bab iii metode penelitian 3.1. 3.1 -...
TRANSCRIPT
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok eksperimen, yaitu kelas
yang menggunakan metode bermain dengan puzzle dengan kelompok kontrol,
yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah).
Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan yang terjadi terhadap
hasil belajar matematika pada kelas yang mendapat perlakuan dengan kelas yang
tidak mendapat perlakuan.
3.1.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Maret di SD
Kristen Satya Wacana pada kelas III semester II tahun pelajaran 2011/2012. SD
ini terletak di Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Propinsi
Jawa Tengah.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kelompok Pertemuan
Pretest 1 2 Posttest
Eksperimen 24/02/12 27/02/12 28/02/12 28/02/12
Kontrol 24/02/12 28/02/12 29/02/12 29/02/12
3.2. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 60) variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
22
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas sering disebut dengan variabel independen yaitu
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas
dilambangkan dengan huruf X adalah metode bermain puzzle. Untuk melihat atau
mengukur variabel bebas digunakan lembar observasi.
Variabel terikat sering disebut variabel dependen. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Variabel terikat dilambangkan dengan huruf
Y yaitu hasil belajar. Untuk mengukur variabel dependen digunakan instrumen
tes.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek
atau obyek itu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD
Kristen Satya Wacana Salatiga dengan jumlah populasi sebanyak 55 siswa. Kelas
III terdiri dari kelas III A dan III B. Jumlah siswa kelas III A sebanyak 28 siswa
yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Jumlah siswa kelas
III B sebanyak 27 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan. Kelas III A sebagai kelompok kontrol dan kelas III B sebagai
kelompok eksperimen.
Menurut Sugiyono (2010: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini
adalah siswa kelas III B.
Siswa kelas III di SD Kristen Satya Wacana dibagi dalam kelas A dan B
dengan cara membandingkan peringkat saat kenaikan kelas II, sehingga
23
persebarannya sama. Pengambilan sampel atas dasar ciri-ciri atau sifat tertentu.
Yaitu memilih kelas yang memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata
pelajaran matematika dengan cara uji homogenitas dan uji kesamaan rata-rata
populasi.
3.4.Desain Penelitian dan Prosedur Penelitian
3.4.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan adalah Nonequivalent Control
Group Design. Dalam desain ini terdapat kelompok eksperimen dan kontrol,
tetapi pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut tidak
dilakukan secara random (Sugiyono, 2010: 443). Dapat dilihat pada gambar 3.1
sebagai berikut:
Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono: 116)
Keterangan:
O1 : nilai pretest kelompok eksperimen untuk mengetahui pengetahuan
awal kelompok eksperimen
O2 : nilai posttest kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan
menggunakan metode bermain dengan puzzle
O3 : nilai pretest kelompok kontrol untuk mengetahui pengetahuan
awal kelompok control
O4 : nilai posttest kelompok kontrol setelah diberi perlakuan
menggunakan metode konvensional ceramah
X : perlakuan berupa penerapan metode bermain dengan puzzle
O1 X O2
O3 O4
24
3.4.2. Prosedur Penelitian
Tahap persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa tahap untuk mempersiapkan penelitian.
Berikut adalah tahapannya:
a. Peneliti melakukan observasi di sekolah dengan mengumpulkan data-
data yang diperlukan seperti daftar siswa dan jadwal pelajaran.
b. Peneliti menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
c. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen tes.
d. Membuat instrumen tes.
e. Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba yaitu kelas
III SDN Kradenan 01 Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.
Instrumen tes uji coba tersebut akan digunakan sebagai tes hasil belajar
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
f. Menganalisis data hasil uji coba soal pretest untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas instrumen tes.
g. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat.
h. Peneliti mengujikan soal pretest pada siswa kelas III A dan III B SD
Kristen Satya Wacana.
i. Menganalisis hasil pretest siswa kelas III A dan III B SD Kristen Satya
Wacana untuk mengetahui bahwa kedua kelas tidak memiliki
perbedaan yang signifikan.
j. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
k. Konsultasi RPP dengan dosen pembimbing dan guru kelas.
Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang
meliputi uji coba instrument dan pengambilan data. Dalam pelaksanaannya
kelompok kontrol akan diampu peneliti menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Kelompok eksperimen juga diampu peneliti menggunakan metode
bermain dengan “puzzle”.
25
Desain perlakuan yang akan dilakukan dalam kelompok eksperimen
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.2 Tahap-Tahap Pelaksanaan Kelompok Eksperimen
26
Desain perlakuan yang akan dilakukan dalam kelompok kontrol adalah
sebagai berikut:
Gambar 3.3 Tahap-Tahap Pelaksanaan Kelompok Kontrol
Melakukan posttest pada siswa kelas III A dan III B SD Kristen Satya
Wacana.
Tahap penyusunan
Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan
laporan serta persiapan ujian dan penyusunan skripsi serta persiapan ujian.
3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik tes dan observasi. Teknik Tes adalah suatu cara atau sarana untuk
mengukur hasil belajar. Melalui tes dapat mengukur prestasi siswa. Sampai sejauh
mana pemahaman siswa tentang suatu materi. Teknik tes menyangkut data-data
27
kuantitatif, berupa angka atau skor yang melambangkan tingkat kemampuan siswa
yang dites. Tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda. Observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses
biologis dan psikologis (Sutrisno Hadi dalam Sugiyono 2010: 203).
3.5.2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan Metode Bermain
dengan Puzzle)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen observasi
pembelajaran. Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengajar
dalam menggunakan metode bermain dalam pembelajaran apakah sudah sesuai
dengan prosedur penggunaan metode bermain. Berikut adalah kisi-kisi lembar
observasi:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Observasi Penggunaan Metode Bermain dengan Puzzle
No Aspek yang Diamati Nomor Soal
1. Menyiapkan kelas dan memberi motivasi 1, 2
2. Pemberian stimulus dan kesempatan kepada siswa
untuk mengungkapkan pertanyaan dan pendapat
7, 8, 9, 10,
11, 14
3. Pengelolaan kelas 3, 6, 13
4. Penggunaan pembelajaran metode bermain 4, 5
5. Pengambilan kesimpulan dan pemberian evaluasi 12, 15
b. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar)
Instrumen pengumpulan data dengan metode tes. Tes diberikan dengan
tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dan untuk mengetahui hasil
belajar siswa. Jenis tes yang digunakan berupa pilihan ganda. Berikut adalah kisi-
kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar:
28
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
Standar
Kompeten
si (SK)
Kompetensi
Dasar (KD) Indikator
Bentuk
Soal Item
Soal
4.
Memahami
unsur dan
sifat-sifat
bangun
datar
sederhana.
4.1
Mengidentifi
kasi berbagai
bangun datar
sederhana
menurut sifat
atau
unsurnya.
- Menemukan sifat-sifat
bangun datar persegi,
persegi panjang dan
segitiga.
Pilihan
ganda
1, 3, 5,
10, 11,
12, 14,
15, 16
- Menggambar bangun
datar persegi, persegi
panjang dan segitiga
sesuai dengan sifat-
sifatnya.
2, 6, 7, 9,
13, 17
- Menyebutkan jenis-
jenis segitiga menurut
panjang sisi dan besar
sudutnya.
4, 8, 9,
19, 20
3.6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat dua macam uji statistik yang digunakan
untuk menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaannya yaitu uji persyaratan
dan uji hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi dua yaitu untuk uji
persyaratan variabel X dan uji persyaratan untuk variabel Y, untuk lebih jelasnya,
berikut penjelasan untuk masing-masing perhitungan.
3.6.1 Uji Persyaratan
Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan
dalam alat pengumpulan data dan syarat pengujian hipotesis. Instrumen yang
dimaksud meliputi lembar observasi tindakan dan soal.
a. Uji Persyaratan untuk Variabel Y (Hasil Belajar)
Uji persyaratan untuk variabel Y dilakukan untuk menguji instrumen soal
tes. Uji instrumen dilakukan setelah kisi-kisi dikembangkan menjadi bentuk soal.
Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Batasan untuk
29
menentukan validitas instrumen menggunakan pedoman menurut Sugiyono
(2010: 455) sebagai berikut:
Tabel 3.4
Signifikansi Validitas
N Taraf Signifikan
5 % 1 %
30 0,361 0,463
31 0,355 0,456
32 0,349 0,449
33 0,344 0,442
34 0,339 0,436
Berdasarkan tabel 3.4 instrumen dengan N= 34 (N= jumlah siswa dalam
kelas uji validitas) dikatakan valid jika memiliki koefisien validitas > 0,339.
validitas tes dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS for windows version 18.0
dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis kemudian untuk melihat
hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil
penghitungan, apabila nilai koefisien > 0,339 maka item soal tersebut tidak valid
dan tidak boleh digunakan.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur,
mengidentifikasi butir-butir soal yang bermasalah dan harus direvisi atau harus
dihilangkan. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang
disebut koefisien reliabilitas. Salah satu koefisien reliabilitas yang paling sering
digunakan adalah Alpha Cronbach. Batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrumen menggunakan pedoman menurut Sekaran dalam Priyatno, D (2010: 32)
sebagai berikut:
30
Tabel 3.5
Koefisien Reliabilitas (∝)
Koefisien Reabilitas (∝) Kategori
< 0,6 kurang baik
= 0,7 dapat diterima
> 0,8 baik
Alpha Cronbach dapat diinterpretasikan sebagai korelasi dari skala yang
diamati dengan semua kemungkinan pengukuran skala lain yang mengukur hal
yang sama dan menggunakan jumlah butir pertanyaan yang sama. Reliabilitas
suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS for windows version
18.0 yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis.
Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok kontrol
dan eksperimen memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Jika kedua
kelompok mempunyai varian yang sama, maka dapat diberi perlakuan pada siswa
kelompok eksperimen yaitu menggunakan metode bermain dengan puzzle.
Pengujian homogenitas varian dilakukan menggunakan bantuan SPSS for
windows version 18.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze–
Comperemean– Oneway Anova. Menurut Priyatno, D (2010:114) varian
kelompok data dikatakan tidak homogen jika signifikansi < 0,05, sebaliknya
varian kelompok data homogen jika signifikansi > 0,05.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisis
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik
analisis data yang tepat. Jika data berdistribusi normal dan berskala data interval
atau rasio maka dapat digunakan teknik analisis data Parametrik, jika data
berdistribusi tidak normal maka dapat digunakan teknik analisis data Non
Parametrik. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS for
windows version 18.0 yaitu Analyze–non parametric test–One Sampel KS–
31
masukkan variabel pada jendela variabel– klik normal pada test distribution. Uji
normalitas dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov Z. Menurut Priyatno,
D (2010: 40) suatu data dikatakan berdistribusi normal jika memiliki signifikansi
> 0,05, sebaliknya suatu data dikatakan tidak berdistribusi normal jika memiliki
signifikansi < 0,05.
b. Uji Persyaratan Variabel X
Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik
deskriptif di mana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendeskripsikan
objek yang diteliti.
3.6.2 Uji Hipotesis
a. Teknik Analisis Data Variabel Y
Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen secara signifikan setelah diberi perlakuan penggunaan
metode bermain dengan puzzle pada kelompok eksperimen. Uji perbedaan dua
rerata dilakukan pada nilai tes dari kelompok eksperimen dan kontrol. Uji
hipotesis dilakukan setelah terkumpul data dari nilai tes pada masing-masing
kelompok, yang telah dilakukan uji persyaratan, adapun hipotesis yang akan diuji
adalah sebagai berikut:
H0 : Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol,
artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rerata hasil belajar siswa yang
menggunakan metode bermain dengan puzzle dengan siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional (metode ceramah).
H1 : Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol,
artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil
belajar siswa yang menggunakan metode bermain dengan puzzle.
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka
pengujian menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji t atau
32
Independent Samples T Test. Menurut Priyatno, D (2010: 99) cara menganalisa
hasil output pada Independent Samples T Test adalah sebagai berikut:
1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples T Test yaitu uji
asumsi varian (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau
berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed
(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal
Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi > 0,05,
maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 maka memiliki
varian yang berbeda.
2. Melihat tabel Independent Samples T Test pada t-test for Equality of Means
pada sig. (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika
signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.
b. Teknik Analisis Data Variabel X
Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik
deskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendeskripsikan
obyek yang diteliti. Sugiyono (2010: 207). Tabel digunakan dalam menyajikan
data tentang peragaan dalam penyampaian materi pelajaran karena lebih mudah
untuk dibaca dan dipahami. Teknik analisis ini dapat mendeskripsikan
penggunaan metode bermain dengan puzzle yang dilakukan oleh peneliti apakah
sudah sesuai dengan prinsip penggunaan metode bermain dengan puzzle. Data ini
bersumber dari lembar observasi yang diisikan oleh observer. Penggunaan metode
bermain dengan puzzle dikatakan berhasil apabila semua aspek sudah
dilaksanakan dan sesuai dengan prosedur.