bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
41
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan pada penelitian ini adalah penelitian
pengembangan. Sugiyono (2014) menyatakan bahwa
penelitian pengembangan (Research and Development)
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut, tetapi dalam penelitian ini dibatasi
hanya sampai menghasilkan rencana strategis
peningkatan mutu SD Negeri 2 Jampiroso.
3.2 Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah Stakeholder
yang saling berkesinambungan dalam penyelenggaraan
dan pengelolaan pendidikan yang ada di SD Negeri 2
Jampiroso terdiri dari:
3.2.1 Kepala sekolah
Kepala sekoah adalah yang sangat penting dalam
penelitian ini, karena kepala sekolah peranannya
sebagai pemimpin tunggal yang menentukan kemajuan
sekolah dalam peningkatan mutu sekolah. Disamping
itu kepala sekolah dianggap paling mengetahui kualitas
dan profesionalisme yang dimiliki oleh guru .
3.2.2 Tenaga pendidik (guru) dan Tenaga Kependidikan Guru dan tenaga kependidikan (TU dan
Pustakawan) dapat memberikan penilaian obyektif
42
tentang penilaian kepala sekolah serta penilaian
terhadap pesrta didik
3.2.3 Siswa
Dalam hal ini siswa juga dapat memberikan
informasi yang obyektif tentang kepemimpinan kepala
sekolah dan kebijakan-kebijakannya, serta kinerja guru
di sekolahnya.
3.2.4 Komite sekolah
Komite sekolah menjadi komponen yang menjadi
penghubung antara pihak sekolah dengan orang tua
siswa, masyarakat, serta dunia usaha dan dunia
industri. Sekolah merupakan salah satu unit penting
yang keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari
masyarakat. Keberadaan komite sekolah menjadi
kekuatan dan faktor pendorong terbentuknya sekolah
yang bermutu.Peran dan fungsi komite sekolah adalah
sebagai pertimbangan dalam penentuan pelaksanaan
kebijakan, pendukung baik yang berwujud finansial,
pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah. Pengontrol dalam rangka
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan mutu
pendidikan, serta mediator antara pemerintah dengan
masyarakat.
3.3 Tahapan Penelitian.
Tahapan yang digunakan dalam penelitian
ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi SDN 2 Jampiroso, yaitu
sampai pada tahap revisi desain.
43
Gambar 3.1 Tahap Penelitian R&D (Sugiyono, 2014)
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Tebel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data
NO Data Sumber Data Teknik
Pengumpulan Data
Instrumen Data Primer
Data Sekunder
1 Profil SD, kurikulum
- Data Dokumen
Studi dokumen
-
2 Strategi yang telah dilaksanakan dalam peningkatan mutu
Kepala sekolah, guru
Data Dokumen
Studi Dokumen dan wawancara
Pedoman Wawan Cara
3 SWOT Stake holder
- FGD Pedoman
FGD 4 Sarana dan
prasarana - Bukti fisik - Observasi
- Lembar Observasi
Lembar Observasi
Potensi
dan
Masalah
Pengum
pulan
data
Desain
Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Ujicoba
Produk
44
3.4.1 Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan untuk penelitian ini
meliputi hal-hal berikut
1. Survei Awal
Peneliti melakukan survei awal untuk melihat
situasi dan kondisi tempat penelitian. Survei awal
dilakukan dengan wawancara singkat dengan kepala
sekolah tentang, visi, misi, dan tujuan SDN 2
Jampiroso .
2. Membuat instrumen penelitian.
a. Sebelum melakukan wawancara
peneliti membuat beberapa pedoman
wawancara yaitu untuk kepala sekolah, guru, siswa
dan komite sekolah. Pedoman itu sebagai acuan agar
data yang diinginkan dapat terpenuhi melalui
pertanyaan yang disertakan.
b. Membuat lembar observasi.
Peneliti membuat lembar observasi yang
digunakan untuk mengumpulkan data dilapangan
agar lebih mampu memahami konteks data dalam
keseluruhan situasi sosial, sehingga akan menambah
wawasan yang holistik atau menyeluruh.
c. Membuat Instrumen Analisis SWOT dan
Panduan FGD
Berdasarkan wawancara singkat pada survei
awal tentang SDN 2 Jampiroso, data dianalisis dan
diolah sebagai dasar pembuatan instrumen analisis
SWOT, juga sebagai bahan panduan dalam
pelaksanaan FGD. Data dikelompokkan berdasarkan
45
kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan
ancaman.
Draf instrumen analisis SWOT yang telah
tersusun untuk dikonsultasikan dengan kepala
sekolah untuk mendapatkan masukan perbaikan.
Selanjutnya setelah mendapat masukan dari kepala
sekolah, instrumen dipilah lagi berdasarkan input,
proses, dan output
Disamping itu, peneliti juga menyiapkan
panduan FGD, agar pelaksanaan FGD terlaksana
sesuai harapan.
3.4.2 Tahap pelaksanaan
1. Menyusun rancangan penelitian
Peneliti dalam pengumpulan data tehnik yang
digunakan untuk mendapatkan strategi peningkatan
mutu di SD Negeri 2 Jampiroso dengan dokumentasi,
wawancara, obsevasi , instrumen analisis SWOT dan
panduan FGD
2. Pengumpulan data
Pada tahap ini peneliti dapat dikatakan tahap
pelaksanaan dan pengamatan. Pengumpulan data
dilakukan dengan:
a. Studi dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu, yang dapat berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya seseorang. Dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan.
46
Data dokumentasi yang berkaitan dengan
penelitian ini adalah profil sekolah, strategi yang telah
dilaksanakan dalam peningkatan mutu sekolah, data
prestasi siswa baik akademis maupun non akademis,
sarana prasarana yang mendukung proses
pembelajaran.
b. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai tehnik
dalam pengumpulan data. Dengan wawancara, maka
peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih
mendalam tentang persiapan dalam
menginterprestasikan situasi dan fenomena yang
terjadi tentang strategi peningkatan mutu sekolah.
c. Observasi
Observasi adalah tehnik pengumpulan data
melalui pengamatan. Dalam observasi peneliti
mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran di
kelas saat guru mengajar dan bagaimana situasi
kelas, mengamati kegitan ekstrakurikuler yang diikuti
oleh siswa.
d. Focus Group Discussion (FGG).
Focus Group Discussion (FGD) adalah metode yang
akan digunakan untuk mendapatkan data pokok/
primer untuk menidentifikasi masalah, analisis dan
penyebab masalah, dan menentukan cara-cara
penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai
alternatif pemecahan masalah dengan pertimbangan
sumberdaya yang tersedia. FGD dilakukan untuk
47
mendapatkan data tentang faktor-faktor kekuatan,
kelemahan, peluang, ancaman dalam rangka
peningkatan mutu sekolah di SDN 2 Jampiroso yang
didasarkan pada aspek input, proses, dan output.
FGD ini akan melibatkan komite sekolah, unusur
pimpinan sekolah (kepala sekolah, wakil kepala
sekolah), 2 orang guru, 1 orang komite, 1 orang
bagian tata usaha. Dalam FDG ini terjadilah proses
curah pendapat (brainstroming) untuk
mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal dan
eksternal. Setelah mendapatkan kesimpulan tentang
kekuatan, kelemahan, peluang, dan acaman langkah
selanjutnya akan membuat rangkuman kedalam
aspek input, proses, dan output. Dalam pertemuan
selanjutnya akan membahas dan menyepakati untuk
bobot dan skor dari masing-masing faktor yang sudah
ada. Setelah itu tahap selanjutnya adalah melakukan
proses analisis data melalui analisis SWOT.
3. Desain produk
Penelitian ini akan menghasilkan rencana
strategis yang belum teruji oleh pakar sehingga belum
diketahui kelemahannya. Maka, pada tahan
selanjutnya dibutuhkan pengujian oleh pakar atau
ahli. Peneliti akan menguji rancangan renstra dengan
pakar yang menguasai bidang rencana strategis.
4. Validasi Desain
Data yang sudah diperoleh akan diuji oleh pakar
untuk mengetahui kelemahan-kelemahannya, yang
selanjutnya akan diperbaiki dengan mengurangi
kelemahan-kelemahan tersebut. Masukkna dari pakar
akan lebih menyempurnakan draft renstra yang telah
48
disusun oleh penulis. Penulis melakukan uji pakar
dengan seorang profesor dan seorang doktor serta dari
ketua komite SDN Jampiroso 2 yang menghuasai
bidang rencana strategis. Kedua ahli tersebut adalah
Prof.Dr Slameto dan Dr Bambang Suteng Sulasmono,
M.Si yang saat ini masih aktif mengajar di UKSW
Salatiga.
5. Perbaikan desain
Dari hasil perbaikan dari pakar maka akan
didapatkan rencana strategis yang lebih baik dan bisa
dipertanggung jawabkan. Selanjutnya rencana
strategis tersebut akan diserahkan kepada kepala
sekolah sebagai alternatif peningkatan mutu melalui
serah terima antara penulis dengna pihak sekolah
yang diwakili oleh kepala sekolah.
3.5. Analisis Data
3.5.1 Analisa data hasil wawancara, Observasi, dan Studi Dokumen Data yang diperoleh dari berbagai sumber dan
menggunakan tehnik pengumpulan data yang
bermacam-macam secara terus menerus sampai
datanya jenuh. Bogdan dalam Sugiyono (2014),
Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang dipelajari dan membuat kesimpulan
49
sehingga mudah dipahami oleh sendiri maupun orang
lain.
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan
pada saat wawancara berlangsung. Bila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan maka peneliti melakukan pertanyaan lagi
sampai tahap tertentu. Semakin lama peneliti ke
lapangan, maka jumlah data semakin banyak,
komplek dan rumit. Data yang masuk perlu
dirangkum dan memilah hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting dan
kemudian dicari tema dan polanya.
3.5.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai
faktor secara sistematis yang didasarkan pada logika
yang memaksimalkan kekuatan (Strengh) dan peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats). menurut Rangkuti (2014), model
yang dipakai pada tahap ini adalah matrik faktor
strategi eksternal (EFAS) dan matrik faktor strategi
internal (IFAS) dan matrik profil komparasi.
Matrik IFAS menggambarkan lingkungan
internal yang memberikan informasi tentang kekuatan
yang harus digunakan secara maksimal dan
kelemahan yang harus diminimalkan. Matrik EFAS
menggambarkan lingkungan eksternal yang
memberikan informasi tentang peluang yang harus
dimanfaatkan dan ancaman yang harus dihindari
atau dicegah.
50
Langkah-langkah dalam menyusun analisis SWOT
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dihadapi oleh SDN 2 Jampiroso.
2. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi
oleh SDN 2 Jampiroso untuk meningkatkan mutu.
3. Menentukan bobot relatif masing-masing faktor
berdasarkan tingkat kepentingannya sebagai
penentu keberhasilan upaya perbaikan mutu di
SDN 2 Jampiroso.
4. Menentukan rating atau skor (1 sampai dengan 5)
dari masing-masing faktor yang menggambarkan
kondisi internal dan eksternal SDN 2 Jampiroso.
5. Menghitung total skor dengan mengalikan bobot
dan rating untuk masing-masing faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman.
6. Menghitung total skor akhir faktor internal
(kekuatan-kelemahan) dan faktor eksternal
(peluang-ancaman).
7. Menentukan posisi strategis dari faktor internal
dan faktor eksternal SDN 2 Jampiroso.
8. Menentukan rencana strategis berdasarkan posisi
dari hasil analisis SWOT untuk meningkatkan
mutu SDN 2 Jampiroso.
51
TABEL 3.2 EFAS
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
BOBOT RATING BOBOT
X RATING
KOMENTAR
KEKUATAN Tulis 5-10 kekuatan
KELEMAHAN Tulis 5-10 kelemahan
Total 1,0
Sumber: Rangkuti,F.(2014)
Matrik strategi Internal
a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai 10 kekuatan
dan kelemahan)
b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2,
mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0
(tidak penting)
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-
masing faktor dengan memberikan skala mulai
dari 4 (outstanding) sampai dengan 1(poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kondisi sekolah. Pemberian nilai rating untuk
faktor peluang bersifat positif (peluang yang
semakin diberi rating 4, tetapi jika peluangnya
kecil, diberi rating 1). Pemberian rating ancaman
adalah kebalikannya.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada
kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan
dalam kolom 4. lihat tabel EFAS
52
TABEL 3.3 EFAS
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
BOBOT RATING BOBOT X RATING
KOMENTAR
PELUANG Tulis 5-10 peluang
Ancaman Tulis 5-10 ancaman
Total 1,0
Sumber: Rangkuti,F.(2014)
Besarnya skor ditentukan dalam FGD (Fokus
Group Discussion) antara peneliti, guru dan kepala
sekolah dengan kesepakatan, masing-masing peserta
menilai bobot dan rating untuk masing-masing
indikator. Kriteri yang digunakan untuk menentukan
besarnya skor adalah bagaimana posisi SDN 2
Jampiroso dibandingkan SD lain yang sederajat di
Kecamatan Temanggung. Skor berkisar 1-5, untuk
kekuatan dan peluang, semakin baik posisinya
semakin tinggi angkanya. Tapi untuk kelemahan dan
ancaman, semakin tinggi posisinya dengan SD lain
semakin kecil anggkanya.
Untuk kekuatan dan kelemahan, begitu juga
untuk peluang dan ancaman masing-masing dihitung
total skor penghitungan bobot dikali skornya. Dari
perhitungan tersebut diperoleh total skor kekuatan
dan total skor kelemahan. Untuk mendapatkan totol
skor akhir,hitung skor total kekuatan dikurangi skor
total kelemahan. Dengan cara yang sama diperolah
total skor untuk peluang dan total skor ancaman.
Kemudian hitung total skor akhir dengan cara total
skor peluang dikurangi total skor ancaman.
53
Setelah dihitung total skor akhir dari faktor
internal dan total akhir faktor eksternal, data
dimasukkan ke dalam Tabel 3.4 yaitu matrik SWOT,
sebagai acuan penyususnan strategi.
IFAS
EFAS Weakneesses (W)
Opportunities
(O)
Threats
Sumber; Wulaningrum et al.(2006)
Gambar 3.2 Matrik SWOT
Total skor akhir dari faktor internal (IFAS)
digambarkan pada sumbu X pada matrik SWOT, dan
total skor akhir dari faktor eksternal (EFAS)
digambarkan pada sumbu Y. Garis koordinat (X,Y)
menunjukkan hasil analisis SWOT itu terletak di
kuadran mana. Kuadran SO (Strengthd-Opportunities),
Kuadran ST (Strengths-Threats), Kuadran WT
(Weaknesses-Threaths). Posisi itu menentukan strategi
pengembangan yang dibuat untuk meningkatkan
mutu sekolah di SDN 2 Jampiroso.
-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
5 4
3 2
1
-1
-2
-3
-4 -5
WO SO
ST WT
54
3.6. Triangulasi (keabsahan ) data
Keabsahan data dalam penelitian dengan
mengecek kredibilitas data dengan berbagai tehnik
pengumpulan data dan berbagai sumber data. Ada
dua cara yang dilakukan yaitu:
a. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber ini dilakukan untuk
menguji kredibilitas dengan cara mengecek data yang
telah diperoleh, melalui beberapa sumber. Untuk
mendapatkan data yang valid tentang upaya-upaya
yang dilakukan sekolah dalam rangka peningkatan
mutu, peneliti menggunakan berbagai sumber.
Sumber-sumber data meliputi kepala sekolah, guru,
komite dan siswa. Dalam penelitian ini untuk
mengumpulkan data melalui FGD.
b. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan oleh peneliti
dengan mengecek sumber data yang sama dengan
dengan teknik berbeda yaitu dengan wawancara,
observasi dan studi dokumen.