bab1
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
![Page 1: bab1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022071920/55cf9a55550346d033a14596/html5/thumbnails/1.jpg)
Laporan Akhir
1.1. LATAR BELAKANG
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) merupakan arahan
kebijakan dan strategi Nasional pemanfaatan ruang wilayah Negara
yang berfungsi menjadi pedoman bagi instansi sektoral dalam
pengembangan wilayah.. PP ini telah menetapkan 76 KSN yang terdiri
dari lima sudut kepentingan, yaitu 1) pertahanan dan keamanan, 2)
pertumbuhan ekonomi, 3) sosial budaya. 4) pendayagunaan
sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi, dan 5) fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup.
Salah satu bentuk Kawasan Strategis Nasional tersebut ialah Kawasan
Ekonomi Terpadu, yang selanjutnya disebut Kapet. Kapet adalah
kawasan yang cakupannya meliputi beberapa wilayah adminstratif
kabupaten atau kota. Masing-masing wilayah sebagai kesatuan
sebenarnya sudah memiliki potensi ekonomi untuk dikembangkan. Agar
supaya antar wilayah tersebut tidak terjadi persaingan yang merugikan,
Kapet berusaha memaduserasikan potensi masing-masing wilayah agar
daya tumbuh kembang lebih cepat, saling mengisi dan mendukung,
sehingga kemampuannya menjadi lebih besar sehingga mampu menarik
dan mendorong percepatan ekonomi wilayah lebih baik.
Kapet Bank Sejahtera semula adalah Kapet Bukari yang terdiri
Kabupaten Buton, Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kendari yang di
bentuk berdasarkan Keppres No: 168 tahun 1998 dan Keppres no :
150/2000 . namun dengan adanya perkembangan dan pergeseran
wilayah maka terjadi reposisi dan revitalisasi berdasarkan SK Gubernur
Nomor 393 Tahun 2008, dengan alasan strategis wilayah
disempurnakan menjadi Kapet Bank Sejahtera. Wilayahnya mencakup
Kota Kendari, Kabupaten Konawe dan Kolaka.sebagai koridor ekonomi
wilayah Sulawesi Tenggara yang disebut kawasan inti atau zona utama
Fasilitasi Penyiapan Raperpres RTR KSN Kapetbanksejahtera Sulawesi Tenggara Halaman I - 1
![Page 2: bab1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022071920/55cf9a55550346d033a14596/html5/thumbnails/2.jpg)
Laporan Akhir
serta Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten Bombana, Kabupaten Konawe
Selatan, Kabupaten Konawe Utara sebagai hinterland atau Zona
penunjang yang memiliki potensi unggulan pertambangan, perkebunan,
pertanian, kelautan dan pariwisata. Didukung oleh posisi geografis yang
strategis serta memiliki infrastruktur transportasi, Kapet Bank Sejahtera
diaharapkan mampu menjadi pusat pertumbuhan (growth centre) dan
penggerak utama (prime mover) pengembangan ekonomi di daerah.
Sampai saat ini masing-masing wilayah sudah memiliki RTRW. Kota
Kendari sedang melakukan revisi RTRW, demikian pula Kabupaten
Kolaka. Kabupaten Konawe memiliki RTRW 2004 yang belum pernah
direvisi kembali. Berdasarkan UU 26/2007 tentang Penataan Ruang,
dokumen RTRW masing-masing wilayah harus direvisi dan
disempurnakan berdasarkan pola UU 26/2007. Selain itu pada
kenyataannya masing-masing RTRW masih memikirkan wilayahnya
sendiri, sehingga sangat mungkin akan terjadi konflik antar wilayah
dalam penataan ruang terutama dalam pemanfaatan sumber daya
alam.
Berkaitan dengan pengembangan Kapet Bank Sejahtera yang mencakup
zona utama dan zona penunjang tersebut maka, seperti diketahui
dengan adanya target penyelesaian Raperpres RTR KAPET dalam
program kerja Direktorat Jenderal Penataan Ruang dan masuk dalam
salah satu penilaian kinerja Kementerian Pekerjaan Umum; yang
didalamnya termasuk Fasilitasi Penyiapan Raperpres RTR KAPET BANK
SEJAHTERA SULTRA, oleh karena itu melalui mekanisme tugas
Dekonsentrasi Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia Bidang
Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara maka
KAPET Bank Sejahtera Sultra perlu dilakukan kegiatan Fasilitasi
Penyiapan Raperpres RTR KSN KAPET sebagai upaya penyiapan
Raperpres RTR KAPET BANK SEJAHTERA SULTRA.
1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
1.2.1. Maksud
Fasilitasi Penyiapan Raperpres RTR KSN Kapetbanksejahtera Sulawesi Tenggara Halaman I - 2
![Page 3: bab1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022071920/55cf9a55550346d033a14596/html5/thumbnails/3.jpg)
Laporan Akhir
Maksud dari kegiatan ini adalah mempercepat pelaksanaan
penyiapan penyusunan Raperpres RTR KAPET BANK SEJAHTERA
SULTRA sehingga dapat digunakan acuan stake holder dalam
perencanaan program pembangunan diwilayah KAPET.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan
arahan bagi pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang bagi
KAPET BANK SEJAHTERA SULTRA sehingga diharapkan akan
tercipta pembangunan yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan sebagaimana diamanatkan dan UU No. 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang.
1.2.3. Sasaran.
Sasaran dilaksanakannya kegiatan ini adalah:
Tersusunnya Raperpres RTR KAPET BANK SEJAHTERA SULTRA
dengan dilengkapi dengan minimal keluaran peta skala 1 :
100.000 yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan.
Tersusunnya mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang
yang menyangkut aspek kelembagaan, perizinan, insentif dan
disinsentif, pengenaan sanksi hukum, dan hal-hal yang
menyangkut tertib tata ruang lainnya.
Terselenggaranya rapat koordinasi di daerah
Focus Group Discusion antar sektor di daerah
1.3. LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN
1.3.1. Lingkup kegiatan ini adalah:
Memfasilitasi kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan
Raperpes RTR KAPET BANK SEJAHTERA SULTRA
Identifikasi persoalan-persoalan pemanfaatan ruang yang ada
di lingkup wilayah dalam KAPET.
Penyusunan peta-peta tematik dengan minimal keluaran peta
skala 1 : 100.000
Fasilitasi Penyiapan Raperpres RTR KSN Kapetbanksejahtera Sulawesi Tenggara Halaman I - 3
![Page 4: bab1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022071920/55cf9a55550346d033a14596/html5/thumbnails/4.jpg)
Laporan Akhir
Focus Group Discusion didaerah
Rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan sektoral di
pemerintah pusat.
1.3.2. Lokasi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan di KAPET BANK SEJAHTERA SULTRA
Provinsi Sulawesi Tenggara.
1.4. OUTPUT KEGIATAN
Kegiatan penyusunan RAPERPRES KAPET Bangsejahtera Tahun 2012 ini
dibagi dalam beberapa tahapan pelaksanaan pekerjaan dan system
progress, sehingga nantinya menjadi suatu rangkaian kegiatan yang
akan dilaksanakan nantinya dalam penyusunan. Dalam pembahasan,
secara garis besar mencakup penjelasan tentang : substansi tahapan
pekerjaan, kegiatan persiapan survey lapangan, penyusunan laporan-
laporan hasil pekerjaan, kegiatan swakelola, dan rencana kerja
keseluruhan, penjelasan untuk tiap laporan kerja yang akan dibuat.
Kegiatan Penyusunan RAPERPRES KAPET Kapet Banksejahtera Sulawesi
Tenggara Tahun Anggaran 2012 pada prinsipnya merupakan suatu
rangkaian proses yang terdiri dari beberapa tahapan pekerjaan sehingga
menghasilkan satu produk akhir progress pelaporan seperti yang
tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) RAPERPRES KAPET
Bangsejahtera Sulawesi Tenggara yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum Republik
Indonesia Tahun 2012.
Adapun tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut :
a. Tahap Pekerjaan
a.1. Penyusunan Progres Laporan Pendahuluan.
a.2. Pekerjaan studi pustaka.
a.3. Pekerjaan Observasi Lapangan
a.4. Pengolahan Data
a.6. Seminar - Seminar.
a.7. Penyusunan Laporan progress Akhir.
b. Penyajian Laporan
b.1. Laporan Progres pendahuluan, sebanyak 30 exemplar
Fasilitasi Penyiapan Raperpres RTR KSN Kapetbanksejahtera Sulawesi Tenggara Halaman I - 4
![Page 5: bab1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022071920/55cf9a55550346d033a14596/html5/thumbnails/5.jpg)
Laporan Akhir
b.2. Laporan Progres Antara, sebanyak 30 exemplar
b.4. Laporan progres Akhir, sebanyak 30 exemplar. Masing-masing
terdiri dari ;
b.4.1. Buku 1, sebanyak 30 exemplar
b.4.2. Buku Album Peta skala 1 : 100,000 sebanyak 30 exemplar
1.5. DASAR HUKUM PELAKSANAAN KEGIATAN
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Penyusunan Dokumen
RAPERPRES KAPET Bangsejahtera diuraikan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 Tentang
Kawasan Ekonomi Khusus
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000
Tentang Perlakuan Perpajakan Di Kawasan Pengembangan Ekonomi
Terpadu
3. Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2000
Tentang Perlakuan Perpajakan Di Kawasan Pengembangan Ekonomi
Terpadu (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 147 Tahun
2000 Tanggal 23 Desember 2000)
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000
Tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Propinsi Sebagai
Daerah Otonom
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004
tentang Penatagunaan Tanah
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007
Tentang Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penanaman Modal Di
Bidang-Bidang Usaha Tertentu Dan/Atau Di Daerah-Daerah Tertentu
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990
Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1996
Tentang Kawasan Industri
Fasilitasi Penyiapan Raperpres RTR KSN Kapetbanksejahtera Sulawesi Tenggara Halaman I - 5
![Page 6: bab1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022071920/55cf9a55550346d033a14596/html5/thumbnails/6.jpg)
Laporan Akhir
9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1996
Tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998
Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 89 Tahun 1996
Tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu.
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang
Perumahan dan Permukiman
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2003 Tentang
Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi, Dan
Kabupaten Kolaka Utara Di Provinsi Sulawesi Tenggara
14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2003 Tentang
Pembentukan Kabupaten Konawe Selatan Di Provinsi Sulawesi
Tenggara
15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah
16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan
Daerah
17. Undang Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional
18. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara
19. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun 2009.Tentang
Kepariwisataan
20. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
21. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 168 Tahun 1998
Tentang Penetapan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
Buton, Kolaka Dan Kendari
22. Keputusan Presiden Republik Ingonesia Nomor 52 Tahun 2000
Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Tindak Lanjut Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan
Fasilitasi Penyiapan Raperpres RTR KSN Kapetbanksejahtera Sulawesi Tenggara Halaman I - 6
![Page 7: bab1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022071920/55cf9a55550346d033a14596/html5/thumbnails/7.jpg)
Laporan Akhir
Daerah Dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah
23. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2000
Tentang Badan Kebijaksanaan Dan Pengendalian Pembangunan
Perumahan Dan Permukiman Nasional
24. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 150 Tahun 2000
Tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu.
Fasilitasi Penyiapan Raperpres RTR KSN Kapetbanksejahtera Sulawesi Tenggara Halaman I - 7