bab ii tinjauan pustaka -...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Bayi 1. Pertumbuhan Berat Badan Setelah Lahir a. Pertumbuhan berat badan Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Pada masa bayi-balita, berat badan dapat digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi. Pertumbuhan sebagai suatu peningkatan dalam ukuran fisik tubuh secara keseluruhan atau sebagai peningkatan dalam setiap bagiannya, berkaitan dengan suatu peningkatan dalam jumlah atau ukuran sel (Supariasa,2002). Bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke-10. Pertambahan berat rata-rata bayi selama 3 bulan pertama sekitar 200 g/minggu, pada 3 bulan kedua 150 g/minggu dan pada tahun kedua 42 g/minggu (Sacharin,1996). Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, bila anak mendapat gizi yang baik adalah berkisar antara : 1) 700-1000 gram/bulan pada triwulan I 2) 500-600 gram/bulan pada triwulan II 3) 350-450 gram/bulan pada triwulan III 4) 250-350 gram/bulan pada triwulan IV

Upload: doancong

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Berat Badan Bayi

1. Pertumbuhan Berat Badan Setelah Lahir

a. Pertumbuhan berat badan

Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting

dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Pada

masa bayi-balita, berat badan dapat digunakan untuk melihat laju

pertumbuhan fisik maupun status gizi. Pertumbuhan sebagai suatu

peningkatan dalam ukuran fisik tubuh secara keseluruhan atau

sebagai peningkatan dalam setiap bagiannya, berkaitan dengan

suatu peningkatan dalam jumlah atau ukuran sel (Supariasa,2002).

Bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan

kembali pada hari ke-10. Pertambahan berat rata-rata bayi selama 3

bulan pertama sekitar 200 g/minggu, pada 3 bulan kedua 150

g/minggu dan pada tahun kedua 42 g/minggu (Sacharin,1996).

Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan,

bila anak mendapat gizi yang baik adalah berkisar antara :

1) 700-1000 gram/bulan pada triwulan I

2) 500-600 gram/bulan pada triwulan II

3) 350-450 gram/bulan pada triwulan III

4) 250-350 gram/bulan pada triwulan IV

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

8

Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman, 1992 untuk

memperkirakan berat badan anak adalah :

Tabel 2.1 Perkiraan Berat Badan dalam Kilogram

Umur Berat Badan

Lahir 3,25 kg

3-12 bulan Umur (bulan) + 9 dibagi 2

1-6 tahun Umur (tahun) x 2 + 8

Sumber : Soetjiningsih, 1995

b. Perkembangan Bayi

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh sejumlah

faktor, salah satu diantaranya adalah nutrisi yang tidak hanya pada

pasca natal tetapi juga pada saat pra dan perinatal (Sacharin,1999).

Bayi cukup bulan biasanya akan memiliki berat badan dua

kali berat badan lahir pada usia 4 sampai 5 bulan dan tiga kali lipat

pada usia 1 tahun. Kebanyakan bayi baru lahir akan kehilangan

5 % sampai 10 % berat badannya selama beberapa hari pertama

kehidupannya karena urine, tinja, dan cairan diekskresi melalui

paru-paru dan karena asupan bayi sedikit. Bayi cukup bulan akan

memperoleh berat badannya seperti semula dalam waktu 10 hari

(Bobak,2005).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

9

2. Cara Klasifikasi Berat Badan.

a. Berat Badan Menurut Umur

Bila berat badan yang tidak sesuai dengan umur, atau tidak ada

kenaikan berat badan dalam jangka waktu tertentu (1-3 bulan), bisa

menjadi petunjuk adanya gangguan kesehatan.

Tabel 2.2 Gizi Anak Menurut Berat Badan dan Umur

JenisKelamin

Umur(Bulan)

Gizi Buruk(kg)

Gizi Kurang(kg)

Gizi Baik(kg)

Gizi Lebih(Kg)

Perempuan 0123

1,72,12,63,1

1,8 – 2,12,2 – 2,72,7 – 3,23,2 – 3,8

2,2 – 3,92,8 – 5,03,3 – 6,03,9 – 6,9

4,05,16,17,0

Laki – laki 0123

1,92,12,53,0

2,0 – 2,32,2 – 2,82,6 – 3,43,1 – 4,0

2,4 – 4,22,9 – 5,53,5 – 6,74,1 – 7,6

4,35,66,87,7

Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 920/ Menkes/SK/VIII/2002.

b. Panjang Badan Menurut Umur ( PB / U )

Panjang berat badan bayi juga diikuti dengan bertambahnya

panjang badan, yang pertambahannya dari bulan ke bulan tidak selalu

sama. Panjang badan merupakan parameter pertumbuhan yang lebih

akurat.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

10

Tabel 2.3 Status Gizi Anak Menurut Panjang Badan dan Umur

Jenis kelamin Umur ( Bulan ) Pendek ( cm ) Normal ( cm )

Perempuan 0123

45,448,951,954,5

45,5 - 54,249,0 - 58,152,0 - 61,654,6 - 64,5

Laki-laki 0123

45,849,652,855,7

45,9 - 55,149,7 - 59,552,9 - 63,255,8 - 66,4

Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 920 / Menkes / SK / VIII / 2002.

3. Kemampuan Pencernaan Pada Bayi Baru Lahir

a. Kemampuan Saluran Pencernaan

Proses menelan pada bayi sudah ada pada saat janin berumur 12

minggu. Koordinasi gerakan peristaltik usus baru akan sempurna

setelah bayi berumur 6 bulan. Pengeluaran asam lambung mencapai

kadar orang dewasa pada usia 6 bulan. Sekresi asam lambung

mendekati sekresi orang dewasa pada bayi usia 24 minggu. Sekresi

pepsin mencapai sekresi dewasa setelah bayi berumur 18 bulan dan

sekresi faktor intrinsik mendekati sekresi dewasa pada umur 3 bulan.

b. Kemampuan Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat

Laktosa merupakan 40 % dari sumber energi bayi yang didapat

dari ASI. Dengan aktifitas enzim laktase yang sudah mendekati orang

dewasa pada bayi aterm, bayi yang dilahirkan aterm tidak mempunyai

kesulitan untuk mencerna laktosa. Kemampuan penyerapan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

11

karbohidrat tergantung dari kadar dan aktifitas enzim pencernaan,

kecepatan pengosongan lambung, kemampuan hidrolisis, kecepatan

motilitas usus dan absorbsi glukosa.

c. Pencernaan Protein

Kemampuan pencernaan protein pada bayi yang baru lahir lebih

didasarkan pada kemampuan ekskresi nitrogen oleh ginjal.

d. Pencernaan Lemak

Pencernaan lemak menjadi normal setelah bayi berumur 2 bulan.

Pada bayi yang baru dilahirkan terdapat malabsorbsi fisiologis bila

diberikan lemak berlebihan (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari).

e. Kemampuan Menghisap, Mengunyah dan Menelan

Pada bayi aterm sudah terdapat reflek menghisap dan mengunyah

dan menelan bila diberikan makanan yang bersifat cair seperti ASI.

Tiap 30 hisapan disertai dengan 1-4 kali menelan. Reflek menelan baru

terkoordinasi dengan baik setelah berumur 48 jam.

f. Integritas Mukosa Usus pada Neonatus (Bayi Umur < 1 Bulan)

Aktifitas peristaltik usus yang terkoordinir belum sempurna sampai

usia 6 bulan. Pengeluaran asam lambung baru mencapai batas

minimum pada usia 3 bulan. Mekanisme sistem pertahanan tubuh

spesifik dan mekanisme imunologis seluler belum berfungsi dengan

baik, sel limfosit B belum matang (Wiryo,2002).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

12

4. Kebutuhan Nutrisi Bayi

Asupan makanan adalah memberikan zat gizi untuk energi dan

perbaikan jaringan, dan ASI dapat memberikan semua kebutuhan gizi

bagi kehidupan 4 bulan pertama (Sacharin,1996).

Jika produksi ASI cukup, maka pertumbuhan bayi untuk 4 -5 bulan

pertama akan memuaskan, pada umur 5-6 bulan berat badan bayi akan

menjadi 2 kali lipat daripada berat badan lahir. Maka sampaiumur 4-5

bulan tidak perlu memberi makanan tambahan pada bayi, kecuali sedikit

jus buah seperti tomat, jeruk, pisang, dan sebagainya (Pudjiadi,2000).

Adapun beberapa kebutuhan nutrisi yang diperlukan bayi, yaitu :

a). Energi

Selama 4 bulan pertama, 50 % sampai 60 % energi bayi dipakai

untuk metabolisme basal, 25% sampai 40% untuk pertumbuhan,

sekitar 10 % - 15 % untuk aktifitas dan kebutuhan lainnya.

b). Karbohidrat

Laktosa merupakan jenis karbohidrat yang jumlahnya paling

banyak dalam diet bayi sampai usia 6 bulan. Laktosa mengandung

kalori dalam bentuk yang mudah diolah. Pemecahan dan

absorbsinya yang lambat memudahkan penyerapan kalsium. Oleh

karena itu, karbohidrat sekurang-kurangnya harus memenuhi 40

sampai 45 % kebutuhan kalori di dalam makanan bayi baru lahir.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

13

c). Lemak

Pada bayi, untuk memperoleh kalori yang adekuat dari susu ibu

atau formula yang dikonsumsi dalam jumlah terbatas yang

sekurang-kurangnya 50 % kalori harus berasal dari lemak. Lemak

harus dicerna dengan mudah. Lemak pada susu ibu lebih dicerna

dan diabsorbsi daripada lemak di dalam susu sapi.

d). Protein

Kebutuhan protein selama 6 bulan pertama adalah 2,2 g per

kilogram. Air susu ibu mengandung lebih banyak laktalbumin

daripada kasein, tetapi laktalbumin lebih mudah dicerna daripada

kasein. Selain itu, komposisi asam amino air susu ibu sangat sesuai

untuk kemampuan metabolisme bayi baru lahir.

e). Cairan

Kebutuhan cairan untuk bayi normal kira-kira 150 - 180 ml per

kilogram per 24 jam. Cairan ini biasanya diperoleh dari ASI. Bayi

yang meminum cairan dalam jumlah tersebut akan mengeluarkan

urine sebesar kira-kira 100 ml per 24 jam.

f). Mineral dan Vitamin

Kebanyakan mineral dan vitamin yang direkomendasikan

terkandung dalam jumlah adekuat dalam ASI, bayi yang hanya

disusui biasanya dapat mempertahankan kadar hemoglobin yang

adekuat selama 6 bulan pertama kehidupannya (Bobak,2005).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

14

5. Masalah Berat Badan Bayi

Menurut Ramaiah (2005), pertambahan berat badan kurang pada

bayi yang minum ASI, dapat disebabkan :

a). Tidak tepatnya pelekatan mulut bayi ke payudara.

b). Tidak membiarkan bayi menyusu selama yang diinginkannya

atau hanya menyusu sebentar saja.

c). Menyusui pada waktu-waktu yang ditentukan daripada sesuai

kebutuhan bayi.

d). Tidak mempertahankan posisi yang nyaman bagi bayi ketika

menyusui.

e). Ibu mengalami stress, ketegangan, atau kekhawatiran.

f). Ibu tidak merasa percaya diri untuk mengeluarkan ASI yang

cukup untuk bayi.

Menurut Hasselquist (2006), Jika bayi disusui kurang dari

delapan kali dalam waktu 24 jam, dapat mengalami dehidrasi atau

masalah berat badan yaitu dengan tanda-tanda :

a). Bayi tampaknya lapar terus dan jarang kenyang setelah disusui.

b). Bayi lesu dan tidak tertarik sama sekali dengan ASI yang

ditawarkan.

c). Bayi menderita selaput lendir yang kering di mulutnya (mulut

tidak berkilau dengan penampilan yang lembab).

d). Kulit tetap kering ketika dengan lembut mencubit kulit

lengannya, kaki, dan perutnya.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

15

e). Mata, wajah, dada, dan perutnya berwarna kuning.

f). Ibu gelisah dan prihatin.

Menurut Roesli (2006), yang perlu dilakukan jika pertumbuhan bayi

kurang baik dengan :

a). Memperbaiki cara menyusui.

b). Mengganti posisi bayi dari satu sisi ke sisi lain jika bayi tampak

mengantuk setiap 5 menit. Mungkin perlu 2-3 kali bergantian.

c). Mengamati berat badan bayi lebih dari 2 kali pada minggu

berikutnya.

6. Gangguan Kesehatan Bayi

1) Ikterus pada neonatus, ASI tetap diberikan apabila :

a. Kadar bilirubin darah bayi kurang atau sama dengan 15 mg /

100 ml dalam minggu pertama.

b. Kadar bilirubin dalam darah kurang atau sama dengan 18 mg /

100 ml dalam minggu kedua.

c. Kadar bilirubin darah kurang atau sama dengan 20 mg / 100 ml

dalam minggu-minggu selanjutnya.

Kadar bilirubin lebih dari yang tersebut diatas, maka pemberian

ASI dihentikan sementara (24-36 jam), kemudian bayi

disusukan kembali. Selama menyusui dihentikan, ASI tetap

dikeluarkan dengan manual atau pompa untuk

mempertahankan produksinya.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

16

2) Flu biasa

Ketika menyusu, bayi akan sulit mengisap dan bernafas pada

waktu yang sama dan karenanya menjadi rewel.

3) Muntah

Jika berat badan bayi terus bertambah dan mengeluarkan urine

yang bening, bayi tidak perlu mendapatkan pengobatan. Apabila

bayi tidak bertambah berat badannya dan memuntahkan sebagian

besar ASI yang diminumnya dalam satu atau dua jam, perlu

membawanya ke dokter anak untuk diperiksa. Muntah lebih sering

terjadi pada bayi yang diberi susu melalui botol, terutama dengan

susu formula, karena sering kali bayi minum terlalu banyak.

4) Diare

Bayi yang disusui secara eksklusif jarang terkena diare. Jika bayi

yang disusui secara eksklusif mengeluarkan tinja yang cair

beberapa kali sehari atau setiap kali ibu menyusuinya merupakan

pola buang air yang normal. Jika bayi tidak bertambah berat

badannya, perlu berkonsultasi dengan dokter anak.

5) Demam

Ketika bayi mengalami demam, mungkin tidak suka mengisap.

Karena bayi membutuhkan nutrisi yang teratur dan cairan ekstra

karena demam, ibu harus terus memberikan ASI yang diperas baik

dengan sendok maupun dengan cangkir kecil, menyusui diteruskan

setelah demamnya reda.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

17

6) Kolik

Kolik adalah istilah yang digunakan bagi kerewelan atau tangisan

yang terus menerus dari bayi yang dipercaya karena adanya kram

di dalam usus. Bayi didiagnosis kolik oleh dokter, apabila bayi

memperoleh pertambahan berat badan yang diinginkan dan terus

menangis seolah-olah kesakitan tetapi tanpa alasan yang jelas

seperti rasa lapar, popok basah, penyakit, luka, dan lain-lain. Kolik

dimulai sekitar dua atau tiga minggu setelah lahir. Episode tangisan

biasanya terjadi pada sore sampai malam hari. Sangat sulit

menenangkan bayi, dan kebanyakan bayi berhenti mengalami kolik

pada sekitar umur tiga bulan (Ramaiah,2005).

7. Berat Badan Bayi dan Pemberian ASI

Menurut Soelaeman (2006), Frekuensi buang air besar (BAB) dan

kecil (BAK) bayi berkaitan erat dengan asupan yang masuk. Jika bayi

usia 0-6 bulan diberi ASI maka :

a). Frekuensi BAB normal : Sehari 1-7 kali atau bahkan hanya 1-2 hari

sekali. Dengan catatan berat badan bayi terus bertambah sesuai

grafik normal yang tertera pada Kartu Menuju Sehat (KMS).

b). Frekuensi BAB tidak normal : Setelah 2 hari tidak BAB atau BAB

3 hari 1 kali. Karena masalah pada pencernaan bayi atau faktor

makanan ibu (ibu menyusui sedang mengkonsumsi obat-obatan).

Jika lebih dari 7 kali sehari, frekuensi BAB yang lebih sering dari

biasanya dapat disebabkan faktor makanan ibu saat menyusui.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

18

Menurut Ramaiah (2005), ada dua tanda penting jika bayi tidak

mendapatkan cukup ASI yaitu :

1) Pertambahan berat badan yang kurang

Selama beberapa hari pertama setelah persalinan, kebanyakan

bayi kehilangan berat badan. Tetapi, dapat memperoleh kembali berat

badannya dalam waktu dua minggu. Jika berat badan bayi lebih rendah

dari berat badan lahir ketika berumur dua minggu, dapat disimpulkan

bahwa bayi tidak memperoleh cukup ASI. Apabila kenaikan berat

badan bayi kurang dari 500 gram selama enam bulan pertama, maka

kebutuhan ASI tidak cukup. Selang waktu optimal untuk penimbangan

berat badan selama dua minggu diperlukan diantara dua kali

penimbangan berat badan. Selama itu, bayi biasanya bertambah berat

badannya sebanyak 250 gram.

2) Urinenya sedikit dan berwarna kuning tua

Jika bayi buang air kecil kurang dari enam kali sehari, atau

urinenya berwarna kuning tua dengan bau yang tajam, maka ASI tidak

cukup. Dapat disimpulkan bahwa bayi tidak memperoleh ASI,bila :

a. Tidak merasa puas setelah diberikan ASI, sering menangis.

b. Ingin minum ASI dengan tenggang waktu kurang dari dua jam.

c. Minum ASI lebih lama dari biasanya, atau tidak mau.

d. Tinjanya kering, keras, atau berwarna hijau.

e. Buang air besar sedikit, kurang dari dua kali sehari.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

19

B. Status Gizi

1. Pengertian Status Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak dapat

digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi

normal dari organ-organ serta menghasilkan energi (Supariasa,2002).

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan

tingkat kesehatan dan kesejahteraan manusia. Gizi dikatakan baik

apabila terdapat keseimbangan dan keserasian antara perkembangan

fisik dan perkembangan mental. Tingkat status gizi optimal akan

tercapai apabila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi (Wiryo,2002).

2. Faktor yang mempengaruhi Status Gizi

Faktor-faktor yang berperan dalam menentukan status gizi terdiri

dalam dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal, misalnya : genetik, etnis, riwayat kehamilan. Sedangkan

faktor eksternal, misalnya : diit (konsumsi makanan), obat-obatan,

lingkungan, penyakit, psikologis. Keadaan kesehatan dapat

ditingkatkan dengan perbaikan gizi yang tergantung pada keadaan

ekonomi, pendidikan, lingkungan hidup (Soetjiningsih,1995).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

20

3. Penilaian Status Gizi

a. Penilaian Status Gizi Secara Langsung

Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4

penilaian menurut Supariasa (2002), yaitu :

1). Antropometri

Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam

pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai

tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum

digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan

energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pertumbuhan fisik

dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air

dalam tubuh.

2). Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk

melihat status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas

perubahan-perubahan yang yang terjadi, yang dihubungkan

dengan ketidakcukupan zat gizi. Penggunaan metode ini

umumnya untuk survei klinis (rapid clinical surveys). Survei ini

dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis

umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi, dapat juga

digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan

melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala

(symptom) atau riwayat penyakit.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

21

3). Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan

spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada

berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang

digunakan antara lain : darah, urine, tinja, dan juga beberapa

jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan

untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi

keadaan malnutrisi yang akan lebih parah. Banyak gejala klinis

yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faal dapat lebih

banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang

spesifik, maka penentuan kimia faal dapat lebih banyak

menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

4). Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan

status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya

jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.

b. Penilaian Status Gizi secara Tidak Langsung

Menurut Supariasa (2002), penilaian status gizi secara tidak langsung

dapat dibagi menjadi tiga :

1). Survei Konsumsi Makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi

secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

22

yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan dapat

memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada

masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat

mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan gizi.

2). Statistik Vital

Pengukuran status gizi dengan menganalisis data berbagai

statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur,

angka kesakitan, dan kematian akibat penyebab tertentu dan

data lainnya yang berhubungan dengan gizi.

3). Faktor Ekologi

Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi

beberapa faktor fisik, biologis, dan lingkungan budaya.

Pengukuran faktor ekologi sangat penting untuk mengetahui

penyebab malnutrisi suatu masyarakat sebagai dasar untuk

melakukan program intervensi gizi.

4. Klasifikasi Status Gizi

Indikator Antropometri atau indeks antropometri yang umum

digunakan untuk menilai status gizi adalah :

a. Indeks Berat Badan terhadap Umur (BB/U)

Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran

massa tubuh. Dalam keadaan normal, dimana kesehatan baik dan

keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin,

maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

23

Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2 kemungkinan

perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih

lambat dari keadaan normal. Indeks berat badan menurut umur lebih

menggambarkan status gizi seseorang saat ini.

b. Tinggi Badan Terhadap Umur (TB / U)

Indeks tinggi badan terhadap umur adalah pertumbuhan linier,

merupakan indikator yang baik untuk menilai intervensi harus

disertai dengan indikator lain seperti berat badan terhadap umur,

karena tinggi badan tidak banyak terjadi pada waktu dini.

c. Indeks Berat Badan Terhadap Tinggi Badan

Indeks berat badan terhadap tinggi badan digunakan bila ada

hambatan dalam menentukan umur BB / TB, lebih menggambarkan

keadaan kurang gizi akut pada waktu lampau.

d. Indikator Lingkar Lengan Atas

Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan

otot dan lapisan lemak dibawah kulit. Lingkar lengan atas

berkorelasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB.

e. Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi

orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan

kelebihan berat badan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

24

Tabel 2.4 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia

Berat Badan Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,5

Normal > 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25,0 – 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Sumber : Depkes, 1994

5. Gizi Ibu Menyusui

Selama hamil, tubuh ibu telah disiapkan untuk menyusui dengan

menyimpan tenaga dalam bentuk lemak ekstra sebanyak 2,3 - 3 kg

yang tidak hilang begitu saja setelah melahirkan. Lemak ini

memberikan beberapa kalori ekstra yang diperlukan untuk

menghasilkan susu pada bulan-bulan awal. Makanan selama menyusui

harus mencakup beberapa protein ekstra, harus banyak kalsium,

banyak vitamin dan cairan. Vitamin dan mineral suplemen dianjurkan

jika makanan yang dikonsumsi tidak mengandung sejumlah vitamin

dan mineral yang memadai untuk menyusui. Minum cairan yang cukup

dapat melindungi ibu dari hidrasi, cairan yang memadai dapat menjaga

dari rasa lapar. Sebagian bayi bereaksi terhadap sejumlah makanan

tertentu yang dikonsumsi ibu (Hasselquist, 2006).

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

25

Selama menyusui, ibu memproduksi sekitar ± 800 cc air susu

yang mengandung ± 600 Kkal. Karena itu, ibu menyusui

membutuhkan tambahan ± 800 Kkal yaitu ± 600 Kkal untuk

produksi ASI dan 200 Kkal untuk aktivitas ibu selama menyusui.

Kebutuhan kalori ibu menyusui ± 2200 Kkal untuk kebutuhan normal

ditambah dengan 800 Kkal sehingga keseluruhan menjadi 3000 Kkal

sehari. Tambahan nutrien lain dalam sehari bagi ibu menyusui adalah

protein sebanyak 50 gram, kalsium 0,5 – 1 gram, zat besi 20 mg,

vitamin C 100 mg, vitamin B 1 1,3 mg, vitamin B 2 1,3 mg, dan air ±

8 gelas sehari (Wiryo,2002).

6. Kebutuhan Makanan Ibu Menyusui

Menurut Wiryo (2002), kebutuhan makanan ibu selama menyusui :

a). Ibu menyusui dianjurkan makan makanan yang mengandung

asam lemak omega 3, banyak terdapat pada ikan laut seperti

kakap, tongkol, dll. Asam lemak omega 3 akan diubah menjadi

DHA dan zat ini akan dikeluarkan melalui ASI.

b). Kalsium terdapat pada susu, keju, teri, kacang-kacangan. Zat besi

terdapat pada daging, hati, golongan seafood juga mengandung

Zn (seng), dan bayam. Vitamin C terdapat dalam buah-buahan

yang memiliki rasa kecut dan asam seperti jeruk, sirsak, apel,

tomat. Vitamin B1 dan B 2 terdapat pada padi, kacang-

kacangan, hati, telur, ikan, dan sebagainya.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

26

C. Frekuensi Menyusui (Laktasi).

1. Pengertian Menyusui (Laktasi)

Menyusui adalah suatu proses alamiah yang besar artinya bagi

kesejahteraan bayi, ibu, dan keluarga. Dengan menyusui, maka

kesuburan ibu akan menurun, dan penurunan kesuburan ini dapat

menghindari kehamilan berikutnya dalam interval waktu yang singkat,

sehingga ibu dapat mencurahkan perhatian dan kasih sayang

sepenuhnya bagi pertumbuhan bayinya, memberi kesempatan pada

ibu untuk memulihkan kondisinya setelah kehamilan dan persalinan

(Nindya,2006).

Laktasi adalah sekresi air susu dari payudara, karena adanya

pengaruh estrogen, progesteron dan prolaktin selama kehamilan,

dimana penyemprotan air susu dari puting payudara terjadi akibat

pelepasan oksitosin dari hipofisis posterior sebagai respon terhadap

hisapan pada puting payudara yang telah berada dibawah pengaruh

prolaktin, oksitosin merangsang kontraksi otot polos duktus payudara

dan menyebabkan keluarnya air susu, dimana oksitosin berada

dibawah kontrol hipotalamus dan dipengaruhi oleh faktor emosi

maupun fisik (Corwin,2001).

Frekuensi menyusui merupakan berapa sering dan lama ibu saat

menyusui bayinya dalam sehari semalam (Radjawane,2006).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

27

2. Proses Fisiologis Menyusui (Laktasi)

Bayi menghisap payudara dan menstimulasi ujung saraf. Syaraf

memerintahkan otak untuk mengeluarkan dua hormon, yaitu hormon

prolaktin dan oksitosin sehingga stimulasi yang diberikan bayi pada

ujung saraf bagian puting dapat terkirim ke otak. Lobus belakang

(posterior lobe) dari kelenjar hipofise (pituitary gland) menerima

pesan tersebut dan mengeluarkan oksitosin dan menyebabkan

kontraksi pada sel-sel otot di sekitar sel penghasil susu sehingga

prolaktin merangsang alveoli untuk menghasilkan lebih banyak air

susu. Oksitosin menyebabkan sel-sel otot di sekitar alveoli

berkontraksi, mendorong air susu masuk ke saluran penyimpanan dan

akhirnya bayi dapat menghisapnya (let-down reflex). Kontraksi otot

mendorong susu sepanjang saluran hingga puting dan masuk ke mulut

bayi pada let-down reflex sehingga semakin bayi menghisap, semakin

banyak susu yang akan dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan bayi

(Chumbley,2004).

3. Aspek Psikologis Menyusui (Laktasi)

Kondisi Psikologis ibu menyusui sangat menentukan

keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80 % lebih

kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah

faktor psikologis ibu menyusui. Menurut Michel Odent, hormon

oksitosin menyebabkan attachment dan bonding yang dilepaskan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

28

sebagai respon terhadap kontak sosial, terutama pada kontak kulit.

Hormon oksitosin dilepaskan setiap ibu memeluk bayinya, terutama

pada saat menyusui. Dengan kontak fisik yang teratur secara terus

menerus, dan aktivitas parenting dari orangtua menghasilkan

peningkatan level oksitosin yang tetap, dimana bisa menurunkan stress

hormon pada bayi (Susan,2006).

4. Komposisi dan Keuntungan ASI

Menurut Verrals (1998), kandungan ASI yaitu : Kalori 80 kilojoule

per 30 ml, Air 87,8 %, Protein 1,5 %, Lemak 3,5 %, Karbohidrat 7,0

%, Garam Mineral 0,2 %, Zat Besi ( rendah dan tidak mengurangi sifat

anti-infektif laktoferin ), Vitamin (A, B, C, D, E dan K).

Menurut Ramaiah (2005), keuntungan ASI :

a. Bagi Bayi

1). ASI mengurangi resiko berbagai jenis kekurangan nutrisi,

karena mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, air dan

enzim yang dibutuhkan oleh bayi.

2). Bayi bisa mencerna dan menggunakan nutrisi dari ASI secara

lebih efisien.

3). Kekurangan nutrisi tidak dapat terjadi pada bayi yang disusui

karena ASI memenuhi kebutuhan energi bayi sampai enam

bulan pertama.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

29

b. Bagi Ibu

1). Mempercepat terjadinya involusi uterus.

2). Mengurangi banyaknya perdarahan setelah persalinan,

mencegah anemia.

3). Mengurangi risiko kehamilan sampai enam bulan setelah

persalinan.

4). Mengurangi risiko kanker payudara dan indung telur.

5). Menolong menurunkan kenaikan berat badan yang terjadi

selama kehamilan.

5. Frekuensi Pemberian ASI pada Bayi

Pemberian air susu ibu, sekurang-kurangnya setiap 3 jam pada

siang hari. Bayi yang baik, jarang menangis, tidur, dan hanya terjaga

setiap 4 sampai 6 jam untuk makan biasanya tidak akan memperoleh

peningkatan berat badan yang adekuat, dan ibu mungkin tidak bisa

menjaga suplai asupan ASI bagi bayi (Bobak,2005).

Tabel 2.5 Pedoman Asupan rata-rata pada Bayi Yang Diberi ASI

Usia Kuantitas / Pemberian MakanJumlah Pemberian Makan

Selama 24 Jam

Lahir sampai 3

minggu2-3 ons ( 60-90 ml ) 6 sampai 10

3 Minggu sampai

2 bulan5 ons ( 150 ml ) 5 sampai 8

2 Bulan sampai 3

bulan5-7 0ns ( 150-210 ml ) 5 sampai 6

Sumber : Bobak, 2005.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

30

C. KERANGKA TEORI

Berdasarkan teori diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Teori

Sumber : Dimodifikasi dari Hasselquist (2006) & Ramaiah (2005).

Faktor Pendukung PeningkatanBerat Badan Bayi :- Pertumbuhan berat badan dan perkembangan bayi setelah lahir.- Kesehatan bayi baik (ikterik, muntah, flu biasa, diare, demam, kolik dapat teratasi).- Bayi menyusu efektif- Kebutuhan nutrisi bayi baik

Peningkatan Berat Badan Bayi

Frekuensi MenyusuiMeningkat :- Menyusui lebih sering dan lama.- Bayi menyusu 8 -12x sehari.- Popok basah sebanyak 6 buah dalam sehari.- BAB 2x sehari- Bayi kenyang selama menyusu.

Produksi ASI Cukup

Faktor Internal Pemberian ASI :- Aspek Psikologis- Aspek Fisiologis- Status Gizi Ibu Menyusui (gizi ibu baik atau kurang dan kebutuhan makanan yang dikonsumsi ibu)

Faktor Eksternal Pemberian ASI :- Dukungan Keluarga- Lingkungan- Kebiasaan Bayi diberi ASI- Sosial Ekonomi

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

31

D. KERANGKA KONSEP

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Bebas (independent) Variabel Terikat (dependent)

E. VARIABEL PENELITIAN

Variabel Bebas : - Status Gizi Ibu

- Frekuensi Menyusui

Variabel Terikat : Berat Badan Bayi

F. HIPOTESA

Berdasarkan kerangka konsep yang ada, maka hipotesa penelitiannya

yaitu “Terdapat hubungan antara status gizi ibu dan frekuensi menyusui

dengan berat badan bayi “.

Berat Badan Bayi

Status Gizi Ibu

Frekuensi Menyusui

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2007... · ... (lebih dari 5 gr / kg berat badan / hari). ... Cairan Kebutuhan cairan

32