bab i ii vital sign

Upload: tita-sistyaningrum

Post on 16-Oct-2015

80 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vital sign adalah

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    1/20

    1

    BAB I

    DASAR TEORI

    Pengukuran tanda-tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan

    sebagian besar fungsi dasar tubuh. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin

    oleh tenaga medis professional dan prnyrdia perawatan sebelum merawat seorang

    penderita. Tanda-tanda vital utama meliputi empat tanda utama, yaitu :

    1. Tekanan darah2. Denyut nadi (kecepatan, irama, kualitas)3. Pernafasan (kecepatan, kedalaman dan irama)4. Suhu tubuh5. Berat Badan (BB) serta Tinggi Badan (TB)

    A. Pengukuran Tekanan NadiTekanan darah adalah gaya yang diterima per satuan luas dinding pembuluh

    yang diberikan oleh cairan darah. Pada dasarnya cara pengukuran tekanan darah

    ada dua macam, yaitu :

    a. Cara langsungMerupakan cara pengukuran yang paling tepat untuk menentukan tekanan

    darah, yaitu dengan menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam

    pembuluh darah untuk dihubungkan dengan monometer.

    b. Cara tak langsungMenggunakan alat manometer. Macam manometer bermacam-macam

    seperti : tensimeter terbuka (tensimeter air raksa); tensi meter tertutup

    (sphygmomanometer/tensimeter pegas); tensimeter pegas/elektrik. Tensimeter

    terdiri dari manset hawa, pompa karet, skrup, klep dan manometer air raksa

    (manometer terbuka) atau manometer anaeroid (manometer tertutup). Selain cara

    tersebut, cara pengukuran tidak langsung dapat pula digunakan tensimeter

    elektronik/digital, yang dapat dipasang dip aha, lengan atas, pergelangan tangan,

    kepala atau di jari tangan.

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    2/20

    2

    Lazimnya pengukuran dilakukan pada A. Brachialispada lengan atas atau

    A.Femoralis pada tungkai atas. Panjang manset di syaratkan selebar kira-kira 2-3

    lingkar bagian tersebut. Teknik pengukuran dengan manometer ada dua cara,

    yaitu :

    a. Palpasi, hanya dapat menentukan systole.b. Auskultasi dengan bantuan stetoskop. Dengan cara ini dapat diukur

    tekanan systole maupun diastole. Sedang pada tensimeter elektronik,

    selain dapat mengukur systole dan diastole juga dapat mengukur

    kontraksi jantung atau denyut nadi.

    Tekanan systole dihasilkan oleh dinding pembuluh darah setiap kali

    jantung kontraksi, dan memompanya kedalam pembuluh darah setiap kali jantung

    kontraksi, dan memompanya kedalam pembuluh darah. Tekanan diastole adalah

    tekanan paling rendah ketika jantung istirahat dan sedang terjadi pengisian darah.

    Satuan darah adalah mmHg (millimeter air raksa). Seorang tidak dapat

    mengukur tekanan darahnya sendiri kecuali menggunakan tensi meter elektronik.

    Tabel 2.1 Klasiifikasi Tekanan darah Pada Orang Dewasa

    kategori Sistole Diastole

    Hipotensi < 90 mmHg < 60 mmHg

    Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg

    Normal < 130 mmHg < 85 mmHg

    Normal tinggi 130139 mmHg 8589 mmHg

    Stadium 1

    (hipertensi ringan)

    140159 mmHg 9099 mmHg

    Stadium 2

    (hipertensi sedang)

    160179 mmHg 100109 mmHg

    Stadium 3

    (hipertensi berat)

    180209 mmHg 110 - 119 mmHg

    Stadium 4 > 210 mmHg > 120 mmHg

    Tekanan darah dapat berbeda dari nilai normal, tergantung keadaan faal

    tertentu atau kelainan patologonis, seperti shock, gangguan faal ginjal, trauma

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    3/20

    3

    kapitis tumor adrenal dan lain-lain. Keadaan tekanan darah yang lebih rendah dari

    normal disebut hipotensi sedangkan tekanan darah lebih tinggi disebut hipertensi.

    Tekanan darah normal dewasa muda adalah 120/80 mmHg (berdasarkan suatu

    konvensi nilai atas adalah nilai tekanan systole dan nilai yang dibawah adalah

    tekanan diastole). Nilai tekanan darah normal ini dapat dirubah sesuai dengan

    perjalanan usia. Diagnose hipertensi pada umumnya ditegakan setelah dilakukan

    pengukuran secara berulang selama beberapa hari.

    B. Denyut Nadi (Heart Rate)Denyut nadi adalah jumpah kontraksi jantung permenit. Pemeriksaan denyut

    nadi meliputi irama dan kekuatan kontraksinya. Denyut nadi pada dewasa muda

    normal adalah 60-100 kali per menit. Pengukuran yang paling tepat untuk denyut

    nadi adalah A. karotis dan a. brakhialis karena lebih dekat dengan aorta sehingga

    lebih kecil disortasinya. Denyut nadi ini dapat meningkat saat berolah raga, sakit,

    trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun keatas pada umumnya memiliki

    denyut nadi lebih cepat dari laki-laki. Olahragawan pada saat istirahat dapat

    memiliki denyut mendekati 40 kali per menit. Keadaan ini dianggap normal untuk

    olahragawan.

    C. Frekuensi NafasRespirasi/ pernafasan adalah jumlah pernafasan/ inspirasi per menit.

    Pernafasan pada umumnya mempunyai kecepatan yang lebih rendah dan tidak

    teratur dibandingkan denyut nadi, oleh karena itu prnhitungan frekuensi nafas

    hendaknya dilakukan dalam satu menit untuk menghindari kesalahan. Selain

    kecepatan/frekuensi nafas, dalam pemeriksaan nafas hendaknya diperhatikan

    pola-pola pernafasan (dada, perut, mulut, hidung), usaha nafas (berkaitan dengan

    ada sumbatan atau tidak), penggunaan otot-otot tambahan, dan volume nafas

    (pendek/dalam). Pengukuran dilakukan ketika orang coba dalam keadaan istirahat,

    dengan menghitung berapa kali jumlah dada terangkat per menit. Jumlah respirasi

    normal pada orang dewasa adalah 15-20 x/menit ketika istirahat. Kecepatan

    rspirasi dapat meningkat pada kondisi demam, sakit atau kondisi kesehatan lain.

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    4/20

    4

    D. Suhu TubuhSuhu tubuh setiap bagian tubuh berbeda. Suhu pada tubuh bagian dalam

    adalah yang paling tinggi, dan semakin keluar semakin rendah. Selain itu, suhu

    tubuh dapat terjadi variasi dalam sehari, yaitu mencapai 0,6oC (1oF), tertinggi

    pada jam 8.00 - 11.00 dan terendah pada jam 4.00 - 6.00 pagi. Selain itu, suhu

    seseorang dapat bervariasi tergantung pada jenis kelamin, aktivitas yang baru

    dilakukan, konsumsi makanan dan minuman, saat siklus menstruasi, dll. Secara

    normal suhu tubuh manusia adalah 36,5oC (97,8oF) - 37,2oC (99oF) sesuai dengan

    The American Medical Association.

    Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:

    1. Melalui oral / mulutPengukuran suhu dapat dilakukan melalui rongga mulut dengan

    thermometer klasik / air raksa atau dengan thermometer modern (thermometer

    digital). Suhu oral = 36,8oC + 0,35oC (98,3 + 0,5oF)

    2. Melalui rectal / anusPengukuran suhu dapat dilakukan melalui rectal / anus, menggunakan

    thermometer air raksa digital. Pengukuran suhu melalui anus normal adalah

    37,2oC + 0,3oC (99,0 + 0,5oF). pengukuran suhu rectal cenderung 0,5oC + 0,7oF

    lebih tinggi dari pemeriksaan melalui mulut.

    3. Melalui aksial / ketiakPengukuran suhu dapat dilakukan melalui aksial / ketiak, menggunakan

    thermometer air raksa digital. Pengukuran suhu dengan cara ini cenderung 0,6oC

    (1oF) dibawah suhhu tubuh melalui mulut.

    4. Melalui telingaPengukuran suhu dapat dilakukan melalui telinga, menggunakan

    thermometer khusus yang biasa mencatat suhu tubuh dengan cepat melalui

    silinder telinga. Pengukuran dengan cara ini dapat menunjukkan temperatur inti

    tubuh (suhu organ-organ internal).

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    5/20

    5

    Suhu tubuh ini dapat berubah semakin atau semakin rendah. Perubahan

    suhu yang semakin tinggi dapat disebabkan karena demam (fever). Demam adalah

    suhu tubuh yang diatas normal (di atas 98,6oF per rektal). Hal ini disebabkan

    karena adanya abnormal proses dalam tubuh. Perbedaan suhu tubuh ini sangat

    tergantung pada macam penyakit yang mempengaruhinya. Sedang, perubahan ke

    suhu lebih rendah disebut hipotermia (dibawah 95oF).

    E. Berat dan Tinggi BadanPengukuran fisik tinggi badan dan berat badan sangat diperlukan dalam

    memperoleh informasi tambahan yang menegakkan diagnosis, terutama dalam

    memperoleh informasi tambahan yang menegakkan diagnosis, terutamaa yang

    berkaitan dengan hormonal metabolic. Pemeriksaan TB harus dilakukan dengan

    posisi berdiri. Berat badan sering kali diperbandingkan dengan berat badan ideal.

    a. Berat badan ideal wanitaBBideal max wanita = Tinggi Badan (TB)110

    BBideal min wanita = BBideal max(BBideal max x 10%)

    b. Berat badan ideal priaBBideal maxpria = Tinggi badan (TB)110

    BBideal minpria = BBideal max(BBideal max x 10%)

    Selain itu, pengukuran TB dan BB dapat juga digunakan untuk

    mengetahui indeks Massa Tubuh = IMT (Body Mass Index = BM) yang dapat

    digunakan untuk memprediksi kesehatan penderita.

    IMT/BMI = BB(kg) / TB2 (m2) ; perhitungan dirujuk pada klasifikasi IMT

    Klasifikasi IMT/BMI (Classification od Overweight and Obesity by BMI,

    Waist Circumference, and Associated Risk, WHO, 1997) :

    BB sangat kurus (kurus beresiko) = IMT < 18,5 kg/m2 BB kurang (kurus) = IMT < 18,5 kg/m2 BB normal = 18,5 - 24,9 kg/m2

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    6/20

    6

    BB berlebih (agak gemuk) = 25,0 - 29,9 kg/m2

    Obesitas klas 1 (gemuk) = 30,0 - 34,9 kg/m

    2

    Obesitas klas 2 (sangat gemuk) = 35,0 - 39,9 kg/m2 Ekstrem Obes / Obesitas klas 3 (amat sangat gemuk) = > 40,0 kg/m2

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    7/20

    7

    BAB II

    HASIL PENGAMATAN

    A. TABELI. PENGUKURAN TEKANAN DARAH

    A. PENGUKURAN TEKANAN DARAH

    B. PENGUKURAN SIKAP TUBUH

    ORANGPARAMETE

    R

    SPHYGMOMANOMETER ANEROID DIGITAL

    I II III RERATA I II III RERATA I II III RERATA

    Ke-1

    Tangan

    kanan

    110

    /80

    100/

    80105/80

    102

    /82

    102

    /84102/83

    86/

    44

    88/

    4287/42

    Tangan kiri

    100

    /80

    124/

    70

    116

    /78113/76

    98/

    82

    88/

    8192/83

    88/

    51

    90/

    4989/50

    Ke-2

    Tangan

    kanan

    80/

    71

    84/7

    082/70

    100

    /82

    110

    /84105/83

    89/

    52

    92/

    5490/53

    Tangan kiri

    89/

    70

    91/8

    0 90/75

    89/

    81

    86/

    81 83/81

    93/

    63

    93/

    55 93/59

    ORANG PARAMETERBERBARING DUDUK BERDIRI

    I II III RERATA I II III RERATA I II III RERATA

    Ke-1

    Tangan

    kanan

    86/

    44

    88/

    42

    86/

    4587/44

    92/

    53

    88/

    50

    94/

    5091/51

    99/

    58

    96/

    52

    101/

    6399/58

    Tangan kiri 88/

    51

    90/

    49

    86/

    4889/49

    92/

    54

    91/

    52

    91/

    5191/52

    98/

    61

    95/

    61

    95/5

    896/60

    Ke-2

    Tangan

    kanan89/

    52

    92/

    54

    91/

    5691/54

    91/

    55

    99/

    59

    10

    1/5

    4

    95/56101

    /79

    10

    6/7

    2

    118/

    94108/82

    Tangan kiri 93/ 93/ 88/ 91/59 100 99/ 95/ 98/62 100 90/ 104/ 98/65

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    8/20

    8

    C. PENGARUH LATIHANORANG PARAMETER NADI

    (KALI/MENIT)

    SISTOLE

    (mmHg)

    DIASTOLE

    (mmHg)

    Ke-1

    Sebelum 83 120 70

    Sesudah 90 130 80

    3menit pertama 85 124 78

    6 menit 85 120 72

    9 menit

    11 menit

    Ke-2

    Sebelum 84 115 70

    3menit pertama 92 128 79

    6 menit 91 121 79

    9 menit 95 111 76

    11 menit 88 112 70

    D. PENGARUH STRESS: Cold Pressure TestORANG PARAMETER SISTOLE

    (mmHg)

    DIASTOLE

    (mmHg)

    Ke-1

    Pra-stress 110 80

    30 detik 110 80

    60 detik 116 90

    2 menit pertama 112 85

    2 menit kedua 110 80

    II. PENGUKURAN DENYUT NADIDENYUT NADI BERBARING DUDUK BERDIRI

    A. Radius 77 83 90

    63 55 60 /63 57 66 /60 63 72

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    9/20

    9

    A. Brachialis 79 84 87

    A. Carotis 80 88 92

    III. PENGUKURAN SUHU TUBUHSUHU TUBUH ORANG COBA

    ORAL1. 37.1o

    2. 37.2o

    AKSIAL1. 37.4

    o

    2. 36.7o

    IV. PENGUKURAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADANPENGUKURAN ORANG COBA I ORANG COBA II

    BERAT BADAN 40 48

    TINGGI BADAN 159.8 158.5

    IMT 15.5 (Kurus) 19.1 (Normal)

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    10/20

    10

    B. PERTANYAAN DAN JAWABAN

    2.1Percobaan Pengukuran Tekanan Darah1. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter

    konvensional dengan digital? Ada

    2. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan pada lengan kanandan kiri? Ada

    3. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeterkonvensional dan digital? Ada

    4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran A. Radialis, A. Karotis, dan A.Bracialis? Ada

    5. Apakah ada perbedaan tekanan darah yang diukur dengan perbedaan posisi?Jelaskan mengapa?

    Ada, hal ini dikarenakan ada efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya

    gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut

    horizontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu memompa.

    Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah akan lebih

    keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung

    meningkat.

    6. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah?Posisi tubuh, aktivitas fisik, temperature, usia, jenis kelamin, dan usia.

    7. Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi jikapada penderita tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital lebih dahulu?

    Akan terjadi pendarahan yang berlebihan apabila tidak dilakukan

    pengecekan terlebih dahulu. Contohnya pada penderita hipertensi yang tidak

    diketahui sebelumnya oleh dokter gigi ketika mengadakan ekstraksi gigi, akan

    mengalami pendarahan yang berlebihan dikarenakan vasodilatasi pada pembuluh

    darah.

    2.2. Percobaan Pengukuran Denyut Nadi

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    11/20

    11

    1. Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus mengukur denyut nadi sebelum

    melakukan tindakan operatif?

    Karena pada bidang kedokteran gigi, sebelum seorang dokter gigi

    melakukan tindakan operatif, mereka harus melakukan anastesi terlebih dahulu

    dan sebelum tindakan anastesi dilakukan, perlu dilakukan pemeriksaan fisik

    termasuk pengukuran denyut nadi yang bertujuan untuk mengetahui apakah

    pasien dalam kondisi norma atau tidak normal (misalnya menderita penyakit

    jantung).

    2. Factor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi?

    Aktivitas fisik,posisi tubuh,suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh, obat yang

    sedang dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin. Denyut nadi dapat

    meningkat saat berolahraga, sakit, trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun ke

    atas umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat dari pada laki- laki.

    3. Apakah ada perbedaan pengukuran dengyut nadi pada berbagai posisi tubuh?

    Jelaskan mengapa!

    Ada. Ketika seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak lebih sedikit

    dibandingkan saat ia sedang duduk atau berdiri. Hal ini disebabkan saat orang

    berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh akan berkurang yang membuat lebih

    banyak darah mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Jika darah

    yang kembali ke jantung lebih banyak, maka tubuh mampu memompa lebih

    banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti denyut jantung yang diperlukan per

    menitnya untuk memenuhi kebutuhkan darah, oksigen dan nutrisi akan menjadi

    lebih sedikit. Namun detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena

    darah yang kembali ke jantung akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin

    menyebabkan adanya peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang

    bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.

    4. Mengapa saat bekerja denyut nadi meningkat?

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    12/20

    12

    Karena pada saat melakukan aktivitas kerja,maka akan semakin besar

    metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran darahnya.Hal ini akan

    dikopensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya

    aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh sehingga denyut nadi

    juga akan meningkat.

    5. Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal?

    Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan

    pada saat melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal

    digunakan rumus 220-umur.Cara yang aman adalah mengukur denyut nadi

    maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan

    rumusan:

    DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar

    lemak 60-70 persen DNM.

    Contoh:

    DN maksimal = 220usia

    DN optimal = 80% x DN maksimal

    DN minimal = 60% x DN maksimal

    2.4 Percobaan Pengukuran Suhu Tubuh

    1. Mengapa pengukuran suhu tubuh di ketiak berbeda? Berapa perbedaannya?

    Jelaskan!

    Pengukuram menggunakan peroral atau mulut dilakukan selama 2-3 dan 5 - 10

    menit : (paling sedikit 3 menit) pada Ketiak ( Axilla) dilakukan selama 3-5 dan

    10-15 menit ( sekarang ini di praktek 3 menit ): 5 menit pada anak dan 9 menit

    pada orang dewasa. Suhu ketiak tidak seakurat pengukuran oral, dan ini umumnya

    mengukur 1 derajat lebih rendah dari suhu oral jika diukur secara bersamaan.

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    13/20

    13

    2. kapan harus melakukan pengukuran suhu tubuh di rongga mulut atau

    pengukuran di bagian tubuh yang lain?

    1. Pengukuran rongga mulut yaitu:- saat klien bernafas dengan hidung bukan dengan mulut- saat klien tidak mengalami bedah oral, trauma oral, riwayat epilepsi,

    atau gemetar akibat kedinginan

    - tidak boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak yang sedangmenangis atau klien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif dan

    Risiko terpapar cairan tubuh

    Pengukuran ketiak yaitu :

    - digunakan untuk bayi, anak kecil ,anak yang sedang menangis atauklien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif

    2.5 Percobaan Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan

    1. Apakah pengukuran TB dan BB diperlukan di bidang kedokteran gigi? Jelaskan

    untuk apa?

    Pengukuran fisik tinggi dan berat badan diperlukan untuk mengetahui

    Indeks Massa Tubuh (IMT) yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien.

    Selain itu, melalui IMT dapat diketahui pula pengklasifikasian IMT pasien.

    Apakah pasien termasuk berat badan normal, berat badan kurang, obesitas kelas 1,

    dan sebagainya. Indikator berat badan dan tinggi badan (wasting status) adalah

    merupakan indikator yang terbaik digunakan untuk menggambarkan status gizi

    saat ini. Lebih sensitif serta spesifik sebagai indikator defisit massa tubuh yang

    dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang cukup lama

    sebagai akibat kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi. Dalam

    hubungannya dengan bidang kedokteran gigi, penyakit infeksi ini dapat

    berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, pengukuran tinggi

    badan dan berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan

    yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan hormon metabolik.

    Salah satu contoh hormon metabolik adalah hormon yang mengatur metabolisme

    kalsium yang juga berkaitan dengan gigi.

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    14/20

    14

    2. Apakah akibat jika seseorang termasuk kurus beresiko dan apa pula akibat bagi

    yang terlalu gemuk? Jelaskan!

    Ada beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami oleh orang

    yang memiliki IMT kurang dari normal, yaitu:

    1. OsteoporosisOsteoporosis adalah penipisan jaringan tulang atau hilangnya kepadatan tulang

    seiring dengan waktu. Berat badan yang rendah menyebabkan tekanan yang

    diterima oleh tulang juga kecil, padahal, tekanan pada tulang berfungsi

    meningkatkan kepadatan tulang.

    2. AnemiaKebanyakan orang yang terlalu kurus sering mengalami kelelahan

    sepanjang waktu. Kekurangan energi dan fatigue atau kelemahan adalah

    merupakan gejala khas anemia. Anemia adalah penyakit yang terjadi saat tubuh

    mengalami kekurangan sel darah merah. Sel darah merah bertanggung jawab

    untuk transportasi oksigen menuju organ. Apabila sel darah merah kurang, maka

    oksigen yang diangkut menuju organ tubuh juga tidak memadai. Sehingga organ

    tubuh mengalami kekurangan oksigen, dan munculah gejala anemia.

    3. Rendahnya sistem imunSistem imun tubuh membutuhkan cukup sumber energi untuk dapat

    berfungsi dengan baik. Dan energi tersebut didapatkan dari makanan yang masuk

    ke tubuh kita. Bagi penderita anoreksia, karena energi yang masuk sedikit, maka

    sel-sel tubuh kurang maksimal dalam menghasilkan sistem imun. Sehingga orang

    yang terlalu kurus gampang terserang penyakit flu, bahkan dapat menjadi lebih

    parah, seperti kanker, yang dimulai dengan aktivitas sel yang abnormal.

    Kegemukan juga beresiko mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan,

    seperti:

    1. Problem persendianSemakin gemuk seseorang, maka beban tulang akan semakin berat.

    Karena menyangga beban di luar porsi, maka akan muncul gangguan sendi. Yang

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    15/20

    15

    sering didengar adalah penyakit rematik walaupun tidak semua gangguan sendi

    adalah rematik.

    2. Masalah dengan kesehatan jantungPada orang gemuk, tentu metabolisme bergerak lebih dinamis dengan

    beban lebih, karena semakin berat bebannya, otomatis jantung berdenyut lebih

    cepat, bekerja lebih banyak dan pada gilirannya tentu saja akan terkompensasi

    oleh tubuh secara alamiah. Dalam hal kompensasinya tak dapat lagi ditolerir oleh

    tubuh maka tak pelak lagi akan menimbulkan gangguan jantung serius. Gangguan

    jantung ini dikenal dengan dekompensasi kordis. Kasus ini ditemukan banyak

    pada orang gemuk yang tidak banyak pergerakannya.

    3. HipertensiPada kegemukan, apalagi yang kurang bergerak, pembuluh darah sering

    mengalami atherosclerosis atau pengapuran sehingga menyempit yang

    menyebabkan naiknya tekanan darah.

    4. Diabetes MelitusOrang gemuk cenderung mengalami penurunan hormon insulin. Ini

    membuat gula darah naik dan akan meracuni seluruh tubuh. Gangguan lain adalah

    terjadinya perubahan pada pembuluh darah kecil, termasuk yang menuju ke penis.

    Salah satu akibat dari perubahan inilah yang menjadi penyebab utama gangguan

    seksual retrogade ejaculation (ejakulasi ke belakang), yaitu semprotan sperma

    menuju kandung kemih, bukannya keluar secara normal. Tentu saja penderita

    kelainan ini tidak akan bisa membuahi pasangannya. Untungnya kasus ini sehari-

    hari ditemukan tidak terlalu banyak.

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    16/20

    16

    PEMBAHASAN

    A. Pengukuran Tekanan DarahPengukuran Tekanan darah dapat dilakukan dengan cara langsung dan tak

    langsung. Pada percobaan kali ini penentuan tekanan darah dilakukan dengan cara

    tak langsung menggunakan tensi meter terbuka, sphygmomanometer dan

    tensimeter digital. Disini terlihat jelas perbedaan hasil pengukuran tekanan darah

    yang dilakukan dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri bila diukur

    dengan menggunakan tensimeter arenoid dan sphygmomanometer. Namun

    pengukuran dengan menggunakan tensimeter digital tidak menunjukkan

    perbedaan yang begitu mencolok. Rata-rata tekanan darah orang pertama di

    tangan kanan adalah 87/43, sedangkan pada tangan kiri adalah 89/50. Tekanan

    darah orang kedua setelah dirata-rata adalah 90/53 pada tangan kanan dan 93/59

    pada tangan kiri.

    Pengukuran tekanan darah juga dilakukan dengan berbagai sikap tubuh,

    antara lain berbaring, duduk dan berdiri. Dari hasil pengukuran terlihat tekanan

    darah pada sikap tubuh berbaring lebih rendah dari sikap tubuh duduk, dan

    pengukuran tekanan darah pada sikap tubuh duduklebih rendah dari pengukuran

    saat berdiri. Perbedaan terjadi dikarenakan ada efek gravitasi bumi. Pada saat

    berbaring gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran

    tersebut horizontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu

    memompa. Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah

    akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut

    jantung meningkat. Pengukuran dilakukan pada A. Brachialis lengan kanan dan

    kiri. Tidak terlihat perbedaan mencolok tekanan darah antara tangan kanan dan

    tangan kiri.

    Adapun factor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu posisi

    tubuh, aktivitas fisik, temperature, usia, jenis kelamin, dan usia. Penting

    dilakukannya pengukuran tekanan darah ini sebelum dilakukan proses operasional

    karena akan terjadi pendarahan yang berlebihan apabila tidak dilakukan

    pengecekan terlebih dahulu. Contohnya pada penderita hipertensi yang tidak

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    17/20

    17

    diketahui sebelumnya oleh dokter gigi ketika mengadakan ekstraksi gigi, akan

    mengalami pendarahan yang berlebihan dikarenakan vasodilatasi pada pembuluh

    darah.

    B. Pengukuran Denyut NadiPengukuran denyut nadi lazimnya dilakukan pada A. Radialis dekat

    pergelangan tangan, A. Brachialis dan A. Carotis tepat dibawah angulus

    mandibular. Pengukuran ini dilakukan pada posisi berdiri, berbaring dan duduk.

    Dari hasil pengukuran terlihat perbedaan yang jelas antara jumlah denyut nadi per

    menit pada posisi berbaring, duduk dan berdiri. Ketika seseorang berbaring, maka

    jantung akan berdetak lebih sedikit dibandingkan saat ia sedang duduk atau

    berdiri. Hal ini disebabkan saat orang berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh

    akan berkurang yang membuat lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung

    melalui pembuluh darah. Jika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka

    tubuh mampu memompa lebih banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti

    denyut jantung yang diperlukan per menitnya untuk memenuhi kebutuhkan darah,

    oksigen dan nutrisi akan menjadi lebih sedikit. Namun detak jantung akan

    meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang kembali ke jantung akan

    lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya peningkatan detak

    jantung mendadak ketika seseorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke

    posisi berdiri.

    Pada saat bekerja, denyut nadi meningkat karena pada saat melakukan

    aktivitas kerja, maka akan semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka

    makin besar aliran darahnya. Hal ini akan dikopensasi jantung dengan

    mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran darah yang

    dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh sehingga denyut nadi juga akan

    meningkat. Jumlah denyut nadi dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain

    aktivitas fisik, posisi tubuh, suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh, obat yang sedang

    dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin. Denyut nadi dapat

    meningkat saat berolahraga, sakit, trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun ke

    atas umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat dari pada laki- laki.

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    18/20

    18

    Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan

    pada saat melakukan aktivitas maksimal. Untuk menentukan denyut nadi

    maksimal digunakan rumus 220-umur. Cara yang aman adalah mengukur denyut

    nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung

    berdasarkan rumusan:

    DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar

    lemak 60-70 persen DNM.

    Bagi dokter gigi, sebelum melakukan tindakan operatif, penting untuk

    melakukan pengukuran denyut nadi karena sebelum seorang dokter gigi

    melakukan tindakan operatif, mereka harus melakukan anastesi terlebih dahulu

    dan sebelum tindakan anastesi dilakukan, perlu dilakukan pemeriksaan fisik

    termasuk pengukuran denyut nadi yang bertujuan untuk mengetahui apakah

    pasien dalam kondisi norma atau tidak normal (misalnya menderita penyakit

    jantung).

    C. Pengukuran Suhu TubuhSesuai dasar teori, suhu tubuh setiap bagian tubuh berbeda-beda. Dimana

    suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi daripada suhu tubuh bagian luar.

    Pengukuran suhu tubuh ini dapat dilakukan dengan menggunakan thermometer air

    raksa maupun thermometer digital. Pengukuran dilakukan pada bagian aksian

    (ketiak) dan oral (mulut). Menurut teori, pengukuran suhu pada bagian

    aksial/ketiak cenderung lebih rendah 0,6oC (1oF) disbanding pengukuran suhu

    melalui oral/ mulut. Namun setelah dilakukan perhitungan, hasil yang didapat

    tidak menunjukkan kesesuaian dengan teori. Suhu tubuh yang diukur melalui oral

    sebesar 37,15oC sedangkan suhu tubuh yang diukur melalui aksial sebesar 37,

    05oC. Perbedaan hanya selisih 0,1oC.

    D. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat BadanPengukuran fisik Tinggi Badan dan Berat Badan sagat diperlukan dalam

    memperoleh informasi yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan

    dengan hormonal metabolic. Pengukuran ini diperlukan untuk mengetahui Indeks

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    19/20

    19

    Massa Tubuh (IMT) yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien. Selain

    itu, melalui IMT dapat diketahui pula pengklasifikasian IMT pasien. Apakah

    pasien termasuk berat badan normal, berat badan kurang, obesitas kelas 1, dan

    sebagainya. Indikator berat badan dan tinggi badan (wasting status) adalah

    merupakan indikator yang terbaik digunakan untuk menggambarkan status gizi

    saat ini. Lebih sensitif serta spesifik sebagai indikator defisit massa tubuh yang

    dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang cukup lama

    sebagai akibat kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi. Dalam

    hubungannya dengan bidang kedokteran gigi, penyakit infeksi ini dapat

    berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, pengukuran tinggi

    badan dan berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan

    yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan hormon metabolik.

    Salah satu contoh hormon metabolik adalah hormon yang mengatur metabolisme

    kalsium yang juga berkaitan dengan gigi.

  • 5/26/2018 BAB I II vital sign

    20/20

    20

    KESIMPULAN

    Pengukuran tanda-tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan

    sebagian besar fungsi dasar tubuh. Pengukuran ini meliputi pengukuran tekanan

    darah, denyut nasi, pernafasan, suhu tubu, berat badan dan tinggi badan.

    Pengukuran tekanan darah dipengaruhi oleh posisi tubuh, aktivitas fisik,

    temperature, usia, jenis kelamin, dan usia. Sedangkan pengukuran denyut nadi

    dipengaruhi oleh aktivitas fisik, posisi tubuh, suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh,

    obat yang sedang dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin. Suhu

    tubuh pada setiap bagian tubuh bebeda, suhu tubuh pada bagian aksial cenderung

    lebih rendah daripada suhu tubuh pada bagian oral/mulut. Pengukuran tinggi

    badan dan berat badan diperlukan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT)

    yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien.