bab i ii vital sign
DESCRIPTION
vital sign adalahTRANSCRIPT
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
1/20
1
BAB I
DASAR TEORI
Pengukuran tanda-tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan
sebagian besar fungsi dasar tubuh. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin
oleh tenaga medis professional dan prnyrdia perawatan sebelum merawat seorang
penderita. Tanda-tanda vital utama meliputi empat tanda utama, yaitu :
1. Tekanan darah2. Denyut nadi (kecepatan, irama, kualitas)3. Pernafasan (kecepatan, kedalaman dan irama)4. Suhu tubuh5. Berat Badan (BB) serta Tinggi Badan (TB)
A. Pengukuran Tekanan NadiTekanan darah adalah gaya yang diterima per satuan luas dinding pembuluh
yang diberikan oleh cairan darah. Pada dasarnya cara pengukuran tekanan darah
ada dua macam, yaitu :
a. Cara langsungMerupakan cara pengukuran yang paling tepat untuk menentukan tekanan
darah, yaitu dengan menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam
pembuluh darah untuk dihubungkan dengan monometer.
b. Cara tak langsungMenggunakan alat manometer. Macam manometer bermacam-macam
seperti : tensimeter terbuka (tensimeter air raksa); tensi meter tertutup
(sphygmomanometer/tensimeter pegas); tensimeter pegas/elektrik. Tensimeter
terdiri dari manset hawa, pompa karet, skrup, klep dan manometer air raksa
(manometer terbuka) atau manometer anaeroid (manometer tertutup). Selain cara
tersebut, cara pengukuran tidak langsung dapat pula digunakan tensimeter
elektronik/digital, yang dapat dipasang dip aha, lengan atas, pergelangan tangan,
kepala atau di jari tangan.
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
2/20
2
Lazimnya pengukuran dilakukan pada A. Brachialispada lengan atas atau
A.Femoralis pada tungkai atas. Panjang manset di syaratkan selebar kira-kira 2-3
lingkar bagian tersebut. Teknik pengukuran dengan manometer ada dua cara,
yaitu :
a. Palpasi, hanya dapat menentukan systole.b. Auskultasi dengan bantuan stetoskop. Dengan cara ini dapat diukur
tekanan systole maupun diastole. Sedang pada tensimeter elektronik,
selain dapat mengukur systole dan diastole juga dapat mengukur
kontraksi jantung atau denyut nadi.
Tekanan systole dihasilkan oleh dinding pembuluh darah setiap kali
jantung kontraksi, dan memompanya kedalam pembuluh darah setiap kali jantung
kontraksi, dan memompanya kedalam pembuluh darah. Tekanan diastole adalah
tekanan paling rendah ketika jantung istirahat dan sedang terjadi pengisian darah.
Satuan darah adalah mmHg (millimeter air raksa). Seorang tidak dapat
mengukur tekanan darahnya sendiri kecuali menggunakan tensi meter elektronik.
Tabel 2.1 Klasiifikasi Tekanan darah Pada Orang Dewasa
kategori Sistole Diastole
Hipotensi < 90 mmHg < 60 mmHg
Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg
Normal < 130 mmHg < 85 mmHg
Normal tinggi 130139 mmHg 8589 mmHg
Stadium 1
(hipertensi ringan)
140159 mmHg 9099 mmHg
Stadium 2
(hipertensi sedang)
160179 mmHg 100109 mmHg
Stadium 3
(hipertensi berat)
180209 mmHg 110 - 119 mmHg
Stadium 4 > 210 mmHg > 120 mmHg
Tekanan darah dapat berbeda dari nilai normal, tergantung keadaan faal
tertentu atau kelainan patologonis, seperti shock, gangguan faal ginjal, trauma
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
3/20
3
kapitis tumor adrenal dan lain-lain. Keadaan tekanan darah yang lebih rendah dari
normal disebut hipotensi sedangkan tekanan darah lebih tinggi disebut hipertensi.
Tekanan darah normal dewasa muda adalah 120/80 mmHg (berdasarkan suatu
konvensi nilai atas adalah nilai tekanan systole dan nilai yang dibawah adalah
tekanan diastole). Nilai tekanan darah normal ini dapat dirubah sesuai dengan
perjalanan usia. Diagnose hipertensi pada umumnya ditegakan setelah dilakukan
pengukuran secara berulang selama beberapa hari.
B. Denyut Nadi (Heart Rate)Denyut nadi adalah jumpah kontraksi jantung permenit. Pemeriksaan denyut
nadi meliputi irama dan kekuatan kontraksinya. Denyut nadi pada dewasa muda
normal adalah 60-100 kali per menit. Pengukuran yang paling tepat untuk denyut
nadi adalah A. karotis dan a. brakhialis karena lebih dekat dengan aorta sehingga
lebih kecil disortasinya. Denyut nadi ini dapat meningkat saat berolah raga, sakit,
trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun keatas pada umumnya memiliki
denyut nadi lebih cepat dari laki-laki. Olahragawan pada saat istirahat dapat
memiliki denyut mendekati 40 kali per menit. Keadaan ini dianggap normal untuk
olahragawan.
C. Frekuensi NafasRespirasi/ pernafasan adalah jumlah pernafasan/ inspirasi per menit.
Pernafasan pada umumnya mempunyai kecepatan yang lebih rendah dan tidak
teratur dibandingkan denyut nadi, oleh karena itu prnhitungan frekuensi nafas
hendaknya dilakukan dalam satu menit untuk menghindari kesalahan. Selain
kecepatan/frekuensi nafas, dalam pemeriksaan nafas hendaknya diperhatikan
pola-pola pernafasan (dada, perut, mulut, hidung), usaha nafas (berkaitan dengan
ada sumbatan atau tidak), penggunaan otot-otot tambahan, dan volume nafas
(pendek/dalam). Pengukuran dilakukan ketika orang coba dalam keadaan istirahat,
dengan menghitung berapa kali jumlah dada terangkat per menit. Jumlah respirasi
normal pada orang dewasa adalah 15-20 x/menit ketika istirahat. Kecepatan
rspirasi dapat meningkat pada kondisi demam, sakit atau kondisi kesehatan lain.
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
4/20
4
D. Suhu TubuhSuhu tubuh setiap bagian tubuh berbeda. Suhu pada tubuh bagian dalam
adalah yang paling tinggi, dan semakin keluar semakin rendah. Selain itu, suhu
tubuh dapat terjadi variasi dalam sehari, yaitu mencapai 0,6oC (1oF), tertinggi
pada jam 8.00 - 11.00 dan terendah pada jam 4.00 - 6.00 pagi. Selain itu, suhu
seseorang dapat bervariasi tergantung pada jenis kelamin, aktivitas yang baru
dilakukan, konsumsi makanan dan minuman, saat siklus menstruasi, dll. Secara
normal suhu tubuh manusia adalah 36,5oC (97,8oF) - 37,2oC (99oF) sesuai dengan
The American Medical Association.
Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1. Melalui oral / mulutPengukuran suhu dapat dilakukan melalui rongga mulut dengan
thermometer klasik / air raksa atau dengan thermometer modern (thermometer
digital). Suhu oral = 36,8oC + 0,35oC (98,3 + 0,5oF)
2. Melalui rectal / anusPengukuran suhu dapat dilakukan melalui rectal / anus, menggunakan
thermometer air raksa digital. Pengukuran suhu melalui anus normal adalah
37,2oC + 0,3oC (99,0 + 0,5oF). pengukuran suhu rectal cenderung 0,5oC + 0,7oF
lebih tinggi dari pemeriksaan melalui mulut.
3. Melalui aksial / ketiakPengukuran suhu dapat dilakukan melalui aksial / ketiak, menggunakan
thermometer air raksa digital. Pengukuran suhu dengan cara ini cenderung 0,6oC
(1oF) dibawah suhhu tubuh melalui mulut.
4. Melalui telingaPengukuran suhu dapat dilakukan melalui telinga, menggunakan
thermometer khusus yang biasa mencatat suhu tubuh dengan cepat melalui
silinder telinga. Pengukuran dengan cara ini dapat menunjukkan temperatur inti
tubuh (suhu organ-organ internal).
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
5/20
5
Suhu tubuh ini dapat berubah semakin atau semakin rendah. Perubahan
suhu yang semakin tinggi dapat disebabkan karena demam (fever). Demam adalah
suhu tubuh yang diatas normal (di atas 98,6oF per rektal). Hal ini disebabkan
karena adanya abnormal proses dalam tubuh. Perbedaan suhu tubuh ini sangat
tergantung pada macam penyakit yang mempengaruhinya. Sedang, perubahan ke
suhu lebih rendah disebut hipotermia (dibawah 95oF).
E. Berat dan Tinggi BadanPengukuran fisik tinggi badan dan berat badan sangat diperlukan dalam
memperoleh informasi tambahan yang menegakkan diagnosis, terutama dalam
memperoleh informasi tambahan yang menegakkan diagnosis, terutamaa yang
berkaitan dengan hormonal metabolic. Pemeriksaan TB harus dilakukan dengan
posisi berdiri. Berat badan sering kali diperbandingkan dengan berat badan ideal.
a. Berat badan ideal wanitaBBideal max wanita = Tinggi Badan (TB)110
BBideal min wanita = BBideal max(BBideal max x 10%)
b. Berat badan ideal priaBBideal maxpria = Tinggi badan (TB)110
BBideal minpria = BBideal max(BBideal max x 10%)
Selain itu, pengukuran TB dan BB dapat juga digunakan untuk
mengetahui indeks Massa Tubuh = IMT (Body Mass Index = BM) yang dapat
digunakan untuk memprediksi kesehatan penderita.
IMT/BMI = BB(kg) / TB2 (m2) ; perhitungan dirujuk pada klasifikasi IMT
Klasifikasi IMT/BMI (Classification od Overweight and Obesity by BMI,
Waist Circumference, and Associated Risk, WHO, 1997) :
BB sangat kurus (kurus beresiko) = IMT < 18,5 kg/m2 BB kurang (kurus) = IMT < 18,5 kg/m2 BB normal = 18,5 - 24,9 kg/m2
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
6/20
6
BB berlebih (agak gemuk) = 25,0 - 29,9 kg/m2
Obesitas klas 1 (gemuk) = 30,0 - 34,9 kg/m
2
Obesitas klas 2 (sangat gemuk) = 35,0 - 39,9 kg/m2 Ekstrem Obes / Obesitas klas 3 (amat sangat gemuk) = > 40,0 kg/m2
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
7/20
7
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. TABELI. PENGUKURAN TEKANAN DARAH
A. PENGUKURAN TEKANAN DARAH
B. PENGUKURAN SIKAP TUBUH
ORANGPARAMETE
R
SPHYGMOMANOMETER ANEROID DIGITAL
I II III RERATA I II III RERATA I II III RERATA
Ke-1
Tangan
kanan
110
/80
100/
80105/80
102
/82
102
/84102/83
86/
44
88/
4287/42
Tangan kiri
100
/80
124/
70
116
/78113/76
98/
82
88/
8192/83
88/
51
90/
4989/50
Ke-2
Tangan
kanan
80/
71
84/7
082/70
100
/82
110
/84105/83
89/
52
92/
5490/53
Tangan kiri
89/
70
91/8
0 90/75
89/
81
86/
81 83/81
93/
63
93/
55 93/59
ORANG PARAMETERBERBARING DUDUK BERDIRI
I II III RERATA I II III RERATA I II III RERATA
Ke-1
Tangan
kanan
86/
44
88/
42
86/
4587/44
92/
53
88/
50
94/
5091/51
99/
58
96/
52
101/
6399/58
Tangan kiri 88/
51
90/
49
86/
4889/49
92/
54
91/
52
91/
5191/52
98/
61
95/
61
95/5
896/60
Ke-2
Tangan
kanan89/
52
92/
54
91/
5691/54
91/
55
99/
59
10
1/5
4
95/56101
/79
10
6/7
2
118/
94108/82
Tangan kiri 93/ 93/ 88/ 91/59 100 99/ 95/ 98/62 100 90/ 104/ 98/65
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
8/20
8
C. PENGARUH LATIHANORANG PARAMETER NADI
(KALI/MENIT)
SISTOLE
(mmHg)
DIASTOLE
(mmHg)
Ke-1
Sebelum 83 120 70
Sesudah 90 130 80
3menit pertama 85 124 78
6 menit 85 120 72
9 menit
11 menit
Ke-2
Sebelum 84 115 70
3menit pertama 92 128 79
6 menit 91 121 79
9 menit 95 111 76
11 menit 88 112 70
D. PENGARUH STRESS: Cold Pressure TestORANG PARAMETER SISTOLE
(mmHg)
DIASTOLE
(mmHg)
Ke-1
Pra-stress 110 80
30 detik 110 80
60 detik 116 90
2 menit pertama 112 85
2 menit kedua 110 80
II. PENGUKURAN DENYUT NADIDENYUT NADI BERBARING DUDUK BERDIRI
A. Radius 77 83 90
63 55 60 /63 57 66 /60 63 72
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
9/20
9
A. Brachialis 79 84 87
A. Carotis 80 88 92
III. PENGUKURAN SUHU TUBUHSUHU TUBUH ORANG COBA
ORAL1. 37.1o
2. 37.2o
AKSIAL1. 37.4
o
2. 36.7o
IV. PENGUKURAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADANPENGUKURAN ORANG COBA I ORANG COBA II
BERAT BADAN 40 48
TINGGI BADAN 159.8 158.5
IMT 15.5 (Kurus) 19.1 (Normal)
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
10/20
10
B. PERTANYAAN DAN JAWABAN
2.1Percobaan Pengukuran Tekanan Darah1. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter
konvensional dengan digital? Ada
2. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan pada lengan kanandan kiri? Ada
3. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeterkonvensional dan digital? Ada
4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran A. Radialis, A. Karotis, dan A.Bracialis? Ada
5. Apakah ada perbedaan tekanan darah yang diukur dengan perbedaan posisi?Jelaskan mengapa?
Ada, hal ini dikarenakan ada efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya
gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut
horizontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu memompa.
Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah akan lebih
keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung
meningkat.
6. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah?Posisi tubuh, aktivitas fisik, temperature, usia, jenis kelamin, dan usia.
7. Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi jikapada penderita tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital lebih dahulu?
Akan terjadi pendarahan yang berlebihan apabila tidak dilakukan
pengecekan terlebih dahulu. Contohnya pada penderita hipertensi yang tidak
diketahui sebelumnya oleh dokter gigi ketika mengadakan ekstraksi gigi, akan
mengalami pendarahan yang berlebihan dikarenakan vasodilatasi pada pembuluh
darah.
2.2. Percobaan Pengukuran Denyut Nadi
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
11/20
11
1. Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus mengukur denyut nadi sebelum
melakukan tindakan operatif?
Karena pada bidang kedokteran gigi, sebelum seorang dokter gigi
melakukan tindakan operatif, mereka harus melakukan anastesi terlebih dahulu
dan sebelum tindakan anastesi dilakukan, perlu dilakukan pemeriksaan fisik
termasuk pengukuran denyut nadi yang bertujuan untuk mengetahui apakah
pasien dalam kondisi norma atau tidak normal (misalnya menderita penyakit
jantung).
2. Factor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi?
Aktivitas fisik,posisi tubuh,suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh, obat yang
sedang dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin. Denyut nadi dapat
meningkat saat berolahraga, sakit, trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun ke
atas umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat dari pada laki- laki.
3. Apakah ada perbedaan pengukuran dengyut nadi pada berbagai posisi tubuh?
Jelaskan mengapa!
Ada. Ketika seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak lebih sedikit
dibandingkan saat ia sedang duduk atau berdiri. Hal ini disebabkan saat orang
berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh akan berkurang yang membuat lebih
banyak darah mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Jika darah
yang kembali ke jantung lebih banyak, maka tubuh mampu memompa lebih
banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti denyut jantung yang diperlukan per
menitnya untuk memenuhi kebutuhkan darah, oksigen dan nutrisi akan menjadi
lebih sedikit. Namun detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena
darah yang kembali ke jantung akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin
menyebabkan adanya peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang
bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.
4. Mengapa saat bekerja denyut nadi meningkat?
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
12/20
12
Karena pada saat melakukan aktivitas kerja,maka akan semakin besar
metabolisme dalam suatu organ, maka makin besar aliran darahnya.Hal ini akan
dikopensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya
aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh sehingga denyut nadi
juga akan meningkat.
5. Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal?
Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan
pada saat melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal
digunakan rumus 220-umur.Cara yang aman adalah mengukur denyut nadi
maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan
rumusan:
DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar
lemak 60-70 persen DNM.
Contoh:
DN maksimal = 220usia
DN optimal = 80% x DN maksimal
DN minimal = 60% x DN maksimal
2.4 Percobaan Pengukuran Suhu Tubuh
1. Mengapa pengukuran suhu tubuh di ketiak berbeda? Berapa perbedaannya?
Jelaskan!
Pengukuram menggunakan peroral atau mulut dilakukan selama 2-3 dan 5 - 10
menit : (paling sedikit 3 menit) pada Ketiak ( Axilla) dilakukan selama 3-5 dan
10-15 menit ( sekarang ini di praktek 3 menit ): 5 menit pada anak dan 9 menit
pada orang dewasa. Suhu ketiak tidak seakurat pengukuran oral, dan ini umumnya
mengukur 1 derajat lebih rendah dari suhu oral jika diukur secara bersamaan.
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
13/20
13
2. kapan harus melakukan pengukuran suhu tubuh di rongga mulut atau
pengukuran di bagian tubuh yang lain?
1. Pengukuran rongga mulut yaitu:- saat klien bernafas dengan hidung bukan dengan mulut- saat klien tidak mengalami bedah oral, trauma oral, riwayat epilepsi,
atau gemetar akibat kedinginan
- tidak boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak yang sedangmenangis atau klien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif dan
Risiko terpapar cairan tubuh
Pengukuran ketiak yaitu :
- digunakan untuk bayi, anak kecil ,anak yang sedang menangis atauklien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif
2.5 Percobaan Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan
1. Apakah pengukuran TB dan BB diperlukan di bidang kedokteran gigi? Jelaskan
untuk apa?
Pengukuran fisik tinggi dan berat badan diperlukan untuk mengetahui
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien.
Selain itu, melalui IMT dapat diketahui pula pengklasifikasian IMT pasien.
Apakah pasien termasuk berat badan normal, berat badan kurang, obesitas kelas 1,
dan sebagainya. Indikator berat badan dan tinggi badan (wasting status) adalah
merupakan indikator yang terbaik digunakan untuk menggambarkan status gizi
saat ini. Lebih sensitif serta spesifik sebagai indikator defisit massa tubuh yang
dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang cukup lama
sebagai akibat kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi. Dalam
hubungannya dengan bidang kedokteran gigi, penyakit infeksi ini dapat
berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, pengukuran tinggi
badan dan berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan
yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan hormon metabolik.
Salah satu contoh hormon metabolik adalah hormon yang mengatur metabolisme
kalsium yang juga berkaitan dengan gigi.
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
14/20
14
2. Apakah akibat jika seseorang termasuk kurus beresiko dan apa pula akibat bagi
yang terlalu gemuk? Jelaskan!
Ada beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami oleh orang
yang memiliki IMT kurang dari normal, yaitu:
1. OsteoporosisOsteoporosis adalah penipisan jaringan tulang atau hilangnya kepadatan tulang
seiring dengan waktu. Berat badan yang rendah menyebabkan tekanan yang
diterima oleh tulang juga kecil, padahal, tekanan pada tulang berfungsi
meningkatkan kepadatan tulang.
2. AnemiaKebanyakan orang yang terlalu kurus sering mengalami kelelahan
sepanjang waktu. Kekurangan energi dan fatigue atau kelemahan adalah
merupakan gejala khas anemia. Anemia adalah penyakit yang terjadi saat tubuh
mengalami kekurangan sel darah merah. Sel darah merah bertanggung jawab
untuk transportasi oksigen menuju organ. Apabila sel darah merah kurang, maka
oksigen yang diangkut menuju organ tubuh juga tidak memadai. Sehingga organ
tubuh mengalami kekurangan oksigen, dan munculah gejala anemia.
3. Rendahnya sistem imunSistem imun tubuh membutuhkan cukup sumber energi untuk dapat
berfungsi dengan baik. Dan energi tersebut didapatkan dari makanan yang masuk
ke tubuh kita. Bagi penderita anoreksia, karena energi yang masuk sedikit, maka
sel-sel tubuh kurang maksimal dalam menghasilkan sistem imun. Sehingga orang
yang terlalu kurus gampang terserang penyakit flu, bahkan dapat menjadi lebih
parah, seperti kanker, yang dimulai dengan aktivitas sel yang abnormal.
Kegemukan juga beresiko mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan,
seperti:
1. Problem persendianSemakin gemuk seseorang, maka beban tulang akan semakin berat.
Karena menyangga beban di luar porsi, maka akan muncul gangguan sendi. Yang
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
15/20
15
sering didengar adalah penyakit rematik walaupun tidak semua gangguan sendi
adalah rematik.
2. Masalah dengan kesehatan jantungPada orang gemuk, tentu metabolisme bergerak lebih dinamis dengan
beban lebih, karena semakin berat bebannya, otomatis jantung berdenyut lebih
cepat, bekerja lebih banyak dan pada gilirannya tentu saja akan terkompensasi
oleh tubuh secara alamiah. Dalam hal kompensasinya tak dapat lagi ditolerir oleh
tubuh maka tak pelak lagi akan menimbulkan gangguan jantung serius. Gangguan
jantung ini dikenal dengan dekompensasi kordis. Kasus ini ditemukan banyak
pada orang gemuk yang tidak banyak pergerakannya.
3. HipertensiPada kegemukan, apalagi yang kurang bergerak, pembuluh darah sering
mengalami atherosclerosis atau pengapuran sehingga menyempit yang
menyebabkan naiknya tekanan darah.
4. Diabetes MelitusOrang gemuk cenderung mengalami penurunan hormon insulin. Ini
membuat gula darah naik dan akan meracuni seluruh tubuh. Gangguan lain adalah
terjadinya perubahan pada pembuluh darah kecil, termasuk yang menuju ke penis.
Salah satu akibat dari perubahan inilah yang menjadi penyebab utama gangguan
seksual retrogade ejaculation (ejakulasi ke belakang), yaitu semprotan sperma
menuju kandung kemih, bukannya keluar secara normal. Tentu saja penderita
kelainan ini tidak akan bisa membuahi pasangannya. Untungnya kasus ini sehari-
hari ditemukan tidak terlalu banyak.
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
16/20
16
PEMBAHASAN
A. Pengukuran Tekanan DarahPengukuran Tekanan darah dapat dilakukan dengan cara langsung dan tak
langsung. Pada percobaan kali ini penentuan tekanan darah dilakukan dengan cara
tak langsung menggunakan tensi meter terbuka, sphygmomanometer dan
tensimeter digital. Disini terlihat jelas perbedaan hasil pengukuran tekanan darah
yang dilakukan dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri bila diukur
dengan menggunakan tensimeter arenoid dan sphygmomanometer. Namun
pengukuran dengan menggunakan tensimeter digital tidak menunjukkan
perbedaan yang begitu mencolok. Rata-rata tekanan darah orang pertama di
tangan kanan adalah 87/43, sedangkan pada tangan kiri adalah 89/50. Tekanan
darah orang kedua setelah dirata-rata adalah 90/53 pada tangan kanan dan 93/59
pada tangan kiri.
Pengukuran tekanan darah juga dilakukan dengan berbagai sikap tubuh,
antara lain berbaring, duduk dan berdiri. Dari hasil pengukuran terlihat tekanan
darah pada sikap tubuh berbaring lebih rendah dari sikap tubuh duduk, dan
pengukuran tekanan darah pada sikap tubuh duduklebih rendah dari pengukuran
saat berdiri. Perbedaan terjadi dikarenakan ada efek gravitasi bumi. Pada saat
berbaring gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran
tersebut horizontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu
memompa. Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah
akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut
jantung meningkat. Pengukuran dilakukan pada A. Brachialis lengan kanan dan
kiri. Tidak terlihat perbedaan mencolok tekanan darah antara tangan kanan dan
tangan kiri.
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu posisi
tubuh, aktivitas fisik, temperature, usia, jenis kelamin, dan usia. Penting
dilakukannya pengukuran tekanan darah ini sebelum dilakukan proses operasional
karena akan terjadi pendarahan yang berlebihan apabila tidak dilakukan
pengecekan terlebih dahulu. Contohnya pada penderita hipertensi yang tidak
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
17/20
17
diketahui sebelumnya oleh dokter gigi ketika mengadakan ekstraksi gigi, akan
mengalami pendarahan yang berlebihan dikarenakan vasodilatasi pada pembuluh
darah.
B. Pengukuran Denyut NadiPengukuran denyut nadi lazimnya dilakukan pada A. Radialis dekat
pergelangan tangan, A. Brachialis dan A. Carotis tepat dibawah angulus
mandibular. Pengukuran ini dilakukan pada posisi berdiri, berbaring dan duduk.
Dari hasil pengukuran terlihat perbedaan yang jelas antara jumlah denyut nadi per
menit pada posisi berbaring, duduk dan berdiri. Ketika seseorang berbaring, maka
jantung akan berdetak lebih sedikit dibandingkan saat ia sedang duduk atau
berdiri. Hal ini disebabkan saat orang berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh
akan berkurang yang membuat lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung
melalui pembuluh darah. Jika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka
tubuh mampu memompa lebih banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti
denyut jantung yang diperlukan per menitnya untuk memenuhi kebutuhkan darah,
oksigen dan nutrisi akan menjadi lebih sedikit. Namun detak jantung akan
meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang kembali ke jantung akan
lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya peningkatan detak
jantung mendadak ketika seseorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke
posisi berdiri.
Pada saat bekerja, denyut nadi meningkat karena pada saat melakukan
aktivitas kerja, maka akan semakin besar metabolisme dalam suatu organ, maka
makin besar aliran darahnya. Hal ini akan dikopensasi jantung dengan
mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran darah yang
dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh sehingga denyut nadi juga akan
meningkat. Jumlah denyut nadi dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain
aktivitas fisik, posisi tubuh, suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh, obat yang sedang
dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin. Denyut nadi dapat
meningkat saat berolahraga, sakit, trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun ke
atas umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat dari pada laki- laki.
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
18/20
18
Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan
pada saat melakukan aktivitas maksimal. Untuk menentukan denyut nadi
maksimal digunakan rumus 220-umur. Cara yang aman adalah mengukur denyut
nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung
berdasarkan rumusan:
DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar
lemak 60-70 persen DNM.
Bagi dokter gigi, sebelum melakukan tindakan operatif, penting untuk
melakukan pengukuran denyut nadi karena sebelum seorang dokter gigi
melakukan tindakan operatif, mereka harus melakukan anastesi terlebih dahulu
dan sebelum tindakan anastesi dilakukan, perlu dilakukan pemeriksaan fisik
termasuk pengukuran denyut nadi yang bertujuan untuk mengetahui apakah
pasien dalam kondisi norma atau tidak normal (misalnya menderita penyakit
jantung).
C. Pengukuran Suhu TubuhSesuai dasar teori, suhu tubuh setiap bagian tubuh berbeda-beda. Dimana
suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi daripada suhu tubuh bagian luar.
Pengukuran suhu tubuh ini dapat dilakukan dengan menggunakan thermometer air
raksa maupun thermometer digital. Pengukuran dilakukan pada bagian aksian
(ketiak) dan oral (mulut). Menurut teori, pengukuran suhu pada bagian
aksial/ketiak cenderung lebih rendah 0,6oC (1oF) disbanding pengukuran suhu
melalui oral/ mulut. Namun setelah dilakukan perhitungan, hasil yang didapat
tidak menunjukkan kesesuaian dengan teori. Suhu tubuh yang diukur melalui oral
sebesar 37,15oC sedangkan suhu tubuh yang diukur melalui aksial sebesar 37,
05oC. Perbedaan hanya selisih 0,1oC.
D. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat BadanPengukuran fisik Tinggi Badan dan Berat Badan sagat diperlukan dalam
memperoleh informasi yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan
dengan hormonal metabolic. Pengukuran ini diperlukan untuk mengetahui Indeks
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
19/20
19
Massa Tubuh (IMT) yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien. Selain
itu, melalui IMT dapat diketahui pula pengklasifikasian IMT pasien. Apakah
pasien termasuk berat badan normal, berat badan kurang, obesitas kelas 1, dan
sebagainya. Indikator berat badan dan tinggi badan (wasting status) adalah
merupakan indikator yang terbaik digunakan untuk menggambarkan status gizi
saat ini. Lebih sensitif serta spesifik sebagai indikator defisit massa tubuh yang
dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang cukup lama
sebagai akibat kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi. Dalam
hubungannya dengan bidang kedokteran gigi, penyakit infeksi ini dapat
berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, pengukuran tinggi
badan dan berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan
yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan hormon metabolik.
Salah satu contoh hormon metabolik adalah hormon yang mengatur metabolisme
kalsium yang juga berkaitan dengan gigi.
-
5/26/2018 BAB I II vital sign
20/20
20
KESIMPULAN
Pengukuran tanda-tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan
sebagian besar fungsi dasar tubuh. Pengukuran ini meliputi pengukuran tekanan
darah, denyut nasi, pernafasan, suhu tubu, berat badan dan tinggi badan.
Pengukuran tekanan darah dipengaruhi oleh posisi tubuh, aktivitas fisik,
temperature, usia, jenis kelamin, dan usia. Sedangkan pengukuran denyut nadi
dipengaruhi oleh aktivitas fisik, posisi tubuh, suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh,
obat yang sedang dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin. Suhu
tubuh pada setiap bagian tubuh bebeda, suhu tubuh pada bagian aksial cenderung
lebih rendah daripada suhu tubuh pada bagian oral/mulut. Pengukuran tinggi
badan dan berat badan diperlukan untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT)
yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien.