bab iii metode penelitian a. - repository.upi.edurepository.upi.edu/7101/6/s_bio_0902251_chapter...
TRANSCRIPT
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen Lemah
(weak experiment). Metode penelitian ini dipilih dengan menggunakan kelompok
subyek yang utuh tetapi tidak menggunakan kelompok pembanding. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Problem Based Instruction,
sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis
siswa.
B. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII, SMP Negeri 1 Cimahi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak 1
kelas yaitu kelas VII-X dengan menggunakan teknik purpossive. Penentuan kelas
sampel didasarkan pada prestasi dan tingkat keaktifan siswa pada kelas tersebut
yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa kelas lain.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One group
pretest-postest design, yaitu hanya satu kelas yang dijadikan sampel. Dalam
desain ni, sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu sampel diberi tes pretest
(tes awal) dan di akhir pembelajaran sampel diberi posttest (tes akhir). Desain ini
digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan model
pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Berikut merupakan Tabel 3.1
berikut (Sugiyono, 2008: 111)
27
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
Eksperimen T1 X T2
Keterangan: T1 = Tes awal yang dilakukan
T2 = Tes akhir yang dilakukan
X = Penerapan pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
D. Definisi Operasional
Berikut ini dikemukakan beberapa definisi operasional yang dimaksudkan
untuk memberikan persepsi terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian,
yaitu :
1. Kemampuan berpikir kritis
Kemampuan berpikir kritis adalah menelaah, menganalisis, dan
mengorganisasikan terhadap informasi yang diterimanya, diperiksa dan
dibandingkan dulu kebenarannya dengan pengetahuan dan pemahaman
yang dimiliki sebelumnya sehingga mampu memberikan kumpulan
terhadap informasi tersebut dengan alasan yang tepat. Kemampuan
berpikir kritis memuat delapan indikator yang mengacu pada kemampuan
berpikir kritis menurut Paul dan Elder yaitu Mempertanyakan Masalah,
Tujuan, Informasi, Konsep, Asumsi, Sudut Pandang, Menarik
Kesimpulan dan Implikasi.
2. Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) merupakan
pengajaran berdasarkan masalah dimana guru memperkenalkan siswa
dengan suatu masalah nyata yaitu pencemaran air yang harus
diselesaikan melalui penyelidikan dan membuat hasil karya. Tahapan-
tahapan Problem Based Instruction dalam penelitian ini mengacu pada
Ismail (dalam Widdiharto dan Rachmadi) serta Ibrahim dengan Nur
(Trianto, 2007: 71-72), yaitu: fase 1 merupakan tahapan
memperkenalkan siswa dengan situasi masalah, fase 2 adalah tahapan
mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar; fase 3 adalah tahapan
siswa melakukan kegiatan penyelidikan untuk menyelesaikan masalah;
28
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fase 4 merupakan tahapan guru untuk mengembangkan dan menyajikan
hasil karya; dan pada fase 5 dilakukan tahapan analisis dan evaluasi hasil
pemecahan masalah.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes kemampuan
berpikir kritis berupa essay, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan angket respon siswa.
Keseluruhan instrumen digunakan untuk mengetahui pengaruh dari kemampuan
berpikir kritis siswa.
1. Tes Kemampuan Berpikir Kritis
Soal tes berupa essay tentang sub konsep pencemaran air digunakan untuk
mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa yang mengacu pada delapan
indikator menurut Paul dan Elder yaitu Mempertanyakan Masalah, Tujuan,
Informasi, Konsep, Asumsi, Sudut Pandang, Menarik Kesimpulan dan Implikasi.
Tes kemampuan berpikir kritis telah melalui judgement instrumen kepada dosen
ahli, melakukan seleksi soal yang memiliki karakter soal yang kurang baik, dan
melakukan revisi untuk soal-soal yang belum memenuhi syarat soal yang layak.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Kemampuan Berpikir Kritits
No Indikator Sub Indikator No Soal
1. Question at issue
(mempertanyakan masalah) Merumuskan pertanyaan 1
2. Purpose (Tujuan)
Mengidentifikasi
masalah 2
3. Information (Informasi)
Mendeskripsikan
informasi 7
4. Concepts (konsep)
Menganalisis masalah
berdasarkan konsep 8
5. Assumptions (anggapan dasar) Mengemukakan asumsi 6
6. Point of view (Sudut pandang)
Mengemukakan
pendapat/gagasan 3
7. Interpretation and inference
(Interprestasi dan menarik
kesimpulan)
Membuat kesimpulan 4
8. Implication and consequences
(akibat dari menalar atau berpikir) Mengambil tindakan 5
29
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa LKS, salah satu
media pembelajaran dan sebagai panduan belajar siswa yang dapat membantu
siswa dalam proses pembelajaran. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan tugas
kelompok yang di dalamnya terdapat petunjuk percobaan alat-bahan praktikum,
langkah kerja, hasil produk, hasil pengamatan dan pertanyaan yang berkaitan
dengan percobaan. Masing-masing kelompok mendapatkan satu LKS yang harus
diisi selama kegiatan praktikum berlangsung.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis dalam
Lembar Kerja Siswa dalam Kelompok
No Indikator Sub Indikator
1. Implication and consequences
(akibat dari menalar atau berpikir) Mengambil tindakan
2. Information (informasi) Menjelaskan hasil observasi
3. Concepts (Konsep) Mendefinisikan istilah
4. Point of view (sudut pandang) Mengemukakan pendapat
5. Interpretation and inference
(Interprestasi dan menarik kesimpulan) Membuat kesimpulan
3. Angket
Angket bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran
yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) dan mengetahui respon siswa terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa. Jika siswa memberikan respon positif maka skor terhadap respon
siswa +1 sedangkan siswa yang memberikan respon negatif maka skor terhadap
respon siswa 0.
30
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Respon Siswa
No Aspek Daftar Pertanyaan
1. Kegiatan pembelajaran
menggunakan PBI terhadap
mata pelajaran Biologi
Apakah sebelumnya kamu pernah
diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran PBI?
Apakah dengan menggunakan PBI dapat
meningkatkan rasa ingin tahu kamu
tentang ilmu pengetahuan?
Apakah kamu sulit untuk memahami
pembelajaran ini dengan menggunakan
model pembelajaran PBI?
2. Manfaat kegiatan
pembelajaran menggunakan
PBI terhadap mata pelajaran
Biologi
Apakah PBI mendorong kamu untuk
bekerja sama dengan anggota kelompok?
Apakah kamu mendapat pengetahuan
baru setelah melakukan pembelajaran
ini?
Apakah dengan PBI dapat membuat
kamu bertanggung jawab sebagai
anggota kelompok?
3.
Kemampuan berpikir kritis
siswa terhadap pembelajaran
problem based instruction
(PBI)
Apakah pembelajaran berbasis masalah
tentang merancang alat penjernihan air
sederhana memotivasi kamu untuk
berpikir kritis?
Apakah kamu sulit mencari solusi
terhadap permasalahan penemaran air?
4. Peranan pembelajaran PBI
pada sub konsep pencemaran
air
Apakah kegiatan merancang alat
penjernihan air dengan menggunakan
PBI cocok untuk diterapkan?
Apakah kegiatan tersebut bermanfaat?
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan:
1. Memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai panduan pada saat
prercobaan sedang berlangsung
2. Memberikan soal tes kemampuan berpikir kritis siswa yang yang
mengacu pada delapan sub indikator menurut Paul dan Elder yaitu
31
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mempertanyakan Masalah, Tujuan, Informasi, Konsep, Asumsi, Sudut
Pandang, Menarik Kesimpulan dan Implikasi.
3. Memberikan angket kepada setiap siswa untuk mengetahui respon siswa
terhadap pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dan mengetahui respon
siswa terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
G. Tahap Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui kelebihan,
kelemahan dan kelayakan dari instrumen yang telah dibuat. Soal yang dibuat
diujicobakan kepada siswa yang telah mempelajari materi pada soal tersebut. Hasil
ujicoba dianalisis untuk mengetahui kualitas instrument yang telah dibuat. Analisis
instrumen yang dilakukan meliputi analisis validitas, reabilitas, daya pembeda,
tingkat kesukaran dan efektivitas pengecoh. Analisis dilakukan dengan menggunakan
softwere Anates ver 4.1.0.
Hasil analisis instrumen adalah sebagai berikut:
1. Validitas Butir Soal
Pengujian validitas butir soal dilakukan tingkat kevalidan soal tersebut. Tes
yang valid yaitu merupakan tes yang mampu mengukur apa yang telah dipelajari
secara akurat. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan
kriteria yang ditentukan (Arikunto, 2009). Perhitungan validitas dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar yang dikemukakan
oleh Pearson dengan formula sebagai berikut:
})({})({(
))((
2222
YYNXXN
YXXYNRxy
Sumber : (Arikunto, 2009)
Keterangan :
rxy = Koefesien relasi antar variabel x dan y yang dikorelasikan (validitas
item)
X = Skor tiap siswa pada item tersebut
32
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Y = Skor total tiap siswa
N = Jumlah total seluruh siswa
X = jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut
Y = Jumlah skor total seluruh siswa pada tes tersebut
Setelah didapatkan koefesien korelasi (r), kemudian dilakukan penafsiran
skor tersebut dengan cara sebagai berikut:
Tabel 3.5 Tafsiran Skor Tingkat Validitas
Harga Koefesien Korelasi Kriteria Tingkat Validitas
0,80 – 01,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
Sumber : (Arikunto, 2009)
Adapun hasil uji coba instrument tes essay kemampuan berpikir kritis
diperoleh bahwa validitas untuk butir soal 2, 3 dan 4 tergolong tinggi. Dengan
nilai validitas masing-masing untuk butir soal 2, 3 dan 4 yaitu; 0,622, 0,648 dan
0,636. Sedangkan untuk butir soal 1, 8 dan 9 memiliki nilai validitas berturut-turut
yaitu; 0,542, 0,552 dan 0,544 tergolong cukup, dan untuk butir soal 6 dan 7
memiliki nilai validitas berturut-turut yaitu; 0,324 dan 0,544 tergolong rendah.
2. Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas tes bermanfaat untuk mengetahui keajegan soal.
Dalam hal ini ajeg atau tidak selalu harus tetap sama tetapi mengikuti perubahan
yang ajeg. Reabilitas ini berhubungan dengan masalah ketetapan atau keajegan
suatu hasil tes. Reabilitas ini diperlukan karena terbentuknya validitas, tes yang
valid biasanya reliabel. Untuk menilai soal bentuk uraian perlu adanya
gradualisasi penilaian. Oleh karena itu untuk mencari reliabilitas soal secara
keseluruhan perlu dilakukan analisis butir soal.
(
)(
)
Sumber : (Arikunto, 2009)
33
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
r11 : Reabilitas tes secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : Proporsi item yang menjawab dengan salah
pq : Jumlah perkalian p dan q
n : Banyaknya item
S2 : Standar deviasi tes
Tabel 3.6 Tafsiran Tingkat Reabilitas
Indeks Reabilitas Kriteria Tingkat Reabilitas
0,80- 1,00 Sangat Tinggi
0,60- 0,79 Tinggi
0,40-0,59 Cukup
0,20- 0,39 Rendah
0,00- 0,19 Sangat Rendah
Sumber : (Arikunto, 2009)
Berdasarkan hasil analisis uji coba instrument yang telah dilakukan,
diperoleh nilai reliabilitas tes kemampuan berpikir kritis sebesar 0,60.
3. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda suatu soal diperlukan agar mengetahui bahwa soal
tersebut dapat membedakan atau tidak, antara siswa yang berkemampuan tinggi
dengan siswa yang rendah. Daya pembeda dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut : Perhitungan daya pembeda dapat dilakukan dengan
rumusan sebagai berikut:
BA BB
D = -
JA JB
Sumber : (Arikunto, 2009).
Keterangan:
D : Daya pembeda
BA : Banyak jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
JA : Banyak jumlah peserta kelompok atas
BB : Banyak jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB : Banyak jumpah peserta kelompok bawah
PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
34
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil perhitungan kemudian diinterpretasikan pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Tabel Tafsiran Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik Sekali
Sumber : (Arikunto, 2009)
Analisa hasil daya pembeda dari instrument kemampuan berpikir kritis
siswa dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Analisis Daya Pembeda Instrumen
Kemampuan Berpikir Kritis
Kriteria Daya Pembeda Tes kemampuan
Berpikir Kritis No Soal
Jelek
(0,0 – 0,20) 4 2, 3, 5 dan 6
Cukup
(0,21 – 0,40) 1 4
Baik
(0,41 – 0,70) 3 1, 7 dan 8
Sangat Baik
(0,71 – 1,00) 0 -
Hasil analisa daya pembeda pada instrument kemampuan berpikir kritis
siswa menunjukan bahwa 4 soal berkategori jelek, 1 soal berkategori cukup dan 3
soal berkategori baik. Berdasarkan data tesebut, instrument kemampuan berpikir
kritis siswa yang digunakan berjumlah 8 soal.
4. Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen
Setiap instrumen yang digunakan dalam penelitian sebaiknya memiliki
tingkat kesukaran yang berbeda-beda dengan tujuan mengukur kemampuan siswa.
Instrumet diklasifikasikan menjadi kategori mudah, sedang dan sukar. Klasifikasi
dilakukan dengan merujuk pada tabel 3.9.
35
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9 Tafsiran Tingkat Kesukaran
Indeks Kesukaran Kriteria Kesukaran
0,0-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
(Sumber: Arikunto, 2009)
Tingkat kesukaran instrument berupa tes dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
B
P =
Js
(Sumber: Arikunto,2009)
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
Js : Jumlah seluruh siswa peserta test
Hasil analisis tingkat kesukaran instrument kemampuan berpikir kritis
dirangkum pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen
Kemampuan Berpikir Kritis
Kriteria Tingkat
Kesukaran
Tes kemampuan
Berpikir Kritis No Soal
Sukar
(0,0-0,30) 0 -
Sedang
(0,31-0,70) 3 1,4 dan 5
Mudah
(0,71-1,00) 5 2, 3, 6, 7 dan 8
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada instrumen kemampuan berpikir
kritis tidak terdapat soal yang berkategori sukar, 3 soal berkategori sedang dan 5
soal berkategori mudah. Soal yang digunakan untuk penelitian berjumlah 8 soal
uraian.
36
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Analisis dan Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Apabila siswa mampu menjawab dengan benar pada soal yang
ditanyakan, maka siswa akan mendapatkan skor sesuai dengan. Perolehan
skor maksimum yaitu 29 dan perolehan skor minimum yaitu 0. Skor yang
diperoleh siswa akan dihitung rata-ratanya kemudian akan diubah ke dalam
bentuk persentase. Jumlah skor seluruh siswa dalam setiap sub-indikator
akan dihitung dan diubah ke dalam persentase sehingga dapat dilihat
kemampuan berpikir kritis apa saja yang memiliki persentase tertinggi dan
persentase terendah dan dilakukan kategorisasi.
2. Analisis Indeks Gain
Menentukan indeks gain pembelajaran model pembelajaran Problem
Based Instruction, terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan
kemampuan kemampuan berpikir kritis siswa antara sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan Problem Based Instruction, dapat diketahui dari hasil
perhitungan indeks gain. Data yang terkumpul akan dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
T2 – T1
<g> =
Is – T2
Perhitungan N-gain (Hake, 1999)
Keterangan:
<g> = N-gain T2 = Nilai Postest
Is = Skor Maksimal T1 = Nilai Pretestt
Tabel 3.11 Kriteria N-Gain
Rantang Kriteria
g > 0,70 Tinggi
0,30≥ <g> ≥ 0,70 Sedang
g < 0,30 Rendah
Sumber (Hake, 1999)
37
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Pengelolahan Data Penelitian
Data yang telah terjaring melalui instrument penelitian, selanjutnya diolah
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan rata-rata kemampuan awal siswa (Pre-test). (Arikunto, 2009):
Pre-test = Skor Siswa Pre-test
Seluruh Siswa
b. Menentukan rata-rata kemampuan akhir siswa (Pos-test).
Pos-test = Skor Siswa Pos-test
Seluruh Siswa
c. Menentukan persentase tiap tahap indikator kemampuan berpikir kritis
% Tiap Tahapan = Skor yang didapat X 100
Skor Total yang diharapkan
Untuk menilai tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dilakukan
kategorisasi seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.12
Tabel 3.12 Kategori Kemampuan Berpikir Kritis
Persentase (%) Kategori
86-100 Sangat baik
76-85 Baik
60-75 Cukup
55-59 Kurang
≤54 Kurang sekali
(Purwanto, 2006: 102)
d. Respon siswa
Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).
Data yang didapat kemudian di persentase, dengan rumus sebagai berikut:
Skor yang didapat
% keterlaksanaan = X 100%
Skor maksimum
38
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.13 Kriteria Penilaian Untuk Respon Siswa
Persentase (%) Kategori
0 Tidak ada
1-25 Sebagian kecil
26-49 Hampir seluruhnya
50 Separuhnya
51-75 Sebagian besar
76-99 Hampir seluruhnya
100 Seluruhnya
(Koentjaraningrat, 1990)
J. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap pasca pelaksanaan. Berikut ini penjelasan dari ketiga
tahapan tersebut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan penelitian terdiri atas beberapa tahapan-tahapan sebagai
berikut, yaitu :
a. Merumuskan masalah yang akan diteliti
b. Melakukan kajian pustaka
c. Penyusunan proposal yang kemudian dipresentasikan pada seminar
proposal.
d. Perbaikan proposal setelah mendapat berbagai masukan.
e. Penyusunan instrument penelitian setelah mendapat yang kemudian
melalui proses judgment oleh dosen-dosen yang berkompeten.
f. Perbaikan instrumen setelah mendapatkan berbagai masukan dari dosen.
g. Uji coba instrumen pada subjek uji instrument
h. Perbaikan instrumen penelitian berdasarkan hasil analisis uji coba
instrumen.
i. Mengurus surat perijinan ke instansi terkait untuk menunjang
pelaksanaan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian terdiri atas tahapan-tahapan berikut ini:
a. Menentukan lokasi dan subjek penelitian
39
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Melaksanakan Problem Based Instruction pada sub konsep pencemaran
air. Kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan Problem Based Instruction, yaitu mulai
dari fase ke-1. Pada pertemuan kedua dilaksanakan melanjutkan fase ke-
2 hingga fase ke-5 dari Problem Based Instruction adapun rincian
kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini ditampilkan pada Tabel 3.15.
Tabel 3.14 Tahapan Problem Based Instruction (PBI)
No Tahapan Problem
Based Instruction Pertemuan Kegiatan
1. Fase 1
Orientasi siswa pada
masalah
Pertemuan ke-1 Guru membimbng siswa untuk
mengidentifikasi masalah
melalui kegiatan tanya jawab
dengan menggunakan contoh
gelas yang berisi air bersih dan
gelas yang berisi air
kotor/tercemar, yang
menggambarkan tentang
permasalahan pencemaran air
2. Fase 2
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
Pertemuan ke-2 Guru membimbing siswa untuk
merumuskan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah
tersebut
3. Fase 3
Membimbing
penyelididkan mandiri
maupun kelompok
Guru mengarahkan dan
membimbing siswa untuk
menyelidiki ha-hal yang
berkaitan dengan pencemaran air
hingga memberikan alternatif
penyelesaian masalah.
Kelompok siswa diarahkan
untuk membuat suatu produk
berupa alat penjernihan air
sederhana yang mewakili
alternatife pemecahan masalah
40
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Tahapan Problem
Based Instruction Pertemuan Kegiatan
4. Fase 4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil
karya
Kelompok siswa melakukan
percobaan yang relevan dengan
proses pemecahan masalah yang
ditemukan. Dalam hal ini
mereka dapat melakukan dan
mengembangkan hasil produk
yang telah dirancangnya dan
Kelompok siswa harus
menyajikan dan
mempersentasikan hasil
pemecahahan masalah
5. Fase V
Menganalisis dan
mengevaluasi hasil
pemecahan msalah
Guru membantu siswa mengkaji
ulang atau menganalisis hasil
pemecahan masalah dengan
melakukan diskusi kelas dan
tanya jawab kemudian guru
memberikan penguatan
c. Persiapan kegiatan penelitian berupa perizinan pelaksanaan penelitian
dan pendahuluan mengenai kegiatan penelitian.
d. Pelaksanaan kegiatan penelitian dengan menerapkan Problem Based
Instruction, rincian kegiatan penelitian dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Pemberian pre-test pada siswa. Tes ini berupa tes essay kemampuan
berpikir kritis yang terdiri dari 8 sub-indikator
2. Guru memberikan penjelasan mengenai sub konsep pencemaran air.
3. Selanjutnya siswa dibagi ke dalam lima kelompok, setiap kelompok
diberi Lembar Kerja Siswa (LKS) dan pertanyaan-pertanyaan yang
mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Setiap anggota
kelompok harus berdiskusi untuk mencari alternatif penyelesaian
masalahnya dan setiap orang harus menguasai materi yang
disampaikan.
4. Pemberian Post-test pada siswa. Tes ini berupa tes kemampuan
berpikir kritis yang terdiri dari 8 sub indikator menurut Paul dan Elder.
41
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Tahap Pasca Pelaksanaan
Tahap pasca pelaksanaan terdiri atas beberapa tahapan-tahapan berikut
ini:
a. Melakukan analisis terhadap data hasil penelitian
b. Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan dari hasil analisis
data
c. Menyusun laporan hasil penelitian.