bab v persamaan diferensial tingkat tinggi · pdf filesebagai jumlah n pecahan parsial, 4....

Download BAB V PERSAMAAN DIFERENSIAL TINGKAT TINGGI  · PDF filesebagai jumlah n pecahan parsial, 4. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

If you can't read please download the document

Upload: lamque

Post on 06-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 114

    BAB V

    PERSAMAAN DIFERENSIAL TINGKAT TINGGI

    Standar Kompetensi

    Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat

    memahami cara menentukan akar-akar persamaan karakteristik dan

    mengaplikasikan dalam menentukan selesaian umum dan selesaian persamaan

    diferensial tingkat tinggi

    Kompetensi Dasar

    1. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

    tinggi homogen dengan koefisien konstan

    2. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

    tinggi tidak homogen dengan koefisien konstan menggunakan metode invers

    fungsi operator,

    3. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

    tinggi tidak homogen dengan koefisien konstan menggunakan metode

    )(1DF

    sebagai jumlah n pecahan parsial,

    4. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

    tinggi tidak homogen dengan koefisien konstan menggunakan metode variasi

    paramater,

    5. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

    tinggi tidak homogen dengan koefisien konstan menggunakan Metode

    koefisien tak tentu, dan

    6. Mahasiswa dapat menentukan selesaian umum persamaan diferensial tingkat

    tinggi tidak homogen dengan koefisien konstan menggunakan metode integral

    khusus dimana )(xQ mempunyai bentuk yang sangat spesifik.

    Bab V dalam buku ini membahas hal-hal pokok tentang (1) bentuk umum

    persamaan diferensial tingkat tinggi, (2) selesaian umum persamaan diferensial

  • Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 115

    tingkat tinggi yang meliputi: persamaan diferensial tingkat tinggi homogen

    dengan koefisien konstanta, persamaan diferensial tingkat tinggi tidak homogen

    dengan koefisien konstanta, persamaan diferensial tingkat tinggi homogen dengan

    koefisien variabel, persamaan diferensial tingkat tinggi tidak homogen dengan

    koefisien variabel.

    5.1 Bentuk Umum

    Persamaan diferensial linear tingkat tinggi disebut pula sebagai persamaan

    diferensial linear tingkat-n. Secara umum persamaan diferensial tingkat tinggi

    dinyatakan dalam bentuk:

    )(..... 133

    32

    2

    21

    1

    1 xQyPdxdyP

    dxydP

    dxydP

    dxydP

    dxydP nnn

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    o

    Dengan nno PPPPPP ,...........,,,0 1,321 adalah fungsi atau konstanta.

    karena Dydxdy

    , yDdx

    yd 22

    2

    , yDdx

    yd 33

    3

    ,....., yDdx

    yd nn

    n1

    1

    1

    , dan yDdx

    yd nn

    n

    maka persamaan

    )(..... 133

    32

    2

    21

    1

    1 xQyPdxdyP

    dxydP

    dxydP

    dxydP

    dxydP nnn

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    o

    dapat dinyatakan dalam bentuk:

    )(..... 13

    32

    21

    1 xQyPDyPyDPyDPyDPyDP nnnnnn

    o

    )().....( 13

    32

    21

    1 xQyPDPDPDPDPDP nnnnnn

    o

    F(D) y = Q(x)

    Persamaan yang berbentuk )()( xQyDF dengan 0)( xQ , maka bentuk

    umumnya menjadi

    0).....( 13

    32

    21

    1 yPDPDPDPDPDP nn

    nnnno .

    Pada kasus 0)( xQ maka )()( xQyDF disebut persamaan diferensial linear

    homogen tingkat tinggi, sedangkan jika 0)( xQ maka )()( xQyDF disebut

    persamaan diferensial linear tidak homogen tingkat tinggi.

  • Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 116

    Contoh

    1. 01522

    2

    ydxdy

    dxyd

    0)152( 2 ydD

    015'2'' yyy

    2. xey

    dxdyy

    dxdy 2

    2

    2

    xeyDyyDy 22)2)(( xeyyyy 22)2')('(

    3. xxyD cos)9( 2

    xxyy cos9''

    xxydx

    yd cos922

    4. )43()2()2( 2

    22 xy

    dxdyx

    dxydx

    )43(')2(")2( 2 xyyxyx

    )43()2()2( 22 xyDyxyDx

    )43(}1)2()2{( 22 xyDxDx

    5. 0223 2

    22

    3

    33 y

    dxdyx

    dxydx

    dxydx

    02'2"3''' 23 yxyyxyx

    0223 2233 yxDyyDxyDx

    0)22( 33 yxdDx

    6. xxxy

    dxdyx

    dxydx 3ln22 23

    33

    xxxyxyyx 3ln2'2''' 23

    xxxyxDyyDx 3ln22 233

    xxxyxDDx 3ln)22( 233

  • Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 117

    Persamaan-persamaan pada contoh di atas selanjutnya dapat

    dikelompokkan ke dalam persamaan homogen dan tidak homogen. Persamaan

    pada contoh 1 disebut persamaan diferensial linear homogen tingkat dua dengan

    koefisien konstan, persamaan pada contoh 2 disebut persamaan diferensial linear

    tidak homogen tingkat tiga dengan koefisien konstan, persamaan pada contoh 3

    disebut persamaan diferensial linear tidak homogen tingkat dua dengan koefisien

    konstan, persamaan pada contoh 4 disebut persamaan diferensial linear tidak

    homogen tingkat dua dengan koefisien variabel, persamaan pada contoh 5 adalah

    persamaan diferensial linear homogen tingkat tiga dengan koefisien variabel,

    sedangkan persamaan pada contoh 6 adalah persamaan diferensial linear tidak

    homogen tingkat 3 dengan koefisien variabel.

    5.2 Selesaian Umum Persamaan Diferensial Tingkat Tinggi

    Misal )(1 xyy adalah selesaian persamaan

    )(.....33

    32

    2

    21

    1

    1 xQyPdxdyP

    dxydP

    dxydP

    dxydP

    dxydP nqnn

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    o

    Maka )(11 xycy juga selesaian persamaan di atas. dimana 1c adalah sebarang

    konstanta.

    Misal )(2 xyy adalah selesaian persamaan

    )(.....33

    32

    2

    21

    1

    1 xQyPdxdyP

    dxydP

    dxydP

    dxydP

    dxydP nqnn

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    o

    Maka )(22 xycy juga selesaian persamaan di atas. dimana 2c adalah sebarang

    konstanta.

    Misal )()( 21 xyxyy adalah selesaian persamaan

    )(.....33

    32

    2

    21

    1

    1 xQyPdxdyP

    dxydP

    dxydP

    dxydP

    dxydP nqnn

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    o

    Maka )()( 2211 xycxycy juga selesaian persamaan di atas.

    Dengan asumsi yang sama, misal )()(.....)()( 121 xyxyxyxyy nn adalah

    selesaian persamaan

  • Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 118

    )(.....33

    32

    2

    21

    1

    1 xQyPdxdyP

    dxydP

    dxydP

    dxydP

    dxydP nqnn

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    o

    , maka

    )()(.....)()( 112211 xycxycxycxycy nnnn juga selesaian persamaan

    diferensial tingkat tinggi. .

    Himpunan selesaian persamaan-persamaan berikut

    )(),(.....,)(),(),( 1321 xyydanxyyxyyxyyxyy nn

    disebut bebas liner jika persamaan 0..... 11332211 nnnn ycycycycyc

    dimana c i adalah konstanta dan terjadi hanya apabila

    0....... 1321 nn ccccc .

    Syarat perlu dan cukup bahwa n selesaian merupakan bebas linear yaitu

    jika diterminan matrik ordo )(nxn yang masing-masing sukunya adalah selesaian

    dimaksud sampai turunan ke 0)1( n .

    Dengan kata lain )()(.....)()( 112211 xycxycxycxycy nnnn adalah

    primitif. Jika )(xR suatu selesaian khusus maka selesaian khususnya persamaan

    diferensial linear tingkat tinggi dinyatakan dengan:

    )()()(.....)()( 112211 xRxycxycxycxycy nnnn

    Untuk lebih memudahkan cara menentukan selesaian persamaan diferensial linear

    tinggi, maka dalam menentukan selesaian tersebut dikelompok menjadi:

    1) persamaan diferensial homogen tingkat tinggi dengan koefisien konstan

    2) persamaan diferensial tidak homogen tingkat tinggi dengan koefisien konstan

    3) persamaan diferensial homogen tingkat tinggi dengan koefisien variabel

    4) persamaan diferensial tidak homogen tingkat tinggi dengan koefisien variabel.

    1) Persamaan Diferensial Homogen dengan Koefisien Konstan

    Sebagaimana telah disebutkan pada awal Bab V, bahwa persamaan

    diferensial linear homogen tingkat tinggi dengan koefisien konstan dinyatakan

    dalam bentuk umum:

    0.....33

    32

    2

    21

    1

    1

    yPdxdyP

    dxydP

    dxydP

    dxydP

    dxydP nqnn

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    o

  • Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 119

    Atau

    0..... 113

    32

    21

    1

    yPyDPyDPyDPyDPyDP n

    nn

    nnnno

    atau

    0).....( 13

    32

    21

    1 yPDPDPDPDPDP nn

    nnnno

    Atau

    F(D) y = 0

    dengan nno PPPPPP ,...........,,,0 1,321 adalah konstan.

    dan F(D) disebut fungsi operator diferensial.

    Selanjutnya jika )(DF dapat difaktorkan, maka )(DF dapat dinyatakan

    dalam bentuk 0))......()()(( 321 nmDmDmDmD . Sebaliknya jika

    )(DF tidak dapat difaktorkan maka tetap ditulis sebagai 0)( DF .

    Bentuk 0))......()()(( 321 nmDmDmDmD dinamakan persamaan

    karakteristik dengan m nmmmm ,...,,, 321 disebut akar-akar persaman karakteristik.

    Perlu diingat bahwa tidak penting menulis persamaan karakteristik, karena akar-

    akarnya dapat dibaca secara langsung dari fungsi operator diferensial.

    Persamaan karakteristik 0)( mf setelah ditentukan akar-akarnya, untuk

    menentukan selesaian umum persaamaan

    0.....33

    32

    2

    21

    1

    1

    yPdxdyP

    dxydP

    dxydP

    dxydP

    dxydP nqnn

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    n

    o ditentukan

    dengan xmi iecy dimana im akar persamaan karakteristik yang telah diketahui.

    Karena nmmmm ,.....,,, 321 adala