bab i - digital library - perpustakaan pusat unikom...
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang MasalahSaat ini merokok adalah hal yang biasa di lingkungan
masyarakat, bahkan merokok memperlihatkan citra kejantanan diri
bagi seorang laki-laki, sebab santer terdengar laki-laki tanpa
merokok bukanlah lelaki sejati. Meskipun bahaya yang ditimbulkan
dari merokok itu sendiri dapat menyebabkan penyakit yang dapat
membunuh seseorang baik yang menghisap rokok itu sendiri
maupun yang hanya menghirup asapnya saja tapi tetap saja budaya
merokok malah semakin menjadi trend sampai saat ini. Jika dulu
merokok lekat dengan seorang pria namun seiring dengan
berkembangnya jaman merokok pun sudah membudaya dikalangan
wanita, hal ini membuat semakin kompleksnya permasalahan yang
ditimbulkan oleh rokok. Dulu wanita di Asia khususnya Indonesia
masih malu-malu untuk merokok didepan umum dengan alasan-
alasan tertentu seperti takut dibilang wanita tidak baik, takut
imagenya menjadi turun dan berbagai alasan yang tidak enak untuk
didengar tentunya, tapi sekarang itu semua sudah menjadi hal biasa
bahkan perokok dikalangan wanita mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Banyaknya wanita yang merokok terjadi akibat
gaya hidup yang mereka jalani. Seperti sekarang ini dikalangan
anak muda sedang ramai dibicarakan tentang trend yang telah
menjadi kebiasaan yaitu Clubing.
Clubing merupakan suatu kegiatan hura-hura para anak
muda yang dilakukan di Diskotik, ( Yulia,2002 ), Dan Clubing ini
biasa dilakukan pada malam hari sampai pagi hari. Clubing bukan
hanya sebagai hiburan saja akan tetapi merupakan ajang mencari
teman. Maka tidak heran, wanitapun banyak dan senang
mengikutinya. Namun Clubing yang identik dengan pergaulan
malam dan tidak jauh dari dunia hura-hura tanpa batas dapat
1
membuat orang menjadi terpengaruh untuk ikut dalam kebiasaan-
kebiasaan yang terjadi didalamnya, salah satu kebiasaan itu adalah
merokok. Bagi mereka yang sering Clubing dengan sendirinya akan
sulit untuk menghindari merokok bahkan mereka akan menjadi
terbiasa dan akhirnya mereka justru menjadi sulit untuk
meninggalkannya bahkan bisa saja menjadi ketagihan yang dapat
menjadikan mereka perokok aktif.
Selain Clubing, gaya hidup yang memiliki pengaruh terhadap
bertambahnya jumlah perokok baik pria maupun wanita adalah
pergaulan yang menuntut memiliki gaya hidup yang sama dengan
orang lain. Dan salah satu gaya hidup yang mereka ikuti adalah
merokok. Bagi sebagian orang merokok dapat dijadikan sebagai
obat penenang dikala perokok mendapatkan permasalahan yang
sulit untuk dipecahkan bagi dirinya, pengalaman ini secara terus
menerus disampaikan sehingga menjadi berkembang dilingkungan
masyarakat bahwa setiap orang yang memiliki masalah rumit
dengan merokok dapat membuat seseorang merasa lebih tenang
walaupun ketenangan itu hanya datang beberapa saat saja.
Sehingga selanjutnya percobaan itu berlanjut menjadi kebiasaan.
Kebiasaan tersebut juga terjadi pada wanita karier. Apalagi seorang
wanita karier yang kesehariannya disibukkan dengan pekerjaan
yang berat akan mudah terserang rasa bosan, jenuh, dan lelah
ditambah lagi beberapa permasalahan yang sering timbul dalam
dunia kerja yang mereka jalani. Maka untuk mengatasi hal seperti itu
sebagian dari mereka banyak yang merokok.
Penyakit yang ditimbulkan bagi para pria akibat dari
menghisap rokok selain bisa menyerang paru-paru, juga bisa
menyebabkan impoten. Sangat merugikan bagi diri sendiri, namun
penyakit yang ditimbulkan pada wanita lebih kompleks lagi. Dan
salah satunya yaitu berakibat pada alat reproduksi wanita. Selain itu
jika pada kondisi sedang hamil akan berakibat buruk baik bagi si ibu
maupun anak yang sedang dalam kandungan. Sedangkan wanita
2
sangat candu dan sudah lama mengkonsumsi rokok jika sudah
menikah akan sangat sulit untuk mendapat keturunan.
Kurangnya kepedulian masyarakat akan bahaya rokok
dikarenakan pengetahuan mereka yang sangat minim akan penyakit
yang ditimbulkan oleh rokok itu sendiri, perlunya keikutsertaan
lembaga-lembaga khusus yang menangani masalah bahaya
merokok ini serta masyarakat yang peduli kesehatan dalam
menyampaikan/memberikan pengetahuan akan bahaya rokok akan
sangat berperan penting dalam meminimalisasi pengguna rokok
khususnya wanita. Pada kesempatan ini saya mencoba untuk
mengajak masyarakat khususnya wanita agar mau membuka mata
serta kepedulian dan kesadaran mereka bahwa begitu banyak
kerugian yang ditimbulkan dari menghisap rokok.
1.2 Identifikasi MasalahPerkembangan jumlah perokok wanita yang semakin
meningkat sekarang ini merupakan suatu hal yang perlu
dikhawatirkan karena seperti telah diketahui bahwa dalam asap
rokok terdapat zat-zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan
tubuh. Sedang daya tahan tubuh wanita terhadap suatu penyakit
sangat lemah berbeda dengan kaum pria. Penyakit-penyakit yang
ditimbulkan oleh rokok pada perokok wanita lebih kompleks
dibandingkan dengan pria, seperti misalnya penyakit kanker pada
wanita memiliki jenis lebih banyak, seperti kanker payudara dan
kanker mulut rahim. Selain itu jika perokok wanita itu adalah seorang
ibu hamil maka bahayanyapun akan menyerang pada janin yang
dikandungnya yang tentu saja berakibat perkembangan janin jadi
terhambat bahkan dapat menimbulkan keguguran pada kehamilan.
Resiko lain yang terjadi salah satunya ialah kehamilan ectopic.
Kehamilan Ectopic yaitu ketika embrio tertanam disaluran telur atau
tempat yang tidak normal dan bukannya di rahim. ( Jecken, 2002 ).
Sekalipun kehamilan seperti ini jarang terjadi, tetapi wanita perlu
tahu bahwa akibatnya dapat menyebabkan kematian embrio
3
sehingga tidak didapatkan bayi dan embrio mati itu pun harus
diambil dengan operasi yang beresiko kematian bagi si calon ibu.
Seorang perokok wanita yang sedang hamil memiliki “dosa”
besar karena bahaya dari rokok yang dia hisap dapat
mengakibatkan berbagai permasalahan kesehatan pada anak yang
dikandungnya, baik saat masih dirahim, maupun setelah anak itu
dilahirkan dan beranjak dewasa. Seorang perokok wanita hamil yang
berprofesi sebagai wanita karier juga memiliki resiko yang cukup
besar, karena selain kesibukan yang dijalankan yang dapat
membuat kondisi badan menjadi lemah ditambah lagi dengan
kebiasaan merokok akan membuat resiko itu bertambah besar.
Salah satu kebiasaan wanita karier adalah pergi ke suatu tempat
(misalnya kafe) hanya untuk berefresing menghilangkan kejenuhan
setelah bekerja. Dan kebiasaan merokok mereka lakukan di kafe
tersebut. Hal seperti itulah yang mebuat mereka tidak
memeperdulikan akan resiko/bahaya yang akan mereka derita.
Begitu banyaknya masalah yang ditimbulkan akibat merokok ,
terlebih lagi berakibat pada generasi penerus yang akan dilahirkan
oleh seorang wanita, namun masih saja perokok wanita tidak
memperdulikan itu semua. Hal ini disebabkan karena minimnya
pengetahuan mereka akan bahaya yang ditimbulkan oleh rokok dan
kurangnya kepedulian mereka akan pentingnya kesehatan. Betapa
mahalnya sebuah kesehatan seseorang jika sudah terserang
penyakit. Dan biasanya seseorang akan menyadari betapa
mahalnya sebuah kesehatan jika mereka sudah terserang sebuah
penyakit.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk membatasi luasnya permasalahan, maka perancang
memberikan batasan hanya pada :
1. Ruang lingkup perokok yang diteliti yaitu perokok wanita, khususnya wanita yang berprofesi sebagai wanita karier,
4
karena berdasarkan survei yang dilakukan oleh penulis melalui
kuesioner sebagian besar wanita yang merokok adalah mereka
yang berprofesi sebagai wanita karier.
2. Pengaruh rokok terhadap kesehatan wanita.
1.4 Maksud dan Tujuan Perancangan
Perancangan dimaksudkan untuk mengajak para perokok
wanita untuk lebih peduli terhadap kesehatan dengan tidak merokok.
Sedangkan tujuan perancangan yaitu menumbuhkan
kepedulian serta kesadaran perokok wanita akan bahaya merokok,
dan memberitahukan informasi mengenai kerugian meokok bagi
wanita.
1.5 Landasan Teori
1.5.1 Landasan Sosial/Sosiologi
Manusia adalah makhluk sosial atau menurut
Aristoteles sering disebut Zoon Politicon yang artinya
manusia itu adalah makhluk yang selalu hidup bermasyarakat.
( Husen, 1997 ). Manusia selalu memerlukan pergaulan
dengan manusia yang lain untuk dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya, baik itu kebutuhan rohani maupun kebutuhan
jasmani.
Wanita adalah seorang manusia yang juga memerlukan
pergaulan dengan wanita lainnya untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Seorang wanita karier tidak akan sukses
jika ia menjalankan kariernya itu sendirian. Untuk mencapai
kesuksesan yang diinginkan maka seorang wanita karier perlu
bersosialisasi dengan orang-orang disekitar lingkungan
kerjanya. Dalam melakukan sosialisasi diperlukan sebuah
pendekatan, dan salah satu contoh pendekatan yang sering
dilakukan adalah dengan melakukan hal-hal yang sama yang
5
sering dilakukan oleh orang-orang yang akan kita dekati.
Setelah pendekatan itu terjadi maka selanjutnya akan terjadi
suatu perubahan sosial.
Perubahan sosial merupakan perubahan yang
berkenaan dengan kehidupan bermasyarakat, termasuk di
dalamnya perubahan sistem nilai dan norma sosial, sistem
pelapisan sosial, struktur sosial, proses-proses sosial, pola
sikap dan tindakan warga masyarakat. Perubahan sosial yang
terjadi ada yang memiliki pengaruh kecil dan pengaruh yang
besar. Perubahan-perubahan yang membawa pengaruh kecil
adalah perubahan-perubahan pada unsur-unsur struktur sosial
yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh
kurang berarti bagi masyarakat secara keseluruhan.
Perubahan yang membawa pengaruh besar, yaitu perubahan
yang membawa pengaruh besar terhadap masyarakat
sehingga terjadi perubahan pada sistem struktur
kemasyarakatan.
Perubahan sosial yang dialami oleh wanita karier ketika
ia mulai bersosialisasi akan berdampak pada kehidupannya,
baik itu berdampak baik maupun berdampak buruk.
Perubahan sosial juga dapat merubah kebiasaan, karena kita
harus tau apakah kebiasaan kita itu cocok dengan lingkungan
yang sedang kita hadapi atau tidak. Dari situ kita dituntut untuk
memiliki jiwa kepedulian pada orang lain dan harus
mengenyampingkan keegoisan kita.
Dalam hidup pergaulan di suatu lingkungan
bermasyarakat untuk dapat disebut sebagai sustu sistem
sosial maka harus memilki unsur-unsur sebagai berikut :
a) Kepercayaan yang merupakan pemahaman terhadap
segala aspek lalam semesta yang dianggap sebagai suatu
kebenaran.
6
b) Perasaan, yakni kedaaan kejiwaan manusia yang
menyangkut alam sekelilingnya, maupun rekan-rekannya
sesama manusia.
c) Kaidah, yakni pedoman-pedoman tentang perikelakuan
yang diharapkan atau pantas.
d) Sanksi, yakni persetujuan atau penolakan terhadap
perikelakuan tertentu yang imbalannya adalah hukuman
atau hadiah.
e) Jenjang dalam masyarakat yang menyangkut posisi social
seseorang, yang menentukan alokasi hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya.
f) Kelestarian dan kelangsungan hidup.
1.5.2 Landasan Psikologi
Menurut Dr. Femmy Triani ( 2002 ), dulu wanita adalah
satu sosok manusia yang sangat peka terhadap perasaan,
lemah, lembut, selalu harus mengalah dan kedudukannyapun
selalu berada dibawah pria. Namun seiring dengan
perkembangan zaman dan maraknya emansipasi wanita,
sekarang wanita bukan lagi sosok yang lemah, sosok yang
selalu berada dibawah pria, dan sosok yang selalu menurut,
melainkan sosok yang berani untuk mengemukakan hak dan
keinginan sendiri. Dapat mengerjakan pekerjaan yang sama
dengan pria. Sehingga sekarang ini banyak sekali wanita yang
bekerja dan memiliki profesi yang sama dengan pria.
Dalam perkembangan psikologisnya wanita tetaplah
sosok yang lembut dan peka terhadap perasaan, hanya saja
sekarang ini timbul kepercayaan diri yang tinggi, sehingga
wanita mampu melakukan hal-hal yang lebih maju
dibandingkan dulu.
7
Kemampuan wanita untuk melakukan hal-hal yang lebih
maju, seperti misalnya menjadi seorang wanta karier,
ditunjang oleh kecerdasan otak dan daya tangkap yang dimilki
oleh setiap individu wanita itu sendiri. Mental yang kuat juga
tetap dibutuhkan karena dalam dunia kerja tidak terlepas dari
adanya suatu persaingan yang cukup berat. Dan jika sudah
dihadapkan dengan hal-hal yang sangat sulit wanita sering
kali lebih cepat menyerah dan akhirnya tetap berada pada
posisi sosok yang lemah.
Sekarang ini sudah banyak wanita yang bekerja, baik
itu bekerja untuk kebutuhan hidup ataupun hanya sekedar
untuk mengisi waktu, karena jenuh tinggal dirumah.
8
BAB IITINJAUAN MEROKOK DAN KESEHATAN WANITA
2.1 Karakteristik Objek PenelitianMerokok dijaman sekarang ini sudah merupakan suatu
kegiatan yang sering kita jumpai dimana saja dan oleh siapa saja.
Seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi dan media,
rokok ditampilkan makin sering dan luas ke hadapan masyarakat.
Dan akibatnya jelas, merokok menjadi gaya hidup tersendiri bagi
banyak orang, tidak terkecuali bagi kaum wanita. Dalam artikelnya
yang berjudul Merokok dan Gaya Hidup, Titi Kusrini (2001)
menyebutkan banyak kaum wanita jaman sekarang ini yang
kehidupannya tidak jauh dari rokok, bahkan ada sebagian dari
mereka mengatakan bahwa rokok adalah hidup mereka. Wanita-
wanita tersebut mengatakan seperti itu karena mereka adalah orang-
orang yang memang sudah terbiasa merokok, ketagihan oleh rokok
dan berada dalam lingkungan yang memaksa mereka menjadi
perokok. Tetapi ada juga kaum wanita yang merokok bukan karena
faktor lingkungan yang memaksa mereka untuk merokok, melainkan
karena keingintahuan mereka tentang rokok, bagaimana rasanya
dan mengapa banyak orang menyukai merokok. Akhirnya
merekapun mencoba dan dari mencoba itulah mereka menjadi
ketagihan sehingga merokok menjadi bagian dari kehidupan mereka.
Lain halnya dengan perokok wanita yang merokok pada saat-saat
tertentu saja. Misalnya disaat mereka sedang mendapatkan
masalah, sedang lelah atau sedang bosan melakukan rutinitas
sehari-hari ( biasanya terjadi pada wanita karier). Bagi mereka disaat
dalam keadaan seperti itu merokok adalah hal yang paling mudah
untuk mengatasinya, karena dengan merokok mereka dapat
melupakan sejenak masalah yang sedang mereka hadapi dan dapat
merasakan ketenangan walaupun hanya sesaat.
9
Sebagian besar dari perokok wanita mengetahui akibat yang
akan ditimbulkan dari merokok, tetapi informasi yang mereka ketahui
hanyalah sedikit dan karena akibat yang ditimbulkan oleh merokok
itu tidak datang secara langsung, mereka menjadi tidak
memperdulikannya bahkan ada yang menganggap remeh akibat dari
merokok tersebut. Padahal jika kita telaah betul-betul ternyata
bahaya yang diakibat merokok pada wanita sangatlah banyak,
apalagi bagi seorang wanita yang sudah dikodratkan menjadi
seorang ibu yang akan mengandung seorang anak, akibat dari
merokok tersebut akan berdampak pula pada si calon anak yang
akan dilahirkan. Seorang anak yang lahir tanpa dosa harus
menaggung akibat dari perbuatan ibunya yang tidak peduli pada
kesehatan dirinya sendiri bahkan pada anak yang akan dilahirkan,
demi memperoleh kesenangan dan kenikmatan sesaat yang
diberikan oleh rokok.
Kurangnya pengetahuan dan ketidakpedulian tentang bahaya
rokok inilah yang merupakan salah satu penyebab mengapa jumlah
perokok wanita semakin berkembang pesat saat ini selain karena
perkembangan jaman dan karena banyaknya budaya asing yang
masuk keindonesia.
Berikut adalah keterangan mengenai bahan kimia yang
terkandung dalam rokok ( Sitepoe, 1997).
1. NikotinKomponen ini paling banyak dijumpai di dalam rokok. Dan nikotin
memegang peranan penting dalam ketagihan terhadap rokok.
Beberapa penelitian mengatakan dengan lima batang rokok putih
luar negeri sudah dapat membuat ketagihan terhadap rokok, hal
ini diakibatkan oleh besarnya kadar nikotin yang terkandung
dalam setiap satu batang rokok putih tersebut.
10
2. Gas Karbon Monoksida (CO)Dalam rokok terdapat gas CO sejumlah 2-6% pada saat merokok,
sedangkan gas CO yang diisap oleh perokok paling rendah
sejumlah 400 ppm (parts per million) sudah dapat meningkatkan
kadar karbonsi-hemoglobin dalam darah sejumlah 2-16 %.
Apabila keadaan terus berjalan akan terjadi polycythemia
(pertambahan kadar butir darah merah) yang mempengaruhi
fungsi syaraf pusat.
3. TarTar merupakan bagian partikel rokok sesudah kandungan nikotin
dan uap air diasingkan,beberapa komponen zat kimianya bersifat
karsinogen (pembentuk kanker). Kadar tar pada sebatang rokok
yang diisap adalah 24-45 mg, sedangkan bagi rokok yang
menggunakan filter dapat mengalami penurunan 5-15 mg.
Walaupun diberi filter,efek sebagai kanserogenik (membentuk
kanker) pada paru-paru tidak berguna kalau ketika merokok
hirupannya dalam-dalam, menghisapnya berkali-kali dan jumlah
rokok yang dikonsumsi bertambah banyak.
4. Timah Hitam (Pb)Timah hitam (Pb) merupakan partikel yang terdapat dalam asap
rokok. Setiap satu batang rokok yang diisap diperhitungkan
sejumlah 0,5 µgr. Bila seseorang menghisap satu bungkus rokok
per hari, berarti menghasilkan 10 µgr, sedangkan batas bahaya
adalah 20 µgr per hari.
Zat-zat yang terkandung dalam rokok yang telah diuraikan
diatas, merupakan zat-zat yang memiliki sifat toksis atau berakibat
racun dalam tubuh. Oleh karena itu jika zat-zat tersebut masuk
kedalam tubuh maka akan membahayakan kesehatan. Berikut
adalah bahaya-bahaya rokok yang akan berakibat pada kesehatan
wanita.
11
Penyakit Jantung KoronerResiko penyakit jantung koroner (PJK) bagi perokok dapat
bersifat independent. Pada perokok wanita dan menggunakan
oralkontraseptik memiliki resiko 10 kali lebih besar dibandingkan
dengan wanita yang tidak merokok. Sebagai pendorong faktor
resiko PJK yang lain tentu perokok akan meningkatkan kadar
kolesterol di dalam darah yang akan memberikan resiko tinggi
terhadap PJK. Pada wanita hamil yang merokok resiko ini akan
sangat berakibat fatal baik pada sang ibu maupun pada bayi yang
dikandung.
Pembentukan KankerKanker paru-paru pada perokok wanita lebih cepat
mengakibatkan kematian dibandingkan dengan wanita non-
perokok. Perokok wanita juga memberikan dorongan terhadap
terjadinya kanker kandung kemih, kanker ginjal, kanker pankreas,
kanker lambung, kanker mulut dan tenggorokan, kanker mulut
rahim, kanker perut, kanker liver atau hati, kanker darah atau
leukemia. Kanker mulut rahim merupakan kanker yang paling
banyak dijumpai pada wanita terutama perokok wanita. Dan
beberapa survei menunjukkan adanya hubungan antara merokok
dengan kanker payudara pada perokok wanita baik pasif maupun
aktif.
Penyakit Saluran PernapasanMerokok menjadi penyebab utama penyakit paru-paru yang
bersifat kronis dan obstruktif, misalnya berdasarkan hasil dari
survei bronchitis dan empisema (85 % dari penderita penyakit ini
disebabkan oleh rokok). Bagi perokok wanita memberikan efek
jauh lebih tinggi terhadap jenis penyakit ini dibandingkan dengan
perokok pria. Asma atau bengek adalah jenis penyakit saluran
pernapasan yang juga dapat diakibatkan oleh rokok. Anak-anak
12
yang ibunya merokok saat hamil juga memiliki resiko lebih tinggi
menderita asma dan penyakit pernapasan lainnya.
Merokok dan Alat PerkembangbiakanMerokok akan mengurangi terjadinya konsepsi (memiliki anak),
fertilitas baik pria maupun wanita akan mengalami penurunan
bagi perokok dibandingkan dengan non-perokok, dan akan
sangat sulit untuk memperoleh keturunan. Sebuah penelitian
pada tahun 2000 menyebutkan bahwa wanita perokok memiliki
50% lebih kecil untuk hamil dibandingkan dengan wanita yang
tidak merokok. Rokok juga merupakan salah satu penyebab
akan mengalami masa menopause lebih cepat pada perokok
wanita dibandingkan dengan wanita non-perokok.
Merokok dan Tulang RapuhSeiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
osteoporosis saat ini, sejumlah faktor penyebabnya telah banyak
diberitahukan. Dan salah satunya yaitu rokok. Sejumlah penelitian
menemukan hubungan antara merokok dengan osteoporosis
pada pria dan wanita. Sebuah penelitian di tahun 2000
mengamati kasus patah tulang pinggul pada wanita lansia, dan
menyimpulkan bahwa satu dari kasus patah tulang itu disebabkan
oleh kehilangan massa tulang yang disebabkan oleh merokok.
Hal ini mungkin disebabkan karena merokok mempengaruhi
estrogen dan hormon lain yang diperlukan untuk pembentukan
tulang yang sehat.
Merokok Menambah Kejelekan WajahRokok dapat mengakibatkan kulit menjadi mengerut, kering pucat,
dan mengeriput, terutama di daerah wajah. Hal ini terjadi akibat
bahan kimia yang dijumpai di dalam rokok mengakibatkan
vasokonstriksi pembuluh darah tepi dan di daerah terbuka
misalnya pada wajah. Bagi perokok berkulit putih, kulit menjadi
13
pucat, kecokelatan, mengeriput, terutama didaerah pipi dengan
adanya penebalan diantara bagian yang mengeriput, disebut kulit
perokok. Hal ini merupakan sesuatu yang paling ditakuti oleh
wanita karena selama ini wanita adalah suatu makhluk yang
sangat sensitif terhadap penampilan apalagi menyangkut kulit
wajah.
Dan dibawah ini adalah bahaya rokok yang akan terjadi pada
wanita hamil yang tetap merokok pada masa kehamilannya.
Berat Badan Bayi RendahSeorang wanita hamil yang merokok memiliki resiko melahirkan
bayi yang memiliki berat badan yang rendah. Hal ini di akibatkan
karena dengan merokok seorang ibu telah mengambil tenaga
yang dimiliki oleh bayi yang berada dalam kandungan, dan
sebagian disebabkan oleh racun nikotin yang terdapat dalam
tembakau.
Kematian Bayi Setelah DilahirkanKematian bayi sejak dini sudah merupakan salah satu masalah
yang terjadi di Indonesia, dan pemerintahpun telah membuat
berbagai macam cara agar tingkat kematian bayi di Indonesia
bisa berkurang. Pada tahun 2001 berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan tingkat kematian di Jawa
Barat sudah sedikit berkurang, yaitu 0,53 % akan tetapi jika salah
satu penyebab terjadinya kematian bayi di Indonesia yaitu
banyaknya wanita hamil yang merokok maka jumlah kematian
bayi pun akan meningkat kembali. Kematian bayi yang terjadi
setelah dilahirkan diakibatkan oleh para wanita hamil yang tetap
merokok selama menjalani kehamilan. Karena dengan merokok,
selama menjalani kehamilan kondisi bayi/janin dalam kandungan
akan mengalami keracunan yang berasal dari zat-zat kimia yang
berasal dari rokok yang hisap oleh si ibu.
14
Kehamilan EctopicKehamilan ectopic, yaitu ketika embrio tertanam di saluran telur
atau tempat yang tidak normal lainnya dan bukan pada uterus
(rahim). Kehamilan macam ini menyebabkan kematian embrio
sehingga tidak didapatkan bayi dan embrio yang mati tersebut
harus diambil melalui jalan operasi yang beresiko kematian bagi
si calon ibu.
Komplikasi PlasentaResiko lain yang terjadi pada wanita hamil yang merokok yaitu
komplikasi plasenta. Yang terjadi ialah letak plasenta yang
mendekati cervix atau liang rahim, atau plasenta terpisah dari
dinding rahim sebelum kehamilan.
Anak yang Dilahirkan Memiliki Masalah Dalam Masa PertumbuhanAnak yang dikandung oleh ibu yang merokok memiliki
kemungkinan mengalami masalah jangka panjang, yaitu asma
dan autisme. Ibu yang merokok akan memberikan resiko pada
anaknya yaitu anaknya akan menderita kelainan prilaku dan
kemampuan belajar menjadi berkurang, serta kelainan tingkah
laku (nakal, sulit diatur).
2.1.1 Tujuan Objek PenelitianTujuan dari penelitian yang dilakukan oleh perancang
adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rokok
terhadap kehidupan perokok wanita, alasan mengapa mereka
mengkonsumsi rokok, seberapa besar pengetahuan mereka
tentang bahaya rokok, dan apa yang menyebabkan mereka
menjadi seorang perokok aktif. Data dari hasil penelitian
tersebut dibutuhkann oleh perancang sebagai jawaban untuk
mengetahui seberapa besar masalah yang terjadi dilapangan
dan untuk patokan agar perancang dapat memecahkan
15
masalah tersebut dengan sebuah ide yang nantinya ide
pemecahan masalah tersebut benar-benar dapat bermanfaat
dan benar-benar dapat menjadi solusi pemecahan masalah
serta memenuhi target yang diinginkan oleh perangcang.
2.1.2 Fakta KunciFakta yang sudah ada mengatakan bahwa
perkembangan jumlah perokok wanita di Indonesia pada saat
ini semakin pesat. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh beberapa LSM di Jakarta menyebutkan bahwa
pada tahun 2002 penyebaran rokok dikalangan wanita
meningkat sekitar 6,4% wanita usia 20 tahun atau lebih adalah
perokok (Muhtar, 2003). Salah satu penyebab utama
berkembangnya jumlah perokok wanita yaitu semakin
berkembangnya gaya hidup yang dijalani oleh para wanita
masa kini. Selain semakin berkembangnya jumlah perokok
wanita fakta mengenai akibat bahaya rokok yang terjadi pada
wanitapun sudah banyak terbukti. Bahaya rokok pada wanita
yang paling mengkhawatirkan adalah bahaya rokok yang
berakibat pada alat reproduksi dan perkembangan sel telur
yang berada pada tubuh wanita yang nantinya akan
berkembang menjadi jabang bayi. Uraian tersebut
diungkapkan oleh dr. Tjandra seorang dokter kandungan dari
RS. Persahabatan Jakarta. ( Hilman, 2000 ). Hal tersebut
dapat dikatakan sangat membahayakan karena ini
menyangkut kehidupan calon generasi penerus kita. Pastinya
seorang ibu tidak ingin melahirkan anak yang tidak sehat atau
menyaksikan perkembangan anak yang tidak normal. Dan
kajadian tersebut akan terjadi hanya dikarenakan oleh sebuah
benda yang bernama rokok.
Selain berbahaya pada alat reproduksi, bagi perokok
wanita rokok dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit
16
yang cukup kompleks lebih dari perokok pria, seperti misalnya
berbagai macam penyakit kanker.
2.2 Analisa SWOT
1. Strength/kekuatanKekuatan dari isu mengenai bahaya rokok di lingkungan
masyarakat khususnya bagi perokok wanita yaitu banyaknya
kerugian yang akan dirasakan oleh perokok wanita terlebih lagi
kerugian yang berakibat pada kesehatan, dan yang paling
mencemaskan adalah kerugian yang akan dirasakan oleh pihak
yang tidak bersalah sama sekali yaitu calon bayi yang berada
dalam perut ibu.
2. Weakness/kekuranganKelemahan dari isu bahaya rokok pada wanita ini adalah masih
banyaknya wanita yang mengikuti gaya hidup yang menyebabkan
wanita tersebut terjerumus menjadi perokok. Dan ada sebagian
informasi mengenai bahaya rokok yang tidak diketahui oleh
perokok wanita.
3. Opportunity/kesempatanKesempatan yang ada pada isu bahaya rokok pada wanita ini
adalah terletak pada target sasaran, yaitu para wanita karier yang
merokok. Bisa dikatakan bahwa wanita karier pastilah seorang
yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi (minimal D1),
sehingga mereka akan berpikir atau memikirkan kembali bahwa
rokok itu sangat merugikan kesehatan baik bagi dirinya sendiri
maupun bagi lingkungan disekitarnya. Dan juga kebijakan
pemerintah mengenai ancaman merokok merupakan peluang
untuk mengurangi jumlah perokok.
17
4. Threat/ancamanAncaman atau tantangan dari isu bahaya rokok ini adalah
besarnya pengaruh lingkungan yang mengakibatkan target
sasaran sulit untuk berhenti merokok dan semakin gencarnya
iklan-iklan rokok di berbagai media serta semakin
berkembangnya jenis rokok yang beredar dipasaran yang
mengakibatkan perokok ingin mencoba rokok tersebut.
2.3 Pengolahan DataData yang akan dipakai untuk penunjang perancangan belum
tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi. Hal ini patut
dimengerti mengingat adanya beberapa kendala seperti misalnya
populasi yang tidak terdefinisikan, adanya kendala biaya, waktu dan
tenaga serta masalah-masalah lain yang dimiliki oleh perancang.
Dalam pencarian data, perancang melakukannya melalui
berbagai macam cara diantaranya yaitu melaui kuesioner. Format
pertanyaan yang diberikan pada responden adalah dalam bentuk
kalimat tanya berupa pertanyaan langsung dan tidak langsung
dengan jawaban berbentuk checklist dan pengisian.
Dari hasil kuesioner, kesimpulan yang diambil bersifat induktif
atau dengan kata lain kesimpulan penelitian sebagian populasi
dianggap berlaku untuk seluruh populasi. Dalam hal ini perancang
mencari responden 100 orang dengan hasil yang didapat yaitu :
1. 75% responden merokok sejak SMA
2. 90% responden mengetahui bahaya rokok
3. Sumber Informasi
Televisi : 25%
Radio : 5%
Media cetak : 25%
Dokter/rumah sakit : 45%
Kesimpulan : yang menjadi sumber informasi utama adalah dari
dokter atau dirumahsakit ( petugas rumah sakit ).
18
4. Penyebab responden merokok
Pengaruh lingkungan : 45%
Pengaruh teman/pergaulan : 45%
Awalnya mencoba ketagihan : 28%
Stres/pelarian dari masalah : 13%
5. Alasan tetap mengkonsumsi rokok
Ketagihan : 75%
Enak : 15%
Berikut adalah data hasil wawancara perancang kepada
beberapa perokok wanita yang dilakukan pada awal bulan Januari
2004.
Nama Umur Lamanya Merokok
Keterangan
Nona A,Wanita karier
Nona B, Wanita karier
Ibu C,Wanita karier
Ibu D, Ibu Rumah Tangga
24 tahun
25 tahun
27 tahun
30 tahun, sedang hamil 5 bulan
Dari usia 18 tahun
Dari usia 16 tahun
Dari usia 18 tahun
Dari usia 20 tahun
-Perokok aktif, 1 hari menghabiskan 4-6 batang-Pertama merokok karena pengaruh dari teman dan pergaulan.-Mengetahui bahaya rokok tapi tidak dipedulikan
-Perokok aktif, 1 hari menghabiskan 4-6 batang-Pertama merokok karena memiliki masalah keluarga-Pengetahuan bahaya rokok sangat minim
-Merokok jika ingin, dan jika memiliki masalah. 1 minggu 5-7 batang-Pertama merokok karena pengaruh pergaulan.-Mengetahui bahaya rokok tetapi tidak begitu mempedulikan.
-Perokok aktif, 1hari menghabiskan 2-3 batang-Pertama merokok karena pengaruh lingkungan.
19
Ibu E,Wanita Karier
Ibu F,Wanita Karier
Ibu G,Ibu Rumah Tangga
Ibu H,Wanita Karier
Ibu I, Wanita Karier
Ibu J, Wanita karier
Ibu K, Wanita karier
27 tahun, sedang hamil 6 bulan
27 tahun, sedang hamil 3 bulan
40 tahun,
37 tahun,
25 tahun, sedang hamil 3,5 bulan
28 tahun,sedang hamil 5 bulan
35 tahun,
Dari usia 20 tahun
Dari usia 25 tahun
Dari usia 20 tahun
Dari usia 25 tahun
Dari Usia 20 tahun
Dari usia 19 tahun
Dari usia 23 tahun
-Mengetahui bahaya rokok tetapi tidak begitu mempedulikan.
-Perokok aktif, 1 hari menghabiskan 2-4 batang-Pertama merokok pengaruh pergaulan- Mengetahui bahaya rokok tetapi kurang dipedulikan.
-Merokok jika ingin, 1 minggu 4-6 batang.-Pertama merokok karena pengaruh lingkungan.-Mengetahui bahaya rokok tetapi kurang dipedulikan.
-Perokok aktif, 1 hari 4-5 batang.-Pertama merokok karena pengaruh teman dan pergaulan.-Mengetahui bahaya rokok tetapi kurang begitu mempedulikan
-Sejak kuliah perokok aktif, sekarang merokok kalau mau, 1 minggu 3-4 batang.-Pertama merokok karena pergaulan.-Mengetahui bahaya rokok, tetapi kurang peduli.
-Perokok aktif, 1 hari 3-4 batang.-Pertama merokok karena pengaruh lingkungan dan teman.-Pengetahuan bahaya rokok minim.
-Perokok aktif, 1 hari 3-4 batang.-Petama merokok pengaruh teman dan pergaulan.-Mengetahui bahaya rokok tetapi kurang mempedulikan.
-Perokok aktif, 1 minggu 3-5 batang.-Pertama merokok karena memiliki masalah keluarga
20
Ibu L, Wanita Karier
Ibu M, Wanita karier
Ibu N, Wanita Karier
Ibu O, Wanita karier
35 tahun
29 tahun, sedang hamil 2 bulan
27 tahun
35 tahun
Dari usia 24 tahun
Dari usia 19 tahun
Dari usia 19 tahun
Dari usia 17 tahun
-Mengetahui bahaya rokok tapi kurang peduli.
-Merokok jika ingin, 1 minggu 3-5 batang.-Pertama merokok karena mencoba-coba, jadi ketagihan.-Pangetahuan bahaya rokok minim.
-Perokok aktif, 1 hari 2-4 batang.-Pertama merokok karena pengaruh lingkung.-Mengetahui bahaya rokok, tapi tidak peduli.
-Perokok aktif, 1 minggu 3-5 batang.-Pertama merokok, karena pergaulan.-Mengetahui bahaya rokok tapi tidak peduli.
-Merokok jika ingin, 1 minggu 4-5 batang.-Pertama merokok karena pengaruh teman dan pergaulan.-Mengetahui bahaya rokok tetapi kuang mempedulikan.
Tabel 1. Hasil wawancara dengan perokok wanita
Selain data diperoleh dari hasil kuesioner, perancang juga
memperoleh data dari hasil wawancara dengan dokter Sri, seorang
dokter kandungan dari RS. Bersalin Astana Anyar. Hasil dari
wawancara tersebut perancang memperoleh informasi mengenai
bahaya apa saja yang akan terjadi pada perokok wanita.
Dokter Sri mengatakan bahwa merokok bagi wanita dapat
menyebabkan gangguan pada kehamilan, baik kesehatan ibu
maupun kondisi perkembangan janin. Merokok, dapat
meningkatkan resiko terjadinya abortus, lahir prematur, berat
badan bayi rendah, gangguan pernapasan janin, cacat bawaan
(congenital), ukuran plasenta yang membesar, dan janin yang
21
kecil akibat hipoksia atau kekurangan oksigen dalam
kandungan. Pada ibu hamil, dokter mengatakan, merokok dapat
menimbulkan masalah pembuluh darah pada janin yang
dikandungnya. Janin akan kekurangan oksigen, terkena racun
karbonmonoksida dan berbagai zat racun lainnya. Akibat
kekurangan oksigen itu, perkembanagn organ-organ janin
terganggu baik fisik maupun mental, sehingga dapat terjadi
cacat bawaan, perkembangan organ yang tidak sempurna,
seperti saluran napas. Untuk kesehatan si ibu dokter Sri
mengatakan, merokok dapat menggangu kesehatan secara
umum. Mulai hipertensi, keracunan kehamilan (eklampsia) yang
dapat menyebabkan kejang-kejang dan kematian. Selain itu
merokok juga dapat meyebabkan pendarahan saat kehamilan
dan melahirkan. Bagi perokok wanita yang sudah lama
mengkonsumsi rokok beberapa akibat yang akan diderita yaitu
akan sulit memperoleh keturunan, akan mudah terkena penyakit
berbagai jenis penyakit kanker, serangan jantung, asma/paru-
paru, kulit wajah menjadi cepat kusam, mengeriput, kering dan
pucat, mempercepat terjadinya manapouse, juga memiliki
kemungkinan akan mengalami osteoporosis.
2.4 Hasil Tinjauan Objek PenelitianDari hasil penelitian yang dilakukan oleh perancang, dapat
diketahui bahwa gaya hidup adalah merupakan penyebab yang
paling besar yang mengakibatkan seorang wanita menjadi perokok.
Dan gaya hidup yang mereka jalani ini memang sangat sulit untuk
dihindari. Sebagian besar dari mereka mulai merokok karena
diakibatkan oleh pengaruh pergaulan dan lingkungan, padahal tidak
sedikit dari mereka mengetahui pengaruh buruk yang disebabkan
oleh rokok. Tapi mereka tidak memperdulikan hal tersebut karena
akibat yang akan mereka hadapi tidak datang secara langsung.
Mereka baru akan berhenti merokok jika mereka sudah merasakan
bahaya rokok itu datang menyerang mereka.
22
Bahaya yang ditimbulkan oleh rokok bagi kesehatan wanita
sangatlah berbahaya karena secara tidak langsung akan berakibat
pada dua jiwa sekaligus khususnya bagi ibu hamil. Bahaya dari
merokok tersebut akan dirasakan oleh si ibu dan si janin dalam
kandungan terlebih lagi perkembangan pada organ janin karena hal
tersebut akan berdampak pada saat bayi telah lahir dan pada saat
pertumbuhannya. Tentunya seorang ibu tidak ingin melihat
perkembangan kesehatan anaknya tidak baik. Karena anak sebagai
generasi penerus keluarga dan bangsa haruslah seorang anak yang
sehat dan cerdas. Akan tetapi hal tersebut akan sulit tercapai jika si
ibu tidak memikirkan hal tersebut sejak dini.
Memang sulit untuk menghentikan kebiasaan merokok,
apalagi jika sudah ketagihan. Akan tetapi jika memang sudah
memiliki niat dan mau berusaha pasti lambat laun kita akan bisa
mngurangi kebiasaan merokok tersebut, dan jika kita berpikir bahwa
harga sebuah kesehatan sangatlah mahal jika dibandingkan dengan
kenikmatan sesaat yang diberikan oleh rokok. Terlebih lagi bagi
kaum wanita yang sepatutnya menjadi contoh untuk anak-anaknya
dirumah, atau untuk kelangsungan hidup masa depan anak yang
sehat dan cerdas.
23
BAB IIISTRATEGI PERANCANGAN
3.1 Strategi Komunikasi3.1.1 Tujuan Komunikasi
Perancangan kampanye bahaya rokok pada wanita
melalui iklan layanan masyarakat ini merupakan penyampaian
pesan dan informasi mengenai bahaya-bahaya yang
ditimbulkan oleh rokok pada perokok wanita. Dengan
digunakannya media iklan layanan masyarakat tersebut
diharapkan dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
1. Menumbuhkan kepedulian masyarakat, khususnya para
perokok wanita akan bahaya merokok.
2. Memberikan informasi mengenai bahaya yang akan timbul
pada perokok wanita jika mereka tetap menghisap rokok.
3.1.2 Tema/Pesan UtamaTema dasar kampanye bahaya rokok pada wanita ini
diperlukan sebagai teknik pendekatan kreatif, dan tema
diperlukan untuk mempertajam isi pesan, agar lebih mudah
ditangkap oleh target sasaran. Yang menjadi tema dari
kampanye bahaya rokok pada wanita ini adalah
menumbuhkan kepedulian pada perokok wanita akan bahaya
merokok. Pengambilan tema ini diambil atas dasar
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
Aspek masyarakat
Seperti telah diketahui bahwa masyarakat adalah sasaran
dari para produsen rokok, dan mereka memang telah lama
mengenal rokok. Akan tetapi mereka kurang peduli akan
besarnya bahaya yang ditimbulkan oleh merokok.
Aspek kesehatan
Aspek kesehatan adalah hal yang paling utama karena
dampak yang timbulkan oleh rokok berakibat pada
24
kesehatan. Dan jka hal ini terjadi pada wanita hamil maka
akan berpengaruh juga pada perkembangan penerus
bangsa yang akan dilahirkan.
3.1.3 Materi PesanMateri pesan yang digunakan pada perancangan
kampanye bahaya rokok pada wanita ini mengacu pada tujuan
perancangan kampanye bahaya rokok pada wanita itu sendiri.
Maka penulis merumuskan materi pesan yang digunakan
bersifat informatif yang dapat menumbuhkan kepedulian dan
kesadaran pada si perokok agar mau berhenti atau
mengurangi kebiasaan merokok. Materi pesan tersebut berisi
tentang bahaya yang ditimbulkan oleh rokok yang akan
diderita oleh perokok wanita, yang meliputi :
1. Bahaya yang berakibat pada kesehatan perokok wanita.
2. Bahaya yang berakibat pada kesehatan ibu hamil dan
janin, juga perkembangan anak pada masa pertumbuhan
(jika si ibu tetpe merokok selama kehamilan).
3. Dampak buruk yang datang dari lingkungan masyarakat.
3.1.4 SegmentasiTarget sasaran yang dipilih pada kampanye bahaya
rokok pada wanita ini adalah :
Demografi : Wanita, usia 25–35 tahun yang berprofesi
sebagai wanita karier
Psycografi : Wanita yang kesehariannya dipenuhi
dengan rutinitas pekerjaan, mudah merasa
stress, bosan, mudah merasa lelah baik
psikis maupun fisik, dan memiliki sifat sensitif
serta emosional.
Geografi : Kawasan perkotaan, wilayah kota Bandung
SES : Kalangan menengah keatas
25
3.1.5 Tahapan KampanyeTahapan yang digunakan dalam kampanye bahaya
rokok pada wanita ini mengacu pada teori Rotzoll ( Ruslan,
1995 ) mengenai fungsi dasar periklanan , dimana pada teori
tersebut terdapat empat fungsi yang digunakan dalam
tahapan berkampanye, yaitu :
1. Percepatan ( Precipitation )
2. Persuasif ( Persuasion )
3. Peneguhan ( Reinforcement )
4. Mengingatkan kembali ( Reminder )
Tahapan penyampaian pesan dalam kampanye bahaya rokok
pada wanita akan disusun sebagai berikut :
Tahap Pertama, Percepatan (Precipitation) :
Menciptakan kepedulian dan kesadaran serta
memberikan pengetahuan mengenai bahaya rokok
pada wanita. Pesan yang akan disampaikan yaitu
berupa pengertian umum mengenai bahaya merokok.
Tahap Kedua, Persuasif (Persuasion), Peneguhan
(Reinforcement) :
Menyebarkan informasi mengenai berbagai macam
penyakit yang diakibatkan oleh merokok. Tujuannya
antara lain adalah mengajak target sasaran untuk
melakukan tujuan-tujuan kampanye dengan cara
menyebarkan informasi dan mengajak target sasaran
untuk lebih peduli pada bahaya yang ditimbulkan oleh
rokok.
Tahap Ketiga, Mengingatkan kembali (Reminder) :
Mengingatkan kembali pada target sasaran akan
pentingnya hidup sehat dengan menjauhi rokok.
26
3.2 Strategi Kreatif3.2.1 Pendekatan Kreatif
Pendekatan kreatif yang digunakan pada perancangan
kampanye bahaya rokok pada wanita ini adalah dengan
penyampaian informasi mengenai bahaya rokok pada wanita
khususnya wanita yang berprofesi sebagai wanita karier
melalui iklan di berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Penyampaian informasi disampaikan melalui visual-visual
dalam bentuk simbol atau benda-benda yang berhubungan
erat dengan kehidupan wanita karier yang diolah menjadi
sebuah visual yang menggambarkan isi pesan yang ingin
disampaikan. Pemilihan visual di bagi menjadi tiga bagian
yaitu visual yang berkaitan dengan wanita karier perokok yang
belum berkeluarga, wanita karier perokok yang sedang hamil,
dan wanita karier perokok yang sudah berkeluarga ( sudah
memiliki anak ). Hal ini dilakukan agar pesan dapat efektif
sampai pada target sasaran.
3.2.2 Pendekatan VisualFaktor yang paling penting dalam mencapai daya tarik
target sasaran adalah daya tarik visual. Daya tarik visual
terletak pada bawah sadar dan terdiri dari selera dan perasaan
yang dimodifikasi oleh perubahan rasa dan pandangan.
Pendekatan visual yang akan ditampilkan dalam setiap
media kampanye ini adalah dengan penggunaan teknik
fotografi, teknik ini digunakan untuk mengesankan hal yang
lebih nyata yang juga begitu erat hubungannya dengan
dengan kehidupan sehari-hari.
3.2.3 Tone and MannerSuasana yang ingin dibangun dalam kampanye bahaya
rokok pada yaitu suasana yang berkesan serius tetapi tidak
menjenuhkan tetap mengeluarkan sisi kewanitaannya yaitu
27
dinamis dan feminim. Karena informasi yang ingin
disampaikan dalam kampanye ini adalah berhubungan dengan
kesehatan yang tentu saja bukanlah hal yang sepele, maka
keseirusan yang dikeluarkan dalam setiap medianya
menunjukkan bahwa informasi-informasi yang disampaikan
adalah benar-benar hal yang sangat penting untuk
diperhatikan.
3.3 Strategi Media3.3.1 Pemilihan Media
Untuk menyampaikan pesan kepada target sasaran dan
agar tujuan dapat tercapai seperti yang telah ditentukan, serta
dipertimbangkan dalam strategi komunikasi yang telah dibuat,
maka perancang memilih media-media komunikasi alternatif
yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat khususnya
target sasaran dengan maksud menumbuhkan kepedulian dan
kesadaran serta memberikan informasi mengenai bahaya
rokok pada wanita, yaitu :
Iklan Majalah/Tabloid
Efektifitas dari iklan majalah/tabloid adalah segmen
pembaca majalah lebih spesifik sehingga perancang tinggal
memilih mana pembaca yang sesuai dengan target
kampanye. Dan majalah yang dipilih untuk kampanye ini
adalah majalah Cosmopolitan dan Femina, sedangkan
tabloid yang dipilih adalah tabloid Aura dan Cek & Ricek.
Iklan Televisi
Efektifitas dari iklan televisi adalah pesan dapat sampai
kepada seluruh lapisan masyarakat dan juga menjangkau
seluruh nusantara, serta target sasaran akan lebih cepat
ingat karena disiarkan berulang-ulang. Penyampaian pesan
melalui iklan televisi ini disiarkan pada saat week end,
karena pada saat itu target sasaran yaitu wanita karier libur
28
dari pekerjaan kantor sehingga memiliki waktu luang untuk
menonton televisi dirumah. Iklan televisi ditayangkan pada
saat penayangan acara-acara infotainment dan sinetron.
Poster
Poster adalah media cetak yang memiliki jangkauan
sasaran lebih banyak dan frekuensi yang tinggi. Informasi
dalam poster dapat merangsang kepercayaan, sikap dan
perilaku.
Billboard
Billboard merupakan media luar ruang yang jangkauan
sasaran lebih banyak.
Standing Poster
Standing poster pada prinsipnya sama dengan poster,
hanya saja memiliki ukuran yang lebih besar dan
penempatannya tidak ditempel.
Leaflet
Sesuai untuk penyajian informasi yang lebih kompleks,
dapat dipakai sebagai panduan dirumah. leaflet terbuat dari
bahan berkualitas, sehingga dapat dijadikan koleksi.
Penyebarannya melalui Rumah sakit, klinik dan apotik.
Flayers
Flayers dapat memberikan informasi lebih detail. Target
sasaran dapat melihat isinya pada saat santai, bahkan
informasinya dapat dibagikan kepada keluarga atau teman,
sehingga pesan dapat tersebar luas. Penyebarannya sama
dengan leaftlet yaitu melalui rumah sakit, klinik dan apotik.
Gimmick
Gimmick atau marchendise yang dipilih dalam kampanye ini
adalah kalender, postcard, note book, dan pembatas buku.
3.3.2 Pertimbangan Dasar Penyebaran Media
29
Pertimbangan dasar penyebaran media ini
dikategorikan pada beberapa bagian, yaitu:
a. Secara geografis/wilayah
Wilayah penyebaran media-media dalam kampanye
bahaya rokok pada wanita ini adalah daerah umum
dengan strategi yang berada di wilayah Bandung
khususnya. Karena Bandung merupakan daerah sasaran
utama dari target sasaran kampanye.
b. Lokasi penyebaran media
Lokasi penyebaran media (poster) diarahkan di rumah
sakit, klinik, perkantoran dan tempat-tempat umum yang
banyak dikunjungi oleh wanita.
3.3.3 Jadwal Penyebaran MediaBerikut adalah jadwal penyebaran media selama
kampanye berlangsung :
Tahap pertama
Pada bulan April mencapai 25% dari keseluruhan media,
iklan majalah/tabloid, iklan televisi, dan poster. Iklan televisi
disiarkan 1 minggu dua kali selama satu bulan.
Tahap kedua
Pada bulan Mei, penyebaran media mencapai 65% dari
keseluruhan media, seperti iklan televisi ditayangkan pada
saat ditanyangkannya sinetron, kuis, dan acara infoteinment.
Acara-acara tersebut adalah acara televisi yang banyak
diminati oleh kaum wanita. Dan stasiun televisi yang dipilih
adalah RCTI, SCTV, Indosiar, dan TransTV. Iklan
majalah/tabloid dimuat pada setiap penerbitan majalah yang
dipilih. Poster disebarkan ditempat umum, rumah sakit, dan
klinik. Sedangkan gimmick disebarkan pada target sasaran
sebagai hadiah jika target sasaran membeli majalah atau
tabloid yang dipilih dalam kampanye ini. Dan penyebaran
30
media sampai pada puncaknya yaitu tanggal 31 Mei dimana
pada hari itu di peringati Hari Tanpa Tembakau sedunia.
Tahap ketiga
Penyebaran media pada bulan Juni hanya dilakukan sekitar
10% yaitu bersifat mengingatkan kembali. Dengan frekuensi
penayangan rendah.
Kampanye Tahap 1
April1.Tabloid
Pada Tabloid Aura dan Cek & Ricek
2.MajalahPada Majalah Cosmopolitan dan
Femina3.Televisi
Ditayangkan pada acara infoteinment dan sinetron
4. PosterDisebarkan/ditempel dirumah sakit,
apotik dan tempat umum
Kampanye Tahap 2
Mei1.Tabloid
Pada Tabloid Aura dan Cek & Ricek
2.MajalahPada Majalah Cosmopolitan dan
Femina3.Televisi
Ditayangkan pada acara infoteinment, sinetron
4.PosterDi pusat keramaian,rumah sakit,
klinik, dan apotik5.Billboard
Di pasang di tempat-tempat strategis
8.Standing poster Dipasang di rumah sakit, apotik9.Flayers
Disebarkan ke tempat-tempat yang banayak dikunjungi wanita seperti
Mall10.Leaflet
31
Tersebar di rumah sakit dan klinik,dan apotik
11.GimmickDidapatkan sebagai bonus atau
hadiah pada majalah
Kampanye Tahap 3
Juni1.Tabloid
Pada Tabloid Aura dan Cek & Ricek
2.MajalahPada Majalah Cosmopolitan dan
Femina
Tabel 2. Jadwal Penyebaran Media
3.4 Strategi Distribusi3.4.1 Pertimbangan Dasar Distribusi
Distribusi adalah bagaimana suatu produk itu dapat
menjangkau target sasaran dan apa saja saluran distribusinya.
Yang menjadi pertimbangan dasar distribusi kampanye ini
adalah bagaimana informasi atau pesan yang disampaikan
akan efektif dan mampu diterima oleh target sasaran serta
sampai kepada sebanyak-bayaknya target sasaran. Yaitu
seperti adanya kerjasama dengan pihak lain dengan
memanfaatkan SDM setempat.
3.4.2 Jalur DistribusiJalur distribusi yang dipilih dalam pendistribusian
kampanye bahaya rokok pada wanita ini adalah bisa melalui
sponsor dari sebuah LSM dengan bentuk kerjasama. Dalam
kampanye bahaya rokok pada wanita ini yang akan
disampaikan pada target sasaran adalah
informasi/pengetahuan mengenai bahaya rokok yang akan
diderita oleh para wanita perokok. Dan distribusi yang dipakai
melalui iklan pada media yang sudah dipilih dan disesuaikan
dengan target sasaran yang ingin dituju. Juga melakukan
32
kerjasama dengan klinik yang khusus merawat pasien perokok
dengan mengadakan kegiatan kampanye yang tentunya saling
menguntungkan.
33
BAB IVKONSEP VISUAL & TEKNIS MEDIA
4.1 Konsep Visual4.1.1 Format Desain
Format desain yang digunakan dalam setiap media
yang digunakan adalah bentuk memanjang, karena mengacu
pada salah satu teori Frank F. Jefkins (1982) yaitu The Law of
Proportion dimana format disain memiliki ukuran yang lebih
panjang pada satu sisinya, baik vertical maupun horizontal
akan tampak lebih menarik dari pada sebuah bujur sangkar
yang keempat sisinya sama panjang.
Pembuatan lay-out yang digunakan dalam format
desain kampanye ini adalah dengan memfokuskan visual
terletak ditengah dengan diikuti peletakan headline yang
berbeda-beda. Dan pada bagian bawah terdapat bentuk
persegi panjang yang pada bagian atasnya melengkung, yang
digunakan untuk penempatan logo dan sub headline. Bagian
atas persegi panjang dibuat lengkung memiliki arti dinamis
dan kewanitaan. Karena jika wanita dilukiskan dengan suatu
garis maka garis yang mewakilinya adalah garis yang
lengkung.
4.1.2 TipografiPemilihan huruf yang baik harus mengarah kepada
tingkat keeterbacaan dan kemenarikan yang baik, selain itu
bentuk tipografi juga harus menggambarkan karakter dari
pesan yang ingin disampaikan. Desain huruf tertentu dapat
menciptakan kesan atau karakter sebuah subjek dalam suatu
iklan.
Pemilihan huruf yang digunakan dalam kampanye ini
adalah Trebuchet MS, Arial Narrow, dan CommercialScriptBT.
Jenis huruf-huruf ini dipilih karena memiliki tingkat
34
keterbacaan yang baik dan bila dicetak dalam ukuran kecil
tetap dapat terbaca. Jenis-jenis huruf ini adalah jenis huruf
yang tidak memiliki kait ( san serif ) disesuaikan dengan
karakter pesan yaitu dinamis, kuat, ringan dan besar.
Berikut ini adalah tipe huruf yang dipilih, yaitu
Trebuchet MS, Arial Narrow, Arial Black dan
CommercialScriptBT :
Trebuchet MS
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYabcdefghijklmnopqrstuvwxyz1234567890.,:;”’( )-_+=!?/
Trebuchet MS Italic
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYabcdefghijklmnopqrstuvwxyz1234567890.,:;”’( )-_+=!?/
Arial Narrow
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890.,:;”’( )-_+=!?/
Arial Narrow Bold
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYabcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890.,:;”’( )-_+=!?/
Arial BlackABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz1234567890.,:;”’( )-_+=!?/
35
CommercialScriptBT
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYabcdefghijklmnopqrstuvwxyz1234567890.,:;”’( )-_+=!?/
4.1.3 IlustrasiPenggunaan ilustrasi dalam sebuah iklan berfungsi
untuk memperjelas dan mempertegas juga sekaligus sebagai
daya tarik visual. Ilustrasi yang dipakai dalam kampanye ini
adalah dengan menggunakan teknik fotografi. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan kesan nyata dan lebih dapat
dicerna oleh target sasaran, karena berhubungan dengan
keseharian target sasaran yang kemudian diolah atau
digabung-gabungkan untuk menampilkan kesan dinamis dan
juga melebih lebihkan. Sehingga menarik perhatian dan
akhirnya dapat mempengaruhi khalayak secara persuasif.
Untuk model dalam ilustrasi ini dipilih seorang wanita
yang menarik yang diceritakan bahwa dia adalah seorang
wanita karier yang memiliki kebiasaan merokok. Si model
memerankan beberapa peran diantaranya yaitu wanita karier
yang sedang hamil dan wanita karier yang
tertangkap/ditahan. Dalam iklan televisi yang pertama
diilustrasikan dengan suatu keadaan dimana seorang wanita
karier yang hamil merokok disaat dia meninggalkan kantornya.
Dalam iklan ini diperlihatkan keadaan janin yang merasa
sesak dengan banyaknya asap yang mengitarinya.
Sedangkan dalam iklan televisi yang kedua menceritakan dua
waktu. Diceritakan bahwa pada masa dulu Si ibu adalah
seorang wanita karier perokok yang masih tetap merokok
walaupun ia dalam keadaan asedang hamil, yang kemudian
diperlihatkan masa sekarang setelah si ibu melahirkan
36
anaknya dengan ilustrasi seorang anak yang memiliki
keterbelakangan mental.
4.1.1 Lay OutLay out yang digunakan dalam setiap media Kampanye
ini adalah berbentuk Potrait, dengan meletakkan visual
ditengah sebagai fokus dan sebuah system benang merah
tetletah pada bagian bawah. Dalam pembuatan lay out ini
tidak terlalu banyak menggunakan unsur grafis. Pada bagian
background dibiarkan kosong, ada yang putih polos dan ada
juga yang berwarna tetapi hanya dengan satu warna. Hal ini
dimaksudkan agar ketika target melihat media tersebut, dia
dapat langsung fokus pada visual dan headline.
Berikut adalah beberapa susunan Lay out yang
digunakan :
1. Side by side lay ou 2. Side by side lay out 3. Centerline lay out 4. Centerline lay out
4.1.5 WarnaWarna merupakan salah satu unsur desain yang
mempengaruhi pesan. Pemilihan warna dalam konsep visual
ini berdasarkan kepada kesan yang ingin ditonjolkan dan
kepada siapa pesan ini ingin disampaikan.
Menurut Sulasmi Darmaprawira (2002), dalam bukunya
Warna, teori dan kreativitas penggunaannya, disebutkan
bahwa wanita menyukai warna hangat, warna pastel dan
warna lembut. Karena kampanye ini ditujukan pada wanita
37
maka warna-warna yang digunakan adalah warna-warna yang
identik dengan wanita yang memiliki kesan dinamis dan
lembut. Dan warna yang digunakan yaitu warna ungu yang
kemudian tingkat ketajaman warnanya diolah sehingga tidak
terlalu mencolok. Warna ungu juga menggambarkan racun,
yang dalam hal ini dapat dikaitkan dengan kandungan rokok
yang sebagian besar mengandung racun. Selain itu juga
digunakan warna putih yang dapat mengubah suhu warna
sehingga skala temperatur warna menjadi lebih lembut. Putih
berkarakter positif, merangsang, cemerlang ringan dan
sederhana. Putih juga melambangkan kesucian, kepolosan,
kemurnian, dan kejujuran.
4.1.6 Gaya dan KesanGaya dan kesan yang ingin ditampilkan dalam upaya
menguatkan pesan dalam pendekatan visual ini adalah
dengan menggunakan penggayaan yang sifatnya sedikit
emosional tetapi tetap memperlihatkan kesan citra terhadap
visual dengan mengutanakan desain yang teratur, feminim,
dan dinamis. Cara demikian dibuat agar target sasaran yang
melihat tidak mengalami kesulitan dalam memahami pesan
dalam sebuah desain yang dibuat.
4.2 Teknis Media4.2.1 Ukuran, Material dan Teknis Produksi
Konsep teknis merupakan konsep media berdasarkan
hal-hal yang berkaitan dengan teknis pembuatan.
1. Penggunaan material, yang berarti bahan apa yang akan
digunakan untuk membuat sebuah media. Dalam
kampanye ini, setiap item menggunakan material kertas,
kecuali billboard.dengan menggunakan bahan cetak yang
disesuaikan.
38
2. Ukuran, hal ini berkaitan dengan dengan ukuran fisik
sebuah media. Misalnya seberapa panjang, lebar, besar,
atau tinggi sebuah media.
3. Teknis pembuatan, adalah cara pembuatan sebuah media,
misalnya apakah media tersebut dibuat dengan teknik
cetak, sablon atau yang lainnya.
4. Lokasi pemasangan, yaitu berkaitan dengan tempat media
akan dipasang.
Konsep teknis setiap media adalah sebagai berikut :
Iklan majalah
Material : Kertas
Ukuran : 27,5 x 20,5 cm
27,5 x 10 cm
Teknik : cetak separasi
Iklan tabloid
Material : Kertas
Ukuran : 20 x 15,7 cm
Teknik : cetak separasi
Iklan televisi
Durasi : 35 detik
Poster
Material : Kertas
Ukuran : A2 ( 42 x 59,4 cm )
Teknik : cetak separasi
Flayers : Kertas
Ukuran : 18,5 x 13 cm
Teknik : cetak separasi
Leaflet
Material : Art paper
39
Ukuran : 28,5 x 15,5 cm
Teknik : cetak separasi
Billboard
Material : Colibright
Ukuran : 2 x 4 m
Teknik : Print
` Standing Poster
Material : Art paper
Ukuran : 100 x 50 cm
Teknik : cetak separasi
Kalender
Material : kertas
Ukuran : 17 x 10 cm
Teknik : cetak separasi
Post card
Material : kertas
Ukuran : 10 x 15 cm
Teknik : cetak separasi
Note book
Material : kertas
Ukuran : 8 x 13 cm
Teknik : cetak separasi
Pembatas buku
Material : kertas
Ukuran : 4,5 x 16 cm
Teknik : cetak separasi
40
4.2.2 Gambar Kerja
Isi dari Sub Bab GAMBAR KERJA berada pada Folder terpisah
41
DAFTAR PUSTAKA
Buku :Sitepoe, Mangku, Usaha Mencegah Bahaya Rokok, Grasindo, Jakarta,
1997
Aditama, Tjandrayoga, Rokok dan Kesehatan, UIP
Jecken, Bye-bye Smoke, A-Nexxemadoa Book, Jakarta, 2002
Shryock, Harold, Penuntun Perawatan dan Kesehatan Modern,
Indonesia Publishing House, Bandung, 1981
Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan, PT. Pustaka Utama Grafiti,
Jakarta, 1992
Jefkin, Frank, Introduction to Marketing, Advertising, and Public Relation, Macmilan Perss Ltd, London, 1982
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1996
Husen. Iwa, Sosiologi Budaya, PT. Grafindo Media Pratama, Bandung,
1997
Atkinson, Rita L, Pengantar Psikologi, Interaksara, Jakarta, 2002
Darmaprawira, Sulasmi, Warna, Teori, dan Kreatifitas Penggunaanya,
Edisi ke-2, penerbit ITB, Bandung, 2002
Ruslan, Rosady, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Edisi
Revisi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995.
42
Artikel :Kusrini, Titi, Merokok dan Gaya Hidup, Media Indoneia, Mei 2001
Hilman, Resiko Rokok Bagi Kehamilan, Majalah Ibu dan Anak, Agustus
2000
Yulia, Netha, Hiburan Malam, Cosmogirl, Februari, 2002
Media Internet:Muhtar, Merokok, Sangat Bermanfaatkah?, www.infokes.com, 2003
Sari, Rina, Budaya Anti Merokok pada Perempuan harus Dipertahankan, www.witt-online.org, 2002
43