bab ii kajian pustaka 1. hakekat kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/bab...

18
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a. Pengertian Kepemimpinan Dalam bahasa inggris kepemimpinan disebut leader dari kata-kata to lead dan kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Dalam kata kerja to lead tersebut terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat yaitu, bergerak lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran atau pendapat orang lain, membimbing, menuntun menggerakkan orang lain lebih awal, berjalan lebih depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya. Cooley menjelaskan dalam Moedjiono, Imam (2002: 2) bahwa pemimpin selalu merupakan “inti dari tendensi, dan di lai n pihak seluruh gerakan sosial bila diuji secara teliti akan terdiri dari berbagai tendensi yang mempunyai inti tersebut.” Mumford menjelaskan dalam Moedjiono, Imam (2002: 2) “kepemimpinan adalah sebuah ke unggulan seseorang atau beberapa individu dala kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial.” Kepemimpinan sebuah posisi istimewa dan selalu berada di barisan depan dalam sebuah kelompok tetapi juga sebuah keunggulan individual atau kolektif dalam pengontrolan gejala-gejala sosial. 6 Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Upload: phamkiet

Post on 19-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Hakekat Kepemimpinan

a. Pengertian Kepemimpinan

Dalam bahasa inggris kepemimpinan disebut leader dari kata-kata to lead

dan kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Dalam kata kerja to lead

tersebut terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat yaitu,

bergerak lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil langkah pertama, berbuat

paling dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran atau pendapat orang lain,

membimbing, menuntun menggerakkan orang lain lebih awal, berjalan lebih

depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, menggerakkan orang

lain melalui pengaruhnya.

Cooley menjelaskan dalam Moedjiono, Imam (2002: 2) bahwa pemimpin

selalu merupakan “inti dari tendensi, dan di lain pihak seluruh gerakan sosial bila

diuji secara teliti akan terdiri dari berbagai tendensi yang mempunyai inti

tersebut.” Mumford menjelaskan dalam Moedjiono, Imam (2002: 2)

“kepemimpinan adalah sebuah ke unggulan seseorang atau beberapa individu dala

kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial.”

Kepemimpinan sebuah posisi istimewa dan selalu berada di barisan depan

dalam sebuah kelompok tetapi juga sebuah keunggulan individual atau kolektif

dalam pengontrolan gejala-gejala sosial.

6

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

7

b. Indikator Kepemimpinan

Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan

dengan tiga hal penting, yaitu: a) kekuasaan, b) kewibawaan, dan c) kemampuan.

Menurut Kartono, Kartini (2002: 31) Indikator kepemimpinan yaitu:

1. Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan

wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan

bawahan untuk berbuat sesuatu.

2. Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga orang

mampu “mbawani” atau mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh

pada pemimpin, dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.

3. Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuataan dan

kecakapan/ketrampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi dari

kemampuan anggota biasa.

Seorang pemimpin yang baik harus mempunyai kekuasaan atau wewenang,

yaitu untuk mengatur atau menggerakan bawahannya untuk melakukan suatu hal.

Mempunyai kewibawaan dan kemampuan untuk mengatur suatu lembaga, begitu

pula pemimpin dalam suatu pendidikan.

Sebuah pendidikan terdapat sebuah pemimpin untuk mengarahkan

pencapaian tujuan pendidikan. Kepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki

pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan dalam mempengaruhi,

mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain yang ada

hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan dan pengajaran

ataupun pelatihan agar segenap kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efesien

yang pada gilirannya akan mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah

ditetapkan.

Pemimpin dalam sekolah adalah kepala sekolah, kepala sekolah dapat

didefinisikan sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

8

memimpin suatu sekolah diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat

terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima

pelajaran.

2. Hakekat Kepemimpinan Kepala Sekolah

a) Peran Kepala Sekolah

Sekolah yang bermutu tidak terlepas dari peran kepala sekolah yang baik,

kepala sekolah yang baik mampu memanajemen sekolah dan harus mampu

melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan mutu sekolah. Untuk mewujudkan

sekolah yang bermutu, menurut Mulyasa (2011 : 98-120) dalam paradigma

manajemen pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus mampu melaksanakan

pekerjaannya sebagai educator; manager; administator; dan supervisor,

Innovator dan Motivator.

1. Kepala Sekolah sebagai Educator (Pendidikan)

Dalam melakukan fungsinya sebagai educator, kepala sekolah harus

memiliki strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan keprofesionalisme

tenaga kependidikan disekolahnya. Pendidik, adalah orang yang mendidik.

Mendidik sendiri diartikan memberikan latihan (ajaran, pimpinan) mengeani

akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan proses

pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Berdasarkan definisi tersebut dapat memberikan induksi bahwa proses

pendidikan disamping secara khusus dilaksanakan melalui sekolah, dapat

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

9

diselenggarakan di luar sekolah yaitu pendidikan melalui keluarga dan

masyarakat. Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus berusaha

menanamkan, memajukan, dan meningkatkan setidaknya empat macam nilai

yaitu pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik.

2. Kepala Sekolah sebagai Manager

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala

sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga

kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada

para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong

keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang

menunjang program sekolah.

3. Kepala sekolah sebagai Administrator

Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat

dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan,

penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah. Secara spesifik,

kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum,

mengelola administrasi peserta didik, mengelola administrasi personalia,

mengelola administrasi kearsipan dan mengelola administrasi keuangan. Untuk

itu kepala sekolah harus mampu menjabarkan kemampuan di atas dalam tugas-

tugas operasional. Penjabaran dari segala kemampuan yang harus dimiliki

seorang kepala sekolah dalam Mulyasa (2011: 107-108) adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan Mengelola Kurikulum

Penyusunan administrasi pembelajaran; bimbingan konseling; kegiatan

praktikum; dan kegiatan belajar peserta didik di perpustakaan.

b. Kemampuan Mengelola Administrasi Peserta Didik

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

10

Penyusunan adminitrasi peserta didik; kegiatan ekstrakulikuler; dan

hubungan sekolah dengan orangtua peserta didik.

c. Kemampuan Mengelola Administrasi Personalia

Pengembangan administrasi tenaga guru; tenaga kependidikan non guru.

d. Kemampuan Mengelola Administrasi Sarana Prasarana

Mengembangkan administrasi mebel; alat musik kantor; alat laboratorium,

alat bengkel dan workshop.

e. Kemampuan Mengelola Administrasi Kearsipan

Pengembangan administrasi surat musik, surat keluar, surat keputusan,

dan surat edaran.

f. Kemampuan Mengelola Administrasi Keuangan

Pengembangan administarsi keuangan rutin; keuangan yang bersumber

dari masyarakat dan orang tua peserta didik; keuangan yang bersumber

dari pemerintah, bantuan operasional (DBO), bantuan keuangan, seperti

hibah.

Dalam melakukan tugas-tugas di atas, Kepala Sekolah sebagai

administrator, khususnya dalam meningkatkan kinerja dan produktifitas

sekolah dapat dianalisis berdasarkan beberapa pendekatan, baik pendekatan

sifat, pendekatan perilaku, maupun pendekatan situasional. Kepala Sekolah

hendaknya terbuka tetapi tetap menjaga jarak dengan tenaga kependidikan,

agar mereka dapat mengemukakan berbagai permasalahan yang dihadapi

dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kependidikan.

4. Kepala Sekolah sebagai Supervisor.

Sekolah yang baik akan selalu memiliki kepala sekolah yang baik, artinya

kemampuan profesional kepala sekolah dan kemauannya untuk bekerja keras,

dalam memberdayakan seluruh potensi sumber daya sekolah, menjadi jaminan

keberhasilan sebuah sekolah. Oleh karena itu, guna untuk mewujudkan sekolah

yang bermutu kepala berperan sebagai supervisor. Menurut Sergiovani dan

Starrat (Mulyasa, 2011: 111)

suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru

dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari disekolah, agar dapat

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

11

menggunakan untuk memberikan layanan yang lebih baik pada peserta

didik di sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat

belajar yang lebih efektif.

2Supervise sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang

berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sIstem organisasi pendidikan modern

diperlukan supervisor khusus yang 1, lebih indenpendent, dan dapat

meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya. Jika

supervisor dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan

berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga

kependidikan.

5. Kepala Sekolah sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan

pengawasan, meningkatkan kemapuan tenaga kependidikan, membuka

komunikasi dua arah, dan mendegelasikan tugas. Wahjosumijo (2005: 110)

mengemukakan bahwa Kepala Sekolah sebagai leader memiliki karakter

khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan

pengetahuan profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat

dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi

dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan

berkomunikasi.

6. Kepala Sekolah sebagai Innovator

Ibrahim (1988: 51) innovator merupakan “ orang yang memberikan ide,

barang atau metode sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

12

orang baik untuk mencapai suatu tujuan atau sebagai pemecahan suatu

masalah.” Begitu pula bagi kepala sekolah dalam rangka melakukan peran dan

fungsinya sebagai Innovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat

untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, memberikan

teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan

model-model pembelajaran yang inovatif.

7. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Mc. Donald menjelaskan dalam Sardiman ( 2007: 73) motivasi adalah

“perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

(feeling) dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.” Sebagai

motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk

memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan

tugas dan fungsinya.

Dalam implementasinya, kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis

dari tiga sifat kepemimpinan, yakni demokratis, otoriter, laissez-faire. Ketiga

sifat tersebut sering dimiliki secara bersamaan oleh leader, sehingga dalam

melakukan kepemimpinannya, sifat-sifat tersebut muncul secara situsional.

Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai leader mungkin bersifat demokratis,

otoriter, dan mungkin bersifat laissez-faire, meskipun kepala sekolah ingin

selalu bersifat demokratis namun sering kali situasi dan kondisi menuntut

untuk bersikap lain; misalnya harus otoriter.

b) Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah sangatlah berperan penting untuk meningkatkan mutu

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

13

sekolah. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan mutu.

sekolah di sekolah yang di pimpin. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui

tipe dan pola kepemimpinan yang baik agar dapat memimpin dengan baik. Kepala

sekolah harus mengetahui, bagaimanakah cara menjadi pemimpin yang baik.

Menurut Indrafachrudi, dkk (1984: 29) ada empat tipe kepemimpinan yang

sangat berkaitan dengan watak pribadi seorang pemimpin yang akan di jelaskan

sebagai berikut:

1) Kepemimpinan Otokratis

Soetopo& Soemanto (1984: 7) tipe otoriter, yaitu perilaku pemimpin

dengan tipe ini menunjukkan ingin berkuasa. Pemimpin tipe ini mempunyai

pandangan bahwa tanggung jawabnya sebagai pemimpin sangatlah besar.

Maju mundurnya sekolah yang dipimpinnya sangat bergantung kepadanya.

Sehubungnya dengan itu, dengan bekerja keras, teliti dan tertib, pemimpin

menghendaki dan mengharapkan agar bawahannya juga harus bekerja keras

dan sungguh-sungguh.

2) Kepemimpinan “Laissez-Faire”

Soetopo& Soemanto (1984: 8) tipe kepemimpinan Laissez-Faire ini

pemimpin sepertinya tidak melakukan fungsi kepemimpinan dan sifat

kepemimpinannya tidak tampak. Pemimpin yang bersifat “Laissez-Faire”

menghendaki supaya kepada bawahannya diberikan banyak kebebasan.

Pemimpin tersebut berpendapat, “ Biarlah guru-guru bekerja sesuka hatinya,

berinisiatif dan menurut kebijaksanaan sendiri. Berikan kepercayaan kepada

mereka, hargailah usaha-usaha mereka masing-masing. Jangan menghalang-

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

14

halangi mereka dalam pekerjaan, mereka tidak usah diawasi dalam

melaksanakan tugas, segala sesuatu pasti akan beres.”

3) Kepemimpinan Demokratis

Indrafachrudi, dkk (1984: 36) Tipe kepemimpinan ini dalam “pengambilan

keputusan-keputusan disesuaikan dengan anggota kelompoknya, dimana

pemimpin bersama-sama dengan anggota kelompok memutuskan keputusan

penting melalui kesepakatan bersama.” Semua guru di sekolah bekerja sama

untuk mencapai tujuan bersama, semua keputusan di ambil melalui

musyawarah dan mufakat serta harus ditaati. Pemimpin menghormati dan

menghargai pendapat tiap-tiap guru, pemimpin memberi kesempatan kepada

guru-guru untuk mengembangkan inisiatif dan daya kreatifnya.

Dari berbagai tipe kepemimpinan diatas dapat kita ketahui bahwa seorang

pemimpin yang baik seharusnya memiliki tipe kepemimpinan yang

demokratis. Karena tujuan pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya

bantuan dari pihak lain. Serta seorang pemimpin harus mempunyai

kompetesi-kompetensi yang harus dimiliki untuk menjadi seorang pemimpin

yang baik.

c) Indikator Kompetensi Kepala Sekolah.

Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi guru maupun kepala sekolah

sebagaimana tercantum dalam penjelasan peraturan pemerintah No. 19 Tahun

2005 tentang standar nasional pendidikan, yaitu:

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

15

1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik yang meliputi: (a) Pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan; (b) Pemahaman terhadap peserta didik; (c) pengembangan

kurikulum/silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan

(g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimiliki.

2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang:

(a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa;

(f) berahlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan

masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i) mengembangkan

diri secara berkelanjutan.

3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian

dari masyarakat untu: (a) berkomunikasi lisan dan tertulis; (b)

menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c)

bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua/ wali peserta didik; dan (d) bergaul secara santun

dengan masyarakat sekitar.

4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep,

struktur, dan metode keilmuan/ teknologi/ seni yang menaungi/ koheren

dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;

(c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-

konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetensi secara

profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan

budaya nasional.

Seorang guru maupun kepala sekolah harus mempunyai kompetensi-

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Dengan mempunyai

kompetensi ini seorang kepala sekolah mampu melaksanakan tanggung jawabnya

dan profesinya sebagai seorang guru. Seorang pemimpin tidak akan berhasil

dalam memimpin sekolah tanpa adanya kerjasama dengan rekannya.

Kepemimpinan kepala sekolah akan berjalan dengan baik apabila manajemen

sekolahnya baik pula, untuk mendukung terwujudnya manajemen sekolah yang

bermutu harus adanya dukungan dari guru dan komite sekolah.

Keberhasilan mutu sekolah berasal dari kepemimpinan kepala sekolah dalam

mengelola sekolah dengan baik. Untuk mengelola sekolah dalam menuju suatu

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

16

keberhasilan, dibutuhkan kerja sama dengan warga sekolah untuk mendukung

tugas dari kepemimpinan kepala sekolah.

d) Pengelolaan Sekolah

1. Pengertian Pengelolaan

Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula

pengaturan atau pengurusan. Sagala, Syaiful (2009: 50) manajemen merupakan

“suatu sistem tingkah laku manusia yang kooperatif dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya dengan kepemimpinan yang teratur melalui usaha terus

menerus dilandasi tindakan yang rasional.”

Pengelolaan atau manajemen merupakan suatu proses, sedangkan manajer

adalah orang yang melakukan proses atau yang mengatur proses tersebut sehingga

tercapai sebuah tujuan. Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok

yang ditampilkan oleh seorang manajer/ pemimpin, yaitu: perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Fattah, Nanang (2011: 1) manajemen sebagai proses merencana,

mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala

aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif. Dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerja

sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dengan tersedianya manajemen sekolah yang baik, maka sekolah tersebut akan

mewujudkan visi dan misi dari sekolah. Dengan terwujudnya visi dan misi maka

sekolah tersebut menjadi sekolah yang bermutu.

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

17

2. Fungsi Pengelolaan

Berdasarkan fungsi manajemen (pengelolaan) secara garis besar dapat

disampaikan bahwa tahap-tahap dalam melakukan manajemen meliputi:

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Sagala, Syaiful

(2009: 56-64) ada beberapa fungsi manajemen (pengelolaan) antara lain sebagai

berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Roger dalam Fattah (1972: 49) Perencanaan adalah “proses penentuan

tujuan sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang

diperlukan untuk mencapau tujuan itu seefesien mungkin.” Perencanaan

merupakan suatu proses mempersiapkan serangkaian pengambilan

keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan organisasi.

Dengan demikian, kunci keberhasilan dalam suatu pengelolaan

tergantung pada perencanaannya. Perencanaan merupakan suatu proses dan

kegiatan pimpinan (manager) yang terus-menerus, artinya setiap kali timbul

sesuatu yang baru.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Sagala, Syaiful (2009: 58) pengorganisasian adalah “kegiatan pembagi

tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama sekolah.” Dalam

sebuah organisasi dituntut adanya kerja sama antara dua orang atau lebih

untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efesien. Untuk mencapai

tujuan tersebut maka perlu dipilih orang yang memiliki kemampuan dan

kompetensi dalam melaksanakan tugas serta dapat memimpin anggotanya.

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

18

c. Penggerakan

Terry menjelaskan dalam Sagala, Syaiful (2009: 60) menggerakan berarti

“merangsang anggota-anggota kelompok, melaksanakan tugas-tugas dengan

antusias dan kemauan yang baik.” Kepemimpinan kepala sekolah

mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakan personal

sekolah dalam melaksanakan program kerjanya. Menggerakan dalam

organisasi sekolah adalah merangsang guru dan personal sekolah lainnya

melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan baik serta dengan penuh

semangat.

d. Pengkoordinasian

Sagala, Syaiful ( 2009: 61) pengkoordinasian berarti “ menjaga agar

tugas-tugas yang telah dibagi, tidak dikerjakan menurut kehendak yang

mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga tercapainya tujuan.”

Pengkoordinasian dilakukan oileh kepala sekolah, tanpa pengkoordinasian

yang benar maka tiap komponen seperti guru, tenaga kependidikan dan

karyawan pendidikan lainnya akan berjalan sendiri-sendiri tanpa arah yang

jelas.

e. Pengawasan (Controlling)

NS, Sutarno (2006: 128) menjelaskan pengawasan merupakan “kegiatan

membandingkan atau mengukur yang sedang atau sudah dilaksanakan

dengan kriteria, norma-norma standar atau rencana-rencana yang sudah

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

19

ditetapkan sebelumnya.” Pengawasan atau kontrol merupakan kegiatan

terakhir dari fungsi pengelolaan (manajemen).

Perencanaan merupakan proses awal dari suatu kegiatan pengelolaan

yang keberadaanya sangat diperlukan dalam memberikan arah atau patokan

dalam suatu kegiatan. Kemudian pengorganisasian yang berkaitan dengan

penyatuan seluruh sumber daya yang ada untuk bersinergi dalam

mepersiapkan pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya yaitu penggerakan,

pengkoordinasian dan tahap terakhir adalah pengawasan yang meliputu

kegiatan monitoring dan evaluasi.

Dengan terlakasanakannya fungsi pengelolaan sekolah dengan baik,

maka sekolah tersebut akan mudah dalam mencapai tujuan dari pendidikan

atau sekolah. Tercapainya tujuan sekolah akan mewujudkan sekolah yang

bermutu.

3. Meningkatkan Mutu

1) Pengertian Mutu

Crosby dalam Hadis& Nurhayati (2010: 85) menjelaskan “mutu adalah

conformance to requirment, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau

distandarkan. Dalam pendidikan pengertian ini mempunyai maksud seorang

lulusan memiliki mutu apabila sesuai dengan standar mutu tersebut meliputi input,

proses belajar mengajar dan hasil belajar mengajar.” Deming dalam Hadis&

Nurhayati (2010: 85) menjelaskan “mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan

pasar atau konsumen.” Dari pengertian tersebut, sebuah pendidikan yang bermutu

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

20

adalah pendidikan yang menguasai pangsa pasar karena lulusannya sesuai dengan

kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi pemakai jasa

pendidikan.

Mutu adalah suatu kondisi konsumen yang merasa puas karena yang mereka

inginkan telah tercapai sepenuhnya. Adapun dalam proses pendidikan, sekolah

yang bermutu terdiri dari berbagai input, antara lain: bahan ajar ( kognitif, afektif,

atau psikomotor), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana

sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya

serta penciptaan suasana yang kondusif. Sekolah yang bermutu akan tercipta

apabila pengelolaan manajemen sekolah tersebut baik.

2) Mutu Sekolah

Suatu sekolah yang berorientasi pada “mutu” dituntut untuk selalu bergerak

dinamis penuh upaya inovasi, dan mengkondisikan diri sebagai lembaga atau

organisasi pembelajar yang selalu memperhatikan tuntutan kebutuhan masyarakat

yang terus berkembang. Untuk itu sekolah dituntut untuk selalu berusaha

menyempurnakan desain atau standar proses.

Dalam bukunya Engkoswara & Komariah menurut Baker (2011: 310-311 )

memaparkan standar sekolah baik yang bermutu yaitu:

1. Administrator dan jajaranya serta guru-guru adalah para profesioanal

yang handal.

2. Tersedia kurikulum yang luas bagi seluruh siswa.

3. Memiliki filosofi yang selalu dikomunikasikan bahwa seluruh anak dapat

belajar dengan harapan yang tinggi.

4. Iklim yang baik untuk belajar, aman, bersih, memper;dulikan, dan

terorganisasi baik.

5. Suatu sistem penilaian berkelanjutan yang didukung supervisi.

6. Keterlibatan masyarakat yang tinggi.

7. Membantu para guru mengembangkan strategi,teknik intruksional dan

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

21

mendorong kerjasama kelompok.

8. Menyusun jadwal secara terprogram untuk memberikan pelatihan dalam

jabatandan seminar seluruh staf.

9. Pengorganisasian SDM untuk melayani seluruh siswa.

10. Komunikasi dengan orang tua dan menyediakan waktu yang cukup untuk

dialog.

11. Menetapkan dan mengartikulasikan tujuan secara jelas.

12. Pelihara staf yang memiliki kesimbangan ketrampilan dan kemampuan

dan ketahui kekuatan kapabilitas khusus dari staf.

13. Bekerja untuk memelihara moril tinggi yang berkontribusi terhadap

stabilitas orgnisasi dan membatasi tingkat turn – over (perputaran guru).

14. Bekerja keras untuk memelihara ukuran kelas sesuai dengan mata

pelajaran dan tingkatan kelas siswa sesuai aturan yang ada.

15. Kembangkan dengan staf dan orang tua kebijakan sekolah dalam disiplin,

penilaian, kehadiran, pengujian, promosi, dan ingatan.

16. Kerja sama guru dan orang tua untuk menyediakan dukungan pelayanan

dalam pemecahan permasalahan siswa.

17. Memelihara hubungan baik dengan pemerintah daerah.

Dalam bukunya Engkoswara & Komariah, Aan menurut Koswara (2011: 310)

merangkum indikator-indikator sekolah yang bermutu dan tidak bermutu yaitu

antara lain:

Tabel 2.1 Indikator Sekolah Bermutu dan Tidak Bermutu

Sekolah Bermutu Sekolah tidak bermutu

1. Masukan yang tepat Masukan yang banyak

2. Semangat kerja tinggi Pelaksanaan kerja santai

3. Gairah motivasi belajar tinggi Aktivitas belajar santai

4. Penggunaan biaya, waktu fasilitas,

tenaga yang proposional

Boros memakai sumber-sumber

5. Kepercayaan berbagai pihak Kurang peduli terhadap lingkungan

6. Tamatan yang bermutu Lulusan hasil katrol

7. Keluaran yang relevan dengan

kebutuhan masayarakat

Keluaran tidak produktif

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa sekolah bermutu adalah sekolah yang

mengukur seberapa banyak tujuannya tercapai. Sekolah yang bermutu lebih

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

22

mempunyai semangat belajar yang tinggi, sarana prasarana yang memadai

menjadikan pembelajaran yang efektif sehingga terciptanya prestasi yang baik dan

mempunyai lulusan yang bermutu.

Sekolah yang bermutu tidak terlepas dari peran kepemimpinan kepala sekolah

yang baik, serta adanya dukungan dari warga sekolah untuk melaksanakan visi

misi sekolah. Setiap manajemen sekolah harus mampu melaksanakan tugasnya

masing-masing untuk meningkatkan mutu sekolah.

4. Penelitian Relevan

Berdasarkan penelitian yang peneliti anggap relevan dengan penelitian peran

kepemimpinan kepala sekolah di sekolah dasar antara lain:

1). Penelitian tentang peran kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu sekolah oleh Sri Murniasih (2014) tentang”

Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru”

menunjukan hasil, bahwa peran kepala sekolah sebagai pemimpin untuk

meningkatkan kinerja guru yaitu kepemimpinan yang demokratis , sifatnya

yang baik selalu memperhatikan kebutuhan bawahan serta harus

mempunyai peran sebagai kepala sekolah sebagai educator, kepala

sekolah sebagai manajer, kepala sekolah sebagai administrator, kepala

sekolah sebagai supervisor, climitor dan enterpreneuruship.

2). Penelitian tentang peran kepemimpinan kepala sekolah dalam

meningkatkan mutu sekolah oleh Sri Purwanti (2013) tentang “Peran

Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Guru

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakekat Kepemimpinan a ...repository.ump.ac.id/5118/3/BAB II.pdfKepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki ketrampilan

23

dan Pegawai di SMA Bakti Sejahtera Kecamatan Kongbeng Kabupaten

Kutai Timur” menunjukan hasil, kepemimpinan kepala sekolah yang baik

yang dapat meningkatkan kualitas sekolah yaitu dengan melaksanakan

tugasnya, kepala sekolah sebagai pemimpin yaitu kepala sekolah melakukan

tanggung jawab perbaikan dan pengajaran. Kepala sekolah sebagai manajer

dalam mempengaruhi guru untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.

Kepala sekolah sebagai pendidik, kepala sekolah sebagai administrator,

kepala sekolah sebagai motivator dengan memberikan motivasi kepada

guru dan pegawai, serta mengatur lingkingan fisik dan suasana kerja.

Kedua penelitian tersebut saling berhubungan dalam penelitian ini,

penelitian Sri Murniasih yang berkaitan dengan peran kepemimpinan kepala

sekolah yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja guru, dapat

memberikan gambaran yang berkaitan dengan peran kepemimpinan kepala

sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah, akan tetapi penelitian itu masih

kurang mendalam berkaitan permasalahan tersebut, sehingga hasil tersebut

dijadikan acuan peneliti untuk melihat peran kepemimpinan kepala sekolah

dalam meningkatkan mutu sekolah. Kemudian pada penelitian Sri Purwanti

berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu

sekolah, sehingga kedua penelitian tersebut saling berhubungan untuk

mengetahui dan mengali lebih dalam yang terkait peran dan upaya yang

dilakukan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu

sekolah.

Peran Kepemimpinan Kepala..., Nanik Setyaningrum, FKIP, UMP, 2016