bab iv analisa iv. 1. aspek manusia (human system)thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2007-1-00020-ak-bab...
TRANSCRIPT
31
BAB IV
ANALISA
IV. 1. Aspek Manusia (Human System)
IV. 1. 1. Sasaran Pelayanan (Target Market)
Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan pada perencanaan
Gelanggang Olahraga adalah status pelayanan perencanaan Gelanggang
Olahraga ini dibatasi oleh kapasitas pelayanan yang bergantung oleh :
a. Jumlah pengunjung/penonton yang ditampung.
b. Memenuhi standar/persyaratan fasilitas Olahraga yang akan ditampung
disesuaikan dengan skala pelayanan yang direncanakan.
Bangunan pada Gelanggang Olahraga akan direncanakan pada wilayah
Kemanggisan, Jakarta Barat dengan keterangan:
Klasifikasi Gedung Olahraga : Gedung Olahraga Tipe B
Skala Pelayanan : Wilayah Kabupaten/Kotamadya
Kapasitas Gedung Olahraga : 1000-3000 orang Penonton
Golongan Masyarakat : Masyarakat menengah ke bawah
IV. 1. 2. Klasifikasi Jenis Olahraga
Dari beberapa pertimbangan yang diperoleh, berupa data-data dari
literature maupun studi lapangan, maka olahraga yang direncanakan dalam
Gelanggang Olahraga ini terdiri dari :
32
1. Fasilitas Olahraga Tertutup (indoor), meliputi :
- Sport hall; terdiri dari : Lapangan Basket, Lapangan Volley,
FutSal dan Lapangan Bulutangkis
- Olahraga kebugaran; terdiri dari : Fitness, sauna, senam aerobic
- Billiard
- Tenis meja
2. Fasilitas Olahraga Terbuka (outdoor), meliputi:
- Lapangan Tennis
- Lapangan Basket
- Jogging track
3. Fasilitas Olahraga Renang Terbuka , meliputi :
- Kolam renang Olympic
- Kolam renang anak-anak
IV.1. 3. Analisa Pelaku Kegiatan dan aktivitasnya
Berdasarkan klasifikasi jenis kegiatan olahraga yang tertera pada
Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang
yang dibutuhkan dari tiap pelaku kegiatan pada Gelanggang Olahraga ini,
yaitu :
33
1. Kegiatan Olahraga
PELAKU KEGIATAN KETERANGAN
PENONTON
• Membeli tiket • Mencari tempat duduk • Menonton • Ke Toilet • Makan & minum • Menelepon
• Lobby / Loket • Tribun • Tribun • Toilet • Kantin / Café • Telepon Umum/ wartel
PEMAIN DAN
PELATIH
• Ganti Pakaian • Menerima penjelasan pelatih • Menyiapkan peralatan • Pemanasan • Latihan / bertanding • Istirahat • Membersihkan badan • Makan dan minum
• Ruang ganti • Ruang briefing • Ruang penyimpanan • Lap. OR • Lap. OR • R. Istirahat • Kamar mandi • Kantin / café
WASIT /
PETUGAS
PERTANDING
AN
• Ganti pakaian dan mempersiapkan diri • Memberi pengarahan pertandingan • Memimpin pertandingan • Mengawasi pertandingan • Membersihkan badan • Istirahat
• Ruang ganti • Lapangan OR • Lapangan OR • Lapangan OR • K. mandi • R. istirahat
PENGELOLA
• Rapat • Kegiatan Administrasi • Mengawasi dan mengatur jalannya pertandingan • Menyiapkan masalah teknis
• R. Rapat • R. Administrasi • R. Pengawas / lapangan OR • Ruangan pengelola
Tabel 2. Kegiatan Olahraga
34
2. Kegiatan Olahraga Rekreasi dan Kebugaran
PELAKU KEGIATAN KETERANGAN
PENGUNJUNG/
PEMAIN
• Membeli tiket / mendaftar • Menyewa peralatan • Menyimpan barang • Ganti pakaian • Berolahraga • Ke Toilet • Istirahat • Makan & minum • Membeli Souvenir / peralatan
• Lobby / Loket • Tempat sewa alat • Loker • Ruang Ganti • OR Rekreasi • Toilet • Tempat duduk • Kantin / café • Shop market
PENGELOLA
DAN
KARYAWAN
• Menjual tiket • Mengawasi pengguna fasilitas • Kegiatan Administrasi • Ke Toilet • Istirahat • Menyewakan Peralatan
• Lobby / Loket • Ruang pengawas • Kantor pengelola • Toilet • R. Istirahat karyawan• Tempat sewa alat
PENYEWA
RETAIL
• Menjual makanan & minuman • Menjual perlengkapan OR / souvenir • Berobat
• Kantin / café • Shop market • Poliklinik
Tabel 3. Kegiatan Olahraga Rekreasi dan Kebugaran
35
3. Kegiatan Kesejahteraan
PELAKU KEGIATAN KETERANGAN
PENGUNJUNG
• Makan & minum • Duduk-duduk • Membeli Souvenir/ peralatan • Berobat
• Kantin / café • Tempat duduk • Shop market • Poliklinik
PENYEWA
RETAIL
• Menjual makanan & minuman • Menjual perlengkapan OR / souvenir • Kesehatan; dokter
• Kantin / café • Shop market • Poliklinik
Tabel 4. Kegiatan Kesejahteraan
Selanjutnya tabel akan dipergunakan untuk menentukan kebutuhan
ruang untuk menampung aktivitas yang terkait
Untuk menata ruang-ruang yang dibutuhkan sesuai dengan
pengelompokan pemakai baik pengguna kegiatan olahraga maupun
kegiatan olahraga rekreasi dan kebugaran agar dapat terlaksana serta
mengetahui hubungan keterkaitan antara kegiatan dengan pelaku kegiatan,
maka alur di bawah ini memberi gambaran hubungan antara kegiatan yang
satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan alur kegiatan tersebut, maka didapat suatu rangkuman
mengenai skema ruang secara makro, yaitu:
36
IV. 1. 4. Analisa Skema Hubungan Antar Ruang
Alur aktivitas yang digambarkan dalam butir IV.1.2 dapat
menggambarkan hubungan antar ruang baik secara mikro maupun makro
sebagaimana digambarkan di bawah ini.
a. Skema Secara Mikro
Sport Hall
Sport hall
Entrance hall
cafetaria
Ruang ganti
toiletTribun penonton
TAMAN
Arena OR. Kebugaran & rekreasi
Keterangan: Hub.langsung Terpisah fisik
pengguna
OUTDOOR
SPORT
pengelola
Entrance hall
Lobby & front desk office
Arena olahraga (sport hall)
Cafeteria & ruang sewa
toilet
pengelola
Ruang ganti Tribun
penonton
Fasilitas pendukung/keamanan
37
Olahraga Rekreasi dan Kebugaran
Olahraga Out Door
Entrance hall
TAMAN
Ruang fitnees
cafetaria
Lobby & front desk
billiard Ruang ganti
Fasilitas pendukung/keamanan
Entrance hall
TAMAN
Outdoor Sport Kolam renang, lapangan
olahraga
cafetaria
Lobby & front desk
Ruang ganti
Fasilitas pendukung/keamanan
38
b. Skema Secara Makro
IV. 1. 5. Analisa Persyaratan dan Luasan Ruang
Berdasarkan beberapa perolehan dasar-dasar pertimbangan yang
diperhatikan dalam menentukan analisa persyaratan dan luasan ruang,
yaitu :
• Standar yang ada : Neufert Architect Data (NAD), Time Saver
Standar (TSS), A. J Metric Handbook (AJM), Standar Bangunan
Olahraga P.U
• Standar dan Pedoman Fasilitas Ruang Olahraga dan Rekreasi :
Health / Fitness Facility Standards and Guidelines, Outdoor Sport
(OS), Indoor Sport (IS)
Masuk
Main entrance
Parkir area
Side entrance
Service entrance
SPORT HALL
Fasilitas & K
eamanan
Entrance hall
OUT DOOR SPORT
OLAH RAGA KEBUGARAN & REKREASI
TA
MA
N
CAFETARIA & ruang penyewaan alat
39
• Jumlah pengguna dan jenis kegiatan ruang
• Studi perbandingan yang dilakukan
Maka persyaratan ruang dan luasan ruang yang diterapkan pada
Gelanggang Olahraga ini antara lain sebagai berikut :
1. Entrance Hall dan Side Entrance
- Merupakan pintu masuk dan keluar bagi pemakai pengunjung
maupun pengelola, petugas pertandingan dan pelatih
- Mempunyai arah sirkulasi yang jelas untuk menuju ruang lain.
- Mempunyai lebar bukaan yang disesuaikan dengan durasi jumlah
pengunjung.
- Memiliki teras yang cukup dan terlindungi dari cuaca (hujan dan
panas).
2. Lobby atau Ruang Tunggu
- Merupakan tempat duduk umum pengunjung sebagai ruang
penghubung
- Standar luas lobby 1,4 m² (duduk) dan 0,65 m² (berdiri). (AJM,
NAD)
- Perbandingan orang berdiri dan duduk adalah 5% : 10%
3. Front Desk Office
Merupakan ruang tempat pengunjung mencari informasi, baik
jadwal pertandingan, jadwal latihan, dan jadwal umum dan merupakan
40
tempat untuk memeriksa keanggotaan mahasiswa dan memeriksa tiket
bagi pengunjung non mahasiswa.
4. Ruang Fasilitas Olahraga
- Fasilitas Olahraga Tertutup (indoor)
Tipe ruangan
(lapangan)
Ukuran dalam m
Lapangan Olahraga
yang dapat
digunakan
Olahraga
Jumlah Lapanga
n Latihan
Jumlah Lapangan Pertanding
an
Lapangan tersendiri (tunggal)
15 x 27 x 5,5 405
Bulutangkis Basket Voli
4 1 1
Lapangan Rangkap
Tiga
27 x 45 x 7 dapat dibagi
dalam 3 bagian (15 x
27)
1215
Bulutangkis Basket
Sepakbola Bola tangan
Hoki Voli
12 3 3
5 1 1 1 1 1
Lapangan Rangkap Empat
27 x 60 x 7 dapat dibagi
dalam 4 bagian (15 x
27)
1620
Bulutangkis Basket
Sepakbola Bola tangan
Hoki Voli
16 4 4
7 2 1 1 1 1
Tabel 5. ukuran aula/ruang olahraga dengan lapangan rangkap (sumber: Neufert Architect Data Jilid 2, 1994)
41
Toilet
Tipe
lapangan /
Aula
Ruang
masuk
m²
Ruang
ganti (min.
20 m²)
Jumlah
minimal
Ruang
mandi
(min. 15
m²)
Jumlah
Setiap
ruang ganti
pakaian
Juml.
minimal
Ruang masuk
Juml. Minimal
Wanita Laki2
Lapangan tunggal 15 2 1 1 1 1
Lapangan rangkap 30 2 2 1 1 1
Lapangan rangkap
tiga 45 3 3 1 1 1
Lapangan rangkap empat
60 4 4 1 1 1
Tabel 6. aula olahraga indoor dan fasiltas-fasilitasnya (sumber: Neufert Architect Data Jilid 2, 1994)
Ketentuan jenis olahraga:
• Sport hall; Lapangan Rangkap, yang terdiri dari : Lapangan
Basket, Lapangan Volley, FutSal dan Lapangan Bulutangkis.
• Olahraga kebugaran; terdiri dari : Fitness, sauna, senam aerobic.
• Olahraga rekreasi ; terdiri dari : Bililiard, dan tennis meja.
42
Sport Hall
a. Ketentuan Lapangan Basket
Menurut British Council, Indoor Sport, ketentuan ukuran ruang yang
berlaku :
International/ national
Regional, County, Club
Recreational Dimensi Lapangan
• Panjang • Lebar • Batas luar (keliling) • Area official dan tim
28 m 15 m 2.05 m min 3 m
28-24 m 15-13 m 2.05 m 3 m
28-24 m 15-13 m 1.05 m min 0.9 m min
Dimensi minimum keseluruhan Luas Area Tinggi, minimum
32 x 22.1 m 7.0 m
32.1 x 22.1 m s/d 28.1 x 20.1 m 7.0 m
C : 30.1 x 18 m S/d 26.1 x 16 m R : 20.1 x 12.1 m C : 7.0 m R : 6.7 m
Tabel 7. Spesifikasi Lapangan Basket
43
b. Ketentuan Lapangan Volley
Menurut British Council, Indoor Sport, ketentuan ukuran ruang yang
berlaku :
International National
Regional, County,
Club
Recreational
Playing area • Panjang • Lebar • Jarak garis belakang • Jarak garis samping (tepi) • Official space (1 bagian) • Margin tambahan pada 3 bidang lainnya
18 m 9 m 8 m 5 m 3 m 3 m
18 m 9 m
3 m min 3 m min
2 m 2 m
18 m 9 m 3m 3 m 2 m
-
18 m 9 m
2 m min 2 m min
- -
Dimensi min. keseluruhan Area Tinggi bersih
40 x 25 m 12. 5 m
28 x 19 m 10.5 m
24 x 17 m 7 m
22 x 13 m 7 m
Tabel 8. Spesifikasi Laoangan Volley
44
c. Ketentuan Lapangan Bulutangkis/ Badminton
Menurut British Council, Indoor Sport, ketentuan ukuran ruang yang
berlaku :
Internationa/
Nationall Regional/ County
Club and Recreational
Playing area • Panjang • Lebar • Jarak baseline ke dinding • Jarak sideline ke dinding • Antara parallel lapangan
13.4 m 6.1 m 2.3 m 2.2 m 2 m
13.4 m 6.1 m 2.3 m
2.2 – 1.2m 2 - 0.9 m
13.4 m 6.1 m 1.5 m 1.2 m 0.9 m
Dimensi min. keseluruhan Untuk lapangan tunggal Untuk lapangan rangkap Tinggi bersih
18 x 10. 5 m 18 x 18.6 m 9.1 m
18 x 10. 5 m 18 x 18.6 m 8.4 m
16.4 x 8.4 m min 16.4 x 15.5 m min C : 7.6 m R : 6.7 – 7.6 m
Tabel 9. Spesifikasi Lapangan Bulu Tangkis
45
Olahraga Kebugaran
a. Ruang Fitness :
Asumsi untuk ruang fitness adalah 40 m² / 12 orang atau 3,5 m²
per orang. Alat-alat fitness contohnya: sepeda statis, treatmil, alat
multifungsi (smith), alat dayung, berbagai dumble, barble, alat sit-up, alat
tarik, dan lain-lain. Bentuk panjang dan lebar dari sebuah ruang fitness
mempunyai rasio 3 : 1 (British Council; Indoor Sport).
b. Studio / Ruang Aerobic :
• Merupakan bagian dari fasilitas ruang fitness.
• Digunakan untuk melakukan gerakan-gerakan Aeorbic, yoga, dll.
• Membutuhkan kenyamanan dalam bergerak.
• Terdapat kaca pada bagian dindingnya.
c. Sauna :
• Merupakan ruangan yang berfungsi sebagai kamar mandi uap atau
pemanas.
• Ruang ini menggunakan peralatan serta dibuat secara khusus.
• Ruang ini juga dilengkapi dengan kamar pendingan, ruang pijat.
• Standar luas : 18, 25 m x 6 m untuk kapasitas 30 orang (NAD).
Contoh gambar ruang sauna :
46
Olahraga Rekreasi
a. Billiard
Layout dan
dimensi tenis meja
b. Tenis meja
Layout dan
dimensi tenis
meja
Potongan Ruang Sauna
47
- Fasilitas Olahraga Terbuka (Outdoor)
a. Lapangan Tennis
b. Lapangan Basket
c. Jogging Track
- Area Kolam Renang
Tabel 10. Spesifikasi Lapangan Tennis
48
5. Ruang Ganti, kamar mandi dan toilet
• Ruang yang digunakan sebagai tempat mengganti pakaian
• Memiliki tingkat privacy tinggi, kenyamanan dalam bergerak
• Ruang ini dilengkapi dengan lemari loker penyimpanan, kamar
pancuran, toilet.
• Pada lapangan rangkap, terdapat 2 ruang ganti wanita dan 2 untuk
pria. Pada suatu event tertentu ruang dapat digabung untuk
menampung banyak pemain. Standart luas untuk 1 ruang ganti 20
m² NAD)
• Setiap 2 ruang ganti terdapat 1 area kamar mandi pancuran (15
m²), dan 1 toilet dengan wastafel (15m²) (NAD)
6. Kantor Pengelola
• Merupakan ruang yang digunakan sebagai kegiatan bekerja baik
bagi kepala pimpinan, pengurus UKM olahraga, maupun
karyawan.
• Standard luas :
o Ruang administrasi asumsi 5 orang bekerja, 1,5 m² - 2 m² / orang
(NAD)
o Ruang kerja asumsi 10 orang bekerja, 1,5 m² / orang (NAD)
o Ruang Pimpinan asumsi sampai 3 orang bekerja, 2m² - 2,75 m² /
orang (NAD)
49
7. Kantin
• Merupakan ruang yang berfungsi sebagai fasilitas utama pelayanan
pangan dengan menu lengkap dan kapasitas besar.
• Asumsi kapasitas 10% dari total pengunjung.
• Standar luas : untuk 1 orang makan 0,8 m² - 1,2 m² (NAD) service
30% luas total.
8. Café
• Merupakan ruang yang berfungsi sebagai fasilitas sekunder
pelayanan pangan dengan menu dan kapasitas yang terbatas, dan
digunakan juga sebagai ruang tunggu santai.
• Asumsi kapasitas berjumlah 5% dari pengunjung.
• Standar luas : untuk 1 orang makan 0,8 m² - 1,2 m² (NAD) service
30% luas total.
9. Toilet / WC
• Merupakan fasilitas bagi pengunjung
• Perkiraan perbandingan penonton pria dan wanita 80 : 20
• Standard jumlah dan dimensi:
o WC = 1/600 pria dan 1/35 wanita dengan dimensi 2 m² (NAD)
o Wastafel = 1/300 pria dan 1/70 wanita, dimensi 0,9 m² (NAD)
o Urinoir = 1/70 pria, dimensi 0,5 m²(NAD)
50
10. Poliklinik
• Merupakan fasilitas pelayanan kesehatan/pengobatan bagi pemain
atau pengunjung yang berolahraga.
11. Ruang Istirahat
• Merupakan ruang yang digunakan sebagai kegiatan bekerja baik
bagi kepala pimpinan maupun karyawan.
• Standar luas :
- Ruang administrasi asumsi 5 orang bekerja 1,5 m² - 2 m². orang
(NAD).
- Ruang kerja untuk 10 orang bekerja 1,5 m² / orang (NAD).
- Ruang pimpinan asumsi untuk 3 orang bekerja 2 m² - 2,75 m²
(NAD).
12. Ruang Mesin / ME
• Merupakan ruang yang digunakan sebagai perletakan mesin-mesin
utilitas, listrik.
• Standar luas :
- Ruang Genset 5 m² / genset, asumsi untuk 4 buah genset.
- Ruang panel listrik, tarfo, pompa asumsi 10 m².
13. Gudang
51
• Merupakan ruang yang digunakan untuk menyimpan segala alat-
alat yang berhubungan dengan pelayanan service ataupun alat-alat
olahraga.
• Luas gudang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan.
Perhitungan Kapasitas
Perhitungan kapasitas pengunjung maupun pengelola baik bagi
fasilitas olahraga, olahraga rekreasi, maupun kebugaran dipertimbangkan
berdasarkan :
• Standar kapasitas tribun (1000 orang)
• Populasi penduduk
• Study perbandingan bangunan yang telah ada
Maka perhitungan kapasitas tersebut adalah:
1. Kapasitas pengunjung
• Asumsi kapasitas pengunjung untuk Tribun = 1000 orang.
• fitness (asumsi 5 % dari total pengunjung) : 5 % x 1000 = 50
orang
2. Total pengunjung
1000 + 40 =1050 orang
3. Jumlah pengelola dan karyawan 5-6% dari jumlah pengunjung
0,05 x 1050 = 53 orang
52
4. Total kapasitas
1050 orang + 53 orang = 1103 orang
IV.1. 6. Analisa Perhitungan Ruang Fasilitas Olahraga
Dengan berdasarkan klasifikasi jenis olahraga yang telah
dijelaskan pada butir IV.1.1 serta berdasarkan analisa persyaratan dan luas
ruang (butir IV.1.4), dengan kolaborasi dari kedua pertimbangan hal di
atas, maka dapat dibuat daftar fasilitas olahraga yang di rencanakan
beserta kapasitas dan kebutuhan luas ruangan. Berdasarkan standard
Neufert Architect Data jilid 2, American Graphic Standart, Sport Council
dan Studi Banding
1. Perhitungan fasilitas Ruang Publik
Fasilitas Kapasitas ruang Standart Luasan ruang
1. entrance hall
25 orang berdiri 0,65 m²/orang sirkulasi 15 %
20 m²
2. front desk office 50 orang berdiri 0,65 m²/orang sirkulasi 20 %
40 m²
3. lobby
Duduk 5% x 1701 = 85.05
Berdiri 10% x 1701 = 171
0,65 m² (berdiri) 1,4 m² (duduk) sirkulasi 10 %
56m² 239 m²
4. Cafe 5 % x 1701 = 85.05 1,2 m²/ orang sirkulasi 15 % service
30 %
102,06 m²
5. Kantin 10 % x 1701 = 171 1,2 m²/ orang
sirkulasi 15 % service 30 %
205,2 m²
53
5.ruang sewa alat Asumsi 15 m²
6.toilet umum 1/600 males, 1/35 females 1/300 males, 1/70 females 1 / 70 males (528 pria, 132 wanita)
2 m² / WC (NAD)
0,9 m²/ Wastafel (NAD)
0,5 m²/Urinoir (NAD sirkulasi 50 %
10 m² 4 m²
4 m² 9 m²
Total 695,2 m² Tabel 11. Perhitungan Ruang Publik
2. Perhitungan Sport Hall dan Fasilitas Penunjang
Fasilitas Kapasitas ruang
Standard Luas ruang keterangan
Lapangan rangkap
Lap.basket, badminton,
volley &area official
1 588 m²
Tribun penonton 1000 orang 0,5 m²/org 500 m² 2 buah tribun knockdown
Ruang ganti 4 ruang ganti 2 toilet
2 kamar mandi
20 m² 15 m² 15 m²
80 m² 30 m² 30 m²
Loker, toilet, dan ruang shower
Ruang masuk Ruang masuk 15 m² 30 m² Terdapat toilet 15 m²
Ruang P3K Hall OR kecil 15 m² Ruang teknik 15 m² 15 m² Gudang alat 30 m² 30 m² Ruang pelatih 15 m² 15 m² Cafe 1 unit 60 m² Sub Total 2151 m² + sirkulasi 20 % 431 m² TOTAL 2582 m²
Tabel 12. Perhitungan Sport Hall
3. Perhitungan Fasilitas Olahraga Rekreasi dan Kebugaran
Fasilitas Kapasitas ruang Standard Luas ruang Ruang fitness Fitness 8% x 1701
= 136 orang 2,5 m² /orang 340 m²
Studio/ Aerobic Senam 2 % x 1701 = 34 orang
2 m² /orang 68 m²
Ruang billiard 4 meja 4 m x 5 m 80 m²
54
Ruang sauna Asumsi 30 orang 18,25 x 6 109,5 m²
Ruang ganti 2 ruang ganti 20 m² 40 m² Shower room 2 15 m² 30 m²
Toilet Dalam ruang ganti 30 m²
Dalam area billiard 15 m²
30 m² 15 m²
45 m²
Lobby &front desk office
15 orang 0,65 m²/orang 12 m²
Poliklinik 20 m² Sub Total 645,5 m² Sirkulasi 20 % 129,1 m² TOTAL 774,6 m²
Tabel 13. Perhitungan Fasilitas OR Rekreasi & Kebugaran
4. Perhitungan Luas Ruang Pengelola dan karyawan
Fasilitas Kapasitas ruang
Standard Luas ruang
Lobby dan front desk
20 0,65 m²/orang 16 m²
Ruang kepala
1 12 m² 12 m²
RuangDivisi 6 12 m² 72 m²
Ruang kerja 10 14 m²/ 4orang 42 m²
Ruang rapat 1 20 m² 30 m²
R. Istirahat 1 12 m² 12 m²
Dapur
1 12 m² 12 m²
Gudang 1 6 m² 6 m²
R. Pembantu
1 12 m² 12 m²
Toilet Wanita : Wc Wastafel Pria : wc Urinoir wastafel
2 m² 0,9 m² 2 m²
0,5 m² 0,9 m²
8 m²
Sub Total 222 m² Sirkulasi 20 % 44,4 m²
TOTAL 266,4 m²
Tabel 14. Perhitungan K. Pengelola
55
5. Perhitungan bangunan fasilitas olahraga air (kolam renang)
Tabel 15. Perhitungan fasilitas Olahraga Air
6. Perhitungan Luas Ruang Service
Fasilitas Kapasitas ruang Standard Luas ruang Ruang ganti karyawan
10 2,5m² /orang 25 m²
Ruang istirahat
1 6 m² 6 m²
Ruang mesin Genset Pompa
Mesin panel
35m²
Ruang kontrol 1 4m² 4 m²
gudang 1 ½ luas ruang alat 20 m²
Toilet Wanita : Wc Wastafel
2 m² 0,9 m²
4 m²
Fasilitas Kapasitas ruang
Standard Luas ruang keterangan
Menara air 5 x 5 m 25 m² Ruang loker 2 buah (p & w) 20 m² 40 m² Ruang bilas
dan toilet 2 buah (p & w) 30 m² 60 m²
Lobby &front desk office
15 orang 0,65 m²/orang 12 m²
r.pompa, ME, servis
Kolam 375 m² 60 % luas kolam
225 m²
Untuk kolam dengan luas
area < 1000 m²
P3k 1 buah 15 m² 15 m² Cafe 1 1,26 m² 12,6 m²
Luas area kolam renang
6 track 15 x 25 m²
Sirkulasi Tiap sisi 2,5 m
600 m²
Tribun Penonton
500 1,2 m² / org 600 m²
Sub Total 1589,6 m² Sirkulasi 20% 317,92 m²
TOTAL 1907,52 m²
56
Sub Total 94 m² Sirkulasi 20% 18,8 m²
TOTAL 112, 8 m²
Tabel 16. Perhitungan R. Service
Total Keseluruhan Ruang :
= 695,2 m² + 2582 m² + 774,6 m² + 266,4 m² + 1907,52 m² + 112, 8 m²
= 6338,5 m²
IV.1. 7. Analisa Perhitungan Ruang Luar
Pada perencanaan Gelanggang Olahraga ini, direncanakan kebutuhan
ruang luar yang menunjang antara lain:
- Area parkir
- Taman dan Pedestrian
- Playground/taman bermain
- Olahraga Outdoor
1. Perhitungan Jumlah Kendaraan
Pelaku Jumlah
Ratio (mobil : Orang)
Jumlah Kendaraan
Ratio (Mobil : Motor)
Pengelola 53 1 : ‘2 27 mobil ‘2 : 1= 14 motor
Pemain 40 1 : ‘3 14 mobil 1 : ‘2= 28 motor Pengunjung* 1050 1 : ‘20 53 mobil 1 : ‘2= 106 motor
Total : 94 mobil 148 motor
* Asumsi sendiri (Pengunjung adalah masyarakat sekitar, yang lebih ditujukan kepada pejalan kaki)
Tabel 17. Perhitungan Juml. Kendaraan
57
2. Perhitungan Luas Parkir
Jumlah Kendaraan Standard Luas Parkir
94 Mobil 13,2 m² 1240,8 m² 148 Motor 2,2 m² 325.6 m² 4 Bus 43,75 m² 175 m²
Total 1741,4 m²
3. Perhitungan Luas Taman
Jenis Taman Ratio (Parkir : Taman)
Luas Taman
Taman Buffer 1% : 50% 870,7 m² Taman Bermain 1% : 50% 870,7 m² Pedestrian 1% : 30% 580,4 m² Kolam Air 1% : 20% 348,2 m² Jogging Track 1% : 25% 435,3 m²
Total 3105,3 m²
4. Perhitungan Luas Olahraga Air
Kelompok
Elemen Unsur Standard Luasan Sumber
Kolam renang biasa
33,3 x 17 566,6 m² A Renang
Kolam renang anak
25% kolam dewasa
141,6 m² Asumsi
Sirkulasi 20% dr luas 141,6 m²
Olahraga air
Total 849,8 m² Tabel 20. Perhitungan Luas OR Air
5. Perhitungan Olahraga Lainnya
Jenis Olahraga
Unsur Kapasitas Standard Sumber Luas
Lapangan 12 orang 18 x 9 (1) B 162 m²Volley T. Duduk 20 orang 1 m² A 20 m²
Tabel 18. Perhitungan Luas Parkir
Tabel 19. Perhitungan Luas Taman
58
Lapangan 2/4 orang 24 x 11 (1) B 264 m²Tennis T.Duduk 10 orang 1 m² A 10 m²Lapangan 10 orang 24 x 13 (1) A 312 m²Basket T. Duduk 10 orang 1 m² A 10 m²
Total 778 m²Sumber : A. The Handbook of Building Types Neufert Architect’s Data B. Handbook of Sport and Recreational Building Design
Tabel 21. Perhitungan OR lainnya
Total Keseluruhan Ruang luar :
1741,4 + 3105,3 + 849,8 + 778 = 6474 m²
Analisa Perhitungan Keseluruhan Ruang
Dengan adanya perhitungan diatas, maka didapat total keseluruhan luasan ruang, yaitu :
Kebutuhan Luasan Bangunan 6338,5 m²
Ruang Luar 6474 m² Total 12812,5 m²
59
IV. 2. Aspek Bangunan (Building System)
Pada analisa pembahasan ini akan diuraikan beberapa analisa yang berkaitan
dengan bangunan, yaitu melalui :
Analisa Massa Bangunan
Zoning pada bangunan
Sistem struktur, sub struktur dan super struktur
Sistem utilitas
IV. 2. 1. Analisa Massa Bangunan
1. Pendekatan Perencanaan
Dalam Perancangan arsitektur, 3 faktor utaman yang perlu
diperhatikan (Vitruvius) yaitu kemudahan, kekokohan dan keindahan,
yang saat ini lebih dikenal dengan fungsi, struktur dan estetika.
Pada perancangan bangunan Gelanggang Olahraga ini, penonjolan
ketiga elemen tersebut harus dapat tercermin agar tercapai sasaran
perancangan yang baik.
Kemudahan
(Fungsi)
Kekokohan
(Struktur)
Keindahan
(Estetika)
60
Berdasarkan fungsi sebagai bangunan olahraga yang merupakan
wadah kegiatan olahraga dengan skala pelayanan wilayah, prioritas
perancangan adalah mengolah struktur bentang lebar yang digunakannya
sebagai media penunjang penampilan bangunan agar memiliki kesan atau
ciri khusus bagi keberadaannya sehingga dapat dijadikan landmark pada
wilayah tersebut.
2. Jenis Massa Bangunan
Pemilihan jenis massa pada perancangan Gelanggang Olahraga ini
didasarkan atas kriteria-kriteria sebagai berikut :
- Pertimbangan terhadap tujuan dari pada proyek Gelanggang
Olahraga di Kemanggisan
- Pola susunan ruang
- Keadaan tapak dan lingkungan sekitar
- Pertimbangan mewujudkan ekspresi struktur
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut makan penataan pola massa
dari Gelanggang Olahraga ini terdiri dari :
Pola Massa Tunggal
Dimana orientasi kegiatannya dapat terpusat dengan sistem
pelayanan yang cepat serta juga dengan pencapaian yang mudah,
sehingga mempunyai nilai efisiensi.
61
Kemudahan sirkulasi dan
pencapaian
Kemudahan dalam perancangan
struktus bangunan
Efisiensi dalam pelayanan
Pola Massa Majemuk (Banyak)
Pada Gelanggang Olahraga ini terdapat banyak aktivitas yang saling
berkait, sehingga terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Hubungan antara tiap massa tunggal
- Jenis dan sifat kegiatan
- Kapasitas kegiatan
Maka Pola massa bangunan pada Gelanggang Olahraga ini, yaitu massa
majemuk.
Saling berkesinambungan
62
3. Bentuk Dasar Massa Bangunan
Bentuk dasar massa bangunan pada Gelanggang Olahraga ini
didasarkan atas pertimbangan :
- Sesuai dengan ruang yang mewadahi kegiatan tertentu dan menjadi
prioritas utama dalam perancangan Gelanggang Olahraga ini.
- Pemilihan jenis struktur yang mendukung aktifitas dan penampilan
eksterior bangunan (pemilihan struktur bentang lebar).
- Orientasi bangunan yang mendukung penampilan dikaitkan dengan
bentuk tapak.
- Keadaan tapak dan lingkungan sekitarnya.
- Fungsi utama Gelanggang Olahraga ini pada Gedung Olahraga
(sport hall), yaitu dimana pola gerak pemainnya dan arah pandang
terbaik dari penontonnya.
Dari pertimbangan kriteria di atas, maka dilakukan penilaian untuk
mendapatkan bentuk dasar massa yang sesuai.
KRITERIA
1. Mengikuti ruang
dalam (lapangan
olahraga)
4 3 3
2. Penggunaan
struktur bentang 4 4 3
63
lebar yang sesuai
3. Orientasi bangunan 3 3 3
4. Keadaan tapak 4 3 1
5. Kemudahan
pengolahan 4 2 2
JUMLAH 19 15 11 Tabel 22. Kriteria Bentuk dasar massa bangunan
Berdasarkan penilaian di atas, bentuk dasar yang digunakan
kemungkinan merupakan bentuk segi empat dan dengan
pengembangannya.
4. Pola Hubungan Ruang
HUBUNGAN RUANG ARAHAN
Ruang di dalam ruang
Sebuah ruang yang luas dapat membungkus dan mengandung sebuah ruang lain yang lebih kecil di dalamnya
Arena untuk kegiatan olahraga utama
(Gedung Olahraga)
Ruang-ruang yang saling berkaitan Suatu hubungan dlm ruang yang terdiri dari dua buah ruang yang bersatu membentuk suatu daerah ruang bersama
Ruang Lobby, Hall penonton
Ruang-ruang yang bersebelahan Ruang-ruang yang memiliki
Pada gedung olahraga kebugaran dan rekreasi (ruang
fitness dan
64
kegiatan yang sejenis, yang dipisahkan untuk mempermudah koordinasi dan batas kapasitas
aerobic,billiard), dan ruang-ruang kerja
pada kantor pengelola
Ruang-ruang dihubungkan oleh sebuah ruang bersama Ruang tersebut bersifat perantara dan mengikat antara ruang dengan tingkat kegiatan tertentu
Hall, foyer/private entrance hall, koridor sebagai penghubung dari beberapa sarana
fisik, plaza
Tabel 23. Pola Hubungan Ruang
5. Gubahan massa
Dalam penyusunan pola gubahan massa, dipertimbangkan dari segi :
- Penyesuaian aktifitas
- Penyesuaian dengan lingkungan
- Penyesuaian dengan kondisi tapak
- Pemanfaatan ruang terbuka
Keterangan :
- 2 Kegiatan pada massa tunggal
Kegiatan Olahraga Penunjang
Hall Bersama
Kegiatan Olahraga Utama
65
- Pemisahan dan penggabungan melalui hall bersama
6. Pola Sirkulasi Dalam dan Antar Bangunan
Sistem sirkulasi dalam bangunan dapat dibedakan atas :
- Sirkulasi Atlet, pelatih
- Sirkulasi penonton
- Sirkulasi Pengunjung (masyarakat umum)
- Sirkulasi pengelola dan servis
Pola yang terjadi pada ruang dalam mencakup :
Pola Linear
Karakteristik pola linear:
- Dapat dikembangkan/diperluas 2 arah
- Memberi arah pada ruang
- Kesederhanaan sirkulasi
- Dapat melayani 1 atau 2 sisi ruang
- Dapat diakhiri oleh suatu pola ruang
yang dominan
- Tidak mempunyai titik pusat ruang
Pola Radial
Karakteristik pola radial :
66
- Memiliki titik ruang pusat
- Kesan pola melingkar/berputar
- Pengembangan kearah jari-jari
lingkaran
- Dapat melayani 1 atau 2 sisi ruang
Pola Network
Karakteristik pola network
- Memiliki daerah jangkauan yang luas
- Dapat melayani banyak ruang
- Pola pengembangan dinamis
Dari macam-macam pola sirkulasi di atas, maka didapat
kesimpulan untuk diterapkan pada Gelanggang Olahraga agar tercapai
kesinambungan antara pola massa bangunan dengan bentuk dasar massa
bangunan, yaitu:
1. Pola Linear, digunakan untuk menghubungkan bangunan sport
hall dengan area fasilitas olahraga lainnya.
67
2. Pola Radial, digunakan pada ruang dalam Sport hall, merupakan
kegiatan yang terpusat pada ruang olahraganya.
3. Pola Network, digunakan untuk menghubungkan antara kantor
pengelola pusat dengan fasilitas-fasilitas olahraga. Hal ini
dimaksudkan agar kegiatan yang terdapat didalam Gelanggang
olahraga ini dapat dipantau/diawasi secara langsung oleh kantor
pengelola.
IV. 2. 2. Zoning Pada Bangunan
Dalam mengelompokkan ruang pada bangunan perlu memperhatikan hal-
hal berikut:
- Hubungan fungsi kegiatan (kegiatan utama, penunjang)
- Pengelompokkan berdasarkan sifat aktifitas (publik, semi privat,
privat, servis)
Maka dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Secara Horizontal
2. Secara Vertikal
HALL
ARENA/ LAPANGAN
TRIB
UN
TRIB
UN
SIDE ENTRANCE
R..PUBLIK
ADMINISTRAS
68
IV. 2. 3. Analisa Sistem struktur
Pada studi Gelanggang Olahraga di Kemanggisan yang menuntut
kebutuhan ruang bebas kolom terutama pada gedung olahraga tertutup
(sport hall), diperlukan suatu sistem struktur khusus yang mampu
memenuhi kebituhan tersebut, yaitu Struktur Bentang Lebar.
Terdapat berbagai macam struktur bentang lebar yang terbagi atas
dasar bentuk, jenis dan bahan yang digunakan. Masing-masing jenis
memiliki bentuk yang khas tersendiri yang membutuhkan analisa
tersendiri guna mampu menjawab tujuan dan sasaran perancangan.
Pada dasarnya struktur bangunan terdiri atas 2 bagian, yaitu:
1. Struktur bagian bawah (Sub-Structure)
ARENA UTAMA TRIBUN
PENONTON
ZONA YANG DAPAT DIBUAT RUANG
TRIBUN PENONTON
ZONA YANG DAPAT DIBUAT RUANG
69
Yaitu sistem struktur yang berada di bagian bawah bangunan yang
langsung berhubungan dengan tanah.
2. Struktur bagian atas (Upper-Structure)
Yaitu sistem struktur yang berada di atas sub-struktur yang
berfungsi menyalurkan gaya dan beban bangunan kepada sub-
struktur untuk kemudian didistribusikan ke tanah melalui elemen-
elemen strukturnya.
Pemilihan sistem struktur yang tepat baik untuk struktur bagian bawah
maupun untuk struktur bagian atas berdasarkan faktor-faktor antara lain:
1. Sistem struktur yang digunakan dapat diolah bentuknya tanpa
mengurangi kekuatan, shingga mampu berfungsi sebagai
perwujudan penampilan bangunan.
2. Mampu mendukung bangunan ditinjau dari:
- Beban yang dipikul
- Aktifitas / kegiatan yang dikaitkan dengan sirkulasi
pemakai
- Kondisi tanah yang ada
- Tuntutan kebutuhan ruang (bentang dan ketinggian ruang)
- Mampu menahan gangguan alam, gempa, angin kencang,
hujan
1. Struktur Bagian Bawah (Sub-Structure)
70
Pertimbangan dalam pemilihan sistem sub-struktur, yaitu:
- Kondisi dan karakteristik tanah
- Kedalaman tanah keras (antara 10 – 15 m)
- Sistem penyaluran beban
Sistem struktur bagian bawah yang memungkinkan untuk digunakan
dalam proyek bangunan Gelanggang Olahraga pada Gedung Olahraga
Tertutup, adalah:
Sistem Pondasi Tiang Pancang
Keuntungan:
- Digunakan pada lapisan tanah keras cukup dalam (lebih 20 m)
- Ekonomis dalam penggunaan bahan
- Pembuatan tiang sistem prefab dengan pengawasan ketat
Kerugian :
- Pada pelaksanaan di lapangan menimbulkan getaran dan bising
yang terkadang mengganggu bangunan sekitarnya.
Sistem Pondasi Bored Pile
Keuntungan :
- Cocok pada daerah pada penduduk karena getaran dan
kegaduhan pada pelaksanaan relatif kecil.
- Diameter lebih besar daripada tiang pracetak dan daya dukung
tiap tiang lebih besar
71
Kerugian :
- Karena diameter yang cukup besar, maka membutuhkan
banyak beton
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka jenis sub-struktur /
pondasi yang direncanakan adalah pondasi bored pile yang tidak
menimbulkan kegaduhan saat pelaksanaan, mengingat bangunan didirikan
pada daerah padat.
2. Struktur Bagian Atas (Upper-Structure)
a. Struktur Atap
Merupakan struktur atap berbentang lebar yang memungkinkan
terciptanya bentangan besar tanpa penghalang ditengah ruangan (Sport
hall), disamping itu juga dapat mewadahi fasilitas ruang-ruang lainnya.
Pada dasarnya struktur rangka terdiri dari 2 unsur, yaitu balok
sebagai unsur mendatar yang berfungsi sebagai pemeang atau media
penyalur beban dan gaya kepada tiang, tiang sebagai unsur vertikal yang
berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya ke tanah.
Struktur Rangka
Struktur Rangka Batang Bidang
72
Rangka batang dengan batang vertikal tertekan dan batang diagonal
tertarik.
Struktur Rangka Batang Lengkung
Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang membentuk
lengkungan.
Mempunyai Volume Ruang yang lebih besar
73
Berdasarkan analisa diatas maka sistem bentang lebar yang paling
sesuai dengan Gelanggang Olahraga ini adalah :
Struktur rangka, karena :
- Dapat menyesuaikan dengan bentuk massa yang terjadi
- Dapat menghasilkan estetika bentuk struktur yang indah
- Berkesan ringan namun kokoh dan dinamis sehinga sesuai dengan
jiwa sportivitas olahraga.
KEUNTUNGAN
Bentuk berkesan ringan dan relatif berdimensi kecil
Pelaksanan mudah dan cepat
KERUGIAN
Perlu pemeliharan cermat
Biaya mahal
Membutuhkan perhitungan yang cermat (dengan
komputer)
Kemungkinan Penerapan pada bangunan
Digunakan pada Gedung Olahraga tertutup Utama
74
Struktur Kabel
Suatu sistem yang menggunakan kabel sebagai elemen utama yang
menahan daya tarik, namun kabel tidak dapat menahan berat sendiri,
sehingga perlu elemen struktur lain untuk menggantung kabel tersebut.
Sifat struktur kabel :
- Menahan gaya tarik
- Tahan gaya lentur
Jenis struktur kabel yang akan diterapkan pada bangunan olahraga yaitu :
Struktur Kabel Gantung (Suspension Cable)
Struktur kabel jaringan terdiri dari kabel
yang menggantung pada balok atau arch
kaku.
Anchor required
75
KEUNTUNGAN
- Konstruksi ringan, hemat bahan dan dapat membentang lebar
- Makin besar bentang, lenturan juga semakin besar, namun besaran
kabel tetap
- Pelaksanaan mudah tanpa bekisting
- Biaya lebih murah
- Kebebasan pengolahan bentuk
KERUGIAN
- Mudah berubah bentuk bila ditiup angin
- Dapat menimbulkan resonansi
- Drainase air hujan sulit, karena sifatnya fleksibel
Kemungkinan penerapan pada bangunan
- Bentuk sangat bebas, dapat mengekspresikan struktur apa adanya, dan
menghasilkan estetika pada penampilan bangunan sesuai dengan topik
‘Ekspresi Struktur’ yang akan diterapkan ke dalam proyek
- Sebagai pendukung pada pengolahan ruang luar, diterapkan pada
fasilitas olahraga air.
b. Struktur Badan Bangunan
Dalam pemilihan jenis struktur badan bangunan perlu
dipertimbangkan terhadap tuntutan aktifitas pada bangunan Gelanggang
Olahraga ini, antara lain :
- Bentuk kegiatan yang diinginkan
76
- Keinginan untuk memperlihatkan struktur sebagai konsep
penampilan / estetika bangunan
- Kemudahan mengikuti bentuk yang diinginkan
- Bersifat fleksibel
Maka struktur yang dipilih adalah :
1. Struktur rangka portal beton, dimana terdiri dari kolom sebagai
unsur vertikal dan balok sebagai unsur horisontal, tujuannya untuk
mendukung fasilitas kegiatan yang ada didalamnya yaitu:
- Tribun penonton
- Ruang-ruang penunjang
2. Struktur Pendukung V, dimana fungsi utama dari struktur ini
adalah memang untuk menyalurkan beban dan struktur rangka atap
bentang lebarnya yang melengkung dan beban penutup atapnya.
Alasan Pemakaian
Efisien untuk bangunan berbentang normal
Bentuk lebih bebas
Dapat mengekspresikan struktur dengan baik
Portal dengan kaki berbentuk ‘V’ , bentuk kaki mengikuti Momen
77
IV. 2. 4. Analisa Sistem utilitas
Analisa utilitas dilakukan untuk melihat kebutuhan bangunan akan
listrik, air, pencahayaan, penghawaan dan kebutuhan sarana pembuangan
san sampah bangunan.
Analisa Pencahayaan
Pencahayaan yang baik adalah yang mampu memberikan kepuasan
kepada orang yuntuk melihat obyek dengan jelas dan menyenangkan tanpa
menimbulkan efek keletihan pada mata.
Sumber cahaya dapat diperoleh dari :
- Cahaya alami (matahari)
- Cahaya buatan (sumber listrik)
- Kedua-duanya
Perencanaan Cahaya Alami untuk Bangunan :
Perencanaan Jendela dan Sky Light, tujuan : untuk memasukkan cahaya
alami semaksimal mungkin, namun tidak menimbulkan silau (glare), dan
memungkinkan seluruh lantai diterangi.
78
Salah satu cara efisiensi energi adalah pengurangan pemakaian
listrik melalui penerangan alami. Tetapi perlu diperhatikan ruang-ruang
yang membutuhkan pencahayaan buatan, ruang yang tidak terjangkau
sinar matahari.
Jenis Pencahayaan Penyelesaian Karakteristik Bukaan dinding (jendela)
• Daya jangkau sinar kurang • Perawatan mudah • Tidak membutuhkan energi
Pencahayaan alami
Bukaan Plafond • Perancangan dan perawatan agak sulit
• Lebih fleksibel karena tidak terpengaruh dinding
• Daya jangkau sinar lebih merata
• Tidak membutuhkan energi Lampu Pijar • Lebih murah dan mudah
perawatannya • Tetapi lebih boros energi
Lampu TL (Fluorescent)
• Lebih mahal • Mengandung sinar ultraviolet • Lebih hemat energi
Pencahayaan buatan
Lampu Halogen • Daya tahan tinggi • Cukup hemat energi • Panas • Cocok untuk ruang luar
Tabel 24. Jenis-jenis Pencahayaan
Untuk penerangan buatan pada malam hari dan siang hari untuk
ruang-ruang tertentu (seperti tertera pada tabel dibawah ini) digunakan
penerangan buatan :
Kegiatan Jenis Penerangan
Iluminasi Jenis lampu
1. Olahraga indoor Cukup terang 200-500 lux TL 2. Olahraga outdoor Cukup terang 200-500 lux Halogen 3. Lobby Sejuk 200 lux TL
79
4. Restaurant Sejuk 100-200 lux TL pijar 5. Ruang kerja Sejuk 100-200 lux TL 6. Ruang istirahat Sejuk bervariasi 100 lux TL 7. Ruang permainan Cukup terang 200-400 lux TL Tabel 25. Jenis Kegiatan & Pencahayaan
Dari beberapa keterangan diatas, dapat dikatakan dengan adanya
penerangan alami, maka dapat dicapai penghematan pemakaian energi
listrik yang cukup besar pada siang hari.
Analisa Penghawaan
Perancangan penghawaan (pengudaraan) pada bangunan bertujuan
agar diperoleh kenyamanan thermal bagi penghuninya, sehingga prestasi,
ketahanan kerja cenderung meningkat.
Nyaman Thermal adalah dimana tubuh seseorang tidak merasa
panas, dingin, lembab dan kecepatan angin yang mengganggu. Daerah
nyaman thermal bagi manusia bukanlah suatu temperatur tertentu, tapi
merupakan :
1. Rentang temperatur antara (24-28)ºC
2. Kelembaban (RH) (40-60)%
3. Aliran udara (air velocity) : 0 – 0,20 m/detik
4. Laju metabolisme tubuh/aktivitas
5. Tahanan pakaian
80
Sehinga kombinasi : temperatur, kelembaban dan gerak udara
memungkinkan tercapainya kenyamanan thermal.
Pada bangunan di Gelanggang Olahraga ini, memakai 2 macam
penghawaan, yaitu :
a. Penghawaan Alami, yaitu penghawaan secara alami dengan cara
mengatur sirkulasi udara yang masuk dan keluar (Ventilasi Silang).
b. Penghawaan Buatan, yaitu penghawaan pada ruang dengan memakai
alat pengatur udara (kipas angin/AC).
Penghawaan alami dapat dilakukan dengan memberikan ventilasi pada
ruangan.
• Ventilasi Silang
Keterangan : Gb 1. Perletakan bukaan yang sama tingginya kurang dapat membuat udara mengalir. Gb 2. Perbedaan ketinggian serta ukuran bukaan yang erlainan akan menciptakan adanya perbedaan tekanan (+ dan -) sehingga udara dapat mengalir dengan baik. Gb 3. Dua bukaan yang dapat membagi aliran udara sehingga dapat menjangkau seluruh ruangan. Gb 4. penggunaan ventilasi jenis jalusi atau krepyak bisa membantu mengarahkan udara yang msuk kedalam ruang.
81
• Ventilator Pendingin Udara Otomatis (Ventilasi Gaya Thermal)
Untuk menjaga kenyamanan beberapa ruang tertentu (seperti
tertera pada tabel di bawah ini) tetap menggunakan penghawaan buatan.
Hal ini dilakukan dengan pertimbangan penghawaan alami sulit untuk
diterapkan pada ruang tersebut berkaitan dengan tuntutan fungsi
didalamnya. Ruang yang membutuhkan AC antara lain sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
Ruang Luas m² Kebutuhan m²/TR
Beban AC TR
R. Fitness 340 33 10 Studio Aerobik 68 33 2 R. Billiard 80 33 2,4 Poliklinik 20 33 0,6
1.Kegiatan Olahraga kebugaran dan rekreasi
Cafe 102 33 3 R. P3K 15 33 0,4 2. Penunjang
Olahraga air R. Pengelola 12 33 0,3 3.Kantor Pengelola
Bangunan 266 33 8
Total Beban AC 26,7 TR Tabel 26. Jenis Pemakaian AC pada Ruang
Analisa Kebutuhan air
A. Analisa Kebutuhan air bersih
Total luas bangunan : 6338,5 m²
Berputar secara otomatis dan menghisap udara dari dalam ruang
Mengurangi panas akibat radiasi matahari (sprinkler diaktifkan bila perlu
82
Kebutuhan air : 1 m3 / hari / 100 m²
( Utilitas Bangunan : Hartono Purbo)
Kebutuhan air bersih : 63,385 m3 / hari
Sistem distribusi air bersih dengan reservoir di atas gedung
dilakukan dengan pertimbangan jaminan kelancaran distribusi air bersih
khususnya pada saat aliran listrik padam.
B. Analisa Kebutuhan air kotor
Luas lantai : 6338,5 m²
Okupansi : 4 m²/orang
Jumlah pengunjung maksimal : 6338,5 / 4 = 1585 orang
Standar air kotor : 30 ltr/orang /hari
Volume air kotor : 1585 orang x 30 ltr =47550 ltr = 47,55 m3
Dimensi tanki aerasi : 47,55 m³
Dimensi tanki pengendapan : 1/3 x 47,55 = 15,85 m³
Sistem pengolahan air kotor :
• Kotoran padat : ditampung untuk diolah dalam tangki klorinasi, aerasi
dan septic tank dan akhirnya ke riol kota
• Kotoran cair : disalurkan menuju treatment kemudian diolah dan
disalurkan ke riol kota.
83
Sistem pemakaian kembali air hujan :
Air hujan yang jatuh ke atap dikumpulkan dalam reservoir khusus
yang kemudian diolah sehingga dapat digunakan untuk keperluan air non
minum.
Analisa Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
Pemadam api CO2
Water sprinkler
Jumlah 6338,5 m² / 25 = 254 unit
1 zone = 16 unit sehingga membutuhkan 16 zone
16 x 100 ltr/menit x 30 menit = 48 000 ltr = 48 m³
Hidrant
Luas bangunan : 6338,5 m²
Kebutuhan : 6338,5 / 800 = 8 unit
Kebutuhan air : 8 x 400 ltr/menit = 3,2 m³
Analisa Kebutuhan Listrik
Jenis utilitas Standar (watt/m²) Luas (m²) Beban normal watt
Penerangan ruang
10 watt/m² 6338,5 63385
Penerangan ruang luar
10 watt/m² 6474 64740
Pompa 10 watt/m² 6338,5 63385 Saklar 15 watt/m² 6338,5 95077,5
84
Tata suara 0,025 watt/m² 6338,5 158,4 Jumlah 286745,9 watt
Tabel 27. Perhitungan Kebutuhan Listrik
Sistem penyaluran listrik, yakni: listrik masuk ke trafo untuk
diubah tegangannya menjadi 220 volt kemudian dialirkan ke seluruh
bagian. Ketika listrik padam genset akan bekerja secara otomatis dan
menyuplai kebutuhan listrik pada bagian-bagian penting seperti Hall,
kantor pengelola, penerangan, pompa dan sebagian penerangan luar.
IV. 2. 5. Analisa Tata Ruang Dalam
Pada Sport Hall
Unsur-unsur pemakainya / pelakunya, yaitu :
- Penonton - Tamu /VIP
- Pemain - Petugas
- Pelatih - Penyelenggara
- Wasit - Pengurus
A. Material lantai yang digunakan pada Gedung Olahraga (Sport
Hall)
CABANG OLAHRAGA PERSYARATAN LANTAI
Bola Basket - Tidak Licin - Lantai indoor : dari kayu - Orientasi : utara-selatan
Bola Volley - Lantai mulus, tidak licin
85
- Untuk indoor : digunakan bahan dengan permukaan dari kayu / sintetis
Bulu Tangkis
- Lantai halus dan tidak licin - Lantai dapat dipasang karpet
(rool down mat) dari plastik / vinyl atau langsung dari timber / kayu
Tabel 28. Material Lantai pada Sport Hall
Faktor pemilihan lantai pada Gedung Olahraga (Sport Hall) :
- awet
- tidak bising
- pemasangan cepat
- harga tidak terlalu mahal
Maka dipilih lantai kayu sintetis.
B. Tribun Penonton
Untuk memberikan kenyamanan dan kenikmatan pengunjung dalam
menonton pertandingan, maka dipilih tribun 2 sisi, yang memberikan
keleluasaan dalam melihat pertandingan ke segala arah.
TRIBUN
TRIBUN
ARENA
86
Persyaratan untuk tribun penonton :
- Dibuat jelas dan tanpa halangan untuk melihat pertandigan
- Pemeliharaan yang mudah dan murah
- Kenikmatan penonton
- Keselamatan penonton dari bahaya kebakaran dan kepanikan
Jarak pandang maksimum
Penonton harus dapat nyaman melihat dan tidak terganggu acara
pertandingan yang berlangsung.
Kelandaian tribun penonton, yaitu :
- Merupakan garis lurus dan naik yang konstan
- Merupakan garis lengkung
- Merupakan garis lengkung yang terpatah-patah
87
C. Dinding Arena
- Harus kuat untuk menahan benturan dari pemain ataupun bola.
- Dapat mempengaruhi penampilan dari struktur badan bangunan.
- Harus dihindari adanya elemen-elemen atau garis-garis vertikal atau
horizontal agar tidak menyesatkan jarak bagi pemain.
- Permukaan dinding harus rata, tidak boleh ada tonjolan-tonjolan, tidak
boleh kasar yang dapat menyebabkan cedera pada pemain.
D. Penggarisan pada lantai (Line Marking)
Penggarisan pada lantai lapangan rangkap merupakan hal penting,
agar pemain tidak merasa bingung dan jelas terhadap batas-batas
lapangan.
Jenis Penggarisan Keuntungan Kerugian Permanen (Garis ditanam pada bahan permukaan lantai)
- Garis tahan lama - Tidak mudah rusak
- Tidak fleksibel terhadap perubahan
- Membingungkan Pemakaian Cat - Mudah diubah
- Murah dalam pemasangan
- Cepat kotor - Mudah hilang - Cat ulang - Membingungkan
Self Adhesive Tape (semacam perekat)
- Pemasangan mudah - Dapat diubah kapan
saja
- Tidak tahan lama - Mudah rusak
Lantai karpet - Pemasangan mudah - Dapat diganti kapan
saja - Tidak mudah rusak
- Cepat kotor - Pemasangan repot
Tabel 29. Jenis Penggarisan Lantai
88
Dari analisa diatas, maka penggarisan lantai menggunakan Jenis
penggarisan lantai karpet, yang mudah, fleksibel dan dapat diganti kapan
saja sesuai dengan jenis olahraganya.
IV. 3. Aspek Lingkungan dan Tapak (Environment System)
IV.3. 1. Analisa Kondisi Tapak
A. Kondisi Eksisting Tapak
• Tapak berbentuk persegi dengan panjang 150 meter dan lebar
100 meter.
• Luas tapak 15000 m²
• Kontur tanah datar
• Dekat dengan hunian, perdagangan, dan pendidikan
B. Batas Tapak
• Batas utara : kawasan perdagangan dan hunian
• Batas Selatan : Jln. KH Syahdan
• Batas Barat : kawasan hunian
• Batas Timur : kawasan perdagangan dan hunian
C. Peraturan pada Tapak
• KDB : 60 %
Luas lantai maksimal 60 % x 15000 m² = 9000 m²
Luas lantai yang direncanakan 6338,5 m² (memenuhi syarat)
• Ketinggian lantai maksimal : 8 lantai
89
IV. 3. 2. Analisa Entrance Tapak
Pemilihan letak main entrance dilakukan berdasarkan pertimbangan:
• Kemudahan pencapaian baik untuk kendaraan umum, pribadi
ataupun pejalan kaki.
• Mudah terlihat dan jelas
• Kelancaran arus lalu lintas seputar tapak
• Kondisi lingkungan yang dilalui sebelum mencapai tapak
Berdasarkan kriteria di atas maka yang berpotensi untuk menjadi
main entrance:
• Alternatif entrance dari arah utara jalan Kebon Jeruk Raya ( )
• Alternatif entrance dari arah selatan jalan Kebon Jeruk Raya ( )
IN
OUT SIRKULASI KENDARAAN
SIRKULASI MANUSIA
OUT
IN SIRKULASI KENDARAANSIRKULASI MANUSIA
90
IV. 3. 3. Analisa Zoning dalam Tapak
Pertimbangan-pertimbangan:
• Pencapaian dan sirkulasi pejalan kaki ke dalam tapak
• Hubungan kegiatan – kegiatan dalam tapak
• Situasi dan kondisi tapak
• Tata ruang luar yang ingin di capai
• Keterkaitan dengan fungsi-fungsi yang ada di sekitar tapak.
• Pola tata letak bangunan
• Karakter lingkungan bangunan di sekitar tapak
IN
OUT
KETERANGAN :
PUBLIK
SEMI PRIVATE
PRIVATE
PARKIR KARYAWAN & SERVIS
PARKIR PENGUNJUNG
91
IV. 3. 4. Analisa Sirkulasi dalam Tapak
• Sirkulasi manusia, yaitu gerak pencapaian dari dan ke fasilitas-
fasilitas dalam tapak yang dilakukan oleh pengunjung dan
pengelola
• Sirkulasi kendaraan, yaitu gerak kendaraan dalam tapak yang
dibawa baik oleh pengunjung maupun pengelola sehingga
membutuhkan jalur kendaraan dan area parkir.
Pertimbangan perencanaan sirkulasi di dalam tapak:
Pemisahan antara sirkulasi kendaraan, sirkulasi pejalan kaki dan
sirkulasi service.
Menghindari terjadinya crossing
Kelancaran, keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Sirkulasi man usia (pejalan kaki) langsung memasuki tapak
Sirkulasi kendaraan searah
92
IV. 3. 5. Analisa Tata Ruang Luar
Tata ruang luar berfungsi sebagai transmisi antara bangunan dengan
alam atau lingkungan luar. Penataan ruang luar mempengaruhi citra
lingkungan dalam tapak maupun bangunan. penataan ruang luar
seharusnya memperhatikan kriteria sebagai berikut:
• Ruang luar harus menciptakan suasana segar, alami yang juga dapat
membantu penghijauan kota
• Ruang luar menunjang penampilan bangunan dengan pemakaian
elemen-elemen yang tepat.
Perencanaan tata ruang luar dipengaruhi oleh:
• Orientasi Bangunan
Dalam upaya melestarikan karakter lingkungan dan menyesuaikan
dengan karakter lingkungan tersebut maka perlu memperhatikan :
- Tata letak bangunan pada tapak terhadap daerah sekitarnya.
- Bentuk tapak dan arah datang pengamat.
a. Terhadap bangunan
Pengaturan pola massa bangunan mengikuti sumbu-sumbu
jalan disekeliling tapak tersebut dengan mengambil sikap
sumbu sejajar dan tegak lurus terhadap jalan dan sekitarnya.
93
b. Terhadap Matahari
Pada fasilitas lapangan olahraga, sinar matahari menentukan
orientasi massanya, yaitu harus memanjang ke arah utara-
selatan. Sedangkan untuk bangunan indoor, orientasi massanya
memanjang ke arah timur-barat untuk menghindari panas yang
berlebihan pada bangunan.
Timur
Barat
• Tidak membuat pemain menjadi silau
• Panas matahari merata ke dua sisi lapangan
Pada Lapangan
P A N A S
P A N A S Timur
Barat
• Daerah panas sebagai ruang servis
• Bagian yang memanjang sebagai ruang private
Pada Bangunan
94
ANGIN
SINAR MATAHARI
• Memberikan kesan tertutup • Terlindungi
• Memberi kesan menyatu
Pepohonan Sedang
Pepohonan rendah/semak
• Memberikan kesan sedikit terbuka
• Memberikan kesan terbuka, bebas
• Monumentalis
• Elemen pengisi ruang luar :
Elemen lunak
Merupakan elemen yang bersifat alami cenderung berupa vegetasi
dari berbagai jenis dan ukuran seperti pepohonan, rumput, semak-
semak dan lain-lain.
95
Elemen keras
Merupakan elemen yang bersifat artifisial cenderung berupa
perkerasan seperti plasa, pedestrian, area parkir, area bermain, kolam
air, dan lain-lain.
Elemen dekorasi
Merupakan elemen tambahan yang bertujuan untuk memperindah
ruang luar maupun sebagai elemen pendukung, elemen tersebut
dapat berupa: bangku taman, lampu taman, sculpture, petunjuk arah,
pot-pot bunga.