bab ii kajian teoritiseprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · laporan perubahan...

31
10 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Berdasarkan pendapat Slamet Munawir (2007), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Menurut Sugiyarso dan F. Winarni (2006), laporan keuangan merupakan daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi yang menunjukkan semua kegiatan operasional organisasi dan akibatnya selama tahun baku yang bersangkutan. Menurut Soemarso (2002), pengertian laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari Neraca, Perhitungan Laba-Rugi, dan Laporan perubahan posisi keuangan. Berdasarkan pendapat Sawir (2005), media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, ikhtisar labaa yang ditahan, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan adalah proses akhir

Upload: trannhi

Post on 02-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

10

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Laporan Keuangan

Berdasarkan pendapat Slamet Munawir (2007), laporan keuangan

pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data

atau aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Sugiyarso dan F. Winarni (2006), laporan keuangan

merupakan daftar ringkasan akhir transaksi keuangan organisasi yang

menunjukkan semua kegiatan operasional organisasi dan akibatnya

selama tahun baku yang bersangkutan.

Menurut Soemarso (2002), pengertian laporan keuangan adalah

laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama di luar

perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

Laporan keuangan terdiri dari Neraca, Perhitungan Laba-Rugi, dan

Laporan perubahan posisi keuangan.

Berdasarkan pendapat Sawir (2005), media yang dapat dipakai untuk

meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang

terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, ikhtisar labaa yang ditahan, dan

laporan posisi keuangan. Laporan keuangan adalah proses akhir

Page 2: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

11

akuntansi. Setiap transaksi dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan

diolah sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang.

Menurut pendapat Supangkat (2005), laporan keuangan merupakan

hasil akhir dari proses pencatatan, penggabungan dan pengihtisaran

semua transaksi yang dilakukan perusahaan dengan seluruh pihak terkait

dengan kegiatan usahanya dan peristiwa penting yang terjadi di

perusahaan.

Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia

(2007) adalah sebagai berikut: laporan keuangan merupakan bagian dari

proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya

meliputi Neraca, Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Posisi

Keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara, seperti misalnya, sebagai

Laporan Arus Kas atau Laporan Arus Dana), catatan dalam laporan lain

serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan

keuangan.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu

laporan keuangan itu meliputi dua hal pokok, yaitu: Neraca dan Laporan

Laba-Rugi. Neraca mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri

pada saat tertentu. Laporan Laba-Rugi mencerminkan hasil-hasil yang

dicapai selama suatu periode tertentu, biasanya meliputi periode satu

tahun.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

12

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Berdasarkan pendapat Ikatan Akuntansi Indonesia (2007), tujuan

laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan disusun untuk memnuhi kebutuhan bersama oleh

sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan

pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya

yang dipercayakan kepadanya.

2.1.3 Pemakai Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007), pemakai laporan

keuangan meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan

kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-

lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan

umtuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa

kebutuhan ini meliputi:

a. Investor

Penanam modal beresiko dan penasehat mereka berkepentingan

dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari

Page 4: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

13

investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi

untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan

atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik

pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai

kemampuan perusahaan untuk membayar deviden

b. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik

pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka

untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas

jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

c. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta

bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

d. Pemasok dan kerditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang

terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

e. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat

dalam perjanjian jangka panjanag dengan, atau tergantung pada

Page 5: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

14

perusahaan.

f. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah

kekuasaanya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan

karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.

g. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai

cara. Misalnya perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti

pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang

dipekerjakan dan perlidungan kepada penanam modal domestik.

2.1.4 Komponen Laporan Keuangan

Secara umum laporan keuangan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Neraca, adalah laporan keuangan yang memperlihatkan jumlah dan

sifat aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik usaha pada saat tertentu.

a. Aktiva, adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan

yang biasanya dinyatakan dalam satuan uang.

b. Kewajiban, adalah utang yang harus dibayar perusahaan dengan

uang atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan

datang.

c. Modal, adalah hak pemilik perusahaan atas kekeayaan

perusahaan.

2. Laporan Laba-Rugi, adalah suatu daftar yang menggambarkan hasil

Page 6: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

15

operasi perusahaan pada suatu periode waktu tertentu. Di dalamnya

terdiri dari pendapatan dan beban.

a. Pendapatan, adalah aliran penerimaan kas/harta lain yang

diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau

pemberian jasa.

b. Beban, adalah harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang

dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan.

3. Laporan Perubahan Modal, adalah suatu daftar informasi yang

menggambarkan tentang perubahan modal pemilik.

4. Laporan Arus Kas, adalah suatu daftar informasi yang melaporkan

penerimaan dan pengeluaran kas entitas selama periode tertentu,

serta dari mana kas datang dan bagaimana kas tersebut di

belanjakan. Didalam laporan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

a. Aktivitas operasi, yang berhubungan dengan transaksi-transaksi

yang menghasilkan laba bersih.

b. Aktivitas investasi, yang berkaitan dengan akun-akun dalam aktiva

tetap.

c. Aktivitas pendanaan, yang berkaitan dengan akun kewajiban dan

ekuitas pemilik.

Berdasarkan pendapat Supangkat (2005), pada dasarnya

perusahaan harus membuat tiga macam laporan keuangan, yaitu:

1. Neraca, adalah ringkasan mengenai posisi keuangan pada tanggal

tertentu yang menunjukkan Aktiva sama dengan Kewajiban ditambah

Page 7: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

16

Ekuitas. Aktiva terdiri atas aktiva lancar dan Aktiva tidak lancar,

sedangkan Kewajiban terdiri atas kewajiban jangka pendek dan

kewajibang jangka panjang.

2. Laporan Laba-Rugi, adalah ringkasan mengenai pendapatan dan

biaya yang selisih antara keduanya akan menunjukkakn Laba atau

Rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu.

3. Laporan Arus Kas, adalah ringkasan mengenai transaksi dalam

bentuk kas yang berasal dari tiga macam kegiatan yang dilakukan

perusahaan, yaitu kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan

pendanaan.

2.1.5 Pasar Modal

Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar tersebut

meliputi: (1) pasar uang (money market). (2) pasar modal (capital market).

(3) lembaga pembiayaan lainnya. Pasar keuangan memainkan fungsi

yaitu menyediakan mekanisme untuk menentukan harga aset keuangan,

membuat aset keuangan lebih likuid dan mengurangi biaya peralihan aset.

Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari

pasar keuangan (capital market). Dari penjelasan di atas dapat

disimpulkan bahwa pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan

keuangan dalam perekonomian suatu negara. Sehingga dapat dikatakan

bahwa kinerja pasar modal merupakan salah satu indikator dari kondisi

ekonomi suatu negara. Ini berarti pada saat kondisi ekonomi suatu negara

Page 8: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

17

sedang mengalami pertumbuhan, maka kinerja pasar modal akan

meningkat seiring dengan peningkatan kondisi ekonomi tersebut.

Sebaliknya, pada saat kondisi ekonomi sedang menurun, kinerja pasar

modal juga akan menurun.

Sunariyah (2007) berpendapat bahwa pasar modal adalah: ”Suatu

sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-

bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan serta

keseluruhan surat-surat berharga yang beredar Dalam arti sempit pasar

modal adalah suatu pasar (tempat) yang memperdagangkan saham,

obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan menggunakan jasa

perantar pedagang”.

2.1.6 Investasi Di Pasar Modal

2.1.6.1 Pengertian Investasi

Pada dasarnya modal diinvestasikan karena satu alasan dasar, yaitu

mendapatkan pengembaalian ekonomi masa depan yang mencukupi

untuk memulihkn pengeluaran awal (Helfert, 2000). Dengan demikian

seseorang akan mengalokasikan dananya untuk investasi dengan

harapan akan menerima keuntungan di masa yang akan datang.

Sunariyah (2003) berpendapat tentang investasi bahwa “Investasi

adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan

biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

keuntungan dimasa-masa yang akan datang”. Jogiyanto (2000)

Page 9: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

18

mendifinisikan investasi adalah “Penundaan konsumsi sekarang untuk

digunakan didalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu”.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa investasi

merupakan penanaman modal atau dana yang digunakan dalam kegiatan

ekonomi dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan

datang.

2.1.7 Return On Equity (ROE)

Rentabilitas modal sendiri atau sering juga disebut ROE (Rate of

Return on Equity), merupakan perbandingan antara laba sesudah pajak

(dikurangi dividen saham preferen, jika ada) dengan ekuitas yang

diinvestasikan pemegang saham pada perusahaan. Dimana laba yang

diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba

usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan

atau income tax (EAT). Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah

modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan. ROE merupakan indikator

yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih

berkaitan dengan pembayaran deviden. Rasio ini memberitahukan

kemampuan menghasilkan laba pada nilai buku investasi pemegang

saham dan seringkali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih

perusahaan dalam industri. Pengembalian ekuitas yang tinggi seringkali

merefleksikan penerimaan perusahaan atas kesempatan investasi yang

Page 10: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

19

kuat dan manajemen biaya yang efektif. Kenaikan dalam rasio ini berarti

kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya

kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham

perusahaan.

Return on Equity merupakan rasio dari laporan keuangan yang

mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh return bagi

investasi yang dilakukan investor (pemegang saham), atau dapat

dikatakan bahwa rasio ini menunjukkan seberapa besar keuntungan yang

menjadi hak stakeholders (Brigham, E. F., 1997).

Return on Equity (ROE) merupakan rasio keuangan yang banyak

digunakan untuk mengukur kenerja perusahaan, khususnya menyangkut

profitabilitas perusahaan. Return on Equity (ROE) untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas modalnya sendiri

(Darmadji dan Hendy: 2006).

Return on Equity atau tingkat pengembalian ekuitas pemilik mengukur

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang

menjadi hak bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini dipengaruhi

oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang perusahaan

makin besar maka rasio ini juga akan makin besar.

Menurut Mardiyanto (2009: 196) ROE adalah rasio yang digunakan

untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi

para pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi dari

kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

20

Menurut Bodie, Kane and Marcus (2002 ) Return on Equity ( ROE )

yang merupakan perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas ini

merupakan salah satu dari dua faktor dasar dalam menentukan

pertumbuhan tingkat pendapatan perusahaan. Ada dua sisi dalam

menggunakan ROE, kadang-kadang diasumsikan bahwa ROE yang akan

datang merupakan perkiraan dari ROE yang lalu. Tetapi ROE yang tinggi

pada masa yang lalu tidak menjamin ROE yang akan datang masih tetap

tinggi. Penurunan ROE merupakan bukti bahwa investasi baru pada

perusahaan tersebut menghasilkan ROE yang lebih rendah dari investasi

lama. Hal paling penting dari para analis adalah tidak perlu menerima nilai

historis sebagai indikator dari nilai yang akan datang.

Menurut Riyadi (2006: 155) Return On Equity (ROE) adalah

perbandingan antara laba bersih dengan modal (modal inti) perusahaan.

Rasio ini menunjukkan tingkat persentase yang dapat dihasilkan. ROE

sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor, karena

ROE yang tinggi berarti para pemegang saham akan memperoleh dividen

yang tinggi pula dan kenaikan ROE akan menyebabkan kenaikan saham.

Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) Return On Equity ROE

adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang

diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh pemilik

perusahaan. ROE diukur dengan perbandingan antara laba bersih dengan

total modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi

para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin

Page 12: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

21

tinggi. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) angka ROE dapat

dikatakan baik apabila > 12%.

Return On Equity (ROE) Analisis Return On Equity (ROE) atau sering

disebut juga dengan Return On Common Equity. Dalam bahasa

Indonesia, istilah ini sering juga diterjemahkan sebagai rentabilitas modal

sendiri (Hanafi dan Halim, 2010: 179). ROE merupakan rasio antara laba

bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal saham sendiri yang

berarti juga merupakan untuk menilai seberapa besar tingkat

pengembalian (persentase) dari saham sendiri yang ditanamkan dalam

bisnis (Widiyanto, 1993: 53).

Return on equity (ROE) menurut Garrison dan Noreen (2001: 789)

adalah,“membagi earning after tax (EAT) yang tersedia untuk pemegang

saham biasa dengan rata-rata ekuitas yang dimiliki oleh pemegang saham

biasa pada tahun tersebut.”

Menurut Sundjaja dan Barlian (2002: 122), “ROE adalah ukuran

pengembalian yang diperoleh para pemilik (baik pemegang saham biasa

dan saham preferen) atas investasi mereka di perusahaan.”

Menurut Sartono, (2001: 124), “Return on equity adalah rasio yang

mengukur kemampuan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang

saham perusahaan.”

Menurut Tambunan (2007: 179) ROE digunakan untuk mengukur rate

of return (tingkat imbalan hasil) ekuitas. Para analis sekuritas dan

pemegang saham umumnya sangat memperhatikan rasio ini, semakin

Page 13: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

22

tinggi ROE yang dihasilkan perusahaan, akan semakin tinggi harga

sahamnya.

Menurut Harahap (2008: 156) ROE digunakan untuk mengukur

besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. Angka

tersebut menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi

para pemegang saham. ROE diukur dalam satuan persen. Tingkat ROE

memiliki hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin

besar ROE semakin besar pula harga pasar, karena besarnya ROE

memberikan indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor

akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut,

dan hal itu menyebabkan harga pasar saham cenderung naik.

Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih

perusahaan dengan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan (Fara

Dharmastuti, 2004). ROE merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal

sendiri (saham).

Definisi rentabilitas modal sendiri (ROE) menurut Bambang Riyanto

(2001: 44) sebagai berikuts: Return On Equity adalah perbandingan

antara jumlah profit yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak

dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain

pihak. Atau dapat dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah

kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di

dalamnya untuk menghasilkan keuntungan.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

23

Agnes Sawir (2001: 20) mendefinisikan Return on Equity atau Tingkat

Pengembalian Ekuitas pemilik sebagai berikut: Adalah rasio yang

memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri

(Networth) secara efektif mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang

telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham.

Sedangkan menurut Lukman Syamsudin (2004: 64) mendefinisikan

Return on Equity atau Tingkat Pengembalian Ekuitas Pemilik sebagai

berikut: Tingkat pengembalian ekuitas pemilik (ROE) merupakan suatu

alat ukur dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik

perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham

preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.

J.Fred.Weston dan Thomas E. Copeland (2002: 241) mengatakan

bahwa “rentabilitas usaha adalah hasil pengembalian atas ekuitas

mengukur pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan, rasio ini

merupakan suatu rasio tujuan akhir.”

Dari beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

tingkat pengembalian ekuitas pemilik (ROE) merupakan suatu alat

analisis untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan bagi pemilik saham atas modal yang telah

mereka investasikan.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

24

2.1.8 Rumus Tingkat Pengembalian Ekuitas Pemilik atau ROE

Return On Equity atau Tingkat Pengembalian Ekuitas Pemilik

merupakan fungsi dari Asset Turn Over, Profit Margin, dan Financial

Leverage, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

ROE =

Rasio tersebut penting bagi para pemilik dan pemegang saham

karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

mengelola modalnya untuk mendapatkan laba bersih (net income).

Perusahaan yang memiliki Return On Equity yang rendah atau bahkan

negatif akan terklasifikasikan sebagai perusahaan yang kurang baik dalam

menghasilkan incomenya. Kenaikan Return On Equity biasanya diikuti

oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut (Mulyono, 1995: 74).

2.1.9 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Ekuitas

Pemilik (ROE)

1. Net Income

Laba bersih sangat penting bagi kelangsungan usaha suatu

perusahaan karena merupakan sumber dana yang diperoleh dari

aktivitas operasi perusahaan tersebut. Laba bersih juga seringkali

dijadikan sebagai ukuran dalam menilai kinerja suatu perusahaan, hal

ini sesuai dengan pernyataan dalam Ikatan Akuntan Indonesia (1999:

94). Penghasilan bersih (laba bersih) seringkali digunakan sebagai

ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti ROE.

Laba Bersih Setelah Pajak

Total Ekuitas (Modal Sendiri) X 100%

Page 16: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

25

Unsur-unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran laba adalah

penghasilan atau beban.

2. Hutang Perusahaan

Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan, apabila

proporsi hutang perusahaan makin besar maka rasio ini juga akan

makin besar. Hal ini dikarenakan jika hutang perusahaan semakin

besar maka akan mengurangi pajak terhadap perusahaan maka dapat

mengakibatkan meningkatknya laba dari proses operasional, hasil

produksi yang meningkat serta pajak yang berkurang sehingga dapat

meningkatkan Return On Equity.

2.1.10 Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio keuangan yang

banyak digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset,

dan modal saham tertentu.

Net Profit Margin (NPM) merupakan salah satu rasio profitabilitas

yang digunakan untuk mengukur laba bersih dibandingkan dengan

penjualan. Net Profit Margin atau sering juga disebut dengan sales

margin digunakan untuk melihat berapa perbandingan laba yang bisa

dihasilkan dengan penjualan yang dimiliki perusahaan.

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006: 299) Net Profit Margin

adalah perbandingan antara laba bersih dnegan penjualan. Semakin

Page 17: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

26

besar NPM maka kinerja perusahaan akan semakin produktif

sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini

menunjukan berapa besar presentase laba bersih yang diperoleh dari

setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap

semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang

tinggi.

Jadi NPM adalah indikator seberapa besar laba bersih dari setiap

rupiah pendapatan. Net profit margin yang tinggi tidak hanya sekedar

menunjukan kekuatan bisnis tetapi juga semangat yang kuat pihak

manajemen untuk melakukan kontrol terhadap biaya. Dengan demikian

perusahaan tersebut memiliki efisiensi yang tinggi dan juga berarti

menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang

tinggi dari penjualannya.

Rasio margin laba (profit margin) menurut Sofyan Syafri Harahap

(2007: 304) merupakan bagian dari rasio profitabilitas dan menunjukan

berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap

penjualan. Margin laba dapat ditulis dalam bentuk rumus sebagai berikut :

Menurut Van Horne dan Wachowicz terjemahan Sutojo ( 1997:

156 ) mengemukakan bahwa Net Profit Margin secara umum

digunakan untuk mengukur keuntungan berkenaan dengan

peningkatan penjualan, pendapatan bersih dari total penjualan.

Menurut Lukman Syamsuddin (2007: 62) net profit margin

Page 18: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

27

merupakan rasio antar laba bersih (net profit) yaitu penjualan sesudah

dikurangi dengan seluruh expence termasuk pajak dibandingkan

dengan penjualan. Maka semakin tinggi net profit margin maka semakin

baik operasi suatu perusahaan.

Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan

bahwa net profit margin ( NPM ) merupakan rasio yang mengukur

tingkat presentase laba bersih yang diperoleh dari seluruh penjualan

untuk menghasilkan keuntungan bagi pemilik saham yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Net Profit Margin (NPM) = x 100 %

Menurut Bambang Riyanto, Net Profit Margin diartikan sebagai

keuntungan netto per rupiah penjualan (2001: 336). Tidak jauh berbeda

dengan definisi para ahli sebelumnya, Erich A.Helfert (1997: 74)

mengartikan bahwa: “Net profit margin adalah hubungan antara laba

bersih setelah pajak dengan penjualan”.

Masih menurut pendapat beliau Net Profit Margin menunjukan

kemampuan manajemen perusahaan sampai cukup berhasil memulihkan

harga pokok barang dagang atau jasa, beban operasi (termasuk

penyusutan) dan biaya pinjaman. Rasio ini juga menunjukan kemampuan

manajemen menyisihkan marjin tertentu sebagai kompensasi yang wajar

bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya dengan suatu resiko.

Laba Bersih Setelah Pajak

Penjualan Bersih

Page 19: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

28

Dari pendapat di atas, Net Profit Margin menunjukan seberapa

besar imbal jasa atau kompensasi yang sanggup diberikan perusahaan

terhadap investor.

2.1.11 Harga Saham

Harga saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan

diterima oleh pemilik saham dikemudian hari. Menurut anoraga (2001)

harga saham adalah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti

penyertaan atau pemilikan suatu perusahaan. Harga saham juga dapat

diartikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan

pembeli saham yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap

profit perusahaan, untuk itu investor memerlukan informasi yang berkaitan

dengan pembentukan saham tersebut dalam mengambil keputusan untuk

menjual atau membeli saham.

Harga saham adalah suatu saham yang mempunyai ciri untuk

diperjualbelikan di bursa efek yang diukur dengan nilai mata uang (harga)

dimana harga saham tersebut akan ditentukan antara kekuatan demand

dan supply.

Analisa terhadap nilai saham merupakan langkah mendasar yang

harus dilakukan oleh investor sebelum melakukan investasi. Ada dua

model yang lazim dipergunakan dalam menganalisa saham, yaitu model

fundamental dan model teknikal. Model fundamental, mencoba

memperkirakan harga saham dimasa mendatang melalui dua cara

Page 20: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

29

(Husnan, 1998), yakni: pertama melakukan estimasi nilai faktor-faktor

fundamental yang mempengaruhi harga saham di waktu mendatang, dan

kedua menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh

taksiran harga saham. Karena itu untuk melakukan evaluasi dan proyeksi

terhadap harga saham, diperlukan informasi tentang kinerja fundamental

keuangan perusahaan.

Harga saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan

diterima oleh pemilik saham dikemudian hari. Surat berharga saham

memiliki bermacam-macam bentuk.

Macam-macam saham terbagi berdasarkan peralihan kas,

berdasarkan hak tagih dan berdasarkan kinerja itu sendiri.

1. Berdasarkan peralihan kas

a. Saham atas tunjuk (Bearer Stock)

Saham atas tunjuk merupakan jenis saham yang tidak menyertakan

nama pemilik dengan tujuan agar saham tersebut dapat dengan

mudah dipindahtangankan.

b. Saham atas nama ( Registered Stock)

Berbeda dengan saham atas tunjuk, saham atas nama

mencantumkan nama dari pemilik saham pada lembar saham. Saham

atas nama juga dapat dipindahtangankan tetapi harus melalui

prosedur tertentu.

2. Berdasarkan hak tagih / klaim

a. Saham biasa (Common Stock)

Page 21: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

30

Saham biasa adalah jenis saham yang memiliki hak klaim berdasar

laba / rugi yang di peroleh perusahaan. Pemegang saham biasa

mendapat prioritas paling akhir dalam pembagian deviden dan

penjualan asset perusahaan jika terjadi likuidasi.

b. Saham preferen (Preffered Stock)

Saham preferen adalah saham dengan bagian hasil yang tetap dan

apabila perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham

preferen akan mendapat prioritas utama dalam pembagian hasil atas

penjualan asset.

3. Berdasarkan kinerja perusahaan

a. Blue Chip Stock

Saham ini merupakan saham unggulan, karena diterbitkan oleh

perusahan yang memiliki kinerja yang bagus, sanggup memberikan

deviden secara stabil dan konsisten. Perusahaan yang menerbitkan

blue chip stock biasanya perusahaan besar yang telah memiliki

pangsa pasar tetap.

b. Income Stock

Saham ini merupakan saham yang memiliki deviden yang progresif

atau besarnya deviden yang di bagikan lebih tinggi dari rata-rata

deviden tahun sebelumnya.

c. Growth Stock

Merupakan jenis saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang

memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

31

d. Speculative Stock

Saham jenis ini menghasilkan deviden yang tidak tetap, karena

perusahaan yang menerbitkan memiliki pendapatan yang berubah-

ubah namun memiliki prospek yang bagus di masa yang akan

datang.

e. Counter Sylical Stock

Perusahaan yang menerbitkan jenis saham ini adalah jenis

perusahaan yang operasionalnya tidak banyak dipengaruhi oleh

kondisi ekonomi makro. Perusahaan tersebut biasanya bergerak

dalam bidang produksi atau layanan jasa vital.

Menurut Ang (1997) berdasarkan fungsinya nilai dari suatu saham

dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

1. Par Value (Nilai Nominal )

Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham yang

bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi. Nilai nominal

suatu saham harus ada dan dicantumkan pada surat berharga

saham dalam mata uang rupiah, bukan dalam bentuk mata uang

asing.

2. Base Price (Harga Dasar)

Harga dasar suatu saham erat kaitannya dengan harga pasar suatu

suatu saham. Harga dasar dipergunakan didalam perhitungan indeks

harga saham.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

32

3. Market Price (Harga Pasar)

Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena

harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang

sedang berlangsung. Apabila pasar suatu efek sudah tutup maka

harga pasar adalah adalah harga penutupannya (closing price). Jadi

harga pasar inilah yang menyatakan naik-turunnya suatu saham.

Menurut Weston dan Brigham (2001), faktor-faktor yang

mempengaruhi harga saham adalah:

1. Laba per lembar saham (Earning Per Share)

Seorang investor yang melakukan investasi pada paerusahaan akan

menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per

lembar saham (EPS) yang diberikan perusahaan akan memberikan

pengembalian yang cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk

melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham

perusahaan akan meningkat.

2. Tingkat Bunga

Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara:

a. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan

obligasi, apabila suku bunga naik maka investor akan menjual

sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan

menurunkan harga saham. Hal sebaliknya juga akan terjadi

apabila tingkat bunga mengalami penurunan.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

33

b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga

adalah biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah

laba perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan

ekonomi yang juga akan mempengaruhi laba perusahaan.

3. Jumlah Kas Deviden yang Diberikan

Kebijakan pembagian deviden dapat dibagi menjadi dua, yaitu

sebagian dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian lagi

disisihkan sebagai laba ditahan. Sebagai salah satu faktor yang

mempengaruhi harga saham, maka peningkatan pembagian deviden

merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan dari

pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah

yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik.

4. Jumlah laba yang dapat perusahaan

Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan

yang mempunyai profit yang cukup baik karena menunujukkan

prospek yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi,

yang nantinya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.

5. Tingkat Resiko dan Pengembalian

Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan

perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi harga saham

perusahaan. Biasanya semakin tinggi resiko maka semakin tinggi

pula tingkat pengembalian saham yang diterima.

Page 25: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

34

2.1.12 Analisa Harga Saham

Terdapat bemacam-macam pendekatan untuk menganalisis saham,

namun pada dasarnya semua pendekatan tersebut merupakan salah satu

dari dua pendekatan yang umum. Sunariyah (2003) mengatakan untuk

menganalisis saham dengan pendekatan tradisional digunakan dua

analsis, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa secara garis besar terdapat dua metode yang

digunakan untuk menganalisis saham, yaitu:

1. Analisa fundamental

Menurut Francis (1988): “In preparing their estimate of security’s

value, fundamental analysts study the basic financial and economic facts

about the company that issues the security. They study the level and trend

of the firm’s sales and earnings, the quality of the firm’s products, the

firm’scompetitive position in the markets where its products are sold, the

firm’s labor relations, the firm’s sources of raw materials. The government

rules that apply to the firm, and many other factors that may affect the

value of the firm’s common stock”. Berdasarkan pernyataan tersebut

dapat diketahui bahwa untuk memperkirakan harga saham dapat

menggunakan analisa fundamental yang menganalisa kondisi keuangan

dan ekonomi perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Analisanya

dapat meliputi trend penjualan dan keuntungan perusahaan, kualitas

produk, posisi persaingan perusahaan di pasar, hubungan kerja pihak

perusahaan dengan karyawan, sumber bahan mentah, peraturan-

Page 26: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

35

peraturan perusahaan dan beberapa faktor lain yang dapat

mempengaruhi nilai saham perusahaan tersebut.

Secara umum untuk menganalisa perusahaan dengan menggunakan

analisa fundamental terdiri dari 4 langkah yaitu:

a. Menghitung kondisi ekonomi secara keseluruhan

Kondisi ekonomi dipelajari untuk memperhitungkan jika kondisi

ekonomi secara keseluruhan baik untuk pasar saham. variabel

ekonomi tersebut, misalnya inflasi, suku bunga, neraca perdagangan,

dan demand & supply uang.

b. Menghitung kondisi industri secara keseluruhan

Industri dimana perusahaan berada secara langsung mempengaruhi

masa depan perusahaan tersebut. Saham yang lemah dalam industri

yang kuat lebih disukai daripada saham yang kuat dalam industri

yang lemahl.

c. Menghitung kondisi perusahaan

Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan

menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi

dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu: profitability (keuntungan),

price (harga), liquidity (likuiditas), leverage (dukungan), dan efficiensi

(efisiensi).

d. Menghitung nilai saham perusahaan

Seorang fundamental analis dapat memperhitungkan apakah saham

suatu perusahaan overvalued, undervalued, atau telah memiliki

Page 27: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

36

harga yang tepat. Beberapa model penilaian telah disusun untuk

membantu di dalam menghitung nilai saham, misalnya model dividen

yang menitikberatkan pada nilai saat ini dari pendapatan yang

diharapkan, dan model aset yang menitikberatkan pada nilai saat ini

dari aset perusahaan.

2. Analisa teknikal

Sunariyah (2003) menjelaskan bahwa analisis teknikal merupakan

suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai

pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran

suatu saham tertentu atau pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis

ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan, seperti: harga saham,

volume perdagangan, indeks harga saham gabungan dan individu, serta

faktor-faktor lain yang bersifat teknis.

Beberapa kesimpulan menyangkut pendekatan teknikal adalah

sebagai berikut:

1. Analisis teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan

2. Fokus analisis teknikal adalah ketepatan waktu. Penekanannya

hanya pada perubahan harga.

3. Teknik analisis berfokus pada faktor-faktor internal melalui analisis

pergerakan

di dalam pasar atau suatu saham.

Page 28: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

37

4. Analisis teknikal cenderung berkonsentrasi pada jangka pendek

untuk mndeteksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang relatif

pendek.

2.2 Peneliti Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Rinanti (2009) bertujuan untuk menguji

Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), dan Return On Equity

(ROE) berpengaruh terhadap Harga Saham. Sampel yang digunakan

adalah 11 perusahan dari 45 perusahaan yang tercantum dalam indeks

LQ 45 selama periode 2004 – 2008, sehingga total sampel sebanyak 55

perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan

variabel NPM, ROA, dan ROE memiliki pengaruh yang sangat signifikan

terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurmalasari (2009) bertujuan

mengetahui pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham. Sampel

yang digunakan adalah perusahaan emiten yang tercantum dalam indeks

LQ 45 selama periode 2005 – 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

rasio profitabilitas yang terdiri dari ROA, ROE, NPM dan EPS memiliki

pengaruh yang sangat signifikan terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah (2011) untuk menguji

pengaruh Retun On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning

Per Share (EPS) terhadap Harga Saham Yang Tercatat Di Bursa Efek

Indonesia. Studi pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

Page 29: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

38

di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitan menunjukkan bahwa ROA, ROE,

dan EPS memilki pengaruh yang signifikan terhada Harga saham dengan

tingkat signifikan sebesar 5%.

Penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2007) untuk menguji

pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan harga saham Yang

Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Studi pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitan menunjukkan

bahwa Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to

Operating Profit (DOP) memilki pengaruh yang signifikan terhada Harga

saham dengan tingkat signifikan sebesar 5%.

Page 30: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

39

2.3 Kerangka Pemikiran

Adapun kerangka pikir dari penelitian ini dijelaskan pada skema

sebagai berikuts:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Return On Equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham (Mardiyanto, 2009: 196)

Net Profit Margin (NPM) adalah Lukman adalah merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expense termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan Syamsuddin (2007: 62)

Harga saham adalah suatu saham yang mempunyai ciri untuk diperjualbelikan di bursa efek yang diukur dengan nilai mata uang (harga) dimana harga saham tersebut akan ditentukan antara kekuatan demand dan supply.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Return On Equity (ROE): 1. Net Income 2. Modal Faktor-faktor yang mempengaruhi Net Profit Margin (NPM): 1. Net Income 2. Penjualan

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham : 1. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS) 2. Tingkat bunga 3. Jumlah kas Deviden yang diberikan 4. Jumlah laba yang didapat perusahaan 5. Tingkat resiko dan pengembalian

HARGA SAHAM

PENGUJIAN HIPOTESIS

PEMBAHASAN

Page 31: BAB II KAJIAN TEORITISeprints.ung.ac.id/4046/9/2013-1-61201-931409030-bab2... · Laporan Perubahan Modal, ... 2.1.6.1 Pengertian Investasi Pada dasarnya modal diinvestasikan karena

40

2.4 Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, tinjauan teoritis dan kerangka pemikiran

di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: Diduga Return On

Equity (ROE) Dan Net Profit Margin diduga berpengaruh positif

terhadap Harga Saham pada PT. Mustika Ratu, Tbk”.