bahan bagus

241
Di Susun Oleh : SAFIRA 04.11.34 DOSEN PEMBIMBING : NAZIFAH, SST AKADEMI KEBIDANAN SALMA MAKAL AH KLIPI NG

Upload: laila-clalu-ctya

Post on 04-Aug-2015

377 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: bahan baguS

Di Susun Oleh :

SAFIRA

04.11.34

DOSEN PEMBIMBING : NAZIFAH, SST

AKADEMI KEBIDANAN SALMA

SIAK SRI INDRAPURA

T.A. 2011/2012

MAKALAH

KLIPING

Page 2: bahan baguS

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan

dan kemudahan kepada saya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah

ASUAHAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA yang membahas tentang BAYI

BARU LAHIR BERMASALAH DAN NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA DENGAN

PENYAKIT YANG LAZIM TERJADI dalam bentuk makalah.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit pun hambatan yang saya

hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain

berkat bantuan,dorongan dan bimbingan orang tua,sehingga kendala-kendala yang saya

hadapi teratasi.oleh karna itu saya mengucapkan terima kasih kepada ibu NAZIFAH, SST

selaku dosen pembimbing saya.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak

yang membutuhkan, khususnya bagi asya sehingga tujuan yang diharapkan dapat

tercapai ,Aminn.

Siak, 29 Oktober 2012

Ttd

Siska andrianti

041137

Page 3: bahan baguS

SISTEMATIKA PENYUSUNAN

KATA PENGANTAR

SISTEMATIKA PENYUSUNAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi

2.2. Bayi Baru Lahir Bermasalah

2.2.1. Bercak Mongol

2.2.2. Ikterus pada neonatus dan balita

2.2.3. Muntah

2.2.4. Gumoh

2.2.5. Oral Trush

2.2.6. Diaper Rash

2.2.7. Seborrhea

2.2.8. Bisulan

2.2.9. Miliariasis pada neonatus, bayi dan balita

2.2.10. Diare

Page 4: bahan baguS

2.2.11. Obstipasi/Konstipasi

2.2.12. Infeksi Pada Neonatus

2.3. Neonatus, Bayi Dan Anak Balita Dengan Penyakit Yang Lazim Terjadi

2.3.1. Penyakit Tropic Dan Infeksi

2.3.2. Morbili

2.3.3. Parotitis Epidemika

2.3.4. DBD

2.3.5. Pertusis

2.3.6. Tetanus

2.3.7. Diftery

2.3.8. Typus Abdomen

2.4. GASTROENTEROLOGI (ILMU TENTANG LAMBUNG DAN USUS)

2.4.1. Diare

2.4.2. Muntah

2.4.3. Sakit Perut

2.4.4. Konstipasi

2.5. Neurolog (Sistem Saraf)

2.5.1. kejang demam

2.5.2. maningitis ensefalitis

2.6. PULMONOLOGI (ILMU PARU-PARU)

2.6.1. TBC

Page 5: bahan baguS

2.6.2. Asma

2.6.3. Pneumonia

2.7. NEFROLOGI (PERKEMIHAN)

2.7.1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

2.8. PENYAKIT GIZI

2.8.1. Obesitas

2.8.2. Kekurangan Energi Protein

2.8.3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

2.8.4. Anemia Gizi Buruk

2.8.5. Kekurangan Vitamin A

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: bahan baguS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi psikologik.

Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke

kehidupan luar uterus berlangsung baik. Bayi baru lahir juga membutuhkan asuhan yang

dapat meningkatkan kesempatan untuknya menjalani masa transisi dengan baik.

Tujuan asuhan pada bayi baru lahir ini adalah memberikan asuhan komprehensif

kepada bayi baru lahir pada saat masih di ruang rawat serta mengajarkan orang tua dan

memberi motivasi agar menjadi orang tua yang percaya diri. Setelah kelahiran, akan terjadi

serangkaian perubahan tanda-tanda vital dan tampilan klinis jika bayi reaktif terhadap

proses kelahiran.

Asuhan pada bayi baru lahir bermasalah, diberikan kepada bayi baru lahir dengan

masalah-masalah bercak mongol, hemangioma, ikterus, muntah dan gumoh, oral trush,

diaper rash, seborrhea, bisulan, milliariasis, diare, obstipasi, infeksi, serta bayi meninggal

mendadak.

Neonatus, bayi dan anak balita dengan penyakit yang lazim terjadi saat ini telah

dikembangkan suatu bentuk pengelolaan bayi dan anak balita yang mengalami sakit, yaitu

manajemen terpadu balita sakit (MTBS). Manajemen ini bertujuan untuk meningkatkan

derajat kesehatan anak serta kualitas pelayanan kesehatan anak. Bentuk pengelolaan ini

dapat dilakukan dengan palayanan tingkat pertama, seperti unit rawat jalan, puskesmas,

polindes, dan lain-lain. Pengelolaan ini bersifat terpadu, karena dilaksanakan secara

bersama, meliputi manajemen anak, sakit, pemberian nutrisi, imunisasi, pencegahan

penyakit dan promosi untuk tumbuh kembang anak.

1.2.            Rumusan Masalah

1.      apa yang dimaksud dengan neonatus?

Page 7: bahan baguS

2.      penyakit apa saja yang lazim terjadi pada neonatus?

3.      bagaimana cara  penanganan dan pengobatannya?

1.3. Tujuan Penulisan

1.  untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan neonatus

2.  untuk mengetahui jenis-jenis dan penyakit yang lazim terjadi pada  neonatus.

3.  untuk mengetahui cara penanganan dan pengobatan pada berbagai penyakit yang

terjadi pada neonatus.

Page 8: bahan baguS

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI

Neonatus adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari,

dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar

rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system.Neonatus

bukanlah miniatur orang dewasa, bahkan bukan pula miniatur anak.Neonatus mengalami

masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung pada ibu menjadi

kehid2upan diluar rahim yang serba mandiri. Masa perubahan yang paling besar terjadi

selama jam ke 24-72 pertama. Transisi ini hampir meliputi semua sistem organ tapi yang

terpenting bagi anestesi adalah system pernafasan sirkulasi, ginjal dan hepar.Maka dari itu

sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu tindakan

anestesi terhadap neonates.

2.2. BAYI BARU LAHIR BERMASALAH

2.2.1. Bercak mongol

Bercak Mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian atau

daerah sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Bercak mongol

biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika, kadang-

kadang terjadi pada anak-anak dengan orangtua mediterania.

Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral

pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti

memar.Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas

tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan di daerah

posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu.

Page 9: bahan baguS

Bintik Mongolia, daerah pigmentasi biru-kehitaman, dapat terlihat pada semua

permukaan tubuh, termasuk pada ekstremitas.Bercak ini lebih sering terlihat di punggung

dan bokong. Daerah pigmentasi ini terlihat pada bayi-bayi yang berasal dari Mediterania,

Amerika Latin, Asia, Afrika, atau beberapa wilayah lain di dunia. Bercak-bercak ini lebih

sering terlihat pada individu berkulit lebih gelap tanpa memperhatikan kebangsaannya.

Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan sendirinya dalam hitungan bulan atau

tahun.

Bercak mongol adalah bercak datar normal berwarna hijau kebiruan atau abu

kebiruan  yang ditemukan pada 90% bayi Amerika, Asia, Hispanik dan Afrika Amerika

dan 10%nya terjadi pada bayi Kaukasia, khususnya keturunan Mediterania. Paling sering

pada daerah punggung, bokong, tapi dapat pula ditemukan pada bagian tubuh lain.

Memiliki bermacam ukuran dan bentuk, tidak memiliki hubungan dengan penyakit

tertentu. Kebanyakan akan memudar pada usia 2 atau 3 tahun, walaupun bekasnya akan

bertahan sampai dewasa.

Bercak mongol terlihat seperti bercak rata berwarna biru, biru hitam, atau abu-abu

dengan batas tegas, bisa berukuran sangat besar dan mirip dengan tanda lebam.Umumnya

terdapat pada sisi punggung bawah, juga paha belakang, kaki, punggung atas dan bahu.

Biasanya dimiliki pada 9 dari 10 anak berkulit hitam, keturunan Mediterania dan keturunan

Indian dan sangat jarang terjadi pada bayi berambut pirang dan berwarna biru.

Bercak mongol merupakan sekumpulan padat melanosit, sel kulit yang mengandung

melanin, pigmen normal kulit. Saat melanosit muncul ke permukaan kulit, akan terlihat

coklat tua. Semakin jauh dari permukaan kulit, melanosit akan terlihat semakin biru. Selain

itu, bercak mongol tidak berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya. Bercak

mongol tidak menjurus pada kanker ataupun masalah lain.

Page 10: bahan baguS
Page 11: bahan baguS
Page 12: bahan baguS
Page 13: bahan baguS
Page 14: bahan baguS

1. Hemangioma adalah sekelompok pembuluh darah yang tidak ikut aktif dalam peredaran darah umum dan ia muncul di permukaan kulit. Meski bisa tumbuh membesar, hemangioma bukanlah tumor. Tanda lahir ini dapat membesar dua kali ukuran semula, tetapi setelah itu ukurannya akan stabil, lalu warnanya menipis (tampak lebih muda), akhirnya menghilang dengan sendirinya.

Kelainan pembuluh darah yang tidak berbahaya ini umumnya hanya timbul di satu tempat, seperti di wilayah leher atau kepala.Namun pada beberapa kasus (yang jarang terjadi) dapat pula timbul di beberapa bagian tubuh sekaligus.Hemangioma sendiri dikenal dalam berbagai bentuk: Strawberry Hemangioma, Cavernous Hemangioma, Salmon Patches

Page 15: bahan baguS

2. Mongolio spots

Tanda lahir yang tergolong normal dan tidak berbahaya ini dialami hampir semua

bayi, terutama anak Asia Timur.Bercak mongol adalah terperangkapnya sel melanosit

(pigmen) di bagian belakang tubuh bayi pada saat pembentukan sistem saraf.

Bercak ini ada yang berwarna biru, biru hitam, atau abu-abu dengan batas tegas, mirip

tanda lebam.Ukurannya bervariasi dari kecil atau dapat pula sangat besar.Umumnya

terdapat pada sisi punggung bawah, juga paha belakang, kaki, punggung atas dan

bahu.Bercak ini biasanya memudar pada tahun pertama walaupun sering juga menetap

hingga dewasa.

Page 16: bahan baguS

2. Bercak cafe’ au lait

Page 17: bahan baguS

Bintik berwarna cokelat muda atau tua seperti kopi susu. Bentuknya tidak teratur,

mendatar pada kulit dengan ukuran sekitar 3-5 mm. Lokasinya bisa terdapat di seluruh

tubuh.Bila hanya satu bercak, umumnya tidak memerlukan penanganan khusus.Yang patut

diwaspadai jika terdapat 5 atau lebih tanda lahir ini dengan diameter lebih dari 5 mm.

Segera konsultasikan pada dokter karena kehadirannya bisa menjadi pertanda suatu

penyakit genetik.

3. Nevus congenital

Berupa tahi lalat di kepala atau di bagian badan yang muncul semenjak lahir.

Ukurannya paling kecil sekitar 1 cm hingga lebih dari 20 cm. Berwarna kecokelatan

sampai hitam dan sebagian ada yang berambut. Bila semakin membesar patut diwaspadai

sebagai pertanda awal keganasan.Untuk itu segera konsultasikan pada dokter.

Jenis tahi lalat lain adalah Nevus nevoselularis, Nevus Verukosus Epidermal, Nevus

Sebaseus, Nevus Jaringan Ikat,

Page 18: bahan baguS

4.

Page 19: bahan baguS

5. Akrosianosis

Tanda lahir yang ditemui pada bagian jari tangan dan kaki ini terlihat di permukaan kulit

berupa bercak kemerahan. Paling sering terjadi pada bayi perempuan. Bila dicermati,

ketika bayi menangis atau sedang kedinginan, warna bercak kemerahan tersebut

akanberubah menjadi kebiruan dan tampak lebih jelas. Tanda lahir ini tergolong tidak

berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan bulan.

2.2.2. IKTERUS PADA NEONATUS DAN BALITA

Ikterus adalah perubahan warna kulit / sclera mata (normal beerwarna putih) menjadi

kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Ikterus pada bayi yang baru lahir

dapat merupakan suatu hal yang fisiologis (normal), terdapat pada 25% – 50% pada bayi

yang lahir cukup bulan.Tapi juga bisa merupakan hal yang patologis (tidak normal)

misalnya akibat berlawanannya Rhesus darah bayi dan ibunya, sepsis (infeksi berat),

penyumbatan saluran empedu, dan lain-lain.

Selain pada bayi baru lahir ikterus juga dapat terjadi pada bayi dan balita.

Ikterus fisiologis  

-Ikterus yang timbul pada hari ke dua dan ke tiga.

-Tidak mempunyai dasar patologis.

-Kadarnya tidak melampaui kadar yang membahayakan.

-Tidak mempunyai potensi menjadi kern-icterus.

-Tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi.

Ikterus patologis ialah

-Ikterus yang mempunyai dasar patologis.

-Kadar bilirubinnya mencapai nilai hiperbilirubinemia.

Page 20: bahan baguS

Ikterus baru dapat dikatakan fisiologis apabila sesudah pengamatan dan pemeriksaan

selanjutnya tidak menunjukkan dasar patologis dan tidak mempunyai potensi berkembang

menjadi kern-icterus

Yang sangat berbahaya pada ikterus ini adalah keadaan yang disebut

“Kernikterus”.Kernikterus adalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin

indirek pada otak.Gejalanya antara lain: mata yang berputar, kesadaran menurun, tak mau

minum atau menghisap, ketegangan otot, leher kaku, dan akhirnya kejang, Pada umur yang

lebih lanjut, bila bayi ini bertahan hidup dapat terjadi spasme (kekakuan) otot, kejang, tuli,

gangguan bicara dan keterbelakangan mental.

Hiperbillirubinemia

Hiperbillirubinemia ialah suatu keadaan dimana kadar hiperbilirubinea mencapai

suatu nilai yang mempunyai suatu potensi kern-ikterus apabila tidak ditanggulangi dengan

baik. Sebagian besar hiperbillirubinea ini proses terjadinya mempunyai dasar patologik. 

Mengatasi hiperbilirubinemia

Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi.

Transfusi tukar darah.

Indikasi transfusi tukar darah

Pada semua keadaan dengan kadar bilirubin indirek ≥ 20 mg%.

Kenaikan kadar bilirubin indirek yang cepat, yaitu 0,3 – 1 mg% per jam.

Anemia yang berat pada bayi baru lahir dengan gejala gagal jantung.

Kadar Hb tali pusat < 14 mg% dan uji Coombs direk positif.

Penyebab Ikterus

Penyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain:

1. Produksi yang berlebihan, misalnya pada pemecahan darah (hemolisis) yang

berlebihan pada incompatibilitas (ketidaksesuaian) darah bayi dengan ibunya.

Page 21: bahan baguS

2. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat dari gangguan fungsi liver.

3. Gangguan transportasi karena kurangnya albumin yang mengikat bilirubin.

4. Gangguan ekskresi yang terjadi akibat sumbatan dalam liver (karena infeksi atau

kerusakan sel liver).

Page 22: bahan baguS
Page 23: bahan baguS
Page 24: bahan baguS
Page 25: bahan baguS
Page 26: bahan baguS
Page 27: bahan baguS
Page 28: bahan baguS

2.2.3. MUNTAH

Muntah atau emesis adalah keadaan dimana dikeluarkannya isi lambung secara

ekspulsif atau keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi

setelah agak lama makanan masuk kedalam lambung. Usaha untuk mengeluarkan isi

lambung akan terlihat sebagai kontraksi otot perut.

Page 29: bahan baguS

Muntah pada bayi merupakan gejala yang sering kali dijumpai dan dapat terjadi pada

berbagai gangguan. Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin muntah

lendir, bahkan kadang-kadang disertai sedikit darah.

Muntah ini tidak jarang menetap setelah pemberian makanan pertama, suatu keadaan

yang mungkin disebabkan adanya iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang

tertelan selama proses kelahiran, jika muntahnya menetap pembilasan lambung dengan

larutan garam fisiologis akan dapat menolongnya.

Refluks gastroesofagus adalah kembalinya isi lambung kedalam esofagus tanpa

terlihat adanya usaha dari anak

Regurgitasi adalah bila bahan dari lambung tersebut dikeluarkan melalui mulut

Secara klinis kadang-kadang sukar dibedakan antara muntah, refluks dan

regurgitasi.Muntah sering dianggap sebagai suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk

mengeluarkan racun yang tertelan.

Penyebab muntah

Pada neonatus

Organik

Gastrointestinal

Obstruksi : atresia esofagus

Non obstruksi : perforasi lambung

Ekstra gastrointestinal

Insufisiensi ginjal, obstruksi urethra

Susunan syaraf pusat

Page 30: bahan baguS

Peningkatan tekanan intra cranial (TIK)

Non organik

Teknik pemberian minum yang salah, makanan/minuman yang tidak cocok atau

terlalu banyak, keracunan, obat-obat tertentu, kandidasis oral.

Pada anak

Organik

Gastrointestinal

Obstruksi : stenosis pylorus

Non obstruksi : refluk esofagal, infeksi/peritonitis

Luar gastrointestinal

Infeksi (OMA, pertusis, tonsilofaringitis)

uremia

Non organik

Sama dengan neonatus

Mabuk perjalanan

Keracunan makanan (1-8 jam sesudah makan)

Food borne disease (salmonellosis) lebih lama dari keracunan makanan

Page 31: bahan baguS
Page 32: bahan baguS
Page 33: bahan baguS

2.2.4. GUMOH

Page 34: bahan baguS

Gumoh adalah keluarnya kembali susu yang telah ditelan ketika atau beberapa saat

setelah minum susu botol atau menyusui pada ibu dan jumlahnya hanya sedikit.

Regurgitasi yang tidak berlebihan merupakan keadaan normal terutama pada bayi

dibawah usia 6 bulan

Penyebab

Anak/bayi yang sudah kenyang

Posisi anak atau bayi yang salah saat menyusui akibatnya udara masuk kedalam

lambung

Posisi botol yang tidak pas

Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menghisap

Akibat kebanyakan makan

Kegagalan mengeluarkan udara

Page 35: bahan baguS
Page 36: bahan baguS
Page 37: bahan baguS

2.2.5. ORAL TRUSH

Oral thrush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit, pipi bagian dalam

(Wong, 1995,dikutip dari buku asuhan keperawatan ibu dan anak (untuk perawat dan

bidan),Nursalam 2005). Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk

diambil maka akan mengakibatkan perdarahan. Oral thrush ini sering disebut juga dengan

oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan

bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan

pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994:636, dikutip dari Ilmu Kesehatan

Anak Nelson, Vol 3,edisi 15,Behrman, Robert M, Kliegman, Ann M arvin, 2000).

Oral trush di sebabkan oleh jamur candida Albicans, karena kurangnya menjaga

kebersihan mulut.Bisa juga disebabkan ibu yang menyusui terinfeksi jamur dapat menjadi

sumber penularan candida. (lewat puting susu) atau ditularkan ibu melalui vagina pada saat

persalinan (saat bayi baru lahir). Ditandai dengan adanya bercak putih pada mulut,

terutama lidah dan pipi bagian dalam yang sulit dibersihkan, dan anak kadang-kadang

menolak untuk minum

Oral thrush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit, pipi bagian dalam

(Wong, 1995,dikutip dari buku asuhan keperawatan ibu dan anak (untuk perawat dan

bidan),Nursalam 2005). Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk

Page 38: bahan baguS

diambil maka akan mengakibatkan perdarahan. Oral thrush ini sering disebut juga dengan

oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan

bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang mendapatkan

pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994:636, dikutip dari Ilmu Kesehatan

Anak Nelson, Vol 3,edisi 15,Behrman, Robert M, Kliegman, Ann M arvin, 2000).

Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah, dan

kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini ditandai dengan plak-plak

putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang dapat dikelupas, yang

meninggalkan permukaan perdarahan mentah.(Ummu Kautsar : 2010)

Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan

kondisi kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien

yang telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu infeksi jamur di mulut)

disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya

gangguan sistem kekebalan.(Ummu Kautsar : 2010)

Page 39: bahan baguS
Page 40: bahan baguS
Page 41: bahan baguS
Page 42: bahan baguS
Page 43: bahan baguS
Page 44: bahan baguS
Page 45: bahan baguS
Page 46: bahan baguS

2.2.6. DIAPER RASH

Diaper rash atau diaper dermatitis adalah istilah umum yang menggambarkan

inflamasi akut yang terjadi pada daerah popok, lebih dikenal sebagai ruam popok pada

bayi. Diaper rash adalah salah satu dari dermatitis yang umumnya terjadi pada bayi akibat

dari pemakaian popok.

Diaper rash umumnya bersifat self-limiting.  Diaper rash sering terdapat pada bayi

yang popoknya selalu basah dan jarang diganti sehingga menimbulkan dermatitis iritan.

Ruam popok merupakan kondisi yang umum terjadi pada bayi di mana kulit bayi

menjadi perih, memerah, bersisik, dan nyeri bila disentuh.Ruam disebabkan karena iritasi

kulit akibat popok kotor yang tidak segera diganti, alergi terhadap bahan popok, deterjen,

sabun, atau tisu basah.Lapisan plastik kedap air pada popok sekali pakai (pospak) juga

dapat menghambat sirkulasi udara sehingga menjadi lembab dan memunculkan adanya

ruam dan jamur.

Selain itu, ruam popok juga bisa disebabkan oleh perubahan kandungan feses (BAB)

bayi akibat pemberian jenis bahan makanan baru. Apabila bayi mengalami diare, ruam

popok yang dialami akan menjadi lebih parah.

Ruam popok yang

terjadi selama beberapa hari,

walaupun tetap rutin diganti,

bisa disebabkan oleh jamur

Candida albicans.Jenis ruam

popok ini berwarna

Page 47: bahan baguS

kemerahan dan tidak begitu jelas, serta muncul bintik-bintik merah di sekitar bagian utama

ruamnya. Umumnya diawali di bagian-bagian lipatan kulit bayi, kemudian meluas ke

bagian depan dan belakang tubuhnya. Pemberian antibiotik pada bayi atau ibu menyusui

justru akan mengakibatkan infeksi jamur karena antibiotik akan membunuh bakteri “baik”

yang mencegah tumbuhnya jamur Candida ini.

Mencegah Terjadinya Ruam Popok

Cara terbaik untuk mencegah ruam popok adalah dengan menjaga agar kulit bayi

tetap bersih dan kering, serta secara rutin mengganti popok agar feses dan urin-nya tidak

membuat iritasi kulit.

Yang bisa dilakukan antara lain:

Ganti pospak bayi yang kotor atau

basah sesegera mungkin

Pada waktu-waktu tertentu (di

antara waktu ganti popok),

bersihkan pantat bayi dengan

mengalirkan air hangat

Yakinkan bahwa kulit bayi benar-

benar kering sebelum memakaikan

popok kembali

Keringkan kulit bayi menggunakan

kain lembut dengan cara ditepuk-

tepuk – jangan digosok, karena akan

semakin memperburuk iritasi

popok jangan terlalu ketat agar tidak

terjadi gesekan kulit yang bisa

mengakibatkan iritasi

Page 48: bahan baguS

Bila Anda menggunakan cloth diapers,bilas beberapa kali ketika mencuci agar

benar-benar bersih dari sisa sabun atau deterjen. Hindari menggunakan cairan pelembut

pakaian.

Sejumlah pakar mengusulkan agar membiarkan bayi tanpa popok selama beberapa

jam setiap harinya, agar kulit yang iritasi bisa kering dan “bernapas”. Hal ini mudah

dilakukan jika Anda menempatkan bayi Anda pada boks dengan kain perlak tahan air atau

pada handuk besar di atas lantai.

Bayi yang kulitnya sensitif bisa diberikan krem atau salep popok tiap kali pengantian

popok agar terlindung dari iritasi, namun tidak semua bayi membutuhkannya.

Mengobati Ruam Popok

Ruam popok biasanya akan hilang bila Anda lebih rajin mengganti popok kotor bayi

Anda. Krem atau salep yang mengandung zinc oxide atau petroleumbisa membantu

mengurangi perih dan melindungi dari kelembaban.Krem atau salep harus dilumurkan agak

tebal pada kulit setiap kali mengganti popok.

Ruam popok biasanya akan hilang dalam waktu 2 - 3 hari tanpa harus ke dokter,

namun bisa juga lebih lama. Bila tetap muncul, segera konsultasikan ke dokter. Dokter

akan memberikan obat sesuai dengan tipe ruamnya krem antijamur, krem antibiotik, atau

krem yang mengandung steroid ringanselama beberapa hari sampai ruamnya hilang.

Page 49: bahan baguS
Page 50: bahan baguS
Page 51: bahan baguS
Page 52: bahan baguS
Page 53: bahan baguS
Page 54: bahan baguS
Page 55: bahan baguS
Page 56: bahan baguS

2.2.7. SEBORRHEA

Saborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya

sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses pergantian

sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh mata. Proses

pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul

gangguan pada kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah yaitu dermatitis

seboroik, berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.

Pada Bayi

Dermatitis seborrheic, umumnya hanya terjadi pada bayi karena hal ini terkait dengan

hormon androgen milik ibunya yang masih tersisa di dalam tubuhnya. "Itulah kenapa, lewat dari

masa bayi, masalah ini akan menghilang seiring dengan berkurangnya kadar hormon androgen."

Namun, tidak semua bayi akan mengalami dermatitis seborrheic. Jadi hanya bayi tertentu

saja, terutama yang mengalami atopik, yakni kecenderungan untuk bereaksi menyimpang

terhadap bahan-bahan yang bersifat umum. Bila reaksi menyimpang itu terjadi di kulit kepala,

maka akan timbul dermatitis seborrheic bahkan eksim. Bila dermatitis seborrheic ini tidak

ditangani secara tepat, mungkin saja akan berlanjut menjadi infeksi. Biasanya disertai proses

inflamasi atau peradangan di dalam kulitnya. Ditandai dengan sisik yang berada di atas kulit yang

kemerahan.

Anak yang atopik umumnya lahir dari orang tua yang berbakat atopik. "Bila orang tua

menderita alergi terhadap benda-benda tertentu, hal ini kemungkinan menurun pada anaknya,.

Biasanya, anak yang atopik akan mengalami eksim dan mengalami kelainan di lipat-lipatan tubuh,

seperti ketiak, selangkangan, lipatan leher, lipatan hidung, maupun di bagian tubuh lain yang

Page 57: bahan baguS

memiliki rambut, seperti alis dan di sekitar kemaluan pada anak yang sudah puber. Hal ini terjadi

karena kelenjar minyak selalu berada dalam satu unit dengan folikel rambut.Oleh karena yang

paling banyak memiliki kelenjar minyak adalah kepala, maka gangguan pun sering terjadi di situ

seperti dermatitis seborrheic dan ketombean.

Kelainan Kulit Kepala

Seperti diungkapkan tadi, selepas dari masa bayi, maka dermatitis seborrheic segera

menghilang karena hormon androgen yang berasal dari ibu sudah habis. Namun bila lewat usia ini

masih juga muncul, berarti telah terjadi sesuatu yang tidak normal. Mungkin saja, sisik-sisik halus

itu muncul karena adanya kelainan pada kulit kepala anak balita."Nah, pada usia balita

penyebabnya belum bisa dipastikan.Salah satu dugaan kuat adalah tumbuhnya jamur, sehingga

memicu peningkatan produksi kelenjar minyak yang lumayan pesat."

Normalnya, kata Ari, setiap sebulan sel-sel kulit kepala yang sudah tua digantikan oleh sel-

sel yang muda, sehingga jumlah serpihan kulit kepala yang lepas pun tidak banyak. Namun, sel

kulit yang telah terkena jamur akan lebih cepat lepas. Bisa setiap lima hari sekali. Peningkatan

produksi kelenjar kulit kepala umumnya disertai dengan rasa gatal, kerontokan rambut, rambut

berbau tak enak, lebih berminyak, dan sukar diatur.

Jadi, pada anak "ketombeannya" sedikit berbeda dari ketombe orang dewasa.Ketombe

pada orang dewasa adalah kelainan-kelainan yang terjadi pada area yang berambut, yang terkait

dengan aktivitas kelenjar kulit. Umumnya bila kelenjar kulit kepala berproduksi secara berlebihan,

yang bisa saja terjadi tanpa adanya campur tangan jamur atau yang lainnya, akan timbul sisik-

sisik.

Page 58: bahan baguS
Page 59: bahan baguS
Page 60: bahan baguS
Page 61: bahan baguS

2.2.8. BISULAN

Furunkel atau bisuladalah infeksi kulit yang disebabkan oleh staphylococcus

profunda yang berbentuk nodul-nodul lemak eritematosa dan letaknya didalam, biasanya

daerah muka, pantat, leher, ketiak dan lain-lain.

Nodul ini mengandung cairan yang dalam waktu beberapa hari akan mengeluarkan

bahan nekrotik bernanah.

Bisul adalah sejenis abses yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Bisul dapat terjadi di semua jenis kulit baik anak kecil ataupun dewasa. Tetapi masalah

bisul pada anak-anak lebih sering terjadi daripada orang dewasa. Ini dikarenakan pada

anak-anak mereka lebih sering terkena debu dan kotoran di luar, pada saat bermain di

lapangan, lumpur, dan tempat lainnya yang menyebabkan mereka lebih mudah terinfeksi

dari bakteri-bakteri yang ada di luar sana apalagi saat mereka mempunyai luka di bagian

tubuhnya, bakteri itu akan lebih mudah menyerang.

Page 62: bahan baguS

Jika bisul yang tumbuh pada tubuh anak anda hanya sekali saja, anda tidak perlu

khawatir, sebab itu tidak berbahaya. Kecuali  jika bisul itu tumbuh terus menerus, maka

anda perlu ke dokter untuk memeriksakan lebih lanjut. Biasanya dokter akan memberikan

antibiotik tertentu yang akan membunuh bakteri yang menyebabkan kuman. Tapi anda

juga bisa membawa anak anda untuk menghentikan bakteri dengan cara terapi budaya

bakteri. Budaya bakteri mungkin salah satu cara termudah untuk mendeteksi penyebab

pasti bisul pada anak-anak. Anak-anak yang sedang terinfeksi virus, dapat terus-menerus

tumbuh bisul karena mereka membawa kuman di dalam tubuh mereka. Fakta

membuktikan, anak-anak membawa spora bakteri yang menyebabkan bisul di dalam tubuh

berkaitan dengan transferensi genetik. Sejak mereka lahir, anak-anak yang terus menerus

mengalami bisul benar-benar membawa bakteri pada permukaan kulit mereka atau di

dalam usus mereka atau ketika usus mereka terluka. Ketika bakteri menemukan sebuah

lubang di permukaan kulit, mereka masuk dan menyebarkan infeksi.

Bisul biasanya sangat buruk untuk dilihat. Mereka penuh dengan nanah, yang akan

dibuang bersama dengan darah ketika bisul akan matang. Sebagai orang tua, Anda

dianjurkan untuk berhati-hati ketika keluar nanah. Nanah sangat menular yang harus

dibersihkan waktu ke waktu sehingga anda lebih baik menghindari kontak dengan kulit

bagian tidak terpengaruh.

Berbentuk

Furunkel (boil)

Karbunkel (furunkel multipel)

Furunkel dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan terletak didaerah nasal,

aksila dan telinga

Penatalaksanaan

Furunkel diobati dengan drainase pembedahan, dengan kompres basah

Pemberian antibiotika sistemik

Page 63: bahan baguS

Jenis-jenis bisul

Bisul dapat juga disebabkan  karena tersumbatnya kelenjar minyak, yang

kemudian terinfeksi. Bisul seperti ini dinamakan ‘akne kista’, biasanya terjadi di

kulit wajah para remaja.

Lain lagi dengan bisul yang disebut ‘hidradenitis suppurativa’, disebabkan oleh

radang lokal kelenjar keringat. Biasanya bisul yang timbul lebih dari satu buah,

lokasinya di daerah ketiak atau pangkal paha.

Dan yang terakhir adalah bisul yang disebut ‘kista pilonidal’, biasanya terjadi di

lipatan bokong. Awalnya hanya berupa infeksi di folikel rambut, kemudian

ditambah dengan iritasi dari tekanan karena duduk terlalu lama, biasanya saat

travelling lama, maka terbentuklah bisul ini.

Cara Menghilangkan Bisul pada Anak

Umumnya, resep dokter untuk bisul yang terus tumbuh pada anak-anak adalah

antibiotik bernama Naseptin. Obat ini diambil berada dalam dosis terbatas

sehingga tidak menimbulkan efek samping negatif apapun. Antibiotik ini harus

dimakan 4 kali sehari sampai dengan 10 hari.

Anda harus lebih hati-hati saat memandikan anak anda, untuk menjaga anak-anak

anda dari kuman. Hindari menggunakan bath up, lebih baik menggunakan shower

atau dengan air yang mengalir. Disarankan menggunakan Cholrhexidine untuk

lebih bersih. Walaupun anda diberi obat untuk membersihkan kepala anak anda

yang diberi dari dokter, anda disarankan untuk tetap menggunakan Cholrhexidine

selama 14 hari.

Menggunakan handuk sendiri untuk anak anda dan menggantinya setiap dua hari

sekali. Bahkan untuk lebih baik lagi, setiap anggota keluarga harus menggunakan

seperangkat handuk terpisah untuk membatasi penyebaran bakteri yang

menginfeksi kulit dan menyebabkan bisul.

Page 64: bahan baguS

Meminta anak anda untuk tidak berusaha memecahkan bisul dengan kuku jari

mereka. Karena jika itu terjadi, bisul akan menjadi infeksi dan apabila sampai

keluar nanah dan mengenai aliran darah tubuh anak kita, maka akan terjadi

keracunan darah.

Untuk menghindari penularan yang lebih lanjut, cuci daerah yang terinfeksi

dengan sabun anti bakteri yang baik setiap keluar nanah. Anda juga bisa menutupi

bisul dengan tapal (perban) yang baik.

Anda bisa membuat menu makanan yang baik untuk dikonsumsi anak anda.

Sertakan sayuran yang mengandung banyak serat agar tidak sembelit dan sediakan

jus segar setiap pagi hari untuk detoxsifikasi tubuh. HIndari makanan yang

banyak mengandung minyak dan pastikan anak anda minum air putih tiap hari.

Hal ini akan membantu dalam proses menyingkirkan zat-zat beracun yang

terdapat di dalam tubuh anak Anda

Kompres dengan air panas selama 3-4 menit setiap hari untuk mengurangi rasa

sakit pada bisul. Mandi dengan garam Epsom juga efektif untuk menghilangkan

bisul pada anak anda. Anda bisa menggunakan kapas yang steril dan

menghangatkannya di air panas sebelum diletakan diatas permukaan bisul, yang

membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit untuk peregangan.

Page 65: bahan baguS
Page 66: bahan baguS
Page 67: bahan baguS
Page 68: bahan baguS
Page 69: bahan baguS
Page 70: bahan baguS

2.2.9. Miliariasis pada Neonatus , Bayi , dan Balita

Miliariasisadalah kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan, disertai dengan

gelembung kecil berair yang timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan saluran

kelenjar keringat yaitu di dahi, leher, bagian yang tertutup pakaian (dada, punggung),

tempat yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala.

         Faktor penyebab

  Udara panas dan lembab dengan ventilasi udara yang kurang

  Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak menyerap keringat

  Aktivitas yang berlebihan

  Setelah menderita demam atau panas

  Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang menimbulkan radang dan

edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum

korneum.

Page 71: bahan baguS

Bentuk miliariasis :

1.   Miliaria kristalina

Kelainan kulit berupa gelembung kecil 1-2 mm berisi cairan jernih disertai

kulit kemerahan

Vesikel bergerombol tanpa tanda radang pada bagian pakaian yang tertutup

pakaian

Umumnya tidak menimbulkan keluhan dan sembuh dengan sisik halus

Pada keadaan histopatologik terlihat gelembung intra/subkorneal

Asuhan : pengobatan tidak diperlukan, menghindari udara panas yang

berlebihan, ventilasi yang baik serta menggunakan pakaian yang menyerap

keringat.

2. Miliaria rubra

Sering dialami pada anak yang tidak biasa tinggal didaerah panas

Kelainan berupa papula/gelembung merah kecil dan dapat menyebar atau

berkelompok dengan rasa sangat gatal dan pedih

Staphylococcus juga diduga memiliki peranan

Pada gambaran histopatologik gelembung terjadi pada stratum spinosum

sehingga menyebabkan peradangan pada kulit dan perifer kulit di epidermis

Asuhan : gunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat, menghindari

udara panas yang berlebihan, ventilasi yang baik, dapat diberikan bedak

salicyl 2% dibubuhi menthol 0,25-2%

3. Miliaria profunda

Timbul setelah miliaria rubra

Papula putih, kecil, berukuran 1-3 mm

Terdapat terutama di badan ataupun ekstremitas

Page 72: bahan baguS

Karena letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinik lebih banyak

berupa papula daripada vesikel

Tidak gatal, jarang ada keluhan, tidak ada dasar kemerahan, bentuk ini jarang

ditemui

Pada keadaan histopatologik tampak saluran kelenjar keringat yang pecah

pada dermis bagian atas atau tanpa infiltrasi sel radang

Asuhan : hindari panas dan lembab berlebihan, mengusahakan regulasi suhu

yang baik, menggunakan pakaian yang tipis, pemberian losio calamin dengan

atau tanpa menthol 0,25% dapat pula resorshin 3% dalam alkohol

4.   Penatalaksanaan

Perawatan kulit yang benar

Biang keringat yang tidak kemerahan dan kering diberi bedak salycil atau

bedak kocok setelah mandi

Bila membasah, jangan berikan bedak, karena gumpalan yang terbentuk

memperparah sumbatan kelenjar

Bila sangat gatal, pedih, luka dan timbul bisul dapat diberikan antibiotik

Menjaga kebersihan kuku dan tangan (kuku pendek dan bersih, sehingga

tidak menggores kulit saat menggaruk)

Page 73: bahan baguS

2.2.10.DIARE

Diareadalah buang air besar dengan frekuensi 3x atau lebih per hari, disertai

perubahan tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang terjadi pada bayi dan

anak yang sebelumnya tampak sehat (A.H. Markum, 1999)

Page 74: bahan baguS

Penyebab

Bayi terkontaminasi feses ibu yang mengandung kuman patogen saat dilahirkan

Infeksi silang oleh petugas kesehatan dari bayi lain yang mengalami diare,

hygiene dan sanitasi yang buruk

Dot yang tidak disterilkan sebelum digunakan

Makanan yang tercemar mikroorganisme (basi, beracun, alergi)

Intoleransi lemak, disakarida dan protein hewani

Infeksi kuman E. Coli, Salmonella, Echovirus, Rotavirus dan Adenovirus

Sindroma malabsorbsi (karbohidrat, lemak, protein)

Penyakit infeksi (campak, ISPA, OMA)

Menurunnya daya tahan tubuh (malnutrisis, BBLR, immunosupresi, terapi

antibiotik)

Jenis diare

Diare akut, feses sering dan cair, tanpa darah, berakhir <7 hari, muntah, demam

Disentri, terdapat darah dalam feses, sedikit-sedikit/sering, sakit perut, sakit pada

saat BAB, anoreksia, kehilangan BB, kerusakan mukosa usus

Diare persisten, berakhir selama 14 hari/lebih, dapat dimulai dari diare akut

ataupun disentri

Tanda dan gejala

Gejala sering dimulai dengan anak yang tampak malas minum, kurang sehat

diikuti muntah dan diare

Feses mula-mula berwarna kuning dan encer, kemudian berubah menjadi hijau,

berlendir dan berair serta frekuensinya bertambah sering

Cengeng, gelisah, lemah, mual, muntah, anoreksia

Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek (elastisitas kulit menurun),

ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering.

Pucat anus dan sekitarnya lecet

Pengeluaran urin berkurang/tidak ada

Page 75: bahan baguS

Pada malabsorbsi lemak biasanya feses berwarna pucat, banyak dan berbau busuk

dan terdapat butiran lemak

Pada intoleransi disakarida feses berbau asam, eksplosif dan berbusa

Pada alergi susu sapi feses lunak, encer, berlendir, dan kadang-kadang berdarah

Komplikasi

Kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan (dehidrasi, kejang dan demam)

Syok hipovolemik yang dapat memicu kematian

Penurunan berat badan dan malnutrisi

Hipokalemi (rendahnya kadar kalium dalam darah)

Hipokalsemi (rendahnya kadar kalsium dalam darah)

Hipotermia (keadaan suhu badan yang ekstrim rendah)

Asidosis (keadaan patologik akibat penimbunan asam atau kehilangan alkali

dalam tubuh)

Tahapan dehidrasi menurut Ashwill dan Droske (1997)

Dehidrasi ringan, BB menurun 3-5% dengan volume cairan yang hilang < 50

ml/kgBB

Dehidrasi sedang, BB menurun 6-9% dengan volume cairan yang hilang 50-90%

ml/kgBB

Dehidrasi berat, BB menurun lebih dari 10% dengan volume cairan yang hilang

≥100 ml/kgBB

Penatalaksanaan

Memberikan cairan dan mengatur keseimbangan elektrolit

Terapi rehidrasi

Kolaborasi untuk terapi pemberian antibiotik sesuai dengan kuman penyebabnya

Page 76: bahan baguS

Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi untuk mencegah

penularan

Memantau biakan feses pada bayi yang mendapat terapi antibiotik

Tidak dianjurkan untuk memberikan anti diare dan obat-obatan pengental feses

Diarea epidemic

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak

seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari

3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah.

(Aziz,2006).

Diare dapat juga didefenisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam

kepadatan dan karakter tinja, atau tinja cair dikeluarkan tiga kali atau lebih perhari.

(Ramaiah,2002).

Diare merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal atau

penyakit lain diluar saluran pencernaan. (Ngastiyah, 2003).

Patogenesis

Mekanisme dasar yang menyebabkab timbulnya diare ialah :

1. Gangguan osmotic

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan

tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan

elektrolik ke dalam rongga usus.

2. Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi

peningkatan sekresi air dan elektrolik ke dalam rongga usus dan selanjutnya

timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

3. Gangguan motilitisusu

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk

menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus

Page 77: bahan baguS

menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan, selanjutnya timbul diare

pula.

Patofisiologi

          Sebagai akibat diare baik akut maupun kronik akan terjadi :

1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan

gangguankeseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemia).

2. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran bertambah)

3. Hipoglikemia

4. Gangguan sirkulasi darah (Ngastiyah, 2003).

Gambaran Klinis

          Mula-mula bayi atau balita cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu

makan berkurang atau tak ada, kemudian timbul diare, tinja cair, mungkin disertai lendir

atau lendir dan darah.Warna tinja makin lama berubah berubah kehijauan karena

bercampur dengan empedu. Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karenna sering

defeksi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyak asam laktat yang

berasal dari laktosa yang tidak diabsorsi oleh usus selama diare. (Ngastiyah, 2003)

Diagnosis

Diagnosi ditegakknan dengan melakukan pemeriksaan mikrobiologi yaitu biakan

feses, darah, dan likuor serebrospinalis.Namun pada tempat – tempat yang endemis bila

terdapat gejala klinis seperti gejala klinis seperti diare, panas, dan ikterus terapi yang

terarah terhadap salmonelosis dapat dibenarkan.

Pengobatan

Tahap pertama pengobatan ialah memberikan cairan dan elektrolit untuk mengatasi

dehidrasi dan asidosis.antibiotika perlu segera diberikan karena kuman ini toksisdan mudah

Page 78: bahan baguS

menyebar secara hematogen.Antibiotika perlu segera diberikan karena kuman ini toksis

dan mudah menyebar secara hematogen. Antibiotika harus sesuai dengan pemantauan

resistensi kuman,pada saat ini obat yang efektif adalah Kloromisetin dengan dosis 50

mg/kg berat-badan, Sefalosporin generasi ketiga misalnya Sefatriaxone dan Amikasin. Ko-

trimoksaso, cukup efektif tetapi tidak dapat diberikan pada bayi kurang bulan, neonatus di

bawah 2 minggu, dan yang menderita ikterus.

Prognosis

Bila pengobatan terlambat maka angka kematian dapat mencapai 50%, karena kuman

ini cepat menyebar menjadi sepsis.Setiap diare pada neonatus yang disertai dengan panas

dan ikterus maka Salmoneolosis harus dipikirkan.

Page 79: bahan baguS
Page 80: bahan baguS
Page 81: bahan baguS
Page 82: bahan baguS
Page 83: bahan baguS
Page 84: bahan baguS
Page 85: bahan baguS
Page 86: bahan baguS
Page 87: bahan baguS
Page 88: bahan baguS

2.2.11. OBSTIPASI/ KONSTIPASI

Konstipasi/sembelitadalah keadaan dimana anak jarang sekali buang air besar dan kalau buang air besar keras

Obstipasi :obstruksi intestinal (konstipasi yang berat)

Penyebab

Faktor  non organik

Kurang makanan yang tinggi serat Kurang cairan Obat/zat kimiawi Kelainan hormonal/metabolik Kelainan psikososial Perubahan mikroflora usus Perubahan/kurang exercise

Faktor organik

Kelainan organ (mikrocolon, prolaps rectum, struktur anus, tumor) Kelainan otot dasar panggul Kelainan persyarafan : M. Hirsprung Kelainan dalam rongga panggul Obstruksi mekanik : atresia ani, stenosis ani, obstruksi usus

Tanda dan gejala

Frekuensi BAB kurang dari normal Gelisah, cengeng, rewel Menyusu/makan/minum kurang Fese keras

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium (feses rutin, khusus) Radiologi (foto polos, kontras dengan enenma) Manometri USG

Penatalaksanaan

Banyak minum Makan makanan yang tinggi serat (sayur dan buah)

Page 89: bahan baguS

Latihan Cegah makanan dan obat yang menyebabkan konstipasi ASI lebih baik dari susu formula Enema perotal/peranal Kolaborasi untuk intervensi bedah jika ada indikasi Perawatan kulit peranal

Page 90: bahan baguS
Page 91: bahan baguS
Page 92: bahan baguS
Page 93: bahan baguS

2.2.12.

INFEKSI PADA NEONATUS

Infeksi pada neonatus lebih sering ditemukan pada BBLR. Infeksi lebih sering

ditemukan pada bayi yang lahir di rumah sakit dibandingkan dengan bayi yang lahir di luar

rumah sakit. Dalam hal ini tidak termasuk bayi yang lahir di luar rumah sakit dengan cara

septik. Bayi baru lahir mendapat imunitas trans. Plasenta terhadap kuman yang berasal dari

ibunya. Sesudah lahir, bayi terpapar pada kuman yang berasal bukan saja dari ibunya tetapi

juga berasal dari ibu lain. Terhadap kuman yang disebut terakhir ini, bayi tidak mempunyai

imunitas.

Infeksi pada neonatus dapat melalui beberapa cara. Blanc membaginya dalam 3

golongan, yaitu :

Page 94: bahan baguS

Infeksi Antenatal

Kuman mencapai janin melalui sirkulasi ibu ke plasenta.Di sini kuman itu melalui

batas plasenta dan menyebabkan intervilositis. Selanjutnya infeksi melalui sirkulasi

umbilikus dan masuk ke janin. Kuman yang dapat menyerang janin melalui jalan ini ialah :

o Virus, yaitu rubella, polyomyelitis, covsackie, variola, vaccinia,

cytomegalic inclusion ;

o Spirokaeta, yaitu treponema palidum ( lues ) ;

o Bakteri jarang sekali dapat melalui plasenta kecuali E. Coli dan

listeria monocytogenes.

Tuberkulosis kongenital dapat terjadi melalui infeksi plasenta. Fokus pada plasenta

pecah ke cairan amnion dan akibatnya janin mendapat tuberkulosis melalui inhalasi cairan

amnion tersebut.

Infeksi Intranatal

Infeksi melalui jalan ini lebih sering terjadi daripada cara yang lain. Mikroorganisme

dari vagina naik dan masuk ke dalam rongga amnion setelah ketuban pecah. Ketubah

pecah lama ( jarak waktu antara pecahnya ketuban dan lahirnya bayi lebih dari 12 jam ),

mempunyai peranan penting terhadap timbulnya plasentisitas dan amnionitik. Infeksi dapat

pula terjadi walaupun ketuban masih utuh misalnya pada partus lama dan seringkali

dilakukan manipulasi vagina. Infeksi janin terjadi dengan inhalasi likuor yang septik

sehingga terjadi pneumonia kongenital selain itu infeksi dapat menyebabkan septisemia.

Infeksi intranatal dapat juga melalui kontak langsung dengan kuman yang berasal dari

vagina misalnya blenorea dan ” oral trush ”.

Infeksi Pascanatal

Infeksi ini terjadi setelah bayi lahir lengkap. Sebagian besar infeksi yang berakibat

fatal terjadi sesudah lahir sebagai akibat kontaminasi pada saat penggunaan alat atau akibat

perawatan yang tidak steril atau sebagai akibat infeksi silang. Infeksi pasacanatal ini

Page 95: bahan baguS

sebetulnya sebagian besar dapat dicegah. Hal ini penting sekali karena mortalitas sekali

karena mortalitas infeksi pascanatal ini sangat tinggi. Seringkali bayi mendapat infeksi

dengan kuman yang sudah tahan terhadap semua antibiotika sehingga pengobatannya sulit.

INFEKSI/SEPSIS

Sepsis adalah istilah bagi infeksi berat.Anak-anak tertentu berisiko besar

mengalaminya.Sepsis disebabkan oleh mikroorganisme yang masuk ke dalam

tubuh.Namun, sepsis berbeda dari penyakit infeksi biasa.Infeksi biasa hanya menyerang

daerah yang terkena infeksi.sepsis berarti bakteri penyebab infeksi ditemukan dalam

peredaran darah. Ini mengakibatkan infeksi bisa terjadi di seluruh organ tubuh.

Sepsis Neonatorium

Sepsis neonatorium adalah suatu infeksi bakteri berat yang menyebar ke seluruh

tubuh bayi baru lahir.Terjadi kurang dari 1% pada bayi baru lahir tetapi merupakan

penyebab 30% kematian pada bayi baru lahir. Infeksi bakteri ini 5x lebih sering terjadi

pada bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2,75 kg dan 2x lebih sering

menyerang bayi laki-laki.

Pada lebih dari 50% kasus, sepsis mulai timbul dalam waktu 6 jam setelah bayi lahir,

tetapi kebanyakan muncul dalam waktu 72 jam setelah lahir.Sepsis yang baru timbul dalam

waktu 4 hari atau lebih, kemungkinan disebabkan oleh infeksi nasokomial (infeksi yang

didapat di rumah sakit).Penyebabnya adalah infeksi bakteri.

Beberapa kasus sepsis pada bayi baru lahir yang disebut dengan sepsis neonatorum

dapat disebabkan oleh faktor ibu. Mikroorganisme memasuki tubuh bayi melalui ibu

selama kehamilan atau proses kelahiran, seperti perdarahan, demam atau infeksi pada ibu,

ketuban pecah lebih dari 12 jam sebelum persalinan, dan proses persalinan yang lama.

Risiko terjadinya sepsis meningkat pada kasus ketuban pecah sebelum waktunya dan

perdarahan atau infeksi pada ibu.

Gejala Bayi Sepsis

Gejala yang umum adalah bayi tampak lesu, tidak kuat mengisap ASI, denyut

jantungnya lambat dan suhu tubuhnya turun-naik.Gejala lainnya adalah gangguan

pernapasan, kejang, jaundice (sakit kuning), muntah, diare, perut kembung, kadang juga

ditemukan bercak-bercak merah di kulit.

Page 96: bahan baguS

Akibat

Beragam gejala tersebut tergantung pada sumber infeksi dan penyebarannya.Misal,

infeksi pada tali pusat (omfalitis) bisa menyebabkan keluarnya nanah atau darah dari pusar.

Infeksi pada selaput otak (meningitis) atau abses otak bisa menyebabkan koma, kejang,

dan opistotonus (posisi tubuh melengkung ke depan) atau penonjolan pada ubun-ubun.

Infeksi pada tulang (osteomielitis) menyebabkan terbatasnya pergerakan pada lengan atau

tungkai yang terkena.Infeksi pada persendian bisa menyebabkan pembengkakan,

kemerahan, nyeri tekan, dan sendi yang terkena teraba hangat.Infeksi pada selaput perut

(peritonitis) bisa menyebabkan pembengkakan perut dan diare berdarah.

Pengobatan

Untuk menegakkan diagnosis, perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

mikroskopis maupun pembiakan bakteri terhadap contoh darah, air kemih maupun cairan

dari telinga dan lambung. Sedangkan pengobatannya dengan memberikan antibiotik 

(Injeksi Benzil Penisilin di kombinasikan dengan Injeksi Aminoglikosida dan Eritromisin)

melalui infus. Pada kasus tertentu, mungkin perlu diberikan antibodi yang dimurnikan atau

sel darah putih.

Page 97: bahan baguS
Page 98: bahan baguS

2.3. NEONATUS, BAYIDANANAKBALITADENGANPENYAKIT YANG LAZIMTERJADI

Page 99: bahan baguS

2.3.1. Penyakit tropic daninfeksi :

2.3.2. Morbili

Campak adalah endemik pada sebagian besar dunia Campak sangat menular, sekitar

90% kontak keluarga yang rentan mendapat penyakit.

Campakadalahsuatupenyakitinfeksi virus aktifmenular, ditandaiolehtigastadium

1. Stadium inkubasiataukataralsekitar 10-12 haridengansedikit, jikaada, tanda-

tandaataugejala-gejala

2. Stadium prodromal denganenantem (bercakkoplik) padamukosabukaldan faring,

demamringansampaisedang, konjungtivitisringan, koryza, danbatuk yang

semakinberat

Stadium akhirataukonvalesendenganruammakuler yang munculberturut-

turutpadaleherdanmuka, tubuh, lengandan kaki dandisertaiolehdemamtinggi.

Campak jarang subklinis.Sebelum penggunaan vaksin campak, puncak insiden pada

umur 5-10 tahun, kebanyakan orang dewasa imun. Sekarang di AmerikaSerikat, campak

terjadi paling sering pada anak umur sekolah yang belum di imunisasi dan pada remaja dan

orang dewasa muda yang telah di imunisasi.

Campak adalah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan tiga

stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalesensi.Nama lain

penyakit ini adalah campak, measles, atau rubeola.

Penularan terjadi secara droplet dan kontak langsung dengan pasien.

Virus morbili terdapat dalam sekret nasofaring dan darah\selama stadium kataral

sampai 24 jam setelah timbul bercak di kulit.

Banyak kesamaanan taratanda-tanda biologis campak dan cacar memberikesan

kemungkinan bahwa campak dapat diberantas.

Page 100: bahan baguS

Tanda-tandainiadalah

1. Ruamkhas

2. Tidakada reservoir binatang

3. Tidakadavektor

4. Kejadianmusimandenganmasabebaspenyakit

5. Virus latentidakdapatditularkan

6. Satuserotip

7. Vaksinefektif

Page 101: bahan baguS

2.3.3. PAROTITISEPIDEMIKA

a. Definisi.

Gondongan adalah penyakit infeksi akut dan menular yang disebabkan oleh

virus.Virus ini menyerang kelenjar air liur dimulut, terutama kelenjar parotis yang terletak

pada tiap-tiaps isimu katepat dibawah dan didepan telinga.

b. Etiologi.

Virus Mumps.

c. GambaranKlinis.

Penyakitinilebihseringterjadipadaanak-anakdan orang mudausia 5-15 tahun.

Gejalanyanyerisewaktumengunyakdanmenelan.Lebihterasalagibilameminumcaira

nasamseperticukadan air jeruk.

Pembengkakan yang nyeri dan terjadi pada sisi muka dan dibawah telinga.

Kelenjar- kelenjar dibawah dagu juga akan lebih besar dan membengkak.

Penderita juga merasa demam,suhu tubuh dapat meningkat hingga 39,50C.

komplikasi mungkin terjadi pada anak laki-laki pada umurbelasan tahun, nyeri

pada perut danalat kelamin.

Pada remaja perempuan nyeri akan terasa pada bagian payudara. Komplikasi

serius terjadi jika virus gondongan menyerang otak, hal ini menyebabkan radang

selaput otak ( meningitis).

Page 102: bahan baguS

Penularan penyakit ini melalui kontak langsung dengan penderita, seperti

persentuhan dengan cairan muntah dan air seni penderita atau melalui udara ketika

penderita bersin atau batuk.

Page 103: bahan baguS
Page 104: bahan baguS

2.3.4. DBD

Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus

dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus

Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue

Page 105: bahan baguS

berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue

merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah

ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim

hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya

terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.

Page 106: bahan baguS
Page 107: bahan baguS

2.3.5. PERTUSIS

Pertusisadalahinfeksisaluranpernafasanyang sangatmenularyang

disebabkanolehjenisbakteri yang disebutBordetella

pertussis.Meskipunawalnyamenyerupaipilekbiasa, batukrejanakhirnyabiasa

berubahlebihserius, terutamapadabayi.

Dampakbatukrejan palingmenularsebelumbatukdimulai.Hal

inimenyebarmelaluibatukataubersinolehseseorangdalamkontakdekat.Ingat,

batukorangdarisegalausia, termasukorang tua, saudara, dankakek-

nenekdapatmemilikiPertusis.

Pertusisyang palingberatbagibayi, yang

seringmenangkappenyakitdarianggotakeluargaataupengasuhlainnya.Lebihdariseparuhdaribayikur

angdari1 tahunyang menderitapenyakittersebutharusdirawat di rumahsakit.Sekitar 1

dari5bayidenganPertusismendapatkan pneumonia(infeksiparu-paru).Sekitar 1 dari

100bayiakanmemilikikejang.

Dalamkasus yang jarangterjadi(1 dalam 100) Pertusisdapatmematikan,

terutamapadabayikurangdari1 tahun.

Gejalapertussisdapatberbedatergantungpadaberapa

lamaAndaataujikaAndatelahdivaksinasi.Sebuahonsetbertahapdinginsepertigejala,

Page 108: bahan baguS

makabatukpersistendengankekerasankejang(batukparoksismal) setsetelah1-2minggu. Bayidananak-

anakbiasbatukberulang kali sampaiudarahilangdariparu-

parumerekadanmerekadipaksauntukmenghirupdengansuarakeras"rejan".Inibatukyang

ekstrimdapatmenyebabkanmuntahdankelelahan, namun, padabayi,

batukbiasbersifatringanatautidakada.Apnea, jedasingkat dipernapasananakjugadapatterjadi.

Umumnya, gejalamemburukdariwaktukewaktudandapatberlangsung10mingguataulebih.

Gejalaumumnyalebihringanpadaremajadan orang dewasa, dananak-anakmungkintampaksehatdi

antaraterbatuk-batuk.

Pertusis – biasadisebutbatukrejan (play / hu ː pɪŋkɒf / atau / Hwu ː pɪŋkɒf /) –

adalahpenyakitbakteri yang sangatmenular yang disebabkanolehBordetella pertussis. Di

beberapanegara, penyakitinidisebutbatuk 100 hari 'ataubatuk 100 hari.

Gejalaawalnyaringan, dankemudianberkembangmenjadibatukakut, yang

menghasilkansenamabernadatinggi "whoop" suarapadabayidananak-anak yang

terinfeksiketikamerekamenghirupudarasetelahbatuk.

Tahapbatukberlangsungsekitarenamminggusebelummereda.

Pencegahandenganvaksinasiadalahkepentinganutamakarenapengobatanadalahsedikitm

anfaatkepada orangterinfeksi.Namun,

antibioticmempersingkatdurasimenulardandengandemikiandianjurkan.Diperkirakanbahwap

enyakitsaatinimempengaruhi 48,5juta orang per tahun, mengakibatkanhampir 295.000

kematian.

Tanda-tandaklasikdaripertussisadalahbatukparoksismal, whoop inspirasi,

danmuntahsetelahbatuk.The

batukdaripertussistelahdidokumentasikanmenyebabkanpendarahansubconjunctival,

patahtulangrusuk, inkontinensia, hernia, pasca-batukpingsan,

dandiseksiarterivertebralis.Jikaadamuntahsetelah mantra

batukrejanatausuarainspirasipadabatuk, kemungkinanbahwapenyakitinipertussishamperdua

kali lipat. Di sisilain, tidakadanyabatukparoksismalatau emesis

posttussivemembuatnyahamperseparuhlebihmungkin.

Masainkubasibiasanyatujuhsampaisepuluhharipadabayiatauanak-anak,

setelahituadagejalapernafasanbiasanyaringan, batukringan, bersin, ataupilek.Hal

Page 109: bahan baguS

inidikenalsebagaitahap catarrhal.Setelahsatusampaiduaminggu,

batukklasikberkembangmenjaditakterkendalicocok, masing-masingdengan lima

sampaisepuluhbatukkuat, diikutidengansuarabernadatinggi "whoop" padaanak-anakmuda,

atausuaraterengah-engahpadaanak-anak yang lebihtua,

sebagaipasienberjuanguntukbernapas di kemudian (stadium paroxysmal). cocok

dapatterjadipadamerekasendiriataudapatdipicuolehmenguap, peregangan, tertawa,

makanatauberteriak, merekabiasanyaterjadidalamkelompok,denganbeberapa episode setiap

jam sekitar jam.

Tahapinibiasanyaberlangsungduasampaidelapanminggu, ataukadang-kadanglebih

lama.Sebuahtransisibertahapkemudianterjadiketahappenyembuhan, yang

biasanyaberlangsungsatuhinggaduaminggu.Tahapiniditandaiolehpenurunan paroxysms

daribatuk, baikdalamfrekuensidankeparahan, danpenghentianmuntah.

Page 110: bahan baguS
Page 111: bahan baguS
Page 112: bahan baguS
Page 113: bahan baguS
Page 114: bahan baguS
Page 115: bahan baguS
Page 116: bahan baguS

2.3.6. Tetanus

Penyakit tetanus merupakan penyakit infeksi berbahaya karena memengaruhi kerja

sistem saraf dan otot.Gejala tetanus umumnya diawali dengan kejang otot rahang

bersamaan dengan timbulnya pembengkakan, serta rasa sakit dan kaku di otot leher, bahu

atau punggung.Kejang-kejang secara cepat merambat ke otot perut, lengan atas, dan

paha.Infeksi tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani yang memproduksi toksin

tetanospasmin. Toksin ini akan mengganggu aktivitas sistem saraf. Infeksi tetanus terjadi

karena luka.Luka sekecil apapun dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri

tetanus.Tetanus dapat dicegah dengan pemberian imunisasi DPT. Untuk wanita hamil

sebaiknya diimunisasi juga dan melahirkan di tempat yang terjaga kebersihannya.

Penyakit tetanus disebabkan oleh kuman Clostridium tetani.Kuman Clostridium

tetani bersifat anaerob, artinya kuman hidup dan berkembang dengan pesat dalam

lingkungan yang kurang atau tidak mengandung oksigen.Kuman ini membentuk spora-

spora yang berbentuk batang, dengan ujung bulat seperti tongkat penabuh drum (drum

stick).Spora tersebut bila tidak terpajan sinar matahari dapat hidup berbulan-bulan bahkan

beberapa tahun seperti di dalam tanah. Spora inipun dapat merupakan flora usus normal

dari kuda, sapi, domba, anjing, kucing, tikus, ayam dan manusia,. Sifat lain dari spora ini

adalah tahan dalam air mendidih selama 4 jam, tetapi mati bila dipanaskan selama 20 menit

pada suhu 121 derajat Celcius (dengan autoklaf)

Page 117: bahan baguS

Tetanus merupakan proses akibat toksin, bukan bersifat infeksi ataupun inflamasi

dan disebabkan oleh Clostridium tetani, yaitu kuman anaerob gram-positif berbentuk

batang yang membentuk spora.

Clostridium tetani ditemukan hampir di setiap tempat. Kuman ini memasuki tubuh

lewat :

Luka tusuk

Cedera remuk

luka bakar

Luka yang terkontaminasi feses, tanah atau debris

Infeksi gigi

Pembedahan elektif

Ulkus iskemik perifer

Benda yang menembus dan tertanam

Penyuntikan dan instrumen medik untuk abortus ilegal yang terkontaminasi

Etiologi

Penyebab penyakit ini ialah Clostridium tetani.  Kuman ini bersifat anaerobic dan

mengeluarkan eksotoksin yang neorotropik.

Epidemiologi

Clostridium tetani terdapat di tanah dan traktus digestivus manusia serta

hewan.Kuman ini dapat membuat spora yang tahan lama dan dapat berkembang baik

dalam luka yang kotor atau jaringan nekrotik yang mempunyai suasana anaerobic.

Pada bayi penyakit ini di tularkan biasanya melalui tali pusat, yaitu karena

pemotongan dengan alat yang tidak steril. Selain itu, infeksi dapat juga melalui pemakaian

obat,bubuk,atau daun-daunan yang digunakan dalam perawatan tali pusat.

Penyakit ini masih banyak terdapat di Indonesia dan Negara-negara lain yang sedang

berkembang.Mortalitasnya sangat tinggi karena biasanya baru mendapat pertolongan bila

keadaan bayi sudah gawat.Penanganan yang sempurna memegang peranan penting dalam

menurunkan angka mortalitas.Angka kematian tetanus neonatorum di rumah sakit besar di

Page 118: bahan baguS

Indonesia dapat mencapai 80%.Tingginya angka kematian ini sangat bervariasi dan sangat

tergantung pada saat pengobatan di mulai serta pada fasilitas dan tenaga perawatan yang

ada di rumah sakit.

Patologi

Kelainan patologik biasanya terdapat pada otak, pada sum-sum tulang belakang, dan

terutama pada nukleus motorik.Kematian di sebabkan oleh asfiksia akibat spasmus laring

pada kejang yang lama. Selain itu kematian dapat di sebabkan oleh pengaruh  langsung

pada pusat pernafasan dan peredaran darah. Sebab kematian yang lain ialah pneumonia

aspirasi dan sepsis. Kedua sebab terakhir ini mungkin sekali merupaka sebab utama

kematian tetanus neonatorum di Indonesia

Gambaran klinik

Masa inkubasi biasanya 3 sampai 10 hari.Gejala permulaan ialah kesulitan minum

karena terjadinya trismus.Mulut mencucu seperti ikan (karpermond), sehingga bayi tidak

dapat minum dengan baik.Kemudian dapat terjadi spasmus otot yang luas dan kejang

umum.Leher menjadi kaku dan dapat terjadi opistotonus.Dinding abdomen kaku, mengeras

dan kalu terdapat kejang otot pernafasan, dapat terjadi sianosis.Suhu dapat

meningkat.Naiknya suhu ini mempunyai prognosis yang tidak baik.

Diagnosis

Diagnosis tetanus neonatorum tidak susah. Trismus, kejang umum dan

mengakakunya otot-otot merupakan gejala utama tetanus neonatorum. Kejang

mengkakunya otot-otot dapat pula di temukan misalnya pada  kernicterus, hipokalsemia,

meningitis, trauma, trauma lahir, dan lain-lain. Gejala trismus biasanya hanya tetanus

terdapat  pada tetanus.

Pengobatan

Pengobatan terutama untuk memperbaiki keadaan umum, menghilangkan kejang,

mengikat toksin yang masih beredar, dan pemberian antibiotika terhadap infeksi.

Page 119: bahan baguS

      Perawatan

1)      Bayi sebaiknya di rawat oleh perawat yang cakap dan berpengalaman.

Sebaiknya disediakan 1 orang perawat untuk seorang bayi.Bayi harus di rawat

di tempat yang tenang dengan penerangan dikurangi agar rangsangan bayi bagi

timbulnya kejang kurang.

2)      Saluran pernafasan di jaga agar selalu bersih.

3)      Harus bersedia zat asam. Zat asam di berikan kalu terdapat sianosis, atau

serangan apnea, dan pada waktu ada kejang.

4)      Pemberian makanan harus hati-hati dengan memakai pipa yang di buat dari

polietilen atau karet

5)      Kalau pemberian makanan per os tidak mungkin, maka di beri makanan atau

cairan intravena

         Mengatasi kejang

Kejang dapat diatasi dengan mengurangi rangsangan aatu pemberian obat anti

kejang.Obat yang dapat dipakai ialah kombinasi Fenobarbital dan Largaktil. Fenobarbital

dapat di beriakan mula-mula 30 sampai 60mg parenteral, kemudian dilanjutkan per os

dengan dosis maksimum 10mg per hari. Largaktil dapat diberikan bersama nominal, mula-

mula 7,5mg parenteral, kemudian diteruskan dengan dosis 6x2,5mg setiap harinya.

Kombinasi yang lain adalah nominal dan diazepam dan dosis setengah mg/kg berat badan.

Obat anti kejang yang lain adalah kloralhidrat yang diberikan lewat rectum.

         Pemberian antitoksin

Untuk mengikat toksin yang masih bebas dapat diberi A.T.S (anti tetanus serum)

dengan dosis 10.000 satuan setiap hari selama 2 hari.

         Pemberian antibiotika

Untuk mengatasi infeksi dapat digunakan pinisilin 200.000 satuan tiap hari dan

diteruskan sampai 3 hari sesudah panas turun

Page 120: bahan baguS

Pencegahan

Pencegahan yang paling baik ialah pemotongan dan perawatan tali pusat yang baik,

harus digunakan bahan-bahan dan alat-alat yang steril. Pemberian vaksinasi dengan

suntikan toksoit pada ibu hamil dalam triwulan terakhir dapat memberi proteksi pada bayi

Page 121: bahan baguS
Page 122: bahan baguS

2.3.7. Diftery

Page 123: bahan baguS

Difteri adalah suatu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri penghasil racun

Corynebacterium diphtheriae.Lebih sering menyerang anak-anak.Penyebabnya adalah

bakteri Corynebacterium diphtheriae.Bakteri ini biasanya menyerang saluran pernafasan,

terutama terutama laring, amandel dan tenggorokan.Tetapi tak jarang racun juga

menyerang kulit dan bahkan menyebabkan kerusakan saraf dan jantung.

Dasar Kelainan : Eksotoksin Corynebacterium diphtheriae dan pseudo membran

yang menutup saluran napas.

I. Diagnosis

Masa inkubasi : 1-10 hari

A. Keluhan pokok

- Demam

- Malese

- Suara parau

- Keluar secret hidung mulai cair sampai kental

B. Tanda penting

- Pseudomembran keabu-abuan pada farings dan sekitarnya

- Sekret hidung

- Suhu badan tinggi

- Takikardi

- Kongesti vaskuler

- Obstruksi saluran napas

Page 124: bahan baguS
Page 125: bahan baguS
Page 126: bahan baguS
Page 127: bahan baguS

2.3.8. Typus abdomen

Page 128: bahan baguS

2.4. GASTROENTEROLOGI (ILMU TENTANG LAMBUNG dan USUS)

2.4.1. DIARE

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak

seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari

3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah.

Diare dapat juga didefenisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam

kepadatan dan karakter tinja, atau tinja cair dikeluarkan tiga kali atau lebih perhari.

Diare merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal atau

penyakit lain diluar saluran pencernaan.

Patogenesis

Mekanisme dasar yang menyebabkab timbulnya diare ialah :

1. Gangguan osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan

menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi

pergeseran air dan elektrolik ke dalam rongga usus.

Page 129: bahan baguS

2. Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi

peningkatan sekresi air dan elektrolik ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul

diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

2. Gangguan motilitisusus

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk

menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun

akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.

Patofisiologi

Sebagai akibat diare baik akut maupun kronik akan terjadi :

1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan

keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemia)

2. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran bertambah)

3. Hipoglikemia

4. Gangguan sirkulasi darah (Ngastiyah, 2003).

Gambaran Klinis

Mula-mula bayi atau balita cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu

makan berkurang atau tak ada, kemudian timbul diare, tinja cair, mungkin disertai lendir

atau lendir dan darah.Warna tinja makin lama berubah berubah kehijauan karena

bercampur dengan empedu. Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karenna sering

defeksi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyak asam laktat yang

berasal dari laktosa yang tidak diabsorsi oleh usus selama diare. (Ngastiyah, 2003)

Diagnosis

Diagnosi ditegakknan dengan melakukan pemeriksaan mikrobiologi yaitu biakan

feses, darah, dan likuor serebrospinalis.Namun pada tempat – tempat yang endemis bila

Page 130: bahan baguS

terdapat gejala klinis seperti gejala klinis seperti diare, panas, dan ikterus terapi yang

terarah terhadap salmonelosis dapat dibenarkan.

Pengobatan

Tahap pertama pengobatan ialah memberikan cairan dan elektrolit untuk mengatasi

dehidrasi dan asidosis.antibiotika perlu segera diberikan karena kuman ini toksisdan mudah

menyebar secara hematogen.Antibiotika perlu segera diberikan karena kuman ini toksis

dan mudah menyebar secara hematogen. Antibiotika harus sesuai dengan pemantauan

resistensi kuman,pada saat ini obat yang efektif adalah Kloromisetin dengan dosis 50

mg/kg berat-badan, Sefalosporin generasi ketiga misalnya Sefatriaxone dan Amikasin. Ko-

trimoksaso, cukup efektif tetapi tidak dapat diberikan pada bayi kurang bulan, neonatus di

bawah 2 minggu, dan yang menderita ikterus.

Prognosis

Bila pengobatan terlambat maka angka kematian dapat mencapai 50%, karena kuman

ini cepat menyebar menjadi sepsis.Setiap diare pada neonatus yang disertai dengan panas

dan ikterus maka Salmoneolosis harus dipikirkan.

Diare adalah buang air besar (defekasi)  dengan jumlah yinja yang lebih banyak dari

biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat, dapat

disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar

encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut

dan kronis.

         Etiologi

1.     Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus

(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida.

2.     Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-

anak)

Page 131: bahan baguS

Diare Infeksius adalah suatu keadaan dimana anak sering buang air besar dengan

tinja yang encer sebagai akibat dari suatu infeksi.

         Penyebab

  Penyebab yang paling sering adalah infeksi oleh bakteri atau virus.

  Bayi bisa terinfeksi jika menelan organisme tersebut ketika melewati jalan lahir

yang terkontaminasi atau ketika disentuh/dipegang oleh tangan yang terkontaminasi.

  Sumber penularan lainnya adalah barang-barang, makanan maupun botol susu

yang terkontaminasi.

  Kadang infeksi bisa terjadi akibat menghirup organisme yang melayang-layang di

udara, terutama ketika sedang terjadi wabah virus.

  Diare lebih sering ditemukan pada lingkungan yang kurang bersih atau pada

lingkungan yang penuh sesak.

Gejala

  Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam,

penurunan nafsu makan atau kelesuan.

  Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan).

  Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering.

  Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi

cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18 bulan).

  Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.

Tanda-tanda dehidrasi lainnya:

1.       penurunan berat badan.

2.      penurunan frekuensi berkemih

3.      warna air kemih menjadi lebih gelap dan lebih pekat - denyut nadi cepat

4.       haus (rasa haus bisa ditunjukkan dengan menangis dan rewel)

5.      menangis tanpa air mata.

Page 132: bahan baguS

Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan

kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun

perdarahan otak.

Diagnosa

  Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

  Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui kadar elektrolit dan jumlah sel

darah putih.

  Untuk mengetahui organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap

contoh tinja.

   Penatalaksanaan

  Langkah yang paling penting dalam mengatasi diare adalah menggantikan cairan

dan elektrolit yang hilang.

  Jika bayi tampak sakit berat, cairan biasanya diberikan melalui infus. Jika

penyakitnya ringan, bisa diberikan cairan yang mengandung elektrolit melalui

botol susu atau gelas.

  ASI tetap diberikan untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan

mempertahankan pembentukan ASI oleh ibu.

  Jika bayi tidak disusui oleh ibunya, sebaiknya segera setelah dehidrasinya teratasi,

diberikan susu formula yang tidak mengandung laktosa. Susu formula yang biasa

bisa diberikan secara bertahap beberapa hari kemudian.

Meskipun diare infeksius bisa disebabkan oleh bakteri, tetapi tidak perlu diberikan

antibiotik karena infeksi biasanya akan mereda tanpa pengobatan .Memberikan obat untuk

menghentikan diare sebenarnya bisa membahayakan bayi karena obat ini bisa menghalangi

usaha tubuh untuk membuang organisme penyebab infeksi melalui tinja.

Page 133: bahan baguS
Page 134: bahan baguS
Page 135: bahan baguS
Page 136: bahan baguS
Page 137: bahan baguS
Page 138: bahan baguS
Page 139: bahan baguS
Page 140: bahan baguS
Page 141: bahan baguS
Page 142: bahan baguS

2.4.2. MUNTAH

Muntah atau emesis adalah keadaan dimana dikeluarkannya isi lambung secara

ekspulsif atau keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi

setelah agak lama makanan masuk kedalam lambung. Usaha untuk mengeluarkan isi

lambung akan terlihat sebagai kontraksi otot perut.

Muntah pada bayi merupakan gejala yang sering kali dijumpai dan dapat terjadi pada

berbagai gangguan. Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin muntah

lendir, bahkan kadang-kadang disertai sedikit darah.

Muntah ini tidak jarang menetap setelah pemberian makanan pertama, suatu keadaan

yang mungkin disebabkan adanya iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang

tertelan selama proses kelahiran, jika muntahnya menetap pembilasan lambung dengan

larutan garam fisiologis akan dapat menolongnya.

Refluks gastroesofagus adalah kembalinya isi lambung kedalam esofagus tanpa

terlihat adanya usaha dari anak

Regurgitasi adalah bila bahan dari lambung tersebut dikeluarkan melalui mulut

Secara klinis kadang-kadang sukar dibedakan antara muntah, refluks dan

regurgitasi.Muntah sering dianggap sebagai suatu mekanisme pertahanan tubuh untuk

mengeluarkan racun yang tertelan.

Penyebab muntah

Pada neonatus

Organik

Page 143: bahan baguS

Gastrointestinal

Obstruksi : atresia esofagus

Non obstruksi : perforasi lambung

Ekstra gastrointestinal

Insufisiensi ginjal, obstruksi urethra

Susunan syaraf pusat

Peningkatan tekanan intra cranial (TIK)

Non organik

Teknik pemberian minum yang salah, makanan/minuman yang tidak cocok atau

terlalu banyak, keracunan, obat-obat tertentu, kandidasis oral.

Pada anak

Organik

Gastrointestinal

Obstruksi : stenosis pylorus

Non obstruksi : refluk esofagal, infeksi/peritonitis

Luar gastrointestinal

Infeksi (OMA, pertusis, tonsilofaringitis)

uremia

Non organik

Page 144: bahan baguS

Sama dengan neonatus

Mabuk perjalanan

Keracunan makanan (1-8 jam sesudah makan)

Food borne disease (salmonellosis) lebih lama dari keracunan makanan

Perlu anamnesa yang teliti :

Pola pemberian makan

Berat badan lahir

Jumlah yang dimuntahkan, frekuensi

Disertai diare, batuk atau panas

Terjadi sebelum/sesudah makan

Menyemprot/proyektil atau tidak

Sifat muntah

Keluar cairan terus menerus maka kemungkinan obstruksi esophagus

Muntah proyektil kemungkinan stenosis pylorus (pelepasan lambung ke

duodenum)

Muntah hijau (empedu) kemungkinan obstruksi otot halus, umumnya timbul pada

beberapa hari pertama, sering menetap, biasanya tidak proyektil.

Muntah hijau kekuningan kemungkinan obsruksi dibawah muara saluran empedu

Muntah segera lahir dan menetap kemungkinan tekanan intrakranial tinggi atau

obstruksi usus

Diagnosis

Diagnosis dapat ditegakkan secara radiologis yaitu apabila didapatkan gambaran

suatu keadaan kelainan kongenital bawaan seperti obstruksi usus halus, atresia esophagus

dan lain-lain.Selain dengan pemeriksaan radiologis, juga dapat ditegakkan dengan

pemeriksaan uji coba memasukan kateter kedalam lambung.Diagnosis harus dapat segera

dibuat sebelum anak tersedak sewaktu makan dengan kemungkinan terjadinya aspirasi

pneumonia.

Page 145: bahan baguS

Muntah (kelainan bedah) adalah gangguan passage gastrointestinal dengan tanda-

tanda muntah, perut membuncit, kegagalan evakuasi mekonium (pada BBL).

Gambaran muntah yang perlu dicurigai sebagai kelainan bedah

Muntah hijau (gangguan pada empedu)

Muntah proyektil (menyemprot)

Muntah persisten

Muntah bercampur darah

Muntah disertai penurunan berat badan

Komplikasi

Kehilangan cairan tubuh/elektrolit sehingga dapat menyebabkan dehidrasi

Karena sering muntah dan tidak mau makan/minum dapat menyebabkan ketosis

Ketosis akan menyebabkan asidosis yang akhirnya bisa menjadi renjatan (syok)

Bila muntah sering dan hebat akan terjadi ketegangan otot perut, perdarahan,

konjungtiva, ruptur, esophagus, infeksi mediastinum, aspirasi muntah jahitan bisa

lepas pada penderita pasca operasi dan timbul perdarahan.

Penatalaksanaan

Utamakan penyebabnya

Berikan suasana tenang dan nyaman

Perlakukan bayi/anak dengan baik dan hati-hati

Kaji sifat muntah

Simptomatis dapat diberi anti emetik (atas kolaborasi dan instruksi dokter)

Kolaborasi untuk pengobatan suportif dan obat anti muntah (pada anak tidak rutin

digunakan) :

o Metoklopramid

o Domperidon (0,2-0,4 mg/Kg/hari per oral)

o Anti histamin

o Prometazin

Page 146: bahan baguS

o Kolinergik

o Klorpromazin

o 5-HT-reseptor antagonis

o Bila ada kelainan yang sangat penting segera lapor/rujuk ke rumah sakit/ yang

berwenang

Page 147: bahan baguS
Page 148: bahan baguS

2.4.3. SAKIT PERUT

Kembung adalah keadaan perut yang membesar dan berisi angin

Penyebab

Bayi kembung karena menelan angin waktu menyusui

hal ini terjadi karena teknik menyusui yang salah, puting terlalu besar atau terlalu

kecil

Bayi yang minum susu formula dengan botol

Angin ikut tertelan karena lubang dot terlalu kecil, sehingga bayi menghisap terlalu

kuat dan angin masuk melalui pinggiran dot

Penatalaksanaan

Bayi menyusui ASI dengan teknik yang benar (menutupi areola)

Bayi minum susu formula dengan dot :

o Lubang dot diperiksa (tidak terlalu kecil/besar)

o Jika botol hampir kosong, pantat botol dinaikkan

o Tidak diberi empeng

o Menyendawakan bayi setelah minum

o Minum air hangat

o Beri minyak kayu putih, minyak telon pada daerah perut

2.4.4. KONSTIPASI

Konstipasi/sembelitadalah keadaan dimana anak jarang sekali buang air besar dan kalau buang air besar keras

Obstipasi :obstruksi intestinal (konstipasi yang berat)

Page 149: bahan baguS

Penyebab

Faktor  non organik

Kurang makanan yang tinggi serat Kurang cairan Obat/zat kimiawi Kelainan hormonal/metabolik Kelainan psikososial Perubahan mikroflora usus Perubahan/kurang exercise

Faktor organik

Kelainan organ (mikrocolon, prolaps rectum, struktur anus, tumor) Kelainan otot dasar panggul Kelainan persyarafan : M. Hirsprung Kelainan dalam rongga panggul Obstruksi mekanik : atresia ani, stenosis ani, obstruksi usus

Tanda dan gejala

Frekuensi BAB kurang dari normal Gelisah, cengeng, rewel Menyusu/makan/minum kurang Fese keras

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium (feses rutin, khusus) Radiologi (foto polos, kontras dengan enenma) Manometri USG

Penatalaksanaan

Banyak minum Makan makanan yang tinggi serat (sayur dan buah) Latihan Cegah makanan dan obat yang menyebabkan konstipasi ASI lebih baik dari susu formula Enema perotal/peranal Kolaborasi untuk intervensi bedah jika ada indikasi

Page 150: bahan baguS
Page 151: bahan baguS
Page 152: bahan baguS

2.5.

NEUROLOG (SISTEM SARAF)

2.5.1. Kejang Demam

Page 153: bahan baguS

Kejang  terjadi akibat adanya kontraksi otot yang berlebihan dalam waktu tertentu

tanpa bisa dikendalikan. Salah satu penyebab terjadinya kejang demam yaitu tingginya

suhu badan anak.Timbulnya kejang yang disertai demam ini diistilahkan sebagai kejang

demam (convalsio febrillis) atau stuip/step.

Masalahnya, toleransi masing-masing anak terhadap demam sangatlah

bervariasi.Pada anak yang toleransinya rendah, maka demam pada suhu tubuh 38 C pun

sudah bisa membuatnya kejang.Sementara pada anak-anak yang toleransinya normal,

kejang baru dialami jika suhu badan sudah mencapai 39 C atau lebih.

Ciri – Ciri Kejang

Tentu saja dalam hal ini orang tua harus bisa membaca ciri-ciri seorang anak yang

terkena kejang demam. Di antaranya:

* kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat dan kejang-

kejang selama 5 menit . bola mata berbalik ke atas

* gigi terkatup

* muntah

* tak jarang si anak berhenti napas sejenak.

* pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil.

* pada kasus berat, si kecil kerap tak sadarkan diri. Adapun intensitas waktu kejang

juga sangat bervariasi, dari beberapa detik sampai puluhan menit.

Kejang Tanpa Demam

“Kejang-kejang kemungkinan bisa terjadi bila suhu badan bayi atau anak terlalu

tinggi atau bisa juga tanpa disertai demam.”

Kejang yang disertai demam disebut kejang demam (convalsio febrilis).Biasanya

disebabkan adanya suatu penyakit dalam tubuh si kecil.Misal, demam tinggi akibat infeksi

saluran pernapasan, radang telinga, infeksi saluran cerna, dan infeksi saluran

kemih.Sedangkan kejang tanpa demam adalah kejang yang tak disertai demam.Juga

banyak terjadi pada anak-anak.

Page 154: bahan baguS

Kondisi kejang umum tampak dari badan yang menjadi kaku dan bola mata berbalik

ke atas. Kondisi ini biasa disebut step atau kejang toniklonik (kejet-kejet). Kejang tanpa

demam bisa dialami semua anak balita.Bahkan juga bayi baru lahir.

Umumnya karena ada kelainan bawaan yang mengganggu fungsi otak sehingga dapat

menyebabkan timbulnya bangkitan kejang. Bisa juga akibat trauma lahir, adanya infeksi-

infeksi pada saat-saat terakhir lahir, proses kelahiran yang susah sehingga sebagian oksigen

tak masuk ke otak, atau menderita kepala besar atau kecil.

Bayi yang lahir dengan berat di atas 4.000 gram bisa juga berisiko mengalami kejang

tanpa demam pada saat melalui masa neonatusnya (28 hari sesudah dilahirkan).Ini

biasanya disebabkan adanya riwayat ibu menderita diabetes, sehingga anaknya mengalami

hipoglemi (ganggguan gula dalam darah).Dengan demikian, tidak demam pun, juga bisa

kejang.”

Bayi dengan gangguan hipoglemik akibat kencing manis ini akan rentan terhadap

kejang. “Contohnya, telat diberi minum saja, dia langsung kejang.”Uniknya, bayi prematur

justru jarang sekali menderita kejang.“Penderitanya lebih banyak bayi yang cukup

bulan.Diduga karena sistem sarafnya sudah sempurna sehingga lebih rentan dibandingkan

bayi prematur yang memang belum sempurna.”

Penyebab

“Kejang tanpa demam bisa berasal dari kelainan di otak, bukan berasal dari otak,

atau faktor keturunan,” penjabarannya satu per satu di bawah ini.

Kelainan neurologis Setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu

fungsi otak bisa menimbulkan bangkitan kejang.

Contoh, akibat trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak,

perdarahan di otak, atau kekurangan oksigen dalam jaringan otak

(hipoksia).

Bukan neurologis Bisa disebabkan gangguan elektrolit darah akibat

muntah dan diare, gula darah rendah akibat sakit yang lama, kurang

asupan makanan, kejang lama yang disebabkan epilepsi, gangguan

metabolisme, gangguan peredaran darah, keracunan obat/zat kimia, alergi

dan cacat bawaan.

Page 155: bahan baguS

Faktor keturunan Kejang akibat penyakit lain seperti epilepsi biasanya

berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kejang demam sama. Orang

tua yang pernah mengalami kejang sewaktu kecil sebaiknya waspada

karena anaknya berisiko tinggi mengalami kejang yang sama.

Penatalaksanaan

Penatalaksaan kejang meliputi :

1.  Penanganan saat kejang

* Menghentikan kejang : Diazepam dosis awal 0,3 – 0,5 mg/kgBB/dosis IV

(Suntikan Intra Vena) (perlahan-lahan) atau 0,4-0,6mg/KgBB/dosis REKTAL

SUPPOSITORIA. Bila kejang belum dapat teratasi dapat diulang dengan dosis

yang sama 20 menit kemudian.

Turunkan demam :

Anti Piretika :Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO (Per Oral / lewat

mulut) diberikan 3-4 kali sehari.

Kompres ; suhu >39º C dengan air hangat, suhu > 38º C dengan air biasa.

Pengobatan penyebab : antibiotika diberikan sesuai indikasi dengan

penyakit dasarnya.

Penanganan sportif lainnya meliputi : bebaskan jalan nafas, pemberian

oksigen, memberikan keseimbangan air dan elektrolit, pertimbangkan

keseimbangan tekanan darah.

2. Pencegahan Kejang

Pencegahan berkala (intermiten) untuk kejang demam sederhana dengan

Diazepam 0,3 mg/KgBB/dosis PO (Per Oral / lewat mulut) dan anti piretika 

pada saat anak menderita  penyakit yang disertai demam.

Pencegahan kontinu untuk kejang demam komplikata dengan Asam vaproat

15-40 mg/KgBB/dosis PO (per oral / lewat mulut) dibagi dalam 2-3 dosis.

Kejang demam atau febrile convulsion terjadi pada sekitar 4% populasi anak dengan

rentang usia 6 bulan dan maksimal 5 tahun. Gejalanya bisa membuat orang tua cemas

Page 156: bahan baguS

meskipun sebetulnya tidak berbahaya.Yang perlu diwaspadai adalah selama kejang

berlangsung, ada kemungkinan anak mengalami cedera karena terjatuh atau tersedak

makanan atau ludahnya sendiri.

Gejala dari kejang demam antara lain :

Demam tinggi atau kenaikan suhu tiba-tiba

Kejang selama beberapa detik sampai beberapa menit biasanya di bawah 15

menit, dengan kekakuan otot menyeluruh, lidah atau pipi tergigit, rahang atau gigi

tertutup rapat

Pingsan

Mengeluarkan air seni atau tinja diluar kesadaran

Gangguan pernapasan dan kulit kebiruan

Setelah kejang anak kembali sadar, kemudian biasanya  merasa mengantuk,

tertidur, tidak ingat apa yang telah terjadi, atau linglung

Orang tua sebaiknya tetap tenang dan mengawasi anaknya.Untuk mencegah

terjadinya cedera, sebaiknya anak dibaringkan di lantai atau tanah, singkirkan benda-benda

yang bisa melukai.Jangan menahan atau menggendong anak selama kejang

berlangsung.Agar tidak tersedak, baringkan anak dalam posisi miring atau telungkup.

Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut anak karena bisa melukai dan menyumbat

pernapasan. Jika kejang berlangsung lama lebih dari 15 menit, anak harus segera dibawa ke

rumah sakit terdekat.Untuk mengatasi demam bisa diberikan obat penurun panas.

Page 157: bahan baguS
Page 158: bahan baguS
Page 159: bahan baguS
Page 160: bahan baguS

2.5.2. MENINGITIS ENSEFALITIS

Semua kasusbedah sarafpenanganandi klinikini.Karena keterbatasanunit

peralatandiagnostikpada saat itumakapelayananbedah sarafmendapatbeberapa kendala.

Layananmeliputi:

BawaanKasus

hidrosefalus, craniosynostosis, meningoceledantulang belakangbifida.

Tumor

         Semuaotaktumordan tumortulang belakangyangdidiagnosisdariangiografi.

Trauma

Semua kasustraumatulang belakangdan kepala

Infeksi

Semuabentukmeningitis, ensefalitisdan jugamyelitis

Degenerasi

Prevalensi/Risiko: Kotoran manusiadanhewanyangpenuhbakteridan virusyang

berpotensidapatmenimbulkanEnsefalitisdanMeningitis.

Page 161: bahan baguS

Gejala: Sakit kepala, demam, dan kakuleher. Gejala yang lebihseriusmungkin

termasukkejang, pingsan, koma, mengantuk, sensitivitasterhadap cahaya, dan

merasamengerikan.

Apa:Ensefalitisadalahpembengkakanotak danmeningitisadalahpembengkakanpada

meninges, membrandi sekitarsaraf tulang belakangdan otak. Mereka adalahkondisi yang

sangatberbahaya dandapatmenyebabkan kematian, terutama denganmeningitisbakteri.

Page 162: bahan baguS
Page 163: bahan baguS
Page 164: bahan baguS

2.6. PULMONOLOGI (ILMU PARU-PARU)

2.6.1. TBC

Tuberculosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan TB) adalah penyakit

menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling

sering mempengaruhi paru-paru, meskipun dalam kasus ketiga organ serangan lain dan

ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang

manusia.Jika dirawat dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks

Mycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa

terapi TB akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari

setengah kasus.

Pada tahun 1992 WHO telah menyatakan TB Darurat Global. Laporan WHO tahun

2004 menyatakan bahwa ada 8,8 juta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2002, sepertiga

penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB menurut WHO regional dan jumlah terbesar

kasus ini terjadi di Asia Tenggara yang merupakan 33% dari semua kasus di dunia.

Indonesia menduduki peringkat terburuk ketiga di dunia untuk jumlah penderita

TB.Setiap tahun sampai 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal.

Seratus tahun yang lalu, satu dari lima kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh

tuberkulosis.

Tuberkulosis tetap menjadi infeksi penyakit saluran pernapasan yang paling umum di

Indonesia. Penundaan dalam diagnosis dan pengobatan non-kepatuhan dalam memiliki

dampak yang besar karena pasien TB akan menularkan penyakit ke lingkungan, sehingga

jumlah penderita meningkat.

Pengobatan Tuberkulosis berlangsung cukup lama bahwa setidaknya 6 bulan

pengobatan dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah akan melanjutkan atau berhenti,

karena pengobatan yang cukup lama seringkali membuat pasien mencari pengobatan atau

drop out pengobatan berjalan tidak teratur, kedua hal ini berakibat fatal pengobatan tidak

berhasil dan kuman menjadi kebal disebut MDR (multi obat resistensi), kasus ini

memerlukan biaya berlipat dan lebih sulit dalam perawatan sehingga pasien diharapkan

mencari pengobatan disiplin setiap waktu untuk pengentasan tuberkulosis di Indonesia.

Page 165: bahan baguS

24 Maret diperingati dunia sebagai "Hari Tuberkulosis" dengan alasan pada tanggal 24

Maret 1882 di Berlin, Jerman, Robert Koch mempresentasikan hasil studi mengenai

penyebab tuberkulosis yang ditemukan.

Penyebab penyakit ini adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis

kompleks.Mikobakteri termasuk dalam keluarga Mycobacteriaceae dan termasuk dalam

urutan Actinomycetales.Mycobacterium tuberculosis kompleks termasuk M. tuberculosis,

M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M. canettii.Dari beberapa kompleks, M.

tuberculosis adalah spesies yang paling penting dan paling sering ditemui.

M.tuberculosis berbentuk batang, ukur panjang dan lebar 3μ 5μ, tidak membentuk

spora, dan termasuk bakteri aerobik.Pewarnaan mikobakteri bisa seperti bakteri lainnya,

misalnya dengan pewarnaan Gram.Namun, setelah mikobakteri yang diwarnai dengan

pewarnaan gram, warna tidak dapat dihapus dengan asam.Oleh karena itu, disebut sebagai

BTA Basil mikobakteri atau smear. Beberapa mikroorganisme lain yang juga memiliki

sifat tahan asam, yaitu spesies Nocardia, Rhodococcus, Legionella micdadei, dan protozoa

Isospora dan Cryptosporidium. Dalam dinding sel mikobakteri, dan lemak yang terkait

dengan bawah peptidoglikan arabinogalaktan.Struktur ini menurunkan permeabilitas

dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan, beberapa

molekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara inang dan

patogen, membuat M. tuberculosis dapat bertahan hidup di makrofaga tersebut.

Page 166: bahan baguS
Page 167: bahan baguS
Page 168: bahan baguS

2.6.2 ASMA

GANGGUAN PERNAPASAN / respiratory distress syndrome (RDS)

Penyakit saluran pernapasan adalah salah satu penyebab kesakitan dan kematian

yang paling sering pada anak terutama pada bayi

RDS adalah perkembangan yang immature pada sistem pernafasan atau tidak

adekuatnya jumlah surfaktan dalam paru.

RDS dikatakan sebagai Hyaline Membrane Disease.

RDS adalah gangguan pernafasan yang sering terjadi pada bayi premature dengan

tanda-tanda takipnea (>60 x/menit), retraksi dada, sianosis pada udara kamar, yang

menetap atau memburuk pada 48-96 jam kehidupan dengan x-ray thorak yang spesifik.

            Sindrom gawat nafas pada neonatus (SGNN) atau respiratory distress syndrome

(RDS), merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea atau hiperapnea.

Etiologi

penyebab gangguan pernafasan pada bayi baru lahir antara lain:

         Obstruksi jalan nafas

         Penyakit parenkim paru-paru

         Kelainan perkembangan organ

         Kelainan susunan saraf pusat, asidosis metabolic, asfiksia

Patofisiologi

         Pada RDS terjadi atelektasis yang sangat progresif, yang disebabkan kurangnya zat

yang disebut surfaktan.Surfaktan adalah zat aktif yang diproduksi sel epitel saluran nafas

disebut sel pnemosit tipe II. Zat ini mulai dibentuk pada kehamilan 22-24 minggu dan

mencapai max pada minggu ke 35. Zat ini terdiri dari fosfolipid (75%) dan protein (10%).

Page 169: bahan baguS

Sel tipe II ini sangat sensitive dan berkurang pada bayi dengan asfiksia pada periode

perinatal, dan kematangannya dipacu dengan adanya stress intrauterine seperti hipertensi

dan kehamilan kembar.Peranan surfaktan ialah merendahkan tegangan permukaan alveolus

sehingga tidak terjadi kolaps dan mampu menahan sisa udara fungsional pada sisa akhir

expirasi.  Kolaps paru ini akan menyebabkan terganggunya ventilasi sehingga terjadi

hipoksia, retensi CO2 dan asidosis. Asidosis dan atelektasis akan menyebabkan

terganggunya jantung, penurunan aliran darah ke paru, dan mengakibatkan hambatan

pembentukan surfaktan, yang menyebabkan terjadinya atelektasis.

Manifestasi klinik

Tanda-tanda klinik sesuai dengan besarnya bayi, berat penyakit, adanya infeksi dan

ada tidaknya shunting darah melalui PDA.(Stark, 1986).Syndrom ini berhubungan dengan

kerusakan awal paru-paru yang terjadi di membran kapiler alveolar.Adanya peningkatan

permeabilitas kapiler dan akibat masuknya cairan ke dalam ruang interstitial yang

dipengaruhi oleh aktifitas surfaktan, akibatnya terjadi tanda-tanda atelektasis.Cairan juga

masuk dalam alveoli dan mengakibatkan oedema paru.  Plasma dan sel darah merah keluar

dari kapiler-kapiler yang rusak, oleh karena itu mungkin perdarahan merupakan

manifestasi patologi yang umum.

Page 170: bahan baguS
Page 171: bahan baguS
Page 172: bahan baguS
Page 173: bahan baguS
Page 174: bahan baguS
Page 175: bahan baguS

2.6.3. PNEUMONIA

Radang paru-paru merupakan suatu infeksi akut parenkim paru yang meliputi

alveolus dan jaringan pendukung paru lainnya, yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus

atau jamur

Pada bayi yang baru lahir ciri-ciri radang paru-paru yang sering dijumpai berupa

sesak nafas dan merintih. Bisa juga terjadi sesak nafas hebat, retraksi (penarikan dinding

dada) sebagai usaha tambahan untuk menghirup oksigen, merintih, terkadang disertai

dengan biru (sianosis) di sekitar bibir dan ujung-ujung jari

Radang paru-paru pada si kecil bisa saja disertai muntah.Namun, muntah yang terjadi

adalah akibat batuknya yang terus menerus terjadi. Menurut dr. Fahrul, sebenarnya batuk

adalah reflek pertahanan tubuh di saluran pernafasan kita untuk mengatasi rasa tidak

nyaman.

Page 176: bahan baguS

“Kalau batuknya sering, isi perutnya bisa keluar semua, kan?Makanya bisa

muntah.Namun, muntah sendiri bukanlah sebuah gejala dari radang paru-paru.

Page 177: bahan baguS

2.7. NEFROLOGI (PERKEMIHAN)

2.7.1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit yang sering ditemukan pada anak, di

samping infeksi saluran cerna.ISK merupakan penyakit penting pada anak, karena

menyebabkan gejala tidak menyenangkan pada anak.

Page 178: bahan baguS

Bila tidak ditanggulangi secara serius, ISK dapat menyebabkan komplikasi berupa

batu saluran kemih, hipertensi,

ataupun gagal ginjal yang

memerlukan tindakan cuci darah

atau cangkok ginjal.Karena itu, perlu

mengenal ISK sedini mungkin agar

dapat ditata laksana dengan adekuat

untuk menghindari akibat yang lebih

buruk.

ISK dapat mengenai semua

orang, mulai bayi baru lahir sampai

dengan orang dewasa, baik laki-laki

maupun perempuan.  ISK lebih sering dtemukan pada bayi atau anak kecil dibandingkan

dengan dewasa.  Pada bayi sampai umur tiga bulan, ISK lebih sering pada laki-laki

daripada perempuan, tetapi selanjutnya lebih sering pada perempuan daripada laki-laki.

ISK terjadi sebagai akibat masuknya kuman ke dalam saluran kemih.  Biasanya

kuman berasal dari tinja atau dubur, masuk ke saluran kemih bagian bawah atau uretra,

kemudian naik ke kandung kemih dan dapat sampai ke ginjal.  Kuman dapat juga masuk ke

saluran kemih melalui aliran darah dari tempat lain yang melebar, terdapat sumbatan

saluran kemih, kandung kemih yang membesar dan lain-lain.  Sama seperti penyakit

infeksi lainnya, ISK akan lebih mudah terjadi pada anak dengan gizi buruk atau sistem

kekebalan tubuh anak rendah.  Anak yang mengalami sembelit atau sering menahan-nahan

air kemih (kencing) pun dapat berisiko terkena ISK.

Ada tiga hal yang penting yang biasa dilakukan jika pasien sudah didiagnosis

sebagaii ISK, yaitu pertama, memberantas infeksi: kedua, mendeteksi, mencegah, dan

mengobati infeksi berulang dan ketiga mendeteksi kelainan anatomi dan fungsional saluran

kemih serta menanggulanginya jika ada

Page 179: bahan baguS

Untuk memberantas infeksi, diberikan obat pembunuh kuman (antimikroba atau

antibiotik) selama 7-10 hari.  Sedapat mungkin obat pembunuh kuman ini diberikan sesuai

dengan hasil uji kepekaan kuman yang diketahui dari hasil biakan air kemih.  Untuk

mendeteksi infeksi berulang, perlu dilakukan pemeriksaan biakan air kemih secara berkala,

dan kalau terdapat infeksi, maka infeksi ini diobati dengan antibiotik yang sesuai.

Untuk mendeteksi kelainan

anatomi dan fungsional saluran kemih,

biasanya dokter melakukan pemeriksaan

fisik yang lebih teliti dan kalau perlu

dilakukan pemeriksaan

pencitraan/radiologis seperti USG atau

pemeriksaan rontgen terhadap ginjal

dan saluran kemih.  Jika ditemukan

kelainan pada saluran kemih, maka tata

laksana selanjutnya disesuaikan dengan

kelainan yang ditemukan apakah

memerlukan tindakan pembedahan atau tidak.

2.8. PENYAKIT GIZI

Masalah gizi buruk, tidak dapat diselesaikan sendiri oleh sektor kesehatan. Gizi

Buruk merupakan dampak dari berbagai macam penyebab. Seperti rendahnya tingkat

pendidikan, kemiskinan, ketersediaan pangan, transportasi, adat istiadat (sosial budaya),

dan sebagainya. Oleh karena itu, pemecahannyapun harus secara komprehensip.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat  (PHBS)

            PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) dapat merupakan titik pangkal

bagi terciptanya lingkungan sehat dan hilangnya pengganggu kesehatan. Hal ini

dikarenakan dalam praktiknya kedua hal tersebut diupayakan melalui perilaku manusia.

Lingkungan akan menjadi sehat, jika manusia mau berperilaku hidup bersih dan sehat.

Page 180: bahan baguS

Pengganggu kesehatan juga akan dihilangkan jika manusia mau berperilaku untuk

mengupayakannya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penyebab utama timbulnya

masalah-masalah gizi dalam bidang kesehatan adalah masalah perilaku. Misalnya untuk

mencegah terjadinya kekurangan Protein pada balita, maka perilaku ibu dalam memberi

makan balitanya harus diubah, sehingga menjadi pola makan dengan gizi seimbang.

Perilaku keluarga dalam memanfaatkan pekarangan juga harus diubah, sehingga

pekarangan menjadi taman gizi.

PENANGANAN GIZI BURUK

Menggerakan dan memberdayakan Masyarakat untuk hidup Sehat

Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas

Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan

Meningkatkan pembiayaan kesehatan

           

Menurut Prof. Ali, untuk membedakan balita kurang gizi dan gizi buruk dapat

dilakukan dengan cara berikut. Gizi kurang adalah bila berat badan menurut umur yang

dihitung menurut Skor Z nilainya kurang dari -2, dan gizi buruk bila Skor Z kurang dari -3.

Artinya gizi buruk kondisinya lebih parah daripada gizi kurang.

            Balita penderita gizi kurang berpenampilan kurus, rambut kemerahan

(pirang), perut kadang-kadang buncit, wajah moon face karena oedema (bengkak) atau

monkey face (keriput), anak cengeng, kurang responsif. Bila kurang gizi berlangsung lama

akan berpengaruh pada kecerdasannya.

            Penyebab utama kurang gizi pada balita adalah kemiskinan sehingga akses

pangan anak terganggu. Penyebab lain adalah infeksi (diare), ketidaktahuan orang tua

karena kurang pendidikan sehingga pengetahuan gizi rendah, atau faktor tabu makanan

dimana makanan bergizi ditabukan dan tak boleh dikonsumsi anak balita.

            Kurang gizi pada balita dapat berdampak terhadap pertumbuhan fisik maupun

mentalnya. Anak kelihatan pendek, kurus dibandingkan teman-temannya sebaya yang lebih

Page 181: bahan baguS

sehat. Ketika memasuki usia sekolah tidak bisa berprestasi menonjol karena kecerdasannya

terganggu.

            Untuk mengatasi kasus kurang gizi memerlukan peranan dari keluarga,

praktisi kesehatan, maupun pemerintah. Pemerintah harus meningkatkan kualitas

Posyandu, jangan hanya sekedar untuk penimbangan dan vaksinasi, tapi harus diperbaiki

dalam hal penyuluhan gizi dan kualitas pemberian makanan tambahan, pemerintah harus

dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat agar akses pangan tidak terganggu.

            Para ibu khususnya harus memiliki kesabaran bila anaknya mengalami problema

makan, dan lebih memperhatikan asupan makanan sehari-hari bagi anaknya. Anak-anak

harus terhindar dari penyakit infeksi seperti diare ataupun ISPA (Infeksi Saluran

Pernapasan Atas).

           

Semua nutrisi penting bagi anak dalam usia pertumbuhan. Prof. Ali berpesan untuk

memperhatikan asupan sayur dan pangan hewani (lauk pauk), konsumsi susu tetap

dipertahankan, jangan terlalu banyak makanan cemilan (junk food) yang akan

menyebabkan anak kurang nafsu makan. Perhatikan juga asupan empat sehat lima

sempurna dengan kuantitas yang cukup.

2.8.1. Obesitas

Obesitas kini menjadi epidemi, bahkan sejak umur balita. Dan itu menjadi masalah,

karena berat badan berlebih berarti menyimpan bom waktu untuk meledaknya sejumlah

penyakit di kemudian hari. Sebenarnya, Hipocrates (460-359 SM) yang lebih dikenal

sebagai bapak ilmu pengetahuan, sejak jauh hari telah menyatakan bahwa orang gemuk

lebih cepat meninggal.

Selain tidak enak dipandang, obesitas juga menyimpan banyak sisi negatif. Tubuh

jadi cepat lelah, pernapasan terganggu, bahkan henti napas waktu tidur. Dan yang lebih

Page 182: bahan baguS

seram lagi, kelewat gemuk bikin tubuh rawan dihinggapi penyakit seperti diabetes, tekanan

darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, serta radang sendi. Obesitas tidak hanya

dihubungkan dengan penyakit fisik, namun juga dengan masalah kejiwaan, terutama

kecemasan. Masalah psikososial juga dialami oleh anak-anak yang obese.

Penyebab Obesitas

Secara sederhana, obesitas berarti keadaan penumpukan lemak yang berlebihan di

jaringan adiposa. Keadaan ini timbul akibat pengaturan makan yang tidak baik, gaya hidup

kurang gerak, dan faktor keturunan (genetik).

Kelebihan energi makanan yang kita konsumsi secara kumulatif akan ditimbun

sebagai cadangan energi berupa lemak tubuh. Ketidak-seimbangan antara energi yang

masuk dan yang digunakan tubuh membuat berat badan bertambah.

Peranan genetik dalam kejadian obesitas terbukti dari adanya risiko obesitas sekitar 2

-3 kali lebih tinggi pada individu dengan riwayat keluarga obesitas

Obesitas atau kegemukan bukan saja melanda orang dewasa. Statistik menunjukkan

bahwa di banyak negeri, obesitas juga melanda anak-anak sampai taraf yang

memprihatinkan. Kurangnya pengetahuan orang-tua atau pandangan yang mengatakan

anak bertubuh gemuk atau gendut adalah anak yang sehat dan menggemaskan dapat

memperparah kondisi ini. Mengapa obesitas atau kelebihan berat badan berbahaya? Lalu

bagaimana mengatasinya?

Penyebab Obesitas

Beberapa penyebab obesitas pada anak adalah:

         Faktor genetik

Merupakan faktor keturunan dari orang-tua yang sulit dihindari. Bila ayah atau ibu

memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada anak.

2.8.2. Kekurangan Energi Protein

Page 183: bahan baguS

Kekurangan energi protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh

rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak

memenuhi angka kecukupan gizi (AKG.Menurut Supariasa ( 2000) Kurang Energi Protein

(KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi

energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu.

Defisiensi kalori dan asupan gizi lain mempersulit gambaran klinik dan kimia, gejala

utama malnutrisi protein disebabkan

karena masukan protein tidak cukup

bernilai biologis baik. Anak balita

merupakan kelompok yang menunjukkan

pertumbuhan badan yang pesat, sehingga

memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap

kilogram berat badannya.Anak balita ini

justru merupakan kelompok umur yang

paling sering menderita akibat kekurangan

gizi Pada anak-anak KEP dapat

menghambat pertumbuhan, rentan

terhadap penyakit infeksi dan

mengakibatkan rendahnya tingkat

kecerdasan (Almatsier, 2003).Penyebab langsung dari KEP adalah kekurangan kalori

protein.(Sediaoetomo, 1999), masukan makanan yang kurang dan penyakit atau kelainan

yang diderita anak, misalnya penyakit infeksi, malabsorbsi dan lain-lain.Penyebab tak

langsung dari KEP sangat banyak, sehingga disebut juga sebagai penyakit dengan kausa

multifaktorial (Sediaoetomo, 1999). Dapat juga karena penyerapan protein terganggu,

seperti pada keadaan diare kronik, kehilangan protein abnormal pada proteinuria (nefrosis),

infeksi perdarahan atau luka bakar, dan gagalmensintesis protein seperti pada keadaan

penyakit hati kronik (Nelson, 1999), faktor ekonomi, faktor fasilitas perumahan dan

sanitasi, faktor pendidikan dan pengetahuan, faktor fasilitas pelayanan kesehatan, faktor

pertanian dan lain-lain.

Kurang energi protein dijumpai dalam tiga bentuk yaitu marasmus, kwashiorkor dan

bentuk campuran marasmic-kwashiorkor.Bentuk marasmus terjadi karena kekurangan

Page 184: bahan baguS

energi terutama kekurangan energi / kalori, sedangkan kwashiorkor terutama oleh karena

kekurangan zat protein Manifestasi Klinik. Bukti klinik malnutrisi protein tidak jelas tetapi

meliputi letargi, apatis, atau iritabilitas. Bila terus maju, mengakibatkan pertumbuhan tidak

cukup, kurang stamina, kehilangan jaringan muskuler, bertambah kerentanan terhadap

infeksi, dan udem atau pembengkakan. Gejala klinik dari tiga bentuk kekurangan energi

protein menurut standar pelayanan medik RSUP Dr. Sardjito (2000) adalah gejala klinik

yang selalu ada, gejala klinis yang biasanya ada dan gejala klinis yang kadang-kadang ada.

Kwashiorkor.

1. Gejala klinis yang selalu ada

            Edema (gejala cardinal, tanpa edema tidak dapat ditegakkan diagnosis

kwashiorkor) karena hipoalbuminemia

            Pertumbuhan terlambat

            Cengeng, apatis

            Berkurangnya jaringan lemak sub kutan

2. Gejala klinis yang biasanya ada

         Perubahan rambut (tipis, lurus, jarang, mudah dicabut tanpa rasa sakit,

kemerahan karena gangguan melanogenesis), kalau terjadi akut kelainan rambut idak ada

         Pigmentasi kulit (pellagroid dermatosis)

         Moon-face

         Anemia. (30 gejala klinis yang kadang-kadang ada. Flaky-paint rash,

hepatomegali (karena infiltrasi lemak), gejala defisiensi vitamin yang menyertai,

gejala/tanda penyakit infeksi yang menyertai

Marasmus.

1.      Gejala klinis yang selalu ada

         Pertumbuhan yang sangat lambat

         Lemak subkutan yang hampir tidak ada (sel lemak masih ada) sehingga kulit

anak keriput, wajah seperti orang tua, perut tampak buncit

Page 185: bahan baguS

         Jaringan otot mengecil

         Tidak ada edema, BB

Tanda-tanda lain yang menyertai adalah muka bulat, rambut tipis, kulit pecah,

mengelupas dan terlihat sengsara. Secara langsung gizi buruk disebabkan terus rendahnya

konsumsi energi protein, juga mikronurien dan makanan sehari-hari dalam jangka waktu

yang lama.

Bila anak menderita gizi buruk tidak segera ditangani, amat berisko tinggi dan

berakhir dengan kematian, sehingga akan menyebabkan meningkatnya

2.8.3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

Gangguan Akibat

Kekurangan Iodium (GAKI)

adalah sekumpulan  gejala atau

kelainan yang ditimbulkan

karena tubuh menderita

kekurangan iodium secara

terus – menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada pertumbuhan dan

perkembangan makhluk hidup (manusia dan hewan) (DepKes RI, 1996).  Makin banyak

tingkat kekurangan iodium yang dialami makin banyak komplikasi atau kelainan yang

ditimbilkannya, meliputi pembesaran kelenjar tiroid dan berbagai stadium  sampai timbul

bisu-tuli dan gangguan mental akibat kretinisme (Chan et al, 1988).

            Kodyat (1996) mengatakan bahwa pada umumnya masalah ini lebih banyak 

terjadi di daerah pegunungan dimana makanan yang dikonsumsinya sangat tergantung dari

produksi makanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh pada kondisi tanah

dengan kadar iodium rendah.  

Page 186: bahan baguS

            Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium  (GAKI) merupakan masalah

yang serius mengingat dampaknya secara langsung  mempengaruhi kelangsungan hidup

dan kulitas manusia.  Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah dampak

defisiensi iodium adalah wanita usia subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita dan anak usia

sekolah (Jalal, 1998).

Faktor – Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKI antara lain :

        Faktor Defisiensi Iodium dan  Iodium Excess                          

Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI.  Hal ini

disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap

kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya

(Djokomoeldjanto, 1994).

Hal ini dibuktikan oleh  Marine dan Kimbell (1921) dengan pemberian iodium pada

anak usia sekolah di Akron (Ohio) dapat menurunkan gradasi pembesaran kelenjar tiroid. 

Temuan lain oleh Dunn dan Van der Haal (1990) di Desa Jixian, Propinsi Heilongjian

(Cina) dimana pemberian

iodium  antara  tahun 1978 dan

1986 dapat menurunkan

prevalensi gondok secara drastic

dari 80 % (1978) menjadi 4,5 %

(1986).

Iodium Excess terjadi

apabila iodium yang dikonsumsi

cukup besar secara terus

menerus, seperti yang dialami

oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah

yang besar.  Bila iodium dikonsumsi dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan

hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin dan proses coupling (Djokomoeldjanto, 1994).

        Faktor  Geografis dan Non Geografis

Page 187: bahan baguS

Menurut Djokomoeldjanto (1994) bahwa GAKI sangat erat hubungannya dengan

letak geografis  suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering dijumpai di daerah

pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan di Indonesia gondok sering

dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera dan pegunungan Kapur

Selatan. 

Daerah yang biasanya mendapat suplai  makanannya dari daerah lain sebagai 

penghasil pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang

miskin kadar iodium dalam air dan tanahnya.  Dalam jangka waktu yang lama namun pasti 

daerah tersebut akan mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik iodium

(Soegianto, 1996 dalam Koeswo, 1997).

        Faktor Bahan Pangan Goiterogenik

Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun tidak

dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan.  Salah satunya  adalah bahan pangan

yang bersifat goiterogenik (Djokomoeldjanto, 1974).   Williams (1974) dari hasil risetnya

mengatakan bahwa zat goiterogenik dalam bahan makanan yang dimakan setiap hari  akan

menyebabkan zat iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut

merintangi absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh.

Giterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh

kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain itu,

zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik ke bentuk

organik sehingga pembentukan hormon tiroksin terhambat (Linder, 1992).

Menurut Chapman (1982) goitrogen alami ada dalam jenis pangan seperti kelompok

Sianida (daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan

terung) ; kelompok Mimosin (pete cina dan lamtoro) ; kelompok Isothiosianat (daun

pepaya) dan  kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka).

        Faktor Zat Gizi Lain

Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan hormon

dari kelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon.  Baik T3 maupun T4 terikat oleh

protein dalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3 dalam keadaan bebas.  Sehingga

defisiensi protein akan menyebabkan tingginya T3 dan T4 bebas,  dengan adanya

mekanisme umpan balik pada TSH maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun.

Page 188: bahan baguS

2.8.4. Anemia Gizi Buruk

Anemia gizi pada balita dan anak akan berdampak pada peningkatan kesakitan dan

kematian, perkembangan otak, fisik, motorik, mental dan kecerdasan juga terhambat, daya

tangkap belajar menurun dan interaksi sosial berkurang.

Menurut Rachmi, anemia gizi besi disebabkan oleh hubungan timbal balik antara

kecukupan zat besi dan protein dengan infeksi penyakit khususnya kecacingan.

"Upaya penanggulangan anemia gizi besi jangka pendek, yaitu pemerintah

memberikan suplemen zat besi berupa tablet tambah darah dan penanggulangan

kecacingan," katanya.

Sedangkan, dalam jangka panjang, upaya penanggulangan anemia gizi diupayakan

melalui peningkatan pola hidup sehat dan bersih dengan penerapan norma keluarga sadar

gizi dan pola hidup bersih dan sehat.

Rachmi memberikan contoh, pemerintah provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur

(Jatim) telah mengembangkan kegiatan penanggulangan anemia gizi dengan bekerjasama

dunia usaha dan masyarakat.

Dia menambahkan, dalam mengembangkan suplemen zat besi diupayakan agar

jangan hanya menggantungkan satu merek produk tertentu, tetapi bisa menggunakan

produk lain yang ada.

Selain itu, pemerintah akan meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi

kinerja petugas pelaksana program penanggulangan anemia gizi dan ketersediaan suplemen

zat besi di lapangan.

Penyebab AGB

Anemia zat besi biasanya ditandai dengan menurunnya kadar Hb total di bawah nilai

normal (hipokromia) dan ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal (mikrositosis).

Page 189: bahan baguS

Tanda-tanda ini biasanya akan menggangu metabolisme energi yang dapat menurunkan

produktivitas. Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti

kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, menderita penyakit ganguan

pencernaan sehingga menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang menyebabkan

pendarahan besar, persalinan, menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis seperti

kanker, ginjal dan penyakit hati.

Penderita anemia biasanya ditandai dengan mudah lemah, letih, lesu, nafas pendek,

muka pucat, susah berkonsentrasi serta fatique atau rasa lelah yang berlebihan. Gejala ini

disebabkan karena otak dan jantung mengalami kekurangan distribusi oksigen dari dalam

darah. Denyut jantung penderita anemia biasanya lebih cepat karena berusaha

mengkompensasi kekurangan oksigen dengan memompa darah lebih cepat. Akibatnya

kemampuan kerja dan kebugaran tubuh menurun. Jika kondisi ini berlangsung lama, kerja

jantung menjadi berat dan bisa menyebabkan gagal jantung kongestif. Anemia zat besi juga

bisa menyebabkan menurunya daya tahan tubuh sehingga tubuh mudah terinfeksi.

Kelompok Rentan

AGB bisa diderita siapa saja, namun ada masa rentan AGB.Diantaranya pada masa

kehamilan, balita, remaja, masa dewasa muda dan lansia. Pada ibu hamil, prevalensi

anemia defisiensi berkisar 45-55%, artinya satu dari dua ibu hamil menderita AGB. Ibu

hamil rentan terhadap AGB disebabkan kandungan zat besi yang tersimpan tidak

sebanding dengan peningkatan volume darah yang terjadi saat hamil, ditambah dengan

penambahan volume darah yang berasal dari janin. Wanita secara kodrat harus kehilangan

darah setiap bulan akibat menstruasi, karenanya wanita lebih tinggi risikonya terkena AGB

dibandingkan pria. Anak anak dan remaja juga usia rawan AGB karena kebutuhan zat besi

cukup tinggi diperluka semasa pertumbuhan. Jika asupan zat besinya kurang maka risiko

AGB menjadi sangat besar. Penyakit kronis seperti radang saluran cerna, kanker, ginjal dan

jantung dapat menggangu penyerapan dan distribusi zat besi di dalam tubuh yang dapat

menyebabkan AGB.

Page 190: bahan baguS

Menurut Soedjatmiko, anak yang sejak balita mengalami anemia ini tak bisa diobati

lagi. Sedangkan bagi anak yang terkena pada usia sekolah, masih bisa diobati dengan

memberikan suplemen zat besi.? Prinsipnya, harus ada perubahan pola makan yang sehat,?

2.8.5. Kekurangan Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh yang berguna

untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata.

Akibat kekurangan Vitamin A

● Kurang Vitamin A (KVA) pada anak-anak yang berada di daerah pengungsian dapat

menyebabkan mereka rentan terhadap berbagai penyakti infeksi, sehingga mudah sakit.

● Anak yang menderita kurang vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit

infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian.

Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan pada saat

yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh.

● Kekurangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga akan mengkibatkan terjadinya

gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan

kebutaan.

● Bayi-bayi yang tidak mendapat ASI mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita

KVA, karena ASI merupakan sumber vitamin A yang baik.

Cara Mencegah KVA

Page 191: bahan baguS

Vitamin A dapat diperoleh dari ASI atau makanan yang berasal dari hewan (susu,

daging ayam, hati, telur) atau dari sayuran hijau daerta buah berwarna merah dan kuning

(mangga, pepaya)

Dalam keadaan darurat, dimana makanan sumber alami menjadi sangat terbatas,

suplementasi kapsul vitamin A menjadi sangat penting untuk meningkatkan daya tahan

tubuh terhadp penyakit.

Cara Mendapatkan Kapsul Vitamin A

Vitamin A dosis tinggi, baik yang biru maupun merah, tidak diperjual belikan dan

diberikan secara gratis diposyandu

Dosis kapsul Vitamin A untuk Bayi dan Anak

Sebagai upaya pencegahan di daerah bencana, satu kapsul vitamin A biru dengan dosis

100.000 IU diberikan kepada seluruh bayi berusia 6-11 bulan, kapsul vitmain A berwarna

merah dengan dosis 200.000 IU untuk seluruh balita usia 12-59 bulan, dan anak usia 5-12

tahun.

Kapsul vitamin A dosis tinggi aman diberikan dengan jarak minimal satu bulan.

Walaupun demikian, bila ternyata anak mengkonsumsi kapsul vitamin A dengan selang

waktu kurang dari satu bulan, biasanya tidak akan terjadi keracunan pada anak. Jika

ditemukan anak mengkonsumsi lebih dari satu kapsul dalam kurun waktu satu bulan,

segera laporkan pada petugas kesehatan.

BAB III

Page 192: bahan baguS

PENUTUP

3.1. Latar Belakang

Pada asuhan bayi baru lahir bermasalah perlu ketelitian dan kesabaran sehingga

dalam pelayanan kesehatan bayi dan anak balita tercapai. Sekarang telah dikembangkan

suatu pengelolaan pelayanan kesehatan untuk pelayanan kesehatan anak. Dalam hal ini

dibentuk puskesmas, polindes, dan lain sebagainya. Guna untuk memudahkan dalam

pelayanan kesehatan anak. Sehingga angka kematian anak menurun.

Dalam makalah ini beberapa penyakit di derita oleh neonatus, bayi dan anak balita

yang sering terjadi untuk kita ketahui agar kita sebagai tenaga kesehatan bisa memahami

penyakit-penyakit yang di derita oleh neonatus, bayi dan anak balita. Begitu juga

komplikasi dari penyakit-penyakit tersebut dan pengobatan atau terapi yang harus

diberikan pada bayi, dan anak balita yang mengalami penyakit tersebut.

Dalam hal ini kita sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai pengetahuan yang luas

dan kita lebih mengetahui tentang bayi dan anak balita diharapkan bisa memberikan

pelayanan kesehatan tersebut.

3.2. Saran

Pembuatan makalah ini agar kita sebagai pembaca bisa memahami tentang bayi baru

lahir bermasalah dan penyakit-penyakit yang lazim terjadi pada neonatus, bayi dan anak

balita sehingga kita bisa memberikan pelayanan kesehata yang tepat dan memberi

pengobatan atau terapi yang sesuai dengan penyakit yang diderita oleh neonatus, bayi dan

anak balita.

DAFTAR PUSTAKA

Page 193: bahan baguS

A.H.Markum.1991.Ilmu Kesehatan Anak, FKUI.Jakarta.

Depkes RI.2006.Manajemen Terpadu Balita Sakit. Depkes RI,Jakarta.

Hidayat, AAA.2005.Pengantar Keperawatan Anak 1.Salemba Medika,Jakarta.

Kosim, MS, dkk.2003.Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk

Dokter, Bidan dan Perawat di Rumah Sakit.IDAI, MNH-JHPIEGO-Depkes RI,Jakarta.

PPKC.2004.Modul Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan.PPKC,Jakarta.

Saifudin, AB.,dkk.2000.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal.JNPKKR-POGI-YBPSP,Jakarta.