bab iii hasil penelitian dan pembahasan a. 1.1 profileprints.umm.ac.id/55968/16/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
35
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian
1. Profil Desa Mulyo Agung
1.1 Profil
Desa Mulyoagung adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan
yang terdiri dari 5 dusun dengan 20 RW dan 66 RT, yaitu Jetis,
Sengkaling, Dermo, Jetak, dan Jetak Ngasri.Desa mulyoagung sendiri
memeliki jumlah penduduk sebanyak 15.266 Orang dan komposisi
usia penduduk yang terdiri dari 7.689 Laki-laki dan 7.577 Perempuan,
dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 4.221 dan kepadatan
penduduk 5.157 jiwa/KM2. keadaan geografis desa mulyoagung yang
berhawa sejuk terletak dengan koordinat 112.562767 BT/-7.92172 LS
dengan suhu udara rata-rata 20º C dan salah satu dari 10 Desa yang ada
di Kecamatan Dau dan berbatasan dengan Kota Malang. Kabupaten
Malang dan Kota Batu dengan batas desa sebagai berikut, batas
wilayah sebelah utara: sungai brantas dan desa tegal gondo, batas
wilayah sebelah selatan: desa landungsari dan sungai metro, batas
wilayah sebelah timur: kota malangdan desa landungsari, batas
wilayah sebelah barat: desa sumbersekar dan kota batu.47
47Di olah dari wawancara dengan Sumardi selaku Kepala Desa Mulyoagung, di Malang tanggal 23
Oktober 2018, pukul 10.00
36
1.2 Visi Desa Mulyoagung
“Terwujudnya Tata Kelola Pemerintah yang Baik dan Bersih
Guna Mewujudkan Desa Landungsari yang Adil, Makmur dan
Sejahtera”
1.3 Misi Desa Mulyoagung
1. Melakukan revitalisasi birokrasi di jajaran aparatur
pemerintahan desa guna meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat.
2. Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, tebebas dari
korupsi serta bentukcbentuk penyelewengan lainnya.
3. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui penciptaan
lapangan kerja seluas-luasnya dengan berbasiskan pada potensi
asli desa.
Meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat untuk mencapai
taraf kehidupan yang lebik baik dan layak.
37
1.4 Letak Geografis
Tabel1
Batas Wilayah Desa Mulyoagung
Batas Wilayah Sebelah Utara Sungai brantas dan Desa Tegal gondo
Batas Wilayah Sebelah Selatan Desa landungsari dan Sungai Metro
Batas Wilayah Sebelah Timur Kota Malang dan Desa landungsari
Batas Wilayah Sebelah Barat Desa Sumbersekar dan Kota Batu
(Sumber: Data Pemerintahan Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau,
Malang)
Dilihat dari keterangan tabel di atas jika ditinjau dari keadaan
geografis desa mulyoagung yang berhawa sejuk terletak dengan
koordinat 112.562767 BT/-7.92172 LS dengan suhu udara rata-rata
20º C dan salah satu dari 10 Desa yang ada di Kecamatan Dau dan
berbatasan dengan Kota Malang. Kabupaten Malang dan Kota Batu
dengan batas desa sebagai berikut, batas wilayah sebelah utara: sungai
brantas dan desa tegal gondo, batas wilayah sebelah selatan: desa
landungsari dan sungai metro, batas wilayah sebelah timur: kota
malangdan desa landungsari, batas wilayah sebelah barat: desa
sumbersekar dan kota batu.48
48Di olah dari wawancara dengan Sumardi selaku Kepala Desa Mulyoagung, di Malang tanggal 23
Oktober 2018, pukul 10.00
38
1.5 Struktur Organisai Pemerintahan Desa Mulyoagung
Bagan 1
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang49
- - - - -
KETERANGAN :
Garis Komando :
Garis Koordinator : - - - - - - - - - - - - - - -
49Struktur KepemimpinanDesa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
KUWOWO (Hariyono)
MODIN (Saipul Hidayat)
KEPETENGAN/JOGOBOYO (Aksan
Buhari)
KEBAYAN (Sugiono) KAUR UMUM
(Yoyong C P)
KASUN
DERMO
(Suheri)
KAUR
KEUANGAN
(Desi
Wulandari)
KASUN
JETAK NGASRI
(Ngadiono)
KASUN
SENGKALING
(Soleh)
KASUN
JETAK LOR
(Lukman H)
BPD(Moesa
nto)
O
KEPALA DESA (H. Sumardi)
SEKRETARIS DESA (M. Arifin)
KASI PEMERINTAHAN
(Sondari)
KASI KESEJAHTERAAN
(Fuat Hasan)
KASI PELAYANAN
(Dyastri S)
KASUN
JETIS (H.
Murtadji)
39
Bagan 2
Struktur Badan Permusyawaratan Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang50
KETERANGAN :
Garis Komando :
Garis Koordinator : - - - - - - - - - - - - - - - -
50Organisasi Sektor Publik Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
ANGGOTA(Wisnyoto)
ANGGOTA (A.
Muthalib
ANGGOTA (Iman S) ANGGOTA (Sunyoto)
ANGGOTA (Suprapto, SH) ANGGOTA (Munir) ANGGOTA (Drs A. Malik) ANGGOTA
(Muhanan)
SEKRETARIS (Sigit Sutarto, SE)
WAKIL KETUA (Ir. BIBIT Purwanto)
KETUA (Moesanto)
40
2. Profil Desa Selorejo
2.1 Profil Desa Selorejo
Desa Selorejo pada awalnya merupakan daerah hutan, diawali oleh
tetua yang “babat alas” untuk membuka ladang serta tempat tinggal bagi
warga. Sekitar pertengahan abad 18, Mbah H. Turejo dan Mbah Sayang
yang memimpin mengawali pembukaan pertama kali di desa selorejo
ini. Pada awal permulaan, desa ini bukanlah bernama Selorejo. Akan
tetapi bernama Desa “Watugedhe”, yang memiliki arti kurang lebih batu
besar. Dinamakan Watugedhe, karena didaerah ini terdapat 2 buah batu
yang berukuran sangat besar yang konon pada awalnya tinggi dan
lebarnya jauh dari ukuran batu pada umumnya. Itu yang menjadi alasan
bagi Mbah H. Turejo menamakan daerah ini sebagai daerah Watugedhe.
Konon juga terdapat kepercayaan bahwa diantara batu itu memiliki
kekuatan mistik, dikarenakan beberapa orang menjadi korban ketika
berusaha untuk memecah batu tersebut dikarenakan menghalangi jalan
dimana posisi batu itu berada. Dalam perkembangannya, Watugedhe ini
berubah menjadi daerah Selorejo dimana memiliki arti Selo merupakan
batu (dalam bahasa jawa) dan rejo sendiri itu diambil dari nama pendiri
desa itu yakni Mbah H. Turejo.51
51Di olah dari wawancara dengan Bambang Soponyono, selaku Kepala Desa Selorejo, di Malang
tanggal 26 Oktober 2018, pukul 11.00
41
2.2 Visi Desa Selorejo
“ Mewujudkan Masyarakat Yang Madep Mantep Untuk
Mencapai Tatanan Masyarakat Yang Adil Dan Makmur “52
2.3 Misi Desa Selorejo
1. Membangun jiwa untuk peningkatan Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam hal Spriritual.
2. Membangun tata pemerintah desa yang Amanah serta Ngayomi
Masyaraka Desa Selorejo.
3. Membangun Desa dalam bidang Kesehatan, bidang Pendidikan,
bidang Ekonomi serta bidang Keamanan guna mewujudkan
Desa yang makmur dan Berdaya Saing.
4. Membentuk lembaga Keuangan Desa untuk pengguatan modal
usaha Masyarakat Miskin.
5. Mempertahankan potensi utama yang ada di Desa Selorejo serta
Memperdayakan Potensi Pertanian.
2.4 Letak Geografis
Desa Selorejo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Dau
Kabupaten Malang dengan ketinggian 800 – 1200 m di atas
permukaan laut, dengan luas wilayah 333,726 Ha . Desa Selorejo
adalah dataran tinggi yang secara administratif berbatasan dengan :
52Di olah dari wawancara dengan Bambang Soponyono, selaku Kepala Desa Selorejo, di Malang
tanggal 26 Oktober 2018, pukul 11.00
42
a. Sebelah barat : Hutan
b. Sebelah selatan : Desa Petungsewu
c. Sebelah utara : Desa Gading kulon
d. Sebelah timur : Desa Tegalweru
2.5 Struktur Organisai Pemerintahan Desa Selorejo
Bagan 3
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang53
- - - - -
KETERANGAN :
Garis Komando :
Garis Koordinator : - - - - - - - - - - - - - - -
53Struktur KepemimpinanDesa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
KUWOWO (Pranoto)
MODIN (Heri)
KEBAYAN (Siswanto) KAUR UMUM
(Retno Kustiah)
KASUN 1
(Solikin W.)
KAUR
KEUANGAN
(Kiki Dwi
Mela)
KASUN 2
(Prayituo)
(Wiyono)
BPD(Suyono
)
O
KEPALA DESA (Bambang Soponyono)
SEKRETARIS DESA (Retno Kustiah)
KASI PEMERINTAHAN
(P. Saleh)
KASI KESEJAHTERAAN
(Wiyono)
(Wiyono)
43
Bagan 4
Struktur Badan Permusyawaratan Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang54
KETERANGAN :
Garis Komando :
Garis Koordinator : - - - - - - - - - - - - - - - -
B. Pelaksanaan Kewenangan Kepala Desa Dalam Mengoordinasikan
Pembangunan Desa Secara Partisipatif
1. Desa Mulyoagung
Pada umumnya, dalam membuat perencanaan pembangunan desa,
tentunya semua itu dibina dan dipimpin oleh kepala desa. Karena kepala desa
memilki peran untuk menjalankan tugas dan kewenangan. Sehingga dapat
dilihat bagaimana peran yang dijalankan kepala desa dapat terlaksana dengan
baik agar terwujudnya roda pemerintahan dan pembangunan desa yang
54Organisasi Sektor Publik Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
ANGGOTA (Suyitno) ANGGOTA(H.
Suwandi)
ANGGOTA(Suros
o)
ANGGOTA
(Ira Krustina)
KETUA (Suyono, S.Pd)
44
merata. Seperti sosialisasi pelaksanaan pembangunan desa ditujukan pada
lembaga-lembaga yang ada di desa dan kepada masyarakat desa. Dengan
adanya sosialisasi tersebut akan memotivasi masyarakat untuk berperan serta
dalam kegiatan pembangunan desa dan diharapkan dapat berpartisipasi baik
melalui dana swadaya masyarakat berupa material, tenaga dan pikiran.
Kegiatan sosialisasi untuk merumuskan perencanaan pembangunan desa
secara partisipatif dalam musyawarah desa tentunya yang dilaksanakan
dirasakan sangat pentingkarena dengan adanya sosialisasi yang berlangsung
dengan baikakan memberikan kemudahan dan pemahaman kepada seluruh
warga desa mengenai rencana dan tujuan dari program tersebut, diadakannya
musyawarah desa masayarakat juga lebih bisa berpartisipasi dalam
menyampaikan pendapat tentang pembangunan desa, sehingga langkah-
langkah pelaksanaan program dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman
pelaksanaan yang telah di atur, dalam Pasal 26 Ayat (2) Huruf (m) Undang-
undang No. 6 Tahun 2014 Tentang desa “Mengoordinasikan pembangunan
desa secara partisipatif”.Penelitian ini juga dikuatkan dengan wawancara
yang dilakukan dengan Kepala Desa Mulyoagung Bapak Sumardi dapat
dijelaskan bagaimana mengoordinasikan pembangunan desa secara
partisipatif.
“Dalam mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
tidaklah mudah, karena karakter masyarakat desa berbeda-
beda.Karena itu perlu di adakannya sosialaisai kepada masyarakat
45
agar lebih paham akan pentingnya partisipasi gotong-royong dalam
pembangunan desa demi kesejahteraan bersama”55
Dalam pelaksanaan pembangunan perencanaan merupakan proses
untuk mencapai hasil yang diinginkan, perencanaan pembangunan desa
merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh pemerintahan desa, dan
wujud dari visi misi kepala desa terpilih yang kemudian dituangkan dalam
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Didalam
pasal 79 Ayat (4) Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Dasa
“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk
jangka waktu 6 (enam) tahun” pemerintah desa menyusun perencanaan
pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada
perencanaan pembangunan kabupaten/kota. Adapun tahap penyusunan
RPJM Desa sebagai berikut:56
1. Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa
Kepala Desa dalam hal ini memiliki kewenangan untuk membentuk
tim penyusun RPJMDes, yang terdiri dar:
a. Kepala Desa selaku pembina
b. Sekretaris Desa selaku ketua
c. Ketua lembaga pemberdayaan masyarakat selaku sekretaris, dan
55Wawancara dengan Sumardi, selaku Kepala Desa Mulyoagung, di Malang tanggal 23 Oktober
2018, pukul 10.00 56PermendagriNomor 114 Tahun 2014 Tentang Perencanaan PembangunanDesa
46
d. Anggota yang berasal dari perangkat Desa, LPM, kader
pemberdayaan masyarakat desa, dan unsur masyarakat lainnya.
2. Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota
Tim penyusun yang telah terbentuk harus melakukan penyelarasan
arah kebijakan pembangunan dengan mengintegrasikan program dan
kegiatan dengan Kabupaten/Kota.
3. Pengkajian keadaan Desa
Tim penyusun RPJMDes melakukan kajian dalam rangka
mempertimbangkan kondisi objektif Desa meliput: Penyelarasan data
Desa, Penggalian gagasan Masyarakat, dan Penyusunan laporan hasil
kajian.
4. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa
BPD menyelenggarakan musyawarah Desa berdasarkan laporan hasil
kajian Desa. Cakupan musyawarah tersebut nantinya menyepakati
bahasan: laporan hasil kajian Tim, rumusan arah kebijakan
pembangunan Desa yang dijabarkan dari visi dan misi Kepala Desa,
serta rencana kegiatan prioritas.
5. Penyusunan rancangan RPJM Desa
Tim penyusun menyusun RPJMDes berdasarkan berita acara.
Rancangan tersebut dituangkan dalam format rancangan RPJMDes
yang dilampiri dokumen RPJMDes.Tim penyusun menyampaikan ke
Kepala Desa, kemudian diperiksa, lalu selanjutnya penyusun
melakukan perbaikan atas arahan Kades.
47
6. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah
perencanaan pembangunan Desa
Kepala Desa menyelenggarakan kembali musyawarah perencanaan
pembangunan Desa untuk membahas dan menyepakati RPJMDes.
Musyawarah ini diikuti oleh: Pemerintah Desa, BPD dan unsur
masyarakat seperti tokoh adat, tokoh agama, perwakilan kelompok tani
dan lain sebagainya.
7. Penetapan RPJM Desa
Dari penyusunan RPJM Desa menghasilkan program-program pembangunan
desa.Bentuk perencanaan pembangunan melalui mekanisme Proses Perencanaan
melibatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Partisipasi masyarakat
berpengaruh dalam proses pembangunan, dengan partisipasi tersebut maka
perencanaan menjadi semakin baik, aspirasi masyarakat semakin tertampung semakin
baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Walau sebagian besar kegiatan
pembangunan merupakan program dari atas (top down) akan tetapi partisipasi
masyarakat sangat berpengaruh besar dalam jalannya proses pembangunan. Dalam
Pasal 116 Ayat (1) PP Nomor 43 Tahun 2014 “Dalam menyusun RPJM Desa dan
RKP Desa, Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah
perencanaan pembangunan Desa secara partisipatif”.
Sebelum penyusunan RPJMDesa terlebih dahulu dilakukan Musdus
(musyawarah dusun) yang dihadiri oleh lembaga-lembaga masyarakat seperti RT, RW,
tokoh agama dan tentunya masyarakat setempat, hal ini bertujan untuk memudahkan
dalam penyusunan RPJMDesa. Musdus tidak terlulis resmi di undang-undang akan
tetapi sudah menjadi kearifan lokal. Pada saat melalukan musdus partisipasi masyarkat
48
lebih besar karena mereka membahas tentang pembangun-pembangunan didesanya
sendiri.Hal tersebut diatas menjelaskan bahwa perencanaa adalah proses yang sangat
penting dalam pelaksanaan pembangunan dan pelibatan masyarakat atau partisipasi
masyarakat merupakan upaya untuk mendekatkan kebutuhan masyarakat.
Pembangunan merupakan sebuah proses kegiatan yang sebelumnya tidak ada
menjadi ada atau sudah ada dan dikembangkan menjadi lebih baik. Dalam proses
pelaksanaan pembangunan sangatlah perlu untuk dilakuka karena dengan paertisipasi
masyarakat maka proses perencanaan dan hasil perencanaan sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan pembangunan adalah untuk kesejahteraan masyarakat, maka sudah selayaknya
masyarakat terlibat dalam proses pembangunan atau dengan kata lain pertisipasi
masyarakat. Sesaui dengan Pasal 54 Ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 “Musyawarah desa merupakan forum permusayawaratn yang diikuti oleh
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintahan Desa, dan unsur masyarakat desa
untuk memusyawarahkan hal yang bersifat stategis dalam penyelanggaraan
pemerintahan desa”, uraian diatas tersebut menjelaskan bahwa pembangunan
dengan adanya partisiapsi masyarakat maka akan tercapai tujuan yang
ditargetkan.
Dalam pelaksanaan pemerintahan desa yang otonom akan dapat
diwujudkan apabila program-program pembangunan di rencanakan dengan
baik. Semua program-progam pembangunan, bantuan/dukungan teknis dan
pendanaan, baik dari Dinas/Instansi Pemerintah, Swasta, LSM dan lembaga-
lembaga lainnya harus melalui Pemerintahan Desa yang kemudian bersama-
sama masyarakat melalui LPM akan menyesuaikan dengan program
49
pembangunan desa. Dalam pelaksanaannya, Badan Perwakilan Desa (BPD)
harus melaksanakan fungsi legislasi dan kontrol dalam kedudukan sebagai mitra
pemerintahan desa. Apabila mekanisme yang aspiratif dan partisipatif ini dapat
di kembangkan dalam kerangka pembangunan desa berkelanjutan, maka tujuan
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan dapat
tercapai.
Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa juga telah
memberikan kesempatan bagi Desa khususnya Kepala Desa untuk mengaturdan
melaksanakan pembangunan desa sendiri, mulai dari proses merencanakan,
melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi sendiri program dan kegiatan-
kegiatan pembangunan desa yang menjadi kewenagan berskala lokal desa.
Untuk bisa melahirkan dokumen perencanaan desa yang baik, maka
seluruh komponen masyarakat desa harus ikut terlibat. Dengan adanya
keterlibatan, maka akan menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa.Setelah dokumen RPJMDes dan dokumen RKPDes selesai.
Maka setiap desa akan memiliki Dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Desa
(APBDes). Lalu, tahapan apa yang mesti harus dilakukan setelah Anggaran
Pendapatan Belanja.
50
Bagan 5
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Desa57
1. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Sebelum menyusun RAB, harus dipastikan tersedia data tentang standar
harga barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan.Standard harga dimaksud diperoleh melalui survey harga di lokasi
setempat (desa atau kecamatan setempat). Dalam hal atau kondisi tertentu,
standar harga untuk barang dan jasa (tertentu) dapat menggunakan standar harga
barang/jasa yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Adapun prosedur dan tatacara penyusunan RAB sebagai berikut:
1) Pelaksana Kegiatan (Kepala Seksi) menyiapkan RAB untuk semua rencana
kegiatan.
2) Sekretaris Desa memverifikasi RAB dimaksud.
3) Kepala Seksi mengajukan RAB yang sudah diverifikasi kepada Kepala
Desa.
57Riseh Tunong, 2015, Tahapan Pelaksanaan Desa dalam www.risehtunong.blogspot.com,
(di akses tanggal 11 November 2018)
Penyusunan
RAB
Pengadaan
Barang/Jasa
Pengerjaan
Buku Kas
Pengajuan
SPP
Pembayaran
1 2
3
4 5
51
4) Kepala Desa menyetujui dan mensahkan Rencana Anggaran Biaya
Kegiatan (RAB).
2. Pengadaan Barang/Jasa
Berdasarkan RAB yang sudah disahkan Kepala Desa dan rencana teknis
pengerjaan kegiatan di lapangan, Kaur/Kepala Seksi (Pelaksana Kegiatan)
memproses/memfasilitasi Pengadaan Barang dan Jasa guna menyediakan
barang/jasa sesuai kebutuhan suatu kegiatan yang akan dikerjakan, baik yang
dilakukan secara swakelola maupun oleh pihak ketiga.
Pengadaan barang dan jasa dimaksud bertujuan untuk dan menjamin:
1) Penggunaan anggaran secara efisien efisien
2) Efektifitas pelaksanaan sebuah kegiatan
3) Jaminan ketersediaan barang dan jasa yang sesuai (tepat jumlah, tepat
waktu, dan sesuai spesifikasi)
4) Transparansi dan akuntabilitas dalam penyediaan barang/jasa
5) Peluang yang adil bagi seluruh masyarakat atau pengusaha terutama yang
berada di desa setempat untuk berpartisipasi
Dengan demikian, pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan prinsip-
prinsip efisien, efektif, transparan, pemberdayaan masyarakat, gotong-royong,
dan akuntabel serta sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat berjalan
sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang baik dan memberikan manfaat yang
optimal bagi pembangunan desa.
52
3. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Selanjutnya, Kepala Seksi sebagai Koordinator Pelaksana Kegiatan
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sesuai prosedur dan tatacara
sebagai berikut:
1) Berdasarkan RAB tersebut, Pelaksana Kegiatan membuat Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Kepala Desa dilengkapi dengan Pernyataan
Tanggung Jawab Belanja dan Bukti Transaksi.
2) Sekretaris Desa melakukan verifikasi terhadap SPP beserta lampirannya.
3) Kepala Seksi mengajukan dokumen SPP yang sudah diverifikasi kepada
Kepala Desa.
4) Kepala Desa menyetujui SPP dan untuk selanjutnya dilakukan pembayaran.
4. Pembayaran
Prosedur dan tatacara pembayaran ditetapkan sebagai berikut:
1) Kepala Seksi/Kaur menyerahkan dokumen SPP yang telah
disetujui/disahkan Kepala Desa
2) Bendahara melakukan pembayaran sesuai SPP
3) Bendahara melakukan pencatatan atas pengeluaran yang terjadi.
Catatan: Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
53
5. Pengerjaan Buku Kas Pembantu Kegiatan
Kepala Seksi/Kaur/Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap
tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan
dengan mempergunakan Buku Kas Pembantu kegiatan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa. Buku Kas Pembantu
Kegiatan ini berfungsi untuk mencatat semua transaksi penerimaan dan
pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pelaksana
Kegiatan.
Dari data pembangunan desa yang telah diperoleh, akandi presentasikan
dalam bentuk diagram dibawah ini. Mengenai pembangunan yang telah
dilaksanakan dan belum dilaksanakan menurut RPJM Desa Mulyoagung
sebagai berikut:
54
Diagram 1
Pembangunan di Desa Mulyoagung Tahun 2015
(Sumber: Diolah dari Rencana Pembangunan Jangka MenengahDesa
Mulyoagung Kec Dau Kab Malang Tahun2015)
Dari diagram di atas menunjukkan prentase Pembangunan Desa di
bidangsarana prasana dan infrstruktur. Presentase tersebut menunjukkan pada tahun
2015lebih banyak melakukan pembangunan di bidangg infrstruktur. Dalam
pembangunan pada tahun 2015 partisipasi masyarakat desa Mulyoagung ini cukup
beragam, ada masyarakat yang aktif berpatisipasi ada juga sebagian masyarakat
yang kurang aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa, dikarenakan ada
kesibukan lain yang sedang di lakukan. Rincian pembangunannya sebagai berikut:
Sarana Prasarana Infrastruktur
55
Tabel 2
Pembangunan di Desa Mulyoagung Tahun 2015
No Sarana Prasarana No Infrastruktur
1.
Jembatan sungai metro di Dusun
Jetak Ngasri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Saluran air di Dusun Jetis
Hotmix di Dusun Jetis
Plengsengan irigasi di Dusun
Dermo
Pavingisasi di Dusun
Sengkaling
Pembuatan conapy parkir di
Dusun Sengkaling
Pengecetan lapangan stadion
di Dusun Mulyoagung
(Sumber:Data Pemerintahan Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang)
Dalam pembangunan tersebut Kepala Desa memiliki peran yang sangat
penting. diDesa Mulyoagung kepala desa turun langsung dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipasif, tentunnya dibantu dengan lembaga-lembaga
masyarakat seperti RT, RW. Partisipasi masyarakat di desa Selorejo ini cukup
beragam ada yang terjun langsung membantu dalam pembangunan desa, mengikuti
rapat-rapat mengenai pembangunan desa ada pula yang hanya menyumbang dana
sebagai tambahan dana dalam pembangunan desa. Dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipatif, kepala desa memberikan sedikit penyuluhan
dan pengertiaan kepada masyarakat akan betapa pentingnya partisipasi, gotong
56
royong dan menjalin sosialisasi antar warga dalam membangun dan memajukan
desa demi kesejahteraan bersama.
Diagram 2
Pembangunan di Desa Mulyoagung Tahun 2016
(Sumber: Diolah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Mulyoagung Kec Dau Kab Malang Tahun 2016)
Dari diagram di atas menunjukkan prentase Pembangunan Desa di bidang
sarana prasana dan infrstruktur. Presentase tersebut menunjukkan pada tahun 2016
lebih banyak melakukan pembangunan di bidanginfrstruktur. Dalam pembangunan
pada tahun 2016 partisipasi masyarakat desa Mulyoagung ini cukup beragam, ada
masyarakat yang aktif berpatisipasi ada juga sebagian masyarakat yang kurang aktif
berpartisipasi dalam pembangunan desa, dikarenakan ada kesibukan lain yang
sedang di lakukan. Rincian pembangunannya sebagai berikut:
Sarana Prasarana Infrastruktur
57
Tabel 3
Pembangunan di Desa Mulyoagung Tahun 2016
No Sarana Prasarana No Infrastruktur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Gedung mushola kantor desa di
Mulyoangung
Pasar krempyeng tahap 1 di Desa
Mulyoagung
Balai desa RT2 RW3 di Dusun
Jetis
Jalan makadam di Dusun Jetak
Ngasri
Penyemiran dan pengaspalan di
Dusun Jetak Ngasri
Rehap lantai balai desa di Dusun
Dermo
Rehap PUSKESDES di Dusun
Dermo
Gorong-gorong di Dusun
Sengkaling
1.
2.
3.
4.
5.
.
Jembatan jalan Mergojoyo di
Dusun Jetis
Saluran air di Dusun Jetis
Sudetan MSI di Dusun Jetis
TPT posyandu di Dusun Jetis
Pavingisasi di Dusun
Sengkaling
(Sumber:Data Pemerintahan Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang)
Dalam pembangunan tersebut Kepala Desa memiliki peran yang sangat
penting. diDesa Mulyoagung kepala desa turun langsung dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipasif, tentunnya dibantu dengan lembaga-lembaga
58
masyarakat seperti RT, RW. Partisipasi masyarakat di desa Selorejo ini cukup
beragam ada yang terjun langsung membantu dalam pembangunan desa, mengikuti
rapat-rapat mengenai pembangunan desa ada pula yang hanya menyumbang dana
sebagai tambahan dana dalam pembangunan desa. Dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipatif, kepala desa memberikan sedikit penyuluhan
dan pengertiaan kepada masyarakat akan betapa pentingnya partisipasi, gotong
royong dan menjalin sosialisasi antar warga dalam membangun dan memajukan
desa demi kesejahteraan bersama.
59
Diagram 3
Pembangunan di Desa Mulyoagung Tahun 2017
(Sumber: Diolah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Mulyoagung Kec Dau Kab Malang Tahun 2017)
Dari diagram di atas menunjukkan prentase Pembangunan Desa di bidang
sarana prasana dan infrstruktur. Presentase tersebut menunjukkan pada tahun 2017
lebih banyak melakukan pembangunan di bidang sarana prasarana. Dalam
pembangunan pada tahun 2017 partisipasi masyarakat desa Mulyoagung ini cukup
beragam, ada masyarakat yang aktif berpatisipasi ada juga sebagian masyarakat
yang kurang aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa, dikarenakan ada
kesibukan lain yang sedang di lakukan. Rincian pembangunannya sebagai berikut
Sarana Prasarana infrastruktur
60
Tabel 4
Pembangunan di Desa Mulyoagung Tahun 2017
No Sarana Prasarana No Infrastruktur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gedung srkolah SMPN 2 Dau di
Desa Mulyoagung
Pembangunan lanjutan balai
dukuh di Desun Jetak Ngasri
Pos kamling di Dusun Dermo
Renovasi gedung kantor balai
dukuh di Dusun Jetak lor
Pembangunan balai posyandu di
Dusun Sengkaling
Gorong-gorong di Dusun
Sengkaling
Pembangunan balai dukuh
Sengkaling
1.
2.
3.
4.
5.
.
Plengsengan di Dusun Jetis
TPT MSI di Dusun Jetis
Pavingisasi di Dusun
Sengkaling
Penyemiran jalan di Dusun
Jetak Ngasri
Pengecatan lapangan stadion
di Dusun Mulyoagung
(Sumber:Data Pemerintahan Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang)
Dalam pembangunan tersebut Kepala Desa memiliki peran yang sangat
penting. diDesa Mulyoagung kepala desa turun langsung dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipasif, tentunnya dibantu dengan lembaga-lembaga
masyarakat seperti RT, RW. Partisipasi masyarakat di desa Selorejo ini cukup
beragam ada yang terjun langsung membantu dalam pembangunan desa, mengikuti
rapat-rapat mengenai pembangunan desa ada pula yang hanya menyumbang dana
61
sebagai tambahan dana dalam pembangunan desa.Dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipatif, kepala desa memberikan sedikit penyuluhan
dan pengertiaan kepada masyarakat akan betapa pentingnya partisipasi, gotong
royong dan menjalin sosialisasi antar warga dalam membangun dan memajukan
desa demi kesejahteraan bersama.
62
Diagram 4
Pembangunan di Desa Mulyoagung Tahun 2018
(Sumber: Diolah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Mulyoagung Kec Dau Kab Malang Tahun 2018)
Dari diagram di atas menunjukkan prentase Pembangunan Desa di bidang
sarana prasana dan infrstruktur. Presentase tersebut menunjukkan pada tahun 2018
lebih banyak melakukan pembangunan di bidang sarana prasarana. Dalam
pembangunan pada tahun 2018 partisipasi masyarakat desa Mulyoagung ini cukup
beragam, ada masyarakat yang aktif berpatisipasi ada juga sebagian masyarakat
yang kurang aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa, dikarenakan ada
kesibukan lain yang sedang di lakukan. Rincian pembangunannya sebagai berikut:
Sarana Prasarana Infrastruktur
63
Tabel 5
Pembangunan di Desa Mulyoagung Tahun 2018
No Sarana Prasarana No Infrastruktur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengaspalan di Dusun
Jetak Ngasri
Pembangunan balai dukuh
di Dusun Jetak Ngasri
Gorong-gorong di Dusun
Sengkaling
Pos kamling di Dusun
Dermo
Pembangunan
infrastruktur balai dukuh
di Dusun Jetak Ngasri
Pembangunan balai dukuh
Sengkaling tahap 1
1.
2.
3.
4.
5.
.
Plengsengan villa di
Dusun Jetis
Saluran air di Dusun Jetis
Pelebaran saluran air di
Dusun Sengkaling
Saluran beton buis di
Dusun Sengkaling
Penyemiran di Dusun
Sengkaling
(Sumber: Data Pemerintahan Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang)
Dalam pembangunan tersebut Kepala Desa memiliki peran yang sangat
penting. diDesa Mulyoagung kepala desa turun langsung dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipasif, tentunnya dibantu dengan lembaga-lembaga
masyarakat seperti RT, RW. Partisipasi masyarakat di desa Selorejo ini cukup
beragam ada yang terjun langsung membantu dalam pembangunan desa, mengikuti
64
rapat-rapat mengenai pembangunan desa ada pula yang hanya menyumbang dana
sebagai tambahan dana dalam pembangunan desa. Dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipatif, kepala desa memberikan sedikit penyuluhan
dan pengertiaan kepada masyarakat akan betapa pentingnya partisipasi, gotong
royong dan menjalin sosialisasi antar warga dalam membangun dan memajukan
desa demi kesejahteraan bersama.
Tabel 6
Pembangunan di Desa Mulyoagung Tahun 2015 – 2018
No Jenis Bidang 2015 2016 2017 2018
1 Sarana Prasarana 11 % 43% 79% 72%
2 Infrastruktur 89 % 57% 21% 28%
Jumlah 100% 100% 100% 100%
(Sumber:Data Pemerintahan Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang)
2. Desa Selorejo
Pada umumnya, dalam membuat perencanaan pembangunan desa,
tentunya semua itu dibina dan dipimpin oleh kepala desa. Karena kepala desa
memilki peran untuk menjalankan tugas dan kewenangan. Sehingga dapat
dilihat bagaimana peran yang dijalankan kepala desa dapat terlaksana dengan
baik agar terwujudnya roda pemerintahan dan pembangunan desa yang
merata. Seperti sosialisasi pelaksanaan pembangunan desa ditujukan pada
lembaga-lembaga yang ada di desa dan kepada masyarakat desa. Dengan
adanya sosialisasi tersebut akan memotivasi masyarakat untuk berperan serta
65
dalam kegiatan pembangunan desa dan diharapkan dapat berpartisipasi baik
melalui dana swadaya masyarakat berupa material, tenaga dan pikiran.
Kegiatan sosialisasi untuk merumuskan perencanaan pembangunan desa
secara partisipatif dalam musyawarah desa tentunya yang dilaksanakan
dirasakan sangat pentingkarena dengan adanya sosialisasi yang berlangsung
dengan baikakan memberikan kemudahan dan pemahaman kepada seluruh
warga desa mengenai rencana dan tujuan dari program tersebut, diadakannya
musyawarah desa masayarakat juga lebih bisa berpartisipasi dalam
menyampaikan pendapat tentang pembangunan desa, sehingga langkah-
langkah pelaksanaan program dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman
pelaksanaan yang telah di atur, dalam Pasal 26 Ayat (2) Huruf (m) Undang-
undang No. 6 Tahun 2014 Tentang desa “Mengoordinasikan pembangunan
desa secara partisipatif”.Penelitian ini juga dikuatkan dengan wawancara
yang dilakukan dengan Kepala Desa Mulyoagung Bapak Sumardi dapat
dijelaskan bagaimana mengoordinasikan pembangunan desa secara
partisipatif.
“Dalam mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
tidaklah mudah, karena karakter masyarakat desa berbeda-beda.
Karena itu perlu di adakannya sosialaisai kepada masyarakat agar
lebih paham akan pentingnya partisipasi gotong-royong dalam
pembangunan desa demi kesejahteraan bersama”58
58Wawancara dengan Sumardi, selaku Kepala Desa Mulyoagung, di Malang tanggal 23 Oktober
2018, pukul 10.00
66
Dalam pelaksanaan pembangunan perencanaan merupakan proses
untuk mencapai hasil yang diinginkan, perencanaan pembangunan desa
merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh pemerintahan desa, dan
wujud dari visi misi kepala desa terpilih yang kemudian dituangkan dalam
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Di dalam
pasal 79 Ayat (4) Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Dasa
“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk
jangka waktu 6 (enam) tahun” pemerintah desa menyusun perencanaan
pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada
perencanaan pembangunan kabupaten/kota. Adapun tahap penyusunan
RPJM Desa sebagai berikut: 59
1. Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa
Kepala Desa dalam hal ini memiliki kewenangan untuk membentuk
tim penyusun RPJMDes, yang terdiri dar:
a. Kepala Desa selaku pembina
b. Sekretaris Desa selaku ketua
c. Ketua lembaga pemberdayaan masyarakat selaku sekretaris, dan
d. Anggota yang berasal dari perangkat Desa, LPM, kader
pemberdayaan masyarakat desa, dan unsur masyarakat lainnya.
59PermendagriNomor 114 Tahun 2014 Tentang Perencanaan PembangunanDesa
67
2. Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota
Tim penyusun yang telah terbentuk harus melakukan penyelarasan
arah kebijakan pembangunan dengan mengintegrasikan program dan
kegiatan dengan Kabupaten/Kota.
3. Pengkajian keadaan Desa
Tim penyusun RPJMDes melakukan kajian dalam rangka
mempertimbangkan kondisi objektif Desa meliput: Penyelarasan data
Desa, Penggalian gagasan Masyarakat, dan Penyusunan laporan hasil
kajian.
4. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa
BPD menyelenggarakan musyawarah Desa berdasarkan laporan hasil
kajian Desa. Cakupan musyawarah tersebut nantinya menyepakati
bahasan: laporan hasil kajian Tim, rumusan arah kebijakan
pembangunan Desa yang dijabarkan dari visi dan misi Kepala Desa,
serta rencana kegiatan prioritas.
5. Penyusunan rancangan RPJM Desa
Tim penyusun menyusun RPJMDes berdasarkan berita acara.
Rancangan tersebut dituangkan dalam format rancangan RPJMDes
yang dilampiri dokumen RPJMDes.Tim penyusun menyampaikan ke
Kepala Desa, kemudian diperiksa, lalu selanjutnya penyusun
melakukan perbaikan atas arahan Kades.
6. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah
perencanaan pembangunan Desa
68
Kepala Desa menyelenggarakan kembali musyawarah perencanaan
pembangunan Desa untuk membahas dan menyepakati RPJMDes.
Musyawarah ini diikuti oleh: Pemerintah Desa, BPD dan unsur
masyarakat seperti tokoh adat, tokoh agama, perwakilan kelompok tani
dan lain sebagainya.
7. Penetapan RPJM Desa
Dari penyusunan RPJM Desamenghasilkan program-program pembangunan
desa.Bentuk perencanaan pembangunan melalui mekanisme Proses
Perencanaanmelibatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Partisipasi
masyarakat berpengaruh dalam proses pembangunan, dengan partisipasi tersebut maka
perencanaan menjadi semakin baik, aspirasi masyarakat semakin tertampung semakin
baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Akan tetapi kenyataannya keterlibatan
masyarakat dalam penyusunan RPJM Desatidak sepenuhnya. Sebagian besar kegiatan
pembangunan merupakan program dari atas (top down).Dalam Pasal 116 Ayat (1) PP
Nomor 43 Tahun 2014 “Dalam menyusun RPJM Desa dan RKP Desa,
Pemerintah Desa wajib menyelenggarakan musyawarah perencanaan
pembangunan Desa secara partisipatif”.
Sebelum penyusunan RPJMDesa terlebih dahulu dilakukan Musdus
(musyawarah dusun) yang dihadiri oleh lembaga-lembaga masyarakat seperti RT, RW,
tokoh agama dan tentunya masyarakat setempat, hal ini bertujan untuk memudahkan
dalam penyusunan RPJMDesa. Musdus tidak terlulis resmi di undang-undang akan
tetapi sudah menjadi kearifan lokal. Pada saat melalukan musdus partisipasi masyarkat
lebih besar karena mereka membahas tentang pembangun-pembangunan didesanya
sendiri. Hal tersebut diatas menjelaskan bahwa perencanaa adalah proses yang sangat
69
penting dalam pelaksanaan pembangunan dan pelibatan masyarakat atau partisipasi
masyarakat merupakan upaya untuk mendekatkan kebutuhan masyarakat.
Pembangunan merupakan sebuah proses kegiatan yang sebelumnya tidak ada
menjadi ada atau sudah ada dan dikembangkan menjadi lebih baik. Dalam proses
pelaksanaan pembangunan sangatlah perlu untuk dilakuka karena dengan paertisipasi
masyarakat maka proses perencanaan dan hasil perencanaan sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan pembangunan adalah untuk kesejahteraan masyarakat, maka sudah selayaknya
masyarakat terlibat dalam proses pembangunan atau dengan kata lain pertisipasi
masyarakat. Sesaui dengan Pasal 54 Ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun
2014 “Musyawarah desa merupakan forum permusayawaratn yang diikuti oleh
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintahan Desa, dan unsur masyarakat desa
untuk memusyawarahkan hal yang bersifat stategis dalam penyelanggaraan
pemerintahan desa”, uraian diatas tersebut menjelaskan bahwa pembangunan
dengan adanya partisiapsi masyarakat maka akan tercapai tujuan yang
ditargetkan.
Dalam pelaksanaan pemerintahan desa yang otonom akan dapat
diwujudkan apabila program-program pembangunan di rencanakan dengan
baik. Semua program-progam pembangunan, bantuan/dukungan teknis dan
pendanaan, baik dari Dinas/Instansi Pemerintah, Swasta, LSM dan lembaga-
lembaga lainnya harus melalui Pemerintahan Desa yang kemudian bersama-
sama masyarakat melalui LPM akan menyesuaikan dengan program
pembangunan desa. Dalam pelaksanaannya, Badan Perwakilan Desa (BPD)
harus melaksanakan fungsi legislasi dan kontrol dalam kedudukan sebagai mitra
70
pemerintahan desa. Apabila mekanisme yang aspiratif dan partisipatif ini dapat
di kembangkan dalam kerangka pembangunan desa berkelanjutan, maka tujuan
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan dapat
tercapai.
Undang-undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa juga telah
memberikan kesempatan bagi Desa khususnya Kepala Desa untuk mengaturdan
melaksanakan pembangunan desa sendiri, mulai dari proses merencanakan,
melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi sendiri program dan kegiatan-
kegiatan pembangunan desa yang menjadi kewenagan berskala lokal desa.
Untuk bisa melahirkan dokumen perencanaan desa yang baik, maka
seluruh komponen masyarakat desa harus ikut terlibat. Dengan adanya
keterlibatan, maka akan menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa.Setelah dokumen RPJMDes dan dokumen RKPDes selesai.
Maka setiap desa akan memiliki Dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Desa
(APBDes). Lalu, tahapan apa yang mesti harus dilakukan setelah Anggaran
Pendapatan Belanja.
71
Bagan 6
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Desa60
1. Penyusunan Rencana Angaran Belanja (RAB)
Sebelum menyusun RAB, harus dipastikan tersedia data tentang
standar harga barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan.Standard harga dimaksud diperoleh melalui survey harga di
lokasi setempat (desa atau kecamatan setempat). Dalam hal atau kondisi
tertentu, standar harga untuk barang dan jasa (tertentu) dapat menggunakan
standar harga barang/jasa yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Adapun prosedur dan tatacara penyusunan RAB sebagai berikut:
1) Pelaksana Kegiatan (Kepala Seksi) menyiapkan RAB untuk semua
rencana kegiatan.
2) Sekretaris Desa memverifikasi RAB dimaksud.
3) Kepala Seksi mengajukan RAB yang sudah diverifikasi kepada Kepala
Desa.
60Riseh Tunong, 2015, Tahapan Pelaksanaan Desa dalam www.risehtunong.blogspot.com,
(di akses tanggal 11 November 2018)
4 5
Penyusunan
RAB
Pengadaan
Barang/Jasa
Pengerjaan
Buku Kas
Pengajuan
SPP
Pembayaran
1 2
3
72
4) Kepala Desa menyetujui dan mensahkan Rencana Anggaran Biaya
Kegiatan (RAB).
2. Pengadaan Barang/Jasa
Berdasarkan RAB yang sudah disahkan Kepala Desa dan rencana
teknis pengerjaan kegiatan di lapangan, Kaur/Kepala Seksi (Pelaksana
Kegiatan) memproses/memfasilitasi Pengadaan Barang dan Jasa guna
menyediakan barang/jasa sesuai kebutuhan suatu kegiatan yang akan
dikerjakan, baik yang dilakukan secara swakelola maupun oleh pihak ketiga.
Pengadaan barang dan jasa dimaksud bertujuan untuk dan menjamin:
1) Penggunaan anggaran secara efisien efisien
2) Efektifitas pelaksanaan sebuah kegiatan
3) Jaminan ketersediaan barang dan jasa yang sesuai (tepat jumlah, tepat
waktu, dan sesuai spesifikasi)
4) Transparansi dan akuntabilitas dalam penyediaan barang/jasa
5) Peluang yang adil bagi seluruh masyarakat atau pengusaha terutama yang
berada di desa setempat untuk berpartisipasi
Dengan demikian, pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan prinsip-
prinsip efisien, efektif, transparan, pemberdayaan masyarakat, gotong-
royong, dan akuntabel serta sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat
setempat. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa dapat
berjalan sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang baik dan memberikan
manfaat yang optimal bagi pembangunan desa.
73
3. Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Selanjutnya, Kepala Seksi sebagai Koordinator Pelaksana Kegiatan
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sesuai prosedur dan
tatacara sebagai berikut:
Berdasarkan RAB tersebut, Pelaksana Kegiatan membuat Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala Desa dilengkapi dengan
Pernyataan Tanggung Jawab Belanja dan Bukti Transaksi.
1) Sekretaris Desa melakukan verifikasi terhadap SPP beserta lampirannya.
2) Kepala Seksi mengajukan dokumen SPP yang sudah diverifikasi kepada
Kepala Desa.
3) Kepala Desa menyetujui SPP dan untuk selanjutnya dilakukan pembayaran.
4. Pembayaran
Prosedur dan tatacara pembayaran ditetapkan sebagai berikut:
1) Kepala Seksi/Kaur menyerahkan dokumen SPP yang telah
disetujui/disahkan Kepala Desa
2) Bendahara melakukan pembayaran sesuai SPP
3) Bendahara melakukan pencatatan atas pengeluaran yang terjadi.
Catatan: Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh)
dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan
pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
74
5. Pengerjaan Buku Kas Pembantu Kegiatan
Kepala Seksi/Kaur/Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap
tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja
kegiatan dengan mempergunakan Buku Kas Pembantu kegiatan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa. Buku Kas Pembantu
Kegiatan ini berfungsi untuk mencatat semua transaksi penerimaan dan
pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh
Pelaksana Kegiatan.
Dari data pembangunan desa yang telah diperoleh, akandi presentasikan
dalam bentuk diagram dibawah ini. Mengenai pembangunan yang telah
dilaksanakan dan belum dilaksanakan menurut RPJM Desa Selorejo sebagai
berikut:
75
Diagram 5
Pembangunan di Desa Selorejo Tahun 2015
(Sumber: Diolah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Selorejo Kec Dau Kab Malang Tahun 2015)
Dari diagram di atas menunjukkan prentase Pembangunan Desa di bidang
sarana prasana dan infrstruktur. Presentase tersebut menunjukkan pada tahun 2015
lebih banyak melakukan pembangunan di bidang sarana prasarana. Dalam
pembangunan pada tahun 2015 partisipasi masyarakat desa Selorejo ini cukup
beragam, ada masyarakat yang aktif berpatisipasi ada juga sebagian masyarakat
yang kurang aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa, dikarenakan ada
kesibukan lain yang sedang di lakukan. Rincian pembangunannya sebagai berikut:
Sarana Prasarana Infrastruktur
76
Tabel 7
Pembangunan di Desa Selorejo Tahun 2015
No Sarana Prasarana No Infrastruktur
1.
2.
3.
4.
5.
Pembangunan posyandu Watu
gede
Melanjutkan pembangunan
gedung RA ash Sholikin
Pemb. gedung perpustakaan dan
kantor SD 02
Pembangunan sentra petik jeruk
Pembangunan saluran irigasi dan
jalan usaha tani
1.
2.
3.
.
Drainase Petung sewu
Pavingisasi
Girl jalan
(Sumber:Data Pemerintahan Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Malang)
Dalam pembangunan tersebut Kepala Desa memiliki peran yang sangat
penting. diDesa Selorejo kepala desa turun langsung dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipasif, tentunnya dibantu dengan lembaga-lembaga
masyarakat seperti RT, RW. Partisipasi masyarakat di desa Selorejo ini cukup
beragam ada yang terjun langsung membantu dalam pembangunan desa, mengikuti
rapat-rapat mengenai pembangunan desa ada pula yang hanya menyumbang dana
sebagai tambahan dana dalam pembangunan desa. Dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipatif, kepala desa memberikan sedikit penyuluhan
dan pengertiaan kepada masyarakat akan betapa pentingnya partisipasi, gotong
77
royong dan menjalin sosialisasi antar warga dalam membangun dan memajukan
desa demi kesejahteraan bersama.
Diagram 6
Pembangunan di Desa Selorejo Tahun 2016
(Sumber: Diolah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Selorejo Kec Dau Kab Malang Tahun 2016)
Dari diagram di atas menunjukkan prentase Pembangunan Desa di bidang
sarana prasana dan infrstruktur. Presentase tersebut menunjukkan pada tahun 2016
lebih banyak melakukan pembangunan di bidang infrastruktur. Dalam
pembangunan pada tahun 2016 partisipasi masyarakat desa Selorejo ini cukup
beragam, ada masyarakat yang aktif berpatisipasi ada juga sebagian masyarakat
yang kurang aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa, dikarenakan ada
kesibukan lain yang sedang di lakukan. Rincian pembangunannya sebagai berikut:
Sarana Prasarana Infrastruktur
78
Tabel 8
Pembangunan di Desa Selorejo Tahun 2016
No Sarana Prasarana No Infrastruktur
1.
2.
3.
4.
Pembangunan posyandu lansia
Pembangunan gubuk tani
Pembangunan saluran irigasi dan
jalan usaha tani
Pembangunan tempat
pembuangan sampah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pavingisasi
Penahan jalan
Girl jalan
Drainase Tugu ke timur
Pelebaran jalan
Got saluran air
(Sumber:Data Pemerintahan Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Malang)
Dalam pembangunan tersebut Kepala Desa memiliki peran yang sangat
penting. DiDesa Selorejo kepala desa turun langsung dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipasif, tentunnya dibantu dengan lembaga-lembaga
masyarakat seperti RT, RW. Partisipasi masyarakat di desa Selorejo ini cukup
beragam ada yang terjun langsung membantu dalam pembangunan desa, mengikuti
rapat-rapat mengenai pembangunan desa ada pula yang hanya menyumbang dana
sebagai tambahan dana dalam pembangunan desa. Dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipatif, kepala desa memberikan sedikit penyuluhan
dan pengertiaan kepada masyarakat akan betapa pentingnya partisipasi, gotong
royong dan menjalin sosialisasi antar warga dalam membangun dan memajukan
desa demi kesejahteraan bersama.
79
Diagram 7
Pembangunan di Desa Selorejo Tahun 2017
(Sumber: Diolah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Selorejo Kec Dau Kab Malang Tahun 2017)
Dari diagram di atas menunjukkan prentase Pembangunan Desa di bidang
sarana prasana dan infrstruktur. Presentase tersebut menunjukkan pada tahun 2017
imbang melakukan pembangunan di bidangsarana prasarana dan infrastruktur.
Dalam pembangunan pada tahun 2017partisipasi masyarakat desa Selorejo ini
cukup beragam, ada masyarakat yang aktif berpatisipasi ada juga sebagian
masyarakat yang kurang aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa, dikarenakan
ada kesibukan lain yang sedang di lakukan. Rincian pembangunannya sebagai
berikut:
Sarana Prasarana Infrastruktur
80
Tabel 9
Pembangunan di Desa Selorejo Tahun 2017
No Sarana Prasarana No Infrastruktur
1.
2.
3.
4.
Pipanisasi air minum
Melanjutkan pembangunan
gedung perpustakaan dan kantor
RA Ash Sholikin
Pembangunan sentra petik jeruk
Pembangunan tempat
pembuangan sampah
1.
2.
3.
4.
Pavingisasi
Penahan jalan
Girl jalan
Drainasi
(Sumber: Data Pemerintahan Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Malang)
Dalam pembangunan tersebut Kepala Desa memiliki peran yang sangat
penting. DiDesa Selorejo kepala desa turun langsung dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipasif, tentunnya dibantu dengan lembaga-lembaga
masyarakat seperti RT, RW. Partisipasi masyarakat di desa Selorejo ini cukup
beragam ada yang terjun langsung membantu dalam pembangunan desa, mengikuti
rapat-rapat mengenai pembangunan desa ada pula yang hanya menyumbang dana
sebagai tambahan dana dalam pembangunan desa. Dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipatif, kepala desa memberikan sedikit penyuluhan
dan pengertiaan kepada masyarakat akan betapa pentingnya partisipasi, gotong
royong dan menjalin sosialisasi antar warga dalam membangun dan memajukan
desa demi kesejahteraan bersama.
81
Diagram 8
Pembangunan di Desa Selorejo Tahun 2018
(Sumber: Diolah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Selorejo Kec Dau Kab Malang Tahun 2018)
Dari diagram di atas menunjukkan prentase Pembangunan Desa di bidang
sarana prasana dan infrstruktur. Presentase tersebut menunjukkan pada tahun 2018
imbang melakukan pembangunan di bidang sarana prasarana dan infrastruktur.
Dalam pembangunan pada tahun 2018 partisipasi masyarakat desa Selorejo ini
cukup beragam, ada masyarakat yang aktif berpatisipasi ada juga sebagian
masyarakat yang kurang aktif berpartisipasi dalam pembangunan desa, dikarenakan
ada kesibukan lain yang sedang di lakukan. Rincian pembangunannya sebagai
berikut:
Sarana Prasarana Infrastruktur
82
Tabel 10
Pembangunan di Desa Selorejo Tahun 2018
No Sarana Prasarana No Infrastruktur
1.
2.
3.
4.
5.
Pipanisasi air minum
Pembangunan gubuk tani
Pembangunan posyandu
Pembangunan sentra petik jeruk
Pembangunan tempat
pembuangan sampah
1.
2.
3.
4.
5.
Pelebaran jalan
Drainasi
Pavingisasi
Penahan jalan
Girl jalan
(Sumber: Data Pemerintahan Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Malang)
Dalam pembangunan tersebut Kepala Desa memiliki peran yang sangat
penting. diDesa Selorejo kepala desa turun langsung dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipasif, tentunnya dibantu dengan lembaga-lembaga
masyarakat seperti RT, RW. Partisipasi masyarakat di desa Selorejo ini cukup
beragam ada yang terjun langsung membantu dalam pembangunan desa, mengikuti
rapat-rapat mengenai pembangunan desa ada pula yang hanya menyumbang dana
sebagai tambahan dana dalam pembangunan desa. Dalam mengoordinasikan
pembangunan desa secara partisipatif, kepala desa memberikan sedikit penyuluhan
dan pengertiaan kepada masyarakat akan betapa pentingnya partisipasi, gotong
royong dan menjalin sosialisasi antar warga dalam membangun dan memajukan
desa demi kesejahteraan bersama.
83
Tabel 11
Pembangunan di Desa Selorejo Tahun 2015 – 2018
No Jenis Bidang 2015 2016 2017 2018
1 Sarana Prasarana 71% 27 % 50% 50%
2 Infrastruktur 29% 73% 50% 50%
Jumlah 100% 100% 100% 100%
(Sumber:Data Pemerintahan Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Malang)
C. Faktor Penghambat Dan Pendukung Yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Kewenangan Kepala Desa Dalam Mengoordinasikan Pembangunan Desa
Secara Partisipatif.
1. Desa Mulyoagung
1.1 Faktor Pengambat
Faktor pengambat yang mempengaruhi pelakasanaan kewenagan kepala
desa dalam mengoordinasika pembagunan desa, desa memang memiliki
keterbatasan apalagi jika mengemban tugas dari kepemimpinan Kepala Desa
terdahulu yang belum maksimal dalam mengoordinasikan pembangunan
desa.Beberapa hambatan yang menyebabkan kurang optimalnya pelaksanaan
kewenagan kepala desa dalam mengoordinasikan pembagunan desa antara lain:
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan SumardiKepala Desa Mulyoagung
mengatakan bahwa kurangannya anggaran yang turun dari pemerintah
84
untuk desa sehingga dalam mengoordinasikan pembangunan desa sedikit
terhambat.61
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan Moesanto Ketua BPD (Badan
Permusyawaratan Desa) Mulyoagung mengatakan bahwa ada faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor masyakarat dikarenakan masyarakat didesa
Mulyoagung ini belum semuanya sadar pentingnya partisipasi dan ikut
dalam pembangunan desa meskipun ada beberapa yang sudah sangat besar
ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa.62
3. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Saswito Ketua RW 04
mengatakan bahwa faktor penghambat lebih pada kurangnya koordinasi
antara pemerintahan desa dengan masyarkat setempat dalam pembangunan
desa (waktu pelaksanaannya). 63
1.2 Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang mempengaruhi pelakasanaan kewenangan
kepala desa dalam mengoordinasikan pembagunan desa antara lain:
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan Sumardi Kepala Desa Mulyoagung
mengatakan bahwa lembaga-lembaga dari masyarakat seperti RT, RW
sangat mendukung dan membantu sekali dalam pelaksaan pembangunan
desa, dikarena dengan adanya lembaga-lembaga tersebut lebih bisa
61Wawancara dengan Sumardi, selaku Kepala Desa Mulyoagung, di Malang tanggal 23 Oktober
2018, pukul 10.00 62Wawancara dengan Moesanto, selaku ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa)Mulyoagung,
di Malang tanggal 23 Oktober 2018 pukul 14.00 63Wawancara dengan Saswito, selaku Ketua RW 04 Desa Mulyoagung, di Malang tanggal 24
Oktober 2018, pukul 16.00
85
mengoordinasikan masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi dalam
pembagunan desa dalam kepala desa lebih mudah melakukan
pengawasannya.64
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan Moesanto Ketua BPD (Badan
Permusyawaratan Desa) Mulyoagung mengatakan selain menjadi faktor
penghambat, masyarakat juga bisa menjadi faktor pendukun dalam
pembangunan desa, dikarenakan tidak sedikit pula masyarakat yang sadar
dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa.65
3. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Saswito Ketua RW 04
mengatakan bahwa partisipasi masyarakat sangat membatu sekali dalam
pembangunan desa dan merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat
berpengaruh dalam setiap pembangunan desa.66
2. Desa Selorejo
2.1 Faktor Penghambat
Faktor pengambat yang mempengaruhi pelakasanaan kewenagan kepala
desa dalam mengoordinasikan pembagunan desa, desa memang memiliki
keterbatasan apalagi jika mengemban tugas dari kepemimpinan Kepala Desa
terdahulu yang belum maksimal dalam mengoordinasikan pembangunan
64Wawancara dengan Sumardi, selaku Kepala Desa Mulyoagung, di Malang tanggal 23 Oktober
2018, pukul 10.00 65Wawancara dengan Moesanto, selaku ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa)Mulyoagung,
di Malang tanggal 23 Oktober 2018 pukul 14.00 66Wawancara dengan Saswito, selaku Ketua RW 04 Desa Mulyoagung, di Malang tanggal 24
Oktober 2018, pukul 16.00
86
desa.Beberapa hambatan yang menyebabkan kurang optimalnya pelaksanaan
kewenagan kepala desa dalam mengoordinasika pembagunan desa antara lain :
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bambang Kepala Desa Selorejo
mengatakan bahwa kurangnya kesadaran SDM (Sumber Daya Manusia)
setempat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa, dikarenkan
pada sibuk dengan pengerjaannya dikebun, yang mana didesa Selorejo ini
mayoritas petani jeruk.67
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan Suyono Ketua BPD (Badan
Permusyawaratan Desa) Selorejo mengatakan bahwa terkadang kurangnya
anggaran menjadikan pembangunan desa sedikit terbengkalai.68
3. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ngadiman Ketua RW 01
mengatakan bahwa kadang cuaca dan keadaan alam yang kurang bersahabat
menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan.69
1.2 Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang mempengaruhi pelakasanaan kewenagan kepala
desa dalam mengoordinasika pembagunan desa antara lain:
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan BambangSoponyono Kepala Desa
Selorejo mengatakan bahwa adanya peran RT dan RW setempat sangat
67Wawancara dengan Bambang Soponyono, selaku Kepala Desa Selorejo, di Malang tanggal 26
Oktober 2018, pukul 11.00 68Wawancara dengan Muyono, selaku ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa)Mulyoagung, di
Malang tanggal 26Oktober 2018 pukul 15.00 69Wawancara dengan Ngadiman, selaku Ketua RW 04 Desa Mulyoagung, di Malang tanggal 247
Oktober 2018, pukul 16.00
87
membatu sekali dalam pelaksaan pembangunan desa, karena dengan adanya
peran lembaga tersebut bisa membantu dalam mengkoordinir masyarakat
untyk berpartisipasi tentunya tidak terlepas juga dengan peran kepala desa
yang mengarahkan.70
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan Suyono Ketua BPD (Badan
Permusyawaratan Desa) Selorejo mengatakan bahwa keterlibatan Kepala
Desa secara langsung mengoordinasikan masyarakat dalam berpartisipasi
melakukan pembangunan desa menjadi salah satu faktor pendukung dengan
adanya penyuluhan demi kesejahteraan bersama.71
3. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ngadiman Ketua RW 01
mengatakan bahwa kerja sama yang baik antara kepala desa, RT, RW dan
masyarakat setempat membuat semakin lancar dalam pembanguanan
desa.72
70Wawancara dengan Bambang Soponyono, selaku Kepala Desa Selorejo, di Malang tanggal 26
Oktober 2018, pukul 11.00 71Wawancara dengan Muyono, selaku ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa)Mulyoagung, di
Malang tanggal 26Oktober 2018 pukul 15.00 72Wawancara dengan Ngadiman, selaku Ketua RW 04 Desa Mulyoagung, di Malang tanggal 27
Oktober 2018, pukul 16.00