bab iii analisis dan perancangan aplikasi manajemen ... · pdf file37 bab iii analisis dan...
TRANSCRIPT
37
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI
MANAJEMEN INFORMASI SISTEM OPERASI GARDU INDUK
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada
pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software) dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai dasar bagi
tahapan perancangan sistem. Analisis sistem meliputi identifikasi permasalahan,
spesifikasi aplikasi, spesifikasi pengguna, lingkungan pengembangan dan lingkungan
operasi.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Untuk mengetahui tingkat kehandalan operasi Gardu Induk, pihak P3B membutuhkan
laporan yang berbentuk rekapitulasi outage yang terjadi pada Gardu Induk secara bulanan
maupun tahunan. Laporan tersebut dibuat dengan cara mengisi kertas formulir, yang
kemudian akan dimasukkan ke file excel untuk perhitungan lebih lanjut. Laporan yang
dibuat oleh para operator di tiap Gardu Induk juga digunakan sebagai pembanding
laporan yang dibuat oleh dispatcher dimana data-datanya berdasar dari printer logger
sistem SCADA.
Dalam aplikasi Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk yang akan dibangun
pada tugas akhir ini, petugas pencatat data-data kinerja gardu Induk akan dilengkapi
dengan mobile device. Dengan mobile device, maka petugas lapangan dapat mengakses
web service aplikasi Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk, sehingga data
yang dicatat tidak lagi berbentuk tulisan diatas kertas, melainkan dalam bentuk digital.
Dengan data digital, maka petugas akan dimudahkan dalam memuat laporan kinerja
Gardu Induk. Data dimasukkan pada formulir aplikasi pada piranti mobile. Setelah
formulir terisi, data akan dikirim melalui protokol http, untuk kemudian dikoneksikan
pada sebuah web service dan kemudian disimpan ke database server. Setelah data
tersimpan pada database server, laporan kinerja Gardu Induk akan otomatis terbentuk
dan dapat ditampilkan secara dinamis melalui web service.
38
Aplikasi mobile device ini dipilih sebagai media penyampai informasi mengingat rata-
rata kantor-kantor PLN berikut anak perusahaannya telah terhubung dengan jaringan
internet yang disediakan oleh PT Indonesia Comnet Plus.
Gambar 3.1 Jalur laporan operasi Gardu Induk ke kantor Region P3B
3.1.2 Spesifikasi Aplikasi
Aplikasi mobile device Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk yang akan
dibangun memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Dapat mencatat data-data operasi Gardu Induk dan diteruskan ke web service dan
disimpan ke database server.
2. Dapat mencatat data-data gangguan pada suatu Gardu Induk, kemudian diteruskan
ke web service dan disimpan ke database server.
3. Dapat mencatat data-data pemeliharaan pada suatu Gardu Induk, kemudian
diteruskan ke web service dan disimpan ke database server.
4. Dapat mencatat waktu gagal dan waktu repair komponen dari Gardu Induk,
kemudian diteruskan ke web service dan disimpan ke database server.
5. Dapat menampilkan laporan kinerja operasi Gardu Induk lengkap dengan
keterangan waktu. Laporan yang ditampilkan adalah laporan berdasarkan data-
data terakhir yang telah dikumpulkan dari sub sistem piranti masukan data.
6. Dapat menampilkan laporan kinerja Gardu Induk pada suatu perioda tertentu dan
sesuai dengan jenis laporan tertentu (sirkuit atau transformator) berdasarkan query
yang dilakukan pengguna.
39
7. Dapat menampilkan laporan pemeliharaan operasi Gardu Induk lengkap dengan
keterangan waktu. Laporan yang ditampilkan adalah laporan berdasarkan data-
data terakhir yang telah dikumpulkan dari sub sistem piranti masukan data
8. Dapat menghitung faktor kehandalam sistem.
Selain spesifikasi teknis fungsional diatas, terdapat juga spesifikasi teknis non fungsional
dari aplikasi Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk sebagai berikut :
Tabel 3.1 Non-functional requirement
Parameter Requirement
Ergonomy User interface yang sederhana dan mudah dipakai.
Response time Aplikasi harus mampu melakukan pengolahan data
dengan batas maksimal pengolahan data selama 5 detik
Usability Mudah untuk dipelajari, bila perlu disediakan help file.
Avaibility Mampu berjalan 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Reliability Mampu mengolah data dengan benar tanpa ada error.
Error pada sistem, yang tidak mempengaruhi data,
ditolerir sebesar 10%.
Portability Mampu digunakan pada sistem operasi Mobile Device
pada vendor apapun.
Memory N/A
Safety and Accessability Mampu memberikan keamanan terhadap data yang ada
dan akses terbatas untuk setiap penggunanya.
Maintainability Dapat di-upgrade dengan mudah untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan yang ada.
Security Mampu menjaga kerahasian data.
3.1.3 Spesifikasi Pengguna
Aplikasi ini ditujukan untuk digunakan oleh 2 macam pengguna, yaitu :
1. Para operator Gardu Induk, dimana aplikasi ini digunakan untuk memasukkan
data operasi, pemeliharaan dan outage Gardu Induk.
40
2. Semua pihak yang ingin memperoleh informasi mengenai kinerja operasi Gardu
Induk secara online melalui internet khususnya pihak manajemen PLN dengan
memanfaatkan aplikasi web service.
3.1.4 Lingkungan Pengembangan
Lingkungan Pengembangan adalah tempat dimana penulis melakukan penulisan dan
peng-compile-an kode. Untuk komputer yang digunakan mengembangkan aplikasi
mobile device dan web service dibuat dengan spesifikasi berikiut ini
1. Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2
Sistem Operasi Windows XP Service Pack 2 dipilih karena sistem operasi ini
mendukung Visual Studio 2005 sebagai editor untuk pengembangan aplikasi
mobile device dan web service. Selain itu juga merupakan sistem operasi
Windows yang kecil kemungkinan adanya bug.
2. Visual Studio 2005
Sebagai editor untuk penulisan kode pada aplikasi mobile device dan web
service. Visual Studio 2005 mendukung IDE (Integrated Development
Envvironment) supaya ada lingkungan tinggal bagi para pengembang. Dengan
IDE pengerjaan tugas akhir ini lebih sederhana, seperti meng-edit dan
mengcompile code.
3. Web Browser
Web browser ditujukan untuk mengetes metode-metode dari web service yang
dibuat secara lokal.
3.1.5 Lingkungan Operasi
Agar operator Gardu Induk dapat mengakses aplikasi manajemen informasi sistem
operasi Gardu Induk sesuai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna, maka dibutuhkan
mobile device dengan lingkungan operasi sebagai berikut:
1. Windows Mobile
Agar dapat meng-install aplikasi ini diperlukan mobile device yang mempunyai
sistem operasi Windows Mobile. Windows mobile juga memungkinkan adanya
41
fitur WiFi. Beberap vendor yang mendukung Windows Mobile adalah Hewlett-
Packard IPAQ, Dell Axim, dan Toshiba.
2. Mempunyai konekstivitas jaringan
Untuk dapat mengakses web service, maka dibutuhkan konektivitas jaringan
berupa WiFiTM. Hal ini dipilih karena kemudahan yang didapat dalam
menggunakan perangkat nirkabel, yaitu mendukung mobilitas operator Gardu
Induk dalam mencatat berbagai besaran yang ada pada ruang kontrol sebuah
Gardu Induk dan juga mencatat data outage sistem.
3. .NET Compact Framework
Agar aplikasi bisa berjalan pada mobile device maka pada mobile device di-install
.NET Compact Framework.
Sedangkan untuk membangun aplikasi web service dengan spesifikasi kebutuhan,
dibutuhkan lingkungan operasi pada server sebagai berikut:
1. Sistem operasi Windows XP dengan service pack 2.
Sistem operasi Windows dipilih karena .NET Framework hanya bisa di-install
pada sistem operasi tersebut . Sedangkan .NET Framework 2.0 hanya bekerja
pada windows xp service pack 2 atau Windows 2000 server service pack 4.
2. IIS (Internet Information Server)
Internet Information Server (IIS) adalah sebuah web server yang tersedia secara
otomatis pada saat instalasi Windows edisi server dengan opsi Typical atau Full.
Untuk Windows edisi Profesional dibutuhkan source dari CD untuk menambah
fitur ini.
3. .NET Framework
Suatu komponen windows yang terintegrasi yang dibuat dengan tujuan untuk
men-support pengembangan berbagai macam jenis aplikasi serta untuk dapat
mejalankan berbagai macam aplikasi generasi mendatang termasuk
pengembangan aplikasi Web Services XML
4. My SQL Connector/ODBC
ODBC merupakan singkatan dari Open Database Connectivity yaitu merupakan
suatu standart yang dikembangkan oleh Microsoft untuk mengakses database agar
lebih mudah dengan fungsi yang bersifat umum. Dengan MySQL Connector web
42
service dapat mengakses database MySQL melalui menggunakan ODBC. Pada
dasarnya ASP.NET mendukung berbagai macam database seperti SQL Server,MS
Acces, MySQL, Oracle, Paradox, dBase dan lain sebagainya.
Sedangkan database server dibuat dengan operasi pada server verikut ini :
1. Sistem operasi FreeBSD.
Sistem operasi ini dipilih karena gratis (free) dan open source. Dengan desain
kernel yang sederhana dan tidak membutuhkan memori yang besar, FreeBSD
dapat berjalan pada hardware dengan spesifikasi minimum. Selain itu, FreeBSD
termasuk aman terhadap serangan virus, karena memang jarang ada yang
membuat virus untuk menyerang sistem operasi ini, sehingga FreeBSD dapat
dihandalkan untuk tersambung dengan jaringan internet yang penuh dengan
ancaman virus dan worm. Selain itu FreeBSD merupakan sistem operasi teraman
dalam menghadapi ancaman hacker atau cracker.
2. DBMS MySQL
MySQL adalah database engine atau database server yang mendukung bahasa
pencarian basis data SQL. SQL merupakan paket standar untuk berkomunikasi
dengan basis data manapun untuk melakukan proses pencarian, penyimpanan, dan
pengambilan data. Alasan dipilihnya perangkat lunak ini adalah karena bersifat
gratis dan merupakan DBMS teringan sehingga mempunyai kinerja yang cepat.
Untuk mendapatkannya, kita dapat men-download dari http://www.mysql.com.
3.2 Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem bertujuan untuk mencari bentuk yang optimal dari aplikasi
yang akan dibangun dengan mempertimbangkan berbagai faktor-faktor permasalahan dan
kebutuhan yang ada pada sistem seperti yang telah ditetapkan pada tahap analisis. Upaya
yang dilakukan adalah dengan berusaha mencari kombinasi penggunaan teknologi,
perangkat keras (hardware), dan perangkat lunak (software) yang tepat sehingga
diperoleh hasil yang optimal dan mudah untuk diimplementasikan. Selain itu, perlu juga
menimbang kebutuhan utama sistem (main system requirement) yaitu kemampuan,
kehandalan, dan keamanan.
43
Keuntungan lain dari perencanaan arsitektur yang matang adalah dimungkinkannya
penggunaan kembali modul atau komponen untuk aplikasi piranti lunak lain yang
membutuhkan fungsionalitas yang sama. Pemodelan ( modeling ) adalah proses
merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean ( coding ). Model piranti lunak
dapat dianalogikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan gedung. Membuat
model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat
memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin komplek sebuah sistem,
semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik. Dengan menggunakan
model, diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi semua kebutuhan
pengguna dengan lengkap dan tepat, termasuk faktor-faktor seperti scalability,
robustness, security , dan sebagainya. Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak
ditentukan oleh tiga unsur, yang kemudian terkenal dengan sebuan segitiga sukses ( the
triangle for success ). Ketiga unsur tersebut adalah metode pemodelan ( notation ), proses
( process ) dan tool yang digunakan.
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yg telah menjadi standar
dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti
lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan
menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak,
dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan
apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga
menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk
penulisan piranti lunak dalam bahasa bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C#
atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi
prosedural dalam VB atau C. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi
dan syntax /semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak
44
UseCase Diagram menyajikan interaksi antara usecase dan actor. Dimana actor dapat
berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem. Usecase
menggambarkan functionality dari sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus
dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. Berikut adalah UseCase Diagram pada
perangkat lunak Manajemen Informasi Sistem Operasi.
Gambar 3.2 Use Case Diagram
Aktor yang terlibat :
1. Operator Lapangan
2. Manajer Regional
Tabel 3.2 Tabel Aktor dan Aktivitas
Aktor Aktivitas
Operator Lapangan 1. Melihat rekapitulasi outage pada gardu induk
2. Memberikan input toutage gardu induk
3. Merubah hasil rekapitulasi outage gardu induk
4. Melihat rekapitulasi parameter operasi gardu induk
5. Memberikan inputan parameter operasi gardu induk
6. Merubah rekapitulasi parameter operasi gardu induk
7. Melihat rekapitulasi pemeliharaan gardu induk
8. Memberi inputan data pemeliharaan gardu induk
45
9. Merubah data pemeliharaan gardu induk
10. Melihat keandalan sistem
11. Memberi masukan parameter keandalan sistem
Manajer Regional 1. Melihat rekapitulasi outage pada gardu induk
2. Melihat rekapitulasi parameter operasi gardu induk
3. Melihat rekapitulasi pemeliharaan gardu induk
4. Melihat keandalan sistem
Class diagram menunjukkan interaksi antar class dan sebagai penjelasan detail tiap-tiap
class didalam model desain dari sebuah sistem. Berikut adalah Class diagram dari
perangkat lunak Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk
46
47
Sequence diagram memperlihatkan event-event yang berurutan sepanjang berjalannya
waktu. Berikut adalah sequence diagram dari Manajemen Informasi Sistem Operasi
Gardu Induk.
Application Misogi WebServiceMisogi DbMisogi
Initialize
Class_Intialize()
Call()
Filedb()
ReadObjects()
Create()
Get
Gambar 3.4 Sequence Diagram
3.2.1 Batasan Perancangan
Perancangan sistem yang akan dibangun ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Aplikasi mobile Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk dibangun
dengan basis mobile device yang berjalan pada sistem operasi Windows Mobile.
2. Web Service ASP dirancang untuk berjalan pada sistem operasi Windows dengan
perangkat lunak pendukung IIS, .NET Framework dan MySQL
Connector/ODBC.
48
3. Aplikasi mobile phone dirancang untuk dapat digunakan oleh pengguna dengan
mekanisme proteksi atau autentifikasi untuk meminta content pada web service.
4. Perancangan aplikasi mobile device terbatas pada spesifikasi perangakat lunak
yang telah dideskripsikan sebelumnya.
5. Web Service dirancang agar dapat beroperasi secara multi platform.
3.2.2 Perancangan Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem yang dibangun dibagi dalam dua sub sistem yaitu sub sistem masukan
data dan sub sistem rekapitulasi data
3.2.2.1 Sub Sistem Masukan Data
Sub sistem masukan data berfungsi sebagai media pengumpul data-data informasi operasi
dan pemeliharaan Gardu Induk untuk kemudian dikirimkan ke suatu database server
melalui perantara web service. Sub sistem ini dapat berupa mobile device yang
mempunyai sistem operasi Windows Mobile dan memiliki fasilitas koneksi jaringan
nirkabel. Melalui aplikasi mobile device ini, petugas dapat mengisi formulir data
gangguan dan juga besaran-besaran operasi Gardu Induk. Desain sub sistem midlet pada
piranti mobile divisualisasikan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.5 Desain sub sistem masukan data
49
Mekanisme kerja dari sub sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Applikasi mobile device memberikan formulir sesuai dengan keperluan petugas.
dan meneruskan ke web service yang berkomunikasi dengan DBMS MySQL
melalui konektor ODBC untuk memberikan data yang diinginkan oleh client
untuk dilihat.
2. Setelah formulir terisi, data-data akan terkirim melaui hubungan TCP/IP melalui
layanan HTTP dengan format XML dengan bantuan kemampuan konektivitas
jaringan yang dimiliki oleh piranti mobile.
3. Data tersebut kemudian disimpan ke dalam basis data MySQL sesuai dengan
entitas data-data tersebut.
Gambar 3.6 Gambaran umum kerja para operator di ruang control
3.2.2.2 Sub Sistem Rekapitulasi Data
Sub sistem rekapitulasi data berfungsi menampilkan rekapitulasi data-data yang telah
dikumpulkan dari lapangan melalui protokol HTTP dengan format XML dengan bantuan
web servicer ASP .NET. Desain Sub sistem rekapitulasi data ini dapat dilihat pada
gambar 3.7
Gambar 3.7 Desain sub sistem rekapitulasi data
50
Sub sistem ini terdiri dari web service yang berfungsi sebagai media penyedia content
kinerja suatu Gardu Induk. Karena aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang berbasis
mobile device, pengguna baik dalam jaringan lokal (intranet) maupun di luar jaringan
lokal (internet) membutuhkan sebuah handheld untuk menjalankan aplikasi tersebut.
Mekanisme kerja dari sub sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Web service menerima data yang didapat dari sub sistem masukan data pada
mobile device melalui hubungan TCP/IP dengan layanan HTTP berformat XML.
2. Data tersebut kemudian disimpan ke dalam basis data MySQL sesuai dengan
entitas data-data tersebut.
3. Jika ada request dari pengguna ,web service memberikan response dengan
mengeksekusi program aplikasinya dan berkomunikasi dengan DBMS MySQL
untuk memberikan data yang diinginkan oleh client untuk dilihat.
Mengingat keterbatasan penulis untuk mendapatkan data dalam tugas akhir ini, Gardu
Induk yang dipantau kinerjanya hanya satu saja, yaitu Gardu Induk Cigareleng. Namun
demikian, aplikasi yang dibangun tetap dirancang untuk digunakan untuk laporan
beberapa Gardu Induk.
3.2.2.3 Modul-Modul Pendukung
Selain kedua sub sistem diatas, terdapat modul-modul pendukung aplikasi web
Manajemen Informasi Sistem Operasi Gardu Induk, antara lain :
Modul koneksi basis data
Modul penghitungan keandalan
3.2.3 Perancangan Sub Sistem Masukan Data
Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses perancangan sub sistem masukan data
dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan atau spesifikasi yang telah ditetapkan
pada tahap analisis sistem. Proses perancangan ini meliputi perancangan sistem
memasukkan data operasi Gardu Induk, data outage sirkuit dan transformator.
51
Perancangan antarmuka untuk subsistem ini adalah sebagai berikut:
1. Halaman awal formulir outage(Outage)
Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali tampil pada saat pengguna
membuka aplikasi sub sistem masukan data outage. Halaman ini hanya berisi
formulir pilihan bagi operator, yaitu pilihan untuk mengisi outage sirkuit,
transformator atau CB. Selain itu, terdapat juga formulir pilihan lokasi Gardu
Induk tempat bay yang mengalami outage.
2. Halaman formulir outage sirkuit(InsetCircuit)
Halaman ini akan muncul ketika kita memilih untuk mengisi data outage sirkuit
dari halaman awal. Halaman ini berisi beberapa field yang dapat diisi record akan
outage penghantar yang terjadi pada Gardu Induk.
3. Halaman formulir outage transformator(InsertTrafo)
Halaman ini akan muncul ketika kita memilih untuk mengisi data outage
transformator dari halaman awal. Halaman ini berisi beberapa field yang dapat
diisi record akan outage transformator yang terjadi pada Gardu Induk.
4. Halaman formulir outage CB
Halaman ini akan muncul ketika kita memilih untuk mengisi data outage CB dari
halaman awal. Halaman ini berisi beberapa field yang dapat diisi record akan
outage CB yang terjadi pada Gardu Induk.
5. Halaman awal formulir data operasi(Operation)
Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali tampil pada saat pengguna
membuka aplikasi sub sistem masukan data operasi Gardu Induk. Halaman ini
hanya berisi formulir pilihan bagi operator, yaitu lokasi Gardu Induk yang hendak
dicatat data-data operasinya.
6. Halaman form data operasi(InsertOperationPenghantar dan InsertOperationTrafo)
Halaman ini akan muncul ketika kita memilih untuk mengisi data operasi suatu
Gardu Induk dari halaman awal. Halaman ini berisi beberapa field yang dapat
diisi record akan besaran-besaran operasi pada Gardu Induk yang terbaca pada
ruang kontrol Gardu Induk.
52
7. Halaman formulir awal maintenance (Maintenance)
Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali tampil pada saat pengguna
membuka aplikasi sub sistem masukan data maintanance Gardu Induk.
8. Halaman formulir masukan data maintenance(InsertMaintenance)
Halaman ini hanya berisi formulir pilihan bagi operator, yaitu lokasi Gardu Induk
yang hendak dicatat data-data maintenance.
3.2.4 Perancangan Sub Sistem Rekapitulasi Data
Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses perancangan sub sistem rekapitulasi data
dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan atau spesifikasi yang telah ditetapkan
pada tahap analisis sistem. Proses perancangan ini meliputi perancangan sistem
rekapulasi data operasi Gardu Induk, baik itu data outage sirkuit dan transformator
maupun data besaran-besaran yang tercatat pada ruang kontrol. Perancangan antarmuka
untuk subsistem ini adalah sebagai berikut:
1. Halaman awal formulir rekapitulasi data(Recapitulation)
Halaman ini merupakan halaman yang pertama kali tampil pada saat pengguna
membuka aplikasi sub sistem rekapitulasi data. Halaman ini hanya berisi formulir
pilihan bagi pengguna, yaitu pilihan untuk melihat data outage sirkuit,
transformator, atau CB. Selain itu, terdapat juga formulir pilihan lokasi Gardu
Induk tempat bay yang mengalami outage.
2. Halaman rekapitulasi outage sirkuit(RecapCircuitOutages)
Halaman ini akan menampilkan tabel yang berisi kejadian-kejadian outage sirkuit
yang terjadi pada perioda waktu tertentu.
3. Halaman rekapitulasi outage transformator(RecapTrafoOutages)
Halaman ini akan menampilkan tabel yang berisi kejadian-kejadian outage
transformator yang terjadi pada perioda waktu tertentu.
4. Halaman rekapitulasi outage CB(RecapCircuitCB)
Halaman ini akan menampilkan tabel yang berisi kejadian-kejadian outage CB
yang terjadi pada perioda waktu tertentu.
53
3.2.5 Perancangan Modul-Modul Pendukung Aplikasi
Modul pendukung aplikasi dibagi menjadi dua buah modul yaitu modul basis data, dan
perhitungan reliabilitas..
3.2.5.1 Perancangan Modul Basis Data
Modul ini berfungsi melakukan interaksi dengan DBMS MySQL. Modul ini terdiri dari
fungsi-fungsi utilitas yang berhubungan dengan akses basis data yaitu membuat koneksi
ke basis data, menutup koneksi dari basis data dan query unsur-unsur tabel dalam basis
data. Modul ini diimplementasikan pada web service yang berhubungan secara ODBC
dengan database server.
3.2.5.2 Perancangan Modul Perhitungan Reliabilitas
Modul ini berfungsi melakukan perhitungan numerik dengan hasil akhir menampilkan
hasil berupa besaran keandalan atau ketersediaan.
3.2.6 Perancangan Basis Data
Aplikasi yang akan dibangun membutuhkan basis data untuk menyimpan data-data
beserta atribut data. Agar basis data yang dibangun dapat diimplementasikan dengan
baik, maka terlebih dahulu dilakukan proses perancangan basis data. Sebuah basis data
disusun dari beberapa tabel, dan sebuah tabel disusun dari beberapa field. Proses
perancangan basis data meliputi pendefinisian entitas, hubungan antar entitas dan
pembentukan tabel.
Tabel-tabel yang terbentuk dalam perancangan ini adalah :
Tabel 3.3 Tabel akhir hasil perancangan
Nama Tabel Fungsi
tGardu Menyimpan informasi nama lokasi Gardu Induk yang
ada di lingkungan P3B Region 2
tTrafo Menyimpan informasi berbagai macam trafo yang ada
di lingkungan P3B Region 2
tBay Menyimpan informasi bay-bay yang ada di lingkungan
P3B Region 2
54
tOutageCircuit Menyimpan data-data outage yang terjadi pada bay-bay
Gardu Induk
tOutageTrafo Menyimpan data-data outage yang terjadi pada trafo
tCBFailure Menyimpan data-data failure yang terjadi pada CB
tOutageClassType Menyimpan data-data Outage Type
tOutageClassMultiple Menyimpan data-data Multipe Outage
tOutageClassDegree Menyimpan data-data Degree of Outage
tOutageClassProblemType Menyimpan data-data Problem Type
tRest Menyimpan data-data Nature of Restoration
tFaultType Menyimpan data-data Fault Type
tOutageCause Menyimpan data-data Outage Cause
tOutageEffects Menyimpan data-data Outage Effects
tTrafoFailCause Menyimpan data-data Transformer Failure Initiating
Cause
tTrafoSuspectFail Menyimpan data-data Transformer Suspected Failure
Responsibility
tCBFailDiscover Menyimpan data-data CB Failure Discover
tCBFailCause Menyimpan data-data CB Failure Initiating Cause
tCBSuspectFail Menyimpan data-data CB Suspected Failure
Responsibility
tCBFailMode Menyimpan data-data CB Failure Mode
tCircOperation Menyimpan data-data operasi sirkuit
tTrafoOperation Menyimpan data-data operasi transformator
tUser Menyimpan data-data user yang dapat mengakses
aplikasi
tReliabilty Menyimpan data-data waktu fail dan waktu repair
circuit, trafo dan cb per bay gardu induk.
tMaintenance Menyimpan data-data maintenance
55
Deskripsi dari tabel tGardu dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.4 Tabel deskripsi tabel basis data tGardu
Nama
Kolom
Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
gardu_id integer(5) NO primary key,
auto_incrementid Gardu Induk
gardu_induk varchar(20) NO “ ”
nama Gardu Induk
yang ada di P3B
Region 2
gardu_kode varchar(6) NO “ ” foreign key
kode singkatan
dari nama Gardu
Induk
Deskripsi dari tabel tTrafo dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.5 Tabel deskripsi tabel basis data tTrafo
Nama
Kolom
Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
trafo_id integer(5) NO primary key,
auto_incrementid trafo
gardu_kode varchar(6) NO “ ” foreign key
kode singkatan
dari nama Gardu
Induk
trafo_no varchar(2) NO “ ”
nomor trafo pada
suatu area Gardu
Induk
Daya varchar(4) NO “ ”
kemampuan daya
dari sebuah trafo
(MW)
Inom varchar(5) NO “ ”
besar I nominal
dari sebuah trafo
(ampere)
56
ttk_ukur varchar(3) NO “ ” titik ukur
thn_pabrik varchar(4) NO “ ” tahun pembuatan
trafo
thn_operasi varchar(4) NO “ ”
tahun mulai
beroperasinya
trafo bersangkutan
Merk varchar(25) NO “ ”
Menyimpan
informasi nama
atau merek trafo
bersangkutan
Tipe varchar(20) NO “ ” tipe trafo yang
bersangkutan
Rating varchar(10) NO “ ”
rating tegangan
trafo yang
bersangkutan
Deskripsi dari tabel tBay dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.6 Tabel deskripsi tabel basis data tBay
Nama
Kolom
Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
bay_id integer(5) NO primary key,
auto_increment
gardu_kode varchar(6) NO “ ” foreign key kode singkatan dari
nama Gardu Induk
Bay varchar(8) NO “ ”
nama bay yang ada
pada suatu Gardu
Induk tertentu
Rating varchar(7) NO “ “ rating tegangan bay
yang bersangkutan
jenis varchar(10) NO “ ” deskripsi jenis bay
bersangkutan
57
(penghantar, trafo,
atau kopel)
Deskripsi dari tabel tOutageCircuit dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.7 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageCircuit
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
OutCirc_id integer(11) NO
primary key,
auto_increm
ent
id outage circuit
Startdate datetime NO “0000-00-00
00:00:00 ”
waktu mulai
terjadinya
gangguan
Enddate datetime NO “0000-00-00
00:00:00 ”
waktu selesai
terjadinya
gangguan
Lama varchar(5) NO “ ”
durasi selisih antara
startdate dengan
enddate
gardu_induk varchar(20) NO “ ”
tempat lokasi gardu
induk sirkuit itu
berada
Bay varchar(9) bay sirkuit yang
mengalami outage
OutClassType varchar(15) NO “ ” kelas tipe outage
FaultType varchar(30) NO “ ” kelas Outage
Problem Type
OutCause varchar(2) NO “ “ jenis Outage Cause
OutEffects varchar(30) NO “ “ jenis Outage
Effects
58
Rele text NO “ “ deskripsi rele /
induksi
Penyebab text NO “ “ deskripsi penyebab
outage
Deskripsi dari tabel tOutageTrafo dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.8 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageTrafo
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault
Keteranga
n Deskripsi
OutTrafo_id integer(5) NO
primary
key,
auto_incre
ment
id outage trafo
Startdate datetime NO “0000-00-00
00:00:00 ”
waktu mulai
terjadinya gangguan
Enddate datetime NO “0000-00-00
00:00:00 ”
waktu selesai
terjadinya gangguan
Lama varchar(5) NO “ ”
durasi selisih antara
startdate dengan
enddate
gardu_induk varchar(20) NO “ ”
tempat lokasi gardu
induk sirkuit itu
berada
trafo_no char(2) NO “ ”
No urutan trafo pada
gardu induk
bersangkutan
Outageclass varchar(15) NO “ ” kelas tipe outage
FailCause varchar(60) NO “ ” Transformer Failure
Initiating Cause
59
SuspectFailure varchar(60) NO “ ”
Transformer
Suspected Failure
Responsibility
penyebab text NO “ ” deskripsi penyebab
outage
Deskripsi dari tabel tCBFailure dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.9 Tabel deskripsi tabel basis data tCBFailure
Nama
Kolom
Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault
Keterang
an Deskripsi
cbf_id integer(5) NO
primary
key,
auto_incre
ment
id CB failure
startdate datetime NO “0000-00-00
00:00:00 ”
waktu mulai terjadinya
gangguan
enddate datetime NO “0000-00-00
00:00:00 ”
waktu selesai
terjadinya gangguan
lama varchar(5) NO “ ”
durasi selisih antara
startdate dengan
enddate
gardu_induk varchar(20) NO “ ” tempat lokasi gardu
induk sirkuit itu berada
cb varchar(5) NO “ ” nama CB yang
mengalami gangguan
FailDiscover varchar(40) NO “ ” CB Failure Discover
FailCause varchar(60) NO “ ” CB Failure Initiating
Cause
SuspectFail varchar(30) NO “ ” CB Suspected Failure
Responsibility
60
FailMode varchar(60) NO “ ” CB Failure Mode
keterangan text NO “ ” deskripsi tambahan
penyebab outage
Deskripsi dari tabel tOutageClassType dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.10 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageClassType
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
OutClassType_id integer(5) NO primary key,
auto_increment
id outage type
classification
OutClassType varchar(15) NO “ ” kelas tipe
outage
OutClassTypeCode char(1) NO “ “ Kode kelas
tipe outage
Deskripsi dari tabel tOutageClassMultiple dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.11 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageClassMultiple
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault Keterangan Deskripsi
OutClassMultiple _id integer(5) NO primary key,
auto_increment
id Multiple
Outage
classification
OutClassMultiple varchar(30) NO “ ”
kelas
Multiple
Outage
OutClassMultipleCode char(2) NO “ “
Kode kelas
Multiple
Outage
61
Deskripsi dari tabel tOutageClassDegree dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.12 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageClassDegree
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault Keterangan Deskripsi
OutClassDegree_id integer(5) NO primary key,
auto_increment
id outage
degree
classification
OutClassDegree varchar(10) NO “ ” kelas outage
degree
OutClassDegreeCode varchar(1) NO “ “ Kode kelas
outage degree
Deskripsi dari tabel tOutageClassProblemType dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.13 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageClassProblemType
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault Keterangan Deskripsi
OutClassProblemTypee_id integer(5) NO primary key,
auto_increment
id Outage
Problem
Type
classification
OutClassProblemType varchar(20) NO “ ”
kelas Outage
Problem
Type
OutClassProblemTypeCode char(1) NO “ “
Kode kelas
Outage
Problem
Type
62
Deskripsi dari tabel tRest dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.14 Tabel deskripsi tabel basis data tRest
Nama
Kolom
Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
rest_id integer(5) NO primary key,
auto_increment
id Nature of
Restoration
rest varchar(20) NO “ ” Jenis Nature of
Restoration
RestCode char(1) NO “ “ Kode jenis Nature
of Restoration
Deskripsi dari tabel tFaultType dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.15 Tabel deskripsi tabel basis data tFaultType
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
FaultType_id integer(5) NO primary key,
auto_incrementid Fault Type
FaultType varchar(30) NO “ ” Jenis Fault Type
FaultTypeCode char(2) NO “ “ Kode jenis Fault
Type
Deskripsi dari tabel tOutageCause dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.16 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageCause
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
OutCause_id integer(5) NO primary key,
auto_incrementid Outage Cause
OutCause varchar(40) NO “ ” Suspected Cause
of Outage
OutCause_item varchar(30) NO “ ” Jenis Outage
63
Cause
OutCauseCode varchar(4) NO “ “ Kode jenis kelas
outage
Deskripsi dari tabel tOutageEffects dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.17 Tabel deskripsi tabel basis data tOutageEffects
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
OutEffects_id integer(5) NO
primary key,
auto_increme
nt
id Outage Effects
OutEffects varchar(30) NO “ ” Jenis Outage
Effects
OutEffectsCo
de char(1) NO “ “
Kode jenis Outage
Effects
Deskripsi dari tabel tTrafoFailCause dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.18 Tabel deskripsi tabel basis data tTrafoFailCause
Nama
Kolom
Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault Keterangan Deskripsi
tfc_id integer(2) NO primary key,
auto_increment id TrafoFailCause
FailCause varchar(60) NO “ ”
Transformer
Failure Initiating
Cause
64
Deskripsi dari tabel tTrafoSuspectFail dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.19 Tabel deskripsi tabel basis data tTrafoSuspectFail
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault Keterangan Deskripsi
Sfr_id integer(2) NO primary key,
auto_increment id SuspectFail
SuspectFailure varchar(60) NO “ ”
Transformer
Suspected Failure
Responsibility
Deskripsi dari tabel tCBFailDiscover dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.20 Tabel deskripsi tabel basis data tCBFailDiscover
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault Keterangan Deskripsi
fd_id integer(1) NO primary key,
auto_increment id FailDiscover
FailDiscover varchar(40) NO “ ” CB Failure
Discover
Deskripsi dari tabel tCBFailCause dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.21 Tabel deskripsi tabel basis data tCBFailCause
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault Keterangan Deskripsi
fic_id integer(2) NO primary key,
auto_increment id FailCause
FailCause varchar(60) NO “ ” CB Failure
Initiating Cause
65
Deskripsi dari tabel tCBSuspectFail dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.22 Tabel deskripsi tabel basis data tCBSuspectFail
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault Keterangan Deskripsi
sfr_id integer(2) NO primary key,
auto_increment id SuspectFail
SuspectFailure varchar(30) NO “ ”
CB Suspected
Failure
Responsibility
Deskripsi dari tabel tCBFailMode dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.24 Tabel deskripsi tabel basis data tCBFailMode
Nama Kolom Tipe &
Length
Boleh
NULLDefault Keterangan Deskripsi
fm_id integer(2) NO primary key,
auto_increment id FailMode
FailMode varchar(60) NO “ ” CB Failure Mode
Deskripsi dari tabel tBuletin dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.24 Tabel deskripsi tabel basis data tBuletin
Nama
Kolom
Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
buletin_id integer(5) NO primary key,
auto_increment id user
pengirim varchar(25) NO “ ” nama pengirim
tglkirim varchar(10) NO “ “ tanggal kirim
pukulkirim varchar(8) NO “ “ jam kirim
66
judul varchar(100) NO “ “ Judul buletin
IsiBuletin text NO “ ” Status user
Deskripsi dari tabel tUser dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.25 Tabel deskripsi tabel basis data tUser
Nama
Kolom
Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
user_id integer(5) NO primary key,
auto_increment id user
username varchar(25) NO “ ” Nama user
password varchar(100) NO “ “ Password user
status varchar(20) NO “ ” Status user
Deskripsi dari tabel tReliability
Tabel 3.26 Tabel deskripsi tabel basis data tReliability
Nama
Kolom
Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
gardu varchar(25) YES primary key,
auto_increment Nama gardu
bay varchar(25) YES “ ” Nama bay
wftrafo tinyint(3)
unsigned YES “ “ Waktu fail trafo
wrtrafo tinyint(3)
unsigned YES “ ”
Waktu repair
trafo
wfcircuit tinyint(3)
unsigned YES “ “
Waktu fail
circuit
wrcircuit tinyint(3)
unsigned YES “ “
Waktu repair
circuit
wfcb tinyint(3)
unsigned YES “ “ Waktu fail cb
wrcb tinyint(3) YES “ “ Waktu rapair cb
67
unsigned
tgl_input Varchar(10) YES “ “ Tanggal input
data
Deskripsi dari tabel tMaintenance
Tabel 3.27 Tabel deskripsi tabel basis data tReliability
Nama
Kolom
Tipe &
Length
Boleh
NULL Default Keterangan Deskripsi
gardu varchar(25) YES primary key,
auto_increment Nama gardu
bay varchar(25) YES “ ” Nama bay
tmaintenance datetime YES “ “ Waktu mulai
maintenance
tup datetime un YES “ ” Waktu sistem up
lagi
ket text YES “ “ keterangan