bab ii pemahaman terhadap rumah perawatan anak … file7 bab ii pemahaman terhadap rumah perawatan...
TRANSCRIPT
7
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH PERAWATAN
ANAK PENDERITA KANKER
Pada bab II ini akan membahas tentang teori, laporan penelitian, makalah
maupun peraturan pemerintah yang terkait rancangan yang diajukan sehingga
dapat memahami serta menjadi tambahan refrensi bagi rancangan yang diajukan.
Adapun teori, laporan penelitian, makalah maupun peraturan pemerintah yang
digunakan dalam pemahaman proyek ini, adalah
2.1 Pengertian Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker
Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker ini merupakan fasilitas untuk
memberikan perawatan bagi anak penderita kanker. Fasilitas ini tidak hanya
melayani dalam hal perawatan medis dan non medis serta menyediakan fasilitas
seperti psikologis dan menyediakan fasilitas untuk bermain, belajar, taman paliatif
dan bersosialisasi, dimana anak penderita kanker sangat sulit mendapatkan teman
untuk bermain yang nantinya fasilitas penunjang yaitu taman paliatif yang akan
membuat anak-anak penderita kanker berkumpul untuk bermain di taman tersebut.
Ini dibuktikan dari pemerintah bahwa anak penderita kanker harus mendapatkan
8
perawatan dan teman untuk meningkatkan kualitas hidupnya Perawatan paliatif
pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam
jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian
yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial
dan spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007) sedangkan faktor kelompok
sebaya pada anak tidak mudah untuk berteman pada umur yang jauh darinya
(Soetjiningsih, 1995: 156). Hal ini akan membuat perasaan anak penderita kanker
menjadi positif yang membuat anak senang dan tubuh anak menjadi lupa dengan
rasa sakit kankernya. Rumah perawatan anak penderita kanker mirip dengan
rumah sakit dan rumah singgah yang membuat berbeda adalah terdapat perawatan
bagi anak kanker yang tidak ada di rumah singgah dan rumah perawatan terdapat
juga tempat bermain bagi anak kanker. Dalam pengertian Rumah Singgah secara
terminologi rumah berarti bangunan untuk tempat tinggal, sedangkan singgah
adalah mampir atau berhenti sebentar di suatu tempat ketika dalam perjalanan.
Dari pengertian diatas rumah singgah bisa diartikan sebagai bangunan atau
tempat tinggal yang di tempati dalam waktu yang tidak lama. Rumah sakit adalah
salah satu dari sarana kesehatan tempat untuk upaya berobat maupun
berkonslutasi penyakitnya upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan,bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Charles, 2004).
Tempat perawatan paliatif yaitu Rumah singgah/panti (hospis): Untuk
pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan
khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih memerlukan
pengawasan tenaga kesehatan.
Jadi pengertian Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah terdapat
fasilitas-fasilitas untuk mengobati dan merawatan anak pederita kanker dengan
sasaran pelayanan kesehatan anak secara merawat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan dengan menyediakan pelayanan penginapan, konsultasi
pada anak penderita kanker dan orang tuanya dengan tujuan mewujudkan
kesehatan yang maksimal bagi anak penderita kanker.
9
2.1.1 Deskripsi Perawatan
Tabel 2.1 Deskripsi Perawatan RS,Rumah singgah, Rumah Perawatan
Keterangan Rumah
Sakit Rumah Singgah
Rumah
Perawatan
Perawatan √ - √
Kamar Inap √ √ √
Kid’s Zone - (√) √
Pendidikan - √ √
Komunitas - √ √
Transportasi √ (√) √
Taman
Paliatif - - √
Pada tabel 2.1 menjelaskan bahwa pada perawatan rumah sakit
hanya memiliki fasilitas seperti perawatan, kamar inap dan transportasi.
Pada rumah singgah memiliki kamar inap, pendidikan untuk anak
penderita dan komunitas untuk membuat anak tidak mudah kesepian. Pada
rumah perawatan ini terdapat rumah perawatan, kamar inap, tempat
permainan, pendidikan, komunitas, transportasi dan taman paliatif sebagai
perawatan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.
2.2 Batasan
Penyusunan penulisan tentang perancangan Rumah Perawatan Penderita
Kanker adalah merupakan perancangan sebuah sarana untuk mewadahi
memberikan pelayanan kesehatan dan tempat bermain bagi anak penderita kanker
di Bali. Yaitu dengan merancang bangunan yang dapat membuat anak kanker
termotivasi kesembuhannya secara medis dan non medis serta menyediakan
fasilitas penunjang untuk mengembangkan potensi diri anak-anak penderita
kanker melalui kenyamanan Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker. Pelayanan
yang akan diberikan pada Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker, yaitu
1. Pemeriksaan awal bagi anak penderita kanker yang mengalami gejala
awal kanker dan pencegahannya
10
2. Secara Fisik: menyediakan fasilitas kemoterapi, immunoterapi,
fisioterapi, mekanoterapi, taman paliatif, tempat bermain anak-anak dan
asrama penginapan
3. Secara Psikis: memberikan tempat untuk berkonsultasi bagi anak
penderita kanker dan orang tua anak penderita kanker untuk memulihkan
emosional, serta memberikan fasilitas-fasilitas hiburan yang mendukung
4. Merancang sebuah tempat bangunan Rumah Perawatan Anak Penderita
Kanker yang dapat melengkapi kebutuhan psikologis pasien,keluarga
pasien,pengelola dan staff medis
2.3 Tinjauan Umum Kanker, Paliatif dan Tumbuh Kembang Anak
Pada sub bab ini akan membahas tentang teori-teori yang termasuk di
dalam rumah perawatan anak kanker yaitu tentang teori Kanker,Paliatif dan
tumbuh kembang anak serta bermain dan alat permainan anak. Hal ini bertujuan
menambah pemahaman terhadap rumah perawatan anak kanker.
2.3.1 Tinjauan Umum Kanker
Penyakit kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan
berkembang dengan cepat,tidak terkendali dan akan terus mebelah diri dan
menyusup ke jaringan sekitar lalu menyebar melalui jaringan ikat,darah dan
menyerang organ-organ. Dalam keadaan normal sel akan membelah diri jika
ada pengantian sel-sel yang telah mati dan rusak.
Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih
dari 100 berbagi jenis kanker. Sebagai besar kanker diberi nama organ atau
jenis sel di mana mereka mulai. Seperti kanker yang dimulai di usus besar
disebut kanker usus besar, kanker yang berawal di sel-sel kulit disebut
karsinoma sel basal.
Jenis kanker dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang lebih
luas. Kategori utama kanker termasuk:
1. Carcinoma adalah kanker yang dimulai di kulit atau pada jaringan
yang mencakup garis atau organ internal.
11
2. Sarcoma adalah kanker yang dimulai di tulang, tulang rawan,
lemak, otot, pembuluh darah atau mendukung jaringan
penghubung.
3. Leukemia adalah kanker yang dimulai di jaringan pembentuk darah
seperti sumsum tulang dan menyebabkan sejumlah besar sel darah
abnormal di produksi dan masukkan darah.
4. Lymphoma dan myeloma adalah kanker yang dimulai di sel-sel
system kekebalan tubuh.
5. Central nervous system cancers adalah kanker yang dimulai di
jaringan otak dan sumsum tulang belakang.
2.3.2 Tinjauan Umum Paliatif
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui
pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib
serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan
spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007).
Menurut KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007 Palliative home
care adalah pelayanan perawatan paliatif yang dilakukan di rumah pasien,
oleh tenaga paliatif dan atau keluarga atas bimbingan/ pengawasan tenaga
paliatif. Hospis atau tempat fasilitas adalah tempat dimana pasien dengan
penyakit stadium terminal yang tidak dapat dirawat di rumah namun tidak
melakukan tindakan yang harus dilakukan di rumah sakit. Pelayanan yang
diberikan tidak seperti di rumah sakit, tetapi dapat memberikan pelayaan
untuk mengendalikan gejala-gejala yang ada, dengan keadaan seperti di
rumah pasien sendiri.
Menjelaskan kematian kepada anak dengan cara paliatif yaitu respon
anak terhadap pertanyaan mengenai kematian merupakan dasar tingkat
kematangan anak dalam mengartikan kematian. Pada anak pra sekolah ,anak
mengartikan kematian sebagai : kematian adalah sudah tidak ada nafas, dada
dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak bisa berjalan seperti layaknya
orang yang dapat berjalan seperti orang sebelum mati / meninggal.
12
Kebanyakan anak-anak (anak yang menderita penyakit terminal)
membutuhkan keberanaian, bahwa ia di cintai dan tidak akan merasa di
tinggalkan. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya sensitife
dan simpati, mendukunng apa yang anak rasakan. (White, 2010).
2.3.3 Tinjauan Umum Tumbuh Kembang Anak
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan
lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan
perkembangannya juga berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum.
Sehingga diperlukan kriteria sampai seberapa jauh keunikan seorang anak
terbsebut, apakah masih dalam batas-batas normal atau tidak. Dikenal normal
dalam arti medis dan normal dalam arti statistik. Yang dimaksud normal
dalam arti medis yaitu apabila pertumbuhan dan perkembangan baik fisik
maupun intelek dan kepribadian berlangsung harmonis yang meningkat dan
dapat diramarlakn kecepatan serta hasil akhirnya, sesuai dengan kemampuan
genetic/bawaannya. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak (Soetjiningsih, 1995: 127-131), yaitu
a. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang
terkadang di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan
kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai
atau tidaknya potensi bawaan.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagai menjadi:
1. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih
di dalam kandungan (faktor prenatal).
2. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
setelah lahir (faktor postnatal).
c. Faktor Fisik
13
1. Cuaca,musim,keadaan geografis: musim kemarau yang panjang
dapat berdampak pada tumbuh kembang anak Antara lain
sebagai akibat gagal panen.
2. Sanitasi: Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup
domain dalam penyediaan lingkungan yang mendukung
kesehatan anak dan tumbuh kembangnya.
3. Keadaan rumah: keadaan perumahan yang layak dengan
konstruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya,
serta tidak penuh sesak akan menjadi kesehataan penghuninya.
4. Radiasi: Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya
radiasi yang tinggi.
d. Faktor Psikologis
1. Stimulasi: Merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang
anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur
akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang
kurang mendapatkan stimulasi.
2. Motivasi Belajar: Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini,
dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar.
3. Ganjaran atau hukuman yang wajar
4. Kelompok sebaya: Untuk proses sosialisasi dengan
lingkungannya anak memerlukan teman sebaya.
5. Stres: stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh
kembangnya, misalnya anak akan menarik diri, rendah hati,
terlamat bicara, nafsu makan menurun dan sebagainya.
6. Sekolah: sehingga dengan mendapatkan pendidikan yang baik,
maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak tersebut.
7. Cinta dan kasih saying: salah satu hal anak adalah hak untuk
dicintai dan dilindungi.
8. Kualitas interaksi anak-orang tua: interaksi timbul balik Antara
anak dan orang tua, akan menimbulkan keakraban dalam
keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya, sehingga
14
komunikasi bias dua arah dan segala permasalahan dapat
dipecahkan bersama karena adanya kedekatan dan kepercayaan.
e. Faktor Keluarga dan adat istiadat
1. Pekerjaan/pendapatan keluarga: Pendapatan keluarga yang
memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang
tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer
maupun yang sekunder.
2. Pendidikan ayah/ibu: Pendidikan orang tua merupakan salah
satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak.
3. Jumlah Saudara: jumlah anak yang banyak pada keluarga yang
keadaan sosial ekonominya cukup, akan mengakibatkan
berkurangnya perhatian dan kasih sayang.
4. Jenis kelamin dalam keluarga: Pada masyrakat tradisional,
wanita mempunyai status yang lebih rendah dibandingkan laki-
laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi
pada wanita.
5. Stabilitas rumah tangga: stabilitas dan keharmonisan rumah
tangga mempengaruhi tumbuh kembang anak.
6. Kepribadian ayah/ibu: Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka
tentunya pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak.
7. Adat istiadat,norma-norma: adat istiadat yang berlaku di tiap
daerah akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
8. Agama: Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-
anak sendiri.
9. Urbanisasi: salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan
dengan segala permasalahannya.
10. Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi
priopritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain.
15
2.4 Klasifikasi
2.4.1 Klasifikasi Tentang Rumah Singgah
Peraturan penyelenggaraan kesejahteraan sosial nomor 39 tahun
2012 Standar minimum sarana dan prasarana rumah singgah secara umum
pada pasal 47 meliputi:
1. Bangunan rumah yang terdiri dari ruang kantor, ruang pelayanan
teknis, ruang istirahat/tidur, ruang makan, ruang kesehatan,
ruang tamu, ruang ibadah dan kamar mandi.
2. Tenaga pelayanan yang terdiri dari tenaga administrasi dan
tenaga fungsional
3. Peralatan yang terdiri dari instalasi air dan air bersih, peralatan
penunjang perkantoran, penerangan, peralatan komunikasi,
peralatan teknis bagi penerima pelayanan, dan kendaraan; dan
4. Pangan bagi penerima pelayanan yang terdiri dari makanan
pokok dan makanan tambahan
2.4.2 Klasifikasi Tentang Rumah Sakit
Adapun klasifikasi dari rumah sakit khusus menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 340 tentang klasifikasi rumah sakit, ditetapkan
berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pelayanan
2. Sumber Daya Manusia
3. Peralatan
4. Sarana dan Prasarana dan
5. Administrasi dan Manajeman
2.4.3 Klasifikasi Tentang Taman Paliatif
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988
tentang penataan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan,ruang terbuka
hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik
dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur
dimana di dalam penggunaannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman.
Taman adalah areal yang memiliki komponen hardscape dan
softscape sedangkan definisi paliatif yaitu menghilangkan rasa nyeri seperti
16
penyakit kanker. Definisi taman paliatif bisa diartikan taman yang memiliki
komponen yang berisi fasilitas-fasilitas penghilang rasa nyeri. Seperti
contohnya yaitu komponen hardscape batu-batuan untuk memijat kaki
penderita kanker itu sendiri.
2.5 Tinjauan Anak Penderita Kanker
Pada sub bab ini yang menjadi tinjauan adalah pengertian tentang anak
penderita kanker, klasifikasi anak penderita kanker dan karakteristik anak
penderita kanker. Hal ini bertujuan menambah pemahamam terhadap anak
penderita kanker.
2.5.1 Anak Penderita Kanker
Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan seorang anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Kanker anak berbeda dengan kanker orang dewasa. Kanker anak
hanya sekitar 2 persen dari seluruh penyakit kanker pada manusia, namun
memberikan dampak tersendiri dan merupakan penyebab kematian yang
bermakna pada anak. Umumnya, kanker anak tidak mudah diketahui
secara dini, karena pada tahap awal, jarang memberikan keluhan pada
penderita, maupun gejala yang mudah dilihat. Sampai saat ini penyebab
kanker pada anak masih belum jelas benar. Tapi diyakini bahwa kanker
merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor (multifaktorial). Salah satu
yang diduga menjadi penyebab adalah adanya penyimpangan
pertumbuhan sel akibat cacat gen. Anak belum mendapat paparan cukup
lama, sehingga faktor genetik juga sangat berperan. Akibat cacat pada sel,
pertumbuhan sel jadi menyimpang dan tidak mau lagi dikendalikan.
Pengaruh lingkungan yang berinteraksi (faktor ekogenetik) dan berbagai
cacat atau kelainan bawaan juga ditengarai ikut meningkatkan risiko
kanker anak. Kemungkinan lain adalah faktor prakonsepsi. Gejala kanker
pada anak maupun bayi menjadi lebih susah diketahui, karena anak-anak
tidak dapat merasakan atau menceritakan keluhannya.
17
2.5.2 Klasifikasi Anak Penderita Kanker
1. Kanker darah: Menyerang sel-sel yang membentuk sel darah
dalam sumsum tulang
2. Kanker otak: Pertumbuhan sel-sel di otak secara tidak wajar
3. Tumor mata: Pertumbuhan sel-sel di mata secara tidak wajar
4. Kanker kelenjar getah bening: Kelenjar getah bening terdapat
pada dada, bawah ketiak, leher, dan pangkal paha
5. Kanker saraf: Terjadinya pembelahan sel tidak teratur dan tidak
terkendali dari sel pendukung dari sistem saraf pusat
6. Kanker kelenjar otot: Pertumbuhan sel-sel di otot secara tidak
wajar
7. Osteosarkoma (kanker tulang): Pertumbuhan sel-sel di tulang
secara tidak wajar
2.5.3 Karakteristik Anak Penderita Kanker
Tabel 2.2 Karakteristik Anak Penderita Kanker
Karakteristik Tumor Jinak Tumor Ganas
Diferensiasi /
anaplasia
Berdiferensiasi baik struktur khas jaringan
asal Sebagian tidak
memperlihatkan
Laju pertumbuhan Biasanya progresif
dan lambat
Tidak terduga dan
cepat atau lamba
Invasi lokal Biasanya kohesif dan
ekspansil
Invasif lokal,
menginfiltrasi
Metastasis Tidak ada Sering ditemukan
Sumber: Kumar, 2007
2.6 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis
Pada sub bab ini akan membahas tentang studi banding terhadap proyek-
proyek sejenis. Hal-hal yang ditinjau dalam studi banding proyek sejenis adalah
lokasi,pengelola,fungsi,jenis pelayanan dan fasilitas ruangan. Oleh karena itu,
dengan mengobservasi rumah singgah atau yayasan kasih anak kanker di Bali,
18
Rumah sakit di Bali dan Taman Paliatif di Surabaya untuk proses studi banding
ini, yaitu:
2.6.1 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di Bali
Data umum Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di
Bali sebagai berikut:
Telp : +62 361 221 520
Alamat : Jl.Pulau Rembulan No.15 Denpasar 80114 - Bali
Email : [email protected]
Rumah singgah untuk anak kanker merupakan yayasan bagi anak
kanker di Denpasar. Rumah singgah terletak di Jalan Pulau Rembulan,
Denpasar,Bali dan merupakan rumah singgah satu-satunya untuk yayasan
anak kanker di Bali. Rumah singgah ini dikelola oleh Badan Usaha Swasta
yang memiliki struktur organisasi pada Gambar 2.1 sebagai berikut:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Singgah atau Yayasan
Sumber: di gambar ulang oleh bapak made selaku pengelola yayasan
Kantor
Kantor pada Gambar 2.2 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih
Anak Kanker di Bali memiliki 3 meja untuk para pengelola bekerja
diantaranya terdapat meja bendahara, Guru, staff. Ukurannya yang
5x4 meter ini juga dimanfaatkan untuk tempat rapat ketika ada
orang yang ingin donasi ke yayasan tersebut.
Sekretaris
Ketua
Bendahara
Staff Staff Staff
Koordinator
19
Gambar 2.2 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker Bali
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Fasilitas kantor terdapat komputer,printer untuk bekerja. Terdapat
lemari,meja,kursi. Yayasan ini merupakan rumah kontrakan yang
dijadikan sebagai rumah singgah jadi material seperti elemen lantai
menggunakan keramik berukuran 30x30 cm.
Gambar 2.3 Bagian Belakang Kantor Terdapat Jemuran Pakaian
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Tempat Bermain
Pada Gambar 2.4 Tempat bermain anak ini berada di depan
halaman rumah singgah. Terdapat alat bermain seluncuran dan
permainan panjat menggunakan material tali. Tempat ini berfungsi
sebagai tempat bermain dan tempat berkumpul bagi anak-anak
penderita kanker. Ukuran tempat bermain di rumah singgah ini
sekitar 6x3 meter dengan elemen lantai menggunakan rumput. Ini
seperti taman kecil yang terdapat di rumah singgah tersebut.
20
Gambar 2.4 Taman bermain bagi anak penderita kanker
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Ruang Aula
Pada Gambar 2.5 ruang ini terletak di bagian depan yang berfungsi
sebagai tempat berkumpulnya anak-anak,menjadi tempat belajar
dan tempat untuk kunjungan. Fasilitas-fasilitas yang ada di ruang
aula ini, sebagai berikut:
1. Alat-alat bermain
2. Alat-alat berlajar
3. Tempat penyimpanan buku pelajaran
Terdapat juga alat sound untuk memberikan pengumuman bagi
anak penderita kanker.
Gambar 2.5 Ruang Aula
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Ruang ini merupakan ruang yang steril mengingat anak penderita
kanker mudah tertular penyakit maka ruang aula ni harus masuk
menggunakan sandal yang sudah disiapkan.
21
Gambar 2.6 Depan Ruang Aula Terdapat Tempat Cuci Tangan
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Sebelum memasuki ruang aula pengunjung maupun orang tua anak
harus mencuci tangannya agar tangan bersih sebelum bertemu anak
penderita kanker. Sandal disiapkan agar ruang selalu steril karena
anak penderita kanker mudah tertular penyakit. Telihat pada
Gambar 2.6
Ruang Penyimpanan Makanan
Pada Gambar 2.7 Ruang penyimpanan makanan ini merupakan
gudang makanan bagi anak penderita kanker. Ruang penyimpanan
ini memiliki peraturan untuk memberikan pada anak kanker yaitu
makanan tidak boleh menggunakan bahan pengawet. Bahan-bahan
makanan yang disimpan di sini hanya makanan yang tidak mudah
basi seperti selai,Blueban,susu,dll. Ruangan ini berukuran sekitar
2,5x2,5 meter dengan penutup lantai menggunakan keramik 30x30
cm dan terdapat 1 lampu berwarna putih.
Gambar 2.7 Ruang Penyimpanan Makanan
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
22
Kamar Mandi
Pada Gambar 2.8 Kamar mandi di rumah singgah berada di sebelah
dapur yang berjumlah 6 kamar mandi. Anak-anak diajarkan untuk
selalu bersikap teratur seperti mandi 2x sehari.
Gambar 2.8 Kamar Mandi
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Kamar Tidur
Kamar tidur pada Gambar 2.9 Rumah singgah tidak ada pembagian
jenis kamar. di rumah singgah ini kamar tidur menjadi satu untuk
anak penderita kanker. Jumlah tempat tidur anak kanker yaitu 12
buah tempat tidur. Ada beberapa kamar tidur yang berada di luar
dan dalam. hal ini karena sempitnya bangunan.
Gambar 2.9 Kamar Tidur Anak
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
23
Dapur
Pada Gambar 2.10 Dapur ini hanya memiliki fasilitas seperti
tempat cuci piring,kulkas,kompor. Untuk masakan bagi anak-anak
dibuat oleh orang tuanya sendiri.
Gambar 2.10 Dapur dan Ruang Makan
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Denah Rumah Singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Bali
Gambar 2.11 Denah di Rumah Singgah
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Pada Gambar 2.11 Suasana bangunan ini sangat tenang karena
letaknya jauh dari pusat jalan. Suasana bangunan ini menjadi nyaman
untuk ditempatkan bagi anak penderita kanker.
2.6.2 Rumah Sakit Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic
Rumah Sakit Prima Medika adalah rumah sakit yang terletak di
Denpasar,Bali. Prima Medika berdiri pada tahun 2002 dan memiliki 100
Kantor
AULA
Tempat Bermain Anak-Anak Meraj
an
Gudan
g
K.Tidur
K.Tidur
Gudang
makanan
Dapur dan R.Makan Kamar Mandi
K.Tidur
Tempat cuci tangan
sebelum masuk ke
AULA
24
tempat tidur dan lebih dari 30 pusat spesialisasi. Rumah Sakit Prima
Medika memiliki kantor koordinasi medis yang dikelola oleh
dokter,perawat dan interpreter yang melayani kebutuhan khusus pasien
internasional.
Mengingat Bali sebagai tujuan wisata dunia, maka Rumah Sakit
Prima Medika berusaha memenuhi keinginan masyarakat Bali dan
wisatawan yang dating, akan adanya sebuah Rumah Sakit swasta yang
lengkap, dengan pelayanan professional yang berorientasi pada
keselamatan pasien.
Rumah sakit Prima Medika memiliki tiga bangunan yang
didirikan sebagai pusat medis. Bangunan utama berupa bangunan yang
difungsikan sebagai ruang pengelola serta ruang inap dengan penyakit
umum. Bangunan kedua berfungsi sebagai rumah sakit bersalin dan anak.
Bangunan yang ketiga adalah Cancer Center dan poliklinik yang khusus
melayani penderita penyakit kanker.
Cancer Center dibangun dan dioperasikan khusus sebagai usaha
penanggulangan dan penyembuhan penyakit kanker. Cancer center
mengakomodasi pelayanan sebagai screening masal, diagnosis,
kemoterapi, radiasi, operasi, patologi, penelitian serta pelatihan dan
pendidikan tentang penanganan penyakit kanker.
1. Pelayanan Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic
a. Mammography
b. Kemoterapi
c. Ultrasound
d. Screening dan treatment
2. Fasilitas yang ada di Prima Medika Cancer Center dan
Polyclinic
a. CT-Scan, Patologi Anatomi, Kemoterapi, R.Sampling
Laboratorium, Laboratorium, R.Mammography, Farmasi,
Ruang Tunggu, Poliklinik, Cancer Consultations.
25
Denah Cancer Center & Polyclinic Prima Medika
Gambar 2.12 Denah Cancer Center & Polyclinic Prima Medika
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
2.6.3 Taman Paliatif di Surabaya
Pada Gambar 2.13 Taman Paliatif diresmikan pada tanggal 11
Februuari 2012 oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, taman ini
diperuntukan untuk menyandang Penyakit Kanker. Luas taman paliatif ini
1200 meter². Berlokasi di jalan Kesumba, Kecamatan Tambaksari.
Gambar 2.13 Batu Peresmian Taman Paliatif
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Fasilitas taman Kota Surabaya terdapat ruang baca dan informasi
kesehatan (ruang info), jalur refleksi kaki, jogging track dan air mancur.
Fisioter
api
r.pe
riks
a
Kemoterapi R.Sampl
ing
Tangga
Kemot
erapi Patalogi
Anatomi
R.konse
ling &
Komite
medik
Apotik
Tangga
Poliklinik
Poliklinik
26
Berdasarkan fasilitas tersebut taman surabaya ini golongkan taman
setengah aktif. Tidak banyak aktifitas yang bisa dilakukan di taman ini.
Ruang Baca dan Informasi Kesehatan
Gambar 2.14 Ruang Baca dan Infromasi Kesehatan
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Pada Gambar 2.14 ruangan ini terdapat ruang bacaan tentang
kesehatan. Bentuk bangunan yang terbuka membuat kesan
yang mengajak untuk membaca buku. Dengan warna cat
putih membuat menyatu dengan warna pada jalan yang
berwarna cokelat dan putih.
Jalur Refleksi Kaki
Gambar 2.15 Jalur Batu Refleksi
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Pada gambar 2.15 Jalur Refleksi ini berada di taman paliatif
di Surabaya yang diperuntukan penderita kanker untuk
menggilangkan rasa nyeri. Jalur ini akan membuat kaki
penyandang kanker akan terasa di pijit-pijit.
27
Jogging Track
Gambar 2.16 Jalur Jogging Track
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
Pada Gambar 2.17 Jogging track di taman paliatif dengan
lahan yang sempit membuat jalur jogging track dibuat
berbelok-belok untuk memanfaatkan luas lahan yang sempit.
Air Mancur
Gambar 2.17 Air Mancur di Taman Paliatif
Sumber: Observasi 12 Oktober 2015
2.6.4 Kesimpulan Kajian Proyek Sejenis
Melalui data-data kajian proyek sejenis dapat dijadikan sebuah
kesimpulan dalam tabel 2.3 sebagai berikut:
Tabel 2.3 Perbandingan Objek Sejenis
Kriteria Rumah Singgah Prima Medika Cancer
Center & Polyclinic Taman Paliatif
Lokasi Jl.Pulau Rembulan
No.15 Denpasar
Jl.Pulau Serangan
Denpasar,Bali
Jl.Kesumba,
Kecamatan
28
80114-Bali Tambaksari,
Surabaya
Pengelola
Badan Usaha Swasta
Yayasan kasih Anak
Kanker Bali
Badan Usaha Swasta
Prima Medika Pemerintah
Fungsi
Yayasan kasih Anak
Kanker Bali bagi anak
Penderita Kanker di
Bali
Pelayanan kesehatan
medis dan
penanggulangan
penyakit kanker bagi
penderita kanker di
Bali
Pelayanan
diperuntukan bagi
orang penderita
kanker di Surabaya
Jenis
Pelayanan
Pelayanan
mengasuh anak
kanker
Pelayanan
Pendukung
Pelayanan medis
umum
Pelayanan medis
spesialistik
Pelayanan
Pendukung
Pelayanan
kesehatan
dengan cara
non medis
Pelayanan
Pendukung
Fasilitas
Ruang
Ruang Kantor
Ruang Aula
Gudang Makanan
Kamar Tidur
Dapur
Kamar Mandi
R.Konsultasi
Kemoterapi
Cancer
Consultation
Laboratorium
Mamografi
CT-Scan
Farmasi
Office
Maintenance
Home Care
Ruang Baca
atau Informasi
Kesehatan
Jogging Track
Jalur Refleksi
Air Mancur
Maintenance
Saluran Air
Dari tabel 2.3 di dapat kesimpulan kajian studi proyek sejenis ini
dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari segi lokasi, ketiga lokasi tersebut tertelak pada daerah pusat
kota dengan keberadannya yang strategi sehingga pencapaian ke
fasilitas kesehatan ini cukup mudah. Untuk Rumah singgah
berada dekat dengan rumah sakit membuat pencapaian ke rumah
sakit sangat dekat.
2. Dari pengelola, untuk fungsi bangunan kesehatan yang terdapat
fasilitas kesehatan dikelola oleh swasta dan pemerintah.
29
3. Dari fungsi, rumah singgah sebagai tempat anak kanker untuk
bermain dengan teman sebayanya,dll. Rumah sakit sebagai pusat
pengobatan sedangkan taman paliatif sebagai pusat pengobatan
non medis.
4. Dari jenis pelayanan ketiga studi banding memiliki kesamaan
yaitu melayani penderita kanker.
5. Dari segi fasilitas ketiga proyek memiliki masing-masing
fasilitas yang berbeda tetapi masih diperuntukan untuk penderita
kanker.
2.7 Spesifikasi Umum Proyek
Spesifikasi umum dari proyek Rumah Perawatan Anak Kanker yang akan
dirancang adalah sebagai berikut:
1. Status Kepemimpinan : Swasta
2. Status Pengelola : Swasta
2.7.1 Pengertian
Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah suatu wadah
kegiatan penanggulangan penyakit kanker bagi anak-anak secara menyeluruh
dengan cara memberikan anak fasilitas-fasilitas medis, psikologis dan
penunjang. Rumah Perawatan Anak Kanker ini memiliki keunggulan yaitu
memiliki taman paliatif untuk penderita anak kanker mendapatkan cara
penyembuhan dengan paliatif. Selain itu keunggulan kedua adalah perawatan
dan ruang-ruang yang dirancang khusus untuk penderita kanker. Cara medis
dimaksud adalah dengan pengobatan kemoterapi, immunoterapi, fisioterapi,
mekanoterapi. Cara psikologis adalah dengan memberikan anak fasilitas
mainan atau playground, selain itu terdapat fasilitas konsultasi bagi orang tua
maupun anak penderita kanker itu sendiri. Cara Paliatif adalah dengan
pengobatan non medis dengan memberikan taman paliatif bagi penderita.
2.7.2 Fungsi, Tujuan dan Sasaran
1. Fungsi
Fungsi dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah untuk
mewadahi perawatan maksimal yang menghindari dari monotonenya
30
metode yang ada di rumah sakit. Selain itu, Rumah Perawatan Anak
Penderita Kanker juga berfungsi sebagai taman paliatif dan bermain
di tempat Playground.
2. Tujuan
Tujuan dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah untuk
memudahkan penderita kanker mendapatkan fasilitas-fasilitas
perawatan kanker dengan cara psikologis dan paliatif.
3. Sasaran
Sasaran dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah anak
penderita kanker dengan tahap awal atau baru gejala sampai
penderita stadium lanjut. Sasaran anak penderita kanker berusia 0-18
tahun. Sasaran dalam penanganan kanker adalah Leukemia (kanker
darah), Kanker otak, Retinoblastoma (tumor mata), Limfoma
Maligna (kanker kelenjar getah bening), Neuroblastoma (kanker
saraf), Rabdomiosarkoma (kanker kelenjar otot), Osteosarkoma
(kanker tulang).
2.7.3 Pelaku dan Macam Kegiatan
Pelaku yang akan beraktivitas dalam bangunan pelayanan kesehatan
yang sedang dirancang ini dapat di liat pada table 2.4 sebagai berikut:
Tabel 2.4 Civitas
Pelaku Kegiatan Utama
Pasien Berkonsultasi dan berobat
Keluarga Pasien Menunggu Pasien atau Berkunjung dan
Berkonsultasi
Tenaga Medis Merawat Pasien
Tenaga Paramedis Merawat Pasien
Pengelola Menerima pasien dan mengelola data serta
Rumah Perawatan Anak Kanker
Orang Kunjungan Berdonasi, Mengajak anak-anak bermain
2.7.4 Fasilitas
Fasilitas yang akan dibuat dalam penyusunan rancangan Rumah
Perawatan Anak Kanker adalah sebagai berikut:
31
a. Fasilitas Medis
1. Ruang Kemoterapi
2. Ruang
Immunoterapi
3. Ruang Fisioterapi
4. Ruang
Mekanoterapi
b. Ruang penunjang
1. Dapur
2. Kantor
3. Kamar Tidur
4. Kamar Mandi
5. Laundry
6. Taman Paliatif
7. Tempat
Sembahyang
8. Aula
9. Playground atau
Kid’s Zone
c. Servis
1. Pengelola
Limbah/IPAL
2. Genset
3. Pelayanan
Kebersihan
4. Pelayanan mekanik
dan perawatan
gedung
2.7.5 Batasan Penyakit Kanker di Rumah Perawatan
Tabel 2.5 Batasan Perawatan Anak Penderita Kanker
TP
CA
TK
(6-7)
SD
(7-12)
SMP
(12-18)
SMA
(18-19)
Stadium I
Kanker
Darah
Penderita belum
terlalu menyadari
sel kanker
Anak usia 6-7
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
Penderita belum
terlalu menyadari
sel kanker
Anak usia 7-12
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
Penderita belum
terlalu menyadari
sel kanker
Anak usia 12-18
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
Penderita belum
terlalu menyadari
sel kanker
Anak usia 18-19
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
Kanker
Otak
Penderita belum
terlalu menyadari
sel kanker
Anak usia 6-7
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
Penderita belum
terlalu menyadari
sel kanker
Anak usia 7-12
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
Penderita belum
terlalu menyadari
sel kanker
Anak usia 12-18
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
Penderita belum
terlalu menyadari
sel kanker
Anak usia 18-19
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
Kanker
Mata
Penderita belum
terlalu menyadari
Penderita belum
terlalu menyadari
Penderita belum
terlalu menyadari
Penderita belum
terlalu menyadari
32
sel kanker
Anak usia 6-7
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
sel kanker
Anak usia 7-12
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
sel kanker
Anak usia 12-18
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
sel kanker
Anak usia 18-19
masih bisa
beraktifitas seperti
biasa
Stadium II
Kanker
Darah
Penderita usia 6-7
sudah merasakan
kelehanan
Suplay oksisen
tidak lancar
sehingga cepat
pingsan, lelah,
mimisan
Anak TK sering
menangis, tidak
mudah
bersosialisasi
Penderita usia 7-
12 sudah bisa
merasakan
kelelahan yang
berlebihan
Anak kanker
darah akan selalu
mimisan yang
tidak teratur,
pusing
Anak SD sering
menangis, lengket
dengan orang tua
Penderita usia 12-
18 sudah bisa
merasakan
kelelahan yang
berlebihan
Anak kanker
darah akan selalu
mimisan yang
tidak teratur,
pusing
Anak SMP
cenderung
berdiam diri
Penderita usia 18-
19 sudah bisa
merasakan
kelelahan yang
berlebihan
Anak kanker darah
akan selalu
mimisan yang
tidak teratur,
pusing
Anak SMA
pendiam
Kanker
Otak
Penderita usia 6-7
sudah merasakan
kelehanan di
bagian otak
Penderita sering
pingsan karena
oksigen yang
kurang ( harus
waspada)
Anak TK sering
menangis, tidak
mudah
bersosialisasi
Penderita usia 7-
12 sudah
merasakan
kelehanan di
bagian otak
Penderita sering
pingsan karena
oksigen yang
kurang ( harus
waspada)
Anak SD sering
menangis, lengket
dengan orang tua
Penderita usia 12-
18 sudah
merasakan
kelehanan di
bagian otak
Penderita sering
pingsan karena
oksigen yang
kurang ( harus
waspada)
Anak SMP
cenderung
berdiam diri
Penderita usia 18-
19 sudah
merasakan
kelehanan di
bagian otak
Penderita sering
pingsan karena
oksigen yang
kurang ( harus
waspada)
Anak SMA
pendiam
Kanker
Mata
Penderita usia 6-7
sudah terlihat
keanehan di
bagian mata
Penderita usia 7-
12 sudah terlihat
keanehan di
bagian mata
Penderita usia 12-
18 sudah
merasakan
kelehanan di
Penderita usia 18-
19 sudah
merasakan
kelehanan di
33
Anak TK sering
menangis, tidak
mudah
bersosialisasi
Anak SD sering
menangis, lengket
dengan orang tua
bagian otak
Anak SMP
cenderung
berdiam diri
bagian otak
Anak SMA
pendiam
Stadium III
Kanker
Darah
Penderita usia 6-7
anak akan
mengalami
anemia dimana
benjolan akan
muncul
Penderita sering
sesak nafas,
pendarahan
Anak TK sering
menangis, tidak
mudah
bersosialisasi
Penderita usia 7-
12 anak akan
mengalami
anemia dimana
benjolan akan
muncul
Penderita sering
sesak nafas,
pendarahan
Anak SD sering
menangis, lengket
dengan orang tua
Penderita usia 12-
18 anak akan
mengalami
anemia dimana
benjolan akan
muncul
Penderita sering
sesak nafas,
pendarahan
Anak SMP
cenderung
berdiam diri
Penderita usia 18-
19 anak akan
mengalami anemia
dimana benjolan
akan muncul
Penderita sering
sesak nafas,
pendarahan
Anak SMA
pendiam
Kanker
Otak
Penderita usia 6-7
sering mengalami
sakit kepala yang
hebat dan
intensitasnya
lumayan sering
dengan di tambah
mimisan
Terasa tangan dan
kaki merasa sulit
digerakan
Anak TK sering
menangis, tidak
mudah
bersosialisasi
Penderita usia 7-
12 sering
mengalami sakit
kepala yang hebat
dan intensitasnya
lumayan sering
dengan di tambah
mimisan
Terasa tangan dan
kaki merasa sulit
digerakan
Anak SD sering
menangis, lengket
dengan orang tua
Penderita usia 12-
18 sering
mengalami sakit
kepala yang hebat
dan intensitasnya
lumayan sering
dengan di tambah
mimisan
Terasa tangan dan
kaki merasa sulit
digerakan
Anak SMP
cenderung
berdiam diri
Penderita usia 18-
19 sering
mengalami sakit
kepala yang hebat
dan intensitasnya
lumayan sering
dengan di tambah
mimisan
Terasa tangan dan
kaki merasa sulit
digerakan
Anak SMA
pendiam
Kanker
Mata
Penderita usia 6-7
sudah terlihat
keanehan di
bagian mata
Anak TK sering
Penderita usia 7-
12 sudah terlihat
keanehan di
bagian mata
Anak SD sering
Penderita usia 12-
18 sudah
merasakan
kelehanan di
bagian otak
Penderita usia 18-
19 sudah
merasakan
kelehanan di
bagian otak
34
menangis, tidak
mudah
bersosialisasi
menangis, lengket
dengan orang tua
Anak SMP
cenderung
berdiam diri
Anak SMA
pendiam
Stadium IV
Kanker
Darah
Penderita usia 6-7
anak akan
mengalami
anemia dimana
benjolan akan
muncul
Penderita sering
sesak nafas,
pingsan,
pendarahan,
terinfeksi
Anak TK sering
menangis, tidak
mudah
bersosialisasi
Penderita usia 7-
12 anak akan
mengalami
anemia dimana
benjolan akan
muncul
Penderita sering
sesak nafas,
pingsan,
pendarahan,
terinfeksi
Anak SD sering
menangis, lengket
dengan orang tua
Penderita usia 12-
18 anak akan
mengalami
anemia dimana
benjolan akan
muncul
Penderita sering
sesak nafas,
pingsan,
pendarahan,
terinfeksi
Anak SMP
cenderung
berdiam diri
Penderita usia 18-
19 anak akan
mengalami anemia
dimana benjolan
akan muncul
Penderita sering
sesak nafas,
pingsan,
pendarahan,
terinfeksi
Anak SMA
pendiam
Kanker
Otak
Penderita usia 6-7
sering mengalami
sakit kepala yang
hebat dan
intensitasnya
lumayan sering
dengan di tambah
mimisan
Terasa tangan dan
kaki merasa sulit
digerakan
Objek yang di
lihat menjadi dua
objek
Melakukan
kemoterapi pada
sel otak akan
mengakibatkan
kebutaan, lumpuh
Penderita usia 7-
12 sering
mengalami sakit
kepala yang hebat
dan intensitasnya
lumayan sering
dengan di tambah
mimisan
Terasa tangan dan
kaki merasa sulit
digerakan
Objek yang di
lihat menjadi dua
objek
Melakukan
kemoterapi pada
sel otak akan
mengakibatkan
kebutaan, lumpuh
Penderita usia 12-
18 sering
mengalami sakit
kepala yang hebat
dan intensitasnya
lumayan sering
dengan di tambah
mimisan
Terasa tangan dan
kaki merasa sulit
digerakan
Objek yang di
lihat menjadi dua
objek
Melakukan
kemoterapi pada
sel otak akan
mengakibatkan
kebutaan, lumpuh
Penderita usia 18-
19 sering
mengalami sakit
kepala yang hebat
dan intensitasnya
lumayan sering
dengan di tambah
mimisan
Terasa tangan dan
kaki merasa sulit
digerakan
Objek yang di
lihat menjadi dua
objek
Melakukan
kemoterapi pada
sel otak akan
mengakibatkan
kebutaan, lumpuh
35
dan tuli
Anak TK sering
menangis, tidak
mudah
bersosialisasi
dan tuli
lengket dengan
orang tua
dan tuli
Anak SMP
cenderung
berdiam diri
dan tuli
Anak SMA
pendiam
Kanker
Mata
Penderita usia 6-7
sering mengalami
pusing yang hebat
Anak TK sering
menangis, tidak
mudah
bersosialisasi
Penderita usia 7-
12 sering
mengalami pusing
yang hebat
Anak SD sering
menangis, lengket
dengan orang tua
Penderita usia 12-
18 sering
mengalami pusing
yang hebat
Anak SMP
cenderung
berdiam diri
Penderita usia 18-
19 sering
mengalami pusing
yang hebat
Anak SMA
pendiam
Pada tabel 2.5 menjelaskan bahwa batasan-batasan kanker yang ada di
Rumah Perawatan ini ada 3 kanker yang sering di derita oleh anak-anak
penderita yaitu kanker mata, otak dan darah. Kanker memiliki tahapan-
tahapan untuk mendeteksi dengan adanya stadium 1-4 yang dimana tempat
Rumah Perawatan ini mengambil seluruh stadium yang ada. Pada stadium 1
dan 2 merupakan stadium yang dapat di cegah sedangkan pada stadium 3 dan
4 sudah sulit untuk mencegah kanker tersebut. Fasilitas ini akan memberikan
fasilitas ke tiap-tiap pasien stadium 1-4 dengan memberikan teknik paliatif.