bahan edukasi nyeri.doc
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
1/39
MANAJEMEN NYERI
1 Konsep Nyeri
1.1 Definisi Nyeri
Menurut The Internasional Association For Study Of Pain (IASP)nyeri adalah
pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan
dengan kerusakan jaringan atau potensial menyebabkan kerusakan jaringan (Potter,
2005). Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat
subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya, dan hanya orang tersebut yang dapat menjelaskan atau mengealuasi rasa
nyeri yang dialami (!limul, 200").
Nyeri adalah perasaan pribadi yang tidak dapat se#ara akurat digambarkan atau
diukur. Pera$at tidak dapat merasakan nyeri tersebut, namun pera$at harus menyakini
nyeri tersebut dan memper#ayai penilaian seseorang tentang seberapa berat nyeri yang
dialami (%&', 2005). Menurut oier dan *rb, +- nyeri adalah sensasi
ketidaknyamanan yang dimanifestasikan sebagai penderitaan yang diakibatkan oleh
persepsi ji$a yang nyata, an#aman, dan fantasi luka (/amsuri, 200").
efinisi kepera$atan menyatakan bah$a nyeri adalah apapun yang
menyakitkan tubuh yang dikatakan indiidu yang mengalaminya yang ada pada saat
indiidu mengatakannya. Nyeri dianngap nyata meskipun tidak ada penyebab fisik atau
sumber yang dapat diidentifikasi. 1eberapa nyeri dihubungkan dengan status mental
atau status psikologis, pasien se#ara nyata merasakan sensasi nyeri dalam banyak hal
dan tidak hanya membayangakannya saja (&arna$ati, 200-).
1.2 Fisiologi Nyeri
Nyeri adalah sensasi yang penting bagi tubuh. ensasi penglihatan, pendengaran, bau,
rasa, sentuhan, dan nyeri merupakan hasil stimulasi reseptor sensorik. Prookasi saraf3
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
2/39
saraf sensorik nyeri menghasilkan reaksi ketidaknyamanan, distress, atau menderita.
4alur (pathway) nyeri klasik terdiri dari rantai 3neuron yang meneruskan sinyal
nyeri dari perifer ke korteks serebral (i) neuron tingkat pertama (first-order), (ii)
neuron tingkat kedua, dan (iii) neuron tingkat ketiga (6ambar 73+). ensasi nyeri
dimulai dengan stimulasi ujung saraf neuron tingkat pertama.
+) istem Nyeri Perifer
8jung saraf bebas (atau no#i#eptor) neuron3neuron tingkat pertama merupakan
komponen sistem nyer perifer. erabut nyeri juga ikut terlibat.
2) No#i#eptor
No#i#eptor menyusun a9on perifer neuron tingkat pertama. :eseptor nyeri ini
umum dijumpai pada bagian superfi#ial;permukaan kulit, kapsul sendi, dalamperiosteum tulang dan di sekitar dinding pembuluh darah.
) erabut Nyeri
erabut delta adalah serabut yang ke#il, termielinisasi, yang akan direkrut
pertama kali sebagai respon terhadap stimuli no9ious. Mielin adalah senya$a
seperti lemak (fat-like) yang membentuk selaput mengelilingi a9on beberapa neuron
dan yang memungkinkan untuk meningkatkan transmisi stimuli. Manifestasi
respon pertama (atau nyeri
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
3/39
erabut delta3! dan > memiliki sifat sensitisasi, yaitu peningkatan sensitiitas
reseptor ketika menerima stimulus no9ious berulang. alah satu #ontoh klasik
sensitisasi adalah mele$atkan telapak tangan di ats nyala lilin. engan paparan
berulang3ulang, $aktu yang diperlukan untuk timbulnya sensasi nyeri akan
berkurang (karena sensitisasi serabut).
Gambar 71 Jalr nyeri !lasi!. ?mpuls nyeri yang berbedabeda bergerak dari
no#i#eptor sepanjang neuron tingkat pertama ke neuron tingkat kedua pada trakstus
spinotalamus. ari sana, impuls diteruskan melalui neuron tingkat ke tiga ke
korteks. emikian juga, impuls nyeri afektif berjalan dari no#i#eptor sepanjang
neuron tingkat pertama ke neuron tingkat ke tiga pada traktus spinoretikularis. ari
sana, impuls diteruskan melalui neuron ketiga ke batang otak.
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
4/39
Gambar 72 "ransmisi#penersan serab$ nyeri. (!) timulasi simultan serabut
saraf delta! dan > menghasilkan nyeri
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
5/39
erabut saraf ke arah ba$ah;descending dari korteks, thalamus, atau
batang otak dapat menghambat penerusan impuls yang bergerak melalui
jalur nyeri ascending. erabut3 serabut saraf ini berhenti pada kolom abu3
abu dorsal korda spinalis. Neurotransmiter (misalnya epinefrin,
norepinefrin, serotonin, berbagai opioid endogen) terlibat dalam
modulasi sensasi nyeri. 4alur nyeri descending bertanggung ja$ab untuk
menghambat transmisi nyeri dari korda spinalis.
enya$a3senya$a yang Memediasi Nyeri
1erbagai at kimia tubuh terlibat pada pengenalan atau penghambatan
nyeri padatubuh.
"abel 7
1 %enya&a A!$if pa'a "rans'!si No(i(ep$if
%enya&a %mber )o$ensi
meng*asil!an
&istamine ilepaskan oleh sel mast A
alium ilepaskan oleh sel3sel yang
rusak
AA
1radikinin Protein plasma AAAProstaglandin !sam arakidonat yang dilepaskan
oleh sel3sel yang rusakA3
Beukotrien !sam arakidonat yang dilepaskan
oleh sel3sel yang rusak
A3
enya$a p Neuron aferen primer A3A, senya$a menghasilkan nyeriC senya$a memitigasi;mengurangi nyeri
iadaptasi dari Dield &B, Pain. Ne$ Eork M#6ra$&ill, +-72.
enya$a yang Menghasilkan Nyeri
!da beberapa sumber;penghasil senya$a kimia yang terlibat pada
pengenalan nyeri yaitu
a) 1erasal dari sel3sel yang rusak
b) isintesis oleh sel3sel melalui enim yang diinduksi karena
kerusakan jaringan
c) merupakan produk no#i#eptor sendiri (/abel 73+). &istamin dan kalium
yang dilepaskan oleh sel setelah terjadi kerusakan jaringan dapat
mengaktiasi dan;atau mensensitisasi no#i#eptor. Pada kadar rendah,
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
6/39
bradikinin, suatu polipeptida hasil potongan protein plasma, dapat
menghasilkan asodilatasi dan edema, mengakibatkan hiperalgesia
(yaitu sensitiitas berlebihan terhadap nyeri)C pada kadar tinggi,
bradikin dapat se#ara langsung menstimulasi no#i#eptor untuk aktif.
Prostaglandin dan leukotrien merupakan senya$a yang disintesis di
daerah kerusakan jaringan dan dapat mengakibatkan hiperalgesis melalui
kerja langsungnya pada no#i#eptor atau dengan mensensitisasi
no#i#eptor terhadap senya$a lain. enya$a P, suatu neurotransmitter
yang dilepaskan dari serabut saraf >, juga mengakibatkan pelepasan
histamin dan bekerja sebagai asodilator kuat.
enya$a yang Mengurangi Nyeri'pioid endogen adalah keluarga peptida yang tersebar luas di seluruh tubuh
yang mempengaruhi reaksi terhadap nyeri. *nkefalin, endorfin, dan dinorfin
menstimulasi reseptor opioid pada perifer, tanduk dorsal, dan batang otak.
etiap kelas opioid endogen mempunyai ke#enderungan terhadap reseptor
opioid yang berbeda3beda.
Neurotransmiter seperti norepinefrin, serotonin, asetilkolin dan asam F3
aminobutirat semua terlibat pada penghambatan nyeri melalui berbagai
mekanisme. Norepinefrin dan serotonin memgurangi nyeri dengan #ara
memodulasi impuls descending dari otak. !setilkolin dan asam F3
aminobutirat menghambat aktiasi no#i#eptor.
)er$imbangan K*ss
Pasien Pediatrik
istem neurologi belum berkembang sempurna ketika bayi dilahirkan.
ebagian besar perkembangan otak, mielinisasi sistem saraf pusat dan
perifer, terjadi selama tahun pertama kehidupan. 1eberapa refleks primitif
sudah ada pada saat dilahirkan, termasuk refleks menarik diri ketika
mendapat stimuli nyeri. 1ayi baru lahir seringkali memerlukan stimulus
yang kuat untuk menghasilkan respon G dan kemudian dia akan merespon
dengan #ara menangis dan menggerakan seluruh tubuh. emampuan
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
7/39
melokalisasi tempat stimulus dan untuk menghasilkan respon spesifik
motorik anak3anak berkembang seiring dengan tingkat mielinisasi.
Pasien !eriatrik
&ilangnya neuron yang kontinyu pada otak dan korda spinalis terjadi
sebagai bagian dari proses menua yang normal. &al ini mengakibatkan
perubahan pada orang de$asa yang berusia H"5 tahun yang seringkali
diinterpretasikan sebagai hal yang abnormal pada indiidu yang lebih
muda. e#epatan konduksi saraf menurun antara 53+0I sebagai akibat
dari proses menua. &al ini kemudian akan menurunkan $aktu respon
dan memperlambat transmisi impuls, sehingga menurunkan persepsisensori sentuh dan nyeri.
"abel 72 Resep$or yang "erliba$ pa'a Mo'lasi Nyeri
Resep$or Ker+a Agonis
'pioid !nalgesik Morfin
!drenergi# :eduksi luaran system saraf 2 klonidin
dan norepinefrin
erotonergik Modulasi !ntidepresan trisiklik
olinergik Menghambat no#i#epsi !setilkolin
6!1!3ergik Menghambat firingno#i#eptor
1a#lofen
iadaptasi dari :eisnereller B!. Pain management. ?n &erfindal */. 6ourley
:. /e9tbook of /herapeuti#s rug and isease Management, "th
ed.1altimore Bippin#ot, %illiams J %ilkins, +"--5.
Pasien "amil
arena sebagian besar kehamilan terjadi ketika indiidu telah memasuki
usia de$asa, transmisi nyeri selama kehamilan dan melahirkan kurang lebih
sama dengan yang telah dijelaskan di atas.
1., "in+aan )a$ologi
a) indrom Nyeri !kut
Nyeri akut adalah nyeri yang mun#ul akibat jejas, trauma, spasmus, atau
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
8/39
penyakit pada kulit, otot, struktur somatik, atau organ dalam;#iscera tubuh.
?ntensitas nyeri sebanding dengan derajat jejas, dan akan berkurang sejalan dengan
penyembuhan kerusakan jaringan. /anda3tanda aktiitas sistem saraf otonom
(misalnya takikardia, hipertensi, berkeringat, dilasi pupil yang berkepanjangan,
demam) sering menyertai sensasi nyeri akut. 1iasanya, nyeri akut berkaitan dengan
suatu kejadian, dan se#ara alami bersifat linier (dengan kata lain ada permulaan dan
akhirnya), memiliki arti dan tujuan positif, dan sering berkaitan dengan tanda3tanda
fisik. ua tipe sindroma nyeri akut yang utama adalah nyeri somatis dan nyeri
#iscera.
+. Nyeri omatis
Nyeri somatis adalah akibat aktiasi no#i#eptor pada jaringan kutan dan dalam.- Nyeri somatis permukaan;superfisial adalah akibat stimulasi no#i#eptor di
dalam kulit atau jaringan subkutan dan mukosa yang mendasari. &al ini
ditandai dengan adanya sensasi;rasaberdenyut, panas atau tertusuk, dan
mungkin berkaitan dengan rasa nyeri yang disebabkan oleh stimulus yang
se#ara normal tidak mengakibatkan nyeri (misalnya allodinia), dan
hiperalgesia. 4enis nyeri ini biasanya konstan dan jelas lokasinya. Nyeri
superfisial biasanya terjadi sebagai respon terhadap luka terpotong, luka
gores dan luka bakar superfisial.
- Nyeri somatis dalam. Nyeri somatis dalam diakibatkan oleh jejas pada
struktur dinding tubuh (misalnya otot rangka;skelet). 1erla$anan dengan
nyeri tumpul linu yang berkaitan dengan organ dalam, nyeri somatis dapat
diketahui di mana lokasi persisnya pada tubuhC namun, beberapa menyebar
ke daerah sekitarnya. Nyeri pas#abedah memiliki komponen nyeri
somatis dalam karena trauma dan jejas pada otot rangka.
2. Nyeri is#era
Nyeri is#era disebabkan oleh jejas pada organ dengan saraf simpatis.
Nyeri ini dapat disebabkan oleh distensi abnormal atau kontraksi pada
dinding otot polos, tarikan #epat kapsul yang menyelimuti suatu organ
(misalnya hati), iskemi otot skelet, iritasi serosa atau mukosa, pembengkakan
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
9/39
atau pemelintiran jaringan yang berlekatan dengan organ3organ ke ruang
peritoneal, dan nekrosis jaringan. Nyeri yang disebabkan oleh bagaian
dalam perut atau peli# biasanya ditandai dengan distribusi dan kualitas nyeri
yang tidak jelas. 1iasanya terasa sebagai nyeri yang dalam, tumpul, linu,
tertarik, diperas atau ditekan. Nyeri yang sangat ektrim, biasanya terasa
sebagai nyeri paroksismal atau kolik dan nyeri ini dapat disertai dengan
mual, muntah, berkeringat dan perubahan tekanan darah dan denyut
nadi;ke#epatan jantung. Nyeri is#era seringkali mun#ul pada a$al a$itan
(onset) atau pada stadium dini suatu penyakit. ensasi nyeri yang
berasal dari organ dalam sering dipersepsikan sebagai nyeri yang berasal
dari bagian tubuh yang lebih supersifial;permukaan, biasanya daerah3daerahyang dipersarafi oleh saraf spinal yang samaC lokasi nyeri di bagian superfisial
atau bagian dalam yang berjauhan dengan sumber patologi yang sebenarnya
biasa disebut sebagai referred pain nyeri ali*/. ?nfark miokard akut dan
pankreatitis akut merupakan salah satu #ontoh dari nyeri is#era.
. /erapi
/erapi sindroma nyeri akut ditujukan langsung pada penyebab yang mendasari
nyeri dan melibatkan penggunaan obat3obat yang meredakan gejala untuk $aktu
yang singkat (short- term). /ujuannya adalah untuk meringankan impuls nyeri
selama periode penyembuhan luka jaringan. 'bat3obat antiinflamasi non3steroid
(misalnya ibuprofen, naproksen, ketoprofen) dapat digunakan
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
10/39
#enderung sirkulerC a$al nyeri dengan #epat terlupakan karena siklus nyerinya
tidak pernah berakhir. Nyeri akut mempunyai konotasi yang positif dalam arti
nyeri tersebut merupakan tanda siaga adanya jejas pada tubuh, sedangkan nyeri
kronis tidak mempunyai tujuan fisiologis tertentu. /erakhir, nyeri kronis tidak
mempunyai tanda3tanda dan gejala klinis, sehingga patofisiologi yang
mendasarinya biasanya tidak terdeteksi pada pemeriksaan fisik atau radiologis.
Nyeri kronis dapat mun#ul dari lokasi is#era, jaringan miofasial, atau
penyebab3penyebab neurologis, dan biasanya dibedakan menjadi nyeri
maligna (!an!er atau !eganasan) dan nyeri non-maligna (+ina!).
+. Nyeri maligna
- Nyeri kankerNyeri kronis maligna dapat merupakan kombinasi dari beberapa
komponen nyeri akut, intermiten (berselang;hilang3mun#ul;sementara)
dan kronis. Nyeri kanker dapat mun#ul pada tempat;situs primer kanker
sebagai akibat ekspansi tumor, penekanan;kompresi saraf, atau infiltrasi
oleh tumor, obstruksi maligna, atau infeksi pada ulkus maligna. Nyeri
juga dapat mun#ul pada tempat metatsatase yang jauh. elain itu, terapi
kanker dengan tindakan bedah, kemoterapi, dan radiasi juga dapat
menimbulkan mukositis, gastroenteritis, iritasi kulit, dan nyeri lain yang
berakitan. Nyeri kanker paling sering mun#ul pada jaringan
muskuloskeletal, sistem saraf, dan tulang.
2. Nyeri non3maligna
Nyeri kronis non3kanker dapat dibedakan menjadi 2 subtipe utama nyeri
neuropati dan nyeri mus#uloskeletal
- Nyeri neuropati.
Nyeri neuropati dapat bersifat idiopatik atau dapat juga mun#ul dari
lokasi yang tertentu atau umum pada jejas saraf. !$itannya dapat terjadi
seketika setelah jejas atau setelah jeda $aktu tertentu. Nyeri neuropati
dapat menghasilkan disestesia G ketidaknyamanan dan sensasi yang
berbeda dari sensasi nyeri biasa. 4enis nyeri disestesia ini kadang
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
11/39
dideskripsikan sebagai sensasi terbakar, kesemutan, rasa kebal;tak dapat
merasakan apapun, sensasi seperti ditekan, diperas, dan gatal3gatal dan
sering dinyatakan sebagai sensasi yang sangat tidak enak atau bahkan
tidak tertahankan. Nyeri neuropati dapat bersifat konstan dan menetap.
elain nyeri yang terus menerus, juga dapat terjadi nyeri yang tumpang
tindih, hilang3mun#ul (intemiten), nyeri seperti syok, yang seringkali
di#irikan dengan sensasi nyeri yang tajam, seperti tersengat
listrik;elektrik, mengejutkan, seperti disobek;robek, atau kejang. Pasien
dengan nyeri neuropati juga dapat menunjukkan hilangnya sensasi, nyeri
yang dipi#u, disfungsi simpatis atau motorik, dan abnormalitas refleks.
Pasien dengan nyeri yang dipi#u kembali (evoked pain) menunjukkanperubahan ambang batas nyeri dan mungkin mengalami hiperalgesia,
allodinia, hiperestesia (yaitu peningkatan sensitiitas terhadap stimulasi),
dan hiperpatia (misalnya sindroma nyeri yang sangat, ditandai dengan
peningkatan reaksi, seringkali eksplosif, terhadap suatu stimulus).
>ontoh sindroma nyeri neuropati kronis adalah neuralgia pas#aherpes,
neuropati diabetik, neuralgia trigeminal, nyeri pas#astroke, dan nyeri
phantom (yaitu rasa nyeri pada bagian tubuh yang telah diamputasi).
- Nyeri mus#uloskeletal
Nyeri muskuloskeletal mun#ul dari jaringan otot, tulang, persendian atau
jaringan ikat. Nyeri ini dapat diakibatkan oleh jejas atai idiopatik atau
iatrogeni#. indromanyeri mus#uloskeletal kronik yang umum adalah
nyeri yang berkaitan dengan penyakit inflamasi otot misalnya
polymyositis (penyakit jaringan ikat yang ditandai dengan edema,
inflamasi, dan degenerasi otot) dan dermatitis dan juga nyeri yang
berkaitan dengan penyakit persendian misalnya arthritis. Penyakit
system organ lain (penyakit sel bulan sabit; si#kle3#ell) juga dapat
menyebabkan nyeri mus#uloskeletal. Penggunaan obat3obatan seperti
idoudine, amfetamin, phen#y#lidine, dan B3triptofan juga dapat
mengakibatkan nyeri mus#uloskeletal kronik.
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
12/39
. /erapi
/erapi nyeri kronik tidak hanya difokuskan untuk menghilangkan gejala
tetapi juga untuk mengatasi penderitaan dan ketidakmampuan;disa$ility
yang diakibatkan oleh nyeri tersebut. Pemberian analgesik se#ara teratur
disarankan lebih untuk men#egah mun#ulnya nyeri dari pada meredakan
nyeri yang telah terjadi. !nalgesik ajuan (misalnya antikonulsan
untuk nyeri neuropati, benodiaepin untuk ke#emasan, antidepresan untuk
depresi) juga umum digunakan.
1.0 Fa!$or-Fa!$or Yang Mempengar*i Nyeri
Daktor3faktor yang mempengaruhi pengalaman nyeri adalah, sebagai berikut
+.K.+ 8sia
8sia merupakan ariable penting yang mempengaruhi nyeri, khususnya
pada anak3anak dan lansia. !nak yang masih ke#il mempunyai kesulitan
memahami nyeri dan prosedur yang dilakukan pera$at yang menyebabkan nyeri.
!nak ke#il yang belum dapat mengu#apkan kata3kata mengalami kesulitan untuk
mengungkapkan se#ara erbal dan mengekspresikan nyeri kepada orang tua atau
petugas kesehatan.
?ndiidu yang berusia lanjut memiliki resiko tinggi mengalami situasi3situasi
yang membuat mereka merasakan nyeri. arena lansia telah hidup lebih lama,
mereka kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami kondisi patologis yang
meyertai nyeri (Potter, 2005).
+.K.2 1udaya
eyakinan dan nilai3nilai budaya mempengaruhi #ara indiidu mengatsi
nyeri. ?ndiidu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh
kebudayaan mereka. &al ini meliputi bagaimana seseorang bereaksi terhadap
nyeri (>alillo, ++ dalam Potter, 2005). Namun, budaya dan etnik tidak
mempengaruhi persepsi nyeri (Lati#k, +0 dalam 1runner dan uddart, 2002).
+.K. Pengalaman masa lalu
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
13/39
etiap indiidu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman nyeri
sebelumnya tidak selalu berarti bah$a indiidu tersebut akan menerima nyeri
dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. !pabila indiidu sejak lama
sering mengalami serangkaian nyeri tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri
yang berat, maka ansietas atau bahkan rasa takut dapat mun#ul. ebaliknya
apabila indiidu mengalami nyeri dengan jenis yang sama berulang3ulang, tetapi
kemudian nyeri tersebut berhasil dihilangkan,akan lebih mudah indiidu untuk
menginterprestasikan sensasi nyeri. !kibatnya pasien akan lebih siap untuk
melakukan tindakan yang diperlukan untuk menghilangkan nyeri. !pabila pasien
tidak pernah merasakan nyeri, maka persepsi pertama nyeri dapat mengganggu
koping (1runner dan uddart, 2002).+.K.K !nsietas
&ubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks. !nsietas
meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu
perasaan ansietas. timulus nyeri mengaktifkan bagian sistem limbik yang
diyakini mengendalikan emosi seseorang, khususnya ansietas. istem limbik
dapat memproses reaksi emosi terhadap nyeri, yakni memperburuk atau
menghilangkan nyeri (Potter, 2005)
+.K.5 6aya koping
Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan
sebaliknya pola koping yang maladaptie akan menyulitkan seseorang mengatasi
nyeri. Nyeri dapat menyebabkan ketidakmampuan, baik sebagian maupun
keseluruhan atau total. lien akan menemukan berbagai #ara untuk
mengembangkan koping terhadap efek fisik dan psikologis nyeri (Potter, 2005).
+.K." ukungan keluarga dan so#ial
?ndiidual yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota
keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan, bantuan dan
perlindungan. Meskipun nyeri tetap klien rasakan, kehadiran orang yang di#intai
akan meminimalkan kesepian dan ketakutan (Potter, 2005)
+.K.7 Makna nyeri
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
14/39
?ndiidu akan mempersepsikan nyeri dengan #ara berbeda3beda, apabila
nyeri tersebut memberikan, suatu kehilangan, hukuman dan tantangan. erajat
dan kualitas nyeri yang dipersepsikan klien berhubungan dengan makna nyeri
(Potter, 2005).
+.K.- Perhatian
/ingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya terhadap nyeri dapat
mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan
nyeri yang meningkat, sedangkan upaya pengalihan (distraksi) dihubungkan
dengan respon nyeri yang menurun (Potter, 2005)
1. Klasifi!asi Nyeri
Perry dan potter 2005 mengklasifikasikan nyeri sebagai berikut
+.K.+ 1erdasarkan sumbernya
1) %ataneus&superficial, yaitu nyeri yang mengenai kulit atau jaringan subkutan,
biasanya bersifat $urning (seperti terbakar). >ontoh terkena ujung pisau atau
gunting.
2) eep somatic; nyeri yang mun#ul dari ligament, pembuluh darah, tendon, syaraf,nyeri menyebar dan lebih lama daripada #utaneus. >ontoh sprain sendi.
3) 'isceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dalam ronnga
abdomen,#ranium dan thorak. 1iasanya terjadi karena spasme otot, iskemia,
regangan jaringan.
+.K.2 1erdasarkan penyebab
+) Disik
1isa terjadi karena stimulus fisik (#ontohnya fraktur femur)
2) Psykogenik
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
15/39
/erjadi karena sebab yang kurang jelas;susah diidentifikasi, bersumber dari
emosi;psikis dan biasanya tidak disadari. (#ontohnya orang yang marah, tiba3tiba
merasa nyeri pada dadanya).
+.K. 1erdasarkan lama atau durasinya
+) Nyeri akut
Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena #idera, atau interensi bedah dan
a$itan yang #epat, dengan intensitas berariasi dari berat sampai ringan. Nyeri ini
terkadang bisa hilang sendiri tanpa adanya interensi medis, setelah keadaan pulih
pada area yang rusak. !pabila nyeri akut ini mun#ul, biasanya tenaga kesehatan
sangat agresif untuk segera menghilangkan nyeri.
2) Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu
periode tertentu, berlangsung lama, intensitas berariasi, dan biasanya berlangsung
lebih dari enam bulan.
1. Jenis-Jenis Nyeri
!da beberapa jenis3jenis nyeri yang bisa diklasifikasikan sebagai berikut
+.5.+ Nyeri Pas#a 1edah
:asa nyeri tersebut biasanya timbul pada setiap jenis tindakan operasi, bila
tidak diatasi dapat menimbulkan efek yang membahayakan yang akan mengganggu
proses penyembuhan. trategi pelaksanaan nyeri men#akup pendekatan
farmakologis dan non farmakologis. Pendekatan ini diseleksi berdasarkan pada
kebutuhan dan tujuan pasien se#ara indiidu (1runner J uddart, 200+)
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
16/39
Pera$at yang berperan sebagai seseorang pengamat yang aktif dan memiliki
pengetahuan tentang klien yang mengalami nyeri, akan menganalisa lebih objektif
tentang pengalaman nyeri klien dan membuat diagnosis bah$a ia mengalami nyeri
dan pera$at bekerja untukmenerapkan tekhnik3tekhnik dan keterampilan yang pada
akhirnya akan menghilangkan nyeri (Potter,2005).
+.5.2 Nyeri Draktur Demur
Draktur adalah kerusakan struktural dalam tulang, lapisan epifisis, atau
permukaan sendi tulang ra$an (usan, 200+). Demur merupakan tulang terpanjang
yang ada dalam tubuh manusia. Penyembuhan fraktur berkisar antara tiga minggu
sampai enam bulan. Daktor yang memper#epat penyembuhan fraktur adalah nutrisi
yang baik, hormon3hormon pertumbuhan, tiroid, itamin , gerakan pasif dan aktif
pada anggota gerak (Muttain, 200-).
Draktur pada tulang femur dapat terjadi mulai dari proksimal sampai dengan
distal. Manifestasi klinis fraktur femur hampir sama dengan manifestasi klinis
fraktur umum tulang panjang, seperti nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, dan
pembengkakan. e#ara klinis, fraktur femur terdiri atas patah tulang paha terbuka
dan patah tulang paha terbuka. !suhan kepera$atan pada kedua fraktur femur iniberbeda. edua fraktur itu dapat menyebabkan klien mengalami nyeri yang sangat
hebat. e#ara umum, nyeri pada fraktur femur dapat diatasi dengan teknik non
farmakologi seperti distraksi dan relaksasi (Muttain, 200-).
Nyeri pada fraktur dapat mengakibatkan impairment dan disa$ilitas
Impairment adalah abnormalitas atau hilangnya struktur atau fungsi anatomik,
fisiologik maupun psikologik. edangkan disa$ilitas adalah hasil dari impairment
yaitu keterbatasan atau gangguan kemampuan untuk melakukan aktiitas yangnormal (udoyo, 200").
1. )eng!a+ian persepsi nyeri
+.".+ :espon Persepsi Nyeri
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
17/39
+) :espon fisiologis
:espon fisiologis terhadap nyeri dapat menunjukan keberadaan, sifat nyeri
dan an#aman potensial terhadap kesejahteraan pasien.!pabila pasien merasakan
nyeri, pera$at harus mengkaji tanda3tanda ital, melakukan pemeriksaan fisik
terfokus, dan mengobserasi keterlibatan sistem saraf otonom./anda fisiologis
dapat menunjukan nyeri pada pasien yang berupaya untuk tidak mengeluh atau
mengakui ketidak nyamanan.
?ndikator fisiologis nyeri merupakan perubahan fisiologi inolunter
dianggap sebagain indikator nyeri yang lebih akurat dibanding laporan erbal
pasien. 1agaimana pun, respon inolunter ini seperti meningkatnya frekuensi
nadi dan pernapasan, pu#at dan berkeringat adalah indikator rangsangan sistemsaraf simpatis, bukan nyeri itu sendiri. Pasien yang mengalami nyeri akut yang
hebat mungkin tidak menunjukan frekuensi pernapasan yang meningkat tetapi
akan menahan nafasnya. :espon fisiologik harus digunakan sebagai pengganti
untuk laporan erbal dari nyeri pada pasien tidak sadar dan jangan digunakan
untuk men#oba memalidasi laporan erbal dari nyeri indiidu (/amsuri, 200").
2) :espon Perilaku
:espon perilaku terhadap nyeri dapat men#akup
+. Pernyataan erbal (mengaduh, menangis, sesak nafas, mendengkur)
2. *kspresi $ajah (meringis, menggelutukkan gigi, mengigit bibir)
. 6erakan tubuh (gelisah, imobilisasi, ketegangan otot, peningkatan gerakan
jari dan tangan)
K. ontak dengan orang lain;interaksi sosial (menghindari per#akapan,
menghindari kontak sosial, penurunan tentang perhatian, fokus pada
aktiitas menghilangkan nyeri).
) *kspresi Nyeri lien
Pengkajian nyeri lebih sulit karena banyak pera$at yakin bah$a klien akan
melaporkan keluhan nyeri, ketika mengalami. Namun, hal ini tidak selalu benar.
lien pertama3tama harus mempersepsikan suatu kebutuhan untuk melaporkan
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
18/39
nyeri dan kemudian mempersepsikan kesediaan pera$at untuk membantu
sebelum klien dapat mendiskusikan nyeri se#ara terbuka.
Pera$at harus mempelajari #ara erbal dan nonerbal klien dalam
mengomunikasikan rasa ketidaknyamanan. Meringis, menekuk salah satu
bagian tubuh, dan postur tubuh yang tidak laim merupakan #ontoh ekspresi
nyeri se#ara non erbal. lien yang tidak mampu berkomunikasi efektif
seringkali membutuhkan perhatian khusus selama melakukan pengkajian
(Potter, 2005).
K) Pengukuran ?ntensitas Nyeri
- kala Pengukuran Numerik
- kala Pengukuran ?ntensitas Nyeri eskriptif ederhana
jika digunakan sebagai grafik skala peringkat, dianjurkan nilai dasar +0 #m.
- kala !nalog
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
19/39
!gen#y for &ealth >are Poli#yJ:esear#h (!&>P:), Publi# &ealth eri#e, 8..
epartment of &ealth and &uman eri#es, Deb +2 (1runner J uddarth,
200+).
- kala %ajah
(
%ong dan 1aker,+--)
/erdiri dari enam $ajah kartun yang direntang dari $ajah tersenyum untuk = tidak
ada nyeri = samapi $ajah menangis untuk = nyeri paling buruk=.
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
20/39
Gambar 7 %!ala 3a+a* 4ieri 'an !a&an!a&an. i#etak ulang dari 1ieri
, :eee :!, >hampion >, et al. /he fa#es pain s#ale for the self
assessment of the seerity of pain e9perien#ed by #hildren deelopment,
initial alidation, and preliminary inestigation for ratio s#ale properties.
Pain +0CK+++50.)
eterangan
%ajah 0 angat senang karena tidak ada nyeri.
%ajah + Nyeri yang sangat sedikit
%ajah 2 Nyeri yang sedikit lebih banyak.
%ajah Nyeri lebih banyak.
%ajah K angat nyeri.
%ajah 5 Nyeri sebanyak yang bisa kamu bayangkan, meskipun kamu tidak harus
menangis untuk mengalami rasa nyeri ini.
+.".2 Penilaian istem 'rgan
ontrol nyeri tetap merupakan problem signifikan pada pelayanan
kesehatan di seluruh dunia. Masalah3masalah yang berkaitan dengan profesional
kesehatan, pasien, dan sistem pelayanan kesehatan se#ara keseluruhan diketahui
sebagai salah satu penghambat dalam penatalaksaan nyeri yang tepat. /eknik
pemeriksaan;penilaian oleh para professional kesehatan dan keengganan pasien
untuk melaporkan nyeri merupakan dua masalah utama. Penanganan nyeri yang
efektif tergantung pada pemeriksaan dan penilaian nyeri yang seksama baik
berdasarkan infromasi subyektif maupun obyektif.
a) ?nformasi subyektif
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
21/39
?nformasi yang subyektif, spesifik oleh pasien (atau informasi yang dilaporkan
sendiri) merupakan #ara utama pada ealuasi nyeri. Namun, informasi laporan3
sendiri (self-reported) ini dipengaruhi oleh usia, status kognitif, disabilitas fisik,
penggunaan obat pasien dan harapan pasien dan professional kesehatan terhadap
terapi. Darmasis harus mempertimbangakna fa#tor3faktor tersebut ketika
mengiterpretasikan informasi yang ada. ?nformasi laporan3sendiri dapat diperoleh
melalui $a$an#ara mendetil dan;atau menggunakan #ara3#ara pemeriksaan
dimensi tunggal atau multidimensi.
b) %a$an#ara untuk Nyeri
Pendekatan untuk memperoleh ri$ayat detil dari seorang pasien dengan nyeri tidak
berbeda banyak disbanding yang sudah dijelaskan sebelumnya pada 1ab .Darmasis sebaiknya menggunakan kombinasi pertanyaan terbuka dan tertutup untuk
memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengetahui masalah pasien. elain
itu, perhatikan juga faktor3faktor seperti menetukan lokasi yang lebih priasi ketika
melakukan $a$an#ara, menunjukkan sikap yang suportif dan tidak menghakimi,
memperhatikan tanda3tanda erbal dan nonerbal, dan meluangkan $aktu yang
#ukup untuk melakukan $a$an#ara. Penggunaan mnemonik PO:/ juga akan
membantu farmasis mengumpulkan informasi ital yang berkaitan dengan proses
nyeri pasien (/abel 73). >ontoh interaksi antara farmasis dan pasien mengenai
nyeri di#atumkan pada otak 73+.C
"abel 7, Mnemoni! )5R%" n$! E6alasi Nyeri
Nyeri
) Paliatif atau penyebab nyeri
5 Ouality;kualitas nyeri
R :egio (daerah) lokasi atau penyebaran nyeri
% ubyektif deskripsi oleh pasien mengenai tingkat nyerinya
" /emporal atau periode;$aktu yang berkaitan dengan nyeri
1erikut ini adalah pertanyaan3pertanyaan yang diajukan berdasarkan
a#uan nyeri PO:/
!pa yang menyebakan nyeri 4ejas;luka Batihan fisik;olah raga tres
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
22/39
!pa yang menyebabkan makin nyeri iet tres Batihan fisik;olah raga
!pa yang meredakan nyeri ?stirahat /enang 'bat
4elaskan bagaimana rasa nyeri, apakah tajam, tumpul eperti terbakar
Ngilu;lini onstan &ilang3mun#ul
i daerah mana nyerinya 1isakah anda menunjuk daerah nyeri dengan
telunjuk anda !pakah terasa nyeri pada daerah lain
!pakah nyeri terasa menyebar ke daerah tubuh lain
eberapa parah nyerinya :ingan edang angat nyeri
!pakah nyeri menyebabkan perubahan pola hidup anda 1agaimana
!pakah nyeri menyebabkan anda terbangun pada malam hari !pakah
anda menjadi sulit tidur
!pakah nyeri mempengaruhi nafsu makan anda
!pakah ada gejala lain Mual;muntah iare;konstipasi 1erkeringat Nafas
tersengal3sengal epala terasa ringan;melayang 1erdebar3debar
apan nyeri terasa Malam hari Pagi etiap hari etiap bulan
apan nyeri paling terasa berat
udah berapa lama anda mengalami nyeri ini
#) >ara Penilaian Nyeri
?nformasi laporan3sendiri juga dapat diperoleh menggunakan berbagai #ara
penilaian nyeri. Perlu diingat, bah$a kedalaman dan kompleksitas #ara3#ara untuk
penilaian nyeri ini berariasi. ?dealnya, #ara3#ara untuk penilaian ini mudah
digunakan, mudah dimengerti oleh pasien, dan alid, sensitif serta dapat diper#aya.
/indakan untuk menentukan lokasi fisik dan tingkat keparahan nyeri adalah yang
paling sering dilakukan. Pada beberapa kasus, 5 dimensi tambahan yang berkaitan
dengan informasi diperlukan untuk mengetahui tingkat nyeri pasien dan efeknya
terhadap kehidupan pasien
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
23/39
+. etidakmampuan fisik yang disebabkan oleh nyeri, misalnya perubahan
aktiitas kehidupan sehari3hari atau kemapuan mera$at diri sendiri.
2. !spek perilaku.kognitif nyeri, misalnya jumlah obat yang diperlukan, jumlah
kunjungan ke dokter, penilaian perilaku nonerbal, dan identifikasi gejala
neuroti#.
. :espon emosional nyeri, misalnya depresi dan ke#emasan, yang dapat
menurunkan ambang nyeri dan membuat pasien melaporkan tingkat nyeri yang
lebih tinggi.
K. !kibat ekonomi nyeri, misalnya kemapuan bekerja untuk membayar
pengobatan nyeri.
5. ?nformasi sosial budaya yang berkaitan dengan masalah litigasi, kemandirianpasien, kualitas hidup, dinamika keluarga dan tujuan3tujuan pasien.
!da beberapa #ara untuk membantu farmasis mengetahui akibat nyeri
menggunakan #ara dimensi tunggal atau multidimensi.
a) >ara dimensi tunggal kala analog isual (isual analog s#ale;Q!)
adalah #ara yang paling banyak digunakan untuk menilai nyeri (6ambar 73).
kala linier ini menggambarkan se#ara isual gradasi tingkat nyeri yang
myngkin dialami seorang pasien. :entang nyeri di$akili sebagai garis
sepanjang +03#m, dengan atau tanpa tanda pada tiap #entimeter. /anda pada
kedua ujung garis ini dapat berupa angka atau peryataan deskriptif. 8jung
yang satu me$akili tidak ada nyeri, sedangkan ujung yang lain me$akili rasa
nyeri terparah yang mungkin terjadi. kala dapat dibuat ertikal atau
horiontal. Manfaat utama Q! adalah penggunaannya yang sangat mudah dan
sederhana. Darmasis dapat segera menggunakannya sebagai penilaian #epat
pada hampir semua situasi praktek farmasi.
Namun, pada periode pas#abedah, Q! tidak banyak bermanfaat
karena pada Q! diperlukan koordinasi isual dan motorik serta kemampuan
konsentrasi. Q! juga dapat diadaptasi menjadi skala hilangnya; reda rasa
nyeri
!lternatif #ara lain, selain Q!, adalah skala numerik erbal (6ambar 73).
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
24/39
kala ini menggunakan angka3angka 0 sampai +0 untuk menggambarkan
tingkat nyeri. ua ujung ekstrim juga digunakan pada skala ini, sama seperti
pada Q! atau skala reda nyeri. kala numerik erbal ini lebih bermanfaat
pada periode pas#abedah, karena se#ara alami erbal;kata3kata tidak terlalu
mengandalkan koordinasi isual dan motorik. kala erbal menggunakan
kata3kata dan bukan garis atau angka untuk menggambarkan tingkat nyeri
(6ambar 73). kala yang digunakan dapat berupa tidak ada nyeri, sedang,
parah. &ilang;redanya nyeri dapat dinyatakan sebagai sama sekali tidak hilang,
sedikit berkurang, #ukup berkurang, baik;nyeri hilang sama sekali. arena
skala ini membatasi pilihan kata pasien, skala ini tidak dapat membedakan
berbagai tipe nyeri.1erbagai #ara dimensi tunggal dapat dibandingkan pada /abel 73K.
Gambar 7, ara(ara penilaian nyeri 'imensi $nggal. (!) kala analog isual
(Q!). (1) kala numeri# erbal. (>). kala penilaian erbal.
"abel 70 ara(ara )enilaian Nyeri Dimensi "nggal
ara Jenis pasien "ipe nyeri Manfaa$ Kergian
kala analog
isual (Q!)
!nak3anak
R7 tahun,
e$asa
Nyeri saat
ini
ederhana
/ergantung
bahasa yang
atu dimensi
kala membatasi
Memerlukan
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
25/39
digunakan
Mudah
dimengerti
:eprodusibel
koordinasi
Qisual dan motorik
kala
numeri#
erbal
e$asa Nyeri saat
ini
ama seperti
Q!, tidak
memerlukan
koordinasi isual
dan motorik
Mungkin lebih
mudah digunakan
dari pada Q!
atu dimensi
kala membatasi
kala
penilaian
erbal
e$asa Nyeri saat
ini
ederhana,
mudah digunakan
ensitie
terhadap dosis,
jenis kelamin dan
perbedaan etnis
Bebih baik daripada Q!
terutama untuk
menilai nyeri akut
eterbatasan
pilihan kata untuk
menggambarkan
rasa nyeri
/idak
memungkinkan
untuk membedakantingkat nyeri
dengan lebih teliti
ianggap terdapat
terdapat jarak yang
sama antar kata
yang
menggambarkan
efek analgesi#
b) >ara penilaian nyeri multidimensi >ara multidimensi, seperti #ara dimensi
tunggal, menilai tingkat;derajat nyeri yang dialami oleh pasien, namun, #ara
multidimensi juga memungkinkan untuk mengukur aspek nyeri lain (misalnya,
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
26/39
perilaku dan respon emosi). ebagai #ontoh #ara multidimensi ini adalah
penggunaan diari;#atatan harian nyeri, gambar nyeri, skala $ajah nyeri,
kuesioner nyeri singkat %is#onsin, dan kuesioner nyeri M#6ill. >ara3#ara ini
dibandingkan pada /abel 735.
"abel 7 ara(ara )enilaian Nyeri Ml$i'imensi
ara Jenis pasien "ipe nyeri Manfaa$ Kergian
>atatan
harian nyeri
e$asa Nyeri yang
telah
dialami
dahulu
apat diandalkan
Bebih akurat dari
pada
ingatan;memori
saja untuk ri$ayat
penggunaan obat
yang
sesungguhnya
/ergantung pada
pen#atata yang
akurat
6ambaran
nyeri
!nak3anak
Rtahun
e$asa
Nyeri saat
ini
apat digunakan
oleh penilaian
yang bukan ahli
eterandalan
yang tinggiapat untuk
membedakan
berbagai nyeri
/idak mengukur
intensitas nyeri
yang sesungguhnya
/idak adekuat
untuk mengukurtingkat nyeri pada
daerah tubuh yang
tertentu
kala $ajah
nyeri
!nak3anak
R tahun
1erbagai
ma#am tipe
pasien
tergantung
skala spesifik
yang
digunakan
Nyeri saat
ini
/idak diperlukan
tingkat
perkembangan
sempurna
kemampuan
erbal dan
pemahaman
konsep
ederhana,
emua skala $ajah
belum tentu sesuai
untuk semua
audiens
emampuan
pembedahan jenis
nyeri pada bagian
tengah skala kadang
sulit
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
27/39
mudah digunakan
&anya diperlukan
sedikit instruksi
uesionersingkat
%is#onsin
e$asa Nyerikanker
apat diandalkanMudah digunakan
Pe$a$an#ara
dapat melakukan
/idak melihat aspekemosi atau
pengaruh situasi
berkaitan dengan
prilaku saat nyeri
uesionel
M#6ill
e$asa Nyeri
kanker
Nyeri non
kanker
apat diandalkan
Qalid
igunakan luas
Membuat indeks
penilaian nyeri
Memerlukan
kapasitas intektual
dan okabuler yang
#ukup
Mungkin tidak
dapat digunakan
untuk pasien
dengan budaya dan
bahasa yangberbeda
- >atatan harian nyeri adalah #atatan tertulis atau lisan mengenai pengalaman
pasien dan perilakunya. 4enis laporan ini sangat membantu untuk memantau
ariasi status penyakit sehari3hari dan respon pasien terhadap terapi. Pasien
men#atat intensitas nyerinya dan kaitan dengan perilakunya misalnya
aktiitas harian, tidur, aktiitas seksual, kapan menggunakan obat, makan,
mera$at rumah dan aktiitas rekreasi lainnya.
- 6ambar3gambar nyeri adalah penggunaan gambar tubuh manusia di mana
pasien diminta untuk menandai sesuai nyeri yang dialaminya (6ambar 73K).
6ambar3gambar ini dapat digunakan untuk menilai lokasi dan distribusi
nyeri, tetapi tidak dapat membantu menilai tingkat;intensitas nyeri. 6ambar3
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
28/39
gambar nyeri ini dapat dibandingkan dari $aktu ke $aktu untuk menilai
respon nyeri terhadap terapi. Nyeri pada daerah yang ke#il dan terlokalisaasi
(misalnya kepala) tidak dapat dinilai dengan adekuat menggunakan
#ara gambar ini.
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
29/39
29
Gambar 70 ara Gambar Nyeri. !rea nyeri ditandai dengan symbol yang
berbedabeda untuk kebal;tidak dapat merasakan sensasi apapun, ooo untuk sensasi
seperti tertusuk jarum, 999 untuk sensasi seperti terbakar, ;;;; seperti dipotong
potong, dan HHH untuk sensasi linu;ngilu.
- uesioner ingkat %is#onsin berisi +7 pertanyaan untuk mengetahui
ri$ayat nyeri, intensitas, lokasi, kualitas, gangguan terhadap aktiitas sehari3
hari, efek nyeri terhadap suasana hati, dan kenyamanan hidup se#ara
keseluruhan. /es ini dapat digunakan oleh pasien sendiri, atau oleh
pe$a$an#ara, dengan hasil yang kurang lebih sama.
- uesioner M#6ill (MPO) (6ambar 737) terdiri dari empat bagian
(+) 6ambar nyeri(2) ?ndeks nyeri (P:?)
() Pertanyaan3pertanyaan mengenai nyeri terdahulu dan lokasinya
(K) ?ndeks intensitas nyeri yang dialami saat ini.
1.7 %$ra$egi )ena$ala!sanaan Nyeri
+.7.+ /ujuan Penatalaksanaan Nyeri
/ujuan pera$at memberikan tindakan pada pasien yang mengalami nyeri
berorientasi pada hal3hal berikut (Perry dan Potter, 2005)
a. Pasien menyatakan merasa sehat dan nyaman.
b. Pasien mempertahankan kemampuan untuk melakukan pera$atan diri.
#. Pasien mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki saat ini.
d. Pasien menjelaskan faktor penyebab ia mengalami nyeri.
e. Pasien mampu menggunakan terapi yang diberikan (farmakologi dan non
farmakologi) dirumah dengan aman.
+.7.2 Manajemen Nyeri Darmakologi
Menangani nyeri yang dialami pasien melalui pendekatan farmakologis
dilakukan dalam kolaborasi dengan dokter atau dengan pemberi pera$atan utama
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
30/39
30
lainnya dan pasien. Penatalaksanaan nyeri dengan pendekatan farmakologi
memerlukan kolaborasi erat dan komunikasi yang efektif diantara pemberi
pera$atan kesehatan (Perry dan Potter, 2005).
/erapi nyeri membutuhkan pendekatan yang indiidual yang lebih
dibandingkan dengan masalah pasien yang lain. Pasien dan pera$at harus menjadi
rekan kerja dalam melakukan upaya mengontrol nyeri. Pera$at memberi dan
memantau terapi yang diprogramkan dokter untuk penghilang rasa nyeri dan
penggunaan tindakan penghilang nyeri yang mandiri sehingga melengkapi terapi
yang diprogramkan dokter.
!dapun hal3hal yang dapat dilakukan oleh pera$at dalam pendekatan
farmakologi adalah
a. Mengakaji pasien sebelum memberikan analgetik seperti, ri$ayat alergi dan
medikasi sebelumnya.
b. Melakukan pemberian obat sesuai dengan prinsip3prinsip pemberian obat yaitu
dengan
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
31/39
31
a. Pasien merasa bah$a tindakan tersebut menarik.
b. Pasien yang mengekspresikan ke#emasan atau ketakutan.
#. Pasien yang memperoleh manfaat dari upaya menghindari atau mengurangi
terapi.
d. Pasien yang memiliki kemungkinan untuk mengalami dan perlu mengembangkan
koping dengan interal nyeri paska operasi yang lama.
e. Pasien yang masih merasakan nyeri setelah menggunakan terapi farmakologis.
/erapi Non farmakologi yang dapat diberikan oleh pera$at, antara lain
+) 1imbingan !ntisipasi
Pera$at memberikan informasi pada pasien dan men#egah salah interpretasi
tentang peristi$a nyeri dan meningkatkan pemahaman tentang apa yang pasien
harapkan. ?nformasi yang diberikan yaitu konsep nyeri, metoda untuk mengatasi
dan harapan pasien selama mengikuti prosedur (Perry dan Potter, 2005).
2) timulasi dan Masase utaneus
Masase adalah stimulasi kutaneus tubuh se#ara umum. ering dipusatkan di
punggung dan bahu. Masase kulit dapat memberikan efek penurunan ke#emasan
dan ketegangan otot. :angsangan masase otot ini diper#aya akan merangsang
serabut berdiameter besar, sehingga mampu memblok atau menurunkan impuls
nyeri. Masase kulit dapat dilakukan dengan menggunakan ointment (balsem
gosok) atau liniment (obat #air gosok) yang mengandung mentol untuk
membantu men#apai pengurangan nyeri ( /amsuri, 200")
) /erapi *s dan Panas
Penggunaan panas dingin meliputi penggunaan kantong es, masase mandi
air dingin atau panas, penggunaan selimut atau bantal panas. ompres panas
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
32/39
32
dingin selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses
penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan (/amsuri, 2005).
/erapi es dapat menurunkan prostaglandin, yang memperkuat sensitiitas
reseptor nyeri dan sub kutan lain yang #idera dengan menghambat proses
inflamasi, menurunkan aliran darah dan mengurangi edema. /erapi tersebut akan
lebih efektif apabila es diletakan pada tempat #idera segera setelah #idera terjadi.
/erapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu
area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan memper#epat
penyembuhan. uhu yang diaplikasikan jangan terlalu tinggi karena akan
menimbulkan rasa tidak nyaman dan kurang memberikan efek penurunan nyeri
pada klien (/amsuri, 200").
K) istraksi
istraksi adalah pengalihan perhatian dari fokus perhatian terhadap nyeri ke
fokus lain. /eknik distraksi dapat mengatsi nyeri berdasarkan teori bah$a
aktiitas retikuler menghambat stimulus nyeri, jika seseorang menerima input
sensori yang berlebihan dapat menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak
sehingga nyeri berkurang dan tidak dirasakan oleh klien (/amsuri, 200").
Perhatiaan mempengaruhi stimulus nyeri dan bisa memodifikasikan
perasaan nyeri ringan dan memfokuskan pada aktiitas dan lingkungan. Menurut
:obbert (+") metoda untuk menghilangkan nyeri dengan #ara mengalihkan
perhatian pada hal3hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang di
alami. Misalnya seorang pasien sehabis operasi mungkin tidak merasakan nyeri
se$aktu melihat pertandingan sepak bola di teliisi. istraksi bisa dilakukan
dengan bernyanyi, mendengarkan musik, menonton /Q, ber#erita dan berdoa
(Potter 2005).
Perhatian mempengaruhi stimulus nyeri dan bisa memodifikasikan perasaan
nyeri dan memfokuskan pada aktiitas dan lingkungan. timulus nyeri perifer
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
33/39
33
dihambat oleh stimulus dari serabutGserabut saraf yang lain, karena pesanGpesan
nyeri menjadi lebih lambat, sehingga pasien merasa nyerinya berkuarang
(1runner J uddarth, 2002).
5) &ipnosis
*fektif dalam meredakan nyeri atau menurunkan jumlah analgesik yang
dibutuhkan oleh tubuh pada nyeri akut dan kronis. /eknik ini mungkin membantu
dalam memberikan peredaan nyeri terutama dalam situasi sulit. Mekanisme
bagaimana kerjanya hipnosis tidak jelas tetapi tidak tampak diperantarai oleh
sistem endorfin.
&ipnosis dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh
sugesti positif. uatu pendekatan holistik, hipnosis diri menggunakan sugesti diri
dan kesan tentang perasaan yang rileks dan damai. ?ndiidu memasuki keadaan
rileks dengan menggunakan berbagai ide pikiran dan kemudian kondisi3kondisi
yang menghasilkan respons tertentu. &ipnosis diri sama dengan melamun,
konsentrasi yang intensif mengurangi ketakutan dan stres karena indiidu
berkonsentrasi hanya pada satu pikiran (Potter, 2005).
") :elaksasi dan /eknik ?majinasi.
:elaksasi otot rangka diper#aya dapat menurunkan nyeri dengan
merelaksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri. 1eberapa penelitian
menunjukkan bah$a relaksasi efektif dalam menurunkan nyeri pas#a operasi.
:elaksasi pasien dapat mengubah persepsi3kognitif dan motiasi3afektif dengan
melakukan relaksasi. /eknik relaksasi tersebut merupakan upaya pen#egahan
untuk membantu tubuh segar kembali dan bergenerasi setiap hari dan merupakan
alternatie terhadap alkohol, merokok atau makan berlebihan teknik relaksasi
meliputi meditasi, yoga, en, teknik imajinasi dan latihan relaksasi progresif
(/amsuri, 200").
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
34/39
34
:elaksasi progresif pada seluruh tubuh menggunakan $aktu sekitar +5
menit. Pasien memberi perhatian pada tubuh, memperlihatkan daerah
ketegangan. 1eberapa pasien lebih rileks dengan mata terutup, alunan musik
lembut dapat mengurangi ketegangan (Potter, 2005)
7) ?majinasi /erbimbing.
!dalah teknik menggunakan imajinasi seseorang dalam suatu #ara yang
diran#ang se#ara khusus untuk men#apai efek positif tertentu.Pasien men#iptakan
kesan dalam pikiran, berkonsentrasi pada kesan tersebut, sehingga se#ara
bertahap pasien kurang merasakan nyeri. Pera$at melatih pasien dengan
membangun kesan dan berkonsentrasi pada pengalaman sensori. (1runner dan
sudarth, 2002) >ontohC dengan mata terpejam pasien diinstruksikan untuk
membayangkan bah$a setiap nafas yang dikeluarkan dengan perlahan keteganan
otot dan ketidak nyamanan keluar.
-) entuhan /erapeutik
/erapi ini sangat diper#aya dapat menolong klien yang sedang menderita
nyeri. /eknik yang digunakan adalah pera$at melakukan meditasi dalam $aktu
singkat sebelum kontak dengan klien. Pada periode ini, pera$at
menyembunyikan tingkat energi internal, kemudian meraba klien dan
mentransmisikan energi penyembuhan (/amsuri, 200").
) Acupressure (pijat refleksi)
Acupressure dikembangkan dari ilmu pengobatan kuno #ina dengan
menggunakan system akupuntur. /erapis memberi tekanan jari3jari pada berbagai
titik organ tubuh seperti pada akupuntur. /indakan ini merupakan tindakansederhana dan mudah dipelajari (/amsuri, 200"). !kupresuryaitu menekan titik
tertentu (yang dikenal dengan nama acupoint ) dengan menggunakan telunjuk
maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energi di meridian (/urana, 200+).
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
35/39
35
1.8 )eriopera$if
+.-.+ Pengertian Perioperatif
epera$atan perioperatif merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan keragaman fungsi kepera$atan yang berkaitan dengan pengalaman
pembedahan pasien. ?stilah perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang
men#akup tiga fase pengalaman pembedahan, yaituC preoperati#e phase,
intraoperati#e phase danpost operati#e phaseMasing3masing fase dimulai pada
$aktu tertentu dan berakhir pada $aktu tertentu pula dengan urutan peristi$a yang
membentuk pengalaman bedah dan masing3masing men#akup rentang perilaku dan
aktiitas kepera$atan yang luas yang dilakukan oleh pera$at dengan menggunakan
proses kepera$atan dan standar praktik kepera$atan. isamping pera$at kegiatan
perioperatif ini juga memerlukan dukungan dari tim kesehatan lain yang
berkompeten dalam pera$atan pasien sehinnga kepuasan pasien dapat ter#apai
sebagai suatu bentuk pelayanan prima (1runner J uddart,2002) .
+.-.2 Pas#a 'peratif
epera$atan pas#a operatif adalah periode akhir dari kepera$atan
perioperatif. elama periode ini proses kepera$atan diarahkan pada menstabilkankondisi pasien pda keadaan euilibrium fisiologis pasien, menghilangkan nyeri dan
pen#egahan komplikasi (1runner dan uddarth, 2002). Dase pas#aoperatif dimulai
dengan pemindahan pasien kePost Anesthesia %are +nit(P!>8) dan berakhir pada
$aktu pasien dipulangkan dari rumah sakit. /ermasuk dalam kegiatan kepera$atan
adalah mengkaji perubahan fisik dan psikologisC memantau kepatenan jalan nafas,
tanda3tanda ital, dan status neurologis se#ara teraturC mempertahankan
keseimbangan #airan dan elektrolitC mengkaji se#ara akurat serta haluaran dari
semua drain (1aradero, 200-).
Mengurangi rasa sakit dan nyeri pas#a operasi, ,Menurut ('s$ari, 2005)
dapat dengan melakukan usaha sebagai berikut
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
36/39
36
+. 8bah sikap
Eaitu dengan memberi tambahan bantal dan ganjalan pinggang pasien dengan
bantal.
2. Napas dalam3dalam
Men#egah komplikasi paru3paru akibat pembiusan suruhlah pasien menarik
napas dalam3dalam. 4ika pasien merasakan ada lendir yang menyumbat
tenggorokkannya, suruhlah ia batuk agar lendir dapat keluar.
. >u#i muka dan tangan pasien
Men#u#i muka dan tangan pasien akan menyejukkan perasaan pasien yang baru
dioperasi.
K. 1asahi bibir1ila pasien belum diiinkan minum, basahilah bibir pasien dengan kapas basah.
5. 6osok pinggang pasien dengan alkohol
Pinggang dan tungkai bila diolesi alkohol akan terasa enak.
". 1ila pasien sudah flatus, berilah minum sesendok air putih.
7. 1uang air ke#il J besar
8sahakan agar pasien buang air ke#il sendiri, bila perlu siram dengan air dingin,
kompres hangat, atau mengubah sikap pasien agar nyeri yang dirasakan
berkurang. etiap buang air besar juga harus di#atat.
-. ikap tidur pasien
ikap tidur pasien perlu diperhatikan agar tidak terjadi komplikasi, misal paru3
paru yang tidak dapat berkembang dengan baik dapat menimbulkan pneumonia,
pantat yang tidak bergerak3gerak dapat menimbulkan dekubitus karena
perederan darah terganggu. emuanya dapat memperlambat penyembuhan
operasi.
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
37/39
37
epera$atan Pas#aoperatif terdiri dari berbagai tahapan3tahapan sebagai
berikut
+. Pera$atan ?mmediete
a) Memindahkan pasien keruang pemulihan
Pemindahan pasien dari kamar operasi keruang pemulihan atau unit pera$atan
pas#a anastesi (P!>8 atau post anesthesia #are unit) memerlukan
pertimbangan3pertimbangan khusus diantaranya adalah letak insisi bedah,
perubahan askuler dan pemajanan (1runner J uddarth, 2002). 1antuan
tambahan di berikan oleh pera$at yang di tugaskan untuk mempertahankan
kenyamanan dan keselamatan pasien (1runner J uddarth, 2002).
b) Pera$atan post anastesi di ruang pemulihan (:e#oery :oom)
#) P!>8 biasanya terletak berdekatan dengan ruang operasi. Pasein yang masih
diba$ah pengaruh anastesi ditempatkan di unit untuk kemudahan akses ke (+)
Pera$at di siapkan dalam mera$at pasien pas#a operatif segera, (2) ahli anastesi
dan ahli bedah, () alat pemantau dan peralatan khusus, medikasi dan pergantian
#airan (1runner J uddarth, 2002). Pasien tetap berada dalam P!>8 sampai
pulih sepenuhnya dari pengaruh anastesi, yaitu tekanan darah stabil, fungsi
pernapasan adekuat, saturasi oksigen minimal 5I dan tingkat kesadaran yang
baik (1runner J uddarth, 2002).
2. Pera$atan ?ntermediete
etika pasein sudah men#apai bangsal, maka hal yang dilakukan pera$at, yaitu
a) Monitor tanda3tanda ital dan keadaan umum pasien, drainage, tube;selang, dan
komplikasi.
b) Manajemen Buka!mati kondisi luka operasi dan jahitannya, pastikan luka tidak mengalami
perdarahan abnormal. 'bserasi dis#harge untuk men#egah komplikasi lebih
lanjut. Manajemen luka meliputi pera$atan luka sampai dengan pengangkatan
jahitan.
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
38/39
38
#) Mobilisasi dini
Mobilisasi dini yang dapat dilakukan meliputi :'M, nafas dalam dan juga
batuk efektif yang penting untuk mengaktifkan kembali fungsi neuromuskuler
dan mengeluarkan se#ret dan lender.
d) :ehabilitasi
:ehabilitasi diperlukan oleh pesien untuk memulihkan kondisi pasien kembali.
:ehabilitasi dapat berupa berbagai ma#am latihan spesifik yang diperlukan
untuk memaksimalkan kondisi pasien seperti semula.
. Pera$atan Banjutan
alam 1runner J uddarth,2002 se#ara umum interensi kepera$atan yang
diberikan kepada pasien post operasi dalam tahap pera$atan lanjutan meliputi hal3
hal sebagai berikut
a) Memastikan fungsi pernapasan yang optimal
aat masuk ke bangsal bedah, pera$at mengamati potensi jalan napas, kualitas
pernapasan di#atat, seperti kualitas, frekuensi dan kedalaman serta bunyi
napas. eringkali, karena medikasi nyeri, pernapasan menjadi lambat,
pernapasan yang pendek dan #epat mungkin akibat nyeri (1runner J uddrath,
2002).
b) Meningkatkan ekspansi paru
8ntuk memperbesar ekspansi dada dan pertukaran gas tindakan yang bisa
dilakukan oleh pera$at adalah dengan memberikan tindakan tindakan teknik
relaksasi napas dalam dan batuk efektif dapat mengembangkan olume paru
sampai kapasitas total.
+.-. Menghilangkan etidaknyamanan Pas#a 'peratif Nyeri/indakan pera$at dalam mengatasi ketidaknyamanan nyeri pas#a bedah dapat
dilakukan dengan tindakan farmakologis seperti obat3obatan analgesik, opioid yang
telah direkomendasikan oleh dokter, akan tetapi seringkali ditemui efek samping
-
7/26/2019 BAHAN EDUKASI NYERI.doc
39/39
yang lebih tinggi, sehingga pera$at perlu menerapkan tindakan nyeri non
farmakologis.
+.-.K Menghilangkan egelisahan
egelisahan pas#a operatif mungkin merupakan gejala defisit oksigen dan
hemoragik, #ara penanganan ini dengan pemberian analgesik dan sering perubahan
posisi, misal dengan posisi miring kiri atau kanan, telentang dan setengah duduk.
+.-.5 Menghilangkan mual dan muntah
Mual dan muntah dapat diatasi dengan terapi simtomatik sederhana biasanya paling
diperlukan.