bab i pendahuluandigilib.uinsgd.ac.id/16442/4/4_bab1.pdf · yunani, dan romawi. penggunaan awal...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada masa kini penampilan merupakan suatu perhatian utama bagi seluruh
kalangan masyarakat, seperti busana, tata rias, tata rambut, aksesoris dan lain
sebagainya. Setiap orang selalu ingin memiliki penampilan yang sempurna agar
dapat diterima dengan baik di suatu lingkungan dan sebagai pelengkap penampilan.
Banyak orang yang menggunakan produk tambahan pada tubuhnya seperti produk
perawatan tubuh, produk wewangian dan produk kosmetik lainnya. Pada saat ini
produk kosmetik wewangian banyak dipilih agar tubuh memiliki aroma yang segar
ketika berada di tengah orang banyak. Nilai tambah dari penggunaan wewangian
adalah dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan bagi orang lain yang
berada di sekitar kita. Minyak wangi atau parfum adalah produk yang sudah tidak
asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai produk wewangian yang dapat
menunjang penampilan, parfum terdiri dari campuran minyak esensial dan senyawa
aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan aroma wangi untuk
tubuh manusia, objek, atau ruangan.
Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Kata "parfum" berasal
dari bahasa Latin per fumum artinya melalui asap. Salah satu kegunaan parfum
tertua berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam
pelayanan keagamaan. Biasanya yang digunakan untuk aromatik gums, kemenyan
dan mur ini dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan
parfum ke budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Carthaginians, Arab,
2
Yunani, dan Romawi. Penggunaan awal dari botol parfum adalah di Mesir sekitar
1000 SM. Pada zaman modern, parfum telah berkembang menjadi barang
komersial yang dengan merek-merek ternama dan harganya yang tinggi, dalam 20
tahun terakhir ini terdapat peningkatan yang pesat pada jumlah produksi parfum,
menurut Albano, Goodelman, Kunes & O’Rourke (2010). Oleh sebab itu maka
hadrilah toko-toko parfum isi ulang untuk menjawab kebutuhan pasar pada saat ini.
Dari hasil penelitian Borgave & Chaudari (2010), konsumen menilai wangi parfum
berada diurutan pertama yang dipertimbangkan pada saat akan membeli parfum.
Urutan selanjutnya adalah merek, harga, dan kemasan parfum itu sendiri.
Ada beberapa hal yang membuat konsumen memutuskan membeli parfum isi
ulang pada masa sekarang, salah satunya wangi parfum (kualitas dari produk
parfum itu sendiri) serta lokasi tempat konsumen membeli produk parfum. Di Kota
Bandung telah bermunculan toko-toko parfum isi ulang dengan bermacam nama
dan skala, mulai dari toko ternama, memiliki satu toko, sampai memiliki banyak
toko cabang. Kehadiran toko parfum isi ulang ini banyak menawarkan jenis-jenis
parfum, mulai dari parfum lokal sampai internasional, jenisnya mulai dari bibit
parfum hingga parfum campuran. Salah satu toko parfum isi ulang di Kota Bandung
adalah Istana Refill Parfume yang beralamat di Jl. Jend. A. Yani No.915 Cicaheum,
Bandung. Toko parfum isi ulang Istana Refill Parfume menawarkan produk parfum
isi ulang dengan berbagai varian aroma sehingga konsumen dapat memilih sesuai
selera dan harga.
Berikut merupakan contoh dari daftar nama dan harga parfum yang dijual di
Toko Istana Refill Parfume Cabang Cicaheum, Bandung:
3
Tabel 1.1
Contoh Daftar Nama dan Harga Produk Parfum Toko Istana Refill Parfume
Cabang Cicaheum
No. Merek Parfum/ Produk Harga/ml
1. Axe – Black Rp.1.800,-
2. Bellagio Rp.1.800,-
3. Bulgari – Man Rp.1.800,-
4. Casablanca Rp.1.800,- 5. Channel - Allure Woman Rp.2.250,-
6. Davidoff - Cool Water Man Rp.1.800,-
7. Dolce & Gabbana - D&G Rose The One Rp.2.500,-
8. Escada - Sexy Garfity Rp.1.800,-
9. Ferrari - Light Esence Rp.2.500,-
10. Gatsby Rp.1.800,-
11. Hugo Boss - Dark Blue Rp.2.250,-
12. Jennifer Lopez – Still Rp.2.250,-
13. Kenzo – Flower Rp.2.250,-
14. Marlboro Sport Rp.1.800,-
15. Oriflame - Dancing Lady Rp.1.800,-
16. Puma Extreme Rp.1.800,-
17. Revlon - Charlie Gold Rp.1.800,-
18. Spalding Rp.1.800,-
19. Victoria's Secret - Aqua Kiss Rp.2.500,-
20. Arabic Parfume - Hajjar Aswad Rp.2.500,- Sumber: Istana Refill Parfum cabang Cicaheum
Toko Istana Refill Parfume berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang mampu
memenuhi kebutuhan konsumen akan parfum sebagai alat penunjang penampilan,
kini telah memiliki 4 cabang dan berpusat di Cimindi, Kota Cimahi. Kualitas
produk dengan berbagai bervarian serta lokasi strategis berada di pinggir jalan dari
pusat keramaian mampu menjadikan Toko Istana Refill Parfume bersaing dengan
toko parfum isi ulang lainnya sampai saat ini.
Berikut data terbaru pendapatan Toko Istana Refill Parfum Cabang Cicaheum
dari penjualan sepanjang tahun 2017:
4
Tabel 1.2
Pendatapan Perbulan Toko Istana Refill Parfume Cabang Cicaheum
Tahun 2017
No. Bulan Pendapatan
1. Januari Rp.29.426.000,-
2. Februari Rp.25.570.000,-
3. Maret Rp.28.593.000,-
4. April Rp.28.186.000,-
5. Mei Rp.30.431.000,-
6. Juni Rp.35.897.000,-
7. Juli Rp.27.513.000,-
8. Agustus Rp.30.173.000,-
9. September Rp.27.763.000,-
10. Oktober Rp.29.325.000,-
11. November Rp.26.715.000,-
12. Desember Rp.29.476.000,-
Total Rp.349.068.000,-
Sumber: Istana Refill Parfume cabang Cicaheum
Berdasarkan data tabel pendapatan perbulan di atas dapat dianalisis bahwa
sepanjang tahun 2017 Toko Istana Refill Parfum mengalami pendapatan yang
fluktuatif. Dengan pendapatan tertinggi sebesar Rp.35.897.000,- pada bulan Juni,
pendapatan terendah sebesar Rp.25.570.000,- pada bulan Februari, dan rata-rata
pendapatan dalam setahun sebesar Rp.29.089.000,-.
Seiring berjalannya waktu, Toko Istana Refill Parfume tidaklah selalu mulus
dalam kinerja operasionalnya. Terdapat beberapa permasalahan yang peneliti
5
temukan di lapangan, masalah tersebut mengenai Keputusan Pembelian. Masalah
terjadi ketika konsumen memutuskan untuk mengurungkan berbelanja produk
parfum di toko tersebut disebabkan oleh aroma dari parfum isi ulang tidak sesuai
dengan selera konsumen, juga terjadinya fluktuasi pendapatan perbulan toko
sepanjang tahun 2017 yang telah dipaparkan pada tabel di atas yang tentunya
diakibatkan oleh keputusan pembelian konsumen setiap bulannya. Menurut Kotler
(2002), keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli
atau tidak terhadap suatu produk.
Kemudian permasalahan selanjutnya yaitu kualitas produk. Pembeli
terkadang merasa aroma parfum yang diterima kurang menyengat seperti
sebelumnya, hal ini bisa disebabkan oleh campuran dari bibit parfum itu sendiri,
atau pemilihan jenis aroma yang diminta konsumen berbeda dari sebelumnya.
Selain itu permasalahan lain dari kualitas produk di toko tersebut adalah pembeli
sering mengeluhkan daya tahan botol parfum yang kurang baik, mulai dari botol
bocor atau cacat, dan tidak berfungsi dalam jangka waktu tertentu. Menurut Kotler
dan Keller (2009) menyatakan bahwa kualitas produk adalah kemampuan suatu
produk untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa
yang diinginkan pelanggan.
Kemudian permasalahan lainnya yaitu lokasi toko. Pembeli sering mengalami
kendala ketika akan berbelanja, diakibatkan minimnya lahan parkir yang di
sediakan Toko Istana Refill Parfume. Ketika kondisi sedang ramai pengunjung
lahan parkir akan penuh, itulah yang mengakibatkan konsumen yang hendak
membeli mengurungkan niat untuk berbelanja akibat kesulitan untuk memarkirkan
6
kendaraan. Selain itu permasalahan lain dari lokasi adalah ukuran toko yang kecil
membuat konsumen sulit untuk melihat atau menyadari keberadaan toko dari
kondisi jalan yang ramai dan macet. Menurut Buchari Alma (2003), lokasi adalah
tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk
menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.
Dari permasalahan yang ditemui di lapangan serta data pendapatan sepanjang
tahun 2017 yang telah dipaparkan di atas, terlihat adanya hubungan di antar
keduanya bahwa kualitas produk dan lokasi dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen yang berdampak pada pendapatan perbulan toko tersebut.
Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas
Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko Istana Refill
Parfume” (Cabang Jl. Jend. A. Yani No. 915 Cicaheum, Bandung).
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1. Konsumen menganggap kualitas parfum kurang baik karena aroma dari parfum
isi ulang tidak sesuai selera, serta botol parfum yang dijual kurang memiliki
kualitas yang baik.
2. Konsumen cenderung kesulitan dalam memarkirkan kendaraan saat akan
berbelanja, serta kesulitan menemukan lokasi toko.
3. Konsumen cenderung mengurungkan keputusan pembelian pada kualitas produk
yang kurang baik serta lokasi yang kurang strategis, dan berdampak pada
pendapatan perbulan toko yang fluktuatif.
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian pada
Toko Istana Refill Parfume Cabang Cicaheum, Bandung?
2. Apakah terdapat pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian pada Toko
Istana Refill Parfume Cabang Cicaheum, Bandung?
3. Apakah terdapat pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi secara simultan terhadap
Keputusan Pembelian pada Toko Istana Refill Parfume Cabang Cicaheum,
Bandung?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
pada Toko Istana Refill Parfume Cabang Cicaheum, Bandung.
2. Untuk mengetahui pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian pada Toko
Istana Refill Parfume Cabang Cicaheum, Bandung.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi secara simultan
terhadap Keputusan Pembelian pada Toko Istana Refill Parfume Cabang
Cicaheum, Bandung.
8
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak,
diantaranya:
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi peneliti sebagai
sarana dan media untuk menerapkan pengetahuan secara praktis mengenai
segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan studi ilmiah yang
dipelajari maupun pengetahuan baru yang diperoleh dalam melaksanakan
penelitian ini.
b. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan yang
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan maupun media saran untuk
perbaikan pengelolaan dan pengembangan, serta dapat melakukan
perbaikan bagi perusahaan Istana Refill Parfume khususnya dalam aspek
kualitas produk yang diberikan kepada konsumen serta pemilihan
penempatan lokasi toko sehingga dapat menarik konsumen untuk datang
ke Toko Istana Refill Parfume.
2. Manfaat Teoritis
Bagi peneliti selanjutnya adalah sebagai dokumentasi untuk melengkapi
saran yang dibutuhkan dalam penyediaan bahan studi bagi pihak-pihak yang
membutuhkan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi
Toko terhadap Keputusan Pembelian. Serta diharapkan dapat dijadikan
9
sebagai bahan pertimbangan atau bahan masukan bagi penelitian
selanjutnya dan dapat menambah wawasan bagi kalangan akademis.
F. Kerangka Pemikiran
1. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong (2009) menyatakan Kualitas produk
(product quality) adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung
pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang
dinyatakan atau diimplikasikan. Kualitas produk merupakan suatu nilai
yang dimiliki oleh satu produk yang dapat digunakan sesuai dengan
harapan konsumen dan sesuai dengan fungsinya serta dapat memberikan
kepuasan. Kualitas produk merupakan harapan dari pelanggan yang
menggunakan barang tertentu untuk memenuhi kebutuhannya, bisa
digunakan sebagaimana fungsinya sehingga produk dapat memenuhi
kepuasan konsumen. Produk yang berkualitas akan meningkatkan
keputusan pembelian untuk menggunakan produk tersebut.
2. Pengaruh Lokasi terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Ujang Suwarman (2004) mengemukakan bahwa Lokasi
merupakan tempat usaha yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang
konsumen untuk datang dan berbelanja. Sedangkan pengertian lokasi
menurut Kasmir (2009) yaitu Tempat melayani konsumen, dapat pula
diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya.
Lokasi merupakan suatu tempat yang menetap di mana berlangsungnya
aktivitas usaha dan menjadi tujuan konsumen untuk memenuhi kebutuhan.
10
Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau menjadi pilihan utama
konsumen dalam proses pemenuhan kebutuhannya dengan cara berbelanja.
Tentunya lokasi dinilai dapat memberikan nilai lebih terhadap keputusan
pembelian yang dilakukan konsumen. Lokasi yang mudah dijangkau
dengan berbagai akses kendaraan dapat memudahkan pelanggan untuk
memutuskan berbelanja di tempat tersebut.
3. Pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian
Schiffman dan Kanuk (2010) dalam Ujang Sumarwan (2015)
mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif. Menurut Kotler (2002), keputusan pembelian
adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap
produk. Keputusan Pembelian merupakan suatu tindakan akhir yang
dilakukan oleh konsumen untuk memilih produk yang akan dibeli. Kualitas
produk yang baik akan meningkatkan pelanggan untuk memutuskan
pembelian produk. Hal ini juga ditunjang oleh lokasi yang strategis dan
mudah dijangkau oleh pelanggan, sebab kualitas produknya baik tetapi
lokasi yang sulit dijangkau akan menurunkan keputusan pembelian.
Demikian juga dengan lokasi yang strategis tidak akan meningkatkan
keputusan pembelian oleh konsumen ketika produk yang ditawarkan tidak
berkualitas baik.
11
Gambar 1. 1
Model penelitian
Sumber : Ditulis oleh peneliti (2018)
Tabel 1.3
Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul
Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian X Y
1. Giardo
Permadi
Putra
Zainul
Arifin
Sunarti
(2017)
Pengaruh Kualitas
Produk Terhadap
Keputusan
Pembelian dan
Dampaknya
Terhadap Kepuasan
Konsumen (Survei
pada Mahasiswa
Administrasi
Bisnis,
Kualitas
Produk
1. Keputusan
Pembelian
(Y1)
2. Dampak
Terhadap
Keputusan
Konsumen
(Y2)
Berdasarkan hasil penelitian
variabel Kualitas Produk (X)
memiliki pengaruh signifikan dan
positif terhadap Keputusan
Pembelian (Y1), Dalam pembahasan
menunjukkan hasil bahwa kualitas
produk menjadi salah satu faktor
konsumen untuk membeli Paket
Data Kampus dan konsumen
cenderung melihat dari reputasi
brand produk yang baik yaitu
Telkomsel.
Kualitas Produk
(𝑥1)
Lokasi
(𝑥2)
Keputusan Pembelian
(Y)
H3
Kotler dan Keller (2009)
Buchari Alma (2003)
Kotler (2002)
12
No. Nama Judul
Penelitian
X Y Hasil Penelitian
Fakultas Ilmu
Administrasi
Angkatan 2013
dan 2014
Universitas
Brawijaya pada
Pembelian Paket
Data Kampus)
Variabel Kualitas Produk (X)
berpengaruh terhadap Kepuasan
Konsumen (Y1) secara tidak
langsung melalui Keputusan
Pembelian (Y2).
2. Bagus
Sigit
Handoko
(2016)
Pengaruh Kualitas
Produk dan Lokasi
Terhadap
Keputusan
Pembelian (Survey
pada Distro Russia
Cloth Bandung)
1. Kualitas
Produk
(X1)
2. Lokasi
(X2)
Keputusan
Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan kualitas produk dan
lokasi secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian.
3. Purimutia
ra K.R.
(2016)
Pengaruh Kualitas
Produk dan Lokasi
Terhadap Proses
Keputusan
Pembelian Produk
Dunkin’Donuts
(Cabang Jalan
Merdeka No.39-41
Bandung)
1. Kualitas
Produk
(X1)
2. Lokasi
(X2)
Keputusan
Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara
bersama-sama/simultan variabel
kualitas produk (X1) dan lokasi
(X2) mempengaruhi proses
keputusan pembelian (Y).
13
No. Nama Judul
Penelitian
X Y Hasil Penelitian
4. Gilang
Khusuma
Hidayat
(2014)
Pengaruh Lokasi
Terhadap
Keputusan
Pembelian Pada
Distro “Dryshirt”
Bandung
Lokasi Keputusan
Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh
lokasi terhadap Keputusan
pembelian di distro Dryshirt
Bandung secara signifikan
berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian.
5. Tri Putri
Ramadha
niati
(2014)
Pengaruh Kualitas
Produk, Harga, dan
Lokasi Terhadap
Keputusan
Pembelian Pada
Restoran Aneka
Rasa Jambi (Survey
Pada Konsumen
Restoran Aneka
Rasa Jambi)
1. Kualitas
Produk
(X1)
2. Harga
(X2)
3. Lokasi
(X3)
Keputusan
Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa tanggapan
konsumen tentang kualitas produk,
harga, dan lokasi terhadap
keputusan pembelian secara umum
dinilai tinggi. Faktor yang mendapat
penilaian tinggi yaitu lokasi,
sedangkan keputusan pembelian
yang memiliki penilaian paling
tinggi ialah pilihan penyaluran.
6. Tina
Susanti
(2012)
Analisis Pengaruh
Kualitas Produk,
Harga, Lokasi Dan
Kualitas Pelayanan
Terhadap
Keputusan
Pembelian (Studi
pada Waroeng
Spesial Sambal
cabang Tembalang,
Semarang)
1. Kualitas
Produk
(X1)
2. Harga
(X2)
3. Lokasi
(X3)
4. Kualitas
Pelayanan
(X4)
Keputusan
Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian kualitas
produk berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, harga
berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, lokasi
berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, dan kualitas
pelayanan berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian.
14
No. Nama Judul
Penelitian
X Y Hasil Penelitian
7. Ika Putri
Iswayanti
(2010)
Analisis Pengaruh
Kualitas Produk,
Kualitas Layanan,
Harga, dan Tempat
Terhadap
Keputusan
Pembelian. (Studi
pada rumah makan
Soto Angkring Mas
Boed di Semarang).
1. Kualitas
Produk
(X1)
2. Kualitas
Layanan
(X2)
3. Harga
(X3)
4. Tempat
(X4)
Keputusan
Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian
Kualitas Produk, kualitas layanam,
harga dan tempat berpengaruh
positif terhadap keputusan
pembelian.
Sumber: Ditulis oleh peneliti (2018)
Berdasarkan penelitian pertama yang dilakukan oleh Giardo Permadi Putra
Zainul Arifin Sunarti (2017) dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Konsumen” (Survei
Pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Angkatan 2013
Dan 2014 Universitas Brawijaya Yang Melakukan Pembelian Paket Data Kampus).
Menunjukkan hasil bahwa variabel Kualitas Produk (X) memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap Keputusan Pembelian (Y), Dalam pembahasan
menunjukkan hasil bahwa kualitas produk menjadi salah satu faktor konsumen
untuk membeli Paket Data Kampus dan konsumen cenderung melihat dari reputasi
Brand produk yang baik yaitu Telkomsel. Variabel Kualitas Produk (X)
berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen (Y1) secara tidak langsung melalui
Keputusan Pembelian (Y2). Analisis perbandingan pada penelitian terdahulu
tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan di sini terletak perbedaan pada
objek penelitian produk dan tempat yang berbeda serta variabel Y yang berbeda.
15
Berdasarkan penelitian kedua yang dilakukan oleh Bagus Sigit Handoko
(2016) dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi Terhadap Keputusan
Pembelian” (Survey pada Distro Russia Cloth Bandung). Menunjukkan hasil bahwa
kualitas produk dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Analisis perbandingan pada penelitian terdahulu tersebut
dengan penelitian yang peneliti lakukan di sini terletak perbedaan pada objek
penelitian produk dan tempat yang berbeda.
Berdasarkan penelitian ketiga yang dilakukan oleh Purimutiara K.R. (2016)
dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi Terhadap Proses Keputusan
Pembelian Produk Dunkin’Donuts” (Cabang Jalan Merdeka No.39-41 Bandung).
Menunjukkan hasil bahwa secara bersama-sama/simultan variabel kualitas produk
(X1) dan lokasi (X2) mempengaruhi proses keputusan pembelian (Y). Analisis
perbandingan pada penelitian terdahulu tersebut dengan penelitian yang peneliti
lakukan disini terletak perbedaan pada objek penelitian produk dan tempat yang
berbeda.
Berdasarkan penelitian keempat yang dilakukan oleh Gilang Khusuma
Hidayat (2014) dengan judul “Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian
Pada Distro “Dryshirt” Bandung”. Menunjukkan hasil bahwa adanya pengaruh
lokasi terhadap Keputusan pembelian di distro Dryshirt Bandung secara signifikan
berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Analisis perbandingan pada
penelitian terdahulu tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan di sini terletak
perbedaan pada objek penelitian produk dan tempat yang berbeda.
16
Berdasarkan penelitian kelima yang dilakukan oleh Tri Putri Ramadhaniati
(2014) dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Restoran Aneka Rasa Jambi” (Survey Pada Konsumen
Restoran Aneka Rasa Jambi). Menunjukkan hasil bahwa tanggapan konsumen
tentang kualitas produk, harga, dan lokasi terhadap keputusan pembelian secara
umum dinilai tinggi. Faktor yang mendapat penilaian tinggi yaitu lokasi, sedangkan
keputusan pembelian yang memiliki penilaian paling tinggi ialah pilihan
penyaluran. Analisis perbandingan pada penelitian terdahulu tersebut dengan
penelitian yang peneliti lakukan di sini terletak perbedaan pada objek penelitian
produk dan tempat yang berbeda.
Berdasarkan penelitian keenam yang dilakukan oleh Tina Susanti (2012)
dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian” (Studi pada Waroeng Spesial Sambal
cabang Tembalang, Semarang). Menunjukkan hasil bahwa kualitas produk
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, harga berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian, lokasi berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian. Analisis perbandingan pada penelitian terdahulu tersebut dengan
penelitian yang peneliti lakukan di sini terletak perbedaan pada objek penelitian
produk dan tempat yang berbeda.
Berdasarkan penelitian ketujuh yang dilakukan oleh Ika Putri Iswayanti
(2010) dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, Harga,
dan Tempat Terhadap Keputusan Pembelian” (Studi pada rumah makan “Soto
17
Angkring Mas Boed” di Semarang). Menunjukkan hasil bahwa Kualitas Produk,
kualitas layanam, harga dan tempat berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian. Analisis perbandingan pada penelitian terdahulu tersebut dengan
penelitian yang peneliti lakukan disini terletak perbedaan pada objek penelitian
produk dan tempat yang berbeda.
G. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini
dapat dinyatakan sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Kualitas Produk terhadap Keputusan
Pembelian
Ha : Terdapat pengaruh positif Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Lokasi terhadap Keputusan Pembelian
Ha : Terdapat pengaruh positif Lokasi terhadap Keputusan Pembelian
Ho : Tidak terdapat pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi secara simultan terhadap
Keputusan Pembelian
Ha : Terdapat pengaruh Kualitas Produk dan Lokasi secara simultan terhadap
Keputusan Pembelian