bab iii tinjauan kasus -...
TRANSCRIPT
35
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. R
DENGAN MASALAH DENGUEHAEMORAGIC FIVER (DHF)
DI RUANG LUKMAN RS. ROEMANI
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pda tanggal 01 Maret 2010 jam 10.00di Ruang Luqman
RS Roemani Semarang,data diperoleh dari hasil wawancara dengan keluarga
pasien dan dari data catatan medic An.R
I. Identitas Pasien
a. Identitas pasien
Nama : An.R
Umur : 9 th
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Suku/bangsa : Jawa
Agama : Islam
Anak ke : 1
Alamat : Jl Unta NO1 RT01/RW01, Pandean Lamper
Diagnosa Medis : DHF
Tanggal masuk : 28 Febuary 2010
b.Identitas Penanggung Jawab
Nama Ayah : Tn. S
Nama Ibu : Ny. R
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : SD
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Jl Unta NO 1 RT01/RW01, Pandean Lamper
Sumber Informasi : Ibu Klien dan ststus rekan medik.
36
II. KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan badan panas.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
± 3 hari pasien panas kemudian di bawa ke Puskesmas, nadi kuat, akral
hangat, mual, kadang-kadang nyeri perut, badan lemas. Kemudian An. R
dirujuk ke RS. Roemani dan ditempatkan di Ruang Lukman.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan 6 bulan lalu pasien terserang batuk, pilek. Pasien
tidak mempunyai riwayat alergi dan belum pernah dirawat di RS. Pasien
mendapat imunisasi lengkap : BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti ini.Dalam
keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan & tidak mempunyai
penyakit menular.
5. Kesehatan lingkungan : menurut ibu pasien kondisi lingkungan bersih,
kebersihan kamar mandi, bak mandi dikuras minimal 1x / seminggu,
tinggal di perkampungan yang cukup padat, ibu / keluarga tidak
mengetahui apakah disekitar lingkungan ada yang menderita penyakit
demam berdarah.
6. Riwayat kehamilan
1) Pre natal : tidak ada kelainan/penyakit pada saat ibu hamil, usia
kehamilan 9 bulan.
2) Natal : bayi lahir spontan di rumah bidan dan di tolong oleh bidan
langsung menangis, tidak ada kebiruan. Berat badan 3.600 gr, panjang
badan saat lahir 50 cm.
3) Post natal : pertumbuhan dan perkembangan dalam batas normal. Asi
diberikan sampai umur 1 tahun. Imunisasi lengkap, tidak ada alergi
terhadap makanan, pasien sulit untuk makan.
37
7. Tumbuh kembang pasien : Pasien sudah mampu membaca dengan benar
dan mengatakan perasaanya yang di rasakan dengan jalas kepada keluarga.
8. Psikososial : Pasien pendiam dan sangat pemalu, bila tidak di ajak bicara
tidak mau berbicara dan saat di kaji perawat klien hanya diam malu.
1. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
1. Pola nutrisi dan metabolik
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan nasi,
lauk pauk dan sayur yang telah dibuat, 1porsi habis. Setelah masuk RS
pasien makan 3 x sehari dengan lauk pauk, nasi, sayur, buah yang telah di
sediakan RS, anak makan habis ¼-1/2 porsi pasien minum setiap haus : 5
gelas sehari.
2. Pola eliminasi
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1-2 X sehari, dengan
konsentrasi padat, berwarna kuning, BAK 3-5 kali sehari. Selama sakit
pasien BAB 4 x sehari, Ada darah, berwarna merah, konsenstensi cair, ada
lendir, BAK 2-3 x sehari warna urin pekak.
3. Pola aktivitas & latihan
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien seorang anak yang aktif.
Setelah di rawat di RS pasien hanya tidur lemah.
4. Pola istirahat & tidur
Ibu pasien mengatakan ketika di rumah pasien sehari tidur kurang lebih
10-12 jam ( malam jam 20.00-06.00 dan siang selama 1 atau 2 jam )
setelah di rumah sakit pasien lebih banyak tiduran dan istirahat dan kurang
beraktivitas.
5. Tingkat perkembangan
Kemandirian dan bergaul : menurut pakaiaan orang tua pasien di rumah
pasien bermain dengan teman sebaya, namun di RS ketika pertama di kaji
anak jarang menjawab pertanyaan & kebanyakan diam dan masih malu.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
P : Nyeri saat bergerak
38
Q : Seperti ditusuk - tusuk
R : diperut bagian atas
S : skala 7
T : ± 5 menit
7. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Ibu pasien mengatakan kesehatan merupakan sesuatu yang penting dan
harus dijaga karena itu sangat penting. Jika dalam keluarga pasien ada
yang sakit biasanya langsung diperiksakan ke puskesmas atau RS terdekat.
8. Pola Psikososial
Orang tua memegang peranan penting dalam keluarga jika salah satu
jumlah anggota pasien ada yang sakit biasanya langsung diperiksakan ke
puskesmas atau ke pelayanan kesehatan terdekat.
9. Pola hubungan dengan orang lain
Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik terbukti dengan adanya
keluarga pasien yang sering menjenguk.
10. Persepsi diri dan konsepdiri
Hal yang dipikirkan pasien saat ini yaitu ingin cepat pulang agar bias ke
sekolah lagi dan berkumpul dengan teman-temanya.
11. Pola nilai kepercayaan
Pasien beragama islam dan pasien rajin berdoa untuk kesehatan diri dan
keluarganya.
2. PENGKAJIAN PERSISTEM
a. Sistem pernafasan : RR 24x / mnt, gerakan dada Simetris atau seimbang
ada retraksi otot buntu napas, suara napas vesikuler, batuk
b. Sistem kardiovaskuler : TD 110 / 70 mmhg. Nadi : 108 x/ mnt, marmur
tidak teredengar akral hangat.
c. Sistem persyarafan : kesadaran Apatis , pasien gelisa dan cengeng serta
rewel.
d. Sistem perkemihan eliminasi urin : BAK 1 x saat pengkajian = 300 cc,
warna coklat tua dan pekat.
39
e. Sistem pencernaan-eliminasi alvi : nafsu makan menurun, menolak setiap
kali disuapi/disuruh makan, mengeluh sakit menelan, mukosa multu
mongering, nyeri tekan pada ulu hati/perut bagian atas, mual, bising usus
17 x/menit, BAB 4x cair, ada sarah berwarna merah, ada lendir, bau
menusuk.
f. Sistem tulang-otot-integumen : klien merintih badannya sakit, badan
panas, wajah kemerahan, pergerakan baik dapat menggerakkan ekstrimitas
sendiri tanpa bantuan, badan masih lemah.
g. System reproduksi : tidak ada kelainan pada fungsi ini.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Apatis
Tinggi badan : 133cm
Berat badan : 24 kg
LILA : 15 cm
Lingkar kepala : 50 cm
Lingkar dada : 57 cm
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 108x/menit
Suhu : 382C
RR : 24 x/menit
a. Kepala : Bentuk meshosepal, warna rambut hitam, bersih, Pasien
mengatakan pusing.
b. Mata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, pada
mata bagian atas terasa kemeng.
c. Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan
pendengaran.
d. Hidung : tidak ada perdarahan,hidung bersih simetris.
e. Mulut : bibir kering( pecah-pecah), mukosa mulut kurang lembab, tidak
ada perdarahan di rongga mulut.
40
f. Leher : tidak ada perbesaran tyroid.
g. Dada
Inspeksi : simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan
Perkusi : Sonor
Palpasi : taktil fremitus normal
h. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada jejas, bentuk cembung.
Palpasi : turgor kulit elastic, nyeri tekan bagian atas, hepatomegaly
Auskultasi : bising usus 17 x/menit.
Perkusi : tymphani
i. Ekstrimitas : tangan sebelah kanan terpasang infuse RL 20 tpm, tidak
ada edema, akral hangat.
j. Genetalia : bersih, tidak ada kelainan, tidak terpasang kateter
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 28-02-2010
HB 10,3 12-16 g/dL
Leukosit 1.800 4.000-11.000 L
Trombosit 74.000 150.000-45.000 L
Hematrokit 29,2 35-55 %
Eusinofil 2
Basofil 1
N. Segmen 57
Limfosit 25
Monosit 15
LED -
Erytrosit 3.91 4.0-6.2 juta
MCV 80.00 83.00-110.00 fL
MCH 26.00 24.00-34.00 mg
MCHC 32.00 29.00-36.00 g/dL
41
Imuno serologi
Dengue Blood Ig g Positif
Dengue Blood Ig M Positif
Ig N salmonella 4 neg <4
Hasil Rontgen thorax
Tgl, 01-03-2010
Tulang Baik
Besar bentuk COR normal
Kedua apex lancip
Pulmo bronkolaris kasar
Kesan : suspect bronkitis
Tanggal 01-03-2010
Hb 9.0 12-16 g/dL
Lekosit 1.400 4.000-11.000 L
TRombosit 52.000 150.000-450.000 L
Hematrokit 26.7 35-55 %
Erytrosit 3.37 4.0-6.2
Tgl 02-03-2010
Hb 8,4 12-16 g/dl
Leukosit 1,600 400-11,000 L
Trombosit 37,000 150.000-450.000 L
Hematokrit 25,3 35-55 %
Erytrosit 3,14 4,0-6,2
42
Tgl 03-03-2010
Hb 8,0 12-16 g/dl
Leukosit 2000 400-11,000 L
Trombosit 34,000 150.000-450.000 L
Hematokrit 24,2 35-55 %
Erytrosit 3,06 4,0-6,2
Tgl 03-03-2010
Feses
Warna Merah
Konsistensi Cair
Lendir (+)
Darah (+)
Amoeba neg
Telur cacing neg
Leukosit 3-6/1 Pb
Erytrosit 6-10/1 Pb
Sisa makanan (+)
Bakteri (+)
Jamur neg
Sudan III neg
Lain-lain -
43
Therapi / Pengobatan
Sanmol 3.1 sendok takar ( 3x50 mg)
Vasedan 3.1 sendok takar
Antasid 3.1
Biotichol 3.500 mg
Elkana 1.1 sendok takar
Injeksi
Taxegram 3.250 mg
Indexon 3.1 ampul
Diit :
3 x teh/susu : 200cc
Nasi putih ( lauk saring )
44
A. ANALISA DATA
Hari/tgl DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
Senin, 01-
maret -2010
Senin, 01-
maret -2010
S : Ibu pasien mengatakan anak
badannya panas
O : - Panas, badan teraba panas
Wajah kemerahan
S : 382C
S : ibu pasien mengatakan tidak mau
makan dan minum
O : - Pasien rewel, gelisah, cengeng
- Nafsu makan
menurun]
- Menolak setiap kali
disuapi/disuruh makan
- Makan habis ¼-1/2 porsi
- Mukosa mulut kering, mual.
- BAB 4 x dalam
seharikonsistensi cair, ada
darah, lendir
- BB : 24 kg. umur 9 th
BB normal 2n +8
2 (9) + 8 : 26 kg
- Konjungtiva anemis
- Hb : 9 g/dL
S : pasien mengatakan , sakit pada
perut bagian atas.
P : nyeri saat bergerak
Q : seperti ditusuk – tusuk
R : diperut bagian atas
S : skala 7
T : ± 5 menit.
O : - nyeri tekan dibagian perut
atas
- Anak berkringat, gelisah,
Hypertermia
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
nyeri
Proses Infeksi
Intake tidak
adekuat
Proses patologis
45
rewel
- Wajah terlihat seperti
menahan sakit
- Hepatomegali
- TD 110/70 mmHg, N : 108x
/ mnt S : 382C
S : Ibu pasien mengatakan pasien
sulit untuk minum
O : - Pasien terlihat lemas
- Mata cekung
- Berkeringat
- Minum sehari ± 4 gelas : 400
cc
- Urin berwarna coklat pekat
- Trombosit : 52.000 L
- TD : 110/70 mmHg, N : 108
x/menit, S : 382C
- BAB 4 x cair : 400 cc
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering
Intake : Makan = ¼ x 400= 100 cc
Minum = 400 cc
Infus = 300
cc
Oksidasi = 100x7:24 = 29,16 +
829,16
Output : Urine = 300 cc
BAB = 400 cc
IWL= 20x24kgx7:24 = 131,25
Keringat = 100x7:24 = 29,16 +
869,16
Balance cairan = Intake-Out put
= 829,16-869,16
= -40
Devisit volum
cairan
Out put berlebih
46
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan out put berlebih
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake tidak adekuat
3. Hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya infeksi
4. nyeri berhubungan dengan proses patologis
C. INTERVENSI
Hari/tgl Diagnosa Tujuan & KH Intervensi Rasional
1
Senin, 01-
Diagnosa
volum cairan
berhubungan
Tujuan : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan devisit
1. Kaji status
hidrasi
1. Menerapkan data dasar
pasien untuk
mengetahui dengan
47
maret -
2010
2
Senin, 01-
maret -
2010
out out
berlebih
Perubahan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
volume cairan dapat
terpenuhi
KH : - hawaran urin
adekuat
- TTV satbil
- Membran mukosa
lembab, turgor
kulit baik
- Volume cairan
cukup, iknput
cukup, output ≠
berlebihan
- Mata tidak cekung
- Minum sehari
- Trombosit
meningkat
Tujuan : setelah
dilakukan tindakan
selama 3 x7 jam
kebutuhan nutrisi
pasien terpenuhi.
KH : - nafsu makan
meningkat
2. Kaji tanda &
gejala
dehidrasi atau
hipovolemik
3. Kaji
perubahan
haluaran
4. Observasi
adanya tanda-
tanda syok
5. Berikan
cairan intra
vaskuler RL
20 tetes per
menit
6. Anjurkan
pasien untuk
banyak
minum
1. Kaji keluhan
mual
2. Berikan
makanan
yang mudah
ditelan
cepat penyimpangan
dari keadaan
normalnya.
2. Untuk mengetahui
penyebab devisit
volume cairan, jika
haluaran urine < 25
ml/jam, maka pasien
mengalami syok
3. Untuk mengetahui
keseimbangan cairan
& tingkatan dehidrasi
4. Agar dapat segera
dilakukan tindakan
untuk menangani syok
yang dialami pasien.
5. Pemberian cairan IV
sangat penting penting
bagi pasien yang
mengalamik defisit
volume cairan dengan
keadaan umum yang
buruk karena cairan
langsung masuk
kedalam pembuluh
darah.
6. Asupan cairan sangat
diperlukan untuk
menambah volume
cairan tubuh.
1. Untuk menetapkan
cara mengatasi
kebutuhan nutrisi.
2. Membantu mengurangi
kelelahan pasien &
membantu
meningkatkan asupan
48
- Diit
dihabiskan
- Pasien tidak
lemah
- Mukosa bibir
lembab
- Konjungtiva
tidak anemis
- BB
meningkat
0,5 kg
- Hb.
meningkat
- Mual
berkurang
seperti bubur
tim & susu.
3. Anjurkan
makan porsi
kecil &
sering
4. Sajikan
makanan
dalam
keadaan
hangat
5. Berikan diit
sesuai
program: diit
lunak, susu /
teh : 200cc
6. Ukur berat
badan setiap
hari
7. Bujuk
pasien agar
mau makan
8. Berikan
obat anti
mual
(antasit 1.1
tablet )
9. Berikan
suplaimen
vit (elkana
1.1 sendok
takar )
10. Pasang
sonde
untuk
makanan
3. Untuk menghindari
mual & muntah.
4. Untuk meningkatkan
nafsu makan dan
mengurangi mual
5. Untuk membantu
mengurangi
peningkatan asam
lambung untuk
menurunkan rasa mual
6. Untuk mengetahui
peningkatan berat
badan
7. Akan sangat
membantu bila pasien
mau makanatau minum
tanpa menggunakan
sonde.
8. Untuk mengurangi rasa
mual
9. Untuk meningkatkan
nafsu makan
10. Nutrisi parenteral
sangat
bermanfaat/dibutuhkan
49
3
01-maret-
2010
Hipertermi
berhubungan
dengan
proses
infeksi
Tujuan : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
1 x 60 menit
hipertemia menurun
atau tidak terjadi
lagi
KH : - suhu normal
(36o – 37oC)
- Pasien tidak
demam
- Pasien merasa
lebih nyaman
- Wajah tidak
kemerahan
memberikan
nutrisi
parenteral
1. Observasi
TTV tiap 3
jam
2. Lakukan
kompres
hangat pada
ketiak,
kepala/dahi,
lipatan paha
3. Anjurkan
pasien
untuk
banyak
minum
terutama
yang manis-
manis
sekitar 1,5 -
2 L
4. Menjelaska
n tentang
penyebab
peningkatan
suhu tubuh
pada
keluarga
5. Colaborasi :
pemberian
antipiretik
sesuai advis
: sanmol
syrup ,dosis
klien terutama jika
intake peroral sangat
kurang.
1. TTV merupakan
acuan untuk
mengetahui ku
pasien
2. Untuk
menurunkan
suhu tubuh
3. Peningkatan
suhu tubuh
mengakibatkan
penguapan
tubuh
meningkat
sehingga perlu
diimbangi
dengan asupan
cairan yang
banyak
4. Keterlibatan
keluarag begitu
berarti dan
proses
kesembuhan
pasien.
5.Membantu
menurunkan panas
50
4
01- maret
-2010
Nyeri
berhubungan
dengan
proses
patologis.
Tujuan : setelah
dilakukan tindakan
keparawatan selama
1 x 30 menit nyeri
berkurang atau
hilang
KH :
- Nyeri
berkurang
atau hilang
- Pasien merasa
lebih nyaman
1x sendok
takar
diulang
setiap 4 jam
jika masih
panas
1. Kaji
karakteristik
nyeri, PQRST
2. Berikan posisi
yang nyaman
3. Berikan
suasana
gembira,
alihkan
perhatian
pasien dengan
melihat buku
atau majalah
anak-anak
4. Berikan
kesempatan
pada pasien
untuk
berkomunikas
i dengan
orang terdekat
5. Beri terapi
pengobatan
sesuai
program
1. Untuk mengetahui
skala, respon, tipe,lama
dan faktor penyebab
nyeri
2. Untuk mengurangi rasa
nyeri
3. Dengan memberikan
aktivitas lain pasien
dapat melupakan sakit
atau nyeri yang
dialaminya
4. Dapat berhubungan
dengan orang yang
terdekat bisa membuat
klien merasa aman,
gembira & bahagia
sehingga dapat
melupakan sakit atau
nyeri yang dialaminya
5. Untuk mengurangi
nyeri
51
D. IMPLEMENTASI
No Hari/tgl/jam No.
DX IMPLEMENTASI RESPON TTD
1. Senin, 01-
maret -2010
1
Mengkaji keadaan
umum dan status
hidrasi
S :Ibu pasien mengatakan
pasien susah untuk
minum,minum sehari ±
400 cc sehari
O :Pasien terlihat lemas,
mukosa bibir kering,
turgor kulit jelek,mata
cekung, badan
berkeringat.
52
1
1
1
1
2
2
2
Mengobservasi tanda-
tanda adanya syok
Mengkaji tanda dan
gejala dehidrasi atau
hipovolemik
Mengganti cairan infuse
RL 20 tetes per menit
Menganjurkan kepada
ibu pasien untuk
memberikan pasien
banyak minum
Mengkaji keluhan mual
Memberikan diit atau
nutrisi sesuai program
Menyajikan makanan
dalam keadaan hangat
Membujuk pasien agar
mau makan
S : -
O : - Pasien tampak lemah
- N : 108x/menit
- keringat dingin
S :- Ibu pasien mengatakan
urin pasien berwarna
coklat pekat
- Ibu pasien mengatakan
pasien BAB 4x : 400
cc sehari konstitensi
cair
O : - Mukosa bibir kering,
turgor kulit
jelek,mata cekung.
S: -Ibu pasien mengatakan
terima kasih
O : Infus lancar
S:-Ibu pasien mengatakan
akan melakukannya
O : - Kooperatif
S:- Pasien mengatakan
mual setiap
mencium bau
makanan
O : Pasien terlihat tidak
menghabiskan
makanan yang telah
disediakan RS,
makan habis ¼ porsi
S : -
O : Nasi tim dan teh manis
S: Pasien mengatakan
akan memakan
makanan
53
2
2
2
2
3
3
3
3
3
Menganjurkan kepada
ibu pasien agar
memberikan makan
sedikit tapi sering
Memberikan obat
antiemetic antacid 3.1
tablet
Memberikan suplemen
vitamin elkana 1.1
sendok takar
Mengobservasi tanda-
tanda vital
Memberikan obat
penurun panas
Mengompres pasien
dengan air hangat di
dahi dan di ketiak dan
di lipatan paha
Memotivasi keluarga
untuk menganjurkan
pasien untuk banyak
minum
Menganjurkan pasien
untuk memakai pakaian
yang tipis dan
menyerap keringat
O :Pasien terlihat mau
disuapi
S:Ibu pasien men
gatakan akan
melakukannya
O : Kooperatif
S: Pasien mengatakan
terima kasih
O : Pasien terlihat tidak
muntah
S : Pasien mengatakan
terima kasih
O : pasien tidak muntah
ketika diberikan
vitamin
S : Ibu pasien mengatakan
badan pasien panas
O : Wajah
kemerahan,badan
teraba panas, akral
hangat, S : 38,2 C
S: -
O : Sanmol 1 sendok takar
S : -
O : Wajah kemerahan,
rewel, gelisah, menangis
ketika diajak bicara
S : 38,2 C
S : Ibu pasien mengatakan
akan melakukannya
O : Kooperatif
S :-
O : Koopeartif
S : Ibu pasien mengatakan
panas menurun
54
4
4
4
Mengoservasi tanda-
tanda vital
Mengkaji karakteristik
nyeri
Mengajarkan teknik
manajemen nyeri (
relaksasi dan distraksi )
Memberikan posisi
yang nyaman bagi
pasien
O : Badan pasien teraba
tidak terlalu panas
S : 37,8 C
S :Pasien mengatakan sakit
kepala, sakit pada perut
atas
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti ditsuk-
tusuk
R : Di perut atas
S : Skala 7
T : ± 5 menit
O : Wajah terlihat seperti
menahan sakit, rewel,
nyeri tekan bagian
perut atas
S : -
O : pasien tidak
koopertif,rewel
S : Pasien mengatakan
merasa lebih nyaman
dengan posisi
terlentang dengan
bantal berada di bawah
perut
O : Pasien terlihat
mempraktekkan
55
E. EVALUASI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x7 jam, maka dapat dievaluasi hasilnya
pada tanggal 04-maret-2010 sebagai berikut :
No Waktu NO.DX EVALUASI TTD
56
1. Kamis,04-
maret -2010
11.50
1 S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah
minum 5 gelas dalam waktu 3 jam
Ibu pasien mengatakan akan tetap
membawa pasien pulang paksa karena
sudah tidak ada biaya
O : Tubuh berkeringat dingin
Kulit lembab
Berkeringat dingin
Mata cekung
Turgor kulit jelek
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
-Sarankan kepada orang tua untuk tetap
memberikan minum sehari 1,5-2 L
2.
2
S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan
pasien sudah mulai meningkat
O : - Makan habis hampir 1 porsi
- Pasien terlihat lebih segar
- Berat badan bertambah 0,5 kg
- Konjungtiva anemis
- Mukosa mulut lembab
- Mual berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
-Beri pendidikan kesehtan kepada
keluarga untuk menyajikan makanan
dalam keadaan hangat dan memberikan
makan sedikit tapi sering
57
3. 3 S : Ibu pasien mengtakan suhu tubuh pasien
naik turun
O : - Wajah kemerahan, badan teraba panas,
S : 38,5 C
A : Masalah belum teratasi
P : Ulangi intervensi
-Sarankann kepada orang tua untuk tetap
memberikan minum 15-2 L
-Ajarkan pada orang tua woter tepid
sponge karena pasien terburu-buru untuk
pulang
-Tetap berikan paracetamol setiap 4 jam
jika masih panas sehari
4. 4 S :Pasien mengatakan nyeri berkuranng
O : Skala nyeri 4
Pasien terlihat lebih nyaman
Pasien terlihat tidak kesakitan
Kooperatif
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
Ajarkan teknik manajemen nyeri
( distraksi dan relaksasi )