bahida aplikasi bahan polising komposit dan skaling
TRANSCRIPT
Bahan Abrasih Dan Poles Yang Digunakan Dalam Finishing And Polishing Resin
Komposit
Istilah bahan komposit mengacu pada kombinasi tiga dimensi dari sekurang- kurangnya
dua bahan kimia yang berbeda dengan satu komponen pemisah yang nyata diantara keduanya.
Bila konstruksi tepat, kombinasi ini akan memberikan kekuatan. Dalam ilmu kedokteran gigi
istilah resin komposit secara umum mengacu pada penambahan polimer yang digunakan untuk
memperbaiki enamel dan dentin. Resin komposit digunakan untuk mengganti struktur gigi dan
memodifikasi bentuk dan warna gigi sehingga akhirnya dapat mengembalikan fungsinya. Resin
komposit dibentuk oleh tiga komponen utama yaitu resin matriks, partikel bahan pengisi, dan
bahan coupling (Sanjaya, 2012).
Resin komposit memiliki sifat fisik warnanya yang cocok dengan warna gigi dan dapat
berubah akibat beberapa noda seperti kopi kekuatannya lebih rendah dari amalgam, dan waktu
setting nya sekitar 20-6- detik. Sifat mekanis pada bahan restorasi resin komposit merupakan
faktor yang penting terhadap kemampuan bahan ini bertahan pada kavitas. Sifat ini juga harus
menjamin bahan tambalan berfungsi secara efektif, aman dan tahan untuk jangka waktu tertentu
(adesi dan kekuatan terhadap keausan yang lebih unggul dari resin akrilik (Sanjaya, 2012)..
Finishing meliputi shaping, contouring, dan penghalusan restorasi. Sedangkan polishing
digunakan untuk membuat permukaan restorasi mengkilat. Finishing dapat dilakukan segera
setelah komposit aktivasi sinar telahmengalami polimerisaasi atau sekitar 3 menit setelah
pengerasan awal. Alat-alat yang biasa digunakan antara lain (Chandra dkk., 2007):
1. Alat untuk shaping : sharp amalgam carvers dan scalpel blades, seperti 12 atau12b atau
specific resin carving instrument yang terbuat dari carbide, anodized aluminium, atau
nikel titanium.
2. Alat untuk finishing dan polishing : diamond dan carbide burs, berbagai tipe dari flexibe
disks, abrasive impregnated rubber point dan cups, metal dan plastic finishing strips, dan
pasta polishing.
Diamond dan carbide burs
Digunakan untuk menghaluskan ekses-ekses yang besar pada resin komposit dan dapat
digunakan untuk membentuk anatomi pada permukaan restorasi (Chandra dkk., 2007).
Discs
Digunakan untuk menghaluskan permukaan restorasi. Bagian yang abrasive dari disk
dapat mencapai bagian embrasure dan area interproksimal. Disk terdiri dari beberapa
jenis dari yang kasar sampai yang halus yang bisa digunakan secara berurutan saat
melakukan finishing dan polishing.
Impregnated rubber points dan cups
Digunakan secara berurutan seperti disk. Untuk jenis yang paling kasar digunakan
untuk mengurangi ekses-ekses yang yang besar sedangkan yang halus efektif untuk
membuat permukaan menjadi halus dan berkilau. Keuntungan yang utama dari
penggunaan alat ini adalah dapat membuat permukaan yang terdapat ekses membentuk
groove, membentuk bentuk permukaan yang diinginkan serta membentuk permukaan
yang konkaf pada lingual gigi anterior
Finishing stips
Digunakan untuk mengcontur dan memolish permukaan proksimal margin gingival
untuk membuat kontak interproksimal. Tersedia dalam bentuk metal dan plastik.
Untuk metal biasa digunakan untuk mengurangi ekses yang besar namun dalam
menggunakan alat ini kita harus berhati-hati karena jika tidak dapat memotong
enamel, cementum, dan dentin. Sedangkan plastic strips dapat digunakan untuk
finishing dan polishing. Juga tersedia dalam beberapa jenis dari yang kasar sampai
halus yang dapat digunakan secara berurutan (Chandra dkk., 2007).
Prosedur finishing dan polishing resin komposit:
1. sharp-edge hand instrument digunakan untuk menghilangkan ekses-ekses di area
proksimal, dan margin gingival dan untuk membentuk permukaan proksimal dari resin
komposit.
2. 12b scalpel blade digunakan untuk menghilangkan flash dari resin komposit pada aspek
distal
3. alumunium oxide disk digunakan untuk membentu kontur dan untuk polishing
permukaan proksimal dari restorasi resin komposit.
4. finishing diamond digunakan untuk membentuk anatomi oklusal
5. Impregnated rubber points dengan aluminium oxide digunakan untuk menghaluskan
permukaan oklusal restorasi
6. Aluminum oxide finishing strips untuk conturing atau finishing atau polishing permukaan
proksimal untuk membuat kontak proksimal (Chandra dkk., 2007).
Tahapan:
1. Diamond fine 8274-016 (red band) digunakan untuk membuat kontur dan meperbaikii morfologi oklusal gigi. Ujung cups, kemiringan instrument diletakkan dengan benar pada fossa dari arah bukal atau lingual
2. Diamond ET 6 Fine (red band) digunakan untuk membuat kontur dan antomi oklusal gigi. Ujung instrument ditempatkan dengan tepat di tengah fossa dan diarahkan daru bukal maupun sisi lingual. Bisa digunakan untuk fossa sebelah mesial maupun distal.
.
3.ET6UF(30 blade white band) carnide digunakan untuk finishing restorsai komposit. Instrumen ini digunakan untuk restorasi komposit dan menfinishing bagian magin gigi.
4.H274uf-016 (30 blade white band) digunakan untuk menfinishing, dan membuat kontur dari oklusal gigi agar sesuai dengan anatomi.
5.Ujung diamond imprehnated(green)DC1M digunakan untuk mengawali polishing yang ditempatkakn pada tengah fossa dan diarahkan dari bukal maupun lingual.
6 Pada akhir polishing, maka digunakn ujung dari fine (gray)polishing sehingga dapat diproduksi kilau yang bagus pada gigi
Pada pemolesan digunakan polishing cups atau polishing points. Dalam penggunaan
instrumen putar harus selalu disertai aliran air dan pemakaian dengan tekanan kecil. Hasil
restorasi yang mengkillap bisa didapatkan dengan mengaplikasikan pasta poles yang
mengandung pumice, silca, alumina, atau tinoxide dengan bantuan sikat (brushes), rubber
7 cup DC3M (medium) digunakan untuk menghilangkan kotoran dan membuat hasil restorasi baik
8.Hasil akhir dari Poloshing, sehingga restorasi komposit terlihat mengkilat
cups, atau dental tapes. Setelah pemolesan akhir, restorasi resin komposit dapat diberi lapisan
tipis glaze untuk meningkatkan kehalusan permukaan (Chandra dkk., 2007).
Gambar 19. Finishing dengan egg-shaped 30-bladed Gambar 20. Polishing dengan silicone carbide bur
tungsten fine finishing bur
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. untuk membuat contur yang baik, kita harus menyesuaikan bentuk restorasi sesuai
dengan anatomi gigi yang benar dan tepat agar diperoleh hasil yang maksimal.
2. kita harus berhati-hati dan senantiasa memperhatikan hal-hal seperti tactil, kontak dengan
gigi di samping nya, serta kontak oklusal dengan gigi antagonisnya.
Finishing dan polishing sangatlah mempengaruhi hasil akhir restorasi seperti warna
permukaan, akumulasi plak, dan karakteristik resin komposit (Chandra dkk., 2007).
Chandra, DKK. 2007. Restorasi Resin Komposit Kavitas Kelas I. Jokjakarta: FKG UGM
Sanjaya. 2012. Resin Komposit. Sumatera Utara: Skripsi FKG USU. File PDF
Bahan Abrasih Dan Poles Yang Digunakan Paska Pembersihan Karang Gigi
Scalling adalah salah satu perwatan gigi dan mulut yang tujuan utamanya membesihkan
karang gigi. Peralatan yang biasa dipakai adalah hand istrument scaler/ manual scaler yang
mempunyai bebebrapa bentuk yang disesuaikan dengan anatomi gigi dan letak kalkulus
(Dwitanti, 2011)..
Kalkulus merupakan plak yang mengalami proses mineralisasi dan mengeras dalam waktu
lama sehinggan menyebabkan berbagai masalah mulut seperti periodontitis, dan ginggivitis
(Dwitanti, 2011)..
Setelah proses pembersihan karang gigi selesai dilakukan root planing dengan pemolesan
yang prosedurnya adalah: pengolesan pumis dan penyikatan dengan bur brush untuk membuang
sisia karang gigi, mengjaluskan permukaan gigi dan membuat mulut pasien menjadi segar.
Setelah pembersihan karang gigi biasanya pasien akan terasa lebih sensitif. Jadi biasanya dokter
memberikan terapi topikal floridasi untuk mengurangi rasa sensitif tersebut (Dwitanti, 2011).
Dwitanti. 2011. Scalling Solusi Sehat Menyingkirkan Karang Gigi. Jakarta: Majalah Rumah
Sakit Pondok Indah