bab ii ppsp sijunjung

42
B B A A B B I I I I GAMBARAN UMUM 2.1 Kondisi Administrasi 2.1.1 Jabaran Sekarang ini secara administratif, Kabupaten Sijunjung mempunyai batasan wilayah sebelah Utara dengan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten 50 Kota, sebelah Selatan dengan Kabupaten Dharmasraya, sebelah Barat dengan Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan Kota Sawahlunto, serta sebelah Timur dengan Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Hal ini menunjukkan bahwa letak daerah Kabupaten Sijunjung cukup strategis, apalagi daerah ini juga dilewati oleh jalan lintas tengah sumatera dan memilki akses menuju daerah Provinsi Riau yang cukup pesat perkembangannya saat ini. Posisi astronomis Kabupaten Sijunjung berada pada 0o 18’ 43” Lintang Selatan (LS) sampai dengan 1o 41’ 46” Lintang Selatan (LS) dan dari 100o 37’ 40” Bujur Timur (BT) sampai dengan 101o 30’ 52” Bujur Timur (BT). Daerah ini tidak memiliki laut dan garis pantai karena berada di punggung Bukit Barisan

Upload: metza-darch

Post on 23-Jul-2015

245 views

Category:

Engineering


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab ii ppsp sijunjung

BBAABB IIII GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM

2.1 Kondisi Administrasi

2.1.1 Jabaran

Sekarang ini secara administratif, Kabupaten Sijunjung mempunyai

batasan wilayah sebelah Utara dengan Kabupaten Tanah Datar dan

Kabupaten 50 Kota, sebelah Selatan dengan Kabupaten Dharmasraya,

sebelah Barat dengan Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan

Kota Sawahlunto, serta sebelah Timur dengan Kabupaten Kuantan

Singingi, Provinsi Riau. Hal ini menunjukkan bahwa letak daerah

Kabupaten Sijunjung cukup strategis, apalagi daerah ini juga dilewati

oleh jalan lintas tengah sumatera dan memilki akses menuju daerah

Provinsi Riau yang cukup pesat perkembangannya saat ini.

Posisi astronomis Kabupaten Sijunjung berada pada 0o 18’ 43” Lintang

Selatan (LS) sampai dengan 1o 41’ 46” Lintang Selatan (LS) dan dari

100o 37’ 40” Bujur Timur (BT) sampai dengan 101o 30’ 52” Bujur

Timur (BT). Daerah ini tidak memiliki laut dan garis pantai karena

berada di punggung Bukit Barisan

Page 2: Bab ii ppsp sijunjung

2.1.2 Tabel

Tabel 2.1

PEMBAGIAN KECAMATAN DI KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010

NO KECAMATAN

LUAS

WILAYAH PERSENTASE JUMLAH JUMLAH JUMLAH

(Ha) THD LUAS KAB PENDUDUK NAGARI JORONG

1 KAMANG BARU 83,780 28.35 41,375 11 51

2

TANJUNG

GADANG 45,979 16.17 22,868 7 35

3 SIJUNJUNG 74,800 17.97 41,030 9 53

4 LUBUK TAROK 18,760 6.14 14,125 6 24

5 IV NAGARI 9,630 3.99 14,065 5 14

6 KUPITAN 8,201 2.23 12,540 3+1 9+1

7 KOTO VII 14,390 4.34 32,851 5 29

8 SUMPUR KUDUS 57,540 20.81 22,969 8 39

JUMLAH 313,080 100 201,823 54+1 254+1

Sumber: Kabupaten Sijunjung Dalam Angka Tahun, 2010 dan Hasil Hitung Cepat Sensus Penduduk oleh BPS

Ket: 3+1 adalah 3 nagari dan 1 desa

Grafik 2.1

Luas Wilayah perKecamatan

KAMANG BARU TANJUNG GADANG SIJUNJUNG

LUBUK TAROK IV NAGARI KUPITAN

KOTO VII SUMPUR KUDUS

Page 3: Bab ii ppsp sijunjung

2.1.3 Peta

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Sijunjung

Sumber RTRW Kab Sijunjung

Page 4: Bab ii ppsp sijunjung

2.2 Kondisi Demografis

2.2.1 Jabaran

Berdasarkan data penduduk hasil Sensus Penduduk 2010, selama sepuluh tahun

terakhir terdapat kecenderungan peningkatan jumlah penduduk Kabupaten

Sijunjung, hal ini dapat dilihat selisih antara jumlah penduduk tahun 2010 dan

2011 sebanyak 35.021 Jiwa atau mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 1,9%.

Kecamatan yang mengalami pertumbuhan penduduk cukup besar yaitu

Kecamatan IV Nagari dan Kamang Baru dengan rata-rata pertumbuhan 2.99 dan

2,93 .% dan terendah yaitu Kecamatan Lubuk Tarok yang mengalami

pertumbuhan penduduk hanya 1,13%. Penyebaran penduduk di masing-masing

kecamatan belum merata, jumlah penduduk tertinggi berada di Kecamatan

Kamang Baru yang merupakan pusat aktivitas ekonomi dengan jumlah 41.375

jiwa sedangkan jumlah penduduk terkecil yaitu Kecamatan Kupitan dengan

jumlah penduduk 12.540 jiwa.

Pola perkembangan pertumbuhan penduduk adalah linier, akan tetapi diperkirakan

faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan ekonomi secara regional

(berkembangnya lapangan kerja baru) akan menimbulkan perkembangan penduduk yang

relatif tinggi. Berdasarkan asumsi ini, maka proyeksi perkembangan penduduk di masa

yang akan datang dihitung dengan metode bunga berganda. Namun demikian jumlah

penduduk yang lebih proyeksi jumlah penduduk sebenarnya mendekati angka

sebenarnya adalah rata-rata dari hasil perhitungan metoda linier (pesimistis) dan bunga

berganda (optimistik).

Berdasarkan data jumlah penduduk di Kabupaten Sijunjung, kepadatan penduduk

bruto terbesar terdapat di Kecamatan Koto VII (228,29 Jiwa/Km2) kemudian

Kecamatan Kupitan yaitu 152,91 Jiwa/Km2. Sedangkan untuk kepadatan terendah

terdapat di Kecamatan Sumpur Kudus yaitu 39,92 jiwa/Km2. Sedangkan

kepadatan netto/kepadatan lingkungan pemukiman terbesar terdapat di Kecamatan

Kamang Baru (118,046 jiwa/Ha) dan terkecil terdapat di Kecamatan Sijunjung

(27,75 jiwa/Ha).

Page 5: Bab ii ppsp sijunjung

2.2.2 Tabel TABEL 2.3

KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010

No KECAMATAN

Luas Wilayah

(Ha)

Luas

Pemukiman

(ha)

Jumlah

Penduduk

Kepadatan

Bruto

(Jiwa/Ha)

Kepadatan

Netto

(Jiwa/Ha)

1 Kamang Baru 83,780 350.50 41,375 0.49 118.05

2 Tanjung Gadang 45,979 544.50 22,868 0.49 41.99

3 Sijunjung 74,800 1,478.50 41,030 0.54 27.75

4 Lubuk Tarok 18,760 399.00 14,125 0.75 35.40

5 Kupitan 9,630 380.25 14,065 1.46 36.99

6 IV Nagari 8,201 399.00 12,540 1.53 31.43

7 Koto VII 14,390 567.50 32,851 2.28 57.89

8 Sumpur Kudus 57,540 782.50 22,969 0.39 29.35

Jumlah 2010 313,080 4,901.75 201,823 0.64 41.17

Sumber: Hasil Analisis, 2010

2.2.3 Peta

Gambar 2.2. Peta Administrasi Kabupaten Sijunjung

Page 6: Bab ii ppsp sijunjung

2.3 Kondisi Geografis

2.3.1 Jabaran

Wilayah daerah Kabupaten Sijunjung berada di punggung Bukit Barisan.

Daerah ini memiliki ketinggian yang cukup bervariasi yakni mulai dari

118 meter hingga 1.335 meter di atas permukaan laut (d.p.l.) dengan

topografi berbukit dan bergelombang. Wilayah perbukitan lebih banyak

di sebelah Utara dan dataran rendah lebih banyak terdapat di bagian

Selatan. Daerah paling tinggi berada di Kecamatan Sumpur Kudus

dengan ketinggian mulai dari 225 m hingga 1.335 m di atas permukaan

laut (d.p.l.) dan daerah paling rendah berada di Kecamatan Sijunjung

dengan ketinggian mulai dari 118 m hingga 934 m di atas permukaan laut

(d.p.l.). Lahan efektif yang memiliki kemiringan kurang dari 45o

digunakan untuk budi daya kurang dari 50 persen dan lebih banyak

merupakan lahan-lahan marginal di sela-sela perbukitan dan tersebar

dengan luasan yang terbatas

Luas wilayah Kabupaten Sijunjung telah mengalami tiga kali perubahan

sejak terbentuk pada tanggal 18 Februari 1949 melalui Surat Keputusan

Gubernur Militer Sumatra Barat No.: SK/9/GN/IST dan diperkuat oleh

UU No.12 Tahun 1956. Perubahan pertama terjadi ketika Kota

Sawahlunto berubah status menjadi Daerah Tingkat II dengan sebutan

Kotamadya Sawahlunto melalui UU No. 18 Tahun 1965. Perubahan

kedua terjadi ketika adanya kesepakatan perluasan wilayah Kotamadya

Sawahlunto pada tahun 1990 melalui Peraturan Pemerintah No.44 Tahun

1990 dimana seluruh wilayah Kecamatan Talawi yang pada awalnya

termasuk wilayah Kabupaten Sijunjung, diserahkan dan dijadikan

wilayah Kotamadya Sawahlunto. Perubahan terakhir terjadi ketika

dilakukannya pembentukan Kabupaten Dharmasraya melalui UU No. 38

Tahun 2003 dimana wilayahnya merupakan 49 persen dari wilayah

Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung sehingga luas wilayahnya sekarang

Page 7: Bab ii ppsp sijunjung

menjadi 3.130,80 Km2. Luas tersebut setara dengan 7,40% dari luas

wilayah Provinsi Sumatera Barat dan merupakan kabupaten nomor dua

terkecil di Provinsi Sumatra Barat.

2.3.2 Tabel

Tabel 2.3

Kondisi Geografis Umum Kabupaten Sijunjung

No

Uraian Keterangan

(1) (2) (3)

1. Letak Geografis 0o 18' 43'' LS - 1o 41' 46'' LS

Geographical Location 101o 30' 52'' BT - 100o 37' 40'' BT

2. Batas-batas Daerah / Borders

- Sebelah Utara / North Kabupaten Tanah Datar

- Sebelah Selatan / South Kabupaten Dharmasraya

- Sebelah Barat / West Kab. Solok dan Kota Sawahlunto

- Sebelah Timur / East Kab. Kuantan Sengingi, Prop Riau

3. Ketinggian dari Permukaan Laut 118 m - 1.335 m

Altitude

4. Luas Daerah / Area 3.130,80 Km2 atau 313.080 Ha

5. Rata-rata Hari Hujan / Rain Days 12.60 Hari/bulan

6. Rata-Rata Curah Hujan 242.67 mm/bulan

Rain Falls Average

7. Suhu / Temperature 21 - 33 C

9. Panjang Sungai 578 Km

Rivers Length

10. Panjang Jalan Negara 105.91 Km

State Roads

11. Panjang Jalan Propinsi 50.20 Km

Province Roads

12. Panjang Jalan Kabupaten 1023.80 Km

Regency Roads

Sumber : BPS Kabupaten Sijunjung

Source : BPS of Sijunjung

Page 8: Bab ii ppsp sijunjung

2.3.3 Peta

Gambar 2.3. Peta Administrasi Kabupaten Sijunjung

Page 9: Bab ii ppsp sijunjung

2.4 Topografi

2.4.1 Jabaran

Topografi wilayah Kabupaten Sijunjung memiliki ciri yang berbukit-

bukit, terletak pada ketinggian antara 100 sampai 1.250 m di atas

permukaan laut. Secara umum, luasan terbesar Kabupaten Sijunjung

berada pada:

1. ketinggian <100 mdpl hanya seluas 2.691 Ha (0,85%) terdapat di

Kecamatan Kamang Baru, IV Nagari, Koto VII, dan Sijunjung.

2. ketinggian 100-200 meter dari permukaan laut dengan perkiraan

79.257 Ha (25,31%) tersebar pada seluruh kecamatan dengan luasan

terbesar berada pada Kecamatan Kamang Baru dan yang terkecil

berada di Kecamatan Tanjung Gadang.

3. ketinggian 200-300 mdpl seluas 65.163 Ha( 20,9%) tersebar pada

seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada pada Kecamatan

Kamang Baru dan yang terkecil berada di Kecamatan Koto VII

4. ketinggian 300-400 mdpl seluas 53.700 (17,10%) tersebar pada seluruh

kecamatan dengan luasan terbesar berada pada Kecamatan Sumpur

Kudus dan yang terkecil berada pada Kecamatan Koto VII

5. ketinggian 400-500 mdpl seluas 43.553 (13,91%) tersebar pada seluruh

Kecamatan dengan luasan terbesar berada pada Kecamatan Sumpur

Kudus dan yang terkecil berada pada Kecamtan Koto VII

6. ketinggian 500-600 mdpl seluas 27.482 Ha (8,77%) tersebar pada

seluruh Kecamatan dengan luasan terbesar berada pada Kecamatan

Sumpur Kudus dan yang terkecil berada pada Kecamtan Koto VII

7. ketinggian 600-700 mdpl seluas 18.016 Ha (5,75 %) tersebar pada

seluruh wilayah kecamatan kecuali di Kecamatan Kupitan

8. ketinggian 700-800 mdpl seluas 10.285 Ha (3,29%) hanya tersebar di

Kecamatan Kamang Baru, Sumpur Kudus, Tanjung Gadang, Lubuk

Tarok, dan Sijunjung

Page 10: Bab ii ppsp sijunjung

9. ketinggian >800 mdpl seluas 12.914 Ha (4,12%) hanya tersebar di

Kecamatan Kamang Baru, Sumpur Kudus, Tanjung Gadang, Lubuk

Tarok, dan Sijunjung. Ketinggian 1.250 mdpl hanya berada pada

Kecamatan Sumpur Kudus.

2.4.2 Tabel

Tabel 2.4

Ketinggian Ibu Kota Kecamatan dari Permukaan Laut

Ketinggian/Altitude

Kecamatan/Sub District

Terendah Tertinggi

(Meter) (Meter)

(1) (2) (3)

1 Kamang Baru 134 870

2 Tanjung Gadang 136 924

3 Sijunjung 118 934

4 Lubuk Tarok 127 828

5 IV Nagari 123 638

6 K u p i t a n 124 580

7 Koto VII 120 635

8 Sumpur Kudus 225 1,335

Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sijunjung

Source : National Land Agency Region Office of Sijunjung

Page 11: Bab ii ppsp sijunjung

2.4.3 Peta

Gambar 2.4. Peta Topografi Kabupaten Sijunjung

Sumber RTRW Kab Sijunjung

Page 12: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

11

2.5 Kondisi Geohidrologi

2.5.1 Jabaran

Kondisi iklim Kabupaten Sijunjung termasuk pada daerah tropis dengan suhu

rata-rata 21° - 33° C dengan curah hujan rata-rata 2.451 mm/tahun.

Keadaan iklim ini menurut Oldeman (Climatology Map Of West Sumatera) adalah

termasuk type B2, dengan bulan kering 3–4 bulan. Kondisi ini

menyebabkan sulitnya masyarakat tani melakukan pertanaman padi sawah 2

kali setahun (IP 200%) pada lahan sawah tadah hujan. Sementara, kondisi

hidrologi di Kabupaten Sijunjung sangat bervariasi antara satu tempat dengan

tempat yang lain. Beberapa faktor penyebabnya antara lain adalah perbedaan

iklim, topografi dan struktur geologi. Keadaan hidrologi tersebut dapat dibedakan

menjadi:

1. Air Permukaan

a. Air yang mengalir, yaitu yang mengalir di Batang Ombilin, Batang

Sukam, Batang Sumpur, Batang Kuantan, Batang Palangki, dan

lainnya.

b. Air yang menggenang di telaga/bendungan hampir terdapat di seluruh

wilayah kecamatanan.

2. Air Tanah, yaitu jebakan air yang menurut letaknya dapat dibedakan

menjadi:

a. Confined Aquifer, merupakan air tanah tertekan yang berada di antara

dua lapisan kedap air, pada umumnya merupakan air tanah dalam

bersifat lebih stabil.

b. Uncofined Aquifer, merupakan air tanah tidak tertekan yang berada pada

zone jenuh air, merupakan air tanah dangkal dan sangat tergantung pada

musim, sehingga air tanah jenis ini relatif stabil.

Air tanah tersebut, apabila keluar akan membentuk mata air. Untuk Kabupaten

Sijunjung terdapat beberapa mata air yang tersebar di setiap kecamatan.

Page 13: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

12

Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang muncul atau mengalir di permukaan seperti

mata air, danau, sungai dan rawa. Potensi air permukaan dipengaruhi oleh

kondisi topografi, jenis batuan dan material penyusun tanah, penggunaan

lahan, curah hujan dan aktifitas manusia. Potensi air permukaan sebagian

besar berasal dari berbagai mata air yang banyak terdapat di kawasan ini

mengalir malalui sungai-sungai kecil di sekitar perbukitan dengan pola aliran

berbentuk radial serta berbentuk dendritik untuk cabang-cabang sungai besar.

Curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun memungkinkan kondisi

sungai untuk mengalir sepanjang tahun di Kabupaten Sijunjung, namun

kondisi ini dapat berubah jika terjadi kerusakan pada Daerah Aliran Sungai

(DAS) akibat aktivitas manusia seperti penebangan hutan.

Ada beberapa manfaat keberadaan sungai yang secara langsung dapat

digunakan oleh penduduk di Kabupaten Sijunjung yaitu selain untuk

pertanian (pengairan) juga dimanfaatkan penduduk untuk kepentingan mandi,

cuci kakus (MCK).

Air Tanah

Air tanah terdiri dari air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal

adalah air tanah yang umumnya digunakan oleh masyarakat sebagai sumber

air bersih berupa sumur-sumur gali. Potensi air tanah dapat diketahui dari

kedalaman sumur gali masyarakat dan sifat fisik tanah/batuan dalam

kaitannya sebagai pembawa air. Di Kabupaten Sijunjung sebagian kecil

masyarakat masih menggunakan sumur gali sebagai cadangan persedian air

bersih pada saat air PDAM mengalami gangguan. Kawasan masyarakat yang

mengunakan sumur gali sebagai sumber air bersih tersebar di Kabupaten

Sijunjung khususnya daerah perkotaan.

Dari segi penggunaan lahan saat ini, secara umum penggunaan lahan di

Kabupaten Sijunjung di dominasi oleh Lahan Pertanian dan perkebunan dengan

luas kurang lebih 47% dari luas keseluruhan Kabupaten Sijunjung.

Page 14: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

13

2.5.2 Tabel TABEL 2.5

LUAS PENGGUNAAN LAHAN DI KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010

KECAMATAN

GUNA LAHAN

TOTAL

Hutan

Kebun

Campuran Perkebunan Pemukiman Industri sawah Semak

Per.

Darat Tambang

Tanah

Terbuka

Tanah

Kering

Lainnya

IV NAGARI 1.982,50

1.680

3.033

380.25

-

591

1.437

2.5 - 10 513.75 12,529

KAMANG BARU 48.872

2.942

19.506

350,5

12

920

4.559 2

350

142.5 6.124 88,593

KOTO VII

761.50

2.993

2.455

567,5

-

2.480

365

2.5

250 5 4.520.5 13,608

KUPITAN 431

578

2.500

399

2

652

1.504

1.5 4

21 2.108.5 6,966

LUBUK TAROK 2.751

316

8.650

399

-

1.264

1.607 2 -

13 3.758 19,233

SIJUNJUNG

39.425,25

1.085

19.807

1.478,5

-

3.358

3.609

3.25

3

245 5.786 56,388

SUMPUR KUDUS

34.046,50

1.899

12.000

782,5

-

1.555

3.590

2.5 -

433 3.231.5 65,112

TANJUNG GADANG 31.495

609

4.740

544,5

5

708

2.475

2.5 -

16 5.384 50,651

JUMLAH

159.764,75

12.102

72.681

4.901,75

19

11.528 19.146

18.75

607

885.5 31.426.25 313,080

Sumber : BPS, Kabupaten Sijunjung Dalam Angka 2010

2.5.3 Peta

Gambar 2.5. Peta Geohidrologi Kabupaten Sijunjung

2.2 Sosial Masyarakat

Page 15: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

14

2.6 Kondisi Sosial Masyarakat

2.6.1 Jabaran

Pada tahun 2010 jumlah penduduk Sijunjung tercatat sebanyak 210.823

jiwa dengan jumlah KK sebanyak 48.816 KK. Rasio antara penduduk

laki-laki dengan perempuan di Kabupaten Sijunjung adalah 0,99

berbanding 1, hal ini berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih

sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.

Sebagian besar masyarakat Kabupaten Sijunjung berusaha pada lapangan

usaha pertanian terutama tanaman pangan dan perkebunan, jasa-jasa,

perdagangan, hotel dan restoran. Tahun 2010 penduduk yang berumur 15

tahun ke atas yang bekerja pada sektor lapangan usaha perkebunan

berjumlah 30.967 orang kemudian diikuti tanaman pangan sebanyak

13.801 orang. Sedangkan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang

bekerja pada sektor lapangan usaha jasa-jasa berjumlah 11.581 orang dan

yang bekerja pada sektor lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran

berjumlah 11.684 orang.

Permasalahan lain yang muncul dalam masalah kependudukan adalah

masalah pengangguran. Dari tahun 2005 - 2009 terlihat bahwa terdapat

kecenderungan yang meningkat pada penduduk yang tergolong angkatan

kerja yang mencari pekerjaan, sedangkan jumlah penduduk yang bekerja

cenderung turun dari tahun 2005-2009. Pada periode yang sama justru

terjadi kenaikan penduduk yang bukan angkatan kerja. Walaupun jumlah

penduduk yang bersekolah terus meningkat, namun angka ini lebih di

dominasi oleh penduduk yang memiliki kegiatan lainnya dibandingkan

dengan penduduk yang bersekolah.

Setiap tahun jumlah penduduk kabupaten Sijunjung selalu mengalami

peningkatan. Pertumbuhan rata-rata penduduk Kabupaten Sijunjung

tahun 2005-2010 adalah 1,91% per tahun. Tingginya angka pertumbuhan

penduduk ini tidak serta-merta diikuti oleh signifikannya kenaikan

PDRB. Jumlah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja Kabupaten

Sijunjung Tahun 2006 – 2009, dapat dilihat dalam tabel berikut :

Page 16: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

15

2.6.2 Tabel

Tabel. 2.6

Jumlah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja Tahun 2007 – 2010 (orang)

Jenis 2007 2008 2009 2010

A. Angkatan Kerja 83.791 82.990 90.206 88.725

- Bekerja 75.271 74.523 85.686 85.057

- Mencari Pekerjaan 8.520 8.467 4.520 3.668

B. Bukan Angkatan Kerja 49.835 48.774 42.364 45.029

- Sekolah 11.713 11.530 9.684 10.729

- Lainnya 38.122 37.244 32.622 34.300

Jumlah 133.626 131.764 132.552 133.754

Sumber : BPS, Kabupaten Sijunjung Dalam Angka 2010

2.7 Kondisi Kesehatan

2.7.1 Jabaran

Perkembangan pembangunan bidang kesehatan bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mengurangi angka kematian

bayi, dan ibu melahirkan, meningkatkan angka harapan hidup, serta

meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Untuk mewujudkan hal

tersebut pemerintah kabupaten dijunjung telah melakukan berbagai

macam program berupa : (1) Program nagari siaga (2) meningkatkan

sarana dan prasarana kesehatan di Nagari (Poskesri); serta (3)

meningkatkan SDM tenaga medis maupun non medis, namun demikian

beberapa permasalahan ternyata belum dapat teratasi secara optimal hal

ini terlihat dari cenderung meningkatnya angka kematian bayi,

meningkatnya balita gizi buruk, serta meningkatnya jumlah kematian

bayi. Di samping itu angka harapan hidup juga masih rendah dan berada

di bawah daerah kabupaten lainnya di Sumatra Barat.

Kondisi ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, masih

kurangnya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, masih

rendahnya perilaku bersih masyarakat, masih kurangnya mutu pelayanan,

Page 17: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

16

masih terbatasnya sarana dan prasarana untuk meningkatkan kualitas

pelayanan, serta masih kurangnya jaminan pelayanan kesehatan.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat

dibutuhkan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai sampai ke

tingkat nagari. Dewasa ini jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan

untuk masyarakat di Kab. Sijunjung masih relatif terbatas. Secara ideal

untuk memberikan pelayanan prima di bidang kesehatan maka

dibutuhkan setiap jorong memiliki poskesri, tetapi kondisi sekarang

menunjukkan bahwa baru 79 jorong dari 257 jorong yang memiliki

Poskesri (30%).

Ketersediaan tenaga dokter baik dokter umum, dokter keluarga dan

dokter spesialis saat ini dirasakan masih sangat kurang. Kondisi ini cukup

memprihatinkan mengingat rasio ketersediaan dokter di Kabupaten

Sijunjung masih jauh dari target Indonesia Sehat 2010 yang dicanangkan

oleh Pemerintah. Gambar berikut ini memperlihatkan jumlah

ketersediaan dokter di Kabupaten Sijunjung selama tahun 2005 sampai

dengan tahun 2009.

Page 18: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

17

2.7.2 Tabel

Tabel 2.7 Banyaknya Tenaga Kesehatan

di Kabupaten Sijunjung menurut Puskesmas

Puskesmas

Dokter Dokter Dokter Bidan Perawat Ahli Kes.

Umum Gigi Spesialis

Masy.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Sungai Langsek 4 1 - 13 11 2

Kamang

5 2 - 19 12 1

Air Amo

3 2 - 15 9 2

Tanjung Gadang 3 1 - 22 17 1

Sijunjung

3 2 - 28 23 -

Gambok

4 1 - 22 21 1

Lubuk Tarok 2 1 - 17 9 2

Muaro Bodi 3 1 - 17 15 1

Padang Sibusuk 4 2 - 16 17 2

Tanjung Ampalu 5 1 - 27 11 3

Kumanis

3 1 - 16 11 1

Sumpur Kudus 3 2 - 13 9 1

Jumlah/Total 2010 42 17 - 225 165 17

2009 25 8 - 145 158 13

2008 16 12 - 139 90 17

2007 15 4 - 40 93 20

2006 22 6 - 31 90 4

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung

2.8 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Sijunjung

Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sijunjung

tahun 2011-2015 mengacu kepada :

1. Visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab.

Sijunjung tahun 2005-2025 (Perda no. 4 tahun 2009);

2. Visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2010-2015;

3. Masukan dari stakeholders Kabupaten Sijunjung baik yang berada di daerah

maupun di perantauan.

Page 19: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

18

2.8.1 Visi

Sesuai dengan kondisi riil dan objektif Kabupaten Sijunjung saat ini dan

mempertimbangan acuan diatas, maka dirumuskan visi pembangunan

Kabupaten Sijunjung tahun 2011-2015 sebagai berikut :

dengan penjelasan visi sebagai berikut :

Nagari Madani : adalah suatu nagari yang masyarakanya memiliki

peradaban sosial budaya yang tinggi, akhlak mulia,

kreatif, memiliki semangat, jiwa

kewirausahaan,keterampilan, berdisiplin dan bertanggung

jawab serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sesuai dengan potensi nagari.

Berkualitas : terwujudnya sumber daya manusia nagari yang

berkualitas melalui program pendidikan yang berbasiskan

agama, berakhlak mulia, jujur dan peduli sesama manusia

serta memiliki jiwa kewirausahaan dan semangat

partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan didukung

oleh taraf kesehatan yang lebih baik.

Sejahtera : terwujudnya peningkatan kesejahterahan masyarakat

nagari melalui penguatan sistem ekonomi yang

berbasiskan kepada ekonomi kerakyatan dan potensi

ekonomi nagari serta didukung peningkatan kuantitas

dan kualitas infrastruktur dan prasarana dasar yang

berwawasan lingkungan.

Page 20: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

19

Merata : terwujudnya pemerataan pembangunan nagari dalam

segala bidang, namun tetap mempertimbangkan azaz-

azaz keadilan sesuai dengan kebutuhan daerah guna

mengurangi disparitas antar nagari.

2.8.2 Misi

Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah ditempuh melalui 8

(delapan) misi pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Mewujudkan penataan dan penguatan ekonomi masyarakat

adalah tercapainya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan

pemerataan pendapatan serta penurunan angka pengangguran dan

kemiskinan, hal tersebut dapat dilakukan melalui beberapa langkah

sebagai berikut :

a. Pengembangan produk unggulan.

b. Penataan kepemilikan lahan.

c. Peningkatan dan industrialisasi sektor pertanian.

d. Pengembangan UKM dan sektor informal

2. Meningkatkan Kecerdasan, Keterampilan dan Kesehatan serta

IMTAQ SDM Anak Nagari adalah tercapainya pemerataan dan

peningkatan kualitas pendidikan, keterampilan, serta semangat

kewirausahaan, untuk mewujudkan sumber daya manusia yang

cerdas sehat, beriman, dan berkualitas tinggi sehingga tercapai

masyarakat yang maju dan sejahtera. Peningkatan SDM yang

berkualitas tersebut akan dapat diwujudkan melalui beberapa

langkah sebagai berikut:

a. Pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan, kehidupan dan

martabat manusia

b. Peningkatan cakupan layanan kesehatan, sosial masyarakat

c. Peningkatan keterampilan masyarakat

d. Peningkatan keimanan dan ketakwaan

Page 21: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

20

3. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur serta

Prasarana Dasar Nagari adalah tercapainya pembangunan yang

berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Untuk mewujudkan hal

tersebut maka beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah

sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana jalan dan jembatan

b. Pengembangan dan peningkatan jalan lingkar nagari

c. Peningkatan cakupan air bersih

d. Peningkatan cakupan listrik pedesaan dan sarana komunikasi

4. Pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan rakyat dan masyarakat

Sijunjung adalah mengelola sumber daya pertambangan dengan

tetap memperhatikan kelestarian dan ekosistim lingkungan, sehingga

dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dapat

dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut hal tersebut

dapat dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut

a. Penataan dan optimalisasi pertambangan.

b. Pengelolaan lingkungan hidup.

5. Mengentaskan Kemiskinan dan Ketertinggalan adalah menjadi

misi yang cukup penting dan mendasar karena masih relatif

tingginya angka kemiskinan, disamping itu Kab. Sijunjung

merupakan salah satu daerah kabupaten tertinggal di daerah Provinsi

Sumatra Barat. Untuk mewujudkan misi tersebut beberapa strategi

dan langkah yang dapat dilakukan adalah:

a. Perluasan lapangan kerja.

b. Peningkatan produktivitas masyarakat.

c. Pembangunan perkebunan masyarakat.

d. Peningkatan keterampilan masyarakat.

6. Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Adil, Peduli dan

Berwibawa merupakan persyaratan yang tidak kalah pentingnya

untuk dapat mendorong proses pembangunan daerah secara cepat,

adil dan merata. Dengan demikian tata pemerintahan diharapkan

terlaksana secara adil dan demokratis, taat hukum, tertib dan

memiliki disiplin yang tinggi serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Page 22: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

21

Nepotime (KKN). Karena itu diharapkan akan dapat diwujudkan

pola pemerintahan daerah yang efektif, efisien, bersih dan

berwibawa serta didukung oleh partisipasi aktif masyarakat secara

keseluruhan. Untuk mewujudkan misi tersebut beberapa strategi dan

langkah yang dapat dilakukan adalah:

a. Penyelenggaraan sistem pemerintahan yang adil.

b. Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur.

c. Pemberantasan korupsi.

d. Peningkatan ketertiban dan kedisiplinan aparatur.

7. Mewujudkan Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat dalam

Pembangunan merupakan misi yang cukup strategis karena gerakan

pembangunan di tingkat nagari selama ini sangat didukung oleh

partisipasi masyarakat yang cukup tinggi. Untuk itu, lima tahun

mendatang partisipasi dan pemberdayaan masyarakat di tingkat

nagari makin dioptimalkan untuk menggerakkan roda pembangunan.

Adapun langkah dan strategi yang dapat dilakukan adalah:

a. Peningkatan program bantuan dana komitmen.

b. Pelaksanaan program Block Grant.

8. Revitalisasi Adat dan Seni Budaya Anak Nagari adalah misi yang

strategis karena adat dan seni budaya anak nagari merupakan potensi

dan aset yang sangat berharga di dalam kemajuan pembangunan

Kab. Sijunjung. Untuk itu, pada periode lima tahun mendatang

revitalisasi adat dan seni budaya anak nagari perlu diperhatikan

secara optimal, adapun langkah dan strategi yang dapat dilakukan

adalah:

a. Penguatan dan pelestarian nilai budaya masyarakat.

b. Peningkatan kelembagaan adat dan seni budaya lokal.

Page 23: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

22

2.9 Institusi dan Organisasi Pemda

2.9.1 Jabaran

Dalam menjalankan roda pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati

Sijunjung dibantu oleh perangkat daerah, yang terdiri Sekretariat Daerah,

Lembaga Teknis Daerah (Lemtekda) dan Kecamatan. Di samping itu,

Bupati juga dibantu oleh 3 Staf Ahli yang membidangi SDM dan

kemasyarakatan, Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, Hukum Politik

& Pemerintahan. Pada Sekretariat Daerah terdapat 3 asisten yang terdiri

dari: Asisten I membidangi masalah pemerintahan, politik dan

keamanan; Asisten II membidangi masalah ekonomi dan pembangunan;

dan asisten III membidangi masalah administrasi dan kesejahteraan

rakyat. Ketiga asisten tersebut akan mengkoordinasi 8 bagian yang ada di

dalam kesekretariatannya.

Urusan yang lebih teknis dilaksanakan oleh 13 dinas yaitu dari Dinas

Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Pertanian Tanaman Pangan &

Perkebunan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Kehutanan, Koperindag,

Sosnakertrans, Pertamben, Parsenibudpora, Perhubungan dan Inforkom,

Kependudukan dan Catatan Sipil, serta Pengelolaan Keuangan Daerah.

Selanjutnya ada lembaga teknis daerah seperti Bappeda, BKD, Badan

Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, Kehutanan & KP, BPMPN,

Inspektorat Daerah, Kantor Kesbangpol dan Linmas, Satpol PP, LHPM

& PT, Pemberdayaan Perempuan & KB, Perpustakaan, Arsip dan

Dokumen dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Sebagai perpanjangan tangan Bupati terdapat 8 kecamatan yang dipimpin

oleh seorang camat, sehingga diharapkan dalam beberapa urusan yang

telah diarahkan kewenangnya tidak harus langsung berurusan ke Kantor

Bupati. Selanjutnya anggota dewan dalam mengurus administrasi dan

kelancaran tugas dibantu oleh sekretariat DPRD, yang dikepalai oleh

Sekretaris Dewan.

35

Page 24: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

23

SOTK yang baik harus didukung SDM yang berkualitas, sehingga tujuan

yang diinginkan dapat dicapai dengan optimal. Pada bulan April 2010

terdapat 5.016 PNS yang terdiri dari 2.089 laki-laki dan 2.927

perempuan. Dilihat dari golongan, jumlah pegawai bergolongan III,

lebih dominan, yaitu 2.580 orang atau 51,44 persen sementara untuk

golongan I hanya 113 orang saja. Dari segi pendidikan, pegawai

menyebar pada hampir semua jenjang. Untuk tamatan SLTA sebanyak

1.114 orang, untuk Diploma ada 1.860 orang. Selanjutnya S1 sebanyak

1.731 orang, S2 baru ada 84 orang.

Dari SOTK di atas jabatan yang terisi adalah 23 pejabat eselon II, 123

Eselon III, 402 pejabat eselon IV dan 36 pejabat eselon V.

Gerak langkah pembangunan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh

Pemerintah Kabupaten Sijunjung didukung dan dipantau pelaksanaannya

oleh anggota DPRD yang berjumlah 25 orang, laki-laki sebanyak 23

orang serta wanita sebanyak 2 orang. Mereka terbagi dalam 5 Fraksi dan

1 Pimpinan dewan yaitu Fraksi Bulan Bintang Amanat Reformasi, Fraksi

Partai Persatuan Pembangunan Plus Pelopor, Fraksi Golkar, Fraksi

Demokrat, Fraksi Keadilan Sejahtera, Pimpinan Dewan.

Dengan dasar Keputusan Bupati Sijunjung Nomor. 188.45/61/KPTS-

BPT2008 Tanggal 22 Januari 2008 serta dengan beberapa aturan

perubahan Perda No 1 dan 2 Tahun 2009 telah terbentuk dan ditetapkan

54 Nagari dengan satu Desanya yang tersebar di seluruh kecamatan.

Disamping itu berdasarkan peraturan Bupati No. 30 – 35 Tahun 2010

pada tahun 2010 dilakukan pemekaran nagari sebanyak 6 nagari, yang

pada saat ini masih berstatus Nagari persiapan. Mengingat masih besar

dan luasnya Nagari, dan masalah yang semakin komplek, maka

dihidupkan pemerintahan jorong, sampai tahun 2010 telah ditetapkan

sebanyak 254 jorong + 1 Desa dan ditambah sebanyak 9 jorong seiring

bertambahnya nagari pemekaran

Page 25: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

24

2.9.2 Tabel

Tabel 2.9

Struktur Organisasi Pemda Kabupaten Sijunjung

No Unit Kerja

1 2

1 SEKRETARIAT DAERAH

2 SEKRETARIAT DPRD

3 SEKRETARIAT KPU

4 DINAS PENDIDIKAN

5 DINAS KESEHATAN

6 DINAS PEKERJAAN UMUM

7 DINAS TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN

8 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

9 DINAS KEHUTANAN

10 DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

11 DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

12 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

13 DINAS PARSENIBUDPORA

14 DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI

15 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

16 DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

17 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

18 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

19 INSPEKTORAT DAERAH

20 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN

NAGARI

21 BADAN PELAKSANA PENYULUH PERTANIAN, PERIKANAN,

KEHUTANAN DAN KETAHANAN PANGAN

22 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

23 KANTOR KESBANG, LINMAS DAN POLITIK

Page 26: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

25

24 KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

25 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB

26 KANTOR PERPUSTAKAAN, KEARSIPAN DAN DOKUMENTASI

27 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, PENANAMAN MODAL DAN PT

28 KECAMATAN KUPITAN

29 KECAMATAN IV NAGARI

30 KECAMATAN SUMPUR KUDUS

31 KECAMATAN KOTO VII

32 KECAMATAN SIJUNJUNG

33 KECAMATAN LUBUK TAROK

34 KECAMATAN TANJUNG GADANG

35 KECAMATAN KAMANG BARU

Jumlh /Total = 35 SKPD

Sumber : BKD Kabupaten Sijunjung

2.10 Tinjauan Tata Ruang Kabupaten dan Kebijakan RTRW

2.10.1 Jabaran

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan

ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan

datang. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten memiliki fungsi :

- sebagai dasar untuk menformulasikan kebijakan dan strategi

penataan ruang wilayah kabupaten;

- memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam

RTRW Kabupaten;

- sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan

ruang wilayah kabupaten.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :

a. visi dan misi pembangunan wilayah kabupaten;

b. karakteristik wilayah kabupaten;

c. isu strategis; dan

d. kondisi objektif yang diinginkan.

Page 27: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

26

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:

- tidak bertentangan dengan tujuan penataan ruang wilayah provinsi

dan nasional;

- jelas dan dapat tercapai sesuai jangka waktu perencanaan; dan

- tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan

Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan ruang adalah :

- Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya

dengan terlindungi dari berbagai ancaman

- Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk

mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai

manusia dalam suasana yang tenang dan damai

- Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien

sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk

kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing.

- Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan

bahkan dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi

saat ini, namun juga generasi yang akan datang.

Visi dan Misi Pembangunan; Visi Kabupaten Sijunjung adalah

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Sijunjung yang Madani”.

Masyarakat madani diartikan sebagai masyarakat yang bertakwa,

sejahtera, mandiri, cinta tanah air, menjunjung tinggi supremasi hukum

dan hak azasi manusia, sadar lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi. Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah ditempuh

melalui 8 (delapan) misi pembangunan daerah sebagai berikut:

1. Mewujudkan masyarakat Sijunjung yang sejahtera, berkualitas,

berakhlak mulia dan religius adalah meningkatkan kualitas

kehidupan dan kesejahteraan masyarakat; pemantapan kehidupan

beragama untuk membentuk manusia yang bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan

Page 28: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

27

teknologi, memelihara kerukunan antar warga ditengah keberagaman

(suku, budaya, maupun agama), serta tetap menjaga nilai-nilai adat,

budaya, dan kearifan lokal sesuai dengan falsafah Adat Basandi

Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

2. Mewujudkan masyarakat Sijunjung yang sehat, cerdas, kreatif,

produktif dan inovatif adalah mengedepankan pembangunan

sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing dan menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi melalui peningkatan kualitas

pendidikan dan kesehatan; penumbuhan dan pengembangan daya

kreatif dan inovasi produktif yang berkelanjutan.

3. Mewujudkan perekonomian Sijunjung yang lebih tangguh,

merata dan berkeadilan, stabil dan berkelanjutan berbasis

agribisnis dan agroindustri adalah memperkuat ketahanan

ekonomi daerah berbasis keunggulan potensi riil daerah dengan

membangun sektor pertanian dan industri pengolahan hasil pertanian

yang tangguh berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi;

mengedepankan penurunan kesenjangan ekonomi antarwilayah,

antarsektor, antarpelaku, dan antargolongan pendapatan;

memantapkan kelembagaan yang menjamin ketahanan, kemandirian

dan keberlanjutan pembangunan ekonomi daerah; dan membangun

infrastruktur yang maju menjangkau setiap wilayah pembangunan

ekonomi.

4. Mewujudkan pembangunan Sijunjung yang berwawasan

lingkungan dan lestari adalah mengelola sumber daya alam dan

lingkungan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi dan

keseimbangan ekosistem sesuai dengan daya dukung dan daya

tampungnya bagi kenyamanan sistem kehidupan masa kini dan

mendatang; memanfaatkan sumber daya alam secara

berkesinambungan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang

ramah lingkungan; meningkatkan pengelolaan sumber daya alam

dan lingkungan hidup untuk mendukung perbaikan kualitas dan

keberlanjutan kehidupan.

Page 29: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

28

5. Mewujudkan kehidupan masyarakat Sijunjung yang demokratis

dan menjunjung tinggi hukum adalah memperkuat peran serta

masyarakat dalam pembangunan, memantapkan kehidupan

demokrasi, menjamin kebebasan berpendapat dan

mengkomunikasikan kepentingan masyarakat, meningkatkan budaya

taat hukum, menegakkan hukum secara adil, konsekwen, dan tidak

diskriminatif.

6. Mewujudkan sinergi harmonis dunia usaha, masyarakat dan

pemerintah menuju Sijunjung yang madani adalah memantapkan

kerjasama yang efektif dan saling mendukung antara dunia usaha,

masyarakat dan pemerintah; mendorong keterlibatan aktif dunia

usaha dan masyarakat dalam mencapai kemajuan dan kemandirian.

7. Mewujudkan pembangunan yang adil, merata dan antisipatif

terhadap perkembangan perekonomian global adalah mengurangi

kesenjangan sosial secara menyeluruh melalui peningkatan

pembangunan pada daerah tertinggal, menanggulangi kemiskinan

dan pengangguran, memberikan kemudahan kepada masyarakat

miskin untuk mendapatkan layanan publik, dan mengembangkan

daerah perbatasan yang potensial.

8. Mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana yang memadai

adalah menyelenggarakan perumahan yang sehat dan layak huni;

meningkatkan ketersediaan sumber daya air bagi kebutuhan rumah

tangga dan pertanian; membangun dan memperkuat jaringan sarana

dan prasarana perhubungan yang andal dan terintegrasi satu sama

lainnya terutama pada daerah terpencil dan terisolir; pemenuhan

kebutuhan energi listrik bagi masyarakat secara efisien dan merata;

memperluas jaringan informasi dan telekomunikasi. Misi

pembangunan yang tertuang pada RPJPD Kabupaten Sijunjung yang

dapat dijadikan dasar penataan ruang adalah :

1. Pengembangan ekonomi wilayah melalui;

a. Pembangunan keunggulan perwilayahan komoditas

pertanian, melalui pengembangan kawasan usaha agro

terpadu

Page 30: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

29

b. Revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan, serta

program ketahanan pangan.

c. Pengembangan komoditas unggulan daerah melalui

pengembangan karet, sawit, manggis dan kakao.

d. Pengembangan potensi sumberdaya alam sebagai objek–

objek wisata dalam satu kesatuan sistem pengelolaan yang

terpadu.

e. Peningkatan pengelolaan dan pengembangan, serta

pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan dan energi.

f. Pengembangan energi panas bumi/matahari sebagai

pembangkit listrik energi alternatif.

g. Pengembangan industri kerajinan dan produk unggulan

daerah, untuk membangun daya saing daerah melalui

pendekatan kompetensi inti daerah.

2. Pengembangan sistem mitigasi bencana alam melalui :

a. Peningkatan pengelolaan penanggulangan bencana alam.

b. Pemetaan kawasan rawan bencana alam secara detil di

seluruh wilayah Kabupaten Sijunjung.

c. Penyusunan sistem penanganan bencana alam secara terpadu.

d. Penambahan materi kurikulum sekolah

mengenai pengenalan dan penanggulangan bencana alam,

sebagai muatan lokal.

e. Pemantapan satuan koordinasi pelaksana penanggulangan

bencana alam.

3. Peningkatan kualitas penataan ruang & pembangunan

infrastruktur wilayah melalui :

a. Peningkatan kualitas dan kuantitas perencanaan bidang

penataan ruang serta sistem pengendalian penataan ruang.

b. Pembangunan dan peningkatan prasarana dan sarana

pelayanan kesehatan dan pendidikan yang murah dan

berkualitas

c. Pengembangan kualitas dan kuantitas prasarana wilayah yang

bidang bina marga, cipta karya dan pengairan

Page 31: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

30

d. Perencanaan dan pengembangan ibukota kabupaten untuk

menunjang peningkatan kenyamanan layanan kepada

masyarakat.

4. Penggalangan kerjasama pembangunan melalui :

a. Mewujudkan jalinan kemitraan pembangunan tripartid antar

pemerintah – akademisi – pebisnis (akademisi –businessman

–government / ABG) dalam rangka mengembangkan

perekonomian dan pertumbuhan wilayah.

b. Mengembangkan kerjasama (aliansi) dengan berbagai pihak,

seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian dan

pengembangan, termasuk dengan pemerintah kabupaten

perbatasan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan

Pemerintah Pusat.

5. Pemantapan profesionalisme aparatur pemerintah Kabupaten

Sijunjung, pemantapan fungsi kelembagaan daerah,

pemberdayaan lembaga adat, serta peningkatan keamanan,

kedamaian, dan penegakan hukum.

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan

yang harus ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah

kabupaten. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi

sebagai:

1. sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang

wilayah kabupaten;

2. sebagai dasar untuk merumuskan struktur dan pola ruang wilayah

kabupaten;

3. memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam

RTRW kabupaten;

4. sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan

ruang wilayah kabupaten.

Strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran

kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten ke dalam langkah-langkah

operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Strategi penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi :

Page 32: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

31

1. Sebagai dasar untuk penyusunan rencana struktur ruang, rencana pola

ruang, dan penetapan kawasan strategis kabupaten;

2. Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam

RTRW kabupaten; dan

3. Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan

ruang wilayah kabupaten.

Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :

1. Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten;

2. Kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam melaksanakan

kebijakan penataan ruangnya; dan

3. Ketentuan peraturan perundang-undangan.

Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:

1. Memiliki kaitan logis dengan kebijakan penataan ruang;

2. Tidak bertentangan dengan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan

ruang wilayah nasional, dan provinsi;

3. Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu

perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan secara efisien dan

efektif;

4. Harus dapat dijabarkan secara spasial dalam rencana struktur dan

rencana pola ruang wilayah kabupaten; dan

5. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Secara garis besar rencana sistem perkotaan wilayah Kabupaten Sijunjung

dirumuskan berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu:

1. Tujuan dasar penataan ruang adalah agar tercipta sistem ruang yang

aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Bila dijabarkan lebih

lanjut pengertian produktif dan bekerlanjutan dalam konteks struktur

ruang dimaknai sebagai suatu sistem dan hubungan fungsional antar

pusat perkotaan yang efektif, efisien, mendorong peningkatan potensi

masing-masing pusat (kawasan) secara berkelanjutan dengan tetap

menjaga keseimbangan alam.

2. Kondisi objektif hirarki pusat-pusat permukiman eksisting Kabupaten

Sijunjung tahun 2009, kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi

Page 33: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

32

yang menempatkan Kota Muaro Sijunjung sebagai PKL. Hirarki pusat-

pusat pertumbuhan saat ini adalah sebagai berikut :

a. Tanjung Ampalu

b. Kamang

c. Sijunjung

d. Lubuk Tarok

e. Palangki

f. Kumanis

g. Padang Sibusuk

h. Sumpur Kudus

i. Tanjung Bonai Aur

j. Aie Amo

k. Sungai Lansek

l. Sungai Tambang

m. Muaro Bodi

n. Koto Tanjung

o. Koto Padang Laweh

p. Pamuatan

q. Pulasan

r. Buluh Kasok

3. Salah satu peranan rencana penataan ruang adalah untuk menciptakan

keseimbangan pembangunan antar wilayah (kecamatan) dan sekaligus

mengantisipasi pertumbuhan pembangunan yang terkonsentrasi pada

pusat kota (ibukota kabupaten) atau pada kawasan tertentu saja. Hal ini

juga berkenaan dengan penciptaan sistem pusat-pusat kota yang

berjenjang sehingga terbangun suatu system perkotaan yang efektif dan

efisien. Oleh karena itu, terdapat pusat-pusat permukiman yang perlu

didorong pertumbuhannya dan ada pula yang hanya cukup dikendalikan

sesuai potensinya, bahkan mungkin dibatasi. Untuk sistem pusat

perkotaan Kabupaten Sijunjung, pusat-pusat yang perlu didorong

ataupun dikendalikan pertumbuhannya adalah :

a. Tanah Badantuang; adalah daerah hinterland Kota Muaro Sijunjung

yang berada pada pinggiran jalan Lintas Tengah Sumatera.

Page 34: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

33

Dibangunnya sebuah RSUD Sijunjung pada saat ini diyakini akan

mengalami pertumbuhan yang cukup pesat namun kawasan

perkotaan wiliayah kecamatan ini adalah Sijunjung dan Muaro

Sijunjung. Secara keruangan Tanah Badantuang sudah menjadi satu

kesatuan kawasan perkotaan dengan Muaro Sijunjung, oleh karena

itu dalam rencana pusat-pusat permukiman Tanah Badantuang

tidak perlu dimunculkan sebagai pusat pelayanan tersendiri namun

perkembangannya perlu didorong dan diarahkan dengan baik.

b. Kandang Baru; dalam sistem pusat-pusat perkotaan eksisting

wilayah ini berada pada hirarki yang rendah, namun mengingat

letaknya yang sentris dan strategis, maka untuk menciptakan

tingkat pelayanan yang optimal wilayah yang terletak antara Muaro

ke Kandang Baru diarahkan sebagai kawasan perkantoran dan

perumahan/pemukiman penduduk.

c. Palangki dan Muaro Bodi: merupakan dua daerah pertumbuhan

ekonomi yang cukup baik. Dua daerah ini merupakan hinterland

Kota Muaro Sijunjung yang perlu ditata perkembangannya agar

mampu menjadi pendukung bagi perkembangan Kota Muaro

Sijunjung. Pada kedua wilayah ini dapat dikembangkan pusat-pusat

perdagangan berupa pasar lokal/modern, rumah toko, dan lainnya.

d. Sungai Tambang: daerah ini bukanlah merupakan ibukota

kecamatan namun mengalami perkembangan dan pertumbuhan

kota yang cepat. Letaknya yang strategis dan perkembangan

ekonomi masyarakat yang cukup baik disekitarnya menyebabkan

orang dari daerah lain mulai tertarik untuk datang berusaha dan

menetap di daerah tersebut. Untuk itu diperlukan antisipasi dalam

perencanaan penataan ruangnya secara lebih rinci/detil agar kota ini

berkembang secara terarah dan teratur.

4. Untuk mendukung kebijakan dan komitmen Pemerintah Kabupaten

Sijunjung sebagai kabupaten yang menghasilkan gas karbon, maka

perkembangannnya dikendalikan sedemikian rupa sehingga mampu

mendukung fungsi dan kelestarian hutan lindung dan suaka alam

wisata.

Page 35: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

34

5. Pembangunan jaringan jalan juga dibatasi sedemikian rupa tanpa

mengurangi aksesibilitas antar pusat-pusat permukiman demi menjaga

kualitas dan kelestarian hutan lindung dan hutan suaka alam wisata.

6. Untuk mendukung kegiatan pariwisata, mitigasi bencana, mobilisasi

hasil produksi pertanian, perkebunan dan kehutanan serta komoditas

unggulan lainnya perlu dilakukan percepatan pembangunan prasarana

pasar agropolitan.

2.10.2 Tabel TABEL 2.10

KRITERIA FUNGSI KOTA KABUPATEN

NO FUNGSI KOTA KRETERIA

1.

Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

Berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa

yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa

kecamatan;dan/atau

Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

transportasi yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa

kecamatan

Diusulkan oleh pemerintah kabupaten/kota

2.

Pusat Kegiatan Wilayah Promosi

(PKLp)

Kawasan perkotaan yang berpotensi sebagai simpul Pusat Kegiatan

Lokal Promosi (PKLpKawasan perkotaan yang sebagai pusat kegiatan

industri dan jasa yang melayani skala propinsi atau beberapa

kabupaten/ kota

Kawasan perkotaan yang berpotensi sebagai simpul transportasi yang

melayani skala propinsi atau beberapa kabupaten/kota

Dipromosikan oleh pemerintah propinsi

3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

Berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa

yang melayani skala kecamatan atau beberapa desa;dan/atau

Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul

transportasi yang melayani skala kecamatan atau beberapa

desa;dan/atau

Diusulkan oleh pemerintah kabupaten/kota

4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

Berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa

yang melayani skala nagari atau untuk beberapa nagari ; dan/atau

Diusulkan oleh pemerintah kecamatan

Sumber : PP 26 Tahun 2008 dan Hasil Analisa Tahun 2010

Page 36: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

35

TABEL 2.11

RENCANA SISTEM PERKOTAAN TAHUN 2031

PKL PKLp PPK PPL

Muaro Sijunjung Tanjung Ampalu

Sungai Tambang

Sijunjung

Lubuk Tarok

Tanjung Gadang

Padang Sibusuk

Kumanis

Palangki

Kamang

Pematang Panjang

Aie Angek

Aie Amo

Sungai Lansek

Muaro Bodi

Sumpur Kudus

Tanjung Bonai Aur

Koto Tanjung

Koto Padang Laweh

Buluh Kasok

Pulasan

Pamuatan

Sumber : Hasil Analisa, 2010.

Keterangan :

PKL : Ditetapkan atas usulan sesuai potensi dan arah kebijakan Provinsi Sumatera Barat.

PKLp, PPK dan PPL: Ditetapkan atas usulan sesuai potensi dan arah Kebijakan Kabupaten Sijunjung

TABEL 2.12

RENCANA PENGEMBANGAN SISTIM TERMINAL

NO TIPE LOKASI TERMINAL ARAHAN

1 A Kiliran Jao (Kamang Baru) Optimalisasi

2 B Tanah Badantuang /Muaro Sijunjung Pembangunan

3 C Tanjung Ampalu (Kec.Koto VII) Pembangunan

Tanjung Gadang (Kec.Tanjung Gadang) Pembangunan

Padang Sibusuk (Kec.Kupitan) P embangunan

Kumanis(Kec. Sumpur Kudus) Pembangunan

Lubuk Tarok Pembangunan

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Sijunjung, dan Hasil Rencana 2010

Page 37: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

36

Tabel 2.13

SUMBER AIR DAN DEBIT AIR DI KABUPATEN SIJUNJUNG

NO NAGARI JORONG

SUMBER

JENIS NAMA DEBIT (1/DT)

1 Sungai Betung Koto S. Betung Air Permukaan Hulu Mudiak Batu 2

Pasar S.Betung Air Permukaan Tunggang 2

2 Kunpar Kunangan Air Permukaan Sungai Kalompaian 5

3 Sungai Lansek

Lubuk Tarantang Air Permukaan Batang Sai 10

Dusun Tinggi II Air Permukaan Batang Sangsong 40

Talang/Sungai A Air Permukaan Mudiak Karangan 25

4 Aie Amo

Maloro Air Permukaan Batang Sipisang 25

Banjar Tengah Air Permukaan Batang Tampuih 30

Lubuk Kapiek Air Permukaan Batang Takudo 10

Aie Amo I Air Permukaan Batang Pisang 2

Tanjung Kaliang Air Permukaan Mudiak Tumpang 40

5 Muaro Takung

Kiliran Jao Air Permukaan Batang pauh 3

Koto Lamo Air Permukaan Bayan 20

Dusun Tinggi Air Permukaan Mundam 4

6 Taratak baru

Lubuak Cupak Air Permukaan Sungai Dingin 5

Ranah Palam Air Permukaan Batang Malun 10

7 Langki Liambang Air Permukaan Sungai Sariak 4

8 Timbulun Koto Sinyamu Air Permukaan Batang Sureh Laweh 10

Tandikek Air Permukaan Batang Lurah Amparun 10

9 Tanjung Lolo Bukik Sabalah Air Permukaan Batang Lansek 3

Koto Tanjung Lolo Air Permukaan Mudiak Dareh 3

10 Pulasan

Ambacang Air Permukaan Sungai Kancai 3

Koto Pulasan Air Permukaan Sungai dingin 2

Sungai Kandi Air Permukaan Sungai Kandi 3

Pasa Pulasan Air Permukaan Batang Kati 10

Padang Laweh Air Permukaan Batang Dikek 5

11 Sibakur

Bancah Air Permukaan Batang Talu 3

Koto Sibakua Air Permukaan Sungai Durian 3

Lubuk Tolang Air Permukaan Mudiak Baliak 3

12 Tanjung Gadang

Kayu Gadih Air Permukaan Bukik Talang Andeh 3

Pandam Air Permukaan Mudiak Cupak 3

Sungai Napa Air Permukaan Sungai Kalambai 10

Mudiak Malieh Air Permukaan Mudiak Nilam 3

13 Lalan

Batang Lalan Air Permukaan Bukit Ambacang 2

Batu Ajuang Air Permukaan Pincuran Loso 2

Sikaladi Air Permukaan Karomie 5

14 Lubuk Tarok

Andopan Air Permukaan Tunggu Buto 3

Latang Air Permukaan Sepundung 4

Tigo Korong Air Permukaan Batang Posan 2

Silalak Kulik Air Permukaan Batang Karimo 150

15 Buluh Kasok

Koto Buluh Air Permukaan Kapau 4

Silongo Air Permukaan Mudiak Mulu 2

Taratak Air Permukaan Pinsuran dagang 5

Taratak Air Permukaan Sungai Nojo 2

Page 38: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

37

16 Palangki Tanhung Udani Air Permukaan Batang Malutu 3

17 Koto Tuo Rantau Jambu Air Permukaan batang Palangki 10

18 Koto Baru Simpang Ampek Air Permukaan Susuan 5

Pasar Koto Baru Air Permukaan Batang Suo 5

19 Mundam sakti Ranah Pasa Air Permukaan Sungai Joniah 5

Kampung Pinang Air Permukaan Batang Karomia 10

20 Padang Sibusuk Kepalo Koto Air Permukaan Batang Lasi 10

21 Kampung Baru Dusun Air Permukaan Singgolang 3

22 Batu Manjulur Barat Air Permukaan Batang Sitonam 10

Timur Air Permukaan Batang Sitonam 10

23 Limo Koto Bukit Bual Air Permukaan Sungai Pandan 5

24 Guguk Buluh Rotan Air Permukaan Titian Tareh 3

25 Unggan

taratak Aro Air Permukaan Bawah Bangau 5

Koto Unggan Air Permukaan Muaro Baling 5

Unggan Bukit Air Permukaan Sei Bungo 10

taratak Aro Air Permukaan Lurah Nan Panjang 5

26 Silantai

Sepakat Air Permukaan Sei Kalumpang 10

Ujuang Koto Air Permukaan Batang Kinkin 10

Koto ateh Air Permukaan Batang Saik 10

27 Sumpur Kudus

Pintu Rayo

Air Permukaan Batang Suami 15

Mata Air Lurah Kapeh 5

Air Permukaan Batang Karongan 15

Taratak Ujung Luhak Air Permukaan Batang Suami 15

Taratak tangah Air Permukaan Mudiak Daliah 10

Taratak Calau Air Permukaan Mudiak Manaih 10

Taratak Uncang Labuah Air Permukaan Batang Baru 10

Kampung Baru Air Permukaan Sungai Tolang 5

Tombang Mata Air Bukik Kijang 10

Mata Air Simonduang 10

28 Tanjung Bonai Aur Koto Tinggi Air Permukaan Batang Poliki 15

Benai Air Permukaan Batang Songki 10

29 Kumanis

Kumanis Mata Air Mudiak Parik 8

Tanjung Alam Mata Air Batang Kubang 10

Tanjung Raya Mata Air Bulakan 10

30 Manganti

Tapi Balai Air Permukaan Batang Manganti 10

Balai Lamo Air Permukaan Sungai Piplu 10

Taruko Air Permukaan Batang Bateh 15

31 Tamparungo

Sitongek Air Permukaan Mudiak Murai 5

Pangkahan Air Permukaan Batang Pangkahan 10

Simaru Air Permukaan Batu Peti 10

32 Sisawah

Simawik Air Permukaan Batang Pisang Kolek 10

Rumbai Air Permukaan Sungai Sikam 12

Koto Sisawah Air Permukaan Batang Mintato 10

Koto Baru Air Permukaan Sungai Silasi 10

33 Durian Gadang

Koto Mudiak Air Permukaan Batang Tango 2

Koto Ilie Air Permukaan Batang Tango 2

Pinang Air Permukaan Sungai Singgam 3

Tanggalo Air Permukaan Batang Duran 10

Air Permukaan Sungai Suyia 10

Page 39: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

38

Silukah Air Permukaan Batang Luka 3

34 Silokek Sangkiamo Air Permukaan Sungai Sangkiamo 10

Tanjung Medan Air Permukaan Batang Taye 3

35 Muaro Subarang Sukam Air Permukaan pincuran Tujuah 3

36 Sijunjung Batang Ranah Air Permukaan Sungai Tolang 5

Pudak Air Permukaan Batang Langgo 3

37 Kandang Baru Sungai abu Air Permukaan Sungai Gunung 15

38 Paru Paru Air Permukaan Batang Mangan 15

Bukik Buar Air Permukaan Sungai Bodi 8

39 Solok Ambah

Koto Ranah Air Permukaan Kariang-Kariang 5

Koto Mudiak Air Permukaan Mudiak Pincuran 1.5

Bukik Tujuah Takuang Air Permukaan Lubuak Lundak 10

40 Aie Angek Padang Doto Air Permukaan Sido Kociek 1.5

Aie Angek Air Permukaan Batang Ampak 20

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabuapten Sijunjung

Page 40: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

39

Gambar 2.6 Peta Rencana Sistem Perkotaan

Page 41: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

40

Gambar 2.7 Peta Rencana Sistem Prasarana Lingkungan

Page 42: Bab ii ppsp sijunjung

BUKU PUTIH SIJUNJUNG

41

Gambar 2.8 Peta Rencana Sistem Prasarana Lingkungan