bab ii potensi dan kondidi eksisting mandala … 2.pdfdi gianyar karena memiliki potensi baik dari...
TRANSCRIPT
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 7
BAB II
POTENSI DAN KONDIDI EKSISTING MANDALA WISATA
SAMUANTIGA2.1 Tinjauan Wilayah Bedulu
Mandala Wisata Smauantiga terletak di Desa Bedulu termasuk dalam
kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar Provinsi Bali. terletak pada koordinat
115º 17' 448" Bujur Timur dan 8º 31' 770" Lintang Selatan dengan jarak 27 Km
dari Kota Denpasar. Desa Pakraman Bedulu terdiri dari 5 banjar yaitu Br.
Margabingung, Br. Tengah, Br. Batu-Lumbang, Br. Lebah dan Br. Gua. Batas
Desa bedulu adalah sebagai berikut :
Utara : Hamparan sawah
Timur : Sungai Jurang yang airnya mengalir ke sungai Petanu
Selatan : Pertemuan air sungai Jurang dan sungai Petanu dengan
sebuah bendungan pengaman disebut Campuhan
Barat : Sungai Petanu
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 8
Gambar 2.1 Peta Potensi Desa Bedulu
Potensi yang ada di daerah Bedulu dari segi kesenian terdapat Tari Kecak
Bedulu, Legong, Barong dan Rangda, dari segi wisata terdapat objek wisata Goa
Gajah, Yeh Pulu, Museum Purbakala di Pejeng. Kunjungan wisatawan ke tempat
wisata yang ada di Bedulu setiap tahun mengalami peningkatan ini dapat dilihat
dari data kunjungan wisata ke Bedulu. Dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Kunjungan Wisatawan ke Bedulu
Kunjungan Wisatawan Ke Obyek Wisata yang dikelola oleh pemerintah dan swastaTahun 2011-2014
no Nama ObjekWisata
2011 2012 2013 2014Asing Dom Asing Dom Asing Dom Asing Dom
1 Goa Gajah 155.682 36.987 190.002 62.739 200.896 52.559 242.498 43.9202 Yeh Pulu 9.920 418 8.631 1.222 7.538 342 7.483 2973 Museum
Arkeolog- - - - - - 1.259 14.363
Goa Gajah menjadi obyek wisata terbanyak yang dikunjungi setiap
tahunya, peningkatan kunjungan wisatwan setiap tahun di Goa Gajah sebanyak
1,1%. Penataan Desa Bedulu sebagaimana diatur dalam peraturan daerah Gianyar
U
Kecak Bedulu
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 9
no 16 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTTW) Kabupaten
Gianyar 2012-2032 Bedulu termasuk daerah Cagar Budaya dan Ilmu
Pengetahuan.
2.2 Tinjauan Mandala Wisata Samuan Tiga
2.2.1 Perkembangan Mandala Wisata Samuantiga
Mandala Wisata Samuan Tiga adalah tempat kunjungan wisatawan di
daerah Bedulu, berdiri pada tahun 1970 keberadaaan mandala wisata ini berkaitan
dengan pengembangan pariwisata di Bali pada umumnya dan di Gianyar pada
khususnya dengan konsep Cagar Budaya sebagai daya tarik pariwisatanya.
Latar belakang dibangunya mandala wisata ini adalah salah satu program
pengembangan pariwisata pada era Soeharto. Bali dipilih karena dianggap
memiliki potensi pariwisata dengan budaya sebagai medianya. Pemilihan lokasi
di Gianyar karena memiliki potensi baik dari segi pariwisatanya dan kebudayaan,
pengembangan wisata diutamakan pada Bali tengah dan Bedulu menjadi tempat
paling ideal karena terletak dijalur pariwisata dan jalur sejarah.
Mandala Wisata Samuan Tiga dibangun dilahan pemerintah dan tanah milik
Pura Samuan Tiga dengan luas lahan 80 are dan dikelola oleh pemerintah
Gianyar dengan keterlibatan masyarakat Desa Bedulu. Sistem pegelolaannya
adalah para pemandu wisata akan menjadwalkan kedatanganya dan akan
dikordinasikan dengan pihak pengelola. Wisatawan yang sudah datang akan
disambut dengan tarian khas Bali. Begitu memasuki area mandala wisata,
wisatawan akan diajak berkeliling oleh pemandu wisata dan akan disuguhkan
tarian kecak, legong, barong dll. Mandala Wisata ini terletak berdekatan dengan
Pura Samuan Tiga, jika ada upacara pada area pura, mandala wisata ini tetap
berjalan sebagaimana mestinya .
Area mandala wisata dibagi oleh jalan setapak pada bagian tengah, pada
bagian timur jalan setapak terdapat open stage dan stage indoor yang berfungsi
untuk melakukan kegiatan pementasan, sedangkan pada bagian barat jalan setapak
terdapat pameran, perpustakaan, galery dan cafetaria sebagai area untuk
penjualan sovenir.
Pada perkembanganya Mandala Wisata Samuantiga mulai tidak
difungsikan karena tidak adanya aspek pengembangan dan berkelanjutan dari
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 10
pengelolaan sehingga keadaan Mandala Wisata Samuantiga sekarang sudah tidak
aktif. Fisik dari bangunan sudah dihancurkan terutama pada bagian timur karena
tidak adanya kejelasan pihak pengelola mengenai perkembangan dari mandala
wisata ini sehingga diratakan. Sedangkan pada bagian barat yaitu panggung
indoor masih berdiri baru selesai direnovasi dan panggung out door tidak terawat
dibeberapa bagian sudah mengalami kerusakan. Pada bagian selatan dari stage
yang dulunya difungsikan sebagai restoran sekarang sudah diratakan dan hanya
tersisa tembok-tembok pembatas restroran.
Rencana pengembangan Desa Bedulu sesuai yang diatur dalam Rencana
Pembangunan Menengah Desa (RPJM 2013-2019) pada sektor pariwisata yaitu
mendorong pengembangan dan meningkatkan kualitas kepariwisataan yang
berbasis budaya. Sehingga perlu adanya wadah dari segi fisik dan arsitektural
untuk menampilkan, mengembangkan dan mempertahankan budaya dan potensi
yang ada didaerah Bedulu baik itu berupa kesenian,adat dan kehidupan sosial
masyarakat Bali.
2.2.2 Lokasi Mandala Wisata Samuantiga
Mandala Wisata Samuan Tiga terletak di selatan Pura Samuan Tiga, Desa
Bedulu, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Akses utama menuju mandala wisata
dapat dicapai dari barat yaitu jalan Raya Bedulu dengan tingakat kepadatan
sedang untuk, pencapaian lain ke site dapat diakses dari segala arah akan tetapi
dengan kondisi jalan kecil. Sedangkan untuk akses jalan masuk menuju site
tergolong tidak cukup padat kendaraan karena bukan merupakan jalan utama dari
lajur kenadaraan.
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 11
Lokasi Mandala Wisata Samuan Tiga.
Gambar 2.6 Site Mandala Wisata Samuantiga
Gambar 2.2 Peta Pulau Bali Gambar 2.3 Peta KabupatenGianyar
Gambar 2.4 Peta DesaBedulu
Gambar 2.5 Peta SiteMandala Wisata
Samuantiga
U
Lokasi Mandala WisataSamuanTiga
dari Jln. RayaBedulu
Br. MargaBinggung
U
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 12
Gambar 2.7 Kondisi Site Mandala Wisata Samuantiga
Pada kondisi setelah dialihfungsikan sebagai area parkir untuk Pura
Samuan Tiga, pada bagian barat hanya terdapat stage indoor dan outdoor,
sedangkan pada bagian timur site sudah diratakan. Kondisi topografi mandala
wisata berada pada ketinggian 2 meter untuk area stage indoor dan outdoor dari
jalan utama, sedangkan untuk area pada bagian barat berada pada ketinggian 2,5
meter dari jalan.
Gambar 2.8 Batas Site Secara Keseluruhan
Lokasi MandalaWisata
SamuanTiga
dari Jln. RayaBedulu
Br. MargaBinggung
Wantilan Pura
Lahan Kosong
U
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 13
Batas-batas dari Mandala Wisata Samuan Tiga adalah sebagai berikut.
- Utara : Pura Samuan Tiga, Wantilan Pura, Br. Pekandelan. Pada bagian
utara terdapat akses jalan utama menuju ke Mandala Wisata Samuantiga,
kondisi dari jalan sudah diaspal dan pada jalan di depan pura sudah
dipaving.
Gambar 2.9 Batas Utara SiteSumber : observasi 9 oktober 2015
- Timur : Pada area bagian timur batas dari mandala wisata adalah tanah
kosong laba Pura Samuan Tiga dengan kondisi kontur yang berada lebih
rendah dari Mandala Wisata.
Gambar 2.10 Batas Timur SiteSumber : Observasi 9 Oktober 2015
- Selatan : Batas area pada bagian selatan adalah rumah warga dan Pura Batan
Juet yang berdiri di Br. Marga Binggung.
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 14
Gambar 2.11Batas Selatan SiteSumber : Observasi 9 Oktober 2015
- Barat : Pada bagian barat terdapat koperasi UKM yang di kelola oleh pihak
koperasi daerah Gianyar.
Gambar 2.12 Batas Barat SiteSumber : Observasi 9 Oktober 2015
2.2.3 Luas dan Status Tanah
Luas tanah yaitu 80 are, status tanah yang ditempati oleh Mandala Wisata
Samuann Tiga merupakan tanah milik pemerintah dan sebagian adalah milik laba
pura. Dengan rincian : 65 are milik laba pura dan 15 are milik Provinsi
2.3 Tinjauan Objek Mandala Wisata Samuan Tiga
2.3.1 Eksisting Mandala Wisata Samuan Tiga Sebelum Dipugar
a. Kondisi Mandala Wisata Samuantiga Sebelum dipugar
Kondisi mandala wisata sebelum dipugar berdasarkan hasil wawancara
dengan salah satu tokoh pengelola yaitu sebagai berikut :
- Bagian-bagain yang dialihfungsikan adalah pada bagian barat stage,
yang sekarang sudah difungsikan sebagai area parkir Pura Samuan
Tiga. Sebelum dipugar pada bagian barat ditempatkan bangunan
dengan fungsi seperti: ruang pengelola, ruang pertunjukan/demontrasi,
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 15
ruang pameran, bale benggong, wantilan, bale kul-kul, tembok relief
dan bale penyimpanan barong dan rangda.
- Sedangkan pada bagian timur yang difungsikan sebagai stage
pertunjukan indoor dan outdoor masih tetap berdiri tetapi tidak
dirawat sehingga dibeberapa bagian bangunan mengalami kerusakan.
- Pada bagian selatan stage dulunya difungsikan sebagai area restoran
dan MCK. Tetapi setelah mandala ini dinon-aktifkan bagian selatan
diratakan dan kondisi sekarang menjadi lahan kosong yang ditumbuhi
semak belukat.
Gambar 2.13 Kondisi Site
Gambar 2.14 Kondisi Eksisting Mandala Pura Samuantiga Sebelum Dipugar
Area parkirArea utamaMandala WisataSamuantiga
Area penunjang
U
U
Ket
Bangunan yangdipugarBangunan yangtersisa
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 16
Gambar 2.15 Proses Sirkulasi Wisatawan pada Mandala Wisata Samuantiga Sebelum DipugarSumber : Hasil Wawancara
- Proses penerimaan wisatawan akan diterima pada bagian barat wisatawan
parkir pada area barat site, masuk menuju Mandala Wisata dan akan
disuguhkan tarian penyambutan apabila wisatawan rombongan bus besar
maupun bus mini. Wisatawan akan disuguhkan peragaan berupa kerajinan
seperti menenun dan membatik. Pada area barat terdapat ruang pameran
yang didalamnya berisi sejarah dan perjalanan dari Mpu Kuturan dan
Gadjah Mada, wisatawan juga akan disuguhkan tarian kecak dan legong di
stage outdoor dan apabila cuaca dan kondisi tidak memungkinkan untuk
dilakukan pertunjukan di outdoor akan dipindahkan ke stage indoor. Setelah
selesai menikmati suguhan diarea Mandala Wisata Samuantiga akan diajak
berkeliling ke dalam Pura Samuan Tiga. Setelah selesai berkeliling di Pura
akan dijemput oleh sopir di depan pura dan melanjutkan perjalanan kembali.
b. Besaran
- Luasan Site adalah : 9000m2 atau 90 are
- Stage indoor : 144m2 ( Hasil Survei Lapangan)
- Stage Outdoor : 100m2 ( Hasil Survei Lapangan)
- Bale Kul-kul : 6,25m ( Hasil Survei Lapangan)
- Ruang Pameran : 72m2 ( Hasil Perkiraan Narasumber)
- Ruang Pengelola : 30m2 ( Hasil Perkiraan Narasumber)
- Ruang Peragaan : 16m2 ( Hasil Perkiraan Narasumber)
- Wantilan : 20m2 ( Hasil Perkiraan Narasumber)
- Souvenir : 20m2 ( Hasil Perkiraan Narasumber)
- Bale Bengong : 6,25m2 ( Hasil Perkiraan Narasumber)
- Restoran : 96m2 ( Hasil Perkiraan Narasumber)
- Toilet : 9m2 ( Hasil Perkiraan Narasumber)
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 17
c. Sarana dan Prasarana
Selain fungsi utama terdapat pula sarana seperti pelinggih, parkir dan
toilet. Pada bagian selatan stage indoor terdapat restoran yang difungsikan untuk
melayani kebutuhan wisatwan untuk kuliner makanan khas daerah Bali, terdapat
juga rest area yang difungsikan untuk area teduh wisatawan setelah lelah
berkeliling atau hanya sekedar beristirahat. Terdapat akses pada selatan site yang
bisa difungsikan sebagai sarana side entrance untuk service dan jalur pemadam
kebakaran.
d. Kondisi Bangunan
Kondisi bangunan pada masa bangunan masih berdiri menurut hasil
wawancara kondisi bangunan tidak memberikan kenyaman kepada para civitas
seperti.
- Dimensi bangunan yang kurang ideal sehingga civitas pada bangunan
terasa sempit dan tidak nyaman.
- Material bangunan yang mudah rusak seperti penggunaan kolom dari
bahan kayu seseh yang sangat mudah dimakan rayap
- Kurangnya area privasi wisatan untuk sekedar mengobrol dan bersantai
- Kurang proporsinya bangunan dari segi ketinggian sehingga kurangnya
kenyaman dalam beraktivitas di dalam bangunan
- Kurangnya toilet sebagai fasilitas service pada bangunan, peletakanya
yang jauh dari fasilitas utama dan kurangnya jumlah dari toilet sehingga
tidak mampu memberikan rasa nyaman terdapat civitas.
e. Penggunaan Lahan dan bangunan
Penggunaan lahan yang digunakan sekitar 50% dari site dan memiliki luas
80 are dan sisanya 50% digunakan sebagai area hijau, parkir dan pedestrian.
Bangunan Mandala Wisata Samuantiga ini tergolong dalam bentuk
menyebar karena memiliki fungsi dan fasilitas yang berbeda-beda.
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 18
2.3.2 Kondisi Mandala Wisata Samuantiga Setelah Dirubah
Setelah mandala wisata samuantiga tidak dioperasikan bangunan yang
sudah tidak layak untuk dipertahankan dihancurkan. Bangunan yang masih
dipertahankan yaitu stage indoor dan stage outdoor. Kondisi mandala wisata saat
inii yaitu.
Batas mandala wisata samuan tiga adalah sebagau berikut.
- Utara : Jalan Raya bedulu
- Timur : Tanah kosong
- Selatan : Rumah Warga
- Barat : Tanah kosong
Gambar 2.17 Kondisi pada SiteSumber Observasi 9 Oktober 2015
Stage outdoor
Stage indoor
Tanah Kosong
U
UKet
Bangunan
Area Terbuka
Area Parkir
Gambar 2.16 Lahan Pada Site
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 19
Gambar 2.18 Eksisting pada Site Secara Keseluruhan
Gambar 2.19 Eksisting Stage Indoor dan Ruang Hias
U
Stage Indoor
Lahan Kosong
Stage Outdoor
Lahan Kosong
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 20
Gambar 2.21 Eksisting Stage Outdoor
2.3.3 Besaran dan Fasilitas
Luas area mandala wisata adalah 80 are atau 8000m2 , dengan perincian dari
fasilitas bangunan yang masih berdiri adalah sebagai berikut :
- Stage Indoor dengan ukuran 20m x 20m = 400m2 1 unit
- Stage outdoor dengan ukuran 18m x 18m= 324m2 1 unit
- Ruang hias pada stage indoor 4,5m x 4,5m = 20,25m
- Sisa dari areal adalah tanah kosong dikarenakan sudah diratakan oleh
pihak pengemong Pura Samuan Tiga dan dialihfungsikan sebagai lahan
parkir.
2.3.4 Civitas Mandala Wisata Samuan Tiga
Civitas pada Mandala Wisata samuan tigas terdiri dari pengelola dan pengunjung .
- Pengelola
Pengelola Mandala Wisata Samuan tiga ini adalah pemerintah Gianyar
dengan Dinas Pariwisata sebagai pusat dari pengelola. Masyarakat sekitar
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 21
desa bedulu yang ikut berperan dalam pengelolaan mandala wisata
dibawah kordinasi Kepala Desa.
- Pengunjung
Pengunjung adalah wisatawan yang berkunjung ke Mandala Wisata
untuk menikmati hiburan yang disajikan.
- Seniman
Seniman adalah para penari dan pengerajin yang akan mementaskan
tarian kecak, barong, pendet, membatik dan menganyam.
2.3.5 Sistem Pengelolaan dana
Sistem pengelolaan Mandala Wisata Samuantiga adalah pengelolaanya
diatur oleh pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar.
Pada mandala wisata ini disediakan fasilitas - fasilitas seperti stage, ruang
pameran dan souvenir shop dari setiap wisatawan yang berbelanja akan langsung
bertransaksi di souvenir shop yang sudah disediakan dan jumlah dari wisatawan
bertransaksi akan dijumlahkan secara menyeluruh, jumlah dari keseluruhan
transaksi wisatawan beberapa persen akan diberikan ke pelaku wisata/guide
sebagai bentuk timbal balik tetapi timbal balik ini tidak dibayarkan secara
langsung melainkan akan dibayar setiap bulan.
2.4 Evaluasi Mandala Wisata samuan Tiga
Evaluasi Purna Huni yang ditekankan pada faktor evaluasi teknis dan
evaluasi fungsional. Evaluasi purna huni menggunakan metode observasi. Tujuam
dari evaluasi ini adalah menentukan bangunan yang layak untuk dipertahankan
dan digunakan.
2.4.1 Evaluasi teknis
a. Tembok Bagian Luar
Bangunan Mandala Wisata ini adalah bangunan terbuka kecuali pada bagian
stage indoor menggunakan tembok pembatas sebagai pembentuk dan
pemisah ruang. Karena bangunan dibeberapa tempat sudah diratakan ini
menyebabkan kurangnya data mengenai bangunan yang ada sebelumnya.
Dari kondisi yang ada pada bagian luar atau tembok bangunan pada stage
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 22
indoor kondisinya masih dalam keadaan baik dan relief yang terukir pada
bagian tembok masih terlihat jelas dan keadaanya masih baik hanya perlu
pembenahan di beberapa titik seperti pada bagian yang bersinggungan
langsung dengan tanah mengalami kerusakan. Sedangkan untuk tembok
bagian luar bangunan seperti pembatas antar bangunan dan candi bentar
pada stage outdoor masih dalam keadaan baik.
Gambar 2.21Kondisi Fisik Teknis
Sumber Observasi 9 Oktober 2015
b. Atap
Pada bagian atap terutama pada bagian Stage Indoor kondisi atap masih
dalam keadaan baik karena baru megalami perbaikan 6 bulan lalu. Dari segi
bentuk atap yang unik dapat mencirikan dari keberadaaan stage indoor ini
sendiri, terdapat fentilasi pada bagian atas selain difungsikan sebagai
fentilasi juga sebagai tempat masuknya cahaya alami sehingga pada siang
hari suasana di dalam stage Indoor terasa tidak gelap ini juga berpengaruh
terhadap pengehamat energi pada siang hari.
Gambar 2.22 Kondisi AtapSumber Observasi 9 Oktober 2015
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 23
c. Struktur
Struktur bagian samping ditopang dengan beton bertulang yang masih kuat,
dengan finishing bata merah halus, dibeberapa titik pada bagian bata
terdapat relief-relif kuno yang dipahat oleh I Gusti Nyoman Lempad tetapi
sudah ada yang keropos, sedangkan pada penutup lantai pada bagian
ekterior dari panggung ini banyak yang sudah terlepas.
Gambar 2.23 Kondisi StrukturSumber Observasi 9 Oktober 2015
d. Lapisan penutup bagian dalam/Penyelesaian Interior
Pada bagian interior dari stage indoor terdapat tempat pementasan dan
ruang hias untuk seniman sebelum melakukan pementasan. Kondisi
bangunan pada saat siang hari tidak perlu adanya pencahayaan buatan
dikarenakan terdapat jendela-jendela besar dan jendela pada bagian atap
yang difungsikan untuk masuknya cahaya alami pada siang hari. Kapasitas
dari bangunan ini sendiri adalah ±180 orang. Warna dari interior sendiri
mengaplikasikan warna-warna putih pada bagian penutup lantai dan warna
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 24
bata pada bagian dinding bangunan sedangkan pada bagian atap ditutup
dengan kalsiboard warna putih.
Gambar 2.24 Kondisi InteriorSumber Observasi 9 oktober 2015
2.4.2 Evaluasi Fungsional
a. Zoning
Berdasarkan hasil survei dan wawancara pengelompokan ruang dan fasilitas
bangunan sebelum Mandala Wisata diubah adalah menyebar yaitu pada
zona parkir diletakan pada barat site, zona utama diletakan pada tengah site
dengan pola menyebar sesuai dengan kelompok aktivitas, zona penunjang
seperti restoran diletakan berdekatan dengan zona utama sedangkan untuk
zona pengelola berada berdekatan dengan zona utama dan zona service
seperti genzet dan tempat penyimpanan air diletakan didekat parkir.
Gambar 2.25 Zona pada Site
Zonaservice dan
parkir
Zonautama Zona
pengelola
Zona
Penunjang
Zonapengelola
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 25
b. Pengelompokan
Pada area Mandala Wisata Samuantiga sebelum dinon-aktifkan fungsi-
fungsi utama seperti ruang pameran, ruang pajang dan perpustakaan
diletakan dalam satu kelompok yang berkaitan satu dengan yang lainya,
sedangkanya fungsi utama yang lain yaitu stage indoor dan outdoor
berdekatan satu sama lain karena memiliki fungsi yang sama yaitu untuk
pementasan. Pola menyebar memberikan massa bangunan banyak dan
menyebar.
Gambar 2.26 Pengelompokan pada Site
c. Sirkulasi
Sirkulasi parkir di mulai dari bagian barat site, wisatawan akan akan parkir
kendaraan pada bagian parkir di timur site dan akan diarahkan masuk ke
dalam site melewati candi bentar. Sesampainya didalam wisatawan akan
disuguhkan demontrasi-demontrasi kerajinan tradisonal seperti anyaman
dan lukis batik. Pada area ini wisatawan juga akan diarahkan ke ruang
pameran yang disediakan oleh pihak pengelola, untuk wisatawan yang
disuguhkan atraksi kecak akan diarahkan ke arah timur yaitu di stage yang
sudah disediakan. Setelah selesai melakukan aktivitas wisatawan akan
diajak kembali ke area parkir dan meninggalkan lokasi.
Zonaservice dan
parkir
Zonautama
Zonapengelola
ZonaPenunjan
g
Zonautama
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 26
Gambar 2.27 Sirkulasi pada Site
2.4.3 Evaluasi Prilaku
Aspek prilaku menghubungkan kegiatan pemakai dengan lingkungan
fisiknya. Evaluasi prilaku dapat diartikan sebagai bagaimana kesejahteraan sosial
dan psikologis pemakai dipengaruhi oleh rancangan bangunan. Permasalahan
yang muncul dari segi psikologis ditemukan terhadap wisatwan yang menikmati
fasilitas Mandala Wisata Samuantiga yaitu dimensi bangunan yang tidak sesuai
dengan kapasitas dari wisatawan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan
tidak bisa menciptakan ruang yang baik, tidak sesuainya dimensi bangunan
dengan ketinggian bangunan ini tentunya menciptakan kesan ruang yang sempit
dan menekan tentunya ini berdampak terhadap psikologis civitas dalam ruang
menimbulkan rasa tidak nyaman, risih dan tidak bisa menikmati apa fasilitas yang
ada, kurangnya area privasi dan material rusak yang tidak dierbaiki tentunya
memberikan pandangan yang buruk terhadap wisatawan. Dari segi kesejahteraan
sosial yang dirasakan oleh pelaku pariwisata dan pengelola yaitu bagaimana
kondisi bangunan yang tidak menimbulkan daya tarik karena tidak mengalami
pembaharuan sesuai dengan perkembangan dan permintaan pasar yang ada hal ini
tentunya menimbulkan kesenjangan dari segi pelaku pariwisata untuk berkunjung
membawa wistawan ke Mandala Wisata Samuantiga.
Bangunan
Area Terbuka
Area Parkir
Ket
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 27
2.5 Simpulan
2.5.1 Keadaan Bangunan
Dari kondisi eksisting yang ada pemanfaatan bangunan berupa stage indoor
dan stage outdoor bisa dipertahankan dengan fungsi bangunan bisa menunjang
untuk aktivitas di Mandala Wisata Samuantiga yaitu civitas pertunjukan. Dari segi
zoning dan penempatan bangunan yang diletakan pada bagian barat menjadikan
zoning dari Mandala Wisata sangat jelas dimana pada bagian barat dari site
diletakan bangunan dengan fungsi pertunjunkan dan pelayanan seperti restoran.
Gambar 2.28 SimpulanSumber Observasi 9 oktober 2015
2.5.2 Permasalahan
Berikut adalah permasalahan dan rekomendasi yang dapat diberikan untuk
mengatasi permasalahan yang ada di Mandala Wisata Samuantiga antara lain :
Pada bagian ini bangunan sudah diratakandan dialihfungsikan sebagai parkir Pura
Samuantiga. Pada zona ini akan diletakanfungsi bangunan utama dari Mandala
Wisata Samuantiga
Pada zona bangunan berupa stageindoor dan outdoor masih bisa
digunakan untuk kepentingan fungsi dancivitas Mandala Wisata Samuantiga.
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 28
a. Permasalah Teknis
- Area bangunan untuk medukung dari fungsi bangunan masih kurang ini
dikarenakan karena pada area lain bangunanya sudah diratakan dan dialih
fungsikan sebagai lahan parkir.
- Dimensi ruang yang tidak sesuai dengan kapasitas yang ada.
- Ketinggian bangunan yang tidak sesuai dengan proporsi dan kenyaman
civitas.
- Penerangan pada bangunan sebaiknya memaksimalkan pencahayaan
alami.
- Pada bagian penutup bagian samping diperbanyak menerapkan material-
material yang memperkuat kesan arsitektur lokal.
Solusi Permasalahan Teknis
- Pada area yang diratakan akan dibangun fungsi-fungsi utama seperti
ruang pameran, peragaan, perpustakaan untuk mendukung dari Mandala
Wisata Samuantiga.
- Menyesesuaikan dimensi dan besaran ruang dari kapasitas dari Mandala
Wisata Samuantiga untuk menentukan besaran bangunan.
- Tampilan bangunan hendaknya bisa mencerminkan arsitektur lokal yang
ada untuk menciptakan daya tarik bagi wisatwan dan pelaku pariwisata.
b. Permasalahan Fungsional
- Perlu adanya pengelompokan dan zona-zona yang fungsi bangunanya
saling mendukung dan berkaitan.
- Perlu adanya penataan ruang parkir dan sirkulasi dari kendaraan.
- Kurang adanya keterkaitan antar hubungan dasi masing-masing fungsi
bangunan
- Kurang adanya fasilitas toilet.
Solusi Permasalahan Fungsional
- Dengan mengelompokan zona bangunan yang memiliki fungsi dan
aktivitas berkaitan seperti stage indoo dan outdoor yang letaknya
berdekatan karena memiliki fungsi yang sama. Ruang pameran, ruang
peragaan ruang baca memiliki keterkaitan dari segi civitas dan fungsi
utama.
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 29
- Peletakan parkir sesuai dengan zona dan hubungan ruang.
- Penambahan fasilitas toilet.
c. Permasalah Prilaku
- Tidak adanya organisasi pengelolaan yang jelas
- Bangunan yang tidak mengikuti dari perubahan pasar
- Fasilitas yang disediakan tidak menimbulkan daya tarik wisatawan
Solusi Permasalahan Prilaku
- Perlu adanya struktur organisasi yang jelas
- Menambahkan fasilitas dan peremajaan bangunan yang bisa menciptakan
daya saing.
2.5.3 Potensi
Simpulan dan potensi yang ada pada Mandala Wisata Samuantiga.
a. Letak Mandala Wisata yang strategis yaitu dijalur pariwisata tampaksiring
dan ubud.
b. Keberadaan Mandala Wisata Samuantiga dapat menjadi nilai tambah dari
perkembangan wisata yang ada disekitarnya seperti Goa Gajah, Pura
Samuan Tiga, dan Museum Arkeolog.
c. Adanya dukungan dari pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata dalam
pengembangan Mandala Wisata Samuan tiga.
2.6 Arah Pengembangan
Arah pengembangan dan peningkatan Mandala Wisata samuan Tiga dapat
dilakukan dengan beberapa hal sebagai berikut.
a. Pembangunan kembali Mandala Wisata Samuan Tiga dengan sebagai
wadah dalam menampilkan, mengembangkan dan melestarikan kebudayaan
yang ada di Bedulu
b. Redesain Mandala Wisata Samuantiga memperbaiki dan menata kembali
bangunan, memperbaiki sarana dan prasaran serta menambah dari fasilitas
penunjang. Pembaharuan dalam kwalitas dan peremajaan bangunan agar
mampu bersaing dengan destinasi wisata yang lain.
Redesain Mandala Wisata Samuantiga | 30
c. Redesain yang dilakukan harus tetap mempertimbangkan dan
mempertahankan pelestarian bangunan yang ada disekitarnya dan mampu
membawa atau mewakili identitas dari kebudayaan atau arsitektur yang ada
di Bali.