bab iv

4
BAB IV PEMBAHASAN Orang ini adalah penderita skizofrenia. Tidak ada perawatan yang didapatkan oleh penderita. Dari hasil analisis yang didapatkan menunjukkan bahwa penderita yang satu mengalami skizofrenia hebefrenia. Gambaran klinis tipe ini permulaannya perlahan-lahan atau subakut dan sering timbul pada masa remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala yang menyolok ialah gangguan proses berfikir, gangguan kemauan dan adanya depersenalisasi atau double personality. Gangguan psikomotor seperti mannerism, neologisme atau perilaku kekanak-kanakan sering terdapat, waham dan halusinasi banyak. Gangguan alam perasaan yang menonjol adalah perasaan gembira yang berlebihan (maniacal) dan atau kesedihan yang mendalam (depresi) yang silih berganti. Pihak keluarga hendaknya mewaspadai perubahan – perubahan alam perasaan yang ekstrim ini, yaitu di suatu saat dalam kondisi ini depresif. Dalam kondisi ini maniacal yang bersangkutan seringkali lepas kendali dan melanggar rambu – rambu moral etika social (perbuatan/tingkah laku yang memalukan); sedangkan jika ia dalam kondisi depresif, ia dapat menimbulkan tindakan bunuh diri. Gejala gangguan – gejala gangguan skizoafektif ini cukup jelas dikenali oleh pihak keluarga, dan karenanya perlu segera dibawa ke dokter (psikiater). Skizofrenia Hebrefrenik adalah perilaku yang khas, regresi, primitive, afek tidak sesuai denan karakteristik 16

Upload: budi-cahyono

Post on 16-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV

BAB IV

PEMBAHASAN

Orang ini adalah penderita skizofrenia. Tidak ada perawatan yang

didapatkan oleh penderita. Dari hasil analisis yang didapatkan

menunjukkan bahwa penderita yang satu mengalami skizofrenia

hebefrenia.

Gambaran klinis tipe ini permulaannya perlahan-lahan atau

subakut dan sering timbul pada masa remaja atau antara 15-25 tahun.

Gejala yang menyolok ialah gangguan proses berfikir, gangguan kemauan

dan adanya depersenalisasi atau double personality. Gangguan

psikomotor seperti mannerism, neologisme atau perilaku kekanak-

kanakan sering terdapat, waham dan halusinasi banyak.

Gangguan alam perasaan yang menonjol adalah perasaan gembira

yang berlebihan (maniacal) dan atau kesedihan yang mendalam (depresi)

yang silih berganti. Pihak keluarga hendaknya mewaspadai perubahan –

perubahan alam perasaan yang ekstrim ini, yaitu di suatu saat dalam

kondisi ini depresif. Dalam kondisi ini maniacal yang bersangkutan

seringkali lepas kendali dan melanggar rambu – rambu moral etika social

(perbuatan/tingkah laku yang memalukan); sedangkan jika ia dalam

kondisi depresif, ia dapat menimbulkan tindakan bunuh diri. Gejala

gangguan – gejala gangguan skizoafektif ini cukup jelas dikenali oleh

pihak keluarga, dan karenanya perlu segera dibawa ke dokter (psikiater).

Skizofrenia Hebrefrenik adalah perilaku yang khas, regresi, primitive, afek tidak

sesuai denan karakteristik umumnya wajah dungu, tertawa aneh-aneh, menangis dan menarik

diri secara ekstrim (Mary C. Towsend dalam Novy Helena C, 1998 : 143).

Skizofrenia Hebrefrenik adalah Percakapan dan perilaku yang kacau, serta afek yang

datar atau tidak tepat, gangguan asosiasi juga banyak terjadi. (Ann Isaac, 2004 : 153)

Skizofrenia Hebrefrenik permulaanya subakut dan sering timbul pada masa remaja

antara 15-25 tahun. Gejala yang mencolok ialah gangguan proses fikir, gangguan kemauan

dan adanya depersonalisasi atau double personalitty. Gangguan psikomotor seperti

mannerism, neologisem atau perilaku kekanak-kanakan sering terdapat pada herbefrenia,

waham dan halusinasi banyak sekali. (Maramis, 1998 : 223).

16

Page 2: BAB IV

17

Seseorang yang menderita skizofrenia herbefrenik, disebut juga disorganized type

atau “kacau balau” yang ditandai dengan gejala-gejala antara lain sebagai berikut :

1. Inkoherensi yaitu jalan pikiran yang kacau, tidak dapat dimengerti apa

maksudnya.

2. Alam perasaan yang datar tanpa ekspresi serta tidakserasi atau ketolol-tololan.

3. Perilaku dan tertawa kekenak-kanakan, senyum yang menunjukkan rasa puas

diri atau senyum yang hanya dihayati sendiri.

4. Waham yang tidak jelas dan tidak sistematik tidak terorganisasi sebagai suatu

kesatuan.

5. Halusinasi yang terpecah-pecaj yang isi temanya tidak terorganisasi sebagai satu

kesatuan.

Perilaku aneh, misalnya menyeringai sendiri, menunjukkan gerakan-gerakan aneh,

berkelakar, pengucapan kalimat yang diulang-ulang dan cenderung untuk menarik diri secara

akstrim dari hubungan sosial (Dadang Hawari, 2001 :640.

Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan skizofenia hebrefrenik adalah

gangguan jiwa dengan perilaku yang khas regresi dan primitif, afek tidak sesuai, dengan

karakteristik umum wajah dungu, tertawa-tawa aneh, meringis, percakan dan perilaku yang

kacau, permulaanya perlahan-lahan atau subakut, sering timbul pada masa remaja atau antara

15-25 tahun yang disertai adanya gangguan kemauan, gangguan psikomotor seperti

manerisme, neologisme atau perilaku kekanak-kanakan, waham, dan halusinasi.

Faktor resiko

penyakit ini termasuk:

1. Riwayat skizofrenia dalam keluarga 

2. Perilaku premorbid yang ditandai dengan kecurigaan,

eksentrik, penarikan diri, dan/atau impulsivitas. 

3. Stress lingkungan 

4. Kelahiran pada musim dingin. Faktor ini hanya memiliki nilai

prediktif yang sangat kecil. 

5. Status sosial ekonomi yang rendah sekurang-kurangnya

sebagian adalah karena dideritanya gangguan ini

Page 3: BAB IV

18

Tidak ada jalur etiologi tunggal yang telah diketahui menjadi

penyebab skizofrenia. Penyakit ini mungkin mewakili sekelompok

heterogen gangguan yang mempunyai gejala-gejala serupa. Secara

genetik, sekurang-kurangnya beberapa individu penderita

skizofrenia mempunyai kerentanan genetic herediter. Kemungkinan

menderita gangguan ini meningkat dengan adanya kedekatan

genetic dengan, dan beratnya penyakit, probandnya. Penelitian

Computed Tomography (CT) otak dan penelitian post mortem

mengungkapkan perbedaan-perbedaan otak penderita skizofrenia

dari otak normal walau pun belum ditemukan pola yang konsisten.

Penelitian aliran darah, glukografi, dan Brain Electrical Activity

Mapping (BEAM) mengungkapkan turunnya aktivitas lobus frontal

pada beberapa individu penderita skizofrenia. Status

hiperdopaminergik yang khas untuk traktus mesolimbik (area

tegmentalis ventralis di otak tengah ke berbagai struktur limbic)

menjadi penjelasan patofisiologis yang paling luas diterima untuk

skizofrenia.

Semua tanda dan gejala skizofrenia telah ditemukan pada

orang-orang bukan penderita skizofrenia akibat lesi system syaraf

pusat atau akibat gangguan fisik lainnya. Gejala dan tanda psikotik

tidak satu pun khas pada semua penderita skizofrenia. Hal ini

menyebabkan sulitnya menegakkan diagnosis pasti untuk gangguan

skizofrenia. Keputusan klinis diambil berdasarkan sebagian pada:

1. Tanda dan gejala yang ada 

2. Riwayat psikiatri 

3. Setelah menyingkirkan semua etiologi organic yang nyata

seperti keracunan dan putus obat akut