bab ii tinjauan pustaka -...

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelelahan 1. Pengertian Kelelahan Kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda-beda, tetapi semuanya berakibat kepada pengurangan kapasitas dan ketahanan tubuh. Kelelahan merupakan aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan kebutuhan dalam bekerja. Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut, sehingga akan terjadi pemulihan. 3,4 Kelelahan adalah fenomena kompleks fisiologis maupun psikologis dimana ditandai dengan adanya gejala perasaan lelah dan perubahan fisiologis dalam tubuh (kelelahan). Perasaan lelah menyebabkan seseorang berhenti bekerja seperti halnya kelelahan fisiologis mengakibatkan rasa ingin tidur. Kelelahan mudah ditiadakan dengan istirahat, tetapi jika dipaksakan kelelahan akan bertambah dan sangat mengganggu. Demikian banyak pengertian tentang kelelahan kerja yang apabila disimpulkan didapat pengertian secara umum bahwa kelelahan kerja merupakan suatu keadaan yang dialami tenaga kerja yang dapat mengakibatkan penurunan vitalitas dan produktivitas kerja. 4 2. Jenis Kelelahan 1) Berdasarkan penyebab a. Kelelahan fisiologis adalah kelelahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan fisik di tempat kerja antara lain: kebisingan dan suhu. b. Kelelahan psikologis adalah kelelahan yang disebabkan oleh faktor psikologis (konflik-konflik mental) antara lain monotoni pekerjaan, bekerja karena terpaksa, pekerjaan yang bertumpuk- tumpuk. 5 7

Upload: duongcong

Post on 12-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kelelahan

1. Pengertian Kelelahan

Kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda-beda, tetapi

semuanya berakibat kepada pengurangan kapasitas dan ketahanan tubuh.

Kelelahan merupakan aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan

kebutuhan dalam bekerja. Kelelahan merupakan suatu mekanisme

perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut, sehingga

akan terjadi pemulihan.3,4

Kelelahan adalah fenomena kompleks fisiologis maupun psikologis

dimana ditandai dengan adanya gejala perasaan lelah dan perubahan

fisiologis dalam tubuh (kelelahan). Perasaan lelah menyebabkan seseorang

berhenti bekerja seperti halnya kelelahan fisiologis mengakibatkan rasa

ingin tidur. Kelelahan mudah ditiadakan dengan istirahat, tetapi jika

dipaksakan kelelahan akan bertambah dan sangat mengganggu. Demikian

banyak pengertian tentang kelelahan kerja yang apabila disimpulkan

didapat pengertian secara umum bahwa kelelahan kerja merupakan suatu

keadaan yang dialami tenaga kerja yang dapat mengakibatkan penurunan

vitalitas dan produktivitas kerja.4

2. Jenis Kelelahan

1) Berdasarkan penyebab

a. Kelelahan fisiologis adalah kelelahan yang disebabkan oleh faktor

lingkungan fisik di tempat kerja antara lain: kebisingan dan suhu.

b. Kelelahan psikologis adalah kelelahan yang disebabkan oleh faktor

psikologis (konflik-konflik mental) antara lain monotoni

pekerjaan, bekerja karena terpaksa, pekerjaan yang bertumpuk-

tumpuk.5

7

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

2) Berdasarkan proses dalam otot

a. Kelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri yang

terdapat pada otot yang ditandai dengan menurunnya kekuatan dan

kelambatan gerak.

b. Kelelahan umum yang ditandai dengan berkurangnya kemauan

untuk bekerja yang disebabkan adanya persyarafan atau psikis.2

3) Berdasarkan waktu terjadinya

a. Kelelahan akut yaitu kelelahan yang disebabkan

oleh kerja suatu organ atu seluruh tubuh secara

berlebihan.

b. Kelelahan kronis yaitu kelelahan yang terjadi

sepanjang hari, berkepanjangan dan kadang-

kadang telah terjadi sebelum memulai

pekerjaan.2

4) Kelelahan didefinisikan sebagai suatu proses yang merupakan suatu

hasil perubahan secara fisiologis, psikologis dan mekanik yang terjadi

karena melakukan pekerjaan dan kelelahan tersebut dikategorikan ke

dalam dua kelompok yaitu kelelahan yang bersifat lokal dan kelelahan

di seluruh bagian tubuh.2

3. Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan

Terjadinya kelelahan tidak begitu saja, tetapi ada faktor yang

menyebabkannya. Faktor yang menyebabkan kelelahan tersebut antara

lain:

a. Faktor dari dalam individu:

1) Usia

Kebutuhan zat tenaga terus meningkat sampai akhirnya

menurun pada usia 40 tahun. Berkurangnya kebutuhan zat tenaga

tersebut dikarenakan telah menurunnya kekuatan fisik sehingga

kegiatan yang bisa dilakukan biasanya juga berkurang dan lebih

lamban.

Usia atau umur merupakan waktu atau masa hidup

8

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

seseorang selama masih hidup di dunia yang di hitung mulai dari

manusia itu dilahirkan. Para ahli psikologi membagi umur menjadi

beberapa kelompok-kelompok yang didasarkan pada pertumbuhan

fisik dan pertumbuhan mrntal antara lain

a Masa dewasa dini : 18 tahun-40 tahun

b Masa dewasa madya : 41 tahun-60 tahun

Usia berkaitan dengan kinerja karena pada usia yang

meningkat akan diikuti dengan proses degenerasi dari organ

sehingga dalam hal ini kemampuan organ akan menurun. Dengan

adanya penurunan kemampuan organ, maka hal ini akan

menyebabkan tenaga kerja akan semakin mudah mengalami

kelelahan.6

2) Jenis kelamin

Pada tenaga kerja wanita akan terjadi siklus biologis setiap

bulan di dalam mekanisme tubuhnya sehingga akan mempengaruhi

kondisi fisik maupun psikisnya dan hal ini akan menyebabkan

tingkat kelelahan wanita akan lebih besar dari pada tingkat

kelelahan pria.6

3) Status gizi

Status gizi adalah salah satu faktor dari faktor kapasitas

kerja, dimana keadaan gizi buruk dengan beban kerja yang berat

akan mengganggu kerja dan menurunkan efisiensi serta

ngakibatkan kelelahan.7

4) Status kesehatan

Ada beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi

kelelahan, penyakit tersebut antara lain:

a) Penyakit jantung

Seseorang yang mengalami nyeri jantung jika

kekurangan darah, kebanyakan menyerang bilik kiri jantung

sehingga paru-paru akan mengalami bendungan dan penderita

akan mengalami sesak nafas sehingga akan mengalami

9

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

kelelahan.8

b) Penyakit gangguan ginjal

Pada penderita gangguan ginjal, sistem pengeluaran

sisa metabolisme akan terganggu sehingga tertimbun dalam

darah (uremi). Penimbunan sisa metabolisme menyebabkan

kelelahan.8

c) Penyakit asma.

Pada penderita penyakit asma terjadi gangguan saluran

udara bronkus kecil bronkiolus. Proses transportasi oksigen dan

karbondioksida terganggu sehingga terjadi akumulasi

karbondioksida dalam tubuh. Hal ini yang menyebabkan

kelelahan. Terganggunya proses tersebut karena jaringan otot

paru-paru terkena radang. Radang ini mengakibatkan produksi

cairan kental yang berlebihan sehingga saluran nafas terhambat

dan transportasi oksigen dan juga karbondioksida terganggu.8

d) Tekanan darah rendah.

Pada penderita tekanan darah rendah kerja jantung

untuk memompa darah ke bagian tubuh yang membutuhkan

kurang maksimal dan lambat sehingga kebutuhan oksigennya

tidak terpenuhi, akibatnya proses kerja yang membutuhkan

oksigen terhambat.8

e) Paru-paru

Pada penderita penyakit paru-paru pertukaran O2 dan

CO2 terganggu sehingga banyak tertimbun sisa metabolisme

yang menjadi penyebab kelelahan.8

f) Tekanan darah tinggi

Pada tenaga kerja yang mengalami tekanan darah tinggi

akan menyebabkan kerja jantung menjadi lebih kuat sehingga

jantung membesar. Pada saat jantung tidak mampu mendorong

darah beredar ke seluruh tubuh dan sebagian akan menumpuk

10

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

pada jaringan seperti tungkai dan paru. Selanjutnya terjadi

sesak nafas bila ada pergerakan sedikit karena tidak tercukupi

kebutuhan oksigennya akibatnya pertukaran darah terhambat.

Pada tungkai terjadi penumpukan sisa metabolisme yang

menyebabkan kelelahan.8

b. Faktor dari luar

1) Beban kerja dan masa kerja

Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya dan

masing-masing tenaga kerja mempunyai kemampuan sendiri untuk

menangani beban kerjanya Sebagai tambahan dari beban kerja

langsung ini. Pekerjaan biasanya dilakukan dalam suatu

lingkungan atau situasi yang akan menjadi beban tambahan pada

jasmani dan rohani tenaga kerja tersebut. Seperti faktor lingkungan

fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi.6

Beban kerja menentukan berapa lama seseorang dapat

bekerja tanpa mengakibatkan kelelahan atau gangguan. Pada

pekerjaan yang terlalu berat dan berlebihan akan mempercepat pula

kelelahan kerja seseorang. Nadi kerja merupakan petunjuk besar

kecilnya beban kerja.6

Masa kerja dapat berpengaruh pada kelelahan kerja

khususnya kelelahan kronis, semakin lama seseorang tenaga kerja

bekerja pada lingkungan kerja yang kurang nyaman dan

menyenangkan maka kelelahan pada orang tersebut akan

menumpuk terus dari waktu ke waktu. 6

2) Lingkungan kerja fisik

Lingkungan kerja fisik yang mempengaruhi kelelahan

antara lain: penerangan, kebisingan dan iklim kerja.9

a). Penerangan atau pencahayaan

Penerangan yang kurang baik di lingkungan kerja bukan

saja akan menambah beban kerja, karena mengganggu

pelaksaan pekerjaan, tetapi menimbulkan kesan yang kotor.

11

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

Akibat dari kurangnya penerangan di lingkungan kerja akan

menyebabkan kelelahan fisik dan mental bagi para pekerja,

gejala fisik dan mental ini antara lain: sakit kepala (pusing),

menurunnya kemampuan intelektual, menurunnya konsentrasi

dan kecepatan fikir.9

Untuk mengurangi kelelahan akibat dari penerangan

yang tidak cukup dikaitkan dengan faktor obyek dan umur

pekerja dapat dilakukan antara lain: perbaikan kontras,

meningkatkan penerangan dan pengaturan jam kerja yang

sesuai dengan umur tenaga kerja.9

b). Kebisingan

Kebisingan menurut keputusan menteri Negara

Lingkungan Hidup No : KEP – 48 / MENLH / II, 1996 tentang

baku tingkat kebisingan yaitu : ”Kebisingan adalah bunyi yang

tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan

waktu tertentu yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan

manusia dan kenyamanan lingkungan”. Kebisingan akan

mempengaruhi faal tubuh seperti gangguan psikomotor, syaraf

otonom, efek pada syaraf otonom terlihat sebagai

bertambahnya metabolisme, bertambahnya tegangan otot yang

mempercepat kelelahan.9

c). Iklim kerja.

Iklim kerja merupakan interaksi berbagai variabel

seperti: temperatur, kelembaban udara, kecepatan gerak angin

dan suhu radiasi. Iklim kerja adalah keadaan udara di tempat

kerja.2

Pengaruh suhu panas pada manusia berakibat

menurunnya prestasi kerja fikir, Penurunan sangat hebat

sesudah 320C. Suhu panas mengurangi kelincahan,

memperpanjang waktu reaksi dan waktu pengambilan

keputusan, mengganggu kecermatan kerja otot, mengganggu

12

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

koordinasi syaraf perasa dan motorik serta memudahkan

dirangsang.2,4

c. Faktor ergonomi

Ergonomi dapat mengurangi beban kerja dan kelelahan kerja.

Ergonomi juga berperan dalam memaksimalkan kenyamanan,

keamanan dan efisiensi pekerjaan.9

Intensitas dan lamanya kerja fisik dan mental

Jenis pekerjaan yang sifatnya berat akan membutuhkan istirahat

lebih sering dengan waktu kerja yang pendek. Untuk pekerjaan yang

demikian, otot, kardiovaskuler dan paru harus bekerja sangat berat.

Keadaan tersebut tidak boleh terjadi dalam waktu yang lama. Istirahat

berguna untuk melanjutkan aktifitas berikutnya. Apabila waktu bekerja

diperpanjang melebihi kemampuan tanaga kerja dapat menimbulkan

kelelahan.8

4. Mekanisme Kelelahan

Kelelahan diatur secara central oleh otak. Pada susunan syaraf

pusat terdapat sistem penggiat dan sistem penghambat. Sistem penggiat

bertanggung jawab mengenai kesadaran fisik persepsi, emosi serta

pemrosesan gagasan melaksanakan kemauan. Sistem penggiat letaknya di

dalam batang otak yaitu berbentuk formasi kantong. Sistem penggiat

dirangsang oleh faktor ektern seperti penginderaan, persepsi dan

kesadaran, sedangkan penghambat digiatkan oleh berubahnya kondisi

organ intern tubuh. (tenaga atau hilangnya cadangan energi).10

Kedua sistem kerja yang berlawanan, meningkatkan dan

menurunkan kesiagaan bertindak tergantung keseimbangan. Jika sistem

penggiat lebih kuat, maka akan berada pada kondisi segar. Jika sistem

penghambat lebih besar maka akan timbul perasaan lelah.10

5. Akibat Kelelahan

Kelelahan kerja merupakan komponen fisik dan psikis. Kerja fisik

yang melibatkan kecepatan tangan dan fungsi mata serta memerlukan

konsentrasi terus menerus dapat menyebabkan kelelahan fisiologi yang

13

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

disertai penurunan keinginan untuk bekerja yang disebabkan oleh faktor

psikis atau kelelahan psikologi yang menyebabkan perasaan lelah.2

Kelelahan yang dialami terus menerus setiap hari berakibat kepada

kelelahan kronis. Perasaan kelelahan tidak saja terjadi pada sore hari

sesudah bekerja, tetapi selama bekerja, bahkan kadang – kadang sebelum

bekerja.2

Gejala kelelahan berikuti ini merupakan gejala yang jelas terlihat

dan dirasakan yaitu : menurunkan perhatian, lamban, gangguan persepsi,

pikiran melemah, motivasi menurun, kinerja turun, ketelitian menurun,

dan kesalahan meningkat.4,9

Kelelahan kerja dapat dikurangi dengan penyediaan sarana

istirahat, memberi waktu libur, dan rekreasi, penerapan ergonomi,

organisasi proses produksi yang tepat dan pengadaan lingkungan kerja

fisik yang sehat dan nyaman.2

6. Pengukuran Kelelahan

Sampai saat ini belum ada metode pengukuran kelelahan yang

baku sebab kelelahan merupakan suatu fenomena yang subyektif yang

sulit diukur dan diperlukan pendekatan secara multi disiplin. (4) Banyak

parameter yang digunakan untuk mengukur kelelahan antara lain waktu

reaksi, uji ketik jari, uji flicker fusion, uji critical flikel fusion, uji

bourdour wierman, skala kelelahan IFRC (Industry Fatigue Rating

Commite), ekskresi ketelolamin, stroop test, kuesioner alat ukur perasaan

kelelahan (KAUPK2).4

7. Waktu Reaksi

Waktu reaksi adalah waktu yang terjadi antara pemberian

rangsangan tunggal sampai timbul respon terhadap rangsangan tersebut. (17)

Akibat kelelahan kerja antara lain ada perubahan – perubahan pada fungsi

persyarafan yang mengakibatkan ada rasa lelah, kelambatan dalam waktu

reaksi dan lain – lain.4 Alat yang digunakan dalam pengukuran waktu

reaksi adalah Reaction Timer.

Kelelahan dapat diklasifikasikan berdasarkan range waktu reaksi

sebagai berikut :

14

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

a. Belum terjadi kelelahan (normal) : 150 – 240 milli detik

b. Kelelahan ringan : >240 –< 410 milli detik

c. Kelelahan sedang : 410 – 580 milli detik

d. Kelelahan berat : > 580 milli detik

Proses penerimaan rangsangan terjadi karena setiap rangsangan

yang datang dari mata atau telinga dapat menaikkan level aktivitas

retikularis dan mengaktifkan sistem tersebut dan kemudian menyiagakan

korteks celebri, tubuh dalam keadaan siap bereaksi atas rangsangan

apapun yang terjadi dari luar tubuh. Dalam hal ini sistem aktivasi

retikulari berfungsi sebagai distributor dan amplifier signal – signal

tersebut.6

Pada keadaan lelah secara neuro fisiologis, korteks celebri

mengalami penurunan aktivasi, terjadi perubahan pengarahan pada sistem

aktivasi dan inhibisi sehingga tubuh tidak secara cepat menjawab signal –

signal.7

B. Kebisingan

1. Pengertian kebisingan

a. Kebisingan menurut keputusan menteri

Negara Lingkungan Hidup No : KEP – 48 /

MENLH / II, 1996 tentang baku tingkat

kebisingan yaitu : ”Kebisingan adalah bunyi

yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan

dalam tingkat dan waktu tertentu yang tidak

menimbulkan gangguan kesehatan manusia

dan kenyamanan lingkungan”.

b. Bising dapat diartikan sebagai suara yang

timbul dari getaran- getaran yang tidak teratur

dan perodik, adapula yang mengartikan bahwa

kebisingan adalah suara yang tidak

dikehendaki yang bersumber dari alat – alat

yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan

15

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

gangguan pendengaran.5

2. Sumber Kebisingan

Sumber kebisingan yang utama dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Bising Interior

Berasal dari manusia seperti : pembicaraan, alat- alat tangga ( ember,

panci dan lain- lain ) dan mesin- mesin di dalam gedung ( mesin tik,

generator dll ).

b. Bising Eksterior

Berasal dari lalu lintas, transportasi, industri dan perbaikan jalan-

jalan.2

3. Jenis Kebisingan

Jenis kebisingan yang sering ditemukan adalah :

a. Kebisingan yang kontinyu dengan spektrum

frekuensi yang luas

(steady state, wide band noise), misalnya mesin- mesin, kipas angin

dan lain- lain.

b. Kebisingan kontinue dengan spektrum

frekuensi sempit (steady state, narrow band

noise), misalnya gergaji sirkuler, katup gas,

dan lain-lain.

c. Kebisingan terputus-putus (Intermitten),

misalnya lalu lintas, suara di kapal terbang di

lapangan udara.

d. Kebisingan impulsif (impact or impulsif

noise), misalnya pukulan palu, tembakan

bedil, dan lain-lain.2

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebisingan

Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan kebisingan adalah:

a. Intensitas bising

Nada dengan 100 hz dengan intensitas 85 dBA jika diperdengarkan

selama 4 jam tidak akan membahayakan, intensitas menunjukkan

16

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

derajat kebisingan.

b. Frekuensi bising

Kebisingan dengan frekuensi tinggi akan lebih berbahaya dari pada

kebisingan dengan frekuensi rendah.

c. Lamanya berada dalam lingkungan bising

Semakin lama berada dalam lingkungan bising, semakin berbahaya

untuk pendengaran

d. Sifat bising

Sifat bising yang didengar terus-menerus lebih berbahaya dari pada

bising terputus-putus

e. Waktu di luar lingkungan bising

Waktu kerja di lingkungan bising diselingi dengan bekerja beberapa

jam sehari di lingkungan tenang akan mengurangi bahaya mundurnya

daya pendengaran

f. Kepekaan seseorang mempunyai kisaran yang

luas secara teliti hanya dapat dilakukan dengan

pemeriksaan audiogram secara berulang-

ulang.11

5. Gangguan Kebisingan di Tempat Kerja

Kebisingan dapat minimbulkan gangguan kesehatan pada manusia yang

terpapar dan dapat dikelompokkan secara bertingkat sebagai berikut :

a. Gangguan Fisiologis

Merupakan gangguan yang mula-mula timbul akibat bising dan secara

fisiologis fungsi pendengaran terganggu akibatnya pembicaraan tidak

dapat didengar dengan jelas.gangguan ini dapat mengganggu cardiac

output dan menigkatkan tekanan darah.

b. Gangguan Psikologis

Seseorang yang terpapar bising dapat terganggu kejiwaannya,

gangguan kejiwaan tersebut dapat berupa stress, sulit berkonsentrasi,

dan lain-lain. Dengan akibat lebih jauh mempengaruhi kesehatan organ

yang lain.

17

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

c. Gangguan Patologis Organis

Merupakan akibat terpapar bising yang paling menonjol dimana

gangguan terjadi di indra pendengaran baik bersifat sementara maupun

permanen.2

Berdasarkan sasaran, pengelompokan gangguan kebisingan dapat

dikategorikan sebaga berikut :

a. Gangguan Komunikasi

Yaitu : gangguan pembicaraan akibat kebisingan sehingga lawan

bicara tidak mendengar dengan jelas. Untuk mengatasinya

pembicaraan perlu lebih diperkeras bahkan berteriak.

b. Gangguan Fisiologis

Dapat terjadi karena pemaparan bising yang mendadak sehingga

menimbulkan reaksi fisiologis berupa menigkatnya denyut nadi.

c. Gangguan Psikologis

yaitu gangguan terhadap stabilitas mental dan reaksi psikis berupa :

rasa marah, mudah tersinggung, neurositas dan lain-lain. Kebisingan

bukanlah penyebab sakit mental, secara langsung tetapi kebisingan

dapat memperberat problem mental dan prilaku yang sudah ada.2

6. Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan

Nilai ambang batas kebisingan adalah standar faktor tempat kerja

yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau

kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam

atau 40 jam.2

Nilai Ambang Batas Kebisingan di Tempat Kerja adalah sebesar 85

dB (A).2

Tabel 2.1. Intensitas dan jam kerja yang diperkenankanWaktu Pemaparan Per Hari Intensitas Kebisingan Dalam dBA

8 jam6 jam4 jam3 jam2 jam1 jam

0,5 jam0,25 jam

85929597100105110

115

18

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

Sumber: 27. Upaya Pengendalian kebisingan.

Berdasarkan tekhnik pelaksanaanya, pengendalian kebisingan

dapat dibedakan dalam 3 cara pengendalian :

a. Pengendalian secara teknis

1). Mengurangi tingkat kebisingan pada sumbernya

a) Dengan pemeliharaan dan pelumasan

mesin-mesin dengan teratur

b) Pemilihan dan pemasangan mesin

dengan tingkat kebisisngan rendah

2). Menghilangkan transmisi kebisingan terhadap

manusia.

1) Menutup atau menyekat mesin atau

alat mengeluarkan bising.

2) Mengadakan isolasi mesin terhadap

lantai sehingga tidak menimbulkan

getaran yang merambat ke seluruh

ruangan tersebut.

3) Mengurangi bunyi yang diterima

pekerja

Penggunaan alat pelindung telinga untuk menurunkan

intensitas kebisingan yang mencapai alat pendengaran.

b. Pengendalian secara administratif

Pengendalian secara administratif merupakan prosedur yang

bertujuan untuk mengurangi waktu paparan pekerja terhadap bising,

dengan merotasi dan menyusun jadwal kerja berdasarkan perhitungan

dosis paparan sesuai Nilai Ambang Batas.

c. Pengendalian dengan Alat Pelindung Diri (APD)

Penggunaan APD adalah upaya terakhir apabila secara teknis

dan administratif tidak dapat lagi mengurangi paparan alat pelindung

telinga pada umumnya digolongkan menurut cara pemakaiannya.11

19

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

8. Alat Pelindung Telinga

Alat pelindung telinga adalah alat yang berfungsi sebagai

penghalang antar bising dan telinga dalam.

Alat pelindung telinga biasanya dibedakan menjadi 2 jenis :

a. Sumbat telinga (ear plug)

Sumbat telinga dapat dibuat dari kapas, malam, kater atau

sintetik dan plastik. Menurut cara pemakainnya dibedakan menjadi

sumbat telinga yang hanya menyumbat lubang telinga luar atau (insert

type). Menurut cara penggunaannya dibedakan dispossible ear plug,

yaitu sumbat telinga yang digunakan untuk sekali pakai saja dan

kemudian dibuang. Sumbat telinga dari kapas dan malam hanya

mempunyai daya lindung 1-12 db dan non dispossible ear plug waktu

yang digunakan untuk waktu yang lama, yang terbuat dari karet atau

plastik yang dicetak mempunyai daya lindung antara 25 – 30 db.

Keuntungan dan kerugiannya adalah sebagai berikut :

1). Keuntungan :

Mudah dibawa karena ukurannya kecil, relatif lebih nyaman di

tempat yang panas, tidak membatasi gerakan kepala, dapat dipakai

efektif tanpa dipengaruhi oleh pemakain kacamata, tutup kepala,

dan anting-anting.

2). Kerugian :

Memerlukan waktu yang lebih lama untuk pemasangan dari tutup

kepala, tingkat proteksinya lebih kecil dari pada tutup kepala, sulit

untuk memonitor tenaga kerja, karena pemakaiannya sukar dilihat

oleh petugas, hanya dapat dipakai oleh saluran telinga yang sehat.

Bila tangan yang digunakan untuk memasang sumber telinga kotor,

maka saluran telinga akan terkena infeksi karena iritasi.

b. Tutup Telinga (ear muff)

Tutup telinga terdiri dari 2 buah tudung, untuk telinga dapat berisi

cairan atau busa yang berfungi untuk menyerap suara.

Keuntungan dan kerugian tutup telinga ear muff sebagai berikut :

20

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

1). Keuntungan :

Atenvasi suara oleh tutup telinga umumnya lebih besar daripada

sumbat telinga, satu ukuran tutup telinga dapat digunakan oleh

beberapa orang dengan ukuran telinga berbeda, mudah dimonitor

pemakaiannya oleh petugas, dapat dipakai pada telinga yang

infeksi ringan.

2). Kerugian :

Tidak nyaman dipakai di tempat kerja yang panas, efektifitas dan

kenyamanannya dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup

kepala dan anting-anting, tidak mudah dibawa atau di simpan,

dapat membatasi gerakan pada ruang kerja yang agak sempit,

harganya relatif lebih mahal dari sumbat telinga, pada penggunaan

yang berlalu sering atau bilamana pita penghubungnya yang

berpegas sering ditekuk oleh pemakainya daya atenuasinya akan

berkurang.2,12

9. Pengukuran Intensitas Kebisingan

Pengukuran intensitas kebisingan ditujukan untuk membandingkan

hasil pengukuran pada suatu saat dengan standar yang telah ditetapkan

serta merupakan langkah awal untuk pengendalian. Alat yang

dipergunakan untuk pengukuran intensitas kebisingan adalah sound level

meter.

Maksud pengukuran adalah Memperoleh data kebisingan di

perusahaan atau dimana saja dan Mengurangi tingkat kebisingan tersebut,

sehingga tidak menimbulkan gangguan.2

Pemilihan alat-alat khusus ditentukan oleh type dan kebisingan

yang diukur jika tujuan dari pengukuran kebisingan hanyalah untuk

mengendalikan kegaduhan, seperti isolasi mesin atau pemilihan alat

proteksi telinga, pengukuran tidak perlu selengkap sebagaimana

diperlukan dalam rangka lokalisasi sumber-sumber kebisingan secara tepat

dari suatu mesin dengan maksud modifikasi perencanaan dan konstruksi

suatu bentuk dengan kebisingan yang kurang.2

21

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

Faktor yang menentukan lainnya dalam pemilihan alat-alat adalah

sebagaimana sering-sering terdapat keadaan, bahwa lebih disenangi

pengumpulan data secara ”recording” yang kemudian dibawa ke

laboratorium untuk analisa.2

10. Mekanisme Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan

Gelombang suara yang datang dari luar ditangkap oleh daun telinga

kemudian gelombang suara ini melewati liang telinga, dimana liang

telinga ini adalah memperkeras suara dengan frekuensi sekitar 3000 Hz

dengan cara resonansi. Suara ini kemudian diterima oleh gendang telinga,

sebagian dipantulkan dan sebagian diteruskan ke tulang-tulang

pendengaran dan akhirnya menggerakkan stapes yang mengakibatkan

terjadinya gelombang pada perilympha. Telinga tengah merupakan suatu

kesatuan sisitem penguat bunyi yang diteruskan oleh gendang telinga.

Penguat sisitem telinga tengah adalah sebesar 30 dB yang diperoleh akibat

perbedaan penampang gendang telinga dengan jendela lonjong.

Gelombang pada perilympha pada scala media selanjutnya terus ke

helicotrema, scala tymphani dan menggerakkan foramen retundum untuk

mermbuang getaran ke telinga tengah, akibat gelombang pada perilympha

dan endolympha ini terjadi gelombang pada membran basalis yang

mengakibatkan sel rambut pada organ corti mengenai M. Tectoria sampai

membengkok dan terjadi potensial listrik yang diteruskan sebagai

rangsangan syaraf ke daerah penerimaan rangsangan pandengaran primer

(auditorius primer) yang terletak pada gugus temporalis transversus.

Suara yang terlalu bising dan berlangsung lama dapat

menimbulkan stimulasi daerah di dekat area penerimaan pendengaran

berdenging. Dengan timbulnya sensasi suara gemurah dan pula stimulasi

necleus ventralateralis, thalamus yang akan menimbulkan inhibisi impuls

dari kumparan otot, dengan kata lain hal ini akan menggerakkan atau

menguatkan sistem inhibisi (penghambat) yang berada pada thalamus.8

Keadaan dan perasaan kelelahan adalah reaksi fungsional dari

pusat kesadaran yaitu cortex celebri yang dipengaruhi oleh sistem yang

22

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

antagonistik, yaitu sistem pengahambat (inhibisio) dan sistem (aktivasi).

Sistem penghambat terdapat dalam Thalamus yang mampu menurunkan

kemampuan manusia bereaksi dan menyebabkan kemampuan manusia

untuk tidur. Adapun sistem penggerak terdapat dalam farmatio retikularis

yang dapat merangsang pusat-pusat vegetatif untuk konvensi ergotropis

dari peralatan dalam tubuh ke arah bekerja, berkelahi, melarikan diri dan

lain-lain. Maka keadaan seseorang pada suatu saat sangat tergantung

kepada hasil kerja diantara 2 sistem antagonis seseorang berada dalam

kelelahah, sedangkan bila sisitem aktivasi lebih kuat maka seseorang

berada dalam keadaan segar untuk bekerja.2

C. Status gizi

1. Pengertian status gizi

Status gizi pada dasarnya merupakan akibat jangka panjang

dari keadaan konsumsi makanan kita setiap hari, atau merupakan gambaran

keseimbangan antara konsumsi zat gizi dan suplai zat gizi. Jadi untuk

mengetahui seberapa jauh seseorang telah memperhatikan kecukupan jumlah

makanan serta mutu gizinya dengan jelas akan tercemin dalam status gizi.13

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi

a Konsumsi makanan

Apabila ditinjau secara mendalam sebenarnya cukup tidaknya

zat gizi yang masuk ke dalam tubuh yang lebih lanjut menentukan

status gizi. Status gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu :13

1 Daya beli keluarga

Keluarga berpendapatan terbatas besar kemungkinan

kurang dapat memenuhi kebutuhan makanan sejumlah yang

diperlukan tubuh.

2 Latar belakang keluarga

Kenyataan bahwa hingga sekarang banyak diantara

penduduk indonesia yang enggan menkonsumsi beberapa bahan

makanan tertentu yang bergiizi tinggi baik karena pantangan yang

23

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

turun-temurun yang salah satu diwariskan oleh leluhurnya maupun

karena gaya hidup mewah sehari-hari yang dipraktekkannya.

3 Tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi

Seseorang yang hanya tamat SD belum tentu kurang

mampu menyusun makanan yang memenuhi persyaratan gizi

dibandingkan yang pendidikannya lebih tinggi karena sekalipun

berpendidikan rendah kalau orang tersebut selalu turut serta dalam

penyuluhan gizi bukan mustahil pengetahuan gizinya akan lebih

baik.

4 Jumlah anggota keluarga

Keluarga yang pendapatannya pas-pasan sedangkan

anaknya banyak, kecukupan dalam makanan kurang bisa dijamin.

b Penyakit

Tingginya penyakit parasit dan infeksi pada alat pencernaaan dan

penyakit-penyakit lain yang diderita juga akan mempengaruhi status gizi

tenaga kerja.

c Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang mempengaruhi status gizi antara lain :

1. Tekanan panas atau dingin

Pada tempat kerja dengan suhu tinggi terjadi penguapan

yang tinggi pula, aleh karena itu harus diperhatikan kebutuhan

air dan garam sebagai pengganti cairan untuk penguapan.

2. Parasit atau mikroorganisme

Parasit atau mikroorganisme yang berasal dari tempat

kerja yang kurang sehat dapat menyerang tenaga kerja yang

kurang sehat. Cacingan dan infeksi bakteri kronis pada saluran

pencernaan menyebabkan terganggunya penyerapan usus dan

diambilnya makanan oleh parasit.

3. Pengaruh kronis bahan kimia

Bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan

keracunan kronis yang dapat mengakibatkan turunnya berat

24

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

badan, menurunnya nafsu makan atau gangguan fungsi alat

pencernaan.

4. faktor psikologis

Tegangan-tegangan sebagai akibat ketidakserasian

emosi, hubungan antara manusia dalam pekerjaan yang kurang

baik, rangsangan atau hambatan psikologis akan menurunkan

berat badan, terjadi penyakit serta tidak produktiv dalam

bekerja.13

3. Penilaian status gizi

Berdasarkan atas tujuan penelitian status gizi yang dilakukan,

masalah gizi yang dihadapi serta sumber daya yang tersedia, maka

beberapa metodologi penelitian dapat diterpkan untuk menilai status gizi,

ini meliputi survai konsumsi makanan, penentuan beberapa parameter

kimia, pemeriksaan klinis dan antropometri gizi. Dalam pemakaian untuk

penilaian status gizi, antopometri disajikan berupa indeks misalnya berat

badan untuk umur (BB/U), tinggi badan untuk umur (TB/U), berat badan

untuk tinggi badan (BB/TB) dan lingkar lengan atas untuk umr (LLA/U).14

Dalam laporan FAO/WHO/UNU (1985) dinyatakan bahwa Indeks

Massa Tubuh (IMT) merupakan indikator status gizi orang dewasa. Nilai

IMT dihitung menurut rumus Berat Badan (dalam killogram) dibagi

kuadrat Tinggi Badan (dalam meter). Status gizi umum spesifik zat gizi,

melainkan lebih erat kaitannya dengan energi dan protein dapat diukur

dengan antropometri. Dengan kata lain antropometri atau ukuran tubuh

dapat memberi gambaran status energi dan protein seseorang, karenanya

antropometri sering digunakan sebagai indikator status gizi yang berkaitan

dengan masalah kurang energi protein.14

Standar IMT untuk orang indonesia batas ambangnya telah

dimodifikasi berdasarkan pengalaman klinis sebagai berikut :

Tabel 2.2 standar Indeks Massa Tubuh (IMT)

Kategori IMT (Kg/m2) KeteranganKurus <17,0 Kekurangan BB tingkat barat

17,0-18,5 Kekurangan BB tingkat ringan

25

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

Faktor individu:Usia Jenis kelaminStatus giziStatus kesehatan

Alat pelindung telingaFaktor dari luar:Beban kerjaMasa kerjaFaktor fisik lingkungan kerja

KebisinganFaktor ergonomiIntensitas dan lama kerja fisik dan mental Tingkat kelelahan

Faktor fisik lingkungan kerja:pencahayaankebisinganiklim kerja

Normal >18,5-25,0gemuk >25,0-27,0 Kelebihan BB tingkat ringan

<27,0 Kelebihan BB tingkat beratSumber: 15

4. Upaya peningkatan status gizi

Dengan memperbaiki konsumsi makanan dapat memperbaiki

keadaan gizi, meningkatkan fisik, meningkatkan produktivitas dan

menambah pendapatan di samping mengurangi infeksi.2

Salah satu usaha menanggulangi masalah gizi dan kesehatan di

lingkungan tenaga kerja adalah pemberian makanan di tempat kerja. Hal

ini didasarkan pada pemikiran bahwa untuk dapat berproduksi dengan

baik, tenaga kerja harus mempunyai persediaan energi dan zat gizi yang

cukup dalam tubuhnya selam bekerja., karena perut kosong dapat

berpengaruh negatif terhadap kerja fisik dan daya konsentarsi. 14

D. Kerangka Teori

Berdasarkan teori-teori di atas disusun kerangka teori sebagai berikut:

26

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

Penurunan keinginan untuk bekerja Penurunan perhatian Lamban dalam bekerjaGangguan persepsiPikiran melemah Motivasi menurun Kinerja menurunKetelitian menurunKesalahan meningkat

Faktor kebisingan:Intensitas bisingfrekuensi bisinglama berada dalam lingkungan bisingSifat bisingWaktu di luar lingkungan bisingKepekaan seseorang

Usia Tingkat kelelahanStatus gizi

Intensitas kebisinganStatus kesehatan*

Jenis kelamin*

Beban kerja*

Masa kerja*

Faktor fisik lingkungan kerja (pencahayaan dan iklim kerja)#

Faktor ergonomi#

Intensitas dan lama kerja fisik dan mental#

Alat pelindung telinga.#

Sumber modifikasi : 2, 4, 5

E. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini adalah:

Variabel Bebas Variabel Terikat

Variabel Pengganggu

27

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/9/jtptunimus-gdl-s1-2008...Kelelahan merupakan suatu mekanisme ... Berdasarkan waktu terjadinya a. Kelelahan

Keterangan :

* = Dikendalikan

# = Tidak diteliti

F. Hipotesis Penelitian

a Ada hubungan usia dengan tingkat kelelahan pada tenaga kerja

penggilingan padi di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu

Kabupaten Grobogan

b Ada hubungan status gizi dengan tingkat kelelahan pada tenaga

kerja penggilingan padi di Desa Cangkring Kecamatan

Tegowanu Kabupaten Grobogan

c Ada hubungan intensitas kebisingan dengan tingkat kelelahan

pada tenaga kerja penggilingan padi di Desa Cangkring

Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan

28