bab iii metode penelitian a. metode penelitianrepository.unpas.ac.id/36479/5/bab iii.pdfmeningkatkan...
TRANSCRIPT
62
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan
Kelas). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki
kualitas pendidikan yang secara langsung melibatkan masalah di lapangan, yaitu
masalah yang ada di dalam kelas, pelaksanaan ini meliputi prosedur perencanaan,
tindakan observasi dan refleksi. Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Dadang
Iskandar dan Narsim (2015, hlm. 1) berpendapat bahwa:
Penelitian Tindakan Kelas adalah bentuk penyelidikan refleksi diri yang
dilakukan peneliti dalam situasi sosial (mencakup pendidikan) untuk
meningkatkan rasionalitas dan keadilan sosial atau praktik pendidikan,
pemahaman praktik, situasi berlangsungnya praktik, hal ini sangat rasional bagi
peneliti untuk berkolaborasi dengan orang lain. Dengan kata lain, guru dapat
memberi perlakuan yang berbeda dengan model pembelajaran tertentu sampai
tujuan pembelajaran tercapai.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat bahwa PTK merupakan penelitian
tindakan yang dilakukan oleh guru (sebagai peneliti) atas sebuah permasalahan
nyata yang ditemui saat pembelajaran berlangsung guna meningkatkan kualitas
pembelajaran secara berkelanjutan dan kualitas pendidikan. Hal ini berarti PTK
harus dilakukan oleh guru dengan permasalahan yang ditemui di kelas tempat dia
mengajar sehari-harinya dan tentunya sesuai mata pelajaran atau bidang yang
diajarkan.
Penelitian tindakan ini dilakukan oleh peneliti secara langsung. Peneliti
berperan sebagai guru untuk melakukan tindakan pembelajaran sesuai perencanaan
tindakan yang telah dibuat. Dalam penelitian tindakan kelas ini model pembelajaran
yang dipakai adalah model pembelajaran Problem Based Learning yaitu model
pembelajaran yang didalam nya dirancang masalah-masalah yang menuntut peserta
didik mendapatkan pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam
memecahkan atau menyelesaikan masalah dan mampu berinteraksi dengan anggota
kelompoknya.
63
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain
penelitian Kemmis dan Mc Taggart yang merupakan pengembangan dari model
Kurt Lewin. Pada model ini tindakan (acting) dan obsevasi (obser-ving) dijadikan
sebagai satu kesatuan karena mereka menganggap bahwa kedua komponen tersebut
merupakan dua kegiatan yang tidak bisa dipisahkan. Menurut Kemmis dan Mc
Taggart (Arikunto, 2015, hlm. 52) yaitu sebagai berikut:
Penelitian tindakan digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana
keempat aspek yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus
dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselaikan dengan
sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang
menyangkut perencanaan, tindakan, observasi, dan refeksi.
Penelitian tindakan kelas dengan model spiral Kemmis dan Mc. Taggart dalam
Dr. H Dadang Iskandar (2015: hlm 18) mengemukakan:
Gambar 3.1
Model Spiral Dari Kemmis dan Mc Tagart
Gambar diatas menunjukan bahwa penelitian tindakan kelas pada model spiral
setiap siklusnya terdiri dari langkah-langkah (a spiral of steps). Setiap langlah
terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi
(observer) dan refleksi (reflective). Kemudian dilanjutkan pada perencanaan
kembali, tindakan, observasi dan refleksi pada siklus selanjutnya. Kemudian dibuat
64
perencanaan kembali untuk persiapan tindakan perbaikan. Model ini dipilih karena
lebih efesien, dengan empat tahapan penelitian tindakan yang mudah dipahami.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek merupakan bagian penting dari pelaksanaan penelitian, maka
subjek dan objek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Mekarbakti
Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang. Subjek penelitian adalah peserta didik
kelas IV dengan jumlah peserta didik yaitu 20 orang terdiri dari 11 laki-laki dan 9
perempuan.
Alasan pemilihan tempat penelitian ini yaitu karena SD Negeri Mekarbakti ini
menggunakan kurikulum 2013, sehingga akan memudahkan peneliti dalam
melakukan kegiatan penelitian. Selain itu, sesuai dengan hasil observasi bahwa
peserta didik kelas IV ini hasil belajarnya masih tergolong rendah. Oleh karena itu
peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar
siswa sehingga mencapai KKM serta adanya peningkatan dan perubahan dalam
pada proses maupun hasil pembelajaran.
a. Profil Sekolah
Tabel 3.1
Data tempat Penelitian Tindakan Kelas di SDN Mekarbakti Kecamatan
Purwadadi Kabupaten Subang
Informasi Tempat Penelitian Tindakan Kelas
Nama Sekolah SDN Mekarbakti
Alamat Dusun.Pangkalan Desa.Rancabango Kecamatan.Patokbeusi
Kabupaten Subang
NSS 101021910072
NPSN 20232997
Akredetasi B
Visi Terwujudnya peserta didik yang beriman, cerdas, terampil, dan
mandiri.
65
Informasi Tempat Penelitian Tindakan Kelas
Misi Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif, sesuai
dengan perkembangan zaman, menanamkan kebiasaan berlaku
peduli dan santun terhadap orang lain, melestarikan lingkungan yang
religius, melestarikan lingkungan yang asri, meningkatkan kualitas
tenaga kependidikan, dan menciptakan lingkungan sebagai sumber
belajar yang menyenangkan.
Sumber: Dokumen Sekolah SDN Mekarbakti Kecamatan Patokbeusi
Kabupaten Subang
b. Karakteristik Peserta Didik
Siswa kelas IV SDN Mekarbakti Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang
memiliki karakteristik yang heterogen atau menyeluruh, baik dilihat dari
kemampuan belajarnya, maupun latar belakang sosial, ekonomi dan budaya. Jika
dilihat dari kemampuan belajarnya ada siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,
sedang dan rendah. Berdasarkan dokumen SDN Mekarbakti dapat diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN Mekarbakti Kecamatan Patokbeusi
Kabupaten Subang
No Nama Siswa L/P
1. Abdul Reyhan L
2. Arezzya Poppy P
3. Dede dian L
4. Dendi Farhan L
5. Fauzan Maulana L
6. Galang Saputra L
7. Mawran Ardiyansyah L
8. Maya Salsabila Nur P
9. Muhamad Dirly L
10. Muhamad Ihsan L
No Nama Siswa L/P
11. Muhamad Rizki L
12. Muhamad Rehan L
13. Muhamad Belgia L
14. Nataly Zahara P
15. Nur Aasiyah P
16. Rafika Rahmadewi P
17. Siti Aisah P
18. Siti Fatimatuzahra P
19. Teti Urba P
20. Umi Sily Amanda P
Sumber: Dokumen SDN Mekarbati Kecamatan Patokbeusi Kabupaten
Subang
66
c. Sarana dan Prasarana Sekolah
Keadaan SDN Mekarbakti ini termasuk terbilang cukup dari segi bangunan
sekolah dan juga fasilitas sekolah, SDN Bhakti Winaya ini telah memiliki akreditasi
B (Baik). Peneliti tertarik dengan sekolah tersebut dikarenakan peneliti menemukan
beberapa permasalahan yaitu hasil belajar siswa kurang memuaskan.
Tabel 3.3
Sarana dan Prasarana
No Jenis Jumlah Keterangan
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Guru 1 Baik
3 Ruang Kelas 6 Baik
4 Ruang Perpustakaan 1 Baik
5 Toilet Guru 1 Baik
6 Toilet Siswa 1 Baik
7 Kantin Sekolah 2 Baik
8 H Halaman Sekolah 1 Baik
9 Tempat Sampah 8 Baik
Sumber: Dokumen SDN Mekarbakti
Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang
2. Objek Penelitian
Objek Penelitian tindakan kelas ini adalah menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning. Guru berperan sebagai pembimbing atau fasilitator bagi
peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pembelajaran yang
diciptakan melalui model ini dapat dirancang sedemikian rupa dengan menyajikan
suatu masalah sebagai langkah pembelajaran di kelas dengan memanfaatkan alat
bantu yang telah ada di sekolah, lingkungan sekitar, sebagai pendukung proses
pembelajaran atau menjadi sumber belajar.
Variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus kajian penelitian ini terdiri dari
tiga jenis variabel, antara lain:
a) Variabel Input yaitu variabel yang berkaitan dengan peserta didik, guru,
bahan ajar, sumber belajar, prosedur evaluasi dan lingkungan belajar.
67
b) Variabel Process yaitu variabel yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran yang telah dirancang yaitu penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku di Kelas IV SDN Mekarbakti
Kecamatan Patokebeusi Kabupaten Subang.
c) Variabel Output yaitu variabel yang berhubungan dengan hasil yang
diharapkan setelah penelitian dilakukan, yakni meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SDN Mekarbakti Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang
pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku.
D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian
untuk memeperoleh semua data yang kita perlukan, maka tanpa mengetahui
pengumpulan data peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar
yang ditetapkan. Menurut Arikunto (2015, hlm 76) Pengumpulan data adalah
proses yang dilakukan oleh peneliti untuk mengungkap atau menjaring fenomena,
lokasi atau kondisi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.
Lebih lanjut Sugiyono (2012, hlm. 59) mengemukakan pengumpulan data
adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa data adalah proses
yang dilakukan oleh peneliti untuk mengungkap atau menjaring, fenomena, lokasi
atau kondisi penelitian dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Dodiet Aditya (2013, hlm. 10) menyatakan bahwa “Pengumpulan data adalah
teknik atau cara-cara yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data”.
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa pengumpulan data menjadi bagian
penting, karena untuk mengumpulkan data dan mendapatkan data yang dibutuhkan.
Selain itu dalam PTK, peneliti mengumpulkan data, menyeleksi dan
mengorganisasikan data. Menurut Dadang Iskandar dan Narsim (2015, hlm. 52)
menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas memiliki dua sumber data yaitu
kuantitatif dan data kualitatif, berikut penjelasannya:
68
a. Data kuantitatif berupa angka-angka yang diambil dari hasil evaluasi setelah
diadakan pembelajaran diolah dengan menggunakan teknik deskriptif
persentase.
b. Data kualitatif berisi kalimat penjelasan yang diambil dari hasil observasi
peneliti pada siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan hasil
pengamatan observer pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan peneliti
dianalisis dengan deskriptif persentase dan dikelompokkan berdasarkan
kategori.
Untuk memperoleh data penelitian maka diperlukan teknik penelitian dengan
menggunakan instrument-instrumen penelitian dari data kuantitatif dan data
kualitatif. Dalam pelaksanaan penelitian perlu adanya pengumpulan data untuk
menguji validitas hasil penelitian.
Iskandar Dadang dan Narsim (2015, hlm. 47-51) mengatakan “dalam tahap
pengumpulan data ini menjadi teramat penting karena kesahian sebuah hasil PTK
berdasar pada ketetapan alat pengumpulan data yang digunakan”. Dalam penelitian
ini metode pengumpulan data menggunakan dua teknik, yaitu tes dan non tes.
a. Tes
Arikunto dalam Iskandar Dadang dan Narsim (2015, hlm. 48) mengatakan
bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimilikioleh individu atau kelompok. Dengan kata
lain tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pengetahuan dan
kemampuan individu atau kelompok.
Nana Sudjana (2016, hlm. 35) mengemukakan “Tes pada umumnya
digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil
belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan penjaran sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pengajaran”.
Penjelasan mengenai tes menurut Dadang Iskandar dan Narsim bahwa: Tes
merupakan cara atau prosedur yang digunakan untuk mengukur ketercapaian
hasil belajar dengan tujuan pembelajaran. Tes yang digunakan dalam PTK
dilakukan pada akhir (posttest) pembelajaran pra siklus dan tes akhir
pembelajaran pada setiap siklus pembelajaran. Bentuk tes yang biasa digunakan
untuk mengukur hasil belajar antara lain uraian, pilihan ganda dan isian singkat.
69
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur ketercapaian hasil
belajar siswa individu atau kelompok, tes yang biasa digunakan yaitu uraian,
pilihan ganda dan isian singkat. Pada penelitian ini, tes yang digunakan adalah
posttest dan pretest dengan bentuk soal pilihan ganda. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana siswa daapt memahami pembelajaran yang telah
diberikan serta untuk mengetahui peningkatan hasil dari pretest yang diberikan
sebelumnya.
b. Non Tes
Non tes adalah pelaksanaan penilaian dengan menyajikan serangkaian
pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Penilaian non test pada
penelitian ini dilaksanan meliputi beberapa cara yaitu:
1) Angket
Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia
ketahui. Sejalan dengan hal tersebut menurut Sugiyono (2012, hlm 199).
“Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab”.
2) Lembar Observasi Penilaian Sikap Siswa
Terdiri dari sikap peduli dan sikap santun terhadap perilaku selama proses
pembelajaran berlangsung.
3) Lembar Aktivitas Siswa
Terdiri dari aspek penilaian terhadap perilaku siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Untuk mendapatkan data yang relevan dalam
penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik penelitian dengan
mengadakan pengamatan langsung ke lapangan.
4) Dokumen Guru
Terdiri dari silabus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
acuan dalam pelaksanaan pembelajaran. Silabus merupakan pengembangan
kurikulum berupa penjabaran dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
akan dicapai, dan pokok-pokok materi serta uraian materi yang harus dipelajari
70
siswa dalam mencapai kompetensi dasar. Sedangkan, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana yang menggambarkan proses
dan prosedur pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang telah
ditetapkan dan dijabarkan dalam silabus.
(a) Silabus
Adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran dengan tema
tertentu sebagai suatu pedoman untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang
telah dirancang sedemikian rupa
(b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sedangkan RPP adalah suatu rencana untuk mencapai kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
5) Lembar aktivitas guru
Terdiri dari aspek penilaian aktivitas yang dilakukan guru pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning.
2. Pengembangan Intsrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2015, hlm. 265) Instrumen pengumpulan data
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instrumen tes dan nontes,
perangkat tes yang digunakan adalah evaluasi hasil belajar berupa tes tulisan pilihan
ganda (pre test dan post test). Perangkat nontes yang digunakan adalah angket,
lembar aktivitas siswa, dokumen guru dan lembar aktivitas guru.
a) Instrumen Tes (Pretest dan Postest)
Data yang dibutuhkan adalah instrumen tes yaitu tes atau soal tes. Soal tes terdiri
dari pretest dan postest. Soal pretest diberikan sebagai pengantar sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai kepada materi ajar dengan tujuan untuk mengidentifikasi
taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan sedangkan soal
posttest diberikan pada akhir kegiatan pembelajaran untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa dalam memahami materi ajar dalam kegiatan pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Perangkat tes yang dikembangkan dalam bentuk soal pilihan
ganda.
71
Tabel 3.4
Kisi-kisi pretest dan posttest
Sumber: Buku Guru Kurikulum 2013
b) Instrumen Non Tes
Instrumen nontes adalah instrumen yang dikembangkan untuk menjawab
pertanyaan proses, yakni pertanyaan tentang bagaimana anak belajar dan
bagaimana guru mengajar. Bagaimana anak belajar dapat dilihat dari sikap dan
aktivitasnya, bagaimana guru mengajar dapat dilihat dari cara guru melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang dipilih. Instrumen nontes
yang harus dikembangkan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut dapat
berupa angket, observasi, skala sikap dll.
1. Angket
Pada penelitian ini data respon siswa ketika pembelajaran diperoleh melalui
angket. Angket yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tanggapan siswa mengenai penerapan model Problem Based Learning dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada subtema Keberagaman Budaya
Bangsaku. Oleh karena itu maka angket respon siswa sebagai berikut:
No Indikator No. Soal
1 3.8.1 Menjelaskan bangun segi banyak 15
2 3.8.2 Menemukan perbedaan antar bangun segi banyak berdasarkan ciri-
cirinya. 16
3 3.1.1 Menemukan gagasan pokok pada sebuah teks 1,2,3.
4 3.4.1 Menjelaskan makna bersatu dalam keberagaman. 18,20
5 3.4.2 Menyebutkan makna bersatu dalam keberagaman. 19
6 3.3.1 mengetahui macam-macam tarian daerah 5,6,7,
7 3.6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bunyi 11,12,13,14
8 3.2.1 Mengidentifikasi keragaman bangsa Indonesia 4,8,9,10
Jumlah
72
Tabel 3.5
Kisi-kisi Angket Respon Siswa
No Komponen
Utama Sub Komponen
No
Pertanyaan
1
Respon siswa
terhadap cara
belajar Problem
Based Learning
(PBL)
a. Respon siswa terhadap pembelajaran Tematik
1,6 b. Menyatakan sikap suka dan tidak suka siswa
terhadap pembelajaran pada subtema
Keberagaman Budaya Bangsaku.
c. Menyatakan tertarik dan tidak tertarik siswa
terhadap model Problem Based Learning.
3,4,7,10 d. Menunjukan keberanian berpendapat pada saat
berdiskusi kelompok.
e. Menumbuhkan sikap kritis, berpikir ilmiah,
dan kerja sama.
2 Suasana
pembelajaran
a. Siswa lebih mudah mengerjakan soal pada
pembelajaran tematik dengan menggunakan
model Problem Based Learning 2,5,8,9
b. Siswa belajar kelompok
c. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
guru dan teman
Sumber: Dokumentasi Pribadi
2. Lembar Observasi Penilaian Sikap Siswa
Tabel 3.6
Ruang Lingkup / Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Peduli
No Aspek Indikator yang Diamati No Item
1.
Berpartisipasi dalam
kegiatan sosial di sekolah
a. Ikut serta dalam kegiatan peringatan hari
besar
b. Berpartisipasi dalam kegiatan rutin sekolah
seperti rabu nyunda dan jum’at bersih
1
2. Membantu teman yang
mengalami kesulitan
a. Membantu teman memberi penjelasan dari
materi yang telah dikuasainya.
b. Menjenguk teman ketika sakit atau terkena
musibah.
2
73
No Aspek Indikator yang Diamati No Item
3.
Menunjukkan perhatian
terhadap kebersihan
kelas dan lingkungan
sekolah
a. Melaksanakan tugas piket kelas yang telah
dibuat.
b. Membunag sampah pada tempat sampah.
3
4. Menjaga Fasilitas yang
ada di sekolah
a. Tidak mencorat-coret tembok, meja, atau
bangku sekolah.
b. Merawat lingkungan sekolah
4
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Tabel 3.7
Ruang Lingkup / Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Santun
No Aspek Indikator yang Diamati No. Item
1. Menghormati Orang lain
a. Tidak berbicara kasar kepada orang yang
lebih tua.
b. Memberi salam kepada guru atau orangtua.
1
2. Berbicara atau bertutur
kata halus tidak kasar
a. Mengucapkan bahasa yang halus ketika
dengan guru atau teman sebaya
b. Berbicara dengan intonasi yang tepat saat
melakukan kegiatan diskusi.
2
3.
Mengucapkan salam ketika
bertemu guru, teman, dan
orang-orang di sekolah
a. Memberi ucapan salam kepada guru atau staf
b. Memberi senyum kepada teman 3
4.
Menghormati kepala
sekolah, guru dan semua
warga sekolah.
a. Memberi ucapan salam kepada guru atau
staf
b. Memberi senyum kepada teman
4
Sumber: Dokumentasi Pribadi
3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Data ini diambil dari hasil observasi peneliti terhadap siswa saat pembelajaran
berlangsung. Lembar observasi untuk siswa dibuat untuk mengetahui aktivitas
siswa selama pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning.
Aspek yang diamati yaitu mengajukan pertanyaan, cara menyusun perencanaan.
74
Tabel 3.8
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No. Aspek Kisi-kisi Nomor
Item
1. Pengetahuan siswa
Mengamati atau menyelidiki 1
Membaca dengan aktif 2
Mendengarkan dengan aktif 3
2. Membangun pemahaman
Berlatih 4
Berfikir kreatif 5
Berfikir kritis 6
3. Mengkomunikasikan hasil
pemikiran siswa
Mengemukakan pendapat 7
Berdiskusi 8
Menjelaskan 9
Mempresentasikan laporan 10
Memajang hasil karya 11
4. Berfikir
Mengomentari dan menyimpulkan proses 12
Memperbaiki kesalahan dalam proses
pembelajaran 13
Menyimpulkan materi pembelajaran 14
Sumber: Dokumentasi Wulan Nurbaeti
4. Lembar Penilaian Dokumen Guru
Dokumen perencanaan guru dibuat untuk mengamati kesesuaian kegiatan
pembelajaran yang berlangsung dengan perencaan pembelajaran (RPP) yang dibuat
peneliti. Penilian lembar observasi dilakukan oleh guru kelas sebagai observer.
Pengolahan data hasil observasi pada RPP dan KBM dengan menggunakan
pedoman observasi sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kisi-kisi Lembar Observasi Dokumentasi Guru
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
No. Aspek Nomor
Item
1. Merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran 1
2. Merumuskan materi ajar 2
3. Penetapan sumber/media ajar 3
4. Penilaian kegiatan pembelajaran 4
5. Penilaian proses pembelajaran 5
6. Penilaian hasil belajar 6
Sumber: Dokumentasi Wulan Nurbaeti
75
5. Lembar Penilaian Aktivitas Guru
Data observasi ini diambil dari guru wali kelas yang berperan sebagai observer
untuk mengetahui keberhasilan dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning.
Tabel 3.10
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
(Pelaksanaan Pembelajaran)
No. Kegiatan
Pembelajaran Indikator
Nomor
Item
1. Pendahuluan
Menyiapkan fisik & psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran 1
Mengaitkan materi pembelajaran sekolah dengan
pengalaman peserta didik 2
Menyampaikan kompetensi, tujuan, dan rencana
kegiatan 3
2. Inti
Melakukan pretest 4
Materi pembelajaran sesuai dengan indikator
materi 5
Menyiapkan strategi pembelajaran yang mendidik 6
Menerapkan pembekalan pembelajaran saintifik*)
Menerapkan pembelajaran eksplorasi, elabolarasi,
dan konfirmasi (EEK)*)
7
Memanfaatkan sumber/media pembelajaran 8
Melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran 9
Menggunakan bahasa yang benar dan tepat 10
Berprilaku sopan dan santun 11
3. Penutup
Membuat kesimpulan dengan melibatkan peserta
didik 12
Melakukan post tes 13
Melakukan refleksi 14
Memberi tugas sebagai bentuk tindak lanjut 15
Sumber: Dokumentasi Wulan Nurbaeti
E. Teknik Analisis Data
Bogdan dalam Sugiyono (2012, hlm. 224), menyatakan bahwa analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data menurut Sugiyono (2012, hlm. 244) adalah sebagai berikut:
Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unitunit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
76
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.
Menurut Wina Sanjaya (2017, hlm. 106), mengatakan bahwa analisis data
adalah “analisis data adalah suatu proses mengolah dan mengimplementasi data
dengan tujuan untuk mendudukan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya
hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian”.
1. Menganalisis Hasil Pretest dan Pottest Siswa
Analisis hasil tes dilakukan dengan menghitung jumlah soal yang benar
kemudian dikalikan 5. Bentuk soal tes tersebut adalah 20 soal pilihan ganda pada
setiap siklusnya termasuk pretest ataupun posttest. Masing-masing soal meiliki skor
5, maka skor maksimal tes tertulis yaitu 100. Untuk menentukan penilaian pada
setiap Pretest dan Posttest dapat di lihat pada gambar berikut:
Tabel 3.11
Pedoman penskoran Pretest dan Postest
Jumlah
Soal
No.
Soal Skor
Skor
Maksimal
20
1 5
100
2 5
3 5
4 5
5 5
6 5
7 5
8 5
9 5
10 5
Jumlah
Soal
No.
Soal Skor
Skor
Maksimal
11 5
12 5
13 5
14 5
15 5
16 5
17 5
18 5
19 5
20 5
Sumber: Dokumentasi Wulan Nurbaeti
Rumus menghitung nilai hasil evaluasi peserta didik:
Sumber: Harlyna (2017: hlm.70)
𝑁 =Nilai yang diperoleh
Skor Maksimal𝑋 100
Jumlah Skor maksimal= 100
76
Agar data yang diperoleh mudah untuk dilihat tingkat keberhasilannya, maka
semua hasil yang diperoleh dikonversikan kedalam beberapa kategori sebagai
berikut:
Tabel 3.12
Kriteria Keberhasilan Nilai Pretest dan Posttest
Rentang Nilai Nilai Kategori
85 – 100 A Sangat Baik
70 – 84 B Baik
55 – 69 C Cukup
<40 D Kurang
Sumber: Sumber: Sugiyono (2012, hlm. 49)
Hasil pensekoran disesuaikan dengan nilai KMM yang telah ditentukan yaitu
70. Seperti tabel di atas, peserta didik yang memperoleh skor ≥70 maka dinyatakan
tuntas, sedangkan memperoleh nilai <70 dinyatakan belum tuntas. Kemudian
hitung presentase ketuntasan kelas dengan menggunakan rumus berikut:
2. Menganalisis Angket Respon Siswa
Hasil angket bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran
dengan menggunakan model Problem Based Learning. Menganalisis hasil angket
dilihat dari banyaknya bagian kolom yang diisi. Pada angket seluruh jawaban siswa
dihitung berapa banyak mengisi kolom SS, S, TS, STS. Berikut adalah skor
pertanyaan yaitu:
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 =Jumlah siswa tuntas
Jumlah siswa𝑋 100%
Mencari presentase responden yang memilih sangat suka sekali:
𝑆𝑆 =Jumlah responden yang memilih SS
Jumlah siswa𝑋 100% = ⋯
𝑆 =Jumlah responden yang memilih S
Jumlah siswa𝑋 100% = ⋯
𝑇𝑆 =Jumlah responden yang memilih TS
Jumlah siswa𝑋 100% = ⋯
𝑆𝑇𝑆 =Jumlah responden yang memilih STS
Jumlah siswa𝑋 100% = ⋯
77
Format penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑹𝑷𝑷 = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟑𝟎) 𝒙 𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝟒
Format penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑷𝑷 = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 (𝟕𝟓) 𝒙 𝑺𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝟒
Tabel 3.13
Pensekoran Hasil Respon Siswa
Presentase Nilai Keterangan
85% - 100% A Sangat Baik
70% - 80% B Baik
55% - 69% C Cukup
40%-54% D Kurang
Sumber: Dokumentasi Wulan Nurbaeti
3. Menganalisis Lembar Aktivitas Siswa
Sumber: buku panduan PPL UNPAS (2017, hlm.25)
Semua hasil yang diperoleh di konvensikan ke dalam beberapa kategori sebagai
berikut:
Tabel 3.14
Konvensi Nilai Presentase Nilai Keterangan
85 - 100 A Sangat Baik
70 – 80 B Baik
55 - 69 C Cukup
40 – 54 D Kurang
Sumber: Dokumentasi Wulan Nurbaeti
4. Menganalisis Skor Sikap Peduli dan Sikap Santun Siswa
Berikut ini adalah rumusan yang digunakan untuk menganalisis aspek sikap
peduli dan sikap santun pada siswa.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =Skor yang diperoleh
Skor Tertinggi𝑋 100 = ⋯
78
Semua hasil yang diperoleh di konvensikan ke dalam beberapa kategori sebagai
berikut:
Tabel 3.15
Konvensi Nilai
Presentase Nilai Keterangan
85 - 100 A Sangat Baik
70 – 80 B Baik
55 - 69 C Cukup
40 – 54 D Kurang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
5. Menganalisis Hasil Observasi Aktivitas Guru
Langkah-langkah menganalisis penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) melalui penskoran menurut buku panduan praktek pengalaman lapangan
(PPL) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.16
Nilai dan Kategori Penyusunan RPP
Sumber: buku panduan PPL UNPAS (2017, hlm.29)
F. Prosedur Penelitian
Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian dengan model siklus Arikunto
(2015, hlm. 17), adalah sebagai berikut:
1. Rencana Tindakan (Planning)
Pada tahap ini peneliti menyusun perangkat pembelajaran dengan
menggunakan model Problem Based Learning. Adapun kegiatan perencanaan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Skor Nilai Keterangan
3,60 – 4,00
2,75 – 3,50
1,75 – 2,74
Kurang dari 2,00
A
B
C
D
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑃𝑃 =Jumlah skor yang diperoleh
Skor Total (65)𝑋 4 = ⋯
79
a. Permintaan izin kepada kepala sekolah SDN Mekarbakti dengan
mengonfirmasikan ide penelitian kepada kepala sekolah dan rekan-rekan
guru serta melakukan diskusi mengenai pelaksanaan penelitian.
b. Permintaan kerjasama dengan guru kelas IV SDN Mekarbakti
c. Permintaan izin kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan
Masyarakat Kota Bandung
d. Permintaan Izin kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang
e. Setelah diperoleh kesepakatan tentang penelitian, selanjutnya melakukan
observasi, kegiatan observasi meliputi pengamatan terhadap teknik
pembelajaran yang digunakan oleh guru, kondisi kelas, sikap, dan perilaku
siswa pada saat pembelajaran.
f. Identifikasi masalah, yaitu dengan mencari faktor yang menjadi hambatan
terhadap kegiatan pembelajaran didalam kelas yang dirasakan memerlukan
adanya perubahan.
g. Menyusun perangkat pembelajaran yaitu berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), bahan ajar, dan media pembelajaran serta penyesuaian
pembelajaran dengan model Problem Based Learning.
h. Menyusun intrumen penelitian seperti lembar observasi, lembar
wawancara, evalausi dan dokumentasi.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini langkah-langakh dalam melaksanakan tindakan pada
perancanaan yang telah dibuat pada RPP dengan menggunakan model PBL. Peneliti
melaksanakan penelitian selama sepekan sesuai dengan jumlah pembelajaran yang
ada pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku, dimana siklus I meliputi
pembelajaran 1 dan 2, siklus II meliputi pembelajaran 3 dan 4, dan siklus III
meliputi pembelajaran 5 dan 6.
3. Pengamatan (Observe)
Kegiatan pengamatan ini merupakan realisasi dari instrumen berupa lembar
observasi yang telah dibuat pada saat langkah perencanaan. Hal-hal yang
diobservasi adalah mengenai efektivitas penggunaan model pembelajaran PBL,
dalam meningkatkan hasil belajar materi subtema Keberagaman Budaya Bangsaku.
Untuk dapat mengetahui pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan
80
perencanaan maka observer membenatu untuk mengisi lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran. Hasil dari pengamatan tersebut dapat dijadikan bahan
pertimbangan daalm pelaksanaan kegiatan refleksi.
4. Refleksi (Reflect)
Refleksi adalah kegiatan perenungan terhadap kegiatan yang telah dilalui. Data
yang telah diperoleh akan dianalisis dan dievaluasi untuk disimpulkan
pemaknaannya, agar dapat diperoleh hasil pelaksanaaan tindakan yang telah
dilaksanakan tersebut dapat tercapai atau belum. Refleksi juga merupakan dasar
penyusunan rencana tindakan dalam pelaksanaan kegiatn penelitian berikutnya.
G. Indikator Keberhasilan
Indikator pada penelitian ini dibagi menjadi dua indikator keberhasilan, yaitu
indikator keberhasilan proses dan indikator keberhasilan output.
1. Indikator Proses
Proses Indikator keberhasilan proses pada penelitian ini dilihat dari perilaku
siswa dan guru ketika pembelajaran berlangsung. Perilaku guru dapat dilihat dari
lembar observasi RPP dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Penelitian
dapat dianggap berhasil apabila kriteria berikut dapat terpenuhi, kriteria tersebut
adalah:
a. Respon Siswa
Indikator proses dari respon siswa dalam penelitian ini dinyatakan sebagai
berikut:
1) Jika ≥ 85% siswa menyatakan sangat suka sekali maka dapat ditetapkan
kategori sangat baik.
2) Jika 75% - 84% siswa menyatakan suka sekali maka dapat ditetapkan kategori
baik.
3) Jika 55% - 69% siswa menyatakan suka maka dapat ditetapkan kategori cukup.
4) Jika 40% - 54% siswa menyatakan tidak suka maka dapat ditetapkan kategori
kurang.
Pada penelitian ini, respon siswa dikatakan berhasil jika ≥85% siswa
menyatakan sangat suka sekali.
81
b. Aktivitas Siswa
Indikator proses dari aktivitas siswa dalam penelitian ini dinyatakan sebagai
berikut:
1) Jika aktivitas siswa memperoleh nilai 85% dapat ditetapkan kategori sangat
baik.
2) Jika aktivitas siswa memperoleh nilai 75% - 84% dapat dikatakan kategori baik.
3) Jika aktivitas siswa memperoleh nilai 55% - 69% dapat ditetapkan kategori
cukup.
4) Jika aktivitas siswa memperoleh nilai 40% - 54% dapat ditetapkan kategori
kurang.
Pada penelitian ini, aktivitas belajar peserta didik dikatakan berhasil apabila
≥85% aktivitas peserta didik sudah terlaksana dengan katgori baik.
c. Sikap Peduli dan Sikap Santun Peserta Didik
Indikator proses dari sikap peduli dan sikap santun peserta didik pada penelitian
ini dinyatakan sebagai berikut:
1) Jika sikap peduli dan sikap santun peserta didik mendapat skor antara 85 – 100
maka dapat ditetapkan kategori sangat baik.
2) Jika sikap peduli dan sikap santun peserta didik mendapat skor antara 70 – 84
maka dapat ditetapkan kategori baik.
3) Jika sikap peduli dan sikap santun peserta didik mendapat skor antara 55 – 69
maka dapat ditetapkan kategori cukup.
4) Jika sikap peduli dan sikap santun peserta didik mendapat skor antara < 40 maka
dapat ditetapkan kategori perlu bimbingan.
Sikap peduli dan sikap santun peserta didik dikatakan berhasil apabila pada
setiap kegiatan pembelajaran berlangsung ≥ 80% peserta didik memperoleh skor
≥83% dengan kategori baik.
d. Dokumentasi Guru
Untuk mengetahui indikator keberhasilan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), kriteria penilaian dapat dilakukan dengan format sebagai berikut:
1) Jika rencana pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 3,50 – 4,00 maka
ditetapkan kategori sangat baik.
82
2) Jika rencana pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 2,75 – 3,50 maka
ditetapkan kategori baik.
3) Jika rencana pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 2,00 – 2,74 maka
ditetapkan kategori cukup.
4) Jika rencana pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai < 2,00 maka
ditetapkan kategori kurang.
Perencanaan pembelajaraan dikatakan berhasil apabila mendapatkan nilai
≥3,50 dengan kategori baik.
e. Pelaksanaan Pembelajaran
Untuk mengetahui indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran, kriteria
penilaian dapat dilakukan dengan format sebagai berikut:
1) Jika pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 3,50 – 4,00 maka ditetapkan
kategori sangat baik.
2) Jika pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 2,75 – 3,50 maka ditetapkan
kategori baik.
3) Jika pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai 2,00 – 2,74 maka ditetapkan
kategori cukup
4) Jika pelaksanaan pembelajaran memperoleh nilai < 2,00 maka ditetapkan
kategori kurang.
Perencanaan pembelajaraan dikatakan berhasil apabila mendapatkan nilai
≥3,50 dengan kategori baik.
pelaksanaan pembelajaran dikatakan berhasil apabila mendapatkan nilai ≥3,50
dengan kategori baik.
2. Indikator Output
Indikator keberhasilan output pada penelitia ini dilihat dari peningkatan hasil
belajara siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dinilai dari ketuntasan hasil
belajar melalui tes. Penilaian dapat dianggap berhasil apabila kriteria berikut dapat
terpenuhi, kriteeria tersebut adalah:
a. Secara individu, siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang diperoleh lebih besar
atau sama dengan KKM yang sudah ditetapkan yaitu ≥ 70 dalam skala (1-100).
b. Presentasi ketuntasan kelas yang harus dicapai adalah minimal sebanyak 80%
dari siswa kelas IV SD Negeri Mekarbakti.