha 30.000.000 10.000.000

Pembagian Deviden 10.000.000 5.000.000

Diminta : gunakan metode equity atau metode cost

a. Jurnal yang diperlukan !

b. Kertas Kerja Neraca Konsolidasi Akhir Tahun I !

c. Neraca Konsolidasi !

27

Page 28: Bab i Business Combination Pbu

BAB IV

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(Perubahan - Perubahan Dalam Pemilikan)

Pada bab ini akan dibahas jika dalam satu periode terjadi perubahan perubahan dalam pemilikan sehingga pada akhir periode perlu penyesuaian terhadap hak pemilikan. Perubahan pemilikan mengakibatkan perubahan pada saldo investasinya sedangkan perubahan saldo investasinya berpengaruh terhadap perubahan prosentase pemilikannya.Adapun beberapa penyebab terjadinya perubahan pemilikan sbb :

A. Hak Control diperoleh saat pertama pada pembelian saham lebih dari satu kali

Jika terjadi beberapa kali pembelian saham dari anak perusahaan pada satu periode dan hak control diperoleh pada saat pembeliaan yang pertama maka pada saat pertama tersebut perlu disusun laporan keuangan konsolidasi.

Contoh soal :

Posisi keuangan pada awal tahun 19X5 sbb :Keterangan PT D PT E Kas Rp. 75.000.000 Rp. 25.000.000Aktiva Tetap Rp. 225.000.000 Rp. 75.000.000Total Aktiva Rp. 300.000.000 Rp. 100.000.000

28

Page 29: Bab i Business Combination Pbu

Hutang Dagang Rp. 15.000.000 Rp. 5.000.000Modal Saham Nom @ Rp. 1.000 Rp. 200.000.000 Rp. 80.000.000Agio Saham Rp. 30.000.000 Rp. 5.000.000L Y D Rp. 55.000.000 Rp. 10.000.000Total Pasiva Rp. 300.000.000 Rp. 100.000.000

Laba tahun I Rp. 20.000.000 Rp. 10.000.000Pembagian Deviden Rp. 5.000.000 Rp. 3.000.000

Kasus I :- tanggal 1/1 19X5 PT D membeli 45.000 lembar saham PT E dengan

nominal @ Rp. 1.000 dan harga pasar @ Rp. 1.250- tanggal 1/5 19X5 PT D membeli 10.000 lembar saham PT E dengan

harga pasar @ Rp. 1.300

Maka pada contoh kasus I tersebut hak control sudah diperoleh pada saat pembelian pertama sebesar 56,25 % kemudian setelah pembelian yang kedua prosentasenya mengalami kenaikan menjadi 68,75 %.

diminta :1. Perhitungan yang diperlukan !2. Kertas kerja Laporan Keuangan Konsolidasi !

B. Pembelian dan penjualan kembali saham anak perusahaanPembelian dan penjualan kembali saham dari perusahaan anak ini

biasanya sering kali dilakukan oleh perusahaan induk dengan tujuan memperoleh gain.

Sampai akhir periode jika induk perusahaan masih mempunyai mayoritas saham maka perlu membuat laporan keuangan konsolidasi meskipun dalam periode berjalan terjadi perubahan pemilikan.

Kasus II :- tanggal 1/1 PT D membeli 40.000 lembar saham PT E dengan nominal @

Rp. 1.000 dan harga pasar @ Rp. 1.500- tanggal 1/5 PT D membeli 24.000 lembar saham PT E dengan harga

pasar @ Rp. 1.300- tanggal 1/8 PT D menjual 16.000 lembar saham PT E dengan harga pasar

@ Rp. 1.400

Diminta :1. Perhitungan yang diperlukan !2. Kertas Kerja Laporan Keuangan Konsolidasi !

C. Emisi saham baru dan Treasury Stock

29

Page 30: Bab i Business Combination Pbu

Jika perusahaan anak melakukan Emisi saham baru ataupun treasury stock maka hal tersebut akan mempengaruhi prosentase kepemilikan perusahaan induk terhadap perusahaan anak.

Emisi saham baru

Kasus III :- tanggal 1/1 PT D membeli 72.000 lembar saham PT E dengan harga

pasar @ Rp. 900- tanggal 1/6 PT mengeluarkan emisi saham baru sebanyak 16.000 lembar

dengan dijual dibursa saham harga @ Rp. 1.200

Treasury stock

Kasus IV :- tanggal 1/1 PT D membeli 48.000 lembar saham PT E dengan harga

pasar @ Rp. 1.200- tanggal 1/9 PT E melakukan treasury stock sebanyak 20.000 lembar

dengan haraga @ Rp. 900

30

Page 31: Bab i Business Combination Pbu

NERACA KONSOLIDASIPEMILIKAN TIDAK LANGSUNG

Penguasaan terhadap perusahaan lain juga dapat dimiliki perusahaan tanpa membeli secara langsung sahamnya, tetapi perusahaan tersebut dapat membeli saham dari perusahaan sub induk atau perusahaan yang memiliki hak kontrol terhadap perusahaan lainnya.Sebagai contoh

BAB V

PT X

PT Y

PT Z

31

Page 32: Bab i Business Combination Pbu

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI(RUGI/LABA, LYD DAN NERACA KONSOLIDASI)

Pada bab terdahulu pembahasan neraca konsolidasi hanya dibahas sebatas neraca konsolidasi saja, pada bab ini pembahasan lebih lanjut tentang laporan keuangan konsolidasi yang meliputi : Rugi-laba konsolidasi, LDY konsolidasi dan Neraca Konsolidasi.

Dari penyajian laporan keuangan konsolidasi, pada awalnya menentukan rugi/laba masing-masing induvidu (perusahaan induk dan perusahaan anak) setelah diketahui laba/ruginya kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan perhitungan-perhitungan yang diperlukan dalam penyelesaian kertas kerja laporan keuangan konsolidasi selanjutnya menyusun kertas kerja laporan keuangan konsolidasi.

Contoh soal :Berikut ini neraca saldo PT A dan PT B pada awal tahun 19X5 :

Rekening PT A PT B

Kas Rp 220.000.000 Rp 20.000.000

Piutang dagang Rp 10.000.000 Rp 25.000.000

Persediaan awal Rp 75.000.000 Rp 35.000.000

Aktiva Tetap Rp 40.000.000 Rp 55.000.000

Pembelian Rp 150.000.000 Rp 100.000.000

Beban Adm Rp 5.000.000 Rp 8.500.000

Beban pemasaran Rp 7.000.000 Rp 4.500.000

Hutang dagang Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Modal shm Nom Rp. 1.000 Rp 200.000.000 Rp 100.000.000

Agio saham Rp 25.000.000 Rp 5.000.000

LYD Rp 20.000.000 Rp 5.000.000

Penjualan Rp 247.000.000 Rp 133.000.000

Total Rp 507.000.000 Rp 507.000.000 Rp 248.000.000 Rp 248.000.000

Persediaan akhir Rp 80.000.000 Rp 25.000.000

Deviden yang dibagi Rp 20.000.000 Rp 5.000.000

Dari data diatas diminta :a. Laba/rugi masing-masing perusahaan !b. Kertas kerja laporan keuangan konsolidasi !c. Laporan keuangan konsolidasi !

Kasus 1 Tanggal 1/1 PT. A membeli 80% saham PT. B nominal @ Rp. 1.000,- dengan kurs 130%.

32

Page 33: Bab i Business Combination Pbu

KERTAS KERJA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

METODE

REKENING PT A PT B ELIMINASI RUGI/LABA KONSOLIDASID K D

33

Page 34: Bab i Business Combination Pbu

SOAL : UASAkuntansi Keuangan Lanjutan II

Kerjakan satu dari dua kasus yang tersedia !!!SOAL :

Pada awal tahun 2007 PT. Bunga Melakukan pembelian saham yang beredar

dari PT. Kumbang, sehingga dari pembelian tersebut terjadi hubungan perusahaan

Anak dan perusahaan Induk. Selama tahun berjalan terjadi perubahan – perubahan

kepemilikan.

Adapun neraca sesaat sebelum pembelian sbb :

34

Page 35: Bab i Business Combination Pbu

Kasus 1 :

Tanggal 2/1 2007 PT Bunga membeli 360.000 lember saham PT Kumbang

dengan harga pasar Rp. 1.200,-

Tanggal 1/9 2007 PT Kumbang melakukan Emisi saham baru sebanyak

50.000 lembar dengan nominal Rp. 1.000 dan harga pasar Rp. 1.100,-

Kasus 2 :

Tanggal 2/1 2007 PT Bunga membeli 95 % saham PT Kumbang dengan

harga pasar Rp. 1.100,-

Tanggal 1/8 2007 PT Bunga menjual 80.000 lembar saham PT Kumbang

dengan harga pasar Rp. 1.300,-

Dari data diatas :

1. Perhitungan yang diperlukan

2. Kertas Kerja Laporan Keuangan Konsolidasi akhir tahun 2007

3. Neraca Konsolidasi akhir tahun 2007

Dosen Penguji :Zaenuddin Imam, SE.

35

Page 36: Bab i Business Combination Pbu

SOAL LATIHANAkuntansi Keuangan Lanjutan II

Pada tahun 2008 PT Merpati mengakuisisi PT Dara dengan cara membeli saham-sahamnya sebagai berikut : Kasus 1 :1/1 2008 PT. Merpati membeli 240.000 lembar saham PT. Dara nominal @

Rp. 1.000 dengan kurs 130. Pembayaran secara Tunai

1/5 2008 PT Merpati membeli lagi sebanyak 60.000 lembar saham PT Dara

dengan kurs 120. Pembayaran secara Tunai

1/10 2008 PT. Dara mengeluarka emisi saham baru 100.000 lembar yang dijual

di bursa saham dengan harga nominal Rp. 1.000 Harga pasar RP.

1.300

Kasus 2 :1/1 2008 PT. Merpati membeli 300.000 lembar saham PT. Dara nominal @

Rp. 1.000 dengan kurs 130. Pembayaran secara Tunai

1/6 2008 PT Merpati menjual 60.000 lembar saham PT Dara dengan kurs 120.

Pembayaran secara Tunai

1/9 2008 PT. Dara melakukan penarikan saham sebanyak 100.000 lembar yang

dijual di bursa saham dengan harga nominal Rp. 1.000 Harga pasar

Rp. 900

Adapun neraca sesaat sebelum pembelian sbb :

36

Page 37: Bab i Business Combination Pbu

Dari data diatas, diminta :

1 Perhitungan yang diperlukan

2. Kertas Kerja Laporan Keuangan Konsolidasi akhir tahun 2008

3. Neraca Konsolidasi akhir tahun 2008

37