bab iv metode penelitian 4.1 rancangan penelitian 4.2 ...eprints.umm.ac.id/42748/5/bab iv.pdf4.4.1...
TRANSCRIPT
27
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pengumpulan data secara retrospektif karena tidak ada perlakuan yang diberikan
kepada objek penelitian. Penelitian dilakukan dengan pencatatan beberapa data
yang ada di Apotek Kecamatan Klojen Kota Malang periode Januari hingga
Desember 2017.
4.2 Populasi dan Sampel Penelitian
4.2.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini terdiri dari populasi subjek dan populasi objek. Populasi
subjek adalah tempat dilakukannya penelitian yaitu seluruh apotek yang berada di
Kecamatan Klojen Kota Malang. Sedangkan populasi objek adalah unit analisis
yang diamati pada penelitian yaitu seluruh resep yang terdapat di apotek penelitian
periode Januari hingga Desember 2017.
4.2.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini terdiri dari sampel subjek dan sampel objek. Sampel subjek
adalah beberapa apotek yang terdapat di Kecamatan Klojen Kota Malang.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin:
饾憶 =饾憗
1+(N.e2)
Keterangan:
n : besar sampel yang ingin didapatkan
N : besar populasi
e : batas toleransi kesalahan
Sehingga, didapatkan hasil: 饾憶 =58
1+(58x0,20^) = 17,47
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan apotek yang diperlukan peneliti adalah
17 apotek, dengan besar populasi atau jumlah apotek yang ada di Kecamatan Klojen
Kota Malang sebesar 58 apotek dan untuk batas toleransi kesalahan ditetapkan
sebesar 20 persen (20%).
28
Sampel objek pada penelitian ini merupakan seluruh resep Obat Anti
Tuberkulosis (OAT) yang dilayani di apotek tempat dilakukannya penelitian
periode Januari hingga Desember 2017.
4.3 Kriteria Inklusi Apotek
Penelitian ini memiliki kriteria inklusi apotek yaitu apotek yang berada di
Kecamatan Klojen Kota Malang yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Apotek yang bersedia untuk dilakukan penelitian
2. Apotek yang melayani resep obat tuberkulosis
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi Resep
4.4.1 Kriteria Inklusi Resep
Seluruh Resep dan copy resep untuk pasien yang menderita tuberkulosis di
apotek-apotek tempat dilakukan penelitian di Kecamatan Klojen Kota Malang pada
periode Januari hingga Desember 2017.
4.4.2 Kriteria Eksklusi Resep
Kriteria eksklusi resep pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seluruh resep obat tuberkulosis yang diresepkan oleh dokter yang berpraktek di
rumah sakit ataupun di puskesmas.
2. Seluruh copy resep yang resep aslinya telah ditebus di apotek tempat penelitian
yang sama dan periode Januari hingga Desember 2017.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah tabulasi yang terdiri dari variabel-variabel
penelitian yang akan diteliti (Notoatmodjo 2012). Pada tabulasi (tabel pengumpulan
data) diisi dengan melihat resep obat tuberkulosis dan mencatat obat tersebut sesuai
data yang ada di apotek-apotek tempat penelitian pada periode Januari hingga
Desember 2017.
4.6 Variabel Penelitian
Berdasarkan Notoatmodjo 2012, Variabel penelitian adalah sesuatu yang
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan satuan
penelitian tentang suatu konsep penelitian. Variabel yang akan diteliti pada
29
penelitian ini meliputi resep, profil pengobatan, dokter penulis resep, dan data
demografi. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Table IV.1
Tabel IV. 1 Variabel Penelitian
Variabel Indikator
Resep a.Tanggal R/
b.No. R/
Profil Pengobatan a.Golongan Obat Tuberkulosis (Tunggal,Kombipak,KDT)
b.Golongan Obat Lain (Terapi penyerta)
c.Dosis
d.Signa
Dokter Penulis R/ a.Dokter Umum
b.Dokter Spesialis
Data Demografi a.Usia
b.Jenis Kelamin
c. Berat Badan
4.7 Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan
kepada Apoteker, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik untuk
menyediakan dan menyerahkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan bagi
pasien
2. Obat Tunggal adalah pemberian satu jenis obat
(Rifampisin/Isoniazid/Etambutol/Pirazinamid) dalam satu resep tanpa
dikombinasikan dengan obat anti tuberkulosis lainnya.
3. Obat Kombinasi adalah pemberian lebih dari satu jenis obat
(Rifampisin,Isoniazid,Etambutol,Pirazinamid) dalam satu resep. Obat
kombinasi terbagi menjadi 2 yaitu Kombipak dan Kombinasi Dosis Tetap
(KDT). Kombipak adalah paket obat lepas yang terdiri dari Isoniazid,
Rifampisin, Etambutol, dan Pirazinamid yang dikemas dalam bentuk blister.
Sedangkan Kombinasi Dosis Tetap (KDT) adalah kombinasi 2, 3, atau 4 jenis
obat dalam satu tablet.
4. Golongan Obat Lain (Terapi lain) adalah obat-obat bukan obat tuberkulosis yang
tertulis pada resep yang ditujukan untuk terapi penyerta dalam resep
tuberkulosis.
5. Dosis adalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat
(gram, milli gram, mikrogram) atau satuan isi (liter, mililiter) atau unit-unit
30
lainnya (unit internasional). Dosis Terapi adalah dosis yang diberikan dalam
keadaan biasa dan dapat menyembuhkan orang sakit.
6. Signa (S) adalah aturan pemakaian obat yang dituliskan sesuai dengan yang ada
diresep.
7. Dokter Umum adalah dokter yang lingkup pekerjaannya luas terhadap semua
penyakit.
8. Dokter Spesialis adalah dokter yang lingkup pekerjaannya hanya pada penyakit
tertentu saja.
9. Data Demografi adalah data pasien yang meliputi berat badan, jenis kelamin dan
usia.
4.8 Tahapan Penelitian
4.8.1 Tahapan Pengumpulan Sampel
Pada penelitian ini sampel resep diambil dari populasi resep yang dilayani di
Apotek Kecamatan Klojen Kota Malang periode Januari hingga Desember 2017.
1. Resep yang diambil adalah seluruh resep dan copy resep yang dilayani di apotek-
apotek Kecamatan Klojen Kota Malang periode Januari hingga Desember 2017.
2. Dari resep selama 1 tahun tersebut dipilih resep dan copy resep yang terdapat
obat tuberkulosisnya.
3. Masing-masing resep yang mengandung obat tuberkulosis digolongkan dan
dicatat dalam tabel.
4. Dari data yang didapatkan dimasukkan kedalam masing-masing tabel Analisa
data.
5. Kemudian dilakukan analisa data.
4.8.2 Pengumpulan Data
Pada penelitian ini dilakukan pengamatan resep secara keseluruhan dan
pencatatan. Pada pencatatan ini diambil unsur-unsur resep yang digunakan sebagai
data yang meliputi:
1. Nomor resep
2. Tanggal penulisan resep/copy resep
3. Umur pasien
4. Jenis kelamin pasien
31
5. Berat badan pasien
6. Nama obat
7. Jumlah obat
8. Dosis obat
9. Signa obat
10. Nomero obat
11. Obat lain selain OAT
12. Dokter penulis resep
Kemudian dari data tersebut dimasukkan dalam tabel pengumpulan data lalu
dianalisis sehingga dapat diketahui masing-masing prosentase Obat Anti
Tuberkulosis (OAT) yang digunakan ataupun obat lain yang dikombinasikan
dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada apotek-apotek tempat dilakukannya
penelitian khususnya di Apotek Kecamatan Klojen Kota Malang.
4.7.3 Cara Perhitungan Data
Data yang dikelompokkan pada tabel pengumpulan data dihitung secara
persentase (%) dan data tersebut hasilnya disajikan dalam bentuk diagram dan tabel.
Rumus: % = v
n x 100%
Keterangan: v = Jumlah kategori persentase tuberkulosis
n = Jumlah sampel
1. Persentase Resep Obat Anti Tuberkulosis
譬 Lembar Resep Obat Anti Tuberkulosis
譬 Lembar Resep Keseluruhan x 100 %
2. Persentase Resep Obat Anti Tuberkulosis Tunggal
譬 Lembar Resep Obat Anti Tuberkulosis Tunggal
譬 Lembar Resep Keseluruhan Obat AntiTuberkulosis x 100 %
3. Persentase Resep Obat Kombinasi Beberapa Obat Tunggal
譬 Lembar Resep Obat Kombinasi Beberapa Obat Tunggal
譬 Lembar Resep Keseluruhan Obat Anti Tuberkulosis x 100 %
4. Persentase Resep Obat Anti Tuberkulosis KDT
譬 Lembar Resep Obat Anti Tuberkulosis KDT
譬 Lembar Resep Keseluruhan Obat AntiTuberkulosis x 100 %
5. Persentase Resep Obat Anti Tuberkulosis dengan Obat Lainnya
譬 Lembar Resep Obat Anti Tuberkulosis dengan Obat Lainnya
譬 Lembar Resep Keseluruhan Obat Anti Tuberkulosis x 100 %
32
6. Persentase Resep Obat Tuberkulosis Rifampisin
譬 Lembar Resep Obat Tuberkulosis Rifampisin
譬 Lembar Resep Keseluruhan Obat AntiTuberkulosis x 100 %
7. Persentase Resep Obat Tuberkulosis Pirazinamid
譬 Lembar Resep Obat Tuberkulosis Pirazinamid
譬 Lembar Resep Keseluruhan Obat AntiTuberkulosis x 100 %
8. Persentase Resep Obat Tuberkulosis Isoniazid
譬 Lembar Resep Obat Tuberkulosis Isoniazid
譬 Lembar Resep Keseluruhan Obat AntiTuberkulosis x 100 %
9. Persentase Resep Obat Tuberkulosis Etambutol
譬 Lembar Resep Obat Tuberkulosis Etambutol
譬 Lembar Resep Keseluruhan Obat AntiTuberkulosis x 100 %