bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...

33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1913 di Surabaya, almarhum Liem Seng Tee memprakarsai berdirinya suatu perusahaan industri rumah tangga penghasil Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan merk Dji Sam Soe (234). Pada tahun 1930 perusahaan industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya Handel Maatschapij Liem Seng Tee yang selanjutnya menjadi PT. Handel Maatschapij Sampoerna. Seiring dengan perkembangan industri rokok, Aga Sampoerna putra kedua almarhum, bersama-sama dengan kakaknya mendirikan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (semula bernama PT. Perusahaan Dagang dan Industri Panamas), selanjutnya disebut PT. Panamas berkedudukan di Surabaya berdasarkan akta No. 69 tanggal 19 oktober 1963, yang dibuat dihadapan Anwar Mahajudin, Notaris Surabaya dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman RI melalui surat keputusan No. J. A./5/59/15 tanggal 30 April 1964 dan telah diumumkan dalam tambahan nomor 357 Berita Negara RI nomor 94 tanggal 24 november 1964. Pada tahun 1978, Aga Sampoerna (Putera Sampoerna) mengambil alih manajemen Handel dan Panamas dan dengan sadar memutuskan untuk melakukan modernisasi dan ekspansi, sehingga

Upload: phamhanh

Post on 07-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1913 di Surabaya, almarhum Liem Seng Tee

memprakarsai berdirinya suatu perusahaan industri rumah tangga

penghasil Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan merk Dji Sam Soe (234).

Pada tahun 1930 perusahaan industri rumah tangga ini diresmikan

dengan dibentuknya Handel Maatschapij Liem Seng Tee yang selanjutnya

menjadi PT. Handel Maatschapij Sampoerna.

Seiring dengan perkembangan industri rokok, Aga Sampoerna

putra kedua almarhum, bersama-sama dengan kakaknya mendirikan PT.

Hanjaya Mandala Sampoerna (semula bernama PT. Perusahaan Dagang

dan Industri Panamas), selanjutnya disebut PT. Panamas berkedudukan

di Surabaya berdasarkan akta No. 69 tanggal 19 oktober 1963, yang

dibuat dihadapan Anwar Mahajudin, Notaris Surabaya dan telah disetujui

oleh Menteri Kehakiman RI melalui surat keputusan No. J. A./5/59/15

tanggal 30 April 1964 dan telah diumumkan dalam tambahan nomor 357

Berita Negara RI nomor 94 tanggal 24 november 1964.

Pada tahun 1978, Aga Sampoerna (Putera Sampoerna)

mengambil alih manajemen Handel dan Panamas dan dengan sadar

memutuskan untuk melakukan modernisasi dan ekspansi, sehingga

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

menjadi salah satu penghasil utama rokok kretek di Indonesia.

Modernisasi dan ekspansi tersebut diawali pada tahun 1982 dengan

mendirikan fasilitas-fasilitas tembakau dan prasarana pembelian

tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Jawa Timur. Empat tahun kemudian dilanjutkan dengan pengembangan

prasarana dan jaringan distribusi Sampoerna yang ekstensif. Keberhasilan

Sigaret Kretek Mesin (SKM) juga merupakan wujud dari modernisasi dan

ekspansi tersebut.

Pada tahun 1988, Panamas mengambil alih aktiva dan operasi

Handel yang kemudian tidak aktif lagi dan mengubah namanya menjadi

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Pada waktu yang sama juga dimulai

dengan pembangunan fasilitas baru yang mutakhir didaerah Pandaan

seluas 150 Ha.

Pada tahun 1990, Sampoerna berkembang pesat dan menjadi

perseroan publik. Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip

Morris International Inc. (PMI), salah satu perusahaan tembakau

terkemuka di dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris

Indonesia, afiliasi dari PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas

Sampoerna.

Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri dan

perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan

lain. Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat

berlokasi di Jl. Rungkut Indutri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

pabrik berlokasi di Surabaya, Pandaan, dan Malang. Perusahaan juga

mempunyai kantor perwakilan korporat di Jakarta.

4.1.2 Falsafah Perusahaan

Produk utama Perseroan adalah sigaret kretek tangan Dji Sam

Soe, yang merupakan salah satu rokok kretek lintingan pertama yang

dibuat untuk tujuan komersial, yang sampai saat ini masih merupakan

acuan falsafah perusahaan. Falsafah ini didasarkan atas konsep

hubungan kepercayaan antara pembuat, pedagang, dan konsumen, yang

masing-masing saling melayani. Jika ketiga pihak menikmati keuntungan,

maka bisa dianggap terdapat bisnis yang berhasil.

Falsafah ini terwujud dalam lambang “tiga tangan” yang dewasa

ini muncul dalam bentuk grafis modern, meski dirumah keluarga tempat

asalnya, yang terletak dekat pabrik yang masih berfungsi di Taman

Sampoerna. Lambang itu muncul dalam berbagai kesempatan, antara lain

pada jendela kaca berwarna, pahatan pada kursi, pada genteng atap, dan

sebagainya. Hal ini sebagai peringatan akan komitmen falsafah almarhum

pendiri Perseroan (Liem Seng Tee).

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

4.1.3 Struktur Organisasi PT. HM. Sampoerna, Tbk

(Sumber : Annual Report 2011)

4.1.4 Produk

Dji Sam Soe tumbuh 2,0 miliar batang menjadi 22,1 miliar

batang dan melampaui pertumbuhan segmen SKT secara keseluruhan.

Sebagai pemimpin segmen SKT premium, investasi terus dilakukan dalam

memperkuat warisan dan ciri khas premium Dji Sam Soe dengan

meluncurkan kemasan baru untuk Dji Sam Soe Super. Premium serta

untuk merek perpanjangan pada segmen SKM Dji Sam Soe Magnum.

Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Direksi

Komite Audit

Komite Nominasi & Remunerasi

Sekretaris Perusahaan

Audit Internal

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Kelompok merek Sampoerna A, yang mencakup merek ungguan

kami A Mild, mempertahankan posisi sebagai merek rokok dengan pangsa

pasar nomor satu di Indonesia* di tengah pertumbuhan segmen SKM

LTLN harga terjangkau yang kuat. Volume penjualan Sampoerna A

tumbuh 3,9 miliar batang hingga mencapai 35,5 miliar batang untuk

sepanjang tahun 2011.

Merek yang memimpin pasar sigaret putih mesin (“SPM”)

Marlboro mencatat volume penjualan 12,6 miliar batang, atau naik 0,6

miliar, dan juga melampaui pertumbuhan segmen SPM. Marlboro

didistribusikan oleh Sampoerna di Indonesia.

Produk SKT pada segmen harga menengah, Sampoerna

Kretek, mencatat pertumbuhan sebesar 1,0 miliar batang sehingga

mencapai volume penjualan 10,5 miliar batang.

Di tengah pertumbuhan segmen SKM LTLN harga menengah-

bawah yang tinggi, volume penjualan U Mild tumbuh hingga hampir dua

kali lipat dibandingkan pada tahun 2010, mencapai 5,9 miliar batang pada

tahun 2011.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

4.1.5 Sumber Daya Manusia

Perseroan menyadari sedalam-dalamnya peranan dari sumber

daya manusia menentukan keberhasilan usaha. Oleh karena itu secara

bersungguh-sungguh memusatkan perhatian untuk selalu meningkatkan

kualitas sumber daya manusianya melalui berbagai program pelatihan,

pengembangan, pengasuhan, pemeliharaan. pelayanan kesejahteraan

(Astek, Koperasi, Poliklinik, Keluarga Berencana, dan KKB) bagi seluruh

karyawannya.

Karyawan yang tergabung secara administratif dalam PT. HM.

Sampoerna meliputi 16.422 orang, terdiri dari :

a. Manajemen Puncak : 6 Orang

b. Manajemen Atas : 18 Orang

c. Manajemen Madya : 72 Orang

d. Karyawan Kantor : 450 Orang

e. Karyawan Produksi, Processing, dan Pemasaran : 15. 876 Orang

Pada akhir 2009, jumlah karyawan Sampoerna dan anak

perusahaan mencapai sekitar 28.300 orang.

4.1.6 Produksi

Kantor pusat Perseroan, administrasi, dan pabrik utamanya yang

memproduksi rokok kretek tangan dan rokok kretek mesin terletak di

Rungkut Industri, Surabaya. Di samping lokasi ini, Perseroan juga

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

mempunyai fasilitas produksi rokok kretek tangan di Taman Sampoerna

Surabaya dan Malang.

Perseroan melakukan sendiri proses pembelian, pengeringan, dan

pemeliharaan tembakau dan cengkeh. Pencampuran tembakau dilakukan

pada masing-masing pabrik di masing-masing lokasi. Perseroan juga

mempunyai laboratorium yang mengawasi secara teliti proses

pencampuran ini untuk menjamin mutu produk. Rokok kretek tangan

digulung dan dibungkus oleh tenaga-tenaga terampil. Sedangkan untuk

rokok kretek mesin, penggulungan dan pembungkusan dilakukan oleh

mesin-mesin secara otomatis.

Adapun proses produksi rokok pada prinsipnya sederhana namun

diperlukan suatu ketelitian yang cukup tinggi baik dalam hal pemilihan

tembakau dan cengkeh, juga pada saat pencampuran.

Pada umumnya campuran daripada rokok kretek terdiri dari 30%

cengkeh dan 70% campuran tembakau. Namun demikian, rasio yang pasti

dari komposisi ini dapat bervariasi dan sangat tergantung pada formula

yang dikehendaki. Proses pembuatan rokok kretek dapat digambarkan

sebagai berikut :

a. Berbagai macam tembakau dibersihkan dan kemudian dicampur

menurut formula tertentu.

b. Cengkeh dicuci dan diproses, kemudian dicampur dengan

tembakau campuran tersebut diatas.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

c. Hasil campuran ditaruh di dalam tempayan-tempayan yang

kemudian digulung (dilinting) baik dengan mesin maupun tenaga

manusia. Seorang tenaga kerja ahli mampu menggulung 325

batang rokok per jam dan 3000 batang per menit dengan satu

mesin.

d. Setelah digulung, rokok tersebut dipotong baik oleh tenaga

manusia maupun mesin. Tenaga kerja yang ahli dapat memotong

sejumlah 1000 batang per jam. Rokok-rokok yang telah dipotong

kemudian dimasukkan kedalam bungkus masing-masing.

4.1.7 Pemasaran

Produk rokok kretek Sampoerna yang dapat ditemui di pasar

adalah :

a. DJI SAM SOE (234) : Rokok Kretek Tangan

b. Sampoerna A Hijau : Rokok Kretek Tangan

c. PANAMAS Kuning : Rokok Kretek Tangan

d. A King Size : Rokok Kretek Tangan

e. Sampoerna A Exclusive : Rokok Kretek Mesin, Filter

f. Sampoerna A International : Rokok Kretek Mesin, Filter

g. Sampoerna A Universal : Rokok Kretek Mesin, Filter

h. Sampoerna A Mild : Rokok Kretek Mesin, Filter

i. Dji Sam Soe Filter & Gold : Rokok Kretek Mesin, Filter

j. Sampoerna Millennium : Rokok Kretek Mesin, Filter

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

k. Sampoerna Dark Classics : Rokok Kretek Mesin, Filter

l. Sampoerna Menthol Classics : Rokok Kretek Mesin, Filter

m. U Mild : Rokok Kretek Mesin, Filter

n. Avolution : Rokok Kretek Mesin, Filter

o. Vegas Mild : Rokok Kretek Mesin, Filter

p. Marlboro : Rokok Kretek Mesin, Filter

Kadar :

a. Nikotin : 1,2 mg/batang

b. Tar : 14 mg/batang

Produk Perseroan disalurkan melalui pedagang-pedagang besar

di luar perseroan dengan menggunakan jasa angkutan luar yang

dikontrak, sehingga pengawasan Perseroan atas saluran distribusinya

menjadi sangat terbatas. Mulai tahun 1986, PT. HM. Sampoerna, Tbk.

membentuk divisi penjualan dan pemasarannya sendiri secara agresif dan

memulai integrasi vertikal, dimana divisi ini akhirnya dirubah menjadi PT.

Sampoerna Transportasi Nusantara, salah satu perusahaan afiliasi.

Tonggak utama prasaran PT. HM. Sampoerna, Tbk. adalah

jaringan distribusinya, yang dapat dibanggakan karena mengkaryakan

lebih dari 3000 orang, menggunakan lebih dari 600 van, lebih dari 1500

sepeda motor yang beroperasi di seluruh Nusantara, melalui 51 cabang

utama dan 84 cabang pembantu. Melalui jaringan distribusi ini, PT. HM.

Sampoerna, Tbk. berkemampuan untuk menyalurkan produk konsumen

apa saja termasuk produk dari pihak ketiga kemanapun di Indonesia.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Dengan jaringan yang ada sekarang, Perseroan dapat lebih

mudah mengawasi aktivitas distribusi dan promosi produknya. Walaupun

infrastruktur yang ada dapat memberikan jasa bagi distribusi produk pihak

ketiga namun pada saat ini jaringan distribusi tersebut hanya digunakan

untuk menyalurkan produk Sampoerna.

Perseroan mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia, dua

pabrik sigaret kretek mesin berlokasi di Pandaan dan Karawang, tiga

pabrik sigaret kretek tangan berlokasi di Surabaya dan satu pabrik sigaret

kretek tangan di Malang. Selain itu, Perseroan juga bekerja sama dengan

37 unit Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang berada di Pulau Jawa dalam

memproduksi sigaret kretek tangan, dan secara keseluruhan memiliki

lebih dari 60.000 orang karyawan. Perseroan menjual dan

mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian (Trend Description)

4.2.1 Current Ratio (Variabel X1)

Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar

(current assets) dengan hutang lancar (current liability). Aktiva lancar

terdiri dari kas, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan. Sedangkan

hutang lancar terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak,

hutang gaji/upah, dan hutang jangka pendek lainnya. Current ratio yang

tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek

dalam arti setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

kewajiban-kewajiban financial jangka pendeknya. Akan tetapi, current ratio

yang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan memperoleh

laba (rentabilitas), karena sebagian modal kerja tidak berputar atau

mengalami pengangguran. Tidak ada standar khusus untuk menentukan

berapa besarnya current ratio yang paling baik. Namun, untuk prinsip

kehati-hatian, maka besarnya current ratio sekitar 200% dianggap baik.

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Laporan

Keuangan PT. HM. Sampoerna, Tbk, melalui idx. Co.id didapatkan

informasi tentang Current Ratio Tahun 2006-2010 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Current Ratio PT. HM. Sampoerna, Tbk Tahun 2006 – 2010

Tahun Current Ratio 2006 168,05%

2007 177,97%

2008 144,43%

2009 188,06%

2010 161,25%

(Sumber : Data Olahan)

Berdasarkan data pada tabel 4.1 di atas, maka peneliti dapat

menampilkan Current Ratio ke dalam bentuk grafik 4.1 sebagai berikut:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Grafik 4.1 Current Ratio

Berdasarkan data pada tabel 4.1 dan grafik 4.1 di atas, dapat

dilihat bahwa Current Ratio dari tahun ke tahun mengalami Fluktuasi dan

persentasenya selama lima tahun berada dibawah standar likuiditas

200%. Dimana pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi

177,97% dari tahun 2006. Mengalami penurunan menjadi 144,43% di

tahun 2008. Terus mengalami fluktuasi hingga pada tahun 2010 menjadi

161,25%. Hal ini dikarenakan aktiva lancar pada tanggal 31 Desember

2010 sebesar Rp. 15,8 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama

pada tahun sebelumnya Rp. 12,7 triliun. Peningkatan aktiva lancar ini

diikuti oleh peningkatan kewajiban lancar pada tanggal 31 Desember 2010

menjadi sebesar Rp. 9,8 triliun meningkat sebesar Rp. 3,0 triliun

dibandingkan tahun 2009, terutama karena hutang dividen sehingga

menyebabkan rasio lancar (current ratio) mengalami penurunan dari tahun

2009. (Sumber : Annual report PT. HM. Sampoerna, Tbk Tahun 2010).

-

50.00

100.00

150.00

200.00

2006 2007 2008 2009 2010

Current Ratio

Current Ratio

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

4.2.2 Suku Bunga SBI (Variabel X2)

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh didapatkan informasi

tentang Tingkat Suku Bunga (SBI) Tahun 2006 -2010 sebagai berikut :

Tabel 4.2

Data Suku Bunga SBI Tahun 2006 – 2010

Tahun Tingkat Suku Bunga SBI

2006 9,75%

2007 8,04%

2009 10,83%

2009 6,46%

2010 6,32%

(Sumber : Idx. Co.Id)

Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas, maka peneliti dapat

menampilkan ke dalam bentuk grafik 4.2 sebagai berikut:

Grafik 4.2 Suku Bunga SBI

Berdasarkan data pada tabel 4.2 dan grafik 4.2 di atas, Dari tabel

di atas dapat dijelaskan bahwa, Dimana tingkat suku bunga SBI

mengalami penurunan menjadi 8,04% di tahun 2007. Mengalami

0

5

10

15

2006 2007 2008 2009 2010

Suku Bunga SBI

Suku Bunga SBI

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

peningkatan kembali di tahun 2008 menjadi 10,83%, kemudian terus

mengalami penurunan pada tahun 2009 hingga tahun 2010 menjadi

sebesar 6,32%. Adapun peningkatan Suku Bunga SBI ini disebabkan

terjadinya inflasi dan jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih

banyak sehingga Suku Bunga SBI ditingkatkan agar masyarakat tertarik

untuk menyimpan/menabung uangnya. Cara ini yang dilakukan untuk

menekan permintaan terhadap uang atau menekan peredaran uang di

masyarakat yang cenderung meningkat akibat inflasi. Begitu pula

sebaliknya, jumlah uang yang tersedia lebih banyak sementara jumlah

uang yang beredar di masyarakat sedikit atau tidak dalam jumlah yang

seharusnya (stabil/stagnan) sehingga menyebabkan tingkat suku bunga

SBI cenderung turun.

4.2.3 Harga Saham (Variabel Y)

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Harga Saham

Historis PT. HM. Sampoerna, Tbk, melalui idx. Co.id didapatkan informasi

tentang Harga Saham Tahun 2006-2010 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk Tahun 2006 – 2010

Tahun Harga Saham

2006 Rp. 9.700,-

2007 Rp. 14.300,-

2008 Rp. 8.100,-

2009 Rp. 10.400,-

2010 Rp. 29.000,-

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

(Sumber : Idx. Co.Id)

Berdasarkan data pada tabel 4.3 di atas, maka peneliti dapat

menampilkan Harga Saham ke dalam bentuk grafik 4.3 sebagai berikut:

Grafik 4.3 Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk

Berdasarkan data pada tabel 4.3 dan grafik 4.3 di atas, dapat

dilihat bahwa Harga Saham dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi,

seiring dengan terjadinya fluktuasi pada Current Ratio PT. HM.

Sampoerna, Tbk. Perkembangan Harga Saham ini pula berbanding

terbalik dengan perkembangan tingkat suku bunga SBI.

4.3 Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda

4.3.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam

variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak

digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.

Pengujian normalitas dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

0

10000

20000

30000

2006 2007 2008 2009 2010

Harga Saham

Harga Saham

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

a. Penentuan Hipotesis

Ho : Data variabel dependen berdistribusi normal

Ha : Data variabel dependen tidak berdistribusi normal

b. Penentuan tingkat signifikansi

Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signifikansinya (alpha)

sebesar 5%.

c. Penentuan Statistik Uji

Dalam melakukan uji normalitas terdapat tiga metode yang lazim

digunakan yakni metode Lilliefors dengan menggunakan indiktor chi-

square ; metode Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan indikator Z ;

dan metode Jarque Berra yang mendasarkan pada indikator skwness dan

dan kurtosis dari kurva data. Dalam penelitian ini metode yang akan

digunakan adalah metode Kolmogorov Smirnov.

d. Penentuan Kriteria uji

Karena menggunakan metode kolmogorov smirnov, maka

pengambilan keputusan didasarkan pada perbandingan antara nilai Z-

hitung dengan Z tabel. Jika nilai Z hitung lebih kecil dari nilai Z tabel maka

H0 diterima. Penentuan hasil uji juga dapat dilakukan dengan melihat

signifkansi yang dihasilkan dengan kriteria terima H0 jika nilai signifikansi

yang diperoleh lebih besar dari nilai alpha

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

e. Kesimpulan

Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan bantuan SPSS

Versi 17 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize

d Residual N 5 Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.59706335E3 Most Extreme Differences Absolute .301

Positive .213 Negative -.301

Kolmogorov-Smirnov Z .673 Asymp. Sig. (2-tailed) .756

a. Test distribution is Normal.

Hasil analisis diatas menunjukkan nilai Asymp Sig Kolmogorov

Smirnov sebesar 0,756. Sedangkan tingkat signifikansi 5% (0,05). Karena

nilai Asymp. Sig. Kolmogorov Smirnov 0,756 > 0,05 maka HO diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel dependen

(harga saham) berdistribusi normal.

Adapun hasil uji normalitas data dengan menggunakan grafik

Normal Probability Plot adalah sebagai berikut:

Grafik 4.4

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Dari gambar grafik di atas dapat diketahui bahwa titik-titik

menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual

tersebut telah normal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya

hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi.

Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya

multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan

diantaranya yaitu 1) dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model

regresi, 2) dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual

(r2) dengan nilai determinasi secara serentak (R2), dan 3) dengan melihat

nilai eigenvalue dan condition index. Pada pembahasan ini akan dilakukan

uji multikolinearitas dengan melihat nilai inflation factor (VIF) pada model

regresi. Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari

5% (Alpha), maka variabel tersebut mempunyai persoalan

multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya dan sebaliknya jika VIF

lebih kecil dari 5% (Alpha), maka variabel tersebut bebas dari masalah

multikolinearitas. Berikut nilai inflation factor (VIF) pada model regresi

dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 17:

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Tabel 4.5

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CR .577 1.733

SBI .577 1.733

Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor

(VIF) kedua variabel yaitu Current Ratio (CR) dan Suku Bunga SBI

adalah 1,733 lebih kecil dari 5, dan nilai Tolerance diatas lebih besar dari

5% (0,577 > 0,05) sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen

tidak terjadi persoalan multikolinearitas.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

adanya gejala heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang

bisa digunakan diantaranya yaitu Uji Park, Uji Gletzer, Melihat pola grafik

regresi (Scatterplot), dan uji koefisien korelasi Spearman. Pada penelitian

ini menggunakan metode ini yaitu dengan cara melihat grafik scatterplot

antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual

(SRESID). Ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan

sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya). Adapun

pengujian asumsi heteroskedasitas dengan hasil SPSS Veris 17 sebagai

berikut:

Grafik 4.5

Dari output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak

membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.

4.3.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi

antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada

model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya

autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering

digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan

sebagai berikut:

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

1. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du)

DAN (4-du), maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada

autokorelasi.

2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound

(dl), maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi

positif.

3. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi <

0, berarti ada autokorelasi negati.

4. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-

du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan (masih ada

keragu-raguan).

Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson

yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang

menjelaskan.

Adapun hasil SPSS Versi 17 dengan menggunakan uji Durbin

Watson (DW) sebagai berikut:

Tabel 4.6 Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .907a .822 .644 5087.01577 1.555

a. Predictors: (Constant), SBI, CR

b. Dependent Variable: HS

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari

model regresi adalah 1,555. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi

0,05 dan jumlah data (n) = 5, seta k = 2 (k adalah jumlah variabel

independen) diperoleh nilai dL sebesar 0,467 dan dU sebesar 1,896.

Karena nilai DW (1,555) berada pada daerah antara dL dan dU, maka

tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti (berada di daerah keragu-

raguan).

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Analisis Regresi Berganda

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh

Current ratio dan Suku Bunga SBI terhadap Harga Saham PT. HM.

Sampoerna, Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi

Berganda melalui SPSS (Statistical Product Service Solution). Dimana

persamaan regresinya adalah:

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan persamaan ŷ =

128080.408+ 426.462X1 + 5096.137X2 yang telah teruji keberartiannya

pada tingkat signifikan = 5% (0,05). Hal ini menunjukkan nilai constant

variabel y (harga saham) sebesar 128080.480. Sedangkan nilai koefisien

regresi sebesar 426.462X1 dan 5096.137X2 menunjukkan bahwa setiap

peningkatan satu satuan variabel Current ratio dan Suku Bunga Bank

ŷ = 128080.408 + 426.462 X1 + 5096.137X2

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Indonsesia dapat mempengaruhi Harga Saham dengan anggapan bahwa

variabel bebas lainnya konstan.

4.4.2 Koefisien Determinan (R Square)

Koefisien Determinasi mencerminkan besarnya perngaruh

perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada

variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur

kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang

digunakan. Untuk mengetahui Pengaruh Current ratio dan Suku Bunga

Bank Indonesia terhadap Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk berikut

adalah hasil SPSS (Statistical Product Service Solution) yang menyatakan

besarnya hubungan antara variabel X1, X2 dan variabel Y.

Tabel 4.7

Koefisien Determinan Current Ratio dan Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham PT. HM. Sampoerna,Tbk.

Model Summaryb

Mode

l R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .907a .822 .644 5087.01577 .822 4.621 2 2 .017

a. Predictors: (Constant), DPS,EPS

b. Dependent Variable: HS

Mencermati tabel di atas, diketahui bahwa pengaruh Current ratio

dan Suku Bunga SBI terhadap Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk

dapat dilihat pada kolom R Square yakni sebesar 0,822 atau 82,2%. Hal

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

ini menunjukkan bahwa pengaruh Current ratio dan Suku Bunga SBI

terhadap Harga Saham secara simultan PT. HM. Sampoerna, Tbk

sebesar 82,2%. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent signifikan dan bertanda positif.

Dan sisanya 17,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk

dalam penelitian ini. Faktor lain yang mempengaruhi Harga Saham PT.

HM. Sampoerna, Tbk dan perusahaan lain pada umumnya bisa

dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor

internal seperti dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan seperti rasio

profitabilitas, likuditas, aktivitas, dan solvabilitas. Serta faktor ekternal

perusahaan bisa berupa kondisi perekonomian negara, gejolak sosial

politik, dan perubahan nilai tukar mata uang / kurs valuta asing.

4.4.3 Pengujian Keberartian (Uji F/Simultan)

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab

sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Current ratio dan Suku

Bunga SBI terhadap Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk, maka

peneliti akan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji F

(simultan). Uji F dilakukan untuk membandingkan F hitung dengan F tabel

serta membandingkan P Value dengan tingkat signifikan = 0,05 pada tabel

ANOVAa dengan kriteria sebagai berikut :

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

H0: β1, β2 = 0 : Variabel independent (Current ratio dan Suku Bunga SBI)

secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel

dependent (harga saham).

Ha: β1, β2 ≠ 0 : Variabel independent (Current ratio dan Suku Bunga SBI)

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

variable dependent (harga saham).

Berdasarkan pernyataan hipotesis di atas, maka disajikan data

hasil olahan SPSS (Statistical Product Service Solution) yang menyatakan

besarnya PValue pada penelitian pengaruh Current ratio dan Suku Bunga

SBI terhadap Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk. sebagai berikut:

Tabel 4.8 Uji Statistik F (F-test)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.391E8 2 1.196E8 4.621 .017a

Residual 5.176E7 2 2.588E7

Total 2.909E8 4

a. Predictors: (Constant), SBI, CR

b. Dependent Variable: HS

Dari uji ANOVAb atau F-test, diperoleh nilai F hitung sebesar 4,621

dengan tingkat signifikan (PValue) sebesar 0,017a. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel Current ratio dan Suku Bunga

SBI secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel harga

saham karena nilai F hitung > F tabel ( 4,621 > 6,39 ) dan Pvalue < = 5% (

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

0,017 < 0,05). Sehingga keputusan H0 ditolak dan H1 yang diajukan

diterima.

4.5 Pengujian Hipotesis secara parsial

Tabel 4.9

Coefficienta

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 19105.251 49916.515

.383 .000

CR 28.611 296.052 .056 4.097 .002 a. Dependent Variable: HS

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab

sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Current ratio terhadap

Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk, maka peneliti akan melakukan

uji hipotesis dengan menggunakan uji t.

Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t

tabel pada taraf signifikan () = 5% (0,05), berdasarkan uji dua sisi (two

tailed test) dengan kriteria sebagai berikut :

Ha = Current ratio berpengaruh terhadap Harga Saham PT. HM.

Sampoerna,Tbk

HO = Current ratio tidak berpengaruh terhadap Harga Saham PT. HM.

Sampoerna, Tbk.

Jika t hitung ≤ t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika t hitung ≥ t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima.

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Memperhatikan hasil olahan SPSS di atas, maka untuk

mengetahui apakah hipotesis penelitian (H1) yang menyatakan Current

ratio berpengaruh pada Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk, perlu

membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t tabel.

Dimana nilai t tabel dari koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat

diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 4 = 2,776.

Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi (b1) dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10

Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi Pengaruh Current ratio terhadap Harga Saham

PT. HM. Sampoerna, Tbk Tahun 2006 -2010

Koefisien Regresi

t hitung t tabel

Variabel X 4,097 2,776

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel X lebih

besar dari nilai ttabel yaitu 4,097> 2,776. Dengan demikian Ho ditolak dan

H1 diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh Current ratio terhadap Harga

Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk.

Tabel 4.11 Coefficienta

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 37346.413 15859.974 2.355 .000

SBI 2786.075 1874.263 .651 3.486 .002

a. Dependent Variable: HS

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab

sebelumnya yakni untuk mengetahui pengaruh Suku Bunga SBI terhadap

Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk, maka peneliti akan melakukan

uji hipotesis dengan menggunakan uji t.

Uji t dilakukan untuk membandingkan antara t hitung dengan t

tabel pada taraf signifikan () = 5% (0,05), berdasarkan uji dua sisi (two

tailed test) dengan kriteria sebagai berikut :

Ha = Suku bunga SBI berpengaruh terhadap Harga Saham PT. HM.

Sampoerna,Tbk

HO = Suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap Harga Saham PT.

HM. Sampoerna, Tbk.

Jika t hitung ≤ t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika t hitung ≥ t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima.

Memperhatikan hasil olahan SPSS di atas, maka untuk

mengetahui apakah hipotesis penelitian (H1) yang menyatakan Suku

Bunga SBI berpengaruh pada Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk,

perlu membandingkan besarnya nilai t hitung dengan besarnya nilai t

tabel. Dimana nilai t tabel dari koefisien (b1) hasil analisis regresi dapat

diikhtisarkan uji dua sisi dan derajat kebebasan (df) 4 = 2,776.

Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi (b1) dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Tabel 4.12

Perbandingan antara t hitung dan t tabel dari koefisien regresi Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Harga Saham

PT. HM. Sampoerna, Tbk Tahun 2006 -2010

Koefisien Regresi

t hitung t tabel

Variabel X 3,486 2,776

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai t hitung variabel X lebih besar

dari nilai ttabel yaitu 3,486 > 2,776. Dengan demikian Ho ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh Suku Bunga SBI terhadap

Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk.

4.6 Pembahasan

Current ratio merupakan perbandingan antara harta lancar atau

aktiva lancar (aktiva yang dianggap bisa dicairkan segera atau dalam

waktu setahun atau kurang) dengan kewajiban jangka pendek (jatuh

tempo setahun atau kurang) biasa dipakai untuk mengukur sampai sejauh

mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendek dari aktiva

lancarnya. Dalam hal ini current ratio sangat penting bagi perusahaan

karena jika current ratio perusahaan tinggi maka dapat dikatakan

perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya tetapi jika

current rationya rendah maka perusahaan dianggap tidak dapat

membayar kewajiban jangka pendeknya dan perusahaan tersebut

dianggap tidak liquid.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Current Ratio (CR) merupakan rasio likuiditas yang paling umum

digunakan dalam mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Semakin tinggi

rasio ini, maka perusahaan dianggap semakin mampu untuk melunasi

kewajiban jangka pendeknya. Hal tersebut akan menjadi bahan

pertimbangan yang penting bagi investor. Contoh : Current Ratio (CR)

suatu perusahaan rendah, maka perusahaan akan mengalami kesulitan

dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Jika untuk melunasi

kewajiban jangka pendek saja perusahaan tidak mampu maka bagaimana

kemampuan menghasilkan laba. Sedangkan memperoleh keuntungan

adalah harapan setiap investor. Hal ini akan menyebabkan permintaan

atas saham perusahaan tersebut menurun kemudian akan menyebabkan

harga saham juga menurun.

Suku bunga adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan

sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu

ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus

dibayarkan kepada kreditur. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat

hutang bank Indonesia yang berjangka kurang dari setahun. SBI

digunakan oleh Bank Indonesia sebagai salah satu alat untuk mengelola

tingkat suku bunga.

Kenaikan tingkat suku bunga SBI dapat meningkatkan beban

perusahaan (emiten) yang lebih lanjut dapat menurunkan harga saham.

kenaikan ini juga potensial mendorong investor mengalihkan dananya ke

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

pasar uang atau tabungan maupun deposito sehingga investasi di lantai

bursa turun dan selanjutnya dapat menurunkan harga saham.

Tingkat bunga yang tinggi akan mendorong para pemilik modal

untuk menanamkan modalnya di bank dengan alasan tingkat keuntungan

yang diharapkan. Jika suku bunga deposito terus meningkat maka adanya

kecenderungan para pemilik modal mengalihkan dananya ke deposito

dibandingkan dengan menamakan modalnya di pasar modal dengan

alasan tingkat keuntungan dan faktor resiko yang rendah. Hal ini juga

dikuatkan oleh teori yang dinyatakan oleh Eduardus Tandelilin (2010:

343) yaitu : “Tingkat bunga yang tinggi merupakan sinyal negatif terhadap

harga saham. Tingkat suku bunga yang tinggi menyebabkan investor

menarik investasinya pada saham dan memindahkannya pada investasi

berupa tabungan ataupun deposito.”

Dalam pengujian hipotesis, uji F (simultan ). Dimana uji F yang

dilakukan hasilnya menunjukkan bahwa Ho (Current ratio dan Suku Bunga

SBI tidak berpengaruh terhadap Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk)

yang diuji ditolak dan sebaliknya penelitian H1 (Curren ratio dan Suku

Bunga SBI berpengaruh terhadap Harga Saham PT. HM. Sampoerna,

Tbk) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari hasil F hitung > F tabel (4,621

> 6,39) serta PValue (ANOVAb) yang lebih kecil dari taraf signifikan = 5%

(0,017 < 0,05).

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS (Statistical Product Service

Solution) diperoleh persamaan regresi linear berganda dimana

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

ŷ = 128080.408 + 426.462 X1 + 5096.137X2. Hal ini menunjukkan nilai

constant variabel y (harga saham) sebesar 128080,408. Sedangkan nilai

koefisien regresi sebesar 426,462X1 dan 5096,137X2 menunjukkan bahwa

setiap peningkatan satu satuan variabel Current ratio dan Suku Bunga SBI

dapat mempengaruhi Harga Saham dengan anggapan bahwa variabel

bebas lainnya konstan. Adapun nilai Pvalue (0,017) < = 0,05 hal ini

mengindikasikan bahwa H0 yang diuji ditolak dan H1 yang diajukan

diterima dimana terdapat pengaruh Current ratio dan Suku Bunga SBI

terhadap Harga Saham.

Berdasarkan hasil estimasi model persamaan regresi yang telah

dilakukan, diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,822.

Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh Current ratio dan Suku Bunga SBI

terhadap Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk sebesar 82,2%. Hasil ini

menunjukkan hubungan signifikan antara variabel independent terhadap

variabel dependent. Dan sisanya 17,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Faktor lain yang mempengaruhi

Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk dan perusahaan lain pada

umumnya bisa dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal

perusahaan. Faktor internal seperti dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan

seperti rasio profitabilitas, likuditas, aktivitas, dan solvabilitas. Serta faktor

ekternal perusahaan bisa berupa kondisi perekonomian negara, gejolak

sosial politik, dan perubahan nilai tukar mata uang / kurs valuta asing.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran …eprints.ung.ac.id/3878/5/2013-1-61201-931409141-bab4... · tembakau diberbagai daerah perkebunan tembakau di pulau Madura dan

Hasil penelitian di atas mendukung teori dari Tandelilin (2010)

yang menyatakan bahwa Current ratio dan Suku Bunga SBI

mempengaruhi Harga Saham PT. HM. Sampoerna, Tbk.