bab i pendahuluan final - · pdf file... serta pada tahun 1970 menjadi distributor tunggal...
TRANSCRIPT
1
BAB I PENDAHULUAN
Astra Credit Companies (ACC) merupakan sebuah anak perusahaan dari ASTRA
International yang bergerak dibidang multifinance (leasing) untuk kendaraan roda
empat khususnya untuk produk kendaraan roda empat milik Astra seperti Toyota,
Daihatsu, Isuzu, dsb. Astra Credit Companies didirikan sejak tahun 1982 dan
terus berkembang hingga menjadi perusahaan yang besar, bahkan Astra Credit
Companies telah menerima beberapa penghargaan, salah satu penghargaan yang
diterima adalah Top Brand yang diperoleh dari majalah marketing.
Keberhasilan dari Astra Credit Companies selaku pimpinan pasar saat ini dapat
menjadi best practice bagi perusahaan-perusahaan finance lainnya. Selain itu,
penulis tertarik untuk mengamati strategi perusahaan kredit dalam menghadapi
persaingan yang semakin ketat saaat ini yang disebabkan munculnya perusahaan-
perusahaan kredit yang semakin banyak.
Guna mendapatkan pemahaman mengenai persaingan antar perusahaan kredit,
maka penulis menghubungi Astra Credit Companies selaku pimpinan pasar untuk
kategori kredit kendaraan roda empat. Dalam rangka untuk memahami mengenai
perkreditan mobil, Astra Credit Companies memberikan sembutan yang baik
kepada penulis. Astra Credit Companies peduli terhadap pendidikan dengan
membuka program magang di perusahaan tersebut. Program magang tersebut
bermanfaat bagi mahasiswa untuk menyusun tugas akhir berdasarkan keadaan
lapangan yang sebenarnya sehigga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh dari bangku kuliah.
2
1.1. Overview Perusahaan
1.1.1. Astra International
1.1.1.1. Sejarah Astra International
PT ASTRA International Inc., berdiri dan menggunakan nama ASTRA sejak
didirikannya pada tanggal 20 Februari 1957 oleh William Soerjadjaja bersama
adiknya Tjia Kian Tie, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak pertama kali di
perdagangan hasil bumi dan barang lainnya seperti makanan kaleng, bahan
bangunan dan peralatan kantor. Ide menggunakan kata “ASTRA” yang berarti
Bintang diusulkan oleh Tjia Kian Tie dan kata “International” diusulkan oleh
William Soerjadjaja. Astra kemudian berkembang, dimulai dalam skala kecil
masuk ke bisnis otomotif sejak tahun 1965 dengan mengimpor mobil Chevrolet
dari Amerika Serikat, dan pada tahun 1969 menjadi agen tunggal distributor mobil
Toyota, serta pada tahun 1970 menjadi distributor tunggal sepeda motor Honda.
Yang kemudian bidang otomotif beserta komponennya berkembang menjadi basis
ekspor. Dalam perjalanannya ASTRA di Tahun 1970 an – 1980 an
mengembangkan usahanya di bidang perkebunan dan alat berat. Astra lahir,
tumbuh dan berkembang dari tanggung jawabnya untuk mengembangkan usaha
kecil dan menengah mendirikan Yayasan Dharma Bhakti Astra tahun 1980
sebagai perwujudannya. Pada tahun 1990, Astra berubah statusnya menjadi
perusahaan terbuka yang ditandai pencatatan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya.
Falsafah hidup dan harapan pendiri Astra terutama Wiliam Soerjadjaja, menjadi
inspirasi bagi pimpinan Astra untuk dijadikan suatu bentuk filosofi perusahaan.
Maka pada tanggal 20 Desember 1982 disusun falsafah Astra, dan pada tanggal
20 Desember 1984 diresmikan filosofi perusahaan dengan nama Catur Dharma
(lampiran A). Catur Dharma terbentuk melalui proses waktu yang panjang sejalan
dengan perjalanan hidus Astra, oleh sebab itu Catur Dharma diyakini
kebenarannya dan menjadi pedoman bagi semua keluarga besar Astra dalam
melaksanakan kegiatannya dalam rangka mewujudkan cita-cita perusahaan.
Adapun beberapa bisnis dari Astra International dapat dilihat pada lampiran B.
3
1.1.1.2. Struktur Organisasi Astra International
Berikut adalah Struktur organisasi jajaran direksi dan jajaran komisaris dari Astra
International:
Gambar 1.1. Astra International Directors
Gambar 1.2. Astra International Board of Commisioners
1.1.2. Astra Credit Companies (ACC)
1.1.2.1. Sejarah Astra Credit Companies
Dengan misi utama menunjang penjualan produk Astra dibidang otomotif untuk
itu management Astra sepakat untuk mendirikan lembaga pembiayaan yang diberi
nama PT. Raharja Sedaya pada tahun 1982. PT. Raharja Sedaya ini merupakan
cikal bakal dari ACC.
PT. Raharja Sedaya berdiri secara notariel hukum pada tanggal 15 Juli 1982 dan
mulai beroperasi dalam bidang Consumer Finance pada tahun 1983. Pada saat itu
konsumen cenderung membeli mobil secara kredit, karena meningkatnya harga
barang-barang yang tidak seimbang dengan pendapatan/penghasilan masyarakat.
PT Raharja Sedaya adalah salah satu perusahaan pelopor dibidang consumer
finance ini. Dari tahun ke tahun semakin banyak perusahaan yang terjun dibidang
kredit kendaraan bermotor. Kunci keberhasilan PT Raharja Sedaya saat itu adalah
hubungan baik yang terjalin dengan dealer atau showroom kendaraan bermotor.
Michael D. Ruslim (President)
Tossin Himawan Prijono Sugiarto Johnny
DarmawanGunawan
GeniusahardjaSimon J. Mawson Maruli Gultom
Budi Setiadharma (President)
Djunaedi Hadisumarto
Motonobu Takemoto
Neville Barry Venter
Patrick Alexander
Muhamad Chatib Basri
Adam Keswick
Soemadi D. M. Brotodiningrat
Anthony J.I. Nightingale
Mark S. Greenberg
4
Seiring dengan perkembangan perusahaan yang bergerak di bidang consumer
finance muncul pula beberapa perusahaan sejenis si ACC Group karena:
1. Limitation Funding
‐ Pinjaman yang dapat diberikan kepada suatu perusahaan
terbatas
‐ Batasan Debt to Equity yang sehat
2. Organization Control: batas pengawasan jaringan kerja yang efektif
bagi suatu organisasi, apalagi yang bersifat risk management
3. Nation Wide retail to End User: dimaksud agar jaringan kerja dapat
lebih luas menyebar ke seluruh Indonesia.
ACC sendiri merupakan salah satu Affiliation Company Astra yang termasuk
dalam kelompok “Divisi Lembaga Keuangan”. Yang termasuk dalam “Divisi
Lembaga Keuangan Astra”:
‐ Astra CMG Life: Asuransi Jiwa
‐ Asuransi Astra: Jasa Asuransi (Mobil, Gedung, dll)
‐ Astra Leasing: Leasing / Jasa sewa beli
‐ Astra Ventura Capital: Penyediaan Modal
‐ Federal Int Finance: Pembiayaan khusus Honda dan Factoring
‐ Sedaya Multi Investama: Investasi
‐ Astra Credit Companies: Jasa pembiayaan kendaraan bermotor
Berikut adalah sejarah dari ACC:
1982: Astra Group Financing Arm, melakukan strategic alliance dengan GE
1986: Melakukan strategic alliance dengan Bank BNI melalui PT Swadharma
Bhakti Sedaya Finance
1989: Melakukan strategic alliance dengan Bank Mandiri dan BBD melalui PT
Staco Estika Sedaya Finance
1991: Melakukan strategic alliance dengan Marubeni dan Itochu Jepang melalui
Astra Multi Finance
1991: Melakukan strategic alliance dengan Toyota Tusho dan Tjahja Sakti
Motor melalui Astra Auto Finance
1992: Menetapkan ACC sebagai holding operation Brand
5
Pada tahun 1994, PT Raharja Sedaya berubah menjadi PT Astra Sedaya Finance
(PT ASF) dan PT Adipura Sumber Sedaya Finance (PT ASSF) digabungkan
kedalam PT Astra Sedaya Finance (PT ASF), sedangkan PT Swadharma Cakra
Sedaya Finance (PT SCSF), bergabung dengan PT Swadharma Bhakti Sedaya
Finance (PTSBSF).
Pada awalnya ACC merupakan singkatan dari Astra Credit Company. Nama ini
kemudian diubah karena pemakaian nama Astra Credit Company menimbulkan
salah pengertian sehinga banyak orang berpendapat Astra Credit Company
merupakan suatu badan hukum (PT). Maka pada tahun 1994, ACC berubah
menjadi Astra Credit Companies. Sekarang lembaga pembiayaan ini
menggunakan nama ACC sebagai Brand.
Untuk dapat menggambarkan struktur affiliasi dari Astra Credit Companies maka
dapat dilihat dari tabel struktur berikut ini:
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk GE Capital Asia Investments. Inc.PT GE Service
PT Astra multi Finance PT Astra Sedaya Finance PT Sedaya Multi Investama PT Sedaya Pratama
PT Astra Auto Finance PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance PT Pratama Sedaya Finance PT Staco Estika Sedaya Finance PT Stacomitra Graha
60%44,28%
47%
100%
47%
14%
- Marubeni Corp- Ithochu Corp
- Toyota Tsusho Corp- Astra Daihatsu Motor
- Tjahja Sakti Motor
- BNI Pension Fund- Tri Handayani Utama
- Mandiri Pension Fund II (Ex. BDN Pension Fund)
- YKBBD
Mandiri Pension Fund II(Ex BDN Pension Fund)
40%43%
40%
47% 45%
14%
30% 75% 32%
60%
25%25%
25%25%
8,72%
53%
Gambar 1.3. Share Structure Astra Credit Companies
6
Dalam perolehan modal pinjamannya, selain dari Astra Group sendiri, “ACC”
banyak dibackup pula oleh beberapa perusahaan ternama Indonesia maupun
Dunia, yaitu dari Indonesia Sendiri ( BNI ’46, Bank Mandiri), dari Amerika (GE
Capital) dan dari Jepang (Ithocu dan Marubeni).
1.1.2.2. Visi Astra Credit Companies
To be the first choice Financing Company with Leading Edge Solution and
Service (ACC menjadi perusahaan di bidang keuangan, yang paling dipilih oleh
setiap pihak yang membutuhkan).
1.1.2.3. Misi Astra Credit Companies
Give people the chance to enjoy a better living
1.1.2.4.Values Astra Credit Companies
Values Astra Credit Companies :
o Integritas (Integritas mencerminkan citra positif perusahaan yang dinilai
dari kejujuran, loyalitas, tanggung jawab, keadilan dan rasa memiliki.
o Kerjasama (Mencapai tujuan perusahaan melalui kerjasama yang baik dan
saling menghargai
o Pelanggan (Semua aktivitas harus menuju kepada kepuasan pelanggan)
o Kualitas (Semua proses harus benar dari awal)
1.1.2.5.Fokus Strategi Astra Credit Companies
Fokus Strategi Astra Credit Companies :
1. Meningkatkan bisnis proses (kecepatan dan kualitas) melalui
desentralisasi)
2. Fokus pada strategi portfolio produk
3. Mendongkrak hubungan yang kuat terhadap dealer (Used car dan Non
Astra)
4. Meningkatkan competencies dan empowerment SDM
5. Meningkatkan sistem IT Fleet dab retail commercial
6. Menyeimbangkan risiko dan pendekatan pertumbuhan
7
1.1.2.6.Lingkup Bidang Usaha
Astra Credit Companies merupakan sebuah perusahaan pembiayaan mobil di
Indonesia. Semakin majunya perkembangan jaman, penjualan mobil terus
meningkat tiap tahunnya, sehingga ini mendorong perkriditan mobil juga
mangalami peningkatan karena daya beli masyarakat Indonesia belum tinggi, 60-
70% penjualan mobil dilakukan dengan cara kredit. Pada awalnya ACC berdiri
bertujuan untuk membiayai mobil baru keluaran Astra. Dengan berjalannya
waktu, ACC melihat adanya pasar yang belum tergarap dimana pasar tersebut
juga memiliki jumlah market yang besar, pasar tersebut adalah pasar untuk
penjualan mobil bekas, sehingga ACC memutuskan untuk memasuki pasar
tersebut dengan memberikan pembiayaan untuk mobil bekas.
Sampai saat ini market share penjualan kendaraan keluaran Astra lebih
mendominasi dibandingkan dengan penjualan kendaraan non Astra, akan tetapi
penjualan mobil non Astra tidak dapat dipandang sebelah mata, penjualan mobil
non Astra sepanjang tahun juga mempengaruhi market share mobil Astra, hingga
saat ini (tahun 2007) penjualan mobil Astra menguasai 51% pangsa pasar dan
penjualan mobil non Astra menguasai 49% pangsa pasar, data ini diperoleh dari
http://www.antara.co.id/. Melihat adanya pengaruh dari penjualan mobil non
Astra, ACC pada tahun 2004 mulai melebarkan sayapnya untuk memberikan
pembiayaan untuk mobil non Astra. ACC memberikan pembiayaan untuk mobil
non Astra tidak sebanyak pembiayaan untuk mobil Astra, salah satu faktor
penyebabnya adalah karena ketika ACC melakukan pembiayaan untuk mobil non
Astra, saat itu sudah ada pemain kuat dari perusahaaan pembiayaan lain.
Untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin membeli mobil bekas dari
perorangan, ACC sejak tahun 2003 sudah merancang untuk memberikan
pelayanan pembiayaan untuk pembiayaan non dealer, layanan tersebut dikenal
sebagai C2C. Astra Credit Companies juga memberikan fasilitas bagi
customernya untuk melunasi cicilan mobilnya apabila customer meninggal dunia,
ACC juga akan membayar angsuran customer dalam jangka waktu 12 bulan
kedepan apabila customer memiliki ketidakmampuan tetap dalam membayar
angsurannya, fasilitas tersebut dikenal sebagai Astra Credit Protection (ACP).
Fasilitas tersebut didukung oleh PT Asuransi CIGNA. Bagi masyarakat yang
8
memiliki mobil dan menginginkan pengurusan surat-surat berharga kepemilikan
mobil, ACC juga memberikan pelayanan untuk jasa pengurusan surat-surat
berharga.
1.1.2.7.Perhitungan Bunga Kredit
Terdapat 3 jenis cara mengenakan bunga/biaya angsuran, yaitu: (Contoh simulasi
perhitungan dapat dilihat pada halaman lampiran)
1. Flat
Principal dikenakan bunga secara merata selama jangka waktu kredit, ada 2
cara menghitung secara flat:
- In arrear, yaitu angsuran bulanan dimulai pembayarannya satu bulan
setelah terima barang.
- In advance, yaitu angsuran pertama dibayar bersama DP (jangka waktu
kredit berkurang satu bulan)
2. Annuitas
Angsuran principal membesar/menaik sedangkan angsuran bunga menurun
dengan total per bulan merata
3. Declining
Angsuran principal merata sedangkan angsuran bunga menurun sehingga
angsuran total menurun.
ACC menggunakan cara perhitungan diatas disesuaikan dengan kondisi customer
dan dealer. Harga yang ditawarkan oleh ACC disini adalah berbentuk paket
kredit (Boundling). Untuk mobil baru, paket yang ditawarkan tidaklah tetap,
disesuaikan dengan jenis kendaraan, kondisi dealer dan daerah dari penjualan
mobil. Contoh beberapa paket yang pernah dikeluarkan oleh Astra Credit
Companies adalah
- Paket Toyota Free Asuransi
- Paket Innova Uang Muka Ringan + Free Assuransi
- Paket Toyota All Tunas Group
- Daihatsu Terios untuk karyawan ASTRA
- Daihatsu untuk owner used car dealer gathering
- Isuzu Panther minibus uang muka ringan
9
- Paket Yaris untuk kacab A2000
- Paket Honda Uang Muka Ringan
1.1.2.8.Proses Bisnis
Gambar 1.4. Proses Bisnis
Proses bisnis dari ACC dapat ditunjukan pada gambar diatas. Gambar tersebut
menjelaskan proses daru customer melakukan pembelian melalui ACC secara
kredit. Sedangkan perputaran dari bisnis dari ACC sendiri dapat dilihat seperti
gambar dibawah ini.
10
Gambar 1.5. Proses perputaran bisnis
Dimulai dari sales menerima aplikasi dari dealer, kemudian surveyor melakukan
survey kepada customer, surveyor melakukan uji kelayakan apakah customer itu
layak mendapatkan kredit dari Astra Credit Companies atau tidak. Data dari
customer akan dianalisa dan menghasilkan keputusan apakah customer tersebut
benar-benar dapat menerima kredit atau tidak. Setelah customer lolos untuk
mendapakan kredit dari perusahaan (ACC), customer akan melakukan angsuran
tiap bulannya sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan antara customer itu
sendiri dengan perusahaan (ACC). Apabila customer mengalami keterlambatan
pembayaran 5 hari setelah hari dimana seharusnya customer harus membayar
angsurannya pada bulan itu, maka desk collector akan mengirimkan sms/surat
pemberitahuan mengenai keterlambatan pembayaran. Dan apabila terjadi tidak
ada kenakalan yang dilakukan oleh customer maka, customer dapat
membayar/melanjutkan pembayaran angsuran selanjutnya secara normal
kembali, tetapi apabila ternyata terjadi kecurangan yang dilakukan loeh customer
maka, hal itu akan di tangani oleh bagian AR management sesuai dengan
ketentuan.
Ketika terdapat sebuah permasalahan dalam pembayaran angsuran oleh customer,
ACC memiliki sebuah prosedur dalam menangani permasalahan tersebut,
prosedur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Desk Collection
Hari pertama keterlambatan sampai dengan hari ketujuh keterlambatan
Yang dilakukan adalah:
11
- Konfirmasi
- Warning akibat keterlambatan kepada customer
- Analisa penyebab
2. Hari ke-8 keterlambatan sampai dengan hari ke-21 keterlambatan
Yang dilakukan adalah:
- Menagih
- Mencari Informasi
- Keterlambatan angsuran
- Memberi solusi pembayaran seperti rescheduling
3. Hari ke-22 keterlambatan sampai dengan hari ke-30 keterlambatan
Yang dilakukan adalah:
- Menagih
- Melakukan action tarik kendaraan
4. Hari ke-31 keterlambatan sampai dengan hari ke-150 keterlambatan
Yang dilakukan adalah:
- Management external collector
- Penanganan terhadap customer
- Memutuskan cara penyelesaian masalah
5. Lebih dari 150 hari keterlambatan (Remedial Unit – Write Off)
12
1.1.2.9
MHe
HR OrgDep
9.Struktur O
Chief MOfficer (M
Marketing ead ‐ Astra Product
ganization pt Head
HR‐
Organisasi
Gamb
Gambar 1.
Gamba
arketing Margono)
ChieOpera
(H
N
Co
Re
Marketing Head ‐ Used
Car
HR Head
‐People Dept Head
bar 1.6. Struktur
7. Struktur Orga
ar 1.8. Struktur O
ef Sales & ation Officer endra S)
National Operation Head
ommercial Business Head
etail Business Head
COff
Co
Com
Chief MarketinAoffice
MarketinHead ‐ NoAstra Prod
Chi
HR‐Personnel Administration
Head
r Organisasi Dire
anisasi Direksi M
Organisasi Direk
CEO (Benny Tjoe
hief HR & GA icer (Markus B)
HRD Head
GA Head
Environment & Social Responsibility
Head
C
orporate Legal Head
C
Corporate mpliance Head
Co&
ng r
g on uct
MarHead
ief HR & GA Officer
GA
Asset Management Head
eksi
Marketing
si HR
ng)
hief Information & Quality Officer (Chairul R)
IT Head
Quality Head
Corporate Internal Audit Head
orporate Secretary & Strategic Planning
Head
rketing d ‐ DTC
Head
Porcurement & Building Service
Head
Envi
Res
Chief Financial Officer (Iwan H)
Treasury Head
Finance Head
CRM Head
ironment & Social
sponsibility Head
d
Chief Risk Officer (Alan X N)
National underwriting
Head
Branch Manager DKI Fatmawati
IT Service Head
Gammba
Gambar
Gambar 1
NatioOperaHea
National Service Head
Area Manager DKI & Pontianak
Branch Manager Kelapa Gading
Bran
IT Head
IT solution Head
ar 1.9. Struktur O
r 1.10 Struktur O
1.11. Struktur Or
onal ation ad
National AR Mngt Head
C
Re
nch Manager Kwitang
Branch MBand
d
IT Support Head
Organisasi Direk
Organisasi Direks
rganisasi Direks
Chief Sales & Operation Officer
National Remarketing
Head
FCF SaHea
Chief Sales & Operation Officer
etail Business Head
Manager dung
Branch ManaBogor
Chief Information & Quality Officer
Project Management Office Head
CIm
ksi Sales & Oper
si Sales & Opera
i Information &
CommeBusineHea
Retail Commercial Finance Head
ales ad
FCFUnderw
Hea
Area Manager Jawa Barat
ager Branch Manager Cirebon
Qu
ore Process mprovement
NewIniti
ration 1
ation 2
Quality
ercial ess d
Fleet Commercial Finance Head
F riting d
FCF AccoService H
Branch Manager Tasikmalaya
Dst
ality Head
w Product ative Head
QStanda
H
13
ount Head
FCF AccoMngt H
uality ardization Head
ount ead
14
Adapu
1. Sa
‐
Fund R
MIS/SH
un tugas-tuga
ales & Opera
Membuat
• Prose
perus
mem
• Desig
meng
meni
• AR
tujua
dan e
Treasury & FinanAdministration D
Head
Raising Dept Head Ad
Scoring ead Ri
Gambar 1.
Gambar
as yang haru
ation
t policy dan
es kerja Und
sahaan, unt
mperhatikan s
gn Persona
goptimalkan
ingkatkan se
Managreme
an untuk men
efektifitas pe
C
nce Div.
Finance dministration Dept
Head
sk Policy Head
12. Struktur Org
1.13. Struktur O
us dilakukan
merekomen
derwriting s
tuk menjag
service time
alized Prod
n touch poin
ervices
ent sesuai
njaga asset p
erusahaan.
hief Financial Officer
Accounting Dept. Head
Chief RiskOfficer
Risk AnalysHead
ganisasi Direksi
Organisasi Direk
n oleh masing
dasikan strat
secara nasion
ga kualitas
approval da
duct Servic
nt di ACC
dengan gui
perusahaan d
ControllershiActing Div. He
Tax Dept. Hea
k
sis Risk SyH
Financial
ksi Risk
g-masing ba
tegi:
nal sesuai d
asset peru
an kualitas kr
ce dan W
untuk berk
ideline peru
dengan menc
ip ead
ad FP&A Dep
ystem/UH ead
O
agian, yaitu:
dengan kebij
usahaan de
redit
Web ACC
kontribusi d
usahaan, de
ciptakan efis
pt. Head
perational Risk Head
jakan
engan
guna
dalam
engan
siensi
15
• Remarketing (kendaraan tarikan) secara nasional sesuai dengan
wewenang yang dimilikinya, dengan tujuan meminimalkan kerugian
dan resiko sehingga terjaganya asset perusahaan
‐ Menangani fleet commercial Business (unit dalam jumlah besar dan alat
berat)
‐ Menangani Retail Business (Unit yang dibiayai adalah mobil retail
(perorangan) dan kendaraan niaga UKM)
2. Marketing
Membuat strategi dan perencanaan marketing dan perencanaan marketing:
• Berapa besar unit yang ditargetkan akan dibiayai oleh ACC sehingga
ACC menerima income dalam jumlah tertentu
• Titik sentuh mana saja yang dapat dibuka untuk memperluas pasar
• Bisnis baru apa saja yang dapat dilakukan untuk menambah income
• Melakukan eksekusi atas target sales yang telah ditetapkan
3. Risk
Membuat policy dan merekomendasikan strategi:
• Resiko untuk menjaga kualitas asset perusahaan
• Risk Modeling berdasarkan historical data sehingga risk policy yang
dibuat meningkatkan kualitas asset
• Portfolio Management
4. Treasury
Mencari sumber dana untuk membiayai pembelian kendaraan
5. Finance
• Melakukan pengelolaan terhadap penggunaan keuangan
• Melakukan kontrol dan standarisasi proses financial
6. Human Resources
• Melakukan perencanaan dan pengembangan organisasi sesuai
kebutuhan bisnis
• Melakukan pengelolaan sumber daya manusia mulai dari
perencanaan, rekrutment, pengembangan, pengelolaan compesation
& benefitnya dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
karyawan.
16
• Pengelolaan administrasi kekaryawanan dan proses pengujian
• Menciptakan lingkungan dan hubungan kerja yang kondusif menuju
arah Green Coy
7. General Affairs
• Melakukan pengelolaan dan pengolahan data menjadi informasi dari
keseluruhan proses didalam perusahaan melalui sistem informasi
teknologi
• Melakukan pengelolaan terhadap phisycal Resources & jasa
pendukung
• Memastikan mutu keseluruhan proses dan cara kerja di dalam
perusahaan.
8. Information Technology & Quality
• Melakukan pengelolaan dan pengolahan data menjadi informasi dari
keseluruhan proses di dalam perusahaan melalui sistem Informasi
teknologi
• Memastikan mutu keseluruhan proses dan cara kerja di dalam
perusahaan
1.1.3. Unit Analisis
Analisis proyek akhir ini dilakukan pada Head Office Astra Credit Companies,
Jakarta dibawah bimbingan Ibu Christina Dian. Penelitian ditujukan untuk
pembiayaan mobil retail secara nasional, dimana mobil retail tersebut terditi dari
mobil baru Astra dan non Astra serta pembiayaan untuk mobil bekas.
1.1.4. Issue Bisnis
Astra Credit Companies merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
pembiayaan otomotif. Menurut management ACC sampai dengan saat ini ACC
merupakan leader karena ACC dapat mengungguli perusahaan yang bergerak
dibidang yang sama dalam hal market share. ACC mendapatkan porsi sebesar
berkisar 30% dari total kredit mobil.
17
Dan yang menjadi masalah utama adalah adanya Toyota Astra Finance yang
mulai mengambil alih porsi pembiayaan untuk mobil merk Toyota. Toyota Astra
Finance yang merupakan sister company dari ACC. Dengan adanya Toyota Astra
Finance maka Astra Credit Companies akan kehilangan porsi sebesar 22% dari
total penjualan dari ACC. Karena kepemilikan saham dari daihatsu saat ini juga
dipegang oleh Toyota maka akan ada potensi pula untuk ACC kehilangan porsi
dari penjualan ACC terhadap Daihatsu, yaitu sekitar 16,9% dari porsi total
penjualan ACC.
Persaingan untuk mendapatkan customer juga akan menjadi sulit karena adanya
Bank yang memberikan bunga yang rendah, dilain pihak Bank merupakan sumber
pendanaan bagi ACC, sehingga ACC harus menurunkan tingkat suku bunga
pinjamannya agar dapat terus exist. Penurunan nilai suku bunga yang dilakukan
oleh ACC berarti pula penurunan margin bagi perusahaan.
Persaingan dirasakan oleh ACC terhadap existing kompetitor, yaitu perusahaan
leasing non Bank. Perusahaan-perusahaan leasing mobil saling berlomba-lomba
untuk mendapatkan order dari dealer dengan cara memberikan insentive yang
besar terhadap dealer-dealernya. Dengan adanya perang insentif tersebut, maka
ACC harus mengurangi marginnya lagi.
Oleh karena itu, ACC perlu memiliki strategi yang tepat agar dapat menarik
perhatian customer maupun dealer, dan dalam hal ini, strategi yang penting
diantaranya adalah strategi segmentasi, targeting dan positioning juga strategi
bauran pemasaran untuk meningkatkan performa dari ACC.