bab iv hasil dan pembahasan...61 bab iv hasil d an pembahasan uraian dalam bab ini adalah analisis...

69
61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan jawaban atas persoalan penelitian yang terdapat dalam bab satu. Pembahasan bab ini berkaitan dengan profil SMA negeri 1 Boja, strategi pengembangan pengelolaan laboratorium IPA dan pembahasan. 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boja berdiri sejak tahun 1985 dan terletak di Jalan Raya Bebengan No. 203 D Boja, Kelurahan Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi sekolah ini sangat strategis karena terletak di pinggir jalan raya. Sekolah ini memiliki luas tanah sekitar 28.000 m 2 , luas bangunan 5.683 m 2 , luas halaman 1007 m 2 , luas lapangan olahraga 9584 m 2 , dan lain- lain 7378 m 2 . Tanah sekolah ini sepenuhnya milik negara. Bangunan sekolah ini pada umumnya dalam kondisi baik. Guna menjawab berbagai tuntutan dan tantangan seperti yang diamanatkan dalam Undang- undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 dan Peranturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 dan 23 tahun 2006, maka SMA Negeri 1 Boja memiliki visi:

Upload: others

Post on 28-Mar-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil

penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan

pembahasan merupakan jawaban atas persoalan

penelitian yang terdapat dalam bab satu. Pembahasan

bab ini berkaitan dengan profil SMA negeri 1 Boja,

strategi pengembangan pengelolaan laboratorium IPA

dan pembahasan.

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Boja berdiri

sejak tahun 1985 dan terletak di Jalan Raya Bebengan

No. 203 D Boja, Kelurahan Bebengan, Kecamatan Boja,

Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi

sekolah ini sangat strategis karena terletak di pinggir

jalan raya. Sekolah ini memiliki luas tanah sekitar

28.000 m2, luas bangunan 5.683 m2, luas halaman

1007 m2, luas lapangan olahraga 9584 m2, dan lain-

lain 7378 m2. Tanah sekolah ini sepenuhnya milik

negara. Bangunan sekolah ini pada umumnya dalam

kondisi baik.

Guna menjawab berbagai tuntutan dan

tantangan seperti yang diamanatkan dalam Undang-

undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, yang ditindak lanjuti dengan

Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 dan

Peranturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 dan

23 tahun 2006, maka SMA Negeri 1 Boja memiliki visi:

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

62

Terwujudnya SMA Unggul Yang Religius, Berdaya Saing

Global, Berwawasan Lingkungan Dan Berakar Pada

Budaya Bangsa.

Melalui visi ini diharapkan mampu memberikan

dorongan dan motivasi kepada seluruh warga SMA

Negeri 1 Boja memahami apa yang ingin dicapainya,

dan secara bersama-sama berupaya keras untuk

mencapai visi tersebut melalui misi yang ditetapkan.

Misi SMA Negeri 1 Boja antara lain: 1) Meningkatkan

ketersediaan layanan pendidikan di SMA Negeri 1 Boja,

berupa sarana-prasarana dan infra struktur pendidikan

(sekolah) dan penunjang lainnya; 2) Memperluas

keterjangkauan layanan pendidikan yaitu

mengupayakan kebutuhan biaya pendidikan yang

terjangkau oleh masyarakat, dengan mencari sumber-

sumber yang sah; 3) Meningkatkan kualitas/mutu dan

relevansi layanan pendidikan, sebagai upaya mencapai

kualitas pendidikan yang berstandar internasional

dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing di

era global; 4) Mewujudkan kesetaraan dalam

memperoleh layanan pendidikan, tanpa membedakan

layanan pendidikan antar wilayah, suku, agama, status

sosial, serta gender; 5) Menjamin kepastian

memperoleh layanan pendidikan, dan 6) Adanya

penjaminan bagi lulusan untuk melanjutkan ke jenjang

pendidikan selanjutnya atau mendapatkan lapangan

kerja sesuai kompetensi.

SMA Negeri 1 Boja pada tahun ajaran 2014/2015

memiliki 27 rombongan belajar yang terdiri dari 9

rombongan belajar Kelas X (sepuluh) meliputi 4 kelas

jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

63

(MIPA), 4 kelas jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

dan 1 kelas jurusan Bahasa dengan mengguna-

kan Kurikulum 2013, dan 9 rombongan belajar kelas XI

(sebelas) yang juga meliputi 4 kelas jurusan MIPA, 4

kelas jurusan IPS dan 1 kelas jurusan Bahasa

menggunakan Kurikulum 2013, serta 9 rombongan

belajar kelas XII (dua belas) meliputi 4 kelas jurusan

IPA, 4 kelas jurusan IPS dan 1 kelas jurusan Bahasa

yang masih menggunakan Kurikulum KTSP dan

menggunakan sistem kelas reguler/sistem paket.

Jumlah peserta didik seluruhnya sebanyak 823 siswa

yang terdiri 275 siswa laki-laki dan 548 siswa

perempuan.

SMA Negeri 1 Boja dikelola oleh seorang Kepala

Sekolah dibantu tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan yang berkompeten di bidangnya. Jumlah

tenaga pendidik yang berstatus PNS sebanyak 43 orang

terdiri dari 20 orang guru laki-laki dan 23 orang guru

perempuan dan guru PNS dari sekolah lain

(pemenuhan mengajar 24 jam) sebanyak 3 terdiri 2

orang guru laki-laki dan 1 orang guru perempuan,

sedangkan tenaga guru yang berstatus Non PNS

sebanyak 10 orang terdiri dari 5 guru laki-laki dan

5 guru perempuan. Jumlah guru yang sudah lulus

sertifikasi sampai dengan tahun 2014 berjumlah 36

orang.

Untuk tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Boja

memiliki 19 orang yang terdiri 4 pegawai berstatus PNS

dan 15 pegawai berstatus Non PNS. Untuk tenaga

kependidikan ini tersebar mulai tenaga administrasi,

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

64

teknisi, perpustakaan, laboran, satpam, dan

kebersihan.

Sumber data dari Tata Usaha SMA Negeri 1 Boja,

diketahui bahwa dari tenaga pendidik (guru) PNS

maupun wiyata bhakti SMA Negeri 1 Boja berkualifikasi

pendidikan S2 sebanyak 6 orang, selebihnya semua

hampir berkualifikasi pendidikan SI, hanya tinggal 2

orang yang berijasah D3 dan saat ini masih menempuh

pendidikan S1.

Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Boja sudah

tergolong cukup lengkap untuk mendukung

pelaksanaan proses pembelajaran. Fasilitas tersebut

meliputi 27 ruang kelas, 5 laboratorium (laboratorium

fisika, biologi, kimia, bahasa dan TIK), perpustakaan,

UKS, ruang OSIS, gudang, ruang guru, ruang TU,

ruang KS, ruang media, gedung serba guna dan sarana

olah raga (lapangan sepak bola, lapangan basket,

lapangan bola voly, lapangan bulu tangkis dan

perlengkapan tenis meja), toilet guru dan siswa,

mushola, koperasi, kantin, POS satpam, tempat parkir.

4.1.1 Laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja

SMA Negeri 1 Boja merupakan salah satu SMA

yang ada di Kabupaten Kendal yang berada pada

kategori Eks Rintisan Sekolah Berstandar Internasional

(RSBI). SMA Negeri 1 Boja berusaha semakin baik

untuk memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan yang

berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam

rangka mewujudkan pendidikan nasional yang

bermutu.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

65

Dalam rangka pemenuhan Standar Nasional

adalah standar sarana dan prasarana sesuai dengan

Permendiknas nomor 24 tahun 2007, salah satunya

adalah pemenuhan ruang laboratorium. Ruang

laboratorium yang merupakan suatu tempat dimana

siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan

percobaan yang memerlukan peralatan khusus.

Bangunan laboratorium tidak sama dengan kelas yang

mempunyai persyaratan – persyratan khusus sesuai

dengan jenis- jenis laboratoriumnya.

Laboratorium di SMA Negeri 1 Boja baru memiliki

jenis laboratorium yaitu laboratorium Biologi, Kimia,

Fisika, Komputer dan Bahasa. Namun dalam penelitian

ini hanya dikaji pada laboratorium IPA (fisika, kimia

dan biologi). Guna menunjang dalam pelaksanaan

proses pembelajaran di sekolah, maka laboratorium

SMA Negeri 1 Boja memiliki visi: Menjadikan

Laboratorium Sekolah yang Berliterasi secara

Profesional Berdaya Saing Global dengan Berakar

Budaya Bangsa.

Melalui visi ini diharapkan mampu memberikan

dorongan dan motivasi kepada seluruh warga SMA

Negeri 1 Boja memahami apa yang ingin dicapainya,

dan secara bersama-sama berupaya keras untuk

mencapai visi tersebut melalui misi yang ditetapkan.

Misi laboratorium SMA Negeri 1 Boja antara lain: 1)

Meningkatkan ketersediaan layanan laboratorium SMA

Negeri 1 Boja, berupa sarana prasarana dan penunjang

lainnya bagi peserta didik di sekolah guna menunjang

kelancaran proses belajar mengajar berdasarkan

kurikulum yang diterapkan di sekolah; 2) Meningkat-

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

66

kan kegiatan praktikum yang berkualitas; 3)

Meningkatkan kualitas pendidikan sesuai standar

nasional; 4) Meningkatkan jejaring kerjasama nasional;

dan 5) Membekali lulusan dengan keterampilan yang

telah berteknologi tinggi agar bisa bersaing di dunia

global saat ini.

Untuk mewujudkan visi misi laboratorium

tersebut, sekolah berupaya agar semua yang terlibat

dengan pengelola dan pengguna laboratorium SMA

Negeri 1 Boja bisa bekerja sama dan saling mendukung

demi ketercapaian serta keberhasilan tujuan

pendidikan. Salah satu pendukung agar fungsi

laboratorium tercapai adalah adanya sarana prasarana

laboratorium yang memadai.

4.1.1.1 Sarana Laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja

Berdasarkan Permendiknas nomor 24 Tahun

2007, rasio minimum ruang laboratorium IPA (Fisika,

Kimia dan Biologi) 2,4 m2/peserta didik. Untuk

rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20

orang, luas minimumnya 48 m2 termasuk luas ruang

penyimpanan dan persiapan 18 m2 . Lebar minimum

ruang laboratorium 5 m2. Ruang laboratorium fisika,

kimia dan biologi memiliki fasilitas yang memungkan

pencahayaan memadai untuk membaca dan mengamati

objek percobaan.

Laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi) di

SMA Negeri 1 Boja masing-masing mempunyai ruang

dalam kondisi baik, ruang laboratorium berukuran 8 x

15 m yang dapat menampung satu rombongan belajar

yang rata – rata terdiri dari 32 – 34 siswa, sehingga

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

67

sudah memenuhi Standar Nasional minimum. Ruang

laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi) masing-

masing dilengkapi dengan sarana sebagaimana pada

tabel berikut.

Tabel 4.1 Sarana masing-masing Laboratorium IPA

(Biologi, Fisika, Kimia)

No Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1

2 3

4

5

6 7

8

9

10

11 12

13

14

15

Kursi

Meja kerja Meja demonstrasi

Meja persiapan

Almari alat

Almari bahan

Bak cuci LCD

Kipas angin

Papan tulis (white

board)

Kotak kontak

Alat pemadam kebakaran

Peralatan P3K

Jam dinding

Tempat sampah

Memiliki 40 buah

Memiliki 10 buah Memiliki 1 buah

Memiliki 1 buah

Memiliki 2 buah

Memiliki 2 buah Memiliki 6 buah

Memiliki 1 buah

Memiliki 1 buah

Memiliki 2 buah

Memiliki 9 buah Memiliki 1 buah

Memiliki 1 buah

Memiliki 1 buah

Memiliki 1 buah

1. Semua

dalam kondisi

baik

2. Tersedia

air bersih

dalam jumlah

memadai

Sumber data: hasil observasi dan dokumen

4.1.1.2 Peralatan Laboratorium IPA SMA Negeri 1

Boja

Berdasarkan observasi faktual dan dokumen

pada bagian inventarisasi barang dan administrasi

masing–masing petugas laboratorium IPA (Biologi,

Fisika, Kimia) tentang peralatan dan bahan terlampir

(lampiran 4). Dapat disimpulkan bahwa peralatan dan

bahan di laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja cukup

memadai sebagaimana tertuang dalam Permendiknas

No. 24 tahun 2007, meskipun masih perlu adanya

penambahan jumlah.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

68

4.1.1.3 Tata ruang laboratorium IPA SMA Negeri 1

Boja

Tata letak ruangan laboratorium berbeda dengan

tata letak yang digunakan untuk ruang kelas biasa.

Ruangan laboratorium untuk pembelajaran terdiri

dari ruang utama dan ruang-ruang pelengkap.

Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa

melakukan praktikum. Ruang pelengkap terdiri dari

ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang

persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan

bahan-bahan yang akan dipakai praktikum atau

percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru.

Berikut denah ruang laboratorium IPA di SMA Negeri 1

Boja.

Gambar 4.1 Denah ruang laboratorium Biologi

Sumber data: hasil observasi dan dokumen

Keterangan :

1. Ruang Asam 7. Kotak PPPK

2. Wastafel 8. Alat Pemadam Kebakaran

3. Meja dan Kursi Guru 9. Papan Tulis

4. Almari Simpan

5. Meja dan Kursi Siswa

6. Meja dan Kursi Petugas

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

69

Gambar 4.2 Denah ruang laboratorium Fisika

Sumber data: hasil observasi dan dokumen

Keterangan :

1. Wastafel 7. Alat Pemadam Kebakaran

2. Meja dan Kursi Guru 8. Papan tulis

3. Amari simpan

4. Meja dan Kursi Siswa

5. Meja dan kursi petugas

6. Kotak P3K

Gambar 4.3 Denah ruang laboratorium Kimia

Sumber data: hasil observasi dan dokumen

Keterangan :

1. Ruang Asam 7. Kotak PPPK

2. Wastafel 8. Alat Pemadam Kebakaran

3. Meja dan Kursi Guru 9. Papan Tulis

4. Almari Simpan 10. Meja Persiapan

5. Meja dan Kursi Siswa

6. Meja dan Kursi Petugas

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

70

4.1.1.4 Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan

Laboratorium IPA SMA Negeri 1 Boja

1. Pengelolaan Laboratorium IPA

Pengelolaan merupakan suatu proses

pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien

untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara

optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi

sumber daya. Pengelolaan dijalankan berkaitan dengan

unsur atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan,

pengorganisasian, pemberian komando,

pengkoordinasian, dan pengendalian. Menurut Luther

M. Gullick menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang

penting adalah perencanaan, pengorganisasian,

pengadaan tenaga kerja, pemberian bimbingan,

pengkoordinasian, pelaporan, dan penganggaran.

Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa

aspek yaitu perencanaan, penataan,

pengadministrasian, pengamanan, perawatan, dan

pengawasan

Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan

pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium

(bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi,

bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di

laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.

Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan

tanggung jawab bersama baik pengelola maupun

pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat

harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk

mengatur, memelihara, dan mengusahakan

keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara

laboratorium merupakan upaya agar laboratorium

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

71

selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja

mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan

terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium

dan penangannya bila terjadi kecelakaan.

Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki

pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium,

bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan

mengikuti peraturan. Pengelola laboratorium IPA di

SMA Negeri 1 Boja meliputi Kepala Sekolah, Wakil

Kepala Sekolah, Kepala Laboratorium, Penaggungjawab

Teknis Laboratorium, Kepala Tata Usaha, dan Laboran.

2. Struktur Organisasi Pengelola Laboratorium IPA

Manajemen laboratorium (laboratory

management) adalah usaha untuk mengelola

laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola

dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor

yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan

staf profesional yang terampil belum tentu dapat

berfungsi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya

manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu

manajemen laboratorium adalah suatu bagian yang

tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium

sehari-hari. Pengelolaan laboratorium akan berjalan

dengan lebih efektif bilamana dalam struktur organisasi

laboratorium didukung oleh Board of Management yang

berfungsi sebagai pengarah dan penasehat

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

72

Agar kesinambungan dan daya guna

laboratorium dapat dipertahankan, laboratorium perlu

dikelola secara baik. Salah satu bagian dari

pengelolaan laboratorium ini adalah staf atau personal

laboratorium. Menurut Wirjosoemarto dkk. (2004: 46-

47), tentang struktur organisasi dan pengelolaan

laboratorium adalah sebagai berikut: Staf atau personal

Laboratorium mempunyai tanggung jawab terhadap

efektifitas dan efesiensi laboratorium termasuk fasilitas,

alat-alat dan bahan-bahan praktikum. Pada SMA

Negeri 1 Boja, laboratorium dikelola oleh seorang

penanggung jawab laboratorium yang diangkat dari

salah seorang guru.

Struktur organisasi yang terdapat di SMA Negeri

1 Boja terdiri dari komponen Kepala Sekolah, Wakasek

Kurikulum dan Wakasek Sarana dan Prasarana, Kepala

Laboratorium yang bersifat jalur koordinasi dengan

Wakil Kepala Sekolah. Kepala labolatorium mengelola

beberapa laboratorium yang dikelola langsung oleh

masing – masing Penanggungjawab teknis laboratorium

serta dibantu oleh laboran.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

73

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Laboratorium IPA

Sumber data: hasil observasi dan dokumen

3. Tugas dan Fungsi Pengelola Laboratorium IPA

a. Tugas Kepala Sekolah: 1) Memberi tugas kepada

Kepala Labortorium, koordinator laboratorium

untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium; 2)

Memberi bimbingan, pengarahan, monitoring dan

eavaluasi kepada tenaga – tenaga yang bertugas di

laboratorium; 3) Memberi motivasi pada guru – guru

untuk dapat memanfaatkan laboratorium dalam

kegiatan pembelajaran; 4) Menyediakan dana/

anggaran untuk keperluan operasional laboratorium

Penanggungjawab Kepala Sekolah

Wakasek Kurikulum

Wakasek Sarana Prasarana

Penanggungjawab Teknis Lab.Biologi

Kepala Laboratorium

Guru Biologi Guru Kimia

Penanggungjawab Teknis Lab. Kimia

Penanggungjawab Teknis Lab. Fisika

Kepala TU

Guru Fisika

Laboran

S i s w a

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

74

b. Tugas Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Wakil

Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana

bertugas mengkoordinasikan kegiatan – kegiatan

guru untuk laboratorium maupun sarana dan

prasarananya.

c. Tugas Kepala Laboratorium, membantu Kepala

Sekolah dalam kegiatan untuk: 1) Merencanakan

kegiatan pengembangan laboratorium; 2) Mengelola

kegiatan laboratorium; 3) Membagi tugas teknisi

dan laboran; 4) Memantau sarana dan prasarana, 5)

Mengevalusi kinerja teknisi dan laboran serta

kegiatan laboran; 6) Menerapkan gagasan, teori,

prinsip kegiatan; 7) Memanfaatkan laboratorium

untuk pendidikan dan penelitian; dan 8) Menjaga

kesehatan dan keselamatan kerja

d. Penanggungjawab Teknis laboratorium, bertugas

dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1)

Merencanakan kebutuhan bahan, peralatan, dan

suku cadang laboratorium; 2) Memanfaatkan

katalog sebagai acuan dalam merencanakan bahan,

peralatan, dan suku cadang laboratorium; 3)

Membuat daftar bahan, peralatan, dan suku cadang

yang diperlukan laboratorium, 4) Merencanakan

kebutuhan bahan dan perkakas untuk perawatan

dan perbaikan peralatan laboratorium; 5)

Merencanakan jadwal perawatan dan perbaikan

peralatan laboratorium; 6) Mencatat bahan,

peralatan dan fasilitas laboratorium dengan

memanfaatkan peralatan TIK; 7) Mengatur tata

letak bahan, peralatan dan fasilitas laboratorium; 8)

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

75

Mengatur tata letak bahan, suku cadang dan

perkakas untuk perawatan dan perbaikan peralatan

laboratorium; 9) Menyiapkan petunjuk penggunaan

peralatan laboratorium; 10) Menyiapkan paket

bahan dan rangkaian yang siap dipakai untuk

kegiatan praktikum; dan 11) Menyiapkan penuntun

praktikum

e. Tugas Guru Mata Pelajaran/Pembimbing

Praktikum: 1) Mengusulkan jadwal penggunaan

laboratorium kepada penanggungjawab

laboratorium; 2) Menyusun dan menggandakan

penuntun praktikum; 3) Melaporkan kebutuhan

alat dan bahan praktikum kepada

penanggungjawab laboratorium; 4) Menguji coba

eksperimen yang akan digunakan dalam

pembelajaran; 5) Menyiapkan alat dan bahan untuk

pelaksanaan paktikum yang dibantu teknisi

laboratorium; 6) Membimbing pelaksanaan

eksperimen/praktikum; 7) Memeriksa laporan

praktikum; 8) Menilai kinerja peserta didik ketika

melakukan praktikum.

f. Laboran Laboratorium, Laboran laboratorium

membantu Kepala Sekolah dan Penanggung

jawab/Guru Pengelola Laboratorium dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1)

Menginventarisasi bahan praktikum; 2) Mencatat

kegiatan praktikum; 3) Merawat ruang

laboratorium; 4) Mengelola bahan dan peralatan

laboratorium; 5) Melayani kegiatan praktikum; dan

6) Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di

laboratorium

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

76

g. Tugas Kepala Tata Usaha: Berkoordinasi dengan

Kepala Laboratorium dalam kegiatan – kegiatan

laboratorium

4.1.1.5 Administrasi Laboratorium IPA SMA Negeri

1 Boja

Administrasi laboratorium IPA adalah suatu

upaya penyusunan dan pencatatan data dan informasi

secara sistematis baik internal maupun eksternal

dengan maksud menyediakan keterangan serta

memudahkan untuk memperoleh kembali baik

sebagian maupun menyeluruh.

Pengadministrasian merupakan suatu proses

pendokumentasian seluruh komponen fisik

laboratorium. Proses ini mencakup kegiatan mendaftar

semua fasilitas, alat dan bahan yang ada berdasarkan

kategori tertentu atau sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

Tujuan pengadministrasian alat-alat dan bahan-

bahan lababoratorium ini adalah agar dapat dengan

mudah diketahui : (1) jenis alat atau bahan yang ada,

(2) jumlah masing-masing alat dan bahan, (3) jumlah

pembelian atau tambahan, dan (4) jumlah yang pecah,

hilang, atau habis (Depdikbud, 1979 : 41).

Inventarisasi laboratorium berguna untuk:

a. Informasi dengan cepat dan tepat mengenai

keadaan laboratorium

b. Meningkatkan kerjasama dengan laboratorium lain

c. Pencegahan kehilangan atau penyalahgunaan

d. Perencanaan dan pengembangan

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

77

e. Membina kegiatan laboratorium yang lebih baik dan

teratur.

Administrasi laboratorium IPA yang harus

dipenuhi sebagai pengadministrasian standar minimal,

yakni sebagai berikut : a) Buku inventarisir, b) Kartu

stok, c) Kartu peminjaman alat/bahan, d) Buku catatan

harian laboratorium, e) Kartu alat/bahan yang rusak, f)

Kartu reparasi, dan g) Format label (Depdikbud, 1999 :

26). Buku lainnya yang dapat melengkapi perangkat

administrasi antara lain daftar alat dan bahan yang

sesuai dengan LKS, jadwal kegiatan laboratorium, dan

program semester kegiatan laboratorium.

Berdasarkan hasil observasi dan dokumen,

diketahui bahwa perangkat administrasi laboratorium

IPA di SMA Negeri 1 Boja sudah tersedia namun belum

lengkap dan dalam pelaksanaannya belum dilakukan

dengan baik dan tertib. Sebagai contoh belum ada

kartu stok, belum mengisi kartu peminjaman

alat/bahan, kartu reparasi dan program semester

laboratorium.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan pada langkah-langkah

pengembangan yang diadopsi dari teori Sugiyono, maka

hasil penelitian adalah sebagai berikut :

4.2.1 Potensi dan Masalah

Pada bagian ini akan disajikan mengenai potensi

atau kekuatan sekolah dan kelemahan atau masalah

yang dihadapi oleh sekolah. Potensi-potensi yang

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

78

dimiliki sekolah, berdasarkan hasi wawancara dengan

kepala sekolah mengatakah bahwa :

« sekolah ini memiliki sumber daya manusia yang

memadai, tenaga pendidik dan kependidikan yang mempunyai motivasi, disiplin, kinerja dan dedikasi

yang tinggi dan memiliki sarana laboratorium IPA

yang sudah seuai dengan standar » (hasil wawancara

tanggal 10 Januari 2015)

Hal tersebut dibenarkan oleh laboran

laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja bahwa :

« sarana dan prasarana laboratorium di sekolah ini

sudah memenuhi standar serta sekolah memiliki

guru yang kompeten pada bidangnya masing-

masing ». (hasil wawancara tanggal 10 Januari 2015)

Wawancara dengan waka bidang kurikulum

meyebutkan bahwa sekolah memiliki potensi untuk

pengembangan pengelolaan laboratorium karena

sekolah memiliki struktur kurikulum yang memberikan

keleluasaan untuk adanya penambahan jam

pembelajaran IPA sesuai dengan prinsip KTSP untuk

kelas XII serta minat siswa dalam mengikuti kegiatan

praktikum IPA yang tinggi.

Selain itu potensi sekolah juga disampaikan oleh

kepala sekolah SMA Negeri 1 Boja bahwa tersedianya

sumber dana untuk laboraturium di sekolah ini

pendanaan dilaksanakan sesuai analisis kebutuhan

sehingga memungkinkan adanya pengembangan

pengelolaan laboratorium.

Sedangkan kelemahan yang dimiliki sekolah

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan yaitu

belum tertatanya alat dan bahan laboratorium sesuai

dengan ketentuan, belum lengkapnya Prosedur

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

79

Operasional Standar (POS), serta alat dan bahan

praktikum belum mencukupi, sehingga hal tersebut

berdampak diantaranya: a) Pengelolaan laboratorium

meliputi penyimpanan dan pemeliharaan alat serta

keselamatan kerja di laboratorium belum dilaksanakan

secara baik, b) terjadinya kerusakan alat-alat

laboratorium dan bahan praktikum, c) tidak

cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan

mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat

kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen, d)

Fungsi laboratorium IPA dalam kegiatan yang bersifat

ilmiah belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya, e)

Pemanfaatan laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi)

meliputi pemanfaatan penggunaan ruang laboratorium

dan pemanfaatan alat-alat laboratorium belum optimal.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru IPA

SMA Negeri 1 Boja mengatakan bahwa :

“sesuai dengan analisis silabus pada dasarnya

kegiatan laboratorium setiap semester seharusnya dilakukan lima hingga enam kali.

Sedangkan pelaksanaannya guru mapel IPA

hanya menggunakan tiga sampai empat kali

untuk setiap satu semester”.(Wawancara tanggal

10 Januari 2015)

Selain permasalahan di atas, untuk memenuhi

peralatan laboratorium agar dapat digunakan untuk

sepuluh kelompok anggaran dananya tidak mencukupi

dan tidak sesuai RAB dengan dana riil seperti yang

dikemukakan oleh laboran laboratorium bahwa :

“Anggaran dana untuk menambah peralatan

laboratorium sudah ada, namun tidak dapat

mencukupi kebutuhan dan kadang tidak sesuai

dengan RAB dengan dana riil karena pendanaan

dilaksanakan sesuai dengan analisis kebutuhan

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

80

dan skala prioritas”. (Hasil wawancara tanggal 10 Januari 2015)

Dari hasil uraian wawancara di atas diketahui

bahwa penggunaan laboratorium belum dimanfaatkan

secara optimal. Melihat data-data di atas, maka bisa

dikatakan bahwa SMA Negeri 1 Boja perlu strategi

alternatif pengembangan pengelolaan laboratorium IPA

untuk meningkatkan mutu pendidikan. Guna

meningkatkan pengelolaan laboratorium IPA yang baik

ditentukan oleh aspek perencanaan, penataan,

pengadministrasi-an, pemeliharaan, perawatan dan

keselamatan kerja, serta pengawasan yang ada pada

laboratorium IPA tersebut, dengan melakukan

perbaikan secara berkesinambungan.

4.2.2 Mengumpulkan Informasi

Setelah potensi dan masalah yang dimiliki

sekolah diketahui, selanjutnya peneliti mengumpulkan

berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai

bahan untuk perencanaan produk dalam bentuk draf

rencana strategis (renstra) yang diharapkan dapat

digunakan untuk mengembangkan pengelolaan

laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja. Dalam

pengumpulan informasi dilakukan analisis SWOT

untuk mengidentifîkasi faktor kekuatan, kelemahan,

peluang dan acaman untuk strategi pengembangan

pengelolaan laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja

yang berdasarkan pada hasil FGD dari aspek sumber

daya manusia (SDM), sarana prasarana, pelaksanaan

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

81

kegiatan di laboratorium dan dana yang diuraikan

sebagai berikut.

1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

Komponen aspek Sumber Daya Manusia meliputi

kualifikasi dan keterampilan untuk tenaga laboran,

kepala laboratorium dan guru IPA di SMA Negeri 1

Boja.

Hasil analisis faktor kekuatan dan kelemahan

laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi) dari aspek

sumber daya manusia (SDM), serta pemberian skor

sampai diperoleh IFAS dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut ini.

Tabel 4.2

Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dari Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

No. Faktor –Faktor Internal Bobot Rating Total Skor Kekuatan

1. Kualifikasi, keterampilan kepala laboratorium sesuai

0,1

3

0,3

2. Kompetensi manajerial kepala

laboratorium cukup baik

0,2

4

0,8

3. Kualifikasi, keterampilan tenaga

laboran sesuai

0,1

4

0,4

4. Kinerja staf pengelola

laboratorium IPA yang baik

0,2

5

1,0

5. Semua guru IPA (fisika, kimia

dan biologi) berkualifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

0,1

3

0,3

6. Kompetensi semua guru IPA

(fisika, kimia, biologi) sesuai

dengan bidangnya masing-

masing

0,2

4

0,8

7. Tersedianya tenaga pendidik dan

kependidikan yang mempunyai motivasi, disiplin, kinerja dan

dedikasi yang tinggi

0,1

4

0,4

Total Skor 1 4,0

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

82

Kelemahan

1. Belum adanya tenaga/sumber

daya manusia yang mengelola laboratorium fisika dan biologi

secara khusus

0,3

4

1,2

2. Tenaga laboran belum

bersertifikat

0,1

2

0,2

3. Keterampilan tenaga laboran

belum memenuhi kompetensinya

0,2

4

0,8

4. Kemampuan guru IPA dalam

penggunan alat/bahan masih terbatas

0,2

4

0,8

5. Kinerja staf pengelola

laboratorium IPA belum optimal

0,2

3

0,6

Total Skor 1 3,6

Total Skor Akhir

(Kekuatan – Kelemahan)

0,4

Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

Sumber daya manusia pengelola laboratorium

merupakan salah satu unsur utama dalam pencapaian

keberhasilan pelayanan dan pengelolaan laboratorium

guna peningkatan fungsi dan peran laboratorium. Oleh

sebab itu SDM laboratorium perlu dikembangkan dan

ditingkatkan kemampuannya, yang hasilnya

diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan

kinerja pengelola laboratorium. Berdasarkan tabel 4.2

di atas, kekuatan yang paling berpengaruh atau paling

menonjol adalah kinerja staf pengelola laboratorium

IPA yang baik menurut wakil kepala sekolah dan guru

IPA, yang diberi bobot 0,2 dan skor 5. Faktor ini

dianggap mampu memberikan pelayanan bagi

pengguna laboratorium. Namun bagi kepala sekolah

sesungguhnya yang paling penting dalam

pengembangan pengelolaan laboratorium adalah

kompetensi semua guru IPA (fisika, kimia, biologi)

sesuai dengan bidangnya masing-masing yang diberi

bobot 0,2 dan skor 4. Terlebih bila didukung oleh

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

83

kompetensi manajerial kepala laboratorium yang cukup

baik juga diberi bobot 0,2 dan skor 4. Selanjutnya

tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang

mempunyai motivasi, disiplin, kinerja dan dedikasi

yang tinggi diberi bobot 0,1 dan skor 4. Pendidikan

guru IPA semua S-1, bahkan ada beberapa yang sudah

S-2, hal ini menunjukkan semua guru IPA (fisika, kimia

dan biologi) berkualifikasi sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, yang diberi bobot 0,1 dan skor 4. Tenaga

laboran yang berpendidikan S-1 Kimia, hal ini

mencerminkan kualifikasi dan keterampilan yang

dimiliki sesuai dengan Permendiknas no. 26 tahun

2008 menyatakan bahwa kualifikasi laboran

sekolah/madrasah adalah minimal lulusan program

diploma satu (D1) yang relevan dengan jenis

laboratorium yang diselenggarakan oleh perguruan

tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah, yang diberi

bobot 0,1 dan skor 3. Kepala laboratorium kualifikasi

dan keterampilan sesuai dengan standar Permendiknas

no. 26 tahun 2008, bahwa kepala laboratorium

Sekolah/Madrasah dari jalur guru pendidikan minimal

sarjana (S1), berpengalaman minimal 3 tahun sebagai

pengelola praktikum dan memiliki sertifikat kepala

laboratorium Sekolah/Madrasah dari perguruan tinggi

atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kualifikasi, keterampilan kepala laboratorium diberi

bobot 0,1 dan skor 3.

Kekuatan tersebut di atas menjadi dasar untuk

memulai pengembangan pengelolaan laboratorium IPA

khususnya pada aspek Sumber Daya Manusia (SDM).

Total bobot masing-masing kekuatan dikalikan dengan

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

84

skor masing-masing kekuatan untuk faktor kekuatan

aspek SDM adalah 4,0.

Meskipun memiliki beberapa kekuatan yang

cukup potensial untuk dikembangkan, sekolah dalam

hal ini laboratorium IPA juga memiliki beberapa

kelemahan yang perlu diatasi seperti belum adanya

tenaga/sumber daya manusia yang mengelola

laboratorium fisika dan biologi secara khusus, yang

diberi bobot 0,3 dan skor 4. Salah satu kendala

kegiatan proses pembelajaran di laboratorium belum

optimal adalah tidak adanya tenaga laboran selain

kompetensi guru atau faktor lainnya, karena

keberadaan tenaga laboran diakui membantu dalam

pengelolaan laboratorium secara efektif dan efisien.

Selanjutnya keterampilan tenaga laboran belum

memenuhi kompetensinya yang diberi bobot 0,2 dan

skor 4. Kemampuan guru IPA dalam penggunan

alat/bahan masih terbatas, yang diberi bobot 0,2

dengan skor 4. Hal ini tentunya dapat berpengaruh

terhadap metode pembelajaran yang dilakukan oleh

guru dalam proses pembelajarannya. Di awal

disampaikan bahwa tuntutan pembelajaran IPA tidak

mungkin dapat terpenuhi apabila tidak didukung oleh

kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan

praktikum di laboratorium sebagai kunci keberhasilan

pembelajaran IPA. Kinerja staf pengelola laboratorium

IPA belum optimal diberi bobot 0,2 dan skor 3.

Sementara itu untuk tenaga laboran belum

bersertifikat, yang diberi bobot 0,1 dan skor 2.

Dari kelemahan-kelemahan aspek SDM di atas

dapat dijadikan dasar untuk memperbaikinya. Total

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

85

bobot dikalikan skor untuk faktor kelemahan adalah

3,6. Total skor akhir kekuatan dikurangi kelemahan

untuk aspek SDM adalah 0,4, yang artinya faktor

kekuatan masih lebih tinggi dari pada faktor

kelemahan. Hal ini berarti sekolah dapat

memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan-

kelemahan yang ada.

Hasil analisis faktor peluang dan ancaman

laboratorium IPA dari aspek SDM dapat dilihat pada

Tabel 4.3 yang selanjutnya diberi bobot dan skor serta

dilakukan perhitungan skor akhir, dan diperoleh Matrik

External Factors Analysis Summary (EFAS) sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)

dari Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

No. Faktor –Faktor Eksternal Bobot Rating Total

Skor Peluang

1. Adanya pelatihan

pengelolaan laboratorium

oleh Instansi terkait

0,2

4

0,8

2. Perkembangan teknologi

komunikasi dan informasi yang pesat dan semakin

mudah untuk

didapatkan/diakses.

0,2

4

0,8

3. Hubungan yang sangat baik

dengan dinas pendidikan

kabupaten/propinsi.

0,2

3

0,6

4. Tersedianya sumber dana 0,1 4 0,4

5. Hubungan yang baik dengan

komite sekolah

0,1

4

0,4

6. Dukungan komite sekolah 0,1 4 0,4

7. Adanya kerjasama dengan

perguruan tinggi dalam bidang penelitian

0,1

3

0,3

Total Skor

1

3,7

Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

86

No.

Faktor –Faktor Eksternal Bobot Rating Total

Skor Ancaman

1. Ketersediaan sumber dana

terbatas

0,3 2 0,6

2. Kemauan tenaga laboran mengikuti diklat/workshop

0,2 3 0,6

3. Kemauan guru IPA

mengikuti pelatihan

0,2 2 0,4

4. Kemauan guru

menggunakan laboratorium

sebagai sumber belajar

belum optimal

0,3 3 0,9

Total Skor 1 2,5

Total Skor Akhir (Peluang – Ancaman)

1,2

Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, SMA Negeri 1 Boja

memiliki beberapa peluang untuk pengembangan

pengelolaan laboratorium IPA. Peluang-peluang

tersebut sangat strategis bagi pengembangan

pengelolaan laboratorium IPA dan menjadi modal yang

sangat besar bagi sekolah. Menurut pihak sekolah

peluang yang memiliki bobot paling tinggi adalah

adanya pelatihan pengelolaan laboratorium oleh

Instansi terkait dan perkembangan teknologi

komunikasi dan informasi yang pesat dan semakin

mudah untuk didapatkan/diakses merupakan peluang

yang sangat stategis untuk meningkatkan mutu

sekolah dari aspek SDM, yang masing-masing diberi

bobot 0,2 dan skor 4. Sementara itu untuk tersedianya

sumber dana, hubungan yang baik dengan komite

sekolah, dukungan komite sekolah adalah peluang

yang sangat penting dan strategis bagi sekolah untuk

merealisasikan program sekolah, yang masing-masing

diberi bobot 0,1 dan skor 4. Hubungan yang sangat

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

87

baik dengan Dinas Pendidikan Kabupaten

Kendal/Propinsi Jawa Tengah diberi bobot oleh pihak

sekolah 0,2 dan skor 3. Sementara itu adanya

kerjasama dengan perguruan tinggi dalam bidang

penelitian adalah sebuah peluang yang tidak dimiliki

oleh sekolah-sekolah di wilayah Boja. Untuk aspek ini

diberikan bobot oleh pihak sekolah 0,1 dan skor 3.

Selain peluang sekolah juga memiliki ancaman

dimana kemauan guru menggunakan laboratorium

sebagai sumber belajar belum optimal adalah ancaman

yang paling tinggi, diberi bobot oleh sekolah 0,3 dan

skor 3. Hal ini tercermin masih ada guru dari proses

belajar mengajar yang dilakukan guru mata pelajaran

IPA yang cenderung selalu di kelas. Ini terlepas dari

sarana prasarana yang mungkin kurang mendukung.

Dalam hal ini mungkin pengelolaan laboratorium

kurang maksimal serta sumber daya manusia belum

memahami arti pentingnya laboratorium dalam proses

belajar mengajar. Selain itu dimungkinkan kurangnya

kesadaran guru pentingnya peran laboratorium dalam

pembelajaran dan tuntutan kelulusan masih

menekankan pada kompetensi aspek kognitif.

Ketersediaan sumber dana terbatas yang diberi bobot

0,3 dan skor 2. Hal ini menjadi pertimbangan sekolah

untuk menggali sumber-sumber dana baik dari orang

tua melalui komite ataupun dengan instansi atau

lembaga lain. Selanjutnya kemauan tenaga laboran

mengikuti diklat/workshop diberi bobot 0,2 dan skor 3.

Sementara itu untuk kemauan guru IPA mengikuti

pelatihan menjadi acaman urutan keempat dimana

sekolah memberikan bobot 0,2 dan skor 2.

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

88

Dari hasil analisis faktor eksternal tersebut di

atas, diketahui bahwa SMA Negeri 1 Boja memiliki

peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi

ancaman yang ada.

2. Aspek Sarana Prasarana

Komponen aspek sarana prasana laboratorium

IPA meliputi gedung laboratorium, ruang dan luas

bangunan laboratorium, alat/bahan praktek, sarana

prasarana laboratorium, tata letak ruang maupun

alat/bahan praktek.

Hasil analisis faktor kekuatan dan kelemahan

laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi) dari aspek

sarana prasarana, serta pemberian skor sampai

diperoleh IFAS dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dari Aspek

Sarana Prasarana

No. Faktor –Faktor Internal Bobot Rating Total

Skor Kekuatan

1. Memiliki gedung laboratorium

IPA (Fisika, Kimia, Biologi)

tersendiri

0,2 4 0,8

2. Memiliki luas keseluruhan

ruang laboratorium IPA yang

sesuai standar

0,2 4 0,8

3. Sarana laboratorium IPA yang

sesuai standar

0,3 5 1,5

4. Alat dan bahan praktikum

IPA yang cukup memadai

0,3 5 1,5

Total Skor 1 4,6

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

89

Kelemahan

1. Belum tertatanya alat dan bahan laboratorium sesuai

dengan ketentuan

0,2 4 0,8

2. Alat dan bahan praktikum

yang dapat melayani minimal

10 kelompok belum

mencukupi

0,2 4 0,8

3. Belum lengkapnya POS (Prosedur Operasional

Standar) di dalam

laboratorium IPA

0,2 5 1,0

4. Belum lengkap format untuk

pengadministrasian di dalam

laboratorium IPA

0,2 4 0,8

5. Belum tertib administrasi

dalam pelaksanan kegiatan praktikum

0,2 3 0,6

Total Skor 1 4,0

Total Skor Akhir

(Kekuatan – Kelemahan)

0,6

Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

Kekuatan yang paling menonjol dari aspek sarana

prasarana adalah sarana laboratorium IPA yang sesuai

standar Permendiknas no. 24 tahun 2007 diberi bobot

0,3 dan skor 5. Alat dan bahan praktikum IPA yang

cukup memadai, oleh sekolah juga diberi bobot 0,3 dan

skor 5. Hal ini tercermin dapat mendukung proses

belajar mengajar di laboratorium untuk delapan

kelompok dari satu rombongan belajar dengan jumlah

siswa 32 – 34 siswa. Selanjutnya memiliki gedung

laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) tersendiri dan

memiliki luas keseluruhan ruang laboratorium IPA

yang sesuai standar Permendiknas no. 24 tahun 2007,

diberi bobot 0,2 dan skor 4.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

90

Kekuatan tersebut di atas menjadi dasar untuk

memulai pengembangan pengelolaan laboratorium IPA

khususnya pada aspek sarana prasarana. Total bobot

masing-masing kekuatan dikalikan dengan skor

masing-masing kekuatan untuk faktor kekuatan aspek

sarana prasarana adalah 4,6.

Meskipun memiliki beberapa kekuatan yang

cukup potensial untuk dikembangkan, sekolah dalam

hal ini laboratorium IPA juga memiliki beberapa

kelemahan yang perlu diatasi seperti belum lengkapnya

POS (Prosedur Operasional Standar) di dalam

laboratorium IPA, yang diberi bobot 0,2 dengan skor 5.

Faktor ini yang mengakibatkan kegiatan yang

berlangsung di laboratorium tidak tertib dan tidak

sesuai lagi dengan tujuan dan fungsi keberadaan

laboratorium sekolah. Selanjutnya diikuti belum

tertatanya alat dan bahan laboratorium sesuai dengan

ketentuan, Alat dan bahan praktikum yang dapat

melayani minimal 10 kelompok belum mencukupi, dan

belum lengkap format untuk pengadministrasian di

dalam laboratorium IPA, masing-masing diberi bobot

0,2 dan skor 4. Penataan peralatan secara benar

merupakan salah satu kegiatan upaya perawatan

laboratorium sehingga dapat meminimalkan kerusakan

yang mungkin akan terjadi akibat penataan atau

penyimpanan yang tidak benar. Dalam menata

alat/bahan berkaitan erat dengan keteraturan dalam

penyimpanan maupun kemudahan dalam

pemeliharaan. Sementara belum tertib administrasi

dalam pelaksanan kegiatan praktikum, diberi bobot 0,2

dan skor 3.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

91

Dari kelemahan-kelemahan aspek sarana

prasarana di atas dapat dijadikan dasar untuk

memperbaikinya. Total bobot dikalikan skor untuk

faktor kelemahan adalah 4,0. Total skor akhir kekuatan

dikurangi kelemahan untuk aspek sarana prasarana

adalah 0,6, yang artinya faktor kekuatan masih lebih

tinggi dari pada faktor kelemahan. Hal ini berarti

sekolah dapat memanfaatkan kekuatan untuk

mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada.

Hasil analisis faktor peluang dan ancaman

laboratorium IPA dapat dilihat pada Tabel 4.5 yang

selanjutnya diberi bobot dan skor serta dilakukan

perhitungan skor akhir, dan diperoleh Matrik External

Factors Analysis Summary (EFAS) sebagai berikut:

Tabel 4.5

Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)

dari dari Aspek Sarana Prasarana

No. Faktor –Faktor Eksternal Bobot Rating Total

Skor Peluang

1. Hubungan yang sangat baik

dengan dinas pendidikan kabupaten/propinsi/ pusat

0,2 2 0,4

2. Dukungan komite sekolah 0,3 4 1,2

3. Adanya sumber dana 0,3 3 0,9

4. Adanya hubungan kerjasama

yang baik dengan pihak ketiga

0,2 4 0,8

Total Skor 1 3,3

Ancaman

1. Keterbatasan dana untuk

pengembangan laboratorium

0,3

3

0,9

2. Peran komite sekolah yang

belum optimal

0,4 4 1,6

3. Hubungan kerjasama dengan

pihak ketiga belum optimal

0,3 2 0,6

Total Skor 1 3,1

Total Skor Akhir (Peluang – Ancaman)

0,2

Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

92

Sementara itu faktor eksternal laboratorium IPA

SMA Negeri 1 Boja dari aspek sarana prasarana

memiliki beberapa peluang yang memiliki bobot

tertinggi adalah dukungan komite sekolah, yang diberi

bobot 0,3 dan skor 4. Peluang urutan kedua, adanya

sumber dana oleh sekolah diberi bobot 0,3 dan skor 3.

Adanya hubungan kerjasama yang baik dengan pihak

ketiga diberi bobot 0,2 dan skor 4. Sebagai contoh

pihak ketiga disini adalah perusahaan atau toko alat

dan bahan kimia tertentu, sehingga akan memperoleh

harga yang relatif murah dan sewaktu-waktu

memerlukan tambahan alat/bahan kimia di luar jadwal

pengadaan dapat dengan mudah dikontak dan disuplai.

Sementara itu hubungan yang sangat baik dengan

dinas pendidikan kabupaten/propinsi/pusat diberi

bobot 0,2 dan skor 2. Total bobot dikalikan skor untuk

faktor peluang pada aspek sarana prasarana adalah

3,3.

Untuk faktor ancaman yang memiliki bobot

tertinggi adalah peran komite sekolah yang belum

optimal yaitu dengan bobot 0,4 dan skor 4. Sementara

itu keterbatasan dana untuk pengembangan

laboratorium diberikan bobot 0,3 dan skor 3. Untuk

hubungan kerjasama dengan pihak ketiga belum

optimal diberikan bobot 0,3 dan skor 2. Total bobot

dikalikan skor untuk faktor ancaman pada aspek

sarana prasarana adalah 3,1 sehingga total skor akhir

faktor peluang dikurangi faktor ancaman adalah 0,2.

Dari hasil analisis faktor eksternal tersebut di

atas, diketahui bahwa SMA Negeri 1 Boja memiliki

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

93

peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi

ancaman yang ada.

3. Aspek Pelaksanaan Kegiatan di Laboratorium

Hasil analisis faktor kekuatan dan kelemahan

laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi) dari aspek

pelaksanaan kegiatan laboratorium, serta pemberian

skor sampai diperoleh IFAS dapat dilihat pada tabel 4.6

berikut ini.

Tabel 4.6

Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary)

dari Aspek Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium

No. Faktor –Faktor Internal Bobot Rating Total Skor Kekuatan

1. Adanya program kerja laboratorium

0,2 5 1,0

2. Adanya jadwal kegiatan di

laboratorium

0,2 4 0,8

3. Struktur kurikulum yang

diberi keleluasaan untuk

adanya penambahan jam IPA

(fisika, kimia dan biologi) sesuai dengan prinsip KTSP

untuk kelas XII

0,2 4 0,8

4. Struktur kurikulum yang

memberikan keleluasaan

untuk adanya program lintas

minat sesuai dengan prinsip

Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI

0,2 4 0,8

5. Minat siswa mengikuti

kegiatan praktikum mata

pelajaran IPA (Fisika, kimia

dan biologi) tinggi

0,2 5 1,0

Total Skor 1 4,4

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

94

Kelemahan

1. Penggunaan laboratorium belum sesuai jadwal

0,1 2 0,2

2. Pemanfaatan laboratorium

oleh guru IPA dalam

pembelajaran belum optimal

0,2 3 0,6

3. Guru IPA belum optimal

menggunakan metode

pembelajaran berbasis laboratorium

0,2 3 0,6

4. Adanya alat/bahan

laboratorium yang rusak

0,2 4 0,8

5. Penggunaan laboratorium

belum sesuai POS

0,2 5 1,0

6. Belum adanya penangan

limbah kimia

0,1 2 0,2

Total Skor 1 3,6

Total Skor Akhir

(Kekuatan – Kelemahan)

0,8

Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

Kekuatan yang menonjol dari aspek pelaksanaan

kegiatan di laboratorium adalah adanya program kerja

laboratorium dan minat siswa mengikuti kegiatan

praktikum mata pelajaran IPA (Fisika, kimia dan

biologi) tinggi, masing-masing memiliki bobot 0,2 dan

skor 5. Adanya jadwal kegiatan di laboratorium oleh

sekolah diberi bobot 0,2 dan skor 4. Penyusunan

jadwal yang baik dapat menjamin atau memastikan

tidak ada masalah dalam penjadwalan dan pemakaian

ruang laboratorium. Selanjutnya struktur kurikulum

yang diberi keleluasaan untuk adanya penambahan

jam IPA (fisika, kimia dan biologi) sesuai dengan prinsip

KTSP untuk kelas XII, dan struktur kurikulum yang

memberikan keleluasaan untuk adanya program lintas

minat sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013 untuk

kelas X dan XI, masing-masing juga diberi bobot 0,2

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

95

dan skor 4. Adanya keleluasaan untuk program lintas

minat peserta didik jurusan IPS memperoleh mata

pelajaran fisika maupun biologi, hal ini tentunya

memungkinkan mendukung optimalisasi pemanfaatan

laboratorium IPA sebagai sumber belajar.

Kekuatan tersebut di atas menjadi dasar untuk

memulai pengembangan pengelolaan laboratorium IPA

khususnya pada aspek pelaksanaan kegiatan di

laboratorium. Total bobot masing-masing kekuatan

dikalikan dengan skor masing-masing kekuatan untuk

faktor kekuatan aspek pelaksanaan kegiatan di

laboratorium adalah 4,4.

Meskipun memiliki beberapa kekuatan yang

cukup potensial untuk dikembangkan, sekolah dalam

hal ini laboratorium IPA juga memiliki beberapa

kelemahan yang perlu diatasi seperti penggunaan

laboratorium belum sesuai POS, diberi bobot 0,2 dan

skor 5. Selanjutnya adanya alat/bahan laboratorium

yang rusak, yang diberi bobot 0,2 dan skor 4.

Pemanfaatan laboratorium oleh guru IPA dalam

pembelajaran belum optimal dan guru IPA belum

optimal menggunakan metode pembelajaran berbasis

laboratorium, masing-masing diberi bobot 0,2 dan skor

3. Sementara penggunaan laboratorium belum sesuai

jadwal dan belum adanya penangan limbah kimia,

diberi bobot 0,1 dan skor 2.

Dari kelemahan-kelemahan aspek pelaksanaan

kegiatan di laboratorium di atas dapat dijadikan dasar

untuk memperbaikinya. Total bobot dikalikan skor

untuk faktor kelemahan adalah 3,6. Total skor akhir

kekuatan dikurangi kelemahan untuk aspek

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

96

pelaksanaan kegiatan di laboratorium adalah 0,8, yang

artinya faktor kekuatan masih lebih tinggi dari pada

faktor kelemahan. Hal ini berarti sekolah dapat

memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan-

kelemahan yang ada.

Hasil analisis faktor peluang dan ancaman

laboratorium IPA dapat dilihat pada Tabel 4.7 yang

selanjutnya diberi bobot dan skor serta dilakukan

perhitungan skor akhir, dan diperoleh Matrik External

Factors Analysis Summary (EFAS) sebagai berikut:

Tabel 4.7

Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) dari dari Aspek Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium

No. Faktor –Faktor Eksternal Bobot Rating Total

Skor Peluang

1. Tuntutan masyarakat

terhadap lulusan yang

memiliki kompetensi

keterampilan ilmiah

0,2 3 0,6

2. Adanya kompetisi di bidang

Sains ( OSN Sains)

0,5 4 2,0

3. Adanya gelar inovasi 0,2 2 0,4

Total Skor 1 3,0

Ancaman

1. Sekolah kompetator 0,3 3 0,9

2. Penilaian masyarakat terhadap kompetensi

keterampilan ilmiah

0,5 2 1,0

3. Keterbatasan kesediaan

bahan praktikum.

0,2 3 0,6

Total Skor 1 2,5

Total Skor Akhir

(Peluang – Ancaman)

0,5

Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

Adanya kompetisi di bidang Sains (OSN Sains)

menjadi faktor peluang yang terkuat dari aspek

pelaksanaan kegiatan di laboratorium yang diberikan

bobot 0,5 dan skor 2. Hal tersebut jika sekolah

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

97

sungguh-sungguh ingin menggarap mutu sekolah maka

tidak mustahil peserta didik dapat memenangkan

kompetisi di bidang Sains baik di tingkat kabupaten,

propinsi, bahkan nasional. Selanjutnya tuntutan

masyarakat terhadap lulusan yang memiliki

kompetensi keterampilan ilmiah diberikan bobot 0,2

dan skor 3. Kemudian adanya gelar inovasi diberi bobot

0,2 dan skor 2. Total akhir bobot dikalikan skor untuk

faktor peluang aspek pelaksanaan kegiatan

laboratorium adalah 3,0.

Untuk faktor ancaman yang paling menonjol

adalah penilaian masyarakat terhadap kompetensi

keterampilan ilmiah diberi bobot 0,5 dan skor 2. Hal

tersebut menyebabkan guru menjadi kuang obyektif

dalam memberikan penilaian kepada peserta didik.

Sekolah kompetator menjadi ancaman yang serius bila

sekolah tidak mencari solusinya. Hal tersebut diberi

bobot oleh sekolah 0,3 dan skor 2. Selanjutnya

keterbatasan kesediaan bahan praktikum menjadi

ancaman yang diberi bobot 0,3 dan skor 2. Total akhir

bobot dikalikan skor untuk faktor ancaman aspek

pelaksanaan kegiatan laboratorium adalah 2,5.

Selanjutnya total akhir faktor peluang dikurangi faktor

ancaman adalah 0,5.

Dari hasil analisis faktor eksternal tersebut dapat

diketahui SMA negeri 1 Boja memiliki beberapa peluang

yang dapat dimanfaatkan. Meskipun masih ada

beberapa hal yang menjadi ancaman dalam aspek

pelaksanaan kegiatan di laboratorium yang harus

diperhatikan, namun sekolah dapat memanfaatkan

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

98

peluang yang ada untuk mengatasi ancaman-ancaman

yang ada.

4. Aspek Dana

Hasil analisis faktor kekuatan dan kelemahan

laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi) dari aspek

pendanaan, serta pemberian skor sampai diperoleh

IFAS dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8

Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary)

dari Aspek Dana

No. Faktor –Faktor Internal Bobot Rating Total

Skor Kekuatan

1. Tersedianya sumber dana

laboratorium

0,4

4

1,6

2. Pendanaan dilaksanakan

sesuai analisis kebutuhan

0,4

3

1,2

3. Penggunaan dana sesuai dengan skala prioritas

0,2

4

0,4

Total Skor 1 3,2

Kelemahan

1. Anggaran dana tidak

mencukupi

0,4 3 1,2

2. Tidak sesuainya RAB dengan

dana riil

0,3

3

0,9

3. Penyusunan

administrasi/laporan kurang tertib

0,3

3

0,9

Total Skor 1 3,0

Total Skor Akhir

(Kekuatan – Kelemahan)

0,2

Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, diketahui bahwa

tersedianya sumber dana yang diterima laboratorium

ini diberi bobot 0,4 dan skor 4. Selanjutnya pendanaan

dilaksanakan sesuai analisis kebutuhan diberi bobot

0,4 dan skor 3. Sementara itu penggunaan dana sesuai

dengan skala prioritas diberi bobot 0,2 dan skor 4.

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

99

Meskipun memiliki beberapa kekuatan yang

cukup potensial untuk dikembangkan, sekolah dalam

hal ini laboratorium IPA juga memiliki beberapa

kelemahan yang perlu diatasi seperti anggaran dana

tidak mencukupi untuk kebutuhan laboratorium diberi

bobot 0,4 dan skor 3. Kemudian tidak sesuainya RAB

dengan dana riil diberi bobot 0,3 dan skor 3, sedangkan

penyebab kelemahan yang lain adalah penyusunan

administrasi/laporan kurang tertib seperti tidak

lengkapnya dokumen, faktor ini diberi bobot 0,3 dan 3.

Dari kelemahan-kelemahan aspek dana di atas

dapat dijadikan dasar untuk memperbaikinya. Total

bobot dikalikan skor untuk faktor kelemahan adalah

3,2. Total skor akhir kekuatan dikurangi kelemahan

untuk aspek dana adalah 0,2, yang artinya faktor

kekuatan masih lebih tinggi dari pada faktor

kelemahan. Hal ini berarti sekolah dapat

memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan-

kelemahan yang ada.

Hasil analisis faktor peluang dan ancaman

laboratorium IPA dapat dilihat pada Tabel 4.9 yang

selanjutnya diberi bobot dan skor serta dilakukan

perhitungan skor akhir, dan diperoleh Matrik External

Factors Analysis Summary (EFAS) sebagai berikut:

Tabel 4.9 Matrik EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)

dari dari Aspek Dana No. Faktor –Faktor Eksternal Bobot Rating Total

Skor Peluang

1. Adanya dana bantuan dari pemerintah 0,4 4 1,6

2. Adanya kerja sama dengan masyarakat

0,3 4 2,0

3. Pengumpulan dana dari siswa yang kena sanksi

0,3 3 0,4

Total Skor 1 3,0

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

100

Ancaman

1. Anggaran dana tidak sesuai kebutuhan

0,5 3 1,5

2. Kerjasama dengan masyarakat belum optimal

0,2 3 0,6

3. Adanya kebutuhan yang mendesak 0,3 2 0,6

Total Skor 1 2,7

Total Skor Akhir (Peluang – Ancaman)

0,3

Sumber: Hasil Focus Group Discussion, 2015

Faktor utama sebagai peluang dari aspek dana

laboratorium adalah adanya dana bantuan dari

pemerintah yang diberikan untuk menambah program-

program yang ada di laboratorium. Faktor ini diberi

bobot 0,4 dan skor 4. Kemudian faktor adanya kerja

sama dengan masyarakat diberi bobot 0,3 dan skor 4.

Sedangkan faktor pengumpulan dana dari siswa ketika

siswa memecahkan alat praktek atau sanksi diberi

bobot 0,3 dan skor 3.

Faktor-faktor yang dianggap sebagai ancaman

pada aspek dana adalah anggaran dana tidak sesuai

kebutuhan pada faktor ini diberi bobot 0,5 dan skor 3,

kemudian pada faktor kerjasama dengan masyarakat

belum optimal, pada faktor ini diberi bobot 0,2 dan 3.

Sedangkan adanya kebutuhan yang mendesak

misalnya adanya alat/bahan rusak padahal tidak ada

dana sehingga ini akan menjadi ancaman bagi dana di

laboratorium, faktor ini diberi bobot 0,3 dan 3. Total

akhir bobot dikalikan skor untuk faktor ancaman aspek

dana adalah 2,7. Selanjutnya total akhir faktor peluang

dikurangi faktor ancaman adalah 0,3.

Dari hasil analisis faktor eksternal tersebut dapat

diketahui SMA negeri 1 Boja memiliki beberapa peluang

yang dapat dimanfaatkan. Meskipun masih ada

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

101

beberapa hal yang menjadi ancaman dalam aspek dana

yang harus diperhatikan, namun sekolah dapat

memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi

ancaman-ancaman yang ada.

4.2.3 Desain Produk

1. Strategi Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

Setelah mengidentifikasi berbagai faktor

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk

aspek SDM kemudian diberi bobot dan skor maka hasil

perhitungan untuk total skor akhir adalah sebagai

berikut ini:

Tabel 4.10 Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek SDM

IFAS EFAS

Kategori Total Skor Kategori Total Skor

Kekuatan (S) 4,0 Peluang (O) 3,7

Kelemahan (W) 3,6 Ancaman (T) 2,5

Total (S-W) 0,4 Total (S-T) 1,2

Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor

akhir IFAS adalah 0,4 dan total skor akhir EFAS

adalah 1,2. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan

melalui matrik SWOT di bawah ini:

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

102

(0,4,1,2)

Gambar 4.5 Matrik SWOT Aspek SDM

Peluang

4

3

2

1

Kelemahan Kekuatan

-4 -3 -2 -1 1 2 3 4

-1

-2

-3

-4

Ancaman

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

103

Tabel 4.11 Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang

1. Adanya pelatihan

pengelolaan laboratorium

oleh Instansi terkait

2. Perkembangan teknologi

komunikasi dan informasi yang pesat dan semakin

mudah untuk

didapatkan/diakses.

3. Hubungan yang sangat

baik dengan dinas

pendidikan kabupaten/propinsi.

4. Tersedianya sumber dana

5. Hubungan yang baik

dengan komite sekolah

6. Dukungan Komite sekolah 7. Adanya kerjasama dengan

perguruan tinggi dalam

bidang penelitian

Kekuatan Strategi S-O (Strength -

Opportunity)

Kualifikasi, keterampilan

kepala laboratorium sesuai

1. Rekruitmen penambahan

tenaga laboran secara

khusus 2. Peningkatan keterampilan

tenaga laboran sesuai

kompetensinya

3. Peningkatan kompetensi

Guru IPA 4. Pengembangan organisasi

laboratorium

Kompetensi manajerial kepala laboratorium cukup

baik

Kualifikasi, keterampilan

tenaga laboran sesuai

Kinerja staf pengelola

laboratorium IPA yang baik

Semua guru IPA (fisika,

kimia dan biologi) berkualifikasi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

Kompetensi semua guru IPA

(fisika, kimia, biologi) sesuai

dengan bidangnya masing-

masing

Tersedianya tenaga pendidik

dan kependidikan yang mempunyai motivasi,

disiplin, kinerja dan

dedikasi yang tinggi

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

104

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka

strategi yang perlu dibuat sebagai upaya

pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk

aspek SDM di SMAN 1 Boja adalah sebagai berikut: (1)

Rekruitmen penambahan tenaga laboran secara

khusus, yaitu melalui usulan rekruitmen tenaga

laboran biologi dan fisika; (2) Peningkatan keterampilan

tenaga laboran sesuai kompetensinya melalui

mengikutsertakan tenaga laboran dalam kegiatan

pendidikan dan pelatihan/workshop tentang

pengelolaan laboratorium; (3) Peningkatan kompetensi

Guru IPA yaitu melalui pelatihan kemampuan

penggunaan alat/bahan praktikum, pelatihan

mengatasi kecelakaan kerja, studi banding dengan

instansi terkait, dan pelatihan ujicoba alat praktikum

sebelum pembelajaran melalui kegiatan MGMP

sekolah/kabupaten; (4) Pengembangan organisasi

laboratorium melalui menyusun struktur organisasi

laboratorium, memilih personalia yang tepat dalam

struktur organisasi laboratorium, melaksanakan

penyegaran dan penyehatan organisasi, menyusun

mekanisme kerja organisasi, dan mengoptimalkan

kinerja staf pengelola laboratorium IPA.

2. Strategi Aspek Sarana Prasarana

Setelah mengidentifikasi berbagai faktor

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk

aspek sarana prasarana kemudian diberi bobot dan

skor maka hasil perhitungan untuk total skor akhir

adalah sebagai berikut ini:

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

105

(0,6,0,2)

Tabel 4.12 Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek Sarana Prasarana

IFAS EFAS

Kategori Total Skor Kategori Total Skor

Kekuatan (S) 4,6 Peluang (O) 3,3

Kelemahan (W) 4,0 Ancaman (T) 3,1

Total (S-W) 0,6 Total (S-T) 0,2

Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor

akhir IFAS adalah 0,6 dan total skor akhir EFAS

adalah 0,2. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan

melalui matrik SWOT di bawah ini:

Gambar 4.6. Matrik SWOT Aspek Sarana Prasarana

Peluang

4

3

2

1

Kelemahan Kekuatan

-4 -3 -2 -1 1 2 3 4

-1

-2

-3

- 4

Ancaman

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

106

Tabel 4.13 Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang

1. Hubungan yang sangat baik

dengan dinas pendidikan

kabupaten/propinsi/ pusat

2. Dukungan komite sekolah

3. Adanya sumber dana 4. Adanya hubungan

kerjasama yang baik

dengan pihak ketiga

Kekuatan Strategi S-O (Strength -

Opportunity)

Memiliki gedung

laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) tersendiri

1. Pengadaan Sarana

prasarana laboratorium 2. Penataan dan penyimpanan

alat dan bahan praktek

mapel IPA

3. Mengoptimalkan POS

(Prosedur Operasional

Standar) di dalam laboratorium IPA

4. Penggunaan dan

pemeliharaan alat

5. Mengoptimalkan

Administrasi Laboratorium

Memiliki luas keseluruhan

ruang laboratorium IPA

yang sesuai standar

Sarana laboratorium IPA

yang sesuai standar

Alat dan bahan praktikum

IPA yang cukup memadai

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka

strategi yang perlu dibuat sebagai upaya

pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk

aspek sarana prasarana laboratorium IPA di SMAN 1

Boja adalah sebagai berikut: (1) Pengadaan Sarana

prasarana laboratorium melalui analisis kebutuhan

alat/bahan keperluan praktek mapel IPA, dan

inventarisasi alat-alat dan bahan keperluan praktek

mapel IPA; (2) Penataan dan penyimpanan alat dan

bahan praktek mapel IPA melalui inventarisasi ulang

semua alat dan bahan yang ada, pembuatan daftar

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

107

inventaris, pemberian label pada alat dan bahan,

penataan dan penyimpanan alat laboratorium,

penataan dan penyimpanan suku cadang dan perkakas

untuk perawatan dan perbaikan; (3) Mengoptimalkan

POS (Prosedur Operasional Standar) di dalam

laboratorium IPA; (4) Penggunaan dan pemeliharaan

alat melalui optimalisasi petunjuk penggunaan alat

praktikum, dan optimalisasi petunjuk pemeliharaan

alat praktikum; (5) Mengoptimalkan Administrasi

Laboratorium melalui penggunaan borang–borang

administrasi kegiatan dalam laboratorium IPA (fisika,

kimia dan biologi).

3. Strategi Aspek Pelaksanaan Kegiatan di

Laboratorium

Setelah mengidentifikasi berbagai faktor

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk

aspek pelaksanaan kegiatan di laboratorium kemudian

diberi bobot dan skor maka hasil perhitungan untuk

total skor akhir adalah sebagai berikut ini:

Tabel 4.14 Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek Pelaksanaan Kegiatan di

Laboratorium

IFAS EFAS

Kategori Total Skor Kategori Total Skor

Kekuatan (S) 4,4 Peluang (O) 3,0

Kelemahan (W) 3,6 Ancaman (T) 2,5

Total (S-W) 0,8 Total (S-T) 0,5

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

108

(0,8; 0,5)

Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor

akhir IFAS adalah 0,8 dan total skor akhir EFAS

adalah 0,5. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan

melalui matrik SWOT di bawah ini:

Gambar 4.7. Matrik SWOT Aspek Pelaksanaan Kegiatan

di Laboratorium

Peluang

4

3

2

1

Kelemahan Kekuatan

-4 -3 -2 -1 1 2 3 4

-1

-2

-3

- 4

Ancaman

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

109

Tabel 4.15 Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang

1. Tuntutan masyarakat

terhadap lulusan yang

memiliki kompetensi

keterampilan ilmiah

2. Adanya kompetisi di bidang Sains ( OSN Sains)

3. Adanya gelar inovasi

Kekuatan Strategi S-O (Strength -

Opportunity)

Adanya program kerja

laboratorium

1. Mengoptimalkan program

kerja laboratorium

2. Optimalisasi pemanfaatan

laboratorium Adanya jadwal kegiatan di

laboratorium

Struktur kurikulum yang

diberi keleluasaan untuk adanya penambahan jam

IPA (fisika, kimia dan

biologi) sesuai dengan

prinsip KTSP untuk kelas

XII

Struktur kurikulum yang memberikan keleluasaan

untuk adanya program

lintas minat sesuai dengan

prinsip Kurikulum 2013

untuk kelas X dan XI

Minat siswa mengikuti kegiatan praktikum mata

pelajaran IPA (Fisika, kimia

dan biologi) tinggi

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka

strategi yang perlu dibuat sebagai upaya

pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk

aspek pelaksanaan kegiatan di laboratorium di SMAN 1

Boja adalah sebagai berikut: (1) Mengoptimalkan

program kerja laboratorium melalui penyusunan jadwal

kegiatan di laboratorium, mengoptimalkan tata cara

permohonan praktikum dan pemakaian alat/bahan

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

110

praktikum, mengoptimalkan form evaluasi dan

mengevaluasi praktikum serta pembuatan laporan

pelaksanaan praktikum, melakukan pemantauan dan

evaluasi kegiatan laboratorium, mengoptimalkan

pedoman petunjuk menjaga keselamatan dan

kesehatan, penyusunan pedoman penanganan limbah

biologi dan kimia; (2) Optimalisasi pemanfaatan

laboratorium melalui kegiatan lomba karya ilmiah yang

berbasis di laboratorium, kegiatan ekstrakurikuler KIR

dan kegiatan pembuatan inovasi alat

peraga/praktikum, serta penelitian.

4. Strategi Aspek Dana

Setelah mengidentifikasi berbagai faktor

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk

aspek pendanaan kemudian diberi bobot dan skor

maka hasil perhitungan untuk total skor akhir adalah

sebagai berikut ini:

Tabel 4.16 Skor Akhir IFAS dan EFAS Aspek Dana

IFAS EFAS

Kategori Total Skor Kategori Total Skor

Kekuatan (S) 3,2 Peluang (O) 3,0

Kelemahan (W) 3,0 Ancaman (T) 2,7

Total (S-W) 0,2 Total (S-T) 0,3

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

111

(0,2;0,3)

Dari hasil matrik IFAS dan EFAS diketahui skor

akhir IFAS adalah 0,2 dan total skor akhir EFAS

adalah 0,3. Hasil tersebut kemudian ditunjukkan

melalui matrik SWOT di bawah ini:

Gambar 4.8. Matrik SWOT Aspek Dana

Peluang

4

3

2

1

Kelemahan Kekuatan

-4 -3 -2 -1 1 2 3 4

-1

-2

-3

- 4

Ancaman

Tabel 4.17 Strategi Berdasarkan Hasil Analisis SWOT

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang

1. Adanya dana bantuan dari

pemerintah

2. Adanya kerja sama dengan

masyarakat

3. Pengumpulan dana dari

siswa

Kekuatan Strategi S-O (Strength -Opportunity)

Tersedianya sumber dana laboratorium

Pengembangan sunber dana melalui:

1. Pemberdayaan Komite

Sekolah

2. Pengembangan proposal

pengajuan bantuan ke

dinas kabupaten/propinsi

Pendanaan dilaksanakan

sesuai analisis kebutuhan

Penggunaan dana sesuai

dengan skala prioritas

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

112

Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut maka

strategi yang perlu dibuat sebagai upaya

pengembangan pengelolaan laboratorium IPA untuk

aspek dana laboratorium IPA di SMAN 1 Boja adalah

sebagai berikut pengembangan sumber dana

laboratorium melalui: (1) Pemberdayaan Komite

Sekolah; dan (2) Pengembangan proposal pengajuan

bantuan ke dinas kabupaten/propinsi.

Dari Analisis SWOT diperoleh isu-isu strategi

yang kemudian disusun menjadi strategi-strategi

pengelolaan laboratorium IPA yang tertuang pada draf

rencana strategi, seperti pada lampiran 19. Draf

Rencana strategi ini masih belum diketahui

efektivitasannya, maka langkah selanjutnya diperlukan

suatu pengujian untuk mengetahui tingkat

efektivitasnya.

4.2.4 Validasi Desain

Draf rencana strategi yang ada pada lampiran 19

kemudian divalidasi oleh ahli atau pakar yaitu Prof.

Sutriyono, M. Sc., Ph. D dan Dr. Bambang Suteng

Sulasmono, M. Si. Rata-rata hasil validasi kedua

validator terhadap produk strategi pengembangan

pengelolaan laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja

dapat dilihat pada tabel 4.18

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

113

Tabel 4.18

Hasil Uji Validasi Draf Strategi

No Indikator Rata-

rata Kriteria

1 Kesesuaian Judul, Bab dengan Isi

Materi dalam tiap Bab.

4 T

2 Kejelasan Isi Bab 4 T

1 Kesesuaian latar belakang dengan

maksud dan tujuan strategi 4

T

2 Kesesuaian dasar hukum dalam strategi 4,5 ST

3 Kejelasan sasaran strategi 4 T

4 Kejelasan profil laboratorium IPA dalam strategi 4,5

ST

5 Kejelasan visi misi laboratorium IPA

dalam strategi 4,5

ST

6 Kejelesan kondisi laboratorium IPA yang

diharapkan 4,5

ST

7 Kejelasan analisis lingkungan internal 4 T

8 Kejelasan analisis lingkungan eksternal 4 T

9 Kejelasan strategis program

pengembangan pengelolaan

laboratorium IPA dengan analisis

lingkungan 4

T

10 Kesesuaian program pengembangan

pengelolaan laboratorium IPA 4,5

ST

11 Kesesuaian implementasi program

pengembangan pengelolaan

laboratorium IPA dalam peningkatan

pelayanan pengguna laboratorium 4,5

ST

12 Kejelasan pengukuran dan evaluasi

kinerja pelaksanaan strategi

4,5

ST

13 Kejelasan bentuk pelaporan pelaksanaan strategi 4

T

Rata-rata 4.23 T

Keterangan:

1,0 – 1,8 Sangat rendah (SR)

1,9 – 2,6 Rendah (R)

2,7 – 3,4 Cukup (C)

3,5 – 4,2 Tinggi (T)

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

114

4,3 – 5,0 Sangat tinggi (ST)

Tabel 4.18 memperlihatkan bahwa rata-rata 4,23

pada interval 3,5-4,2 dalam kategori tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa rencana strategi pengelolaan

laboratorium IPA yang dikembangkan sudah tergolong

valid dengan beberapa saran. Beberapa saran dari

validator tersebut antara lain:

Tabel 4.19 Saran Validator terhadap Perbaikan Draf Strategi

Validator Saran

Validator 1

Validator 2 1. Belum jelas kaitan antara hasil analis

SWOT dengan strategi yang dibuat.

2. Perlu dikaji apakah strategi-strategi yang

diusulkan memang termasuk strategi

agresif. 3. Bagian Bab III perlu diperdalam, dan:

a. Tampilkan hasil analisis SWOT. b. Jelaskan makna SO (Stenght –

Opportunity).

c. Baru masuk ke strategi-strategi yang

diuraikan satu per satu.

4.2.5 Perbaikan Desain

Berdasarkan hasil validasi dan saran dari

validator maka peneliti selanjutnya melakukan

perbaikan terhadap poin-poin yang direvisi untuk

memperoleh produk akhir berupa strategi

pengembangan pengelolaan laboratorium IPA dengan

menampilkan hasil analisis SWOT dan penentuan

strategi dan penjelasan makna SO dan baru masuk ke

strategi-strategi yang diuraikan satu per satu seperti

pada lampiran 20 yaitu rencana strategi pengembangan

pengelolaan laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja.

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

115

4.3 Pembahasan

Dalam tahap ini penulis akan membahas

langkah-langkah pengembangan strategi pengelolaan

laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja sebagai berikut :

4.3.1 Potensi dan Masalah

Potensi yang dimiliki SMA Negeri 1 Boja

diantaranya adalah sekolah memiliki sumber daya

manusia yang memadai, tenaga pendidik dan

kependidikan yang mempunyai etos kerja tinggi,

memiliki sarana dan prasarana laboratorium IPA yang

sudah seuai dengan standar, sekolah memiliki struktur

kurikulum yang memberikan keleluasaan untuk

adanya penambahan jam pembelajaran IPA sesuai

prinsip KTSP bagi kelas XII, minat siswa dalam

mengikuti kegiatan praktikum IPA yang tinggi dan

tersedianya sumber dana untuk memenuhi kebutuhan

laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja. Ini berarti

sekolah mempunyai sumber daya yang sangat potensial

untuk mengembangakan pengelolaan laboratorium IPA.

Potensi yang dimiliki sekolah jika dikelola dengan baik

maka tujuan pengelolaan laboratorium yang hendaknya

dijalankan berkaitan dengan unsur atau fungsi

manajer dapat terpenuhi, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Henry Fayol (Salirawati, 2009). Serta

peranan laboratorium sekolah menurut Emha(2002)

dapat terpenuhi.

Meskipun memiliki potensi yang baik, SMA Negeri

1 Boja juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu belum

tertatanya alat dan bahan laboratorium sesuai dengan

ketentuan, hal ini tidak sesuai dengan yang

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

116

disampaikan Sudaryanto (1998) bahwa salah satu

unsur dari pengorganisasisan laboratorium adalah

penyimpanan alat/bahan laboratorium setelah

pemeliharaan. Belum lengkapnya Prosedur Operasional

Standar (POS), serta alat dan bahan praktikum belum

mencukupi, kegiatan laboratorium setiap semester

seharusnya dilakukan lima hingga enam kali,

sedangkan pelaksanaannya guru mapel IPA hanya

menggunakan tiga sampai empat kali untuk setiap satu

semester, belum terpenuhinya anggaran dana untuk

menambah peralatan, hal ini bertentangan dengan

panduan manajemen laboratorium sekolah oleh

Depdikbud tahun 1999 tentang pengadministrasian

alat-alat dan bahan-bahan laboratorium, pengadaan

alat/bahan laboratorium dan alokasi dana

laboratorium.

Mengingat pentingnya laboratorium IPA, maka

seharusnya masalah di atas segera diselesaikan untuk

menunjang kegiatan pembelajaran IPA dengan

menyusun strategi pengembangan pengelolaan

laboratorium IPA.

4.3.2 Mengumpulkan Informasi

Dalam tahap ini penulis mengumpulkan

informasi dengan teknik FGD dengan melakukan

analisis SWOT untuk mengidentifîkasi faktor kekuatan,

kelemahan, peluang dan acaman untuk strategi

pengembangan pengelolaan laboratorium IPA di SMA

Negeri 1 Boja yang berdasarkan pada hasil FGD dari

aspek sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana,

Page 57: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

117

pelaksanaan kegiatan di laboratorium dan dana yang

diuraikan sebagai berikut.

1. Aspek Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil perhitungan analisis terhadap

faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan

eksternal maka diperoleh hasil skor akhir lingkungan

internal dari aspek SDM (kekuatan - kelemahan) adalah

0,4. Angka ini menunjukkan bahwa faktor kekuatan

lebih dominan daripada faktor kelemahan sehingga

dengan kekuatan: (1) Kualifikasi, keterampilan kepala

laboratorium sesuai; (2) Kompetensi manajerial kepala

laboratorium cukup baik; (3) Kualifikasi, keterampilan

tenaga laboran sesuai; (4) Kinerja staf pengelola

laboratorium IPA yang baik; (5) Semua guru IPA (fisika,

kimia dan biologi) berkualifikasi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku; (6) Kompetensi semua guru

IPA (fisika, kimia, biologi) sesuai dengan bidangnya

masing-masing; dan (7) Tersedianya tenaga pendidik

dan kependidikan yang mempunyai motivasi, disiplin,

kinerja dan dedikasi yang tinggi mampu mengatasi

kelemahan untuk menangani belum adanya

tenaga/sumber daya manusia yang mengelola

laboratorium fisika dan biologi secara khusus, tenaga

laboran belum bersertifikat, keterampilan tenaga

laboran belum memenuhi kompetensinya, kemampuan

guru IPA dalam penggunan alat/bahan masih terbatas,

dan kinerja staf pengelola laboratorium IPA belum

optimal.

Skor akhir lingkungan eksternal aspek SDM

(peluang-ancaman) adalah 1,2. Hal tersebut

menunjukkan bahwa faktor peluang lebih menonjol

Page 58: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

118

atau dominan dari faktor ancaman sehingga sekolah

bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk mereduksi

ancaman-ancaman yang muncul. Hasil perhitungan

IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa posisi

laboratorium IPA SMAN 1 Boja dari aspek SDM berada

pada titik (0,4;1,2), posisi tersebut berada pada

kuadran SO (Strength - Opportunity) dan merupakan

situasi yang cukup menguntungkan karena sekolah

memiliki kekuatan dan peluang yang lebih dominan

sehingga perlu diterapkan strategi agresif yang

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekolah

untuk menangkap peluang dari lingkungan eksternal.

2. Aspek Sarana Prasarana

Berdasarkan hasil perhitungan analisis terhadap

faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan

eksternal aspek sarana prasarana laboratorium IPA di

SMAN 1 Boja maka diperoleh hasil skor akhir

lingkungan internal dari aspek sarana prasarana

(Kekuatan – Kelemahan) adalah 0,6. Angka ini

menunjukkan bahwa faktor kekuatan lebih dominan

daripada faktor kelemahan sehingga dengan kekuatan:

Memiliki gedung laboratorium IPA (Fisika, Kimia,

Biologi) tersendiri, Memiliki luas keseluruhan ruang

laboratorium IPA yang sesuai standar, Sarana

laboratorium IPA yang sesuai standar, Alat dan bahan

praktikum IPA yang cukup memadai dapat mengatasi

kelemahan belum tertatanya alat dan bahan

laboratorium, alat dan bahan praktikum yang dapat

melayani minimal 10 kelompok belum mencukupi,

Page 59: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

119

belum lengkapnya POS (Prosedur Operasional Standar)

di dalam laboratorium IPA, belum lengkap format

untuk pengadministrasian di dalam laboratorium IPA,

dan belum tertib administrasi dalam pelaksanan

kegiatan praktikum.

Skor akhir lingkungan eksternal aspek sarana

prasarana (peluang - ancaman) adalah 0,2. Hal tersebut

menunjukkan bahwa faktor peluang lebih menonjol

atau dominan dari faktor ancaman sehingga sekolah

bisa memanfaatkan peluang yang ada yaitu: (1)

hubungan yang sangat baik dengan dinas pendidikan

kabupaten/propinsi/pusat; (2) dukungan komite

sekolah; (3) Adanya sumber dana; dan (4) Adanya

hubungan kerjasama yang baik dengan pihak ketiga

untuk mereduksi ancaman-ancaman yang muncul.

Hasil perhitungan IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa

posisi laboratorium IPA di SMAN 1 Boja berada pada

titik (0,6; 0,2), posisi tersebut berada pada kuadran SO

(Strength - Opportunity) dan merupakan situasi yang

cukup menguntungkan karena sekolah memiliki

kekuatan dan peluang yang lebih dominan sehingga

perlu diterapkan strategi agresif yang mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan

memanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekolah untuk

menangkap peluang dari lingkungan eksternal.

3. Aspek Pelaksanaan Kegiatan

Berdasarkan hasil perhitungan analisis terhadap

faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan

eksternal aspek pelaksanaan kegiatan di laborataorium

IPA SMAN 1 Boja maka diperoleh hasil skor akhir

lingkungan internal dari aspek pelaksanaan kegiatan di

Page 60: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

120

laborataorium IPA (Kekuatan - Kelemahan) adalah 1,0.

Angka ini menunjukkan bahwa faktor kekuatan lebih

dominan daripada faktor kelemahan sehingga dengan

kekuatan: (1) Adanya program kerja laboratorium;

Adanya jadwal kegiatan di laboratorium; (2) Struktur

kurikulum yang diberi keleluasaan untuk adanya

penambahan jam IPA (fisika, kimia dan biologi) sesuai

dengan prinsip KTSP untuk kelas XII; (3) Struktur

kurikulum yang memberikan keleluasaan untuk

adanya program lintas minat sesuai dengan prinsip

Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI; dan (4) Minat

siswa mengikuti kegiatan praktikum mata pelajaran

IPA (Fisika, kimia dan biologi) tinggi mampu mengatasi

kelemahan penggunaan laboratorium belum sesuai

jadwal, pemanfaatan laboratorium oleh guru IPA dalam

pembelajaran belum optimal, guru IPA belum optimal

menggunakan metode pembelajaran berbasis

laboratorium, adanya alat/bahan laboratorium yang

rusak, penggunaan laboratorium belum sesuai POS,

dan belum adanya penangan limbah biologi dan kimia.

Skor akhir lingkungan eksternal aspek

pelaksanaan kegiatan di laborataorium IPA (peluang -

ancaman) adalah 0,8. Hal tersebut menunjukkan

bahwa faktor peluang lebih menonjol atau dominan

dari faktor ancaman sehingga sekolah bisa

memanfaatkan peluang yang ada untuk mereduksi

ancaman-ancaman yang muncul. Hasil perhitungan

IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa posisi

laborataorium IPA di SMAN 1 Boja berada pada titik

(1,0;0,8), posisi tersebut berada pada kuadran SO

(Strength - Opportunity) dan merupakan situasi yang

Page 61: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

121

cukup menguntungkan karena sekolah memiliki

kekuatan dan peluang yang lebih dominan sehingga

perlu diterapkan strategi agresif yang mendukung

kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan

memanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekolah untuk

menangkap peluang dari lingkungan eksternal.

4. Aspek Dana

Berdasarkan hasil perhitungan analisis terhadap

faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan

eksternal maka diperoleh hasil skor akhir lingkungan

internal dari aspek dana (kekuatan - kelemahan) adalah

0,2. Angka ini menunjukkan bahwa faktor kekuatan

lebih dominan daripada faktor kelemahan sehingga

dengan kekuatan: (1) Tersedianya sumber dana

laboratorium; (2) Pendanaan dilaksanakan sesuai

analisis kebutuhan; (3) Penggunaan dana sesuai

dengan skala prioritas mampu mengatasi kelemahan

untuk menangani Anggaran tidak mencukupi, Tidak

sesuainya RAB dengan dana riil, dan Penyusunan

administrasi/laporan kurang tertib.

Skor akhir lingkungan eksternal aspek dana

(peluang - ancaman) adalah 0,3. Hal tersebut

menunjukkan bahwa faktor peluang lebih menonjol

atau dominan dari faktor ancaman sehingga sekolah

bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk mereduksi

ancaman-ancaman yang muncul. Hasil perhitungan

IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa posisi

laboratorium IPA SMAN 1 Boja dari aspek SDM berada

pada titik (0,2;0,3), posisi tersebut berada pada

kuadran SO (Strength - Opportunity) dan merupakan

situasi yang cukup menguntungkan karena sekolah

Page 62: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

122

memiliki kekuatan dan peluang yang lebih dominan

sehingga perlu diterapkan strategi agresif yang

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekolah

untuk menangkap peluang dari lingkungan eksternal.

4.3.3 Desain Produk

Desain produk dikembangkan dari hasil analisis

SWOT yang dilakukan dengan menganalisis faktor

internal dan faktor eksternal sekolah yang diuraikan

sebagai berikut :

1. Strategi dari aspek SDM

Berdasarkan hasil analisis SWOT aspek Sumber

Daya Manusia (SDM) maka strategi yang perlu dibuat

SMA Negeri 1 Boja untuk pengembangan pengelolaan

laboratorium IPA adalah sebagai berikut ini:

Strategi pertama Rekruitmen penambahan

tenaga laboran secara khusus, yaitu melalui usulan

rekruitmen penambahan tenaga laboran fisika dan

biologi. Meskipun sekolah sudah memiliki satu tenaga

laboran yang bertugas membantu menangani

laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi) namun

pengelolaan laboratorium IPA belum optimal, hal ini

disebabkan tenaga laboran selain menangani

laboratorium IPA juga memiliki tugas lain untuk

membantu menyelesaikan tugas-tugas di tata usaha.

Hal tersebut dapat mengakibatkan mengganggu tugas

utama laboran dalam hal menginventarisasi bahan

praktikum, mencatat kegiatan praktikum, merawat

ruang laboratorium, mengelola bahan dan peralatan

Page 63: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

123

laboratorium, melayani kegiatan praktikum, dan

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di

laboratorium.

Sekolah sudah mengambil kebijakan untuk

menambah petugas yang membantu laboran dalam

pengadministrasian namun belum berdampak terhadap

inventarisasi alat/bahan praktikum, kebersihan alat

praktikum, penataan alat/bahan laboratorium IPA. Hal

yang sangat penting adalah membangun kesadaran

rasa memiliki oleh seluruh pengelola dan pengguna

laboratorium yang selama ini belum terbangun dengan

baik. Pengelola dan pengguna laboratorium kurang

peduli terhadap lingkungan laboratorium IPA yang

tidak tertib dan nyaman. Hal tersebut dapat

diselesaikan dengan kesepakatan bersama antar

pengelola dengan pengguna laboratorium dan membuat

regulasi yang melibatkan tenaga kebersihan untuk

mendukung terhadap kebersihan, ketertiban,

keindahan dan kenyamanan sekolah khususnya

laboratorium IPA.

Strategi kedua Peningkatan keterampilan

tenaga laboran untuk mengembangkan kompetensi-

nya. Sekolah memfasilitasi tenaga laboran untuk

meningkatkan keterampilannya melalui mengikutserta-

kan kegiatan diklat/workshop tentang pengelolaan

laboratorium yang diadakan oleh instansi terkait

sehingga nantinya akan meningkatkan kinerjanya

sesuai tugas dan fungsinya.

Strategi ketiga Peningkatan kompetensi guru

IPA melalui pelatihan-pelatihan intensif, MGMP dan

studi banding dengan instansi terkait sehingga akan

Page 64: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

124

meningkatkan kinerjanya. Seperti pelatihan

kemampuan penggunaan alat/bahan praktikum,

pelatihan mengatasi kecelakaan kerja, pelatihan

ujicoba alat praktikum sebelum pembelajaran. Melihat

kualifikasi guru IPA yang sudah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dan kompetensi guru IPA

sesuai dengan bidangnya masing-masing sangat

memungkinkan berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Dengan adanya pelatihan-pelatihan yang diikuti

dan diimplentasikan dalam proses pembelajaran di

laboratorium akan memotivasi belajar siswa. Alokasi

anggaran peningkatan SDM sekolah semestinya

ditambah untuk pengembangan-pengembangan yang

selama ini masih minim.

Strategi keempat Pengembangan organisasi

laboratorium melalui penyusunan struktur organisasi

laboratorium, memilih personalia yang tepat dalam

struktur organisasi laboratorium, melaksanakan

penyegaran dan penyehatan organisasi, menyusun

mekanisme kerja organisasi, dan mengoptimalisasi

kinerja staf pengelola laboratorium sesuai dengan tugas

dan fungsinya. Dengan adanya pengembangan dan

optimalisasi organisasi laboratorium diharapkan akan

berdampak terhadap penggunaan laboratorium

semakin optimal.

2. Strategi Aspek Sarana Prasarana

Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk IFAS dan

EFAS menunjukkan strategi di kuadran SO (Strengths-

Opportunity), yaitu strategi agresif yang mendukung

pertumbuhan. Strategi ini menggunakan kekuatan

internal sekolah untuk meraih peluang-peluang yang

Page 65: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

125

ada di luar sekolah. Berikut ini adalah strategis yang

dapat dibuat untuk pengembangan pengelolaan

laboratorium IPA dari aspek sarana prasarana

laboratorium IPA di SMAN 1 Boja.

Strategi pertama, pengadaan sarana prasarana

laboratorium yaitu melalui analisis kebutuhan alat/

bahan keperluan praktek mapel IPA dan inventarisasi

alat-alat dan bahan keperluan praktek mapel IPA.

Adanya tindakan inventarisasi secara rutin dan teratur

dengan instrument inventarisasi yang jelas, mudah

dipahami, dan mudah diakses namun tidak dapat

diubah secara sembarang oleh orang atau pihak yang

tidak berwenang maka pekerjaan operasional yang

dilakukan akan berjalan dengan lancar, dapat

mengetahui dimana peralatan itu berada, dapat

dilakukan pengecekan/pemeriksaan (pengecekan ulang

akan sangat membantu pihak-pihak yang bersangkut-

an misal pemerintah dalam penginventarisasian harta

miliki negara), dan dapat berfungsi sebagai landasan

untuk pemesanan/perminataan alat-alat laboratorium

yang diperlukan. Melihat sarana prasarana

laboratorium IPA yang cukup memadai, namun masih

perlu penambahan serta didukung oleh adanya sumber

dana seperti dana BOS sangat memungkinkan adanya

pengadaan sarana prasarana.

Strategi kedua, penataan dan penyimpanan alat

dan bahan praktek mapel IPA melalui inventarisasi

ulang semua alat dan bahan yang ada, pembuatan

daftar inventaris, pemberian label pada alat dan bahan,

penataan dan penyimpanan alat laboratorium,

Page 66: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

126

penataan dan penyimpanan suku cadang dan perkakas

untuk perawatan dan perbaikan. Inventarisasi dapat

digunakan untuk pencegahan kehilangan atau

penyalahgunaan mengurangi biaya oprasional,

meningkatkan proses pekerjaan dan hasilnya,

permintaan/penambahan alat dan mencegah

duplikasi/overlapping dalam banyaknya alat yang

dipesan, dan meningkatkan kerjasama dengan

laboratorium-laboratorium yang lain.

Strategi ketiga, mengoptimalkan POS (Prosedur

Operasional Standar) di dalam laboratorium IPA. POS

laboratorium IPA adalah suatu set instruksi yang

memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk yang

mengikat. Hal ini mencakup hal-hal yang memiliki

suatu prosedur pasti atau terstandardisasi tanpa

kehilangan keefektifannya. Dengan adanya POS di

laboratorium diharapkan semua kegiatan yang

berlangsung akan berjalan dengan baik serta dapat

untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di

laboratorium.

Strategi keempat, penggunaan dan

pemeliharaan alat melalui mengoptimalkan petunjuk

penggunaan alat praktikum dan mengoptimalkan

petunjuk pemeliharaan alat praktikum.

Strategi kelima, mengoptimalkan administrasi

laboratorium melalui penggunaan borang–borang

administrasi kegiatan dalam laboratorium IPA (fisika,

kimia dan biologi).

Page 67: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

127

3. Strategi Aspek Pelaksanaan Kegiatan

Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk IFAS dan

EFAS menunjukkan strategi di kuadran SO (Strengths-

Opportunity), yaitu strategi agresif yang mendukung

pertumbuhan. Strategi ini menggunakan kekuatan

internal sekolah untuk meraih peluang-peluang yang

ada di luar sekolah. Berikut ini adalah strategis yang

dapat dibuat untuk pengembangan pengelolaan

laboratorium IPA dari aspek pelaksanaan kegiatan

laboratorium IPA di SMAN 1 Boja.

Strategi pertama, mengoptimalkan program

kerja laboratorium melalui penyusunan jadwal kegiatan

di laboratorium, mengoptimalkan tata cara

permohonan praktikum dan pemakaian alat/bahan

praktikum, mengoptimalkan form evaluasi dan

mengevaluasi praktikum serta pembuatan laporan

pelaksanaan praktikum, melakukan pemantauan dan

evaluasi kegiatan laboratorium, mengoptimalkan

pedoman petunjuk menjaga keselamatan dan

kesehatan, penyusunan pedoman penanganan limbah

biologi dan kimia.

Strategi kedua, mengoptimalisasikan

pemanfaatan laboratorium melalui kegiatan lomba

karya ilmiah yang berbasis di laboratorium, kegiatan

ekstrakurikuler KIR dan kegiatan pembuatan inovasi

alat peraga/praktikum, serta penelitian.

4. Strategi Aspek Dana

Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk IFAS dan

EFAS menunjukkan strategi di kuadran SO (Strengths-

Opportunity), yaitu strategi agresif yang mendukung

pertumbuhan. Strategi ini menggunakan kekuatan

Page 68: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

128

internal sekolah untuk meraih peluang-peluang yang

ada di luar sekolah. Berikut ini adalah strategis yang

dapat dibuat untuk pengembangan pengelolaan

laboratorium IPA dari aspek dana laboratorium IPA di

SMAN 1 Boja.

Strategi pengembangan sumber dana

laboratorium melalui pemberdayaan Komite Sekolah,

dan pengembangan proposal pengajuan bantuan ke

dinas kabupaten/propinsi.

4.3.4 Validasi Desain

Produk berupa draf rencana strategis yang telah

disusun oleh penulis divalidasi oleh dua orang pakar.

Kedua pakar tersebut adalah Prof. Sutriyono, M.Sc.,

Ph.D. dan Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M.Si.

Adapun evaluasi dan masukan dari pakar yang

pertama adalah draft rencana strategis sudah cukup

baik dan dapat dilaksanakan.

Hasil validasi oleh kedua validator menunjukkan

bahwa tingkat validitas draf strategi pengembangan

pengelolaan laboratorium IPA tergolong tinggi. Dengan

demikian, draf strategi pengembangan pengelolaan

laboratorium IPA dapat digunakan sebagai acuan

untuk melaksanakan pengelolaan laboratorium IPA.

4.3.5 Perbaikan Desain

Pada tahap ini, penulis melakukan review dari

hasil validasi produk oleh kedua validator. Berdasarkan

hasil validasi dan saran dari kedua validator maka

peneliti selanjutnya melakukan perbaikan terhadap

poin-poin yang direvisi untuk memperoleh produk akhir

Page 69: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...61 BAB IV HASIL D AN PEMBAHASAN Uraian dalam bab ini adalah analisis atas hasil penelitian beserta bahasannya. Hasil analisis dan pembahasan merupakan

129

berupa rencana strategi pengembangan pengelolaan

laboratorium IPA. Produk yang sudah direvisi kemudian

dikoordinasikan dengan kepala sekolah untuk

dilakukan pembahasan mendalam bersama seluruh

warga sekolah. Jika semua sepakat, maka renstra akan

diujicobakan, sehingga dapat diketahui tingkat

keberhasilan dan keefektifan dari strategi yang sudah

dibuat. Umpan balik dari lapangan selanjutnya akan

digunakan sebagai kajian lebih lanjut, sehingga produk

benar-benar dapat dilaksanakan dan mampu

memberikan solusi permasalahan di lapangan.