bab v kesimpulan dan saran -...

2
58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (61,18%), usia 65 tahun paling banyak ditemukan di lapangan yaitu sebesar 37,65%, sebagian besar responden memiliki riwayat hipertensi (70,00%), sebanyak 57,06% tidak mengalami obesitas, sebagian besar (60,59%) responden menderita diabetes melitus kurang dari 10 tahun, pada umumnya responden tidak merokok (71,18%), responden yang memiliki kebiasaan aktivitas fisik dengan intensitas ringan yaitu sebesar 65,88%, sebagian besar (55,29%) tidak memiliki riwayat diabetes melitus pada keluarga dan 77,65% responden tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner pada keluarga. 2. Faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner pada penderita diabetes melitus di Kabupaten Banjarnegara yaitu variabel riwayat hipertensi dengan aOR sebesar 2,66 (95%CI= 1,30-5,44; p= 0,007), obesitas dengan aOR sebesar 1,94 (95% CI= 1,01-3,74; p= 0,045) dan riwayat diabetes melitus pada keluarga dengan aOR sebesar 2,19 (95% CI= 1,14-4,20; p= 0,018). B. Saran 1. Bagi masyarakat diharapkan untuk memperbaiki gaya hidup dan menyadari pentingnya pola hidup sehat dengan cara mengontrol pola makan, mengurangi makan dengan lemak tinggi, mengurangi konsumsi gula dan meningkatkan aktivitas fisik misalnya dengan olahraga. Selain itu diharapkan masyarakat melakukan pengukuran tekanan darah gula darah berkala. 2. Bagi fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan untuk memberikan edukasi dan dukungan untuk membantu penderita diabetes melitus mengelola kondisi kesehatannya agar tetap aktif serta meminimalkan risiko komplikasi yang dapat ditimbulkan terutama penyakit jantung koroner. Salah satu upaya yang

Upload: phungdang

Post on 29-Apr-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (61,18%), usia ≥65 tahun

paling banyak ditemukan di lapangan yaitu sebesar 37,65%, sebagian besar

responden memiliki riwayat hipertensi (70,00%), sebanyak 57,06% tidak

mengalami obesitas, sebagian besar (60,59%) responden menderita diabetes

melitus kurang dari 10 tahun, pada umumnya responden tidak merokok

(71,18%), responden yang memiliki kebiasaan aktivitas fisik dengan intensitas

ringan yaitu sebesar 65,88%, sebagian besar (55,29%) tidak memiliki riwayat

diabetes melitus pada keluarga dan 77,65% responden tidak memiliki riwayat

penyakit jantung koroner pada keluarga.

2. Faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner pada

penderita diabetes melitus di Kabupaten Banjarnegara yaitu variabel riwayat

hipertensi dengan aOR sebesar 2,66 (95%CI= 1,30-5,44; p= 0,007), obesitas

dengan aOR sebesar 1,94 (95% CI= 1,01-3,74; p= 0,045) dan riwayat diabetes

melitus pada keluarga dengan aOR sebesar 2,19 (95% CI= 1,14-4,20; p=

0,018).

B. Saran

1. Bagi masyarakat diharapkan untuk memperbaiki gaya hidup dan menyadari

pentingnya pola hidup sehat dengan cara mengontrol pola makan, mengurangi

makan dengan lemak tinggi, mengurangi konsumsi gula dan meningkatkan

aktivitas fisik misalnya dengan olahraga. Selain itu diharapkan masyarakat

melakukan pengukuran tekanan darah gula darah berkala.

2. Bagi fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan untuk memberikan edukasi dan

dukungan untuk membantu penderita diabetes melitus mengelola kondisi

kesehatannya agar tetap aktif serta meminimalkan risiko komplikasi yang

dapat ditimbulkan terutama penyakit jantung koroner. Salah satu upaya yang

59

dapat dilakukan yaitu mengaktifkan kembali pusat edukasi dan klinik

pelayanan kesehatan untuk penderita diabetes melitus/ Diabetes Care.