bab ii tinjauan pustaka a. media pembelajaranrepository.ump.ac.id/5311/3/eti priyati_bab ii.pdf ·...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata Media berasal dari bahasa latin, bentuk jamak dari medium
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media juga diartikan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan
merangsang terjadinya proses belajar pada si pembelajar (siswa). Zainal
Aqib (2013: 50).
Media pembelajaran berfungsi untuk membangkitkan motivasi
belajar, mengulang apa yang telah dipelajari, menyediakan simulasi
belajar, mengaktifkan respon siswa, dan menggalakkan latihan yang
serasi (Setiawan, 2008). Sedangkan menurut McKnown dalam Setiawan
(2008), media memiliki 4 fungsi, yaitu :
1. Mengubah titik tekan pengajaran dari instruksional akademis
menjadi pengajaran yang mementingkan kebutuhan siswa.
2. Membangkitkan motivasi belajar.
3. Memberikan kejelasan.
4. Memberikan rangsangan.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah paduan dari perangkat keras (hardware)
6
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
7
dan perangkat lunak (software) yang di dalamnya berisi materi
pelajaran guna menunjang proses belajar mengajar pada institusi
pendidikan.
a. Macam-Macam Media Pembelajaran
Menurut Zahroh (2015:208) klarifikasi media bisa dilihat dari
jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya.
1) Dilihat dari Jenisnya
a) Media auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan
kemampuan suara saja, seperti radio, cassete recorder, dan
piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang yang tunarungu
atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b) Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra
penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam,
seperti film strip (film rangkai), slide (film bingkai), foto, gmabar
atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu
dan film kartun.
c) Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
8
yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama
dan kedua. Media kategori ini dibagi lagi sebagai berikut :
(1) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide), film
rangkai suara dan cetak suara.
(2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur
suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video
kaset.
2) Dilihat dari Daya Liputnya
a) Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang
serta dapat menjangkau jumlah peserta didik yang banyak dalam
waktu yang sama.
Contoh : radio dan televisi.
b) Media dengan daya liput yang terbatas
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan
tempat yang khusus, seperti film, sound slide, dan film bingkai
yang harus menggunakan tempat tertutup dan gelap.
c) Media untuk pengajaran inividual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Media
yang termasuk kategori ini, yaitu modul berprogram dan
pengajaran melalui komputer.
3) Dilihat dari Bahan Pembuatannya
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
9
a) Media sederhana
Media ini, bahan dasarnya mudah diperoleh, harganya murah,
cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya pun tidak sulit.
Contohnya : media bangun ruang yang dibuat dari karton.
b) Media kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya
sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.
Contohnya : media-media yang menggunakan alat bantu seperti
proyektor.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:
25) media pendidikan bermanfaat sebagai alat, metode dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi
antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah. Media pembelajaran mempunyai fungsi yaitu :
1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
dan hasil belajar.
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu.
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan, pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka
(Arsyad, 2002: 26-27).
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
10
Menurut Wina Sanjaya (2012:70), kegunaan media
pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar secara khusus adalah
sebagai berikut :
1) Menangkap suatu objek atau peristiwa tertentu. Peristiwa-peristiwa
atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau
direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat
disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
2) Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu. Melalui media
pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat
abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat
menghilangkan verbalisme.
3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Penggunaan media
dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa
terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
Sebagai media yang meletakkan cara berpikir konkret dalam
kegiatan belajar mengajar, pengembangnya diserahkan kepada guru.
Guru dapat mengembangkan media sesuai dengan kemampuannya.
Dalam hal ini akan terkait dengan kecermatan guru memahami kondisi
psikologis siswa, tujuan metode dan kelengkapan alat bantu. Kesesuaian
dan keterpaduan dari semua unsur ini akan sangat mendukung
pengembangan media pembelajaran (Syaiful Bahri Dja dan Aswan
Zainm 2006: 135).
B. Media Film
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yang secara harfiah berarti
“tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan (Arsyad, 2007 : 3).
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
11
Association for Education Communications and Technology
(AECT, 1977) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang
digunakan untuk menyalurkan informasi (Anitah, 2008 : 1).
Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang untuk belajar (Gagne dalam Sadiman dkk, 2009 :
6). Dan ada juga yang mengatakan bahwa media adalah sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga dapat terjadinya proses
pembelajaran (Sadiman dkk, 2009 : 7).
Dari beberapa definisi di atas, maka peneliti menyimpulkan
bahwa media adalah alat ataupun komponen yang sangat penting dalam
proses komunikasi yang digunakan sebagai pengantar dalam proses
pembelajaran agar peserta didik dapat lebih mudah untuk bisa
memahami mata pelajaran yang sedang ditempuhnya.
Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses
komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui
saluran atau media tertentu kepada penerima pesan. Proses komunikasi
paling tidak melibatkan tiga komponen utama, yaitu pengirim atau
sumber pesan (source), perantara (media), dan juga penerima (receiver)
(Barlo dalam Miarso dalam Asyhar, 2012 : 5). Sedangkan menurut
Widodo Jasmadi dalam Asyhar (2012:5) mengatakan ada empat
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
12
komponen yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu pemberi
informasi, informasi itu sendiri, penerima informasi dan media. Dari
keempat komponen dalam proses penyaluran pesan.
b. Media Film
Menurut Arsyad (2007:49), film atau gambar hidup merupakan
gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan
melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat
gambar itu hidup. Sama juga dengan film, video yang dapat
menggambarkan suatu objek yang dpaat bergerak bersama-sama dengan
suara. Film bergerak dengan cepat secara bergantian sehingga
menghasilkan visual yang kontinu. Sama halnya dengan film, video juga
dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan
suara ilmiah atau suara yang sesuai kemampuan film dan video
melukiskan gambar hidup dan suara memberikan gaya tarik tersendiri
yang mempunyai tujuan untuk hiburan, dokumentasi dan pendidikan.
Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan
konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat dan
memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.
Film sering disebut juga dengan gambar hidup (motion pictures),
yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara
cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan
bergerak (Susilana dkk, 2007).
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
13
Dari beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
film ataupun gambar hidup adalah media atau alat yang digunakan
pendidik sebagai perantara untuk menyampaikan pesan kepada penerima
pesan (peserta didik), untuk mempermudah pemahaman dari pesan yang
disampaikannya.
Fungsi film dalam proses pembelajaran terkait dengan tiga hal
yaitu, untuk tujuan kognitif, untuk tujuan psikomotor dan untuk tujuan
afektif. Dalam hubungannya dengan tujuan kognitif, film dapat
digunakan sebagai berikut :
1) Mengajarkan pengenalan kembali atau pembedaan simulasi gerak
yang relevan.
2) Mengajarkan aturan atau prinsip. Film juga dapat menunjukkan
deretan ungkapan verbal yang terdapat pada gambar dan media cetak.
3) Memperlihatkan contoh model penampilan, yang terutama pada
situasi yang menunjukkan interaksi.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media film
sebagai media pendidikan yang akan membantu pendidik untuk
menyampaikan materi yang akan disampaikan mempunyai beberapa
kelebihan dan kelemahan. Menurut Azhar Arsyad (2007: 49), kelebihan
film dan video sebagai media dalam pendidikan yaitu :
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
14
1) Kelebihan media film
a) Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar
dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan
lain-lain.
b) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat
yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c) Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video
menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
d) Film dan video mengandung nilai-nilai positif dappat mengundang
pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
e) Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila
dilihat secara langsung seperti lahar gunung berapi atau perilaku
binatang buas.
f) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau
kelompok kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
g) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi
frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu
minggu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit.
2) Kelemahan film sebagai media dalam pendidikan, diantaranya yaitu :
a) Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan atau
tujuan belajar yang diinginkan.
b) Pada saat film disajikan, gambar-gambar bergerak terus sehingga
tidak semua peserta didik dapat mengikuti informasi yang
disampaikan melalui media film tersebut.
c) Harga ataupun biaya produksinya relatif mahal.
C. Minat Belajar
a. Definisi Minat
Menurut Sumadi Suryabrata (2002:68) definisi minat adalah
Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu hal diluar
dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar
minatnya.
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
15
Minat dapat diartikan sebagai kecenderungan yang tinggi
terhadap sesuatu, tertarik, perhatian, gairah dan keinginan. Pendapat
lain tentang pengertian minat yaitu yang diungkapkan oleh T. Albertus
yang diterjemahkan Sardiman A.M, minat adalah kesadaran seseorang
bahwa suatu obyek, seseorang, suatu soal maupun situasi yang
mengandung sangkut paut dengan dirinya (2006:32).
Menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto (2003:57) minat
adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang 10 diperhatikan
terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat
adalah aspek psikis yang dimiliki seseorang yang menimbulkan rasa
suka atau tertarik terhadap sesuatu dan mampu mempengaruhi tindakan
orang tersebut.
b. Definisi belajar
Belajar menurut Gagne (dalam Sulhan, 2006:5) adalah sebuah
proses perubahan tingkah lakuyang meliputi perubahan kecenderungan
manusia, seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya,
yakni peningkatakn kemampuan untuk berbagai jeniskinerja.
Sedangkan menurut Gesalt (dalam Yulianah, 2008:10)
menambahkan bahwa belajar adalah penyesuaian respon untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
16
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu perasaan senang
melakukan suatu proses perubahan tingkah laku yang ditampilkan
seorang siswa dalam bentuk perhatian yang terus menerus sehingga
tercipta kemampuan untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Despiyuanto (2010) menjelaskan beberapa faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa yaitu :
a) Faktor dari dalam diri siswa yang terdiri dari :
a) Aspek jasmani, mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani
dari individu siswa.
b) Aspek psikologis (kejiwaan), meliputi perhatian, pemahaman,
tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat dan motif.
b) Faktor dari luar siswa meliputi :
a) Keluarga, meliputi hubungan antar keluarga, suasana
lingkungan rumah dan keadaan ekonomi keluarga.
b) Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan
prasarana belajar, sumber-sumber belajar, media pembelajaran,
hubungan siswa dengan temannya, guru-guru dan staf sekolah
serta berbagai kegiatan kurikuler.
c) Lingkungan masyarakat, meliputi hubungan dengan teman
bergaul, kegiatan dalam masyarakat dan lingkungan tempat
tinggal.
d. Beberapa indikator minat belajar siswa antara lain :
a) Indikator minat belajar siswa menurut Slameto: (2010)
a) Adanya perhatian, yaitu perhatian terhadap bahan pelajaran,
memahami materi pelajarandan memahami pelajaran.
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
17
b) Adanya ketertarikan, yaitu ketertarikan terhadap bahan
pelajaran.
c) Adanya rasa senang, yaitu senang mengetahui bahan
belajardan memahami bahan belajar.
b) Indikator minat belajar siswa menurut Rasyid (2010:31)
a) Bergairah untuk belajar.
b) Tertarik pada pelajaran.
c) Mempunyai inisiatif untuk belajar.
d) Kesegaran dalam belajar.
e) Konsentrasi dalam belajar.
f) Teliti dalam belajar.
g) Ulet dalam belajar.
(http://kamriantiramli.wordpress.com/tag/minat-minat-belajar/)
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat
belajar siswa dapat diketahui apabila memiliki beberapa indikator
seperti tingkat perhatikan siswa yang meningkat, ketertarikan
terhadap bahan pelajaran, adanya rasa senang dalam proses
pembelajaran, mengikuti dengan baik dalam pembelajaran dan
memiliki kemampuan menyelesaikan soal-soal. Selain beberapa hal
tersebut, seorang siswa dapat dikatakan meningkat minat
belajarnya apabila memiliki semangat untuk belajar. Yang
dimaksud disini adalah gairah semangat untuk belajar maupun
untuk mengerjakan soal-soal pelajaran. Mempunyai inisiatir untuk
belajar sehingga dalam proses pembelajaran siswa mampu
berinovasi dan berkreasi sendiri.
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
18
D. Ibadah
1. Pengertian Ibadah
Ibadah secara bahasa adalah tunduk atau merendahkan diri.
Sedangkan secara istilah ibadah merupakan suatu kekuatan yang
dilakukan dan dilaksanakan sesuai perintah-Nya, merendahkan diri
kepada Allah Swt dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup
atas segala apa yang Allah ridhai baik yang berupa ucapan atau
perkataan maupun perbuatan yang dhahir ataupun bathin. (Syakir
Jamaludin, 2010: 23).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 415)
didefinisikan bahwa ibadah adalah suatu perbuatan untuk menyatakan
takwa kepada Allah SWT yang didasari ketaatan mengerjakan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (Kamus Besar Bahasa
Indonesia,2001: 415).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah
manusia kepada Allah Swt karena didorong dan dibangkitkan oleh
aqidah tauhid bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT yang
merupakan tujuan hidup manusia dengan mentaati segala perintah-
perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya yang merupakan
wujud ketakwaan manusia kepada Allah SWT.
2. Hakekat Ibadah
Setiap sistem berpikir memerlukan sarana perwujudan yang
dilengkapi dengan penyemangat, usaha, dan gerak anggota tubuh yang
sistematis. Jika perwujudan itu dilakukan secara kelompok, maka
setiap kelompok dibentuk berdasarkan usia intelektual dan kedudukan
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
19
seseorang. Dengan demikian kelompok tersebut dapat selaras dalam
hal karakter psikologis, gaya intelektual, dan kemampuan fisik. Hal
diatas membuktikan bahwa dunia manusia merupakan dunia yang
tidak dapat memisahkan tubuh, akal, dan spiritualnya. Konsep seperti
itulah yang dewasa ini dianut oleh manusia modern.
Dengan kesempurnaan sistem berpikir itu berbagai ibadah
dalam Islam lebih merupakan amal saleh dan latihan spiritual yang
berakar dan diikat oleh makna yang hakiki dan besrsumber dari fitrah
manusia. Pelaksanaan ibadah merupakan pengaturan hidup seorang
muslim, salah satunya yaitu ibadah pelaksanaan shalat. Pelaksanaan
ibadah telah menyatukan umat Islam dalam satu tujuan, yaitu
penghambaan kepada Allah SWT semata serta penerimaan berbagai
ajaran Allah SWT, baik itu untuk urusan duniawi maupun ukhrawi.
Dalam Al-Qur‟an Allah berfirman:
Artinya: “Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang
yang beriman).Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan)
yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati
mereka.Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”(Q.S.
Al-Anfal:63).
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
20
Setiap detik, menit, jam, dan hari yang diisi ibadah oleh seorang
muslim tiada lain sebagai hubungan yang abadi antara dirinya dengan
Allah SWT sekaligus sebagai penjinak nafsu agar senantiasa tunduk
dan patuh kepada Allah SWT. Oleh karena itu seorang muslim bangun
pada saat fajar atau tidur setelah isya untuk berdzikir kepada Allah
SWT, hanya memakan makanan halal, menahan diri dari makanan
yang dilarang makanannya oleh Allah SWT, mengeluarkan harta yang
wajib dikeluarkan, menyalurkan syahwat sesuai dengan jalan Allah
SWT, menahan syahwat yang hina, membahayakan, dan manusia telah
dilindungi daripadanya oleh Allah SWT. Memasuki rumah, tidur, dan
kegiatan lainnya selalu disertai doa mengingat Allah SWT atau
berdzikir kepada Allah SWT ketika dianugerahi anak (An-
Nahlawi,1995 :62-63).
E. Kompetensi Dasar Salat Jumat
1. Pengertian Salat Jumat
Menurut Sulaiman Rasyid (2010: 123), Salat Jumat ialah salat
dua rakaat sesudah khotbah pada waktu Dzuhur pada hari Jumat.
Hukumnya yaitu fardu „ain, artinya wajib atas setiap laki-laki dewasa
yang beragama Islam, merdeka, dan tetap di dalam negeri.
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
21
Perempuan, kanak-kanak, hamba sahaya, dan orang yang
sedang dalam perjalanan tidak wajib shalat Jumat.
Firman Allah Swt.:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada
mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.”(Al-Jumu‟ah: 9).
1) Syarat-syarat Wajib Jumat :
a) Islam, tidak wajib atas orang non Islam.
b) Balig (dewasa), tidak wajib Jumat atas kanak-kanak.
c) Berakal, tidak wajib Jumat atas orang gila.
d) Laki-laki, tidak wajib Jumat atas perempuan.
e) Sehat, tidak wajib Jumat atas orang sakit atau berhalangan.
f) Tetap di dalam negeri, tidak wajib Jumat atas orang yang sedang
dalam perjalanan.
(SulaimanRasyid, 2010).
F. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian yang berkaitan dengan penerapan metode
demonstrasi telah banyak dilakukan, antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Andhika Yoga Permana (2012) dengan
judul: “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui
Pemanfaatan Media Film “Lima Elang” Pada Kelas IV SD Negeri 01
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
22
Kaliwinasuh”. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa
pembelajaran dengan media film “Lima Elang” dapat meningkatkan
kemampuan menulis narasi pada siswa kelas IV. Hal ini terlihat dari
hasil test akhir pada siklus I mencapai 65,67 dan pada siklus II
meningkat menjadi 76,67 sedangkan untuk ketuntasan belajar
mengalami peningkatan dari pada siklus I meningkat menjadi 100%
pada siklus II.
Hasil penelitian di atas memiliki perbedaan dengan penelitian ini.
Perbedaannya adalah skripsi di atas bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan menulis karangan narasi melalui pemanfaatan media film
“Lima Elang”pada kelas IV SD Negeri 01 Kaliwinasuh”, sedangkan
skripsi ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan minat
belajar Mata Pelajaran Ibadah Kompetensi Dasar Salat Jumat pada
siswa kelas VII D di SMP Muhammadiyah 3 Purwokerto.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Fitriani dengan judul:
“Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik Dengan Media Film dan
Model Pembelajaran Make A Match Kelas X.1 Dalam Pembelajaran
Geografi di SMA N 1 Larangan Brebes. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan keaktifan pada setiap
siklusnya. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media
film dan model pembelajaran make a match, pada siklus I menunjukkan
adanya peningkatan keaktifan peserta didik pada siklus I memperoleh
presentase mengajukan pertanyaan 9,7%, menyampaikan jawaban
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
23
6,4%, menyampaikan pendapat 3,2%, mencatat materi 77,4% dan
mengerjakan tugas 90,3%, meningkat pada siklus II dengan perolehan
sebesar nilai presentase mengajukan pertanyaan 9,7%, mencatat materi
96,8% dan mengerjakan tugas 100%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa menggunakan media film dan model pembelajaran
make a match dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam
pembelajaran geografi.
Hasil dari penelitian di atas memiliki perbedaan dengan penelitian
ini. Perbedaannya adalah skripsi di atas bertujuan meningkatkan
keaktifan peserta didik dengan media film dan model pembelajaran
make a match kelas x.1 dalam pembelajaran geografi di SMA N 1
Larangan Brebes, sedangkan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
upaya dalam meningkatkan minat belajar Mata Pelajaran Ibadah
Kompetensi Dasar Salat Jumat melalui media film pada siswa kelas VII
D di SMP Muhammadiyah 3 Purwokerto.
G. Kerangka Berpikir
Penggunaan metode pembelajaran pada mata pelajaran Agama
islam sangat beragam terkhusus pada kelas VIID. Pada mata pelajaran ini
meliputi beberapa sub pokok bahasan, salah satu di antaranya adalah
ibadah sholat jumat . Proses pembelajaran ibadah sholat jumat dalam
penelitian ini menggunakan media film sebagai salah satu sarana untuk
melatih meningkatkan kemampuan ketrampilan ibadah sholat jumat
pada anak didik.
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
24
Tujuan tersebut perlu dilakukan tindakan di kelas dengan
memberikan pembelajaran kepada siswa dalam rangkaian kegiatan
proses belajar mengajar. Anak sebagai subjek didik merupakan sasaran
yang dikenai dalam usaha meningkatkan ketrampilan ibadah sholat jumat
. Guru dalam hal ini sebagai pelaku yang membantu siswa dalam
mengatasi kesulitan dalam ibadah sholat jumat di kelas. Peran guru
sangat penting dalam memberikan bimbingan, motivasi dan materi yang
dapat memacu subjek didik dalam meningkatkan kemampuan ibadah
sholat jumat dengan media yang diterapkannya yaitu media film.
Media film dipilih sebagai sarana untuk memacu para subjek didik
dalam mengembangkan kemampuannya dalam ibadah sholat jumat dari
yang semula ditemukan masih memiliki banyak kelemahan, kemudian
ditingkatkan melalui tindakan (action) agar menjadi lebih baik. Beberapa
aspek yang akan ditingkatkan dalam kemampuan ibadah sholat jumat
antara lain meliputi: proporsi, komposisi, gelap terang dan kemampuan
tekniknya. Langkah secara sistematis untuk mencapai tujuan tersebut
ditempuh dengan penelitian prosedur tindakan kelas yang meliputi
langkah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi secara siklus terus
menerus hingga sampai dihasilkan prestasi yang maksimal. Kurikulum
tingkat satuan pendidikan mengisyaratkan pembelajaran bermakna yaiti
melalui pendekatan mediayang merupakan konsepsi membentu guru
mengaitkan konten materi pembelajaran dengan dunia nyata dan
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
25
mendorong siswa mengaitkan antar pengetahuan dan penerapanya dalam
kehidupan siswa Mulyasa (2009).
Dari alur penalaran diatas, maka dapat digambarkan kerangka
berpikir sebagai berikut:
Gambar Kerangka Berpikir
Siswa terampil, mahir dan cekatan dalam menerapkan ibadah salat jumat,
sehingga teknis yang baik dan benar dalam mengekplorasi teknik dapat
mencapai indikator minat belajar 70 %
Pembelajaran Ibadah di SMP
Muhammadiyah 3 Purwokerto
Metode konvensional
dan demonstrasi yang
diterapkan guru dalam
pembelajaran belum
menunjukan peningkatan
Wawasan dan
pemahaman siswa
tentang ibadah Salat
Jumat
SISWA
Kemampuan ibadah
Salat Jumat Penerapan Media
Film
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016
26
H. Hipotesis Tindakan
Menurut Muhammad Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara
empiris (1988: 182). Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara
sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya pada saat
fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta perpaduan dari
verifikasi. Hipotesis merupakan keterangan sementara dari fenomena-
fenomena yang komplek. Hipotesis adalah penjelasan sementara
tentang tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian tertentu yang telah
terjadi atau yang akan terjadi. Suatu hipotesis adalah pernyataan
masalah yang spesifik. Karakteristik hipotesis yang baik adalah: dapat
diteliti, menunjukkan hubungan antara variable-variabel, dapat diuji,
mengikuti temuan-temuan penelitian terdahulu.
Dengan mengacu pada pengertian di atas maka dalam penelitian
tindakan kelas ini dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut:
“Ada peningkatan minat belajar objek peserta didik dalam
kemampuan ibadah sholat jumat melalui penerapan media film pada
pokok bahasan mata pelajaran Ibadah kompetensi dasar Salat Jumat di
kelas VII D SMP Muhammadiyah 3 Purwokerto tahun pelajaran
2014/2015.
Upaya Meningkatkan Minat..., Eti Priyati, Fakultas Agama Islam UMP, 2016