bab i pendahuluanrepository.uph.edu/6553/4/chapter1.pdf.pdf · 1 bab i pendahuluan 1.1. latar...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/1.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru
dalam industri perekonomian di Indonesia. Dimana transaksi yang dilakukan
di e-commerce harus bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mewujudkan
pemerataan ekonomi di Indonesia (Ino, 2017). Dengan adanya teknologi
diharapkan para pelaku bisnis dapat mempersingkat proses distribusi sehingga
hal ini semakin mendekatkan para pelaku usaha dengan konsumen serta harga
yang dihasilkan semakin berkompetitif (Ino, 2017).
Di masa depan, perusahaan yang akan menguasai pasar adalah
perusahaan yang mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi yang ada,
seperti menghubungkan produk yang tepat dengan konten penawaran yang
tepat juga (Whitler, 2017). Perkembangan teknologi menawarkan kemudahan
bagi masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli secara online, terutama
untuk generasi millennial dan generasi Z yang sudah mulai meninggalkan
toko-toko konvensional dan berpindah ke toko online (Damanik , 2018).
Transaksi perdagangan di toko konvensional semakin sepi dikarenakan
banyaknya pedagang retail konvensional yang sudah beralih ke toko online,
hal ini disebabkan berjualan secara online dinilai lebih efisien dan mudah
dibandingkan dengan berjualan di toko fisik. Para pelaku bisnis juga merasa
![Page 2: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/2.jpg)
2
dengan kehadiran online, biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran dan
operasional semakin efiesien (Rachman, 2017).
PT. Everest Electronic saat ini bersaing dengan retail-retail besar di
Indonesia yang menjual produk air conditioner serupa seperti Electronic City
yang pada bulan September 2018, toko ritel ini telah mencapai 53 lokasi, dan
banyak membuka tersebar di Jabodetabek. Electronic City juga bahkan
meluncurkan penjualan produk melalui online marketplace yaitu e-
commerce. Tujuannya tentu adalah untuk memperluas pasar penjualan dan
menggaet lebih banyak konsumen karena bisa memilih produk elektronik
secara online. (Saretta, 2019 ). Di Indonesia bukan hanya Electronic City yang
mengusai pasar penjualan air conditioner, namun juga ada supermarket
ternama seperti Hypermart (www.hypermart.co.id) dan Carrefour
(www.carrrefour.co.id) yang menjualnya. Bukan hanya bersaing dengan pihak
retail saja, saat ini PT. Everest Electronic juga fokus dalam melakukan
penjualan secara online dan bersaing dengan e-commerce seperti Blibi.com,
Blibi sebagai toko online yang menyediakan peralatan elektronik terbaik daan
terlengkap di Indonesia (www.blibi.com).
Masalah mengenai keunggulan bersaing atau competitive advantage
bahkan masih menjadi permasalahan global hingga saat ini. Sebagai contoh,
beberapa perusahaan di negara lain ada yang menggunakan berbagai macam
strategi tambahan hanya untuk membedakan perusahaannya dengan
![Page 3: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/3.jpg)
3
komptetitor seperti penggunaan cyber security yang diterapkan oleh
perusahaan IT (Foret, 2019). Foret (2019) mengatakan bahwa perusahaan
menggunakan cyber security sebagai alat untuk meyakinkan customer
terhadap keamanan data mereka dan ini merupakan keunggulan yang dimiliki
oleh perusahaan IT tersebut terhadap kompetitornya. Dengan adanya
penggunaan alat ini menambah keunggulan bersaing dari perusahaan IT
tersebut dalam mendapatkan customer baru.
Competitive advantage atau keunggulan bersaing secara garis besar
menjelaskan mengenai konsep value chain dimana kerangka kerja yang secara
umum untuk berpikir secara strategis mengenai aktivitas yang terlibat dalam
setiap usaha dan menilai biaya serta peran mereka dalam melakukan
diferensiasi (Porter, 1985). Sejauh mana perusahaan dapat bertahan dilihat dari
faktor keunggulan bersaing yang dimilikinya. Semakin banyak keunggulan
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maka semakin besar pula peluang
mereka untuk dapat bertahan dalam jangka waktu lama.
Menurut Cremades (2018), competitive advantage sangat berperan
penting dalam suatu perusahaan atau bisnis yang sedang dibangun bahkan dari
competitive advantage tersebut dapat menjadi sebuah business model untuk
usahanya. Permasalahan yang terjadi adalah banyak orang yang masih salah
mengartikan keunggulan bersaing ini. Orang beranggapan bahwa competitive
advantage sebagai sesuatu yang hanya sekedar dikatakan dan dikutip jika ada
![Page 4: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/4.jpg)
4
investor atau orang yang bertanya mengenai strategi nya yang membuat
perusahaan itu berbeda dengan lainnya (Cremades, 2018).
Hal lain yang membuktikan bahwa competitive advantage masih
menjadi suatu pembahasan penting dalam sebuah bisnis adalah terus
berkembangnya strategi-strategi baru yang berusaha membedakan antar
perusahaan. Mayoritas perusahaan di seluruh dunia masih menggunakan
strategi harga untuk menjadi keunggulan bersaingnya dan kini muncul sebuah
strategi baru dengan menggunakan speed sebagai pembeda atau terobosan
yang dapat digunakan menjadi keunggulan bersaing suatu perusahaan selain
daripada harga (Edwards, 2016). Saat ini dunia sudah beranjak ke dunia
teknologi dan internet, oleh karena itu tidak heran bahwa banyak perusahaan
yang mulai fokus kepada penerapan speed atau kecepatan ke dalam usahanya
dalam rangka mengembangkan keunggulan bersaing perusahaan.
Tidak hanya dari harga, kebanyakan perusahaan juga memiliki
keunggulan di bidang lainnya seperti meningkatkan services untuk customer
sebagai bagian dari sebuah competitive advantage (Waringin, 2016). Hal ini
memunculkan sebuah masalah bahwa kebanyakan perusahaan fokus kepada
mencari customer baru atau melakukan prospek daripada mencari cara untuk
membuat positioning perusahaannya (Voogd, 2016). Dengan tersedianya
layanan jasa oleh perusahaan secara tidak langsung ikut melibatkan hubungan
antara perusahaan dengan customer dalam jangka waktu panjang. Tidak heran
![Page 5: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/5.jpg)
5
banyak perusahaan yang perlahan mulai kehilangan customer akibat orientasi
perusahaan yang lebih fokus mencari pelanggan baru daripada melakukan
maintain atau memberi perhatian lebih kepada customer yang sudah ada
supaya nama perusahaan tetap teringat dan mendapatkan positioning di
mindset mereka.
Menurut Fauzia (2019) banyak perusahaan di Indonesia yang sudah
besar dan bisa dibilang mapan. Namun mereka kebanyakan terlalu fokus pada
satu gagasan saja seperti layaknya perusahaan start-up sedangkan yang
harusnya menjadi fokus perusahaan adalah memanfaatkan keunggulan
bersaing yang dimilikinya saat ini (Fauzia, 2019). Keunggulan bersaing yang
dimiliki setiap perusahaan seringkali tidak dimanfaatkan atau dimaksimalkan
dengan baik sehingga mereka cenderung untuk fokus dengan inovasi-inovasi
yang ada tanpa melihat keunggulan bersaing yang ada.
Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki
potensi dan keunggulan untuk bersaing secara global dimana bertumpu pada
sektor sumber daya manusia (Kusuma, 2019). Sumber daya manusia menjadi
hal yang sangat penting untuk keunggulan bersaing suatu perusahaan atau pun
bangsa karena perlunya eksekutor yang baik untuk menjalankan ide-ide yang
ada (Nasrulhak, 2019). Namun masih banyak sumber daya manusia di
Indonesia yang tidak memiliki kualitas serta karakter yang unggul untuk
mengelola suatu pekerjaan (Idris, 2018). Sangat disayangkan bahwa Indonesia
![Page 6: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/6.jpg)
6
menjadi salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia namun masih
ada sumber daya manusia yang belum berkompeten dan tidak memiliki
keunggulan.
Selain itu ada juga faktor lainnya yang turut mengambil bagian penting
dalam menciptakan keunggulan bersaing. Seperti yang dikatakan oleh Bapak
Jusuf Kalla bahwa yang menjadi faktor penting dalam terciptanya keunggulan
bersaing adalah dengan pelayanan atau services yang diberikan
(Taufiqqurrahman, 2019). Dalam suatu bisnis tentu hal ini sangat penting
karena services bersentuhan langsung dengan konsumen atau pelanggan
sehingga mereka bisa menilai dari bagaimana suatu perusahaan
memperlakukannya.
Konsumen memang menjadi fokus utama bagi setiap perusahaan, oleh
sebab itu tidak heran bahwa banyak perusahaan melakukan berbagai upaya
untuk bisa mendapatkan konsumen. Apalagi sekarang ini sudah mulai muncul
berbagai macam e-commerce yang digunakan sebagai wadah untuk bisa
menambah daya saing dan sebagai salah satu penyokong perekonomian suatu
bangsa (Hikmayani, 2018). Hal ini dapat dimanfaatkan bagi setiap perusahaan
atau toko untuk menambah keunggulan bersaingnya. Bagi sebagian
perusahaan yang sudah menjual produknya melalui forum online atau e-
commerce, tingkat kepuasan konsumen menjadi hal yang sangat penting bagi
keberlangsungan usahanya (Kholisdinuka, 2019). Dalam hasil wawancaranya
![Page 7: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/7.jpg)
7
dengan Blibli.com sebagai salah satu e-commerce Indonesia, Kholisdinuka
(2019) mengatakan bahwa Blibli.com fokus untuk menciptakan loyalitas dan
kepuasan pelanggan agar bisnis berjalan dengan lancar.
Di era industri 4.0 platform penjualan online sangat banyak membantu
perusahaan terutama dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Dalam
menjalankan penjualan sehari-hari, platform ini menjadi langkah yang dapat
digunakan sebagai efisiensi dan optimalisasi yang bertujuan untuk
memaksimalkan output (Julianto, 2017). Munculnya e-commerce membuat
perusahaan sangat terbantu dalam menjual barang mereka dan hal ini menjadi
terobosan perusahaan untuk mencari pasar yang lebih luas. Dengan
perkembangan digital yang semakin cepat ini akan lebih banyak lagi
perusahaan yang berlomba untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya dan
diharapkan lebih banyak perusahaan yang memanfaatkan kesempatan ini
untuk mendapatkan konsumen.
Gambar 1.1 Maraknya Penjualan Air Conditioner di E-commerce Tokopedia (10.105 produk)
Sumber: Tokopedia.com
![Page 8: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah mengenai
keunggulan bersaing suatu perusahaan. Sebagai contoh adalah dengan
menghargai karyawan serta menaruh kepercayaan lebih pada karyawan
merupakan salah satu cara untuk membuat mereka bahagia (Prossack, 2018).
Jika karyawan bahagia maka secara otomatis akan meningkatkan produktivitas
mereka sehingga berdampak positif pada pertumbuhan perusahaan.
Keunggulan bersaing suatu perusahaan akan terlihat dari keunggulan sumber
daya manusia yang dimilikinya.
Selain itu konsumen yang ada saat ini cenderung lebih mengenal
perusahaan yang familiar dan rata-rata adalah pemain lama di sektor bisnis
tertentu. Hal ini bisa berdampak bagi perusahaan yang bergerak di bidang yang
sama jika memiliki faktor keunggulan bersaing yang membedakan dari
kompetitornya. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
memanfaatkan alat atau media online yang tersedia untuk menembus pasar dan
mendapatkan konsumen (Cronenberg, 2018).
Beberapa cara dapat juga dilakukan dengan memaksimalkan serta
mengkombinasikan antara produk atau jasa yang dimiliki perusahaan tersebut
dengan teknologi yang ada (Sykes, 2017). Kompetitor yang bermain dari
sektor produk mungkin akan memberikan harga yang murah. Namun bagi
perusahaan yang memiliki produk dan jasa serta dapat memanfaatkan
![Page 9: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/9.jpg)
9
teknologi maka mereka sudah selangkah lebih maju dalam hal keunggulan
bersaingnya.
Pendekatan lainnya dapat dilakukan dengan cara berfokus atau
memberikan perhatian lebih pada pelanggan (Kittaneh, 2015). Kittaneh (2015)
mengatakan bahwa perusahaan yang memberikan perhatian lebih kepada
pelanggannya maka secara otomatis meningkatkan loyalitas pembeli dan
mudah mempertahankan diri dari kompetitor yang berusaha merebut
konsumen. Perusahaan yang memiliki hubungan dekat dengan konsumen akan
berlanjut dalam waktu yang cukup panjang. Semua kembali kepada sikap yang
diambil oleh perusahaan, jika perusahaan cenderung fokus kepada
pemeliharaan konsumen dalam jangka panjang maka bisnis akan terus lanjut
dalam waktu yang cukup lama. Namun sebaliknya, apabila perusahaan
befokus pada pencarian konsumen baru tanpa memelihara konsumen yang
lama maka otomatis konsumen tersebut pindah ke kompetitor.
![Page 10: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/10.jpg)
10
Fenomena pertumbuhan teknologi dan internet yang semakin pesat
mengakibatkan maraknya penjualan secara online dan penurunan yang drastis
terhadap keberlangsungan penjualan offline (Rachman, 2017). Berbagai pusat
perbelanjaan bahkan menajadi sepi pengunjung, karena konsumen yang
memilih untuk melakukan pembelian secara online. Konsumen yang
melakukan transaksi mayoritas adalah generasi Y atau kalangan muda
(Rachman, 2017). Pada tahun 2018, pengguna internet yang ada di Indonesia
bahkan menyentuh 171,17 juta pengguna dari total populasi 264 juta jiwa
penduduk yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(apjji.or.id).
Gambar 1.2 E-Commerce dengan Pengunjung Terbesar Kuartal III-2019
Sumber: (Jayani, 2019)
![Page 11: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/11.jpg)
11
Data diatas menggambarkan 10 e-commerce di Indonesia dengan
pengguna terbesar yang mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun yang
signifikan (Jayani, 2019). Tokopedia kelak akan menjadi e-commerce dengan
jumlah pengunjung terbesar di Indonesia, bahkan menyetuh 66 juta
pengunjung. Peringkat berikutnya diduduki oleh Shopee yaitu sebesar 56 juta
pengunjung dan Bukalapak sebesar 43 juta pengunjung web bulanan (Jayani ,
2019). Melihat kondisi ini, pihak perusahaan harus merefleksikan apa saja
faktor-faktor yang digunakan dalam mencapai keunggulan secara online.
Gambar 1.3 Pengguna dan tren penetrasi E-commerce
Sumber: (Jayani , 2019)
![Page 12: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/12.jpg)
12
Prediksi pertumbuhan pengguna e-commerce akan terus berlanjut dari
tahun ke tahun. Databocks mencatat jumlah pengguna e-commerce di
Indonesia pada 2017 berkisar diantara 139 juta pengguna, kemudian
meningkat 10,8% menjadi 154,1 juta pengguna di tahun 2018. Tahun 2019
diproyeksikan akan mencapai 168,3 juta pengguna dan 212,2 juta pada 2023.
(Jayani , 2019) Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia banyak
beralih dalam pembelian daring, oleh karena itu pihak perusahaan harus
mampu memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
Gambar 1.4 Grafik Penjualan Services PT. Everest Electronic 2017-2019
Sumber: PT. Everest Electronic
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
Q1 Q2 Q3 Q4
Grafik Services PT. Everest Electronic 2017 - 2019
2017 2018 2019
![Page 13: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/13.jpg)
13
Grafik diatas menjelaskan bahwa penjualan services PT. Everest
Electronic mengalami kondisi yang cukup fluktuatif di beberapa tahun
belakangan ini. Terlihat penurunan yang terjadi antara tahun 2019 dengan
tahun 2017 untuk setiap kuartalnya. Ini menunjukkan bahwa pihak perusahaan
harus segera mengidentifikasi dan mencegah penurunan untuk masa yang akan
datang.
Gambar 1.5 Grafik Penjualan Produk PT. Everest Electronic 2017-2019
Sumber: PT. Everest Electronic
Ditambah lagi dengan grafik penjualan produk diatas yang menjelaskan
pihak perusahaan mengalami penurunan cukup signifikan. Hal ini tentunya
didasari dengan kehadiran online yang semakin pesat dan mengakibatkan
persaingan yang semakin ketat (Jayani , 2019). Grafik tersebut menunjukkan
dari tahun 2017-2019 selalu mengalami penurunuan dan menandakan bahwa
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
Q1 Q2 Q3 Q4
Penjualan Produk PT. Everest Electronic 2017 - 2019
2017 2018 2019
![Page 14: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/14.jpg)
14
pihak perusahaan belum mampu menyeimbangi strategi online tersebut.
Sementara itu, PT. Everest Electronic seperti yang diketahui sudah mulai
memasarkan produk secara online mulai dari tahun 2016. Sehingga. penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai pengaruh penjualan
online terhadap keunggulan bersaing perusahaan dan bagaimana mereka bisa
tetap unggul hingga saat ini serta cara maupun strategi yang dilakukan untuk
mengatasi berbagai permasalahan yang pernah terjadi.
1.2. Identifikasi Permasalahan
Menurut Poza (2010) bisnis keluarga memiliki peranan penting di
dalam perekonomian negara karena 80 – 95% suatu bisnis di amerika adalah
bisnis keluarga dan di Asia lebih dari 80%. Perusahaan keluarga menghasilkan
50% GDP di seluruh dunia dari perusahaan menengah sampai perusahaan
besar di seluruh dunia. Di era industri 4.0 ini, perusahaan mulai masuk ke
perdagangan yang disebut e-commerce. Dengan penggunaan belanja online
konsumen lebih mudah dan cepat dalam mengakses barang yang di inginkan.
Di tahun 2018, konsumen yang berbelanja online di perkirakan mencapai 11,9
% dari total populasi di Indonesia. Pendapatan online pada tahun 2016
mencapai 6,1 milliar dollar AS , 2017 mencapai 7,5 milliar dollar AS dan 2018
diperkirakan mencapai 9,1 milliar dollar AS (Putera, 2018). Akan tetapi,
kenaikan pembelian online tidak di rasakan oleh perusahaan PT. Everest
![Page 15: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/15.jpg)
15
Electronic, bahkan hal ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan karena
pendapatan yang terus menurun dari tahun ke tahun akibat e-commerce, seperti
yang digambarkan pada Gambar 1.4 dan Gambar 1.5. Keunggulan bersaing
yang di miliki oleh perusahaan PT. Everest Electronic harus di tingkatkan dan
di perbaharui. Maka dari itu, penelitian ini dibutuhkan untuk menghasilkan
teori mini yang bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berkontribusi
terhadap keunggulan bersaing PT. Everest Electronic.
1.3. Rumusan Masalah Penelitian
Dari hasil informasi yang didapatkan oleh peneliti melalui kegiatan
wawancara dan observasi partisipan serta memahami fenomena-fenemona
yang terjadi dalam bisnis keluarga, penelitian ini dilakukan untuk melakukan
penelitian di PT. Everest Electronic mengenai keunggulan bersaing yang
dimiliki untuk mempertahankan eksistensinya dalam persaingan penjualan air
conditioner. Dengan memahami rumusan masalah penelitian yang terjadi di PT.
Everest Electronic, penelitian ini menghasilkan 3 pertanyaan penelitian yaitu:
1. Bagaimana strategi yang diterapkan oleh pemilik PT. Everest Electronic
dalam mencapai keunggulan bersaing?
2. Bagaimana Implementasi karyawan dalam mencapai keunggulan bersaing
PT. Everest electronic?
![Page 16: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/16.jpg)
16
3. Bagaimana strategi yang di terapkan perusahaan offline dan online untuk
mencapai keunggulan bersaing?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijabarkan ditas, tujuan yang
ingin dicapai didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi yang digunakan oleh pemilik dalam
mencapai keunggulan bersaing bisnis keluarga PT. Everest Electronic.
2. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi yang dilakukan oleh
karyawan dalam mencapai keunggulan bersaing bagi perusahaan.
3. Untuk mengidentifikasi strategi secara offline dan online yang selama ini
menjadi keunggulan bersaing yang membuat konsumen loyal terhadap
produk dan jasa yang diberikan PT. Everest Electronic.
1.5. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian terbagi menjadi 2 jenis, yaitu manfaat akademisi dan
manfaat praktisi.
1. Manfaat Akademisi
Dengan adanya penelitian ini dapat menghasilkan teori mini yang
digunakan sebagai referensi dalam memberikan informasi, menambah
wawasan serta ilmu pengetahuan mengenai keunggulan bersaing dan
![Page 17: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/17.jpg)
17
strategi yang diperlukan dalam meningkatkan keunggulan bersaing untuk
penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktisi
• Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi pihak-pihak yang
terlibat dalam upaya meningkatkan keunggulan bersaing suatu bisnis.
Terutama bagi para pendiri bisnis keluarga dan PT. Everest Electronic.
• Memberikan sumbangan pemikiran dan menambah ilmu pengetahuan
untuk Program Studi Fakultas Ekonomi khususnya untuk mata kuliah
Pendidikan Kewirausahaan Universitas Pelita Harapan serta fakultas
lain yang menerapkan Pendidikan Kewirausahaan.
• Sebagai referensi yang dapat digunakan oleh praktisi-praktisi dalam
menciptakan keunggulan bersaing mereka sendiri.
1.6. Sistematika Penelitian
Penelitian ini terdiri atas lima bab yaitu:
Bab 1: Pendahuluan
Bab 1 mencakup latar belakang masalah, identifikasi permasalahan,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penelitian. Didalam bab ini merupakan dasar dari penelitian
dan akan dikembangkan lebih mendalam di bab berikutnya.
![Page 18: BAB I PENDAHULUANrepository.uph.edu/6553/4/Chapter1.pdf.pdf · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan e-commerce yang pesat menjadi fenomena yang baru dalam industri](https://reader033.vdocuments.net/reader033/viewer/2022060710/6076041b0387017ebc0335ad/html5/thumbnails/18.jpg)
18
Bab 2: Landasan Teori
Bab ini memuat tentang kajian literatur dan teori-teori yang memiliki
kaitan dan mendukung studi kasus yang dibahas. Dari kajian literatur
dan teori-teori yang dimuat akan menghasilkan gagasan yang
membantu peneliti dalam analisa.
Bab 3: Metodologi Penelitian
Bab ini berisikan jenis dan metode yang dipakai dalam penelitian studi
kasus. Metode yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif yang
diinterpretasikan untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap keunggulan bersaing.
Bab 4: Analisis dan Pembahasan
Bab ini memuat hasil analisis data dari informasi yang diperoleh dan
jawaban atas tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian. Pada bab ini
juga menjelaskan teori-teori yang mendukung konsep penelitian dan
proposisi dari rumusan masalah penelitian.
Bab 5: Kesimpulan dan Saran
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil analisis data yang dikumpulkan,
Didalam tahap ini juga berisikan saran dan rekomendasi yang ditujukan
bagi akademisi dan praktisi untuk perencanaan strategi bersaing yang
lebih baik kedepannya.