bab iii deskripsi wilayah 3.1 sejarah berdirinya kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/bab...

11
55 BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten Gresik Gresik sebagaimana yang kita ketahui adalah salah satu pusat perdagangan internasional. Sebagai kota dengan pusat dagang internasional secara tidak langsung Gresik banyak dikunjungi pedagang-pedagang berbagai negara seperti India, Arab hingga Cina. Gresik terlihat dalam peradaban saat menjadi salah satu wilayah penyebaran agama Islam di daerah Jawa. Penyebaran agama Islam di Gresik dilakukan oleh Sunan Giri, Syech Maulana Malik Ibrahim serta Fatimah Binti Maimun. 77 Menyebarnya Islam dengan pesat di Gresik akhirnya mempengaruhi penyebaran Islam di Tanah Jawadwipa. Perkembangan Islam tersebut berkaitan dengan salah satu tokoh Gresik yaitu Nyai Ageng Pinatih, seorang syahbandar dan orang kaya raya di Gresik kala itu. Inilah yang nantinya akan kita temukan nama seseorang yang kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya Kota Gresik. Para pelaut Nyai Ageng Pinatih menemukan seorang bayi laki-laki yang dibuang ke laut oleh orangtuanya. Bayi laki-laki tersebut akhirnya diangkat sebagai anak angkat oleh Nyai Ageng Pinatih dan diberi nama Jaka Samudra. Setelah menginjak masa remaja, Jaka Samudra dianugerahi gelar kesultanan yang membuatnya diangkat sebagai Kadipaten. Kala itu seorang Kadipaten Gresik bertempat tinggal di Giri Kedaton. Selama menetap di Giri Kedaton, warga sekitar biasa memangglinya dengan sebutan Sunan Giri. Sunan Giri dikenal menjadi salah satu walisongo yang memiliki lain yaitu Prabu Satmoto atau Sultan Ainul 77 https://gresikkab.go.id/profil/sejarah di akses 23 Maret 2019

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

55

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten Gresik

Gresik sebagaimana yang kita ketahui adalah salah satu pusat perdagangan

internasional. Sebagai kota dengan pusat dagang internasional secara tidak

langsung Gresik banyak dikunjungi pedagang-pedagang berbagai negara seperti

India, Arab hingga Cina. Gresik terlihat dalam peradaban saat menjadi salah satu

wilayah penyebaran agama Islam di daerah Jawa. Penyebaran agama Islam di

Gresik dilakukan oleh Sunan Giri, Syech Maulana Malik Ibrahim serta Fatimah

Binti Maimun.77

Menyebarnya Islam dengan pesat di Gresik akhirnya mempengaruhi

penyebaran Islam di Tanah Jawadwipa. Perkembangan Islam tersebut berkaitan

dengan salah satu tokoh Gresik yaitu Nyai Ageng Pinatih, seorang syahbandar dan

orang kaya raya di Gresik kala itu. Inilah yang nantinya akan kita temukan nama

seseorang yang kemudian menjadi tonggak sejarah berdirinya Kota Gresik. Para

pelaut Nyai Ageng Pinatih menemukan seorang bayi laki-laki yang dibuang ke

laut oleh orangtuanya. Bayi laki-laki tersebut akhirnya diangkat sebagai anak

angkat oleh Nyai Ageng Pinatih dan diberi nama Jaka Samudra. Setelah

menginjak masa remaja, Jaka Samudra dianugerahi gelar kesultanan yang

membuatnya diangkat sebagai Kadipaten. Kala itu seorang Kadipaten Gresik

bertempat tinggal di Giri Kedaton. Selama menetap di Giri Kedaton, warga sekitar

biasa memangglinya dengan sebutan Sunan Giri. Sunan Giri dikenal menjadi

salah satu walisongo yang memiliki lain yaitu Prabu Satmoto atau Sultan Ainul

77 https://gresikkab.go.id/profil/sejarah di akses 23 Maret 2019

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

56

Yaqin. Tahun dimana beliau dinobatkan sebagai pemimpin pemerintahan (1487

Masehi) ditetapkan menjadi hari lahirnya Kota Gresik. Beliau memerintah Gresik

mulai dari tahun 1487 M hingga 1517 M dan dilanjutkan oleh keturunannya

sampai 2 abad lamanya.78

3.2 Gambaran Umum Kabupaten Gresik

3.2.1 Kondisi Geografis

Kabupaten Gresik memiliki luas 1.191,25 km2, wilayah Kabupaten Gresik

yang termasuk didalamnya Pulau Bawean, berada 150 km lepas pantai. Secara

administratif, Kabupaten Gresik memiliki 18 kecamatan yang terdiri dari 330 desa

dan 26 kelurahan.

Secara geografis, wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112˚ - 113˚ BT

dan 7˚ - 8˚ LS. Kabupaten Gresik tergolong sebagai dataran rendah dengan

ketinggian antara 2 sampai 12 meter diatas permukaan laut kecuali Kecamatan

Panceng yang mempunyai ketinggian 25 meter diatas permukaan laut. Hampir

keseluruhan Kabupaten Gresik adalah daerah pantai yang memanjang dari

Kecamatan Kebomas, Kecamatan Gresik, Kecamatan Manyar, Kecamatan

Bungah, Kecamatan Sidayu, Kecamatan Ujungpangkah dan Kecamatan Panceng,

serta Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak yang lokasinya berada di

Pulau Bawean.79 Berikut adalah peta Kabupaten Gresik.

78 Ibid. 79 https://gresikkab.go.id/profil/geografi di akses pada 23 Maret 2019

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

57

Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Gresik Sumber: gresikkab.com

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

58

3.2.2 Kondisi Demografis

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, jumlah total

penduduk Kabupaten Gresik hingga akhir tahun 2015 sebanyak 1,303,773 jiwa

yang terdiri atas 655,460 laki-laki dan 648,313 perempuan. Kepadatan penduduk

Kabupaten Gresik pada tahun 2015 sebesar 1,094,46 jiwa/km2. Sedangkan rasio

jenis kelamin laki-laki dengan perempuan pada tahun 2015 sebesar 1: 1,011.

Berikut adalah tabel rasio penduduk dengan antara laki-laki dan perempuan dari

tahun 2011-2015 :

Tabel 3.1 Rasio jumlah penduduk Kabupaten Gresik pada tahun 2011-2015

No. Tahun Laki-Laki Perempuan Total

1 2011 639.897 630.454 1.270.351

2 2012 658.786 649.209 1.307.995

3 2013 667.568 657.209 1.324.777

4 2014 664.288 655.026 1.319.314

5 2015 655.460 648.313 1.303.773

Sumber : RPJMD Kabupaten Gresik tahun 2016-2021.

Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan

sebanyak 54,426 jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata mencapai 2,12%.

sedangkan tahun 2014 dan 2015 jumlah penduduk mengalami penurunan. Hal ini

disebabkan pembaharuan identitas penduduk pada pelayanan administrasi publik

melalui perekaman e-KTP yang didukung pengalihan Sistem Infomasi Penduduk

(SIMDUK) ke Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK).80

3.2.3 Bagian Wilayah Kota (BWK)

Kabupaten Gresik merupakan daerah tingkat dua yang berada di provinsi

Jawa Timur. Dengan luas wilayah sekitar 1.191,25 km2, Kabupaten Gresik

dibagi menjadi 18 kecamatan yang tersebar dalam empat kawasan pembangunan

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

59

yaitu : 1) Kabupaten Gresik bagian utara yang meliputi wilayah Kecamatan

Panceng, Kecamatan Ujung Pangkah, Kecamatan Sidayu, Kecamatan Bungah,

Kecamatan Dukun dan Kecamatan Manyar; 2) Kabupaten Gresik bagian tengah

yang meliputi Kecamatan Duduksampeyan, Kecamatan Balongpanggang,

Kecamatan Benjeng, Kecamatan Cerme, Kecamatan Gresik dan Kecamatan

Kebomas; 3) Kabupaten Gresik bagian selatan meliputi Kecamatan Kedamean,

Driyorejo dan Kecamatan Wringinanom serta kawasan terakhir adalah wilayah

Kepulauan Bawean dan pulau kecil sekitarnya meliputi Kecamatan Sangkapura

dan Kecamatan Tambak.81

Dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik penggunaan lahan kota

terletak di Kecamatan Gresik dan Kebomas. Berdasarkan data yang ada, terdapat

perbedaan jumlah pemanfaatan lahan antara Kecamatan Gresik dan Kecamatan

Kebomas. Kecamatan Gresik diperuntukkan sebagai daerah perdagangan dan

jasa serta permukiman sementara Kecamatan Kebomas lebih dominan ke arah

industri serta sebagian besar lahannya banyak yang belum terfungsi dengan

baik.82 Beberapa pembangunan yang dapat diidentifikasi dalam bagian wilayah

kota adalah sebagai berikut :

1) Permukiman

Pada dasarnya Kecamatan Gresik adalah wilayah kota lama. Hal ini

menunjukkan padatnya permukiman didaerah tersebut sehingga pertumbuhan

kawasan hunian baru mulai bermunculan di wilayah Kecamatan Kebomas

dengan memanfaatkan lahan yang ada. Pemanfaatan lahan untuk kawasan

hunian di Kecamatan Gresik adalah 292.37 Ha atau 52.77 persen dari total

81 www.gresikkab.go.id di akses 18 Juni 2019 82 Dokumen Program Pengembangan Kota Hijau Kabupaten Gresik tahun 2012 hlm.19

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

60

lahan, sedangkan Kecamatan Kebomas adalah 509.27 Ha atau 16.94 persen

dari penggunaan lahan yang ada.83

2) Perkantoran

Saat ini Bunder merupakan pusat perkantoran di Kabupaten Gresik.

Sebagian kantor pemerintahan yang berada di Kecamatan Gresik berpindah

tempat ke Kecamatan Kebomas. Berkembangnya Kecamatan Kebomas

khususnya daerah Bunder adalah salah satu pengaruh dari pembangunan saran

dan prasarana kota. Penggunaan lahan perkantoran di Kecamatan Gresik adalah

2.25 Ha atau 0.41 persen dari total penggunaan lahan, sedangkan penggunaan

lahan perkantoran di Kecamatan Kebomas adalah 12.56 Ha atau sebesar 0.42

persen dari jumlah lahan yang ada.84

3) Industri dan pergudangan

Kegiatan industri dan pergudangan terpusat di Kecamatan Kebomas

karena berada di daerah pesisir yang dekat dengan pelabuhan. Terdapat

perusahaan milik negara yang tersebar di pusat kota antara lain PT. Semen

Indonesia Group, PT. Petrokimia dan Kawasan Industri Gresik (KIG).

Pemanfaatan lahan untuk keperluan industri dan pergudangan di Kecamatan

Gresik adalah 138.57 Ha atau 25 persen dari total lahan dan di Kecamatan

Kebomas adalah 661.08 Ha atau ,22 persen dari total lahan.85

4) Ruang Terbuka Hijau atau RTH

Dari seluruh kawasan yang ada, Kecamatan Gresik ketersediaan RTH

sangat jika dibaningkan Kecamatan Kebomas. Wujud RTH yang tersebar di

83 Ibid. 84 Ibid hlm.20 85 Ibid,

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

61

Kabupaten Gresik berupa tambak, lahan kosong, tanah bekas tambang,

tambang kapur dan pemakaman. Sedangkan di Kecamatan Gresik beberapa

bentuk RTH yang diidentifikasi sebagai Ruang Terbuka Hijau adalah milik PT.

Semen Indonesia Grup dan PT. Petrokimia Gresik. RTH berupa kawasan

olahraga untuk sepak bola serta golf, taman kota, RTH disepanjang jalur pipa

dan gas, alun-alun kota. Sedangkan di Kecamatan Kebomas berupa taman kota

serta taman lingkungan.

Penggunaan lahan yang diperuntukkan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH)

di Kecamatan Gresik adalah 89.93 Ha atau sekitar 16.14 persen dari total

penggunaan lahan yang ada. Jika dijabarkan maka total RTH sebagai berikut:

Sebanyak 4.59 persen merupakan pemakaman, 0.91 persen adalah kolam, 7.75

persen merupakan lahan kosong, 2.88 persen berupa semak belukar. Sedangkan

RTH yang berada di Kecamatan Kebomas sekitar 562.17 Ha total penggunaan

lahan, dengan penjabaran 0.18 persen berupa pemakaman, 1.99 persen kolam,

sebanyak 0.92 persen lahan kosong, 14.21 persen semak belukar dan 0.22

persen adalah tanah urug serta 1.19 persen adalah tambang kapur.

3.3 Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik (DPUTR)

Pembentukan DPUTR Kabupaten Gresik berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah

Kabupaten Gresik pada pasal 8 disebutkan beberapa dinas daerah yang termasuk

di dalamnya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Tugas pokok dan fungsi

(tupoksi) dari DPUTR Kabupaten Gresik pun juga diatur dalam peraturan daerah

yang sama dan dijelaskan pada pasal 13 dan 14. Untuk memperjelas tentang

keberadaan DPUTR maka dibuatlah Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Gresik

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

62

Nomor 40 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi

dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik.86

3.3.1 Visi serta Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten

Gresik

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 1 ayat 12, visi merupakan rumusan

masalah umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir perencanaan

periode. Dengan memperhatikan arti dan makna visi maka ditetapkan visi

DPUTR tahun 2016-2021 yaitu : “Terwujudnya Sarana Prasarana Urusan

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang Andal untuk Mendukung Gresik

yang Lebih Baik dan Berkualitas.” Maksud dari visi tersebut adalah Dinas

Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dituntut dapat menyediakan, memelihara

infrastruktur yang dibangun dan dan melayani urusan pekerjaan umum dan tata

ruang untuk masyarakat Kabupaten Gresik, guna menunjang roda perekonomian

demi kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan kondisi lingkungan agar

berdampak positif dan berkelanjutan. 87

Dalam rangka mewujudkan visi yang telah ada maka misi yang ditetapkan

oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik sebagai berikut :

a) Mewujudkan manajemen urusan pekerjaan umum dan tata ruang yang

profesional.

b) Mewujudkan ketersediaan sarana dan prasarana urusan pekerjaan umum dan

tata ruang.

86 Menyesuaikan data dari Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik Tahun 2018. 87 Data menyesuikan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik tahun 2016-2021 bab IV hlm. 1

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

63

c) Mewujudkan pembinaan dan pelayanan urusan pekerjaan umum dan tata

ruang yang prima.88

3.3.2 Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten

Gresik Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas

dan Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten

Gresik terdiri atas :

Tabel 3.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik

88 Ibid hlm, 2

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

64

3.3.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Kabupaten Gresik

Adapun tugas pokok dan fungsi dari DPUTR Kabupaten Gresik diuraikan

sebagai berikut : Kepala Dinas, Kepala dinas memiliki tugas untuk membantu

tugas dari Bupati dalam melaksanakan tugas bidang pekerjaan umum dan tata

ruang. Sekretariat, memiliki tugas dan fungsi melaksanaan pengelolaan surat

menyurat, kearsipan, administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan

rumah tangga kantor serta koordinator penyusunan rencana program, informasi

publikasi hingga evaluasi urusan pekerjaan umum dan tata ruang.

Terdapat beberapa bidang yang saling berkoordinasi dalam setiap pelayanan

dari SKPD yakni bidang Sumber Daya Air, bidang Bina Marga, bidang Jasa

Konstruksi, Bidang Cipta Karya dan Bidang Tata Ruang. Dalam penelitian yang

penulis bahas terdapat kedua bidang yang bersinergi dalam mengerjakan tugas

pokok dan fungsi mereka yakni bidang Cipta karya memiliki tugas yang berkaitan

dengan urusan pekerjaan umum dan tata ruang di bidang cipta karya. Dalam

melaksanakan tugas dan fungsi bidang Cipta Karya dikepalai seorang kepala

bidang dan dibagi menjadi beberapa seksi yaitu : Seksi Perencanaan dan

Pengendalian, Seksi Pelaksanaan PLP dan Air Minum serta Seksi Pelaksanaan

Penataan Bangunan dan Lingkungan. Sedangkan bidang Tata Ruang memiliki

tugas yang berkaitan dengan perencanaan tata ruang, pengendalian dan

pemanfaatan tata ruang serta utilitas. Pelaksanaan tugas serta fungsi bidang Tata

Ruang dikepalai seorang kepala bidang dan dibagi menjadi beberapa seksi yaitu :

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAH 3.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten ...eprints.umm.ac.id/49227/4/BAB 3.pdf · Pada tahun 2011 hingga 2013, jumlah penduduk mengalami peningkatan sebanyak

65

Seksi Perencanaan dan Pengaturan Tata Ruang, Seksi Pelaksanaan Tata Ruang

dan Seksi Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Tata Ruang. 89

Untuk bidang Tata Ruang memberikan perencanaan pembangunan,

selebihnya diserahkan kepada bidang Cipta Karya. Bidang Cipta Karya mengawal

proses pembangunan tersebut dari awal pengusulan hingga proses pelaksanaan

pembangunan dan selanjutnya melakukan pengawasan dari hasil pelaksanaan

pembangunan untuk dipertanggungjawabkan kepada Kepala Dinas.

89 Ibid.