bab iv analisa iv. 1. aspek manusia (human system)thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2007-1-00020-ak-bab...

65
31 BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System) IV. 1. 1. Sasaran Pelayanan (Target Market) Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan pada perencanaan Gelanggang Olahraga adalah status pelayanan perencanaan Gelanggang Olahraga ini dibatasi oleh kapasitas pelayanan yang bergantung oleh : a. Jumlah pengunjung/penonton yang ditampung. b. Memenuhi standar/persyaratan fasilitas Olahraga yang akan ditampung disesuaikan dengan skala pelayanan yang direncanakan. Bangunan pada Gelanggang Olahraga akan direncanakan pada wilayah Kemanggisan, Jakarta Barat dengan keterangan: Klasifikasi Gedung Olahraga : Gedung Olahraga Tipe B Skala Pelayanan : Wilayah Kabupaten/Kotamadya Kapasitas Gedung Olahraga : 1000-3000 orang Penonton Golongan Masyarakat : Masyarakat menengah ke bawah IV. 1. 2. Klasifikasi Jenis Olahraga Dari beberapa pertimbangan yang diperoleh, berupa data-data dari literature maupun studi lapangan, maka olahraga yang direncanakan dalam Gelanggang Olahraga ini terdiri dari :

Upload: vuhanh

Post on 09-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

31

BAB IV

ANALISA

IV. 1. Aspek Manusia (Human System)

IV. 1. 1. Sasaran Pelayanan (Target Market)

Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan pada perencanaan

Gelanggang Olahraga adalah status pelayanan perencanaan Gelanggang

Olahraga ini dibatasi oleh kapasitas pelayanan yang bergantung oleh :

a. Jumlah pengunjung/penonton yang ditampung.

b. Memenuhi standar/persyaratan fasilitas Olahraga yang akan ditampung

disesuaikan dengan skala pelayanan yang direncanakan.

Bangunan pada Gelanggang Olahraga akan direncanakan pada wilayah

Kemanggisan, Jakarta Barat dengan keterangan:

Klasifikasi Gedung Olahraga : Gedung Olahraga Tipe B

Skala Pelayanan : Wilayah Kabupaten/Kotamadya

Kapasitas Gedung Olahraga : 1000-3000 orang Penonton

Golongan Masyarakat : Masyarakat menengah ke bawah

IV. 1. 2. Klasifikasi Jenis Olahraga

Dari beberapa pertimbangan yang diperoleh, berupa data-data dari

literature maupun studi lapangan, maka olahraga yang direncanakan dalam

Gelanggang Olahraga ini terdiri dari :

Page 2: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

32

1. Fasilitas Olahraga Tertutup (indoor), meliputi :

- Sport hall; terdiri dari : Lapangan Basket, Lapangan Volley,

FutSal dan Lapangan Bulutangkis

- Olahraga kebugaran; terdiri dari : Fitness, sauna, senam aerobic

- Billiard

- Tenis meja

2. Fasilitas Olahraga Terbuka (outdoor), meliputi:

- Lapangan Tennis

- Lapangan Basket

- Jogging track

3. Fasilitas Olahraga Renang Terbuka , meliputi :

- Kolam renang Olympic

- Kolam renang anak-anak

IV.1. 3. Analisa Pelaku Kegiatan dan aktivitasnya

Berdasarkan klasifikasi jenis kegiatan olahraga yang tertera pada

Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

yang dibutuhkan dari tiap pelaku kegiatan pada Gelanggang Olahraga ini,

yaitu :

Page 3: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

33

1. Kegiatan Olahraga

PELAKU KEGIATAN KETERANGAN

PENONTON

• Membeli tiket • Mencari tempat duduk • Menonton • Ke Toilet • Makan & minum • Menelepon

• Lobby / Loket • Tribun • Tribun • Toilet • Kantin / Café • Telepon Umum/ wartel

PEMAIN DAN

PELATIH

• Ganti Pakaian • Menerima penjelasan pelatih • Menyiapkan peralatan • Pemanasan • Latihan / bertanding • Istirahat • Membersihkan badan • Makan dan minum

• Ruang ganti • Ruang briefing • Ruang penyimpanan • Lap. OR • Lap. OR • R. Istirahat • Kamar mandi • Kantin / café

WASIT /

PETUGAS

PERTANDING

AN

• Ganti pakaian dan mempersiapkan diri • Memberi pengarahan pertandingan • Memimpin pertandingan • Mengawasi pertandingan • Membersihkan badan • Istirahat

• Ruang ganti • Lapangan OR • Lapangan OR • Lapangan OR • K. mandi • R. istirahat

PENGELOLA

• Rapat • Kegiatan Administrasi • Mengawasi dan mengatur jalannya pertandingan • Menyiapkan masalah teknis

• R. Rapat • R. Administrasi • R. Pengawas / lapangan OR • Ruangan pengelola

Tabel 2. Kegiatan Olahraga

Page 4: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

34

2. Kegiatan Olahraga Rekreasi dan Kebugaran

PELAKU KEGIATAN KETERANGAN

PENGUNJUNG/

PEMAIN

• Membeli tiket / mendaftar • Menyewa peralatan • Menyimpan barang • Ganti pakaian • Berolahraga • Ke Toilet • Istirahat • Makan & minum • Membeli Souvenir / peralatan

• Lobby / Loket • Tempat sewa alat • Loker • Ruang Ganti • OR Rekreasi • Toilet • Tempat duduk • Kantin / café • Shop market

PENGELOLA

DAN

KARYAWAN

• Menjual tiket • Mengawasi pengguna fasilitas • Kegiatan Administrasi • Ke Toilet • Istirahat • Menyewakan Peralatan

• Lobby / Loket • Ruang pengawas • Kantor pengelola • Toilet • R. Istirahat karyawan• Tempat sewa alat

PENYEWA

RETAIL

• Menjual makanan & minuman • Menjual perlengkapan OR / souvenir • Berobat

• Kantin / café • Shop market • Poliklinik

Tabel 3. Kegiatan Olahraga Rekreasi dan Kebugaran

Page 5: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

35

3. Kegiatan Kesejahteraan

PELAKU KEGIATAN KETERANGAN

PENGUNJUNG

• Makan & minum • Duduk-duduk • Membeli Souvenir/ peralatan • Berobat

• Kantin / café • Tempat duduk • Shop market • Poliklinik

PENYEWA

RETAIL

• Menjual makanan & minuman • Menjual perlengkapan OR / souvenir • Kesehatan; dokter

• Kantin / café • Shop market • Poliklinik

Tabel 4. Kegiatan Kesejahteraan

Selanjutnya tabel akan dipergunakan untuk menentukan kebutuhan

ruang untuk menampung aktivitas yang terkait

Untuk menata ruang-ruang yang dibutuhkan sesuai dengan

pengelompokan pemakai baik pengguna kegiatan olahraga maupun

kegiatan olahraga rekreasi dan kebugaran agar dapat terlaksana serta

mengetahui hubungan keterkaitan antara kegiatan dengan pelaku kegiatan,

maka alur di bawah ini memberi gambaran hubungan antara kegiatan yang

satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan alur kegiatan tersebut, maka didapat suatu rangkuman

mengenai skema ruang secara makro, yaitu:

Page 6: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

36

IV. 1. 4. Analisa Skema Hubungan Antar Ruang

Alur aktivitas yang digambarkan dalam butir IV.1.2 dapat

menggambarkan hubungan antar ruang baik secara mikro maupun makro

sebagaimana digambarkan di bawah ini.

a. Skema Secara Mikro

Sport Hall

Sport hall

Entrance hall

cafetaria

Ruang ganti

toiletTribun penonton

TAMAN

Arena OR. Kebugaran & rekreasi

Keterangan: Hub.langsung Terpisah fisik

pengguna

OUTDOOR

SPORT

pengelola

Entrance hall

Lobby & front desk office

Arena olahraga (sport hall)

Cafeteria & ruang sewa

toilet

pengelola

Ruang ganti Tribun

penonton

Fasilitas pendukung/keamanan

Page 7: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

37

Olahraga Rekreasi dan Kebugaran

Olahraga Out Door

Entrance hall

TAMAN

Ruang fitnees

cafetaria

Lobby & front desk

billiard Ruang ganti

Fasilitas pendukung/keamanan

Entrance hall

TAMAN

Outdoor Sport Kolam renang, lapangan

olahraga

cafetaria

Lobby & front desk

Ruang ganti

Fasilitas pendukung/keamanan

Page 8: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

38

b. Skema Secara Makro

IV. 1. 5. Analisa Persyaratan dan Luasan Ruang

Berdasarkan beberapa perolehan dasar-dasar pertimbangan yang

diperhatikan dalam menentukan analisa persyaratan dan luasan ruang,

yaitu :

• Standar yang ada : Neufert Architect Data (NAD), Time Saver

Standar (TSS), A. J Metric Handbook (AJM), Standar Bangunan

Olahraga P.U

• Standar dan Pedoman Fasilitas Ruang Olahraga dan Rekreasi :

Health / Fitness Facility Standards and Guidelines, Outdoor Sport

(OS), Indoor Sport (IS)

Masuk

Main entrance

Parkir area

Side entrance

Service entrance

SPORT HALL

Fasilitas & K

eamanan

Entrance hall

OUT DOOR SPORT

OLAH RAGA KEBUGARAN & REKREASI

TA

MA

N

CAFETARIA & ruang penyewaan alat

Page 9: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

39

• Jumlah pengguna dan jenis kegiatan ruang

• Studi perbandingan yang dilakukan

Maka persyaratan ruang dan luasan ruang yang diterapkan pada

Gelanggang Olahraga ini antara lain sebagai berikut :

1. Entrance Hall dan Side Entrance

- Merupakan pintu masuk dan keluar bagi pemakai pengunjung

maupun pengelola, petugas pertandingan dan pelatih

- Mempunyai arah sirkulasi yang jelas untuk menuju ruang lain.

- Mempunyai lebar bukaan yang disesuaikan dengan durasi jumlah

pengunjung.

- Memiliki teras yang cukup dan terlindungi dari cuaca (hujan dan

panas).

2. Lobby atau Ruang Tunggu

- Merupakan tempat duduk umum pengunjung sebagai ruang

penghubung

- Standar luas lobby 1,4 m² (duduk) dan 0,65 m² (berdiri). (AJM,

NAD)

- Perbandingan orang berdiri dan duduk adalah 5% : 10%

3. Front Desk Office

Merupakan ruang tempat pengunjung mencari informasi, baik

jadwal pertandingan, jadwal latihan, dan jadwal umum dan merupakan

Page 10: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

40

tempat untuk memeriksa keanggotaan mahasiswa dan memeriksa tiket

bagi pengunjung non mahasiswa.

4. Ruang Fasilitas Olahraga

- Fasilitas Olahraga Tertutup (indoor)

Tipe ruangan

(lapangan)

Ukuran dalam m

Lapangan Olahraga

yang dapat

digunakan

Olahraga

Jumlah Lapanga

n Latihan

Jumlah Lapangan Pertanding

an

Lapangan tersendiri (tunggal)

15 x 27 x 5,5 405

Bulutangkis Basket Voli

4 1 1

Lapangan Rangkap

Tiga

27 x 45 x 7 dapat dibagi

dalam 3 bagian (15 x

27)

1215

Bulutangkis Basket

Sepakbola Bola tangan

Hoki Voli

12 3 3

5 1 1 1 1 1

Lapangan Rangkap Empat

27 x 60 x 7 dapat dibagi

dalam 4 bagian (15 x

27)

1620

Bulutangkis Basket

Sepakbola Bola tangan

Hoki Voli

16 4 4

7 2 1 1 1 1

Tabel 5. ukuran aula/ruang olahraga dengan lapangan rangkap (sumber: Neufert Architect Data Jilid 2, 1994)

Page 11: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

41

Toilet

Tipe

lapangan /

Aula

Ruang

masuk

Ruang

ganti (min.

20 m²)

Jumlah

minimal

Ruang

mandi

(min. 15

m²)

Jumlah

Setiap

ruang ganti

pakaian

Juml.

minimal

Ruang masuk

Juml. Minimal

Wanita Laki2

Lapangan tunggal 15 2 1 1 1 1

Lapangan rangkap 30 2 2 1 1 1

Lapangan rangkap

tiga 45 3 3 1 1 1

Lapangan rangkap empat

60 4 4 1 1 1

Tabel 6. aula olahraga indoor dan fasiltas-fasilitasnya (sumber: Neufert Architect Data Jilid 2, 1994)

Ketentuan jenis olahraga:

• Sport hall; Lapangan Rangkap, yang terdiri dari : Lapangan

Basket, Lapangan Volley, FutSal dan Lapangan Bulutangkis.

• Olahraga kebugaran; terdiri dari : Fitness, sauna, senam aerobic.

• Olahraga rekreasi ; terdiri dari : Bililiard, dan tennis meja.

Page 12: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

42

Sport Hall

a. Ketentuan Lapangan Basket

Menurut British Council, Indoor Sport, ketentuan ukuran ruang yang

berlaku :

International/ national

Regional, County, Club

Recreational Dimensi Lapangan

• Panjang • Lebar • Batas luar (keliling) • Area official dan tim

28 m 15 m 2.05 m min 3 m

28-24 m 15-13 m 2.05 m 3 m

28-24 m 15-13 m 1.05 m min 0.9 m min

Dimensi minimum keseluruhan Luas Area Tinggi, minimum

32 x 22.1 m 7.0 m

32.1 x 22.1 m s/d 28.1 x 20.1 m 7.0 m

C : 30.1 x 18 m S/d 26.1 x 16 m R : 20.1 x 12.1 m C : 7.0 m R : 6.7 m

Tabel 7. Spesifikasi Lapangan Basket

Page 13: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

43

b. Ketentuan Lapangan Volley

Menurut British Council, Indoor Sport, ketentuan ukuran ruang yang

berlaku :

International National

Regional, County,

Club

Recreational

Playing area • Panjang • Lebar • Jarak garis belakang • Jarak garis samping (tepi) • Official space (1 bagian) • Margin tambahan pada 3 bidang lainnya

18 m 9 m 8 m 5 m 3 m 3 m

18 m 9 m

3 m min 3 m min

2 m 2 m

18 m 9 m 3m 3 m 2 m

-

18 m 9 m

2 m min 2 m min

- -

Dimensi min. keseluruhan Area Tinggi bersih

40 x 25 m 12. 5 m

28 x 19 m 10.5 m

24 x 17 m 7 m

22 x 13 m 7 m

Tabel 8. Spesifikasi Laoangan Volley

Page 14: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

44

c. Ketentuan Lapangan Bulutangkis/ Badminton

Menurut British Council, Indoor Sport, ketentuan ukuran ruang yang

berlaku :

Internationa/

Nationall Regional/ County

Club and Recreational

Playing area • Panjang • Lebar • Jarak baseline ke dinding • Jarak sideline ke dinding • Antara parallel lapangan

13.4 m 6.1 m 2.3 m 2.2 m 2 m

13.4 m 6.1 m 2.3 m

2.2 – 1.2m 2 - 0.9 m

13.4 m 6.1 m 1.5 m 1.2 m 0.9 m

Dimensi min. keseluruhan Untuk lapangan tunggal Untuk lapangan rangkap Tinggi bersih

18 x 10. 5 m 18 x 18.6 m 9.1 m

18 x 10. 5 m 18 x 18.6 m 8.4 m

16.4 x 8.4 m min 16.4 x 15.5 m min C : 7.6 m R : 6.7 – 7.6 m

Tabel 9. Spesifikasi Lapangan Bulu Tangkis

Page 15: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

45

Olahraga Kebugaran

a. Ruang Fitness :

Asumsi untuk ruang fitness adalah 40 m² / 12 orang atau 3,5 m²

per orang. Alat-alat fitness contohnya: sepeda statis, treatmil, alat

multifungsi (smith), alat dayung, berbagai dumble, barble, alat sit-up, alat

tarik, dan lain-lain. Bentuk panjang dan lebar dari sebuah ruang fitness

mempunyai rasio 3 : 1 (British Council; Indoor Sport).

b. Studio / Ruang Aerobic :

• Merupakan bagian dari fasilitas ruang fitness.

• Digunakan untuk melakukan gerakan-gerakan Aeorbic, yoga, dll.

• Membutuhkan kenyamanan dalam bergerak.

• Terdapat kaca pada bagian dindingnya.

c. Sauna :

• Merupakan ruangan yang berfungsi sebagai kamar mandi uap atau

pemanas.

• Ruang ini menggunakan peralatan serta dibuat secara khusus.

• Ruang ini juga dilengkapi dengan kamar pendingan, ruang pijat.

• Standar luas : 18, 25 m x 6 m untuk kapasitas 30 orang (NAD).

Contoh gambar ruang sauna :

Page 16: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

46

Olahraga Rekreasi

a. Billiard

Layout dan

dimensi tenis meja

b. Tenis meja

Layout dan

dimensi tenis

meja

Potongan Ruang Sauna

Page 17: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

47

- Fasilitas Olahraga Terbuka (Outdoor)

a. Lapangan Tennis

b. Lapangan Basket

c. Jogging Track

- Area Kolam Renang

Tabel 10. Spesifikasi Lapangan Tennis

Page 18: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

48

5. Ruang Ganti, kamar mandi dan toilet

• Ruang yang digunakan sebagai tempat mengganti pakaian

• Memiliki tingkat privacy tinggi, kenyamanan dalam bergerak

• Ruang ini dilengkapi dengan lemari loker penyimpanan, kamar

pancuran, toilet.

• Pada lapangan rangkap, terdapat 2 ruang ganti wanita dan 2 untuk

pria. Pada suatu event tertentu ruang dapat digabung untuk

menampung banyak pemain. Standart luas untuk 1 ruang ganti 20

m² NAD)

• Setiap 2 ruang ganti terdapat 1 area kamar mandi pancuran (15

m²), dan 1 toilet dengan wastafel (15m²) (NAD)

6. Kantor Pengelola

• Merupakan ruang yang digunakan sebagai kegiatan bekerja baik

bagi kepala pimpinan, pengurus UKM olahraga, maupun

karyawan.

• Standard luas :

o Ruang administrasi asumsi 5 orang bekerja, 1,5 m² - 2 m² / orang

(NAD)

o Ruang kerja asumsi 10 orang bekerja, 1,5 m² / orang (NAD)

o Ruang Pimpinan asumsi sampai 3 orang bekerja, 2m² - 2,75 m² /

orang (NAD)

Page 19: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

49

7. Kantin

• Merupakan ruang yang berfungsi sebagai fasilitas utama pelayanan

pangan dengan menu lengkap dan kapasitas besar.

• Asumsi kapasitas 10% dari total pengunjung.

• Standar luas : untuk 1 orang makan 0,8 m² - 1,2 m² (NAD) service

30% luas total.

8. Café

• Merupakan ruang yang berfungsi sebagai fasilitas sekunder

pelayanan pangan dengan menu dan kapasitas yang terbatas, dan

digunakan juga sebagai ruang tunggu santai.

• Asumsi kapasitas berjumlah 5% dari pengunjung.

• Standar luas : untuk 1 orang makan 0,8 m² - 1,2 m² (NAD) service

30% luas total.

9. Toilet / WC

• Merupakan fasilitas bagi pengunjung

• Perkiraan perbandingan penonton pria dan wanita 80 : 20

• Standard jumlah dan dimensi:

o WC = 1/600 pria dan 1/35 wanita dengan dimensi 2 m² (NAD)

o Wastafel = 1/300 pria dan 1/70 wanita, dimensi 0,9 m² (NAD)

o Urinoir = 1/70 pria, dimensi 0,5 m²(NAD)

Page 20: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

50

10. Poliklinik

• Merupakan fasilitas pelayanan kesehatan/pengobatan bagi pemain

atau pengunjung yang berolahraga.

11. Ruang Istirahat

• Merupakan ruang yang digunakan sebagai kegiatan bekerja baik

bagi kepala pimpinan maupun karyawan.

• Standar luas :

- Ruang administrasi asumsi 5 orang bekerja 1,5 m² - 2 m². orang

(NAD).

- Ruang kerja untuk 10 orang bekerja 1,5 m² / orang (NAD).

- Ruang pimpinan asumsi untuk 3 orang bekerja 2 m² - 2,75 m²

(NAD).

12. Ruang Mesin / ME

• Merupakan ruang yang digunakan sebagai perletakan mesin-mesin

utilitas, listrik.

• Standar luas :

- Ruang Genset 5 m² / genset, asumsi untuk 4 buah genset.

- Ruang panel listrik, tarfo, pompa asumsi 10 m².

13. Gudang

Page 21: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

51

• Merupakan ruang yang digunakan untuk menyimpan segala alat-

alat yang berhubungan dengan pelayanan service ataupun alat-alat

olahraga.

• Luas gudang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan.

Perhitungan Kapasitas

Perhitungan kapasitas pengunjung maupun pengelola baik bagi

fasilitas olahraga, olahraga rekreasi, maupun kebugaran dipertimbangkan

berdasarkan :

• Standar kapasitas tribun (1000 orang)

• Populasi penduduk

• Study perbandingan bangunan yang telah ada

Maka perhitungan kapasitas tersebut adalah:

1. Kapasitas pengunjung

• Asumsi kapasitas pengunjung untuk Tribun = 1000 orang.

• fitness (asumsi 5 % dari total pengunjung) : 5 % x 1000 = 50

orang

2. Total pengunjung

1000 + 40 =1050 orang

3. Jumlah pengelola dan karyawan 5-6% dari jumlah pengunjung

0,05 x 1050 = 53 orang

Page 22: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

52

4. Total kapasitas

1050 orang + 53 orang = 1103 orang

IV.1. 6. Analisa Perhitungan Ruang Fasilitas Olahraga

Dengan berdasarkan klasifikasi jenis olahraga yang telah

dijelaskan pada butir IV.1.1 serta berdasarkan analisa persyaratan dan luas

ruang (butir IV.1.4), dengan kolaborasi dari kedua pertimbangan hal di

atas, maka dapat dibuat daftar fasilitas olahraga yang di rencanakan

beserta kapasitas dan kebutuhan luas ruangan. Berdasarkan standard

Neufert Architect Data jilid 2, American Graphic Standart, Sport Council

dan Studi Banding

1. Perhitungan fasilitas Ruang Publik

Fasilitas Kapasitas ruang Standart Luasan ruang

1. entrance hall

25 orang berdiri 0,65 m²/orang sirkulasi 15 %

20 m²

2. front desk office 50 orang berdiri 0,65 m²/orang sirkulasi 20 %

40 m²

3. lobby

Duduk 5% x 1701 = 85.05

Berdiri 10% x 1701 = 171

0,65 m² (berdiri) 1,4 m² (duduk) sirkulasi 10 %

56m² 239 m²

4. Cafe 5 % x 1701 = 85.05 1,2 m²/ orang sirkulasi 15 % service

30 %

102,06 m²

5. Kantin 10 % x 1701 = 171 1,2 m²/ orang

sirkulasi 15 % service 30 %

205,2 m²

Page 23: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

53

5.ruang sewa alat Asumsi 15 m²

6.toilet umum 1/600 males, 1/35 females 1/300 males, 1/70 females 1 / 70 males (528 pria, 132 wanita)

2 m² / WC (NAD)

0,9 m²/ Wastafel (NAD)

0,5 m²/Urinoir (NAD sirkulasi 50 %

10 m² 4 m²

4 m² 9 m²

Total 695,2 m² Tabel 11. Perhitungan Ruang Publik

2. Perhitungan Sport Hall dan Fasilitas Penunjang

Fasilitas Kapasitas ruang

Standard Luas ruang keterangan

Lapangan rangkap

Lap.basket, badminton,

volley &area official

1 588 m²

Tribun penonton 1000 orang 0,5 m²/org 500 m² 2 buah tribun knockdown

Ruang ganti 4 ruang ganti 2 toilet

2 kamar mandi

20 m² 15 m² 15 m²

80 m² 30 m² 30 m²

Loker, toilet, dan ruang shower

Ruang masuk Ruang masuk 15 m² 30 m² Terdapat toilet 15 m²

Ruang P3K Hall OR kecil 15 m² Ruang teknik 15 m² 15 m² Gudang alat 30 m² 30 m² Ruang pelatih 15 m² 15 m² Cafe 1 unit 60 m² Sub Total 2151 m² + sirkulasi 20 % 431 m² TOTAL 2582 m²

Tabel 12. Perhitungan Sport Hall

3. Perhitungan Fasilitas Olahraga Rekreasi dan Kebugaran

Fasilitas Kapasitas ruang Standard Luas ruang Ruang fitness Fitness 8% x 1701

= 136 orang 2,5 m² /orang 340 m²

Studio/ Aerobic Senam 2 % x 1701 = 34 orang

2 m² /orang 68 m²

Ruang billiard 4 meja 4 m x 5 m 80 m²

Page 24: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

54

Ruang sauna Asumsi 30 orang 18,25 x 6 109,5 m²

Ruang ganti 2 ruang ganti 20 m² 40 m² Shower room 2 15 m² 30 m²

Toilet Dalam ruang ganti 30 m²

Dalam area billiard 15 m²

30 m² 15 m²

45 m²

Lobby &front desk office

15 orang 0,65 m²/orang 12 m²

Poliklinik 20 m² Sub Total 645,5 m² Sirkulasi 20 % 129,1 m² TOTAL 774,6 m²

Tabel 13. Perhitungan Fasilitas OR Rekreasi & Kebugaran

4. Perhitungan Luas Ruang Pengelola dan karyawan

Fasilitas Kapasitas ruang

Standard Luas ruang

Lobby dan front desk

20 0,65 m²/orang 16 m²

Ruang kepala

1 12 m² 12 m²

RuangDivisi 6 12 m² 72 m²

Ruang kerja 10 14 m²/ 4orang 42 m²

Ruang rapat 1 20 m² 30 m²

R. Istirahat 1 12 m² 12 m²

Dapur

1 12 m² 12 m²

Gudang 1 6 m² 6 m²

R. Pembantu

1 12 m² 12 m²

Toilet Wanita : Wc Wastafel Pria : wc Urinoir wastafel

2 m² 0,9 m² 2 m²

0,5 m² 0,9 m²

8 m²

Sub Total 222 m² Sirkulasi 20 % 44,4 m²

TOTAL 266,4 m²

Tabel 14. Perhitungan K. Pengelola

Page 25: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

55

5. Perhitungan bangunan fasilitas olahraga air (kolam renang)

Tabel 15. Perhitungan fasilitas Olahraga Air

6. Perhitungan Luas Ruang Service

Fasilitas Kapasitas ruang Standard Luas ruang Ruang ganti karyawan

10 2,5m² /orang 25 m²

Ruang istirahat

1 6 m² 6 m²

Ruang mesin Genset Pompa

Mesin panel

35m²

Ruang kontrol 1 4m² 4 m²

gudang 1 ½ luas ruang alat 20 m²

Toilet Wanita : Wc Wastafel

2 m² 0,9 m²

4 m²

Fasilitas Kapasitas ruang

Standard Luas ruang keterangan

Menara air 5 x 5 m 25 m² Ruang loker 2 buah (p & w) 20 m² 40 m² Ruang bilas

dan toilet 2 buah (p & w) 30 m² 60 m²

Lobby &front desk office

15 orang 0,65 m²/orang 12 m²

r.pompa, ME, servis

Kolam 375 m² 60 % luas kolam

225 m²

Untuk kolam dengan luas

area < 1000 m²

P3k 1 buah 15 m² 15 m² Cafe 1 1,26 m² 12,6 m²

Luas area kolam renang

6 track 15 x 25 m²

Sirkulasi Tiap sisi 2,5 m

600 m²

Tribun Penonton

500 1,2 m² / org 600 m²

Sub Total 1589,6 m² Sirkulasi 20% 317,92 m²

TOTAL 1907,52 m²

Page 26: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

56

Sub Total 94 m² Sirkulasi 20% 18,8 m²

TOTAL 112, 8 m²

Tabel 16. Perhitungan R. Service

Total Keseluruhan Ruang :

= 695,2 m² + 2582 m² + 774,6 m² + 266,4 m² + 1907,52 m² + 112, 8 m²

= 6338,5 m²

IV.1. 7. Analisa Perhitungan Ruang Luar

Pada perencanaan Gelanggang Olahraga ini, direncanakan kebutuhan

ruang luar yang menunjang antara lain:

- Area parkir

- Taman dan Pedestrian

- Playground/taman bermain

- Olahraga Outdoor

1. Perhitungan Jumlah Kendaraan

Pelaku Jumlah

Ratio (mobil : Orang)

Jumlah Kendaraan

Ratio (Mobil : Motor)

Pengelola 53 1 : ‘2 27 mobil ‘2 : 1= 14 motor

Pemain 40 1 : ‘3 14 mobil 1 : ‘2= 28 motor Pengunjung* 1050 1 : ‘20 53 mobil 1 : ‘2= 106 motor

Total : 94 mobil 148 motor

* Asumsi sendiri (Pengunjung adalah masyarakat sekitar, yang lebih ditujukan kepada pejalan kaki)

Tabel 17. Perhitungan Juml. Kendaraan

Page 27: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

57

2. Perhitungan Luas Parkir

Jumlah Kendaraan Standard Luas Parkir

94 Mobil 13,2 m² 1240,8 m² 148 Motor 2,2 m² 325.6 m² 4 Bus 43,75 m² 175 m²

Total 1741,4 m²

3. Perhitungan Luas Taman

Jenis Taman Ratio (Parkir : Taman)

Luas Taman

Taman Buffer 1% : 50% 870,7 m² Taman Bermain 1% : 50% 870,7 m² Pedestrian 1% : 30% 580,4 m² Kolam Air 1% : 20% 348,2 m² Jogging Track 1% : 25% 435,3 m²

Total 3105,3 m²

4. Perhitungan Luas Olahraga Air

Kelompok

Elemen Unsur Standard Luasan Sumber

Kolam renang biasa

33,3 x 17 566,6 m² A Renang

Kolam renang anak

25% kolam dewasa

141,6 m² Asumsi

Sirkulasi 20% dr luas 141,6 m²

Olahraga air

Total 849,8 m² Tabel 20. Perhitungan Luas OR Air

5. Perhitungan Olahraga Lainnya

Jenis Olahraga

Unsur Kapasitas Standard Sumber Luas

Lapangan 12 orang 18 x 9 (1) B 162 m²Volley T. Duduk 20 orang 1 m² A 20 m²

Tabel 18. Perhitungan Luas Parkir

Tabel 19. Perhitungan Luas Taman

Page 28: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

58

Lapangan 2/4 orang 24 x 11 (1) B 264 m²Tennis T.Duduk 10 orang 1 m² A 10 m²Lapangan 10 orang 24 x 13 (1) A 312 m²Basket T. Duduk 10 orang 1 m² A 10 m²

Total 778 m²Sumber : A. The Handbook of Building Types Neufert Architect’s Data B. Handbook of Sport and Recreational Building Design

Tabel 21. Perhitungan OR lainnya

Total Keseluruhan Ruang luar :

1741,4 + 3105,3 + 849,8 + 778 = 6474 m²

Analisa Perhitungan Keseluruhan Ruang

Dengan adanya perhitungan diatas, maka didapat total keseluruhan luasan ruang, yaitu :

Kebutuhan Luasan Bangunan 6338,5 m²

Ruang Luar 6474 m² Total 12812,5 m²

Page 29: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

59

IV. 2. Aspek Bangunan (Building System)

Pada analisa pembahasan ini akan diuraikan beberapa analisa yang berkaitan

dengan bangunan, yaitu melalui :

Analisa Massa Bangunan

Zoning pada bangunan

Sistem struktur, sub struktur dan super struktur

Sistem utilitas

IV. 2. 1. Analisa Massa Bangunan

1. Pendekatan Perencanaan

Dalam Perancangan arsitektur, 3 faktor utaman yang perlu

diperhatikan (Vitruvius) yaitu kemudahan, kekokohan dan keindahan,

yang saat ini lebih dikenal dengan fungsi, struktur dan estetika.

Pada perancangan bangunan Gelanggang Olahraga ini, penonjolan

ketiga elemen tersebut harus dapat tercermin agar tercapai sasaran

perancangan yang baik.

Kemudahan

(Fungsi)

Kekokohan

(Struktur)

Keindahan

(Estetika)

Page 30: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

60

Berdasarkan fungsi sebagai bangunan olahraga yang merupakan

wadah kegiatan olahraga dengan skala pelayanan wilayah, prioritas

perancangan adalah mengolah struktur bentang lebar yang digunakannya

sebagai media penunjang penampilan bangunan agar memiliki kesan atau

ciri khusus bagi keberadaannya sehingga dapat dijadikan landmark pada

wilayah tersebut.

2. Jenis Massa Bangunan

Pemilihan jenis massa pada perancangan Gelanggang Olahraga ini

didasarkan atas kriteria-kriteria sebagai berikut :

- Pertimbangan terhadap tujuan dari pada proyek Gelanggang

Olahraga di Kemanggisan

- Pola susunan ruang

- Keadaan tapak dan lingkungan sekitar

- Pertimbangan mewujudkan ekspresi struktur

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut makan penataan pola massa

dari Gelanggang Olahraga ini terdiri dari :

Pola Massa Tunggal

Dimana orientasi kegiatannya dapat terpusat dengan sistem

pelayanan yang cepat serta juga dengan pencapaian yang mudah,

sehingga mempunyai nilai efisiensi.

Page 31: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

61

Kemudahan sirkulasi dan

pencapaian

Kemudahan dalam perancangan

struktus bangunan

Efisiensi dalam pelayanan

Pola Massa Majemuk (Banyak)

Pada Gelanggang Olahraga ini terdapat banyak aktivitas yang saling

berkait, sehingga terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

- Hubungan antara tiap massa tunggal

- Jenis dan sifat kegiatan

- Kapasitas kegiatan

Maka Pola massa bangunan pada Gelanggang Olahraga ini, yaitu massa

majemuk.

Saling berkesinambungan

Page 32: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

62

3. Bentuk Dasar Massa Bangunan

Bentuk dasar massa bangunan pada Gelanggang Olahraga ini

didasarkan atas pertimbangan :

- Sesuai dengan ruang yang mewadahi kegiatan tertentu dan menjadi

prioritas utama dalam perancangan Gelanggang Olahraga ini.

- Pemilihan jenis struktur yang mendukung aktifitas dan penampilan

eksterior bangunan (pemilihan struktur bentang lebar).

- Orientasi bangunan yang mendukung penampilan dikaitkan dengan

bentuk tapak.

- Keadaan tapak dan lingkungan sekitarnya.

- Fungsi utama Gelanggang Olahraga ini pada Gedung Olahraga

(sport hall), yaitu dimana pola gerak pemainnya dan arah pandang

terbaik dari penontonnya.

Dari pertimbangan kriteria di atas, maka dilakukan penilaian untuk

mendapatkan bentuk dasar massa yang sesuai.

KRITERIA

1. Mengikuti ruang

dalam (lapangan

olahraga)

4 3 3

2. Penggunaan

struktur bentang 4 4 3

Page 33: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

63

lebar yang sesuai

3. Orientasi bangunan 3 3 3

4. Keadaan tapak 4 3 1

5. Kemudahan

pengolahan 4 2 2

JUMLAH 19 15 11 Tabel 22. Kriteria Bentuk dasar massa bangunan

Berdasarkan penilaian di atas, bentuk dasar yang digunakan

kemungkinan merupakan bentuk segi empat dan dengan

pengembangannya.

4. Pola Hubungan Ruang

HUBUNGAN RUANG ARAHAN

Ruang di dalam ruang

Sebuah ruang yang luas dapat membungkus dan mengandung sebuah ruang lain yang lebih kecil di dalamnya

Arena untuk kegiatan olahraga utama

(Gedung Olahraga)

Ruang-ruang yang saling berkaitan Suatu hubungan dlm ruang yang terdiri dari dua buah ruang yang bersatu membentuk suatu daerah ruang bersama

Ruang Lobby, Hall penonton

Ruang-ruang yang bersebelahan Ruang-ruang yang memiliki

Pada gedung olahraga kebugaran dan rekreasi (ruang

fitness dan

Page 34: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

64

kegiatan yang sejenis, yang dipisahkan untuk mempermudah koordinasi dan batas kapasitas

aerobic,billiard), dan ruang-ruang kerja

pada kantor pengelola

Ruang-ruang dihubungkan oleh sebuah ruang bersama Ruang tersebut bersifat perantara dan mengikat antara ruang dengan tingkat kegiatan tertentu

Hall, foyer/private entrance hall, koridor sebagai penghubung dari beberapa sarana

fisik, plaza

Tabel 23. Pola Hubungan Ruang

5. Gubahan massa

Dalam penyusunan pola gubahan massa, dipertimbangkan dari segi :

- Penyesuaian aktifitas

- Penyesuaian dengan lingkungan

- Penyesuaian dengan kondisi tapak

- Pemanfaatan ruang terbuka

Keterangan :

- 2 Kegiatan pada massa tunggal

Kegiatan Olahraga Penunjang

Hall Bersama

Kegiatan Olahraga Utama

Page 35: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

65

- Pemisahan dan penggabungan melalui hall bersama

6. Pola Sirkulasi Dalam dan Antar Bangunan

Sistem sirkulasi dalam bangunan dapat dibedakan atas :

- Sirkulasi Atlet, pelatih

- Sirkulasi penonton

- Sirkulasi Pengunjung (masyarakat umum)

- Sirkulasi pengelola dan servis

Pola yang terjadi pada ruang dalam mencakup :

Pola Linear

Karakteristik pola linear:

- Dapat dikembangkan/diperluas 2 arah

- Memberi arah pada ruang

- Kesederhanaan sirkulasi

- Dapat melayani 1 atau 2 sisi ruang

- Dapat diakhiri oleh suatu pola ruang

yang dominan

- Tidak mempunyai titik pusat ruang

Pola Radial

Karakteristik pola radial :

Page 36: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

66

- Memiliki titik ruang pusat

- Kesan pola melingkar/berputar

- Pengembangan kearah jari-jari

lingkaran

- Dapat melayani 1 atau 2 sisi ruang

Pola Network

Karakteristik pola network

- Memiliki daerah jangkauan yang luas

- Dapat melayani banyak ruang

- Pola pengembangan dinamis

Dari macam-macam pola sirkulasi di atas, maka didapat

kesimpulan untuk diterapkan pada Gelanggang Olahraga agar tercapai

kesinambungan antara pola massa bangunan dengan bentuk dasar massa

bangunan, yaitu:

1. Pola Linear, digunakan untuk menghubungkan bangunan sport

hall dengan area fasilitas olahraga lainnya.

Page 37: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

67

2. Pola Radial, digunakan pada ruang dalam Sport hall, merupakan

kegiatan yang terpusat pada ruang olahraganya.

3. Pola Network, digunakan untuk menghubungkan antara kantor

pengelola pusat dengan fasilitas-fasilitas olahraga. Hal ini

dimaksudkan agar kegiatan yang terdapat didalam Gelanggang

olahraga ini dapat dipantau/diawasi secara langsung oleh kantor

pengelola.

IV. 2. 2. Zoning Pada Bangunan

Dalam mengelompokkan ruang pada bangunan perlu memperhatikan hal-

hal berikut:

- Hubungan fungsi kegiatan (kegiatan utama, penunjang)

- Pengelompokkan berdasarkan sifat aktifitas (publik, semi privat,

privat, servis)

Maka dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Secara Horizontal

2. Secara Vertikal

HALL

ARENA/ LAPANGAN

TRIB

UN

TRIB

UN

SIDE ENTRANCE

R..PUBLIK

ADMINISTRAS

Page 38: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

68

IV. 2. 3. Analisa Sistem struktur

Pada studi Gelanggang Olahraga di Kemanggisan yang menuntut

kebutuhan ruang bebas kolom terutama pada gedung olahraga tertutup

(sport hall), diperlukan suatu sistem struktur khusus yang mampu

memenuhi kebituhan tersebut, yaitu Struktur Bentang Lebar.

Terdapat berbagai macam struktur bentang lebar yang terbagi atas

dasar bentuk, jenis dan bahan yang digunakan. Masing-masing jenis

memiliki bentuk yang khas tersendiri yang membutuhkan analisa

tersendiri guna mampu menjawab tujuan dan sasaran perancangan.

Pada dasarnya struktur bangunan terdiri atas 2 bagian, yaitu:

1. Struktur bagian bawah (Sub-Structure)

ARENA UTAMA TRIBUN

PENONTON

ZONA YANG DAPAT DIBUAT RUANG

TRIBUN PENONTON

ZONA YANG DAPAT DIBUAT RUANG

Page 39: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

69

Yaitu sistem struktur yang berada di bagian bawah bangunan yang

langsung berhubungan dengan tanah.

2. Struktur bagian atas (Upper-Structure)

Yaitu sistem struktur yang berada di atas sub-struktur yang

berfungsi menyalurkan gaya dan beban bangunan kepada sub-

struktur untuk kemudian didistribusikan ke tanah melalui elemen-

elemen strukturnya.

Pemilihan sistem struktur yang tepat baik untuk struktur bagian bawah

maupun untuk struktur bagian atas berdasarkan faktor-faktor antara lain:

1. Sistem struktur yang digunakan dapat diolah bentuknya tanpa

mengurangi kekuatan, shingga mampu berfungsi sebagai

perwujudan penampilan bangunan.

2. Mampu mendukung bangunan ditinjau dari:

- Beban yang dipikul

- Aktifitas / kegiatan yang dikaitkan dengan sirkulasi

pemakai

- Kondisi tanah yang ada

- Tuntutan kebutuhan ruang (bentang dan ketinggian ruang)

- Mampu menahan gangguan alam, gempa, angin kencang,

hujan

1. Struktur Bagian Bawah (Sub-Structure)

Page 40: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

70

Pertimbangan dalam pemilihan sistem sub-struktur, yaitu:

- Kondisi dan karakteristik tanah

- Kedalaman tanah keras (antara 10 – 15 m)

- Sistem penyaluran beban

Sistem struktur bagian bawah yang memungkinkan untuk digunakan

dalam proyek bangunan Gelanggang Olahraga pada Gedung Olahraga

Tertutup, adalah:

Sistem Pondasi Tiang Pancang

Keuntungan:

- Digunakan pada lapisan tanah keras cukup dalam (lebih 20 m)

- Ekonomis dalam penggunaan bahan

- Pembuatan tiang sistem prefab dengan pengawasan ketat

Kerugian :

- Pada pelaksanaan di lapangan menimbulkan getaran dan bising

yang terkadang mengganggu bangunan sekitarnya.

Sistem Pondasi Bored Pile

Keuntungan :

- Cocok pada daerah pada penduduk karena getaran dan

kegaduhan pada pelaksanaan relatif kecil.

- Diameter lebih besar daripada tiang pracetak dan daya dukung

tiap tiang lebih besar

Page 41: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

71

Kerugian :

- Karena diameter yang cukup besar, maka membutuhkan

banyak beton

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka jenis sub-struktur /

pondasi yang direncanakan adalah pondasi bored pile yang tidak

menimbulkan kegaduhan saat pelaksanaan, mengingat bangunan didirikan

pada daerah padat.

2. Struktur Bagian Atas (Upper-Structure)

a. Struktur Atap

Merupakan struktur atap berbentang lebar yang memungkinkan

terciptanya bentangan besar tanpa penghalang ditengah ruangan (Sport

hall), disamping itu juga dapat mewadahi fasilitas ruang-ruang lainnya.

Pada dasarnya struktur rangka terdiri dari 2 unsur, yaitu balok

sebagai unsur mendatar yang berfungsi sebagai pemeang atau media

penyalur beban dan gaya kepada tiang, tiang sebagai unsur vertikal yang

berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya ke tanah.

Struktur Rangka

Struktur Rangka Batang Bidang

Page 42: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

72

Rangka batang dengan batang vertikal tertekan dan batang diagonal

tertarik.

Struktur Rangka Batang Lengkung

Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang membentuk

lengkungan.

Mempunyai Volume Ruang yang lebih besar

Page 43: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

73

Berdasarkan analisa diatas maka sistem bentang lebar yang paling

sesuai dengan Gelanggang Olahraga ini adalah :

Struktur rangka, karena :

- Dapat menyesuaikan dengan bentuk massa yang terjadi

- Dapat menghasilkan estetika bentuk struktur yang indah

- Berkesan ringan namun kokoh dan dinamis sehinga sesuai dengan

jiwa sportivitas olahraga.

KEUNTUNGAN

Bentuk berkesan ringan dan relatif berdimensi kecil

Pelaksanan mudah dan cepat

KERUGIAN

Perlu pemeliharan cermat

Biaya mahal

Membutuhkan perhitungan yang cermat (dengan

komputer)

Kemungkinan Penerapan pada bangunan

Digunakan pada Gedung Olahraga tertutup Utama

Page 44: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

74

Struktur Kabel

Suatu sistem yang menggunakan kabel sebagai elemen utama yang

menahan daya tarik, namun kabel tidak dapat menahan berat sendiri,

sehingga perlu elemen struktur lain untuk menggantung kabel tersebut.

Sifat struktur kabel :

- Menahan gaya tarik

- Tahan gaya lentur

Jenis struktur kabel yang akan diterapkan pada bangunan olahraga yaitu :

Struktur Kabel Gantung (Suspension Cable)

Struktur kabel jaringan terdiri dari kabel

yang menggantung pada balok atau arch

kaku.

Anchor required

Page 45: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

75

KEUNTUNGAN

- Konstruksi ringan, hemat bahan dan dapat membentang lebar

- Makin besar bentang, lenturan juga semakin besar, namun besaran

kabel tetap

- Pelaksanaan mudah tanpa bekisting

- Biaya lebih murah

- Kebebasan pengolahan bentuk

KERUGIAN

- Mudah berubah bentuk bila ditiup angin

- Dapat menimbulkan resonansi

- Drainase air hujan sulit, karena sifatnya fleksibel

Kemungkinan penerapan pada bangunan

- Bentuk sangat bebas, dapat mengekspresikan struktur apa adanya, dan

menghasilkan estetika pada penampilan bangunan sesuai dengan topik

‘Ekspresi Struktur’ yang akan diterapkan ke dalam proyek

- Sebagai pendukung pada pengolahan ruang luar, diterapkan pada

fasilitas olahraga air.

b. Struktur Badan Bangunan

Dalam pemilihan jenis struktur badan bangunan perlu

dipertimbangkan terhadap tuntutan aktifitas pada bangunan Gelanggang

Olahraga ini, antara lain :

- Bentuk kegiatan yang diinginkan

Page 46: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

76

- Keinginan untuk memperlihatkan struktur sebagai konsep

penampilan / estetika bangunan

- Kemudahan mengikuti bentuk yang diinginkan

- Bersifat fleksibel

Maka struktur yang dipilih adalah :

1. Struktur rangka portal beton, dimana terdiri dari kolom sebagai

unsur vertikal dan balok sebagai unsur horisontal, tujuannya untuk

mendukung fasilitas kegiatan yang ada didalamnya yaitu:

- Tribun penonton

- Ruang-ruang penunjang

2. Struktur Pendukung V, dimana fungsi utama dari struktur ini

adalah memang untuk menyalurkan beban dan struktur rangka atap

bentang lebarnya yang melengkung dan beban penutup atapnya.

Alasan Pemakaian

Efisien untuk bangunan berbentang normal

Bentuk lebih bebas

Dapat mengekspresikan struktur dengan baik

Portal dengan kaki berbentuk ‘V’ , bentuk kaki mengikuti Momen

Page 47: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

77

IV. 2. 4. Analisa Sistem utilitas

Analisa utilitas dilakukan untuk melihat kebutuhan bangunan akan

listrik, air, pencahayaan, penghawaan dan kebutuhan sarana pembuangan

san sampah bangunan.

Analisa Pencahayaan

Pencahayaan yang baik adalah yang mampu memberikan kepuasan

kepada orang yuntuk melihat obyek dengan jelas dan menyenangkan tanpa

menimbulkan efek keletihan pada mata.

Sumber cahaya dapat diperoleh dari :

- Cahaya alami (matahari)

- Cahaya buatan (sumber listrik)

- Kedua-duanya

Perencanaan Cahaya Alami untuk Bangunan :

Perencanaan Jendela dan Sky Light, tujuan : untuk memasukkan cahaya

alami semaksimal mungkin, namun tidak menimbulkan silau (glare), dan

memungkinkan seluruh lantai diterangi.

Page 48: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

78

Salah satu cara efisiensi energi adalah pengurangan pemakaian

listrik melalui penerangan alami. Tetapi perlu diperhatikan ruang-ruang

yang membutuhkan pencahayaan buatan, ruang yang tidak terjangkau

sinar matahari.

Jenis Pencahayaan Penyelesaian Karakteristik Bukaan dinding (jendela)

• Daya jangkau sinar kurang • Perawatan mudah • Tidak membutuhkan energi

Pencahayaan alami

Bukaan Plafond • Perancangan dan perawatan agak sulit

• Lebih fleksibel karena tidak terpengaruh dinding

• Daya jangkau sinar lebih merata

• Tidak membutuhkan energi Lampu Pijar • Lebih murah dan mudah

perawatannya • Tetapi lebih boros energi

Lampu TL (Fluorescent)

• Lebih mahal • Mengandung sinar ultraviolet • Lebih hemat energi

Pencahayaan buatan

Lampu Halogen • Daya tahan tinggi • Cukup hemat energi • Panas • Cocok untuk ruang luar

Tabel 24. Jenis-jenis Pencahayaan

Untuk penerangan buatan pada malam hari dan siang hari untuk

ruang-ruang tertentu (seperti tertera pada tabel dibawah ini) digunakan

penerangan buatan :

Kegiatan Jenis Penerangan

Iluminasi Jenis lampu

1. Olahraga indoor Cukup terang 200-500 lux TL 2. Olahraga outdoor Cukup terang 200-500 lux Halogen 3. Lobby Sejuk 200 lux TL

Page 49: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

79

4. Restaurant Sejuk 100-200 lux TL pijar 5. Ruang kerja Sejuk 100-200 lux TL 6. Ruang istirahat Sejuk bervariasi 100 lux TL 7. Ruang permainan Cukup terang 200-400 lux TL Tabel 25. Jenis Kegiatan & Pencahayaan

Dari beberapa keterangan diatas, dapat dikatakan dengan adanya

penerangan alami, maka dapat dicapai penghematan pemakaian energi

listrik yang cukup besar pada siang hari.

Analisa Penghawaan

Perancangan penghawaan (pengudaraan) pada bangunan bertujuan

agar diperoleh kenyamanan thermal bagi penghuninya, sehingga prestasi,

ketahanan kerja cenderung meningkat.

Nyaman Thermal adalah dimana tubuh seseorang tidak merasa

panas, dingin, lembab dan kecepatan angin yang mengganggu. Daerah

nyaman thermal bagi manusia bukanlah suatu temperatur tertentu, tapi

merupakan :

1. Rentang temperatur antara (24-28)ºC

2. Kelembaban (RH) (40-60)%

3. Aliran udara (air velocity) : 0 – 0,20 m/detik

4. Laju metabolisme tubuh/aktivitas

5. Tahanan pakaian

Page 50: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

80

Sehinga kombinasi : temperatur, kelembaban dan gerak udara

memungkinkan tercapainya kenyamanan thermal.

Pada bangunan di Gelanggang Olahraga ini, memakai 2 macam

penghawaan, yaitu :

a. Penghawaan Alami, yaitu penghawaan secara alami dengan cara

mengatur sirkulasi udara yang masuk dan keluar (Ventilasi Silang).

b. Penghawaan Buatan, yaitu penghawaan pada ruang dengan memakai

alat pengatur udara (kipas angin/AC).

Penghawaan alami dapat dilakukan dengan memberikan ventilasi pada

ruangan.

• Ventilasi Silang

Keterangan : Gb 1. Perletakan bukaan yang sama tingginya kurang dapat membuat udara mengalir. Gb 2. Perbedaan ketinggian serta ukuran bukaan yang erlainan akan menciptakan adanya perbedaan tekanan (+ dan -) sehingga udara dapat mengalir dengan baik. Gb 3. Dua bukaan yang dapat membagi aliran udara sehingga dapat menjangkau seluruh ruangan. Gb 4. penggunaan ventilasi jenis jalusi atau krepyak bisa membantu mengarahkan udara yang msuk kedalam ruang.

Page 51: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

81

• Ventilator Pendingin Udara Otomatis (Ventilasi Gaya Thermal)

Untuk menjaga kenyamanan beberapa ruang tertentu (seperti

tertera pada tabel di bawah ini) tetap menggunakan penghawaan buatan.

Hal ini dilakukan dengan pertimbangan penghawaan alami sulit untuk

diterapkan pada ruang tersebut berkaitan dengan tuntutan fungsi

didalamnya. Ruang yang membutuhkan AC antara lain sebagai berikut:

Jenis Kegiatan

Ruang Luas m² Kebutuhan m²/TR

Beban AC TR

R. Fitness 340 33 10 Studio Aerobik 68 33 2 R. Billiard 80 33 2,4 Poliklinik 20 33 0,6

1.Kegiatan Olahraga kebugaran dan rekreasi

Cafe 102 33 3 R. P3K 15 33 0,4 2. Penunjang

Olahraga air R. Pengelola 12 33 0,3 3.Kantor Pengelola

Bangunan 266 33 8

Total Beban AC 26,7 TR Tabel 26. Jenis Pemakaian AC pada Ruang

Analisa Kebutuhan air

A. Analisa Kebutuhan air bersih

Total luas bangunan : 6338,5 m²

Berputar secara otomatis dan menghisap udara dari dalam ruang

Mengurangi panas akibat radiasi matahari (sprinkler diaktifkan bila perlu

Page 52: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

82

Kebutuhan air : 1 m3 / hari / 100 m²

( Utilitas Bangunan : Hartono Purbo)

Kebutuhan air bersih : 63,385 m3 / hari

Sistem distribusi air bersih dengan reservoir di atas gedung

dilakukan dengan pertimbangan jaminan kelancaran distribusi air bersih

khususnya pada saat aliran listrik padam.

B. Analisa Kebutuhan air kotor

Luas lantai : 6338,5 m²

Okupansi : 4 m²/orang

Jumlah pengunjung maksimal : 6338,5 / 4 = 1585 orang

Standar air kotor : 30 ltr/orang /hari

Volume air kotor : 1585 orang x 30 ltr =47550 ltr = 47,55 m3

Dimensi tanki aerasi : 47,55 m³

Dimensi tanki pengendapan : 1/3 x 47,55 = 15,85 m³

Sistem pengolahan air kotor :

• Kotoran padat : ditampung untuk diolah dalam tangki klorinasi, aerasi

dan septic tank dan akhirnya ke riol kota

• Kotoran cair : disalurkan menuju treatment kemudian diolah dan

disalurkan ke riol kota.

Page 53: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

83

Sistem pemakaian kembali air hujan :

Air hujan yang jatuh ke atap dikumpulkan dalam reservoir khusus

yang kemudian diolah sehingga dapat digunakan untuk keperluan air non

minum.

Analisa Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Pemadam api CO2

Water sprinkler

Jumlah 6338,5 m² / 25 = 254 unit

1 zone = 16 unit sehingga membutuhkan 16 zone

16 x 100 ltr/menit x 30 menit = 48 000 ltr = 48 m³

Hidrant

Luas bangunan : 6338,5 m²

Kebutuhan : 6338,5 / 800 = 8 unit

Kebutuhan air : 8 x 400 ltr/menit = 3,2 m³

Analisa Kebutuhan Listrik

Jenis utilitas Standar (watt/m²) Luas (m²) Beban normal watt

Penerangan ruang

10 watt/m² 6338,5 63385

Penerangan ruang luar

10 watt/m² 6474 64740

Pompa 10 watt/m² 6338,5 63385 Saklar 15 watt/m² 6338,5 95077,5

Page 54: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

84

Tata suara 0,025 watt/m² 6338,5 158,4 Jumlah 286745,9 watt

Tabel 27. Perhitungan Kebutuhan Listrik

Sistem penyaluran listrik, yakni: listrik masuk ke trafo untuk

diubah tegangannya menjadi 220 volt kemudian dialirkan ke seluruh

bagian. Ketika listrik padam genset akan bekerja secara otomatis dan

menyuplai kebutuhan listrik pada bagian-bagian penting seperti Hall,

kantor pengelola, penerangan, pompa dan sebagian penerangan luar.

IV. 2. 5. Analisa Tata Ruang Dalam

Pada Sport Hall

Unsur-unsur pemakainya / pelakunya, yaitu :

- Penonton - Tamu /VIP

- Pemain - Petugas

- Pelatih - Penyelenggara

- Wasit - Pengurus

A. Material lantai yang digunakan pada Gedung Olahraga (Sport

Hall)

CABANG OLAHRAGA PERSYARATAN LANTAI

Bola Basket - Tidak Licin - Lantai indoor : dari kayu - Orientasi : utara-selatan

Bola Volley - Lantai mulus, tidak licin

Page 55: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

85

- Untuk indoor : digunakan bahan dengan permukaan dari kayu / sintetis

Bulu Tangkis

- Lantai halus dan tidak licin - Lantai dapat dipasang karpet

(rool down mat) dari plastik / vinyl atau langsung dari timber / kayu

Tabel 28. Material Lantai pada Sport Hall

Faktor pemilihan lantai pada Gedung Olahraga (Sport Hall) :

- awet

- tidak bising

- pemasangan cepat

- harga tidak terlalu mahal

Maka dipilih lantai kayu sintetis.

B. Tribun Penonton

Untuk memberikan kenyamanan dan kenikmatan pengunjung dalam

menonton pertandingan, maka dipilih tribun 2 sisi, yang memberikan

keleluasaan dalam melihat pertandingan ke segala arah.

TRIBUN

TRIBUN

ARENA

Page 56: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

86

Persyaratan untuk tribun penonton :

- Dibuat jelas dan tanpa halangan untuk melihat pertandigan

- Pemeliharaan yang mudah dan murah

- Kenikmatan penonton

- Keselamatan penonton dari bahaya kebakaran dan kepanikan

Jarak pandang maksimum

Penonton harus dapat nyaman melihat dan tidak terganggu acara

pertandingan yang berlangsung.

Kelandaian tribun penonton, yaitu :

- Merupakan garis lurus dan naik yang konstan

- Merupakan garis lengkung

- Merupakan garis lengkung yang terpatah-patah

Page 57: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

87

C. Dinding Arena

- Harus kuat untuk menahan benturan dari pemain ataupun bola.

- Dapat mempengaruhi penampilan dari struktur badan bangunan.

- Harus dihindari adanya elemen-elemen atau garis-garis vertikal atau

horizontal agar tidak menyesatkan jarak bagi pemain.

- Permukaan dinding harus rata, tidak boleh ada tonjolan-tonjolan, tidak

boleh kasar yang dapat menyebabkan cedera pada pemain.

D. Penggarisan pada lantai (Line Marking)

Penggarisan pada lantai lapangan rangkap merupakan hal penting,

agar pemain tidak merasa bingung dan jelas terhadap batas-batas

lapangan.

Jenis Penggarisan Keuntungan Kerugian Permanen (Garis ditanam pada bahan permukaan lantai)

- Garis tahan lama - Tidak mudah rusak

- Tidak fleksibel terhadap perubahan

- Membingungkan Pemakaian Cat - Mudah diubah

- Murah dalam pemasangan

- Cepat kotor - Mudah hilang - Cat ulang - Membingungkan

Self Adhesive Tape (semacam perekat)

- Pemasangan mudah - Dapat diubah kapan

saja

- Tidak tahan lama - Mudah rusak

Lantai karpet - Pemasangan mudah - Dapat diganti kapan

saja - Tidak mudah rusak

- Cepat kotor - Pemasangan repot

Tabel 29. Jenis Penggarisan Lantai

Page 58: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

88

Dari analisa diatas, maka penggarisan lantai menggunakan Jenis

penggarisan lantai karpet, yang mudah, fleksibel dan dapat diganti kapan

saja sesuai dengan jenis olahraganya.

IV. 3. Aspek Lingkungan dan Tapak (Environment System)

IV.3. 1. Analisa Kondisi Tapak

A. Kondisi Eksisting Tapak

• Tapak berbentuk persegi dengan panjang 150 meter dan lebar

100 meter.

• Luas tapak 15000 m²

• Kontur tanah datar

• Dekat dengan hunian, perdagangan, dan pendidikan

B. Batas Tapak

• Batas utara : kawasan perdagangan dan hunian

• Batas Selatan : Jln. KH Syahdan

• Batas Barat : kawasan hunian

• Batas Timur : kawasan perdagangan dan hunian

C. Peraturan pada Tapak

• KDB : 60 %

Luas lantai maksimal 60 % x 15000 m² = 9000 m²

Luas lantai yang direncanakan 6338,5 m² (memenuhi syarat)

• Ketinggian lantai maksimal : 8 lantai

Page 59: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

89

IV. 3. 2. Analisa Entrance Tapak

Pemilihan letak main entrance dilakukan berdasarkan pertimbangan:

• Kemudahan pencapaian baik untuk kendaraan umum, pribadi

ataupun pejalan kaki.

• Mudah terlihat dan jelas

• Kelancaran arus lalu lintas seputar tapak

• Kondisi lingkungan yang dilalui sebelum mencapai tapak

Berdasarkan kriteria di atas maka yang berpotensi untuk menjadi

main entrance:

• Alternatif entrance dari arah utara jalan Kebon Jeruk Raya ( )

• Alternatif entrance dari arah selatan jalan Kebon Jeruk Raya ( )

IN

OUT SIRKULASI KENDARAAN

SIRKULASI MANUSIA

OUT

IN SIRKULASI KENDARAANSIRKULASI MANUSIA

Page 60: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

90

IV. 3. 3. Analisa Zoning dalam Tapak

Pertimbangan-pertimbangan:

• Pencapaian dan sirkulasi pejalan kaki ke dalam tapak

• Hubungan kegiatan – kegiatan dalam tapak

• Situasi dan kondisi tapak

• Tata ruang luar yang ingin di capai

• Keterkaitan dengan fungsi-fungsi yang ada di sekitar tapak.

• Pola tata letak bangunan

• Karakter lingkungan bangunan di sekitar tapak

IN

OUT

KETERANGAN :

PUBLIK

SEMI PRIVATE

PRIVATE

PARKIR KARYAWAN & SERVIS

PARKIR PENGUNJUNG

Page 61: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

91

IV. 3. 4. Analisa Sirkulasi dalam Tapak

• Sirkulasi manusia, yaitu gerak pencapaian dari dan ke fasilitas-

fasilitas dalam tapak yang dilakukan oleh pengunjung dan

pengelola

• Sirkulasi kendaraan, yaitu gerak kendaraan dalam tapak yang

dibawa baik oleh pengunjung maupun pengelola sehingga

membutuhkan jalur kendaraan dan area parkir.

Pertimbangan perencanaan sirkulasi di dalam tapak:

Pemisahan antara sirkulasi kendaraan, sirkulasi pejalan kaki dan

sirkulasi service.

Menghindari terjadinya crossing

Kelancaran, keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Sirkulasi man usia (pejalan kaki) langsung memasuki tapak

Sirkulasi kendaraan searah

Page 62: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

92

IV. 3. 5. Analisa Tata Ruang Luar

Tata ruang luar berfungsi sebagai transmisi antara bangunan dengan

alam atau lingkungan luar. Penataan ruang luar mempengaruhi citra

lingkungan dalam tapak maupun bangunan. penataan ruang luar

seharusnya memperhatikan kriteria sebagai berikut:

• Ruang luar harus menciptakan suasana segar, alami yang juga dapat

membantu penghijauan kota

• Ruang luar menunjang penampilan bangunan dengan pemakaian

elemen-elemen yang tepat.

Perencanaan tata ruang luar dipengaruhi oleh:

• Orientasi Bangunan

Dalam upaya melestarikan karakter lingkungan dan menyesuaikan

dengan karakter lingkungan tersebut maka perlu memperhatikan :

- Tata letak bangunan pada tapak terhadap daerah sekitarnya.

- Bentuk tapak dan arah datang pengamat.

a. Terhadap bangunan

Pengaturan pola massa bangunan mengikuti sumbu-sumbu

jalan disekeliling tapak tersebut dengan mengambil sikap

sumbu sejajar dan tegak lurus terhadap jalan dan sekitarnya.

Page 63: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

93

b. Terhadap Matahari

Pada fasilitas lapangan olahraga, sinar matahari menentukan

orientasi massanya, yaitu harus memanjang ke arah utara-

selatan. Sedangkan untuk bangunan indoor, orientasi massanya

memanjang ke arah timur-barat untuk menghindari panas yang

berlebihan pada bangunan.

Timur

Barat

• Tidak membuat pemain menjadi silau

• Panas matahari merata ke dua sisi lapangan

Pada Lapangan

P A N A S

P A N A S Timur

Barat

• Daerah panas sebagai ruang servis

• Bagian yang memanjang sebagai ruang private

Pada Bangunan

Page 64: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

94

ANGIN

SINAR MATAHARI

• Memberikan kesan tertutup • Terlindungi

• Memberi kesan menyatu

Pepohonan Sedang

Pepohonan rendah/semak

• Memberikan kesan sedikit terbuka

• Memberikan kesan terbuka, bebas

• Monumentalis

• Elemen pengisi ruang luar :

Elemen lunak

Merupakan elemen yang bersifat alami cenderung berupa vegetasi

dari berbagai jenis dan ukuran seperti pepohonan, rumput, semak-

semak dan lain-lain.

Page 65: BAB IV ANALISA IV. 1. Aspek Manusia (Human System)thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2007-1-00020-AK-Bab 4.pdf · Bab II, maka dapat dibuat daftar kegiatan yang berlangsung dan ruang

95

Elemen keras

Merupakan elemen yang bersifat artifisial cenderung berupa

perkerasan seperti plasa, pedestrian, area parkir, area bermain, kolam

air, dan lain-lain.

Elemen dekorasi

Merupakan elemen tambahan yang bertujuan untuk memperindah

ruang luar maupun sebagai elemen pendukung, elemen tersebut

dapat berupa: bangku taman, lampu taman, sculpture, petunjuk arah,

pot-pot bunga.